BAB IV - ETD UGM

advertisement
BAB IV
KESIMPULAN
Cina merupakan negara emerging economy yang baru memulai
keterbukaan ekonomi menjelang tahun 1980-an. Langkah Cina dalam melakukan
ekspansi perusahaan negaranya baru dimulai sekitar tahun 1990. National Oil
Company menjadi salah satu sektor yang didorong untuk bereskspansi melalui
skema going out strategy. NOC Cina terus aktif berkembang dan melakukan
ekspansi di berbagai wilayah, termasuk di Asia Tenggara.
Cina memiliki kebutuhan energi yang besar dan terus meningkat
sehubungan dengan pesatnya pertumbuhan industri Cina. Hal ini membuat Cina
yang sebelumnya surplus minyak, harus menjadi importir minyak pada tahun
1993. Padahal, dalam konsepsi “Three Es”, energy security (keamanan energi)
merupakan salah satu tonggak keamanan ekonomi nasional, disamping economic
growth (pertumbuhan ekonomi) dan environmental protection (perlindungan
lingkungan). Karenanya, adalah hal yang penting bagi Cina untuk melakukan
ekspansi seluas-luasnya.
Kebijakan pemerintah dalam memanfaatkan NOC sebagai sarana untuk
mencapai keamanan energi adalah strategi yang menarik. Dalam dunia
perdagangan global, NOC akan bersaing dengan perusahaan minyak privat atau
NOC lain pula. Sebagai NOC, perusahaan ini memiliki dua wajah atau peran
sekaligus. Yakni sebagai organisasi pemerintah yang bermanfaat untuk mencapai
tujuan nasional dan juga sebagai perusahaan komersial yang berorientasi pada
laba sebesar-besarnya selayaknya fungsi perusahaan pada umumnya.
87
Strategi ekspansi yang dijalankan pemerintah Cina di Asia Tenggara
meliputi going out strategy, FDI dan soft power diplomacy. Ketiga strategi ini
saling berkaitan. Dengan konsep going out strategy, pemerintah Cina mendorong
NOC untuk berekspansi secara global termasuk di Asia Tenggara. Pemerintah
membentuk NOC yang berorientasi ekonomi sekaligus politik. NOC bertindak
untuk mencari profit dan tetap menjalankan kontrol pemerintah berdasarkan
kepentingan nasional. Pemerintah Cina sekaligus memberikan dukungan kepada
NOC-nya agar kebijakan ini sukses. Dukungan diberikan dalam hal akses khusus
finansial, keistimewaan pajak serta asistensi diplomasi.
Akses khusus finansial ini dilakukan sebagai bentuk dukungan modal bagi
NOC untuk melancarkan investasi. NOC dapat memanfaatkan dana pinjaman
khusus atau dana bantuan dari bank-bank pemerintah meliputi CBD (China
Development Bank), Exim Bank (China Export Import Bank), ICBC (Industrial
and Comercial Bank of China), CCB (China Construction Bank), ABC
(Agricultural Bank of China), dan BOC (Bank of China).
Dalam hal keistimewaan pajak, pemerintah menyediakan insentif khusus
berupa potongan pajak guna mendorong ekspansi NOC yang lebih luas. Bahkan
hingga tahun 2008, NOC dibebaskan dari pajak pemerintah. Pembebasan pajak ini
karenakan kemampuan NOC dalam meningkatkan investasinya secara global.
Namun, pembebasan pajak ini dihentikan setelah tahun 2008. Selanjutnya, NOC
Cina hanya perlu membayar pajak pemerintah Cina senilai 10%. Angka ini jauh
berbeda bila dibandingkan dengan Petronas yang harus membayar pajak ke
pemerintah Malaysia hingga 50%.
88
Dukungan pemerintah juga diberikan dalam hal asistensi diplomasi.
Terdapat Ministry of Foreign Affairs yang bertanggung jawab mendampingi
diplomasi NOC dalam usaha ekspansi sektor minyak. Pemimpin Cina bahkan juga
dapat melakukan diplomasi demi mendukung kelancaran ekspansi NOC. Relasi
NOC dengan pemerintah Cina ini merupakan bentuk merchant state dualism yang
memungkinkan
pemerintah
melakukan
kontrol
terhadap
NOC,
seperti
menentukan kegiatan investasi serta struktur kepemimpinan dalam NOC.
Dalam menjalankan strategi ekspansi ini, pemerintah memanfaatkan
keberadaan NOC. Terdapat tiga NOC besar Cina yang aktif berperan dalam
membina hubungan baik dan mengembangkan sektor minyak Asia Tenggara.
Ketiga NOC tersebut adalah CNOOC, CNPC dan Sinopec. Secara umum, dapat
dijelaskan tentang fokus kegiatan sektor minyak yang dijalankan tiga besar NOC
Cina, yakni CNOOC, CNPC dan Sinopec. CNOOC bergerak dalam kerjasama
internasional yang berfokus pengembangan minyak lepas pantai. Sinopec yang
dijalankan oleh dewan negara dibentuk untuk bergerak dalam kegiatan
penggunaan minyak dan gas alam serta dalam pengelolaan investasi. Sementara,
CNPC berfokus pada bidang eksplorasi dan produksi di wilayah daratan.
Ketiga NOC ini melakukan ekspansi di Asia Tenggara dengan
memanfaatkan langkah strategis berupa soft power diplomacy. NOC Cina
berupaya menjalankan ide-ide soft power Cina untuk membentuk nation’s brand
yang positif. NOC tidak hanya melakukan kegiatan yang berorientasi bisnis saja.
NOC juga memberikan berbagai bantuan, meliputi infrastruktur, pendidikan,
maupun kesehatan. Hal ini dapat dilakukan karena adanya dukungan pemerintah
89
Cina. Pemerintah Cina mengarahkan NOC untuk membina kerjasama yang damai
dan saling menguntungkan. Ide-ide soft power Cina meliputi responsible power,
new security concept, peaceful rise and development serta good neighbor policy.
Dalam membina kerjasama dengan negara-negara Asia Tenggara, NOC Cina
beserta pemerintah Cina berupaya untuk mengimplementasikan ide-ide tersebut
dan menghindari sarana hard power ataupun pemaksaan. Bagi Cina, membentuk
nation’s brand yang positif dengan kegiatan bantuan pendanaan, hibah dana atau
asistensi teknikal dalam kesehatan adalah sesuai dengan karakter Cina.
Strategi ketiga dari ekspansi NOC Cina ke kawasan Asia Tenggara adalah
melalui FDI. Terdapat karakteristik khusus NOC Cina dalam FDI yang
dimanfaatkan sebagai pendorong suksesnya kegiatan investasi. NOC berupaya
membangun kerjasama yang mengarah pada integrasi yang lebih besar. Ketika
telah tercipta kerjasama yang baik, maka NOC Cina berusaha mengembangkan
kerjasama tersebut. Dengan demikian, kerjasama yang dibangun pun mengarah
pada investasi yang lebih luas ke dalam berbagai aset di sektor minyak.
Perluasan kerjasama ini dapat dilihat dari pembangunan terminal
penjualan minyak yang dibangun di Singapura oleh CNPC dan di Batam
Indonesia oleh Sinopec. NOC Cina juga memanfaatkan dukungan pemerintah
yang diberikan kepada host country berupa bantuan infrastruktur dan lain hal
untuk memperlancar kerjasamanya. Misalnya saja seperti dana hibah infrastruktur
yang diberikan pemerintah Cina kepada Kamboja senilai US$ 548 juta. Bantuan
ini memberikan peluas bagi NOC Cina untuk kemudian melakukan kerjasama
sektor minyak dengan NOC Kamboja.
90
Selain memanfaatkan bantuan pemerintah, NOC juga mengedepankan
sikap low profile. Sikap ini dimaksudkan untuk meminimalisir sentimen negatif
dari publik sehingga kerjasama antar pemerintah dan masyarakat dapat terbangun
dengan lancar. NOC Cina pun mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan
pemerintah host country karena kegiatannya bermanfaat bagi kondisi sekitar dan
tidak merusak lingkungan. Setelah berhasil di suatu kawasan, NOC Cina terus
mengembangkan kerjasamanya sehingga mampu mengarah pada integrasi yang
lebih luas dan kerjasama. Pemerintah Cina juga mendukung adanya kegiatan NOC
yang berusaha memperluas investasinya melalui berbagai aset di sektor minyak
seperti pembangunan terminal minyak di Singapura maupun Indonesia.
Hasil dari penelitian ini memberikan gambaran terhadap bagaimana
strategi ekspansi sektor minyak yang dapat dijalankan. Penelitian ini berkontribusi
bagi perkembangan studi ilmu hubungan internasional sebagai pengembangan
wacana teori dalam kajian terutama bidang ekonomi politik internasional.
Terkhusus dalam hal kegiatan pengelolaan sektor energi. Pengelolaan sektor
energi adalah hal vital yang erat kaitannya dengan keamanan ekonomi negara.
Sektor minyak dapat berpengaruh pada kemajuan dan perkembangan negara.
Penelitian ini memperkuat agruman tentang betapa pentingnya peran
pemerintah dalam mengamankan sektor energi terutama minyak. Pemerintah perlu
mengambil langkah strategis dan memastikan bahwa kebutuhan minyak nasional
dapat terpenuhi secara berdaulat. Melalui NOC, pemerintah dapat mendukung
pencapaian target keamanan energi sekaligus mengamankan ekonomi nasional.
Ekspansi NOC disertai dukungan yang tepat dapat mendorong kesuksesan dari
91
pencapaian target tersebut. Pemerintah perlu melakukan asistensi dan dukungan
secara penuh. Pemerintah juga perlu menanamkan ide-ide positif yang dapat
dimanfaatkan NOC dalam kegiatan ekspansinya.
Penelitain ini menunjukkan adanya tujuan yang besar dari Cina mengenai
keamanan energi. Kondisi global yang mulai terliberalisasi dapat dihadapi Cina
dengan solusi tanpa harus keluar dari dasar negara yakni komunis sosialis. Cina
menerapkan prinsip-prinsip kerjasama yang baik dalam ekspansinya. Ini
dikarenakan Asia Tenggara merupakan wilayah tetangganya yang dianggap Cina
penting bagi keamanan ekonomi nasionalnya.
Batasan penelitian hanya merujuk hingga tahun 2013. Hingga tahun 2013,
hubungan Cina dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara masih
menunjukkan minimnya potensi konflik. Hanya saja, di awal tahun 2014
hubungan Cina dengan beberapa negara di Asia Tenggara tampak memburuk. Ini
dikarenakan konflik Laut Cina Selatan yang kembali memanas. Laut Cina Selatan
yang masih berstatus dalam konflik membuat posisi negara-negara di sekitarnya
menjadi sulit. Berbagai kegiatan yang dilakukan di wilayah tersebut dapat memicu
konflik yang serius.
Cina merasa bahwa Kepulauan Paracel yang ada di Laut Cina Selatan telah
berada pada wewenangnya. Karenanya, Cina berencana membangun kilang
minyak di wilayah tersebut secara sepihak. Proses pembangunan tersebutlah yang
memicu konflik Cina dengan negara-negara Asia Tenggara. Konflik ini terutama
terjadi dengan Vietnam yang berada dekat dengan lokasi tersebut. Status
Kepulauan Paracel masih merupakan sengketa yang belum ditentukan siapa yang
92
berhak atas pulau tersebut. Hal ini sempat menimbulkan perang tembakan air
antara kapal Vietnam dan kapal Cina di Laut Cina Selatan.
Konflik ini masih belum menemukan titik temu. Bahkan Cina
menyampaikan kesiapannya untuk memanfaatkan hard power yang dimilikinya
bila Cina memang diperlukan. Ini menunjukkan soft power yang selama ini
diusung Cina mulai berkurang. Meskipun Cina masih menyampaikan tetap akan
berupaya untuk penyelesaian konflik secara damai. Cina hanya akan mengangkat
senjata ketika diserang. Ini dikarenakan posisi Laut Cina Selatan yang telah
ditetapkan termasuk pada core interest negara Cina.
Problematika ini menunjukkan betapa pentingnya sektor energi bagi
perekonomian nasional bahkan termasuk keamanan nasional. Pemerintahan Cina
maupun Asia Tenggara rela untuk mengerahkan berbagai upaya dalam rangka
mengamankan sektor energi dan mendapatkan minyak sebanyak-banyaknya.
Negara memanfaatkan NOC sebagai instrumen pemerintah untuk berekspansi.
Namun, ketika langkah ekspansi dirasa sulit untuk ditempuh, terkadang negara
bisa melupakan prinsip-prinsip yang damai yang telah sekian lama diusungnya.
Penting bagi negara untuk dapat menjaga konsistensi nilai-nilai perdamaian dan
kerjasama yang diusungnya.
93
Download