BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Tentang Pemasaran 2.1.1. Pengertian Pemasaran Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut Kotler (2007:6), pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Definisi pemasaran ini didasarkan pada konsep – konsep inti atas kebutuhan, keinginan, dan permintaan; produk; utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi, dan hubungan; pasar; pemasaran dan pemasar. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut. Dengan demikian, maka segala aktivitas perusahaan, harusnya diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba. Untuk menjelaskan defenisi ini, kita akan memperhatikan dengan seksama konsep pemasaran yang saling berhubungan sebagai berikut. 21 Universitas Sumatera Utara 2.1.2 Konsep Pemasaran 2.1.2.1 Konsep Kebutuhan Kebutuhan meliputi kebutuhan fisik dasar akan makanan, pakaian, kehangatan, dan rasa aman; kebutuhan sosial akan rasa memiliki dan kasih sayang; serta kebutuhan individual akan pengetahuan dan ekspresi diri. Kebutuhan – kebutuhan ini tidak diciptakan oleh pemasar, mereka merupakan bagian mendasar dari diri manusia. 2.1.2.2 Konsep Keinginan Keinginan digambarkan dalam bentuk objek yang akan memuaskan kebutuhan. Manusia memiliki keinginan yang hampir tidak terbatas tetapi hanya memiliki sumber daya yang terbatas. Mereka memilih produk yang memberi nilai dan kepuasan terbesar dari uang mereka. 2.1.2.3 Konsep Permintaan Konsep Permintaan adalah keinginan manusia yang didukung oleh daya beli seseorang. Ketika didukung oleh daya beli, keinginan seseorang akan suatu produk atau jasa akan menjadi permintaan (demands). Perusahaan pemasaran yang terkemuka berusaha keras untuk mempelajari dan memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan konsumen mereka. Mereka melakukan riset dan penelitian mengenai kesenangan dan ketidaksenangan pelanggan. Mereka menganalisis pertanyaan pelanggan, garansi, dan data pelayanan. Dengan memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan secara detail akan memberikan masukan penting untuk merancang strategi pemasaran. 22 Universitas Sumatera Utara 2.1.3 Produk Manusia memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dengan produk. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan dimana produk mencakup obyek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan gagasan. Istilah produk secara luas adalah segala sesuatu yang mencakup apa saja atau semua bentuk tersebut. Sedangkan jasa adalah bentuk produk yang terdiri atas aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang dijual dan pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Misalnya, jasa bank, hotel, penyiapan pajak, dan perbaikan rumah. Produk dan jasa dibagi menjadi dua kelas besar menurut jenis konsumen yang menggunakannya. 2.1.4 Jenis – Jenis Produk 2.1.4.1 Produk Konsumen Pemasar biasanya mengklasifikasikan barang – barang menurut cara pembelian konsumen. Produk konsumen meliputi produk sehari – hari, produk shoping, produk spesial, serta produk yang tidak dicari. Produk ini berbeda dalam cara pembelian konsumen, dan oleh karena itu produk ini pun berbeda dalam cara pemasarannya. Produk sehari – hari adalah produk dan jasa konsumen yang biasanya sering dan cepat dibeli oleh pelanggan dan disertai dengan usaha yang sedikit dalam membandingkan dan membeli. Harga produk sehari – hari biasanya cukup murah 23 Universitas Sumatera Utara dan disebarkan secara luas di banyak lokasi agar produk tersedia dengan mudah ketika pelanggan membutuhkannya. . Produk Spesial adalah produk konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merek yang dicari oleh kelompok pembeli tertentu, sehingga mereka mau mengeluarkan usaha khusus untuk memperolehnya. Pada umumnya, pembeli tidak membandingkan produk special. Mereka hanya meluangkan waktunya hanya untuk mencari agen yang menjual produk yang diinginkan. Produk yang tidak dicari adalah produk konsumen dimana keberadaannya tidak diketahui atau jika diketahui oleh konsumen pun, tidak terpikir oleh mereka untuk membelinya. Sebagian besar inovasi baru yang penting tidak dicari sampai konsumen menyadarinya lewat iklan. 2.1.4.2 Produk Industri Produk industri adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau penggunaan yang terkait dengan bisnis. Perbedaan antara produk konsumen dan produk industri didasarkan pada tujuan dibelinya produk itu. Tiga kelompok produk dan jasa industri meliputi bahan dan suku cadang, barang modal, serta perlengkapan dan jasa. Bahan dan suku cadang meliputi bahan baku, bahan manufaktur, dan suku cadang. Bahan baku terdiri dari dari produk pertanian (gandum, kapas, ternak, buah, dan sayuran) dan produk alami (ikan, kayu, minyak mentah, dan bijih besi). Bahan manufaktur dan suku cadang terdiri dari komponen bahan (besi, benang, semen, kawat) dan komponen suku cadang (motor kecil, ban, cetakan). Sebagian besar bahan manufaktur dan suku cadang dijual langsung 24 Universitas Sumatera Utara kepada pemakai industri. Harga serta jasa adalah faktor pemasaran utama; merek dan iklan cenderung kurang begitu penting. Barang modal adalah produk industri yang membantu produksi atau operasi, termasuk pemasangan dan perlaatan tambahan. Pemasangan terdiri dari pembelian utama seperti bangunan, dan peralatan tetap. Kelompok terakhir produk bisnis adalah perlengkapan dan jasa. Perlengkapan meliputi perlengkapan operasi dan alat – alat perbaikan dan pemeliharaan serta jasa konsultasi bisnis, konsultasi manajemen dan iklan. Jasa seperti ini biasanya diserahakan dengan menandatangani kontrak. 2.1.5 Perilaku Konsumen 2.1.5.1 Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Setiadi (2003:3) perilaku konsumen adalah tindakan langsung yang terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran, seorang pemasar harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku), dan apa serta dimana (kejadian sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen. American Marketting Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar 25 Universitas Sumatera Utara kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Dari defenisi tersebut terdapat tiga ide penting perilaku konsumen, yaitu : 1) Perilaku konsumen adalah dinamis, artinya bahwa perilaku seorang konsumen, grup konsumen, ataupun masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. 2) Perilaku konsumen melibatkan afeksi (perasaan), kognisi (pemikiran), perilaku dan kejadian sekitar 3) Perilaku konsumen melibatkan pertukaran, hal ini membuat defenisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan defenisi pemasaran yang sejauh ini juga menekankan pertukaran. Kenyataannya, peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui formulasi dan penerapan pemasaran. Menurut Schiffman dan Kanuk (2007:117) bahwa perilaku konsumen merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan membelanjakan sumber daya yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang, dan usaha) untuk mendapatkan barang dan jasa yang nantinya akan dikonsumsi. 2.1.5.2 Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Konsumen Menurut Kotler (2005:144) terdapat tahap-tahap yang dilalui pembeli untuk mencapai keputusan pembelian, yaitu: 1. Pengenalan Kebutuhan Proses membeli dikenal dengan pengenalan kebutuhan dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan 26 Universitas Sumatera Utara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan yang dapat dipicu oleh rangsangan internal dan rancangan eksternal. 2. Pencarian Informasi Konsumen yang telah mengenali kebutuhan yang harus dipenuhi maka akan melakukan pencarian informasi yang lebih banyak yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut. Konsumen menerima sebagian besar informasi mengenai sebuah produk dari sumber komersial yang dikendalikan oleh pemasar. Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber – sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relative dari masing – masing sumber terhadap keputusan – keputusan membeli. 3. Evaluasi Alternatif Tahap dari proses keputusan pembeli yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam perangkat pilihan. Pemasar harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana sebenarnya mereka mengevaluasi alternatif merek yang kemudian pemasar dapat membuat langkah-langkah untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. 4. Keputusan Membeli Evaluasi yang dilakukan konsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat untuk membeli. Keputusan membeli adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor yang muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain. 27 Universitas Sumatera Utara Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang lain tersebut akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka semakin besar kemungkinan konsumen akan menyesuaikan tujuan pembeliaannya. dan faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan. 5. Tingkah Laku Pasca Pembelian. Setelah melakukan pembelian konsumen akan mengalami kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk yang dibeli yang selanjutnya akan mempengaruhi perilaku konsumen yang berikutnya. Pemasar harus dapat melihat tindakan konsumen pasca pembelian, kepuasan konsumen, dan pembuangan pasca pembelian akibat ketidakpuasan konsumen. Menurut Tjiptono (2005:54) Salah satu perbedaan fundamental antara pembelian barang dan jasa adalah menyangkut proses produksi dan konsumsi. Pada barang, tahap pembelian dan konsumsi biasanya terpisah. Meskipun terdapat interaksi antara pemasar dan pelanggan selama tahap pembelian aktual, tahap pemakaian barang biasanya terlepas dari pengaruh langsung para pemasar. Sebaliknya sebagian besar jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Konsekuensinya, perusahaan jasa berpeluang besar untuk secara aktif membantu pelanggan memaksimumkan nilai dari pengalaman konsumsinya sehingga penyedia jasa secara efektif mempengaruhi proses konsumsi dan evaluasi. Pengambilan keputusan konsumen adalah Proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003 : 415). Menurut 28 Universitas Sumatera Utara Tjptono (2005:43), proses keputusan konsumen bisa diklasifikasikan secara garis besar ke dalam tiga tahap utama, yakni pra pembelian, konsumsi, dan evaluasi purna beli. Menurut Kotler dan Amstrong (2001:226) Keputusan Konsumen adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian di mana konsumen benar-benar membeli. Menurut Ali Hasan (2008:139), proses pengambilan pembelian berakhir pada tahap perilaku purna beli di mana konsumen merasakan tingkat kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan akan mempengaruhi perilaku berikutnya. Banyak orang berpendapat bahwa pembeli yang puas merupakan iklan yang terbaik bagi produk. Menurut Kotler (2005:144) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah kebudayaan, faktor sosial, pribadi, psikologis. Faktor-faktor tersebut harus diperhitungkan untuk mengetahui seberapa jauh dapat mempengaruhi pembelian konsumen. Kebudayaan Budaya Sosial Pribadi Psikologis Kelompok Acuan Umur dan Tahap daur hidup Pekerjaan Situasi ekonomi Gaya hidup Kepribadian dan konsep diri Motivasi Persepsi Pengetahuan Keyakinan dan Sikap Budaya Keluarga Subbudaya Pembeli Peran dan Status Kelas Sosial Gambar 2.1 Sumber : Fakor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian. : Kotler (2005) 29 Universitas Sumatera Utara 2.1.5.2.1 Faktor kebudayaan Kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi, perilaku dan memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen. Pemasar harus mengetahui peran yang mempengaruhi konsumen, antara lain: 1) Budaya Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan tingkah laku seseorang yang mengandung nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan tingkah laku dari keluarga sserta lembaga-lembaga penting lainnya. 2) Sub budaya Sub budaya adalah sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi yang membentuk segmen pasar penting, dan pemasar sering kali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. 3) Kelas sosial Kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa. 2.1.5.2.2 Faktor sosial Kelas sosial merupakan pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hierarkis yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Kelas sosial bukan ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, 30 Universitas Sumatera Utara pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lain. Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, yaitu: 1) Kelompok Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama yang mempunyai pengaruh langsung. 2) Keluarga Keluarga adalah suatu unit masyarkat yang terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli. 3) Peran dan status Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. 2.1.5.2.3 Faktor pribadi Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan.Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu: 1) Umur dan tahap daur hidup Pasar sering kali menentukan sasaran pasar dalam bentuk tahap daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuai serta rencanan pemasaran untuk setiap tahap. Tahap-tahap daur hidup keluarga tradisional meliputi bujangan dan pasangan muda dengan anak. Akan tetapi, dewasa ini 31 Universitas Sumatera Utara pemasar semakin banyak melayani tahap alternatif nontradisional yang jumlahnya bertambah. 2) Pekerjaan Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Sebuah perusahaan bahkan dapat melakukan spesialisasi dalam memasarkan produk menurut kelompok pekerjaan tertentu. 3) Situasi ekonomi Situasi ekonomi sekarang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat minat. Pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, memposisikan kembali, dan mengubah harga produknya ketika indikator ekonomi menunjukkan resesi. 4) Gaya hidup Gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam psikografiknya. Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas (pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat (makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari sekedar kepribadian seseorang. Gaya hidup mencakup seseuatu yang lebih dari sekedar kelas sosial atau kepribadian seseorang; gaya hidup menampilkan pola beraksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia. 32 Universitas Sumatera Utara 5) Kepribadian dan Konsep Diri Kepribadian setiap orang jelas mempengaruhi tingkah laku pembelian. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri. Kepribadian biasanya diuraikan dalam arti sifat-sifat seperti rasa percaya diri, dominasi, kemudahan bergaul, otonomi, mempertahankan diri, kemampuan menyesuaikan diri, dan keagresifan. Kepribadian dapat bermanfaat untuk menganalisis tingkah laku konsumen untuk pemilihan produk atau merek tertentu. 2.1.5.2.4 Faktor Psikologis Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan tempat tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan datang. Pilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologi yang penting antara lain: 1) Motivasi Peneliti motivasi mengumpulkan informasi mendalam dari sekelompok kecil sampel konsumen untuk mengetahui motif yang lebih dalam terhadap pilihan-pilihan produk mereka. Mereka menggunakan wawancara mendalam tanpa arahan dan berbagai macam "teknik proyektif " untuk menanggalkan penjagaan ego yaitu teknik-teknik seperti asosiasi kata, penyelesaian kalimat, interpretasi gambar dan bermain peran. Peneliti motivasi telah mendapatkan kesimpulan-kesimpulan yang menarik dan aneh yang ada dibenak konsumen sehubungan dengan pembelian tertentu. 33 Universitas Sumatera Utara 2) Persepsi Persepsi adalah proses yang dilalui konsumen dalam memilih, mengorganisasikan dan mengintepretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenai produk. Konsumen dapat membentuk persepsi berbeda dari rangsangan yang sama karena 3 macam proses penerimaan indera, yaitu : a) Perhatian Selektif Kecenderungan bagi konsumen untuk menyaring sebagian besar informasi yang mereka dapatkan, berarti membuat pemasar harus bekerja cukup keras untuk menarik perhatian konsumen. b) Distorsi selektif Menguraikan kecenderungan orang untuk menginterpretasikan informasi dengan cara yang akan mendukung yang telah mereka yakini selama mendapatkan informasi. c) Ingatan selektif Konsumen cenderung lupa akan sebagian besar hal yang mereka pelajari dan cenderung akan mempertahankan atau mengingat informasi yang mendukung sikap dan keyakinan mereka karena adanya ingatan selektif. 3) Pembelajaran Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman. Pentingnya praktik dari teori pengetahuan bagi pemasar adalah mereka dapat membentuk permintaan akan suatu 34 Universitas Sumatera Utara produk yang berhubungan dorongan yang kuat, menggunakan petunjuk yang membangkitkan motivasi, dan memberikan peranan positif. Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman. Ahli teori pembelajaran mengatakan bahwa kebanyakan tingkah laku manusia dipelajari, melalui pengaruh dorongan, rangsangan, petunjuk respon dan pembenaran. 4) Keyakinan dan sikap Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Keyakinan ini mungkin didasarkan pada pengetahuan sebenarnya, pendapat atau kepercayaan dan mungkin menaikkan emosi dan mungkin tidak. Sikap menguraikan evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu objek atau ide yang relatif konsisten. Sikap menempatkan orang dalam suatu kerangka pemikiran mengenai menyukai atau tidak menyukai sesuatu. 35 Universitas Sumatera Utara 2.2 Penelitian Terdahulu Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu NAMA Rosalina (2010) JUDUL HASIL METODE PENELITIAN PENELITIAN ANALISIS Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, faktor Pribadi Dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Handphone Merek Blackberry (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program S1 Ekstension FE USU) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel budaya, sosial dan psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU, sedangkan variabel pribadi berpengaruh positif akan tetapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU dan dapat dilihat bahwa variabel sosial yang paling dominan diantara semua variabel independen. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif yang terdiri dari uji regresi linier berganda dengan menggunakan uji t, uji F dan koefisien determinasi (R2). 36 Universitas Sumatera Utara NAMA JUDUL PENELITIAN HASIL PENELITIAN METODE ANALISIS Harahap, Mhd. Syafii Zain (2011) Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Handphone Merek BlackBerry (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Hukum USU) Hasil penelitian ini menunjukkan faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode analisis aksidental dan analisis regresi linear berganda. 2.3 Konseptual Penelitian Kerangka teoritis atau kerangka pemikiran adalah pondasi utama di mana sepenuhnya proyek penelitian itu ditujukan, di mana hal ini merupakan jaringan hubungan antarvariabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan dikolaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei literatur (Kuncoro 2009:52). Menurut Setiadi (2003:414) keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya yang menghasilkan satu pilihan dan memutuskan untuk membeli. Faktor sosial merupakan kelompok-kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan 37 Universitas Sumatera Utara keanggotaannya merupakan nilai, minat dan perilaku yang serupa yang mempengaruhi keputusan pembelian (Setiadi 2003:12). Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan yang berguna dalam menganalisa keputusan pembelian konsumen terhadap sebuah produk (Setiadi 2003:13). Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan datang. Keputusan pembelian seseorang ditentukan oleh empat faktor psikologis meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian (Setiadi, 2003:14). Berdasarkan pemaparan di atas, maka kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Sosial (X1) Pribadi (X2) Keputusan Pembelian (Y) Psikologis (X3) Gambar 2.2 : Konseptual Penelitian 38 Universitas Sumatera Utara 2.4 Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Faktor sosial, pribadi dan psikologis secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian Smartphone merek Samsung. 39 Universitas Sumatera Utara