1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi Bangsa Indonesia, kopi merupakan salah satu mata dagang yang
mempunyai arti yang cukup tinggi. Pada tahun 1981 menghasilkan devisa
sebesar $347.8 juta dari ekspor kopi sebesar 210.8 ribu ton. Nilai ini terus
meningkat dari tahun ke tahun. Tercatat Pada tahun 1988 sudah mampu
menghasilkan devisa sebesar $ 818.4 juta dan menduduki peringkat pertama
diantara komoditi ekspor sub sector perkebunan. Komoditas kopi merupakan
ekspor Indonesia non migas yang memberikan kontribusi dalam peningkatan
devisa Negara. Salah satu cara agar konsumen tetap memilih produk kopi kita
adalah dengan mempertahankan kualitas atau mutu dari produk kopi. Kualitas
atau mutu produk dapat dipertahankan dengan memperhatikan aspek – aspek
terutama dari bagian input yang berupa bahan baku, tenaga kerja , sumber
daya alam dan lain – lain dan juga pada bagian proses yaitu proses produksi.
Apabila semua input sudah dipastikan dalam kondisi baik dan
berkualitas namun belum tentu pada saat proses produksi input tersebut
diolah tanpa adanya penyimpangan produk. Penyimpangan produk yang
dimaksud adalah kecacatan pada produk. Kecacatan produk pada biji kopi
kering atau bahkan sampai kegagalan produksi, akan memiliki dampak yang
begitu besar bagi perusahaan. Hal tersebut dikarenakan produk yang cacat
secara otomatis memiliki nilai harga yang rendah. Selain itu produk yang
1
cacat dan secara tidak sengaja terdapat pada produk yang sudah
dikemas akan berdampak pada citra perusahaan oleh konsumen. Oleh karena
itu perusahaan harus dapat mengurangi tingkat kecacatan produk atau bahkan
menghilangkan produk yang cacat tersebut.Kondisi tersebut dapat tercapai
dengan mengendalikan kualitas dimana meminimalkan produk cacat dan
bahkan nol cacat.
PT. Perkebunan Nusantara ( Persero ) IX Pabrik Kopi Banaran
merupakan salah satu perusahaan perkebunan kopi. Perusahaan ini melakukan
kegiatan yang dimulai dari penanaman kopi hingga pengolahan kopi menjadi
biji kopi kering yang siap untuk diekspor dan sebagian untuk kebutuhan
dalam negeri. Pada bagian sortir, banyak ditemukan biji kopi kering yang
cacat antara lain: biji hitam, biji hitam sebagian, biji hitam pecah, biji coklat,
biji kopi pecah, biji lubang 1, biji lubang banyak, biji tutul, dan lain-lainnya.
Biji cacat tersebut kemudian akan menurunkan grade kopi sehingga harga
biji kopi kering yang seharusnya dapat diatas menjadi menurun karena
adanya cacat tersebut.
Dengan adanya kecacatan produk diatas, sudah seharusnya perusahaan
melakukan pengendalian kualitas yang lebih baik lagi sehingga dapat
meningkatkan mutu produk yang akhirnya akan meningkatkan pendapatan
perusahaan. Dalam mengatasi kondisi tersebut, pengendalian mutu biji kopi
kering yang akan saya terapkan adalah dengan menggunakan seven tools
yang berupa lembar data, diagram pareto dan diagram ishikawa.
2
B. Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah sesuai dengan sasaran, maka dalam
pembuatan laporan tugas akhir ini, diberikan batasan-batasan yang meliputi :
1. Menganalisis kopi yang terdapat pada PTPN IX Pabrik Kopi Banaran
Semarang pada bagian teknik (pengolahan kopi)
2. Menganalisis macam-macam penggolongan biji kopi cacat pada bagian
sortasi
3. Menganalisis banyaknya biji kopi cacat setiap kali proses penyortiran
dilakukan dan melakukan evaluasi dengan menggunakan seven tools yang
terdiri dari lembar data (checksheet), Diagram Pareto dan Diagram
Ishikawa
C. Rumusan Masalah
Pengendalian kualitas suatu produk dapat meningkatkan mutu produk
yang akhirnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan. Apabila mutu
produk tersebut sesuai dengan harapan konsumen, maka konsumen akan
bersikap loyal untuk mengkonsumsi produk tersebut. Kopi yang tidak
diperhatikan kualitas bijinya akan mempengaruhi aroma kopi tersebut jika
sudah disangrai. Sedangkan konsumen menyukai kopi karena aromanya yang
nikmat. Salah satu cara untuk mengendalikan mutu biji kopi agar tidak terlalu
banyak yang cacat adalah dengan menggunakan seven tools.
D. Tujuan Kerja Praktek
Tujuan yang didapat dari kerja praktek di PTPN IX Pabrik Kopi Banaran
Semarang ini adalah sebagai berikut :
3
1. Menemukan jenis kecacatan dan faktor penyebab dominan tingginya
kecacatan pada produk biji kopi kering
2. Mendapatkan tingkat kualitas biji kopi kering yang dihasilkan
3. Rumusan solusi kepada perusahaan agar dapat meminimalisasi
kecacatan pada produk biji kopi kering
E. Manfaat
Berdasarkan dari tujuan diatas, yang diharapkan akan tercapai, maka
manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan tugas akhir ini adalah :
1. Memperoleh gambaran situasi atau gambaran tentang langkah-langkah
pengendalian mutu pada biji kopi kering
2. Memperoleh pengalaman baru dalam membandingkan antara biji kopi
yang berkualitas dengan yang kurang berkualitas
3. Sebagai dasar untuk melakukan upaya perbaikan terhadap kecactan biji
kopi kering yang dominan terjadi
4
Download