7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Pemasaran a. Pengertian Pemasaran Istilah market berasal dari bahasa inggris yang berarti pasar, sedangkan marketing berarti pemasaran. Dalam arti ekonomi, pasar merupakan tempat terjadinya transaksi antara permintaan dan penawaran sehingga terciptalah suatu harga, dimana para ahli mengatakan bahwa pasar mempunyai sifat bersaing. Marketing atau pemasaran itu sendiri sukar diterjemahkan begitu saja ke dalam bahasa Indonesia. Pemasaran bukan hanya meliputi jual beli saja akan tetapi membahas secara sitematis masalah yang ada di perusahaan, yaitu mulai dari kebutuhan konsumen yang dipuaskan, menentukan produk yang hendak di produksi serta menentukan cara-cara promosi dan mendistribusikan produk tersebut sehingga sampai pada pembeli yang ada. Begitu luasnya arti dari pada pemasaran dan terlebih lagi dengan dikemukakannya uraian para ahli bidang pemasaran, baik dalam definisi yang diterapkan atau uraian-uraiannya. Untuk lebih jelasnya, penulis mengutip beberapa definisi menurut para ahli. Menurut Stanton (2006) pemasaran adalah “suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, 8 mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai sasaran serta tujuan organisasi”. Menurut Alma (2007) dalam bukunya mendefinisikan Pemasaran adalah “proses bisnis yang dinamis karena merupakan proses integral yang menyeluruh dan merupakan gabungan aneka fungsi dan pranata yang terurai. Pemasaran bukan kegiatan tunggal atau kegiatan gabungan. Pemasaran adalah hasil interaksi dari berbagai kegiatan”. Sedangkan menurut Kotler (2005) Pemasaran adalah “suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”. b. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler (2005) Manajemen Pemasaran adalah “kegiatan menganalisa, merencanakan, mengimplementasikan dan mengawasi segala kegiatan (program), guna memperoleh tingkat pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dalam rangka mencapai tujan organisasi”. Menurut Kotler dan Keller (2008) Manajemen Pemasaran adalah “seni dan ilmu memilih target pasar dan membangun hubungan yang menguntungkan dengan target pasar itu”. Sedangkan menurut Lovelock dan Wright (2005) Manajemen Pemasaran adalah “proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi”. . c. Fungsi Pemasaran Pemasaran terdiri dari beberapa aktivitas yang saling berkaitan, masing-masing aktifitas tersebut memiliki fungsi-fungsinya yaitu : 1) Fungsi pertukaran, seperti membeli dan menjual merupakan aktivitas untuk menyampaikan kepemakai atau konsumen yang dimaksud. Konsumen mungkin melakukan pembelian produk untuk digunakan sendiri atau untuk dijual kembali. 2) Fungsi distribusi fisik, aktivitas yang meliputi pengangkutan dan penyimpanan barang, fungsi tersebut akan menempatkan produk pada tempat yang diinginkan oleh pelanggan. Metode pengangkutan produk 9 dapat melalui darat, perairan, udara, yang dipilih berdasarkan karakteristik barang yang akan diangkat. Sedangkan penyimpanan barang yang dilakukan perusahaan agar dapat mendistribusikan produk yang dibutuhkan oleh para pelanggan serta mengurangi resiko kekurangan barang pada kondisi tertentu, misalnya permintaan pelanggan yang tidak diduga atau produk musiman. 3) Fungsi perantara (fasilitator), aktivitas yang menghubungkan pelaksanaan fungsi distribusi fisik pada perusahaan ketiga. Aktivitas tersebut yaitu pembiayaan, mengurangi resiko, mencari informasi pasar dan standarisasi. d. Tujuan Pemasaran Volume penjualan yang menguntungkan merupakan tujuan pemasaran, artinya laba dapat diperoleh melalui pemuasan konsumen. Laba dapat membuat perusahaan tumbuh dan berkembang, menggunakan kemampuan yang lebih besar kepada konsumen serta memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan. Laba merupakan tujuan umum dari perusahaan. Tujuan pemasaran merupakan wujud rencana yang terencana yang terarah di bidang pemasaran untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Sedangkan tujuan utama pemasaran adalah memberi kepuasan kepada konsumen. Menurut Kotler (2005) tujuan pemasaran adalah “untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan”. e. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran (marketing mix) menurut Kotler (2005) adalah “Seperangkat alat pemasaran yang digunakan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran”. 10 Pemasaran merupakan kegiatan yang terdiri dari berbagai variabel yang berkaitan dan menunjang satu sama lain dengan tujuan agar mendapatkan tanggapan pasar yang ditujunya. Kegiatan-kegiatan tersebut berada dalam kendali seorang pimpinan sehingga dapat dikoordinasikan dan diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Kombinasi dari berbagai variabel yang saling berhubungan sebagai satu kesatuan tersebut dikenal dengan istilah bauran pemasaran (marketing mix) Uraian lebih lanjut mengenai variabel-variabel bauran pemasaran tersebut adalah sebagai berikut : 1) Produk (Product) Produk tidak hanya diartikan sebagai sesuatu yang berbentuk barang nyata tetapi produk sebagai segala sesuatu yang dapat diberikan kepada orang lain guna memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan tertentu. Dengan demikian, pengertian produk bukan hanya berbentuk barang tetapi dapat juga dalam bentuk pelayanan jasa atau sesuatu yang tidak tampak. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa produk tidak hanya meliputi atribut fisiknya saja tetapi juga meliputi fisikfisik non fisik seperti merek misalnya, sebab merek dipandang sebagai unsur yang dianggap dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu, merek dapat pula dianggap sebagi suatu produk. 2) Harga (Price) Didalam suatu kegitatan pemasaran tidak dipungkiri lagi bahwa harga merupakan faktor yang amat menentukan didalam pengambilan keputusan seorang konsumen. Didalam menetapkan harga jual produknya perusahaan harus 11 mempertimbangkan dengan matang dan menetapkan segmen pasar yang akan dipilih. Sebab bila perusahaan melakukan kesalahan didalam menentukan harga jual, perusahaan akan kehilangan konsumenya. 3) Distribusi (Distribution) Produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan memerlukan strategi penyaluran atau distribusi yang tepat. Produk yang di distribusikan itu memerlukan tempat yang cocok dengan karakteristik produk tersebut, baik tempat untuk meyimpan maupun tempat untuk menjual produk tertentu. Setiap saluran itu menetepkan tingkat penjualan dan biaya yang berbeda. Oleh karena itu, bila perusahaan telah memiliki saluran distribusi tertentu maka perusahaan itu harus lebih konsiten menjalakannya selama satu periode tertentu untuk mencapai pasar sasarannya agar konsumen dapat memperoleh produk tersebut dengan mudah. 4). Promosi (Promotion) Promosi banyak digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengenalkan produknya kepada masyarakat jika yang diproduksi merupakan produk baru dalam arti produk tersebut belum pernah ada yang memproduksi dan memasarkannya. Selain itu promosi juga banyak digunakan perusahaan sebagai sarana untuk mengadakan komunikasi dengan konsumenya. Hal ini dikarenakan promosi merupakan suatu proses yang berlanjut, kegiatan-kegiatan pemasaran lainnya. yang dapat menimbulkan rangkaian 12 2.1.2 Produk a. Pengertian produk Menurut Kotler & Keller (2007) adalah “segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan”. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. b. Atribut Produk Menurut Kotler & Armstrong (2008) beberapa atribut yang menyertai dan melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah: 1). Merek (branding) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. “nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk” (Kotler & Armstrong 2008). 2). Pengemasan (packing) Adalah kegiatan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk. Pengemasan melibatkan merancang dan membuat wadah atau 13 pembungkus suatu produk. Sedangkan kemasan dalam shampo rejoich rich terdapat 2 macam yaitu berupa kemasan botol dan kemasan sachet. 3). Kualitas Produk (Product Quality) Adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi: daya tahan, keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat menerapkan program ”Total Quality Management (TQM)". Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai pelanggan. Dalam penelitian ini yang menjadi kualitas produk yaitu shampo rejoice rich mempunyai kandungan conditioner agar rambut tetap lembut sehabis keramas dan juga formula untuk mengatasi rambut kering. c. Tingkatan Produk. Pada dasarnya tingkatan produk adalah sebagai berikut: 1). Produk Inti (Core Product) Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa. Manfaat inti dari shampo rejoich rich ini adalah aman digunakan untuk keramas. 2). Produk Aktual (Actual Product) “Seorang perencana produk harus menciptakan produk aktual (actual product) disekitar produk inti. Karakteristik dari produk aktual diantaranya, tingkat kualitas, nama merek, kemasan yang dikombinasikan dengan cermat untuk menyampaikan manfaat inti” (Kotler & Armstrong, 2008). Produk aktual dari shampo rejoich rich yaitu, kemasan yang awet, kualitas yang terjamin, pemilihan merek yang pas untuk mendukung produk agar lebih disukai konsumen. 14 3). Produk Tambahan “Produk tambahan harus diwujudkan dengan menawarkan jasa pelayanan tambahan untuk memuaskan konsumen, misalnya dengan menanggapi dengan baik claim dari konsumen dan melayani konsumen lewat telepon jika konsumen mempunyai masalah atau pertanyaan”. (Kotler & Armstrong, 2008). 2.1.3 Promosi a. Pengertian Promosi Promosi berhubungan dengan aktivitas-aktivitas pemasaran dalam hal berkomunikasi dengan para anggota pasar yang menjadi tujuan dan para perantara guna memperbesar kemungkinan bahwa tahapan-tahapan penjualan yang direncanakan terjadi secara lancar dan efisien. Promosi secara definitif merupakan arus informasi atau persuasi yang satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Pengertian Promosi menurut Kotler (2005) “merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan kelebihan-kelebihan produknya dan untuk membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya”. Sedangkan menurut Stanton (2006) memberikan pengertian tentang promosi yaitu “elemen di dalam bauran pemasaran perusahaan yang digunakan untuk memberitahukan, membujuk dan mengingatkan pasar sasaran tentang produkproduk perusahaan”. Jadi promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang berperan penting dalam usaha meningkatkan volume penjualan. Promosi mencakup berbagai aktivitas yang merupakan bagian yang diperlukan dalam tiap organisasi bisnis. Perusahaan memerlukan promosi sebagai alat bantu menyampaikan informasi dan berkeyakinan konsumen, serta berusaha meyakinkan konsumen agar melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan. 15 b.Fungsi Promosi Kegiatan promosi mempunyai fungsi utama sebagai berikut: 1) Mencari dan mendapatkan perhatian (attention) dari calon pembeli. 2) Menciptakan dan menumbuhkan (interest) pada diri calon pembeli. 3) Mengembangkan rasa ingin (desire) calon pembeli untuk memilih barang yang ditawarkan. 4) Menciptakan tindakan (action) c. Tujuan Promosi Menurut Alma (2007) tujuan promosi meliputi : 1) Modifikasi Tingkah Laku. Promosi berusaha merubah tingkah laku dan pendapat serta memperkuat tingkah laku yang ada. Penjual (sebagai sumber) selalu berusaha menciptakan kesan baik tentang dirinya atau mendorong pembelian barang dan jasa perusahaan. 2) Memberitahu Kegiatan promosi dapat ditujukan untuk memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi umumnya lebih sesuai dilakukan pada tahap-tahap awal di dalam siklus kehidupan produk karena dapat membantu konsumen dalam pengambilan keputusan untuk membeli. 3) Membujuk 16 Promosi yang bersifat membujuk (persuasif) terutama diarahkan untuk mendorong pembelian. Perusahaan sering tidak ingin memperoleh tanggapan secepatnya tetapi lebih mengutamakan untuk menciptakan kesan positif. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli. 4) Mengingatkan Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan untuk mempertahankan merek produk dihati masyarakat dan perlu dilakukan selama tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan produk. Ini berarti bahwa perusahaan berusaha untuk paling tidak mempertahankan pembeli yang ada. d. Promotional mix Tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai target yang telah ditetapkan sangat bergantung kepada kemampuan menyusun strategi bauran promosi yang tepat. Dalam melakukan promosi diperlukan suatu kegiatan bauran promosi yang bersifat lebih dinamis serta flekibel terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dilingkungan ekstern maupun intern. Perusahaan yang menerapkan sistem pemasaran modern, senantiasa melakukan proses komunikasi dengan berbagai pihak seperti konsumen, pedagang dan masyarakat (publik). Untuk perusahaan seperti ini proses komunikasinya sangat kompleks, sehingga untuk memperoleh dampak yang maximum perlu dilakukan bauran pemasaran atau promotional mix. Bauran promosi pemasaran mempunyai beberapa definisi, antara lain : 17 Menurut Alma (2007) sebagai berikut : “Bauran promosi merupakan kombinasi dari penjualan perorangan, periklanan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat untuk menghasilkan strktur pesan yang terkoordinasi”. Menurut Stanton (2006) pengertian bauran promosi adalah sbb : “Bauran promosi merupakan suatu kombinasi perusahaan yang terdiri dari penjualan pribadi, periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publikasi untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuan pemasaran”. Sedangkan Kotler (2005) mendefinisikan bauran promosi sbb : promotion Mix companies fase the task of distributing the total promotion budget over the four promotion tools of advertising, sales promotion, personal selling and publicity. artinya : Bauran promosi adalah tugas dari perusahaan dalam mendistribusikan total anggaran melalui empat alat produksi yaitu periklanan, promosi penjualan, penjualan perorangan dan publisitas. Dengan bauran promosi ini maka akan dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi, bauran pemasaran merupakan kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan (advertising), personal selling dan alat informasi yang lain yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Adapun elemen-elemen dari bauran promosi atau promotion mix terdiri dari periklanan (Advertising), promosi penjualan (Sales promotion), penjualan perorangan (Personal selling) dan hubungan masyarakat (Public relation). secara rinci penulis akan menguraikan bauran promosi dibawah ini. 1) Periklanan (Advertising) Definisi periklanan yang dikemukakan oleh Supranto (2007) adalah sebagai berikut : “Periklanan adalah komunikasi non individu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba serta individu”. Periklanan terdiri dari semua kegiatan yang terlibat dalam penyajian suatu pesan non personal (tidak tertuju ke perorangan) disuarakan atau visual dan dibiayai secara terbuka untuk suatu produk, jasa atau ide. Pesan ini dibuat dengan iklan disiarkan melalui satu atau lebih media dan dibiayai oleh sponsor yang diketahui umum. 18 Periklanan diadakan untuk mendorong tanggapan pembeli potensial terhadap perusahaan dan produknya. Periklanan juga bertujuan agar konsumen menjadi lebih tahu akan kegunaan dan manfaat dari produk dan juga guna memengaruhi konsumen, membangkitkan minat serta memberikan rangsangan kepada konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Funsi periklanan adalah : a) Memberikan informasi. b) Membujuk atau memengaruhi. c) Menciptakan kesan. d) Memuaskan keinginan. e) Sebagai alat komunikasi. Sedangkan periklanan yang berhasil dapat memberikan keuntungan-keuntungan atau kebaikan-kebaikan, antara lain : a). Penghematan biaya b). Dapat mencapai sasaran yang dimaksud c). Selalu mengingatkan kepada pembeli atau calon-calon pembeli d). Membentuk produk motivasi atau patronage motives Media yang digunakan untuk pemasangan periklanan adalah sbb : a). Surat kabar surat kabar memiliki keunggulan yaitu : fleksibel, tepat waktu dan jangkauannya bisa di beberapa pusat kota sekaligus. 19 b). Majalah merupakan media utama dalam hal cetak dan warna keunggulannya mampu menyampaikan pesan yang dapat disampaikan berbeda dengan media cetak lainnya. keterbatasannya adalah kurang fleksibel dalam pemasaran tempat iklan dan adanya pemborosan sirkulasi. c). Direct mail (pos langsung) pos langsung ini bersifat pribadi dan selektif, sehingga peredarannya dapat diminimumkan. kebanyakan surat pos langsung merupakan periklanan murni yang dapat menciptakan peredaran sendiri dan pembaca sendiri. keterbatasannya adalah pada biaya pencalonan pembelian yang relatif tinggi. d). Radio keunggulannya yaitu mempunyai jangkauan yang luas, sehingga dapat menembus daerah pasar sasaran secara efektif dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. keterbatasannya adalah radio hanya menyajikan dalam bentuk suara (audio) saja, sehingga kurang mendapat perhatian dan mempunyai jangka waku pesan yang sangat pendek. e). Televisi Merupakan kombinasi dari penglihatan (gambar) dan pendengaran (suara) yang sangat efektif dalam mepengaruhi konsumen. keterbatasan dari media ini adalah merupakan media yang mahal, pemberian pesannya cepat dan kurang selektif dari penonton. 20 f). Papan reklame Sumber penarik perhatian pengguna jalan, mudah diingat dan harganya relatif murah. kelemahannya adalah menimbulkan kesemerautan dan merusak pemandangan. 2) Penjualan Perorangan (Personal Selling) Personal selling adalah suatu interaksi antara individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Terjadinya interaksi langsung saling bertemu muka antara pembeli dan penjual bersifat individual dan dua arah sehingga penjual langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang kegiatan pembeli, merupakan bagian dari personal selling. Bentuk-bentuk personal selling ada bermacam-macam yaitu : a). House to house selling Salesman yang mengunjungi pembeli dari rumah ke rumah. b).Salesman yang bekerja pada pedagang besar dan bertugas mengunjungi retailer. c). Across the counter selling Biasanya pada toko-toko pengecer dan salesman yang melayani calon pembeli. 21 d). Order taker Salesman yang tidak mencari order, bertugas memperkenalkan produk baru, memberikan nasehat, petunjuk dan bimbingan kepada pelanggan. e). pimpinan perusahaan mengunjungi para langganan yang penting untuk melakukan penjualan. Keuntungan melaksanakan penjualan secara perorangan : a). Dapat mengetahui keinginan konsumen secara lengsung b). Dapat langsung mengadakan penjualan dengan calon pembeli c). Dapat mendemonstrasikan secara langsung produk yang ingin ditawarkan d). Dapat memberikan jawaban kepada pembeli, sehingga pembeli akhirnya menjadi tertarik e). Wiraniaga dapat mengunjungi pembeli atau langganan secara teratur f). Dapat memberikan petunjuk atau nasehat kepada calon pembeli mengenai barang yang akan dibeli kerugiannya : a). Biaya perkontrak relatif tinggi b). Calon pembeli harus memberikan penjelasan-penjelasan c). Sulit mencari wiraniaga yang benar-benar ahli dalam bidangnya. 3) Publisitas Publisitas didefinisikan sebagai: “ sejumlah informasi tentang seseorang, barang atau organisasi yang disebarluaskan kemasyarakat melalui media tanpa dipungut biaya atau pengawasan dari sponsor”. Publisitas merupakan alat promosi 22 yang mampu membentuk opini masyarakat secara cepat, sehingga sering disebut sebagai usaha mensosialisasikan atau memasyarakatkan suatu produk. Dalam mengembangkan citra dan kepercayaan yang baik serta meningkatkan kredibilitas dalam membina hubungan dengan para konsumen dan calon konsumen tidak dapat hanya mengandalkan pada iklan saja, sarana yang paling baik dan tepat dalam melaksanakan kegiatan komunikasi itu adalah hubungan masyarakat/publisitas, karena publisitas bukan hanya sekedar meningkatkan citra dari perusahaan atau produknya saja, tetapi dengan membina corporate pelanggan, pemasok dan penyalur, tetapi perusahaan harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar. a) Kredibilitas tinggi Penulisan artikel yang mempunyai keistimewaan, karena dianggap sebagai suatu yang benar dan dapat dipercaya daripada iklan, sebab pemberitaanya tidak bersifat memihak. b). Terbuka Tidak disadari adanya maksud promosi yang sebenarnya, karena pesan disampaikan kepada konsumen melalui publisitas adalah dalam bentuk berita dan bukan sebagai pesan komunikasi untuk maksud penjualan. c). Dramatisasi Seperti halnya advertensi atau iklan, publisitas juga mempunyai kemampuan untuk menggambarkan produk atau jasa perusahaan dalam bentuk cerita yang jelas. 23 Dalam hubungan masyarakat/publisitas ada 5 kegiatan yang harus dilaksanakan yaitu: a) hubungan pers, yaitu bertujuan untuk menarik perhatian seseorang akan suatu produk atau jasa. b) publikasi produk, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mempublikasikan produk atau barang tertentu. c) komunikasi perusahaan, yaitu kemunikasi intern dan ekstern tentang kondisi perusahaan. d) lobbying, yaitu usaha bersama dengan pejabat pemerintahan untuk membuat peraturan dan perundang-undangan. e) konsultasi, yaitu pemberian saran untuk perusahaan, saran-saran tersebut biasanya dari masyarakat tentang citra perusahaan. 4) Promosi Penjualan (sales promotion) Promosi penjualan adalah sebagai berikut: “ kegiatan pemasaran yang lain dari personal selling, periklanan dan publisitas yang menstimulasi pembelian konsumen dan pedagang secara efektif seperti peragaan, demonstrasi dan eksposisi”. Fungsi utama sales promotion adalah menjembatani pengiklanan dan penjualan perorangan, menambah dan mengkoordinasi kegiatan dalam kedua bidang ini. Beberapa metode promosi penjualan adalah : a) Pemberian contoh barang. 24 Penjual dapat memberikan contoh barang secara cuma-cuma kepada konsumen dengan tujuan untuk digunakan atau dicoba. b) Kupon atau nota. Penjual menggunakan cara tersebut dengan maksud untuk menarik pembeli lebih banyak. Cara ini dimaksudkan untuk menciptakan langganan. c) Hadiah. Cara ini dapat mendorong seseorang untuk membeli lebih banyak lagi, mempelajari keuntungan-keuntungannya dan akhirnya menjadi langganan. d) Kupon berhadiah. Setiap pembeli yang membeli sampai jumlah tertentu atau membeli satu unit barang akan memperoleh satu kupon yang diundi dikemudian hari. Nomor kupon yang cocok dengan nomor undiannya akan mendapatkan hadiah. e) Undian dan kontes. Cara ini hanya dilakukan ditempat-tempat tertentu atau oleh penjual tertentu saja, seperti yang terdapat diarena hiburan. f) Rabat (Cash Refund) Rabat merupakan pengurangan harga yang diberikan kepada pembeli. Rabat terutama untuk memperkenalkan produk baru juga dipakai untuk mendorong pembelian ulang atas suatu barang yang memiliki marjin tinggi (menguntungkan). Besarnya rabat dapat ditentukan dengan persentase atau dengan satuan rupiah. 25 g) Peragaan (display) Sering istilah peragaan ini disamakan dengan istilah demonstrasi yang memamerkan barang-barang pada waktu, tempat dan situasi tertentu. Misalnya pameran-pameran. 2.1.4 Kualitas a. Pengertian Kualitas Definisi kualitas dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2007) yaitu: “Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi dan melebihi harapan” Elemen-elemen dalam pengertian kualitas: 1) Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. 2) Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan. 3) Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas dimasa yang akan datang). b. Pengertian Kualitas Produk Produk yang ditawarkan kepada konsumen bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan mengharapkan pemenuhan kebutuhan konsumen dapat mendatangkan keuntungan yang maksimal, karena produk yang ditawarkan perusahaan mampu memenuhi keinginan pasar sesuai dengan kompetensi, kapasitas organisasi dan daya beli pasar. Produk yang berkualitas adalah produk yang memiliki manfaat bagi pemakainya. Manfaat adalah konsekuensi yang diharapkan konsumen ketika 26 membeli dan mempergunakan suatu produk. Kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Kotler dan Keller (2007) mendefinisikan kualitas produk sebagai berikut : “Kualitas produk merupakan ciri dan karakteristik suatu barang atau jasa yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat”. Definisi diatas mengandung kesimpulan bahwa kualitas suatu produk shampo merupakan kadar atau tingkat baik buruknya sesuatu yang terdiri dari semua faktor yang melekat pada produk shampo tersebut, sehingga produk shampo tersebut memiliki kemampuan untuk dipergunakan sebagaimana yang diinginkan konsumen produk tersebut. Fandy Tjiptono (2006) menyatakan ada beberapa faktor yang digunakan untuk mengevaluasi tercapainya pemenuhan kebutuhan oleh suatu produk : 1) Kinerja (performance) karakteristik operasi dari produk inti (core product) yang dibeli. 2) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features) yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap. 3) Keandalan (reliability) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai. 4) Kesesuaian dengan spesifikasi (confermance to spesification) yaitu sejauh mana karakteristik desain operasi memenuhi standart-standart yang telah ditetapkan sebelumnya. 27 5) Daya tahan (durability) yaitu berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan mencakup umur teknis maupun umur ekonomis penggunaan produk. 6) Serviceability meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi serta penanganan keluhan yang memuaskan. 7) Estetika yaitu daya tarik produk terhadap panca indra. 8) Kualitas yang dipersepsikan (perceives quality) yaitu citra dan reputasi produk serta tanggungjawab perusahaan terhadapnya. 2.1.5 Keputusan Pembelian a. Pengertian Keputusan Pembelian Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler, Ang, Leong, dan Tan (2002) adalah “tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan”. b. Faktor-Faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian Pengukuran faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli suatu produk baik barang maupun jasa dapat menggunakan “Model Perilaku Pembeli” yang dikemukakan Kotler et.al. (2002) 1). Untuk mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen dapat dilihat dari faktor: a). Stimulasi Pemasaran 1. Produk: kualitas, merek, kemasan, label. 28 2. Harga: kondisi keuangan konsumen, harga pesaing, potongan harga 3. Promosi: menghibur, efektif, atraktif, informatif, profesional 4. Distribusi: ketersediaan produk, kemudahan mencari tempat penjualan. b). c). Stimulasi lainnya: 1. Ekonomi 2. Teknologi 3. Politik 4. Budaya Perilaku Konsumen: 1. Budaya: budaya, subbudaya, kelas sosial 2. Sosial: kelompok acuan, keluarga, peran dan status 3. Pribadi: umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri 4. Psikologis: motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap 2). Untuk mengukur keputusan membeli dapat dilihat dari: a). Pilihan Produk Konsumen dapat memutuskan untuk membelanjakan uangnya untuk membeli produk rejoice rich atau tujuan lain. Para pemasar harus memusatkan perhatian pada konsumen yang diharapkan memutuskan untuk membeli produknya dari alternatif lain yang mereka pertimbangkan uangnya untuk membeli produk lain tersebut. 29 b). Pilihan Merek Konsumen memutuskan merek yang akan diambil. Perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek. Misalnya berdasarkan informasi yang dihimpun, konsumen tersebut memilih untuk mendapatkan shampo merek rejoice rich. c). Pilihan Pemasok Konsumen memutuskan dimana akan membeli shampo rejoice rich (supermarket, warung, toko dan lain-lain termasuk pedagang besar, pengecer) Harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu. Misalnya konsumen tersebut mempunyai pilihan membeli di supermarket atau agen tertentu. Disamping pertimbangan harga, ia mempertimbangkan pula layanan yang didapat. d). Penentuan Saat Pembelian Konsumen memutuskan bagiamana harus membeli shampo rejoich rich (apakah secara langsung, ditunda, secara konsisten atau hanya coba-coba). Perusahaan harus mengetahui alasan-alasan tersebut diatas. e). Jumlah Pembelian Konsumen memutuskan jumlah produk yang akan dibeli. Perusahaan harus mempertimbangkan banyaknya produk tersedia untuk konsumen sesuai keinginan konsumen yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini : 30 Gambar 2.1 Model Perilaku Pembeli Sumber : (Philip Kotler et.al 2002) Stimuli Pemasaran Stimuli Lainnya Kotak hitam Pembeli - produk - Ekonomi - - Harga - Teknologi - Tempat - Politik Keputusan pembeli - Pilihan produk - - Promosi Karakteristik pembeli Proses keputusan pembelian - Pilihan merek - Pilihan pemasok - Saat pembelian - Budaya - Jumlah pembelian c. Proses Pengambilan Keputusan Adapun langkah-langkah konsumen dalam melakukan proses pengambilan keputusan pembelian menurut Kotler dan Susanto (2006) yaitu : Gambar 2.2 Proses Keputusan Pembelian Konsumen Sumber : (Philip Kotler dan AB. Susanto 2006) Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Setelah Pembelian 1). Pengenalan Kebutuhan Proses membeli dengan pengenalan kebutuhan menyadari suatu perbedaan antara keadan yang sebenarnya dan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau dari luar. Misalnya kebutuhan orang normal adalah haus dan lapar akan meningkat 31 hingga mencapai suatu ambang rangsang dan berubah menjadi suatu dorongan berdasarkan pengalaman yang sudah ada. Seseorang telah belajar bagaimana mengatasi dorongan itu dan dia didorong kearah satu jenis objek yang diketahui akan memuaskan dorongan itu. 2). Pencarian Informasi Konsumen mungkin tidak berusaha secara aktif dalam mencari informasi sehubungan dengan kebutuhannya. Seberapa jauh orang tersebut mencari informasi tergantung pada kuat lemahnya dorongan kebutuhan, banyaknya informasi yang dimiliki, kemudahan memperoleh informasi, tambahan dan kepuasan yang diperoleh dari kegiatan mencari informasi. Biasanya jumlah kegiatan mencari informasi meningkat tatkala konsumen bergerak dari keputusan situasi pemecahan masalah yang terbatas kepemecahan masalah yang maksimal. 3). Pengevaluasian Alternatif Informasi yang didapat dari calon pembeli digunakan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-alternatif yang dihadapinya serta daya tarik masing-masing alternatif. Produsen harus berusaha memahami cara konsumen mengenal informasi yang diperolehnya dan sampai pada sikap tertentu mengenai produk merek dan keputusan untuk membeli. 32 4). Keputusan Pembelian Produsen harus memahami bahwa konsumen mempunyai cara sendiri dalam menangani informasi yang diperolehnya dengan membatasi alternatif-alternatif yang harus dipilih atau dievaluasi untuk menentukan produk mana yang akan dibeli. 5). Perilaku Setelah Pembelian Apabila barang dibeli tidak memberikan kepuasan yang diharapkan, maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek barang tersebut menjadi sikap negatif, bahkan mungkin akan menolak dari daftar pilihan. Sebaliknya bila konsumen mendapat kepuasan dari barang yang dibelinya maka keinginan untuk membeli terhadap merek barang tersebut cenderung menjadi lebih kuat. Produsen harus mengurangi perasaan tidak senang atau perasaan negatif terhadap suatu porduk dengan cara membantu konsumen menemukan informasi yang membenarkan pilihan konsumen melalui komunikasi yang diarahkan pada orang-orang yang baru saja membeli produknya.