BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi atau penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri merupakan penyakit yang banyak ditemukan dalam masyarakat. Menurut laporan WHO penyakit infeksi ini menjadi penyebab kematian terbesar pada anak-anak dan dewasa dengan jumlah kematian lebih dari 13 juta jiwa setiap tahun, dan satu dari dua kematian terjadi di negara berkembang seperti Indonesia (Shinta, 2006). Jika sistem imun seseorang bekerja optimal, maka tidak akan mudah terkena penyakit dan memiliki sistem keseimbangan yang normal. Imunomodulator adalah senyawa yang dapat memperbaiki sistem imun yaitu dengan cara stimulasi (imunostimulan) atau menekan reaksi imun yang abnormal atau berlebihan (imunosupresan). Dikenal dua golongan imunostimulan yaitu imunostimulan biologi dan sintetik. Beberapa contoh imunostimulan biologi adalah sitokin, antibodi monoklonal, jamur dan tanaman obat herbal. Sedangkan imunostimulan sintetik yaitu levamisol dan isoprinosin (Djauzi, 2006). Sistem imun sangatlah kompleks karena melibatkan beberapa jenis sel yang bekerja terintegrasi untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Kerja sistem imun dapat dipengaruhi oleh vitamin dan flavonoid. Flavonoid dapat meningkatkan fungsi sel T, sel B, makrofag, NK sel dan sel-sel imun yang lain. Beberapa senyawa golongan flavonoid mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap fungsi sistem imun (Middleton et al, 2000). Penggunaan obat tradisional dalam praktik pengobatan di masyarakat terasa makin meningkat, pada uji ini digunakan herba Patikan cina (Euphorbia thymifolia. L) karena merupakan salah satu kekayaan hayati kita yang memungkinkan untuk dikembangkan sebagai tanaman obat. Herba Patikan cina (Euphorbia thymifolia. L) mengandung flavonoid, steroid, dan tanin (Kane et al, 2009). Pemanfaatan herba Patikan cina sebagai tanaman obat masih terbatas. Tanaman famili Euphorbiaceae seperti Phyllanthus Aktivitas Imunostimulan Dan..., Sya'bani Robby Cahya Insani, Fakultas Farmasi UMP, 2013 Niruri L. (Galuh A. S, 2008) dan Euphorbia neriifolia L. (Ahmed et al, 2011) diketahui mempunyai aktivitas imunomodulator menggunakan parameter index fagositosis terhadap sepsis abdominal. Patikan cina satu famili dengan tanaman meniran dan satu genus dengan Euphorbia neriifolia. Dari hubungan kekerabatan dan kandungan senyawa flavonoid, diduga herba Patikan cina (E. thymifolia) tersebut berpotensi sebagai imunostimulan. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa herba Patikan cina (E. thymifolia) bermanfaat sebagai diuretik dan laksatif (Kane et al, 2009), anti bakteri (Ganpati et al, 2011). Penelitian terhadap tanaman tersebut sebagai imunostimulan akan sangat bermanfaat untuk fitofarmaka dan perkembangan dan kemajuan dunia kesehatan serta peningkatan kesehatan masyarakat dengan pemakaian tanaman herbal alam. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang efek imunostimulan ekstrak etanol herba Patikan cina. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ekstrak etanol herba Patikan cina (E. thymifolia) mempunyai aktivitas imunostimulan pada fagositosis makrofag mencit jantan galur Swiss yang diinjeksikan bakteri Staphylococcus aureus? 2. Senyawa apa saja yang terkandung dalam ekstrak etanolherba Patikan cina (E. thymifolia) yang diidentifikasi secara kualitatif dengan metode KLT? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitaan ini adalah sebagai berikut: 1. Membuktikan bahwa ekstrak etanol herba Patikan cina (E. thymifolia) mempunyai aktivitas imunostimulan pada fagositosis makrofag mencit jantan galur Swiss yang diinjeksikan bakteri Staphylococcus aureus. 2. Membuktikan senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak herba etanol Patikan cina (E. thymifolia) yang diidentifikasi secara kualitatif dengan metode KLT. 2 Aktivitas Imunostimulan Dan..., Sya'bani Robby Cahya Insani, Fakultas Farmasi UMP, 2013