judul skripsi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Laju perkembangan di bidang industri, dan teknologi membuat kehidupan
manusia menjadi lebih mudah. Namun perkembangan tersebut juga mengenalkan
manusia ke banyak masalah baru, salah satunya adalah pencemaran atau polusi.
Polusi sulit untuk ditangani karena masalah ini bergerak bersamaan dengan
perkembangan teknologi, dan industri.
Namun cepatnya perkembangan di bidang industri tidak diiringi dengan
pengelolaan lingkungan yang intensif. Rendahnya pengelolaan lingkungan
menyebabkan polusi yang tidak dapat ditampung sehingga menurunkan kualitas
lingkungan dengan berbagai macam sumber polusi yang tersebar di banyak tempat.
Dengan tingginya tingkat polusi di sekitar lingkungan hidup, maka
lingkungan biofisik dapat rusak karena ketidakseimbangan
kualitas
interaksi antar
komponen lingkungan.
Polusi atau pencemaran sendiri memiliki definisi adanya zat atau bahan
kimia yang dapat membahayakan makhluk hidup (Springer, 1997). Pencemaran
dalam terjadi dalam banyak zat, seperti air, udara, tanah, elektromagnetik, dll., dan
memiliki sumber-sumber yang berbeda. Suatu zat dikatakan tercemar jika zat
tersebut tercampur oleh senyawa kimia yang berbahaya. Sedangkan zat dapat
tercemar berdasarkan dua sumber, yaitu sumber alami atau sumber buatan. Contoh
sumber polusi yang alami ialah, gas yang dihasilkan dari letusan gunung, sedangkan
1
sumber buatan ialah polusi yang berasal dari aktivitas manusia, contohnya emisi
kendaraan ataupun limbah industri.
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki masalah polusi yang
sangat besar. Bahkan salah satu sungai di Indonesia, yaitu Sungai Citarum, salah
satu sungai di Jawa Barat, disebut sebagai salah satu sungai yang sangat tercemar
di dunia. (Yallop, 2014). Sungai Citarum bersebelahan dengan 200 pabrik tekstil
dari hulu sampai ke hilir, semua polusi yang dibuang oleh pabrik langsung
dilepaskan ke sungai. Selain itu tingkat deforestation di Indonesia yang cukup
tinggi menyebabkan penanganan lahan hijau semakin menipis, dimana pada tahun
2012, Indonesia telah kehilangan 840.000 hektar dari hutan yang ada di Indonesia
(Vidal, 2015).
Perkembangan teknologi informasi telah berkembang pesat dalam jangka
periode yang sangat singkat. Teknologi informasi dulu hanya terfokus pada
penggunaan komputer di dalam ruangan yang digunakan untuk kebutuhan masingmasing. Namun saat ini, teknologi informasi telah digunakan di berbagai bidang
seperti militer, transportasi, pemerintahan, dll. Maka itu tidak sulit untuk
memanfaatkan teknologi informasi untuk digunakan untuk mengurangi dampak
negatif polusi, yaitu dengan cara pemantauan polusi.
Pemantauan pencemaran merupakan salah satu cara untuk mengurangi
dampak negatif polusi dan memudahkan pengelolaan lingkungan. Pemantauan
polusi telah digunakan oleh negara-negara lain yang memiliki masalah polusi,
seperti China, dimana salah satu kotanya menempati sebagai kota yang sangat
tercemar di dunia
(Lagorio, 2007), untuk membantu menyelesaikan masalah
2
polusi. Di Indonesia sendiri, pemantauan pencemaran masih sangat minim
dilakukan, maka itu hal ini dapat diteliti untuk dapat dikembangkan menjadi solusi
dari masalah polusi. Sistem pemantauan polusi dapat memberikan data yang dapat
berguna untuk edukasi dan kesadaran masyarakat, riset, dan layanan informasi.
(Kelly, Fuller, Walton, & Fussell, 2012)
Di beberapa negara, data mengenai polusi dapat diakses oleh masyarakat,
tapi di Indonesia saat ini, masih sulit untuk mendapatkan data polusi. Beberapa data
yang ada di Internet berpotensi untuk diolah menjadi data sumber polusi, salah
satunya adalah data mengenai base station yang dimiliki oleh OpenCellID. Data
mengenai base station dapat dikategorikan sebagai sumber polusi gelombang
elektromagnetik, walaupun radiasi yang dihasilkan oleh base station termasuk NonIonizing Radiation, yaitu radiasi yang masih minim memberikan pengaruh biologis.
(Kwan-Hoong, 2003).
Data mentah yang ada di internet yang dapat diolah menjadi data untuk
sumber polusi yang terletak di Indonesia jumlahnya sangat terbatas. Maka itu
digunakan salah satu teknik lain yang dapat digunakan untuk mengatasi hal
tersebut, yaitu crowdsourcing. Dengan memberikan pengguna kesempatan untuk
berkontribusi dalam memberikan data sumber polusi di lingkungan sekitar, maka
data dapat dirilis kembali agar dapat dilihat oleh publik.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan sebelumnya, maka disusun
rumusan masalah sebagai berikut:
3
1.
Belum adanya data kolektif mengenai sumber-sumber polusi dan daerah
yang tercemar di Indonesia, sehingga menyebabkan pencatatan dan
pemantauan data mengenai polusi di Indonesia sangatlah sulit, sedangkan
polusi merupakan salah satu masalah yang sangat berbahaya jika luput dari
perhatian.
2.
Minimnya sistem informasi di Indonesia yang memuat mengenai data-data
sumber polusi. Keseluruhan sistem informasi yang terdapat di internet
merupakan sistem informasi mengenai data di negara lain.
3.
Dibutuhkan algoritme khusus untuk menghitung jarak di dalam sistem
koordinat geografis. Algoritme ini harus memiliki akurasi yang baik untuk
diimplementasikan dalam layanan berbasis lokasi pengguna.
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah
1.
Mengembangkan sebuah sistem informasi yang dapat memetakan sumber
polusi dan daerah tercemar secara kolektif dengan mengimplementasikan
Google Maps sebagai metode untuk memvisualisasikan data yang diperoleh
2.
Menguji implementasi algoritme yang digunakan untuk layanan berbasis
lokasi pengguna.
3.
Mengevaluasi kinerja sistem pemantauan polusi
1.4.
Manfaat Penelitian
Berdasarkan maksud dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan
sebelumnya, penulis berharap penelitian ini akan memberikan manfaat antara lain:
4
1.
Bagi pengguna aplikasi
a. Dengan data polusi yang telah divisualisasikan dalam Google Maps,
maka pengguna akan mudah memahami letak sumber polusi secara
presisi dari lokasinya saat ini, dan lebih sadar akan keadaan polusi di
lingkungan sekitarnya.
2.
Bagi pihak lain
a. Implementasi crowdsourcing dapat memudahkan pengguna untuk dapat
memberikan data mengenai polusi lingkungan sekitar, sehingga website
yang menyediakan data lingkungan akan mendapatkan timbal balik
yaitu mengenai data-data yang belum tercatat dalam database penyedia
data.
b. Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk penelitian lain
implementasi Google Maps untuk menyelesaikan suatu masalah dan
juga hal-hal yang berkaitan tentang pemantauan lingkungan dan polusi
di sekitar.
1.5.
Batasan Masalah
Pengembangan sebuah sistem pemantauan polusi memiliki ruang lingkup
yang sangat luas untuk diteliti, maka itu dalam penelitian ini penulis memberikan
batasan-batasan permasalahan sebagai berikut:
1. Data sumber polusi berasal dari dua sumber utama yaitu, OpenCellID,
dan crowdsourcing.Maka sistem informasi ini tidak terintegrasi dengan
hardware apapun sebagai salah satu sumber data.
5
2. Data-data sumber polusi yang akan ditampilkan dalam aplikasi ini
adalah radiasi elektromagnetik, air, dan udara.
3. Data yang diperoleh berdasarkan crowdsourcing bersifat data kualitatif,
bukanlah data kuantitatif yang berasal dari pengujian.
1.6.
Sistematika Penulisan
Penulisan tugas akhir ini disusun dalam lima bab dengan rincian:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II: DASAR TEORI
Bab ini akan menjelaskan mengenai teori yang akan digunakan dalam
penelitian ini.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan menjelaskan metode yang akan digunakan dalam penelitian.
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan menjelaskan dan menjabarkan mengulas hasil dari penelitian
yang dilakukan.
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran untuk penelitian
berikutnya.
6
Download