BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Dapur Dalam memenuhi kebutuhan tamu hotel, maka pelayanan dibagian pengolahan makanan sangat membutuhkan pelayanan yang serius agar dapat mencerminkan citra dari pada sebuah hotel karena hotel merupakan bangunan yang menyiapkan pelayan untuk tamu, seperti kamar, makanan dan minuman, bar restauran serta laundry dari sekian banyak aktivitas hotel bagian pengolahan makanan (food Production) juga sangat menentukan dalam peningkatan pendapatan sebuah hotel. Menurut Richard Sihite (2000:01), “Mengatakan dapur merupakan suatau ruangan atau tempat yang khusus serta tersendirii didalam suatu bangunan yang mempunyai alat atau perlengkapan untuk memasak”. Menurut Departement Pariwisata Pos dan Telekomunikasi “Dapur di hotel merupakan tempat untuk mengolah makanan untuk disajikan dan dijual diseluruh tempat penjualan di hotel” . Menurut kamus bahasa inggris, Oxford Dictionary (1996:237), Kitchen adalah “Room in which meals are cooked”, yang artinya kitchen merupakan ruangan dimana makanan dimasak. Pengertian umum tentang dapur di sebuah hotel adalah fasilitas untuk memasak makanan bagi tamu hotel, namun di dalam operasional sebuah hotel dapur 7 Universitas Sumatera Utara 8 sangat memegang peranan penting, karena tugas utama dari bagian dapur adalah tempat pengelohan makanan dan minuman, mulai dari bahan mentah hingga siap disajikan kepada tamu. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dapur adalah tempat untuk memproduksi/mengolah makanan dan minuman dari bahan yang belum jadi, dipersiapkan sesuai dengan metode yang ditetapkan untuk dapat disajikan dan dijual kepada tamu, dimana dapur dilengkapi dengan peralatan yang mendukung proses pengolahan makanan dan minuman. 2.2 Klasifikasi Dapur Hotel Dalam melancarkan operasionalnya dapur hotel terbagi menjadi beberapa bagian. Febri Ariani dalam kertas karyanya (2013:14) menuliskan, secara garis besar dapur hotel dapat di klasifikasikan menjadi empat jenis yaitu : 1. Conventional Kitchen Conventional kithen merupakan tipe dapur yang pada umumnya terdapat pada perusahaa kecil yang menawarkan menu yang tidak terlalu luas dan banquet yang tidak terlalu besar. Seluruh bagian atau seksi dapur dapat ditempatkan menjadi satu ruang, dimana bagian preparation dan bagian finishing ditempatkan pada area yang sama serta semua makanan panas dilayani dalam satu outlet kitchen. 2. Combined Preperation and Finishing kitchen Combined Preperation and Finishing kitchen adalah tipe dapur yang biasanya terdapat pada perusahaan ukuran menengah yang memungkinkan untuk Universitas Sumatera Utara 9 mempersiapkan sejumlah standar menu dan porsi tertentu. Bentuk dapur ini sangat berbeda dengan bentuk dapur Convention karena disini terdapat pemisahan antara bagian yang mempersiapkan dengan bagian yang mengolah makanan. 3. Convenience kitchen Convenience kitchen merupakan dapur yang dipersiapkan umtuk membuat makanan jadi sehingga tidak memerlukan satu ruangan pendingin, ruanggan untuk penyimpanan, ruangnan untuk persiapan dan ruangan untuk penyimpanan peralatan seperti microwice, oven maupun alat-alat penggorengan. 4. Separated preparation and Finishing kitchen sistem ini sesuai untuk diterapkan dalam jasa pelayanan skala besar. Dapur hotel ini terbagi menjadi beberapa bagian, seperti bagian persiapan, bagian pengolahan, bagian pemorsian dan bagian penyelesaian. Dengan adanya pembagian tersebut maka akan tercipta beragam manu dan jenis makanan yang dapat disajikan dalam jumlah besar dengan waktu yang relatif lebih cepat. Untuk dapur jenis ini, bagian pengolahan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu : a. Bagian Leader Merupakan bagian yang mengolah makanan dingin, baik makanan pembuka maupun makanan pokok, saus dingin seperti mayonnaise. Makanan dingin yang dipersiapkan seperti salad dan cold slaw b. Bagian Vegetable Universitas Sumatera Utara 10 Merupakan bagian pengolahan sayur-sayuran yang memiliki fungsi menyiapkan dan membuat berbagai makanan panas seperti membuat kaldu dasar putih. Disamping itu bagian ini juga membuat bermacam-macam sup encer, sup kental, serta membuat berbagai makanan seperti makanan dari sayuran, kentang, nasi, pasta dan makanan dari bahan telur. c. Saucer Merupakan bagian pengolahan saus yang memiliki fungsi dan ruang lingkup pekerjaan menyiapkan dan membuat berbagai macam saus serta makanan panas yang pada dasarnya merupakan makanan pokok. d. Pattiserie Merupakakn bagian yang memiliki fungsi dan ruang lingkup pekerjaan mempersiapkan serta membuat macam-macam cake, bread, manisan, ice cream dan makanan penutup (Dessert) lainya. 2.3 Pengertian Bumbu dan Rempah Bumbu dan rempah-rempah merupakan hasil kekayaan alam yang ada dan banyak dijumpai di Indonesia. Bumbu dan rempah-rempah biasanya digunakan untuk bahan penyedap masakan dan banyak juga yang menjadikan serta menggunakan bumbu dan rempah-rempah sebagai bahan baku pembuatan obat dan jamu. Mhd. Akbar Hasibuan (2011) mengatakan, Bumbu (Herb) adalah tanaman aromatik yang ditambahkan pada makanan sebagai penyedap dan pembangkit selera makan. Herb sebagian besar terdiri dari tumbuh – tumbuhan yang berasal dari daerah Universitas Sumatera Utara 11 dingin, dan biasanya digunakan dalam keadaan masih segar. Rempah (Spices) adalah tanaman atau bagian dari tanaman yang ditambahkan pada makanan untuk menambah atau membangkitkan selera makan. Spices sebagian besar tumbuh di daerah tropik dan banyak dimanfaatkan dalam pengolahan makanan untuk memberi rasa pada makanan. Rempah dapat juga dikatakan sebagai bumbu kering. Pada hakikatnya bumbu dan rempah keduanya memberi dan meningkatkan rasa dan aroma pada makanan (http://mhdakbarhasibuan.blogspot.com/2011/03/bumbu.html) Menurut Aulia Fadhli (2013:2), “Bumbu dan rempah-rempah mempunyai daya tawar yang sangat penting dalam pengolahan makanan. Karena bumbu berfungsi memberikan warna, rasa, dan aroma yang sedap pada masakan”. Secara fungsional, bumbu dan rempah artinya sama karena sama-sama memberikan rasa dan aroma yang khas pada makanan. Bedanya, rempah adalah istilah untuk masing-masing jenis bahan yang berasal dari tanaman, sedangkan bumbu adalah istilah untuk ramuan dari beberapa rempah untuk pemberi rasa dan aroma pada masakan. Yang termasuk bumbu bukan saja rempah (yang berasal dari bagian tanaman baik dalam bentuk segar maupun kering), tetapi juga bahan olahan pemberi rasa dan aroma seperti kecap, garam, gula, cuka, taoco, mirin, kecap ikan, ebi, dan lain-lain. 2.4 Klasifikasi Bumbu Masakan Indonesia Bumbu dapur yang berasal dari daerah dingin, yang diperdagangkan di Indonesia, sebagian besar sudah diawetkan dalam bentuk kering/bubuk (powder). Universitas Sumatera Utara 12 Menurut Aulia Fadhli (2013:8), “Bumbu dapur dapat dikelompokkan menjadi enam kelompok berdasarkan pada bagian tumbuhan yang digunakan sebagai bumbu, meliputi bumbu yang berasal dari Bunga, Buah dan Biji, Daun, Batang, Umbi Lapis, Dan terakhir bumbu yang berasal dari Akar”. 2.4.1 Bumbu Dari Bunga Beberapa aneka bumbu masakan Indonesia yang berasal dari bunga anta lain : 1. Cengkeh (cloves) Cengkeh (Syzygium aromaticum, Eugenia aromaticum), dalam bahasa Inggris disebut cloves, adalah tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. 2. Bunga Telang Kembang atau bunga telang (Clitoria ternatea) adalah tumbuhan merambat yang biasa ditemukan di pekarangan atau tepi hutan. Tumbuhan anggota suku polongpolongan ini berasal dari Asia tropis, namun sekarang telah menyebar ke seluruh daerah tropika. 3. Bunga kecombrang Kecombrang atau bunga honje terutama dijadikan bahan campuran atau bumbu penyedap berbagai macam masakan di Nusantara. Kuntum bunga ini sering dijadikan lalap atau direbus lalu dimakan bersama sambal di Jawa Barat. Universitas Sumatera Utara 13 Kecombrang yang dikukus juga kerap dijadikan bagian dari pecel di daerah Banyumas. Di Pekalongan, kecombrang yang diiris halus dijadikan campuran pembuatan megana, sejenis urap berbahan dasar nangka muda. Di Malaysia dan Singapura, kecombrang menjadi unsur penting dalam masakan laksa. 4. Bunga lawang/ pekak Bunga lawang atau Kembang Lawang atau pekak adalah rempah yang memiliki rasa yang mirip dengan Adas manis. Rempah ini banyak digunakan di dalam masakan negara-negara Asia. Bunga lawang adalah salah satu bumbu tradisional masakan Cina yaitu ngo hiong yang terdiri dari lima jenis rempah. Nama Bunga Lawang dalam Bahasa Cina adalah ba jiao atau bat gok yang memiliki arti "delapan tanduk", sesuai dengan bentuknya yang memiliki delapan kelopak. 2.4.2 Bumbu Dari Buah Dan Biji Beberapa aneka bumbu masakan Indonesia yang berasal dari buah dan biji antara lain: 1. Adas (Anisud) Adas tergolong pada suku adas-adasan (Apiaceae) telah lama dikenal sebagai salah satu komponen pengobatan tradisional. Minyak adas yang diakndung bijinya menjadi salah satu komponen minyak telon. Bijinya yang dikeringkan dikenali sebagai biji adas. 2. Asam (Tamarin) Universitas Sumatera Utara 14 Asam jawa adalah sejenis buah yang masam rasanya; biasa digunakan sebagai bumbu dalam banyak masakan Indonesia sebagai perasa atau penambah rasa asam dalam makanan, misalnya pada sayur asam atau kadang-kadang kuah pempek. Asam jawa dihasilkan oleh pohon yang bernama ilmiah Tamarindus indica, termasuk ke dalam suku Leguminosae. Spesies ini adalah satu-satunya anggota marga Tamarindus. 3. Pala Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Biji pala mengandung minyak atsiri 7-14%. Bubuk pala dipakai sebagai penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran, dan minuman penyegar. Minyaknya juga dipakai sebagai campuran parfum atau sabun. 4. Cabai kecil (Cayenne) Cabai rawit atau cabe rawit, adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. 5. Cabai besar (Red chilli) Cabai besar atau cabe merah atau lombok (bahasa Jawa) adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. 6. Jintan (Cumin) Universitas Sumatera Utara 15 Jintan merupakan tumbuhan menjalar yang bijinya dapat digunakan untuk rempah-rempah dan obat-obatan. Biji tanaman ini sering digunakan sebagai bumbu dapur untuk masakan India. Tanaman ini banyak dibudidayakan di India dan Asia Tenggara. 7. Kapulaga (Cardamon) Kapulaga adalah sejenis buah yang sering digunakan sebagai rempah (bumbu) untuk masakan tertentu dan juga untuk campuran jamu. Ada dua macam kapulaga yang banyak digunakan di Indonesia, yakni kapulaga Jawa (Amomum compactum) dan kapulaga sabrang atau kapulaga India (Elettaria cardamomum); kedua-duanya termasuk ke dalam suku jahe-jahean atau Zingiberaceae. 8. Kemiri (Candlenut) Kemiri (Aleurites moluccana), adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-rempah. Tumbuhan ini masih sekerabat dengan singkong dan termasuk dalam suku Euphorbiaceae. Dalam perdagangan antarnegara dikenal sebagai candleberry, Indian walnut, serta candlenut. Pohonnya disebut sebagai varnish tree atau kukui nut tree. Minyak yang diekstrak dari bijinya berguna dalam industri untuk digunakan sebagai bahan campuran cat dan dikenal sebagai tung oil. 9. Ketumbar (Corriander) Ketumbar (Coriandrum sativum) adalah tumbuhan rempah-rempah yang populer. Buahnya yang kecil dikeringkan dan diperdagangkan, baik digerus maupun tidak. Universitas Sumatera Utara 16 Bentuk yang tidak digerus mirip dengan lada, seperti biji kecil-kecil berdiameter 1-2 mm. Berbagai jenis masakan tradisional Indonesia kerap menggunakan bumbu berupa biji berbentuk butiran beraroma keras yang dinamakan ketumbar. Dengan tambahan bumbu tersebut, aroma masakan akan lebih nyata. 10. Lada putih (White pepper) Lada merupakan tumbuhan penghasil biji yang merupakan rempah-rempah atau bumbu masakan yang pedas rasanya. Biasanya, lada mengacu kepada merica (Piper nigrum). Namun dalam beberapa bahasa lada (lado) berarti cabai. 11. Lada hitam (Black pepper) Lada atau merica (Piper nigrum) adalah rempah-rempah berwujud bijian yang dihasilkan oleh tumbuhan dengan nama sama. Di Indonesia, lada terutama dihasilkan di Pulau Bangka. Lada disebut sahang dalam bahasa Melayu Lokal seperti bahasa Banjar, Melayu Belitung, Melayu Sambas, dan lain-lain. 12. Vanili (Vanilla seed) Vanili (Vanilla planifolia) adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa dijadikan pengharum makanan. Bubuk ini dihasilkan dari buahnya yang berbentuk polong. Tanaman vanili dikenal pertama kali oleh orang-orang Indian di Meksiko,Negara asal tanaman tersebut. Nama daerah dari vanili adalah panili atau perneli. 13. Biji selasih (Poppy seed) Universitas Sumatera Utara 17 Selasih, tlasih, basil, atau basilikum (Ocimum) adalah segolongan terna yang dimanfaatkan daun, bunga, dan bijinya sebagai rempah-rempah serta penyegar (tonikum). Berbagai bagian tumbuhan ini berbau dan berasa khas, tergantung kultivarnya. 2.4.3 Bumbu Dari Daun Beberapa aneka bumbu masakan Indonesia yang berasal dari daun antara lain: 1. Daun Jeruk (Citrus Leaf) Daun Jeruk adalah daun yang berasal dari tanaman jeruk yang biasa digunakan sebagai bumbu pada beberapa makanan Indonesia. Daun ini berwarna hijau tua, bentuknya bulat sampai lonjong, dan pinggrnya tumpul. Aroma yang segar membuat daun jeruk banyak digunakan pada berbagai masakan, kue, bahkan minuman. 2. Daun kemangi (Basil leaf) Kemangi adalah terna kecil yang daunnya biasa dimakan sebagai lalap. Aroma daunnya khas, kuat namun lembut dengan sentuhan aroma limau. Daun kemangi merupakan salah satu bumbu bagi pepes. Sebagai lalapan, daun kemangi biasanya dimakan bersama-sama daun kubis, irisan ketimun, dan sambal untuk menemani ayam atau ikan goreng. 3. Daun salam (Bay leaf) Universitas Sumatera Utara 18 Salam adalah nama pohon penghasil daun rempah yang digunakan dalam masakan Nusantara. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Indonesian bay-leaf atau Indonesian laurel. 4. Daun kucai (Chives) Kucai (Allium tuberosum) , atau bawang kucai serta daun kucai, dikenal sebagai sayuran daun dan biasa disajikan dalam irisan kecil-kecil. Kucai tidak terlalu sering dipakai dalam menu Indonesia. Penggunaannya umum dalam masakan dengan pengaruh Tiongkok, seperti bubur ayam. Pada budaya boga Tiongkok dan Jepang, kucai merupakan bahan campuran isi Jiaozi (Gyōza). 5. Peterseli (Parsley) Peterseli (Petroselinum crispum) merupakan sebuah tanaman yang berwarna hijau dan cocok digunakan sebagai makanan dalam bentuk biji. Tanaman ini sebagai makanan banyak mengandung zat besi. Biasanya cocok digunakan dalam bahan makanan seperti pizza dan spaghetti. Digunakan sebagai minyak, akar, dan sebagainya. 6. Seledri (Cellery) Seledri (Apium graveolens) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap. Penggunaan seledri paling Universitas Sumatera Utara 19 lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun, buah, dan umbinya semua dimanfaatkan. 2.4.4 Bumbu Dari Batang Beberapa aneka bumbu masakan Indonesia yang berasal dari batang antara lain : 1. Kayu manis (Cinnamon) Kulit manis atau lebih dikenal dengan nama kayu manis (Cinnamomum verum, synonym zeylanicum) ialah sejenis pohon penghasil rempah-rempah. Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang amat beraroma, manis, dan pedas. Orang biasa menggunakan rempah-rempah ke dalam makanan yang dibakar manis, anggur panas. 2. Sereh Serai atau sereh adalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan. Minyak serai adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan jalan menyuling bagian atas tumbuhan tersebut. Minyak serai dapat digunakan sebagai pengusir nyamuk, baik berupa tanaman ataupun berupa minyaknya. 2.4.5 Bumbu dari Akar Beberapa aneka bumbu masakan Indonesia yang berasal dari akar antara lain : 1. Jahe (Ginger) Universitas Sumatera Utara 20 Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron. Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari bahasa Sansekerta, singaberi. 2. Kencur (Galanga) Kencur (Kaempferia galanga) adalah salah satu jenis empon-empon/tanaman obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Rimpang atau rizoma tanaman ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulan. 3. Kunyit (Turmeric) Kunir, kunyit, temulawak (Curcuma longa, Curcuma domestica) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. 4. Lengkuas Lengkuas atau laos (Alpinia galanga) adalah rempah-rempah populer dalam tradisi boga dan pengobatan tradisional Indonesia maupun daerah Asia Tenggara lainnya. Bagian yang dimanfaatkan adalah rimpangnya yang beraroma khas. Universitas Sumatera Utara 21 Pemanfaatan lengkuas biasanya dengan mememarkan rimpang kemudian dicelupkan begitu saja ke dalam campuran masakan. 2.4.6 Bumbu Dari Umbi Lapis Beberapa aneka bumbu masakan Indonesia yang berasal dari umbi lapis antara lain : 1. Bawang merah (Shallot) Bawang merah atau Brambang (Allium ascalonicum) adalah nama tanaman dari jenis Alliaceae dan nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang merah merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia. 2. Bawang putih (Garlic) Bawang putih adalah nama tanaman dari genus Allium sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia. 3. Bawang Bombay (Onion) Bawang bombay adalah sejenis bawang yang biasa digunakan dalam memasak makanan di Indonesia, tidak hanya digunakan sebagai hiasan tapi juga bagian dari masakan karena bentuknya yang besar dan tebal dagingnya. Disebut bawang bombay karena dibawa oleh pedagang-pedagang yang berasal dari kota Bombay (Mumbai) di India. Universitas Sumatera Utara 22 2.5 Penanganan dan Pengolahan Bumbu Bumbu dan rempah mempunyai peranan penting dalam pengolahan makanan. Lezat tidaknya suatu makanan, sangat tergantung pada bumbu dan rempah yang ditambahkan ke dalamnya. Oleh karena itu pembuatan bumbu dasar sangat berperan penting dalam proses pengolahan makanan. 2.5.1 Pembuatan Bumbu Dasar Dalam pembuatan bumbu dasar dipergunakan teknik sebagai berikut: 1. Dengan teknik diiris Teknik pengirisan pada bumbu dengan tujuan memberikan rasa, aroma, dan penampilan hasil masakan, contohnya tumis dan acar. 2. Dengan teknik dihaluskan Teknik penghalusan pada bumbu bertujuan agar bumbu yang digunakan menjadi lembut dan mempertajam rasa, warna, tekstur, dan aroma pada masakan, contohnya rending dan bumbu bali. Untuk bumbu yang dihaluskan diutamakan kering terlebuh dahulu kemudian kebumbu yang basah, agar bumbu yang dihasilkan baik dan teksturya lembek atau halus. 3. Dimemarkan dan dicincang Bumbu yang dimemarkan atau dicincang harus langsung dimasak, jangan dibiarkan terlalu lama, agar aroma tidak menguap. (http://jelajahiptek.blogspot.com/2012/06/pengertian-tentang-bumbu-danrempah.html) Universitas Sumatera Utara 23 2.5.2 Cara Penanganan Bumbu Dan Rempah 1. Penyimpanan bumbu a. Bumbu segar • Disimpan dalam lemari pendingin dengan cara bumbu dicuci, disimpan dalam kotak sayur, bumbu dikupas atau tidak dikupas dibungkus dalam kantong plastik dan diletakkan di atas rak yang ada di dalam kulkas • Bumbu disimpan dalam ruangan dengan temperature 270°C samapi 280°C dalam keadaan terbuka maupun tertutup dengan sirkulasi udara yang baik agar bumbu tidak cepat membusuk • Untuk bumbu yang banyak mengandung air sebaiknya disimpan dengan cara digantung dalam keranjang yang berlubang – lubang dan sekali – kali dijemur b. Bumbu yang dihaluskan • Bumbu harus benar – benar dalam keadaan matang • Dimasukkan dalam botol kaca, jika dikemas dalam botol plastic bumbu harus dalam keadaan dingin baru dimasukkan botol • Setelah dingin ditutup rapat dan diberi label • Disimpan dalam refrigerator dengan suhu 10°C - 15°C 2. Penyimpanan rempah • Dicuci bersih, dijemur, disangan, dan dapat diahaluskan atau tidak kemudian disimpan di tempta yang kering, dan tertutup rapat, misalnya dalam botol atau kaleng yang diberi label Universitas Sumatera Utara 24 • Disimpan pada tempat yang kering dengan menggunakan wadah botol, plastik, keranjang dan lain – lain. (http://jelajahiptek.blogspot.com/2012/06/pengertian-tentang-bumbu-danrempah.html) Universitas Sumatera Utara