Gapura di

advertisement
New Spirit. New Hope.
Laporan Tahunan
Annual Report
Laporan Tahunan
Annual Report
2015
2015
2015
Gapura di
Laporan Tahunan
Annual Report
Gapura in
2015
Laba Tahun Berjalan
Net Income for the Year
Pendapatan
Revenue
54%
9%
Aset
Assets
1.318,82
26% 1.004,77
New Spirit. New Hope.
dalam miliar Rp
in billion Rp
Cabang
Stations
54
GSE Bermotor
Motorized GSE
957
Maskapai
Airlines
55
Penerbangan
Flights
276.564
Ton Cargo
Tons Cargo
New Spirit. New Hope.
PT Gapura Angkasa
DAPENRA Building, 1st FL.
Jl. Angkasa, Blok B - 12, Kav. 8
Kota Baru Bandar Kemayoran
Jakarta 10610 - Indonesia
53,79
158.947
Armada Teknologi Mutakhir
State-of-the-Art Fleet
Aircraft Towing
Ground Power Unit
Tractor Wide Body
180 KVA
High Lift Loader
Bendibelt
4/14
2/8
4/14
1/2
Beroperasi/Pesanan
Operating/Order
Beroperasi/Pesanan
Operating/Order
Beroperasi/Pesanan
Operating/Order
Beroperasi/Pesanan
Operating/Order
Kegiatan operasi penunjang penerbangan
di bandar udara sangat kompleks,
dan PT Gapura Angkasa menyadari bahwa faktor
keselamatan dan keamanan penerbangan serta
kepuasan pelanggan harus tetap menjadi
prioritas utama.
In view of the complexity of flight support activities at airports,
Gapura recognizes that flight safety and security as well as customer
satisfaction must always remain its main priorities.
Gapura membukukan kinerja keuangan menggembirakan
untuk tahun buku 2015. Namun terlebih penting lagi, 2015 adalah
tahun dimana manajemen baru Gapura melaksanakan
program-program transformasi bisnis yang bertumpu pada lima pilar
utama: People, Process, Premises, Brand dan Technology.
Berbagai inisiatif strategis telah dilakukan, termasuk langkah
Rebranding yang ditandai peluncuran logo baru Gapura,
menggarisbawahi kesiapan Gapura melangkah maju
dengan semangat baru menuju pencapaian visi baru menjadi
perusahaan ground handling dengan kualitas layanan kelas dunia.
New Spirit.
New Hope.
Gapura posted an encouraging financial
performance for 2015. More importantly, 2015 is
the year in which Gapura’s new management
implemented the business transformation
program that is based on five main pillars: People,
Process, Premises, Brand and Technology. The
Company has carried out various strategic
initiatives, including rebranding, as reflected in
Gapura’s new logo, which underlines Gapura’s
readiness to move forward with renewed vigor to
achieve its new vision of becoming a world-class
ground handling company.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
1
Daftar Isi
Contents
Gapura di 2015
Gapura in 2015
18 Wilayah Operasi
Operational Areas
1 Latar Belakang
Tema
Theme Background
20 Struktur Organisasi
Organizational
Structure
4 Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
22 Profil Dewan
Komisaris
Board of
Commissioners Profile
6 Profil Perusahaan
Corporate Profile
6 Identitas Baru
New Identity
7 Visi, Misi
Vision, Mission
8 5-Drivers Gapura
5-Drivers Gapura
10 Sekilas Gapura
Gapura at a Glance
12 Jejak Langkah
Milestones
14 Produk dan Jasa
Product and Service
2
34 Laporan
Manajemen
Management
Report
36 Laporan Dewan
Komisaris
Report from
the Board of
Commissioners
25 Profil Direksi
Board of Directors
Profile
42 Laporan Direksi
Report from the
Board of Directors
28 Komposisi Pemegang
Saham
Shareholders
Composition
50 Analisis &
Pembahasan
Manajemen
Management
Discussion &
Analysis
29 Penghargaan dan
Sertifikasi
Awards and
Certifications
30 Peristiwa Penting
2015
2015 Event
Highlights
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
52 Tinjauan Bisnis &
Operasional
Business and
Operational Review
110 Klien Kami
Client List
60 Tinjauan Pendukung
Bisnis
Business Support
Review
60 TI Mendorong Transformasi
IT Driven Transformation
63 SDM sebagai Sumber
Daya Pertumbuhan
Human Capital as Growth
Resources
70 Tinjauan Keuangan
Financial Review
76 Tata Kelola
Perusahaan
Good Corporate
Governance
82 Rapat Umum
Pemegang Saham
General Shareholders
Meeting (GSM)
90 Direksi
The Board of
Directors
95 Komite Audit
Audit Committee
99 Sekretaris
Perusahaan
Corporate Secretary
100 Kode Etik
Code of Ethics
102 Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Corporate Social
Responsibility
105 Data
Perusahaan
Corporate Data
106 Armada
Fleet
111 Alamat Kantor
Cabang
Branch Office
115 Pejabat Senior
Senior Management
116 Surat Pernyataan
Anggota Dewan
Komisaris tentang
Tanggung Jawab
atas Laporan
Tahunan 2015
PT Gapura Angkasa
Statement of
the Board of
Commissioners
Regarding
Responsibility for
the 2015 Annual
Report of
PT Gapura Angkasa
117 Laporan Keuangan
Financial Report
86 Dewan Komisaris
The Board of
Commissioners
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
3
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Angka pada tabel dan grafik menggunakan notasi bahasa Indonesia
(Dalam Rp Juta, kecuali disebut khusus)
Numerical notation in all tables and graphs are in Indonesia
2015
2014
2013
(in Million Rupiah, or otherwise stated)
Pendapatan Usaha
1.318.818
1.210.443
1.092.668
Beban Usaha
1.233.475
1.195.408
1.038.202
Operating Expenses
Laba (Rugi) Usaha
85.344
15.035
54.466
Income (Loss) from Operations
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih
(7.458)
47.925
14.857
Other Income (Expenses) - Net
Laba Sebelum Pajak
77.885
62.960
69.323
Profit Before Tax
(24.089)
(27.769)
(25.670)
Tax Expenses
53.796
35.191
43.652
Net Income for the Year
8.746
13.698
-
Other Comprehensive Income
62.542
48.889
43.652
Total Comprehensive Income
Beban Pajak
Laba Tahun Berjalan
Pendapatan Komprehensif Lain
Jumlah Pendapatan Komprehensif
Operating Revenues
Jumlah Aset Lancar
382.949
335.070
282.011
Total Current Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
621.818
461.127
463.520
Total Non-Current Assets
1.004.767
796.197
745.530
Total Assets
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
249.020
202.871
255.442
Total Current Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
355.776
255.897
183.906
Total Non-Current Liabilities
Liabilitas Sewa Pembiayaan
176.422
Jumlah Aset
Lease Liabilities
Jumlah Liabilitas
604.796
458.768
439.348
Total Liabilities
Modal Ditempatkan dan Disetor
215.040
215.040
215.040
Issued and Fully Paid Capital
Komponen Ekuitas Lainnya
184.931
122.389
91.142
Other Components of Equity
Jumlah Ekuitas
399.971
337.429
306.182
Total Equity
1.004.767
796.197
745.530
Total Liabilities and Equity
64.492
(47.036)
101.138
Cash Flows Provided by Operating
Activities
Arus Kas Digunakan dari Aktivitas
Investasi
(14.590)
13.227
(118.372)
Cash Flows Provided by (Used in)
Investing Activities
Arus Kas Diperoleh dari (Digunakan
Untuk) Aktivitas Pendanaan
(24.000)
21.260
-
Cash Flows Provided by (Used in)
Financing Activities
10,9
10,0
10,7
EBITDA Margin (%)
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas
Operasi
Rasio
Ratios
EBITDA Margin (%)
Marjin Laba Usaha (%)
6,5
1,2
5,0
Operating Income Margin (%)
Marjin Laba Bersih (%)
4,7
4,0
4,0
Net Income Margin (%)
Tingkat Pengembalian Aktiva (%)
6,7
4,4
5,9
Return on Assets (%)
Return on Equity (%)
13,4
10,4
14,2
Rasio Lancar (%)
Tingkat Pengembalian Ekuitas (%)
153,8
165,2
110,0
Current Ratio (%)
Debt to Equity Ratio (%)
101,2
136,0
143,4
Debt to Equity Ratio (%)
50,3
57,6
58,9
Debt to Asset Ratio (%)
Debt to Asset Ratio (%)
4
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Pendapatan Usaha (Rp juta)
Operating Revenue (Rp million)
Laba Tahun Berjalan (Rp juta)
Net Income for the Year (Rp million)
53.796
1.318.818
1.210.443
1.092.668
43.652
35.191
2013
2014
2015
Jumlah Aset (Rp juta)
Total Assets (Rp million)
2013
2014
2015
Jumlah Ekuitas (Rp juta)
Total Equity (Rp million)
399.971
1.004.767
337.429
745.530
2013
796.197
2014
306.182
2015
2013
2014
2015
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
5
01
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social responsibility
Corporate Data
Financial Report
Identitas Baru
New Identity
Shared Success
Kami percaya bahwa dengan menyediakan
solusi layanan kelas dunia, kami dapat
memberdayakan para pelanggan untuk
mencapai kinerja terbaik, sekaligus memastikan
pertumbuhan laba dan bisnis berkelanjutan bagi
Gapura.
6
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Our Distinguishing Beliefs
We Empower our customers to achieved high
performance. Collaboration spirit; our customer’s
success is our success. Our progressive culture ensures
we deliver cutting edge solutions. People are our
greatest asset and backbone of our organization.
Visi
Vision
Menjadi penyedia jasa ground handling
dan jasa terkait lainnya di bandar udara
dengan kualitas layanan kelas dunia
(To Provide World-Class Airport Services).
To be a service-oriented organization that is the catalyst that enables our
customers to deliver their service promises every day.
Misi
Mission
Sebagai perusahaan penyedia jasa ground
handling dan jasa terkait lainnya di bandar
udara, guna berkontribusi positif dalam
integrasi bisnis jasa penerbangan nasional
Providing professional world-class ground handling services that delight
our customers, deliver growth and profit for our stakeholders, and help
progress the airport service industry.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
7
01
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
5-Drivers Gapura
5-Drivers Gapura
8
PEOPLE
PROCESS
Perseroan terus membentuk
sumber daya manusia
dengan karakter “passion,
responsive, sincere,
affable, consistent” melalui
rekrutmen, pelatihan
dan pemberdayaan yang
berkelanjutan.
Perseroan terus
mengembangkan organisasi
yang mampu “multi tasking”
dengan “simplified business
process” guna meningkatkan
kecepatan, efisiensi dan
akurasi kegiatan ground
handling.
The Company creates a pool of
human resources that possess
the mentality of “passion,
responsiveness, sincerity,
affability & consistency”
through ongoing efforts
in recruitment, training and
development.
The Company continues to
develop an organization that is
capable of conducting “multitasking” alongside “simplified
business processes” in order to
improve the speed, efficiency
and accuracy of its ground
handling activities.
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Untuk mencapai visi sebagai “penyedia jasa ground
handling dengan kualitas kelas dunia” sejak tahun
2014 Perseroan melakukan transformasi bisnis, yang
dijabarkan menjadi 5 komponen pendorong transformasi,
dikenal sebagai “5 Drivers” yang terdiri dari:
To realize its vision of being a “ground handling services provider of
world-class quality”, the Company since 2014 has undertaken a business
transformation journey, in line with the following five components known
as the “5 Drivers” of transformation, consisting of:
PREMISES
TECHNOLOGY
Perseroan terus melakukan
investasi peremajaan
peralatan GSE berteknologi
mutakhir yang “eco friendly”
untuk meningkatkan
efiesiensi biaya operasi dan
produktivitas hasil produksi.
Perseroan terus berupaya
menjadi IT-based
organization melalui
penerapan state-of-the-art
technology yang tepat guna
untuk mengoptimalkan
proses-proses operasional
ground handling.
Perseroan terus melakukan
“brand engagement” agar
karyawan memahami
semboyan baru Gapura
“Shared Success” serta
diaktualisasikan dalam
aktivitas karyawan seharihari.
The Company strives to become
an IT-based organization
through the utilization of
appropriate state-of-the-art
technology to fully optimize
ground handling operations.
The Company continues to
engage in “brand engagement”
to socialize its tagline motto of
‘Shared Success’ among its
employees so as to be
manifested in their day-to-day
activities.
The Company continues to
invest in revitalizing its GSE
fleet with the latest in
advanced technology “eco
friendly” units in order to
improve on the efficiency of its
operational costs, as well as
productivity.
BRAND
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
9
01
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Sekilas Gapura
Gapura at a Glance
Gapura adalah perusahaan patungan, yang didirikan
pada 26 Januari 1998 oleh tiga BUMN yaitu PT Garuda
Indonesia (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I (Persero) dan
PT Angkasa Pura II (Persero), bergerak di bidang usaha
jasa ground handling dan kegiatan usaha lainnya yang
menunjang usaha penerbangan di bandar udara.
Gapura is a joint-venture company that was established on January 26, 1998 by three State-Owned Enterprises,
namely PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I (Persero) and PT Angkasa Pura II (Persero). The
Company is engaged in the business of ground handling services and other business activities that support the
aviation business at the airport.
Pada awalnya maskapai penerbangan Garuda Indonesia
melaksanakan ground handling sendiri, namun mengingat
kebutuhan layanan profesional dan tuntutan hasil kerja yang
optimal tanpa mengabaikan unsur keamanan, keselamatan,
kehandalan dan ketepatan waktu, maka Garuda menyerahkan
kegiatan ground handling ke pihak lain agar dapat
berkonsentrasi pada operasional pesawat udara. Dari sinilah
asal mula pendirian PT Gapura Angkasa.
Per tanggal 9 Desember 2014 struktur kepemilikan saham
Gapura Angkasa adalah Garuda Indonesia (58,75%), Angkasa
Pura II (31,25%) dan Angkasa Pura I (10%).
Garuda Indonesia initially carried out ground handling by
themselves. However, given the need for professional services
and the demand for optimum results without neglecting
security, safety, reliability, and timeliness; Garuda decided to
handover ground handling activities to other parties so as
to focus on its airline operations. This is the origins of the
founding of PT Gapura Angkasa.
As of December 9, 2014, Gapura Angkasa’s shareholders
consist of Garuda Indonesia (58.75%), Angkasa Pura II
(31.25%) and Angkasa Pura I (10%).
10
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
ground handling berpedoman pada standar
Ground handling activities are based on global service
pelayanan global dari International Air Transportation
standards prescribed by the International Air Transportation
Association (IATA) dimana Gapura menjadi anggota, sehingga
Association (IATA) of which Gapura is a member and thereby
Gapura dipercaya maskapai nasional maupun internasional di
trusted by national and international airlines at the 53 airports
53 bandar udara tempat Perseroan saat ini beroperasi.
that the Company currently operates in.
Layanan Gapura saat ini terus berkembang dari ground
Gapura’s services continue to grow from ground handling
handling ke jasa warehousing, pengelolaan executive lounge,
to warehousing services, executive lounge management,
jasa hospitality atau passenger service assistant, serta
hospitality services and passenger service assistance, as well
learning center.
as the learning center.
Kegiatan
2015
Business
Leverage
•Re-Branding
• HC Transformation
•Competency
Development
• GSE Augmentation &
Rejuvenation
• GSE Simplification &
Clustering
• Operation Control
System
• Minimum Charge
on Low Frequency
Stations
• New APB for CGK-T3
2016
Business
Leverage
• Re-Branding (2)
• HC Transformation (2)
• Individual & Group
Performance
•Competency
Development (2)
• GSE Augmentation &
Rejuvenation (2)
• GSE Simplification &
Clustering (2)
• Operation Control
System (2)
• GSE Maintenance
Business
• Unscheduled Flight
Handling
• New Line of Business
• Ground Breaking for
Own Office
2017
Operational &
Service Excellence
• Engaged Employee
• Hub Control &
Dashboard
• GSE Simplification &
Clustering (3)
• Operation Control
System on other
Stations
• SKYTRAX Five Star
Ground Handling
• Younger GSE Fleet
• Improved Business
Segments Profitability
2018
Business
Excellence
• Improve Financial
Performance
• EBITDA margin 15%
• Non-Core Business
Spin-Off
• Enhanced Business
Portfolio
• Overseas JV
2019
World
Class
• Top 50 Best
Companies in
Indonesia for Creating
Leaders
• IATA Approved
Training Center
• IT Based Organization
Seiring dengan corporate action Garuda Indonesia menjadi
In line with Garuda Indonesia’s corporate action to become
pemegang saham mayoritas, manajemen Perseroan menyusun
the Company’s majority shareholder, Gapura Angkasa’s
perencanaan baru bagi masa depan Gapura. Strategi
management prepared a new plan for the future. The
transformasi jangka panjang Perseroan untuk periode tahun
Company’s long-term transformation strategy for the 2015 –
2015 – 2019 yang mengarah pada pertumbuhan secara
2019 period is directed towards the gradual transformation
bertahap menjadi perusahaan ground handling dengan kualitas
into a world-class ground handling company.
layanan kelas dunia.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
11
01
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Jejak Langkah
Milestones
1999-2000
1998
Perseroan beroperasi di 20 Bandara dengan 14 section
pelayanan (ref. IATA SGHA 1998)
Januari
Perseroan didirikan (Akta Pendirian No.
32) tanggal 26 Januari 1998
The Company operates in 20 airports offering 14 section
services (ref. IATA SGHA 1998)
January
Establishment of the Company (Deed No.
32) on January 26, 1998
2014
April
Perseroan melayani section 6 (ref. IATA
SGHA 1998)
April
The Company provides 6 section services
(ref. IATA SGHA 1998)
2005
Mengoperasikan Pergudangan
Internasional CGK
Operates the International
Warehousing business at CGK
2009
• Mendapatkan Sertifikasi "ISAGO"
• Memperoleh “SNI Award”
• Obtained the “ISAGO” Certification
• Obtained the “SNI Award”
12
• Memperluas jaringan pelayanan (area
operasi) hingga 45 Bandara
• Memperoleh Penghargaan Pelayanan
Publik Prima dari Kementerian
Perhubungan
• Menetapkan business turnaround strategy
• Memperkenalkan program cost effective
melalui business process transformation
dengan hasil efisiensi Rp75 miliar
• Peninjauan safety program
• Recurrent training
• Restrukturisasi Organisasi, termasuk
project liquidation (GSE maintenance,
Logistic, Smart Handling) dan set up SBU
Others business
• Pengaplikasian Information System SAP
untuk FiCo Modul (Finance and Controlling)
yang dimulai 1 Oktober 2014
• Maskapai luar negeri baru: Royal Brunei,
China Southern, Dragon Air (DPS) dan
Oman Air (CGK)
• Memperoleh “The Best Ground Handler
Around the World 2014” dari China
Airlines, “The Best Top Ten Ground
Handler 2014” dari Xiamen Air, dan “The
Best First Quarterly in Ocean Region and
The Best Ground handler 2014 di area
Asia Tenggara/Oceania dari Korean Air.
• Pembukaan 10 cabang baru untuk Garuda
G/H Services (MKQ, JBR, BWX, BUW, LUW,
MJU, FLZ, SWQ, AMQ, dan PSU)
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
• Expanded its area of operations to cover
45 airports
• Received the ‘Pelayanan Publik Prima’
Award from the Ministry of Transportation
• Setup business turnaround strategy
• Introduction of a cost effective program
through business process transformation
resulting greater efficiency amounting to
Rp 75 billion
• Review safety program
• Recurrent training
• Organization Restructuring, including
project liquidation (GSE maintenance,
Logistics, Smart Handling) and set up SBU
Other businesses
• Applying Information System SAP for FiCo
Module (Finance and Controlling) starting
from October 1, 2014
• New International Customers: Royal
Brunei, China Southern, Dragon Air (DPS)
and Oman Air (CGK)
• The Best Ground Handler Around the
World 2014 from China Airlines, The
Best Top Ten Ground Handler 2014 from
Xiamen Air, and The Best First Quarter in
the Oceania Region and The Best Ground
handler 2014 for the areas of Southeast
Asia/Oceania from Korean Air.
• Opening 10 new branches for Garuda G/H
Services (MKQ, JBR, BWX, BUW, LUW, MJU,
FLZ, SWQ, AMQ, and PSU)
2001
2004
2003
Mengoperasikan Pergudangan
Domestik CGK
Memperoleh Sertifikasi atas
penerapan SMM ISO 9001:2000
Operates the Domestic
Warehousing business at CGK
Obtained an SMM ISO
9001:2000 certification
• Melakukan "Corporate Turn
Around"
• Diversifikasi Produk untuk segmen
LCC “SMART HANDLING”
• Engaged in a “Corporate Turn
Around “
• Product diversification into LCC
”SMART HANDLING”
2015
•Implementasi Information System SAP HCM Payroll Module
• Handling ATR Garuda di Pangkalanbun, Ketapang dan Tanjung
Karang, Sabang, Meulaboh, Lhokseumawe, dan Langgur
• Launching Gapura Learning Center tanggal 23 Maret 2015
• Handling Tiger Airways di CGK, DPS, dan SUB, Air Asia Berhad
di BTJ dan PNK, Nam Air di PGK dan TJQ, Kalstar di DPS, Express
Air di CGK, Citilink di PNK dan MDC, Air Asia-X di DPS, Garuda di
TKG, dan Jetstar di PLM dan PKU.
• Penandatanganan GSE Leasing Agreement tanggal 1 Juni
2015
• Zero Accident / Incident di bulan Maret, April, Mei, dan Juni
•Implementasi New Brand, New Colour Scheme tanggal 7 Mei
2015
•Implementasi e-Procurement mulai September 2015
• GSE baru dengan Livery baru : GPU (2), HLL (4), ATW (4), PBS
(6), BendiBelt (1)
• Handling pesawat Boeing B787 Dreamliner di DPS (JAL, Qatar,
Royal Brunei)
• Peresmian GSE baru dengan Livery baru (ATW) tanggal 15
September 2015
• Kick Off Operation Control System tanggal 8 Oktober 2015
• Implementation of Information System SAP HCM Payroll
Module
• Handled Garuda’s ATR aircraft at Pangkalanbun, Ketapang
and Tanjung Karang, Sabang, Meulaboh, Lhokseumawe, and
Langgur
• Official launch of Gapura Learning Center on March 23, 2015
• Handled Tiger Airways at CGK, DPS, and SUB; Air Asia Berhad
at BTJ and PNK; Nam Air at PGK and TJQ; Kalstar at DPS;
Express Air at CGK, Citilink at PNK and MDC; Air Asia-X at DPS;
Garuda at TKG; and Jetstar at PLM and PKU.
• Signing of GSE Leasing Agreement on June 1, 2015
• Achieved Zero Accident / Incident during March, April, May and
June
• Implementation of New Brand and New Colour Scheme on
May 7, 2015
• Implementation of e-Procurement beginning in September
2015
• New GSE units in new livery: GPU (2), HLL (4), ATW (4), PBS (6),
BendiBelt (1)
• Handled Boeing B787 Dreamliner aircraft at DPS (JAL, Qatar,
Royal Brunei)
• Official inauguration of new GSE (ATW) with new livery on
September 15, 2015
• Kick Off Operation Control System on October 8, 2015
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
13
01
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Produk dan Jasa
Product and Service
Ground handling atau airport services mencakup pelayanan
Ground handling or airport services comprise of passenger,
terhadap penumpang, bagasi, cargo dan pos yang diangkut
baggage, cargo and postal services that are transported
pesawat udara, serta penyediaan peralatan untuk membantu
by aircraft, as well as providing equipment to support the
pergerakan pesawat di darat selama berada di bandar udara,
movement of aircraft on land while at the airport, both for the
baik di fase kedatangan maupun keberangkatan.
arrival and departure phases.
Bidang usaha Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta No.
The Company’s business fields, as stipulated in Deed No. 2
2 tanggal 1 September 2010 merupakan pengembangan dari
dated September 1, 2010, are derived from the standards
standar yang ditetapkan IATA Airport Handling Manual, 810
prescribed in the IATA Airport Handling Manual, 810 Annex A
Annex A tahun 1998, yaitu kini mencakup:
of 1998, include:
1. Representation and Accommodation
1. Representation and Accommodation
2. Load Control, Communication and Departure Control
2.Load Control, Communication and Departure Control
System (DCS)
System (DCS)
3. Unit Load Device (ULD) Control
3. Unit Load Device (ULD) Control
4. Passenger and Baggage
4. Passenger and Baggage
5. Cargo and Post Office Mail
5. Cargo and Post Office Mail
6. Ramp Service
6. Ramp Service
7. Aircraft Servicing
7. Aircraft Servicing
8. Fuel and Oil
8. Fuel and Oil
9. Aircraft Maintenance
9. Aircraft Maintenance
10. Flight Operation and Crew Administration
10.Flight Operation and Crew Administration
11. Surface Transport
11.Surface Transport
12. Catering Service
12.Catering Service
13. Supervision and Administration
13.Supervision and Administration
14. Airport Security
14.Airport Security
15. Warehouse and Logistic
15.Warehouse and Logistic
16. Ground Handling Consultant
16.Ground Handling Consultant
17.Pendidikan dan Pelatihan serta penyediaan tenaga ahli
17.Education and Training as well as providing ground
ground handling
handling experts
Secara garis besar pendapatan Perseroan diperoleh dari 3
Overall, the Company’s revenues derive from 3 business fields,
bidang usaha, yaitu ground handling, warehousing, dan jasa-
namely: ground handling, warehousing, and aviation support
jasa penunjang penerbangan di bandar udara.
services at airports.
14
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
01
Ground Handling
Layanan ground handling Perseroan dikelompokkan sesuai
The Company’s ground handling services are grouped according
segmen maskapai atau jenis penerbangan yang dilayani, yaitu:
to the airline or type of flight served, namely:
• VVIP Handling
• VVIP Handling
• Premium Handling
• Premium Handling
• LCC Handling
• LCC Handling
• Charter/Unschedule/Adhoc Flight
• Charter/Unscheduled/Adhoc Flight
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
15
01
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Produk dan Jasa
Product and Service
02
Warehousing
Layanan warehousing dan cargo handling Perseroan didukung
The Company’s warehousing and cargo handling services
dengan teknologi mutakhir untuk memastikan seluruh proses
are backed by the latest technology to ensure that all work
pekerjaan dilakukan secara aman dan efisien. Pelayanan
processes are safe and efficient. These warehousing services
warehousing Perseroan tersedia di bandara Soekarno-Hatta,
are available at Soekarno-Hatta Airport, Cengkareng.
Cengkareng.
16
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
03
Hospitality and Learning Center
Berbeda dengan dua bidang usaha utama Gapura yang terkait
In contrast to Gapura’s two main businesses that are
dengan operasi penerbangan di airside (sisi udara) bandar udara,
associated with airside airport flight operations, flight support
maka kegiatan jasa-jasa penunjang penerbangan berada di
services are situated on the landside, specifically within the
landside (sisi darat) terutama di gedung terminal bandar udara.
airport terminal buildings.
• Executive Lounge
• Executive Lounge
Gapura
memperluas
layanan
dengan
menyediakan
Gapura expanded its services by providing executive lounges
executive lounges di beberapa bandara: Terminal 1C
at a number of airports, namely: Terminal 1C CGK airport, the
bandara CGK; Departure Hall bandara PNK dan Ground Floor
Departure Hall at PNK airport and the Ground Floor of the
bandara PKU. Lounge Gapura menawarkan kenyamanan,
PLM airport. The Gapura Lounge offers total comfort, a calm
lingkungan yang tenang, fasilitas telepon, internet akses
environment, telephone facilities, wireless internet access,
tanpa kabel serta sajian minuman dan makanan ringan.
as well as a selection of drinks and light snacks.
•Hospitality
•Hospitality
Layanan hospitality atau Passenger Service Assistant
Hospitality services or Passenger Service Assistance (PSA)
(PSA) terdiri dari layanan meet & greet assistance, check in
comprise of meet & greet assistance, check in assistance, visa
assistance, visa & immigration assistance, baggage claim
& immigration assistance, baggage claim assistance, customs
assistance, customs clearance assistance, limousine services,
clearance assistance, limousine services, and international
dan international events. Tersedia untuk proses kedatangan,
events services. Arrival processing, transit, or departure services
transit atau keberangkatan di bandara CGK, DPS, JOG dan PNK.
at the CGK, DPS, JOG and PNK airports are also provided.
Awalnya layanan hanya ditujukan untuk penumpang
These services were initially intended for passengers of Garuda
Garuda Indonesia, namun digunakan juga oleh maskapai
Indonesia only, but they are now available for customers of
internasional (Korean Air, Japan Airlines) dan hotel bintang
other international airlines (Korean Air, Japan Airlines) and
5 (Shangri-La, Mulia, Mandarin, Hermitage) serta pelanggan
5-star hotels (Shangri-La, Mulia, Mandarin, Hermitage) as well
korporat dan individu lain. Hospitality Gapura telah
as other corporate and individual customers. Gapura hospitality
tergabung ke dalam The Concierge Society of Indonesia.
has been incorporated into The Concierge Society of Indonesia
• Learning Center
• Learning Center
Gapura Learning Center telah ditingkatkan menjadi unit bisnis
Gapura Learning Center has been upgraded into a business
yang memberi pelatihan untuk pihak eksternal bidang basic
unit that provides training to external parties in the field of
airport handling management, basic frontliner, grooming &
basic airport handling management, basic frontline services,
etiquette, aviation security, cargo and mail, dangerous goods,
grooming & etiquette, aviation security, cargo and mail,
dan Ground Support Equipment (GSE) operator.
dangerous goods, and Ground Support Equipment (GSE)
operations.
Lulusan Gapura Learning Center memperoleh sertifikat
Graduates of Gapura’s Learning Center receive a certificate
dan SKP (Surat Kecakapan Personel) dari Kementerian
and Personnel Proficiency Certification (SKP) from the
Perhubungan yang merupakan lisensi resmi untuk bekerja
Ministry of Transportation, which is an official license to work
di kebandarudaraan dan maskapai penerbangan.
at airports and airlines.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
17
01
Corporate Profile
Management report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social responsibility
Corporate Data
Financial report
Wilayah Operasi
Makassar (UPG)
Operational Areas
56
Balikpapan (BPN)
Penerbangan
Flights
3
Pelanggan
Customers
35
Merupakan cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan
narrow body, kecuali tipe pesawat A-380.
Melayani 56 Flight/hari dari 3 customer. Ada dua customer untuk
penerbangan domestik dan satu untuk penerbangan internasional.
Sabang
Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and
narrow-body aircraft except the A-380.
Handled 56 flights/day from 3 customers, 2 for domestic flights and
1 for international flights.
Lhokseumawe
Pinangsori
Aceh
Penerbangan
Flights
4
Pelanggan
Customers
Merupakan cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan
narrow body, kecuali tipe pesawat A-380.
Melayani 35 Flight/hari dari 4 customer. Ada tiga customer untuk
penerbangan domestik dan satu untuk penerbangan internasional.
Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and
narrow-body aircraft except the A-380.
Handled 35 flights/day from 4 customers, 3 for domestic flights and
1 for international flights.
Medan
Putusibau
Meulaboh
Ketapang
Batam
Gunung Sitoli
Palembang
Sorong
Manado
Manokwari
Biak
Pangkal Pinang
Padang
Jayapura
Pontianak
Balikpapan
Luwuk
Pekanbaru
Bengkulu
Jambi
Pangkalanbun
Ambon
Banjarmasin
Tanjung Pandan
Mamuju
Denpasar
Tanjung Karang
Makassar
Bima
Jakarta (CGK)
Bandung
Semarang
Solo
Surabaya
Jember
Banyuwangi
Jakarta (CGK)
Penerbangan
Flights
18
Pelanggan
Customers
Merupakan Cabang Utama yang memiliki kapasitas untuk menangani
pesawat dari semua tipe pesawat, baik wide body maupun narrow
body, termasuk type pesawat A-380.
Melayani 250 Flight/hari dari 18 customer. Ada empat customer
untuk penerbangan domestik dan 14 untuk penerbangan
internasional.
Main Hub Station capable of accomodating all types of wide-body
and narrow-body aircraft, including the A-380.
Handled 250 flights/day from 18 customers, 4 for domestic flights
and 14 for international flights.
18
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Bau bau
Pomalaa
Yogyakarta
Jakarta (HLP)
250
Langgur
Lombok
Sumbawa
Tambolaka
Labuan Bajo
Denpasar (DPS)
96
Penerbangan
Flights
Ende
Saumlaki
Kupang
Surabaya (SUB)
19
Pelanggan
Customers
Merupakan Cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan
narrow body, kecuali tipe pesawat A-380.
Melayani 96 Flight/hari dari 19 customer. Ada dua customer untuk
penerbangan domestik dan 17 untuk penerbangan internasional.
Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and
narrow-body aircraft except the A-380.
Handled 96 flights/day from 19 customers, 2 for domestic flights
and 17 for international flights.
Merauke
96
Penerbangan
Flights
Medan (KNO)
5
Pelanggan
Customers
Merupakan cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan
narrow body, kecuali tipe pesawat A-380.
Melayani 96 Flight/hari dari 5 customer. Ada empat customer untuk
penerbangan domestik dan satu untuk penerbangan internasional.
Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and
narrow-body aircraft, except the A-380.
Handled 96 flights/day from 5 customers, 4 for domestic flights and
1 for international flights.
51 Penerbangan
Flights
5
Pelanggan
Customers
Merupakan cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan
narrow body, kecuali tipe pesawat A-380.
Melayani 51 Flight/hari dari 5 customer. Ada dua customer untuk
penerbangan domestik dan tiga untuk penerbangan internasional.
Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and
narrow-body aircraft, except the A-380.
Handled 51 flights/day from 5 customers, 2 for domestic flights and
3 for international flights.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
19
01
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Struktur Organisasi
Organizational Structure
per 5 Februari 2016
as of 5 February, 2016
Head of
Internal Auditor
Direktur Utama
(President & CEO)
BOARD OF DIRECTORS
Admin & Financial
Lead Auditor
Direktur Operasi
(EVP Operation Services)
Commercial &
Operation Lead
Auditor
Direktur Keuangan
(EVP Finance Services)
Direktur Strategi & SDM
(EVP Strategy & HC Services)
SBU
SM Business
Relationship
Corporate Secretary
VP Commercial
Services
VP Operation
Services
VP Maint & Eng
Services
VP Financial Analysis
& Budgeting
VP Accounting & Risk
Management
VP Treasury
VP Human Capital
VP Procurement
VP Corp Plan & IT
Support
SM General Affair &
Public Relation
SM Contract
SM Passenger
Services
SM Maintenance
SM Fin Analysis
& Management
Report
SM Accounting
SM Cash
Management
SM HC Planning &
Learning Dev
SM Purchasing
SM Strategic
Planning
SM Customer
Relation
SM Baggage &
Cargo Services
SM Engineering
SM Budgeting
SM Asset & Risk
Management
SM Account Rec &
Tax Management
SM HC Admin
Compensation &
Benefit
SM Compliance
SM IT Support
SM Legal
Head of Safety
Security & Quality
Assurance
SM Ramp Operation
Services
SM Corporate
Culture
SM Quality &
Standardization
SM Aviation Safety
& Security
Head of
Inspector/Inspector
Safety Services &
Quality
20
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
SM Outsourcing
Management
Kantor Cabang (Branch Offices)
Kantor Perwakilan
(Representative Offices)
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
21
01
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners Profile
Capt. Novianto Herupratomo
Komisaris Utama
President Commissioner
Menjabat sebagai Komisaris Utama sejak 22 November 2013. Saat ini Beliau juga menjabat
sebagai Direktur Operasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Sebelumnya di Garuda Indonesia Beliau menjabat VP Corporate Quality, Safety & Environment
Management, VP Flight Safety, Aviation Security & Environment, GM Incident Management, GM
Incident Investigation, Company Check Pilot Boeing 737 Strata III, GM Flight Standard, Manager
Company Operating Procedure, Manager Technical, Pilot Boeing 737, Simulator Instructor Boeing
737, Captain Narrow Body, Senior Flight Offier Wide Body, Copilot DC-9, dan Junior Copilot DC-9.
Memulai karir sebagai penerbang di Garuda Indonesia sejak 27 November 1981.
Novianto Herupratomo lahir di Malang 25 November 1959, lulusan Lembaga Pendidikan
Perhubungan Udara (LPPU) Curug pada 1981.
Serving as President Commissioner since November 22, 2013. Concurrently, he serves as
Operations Director at PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
His previous positions with Garuda Indonesia were as VP for Corporate Quality, Safety &
Environment Management, VP for Flight Safety, Aviation Security & Environment, GM Incident
Management, GM Incident Investigation, Company Check Pilot Boeing 737 Strata III, GM Flight
Standard, Manager Company Operating Procedure, Manager Technical, Pilot of the Boeing 737,
Simulator Instructor for the Boeing 737, Captain for Narrow Body, Senior Flight Officer for Wide
Body, Copilot DC-9, and Junior Copilot DC-9. He began his career as a pilot with Garuda Indonesia
from November 27, 1981.
Novianto Herupratomo was born in Malang on November 25, 1959, and graduated from the Air
Transportation Educational Institute, Curug, in 1981.
22
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Yushan Sayuti
Komisaris
Commissioner
Menjabat sebagai Komisaris sejak 22 November 2013. Pada saat bersamaan Beliau juga menjabat
Direktur Operasi PT Angkasa Pura I (Persero) pada periode 10 April 2013 sampai dengan 10
November 2015.
Sebelumnya di TNI AU Beliau menjabat Panglima Komando Operasi II berkedudukan di Makassar,
Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Komandan Polisi Militer, Kepala Dinas Survey dan
Pemotretan Udara, Kepala Pusat Komando Pengendalian Markas Besar AU, Komandan Lanud
Sulaiman Bandung, perwira di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara, Komandan Skadron
Udara 4, Instruktur Wing Pendidikan 1, dan perwira penerbang Skadron Udara 17.
Yushan Sayuti lahir di Pariaman 19 Maret 1952, lulusan Akademi Angkatan Udara pada 1976 dan
Sekolah Penerbang TNI AU pada 1980.
Serving as Commissioner since November 22, 2013. Concurrently, he also served as Operations
Director at PT Angkasa Pura I Persero) for the period April 10, 2013 to November 10, 2015.
A career officer in the Indonesian Air Force, his previous postings include that of Commander in
Chief Operations Command II in Makassar, Commander of Abdulrachman Saleh Airbase, Malang,
Commander of the Military Police, Head of the Aerial Survey and Photography Bureau, Head of
Control Command Center at Air Force Head Quarters, Commander of Sulaiman Airbase Bandung,
officer at the Air Force Staff and Command School, Commander of Squadron 4, Instructor at Flight
School Wing 1, and Flight Officer of Squadron 17.
Yushan Sayuti was born in Pariaman on March 19, 1952, and graduated from the Air Force
Academy in 1976 and from the Air Force Flight School in 1980.
IGN Bambang Tjahjono
Komisaris
Commissioner
Menjabat sebagai Komisaris sejak 22 November 2013. Saat ini Beliau juga menjabat Direktur
Utama Perum LPPNPI (AirNav Indonesia).
Sebelumnya di Kementerian Perhubungan Beliau menjabat Direktur Bandar Udara, Kepala
Pusat Pendidikan Pelatihan Perhubungan Udara, Direktur Keselamatan Penerbangan, Sekretaris
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, dan Kepala Administrasi Bandara Soekarno-Hatta.
IGN Bambang Tjahjono lahir di Semarang, 6 April 1955. Memperoleh gelar sarjana Planologi
dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1980, dan gelar Magister Teknik Bandara (Airport
Engineering) dari École Nationale des Travaux Publics de l’État (ENTPE) di Lyon, Perancis pada
1985.
Serving as Commissioner since November 22, 2013. Concurrently, he serves as President Director
of Perum LPPNPI (AirNav Indonesia).
Previously, he has held a number of positions at the Ministry of Transportation, including as Director
of Airports, Head of the Air Transportation Training Center, Director of Flight Safety, Secretary
Director General of Air Transportation, and Administration Head, Soekarno-Hatta Airport.
IGN Tjahjono was born in Semarang on April 6, 1955. He obtained his Bachelor’s degree in
Planology from the Institut Teknologi Bandung (ITB) in 1980, and Master’s degree in Airport
Engineering from École Nationale des Travaux Publics de l’État (ENTPE), Lyon, France, in 1985.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
23
01
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Bintang Hidayat
Komisaris
Commissioner
Menjabat sebagai Komisaris sejak 28 April 2015. Pada 12 Januari 2016 Beliau menjabat sebagai
Kasubdit Litbang Perhubungan Udara.
Sebelumnya di Kementerian Perhubungan Beliau menjabat Kepala Otoritas Bandara Wilayah I –
Bandara Soekarno-Hatta, Direktur Bandar Udara, Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV – Bandara
Ngurah Rai, Kepala Bagian Perencanaan Perhubungan Udara, Kepala Sub Direktorat Sistem &
Standardisasi Pelayanan Direktorat Angkutan Udara, dan Kepala Sub Direktorat Program Bandara.
Bintang Hidayat lahir di Purwokerto, 5 Mei 1967. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur dari
Universitas Diponegoro Semarang pada 1987.
Serving as Commissioner since April 28, 2015. As of January 12, 2016, he concurrently holds the
position of Head of Air Transportation R&D Sub-Directorate.
Previously at the Ministry of Transportation, he served as the Head of Airport Authority Region
I - Soekarno-Hatta Airport, Director of Airports, Head of Airport Authority Region IV - Ngurah Rai
Airport, Head of Air Transportation Planning Section, Head of System & Service Standardization
Sub-Directorate, Air Transportation Directorate, and Head of the Airport Program Sub-Directorate.
Bintang Hidayat was born in Purwokerto on May 5, 1967. He obtained his Bachelor’s degree in
Architecture from Universitas Diponegoro, Semarang in 1987.
Ituk Herarindri
Komisaris
Commissioner
Menjabat sebagai Komisaris sejak 28 Oktober 2015. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur
Airport Services dan Facility PT Angkasa Pura II (Persero).
Sebelumnya di PT Kereta Api Indonesia sebagai Vice President of Customer Care serta Advisor of
Commercial Director for Contact Center & Customer Services, Managing Director PT Inasti Mitra
Solusi Consultant. Di PT Indosat, Tbk pernah menjabat sebagai Head of Internal Communication,
Manager Training Operation dan Branch Manager of Area Jakarta Barat, Jakarta Pusat & Tangerang.
Di PT Satelindo pernah menjabat sebagai Manager Revenue Assurance, Customer Service &
Loyalty Customers of Jabodetabek, Supervisor of VIP Services & Retention of Jabodetabek
Region, Supervisor of National Call Center VIP Services dan Supervisor of Walk in Services/Galeri.
Juga menjabat sebagai Vice Chairman di ORCA Diving School.
Ituk Herarindri lahir di Yogyakarta, 15 Agustus 1965. Memperoleh gelar sarjana Ekonomi dari
Universitas Surabaya.
Serving as Commissioner since October 28, 2015. Concurrently, she serves as Director of Airport
Services and Facilities at PT Angkasa Pura II (Persero).
Her previous positions include that of Vice President of Customer Care and Advisor to the
Commercial Director for Contact Centers & Customer Service at PT Kereta Api Indonesia,
Managing Director of PT Inasti Solusi Consultants, Head of Internal Communications, Manager
of Training Operations, and Branch Manager for West jakarta, Central Jakarta and Tangerang
Area at PT Indosat, Manager of Revenue Assurance, Customer Service & Loyalty Customers
of the Jabodetabek Region, Supervisor of VIP Services & Retention of the Jabodetabek region,
Supervisor of the national Call Center VIP Services and Supervisor for Walk-In Services/Gallery
with PT Satelindo. She has also served as Vice Chairman at ORCA Diving School. Ituk Herarindri
was born in Yogyakarta on August 15, 1965. She obtained her Bachelor’s degree in Economics
from Universitas Surabaya (Ubaya).
24
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Profil Direksi
Board of Directors Profile
Agus Priyanto
Direktur Utama
President & CEO
Menjabat sebagai Direktur Utama sejak 19 Desember 2013.
Sebelumnya di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sejak 1986. Sepanjang karirnya di Garuda
Indonesia, beliau telah menduduki berbagai jabatan, termasuk sebagai Direktur Pelayanan, Direktur
Niaga, General Manager untuk Spanyol, Italia, Austria dan Jerman, VP Revenue Management,
Area Manager untuk Australia & New Zealand, General Manager untuk Swiss, General Manager
untuk Brunei Darussalam dan General Manager untuk Scandinavia dan Finlandia. Selain itu beliau
pernah menjabat Komisaris PT Aerowisata, Komisaris PT Gapura Angkasa, serta Komisaris Utama
PT Abacus Distribution Systems Indonesia.
Agus Priyanto lahir di Lubuk Pakam, Sumatra Utara, 15 Agustus 1958. Meraih gelar Sarjana
Ekonomi dari Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto pada 1984. Beliau juga telah mengikuti
pendidikan AMDP (Airlines Management Development Program) yang diselenggarakan oleh IATA
Jenewa pada tahun 2000. Selain itu beliau juga telah mengikuti berbagai kursus dan pelatihan
Leadership yang diselenggarakan oleh berbagai institusi Internasional termasuk mengikuti
program Management Trainee di USA dan Canada yang dilaksanakan oleh Garuda Indonesia.
Serving as President & CEO since December 19, 2013.
Previously he served at PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, starting from 1986. During his career
with Garuda Indonesia, he held a number of positions including as Service Director,
Commercial Director, General Manager for Spain, Italy, Austria and Germany, VP for Revenue
Management, Area Manager for Australia & New Zealand, General Manager for Switzerland,
General Manager for Brunei Darussalam, and General Manager for Scandinavia & Finland. He
has also served as Commissioner at PT Aerowisata, Commissioner at PT Gapura Angkasa, and
President Commissioner at PT Abacus Distribution Systems Indonesia.
Agus Priyanto was born in Lubuk Pakam, North Sumatra, on August 15, 1958. He obtained his
Bachelor’s degree in Economics from Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, in 1984, and
completed the IATA-sponsored AMDP (Airlines Management Development Program) training
program in Geneva in 2000. In addition, he has attended numerous seminars and workshops on
Leadership from a variety of international institutions, including participating in Garuda Indonesia’s
Management Trainee program in the US and Canada.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
25
01
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Sucipto
Direktur Operasi
EVP Operation Services
Mengawali karir sebagai Mekanik dan Operator GSE PT Garuda Indonesia Surabaya tahun 1982
kemudian ke Garuda Maintenance Facility di Jakarta sebagai Engineer, Manager Engineering
Project, Senior Manager Engineering Procurement sebelum berpindah ke Gapura Angkasa sebagai
Vice President Operations, VP Facility, GM Soekarno-Hatta Airport, GM Ngurah Rai Bali, dan VP
Corporate Secretary.
Sucipto menyandang gelar sebagai Sarjana Teknik Mesin dan Magister Manajemen Air
Transportation dan juga pernah mengikuti berbagai training di dalam maupun di luar negeri:
Aircraft Engines di Rolls Royce UK, General Electric USA, Station Handling Management Course
IATA Switzerland.
He began his career in 1982 as a GSE Mechanic and Operator with PT Garuda Indonesia in Surabaya,
before moving to the Garuda Maintenance facility in Jakarta to serve as an Engineer, Manager for
Engineering Projects, and Senior Manager for Engineering Procurement, before eventually moving
to Gapura Angkasa to serve as VP for Operations, VP for Facility, GM Soekarno-Hatta Airport, GM
Ngurah Rai Bali, and VP Corporate Secretary.
He holds a Bachelor degree in Mechanical Engineering and a Master degree in Air Transportation
Management, and has also participated in various domestic and overseas training programs,
including training on Aircraft Engines with Rolls Royce UK and General Electric USA, and a Station
Handling Management Course with IATA, Switzerland.
Eko Diantoro
Direktur Strategi & SDM
EVP Strategy & Human Capital Services
Menjabat sebagai Direktur Strategi dan SDM sejak 28 Oktober 2015.
Sebelumnya berkarier di PT Angkasa Pura II (Persero) dengan jabatan terakhir sebagai Sekretaris
Perusahaan. Posisi lain yang pernah dijabat di Angkasa Pura II adalah sebagai Deputi bidang
Komersial Bandara Soekarno-Hatta, GM Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, GM
Bandara Husein Sastranegara Bandung, Investory & Fixed Asset Manager, dan Organization & Job
Evalution Manager.
Eko Diantoro lahir di Tanjung Pinang 31 Januari 1960. Memperoleh gelar Sarjana Administrasi
Negara dari UNIS Tangerang.
Serving as EVP Strategy & Human Capital Services since October 28, 2015.
He previously had a career with PT Angkasa Pura II (Persero) and his last position was as Corporate
Secretary. Other positions held during his time at Angkasa Pura II include that of Commercial
Deputy at Soekarno-Hatta Airport, GM Sultan Mahmud Badaruddin II Airport, Palembang, GM
Husein Sastranegara Airport, Bandung, Investor & Fixed Asset Manager, and Organization & Job
Evaluation Manager.
Eko Diantoro was born in Tanjung Pinang on January 31, 1960. He obtained his Bachelor’s degree
in State Administration from UNIS, Tangerang.
26
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ester Siahaan
Direktur Keuangan
EVP Finance Services
Menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak 28 Oktober 2015.
Sebelumnya berkarier di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sejak tahun 1993 dengan jabatan
terakhir sebagai VP Financial Analysis, setelah sebelumnya menjabat antara lain sebagai SM
Financial Analysis, SM Finance SBU Citilink, Manager Financial Planning, HRD Project Coordinator
SBU Citilink, dan Manager System and Procedure. Selain itu beliau pernah menjabat sebagai
Komisaris PT Aerotrans.
Ester Siahaan lahir di Jakarta, 25 Januari 1969. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
Padjadjaran Bandung pada 1992, dan Magister Manajemen Transportasi Udara dari Universitas
Indonesia pada 1996.
Serving as EVP Finance Services since October 28, 2015.
Previously had a career with PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk starting from 1993, with her
last position as VP for Financial Analysis, following prior postings as, among others, SM Financial
Analysis, SM Finance SBU Citilink, Manager Financial Planning, HRD Project Coordinator SBU
Citilink, and Manager for Systems and Procedures. In addition, she has also served as Commissioner
at PT Aerotrans.
Ester Siahaan was born in Jakarta on January 25, 1969. She obtained her Bachelor’s degree
in Economics from Universitas Padjadjaran Bandung in 1992, and a Master’s degree in Air
Transportation Management from Universitas Indonesia in 1996.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
27
01
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Komposisi Pemegang Saham
Shareholders Composition
10%
2015
31,25%
58,75%
1,263
Juta Saham
Million Shares
➢PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. owned 1,263,360
(One Million Two Hundred Sixty Three Thousand and
Three Hundred Sixty) Company’s shares or 58.75%.
672
PT Angkasa Pura II (Persero) memilki saham sebesar
672.000 (Enam Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu) saham
Perseroan atau 31,25%.
215
PT Angkasa Pura I (Persero) memilki saham sebesar
215.040 (Dua Ratus Lima Belas Ribu Empat Puluh)
saham Perseroan atau 10%.
Ribu Saham
Thousand Shares
Ribu Saham
Thousand Shares
28
➢PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. memilki saham
sebesar 1.263.360 (Satu Juta Dua Ratus Enam Puluh
Tiga Ribu Tiga Ratus Enam Puluh) saham Perseroan
atau 58,75%.
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
➢PT Angkasa Pura II (Persero) owned 672,000 (Six
Hundred and Seventy Two Thousand) Company’s
Shares or 31,25%.
➢PT Angkasa Pura I (Persero) owned 215,040
(Two Hundred and FifteenThousand and Fourty)
Company’s shares or 10%.
Penghargaan dan Sertifikasi
Awards and Certifications
1
2
1.International Air Transport
Association
IATA Safety Audit for Ground
Operations (ISAGO) 2015 untuk
Bandara Soekarno-Hatta (CGK)
Safety Audit for Ground Operations
(ISAGO) 2015 for Soekarno-Hatta
International Airport (CGK)
2.International Air Transport
Association
IATA Safety Audit for Ground
Operations (ISAGO) 2015 untuk
Ngurah Rai International Airport (DPS)
IATA Safety Audit for Ground
Operations (ISAGO) 2015 for Bandara
Ngurah Rai (DPS)
3.Korean Air
Penghargaan “Penyedia Pelayanan
Berkualitas Terbaik” di Asia Tenggara
untuk Cabang Cengkareng, Bandara
Soekarno Hatta
Certificate of “Highest Quality Service
Provider” in South East Asia for
Cengkareng Branch, Soekarno Hatta
Airport
3
4
4. Japan Airlines
Penghargaan “Tidak Ada Insiden di
Ramp selama 19 Tahun” untuk cabang
Cengkareng Bandara Soekarno Hatta
Commendation “No Ramp Incident
for Nineteen Years” for Cengkareng
Branch, Soekarno Hatta Airport
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
29
01
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Peristiwa Penting 2015
2015 Event Highlights
05 Maret March
23 Maret March
Stasiun CGK mendapatkan apresiasi “The Best Handler Award – Year
2014” untuk South East Asia dari Korean Air Lines (KE) yang diserahkan
kepada Direktur Utama oleh General Manager KE.
Peresmian Gapura Learning Center di lokasi pertama di Gedung Garuda
Lt.6, Jl. Gunung Sahari Raya No. 52, Jakarta Pusat sebagai upaya
membina tenaga yang terdidik dan terampil secara terstruktur dan
berkelanjutan dan memenuhi persyaratan.
CGK Station was awarded with “The Best Handler Award - Year 2014”
in the South East Asia region from Korean Air Lines (KE), presented to
the President Director by the General Manager of KE.
The official launch of the first Gapura Learning Center facility at
Gedung Garuda 6th floor, Gunung Sahari Road No. 52, Central Jakarta,
as part of sustained and structured efforts to develop skilled and
competent people.
01 Mei May
07 Mei May
Stasiun DPS melayani penerbangan perdana (inaugural flight)
pelanggan baru Tiger Air (TR) rute SIN-DPS 2x per hari.
Penerapan brand color scheme Gapura yang baru di Ground Service
Equipments (GSE) di stasiun HLP yang diaplikasikan pada peralatan
ATN, GPU, BCL, LST, WST, PBS, MPS, BTT, ACU dan ASU.
DPS Station served the inaugural fight of a new customer, Tigerair
(TR), on the SIN-DPS route 2x per day.
30
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Implementation of the new color scheme of Gapura for Ground Service
Equipment (GSE) units at HLP Staion for ATN, GPU, BCL, LST, WST, PBS,
MPS, BTT, ACU and ASU equipment..
28 Maret March
21 April April
Gapura ikut mendukung kampanye switch off “Earth Hour 2015”
Garuda Indonesia sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap
pelestarian alam dan lingkungan, serta perwujudan komitmen kepada
pengurangan dampak perubahan iklim.
Stasiun HLP melayani penerbangan VVIP dari para kepala negara Asia
dan Afrika yang datang menghadiri peringatan 60 Tahun Konferensi
Asia Afrika di Jakarta dan Bandung.
Gapura supported Garuda Indonesia’s “2015 Earth Hour” as a method
for raising awareness on environmental conservation, and the
commitment to reducing the impact of climate change.
HLP Station handled the VVIP flights of heads of states from Asian
and African countries arriving at the station for the 60th Anniversary
of the Asia-Africa Conference in Jakarta and Bandung.
08 Juni June
16
Stasiun CGK dan Kantor Pusat pada 8-12 Juni 2015 melaksanakan
renewal audit ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) oleh
auditor dari IATA (Turkish Airlines) untuk masa berlaku tahun 2015 –
2017.
Stasiun DPS melaksanakan renewal audit ISAGO (IATA Safety Audit for
Ground Operations) oleh auditor dari IATA (Qatar Airways) pada 16-19
Juni 2015 untuk masa berlaku tahun 2015 – 2017.
CGK Station and the head office on June 8 to June 12, 2015 undertook
the renewal audit for its ISAGO (IATA Safety Audit for Ground
Operations) certification by IATA auditors (Turkish AIrlines) for the
period 2015–2017.
Juni June
DPS Station on June 16 to June 19, 2015, undertook the renewal audit
for its ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) certification by
IATA auditors (Qatar Airways) for the period 2015–2017.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
31
01
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
23 Juni June
15 Juli July
Untuk pertama kalinya Cabang SUB handling pesawat Boeing 787
Dreamliner Royal Brunei Airlines.
Penggunaan perdana GSE dengan livery baru untuk melayani
penerbangan VVIP di stasiun HLP.
The SUB Branch handled its first Boeing 787 Dreamliner aircraft,
belonging to Royal Brunei Airlines.
GSE units with the new livery of Gapura were introduced for serving
VVIP flights at HLP Station.
08 Oktober October
09 Oktober October
Kick off ground handling Operation Control System (OCS) yang
diterapkan pertama kali di stasiun CGK dan akan dilanjutkan di Cabang
Hub lainnya guna meningkatkan layanan melalui leading indicator
serta efektivitas dan efisiensi operasional.
Penerbangan perdana (inaugural flight) Thai Airways (TG) dengan
armada paling mutakhir Boeing 787 Dreamliner di stasiun DPS untuk
rute BKK-DPS pp.
Kick off for the implementation of ground handling Operation Control
System (OCS) which will be first implemented at CGK Station and other
hub branches at a later stage, to improve services through the use of
leading indicators for effectiveness and operational efficiency.
32
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The inaugural flight of Thai Airways’ (TG) latest jet, the Boeing 787
Dreamliner, at DPS Station for the BKK-DPS vv route.
21 Agustus August
15 September September
Pelayanan Penerbangan Haji Jama’ah Indonesia tahun 2015/1326H
di cabang HLP. Selain Cabang HLP Gapura juga melayani penerbangan
di embarkasi UPG, KNO, BPN, BTJ, BDJ, SOC, LOP dan PDG (Garuda
Indonesia) serta PLM (Garuda Indonesia dan Saudi Airline).
Peresmian penggunaan GSE generasi baru di stasiun CGK oleh Direktur
Utama antara lain ATW (Aircraft Towing Tractor) untuk pesawat
berbadan lebar yang ramah lingkungan dengan teknologi mesin Euro 3.
First flight service for Indonesian Hajj Pilgrims of the 2015/1326H
season at the HLP branch. Besides HLP, Gapura also serves flight
embarkations at UPG, KNO, BPN, BTJ, BDJ, SOC, LOP and PDG (Garuda
Indonesia) and PLM (Garuda Indonesia and Saudi Airlines).
Launching ceremony for the new-generation GSE units at CGK Station
by the President & CEO, which include the ATW tractor with an ecofriendly Euro 3 compliant engine for wide-body aircraft.
12 November November
11 Desember December
Stasiun HLP melayani penerbangan VVIP dengan menampilkan
branding Perseroan yang baru baik logo maupun colour scheme.
Gapura mendapatkan penghargaan dari Garuda UPG atas jasanya
mencegah tabrakan/near hit antara pesawat penerbangan haji GA
dengan pesawat JT.
HLP Station served a VVIP flight which also exposed the new logo and
color scheme of Gapura.
Gapura received appreciation from Garuda Indonesia UPG for its
performance in preventing a near-hit incident between GA hajj aircraft
and a JT aircraft.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
33
02
Corporate Profile
Management Report
report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
responsibility
Corporate Data
Financial Report
report
Management Report
Laporan
Manajemen
Berbagai pencapaian tahun 2015 merupakan hasil dari
implementasi program transformasi bisnis kami dan terus
berlanjut secara bertahap hingga Gapura menjadi perusahaan
ground handling dengan kualitas layanan kelas dunia.
The various achievements of 2015 were the result of the implementation of our
business transformation program, which will continue in further stages towards our
vision of becoming a ground handling company providing world-class services.
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Direksi
36
42
Report from the Board of Commissioners
Report from the Board of Directors
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
35
02
CorporateProfile
Profile
Corporate
Managementreport
Report
Management
ManagementDiscussion
Discussion&&Analysis
Analysis
Management
BusinessReport
Report
Business
CorporateGovernance
Governance
Corporate
CorporateSocial
Socialresponsibility
Responsibility
Corporate
Corporate
Data
Corporate Data
Financialreport
Report
Financial
Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
36
Gapura
Gapura Angkasa
Angkasa •• Laporan
Laporan Tahunan
Tahunan 2015
2015 Annual
Annual Report
Report
Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan
yang terhormat,
Esteemed Shareholders and Stakeholders,
Pertama-tama izinkan saya mengucap puji syukur
I would like to first of all give praise for the grace
kehadirat Tuhan YME yang atas berkat-Nya telah
and blessings of God the Almighty, that by His
membimbing perjalanan Gapura pada tahun 2015
guidance Gapura was able to end the year 2015
dengan hasil pencapaian kinerja yang baik.
with a satisfactory performance.
Berbagai pencapaian pada tahun 2015 ini semakin
With the achievements of 2015, Gapura is moving
mendekatkan Gapura dengan sasaran Perseroan
ever closer to its aspiration of becoming a ground
untuk menjadi perusahaan ground handling dengan
handling company providing worldclass services,
kualitas layanan kelas dunia (world-class service)
as a result of the business transformation program
sebagai hasil program transformasi bisnis yang
that has been ongoing since 2014.
diterapkan sejak tahun 2014.
Penilaian atas Kinerja Direksi
Assessment on Directors Performance
Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang
The Board of Commissioners would like to commend
tinggi atas kinerja Direksi secara keseluruhan
the performance of the Board of Directors for their
dalam memimpin jalannya Perseroan selama tahun
management of the Company during 2015. In
2015. Pada sisi kinerja keuangan, Gapura berhasil
terms of the company’s financials, Gapura posted
membukukan pendapatan usaha Rp 1.319 miliar
an increase of 9% in operating revenues over 2014
pada tahun 2015, meningkat 9% dibandingkan
to reach Rp 1,319 billion in 2015. Comprehensive
pendapatan usaha pada tahun 2014, sementara
income meanwhile amounted to Rp 62.54 billion,
laba komprehensif mencapai Rp 62,54 miliar, atau
an increase of 28% over comprehensive income of
meningkat 28% dari laba komprehensif Rp 48,89
Rp 48.89 billion, recorded in 2014.
miliar pada tahun 2014.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
37
02
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Dalam sisi operasional, Direksi juga berhasil meningkatkan
In terms of operations, the Board of Directors has also improved
beberapa parameter kinerja dan keselamatan, antara lain
on a number of performance and safety parameters. These
produksi ground handling yang meningkat 8% dari 255.350
include ground handling production that grew by 8% from
flight di tahun 2014 menjadi 276.564 flight pada akhir 2015,
255,350 flights in 2014 to 276,564 flights during 2015, as
serta tingkat accident ratio yang menurun dari 0,05% pada
well as the level of the accident ratio that declined from 0.05%
tahun 2014 menjadi 0,025% pada tahun 2015.
in 2014 to 0.025% in 2015.
Dewan Komisaris memberi dukungan dan penghargaan kepada
The Board of Commissioners acknowledges the formulation
manajemen yang telah menyusun rencana transformasi
of the Company’s business transformation agenda by the
bisnis Perseroan serta melaksanakan rencana tersebut
Management, and its successful execution throughout
pada tahun 2015 melalui berbagai program kerja bertumpu
2015 via a number of work programs on the basis of the
pada lima pilar pendorong yaitu People, Process, Premises,
five success drivers, namely People, Process, Premises,
Brand, dan Technology. Kerja sama yang solid dan terpadu
Brand, and Technology. Solid teamwork among all company
di antara seluruh jajaran karyawan adalah kunci keberhasilan
employees was key to the effective execution of the business
implementasi program transformasi bisnis, yang akan terus
transformation program, which will continue in stages in the
dijalankan secara bertahap di tahun-tahun mendatang.
next several years.
Pandangan atas Prospek Usaha yang Disusun
Direksi
Opinion on the Business Plan of the Directors
Dewan Komisaris telah membahas dan menelaah Rencana
The Board of Commissioners has discussed and reviewed
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk tahun 2016
the Company Work Plan and Budget (RKAP) for 2016 that
yang disusun oleh Direksi, yang kemudian telah pula disetujui
was formulated by the Board of Directors, and subsequently
oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang
approved by Shareholders in the Shareholder General Meeting
Saham pada tanggal 29 Desember 2015.
on December 29, 2015.
Dewan Komisaris berpendapat bahwa program kerja serta
In the opinion of the Board of Commissioners, the work
target yang ditetapkan dalam RKAP 2016 tersebut telah
programs and targets as set out in RKAP 2016 are indicative
mencerminkan prospek usaha dan potensi pertumbuhan Gapura
of Gapura’s business prospects and growth potential, after
secara realistis, mengingat prediksi terkait perkembangan
taking into consideration predictions on developments in
kondisi perekonomian Indonesia dan khususnya industri aviasi
Indonesia’s economy; and particularly its aviation industry, for
domestik, pada tahun 2016. Lebih lanjut, program kerja Direksi
the year 2016. Furthermore, the Directors’ work programs in
untuk tahun 2016 masih tetap konsisten dengan rencana
2016 remain consistent within the overall progression of the
jangka panjang yang telah disusun pada tahun 2014 dalam
longterm strategic plan that was established in 2014 for the
rangka transformasi Gapura di berbagai bidang.
transformation of Gapura in various areas.
Jika menilik kinerja dan pencapaian Direksi sepanjang tahun
Judging from the performance and achievements of the Board
2015, Dewan Komisaris percaya bahwa dengan dukungan
of Directors in 2015, the Board of Commissioners is confident
seluruh pemangku kepentingan, dan terutama kontribusi
that, with the support of all stakeholders and especially the
jajaran karyawan Gapura, maka Direksi akan berhasil
employees of Gapura, the Board of Directors will be able to
merealisasikan atau bahkan melampaui target-target yang
achieve, and even surpass, the targets set in RKAP 2016.
tercantum dalam RKAP 2016 tersebut.
38
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Fungsi Pengawasan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Supervisory Function
Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah menjalankan
Throughout 2015, the Board of Commissioners has carried
tugasnya mengawasi dan memberikan nasihat kepada
out its duties in providing supervision and advice to the Board
Direksi terkait dengan pengelolaan bisnis dan operasional di
of Directors regarding the management and operations of
Perseroan. Fungsi pengawasan tersebut telah berlangsung
the Company. The Board’s supervisory function has been
efektif melalui mekanisme rapat internal Dewan Komisaris
effectively carried out throughout 2015 via internal board
serta rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sepanjang
meetings as well as joint meetings with the Board of Directors.
tahun 2015. Selain melakukan pengawasan pada bidang
In addition to supervising the areas of operations, services
operasional dan pelayanan serta risk management, Dewan
and risk management, the Board of Commissioners, has also
Komisaris juga telah melakukan audit melalui aktivitas Komite
conducted an audit, undertaken through the activities of the
Audit, yang telah berlangsung dengan baik sesuai program
Audit Committee which has completed its work program for
kerja yang disusun untuk tahun 2015.
2015.
Terlaksananya fungsi pengawasan Dewan Komisaris yang
The effective execution of the supervisory function of the
efektif merupakan cerminan dari mekanisme Tata Kelola
Board of Commissioners is reflected in the workings of the
Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) di
Good Corporate Governance (GCG) mechanism at Gapura.
lingkungan Gapura.
Terkait dengan investasi dan modernisasi peralatan GSE
In regards to the investment in, and the modernization of, our
sebagai penerapan program transformasi bisnis Perseroan,
GSE units as part of the implementation of the transformation
Dewan Komisaris senantiasa memberi arahan kepada Direksi
program, the Board of Commissioners has provided directions
agar investasi dilakukan dengan perencanaan yang matang
to the Directors that the investment should be carefully
dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
planned with the utmost prudence.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Changes in the Board of Commissioners
Melalui Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di
Through Deed No. 24 on Shareholder Decisions Outside the
Luar RUPS No. 24 tanggal 28 April 2015 telah diberhentikan
General Meeting dated April 28, 2015, Mr. Rinaldo Azis has
dengan hormat Bapak Rinaldo Azis sebagai anggota Dewan
been honorably dismissed from his position as Commissioner,
Komisaris dan digantikan oleh Bapak Bintang Hidayat.
and replaced by Mr. Bintang Hidayat.
Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih dan penghargaan
The Board of Commissioners would like to convey its
kepada Rinaldo Azis atas sumbangan tenaga dan pemikirannya
appreciation to Rinaldo Azis for his contributions during his
selama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris.
term of office as member of the Board of Commissioners.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 28
In the General Meeting of Shareholders on October 28,
Oktober 2015 telah diangkat Ibu Ituk Herarindri sebagai
2015, Ms. Ituk Herarindri has been appointed to serve as
anggota Dewan Komisaris yang baru. Kami menyambut
the new Commissioner on the Board. In welcoming Ms. Ituk
gembira kehadiran Ibu Ituk Herarindri dalam Dewan Komisaris
Herarindri, we expect that her expertise and experience will
dengan keahlian dan pengalaman beliau yang akan
contribute to the improved supervisory function of the Board
memperkuat fungsi pengawasan Dewan Komisaris.
of Commissioners.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
39
02
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Penutup
Closing Words
Menutup sambutan singkat ini, saya atas nama Dewan
In closing, and on behalf of the Board of Commissioners of
Komisaris PT Gapura Angkasa menyampaikan penghargaan
PT Gapura Angkasa, I would like to extend the highest
yang setinggi-tingginya kepada para Pemegang Saham, mitra
appreciation to the Shareholders, business partners and other
usaha dan pemangku kepentingan lainnya atas kepercayaan
stakeholders for their confidence and support. Also a heartfelt
dan dukungannya, serta terima kasih yang tulus kepada Direksi,
thanks to the Board of Directors, the management and staff
jajaran manajemen dan seluruh karyawan Gapura atas dedikasi
of Gapura for their dedication and hard work towards the
dan kerja keras mereka demi kemajuan Perseroan.
progress of Gapura.
Capt. Novianto Herupratomo
Komisaris Utama
President Commissioner
40
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Dari kiri ke kanan
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
From left to right
Yushan Sayuti
Komisaris
Commissioner
Ituk Herarindri
Komisaris
Commissioner
Novianto
Herupratomo
Komisaris Utama
President Commissioner
IGN Bambang
Tjahjono
Komisaris
Commissioner
Bintang Hidayat
Komisaris
Commissioner
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
41
02
02
CorporateProfile
Profile
Corporate
Managementreport
Report
Management
ManagementDiscussion
Discussion&&Analysis
Analysis
Management
BusinessReport
Report
Business
CorporateGovernance
Governance
Corporate
CorporateSocial
Socialresponsibility
Responsibility
Corporate
Corporate
Data
Corporate Data
Financialreport
Report
Financial
Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
42
Gapura
Gapura Angkasa
Angkasa •• Laporan
Laporan Tahunan
Tahunan 2015
2015 Annual
Annual Report
Report
Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan
yang terhormat,
Esteemed Shareholders and Stakeholders,
Marilah kita memanjatkan puji syukur ke hadirat
With praise and gratitude for the blessings and
Allah SWT, Tuhan YME, karena atas ridho-Nya,
guidance of God the Almighty, Gapura was able
Gapura mengakhiri tahun 2015 dengan baik dan
to end the year 2015 in good form and with
mencapai peningkatan kinerja yang baik.
satisfactory improvements in performance.
Berbagai pencapaian tahun 2015 merupakan hasil
The various achievements in 2015 were the
dari implementasi program transformasi bisnis yang
result of the implementation of our business
kami canangkan sejak tahun 2014, dan akan terus
transformation program, in place since 2014, which
berlanjut secara bertahap hingga Gapura mampu
will continue in further stages towards our vision
menjadi perusahaan ground handling dengan
for Gapura to become a ground handling company
kualitas layanan kelas dunia (world-class services).
providing world-class services.
Analisis Kinerja Perusahaan Tahun 2015
Pada tahun 2015, pertumbuhan perekonomian
Analysis of Company Performance in
2015
Indonesia tercatat 4,7% atau lebih lambat
In 2015, Indonesia’s economy grew by 4.7%, slowing
dibandingkan pertumbuhan 5,2% pada tahun
down from the growth of 5.2% recorded during the
sebelumnya. Perlambatan ini antara lain dikarenakan
previous year. Among factors contributing to this
masih terpuruknya harga-harga komoditas global
economic slowdown were the continuing decline
serta berlanjutnya tekanan terhadap nilai tukar
in global commodity prices and pressure on the
Rupiah.
Rupiah exchange rate.
Dalam pada itu, data dari Badan Pusat Statistik
Meanwhile, data from the Central Bureau of
(BPS) menunjukkan bahwa dalam periode Januari -
Statistics (BPS) showed that during the January
Oktober 2015, jumlah penumpang angkutan udara
- October 2015 period, the number of air
di Indonesia tercatat sebanyak 67,46 juta orang,
transportation passengers in Indonesia increased
meningkat 12,75% dibandingkan periode yang
to 67.46 million pax, or by 12.75%, compared to the
sama tahun 2014. Angka-angka tersebut dapat
corresponding period in 2014. These figures are
menjadi indikasi dari dinamika pasar industri ground
indicative of the market dynamics for Indonesia’s
handling di Indonesia pada tahun 2015.
ground handling industry in 2015.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
43
02
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Pada tahun 2015 produksi ground handling Perseroan
In 2015, ground handling production by the Company increased
meningkat dari 255.350 flight menjadi 276.564 flight atau
from 255,350 flights to 276.564 flights, or a growth of 8%,
bertumbuh 8%. Peningkatan ini seiring dengan penambahan 3
on the strength of an additional 3 stations served by the
stasiun layanan Perseroan dari 50 stasiun pada tahun 2014
Company, increasing the total count from 50 stations in 2014
menjadi 54 stasiun pada tahun 2015, khususnya di 5 bandara
to 54 stations in 2015, including 5 new airports frequented
baru yang dilayani oleh pesawat ATR Garuda Indonesia. Jumlah
by the ATR flights of Garuda Indonesia. Our airline client base
maskapai yang dilayani selama tahun 2015 juga meningkat
also grew from 51 airlines to 55 airlines (Tigerair, Jetstar, and
dari 51 maskapai menjadi 55 maskapai (Tigerair, Jetstar, dan
NAM Air) at the end of 2015, of which two are international
NAM Air), dimana 2 (Garuda Indonesia dan Qatar Airways) di
airlines with a rating of “5-Star Airline”. Meanwhile, our cargo
antara maskapai tersebut merupakan maskapai internasional
handling operations showed a decline in the volume of cargo
yang berkategori “5-Star Airline”. Sementara untuk tonase
handled from 174,183 tons to 158,947 tons, or a decline of
cargo yang ditangani menurun dari 174.183 ton menjadi
9% compared to the year 2014.
158.947 ton atau turun 9% dibanding tahun 2014.
Melalui berbagai peningkatan kinerja operasional selama tahun
In line with these improvements in operational performance
2015 ini Perseroan berhasil membukukan total pendapatan
in 2015, the Company posted operational revenues of Rp
usaha Rp 1.318,82 miliar serta laba bersih sebesar Rp 53,79
1,318.82 billion and net income of Rp 53,79 billion. Compared
miliar. Dibandingkan pencapaian tahun 2014, pendapatan
to the numbers in 2014, operational revenues and net income
usaha dan laba bersih tersebut tercatat meningkat sebesar
showed increases of 9% and 54%, respectively.
masing-masing 9% dan 54%.
Transformasi Bisnis
Business Transformation
Pencapaian tahun 2015 secara langsung merupakan hasil
The achievements in 2015 were the direct outcome of the
program transformasi bisnis Gapura sebagai landasan strategi
ongoing business transformation program of Gapura as its
pertumbuhan yang bertumpu pada lima pilar utama yaitu
growth strategy, which rely on the five core pillars of People,
People, Process, Premises, Brand dan Technology atau dikenal
Process, Premises, Brand and Technology. These are known
sebagai “Five Drivers” atau Lima Komponen Pendorong.
within Gapura as the ‘Five Drivers’ of growth.
Dalam aspek People dilakukan reorganisasi dan penataan
In the People element, Gapura undertook a sweeping
secara menyeluruh dalam sistem kepegawaian, remunerasi
reorganization and overhaul of its workforce systems, employee
dan pelatihan guna menghilangkan sekat antar bagian,
remuneration strategy and employee training programs in
serta meningkatkan kerja sama dan produktivitas dari 1.778
order to eliminate silo mentality among divisions, and promote
orang karyawan Perseroan. Gapura melakukan penyelarasan
teamwork and higher productivity from the 1,778 employees
organisasi guna menunjang proses percepatan pelayanan end-
of Gapura. The organization structure at the corporate level has
to-end secara terpusat, ditandai dengan perubahan organisasi
been re-aligned to enable better focus and responsiveness as
di kantor pusat yang lebih fokus dan responsif.
well as to facilitate end-to-end centralized services.
Secara khusus kami memberi penekanan pada pembentukan
We also place an emphasis on the creation and promotion of a
Budaya Perusahaan baru yang mementingkan pelatihan,
new corporate culture based on training, performance, safety
kinerja, keamanan dan pelayanan, sehingga SDM Perseroan
and service quality, so that Gapura’s employees will eventually
dapat tumbuh menjadi “the catalyst that enables our customer
become “the catalyst that enables our customers to deliver
to deliver their service promises everyday.”
their service promises everyday.”
44
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tujuan kami membentuk karyawan yang memiliki safety
Our drive to instill a culture of safety among employees has
culture telah memberi hasil yang mengembirakan, terbukti
shown encouraging results so far, with a decline in the accident
dengan penurunan accident rate dari 13 insiden pada tahun
rate from 13 incidents in 2014 to 7 incidents in 2015, while
2014 menjadi 7 insiden pada tahun 2015, dengan tingkat
recording an increase in the employee productivity level from
produktivitas karyawan yang terus meningkat dari 25 flight/
25 flights/employee in 2014 to 26 flights/employee in 2015.
karyawan pada tahun 2014 menjadi 26 flight/karyawan pada
tahun 2015.
Dalam aspek Premises, selama tahun 2015 Perseroan
In terms of Premises, the Company in 2015 engaged in the
melakukan modernisasi armada Ground Service Equipment
modernization of its Ground Service Equipment (GSE) fleet,
(GSE) dengan berbagai peralatan berteknologi mutakhir
using some of the most advanced technology and best-in-
dan terbaik dari produsen GSE terkemuka di dunia. Sebagian
class equipment from the leading GSE producers in the world.
GSE tersebut adalah peralatan yang disyaratkan pesawat
These include units specifically designed to serve the latest
penumpang generasi terkini seperti Boeing 787 atau Airbus
generation of passenger jets such as the Boeing 787, Airbus
A350 dan A380 yang memiliki instrumen elektronik sangat
A350 and A380, which are equipped with highly sensitive
sensitif.
electronic instrumentation.
Dari total 215 unit GSE baru yang ramah lingkungan yang
From the total 215 units of new, environmentally friendly
didatangkan pada tahun 2015-2016, sekitar 58% atau 125
GSEs that we will receive in 2015-2016, some 58% or 125
unit di antaranya akan ditempatkan di Terminal 3 Ultimate
units will be stationed at the Terminal 3 Ultimate Soekarno-
Bandara Soekarno-Hatta sebagai world class airport yang
Hatta Airport, which serves as a worldclass airport and the
merupakan hub penerbangan Garuda Indonesia rute domestik
hub airport for Garuda Indonesia’s domestic and international
dan internasional serta maskapai anggota aliansi global
flights, as well as for member airlines of the global Skyteam
Skyteam.
alliance.
Terminal 3 Ultimate di Bandara Soekarno-Hatta yang akan
Scheduled to open for operations in July 2016, Terminal 3
beroperasi pada bulan Juli tahun 2016 akan menjadi etalase
Ultimate Soekarno-Hatta Airport will then serve to showcase
untuk menampilkan kualitas layanan dan operasional Gapura
the high quality of Gapura’s operations and services following
yang telah bertransformasi menuju world-class services, serta
its transformation towards becoming a world-class services
menjadi acuan Best Practise bagi industri ground handling di
provider and the benchmark for best practices in Indonesia’s
Indonesia.
ground handling industry.
Guna mencapai operational excellence yang dituntut oleh
To achieve the operational excellence as demanded by our
pelanggan Gapura, yang 3 diantaranya adalah “5-Star Airlines”
customers, which include three airlines in the ‘5-Star Airline’
dimana mensyaratkan ketepatan waktu, maka dibutuhkan
category requiring timeliness of service delivery, Information
dukungan
Technology is needed to enable efficient, effective and faster
Information
Technology
agar
proses-proses
operasional dapat lebih efisien dan efektif serta lebih cepat.
operational processes.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
45
02
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Untuk itu kami menerapkan Operational Control System
Towards this end, we aim to implement the latest in Operational
(OCS) yang mutakhir, mampu memantau aktivitas ground
Control Systems (OCS) to be able to provide real-time
handling di seluruh area bandara secara real-time, sehingga
monitoring of all ground handling activities in all areas of the
dengan adanya OCS dapat menjamin kualitas layanan dan
airport. OCS will thus serve to ensure service quality as well as
meningkatkan produktivitas. Kick off implementasi OCS di
better productivity. Implementation of OCS at Soekarno-Hatta
Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah dilakukan pada
International Airport started with a kick-off in October 2015,
Oktober lalu dan direncanakan akan operasional pada bulan
with full operational status scheduled for October 2016.
Oktober 2016.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Implementation
Salah satu aspek penting dalam transformasi bisnis Perseroan
An important area in the Company’s business transformation
adalah peningkatan dan upaya perbaikan dalam penerapan
is the improvement in the implementation of Good Corporate
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good
Governance (GCG) practices. Implementation of GCG will help
Corporate Governance (GCG), guna mewujudkan perusahaan
promote trust from stakeholders, excellent performance, and
yang dapat dipercaya oleh pemangku kepentingan, berkinerja
sustainable growth for the Company.
unggul dan mampu tumbuh secara berkesinambungan.
Penerapan GCG di tahap awal difokuskan pada pemenuhan
In the initial stage, GCG implementation was focused on achieving
peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku di
compliance with prevailing laws and regulations in Indonesia,
Indonesia, seiring terbentuknya struktur dan mekanisme
regarding the governance structure and work mechanism among
mengenai organ utama perusahaan, yaitu Pemegang Saham,
the Company’s principal bodies, namely the Shareholders, the
Dewan Komisaris dan Direksi, sejak 9 Desember 2014 saat
Board of Commissioners and the Board of Directors. This has
PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk. secara resmi menjadi
started since December 9, 2014, when PT Garuda Indonesia
pemegang saham mayoritas Perseroan.
(Persero) Tbk officially became the majority shareholder.
Beberapa perbaikan yang segera dilakukan antara lain
Among these early initiatives were the establishment of the
mencakup penetapan remunerasi Direksi, penyelenggaraan
Directors’ remuneration system, meetings of the Board of
rapat Dewan Komisaris dan Komite Audit, penetapan Piagam
Commissioners and Audit Committee, formulation of the Audit
Audit, penyusunan dokumentasi rapat Dewan Komisaris dan
Committee Charter, documentation of minutes of meetings
rapat Direksi, serta implementasi proses pengadaan melalui
of Commissioners and Directors, and the implementation of
E-Procurement guna meningkatkan aspek transparansi bisnis
the e-Procurement process to improve business transparency
Perseroan.
within the Company.
Prospek Usaha Tahun 2016
2016 Business Prospects
Pada tahun 2016 Indonesia National Air Carrier Association
The Indonesia National Air Carrier Association (INACA)
(INACA) memproyeksikan pertumbuhan jumlah penumpang
predicted that domestic and international airline passengers
domestik dan internasional di Indonesia berkisar 8-9% atau
in 2016 will grow at around 8%-9%, slightly lower than the
sedikit lebih rendah dari tren pertumbuhan sesuai data INACA
growth trend of 10% recorded by INACA in the last few years.
selama beberapa tahun terakhir yang berkisar di tingkat
pertumbuhan 10%.
46
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Industri penerbangan nasional telah mengantisipasi potensi
In anticipation of this growth potential, the national aviation
pertumbuhan ini dengan investasi pembelian armada pesawat
industry has invested in the purchase of new aircraft to
baru guna meningkatkan destinasi tujuan dan frekuensi
expand their destination network and flight frequency,
penerbangan, baik penerbangan berjadwal maupun charter.
both for scheduled as well as for charter flights. In terms of
Dalam aspek infrastruktur, Angkasa Pura I dan II sebagai
airport infrastructure, Angkasa Pura I and II as the designated
perusahaan pengelola bandar udara juga tengah aktif
airport management companies in Indonesia are also active in
mengembangkan dan meningkatkan kapasitas terminal, apron
developing greater capacity in terms of passenger terminals,
dan landasan bandara-bandara di Indonesia.
aprons and runways at Indonesia’s airports.
Perseroan dalam posisi siap mengambil manfaat dari potensi
The Company is in a good position to capitalize on this growth
pertumbuhan tahun 2016 ini, terutama terkait rencana Garuda
potential in 2016, and especially with regard to plans by Garuda
Indonesia, sebagai pelanggan terbesar Perseroan, untuk
Indonesia, as the Company’s primary customer, to expand its
mengembangkan pasar penerbangan domestik ke kota-kota
domestic destinations to principal towns in regencies, and
kabupaten, dan pasar internasional khususnya destinasi Asia
internationally to destinations in East Asia.
Timur.
Gapura secara seksama tengah melakukan pengembangan
Gapura is diligently developing new businesses with promising
layanan-layanan baru yang memiliki potensi besar di masa
future potential, such as hospitality or service assistance for
depan, antara lain layanan hospitality/service assistance
disembarking, transiting or embarking passengers, or airport
untuk penumpang yang datang, transit atau berangkat, serta
lounge services. The Company is also currently developing the
layanan lounge di beberapa bandara. Selain itu Perseroan
Gapura Learning Center facility as a business unit that provides
mengembangkan Gapura Learning Center sebagai unit bisnis
licensing and certification training to third parties.
yang dapat memberikan pelatihan berlisensi kepada pihak lain.
Perubahan Komposisi Direksi
Changes in Directors Composition
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Gapura
At the Annual General Meeting of Shareholders of PT Gapura
Angkasa pada tanggal 28 Oktober 2015, Pemegang Saham
Angkasa on October 28, 2015, the shareholders have enacted
melakukan perubahan susunan Direksi berkaitan beberapa
some changes in the Board of Directors, as several Directors
Direksi telah memasuki akhir masa jabatan. Pada kesempatan
have ended their term of office. I would like to take this
ini, saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada
opportunity to convey my heartfelt thanks and appreciation to
para Direksi yang mengakhiri masa jabatannya, yaitu Hariyanto
those outgoing Directors, namely Hariyanto, former Director
selaku Direktur Operasi, Heru Legowo selaku Direktur
of Operations, Heru Legowo, former Director of Finance, and
Keuangan, serta Tharian selaku Direktur Strategi & SDM atas
Tharian, former Director of Strategy & Human Capital, for their
kerja keras dan dedikasi yang telah diberikan kepada Perseroan.
hard work and dedication to the Company.
Saya juga menyambut dan mengucapkan selamat kepada
In their places, I would like to welcome the new Directors,
jajaran Direksi baru, yaitu Sucipto selaku Direktur Operasi, Ester
namely Sucipto as EVP Operation Services, Ester Siahaan as
Siahaan selaku Direktur Keuangan, serta Eko Diantoro selaku
EVP Finance Services, and Eko Diantoro as EVP Strategy &
Direktur Strategi & SDM.
Human Capital Services.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
47
02
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Apresiasi
Words of Appreciation
Direksi mengucapkan terima kasih kepada para pelanggan,
The Board of Directors would like to thank our customers,
mitra kerja dan para pemangku kepentingan lain atas kerja
business partners and other stakeholders for their continuing
sama dan dukungan yang diberikan kepada Gapura, serta
support and cooperation with Gapura. Appreciation is also
penghargaan kepada seluruh karyawan atas kerja keras dan
due to all our employees that have shown dedication and
dedikasi yang diberikan sehingga Gapura mampu mencapai
hard work, enabling Gapura to achieve a significantly better
peningkatan kinerja yang signifikan di tahun 2015.
performance in 2015.
Kami juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-
The Board of Directors also extend the highest levels of
tingginya kepada Pemegang Saham atas segenap dukungan
appreciation to the Shareholders for their support as Gapura
yang diberikan, sehingga Gapura dapat terus mengembangkan
continues forward to become a ground handling company
potensi menuju perusahaan ground handling dengan kualitas
providing world-class services.
layanan kelas dunia.
Agus Priyanto
Direktur Utama
President & CEO
48
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Dari kiri ke kanan
Direksi
Board of Directors
From left to right
Ester Siahaan
Direktur Keuangan
EVP Finance Services
Eko Diantoro
Direktur Strategi & SDM
EVP Strategy & Human Capital Services
Agus Priyanto
Direktur Utama
President & CEO
Sucipto
Direktur Operasi
EVP Operation Services
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
49
03
Corporate Profile
Management report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social responsibility
Corporate Data
Financial report
Management Discussion & Analysis
Analisis &
Pembahasan
Manajemen
Program transformasi bisnis Gapura sebagai landasan strategi
pertumbuhan bertumpu pada lima pilar utama yaitu People,
Process, Premises, Brand dan Technology atau dikenal sebagai
”Five Drivers” atau Lima Komponen Pendorong.
The ongoing business transformation program of Gapura is the cornerstone of its
growth strategy, which relies on the five core pillars of People, Process, Premises,
Brand and Technology. These are known in Gapura as the ‘Five Drivers’ of growth.
Tinjauan Bisnis & Operasional
Tinjauan Pendukung Bisnis
Tinjauan Keuangan
52
60
70
Business & Operations Review
Business Support Review
Financial Review
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
51
03
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Tinjauan Bisnis & Operasional
Business and Operational Review
“Langkah-langkah Gapura dalam menerapkan strategi business leveraging berlangsung konsisten
sepanjang tahun 2015, dan menyediakan landasan bagi pertumbuhan bisnis yang lebih tinggi di
tahun-tahun mendatang”.
“Gapura consistently implemented the business leveraging strategy throughout 2015, providing a
solid foundation for accelerated business growth in the coming years”
Tinjauan Industri Ground Handling
Overview of Ground Handling Industry
Kondisi geografis dan demografis Indonesia menjadi faktor
Geographical and demographic conditions in Indonesia point
pendukung bagi potensi pasar transportasi udara. Transportasi
to the huge potential of the market for air transportation.
udara sangat dibutuhkan untuk menghubungkan berbagai
Air transportation is vitally needed to connect places in this
lokasi di Nusantara yang terdiri dari ribuan pulau dan laut, lebih
vast archipelago of thousands of islands separated by seas,
dari 5.100 kilometer dari timur ke barat dan 1.700 kilometer
extending more than 5,100 kilometers from east to west and
dari utara ke selatan. Dari sisi demografis, Indonesia tengah
1,700 kilometers from north to south. In terms of demographics,
menyaksikan tumbuhnya kelas menengah, penduduk usia
Indonesia is seeing the growth of its middleclass; people of
produktif dengan tingkat penghasilan yang terus meningkat,
productive-age with a rising level of income, and thus more
sehingga makin banyak orang yang mampu bepergian dengan
and more people can afford to travel by air.
pesawat udara.
Pertumbuhan penumpang dan destinasi yang mempunyai
The growing numbers of destinations and passengers resulted
arti meningkatnya frekuensi penerbangan dan berkorelasi
in an increase in flight frequency, with a direct impact on the
langsung terhadap kinerja Perseroan, mengingat sebagai
Company’s performance. As a ground handling service provider,
ground handling pendapatan Perseroan ditentukan dari satuan
the Company’s revenues increase with the number of flight
flight yang dilayani.
served.
Potensi pasar yang prospektif ini mampu dikembangkan
In 2015, Gapura was able to capitalize fully on this market
dengan baik di tahun 2015 oleh Gapura yang aktif melakukan
potential through its business transformation program, which
program transformasi bisnis menuju keunggulan operasional
has resulted in operational excellence leading to, ultimately,
yang menghasilkan peningkatan kinerja keuangan.
improvement in financial performance.
52
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Produksi Ground Handling
Ground Handling Production
Pada tahun 2015 produksi ground handling Gapura mencapai
In 2015, ground handling production by Gapura amounted
276.564 flight atau meningkat 8% dari produksi 255.350
to 276,564 flights, increasing by 8% from the production of
flight selama tahun 2014 dengan jumlah terinci sebagai
255,350 flights during 2014, with details as follows:
berikut:
Pelanggan
2014
2015
Change
Customer
Maskapai Asing
24.898
20.424
-18%
Maskapai Nasional
15.287
16.785
10%
International Airlines
National Airlines
Maskapai Garuda Group
215.165
239.355
11%
Garuda Indonesia Group
Total Flight
255.350
276.564
8%
Total Flight
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
53
03
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Penurunan di segmen maskapai asing sebesar 18% disebabkan
The 18% decline in the overseas airlines segment was due
penghentian kerja sama Qantas Airways di DPS dan penurunan
to the contract termination with Qantas Airways at the DPS
jumlah frekuensi penerbangan Internasional sementara
Station as well as due to the overall decline in international
kenaikan maskapai Garuda group sebesar 11% disebabkan oleh
flights served. The 11% increase in the Garuda group segment
bertambahnya produksi flight Garuda Indonesia dan Citilink.
was due to the increased flights of both Garuda Indonesia and
Citilink.
Total produksi cargo handling dan warehousing pada tahun
Total production of cargo handling and warehousing in
2015 mencapai 158.947 ton atau berkurang 9% dari produksi
2015 amounted to 158,947 tons, a decline of 9% from
174.183 ton pada tahun 2014 dengen tonase terinci sebagai
the production of 174,183 tons recorded in 2014, with the
berikut:
following details:
Kargo
2014
2015
Change
Cargo
Domestik
88.966
73.964
-17%
Domestic
Internasional
61.452
59.093
- 4%
International
Cargo Handling
23.765
25.890
9%
Cargo Handling
174.183
158.947
9%
Total Tonase
Total Tonase
Penurunan
cargo domestik sebesar 17% disebabkan
The 17% decline in domestic cargo was due to the closure of
penutupan cargo dibeberapa cabang, sementara penurunan
our cargo business in a number of stations, while the 4% decline
cargo internasional 4% disebabkan karena adanya penurunan
in international cargo was due to a decline in production at CGK
produksi di cabang CGK dan ditutupnya gudang internasional
Station and the closure of the international warehouse business
di cabang DPS, SRG dan KNO. Kenaikan cargo handling sebesar
at DPS, SRG and KNO stations. The 9% increase in cargo handling
9% disebabkan tambahan produksi cargo di cabang DPS.
was due to additional cargo production at the DPS Station.
Jaringan Pelayanan
Service Network
Hingga akhir tahun 2015, Gapura mengoperasikan 54 stasiun
Up to year-end 2015, Gapura operates 54 service outlets
pelayanan terdiri dari 29 kantor cabang bandara dan 25 kantor
comprising 29 airport branches and 25 airport representative
perwakilan bandara. Kantor pelayanan baru yang dibuka
offices. New service outlets have been established in
tahun 2015 adalah bandara kota Lhoksumawe, Ketapang,
2015, namely at the airports of Lhoksumawe, Ketapang,
Pangkalanbun, dan Tanjung Karang, Sabang, Meulaboh dan
Pangkalanbun, and Tanjung Karang, Sabang, Meulaboh and
Langgur untuk melayani rute baru Garuda Indonesia dengan
Langgur, representing new destinations for Garuda Indonesia
menggunakan armada pesawat ATR-72.
with its ATR-72 aircraft.
Pelanggan Ground Handling Gapura terbagi menjadi 2 segmen
Gapura’s ground handling customers are classified into 2
yaitu maskapai full service carrier (prime handling) dan segmen
segments, namely the full service carriers (for our prime handling
maskapai low cost carrier (LCC) baik maskapai penerbangan
services) and the low-cost carriers (LCC), comprising both
domestik maupun asing di Indonesia.
domestic as well as international airlines operating in Indonesia.
Melalui upaya-upaya konsisten untuk terus meningkatkan
Through consistent efforts in service quality improvement,
kualitas pelayanan, Gapura terus menambah daftar maskapai
Gapura continues to add new airlines to its growing customer
pelanggan sebagai pengguna jasanya. Pada tahun 2015,
base. For 2015, there was a total of 32 international airline
jumlah pelanggan maskapai penerbangan asing berjumlah 32
customers, of which Tiger Airways, and Jetstar were new
maskapai, dimana pelanggan baru di tahun 2015 adalah Tiger
customers acquired in 2015. The number of domestic airline
Airways, dan Jetstar. Sementara jumlah pelanggan maskapai
customers meanwhile was 23 airlines, which includes NAM Air
domestik mencapai 23 maskapai, dengan pelanggan baru
as a new customer.
adalah NAM Air.
54
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Sebagai official ground handling Garuda Indonesia Group, pada
As the official ground handling provider for Garuda Indonesia, in
tahun 2015 Perseroan telah melayani seluruh kota tujuan
2015 the Company has operations at all domestic destinations
domestik Garuda di 51 stasiun dan Citilink di 27 stasiun.
of Garuda at 51 stations and at 27 stations for Citilink.
Modernisasi GSE dan Rebranding
GSE Modernization and Rebranding
Aspek kecepatan, efisiensi dan akurasi berperan penting
Speed, efficiency and accuracy are important aspects in
dalam kegiatan ground handling guna mempercepat waktu
ground handling activities to enable faster aircraft turn around
turn around dan menekan biaya layanan. Karenanya Ground
and lower service costs. Thus, just like an aircraft for an airline,
Support Equipment (GSE) menjadi alat produksi utama
a Ground Support Equipment (GSE) is the primary production
yang penting, sebagaimana armada pesawat di maskapai
equipment that is essential for improvement in the operations
penerbangan untuk meningkatkan keandalan operasional dan
and business of a ground handling services provider.
kinerja bisnis bagi Perseroan.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
55
03
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Perseroan melakukan modernisasi GSE dengan peremajaan
The Company has modernized its GSE fleet through an
215 peralatan GSE berteknologi mutakhir yang ramah
investment in 215 GSE units of the latest, ecofriendly
lingkungan dari produsen GSE terkemuka di Eropa. Untuk
technology produced by leading GSE manufacturers in Europe.
peralatan tonase besar seperti bus apron, diharapkan telah
Large tonnage equipment such as apron busses have engines
memenuhi standar emisi Euro 3, sementara untuk peralatan
that comply with the Euro 3 emissions standards, while
tonase kecil dipilih peralatan motor listrik bertenaga baterai
the smaller equipment are driven by zero-emission battery-
sehingga Emisi Nihil (zero emmision).
supplied electric motors.
Sejumlah 11 unit peralatan GSE baru ini telah tiba di tahun
Up to year-end 2015, a total of 11 new GSE units have been
2015, dan akan tuntas diterima hingga tahun 2016 dimana
delivered, and the remaining will be delivered in 2016. Most
sebagian besar akan ditempatkan di Terminal 3 bandara
of these new units will be deployed at Terminal 3, Soekarno-
Soekarno-Hatta yang merupakan hub Garuda Indonesia dan
Hatta Airport, as the hub for Garuda Indonesia and international
penerbangan internasional.
airlines.
Seiring dengan modernisasi peralatan, dilakukan program
Along with equipment modernization, Gapura has also engaged
rebranding Gapura untuk menciptakan tampilan yang lebih
in a re-branding program designed to present a more modern
modern dan dinamis sesuai aspirasi untuk menjadi perusahaan
and dynamic image of the Company, suiting its aspirations to
ground handling berkelas dunia. Rebranding tahap pertama
become a worldclass ground handling company. The first stage
mencakup penggantian logo identitas perusahaan, yang
of the re-branding program was the introduction of the new
langsung diterapkan ke dalam armada GSE baru Perseroan
logo, which has been applied to the new GSE units since May
pada bulan Mei 2015.
2015.
Guna menjamin ketersediaan dan kehandalan armada GSE,
To ensure the availability and reliability of its GSE fleet, the
Gapura memiliki workshop yang tersebar di 7 kota yaitu
Company operates GSE workshops in 7 cities, namely in
Jakarta, Denpasar, Makassar, Surabaya, Medan, Yogyakarta,
Jakarta, Denpasar, Makassar, Surabaya, Medan, Yogyakarta and
dan Balikpapan untuk perawatan, perbaikan hingga overhaul
Balikpapan, for the maintenance, repair and overhaul of GSE
peralatan.
units.
Gapura Learning Center
Gapura Learning Center
Tahapan paling krusial dari rebranding adalah penanaman
The most crucial stage in the re-branding process is the
etos kerja baru yaitu “Shared Success” serta karakter untuk
development of the new work ethic of ’Shared Success’, as well as
melayani ke karyawan Gapura, terutama yang bertugas di lini
a new service culture among all employees of Gapura,; especially
depan melayani langsung pelanggan.
among the front liners that interact directly with customers.
Internalisasi budaya perusahaan dilakukan secara sistematis
The internalization of the new culture is conducted
sejak proses rekrutmen, pelatihan dan pemberdayaan. Hal
systematically right from the recruitment, training and
ini ditunjang pendirian fasilitas Gapura Learning Center
development of employees. This is supported by the
yang memberikan pelatihan bidang basic airport handling
establishment of Gapura Learning Center facilities to provide
management, basic frontliner, grooming & etiquette, aviation
training in basic airport handling management, basic frontliner
security, cargo & mail, dangerous goods, dan GSE operator.
services, grooming & etiquette, aviation security, cargo & mail,
dangerous goods, and GSE operations.
Pada tahun 2015 telah beroperasi Gapura Learning Center di
In 2015, Gapura Learning Center facilities have been
kantor pusat Jakarta serta di bandara Cengkareng, Yogyakarta,
operational at the Head Office and Cengkareng Airport, Jakarta,
Surabaya, Makassar dan Denpasar. Selanjutnya direncanakan
as well as in Yogyakarta, Surabaya, Makassar and Denpasar.
akan dibuka pula learning center di bandara Ambon, Balikpapan
Similar facilities will be opened next in Ambon, Balikpapan and
dan Medan.
Medan.
56
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Lulusan Gapura Learning Center memperoleh sertifikat
Graduates of Gapura Learning Center will receive a certification
dan SKP (Surat Kecakapan Personel) dari Kementerian
and SKP (Personnel Competence Document) issued by the
Perhubungan yang merupakan lisensi resmi untuk bekerja di
Ministry of Transportation, as the official license required to
kebandarudaraan dan maskapai penerbangan. Saat ini tengah
secure jobs in airports and airlines. The Company is currently
diupayakan agar Gapura Learning Center juga mendapatkan
working towards an IATA (International Air Transport
akreditasi dari IATA (International Air Transport Association).
Association) accreditation for its learning centers.
Menumbuhkan Budaya Keselamatan
Developing a Safety Culture
Operasi ground handling harus memenuhi aspek keselamatan
Ground handling operations have to comply with strict
dan keamanan penerbangan, kelancaran operasional dan
flight safety and security issues, as well as ensure smooth
optimalisasi penggunaan sumber daya. Untuk itu selama
operations and the optimum use of resources. Thus, in 2015,
tahun 2015 secara berkelanjutan Perseroan melakukan
the Company consistently provided continuing training and
program pelatihan dan sosialisasi khususnya kepada karyawan
socialization to its airside personnel, i.e. those that serve at
airside (yang bertugas di apron bandara). Melalui kampanye
airport aprons. The ‘Ramp Safety’ campaign, for example, has
“Ramp Safety” tercapai penurunan Accident Rate yang cukup
succeeded in significantly reducing the level of the Accident
signifikan dari 13 kecelakaan pada 2014 menjadi 7 accident
Rate from 13 accidents in 2014 to just 7 accidents in 2015.
pada tahun 2015.
Agar budaya keselamatan menjadi bagian dalam seluruh
To help instill a culture of safety as part of the day-today
aktivitas karyawan, pada tahun 2015 Gapura membentuk
activities of employees, Gapura established the Safety,
unit Safety, Security dan Quality Assurance yang memiliki
Security and Quality Assurance unit in 2015, staffed
tenaga ahli bersertifikat dari kementerian tenaga kerja dalam
with expert personnel holding the proper certification in
bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Unit tersebut kini
Occupational Health & Safety from the Ministry of Labour. The
aktif melaksanakan berbagai program sosialisasi dan pelatihan
unit is charged with developing and executing training and
keselamatan dan keamaan kerja di seluruh cabang Perseroan.
socialization programs related to Occupational Health & Safety
at all of the Company’s branches.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
57
03
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Kinerja Keselamatan (insiden per 1.000 penerbangan)
Safety Performance (incident per 1,000 flight)
0,070
0,065
0,060
0,064
0,063
0,061
0,050
0,061
0,057
0,050
0,058
0,051
0,040
0,030
0,025
0,020
0,010
2011
2012
Realisasi Realization
2013
2014
2015
Target Target
Pada tahun 2015 Gapura berhasil mempertahankan sertifikat
In 2015, Gapura successfully renewed its ISAGO (IATA Safety
ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) dari
Audit for Ground Operations) certification from IATA, as global
International Air Transport Association sebagai merupakan
recognition of Gapura’s consistency in risk management
pengakuan internasional terhadap konsistensi Gapura untuk
and safety, both in terms of documentation as well as
manajemen risiko dan keselamatan, baik dalam dokumentasi
implementation, for its operations at Soekarno-Hatta and
dan implementasi untuk operasi di bandara Soekarno-Hatta
Denpasar airports.
dan Denpasar.
parameter
The Company also continues to strive to improve other
operational excellence antara lain station handling delay serta
parameters of operational excellence, including the station
Perseroan
memberi
perhatian
tinggi
pada
mishandling baggage/cargo untuk mengukur kinerja ketepatan
handling delay which measures the timeliness of ground
waktu ground handling dan mengukur kasus kerusakan,
handling operations, and baggage/cargo mishandling in terms
kehilangan, salah tujuan, tertinggal serta penyimpangan lain.
of damage, loss, mistaken destination, left behind, or other
violations.
Tingkat station handling delay pada tahun 2015 adalah 0,11%
Station handling delay in 2015 was measured at 0.11%, down
menurun dari 0,20% pada tahun 2014, sementara baggage/
from 0.2% in 2014, while baggage/cargo mishandling was
cargo mishandling adalah 0,08% menurun dari 0,13% pada
0.08%, a decline from 0.13% in 2014.
2014.
Pengembangan Bisnis Baru
Development of New Businesses
Layanan warehousing sebagai salah satu sumber pendapatan
The warehousing business segment, as a source of revenues
bagi Perseroan tengah menghadapi perubahan terkait dengan
for the Company, is undergoing some changes related to the
langkah Angkasa Pura untuk mengambil alih pengelolaan
policy of Angkasa Pura in taking over the management of
pergudangan Perseroan, sebagaimana yang telah terjadi di
warehouses at airports. This has already taken place for the
warehouse Yogyakarta, Jambi, Denpasar, Pangkal Pinang dan
warehouses at Yogyakarta, Jambi, Denpasar, Pangkal Pinang
Semarang. Dengan demikian pada tahun 2015 Gapura hanya
and Semarang. Thus, in 2015, Gapura was left with the
mengelola warehousing yang berlokasi di bandara Soekarno-
operations of the warehouse at the Soekarno-Hatta Airport.
Hatta.
58
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Untuk mengantisipasi, Gapura telah merintis pendirian
In anticipation of this, Gapura has begun to develop new
strategic business unit (SBU) yaitu antara lain penggabungan
strategic business units (SBU), including combining the Lounge
layanan Lounge & Hospitality dengan mulai mengelola sendiri
and Hospitality services. The Company currently manages the
executive lounge di Terminal 1C bandara Soekarno Hatta
Executive Lounge at Terminal 1C Soekarno-Hatta as well as at
serta Pontianak dan Pekanbaru, sementara executive lounge
Pontianak and Pekanbaru airports, while the Executive Lounge
di Terminal 2 bandara Soekarno Hatta dan Denpasar bekerja
at Terminal 2 Soekarno-Hatta and Denpasar are managed in
sama dengan mitra.
partnership with third parties.
Layanan Hospitality yaitu passenger service assistant (PSA)
The Hospitality service unit, formerly providing passenger
yang awalnya hanya untuk Garuda Indonesia kini digunakan
service assistance (PSA) services to Garuda Indonesia, is now
juga oleh maskapai lain, seperti Korean Air dan Japan airlines,
available to passengers from other airlines such as Korean Air
serta pelanggan personal dan korporasi.
and Japan Airlines, as well as personal and corporate clients.
Hospitality Gapura bergabung dalam Society Concierge
Gapura’s Hospitality services are a member of Society
Indonesia sehingga dipercaya untuk melayani hotel bintang
Concierge Indonesia, and thus are able to serve guests of
lima seperti Shangrila, Mulia, Mandarin dan Heritage. Selama
leading 5-star hotels such as Shangri-la, Mulia, Mandarin and
2015, bisnis Hospitality berkembang pesat dengan jumlah
Heritage, In 2015, the Hospitality business recorded growth
pelanggan bertambah dari 20 di tahun 2014 menjadi 40
from 20 customers served in 2014 to 40 customers in 2015.
pelanggan pada 2015.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
59
03
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Tinjauan Pendukung Bisnis
Business Support Review
Dua elemen kunci dari proses tranformasi bisnis yang tengah berlangsung di Gapura adalah
penerapan Teknologi Informasi untuk mewujudkan operational excellence, serta perubahan
paradigma dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia.
The ongoing business transformation process at Gapura rests on two key elements: the
implementation of Information Technology towards operational excellence, and the paradigm
change in the management of our Human Capital.
TI Mendorong Transformasi
IT Driven Transformation
Sebagai penunjang utama industri penerbangan, industri
As the primary supporting industry for the aviation sector, the
ground handling menghadapi dinamika tuntutan bisnis
ground handling industry has to face the increasing demand
yang terus meningkat dari industri penerbangan. Tuntutan
for higher quality services from client airlines. The Company
ini mendorong Perseroan untuk memberikan layanan yang
has responded by efforts to provide smart and excellent
lebih unggul dan cerdas, melalui optimalisasi proses kerja
services, delivered through the optimization of work processes
operasional dan peningkatan service delivery bermutu tinggi,
and the improvement of service quality. The expected end
yang diharapkan akan meningkatkan kepuasan pelanggan,
result is improvements in customer satisfaction, profits and
laba usaha serta citra Perseroan.
the Gapura brand.
operational
excellence,
Perseroan
To achieve operational excellence, the Company is committed
berkomitmen memanfaatkan Teknologi Informasi sebagai
to the utilization of Information Technology as an enabler for
pendorong proses transformasi bisnis dengan menjadikan
business transformation, transforming Gapura into an IT-based
Gapura sebagai IT-based organization yang menerapkan
organization that uses the right advanced technology towards
teknologi mutakhir tepat guna untuk optimalisasi proses-
optimized ground handling operational processes.
Guna
mewujudkan
proses operasional ground handling.
Strategi pemanfaatan TI di Gapura difokuskan pada teknologi
At Gapura, the IT utilization strategy centers on the use of
mutakhir yang telah terbukti memiliki kemampuan yang
proven and capable technology systems, mainly to improve
baik (Capable), terutama dalam peningkatan efisiensi dan
the efficiency and effectiveness of various work processes, to
efektivitas proses kerja, yang implementasi dan pengembangan
be developed and implemented by business partners with an
sistemnya dilakukan mitra bisnis yang memiliki kompetensi
established reputation in the field of Information Technology.
tinggi di bidang teknologi informasi.
60
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Pengembangan layanan TI di Gapura diawali melalui
Development of IT services at Gapura started with the
penggunaan
Resource
utilization of Enterprise Resource Planning (ERP) software
Planning (ERP) dari SAP AG, Jerman. Inisiatif ini merupakan
perangkat
lunak
Enterprises
from SAP AG, Germany. It is an important milestone in the
tonggak penting dalam pendayagunaan TI di Gapura, karena
utilization of IT at Gapura, as it underscores the commitment
menunjukkan komitmen Perseroan untuk mewujudkan suatu
to develop a comprehensive, integrated IT system towards
sistem TI yang komprehensif dan terintegrasi dalam rangka
greater transparency as well as the effectiveness and
transparansi, efektivitas dan efisiensi proses bisnis.
efficiency of business processes.
Gapura juga telah berhasil menerapkan modul Financial
Subsequently, Gapura has successfully implemented the
Accounting and Controlling (SAP FICO). Modul SAP FICO
Financial Accounting and Controlling (SAP FICO) module. This
mengintegrasikan proses-proses pencatatan, pengumpulan
module integrates the recording, collection and processing of
dan pengolahan transaksi atau informasi keuangan secara
financial transactions or information on a real-time basis, to
real-time, sebagai masukan untuk keperluan pelaporan internal
serve as input for internal and external reporting purposes,
dan eksternal maupun untuk proses analisa dan pengambilan
as well as for management analysis and decision-making
keputusan manajemen.
processes.
Setelah SAP FICO, Gapura melanjutkan dengan implementasi
Following SAP FICO, Gapura implemented the SAP HCM
modul SAP HCM (Human Capital Management). Modul
(Human Capital Management) module. The SAP HCM module
SAP HCM mendukung seluruh proses yang terkait dengan
supports all processes related with the management of
pengelolaan Sumber Daya Manusia dan administrasi karyawan
human resources and employee administration, including the
di Perusahaan, termasuk penyimpanan data karyawan secara
filing of individual employee data starting from recruitment
individu sejak direkrut sampai pensiun atau keluar dari
up to retirement or discharge from the Company. In 2015,
Perusahaan. Pada tahun 2015 dilakukan implementasi modul
the Company implemented the SAP-Payroll module in a
SAP-Payroll yang merupakan kelanjutan dari sistem SAP HCM
continuation of SAP HCM as one of the core support systems
sebagai salah satu sistem pendukung utama Perseroan.
used by the Company.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
61
03
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Gapura juga telah mengembangkan sistem e-Procurement
Gapura has also developed an e-Procurement system for
dalam proses pengadaan barang dan jasa di Perusahaan. Selain
the procurement of goods and services at the Company. In
dapat meningkatkan efisiensi proses pengadaan, implementasi
addition to improving the efficiency of procurement processes,
e-Procurement juga merupakan salah satu langkah penting
the implementation of e- Procurement is also an important
dalam peningkatan transparansi terkait dengan pelaksanaan
step towards increased transparency with regards to the
praktik-praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) di
implementation of Good Corporate Governance (GCG) practices
Gapura.
at Gapura.
Pada tahun 2015, pendayagunaan sistem-sistem TI diperluas
In 2015, the scope of IT utilization was expanded to support
untuk mendukung aktivitas operasional utama Gapura yaitu
Gapura’s core operational activities of providing ground
penyediaan jasa ground handling di bandara. Gapura telah
handling services at airports. Gapura then implemented the
menerapkan salah satu aplikasi TI paling mutakhir di industrinya
Operational Control System (OCS), one of the latest IT systems
yaitu Operational Control System (OCS).
available for the ground handling industry.
62
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Melalui OCS, aktivitas ground handling di seluruh area
OCS enables real-time monitoring of all ground handling
bandara dapat dipantau secara real-time, sehingga dapat
activities in all areas of an airport, leading to more optimum
mengoptimalkan penggunaan sumber daya peralatan maupun
utilization of available equipment and personnel, while also
personil yang tersedia, serta mengantisipasi keterlambatan
anticipating delays in aircraft handling. The kick-off for OCS
penanganan pesawat. Kick off implementasi OCS di Bandara
implementation at Soekarno-Hatta International Airport was
Internasional Soekarno-Hatta dilakukan pada Oktober 2015
held in October 2015, with the system expected to be fully
dan direncanakan akan operasional pada bulan Oktober 2016.
operational by October 2016.
Selain implementasi OCS, program-program pengembangan
In addition to OCS implementation, development of IT services
layanan TI pada tahun 2015 juga mencakup sejumlah inisiatif
undertaken during 2015 also include initiatives such as the
lain seperti desain-ulang situs web Perseroan, pengembangan
re-design of the Company’s official website, the development
aplikasi korespondensi dan infrastruktur jaringan komunikasi
of a correspondence application, and the infrastructure for an
data antar-cabang.
inter-branch data communication network.
SDM sebagai Sumber Daya Pertumbuhan
Human Capital as Growth Resources
Konsep human capital menempatkan karyawan sebagai salah
The concept of human capital sees employees as one of the
satu sumber daya utama yang vital bagi keberlangsungan dan
vital resources to sustain the business growth of a company.
pertumbuhan bisnis perusahaan, karenanya pengembangan
Thus, efforts in developing the potential of the workforce
potensi karyawan harus diupayakan secara optimal dan
should be undertaken in an optimized and balanced manner
berimbang dengan peningkatan kesejahteraan karyawan.
alongside improvements in employee welfare.
Gapura menggunakan pendekatan Competency-Based Human
Gapura implements the Competency-Based Human Resources
Resources Management (CBHRM) dalam pengeloaan human
Management (CBHRM) approach in the management of its
capital dengan menerapkan tiga model pengembangan
human capital using three models for the development of Core
untuk Core Competency, Basic Competency dan Professional
Competency, Basic Competency and Professional Competency.
Competency.
Ketiga model ini dikembangkan dan terus disempurnakan
These three models were developed and continuously
untuk mendukung penilaian kemampuan karyawan secara
enhanced to enable the fair and transparent assessment of
adil dan transparan. Dengan demikian setiap karyawan Gapura
employee competences. Each individual employee of Gapura is
diharapkan dapat menguasai:
therefore expected to acquire:
• Core Competency (nilai-nilai budaya perusahaan)
• Core Competency (corporate values)
• Basic Competency (perilaku dan kualitas pribadi)
• Basic Competency (personal behaviour and quality)
• Professional Competency (keterampilan dan pengetahuan,
• Professional Competency (general and specialized/
yang bersifat umum maupun khusus/fungsional).
functional skills and knowledge)
Profil Karyawan
Employee Profiles
Per 31 Desember 2015, jumlah karyawan Gapura tercatat
As of December 31, 2015, Gapura employs a total of
sebanyak 1.778 orang (tidak termasuk Dewan Komisaris dan
1,778 personnel (not including members of the Board of
Direksi), yang terdiri dari 1.369 orang karyawan tetap dan 409
Commissioners and Board of Directors), comprising 1,369
karyawan kontrak (Pekerja Kontrak Waktu Tertentu/PKWT).
permanent employees and 409 contract employees. The
Jumlah tersebut berkurang sekitar 3,50% dari jumlah karyawan
number represents a decline of some 3.50% from 1,842
tahun 2014 yaitu sebanyak 1.842 orang.
employees on record in 2014.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
63
03
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Karyawan Gapura tersebar di Kantor Pusat dan 54 kantor
Gapura’s employees are stationed at the Head Office as well
cabang/perwakilan di berbagai bandara di seluruh Indonesia.
as at 54 branches/representative offices in airports all over
Selain karyawan tetap dan PKWT, aktivitas operasional Gapura
Indonesia. In addition to permanent and contract employees,
juga didukung oleh 5.842 orang tenaga kerja alih-daya per 31
Gapura’s operations are also supported by 5,842 outsourced
Desember 2015.
personnel, as of December 31, 2015.
Sebanyak 46 karyawan baru telah direkrut sepanjang tahun
A total of 46 new employees were recruited in 2015. In
2015. Selain untuk mengimbangi peningkatan volume bisnis
addition to the need to keep pace with business growth
serta menggantikan karyawan yang keluar, pensiun atau
and to replace those that resigned, retired or are deceased;
meninggal dunia, rekrutmen karyawan baru juga diarahkan
employee recruitment was also undertaken to improve the
untuk memperbaiki komposisi karyawan secara keseluruhan.
overall employee composition in terms of education and
Perekrutan karyawan mengacu kepada tingkat pendidikan
competency. Emphasizing better education and a higher level
dan kompetensi yang lebih tinggi guna memenuhi kualifikasi
of competence, employee recruitment is thus directed to fill
pekerjaan yang kelak dibutuhkan, serta mempersiapkan
future job qualifications, as well as to prepare for the future
regenerasi kepemimpinan masa depan Gapura.
leadership of Gapura.
Profil karyawan Gapura dapat dilihat pada tabel-tabel berikut
The employee profile of Gapura is presented in the following
ini:
tables:
Karyawan Berdasarkan Usia Employee Based on Age
2014
2015
212
276
> 50
41-50
1.011
949
41-50
31-40
440
370
31-40
> 50
< 30
Total
179
183
< 30
1.842
1.778
Total
Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Employee Based on Gender
Pria
Wanita
Total
2014
2015
1.506
1.447
Male
336
331
Female
1.842
1.778
Total
Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Employee Based on Education
2014
2015
S2
21
20
Master degree
S1
492
490
Bachelor degree
Diploma
175
166
Diploma
1.115
1.063
Senior High School
39
39
Primary School-Junior High School
1.842
1.778
Total
SLTA
SD-SMP
Total
64
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Karyawan Berdasarkan Tingkat Jabatan Employee Based on Position
2014
2015
Vice President
10
13
Vice President
General Manager
28
28
General Manager
Senior Manager
33
34
Senior Manager
Manajer
75
75
Manager
Asisten Manajer
39
54
Assistant Manager
Kepala Perwakilan
18
22
Station Representative
345
357
Supervisor/Coordinator
Staf
1.294
1.195
Staff
Total
1.842
1.778
Total
Supervisor/Koordinator
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
65
03
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Pengembangan Kompetensi Karyawan
Development of Employee Competences
Penguatan kompetensi SDM merupakan bagian penting dari
Development of employee competencies is an important
transformasi bisnis di Gapura. Selain pelatihan kompetensi
part of the business transformation at Gapura. In addition
yang bersifat wajib, juga dilakukan program-program pelatihan
to training for mandatory competencies, employee training
serta pendidikan karyawan yang bersifat perubahan maupun
programs also include training for competency change and
pengembangan kompetensi. Pelatihan perubahan kompetensi
development. Training in competency change is directed so
bertujuan untuk membangun kompetensi karyawan agar
as to develop employee competencies to be able to keep pace
mampu mengimbangi dinamika bisnis ground handling, dengan
with the dynamics of the ground handling business, eventually
sasaran akhir pada pencapaian service excellence. Sedangkan
leading to the achievement of service excellence. Training in
pelatihan
untuk
competency development, on the other hand, is directed to
menyiapkan karyawan dengan kompetensi tertentu guna
pengembangan
kompetensi
ditujukan
prepare personnel with specific competencies in support of
mendukung pengembangan portofolio bisnis Gapura.
Gapura’s strategy to expand its business portfolio.
Pelatihan yang bersifat wajib adalah pelatihan yang harus
Mandatory training are those that are required by the
dilakukan sesuai dengan ketentuan Pemerintah maupun
Government as well as the International Air Transport
International Air Transport Association (IATA), berupa
Association (IATA), comprising training to acquire and maintain
pelatihan untuk memperoleh dan mempertahankan lisensi/
professional licenses/certifications or other specific hard
sertifikasi profesi maupun keterampilan (hard skill) khusus
skills related to ground handling operations. In 2015, the
lainnya menyangkut operasional ground handling. Pada tahun
total duration of mandatory training conducted by Gapura
2015, total durasi penyelenggaraan pelatihan wajib di Gapura
amounted to 27,741 training hours in total.
mencapai 27.741 jam pelatihan.
66
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Sementara pelatihan yang bersifat tidak-wajib adalah pelatihan
Non-mandatory training meanwhile is training that, while
yang tidak diwajibkan berdasarkan peraturan namun dianggap
not required by regulations, is deemed important to support
penting untuk menunjang dan meningkatkan kinerja perusahaan,
the Company’s operations and improve its performance.
termasuk pelatihan soft skill di bidang manajemen dan
These include training in soft skills such as in management
kepemimpinan (leadership). Pada tahun 2015, Gapura tercatat
and leadership. In 2015, Gapura conducted a total of 12,487
menyelenggarakan 12.487 jam pelatihan di bidang hukum, SDM,
training-hours in diverse areas such as law, human resources,
perpajakan, audit, pengadaan barang dan jasa, accident/incident
tax, audit, goods and services procurement, accident/incident
investigation & reporting, dan sejumlah bidang lainnya.
investigation & reporting, among others.
Berbagai program pengembangan kompetensi karyawan
The various employee competencies development programs
tersebut
kebutuhan
were undertaken according to the Company’s needs as well as
Perusahaan maupun tuntutan jalur karir karyawan, dengan
the employee career path, giving due consideration to concepts
memperhatikan
of gender equality and equal opportunity for all employees.
diselenggarakan
kesetaraan
sesuai
gender
dengan
dan
persamaan
kesempatan bagi seluruh karyawan.
Gapura mulai merintis penerapan Knowledge Management
Gapura has also begun to implement Knowledge Management
sebagai salah satu inisiatif strategi di bidang pengembangan
as a strategic initiative in employee competency development.
kompetensi karyawan. Hal ini dilakukan melalui sharing
In its implementation, the Human Capital division facilitated
session secara rutin yang difasilitasi oleh unit kerja Human
routine sharing sessions, where employees can contribute as
Capital, dimana setiap karyawan dapat berkontribusi sebagai
speakers and participate in the exchange of ideas, concepts
pembicara dan saling bertukar ide, konsep dan informasi
and information among fellow employees.
dengan karyawan lainnya yang berpartisipasi.
Remunerasi dan Kesejahteraan Karyawan
Employee Remuneration and Welfare
Faktor remunerasi maupun kesejahteraan karyawan dapat
Employee remuneration and welfare can have a tangible impact
berdampak secara nyata pada kinerja karyawan dan pada
on employee performance and, eventually, on overall company
akhirnya mempengaruhi produktivitas perusahaan. Sistem
productivity. A fair and transparent work remuneration system
remunerasi yang adil serta transparan dapat memacu karyawan
can be motivational for employees to strive for their best
untuk memberikan kinerja terbaik dan terus-menerus berupaya
performance and to continuously improve their capabilities.
untuk meningkatkan kapabilitas yang dimiliki. Dengan
Being assured of their welfare, employees will be able to focus
terjaminnya kesejahteraan akan memungkinkan karyawan
on their day-to-day work activities.
untuk tetap fokus pada pekerjaan yang dilakukan setiap hari.
Karyawan Gapura memperoleh remunerasi yang terdiri dari gaji
Gapura provides each employee with a remuneration package
pokok dan kompensasi finansial lain meliputi tunjangan makan,
consisting of a basic salary and other financial compensation
tunjangan transportasi, tunjangan pendidikan (untuk anak
that includes a meal allowance, transportation allowance,
karyawan) serta Tunjangan Hari Raya. Karyawan pada posisi/
education allowance (for their children) and religious holiday
fungsi tertentu juga memperoleh tunjangan Surat Kecakapan
allowance. Employees holding certain positions/functions also
Personil (SKP)/Lisensi. Sementara di tingkat struktural, Gapura
receive an allowance for Personnel Competence Certification/
memberikan tunjangan tambahan berupa tunjangan jabatan
Licensing. Structural staff also receive additional benefits
dan fasilitas rumah dinas. Manajemen Gapura juga memiliki
in the form of a position allowance and a company housing
kebijakan pembagian bonus tahunan kepada seluruh karyawan
facility. Gapura also has an annual bonus policy for all
dari laba yang diperoleh setiap tahun, yang diditribusikan
employees from profits earned each year, to be distributed
pada tahun berikutnya. Paket remunerasi karyawan tersebut
in the following year. The employee remuneration package is
disesuaikan secara berkala setiap tahun terhadap kenaikan
regularly adjusted each year to compensate for the increase in
biaya hidup berdasarkan angka inflasi resmi dari Pemerintah.
the cost of living based on official government figures.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
67
03
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Setiap tahun, Gapura memberikan beberapa penghargaan
Each year, Gapura provides employees with rewards in
terhadap karyawan yang berprestasi dalam mendukung
recognition of their outstanding contribution to business
pencapaian target bisnis dan juga penghargaan karyawan
target achievement as well as for continuous service time.
dengan masa kerja aktif tidak terputus. Program penghargaan
Initially designed as additional incentives to motivate
yang dilakukan dalam rangka memotivasi karyawan tersebut
employees, these reward programs are being integrated
tengah diintegrasikan ke dalam suatu sistem remunerasi
into a performancebased remuneration program, currently
berbasis-kinerja yang saat ini sedang disusun sebagai kebijakan
under development as a formal company policy, whereby the
formal Perseroan, dimana imbalan kerja akan dibedakan
employee’s work compensation will be determined based on
berdasarkan kinerja masing-masing individu karyawan. Kinerja
the respective performance of each individual employee. The
karyawan akan dinilai secara objektif terkait dua aspek, yaitu
system provides for an objective assessment of employee
aspek pencapaian sasaran kerja serta aspek perilaku kerja dan
performance in two areas, namely achievement of work
man management (bagi personil yang memiliki bawahan).
targets and achievements in work behavior and management
(for personnel with subordinate staff).
Selain memberikan tingkat remunerasi yang kompetitif di
Aside from ensuring a competitive level of work compensation
pasar bagi karyawannya, Gapura juga memberikan kompensasi
for its employees, Gapura also provides non-financial
non-finansial yang ditujukan untuk menjaga kesejahteraan
compensation to ensure the overall welfare of employees
karyawan secara keseluruhan, melalui program pensiun dan
through both a pension program and an employee health
program pelayanan kesehatan karyawan. Sesuai dengan
service program. In compliance with applicable regulations, the
ketentuan yang ada, seluruh karyawan dan pekerja Perseroan
Company registers all of its employees and workers in the BPJS
diikutsertakan dalam program BPJS Ketenagakerjaan, yang
Ketenagakerjaan, the Government’s worker social security
memberikan manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan
program, that provides Work Accident, Loss of Life and Old Age
Kematian, dan Jaminan Hari Tua. Untuk menjamin kesejahteraan
insurance. To ensure the welfare.
68
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
karyawan setelah mereka pensiun (di usia 56 tahun), Gapura
of employees following retirement (at the age of 56), Gapura
memiliki program Tunjangan Hari Tua (THT) yang dikelola oleh
maintains an Old Age Benefit program managed by an
perusahaan asuransi jiwa pihak ketiga, serta Program Pensiun
independent life insurance provider, and a Defined Benefit
Iuran Pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Garuda Indonesia.
Pension Program run by the Garuda Indonesia Pension Fund unit.
Gapura
cukup
Gapura provides comprehensive health facilities for its
komprehensif bagi karyawan. Selain mengikutsertakan seluruh
menyediakan
fasilitas
kesehatan
yang
employees. In addition to participation in the Government-
karyawan dalam program BPJS Kesehatan sesuai ketentuan
sponsored BPJS Kesehatan health insurance program for all
yang berlaku, Gapura juga bekerja sama dengan pihak ketiga
employees, Gapura also cooperates with third-party healthcare
dalam penyediaan fasilitas kesehatan untuk rawat jalan dan
providers for the provision of medical care and hospitalization
rawat inap bagi karyawan dan keluarga inti mereka (istri/
facilities for employees and their immediate family members
suami dan anak-anak sampai dengan usia 25 tahun). Fasilitas
(spouse and children up to 25 years old). These facilities are
kesehatan ini tersedia juga untuk karyawan yang telah
also available to retired employees and their immediate family
pensiun, termasuk istri/suami dan anak mereka.
members.
Hubungan Industrial
Industrial Relations
Kebebasan berserikat bagi karyawan di Gapura diwujudkan
At Gapura, freedom of association for employees is manifested
melalui keberadaan Serikat Pekerja PT Gapura Angkasa
through the activities of PT Gapura Angkasa Employee
(SIPERKASA). Dengan beranggotakan seluruh karyawan Gapura,
Union (SIPERKASA). Counting all Gapura employees as its
SIPERKASA merupakan wadah yang efektif guna menyuarakan
members, SIPERKASA is an effective vehicle to promote the
aspirasi karyawan maupun melindungi kepentingan karyawan
aspirations of employees as well as to protect their interests.
Gapura. Dalam hal ini, SIPERKASA merupakan mitra aktif yang
In this regards, SIPERKASA acts as an active partner in the
bersama-sama dengan manajemen Gapura mengupayakan
management of Gapura in building a harmonious relationship
hubungan yang harmonis antara karyawan dan Perseroan
between employee and the Company, and in creating a work
serta terciptanya lingkungan kerja yang kondusif terhadap
environment that is conducive towards the achievement of
tercapainya tujuan-tujuan karyawan serta perusahaan.
the common objectives of the Company and its employees.
Gapura telah memiliki dokumen Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Gapura currently has in force the Collective Labour Agreement
untuk periode tahun 2015-2016 yang memuat
hak dan
(PKB) document for the 2015-2016 period, which details
kewajiban dari karyawan maupun Perseroan, terkait dengan
the rights and obligations on the part of employees and the
hubungan ketenagakerjaan yang ada antara karyawan dan
Company related to industrial relations between Gapura and
Gapura. Dokumen PKB dirumuskan bersama oleh manajemen
its employees. The PKB document is formulated jointly by
Gapura dan SIPERKASA sebagai wakil karyawan, serta
Gapura management and SIPERKASA as the representative of
diperbaharui dari waktu ke waktu untuk menyesuaikan dengan
all employees, and is updated regularly so as to be adjusted in
perkembangan kondisi yang ada.
line with ongoing developments.
Indeks Kepuasan Kerja
Work Satisfaction Index
Gapura secara berkala melakukan survei kepuasan kerja di
Gapura regularly conducts work satisfaction surveys among its
kalangan karyawan, baik untuk karyawan tetap maupun
employees; both permanent staff and outsourced personnel.
karyawan alih-daya. Hasil dari survei-survei tersebut kemudian
The results of these surveys serve as feedback to implement
menjadi umpan-balik untuk perbaikan dan penyempurnaan
improvement measures in various areas related to issues of
berbagai aspek terkait dalam pengelolaan sumber daya
human capital management at Gapura. In 2015, the survey
manusia Gapura secara keseluruhan. Pada tahun 2015, survei
conducted resulted in an Employee Satisfaction Index score
yang dilakukan memberikan hasil Indeks Kepuasan Karyawan
of 71% for permanent employees and 72% for outsourced
sebesar 71% untuk karyawan tetap dan 72% untuk karyawan
personnel, respectivel
alih-daya.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
69
03
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Gapura memperlihatkan kinerja keuangan yang baik di tahun 2015 dengan membukukan
peningkatan 54% pada Laba Bersih dan 26% pada Jumlah Aset.
Gapura showed an excellent financial performance in 2015 by posting a 54% increase in Net
Income as well as a 26% growth in Total Assets.
Berikut ini adalah pembahasan mengenai kinerja keuangan
The following is a discussion on the financial performance
PT Gapura Angkasa (“Perseroan” atau “Gapura”) pada tahun
of PT Gapura Angkasa (“Gapura” or the “Company”) in 2015.
2015. Angka-angka yang berpadanan untuk tahun 2014
Corresponding figures for the year 2014 are presented in
disajikan sebagai pembanding maupun untuk keperluan analisis.
comparison, for the purpose of analysis.
Pembahasan berikut ini mengacu kepada Laporan Keuangan
The following discussion refers to the Company’s Audited
Auditan Perseroan untuk periode tahun buku yang berakhir
Financial Statements for the fiscal year period that ended on
pada 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014, yang juga
December 31, 2015 and December 31, 2014, as attached in
dilampirkan dalam Laporan Tahunan ini.
this Annual Report.
Laporan Laba-Rugi
Income Statements
Pendapatan Usaha
Operating Revenues
Gapura memperoleh Pendapatan Usaha dari aktivitas pada
Gapura derives Operating Revenues from activities in the
segmen-segmen usaha utama Perseroan yaitu Ground
Company’s primary business segments of Ground Handling,
Handling, Cargo Handling & Warehousing, dan Bisnis Lain. Pada
Cargo Handling & Warehousing, and Other Businesses. In
tahun 2015, jumlah Pendapatan Usaha tercatat mencapai
2015, Operating Revenues amounted to Rp1,318.82 billion,
sebesar Rp 1.318,82 miliar, tumbuh 9% dari Rp 1.210,44 miliar
increasing by 9% from Rp1,210.44 billion posted in 2014.
yang dibukukan di tahun 2014.
Pendapatan dari Ground Handling, termasuk layanan AHAN
Revenues from Ground Handling, including AHAN (Aircraft
(Aircraft Handling Additional Note) serta penerbangan Haji,
Handling Additional Note) services and Hajj flights, amounted
mencapai sebesar Rp 1.089,94 miliar, atau 83% dari total
to Rp1,089.94 billion, contributing 83% to total Operating
Pendapatan Usaha pada tahun 2015, dan tercatat tumbuh 10%
Revenues in 2015, and representing growth of 10% compared
dari Rp 988,67 miliar di tahun 2014. Pertumbuhan tersebut
to Rp988.67 billion posted in 2014. The growth in revenues
sejalan dengan kenaikan produksi jasa Ground Handling sebesar
was generally in line with.the 8.3% increase in ground handling
70
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
8,3% dari 255.350 penerbangan di tahun 2014 menjadi
production from 255,350 flights in 2014 to 276,564 flights in
276.564 penerbangan pada tahun 2015. Pertumbuhan
2015. The increase in revenues in this segment also reflected
pendapatan segmen ini juga diakibatkan adanya kenaikan tarif
the increase of 25% in the AHAN tariff and 2.5% in the Ground
Garuda Indonesia yang meliputi tarif AHAN sebesar 25% mulai
Handling tariff for Garuda Indonesia, beginning in June 2015
Juni 2015 dan Ground Handling 2,5% mulai Juli 2015.
and July 2015, respectively.
Pendapatan dari segmen Warehousing, termasuk layanan
Revenues from the Warehousing segment, including from
Cargo Handling, tercatat mencapai sebesar Rp 166,34 miliar
Cargo Handling services, amounted to Rp166.34 billion in
pada tahun 2015, naik 5% dari pencapaian pada tahun
2015, a 5% increase over the amount in 2014 of Rp158.75
sebelumnya sebesar Rp 158,75 miliar.
billion.
Pada tahun 2015, pendapatan dari segmen Bisnis Lain tercatat
In 2015, revenues from Other Businesses amounted to
mencapai sebesar Rp 62,54 miliar, turun 0,8% dari pencapaian
Rp 62.54 billion, a slight decline 0.8% from the revenues
pada tahun 2014 sebesar Rp 63,01 miliar.
posted in 2014 of Rp 63.01 billion.
Komponen jasa atau layanan yang dominan pada segmen
The dominant components or services within the Other
Bisnis Lain antara lain adalah layanan Hospitality, Passenger
Businesses segment are the Hospitality services, Passenger
Service Charge Collection, jasa Business Lounge, layanan
Service Charge Collection, Business Lounge services,
Garbarata, serta layanan Security.
Aerobridge services, and Security services.
Pendapatan dari layanan Business Lounge naik 100% dari
Revenues from Business Lounge services rose 100% from
Rp 3,21 miliar di 2014 menjadi Rp 6,42 miliar di tahun 2015.
Rp 3.21 billion in 2014 to Rp 6.42 billion in 2015. Revenues
Pendapatan dari layanan Security meningkat dari Rp 3,59
from Security services grew from Rp 3.59 billion in 2014 to
miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 5,83 miliar di tahun 2015,
Rp 5.83 billion in 2015, or an increase of 62%, while revenues
atau naik 62%, sementara pendapatan dari layanan Garbarata
from Aerobridge services rose by 9% from Rp 8.94 billion in
naik 9% dari Rp 8,94 miliar di tahun 2014 menjadi Rp 9,75
2014 to Rp 9.75 billion in 2015.
miliar di tahun 2015.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
71
03
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Beban Pokok Penjualan
Cost of Service
Beban Pokok Penjualan tercatat sebesar Rp 1.126,29 miliar
Cost of Service amounted to Rp 1,126.29 billion in 2015, up
pada tahun 2015, naik 8% dari Rp 1.046,45 miliar di tahun
8% from Rp 1,046.45 billion in 2014. Increases were recorded
2014. Komponen yang mengalami kenaikan adalah beban jasa
on the cost of service components for Ground Handling
Ground Handling dan beban jasa Bisnis Lainnya, sementara
and for Other Businesses, while the cost of service for the
beban jasa Warehousing tercatat Rp 81,03 miliar pada tahun
Warehousing segment posted a decline 20% to Rp 81.03
2015, turun 20% dari Rp 101,42 miliar di tahun 2014.
billion in 2015, from Rp 101.42 billion in 2014.
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban Usaha terdiri dari Beban Pemasaran serta Beban Umum &
Operating Expenses consists of Marketing Expenses and
Administrasi. Total Beban Usaha pada tahun 2015 adalah sebesar
General & Administrative Expenses. Total Operating Expenses
Rp 107,18 miliar, turun signifikan dibandingkan Rp 148,96 miliar
amounted to Rp 107.18 billion, significantly down from
pada tahun 2014.
Rp 148.96 billion posted in 2014.
Beban Pemasaran mencapai sebesar Rp 5,75 miliar pada tahun
Marketing Expenses amounted to Rp 5.75 billion in 2015,
2015, naik sedikit dari sebesar Rp 5,48 miliar di tahun sebelumnya.
slightly increasing from Rp 5.48 billion posted in the previous
year.
Beban Umum & Administrasi tercatat sebesar Rp 101,43 miliar
General & Administrative Expenses amounted to Rp 101.43
pada tahun 2015 turun 29% dari Rp 143,48 miliar yang tercatat
billion in 2015, down 41% from Rp 143.48 billion posted in
di tahun 2014. Komponen-komponen utama Beban Umum &
2014. The main components of General & Administrative
Administrasi antara lain adalah Beban Pegawai, Beban Sewa
expenses are Employee Expenses, Rent Expenses, and Office
dan Beban Kantor. Beban Pegawai berkontribusi lebih dari 50%
Expenses. Employee Expenses contributed more than 50% to
dari total Beban Umum & Administrasi, dan mencapai sebesar
total General & Administrative Expenses, and amounted to Rp
Rp 60,92 miliar pada tahun 2015. Jumlah tersebut naik dari
60.92 billion in 2015. The amount represented an increase
Rp 50,92 miliar di tahun 2014, sejalan dengan kenaikan pada
of over Rp 50.92 billion in 2014 in line with increases in the
imbalan kerja dan kesejahteraan karyawan Perseroan.
Company’s employee wages and benefits.
Penurunan signifikan pada Beban Umum & Administrasi
The significant decline in General & Administrative Expenses
disebabkan oleh pencatatan Beban Imbalan Pasca Kerja, dimana
was mainly due to the posting of Post-Service Employee
pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp 29,56 miliar, sementara
Benefit Expenses, which amounted to Rp 29.56 billion in 2014,
pada tahun 2015 Perseroan membukukan koreksi (negatif) atas
while in 2015 the Company posted a negative adjustment of
pembebanan pencadangan imbalan pasca kerja sebesar Rp 10,13
Rp 10.13 billion for post-service employee benefit calculations
miliar untuk menyesuaikan dengan pemberlakuan PSAK 24.
as a result of the implementation of SFAS 24.
Pendapatan (Beban) Lain-lain
Other Revenues (Expenses)
Perseroan mencatat Pendapatan (Beban) Lain-lain - bersih
The Company posted Other Revenues (Expenses) - net of
sebesar Rp 11,6 miliar pada tahun 2015, sementara
Rp 11.6 billion in 2015, compared with Other Revenues
membukukan Pendapatan (Beban) Lain-lain - bersih sebesar
(Expenses) - net of Rp 49.53 billion posted in 2014. This mainly
Rp 49,53 miliar di tahun 2014. Hal ini disebabkan adanya
reflected the correction in expenses of Rp 16.71 billion (other
koreksi beban sebesar Rp 16,71 miliar (pendapatan lain-
revenue of Rp 44.76 billion in 2014 corrected to Rp 28.05
lain tahun 2014 sebesar Rp 44,76 miliar dikoreksi menjadi
billion) as well as the posting of Rp 27 billion of unrealized
Rp 28,05 miliar) serta penjualan asset tanah sebesar Rp 27
revenue from sales of land asset.
miliar yang tidak terealisasi.
72
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Laba (Rugi) sebelum pajak
Pre-Tax Income (Loss)
Laba sebelum pajak adalah sebesar Rp 77,89 miliar pada tahun
Pre-tax income amounted to Rp 77.89 billion in 2015,
2015, dibandingkan Rp 62,96 miliar yang dibukukan pada
compared with pre-tax income of Rp 62.96 billion posted in
tahun 2014.
2014.
Laba (Rugi) bersih
Net Income (Loss)
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan badan
After calculations for income tax expenses of Rp 24.09 billion
sebesar Rp 24,09 miliar dan Rp 27,77 miliar berturut-turut
and Rp 27.77 billion, respectively in 2015 and 2014, the
pada tahun 2015 dan 2014, Perseroan membukukan laba
Company ended with a net income of Rp 53.80 billion in 2015,
bersih sebesar Rp 53,80 miliar pada tahun 2015, meningkat
an increase of 53% over net income of Rp 35.19 billion posted
53% dari laba bersih sebesar Rp 35,19 miliar di tahun 2014.
in 2014.
Posisi Keuangan
Financial Positions
Jumlah Aset
Total Assets
Jumlah Aset Perseroan per 31 Desember 2015 tercatat sebesar
The Company’s Total Assets as of December 31, 2015,
Rp 1.004,77 miliar, meningkat sebesar 26% dibandingkan
amounted to Rp 1,004.77 billion, an increase of 26% compared
jumlah aset setahun sebelumnya sebesar Rp 796,20 miliar.
with total assets for the previous year at Rp 796.20 billion.
Aset Lancar dan Aset Tetap berkontribusi masing-masing 38%
Current Assets and Fixed Assets contributed 38% and 62%,
dan 62% pada Jumlah Aset Perseroan di akhir tahun 2015.
respectively, to the Company’s Total Assets at yearend 2015.
Aset Lancar
Current Assets
Jumlah Aset Lancar tercatat sebesar Rp 382,95 miliar pada
Current Assets amounted to Rp 382.95 billion at yearend
akhir tahun 2015, atau 14% lebih besar dari Rp 335,07 miliar
2015, up by 14% from Rp 335.07 billion a year earlier. During
setahun sebelumnya. Dalam periode yang diperbandingkan,
the period of analysis, the rise mainly reflected an increase of
kenaikan tersebut terutama mencerminkan kenaikan Kas dan
Rp 25.9 billion in Cash and Cash Equivalent, an increase of Rp
Setara Kas sebesar Rp 25,9 miliar, kenaikan Piutang Usaha
30.37 billion in Trade Receivables to Related Parties, and an
kepada Pihak Berelasi sebesar Rp 30,37 miliar, serta kenaikan
increase of Rp 31.61 billion in Prepaid Taxes. This was partly
pada Pajak Dibayar Dimuka sebesar Rp 31,61 miliar, yang
compensated by a decline of Rp 37.20 billion in Accrued
dikompensasi sebagian oleh penurunan pada Pendapatan
Revenues.
yang Masih Harus Diterima sebesar Rp 37,20 miliar.
Aset Tetap
Fixed Assets
Per akhir tahun 2015, Aset Tetap Perseroan, setelah dikurangi
As of the end of 2015, the Company’s fixed assets, net of
akumulasi penyusutan, tercatat sebesar Rp 579,05 miliar,
accumulated depreciation, amounted to Rp 579.05 billion,
meningkat 41% dari Rp 408,39 miliar setahun sebelumnya.
up 41% from Rp 408.39 billion the year earlier. This increase
Kenaikan ini terutama mencerminkan kenaikan pada aset sewa
primarily reflects the increase in assets subject to leasing for
pembiayaan Ground Support Equipment.
Ground Support Equipment.
Jumlah Liabilitas
Total Liabilities
Jumlah Liabilitas Perseroan mencapai sebesar Rp 604,79
The Company’s Total Liabilities amounted to Rp 604.79 billion
miliar pada akhir tahun 2015, lebih tinggi dari Jumlah Liabilitas
as of year-end 2015, up from Rp 458.77 billion of Total
setahun sebelumnya sebesar Rp 458,77 miliar. Kenaikan
Liabilities recorded a year before, reflecting increases in the
tersebut berasal dari kenaikan pada komponen Liabilitas
Company’s Current Liabilities as well as Non-Current Liabilities.
Jangka Pendek maupun Liabilitas Jangka Panjang Perseroan.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
73
03
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Liabilitas Jangka Pendek
Current Liability
Liabilitas jangka pendek naik 23% dari Rp 202,87 miliar per
Current Liability was up by 23% from Rp 202.87 billion at
akhir tahun 2014 menjadi sebesar Rp 249,02 miliar pada
year-end 2014 to Rp 249.02 billion at the end of 2015. The
akhir tahun 2015. Kenaikan tersebut terutama mencerminkan
increase in Current Liability mainly reflected increases in the
adanya tambahan bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
current maturity portions of Bank Borrowings and a Lease
dari Utang Bank serta Liabilitas Sewa Pembiayaan sebesar
Liability of Rp 21.0 billion and Rp 26.24 billion, respectively.
masing-masing Rp 21,0 miliar dan Rp 26,24 miliar.
Liabilitas Jangka Panjang
Non-Current Liability
Liabilitas jangka panjang Perseroan berupa Utang Bank,
The Company’s Non-Current Liability consists of Bank
Liabilitas Sewa Pembiayaan serta Liabilitas Imbalan Pasca
Borrowings, Lease Liability and Post-Service Liability, and
Kerja tercatat naik 39% dari Rp 255,9 miliar di akhir tahun
recorded an increase of 39% from Rp 255.9 billion at year-end
2014 menjadi Rp 355,78 miliar di akhir tahun 2015.
2014 to Rp 355.78 billion at the end of 2015.
Kenaikan pada liabilitas jangka panjang Perseroan terutama
The increase in the Company’s non-current liabilities mainly
mencerminkan timbulnya Liabilitas Sewa Pembiayaan sebesar
reflected the posting of Rp 176.42 billion of Lease Liability in
Rp 176,42 miliar, yang dikompensasi oleh penurunan sebesar
2015, which was compensated by a decline of Rp 31.54 billion
Rp 31,54 miliar pada Liabilitas Imbalan Pasca Kerja dan
in Post-Service Liability and a decline of Rp 45.0 billion in Bank
penurunan sebesar Rp 45,0 miliar pada Utang Bank Perseroan.
Borrowings.
Ekuitas
Shareholders’ Equity
Jumlah Ekuitas Perseroan tercatat tumbuh sebesar Rp 62,54
The Company’s Shareholders’ Equity grew by Rp 62.54
miliar, atau 19%, menjadi Rp 399,97 miliar pada akhir tahun
billion, or 19%, to reach Rp 399.97 billion at year-end 2015,
2015, dibandingkan Rp 337,43 miliar setahun sebelumnya.
compared with Rp 337.43 billion a year previously. The growth
Pertumbuhan
adanya
in shareholders’ equity mainly reflected the increase in the
kenaikan pada saldo Laba Ditahan, dari penambahan laba
balance of Retained Earnings with the addition of Rp 53.80
bersih tahun 2015 sebesar Rp 53,80 miliar, menjadi sebesar
billion of net income from operations in 2015, to Rp 78.85
Rp 78,85 miliar yang dibukukan pada tahun 2015.
billion as of year end 2015.
Arus Kas
Cash Flows
Kas dan setara kas tercatat mencapai sebesar Rp 76,35 miliar
Cash and cash equivalents amounted to Rp 76.35 billion
pada akhir tahun 2015, dibandingkan Rp 50,45 miliar pada
at year-end 2015, compared to its position a year earlier at
posisi setahun sebelumnya.
Rp 50.45 billion.
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
Net Cash Provided by Operating Activities
Jumlah arus kas bersih dari aktivitas operasi tercatat sebesar
Net cash provided by operating activities amounted to
Rp 64,49 miliar pada tahun 2015, dibandingkan dengan arus
Rp 64.49 billion in 2015, compared with net cash used in
kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi sebesar
operating activities of Rp 47.04 billion that was posted in
Rp 47,04 miliar pada tahun 2014. Pada tahun 2015 Gapura
2014. In 2015, Gapura recorded an increase of Rp 209 billion in
mencatat kenaikan Rp 209 miliar dari penerimaan kas dari
cash receipts from customers, an increase of advancesreceived
pelanggan, kenaikan penerimaan uang muka dan biaya dibayar
and pre-paid expenses of Rp 4.6 billion, an increase of pre-paid
dimuka sebesar Rp 4,6 miliar, kenaikan pembayaran pajak
taxes of Rp 8 billion, an increase of Rp 154.8 billion in payments
sebesar Rp 8 miliar, kenaikan pembayaran kepada pemasok
to suppliers, and a decline of Rp 60.7 billion in dividend, bonus
Rp 154,8 miliar, dan penurunan pembayaran dividen, bonus
and performance based bonus payments
ekuitas
tersebut
mencerminkan
dan tantiem sebesar Rp 60,7 miliar.
74
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi
Net Cash Used in Investing Activities
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi adalah
Net cash used in investing activities amounted to Rp 14.59
sebesar Rp 14,59 miliar pada tahun 2015, dibandingkan
billion in 2015, compared with net cash provided from
arus kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi sebesar
investing activities of Rp 13.23 billion in 2014. In 2015,
Rp 13,23 miliar di tahun 2014. Gapura mencatat kenaikan
Gapura recorded an increase of Rp 536 million in fixed assets,
dalam perolehan aset tetap sebesar Rp 536 juta serta
as well as an increase of Rp 28.20 billion in intangible assets
kenaikan pada aset tak berwujud dan aset lain-lain sebesar
and other assets.
Rp 28,20 miliar, pada tahun 2015.
Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Pendanaan
Net Cash Used in Financing Activities
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan adalah
Net cash used in financing activities amounted to Rp 24.0
sebesar Rp 24,0 miliar pada tahun 2015. Pada tahun 2014,
billion in 2015. In 2014, net cash provided by financing
kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan tercatat sebesar
activities amounted to Rp 21.26 billion.
Rp 21,26 miliar.
Rasio-Rasio Keuangan Penting
Key Financial Ratios
Rasio Lancar (%)
2015
2014
153.8
165.2
Current Ratio (%)
Tingkat Pengembalian Aktiva (%)
6.7
4.4
Return on Assets (%)
Tingkat Pengembalian Ekuitas (%)
13
10
Return on Equity (%)
Debt to Asset (%)
50,3
57,6
Debt to Assets (%)
Debt to Equity (%)
101,2
136
Debt to Equity (%)
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
75
04
Corporate Profile
Management report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social responsibility
Corporate Data
Financial report
Transformasi bisnis Perseroan mencakup peningkatan
penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik
untuk mewujudkan perusahaan yang terpercaya, berkinerja
unggul dan mampu tumbuh secara berkesinambungan.
The Company’s business transformation includes improvements in the
implementation of Good Corporate Governance practices to promote trust from
stakeholders, excellent performance, and sustainable growth.
Tata Kelola
Perusahaan
Good Corporate Governance
Rapat Umum Pemegang Saham
Dewan Komisaris
Direksi
Komite Audit
Sekretaris Perusahaan
Kode Etik
82
86
90
95
99
100
General Shareholders Meeting (GSM)
The Board of Commissioners
Directors
Audit Comittee
Corporate Secretary
Code of Ethics
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
77
04
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) adalah bagian integral dari kegiatan usaha Perseroan.
The implementation of Good Corporate Governance (GCG) serves as an integral part of the
Company’s business activities.
Landasan Pelaksanaan GCG
Basis for GCG Implementation
Penerapan GCG di Peseroan mengacu kepada landasan yuridis,
GCG implementation in the Company refers to, among others,
antara lain:
the following rules and regulations:
1. Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas
1. Law No. 40/2007 on Limited Liability Companies
2. Undang-Undang No. 19/2003 tentang Badan Usaha Milik
2. Law No. 19/2003 on State Owned Companies (BUMN)
Negara (BUMN)
3. Undang-Undang No. 20/2001 tentang Perubahan atas
Undang-Undang No. 31/1999 tentang Pemberantasan
3. Law No. 20/2001 on the Amendment to Law No. 31/1999
on Eradication of Corruption Practices
Tindak Pidana Korupsi
4. Peraturan Pemerintah No. 44/2005 tentang Tata Cara
4. Government Regulation No. 44/2005 of Procedures for
Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada BUMN
Investment and Administration of State Capital in State
dan Perseroan Terbatas
Owned Companies and Limited Liability Companies
5. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012
5. Regulation of the Ministry of State Owned Companies No.
tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan
PER-03/MBU/2012 on Guidelines for the Appointment of
Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN
BOD and BOC of Subsidiaries of State Owned Companies
6. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/2012
6. Regulation of the Ministry of State Owned Companies
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN
No. PER-09/MBU/2012 on Amendment to Regulation
No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola
of the Ministry of State Owned Companies No. PER-
Perusahaan yang Baik (GCG) pada BUMN
01/ MBU/2011 on Good Corporate Governance (GCG)
Implementation in State Owned Companies
7. Surat Keputusan Sekretaris Kementerian Negera BUMN
7.Decision Letter of the Ministry of State Owned
No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang
Companies No. SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012
Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan
on Assessment Indicators and the Evaluation of Good
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Corporate Governance in State Owned Companies
Governance) pada Badan Usaha Milik Negara
8. Keputusan Menteri Negara BUMN No. PER-12/MBU/2012
tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris
78
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
8. Decision of the Ministry of State Owned Companies No.
PER-12/MBU/2012 on Supporting Organs to BOC9.
9. Pedoman GCG Indonesia Tahun 2006 Komite Nasional
Kebijakan Governance (KNKG)
9. Indonesia GCG Guidelines Year 2006 of the National
Committee for GCG Policy
10. Anggaran Dasar PT Gapura Angkasa beserta perubahannya
10.Articles of Association of PT Gapura Angkasa and its
amendments.
Tujuan Penerapan GCG
Objectives of GCG Implementation
Penerapan GCG di Perseroan tidak hanya semata-mata
GCG implementation at the Company is not solely intended to
memenuhi kewajiban Perseroan sebagai anak perusahaan
meet its obligations as a subsidiary of a state-owned company,
BUMN, namun lebih khusus bertujuan untuk menjamin
but specifically aimed at achieving the Company’s mission and
tercapainya misi Perseroan serta menjaga kepentingan
to protect the interests of the shareholders and stakeholders.
pemegang saham maupun stakeholder.
Prinsip-prinsip
GCG
yaitu
transparansi,
akuntabilitas,
GCG principles which include transparency, accountability,
pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran akan
responsibility, independence and fairness serve to increase the
meningkatkan nilai perusahaan, serta mampu mengendalikan
Company’s values, and to manage and direct the relationships
dan mengarahkan hubungan antara pemegang saham, dewan
among shareholders, BOC, BOD, employees, customers,
komisaris, direksi, karyawan, pelanggan, mitra usaha, kreditur
business partners, creditors, society & the environment.
serta masyarakat dan lingkungan.
Melalui penerapan GCG diharapkan pula pengelola Perseroan
GCG implementation is also expected to guide the Company’s
akan membuat keputusan dan menjalankan tindakan dengan
leaders in making decisions and taking actions based on moral
dilandasi moral yang tinggi, kepatuhan terhadap peraturan
values, compliance with rules and regulations, and social
perundang-undangan, serta kesadaran tanggung jawab sosial,
responsibility awareness, to prevent any noncompliance and to
guna mencegah penyimpangan dan meningkatkan kontribusi
increase the Company’s contribution to the national economy.
Perseroan dalam perekonomian nasional.
Penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan
Consistent and sustainable GCG implementation will in turn
pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan stakeholder,
strengthen the trust of stakeholders, so that the Company
sehingga Perseroan memiliki daya saing yang kuat baik
possesses strong competitive advantages of national
di lingkup nasional maupun internasional, yang akan
and international scope, which will improve the Company’s
meningkatkan keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang
sustainability in the long run.
(sustainability).
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
79
04
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Tahapan dan Aspek Penerapan GCG
Stages and Aspects of GCG Implementation
Untung peningkatan kualitas penerapan GCG di Perseroan,
To improve the quality of GCG implementation, the
dilakukan penerapan melalui 3 (tiga) tahapan yaitu Persiapan,
Company undertakes 3 (three) steps which are Preparation,
Implementasi dan Evaluasi secara berkesinambungan dan
Implementation and Evaluation in a continuous and
berkelanjutan. Tahapan inilah yang akan menjadi road map bagi
sustainable manner. These stages serve as the road map
penerapan Implementasi GCG di Gapura, sehingga proses Tata
for the implementation of GCG in Gapura to achieve a more
Kelola menjadi lebih terstruktur dan efisien.
structured and efficient good governance process.
Aspek-aspek penerapan GCG di Gapura secara
terinci terdiri dari:
More detailed aspects of GCG implementation in
Gapura are as follows:
1. Komitmen Tata Kelola (Governance Commitment)
1. Governance Commitment
a. Visi dan Misi
a. Vision and mission
b. Nilai-nilai Perusahaan
b. Corporate values
c. Pedoman Dewan Komisaris
c. BOC Guidelines
d. Pedoman Direksi
d. BOD Guidelines
e. Kode Etik
e. Code of Ethics
f. Perjanjian Kerja Bersama
f. Collective Labor Agreement
2. Struktur Tata Kelola (Governance Structure)
a. Organ utama
a. Main organ
i.RUPS
i. General Shareholder Meeting
ii. Dewan Komisaris
ii.BOC
iii.Direksi
b. Organ pendukung
iii.BOD
b. Supporting organ
i.Komite-Komite
i.Committees
ii. Sekretaris Dewan Komisaris
ii. BOC Secretary
iii. Sekretaris Perusahaan
iii. Corporate Secretary
iv. Internal Auditor
iv. Internal Auditor
v. Safety, Security & Quality Assurance Unit
c. Kebijakan dan Prosedur
v. Safety, Security & Quality Assurance Unit
c. Policies and Procedures
i. Pedoman pengadaan barang dan jasa
i. Guidelines of Procurement of Goods and Services
ii. Whistleblowing system
ii. Whistleblowing system
iii. Pedoman gratifikasi
iii. Gratification guidelines
iv. Pedoman benturan kepentingan
iv. Conflict of interest guidelines
d. Proses Tata Kelola (governance process)
i. Rencana jangka panjang serta rencana kerja dan
anggaran
ii. Pendelegasian wewenang RUPS, Dewan Komisaris
dan Direksi
d. Governance Process
i. Long term plan and work and budget plan
ii. Delegation of authorities of GSM, BOC and BOD
iii. Financial management
iv. Quality and risk management
iii. Pengelolaan keuangan
v. Internal control system
iv. Manajemen mutu dan risiko
vi. Performance evaluation system and remuneration
v. Sistem pengendalian internal
vii. Management of conflict of interest
vi. Sistem penilaian kinerja dan remunerasi
viii.Conduct of GSM
vii. Pengelolaan benturan kepentingan
ix. Conduct of BOC and BOD functions, duties and
viii. Pelaksanaan RUPS
ix. Pelaksanaan fungsi, tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris dan Direksi
80
2. Governance Structure
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
responsibilities
x. Pelaksanaan kegiatan usaha ground handling dan
jasa terkait bandar udara lainnya
x. Conduct of ground handling business activities
and other related airport services
xi. Pengelolaan sumber daya manusia
xi. Human resources management
xii. Tanggung jawab sosial dan lingkungan
xii. Social and environmental responsibility
xiii.Tata kelola teknologi informasi
xiii.Information technology governance
xiv.Tanggung jawab sosial perusahaan
xiv.Corporate social responsibility
xv. Pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja
xv. Work health and safety management
xvi.Pengelolaan aset
xvi.Asset management
xvii.Pengelolaan dokumen dan arsip perusahaan
xvii.
Management of company’s documents and
archives
GCG Manual
GCG Manual
Gapura telah memiliki kelengkapan GCG Manual yang
Gapura already maintains a comprehensive GCG Manual which
mencakup kebijakan tata kelola perusahaan (code of corporate
covers the code of corporate governance, Board Manual which
governance), Board Manual yang merupakan panduan kerja
serves as a work guideline for BOC and BOD and committee
Dewan Komisaris dan Direksi beserta komite dan organ
and supporting organs, and other supporting procedures
pendukungnya, serta prosedur dan kebijakan pendukung
and policies such as a whistleblowing system, gratification
lainnya seperti kebijakan whistleblowing system, pedoman
guidelines, guidelines for conflict of interest, audit policies, risk
gratifikasi, pedoman benturan kepentingan, kebijakan audit,
management policies and others.
kebijakan manajemen risiko dan sebagainya.
Secara berkala GCG Manual ini dilakukan evaluasi dan dikaji
The GCG Manual is periodically evaluated and reviewed
ulang dalam rangka penyempurnaan dengan mengacu pada
for improvement purposes by considering the Company’s
kondisi serta kebutuhan Perseroan namun tetap tidak lepas
conditions and needs, yet ensuring that this does not depart
dari acuan serta prinsip-prinsip GCG yang berlaku.
from the prevailing GCG principles.
Asesmen Penerapan GCG
Assessment of GCG Implementation
Dalam rangka evaluasi kinerja organ perusahaan dalam
For the purpose of evaluating the performance of the
menerapkan prinsip-prinsip GCG, pada tahun 2015 telah
Company’s organs in implementing GCG principles, in 2015
dilaksanakan self-assessment penerapan GCG selama periode
the Company performed a self-assessment of its GCG
tahun 2014.
implementation during 2014.
Tujuan dari asesmen GCG tersebut adalah:
The objectives of the GCG assessment are as follows:
1.Mengukur kualitas penerapan GCG melalui penilaian
1. Measuring the quality of GCG implementation by assessing
tingkat pemenuhan kriteria GCG dengan kondisi nyata
the level of GCG criteria being met compared to the factual
yang diterapkan pada Gapura.
condition noted in Gapura.
2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penerapan
2.Identifying the strengths and weaknesses of GCG
GCG, serta mengusulkan rekomendasi perbaikan untuk
implementation, and providing corrective recommendations
mengurangi celah antara kriteria GCG dan penerapan pada
to minimize the gap between GCG criteria and its
Perseroan
implementation in the Company
3. Memonitor konsistensi penerapan GCG dan memperoleh
3. Monitoring the consistency of GCG implementation and
masukan untuk penyempurnaan dan pengembangan
obtaining inputs for the improvements and developments
kebijakan GCG selanjutnya.
of GCG policies in the future.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
81
04
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Ruang lingkup pelaksanaan asesmen GCG meliputi seluruh
The scope of the GCG assessment, which covers all aspects
aspek yang mendukung pelaksanaan GCG terbagi dalam 6 hal
supporting the GCG implementation, is divided into 6 main
pokok, yaitu:
areas which are as follows:
1. Komitmen terhadap penerapan GCG secara berkelanjutan
1. Commitment to sustainable GCG implementation
2. Pemegang Saham dan RUPS
2. Shareholders and GSM
3. Dewan Komisaris
3.BOC
4.Direksi
4.BOD
5. Pengungkapan informasi dan transparansi
5. Disclosure of information and transparency
6. Aspek lainnya
6. Other aspects
Rapat Umum Pemegang Saham
General Shareholders Meeting (GSM)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan forum
The General Shareholders Meeting (GSM) represents the
tertinggi organ perusahaan yang memiliki wewenang yang
highest forum of the Company’s organs which have the
tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi maupun
authority, not granted to either the BOC nor the BOD nor
organ pembantu dalam Perseroan. RUPS merupakan wadah
supporting organs in the Company. The GSM serves as a forum
bagi Pemegang Saham dalam melaksanakan wewenangnya.
for shareholders to exercise their authority.
RUPS Tahunan diadakan tiap-tiap tahun yang meliputi Rapat
Annual GSM is conducted annually which includes a GSM which
Umum Pemegang Saham yang menyetujui Laporan Tahunan
approves the Annual Report and a GSM which approves the
dan Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui Rencana
Company’s Work Plan and Budget.
Kerja dan Anggaran Perusahaan.
RUPS Luar Biasa dilaksanakan sewaktu-waktu berdasarkan
Extraordinary GSMs may be held from time to time as deemed
kebutuhan untuk membicarakan dan memutuskan mata acara
necessary to discuss and decide the meeting agenda other
rapat selain dari mata Acara Rapat yang dibahas pada RUPS
than the Meeting Agenda discussed at the Annual GSM.
Tahunan.
Pada tahun 2015 Perseroan telah melaksanakan RUPS
In 2015 the Company held 3 (three) General Shareholder
sebanyak 3 (tiga) kali.
Meetings.
RUPS tanggal 7 Mei 2015
GSM held on 7 May 2015
RUPS yang pertama diselenggarakan pada tanggal 7 Mei
The first GSM was held on May 7, 2015 with the agenda of
2015 dengan agenda Laporan Manajemen Tahun buku 2014,
the Management Report 2014, with the following resolutions:
dengan keputusan sebagai berikut:
1. Majority shareholders approved the Annual Report and
1. Pemegang saham utama menyetujui laporan tahunan dan
financial statements of PT Gapura Angkasa for the year
mengesahkan perhitungan tahunan PT Gapura Angkasa
ended 31 December 2014 audited by independent
Tahun Buku 2014 yang telah diaudit oleh KAP Independen
auditors with unqualified opinion as disclosed in Report
dengan pendapat "Wajar Tanpa Pengecualian" sebagaimana
No. GA-115/0530/GAP/FAN.
dimaksud dalam laporan No. GA-115/0530/GAP/FAN.
2. Pemegang Saham utama memberikan pembebasan dan
2. The Majority shareholders granted full acquittal and
pelunasan tanggung jawab (acquit et decharge) sepenuhnya
dismissal of responsibilities (acquit et decharge) to the BOD
kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas pengelolaan dan
and the BOC for all of their respective management and
pengawasan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
supervisory duties over the Company for the year ended
pada 31 Desember 2014 atas segala tindakan sesuai
December 31, 2014 in departure from the independent
bidang masing-masing dalam mengelola yang menyimpang
auditor’s report.
dari laporan akuntan independen tersebut.
82
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
3. Pemegang saham utama menyetujui revaluasi aset tanah
3. The majority shareholders approved the asset revaluation
sebesar Rp 39,01 miliar dicatat sebagai ekuitas dan telah
of land amounting to Rp 39.01 billion to be recorded as
dibukukan di Laporan Audit tahun 2014.
equity and already disclosed in the Audit Report 2014.
4.
Pemegang
cadangan
4. The majority shareholders approved the reserves for
pengembangan usaha sebesar Rp 119 miliar dialokasikan
saham
utama
menyetujui
business development amounting to Rp 119 billion to
menjadi kewajiban Imbalan Pasca Kerja dan sudah
be allocated as Post Retirement Benefit costs already
dibukukan dalam Laporan Keuangan Audited 2014.
disclosed in the audited financial statements for 2014.
5. Pemegang saham utama menyetujui selisih laba re-state
5. The majority shareholders approved the differences in re-
tahun 2012 dan tahun 2013 sebesar Rp 13,99 miliar
stated earnings in 2012 and 2013 amounting to Rp 13.99
menjadi cadangan pengembangan usaha (selisih laba re-
billion to be recorded as reserves for business development
state 2012 sebesar Rp 21 miliar dan selisih laba re-state
(differences amounting to Rp 21 billion and Rp 7.01 billion
2013 sebesar Rp 7,01 miliar).
in 2012 and 2013, respectively).
6.Untuk memudahkan penyusunan Laporan Keuangan
6.For the purpose of facilitating the preparation of
konsolidasi rapat menyetujui penunjukan Akuntan Publik
consolidated financial statements, the GSM resolved that
untuk Laporan Keuangan tahun buku 2015, disesuaikan
the same auditor appointed for the holding company will
dengan auditor yang ditunjuk oleh Induk Perusahaan,
also be appointed as Gapura’s auditor for its financial
dengan tetap mengacu kepada Tata Kelola Perusahaan
statements ending December 31, 2015, yet still in
yang Baik.
compliance with Good Corporate Governance procedures.
7.Mempertimbangkan bahwa cadangan pengembangan
7. By considering that the reserves for business development
usaha telah dialokasikan untuk kewajiban Imbalan
have been allocated to Post Retirement Benefit costs
Pasca Kerja dan rencana PT Gapura Angkasa pada tahun
and that PT Gapura Angkasa intends to perform
2015 dan 2016 melakukan pembenahan internal, maka
internal improvements in 2015 and 2016, the majority
pemegang saham utama menyetujui agar dividen tahun
shareholders approved not to pay out the 2014 dividend
2014 dari laba setelah pajak tidak dibagikan.
from income after tax.
8. Pemegang saham utama menyetujui penggunaan logo
8. The majority shareholders approved the launch of the new
baru dan agar disertai dengan peningkatan service dan
logo, to be followed by improvements in services and an
profit margin Perseroan.
increase in profit margins.
9. Menyetujui pemberian tantiem kepada pengurus (Direksi
9. The GSM approved to provide bonuses to the BOC and the
dan Dewan Komisaris), dimana jumlah dan pembagiannya
BOD, whereby the amounts of which shall be separately
ditetapkan terpisah oleh Pemegang Saham utama yang
declared by the majority shareholders which serve as a
merupakan bagian dari keputusan RUPS ini. Pemberian
part of these GSM resolutions. The bonus shall be derived
tantiem ini mempergunakan anggaran 2014 dan 2015
from the budget for 2014 and 2015 whose amounts shall
yang besarnya diserahkan kepada pengurus untuk
be determined by the BOC and the BOD for each fiscal
menentukan
year.
besarnya
porsi
masing-masing
tahun
anggaran dimaksud.
RUPS tanggal 28 Oktober 2015
GSM held on 28 October 2015
RUPS kedua adalah RUPS Luar Biasa dengan agenda
The second GSM was an Extraordinary GSM with the agenda
Perubahan
of Changes in Composition of the BOD and BOC, with the
Susunan
Direksi
dan
Dewan
Komisaris,
menghasilkan keputusan:
resolutions as follows:
1.Memberhentikan dengan hormat nama-nama Direksi
1. Honorably discharging the following Directors of the
Perseroan di bawah ini:
Company:
a. Tharian sebagai Direktur Strategi dan SDM
a. Tharian as Strategy & HR Director
b. Heru Legowo sebagai Direktur Keuangan
b. Heru Legowo as Financial Director
c. Hariyanto sebagai Direktur Operasi
c. Hariyanto as Operational Director
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
83
04
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
dengan mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa
by expressing gratitude for their services in managing
mereka dalam menjalankan serta mengawasi Perseroan
and supervising the Company and granting full acquittal
dengan
pembebasan
and dismissal (acquit et decharge) for their management
memberikan
pelunasan
dan
(aquit et decharge) atas segala tindakan pengelolaan
and supervisory duties in their respective fields unless
dan pengawasan Perseroan sesuai bidang masing-
departures from the Company’s regulations are later
masing kecuali di kemudian hari ditemukan hal-hal yang
discovered in the future.
menyimpang dari ketentuan Perseroan.
2. Menyetujui dan mengangkat Eko Diantoro sebagai Direktur
2. Approving and appointing Eko Diantoro as Strategy and HR
Strategi dan SDM untuk masa Jabatan 5 (lima) tahun
Director for a period of 5 (five) years of service upon the
efektif sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham
closing of the GSM, without eliminating the rights of the
Luar Biasa ini, dengan tidak mengurangi hak dari Rapat
GSM to dismiss at any time prior to the end of the tenure.
Umum Pemegang Saham untuk sewaktu-waktu dapat
memberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir.
3. Menyetujui dan mengangkat Sucipto sebagai Direktur
3. Approving and appointing Sucipto as Operational Director
Operasi untuk masa jabatan 5 (lima) tahun efektif sejak
for 5 (five) years of service upon the closing of the GSM,
ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
without eliminating the rights of the GSM to dismiss at any
ini, dengan tidak mengurangi hak dari Rapat Umum
time prior to the end of the tenure.
Pemegang Saham untuk memberhentikannya sebelum
masa jabatannya berakhir.
4.Menyetujui dan mengangkat Ester Siahaan sebagai
4. Approving and appointing Ester Siahaan as Financial
Direktur Keuangan untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
Director for 5 (five) years of service upon the closing of the
efektif sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham
GSM, without eliminating the rights of the GSM to dismiss
Luar Biasa ini, dengan tidak mengurangi hak dari Rapat
at any time prior to the end of the tenure.
Umum Pemegang Saham untuk sewaktu-waktu dapat
memberhentikannya sebelum masa jabatannya berakhir.
5.Menyetujui dan mengangkat Ituk Herarindri sebagai
5. Approving and appointing Ituk Herarindri as a Commissioner
Komisaris Perseroan untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
of the Company for 5 (five) years of service upon the
efektif sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham
closing of the GSM, without eliminating the rights of the
Luar Biasa ini, dengan tidak mengurangi hak dari Rapat
GSM to dismiss at any time prior to the end of the tenure.
Umum Pemegang Saham untuk sewaktu-waktu dapat
memberhentikannya sebelum masa jabatannya berakhir.
6. Selain yang ditetapkan di atas, Direktur Utama dan
6. In addition to the matters mentioned above, making no
Dewan Komisaris yang telah ditetapkan tidak mengalami
amendments to the agreed upon composition of the
President & CEO and BOC;
perubahan;
7. Dengan mengacu kepada nomor 1 sampai dengan 6 di
7. Referring to points 1 to 6 above, the composition of the
atas, maka susunan Direksi Perseroan adalah sebagai
BOD is as follows:
berikut:
Direktur Perseroan The Board of Directors
Direktur Utama
Agus Priyanto
Direktur Operasi
Sucipto
President & CEO
EVP Operation Services
Direktur Strategi & SDM
Eko Diantoro
EVP Strategy and Human Capital Services
Direktur Keuangan
Ester Siahaan
EVP Finance Services
84
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Dewan Komisaris Perseroan The Board of Commissioners
Komisaris Utama
Novianto Herupratomo
President Commissioner
Komisaris
Yushan Sayuti
Commissioner
Komisaris
Bambang Tjahjono
Commissioner
Komisaris
Bintang Hidayat
Commissioner
Komisaris
Ituk Herarindri
Commissioner
8. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 10 Ayat
8. In accordance with the Company’s Articles of Association
17, maka pemegang saham menunjuk M. Arif Wibowo,
Article 10 par 17, the shareholders appointed M. Arif
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk,
Wibowo, President Director of PT Garuda Indonesia
untuk memberitahukan kepada anggota Direksi yang
(Persero) Tbk, to notify the Directors who have been
diberhentikan baik secara lisan dan tertulis.
dismissed both orally and in writing.
9. Menyetujui pemberian wewenang dan kuasa dengan hak
9. Approving the granting of power and authority with
substitusi kepada Direktur Perseroan untuk menyatakan
substitution rights to the BOD to re-announce the GSM
kembali keputusan-keputusan para Pemegang Saham ini
resolutions before the notary and/or bodies, the authorized
di hadapan notaris dan/atau badan, pejabat/instansi yang
agencies/institutions, and to take any measures deemed
berwenang, serta untuk melakukan segala tindakan yang
necessary in connection with the changes to the
diperlukan sehubungan dengan perubahan susunan Direksi
composition of the BOD as set forth above, including for
Perseroan tersebut di atas, termasuk untuk mengurus
the purpose of obtaining approval and registering to the
perolehan persetujuan dan pendaftaran kepada instansi
authorized institutions, in accordance with the prevailing
yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-
rules and regulations.
undangan yang berlaku.
RUPS tanggal 29 Desember 2015
GSM held on 29 December 2015
RUPS ketiga diselenggarakan pada 29 Desember 2015 dengan
The third GSM was held on 29 December 2015 with the
agenda Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
agenda of Approval for the Company’s Work Plan and Budget
(RKAP) Tahun 2016 PT Gapura Angkasa, menghasilkan
2016 of PT Gapura Angkasa, with the resolutions as follows:
keputusan:
1. Accepting and approving the Company’s Work Plan and
1. Menerima dan menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) PT Gapura Angkasa Tahun 2016.
Budget 2016
2. Approving all documents which comprise the Company’s
2. Menyetujui seluruh dokumen yang terdiri dari buku RKAP
Work Plan & Budget 2016, Comments of the BOC,
tahun 2016 PT Gapura Angkasa, Tanggapan Dewan
Comments of Shareholders, and Comments of GSM
Komisaris, Tanggapan Pemegang Saham serta Tanggapan
Participants which serve as integral parts of this GSM
Peserta RUPS merupakan bagian yang tidak terpisahkan
Resolution, with a remark that the Capital Investment
dari keputusan RUPS ini, dengan catatan Penyertaan
being proposed should be discussed by the Technical
Modal yang diusulkan agar dibicarakan dalam Tim Teknis,
team, particularly those pertaining to the limitations of
khususnya menyangkut keterbatasan Pemegang Saham
the shareholders, in the compliance and fulfilment of the
dalam pemenuhan compliance dan process.
process.
3. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak substitusi
3. Granting the power and authority, with substitution rights,
kepada Direksi Perseroan baik bersama-sama maupun
to the Company’s BOD either collectively or individually to
sendiri-sendiri untuk menyatakan kembali dan menyusun
re-announce and prepare the matters agreed upon in this
hal-hal yang telah diputuskan dalam keputusan Pemegang
GSM resolution in a separate deed before a Notary and/
Saham ini ke dalam suatu akta resmi tersendiri di hadapan
or the authorized Bodies/Agencies/Institutions to take
Notaris dan atau Badan/Pejabat/Instansi yang berwenang
any measures deemed necessary in connection with these
untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan
GSM resolutions, including but not limited to providing
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
85
04
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
sehubungan dengan keputusan para Pemegang Saham
required information, and signing relevant deeds, letters or
ini, termasuk namun tidak terbatas pada memberikan
documents.
keterangan-keterangan yang diperlukan, menandatangani
akta-akta, surat-surat dan dokumen-dokumen terkait.
4. Hal-hal yang menjadi perhatian dalam rapat ini agar
ditindaklanjuti oleh manajemen PT Gapura Angkasa.
4. Following up the matters discussed in GSM by management
of PT Gapura Angkasa.
Dewan Komisaris
The Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap
The BOC is responsible for supervising the policies made
kebijakan
Perseroan
by management, the conduct of the management and the
maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi, serta
pengurusan,
jalannya
pengurusan
conduct of business performed by the BOD, and providing
memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan
advice to the BOD, including supervising the work plan, articles
terhadap rencana kerja dan anggaran dasar dan keputusan
of association, and GSM resolutions, and prevailing laws, the
rapat umum pemegang saham, serta peraturan perundang-
Company’s interest and alignment with the company’s purpose
undangan yang berlaku, kepentingan Perseroan dan sesuai
and objectives.
dengan maksud dan tujuan perusahaan.
Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara
The BOC performs its duties and its responsibilities in a
kolektif, dengan demikian masing-masing anggota Dewan
collective manner; accordingly, each BOC member is not
Komisaris tidak dapat mengambil keputusan dan bertindak
allowed to make decisions and act on behalf of the BOC on
sendiri atas nama Dewan Komisaris. Walaupun demikian
an individual basis. However, a Director may represent the BOC
anggota Dewan Komisaris dapat bertindak mewakili Dewan
based on a decision made by the BOC.
Komisaris atas dasar keputusan Dewan Komisaris.
Dewan
Komisaris
wajib
terselenggaranya
The BOC is responsible for ensuring that the GCG has been
pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha Gapura pada
implemented in each of the business activities of Gapura at all
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan Komisaris
levels of the hierarchy of the Company. The BOC is not involved
tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan
in the decision making of the Company’s operating activities,
operasional Perseroan kecuali untuk kegiatan-kegiatan
except for the activities allowed by the articles of association,
yang
corporate regulations or prevailing laws.
diperbolehkan
memastikan
berdasarkan
ketentuan
Anggaran
Dasar, peraturan perusahaan maupun peraturan perundangundangan yang berlaku.
Keterlibatan Dewan Komisaris tersebut tidak menghilangkan
As such, BOC involvement shall not diminish BOD management
tanggung jawab Direksi dalam pengurusan Perseroan.
responsibilities. BOC duties and responsibilities are conducted
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
by referring to the regulations, articles of association and
mengacu kepada peraturan perundang-undangan, anggaran
corporate regulations.
dasar perusahaan dan peraturan perusahaan.
Hak dan Wewenang Dewan Komisaris
Rights and Authorities of BOC
Berdasarkan Pasal 15 Ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan,
Based on Article 15 par (2) of the Company’s articles of
Dewan Komisaris mempunyai hak dan wewenang sebagai
association, the BOC is granted with the following rights and
berikut:
authorities:
1. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen
1.Checking the books, letters, and other documents,
lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi, dan lain-
examining cash for verification purposes, and other
lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan.
securities, and examining the Company’s wealth.
86
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
2.Memasuki
pekarangan,
gedung
dan
kantor
yang
2. Entering the entrance area, buildings and offices operated
3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya
3. Requiring clarification from the BOD and/other officers
mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan
concerning all matters related to the management of the
Perseroan.
Company.
dipergunakan Perseroan.
by the Company
4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah/
akan dijalankan Direksi.
4. Acknowledging all policies and actions which have been or
will be performed by the BOD.
5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi
dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri Rapat
5. Requiring the BOD and/or other officers under the BOD as
acknowledged by the BOD to attend BOC meetings.
Dewan Komisaris.
6.Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan
6. Appointing and terminating the Secretary of BOC.
Komisaris.
7.Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai
7. Temporarily terminating BOD members based on the
articles of association.
ketentuan Anggaran Dasar.
8.Membentuk komite-komite dalam hal ini termasuk
8. Establishing committees, including the Audit Committee, if
Komite Audit jika dianggap perlu dengan memperhatikan
deemed necessary by taking into account the Company’s
kemampuan Perseroan.
capabilities.
9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam
9. Utilizing the services of experts for particular matters and
jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap
for a specific period of time at the Company’s expense, if
deemed necessary.
perlu.
10.Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan
10.
Performing
management
actions
under
certain
tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan
circumstances for a certain period of time in accordance
ketentuan Anggaran Dasar.
with the articles of association.
11.Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan12.
Melaksanakan
sepanjang
kewenangan
tidak
perundang-undangan,
lainnya
12. Exercising other supervisory functions provided they are
dengan
peraturan
not against the law, the articles of association, and/or GSM
Dasar,
dan/atau
resolutions.
pengawasan
bertentangan
Anggaran
11.Attending BOD meetings and providing insights into the
matters being discussed.
pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan.
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Susunan Dewan Komisaris sampai 28 April 2015 Composition of BOC as of 28 April 2015
Nama Name
Posisi Position
Dasar Pengangkatan Decision Letter
Novianto Herupratomo
Komisaris Utama President Commissioner
Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 tgl 10/09/2014
Yushan Sayuti
Komisaris Commissioner
Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 tgl 10/09/2014
Rinaldo Aziz
Komisaris Commissioner
Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 tgl 10/09/2014
IGN Bambang Tjahjono
Komisaris Commissioner
Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 tgl 10/09/2014
Pada akhir April 2015, Komisaris Perseroan mengalami
At the end of April 2015, there were changes to the composition
perubahan. Melalui Akta Akta Pernyataan Keputusan
of the BOC. In the Deed of Shareholders Resolutions outside
Pemegang Saham Di Luar RUPS No. 24 tanggal 28 April
of GSM No. 24 dated April 28, 2015, Rinaldo Azis has been
2015 Rinaldo Azis digantikan oleh Bintang Hidayat. Dengan
replaced by Bintang Hidayat. As such, the composition of BOC
keputusan ini, maka susunan Dewan Komisaris menjadi:
shall be as follows:
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
87
04
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Susunan Dewan Komisaris periode 29 April - 28 Oktober 2015
Composition of BOC for the period of 29 April - 28 October 2015
Nama Name
Posisi Position
Dasar Pengangkatan Decision Letter
Novianto Herupratomo
Komisaris Utama President Commissioner
Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014
Yushan Sayuti
Komisaris Commissioner
Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014
Bintang Hidayat
Komisaris Commissioner
Akta di luar RUPS No. 24 tgl 28/04/2015 Deed No. 24 dated 28/04/2015
IGN Bambang Tjahjono
Komisaris Commissioner
Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014
Menjelang akhir Oktober 2015, melalui keputusan RUPS
Approaching the end of October 2015, GSM resolutions dated
tanggal 28 Oktober 2015 dilakukan perubahan komposisi
October 28, 2015 changed the composition of the BOC by
Komisaris, dengan mengangkat Ituk Herarindri sebagai
appointing Ituk Herarindri as a Commissioner. As such, the
Komisaris, maka sususan Dewan Komisaris menjadi:
composition of BOC is as follows:
Susunan Dewan Komisaris periode 28 Oktober 2015 - sekarang
Composition of BOC for the period of 28 October 2015 - present
Nama Name
Posisi Position
Dasar Pengangkatan Decision Letter
Novianto Herupratomo
Komisaris Utama President Commissioner
Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014
Yushan Sayuti
Komisaris Commissioner
Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014
Bintang Hidayat
Komisaris Commissioner
Akta di luar RUPS No. 24 tgl 28/04/2015 Deed No. 24 dated 28/04/2015
IGN Bambang Tjahjono
Komisaris Commissioner
Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014
Ituk Herarindri
Komisaris Commissioner
Keputusan RUPS 28/10/2015 Deed No. 28/10/2015
Rapat Dewan Komisaris
BOC Meetings
Sesuai ketentuan Pasal 16 Anggaran Dasar Perseroan, selama
In accordance with Article 16 of the Company’s articles of
tahun 2015, Dewan Komisaris telah melaksanakan rapat
association, during 2015 the BOC held 13 meetings, 5 of
sebanyak 13 kali, yaitu 5 kali merupakan rapat internal Dewan
which were internal BOC meetings and 8 of which were joint
Komisaris dan 8 kali rapat gabungan bersama Direksi. Jumlah
meetings with the BOD. The total meetings held by the BOC
rapat Dewan Komisaris dan tingkat kehadiran tertuang dalam
and the attendance level are depicted in the table below:
tabel berikut ini.
Nama Name
Jabatan Position
Jumlah Rapat
Number of
Meeting
Novianto Herupratomo
Komisaris Utama President Commissioner
13
Yushan Sayuti
Komisaris Commissioner
IGN Bambang Tjahjono
Komisaris Commissioner
Bintang Hidayat
Ituk Herarindri*
Kehadiran (%)
Attendance
Level
13
100%
13
8
62%
13
10
77%
Komisaris Commissioner
13
11
85%
Komisaris Commissioner
3
2
67%
*diangkat sebagai Komisaris melalui RUPS tanggal 28 Oktober 2015
appointed as Commissioner in GSM dated 28 October 2015
88
Jumlah Kehadiran
Number of
Participants
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi Joint Meetings of BOC and BOD
No
Nama Name
Jabatan Position
Jumlah Rapat
Number of
Meetings
Jumlah Kehadiran
Number of
Participants
Kehadiran (%)
Attendance Level
1
Capt. Novianto
Herupratomo
Komisaris Utama President Commissioner
8
8
100,00
2
Yushan Sayuti
Komisaris Commissioner
8
5
63,00
3
IGN. Bambang
Tjahjono
Komisaris Commissioner
8
6
75,00
4
Bintang Hidayat
Komisaris Commissioner
8
6
75,00
5
Ituk Herarindri
Komisaris Commissioner
2
1
50,00
6
Agus Priyanto
Direktur Utama President & CEO
8
8
100,00
7
Heru Legowo
Direktur Keuangan EVP Finance Services
6
6
100,00
8
Tharian
Direktur Strategi & SDM
EVP Strategy & Human Capital Services
6
6
100,00
9
Hariyanto
Direktur Operasi EVP Operation Services
6
5
83,33
10
Ester Siahaan
Direktur Keuangan EVP Finance Services
2
2
100,00
11
Eko Diantoro
Direktur Strategi & SDM
EVP Strategy & Human Capital Services
2
2
100,00
12
Sucipto
Direktur Operasi EVP Operation Services
2
2
100,00
Materi Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Agenda of BOC and BOD Joint Meetings
No
Tanggal Date
Materi Rapat Meeting Agenda
1
4 Mei 2015 | 4 May 2015
Laporan Manajemen (Audited) Tahun Buku 2014 | Audited Management Report Fiscal 2014
2
21 Mei 2015 | 21 May 2015
Laporan Manajemen s.d. April Tahun 2015 | Management Report up to April 2014
3
29 Juni 2015 | 21 June 2015
Laporan Manajemen s.d. Mei Tahun 2015 | Management Report up to May 2014
4
23 Juli 2015 | 23 July 2015
Laporan Manajemen s.d. Triwulan II atau Semester I Tahun 2015 | Management Report up to
Q2 or 1H 2015
5
20 Oktober 2015 | 20 October 2015
Laporan Manajemen s.d. Triwulan III Tahun 2015 | Management Report up to Q3 2015
6
28 Oktober 2015 | 28 October 2015
Perkenalan Dewan Komisaris dan Direksi Baru | Introduction of new Board of Commissioners
and Board of Directors
7
3 November 2015 | 3 November 2015
Usulan RKAP 2016 | Proposed RKAP 2016
8
17 Desember 2015 | 17 December 2015
Revisi Usulan RKAP 2016 | Revise of Proposed RKAP 2016
Hubungan antara Dewan Komisaris, Direksi, dan
Pemegang Saham
Relationship among BOC, BOD and Shareholders
Hubungan kerja yang baik antara Dewan Komisaris dengan
Having a good relationship amongst the BOC and BOD plays an
Direksi merupakan hal yang sangat penting agar masing-
important role so as to enable each organ of the Company to
masing organ perusahaan dapat bekerja sesuai fungsinya
work in accordance with its function effectively and efficiently.
dengan efektif dan efisien. Dewan Komisaris menghormati
The BOC respects the function and role the BOD in managing
fungsi dan peranan Direksi dalam mengurus Perseroan
the Company as governed under the laws and the Company’s
sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-
Articles of Association.
undangan maupun Anggaran Dasar Perseroan.
Direksi menghormati fungsi dan peranan Dewan Komisaris
The BOD respects the functions and role of the BOC to perform
untuk melakukan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap
its supervisory function and advisory role for the management
kebijakan pengurusan Perseroan, setiap hubungan kerja
of the Company. Each working relationship between the BOC
antara Dewan Komisaris dengan Direksi merupakan hubungan
and BOD represents an institutional relationship, meaning that
kelembagaan, dalam arti bahwa Dewan Komisaris dan Direksi
the BOC and BOD have collegial relations which represent all
sebagai jabatan kolektif yang merepresentasikan keseluruhan
of its members so that each working relationship amongst the
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
89
04
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
anggotanya sehingga setiap hubungan kerja antara anggota
BOC with one of the BOD members should also be known by
Dewan Komisaris dengan salah seorang anggota Direksi harus
other BOC and BOD members as well.
diketahui oleh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi
lainnya.
Direksi
The Board of Directors
Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan
The BOD is assigned to perform all actions related to and in
dengan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
accordance with the Company’s purpose and objectives and
perusahaan serta mewakili Perseroan di dalam maupun
also to represent the Company inside and outside the court
di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian
pertaining to all matters and all actions with the limitations as
dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam
governed under the laws, articles of association and/or GSM
peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau
resolutions
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Hak dan Kewenangan Direksi
Rights and Authorities of The Board of Directors
Sesuai Pasal 11 Ayat (2) Anggaran Dasar Perseron, Direksi
In accordance with Article 11 par (2) of the Company’s
memiliki hak dan wewenang sebagai berikut:
articles of association, the BOD has the following rights and
authorities:
1. Menerapkan kebijakan kepengurusan Perseroan.
1. Implementing the Company’s management policies.
2. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili
2. Assigning the power granted to the BOD to represent
Perseroan di dalam dan di luar pengadilan, kepada seorang
the Company inside and outside the court, to one of or
atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk
several members of the BOD specifically assigned for such
untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pekerja
duty or to one or several employees either individually
Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau
or collectively or to another personnel, and to assign the
kepada orang lain dan mengatur penyerahan kekuasaan
power granted to the BOD to represent the Company to
Direksi untuk mewakili Perseroan kepada kepala cabang
branch managers locally or internationally
atau kepala perwakilan di dalam maupun di luar negeri.
3.Mangatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian
3. Governing the rules and regulations pertaining to the
Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan
Company’s human resources-related matters including
hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja Perseroan
remuneration packages, pension or retirement benefits
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
and compensation for employees of the Company
dengan ketentuan apabila penetapan gaji, pensiun, jaminan
based on prevailing laws, under the conditions that such
hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja yang melampaui
remuneration packages, pension or retirement benefits
kewajiban
perundang-
and other compensation for employees which exceed the
undangan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
amounts stipulated by law should obtain prior consent
yang
ditetapkan
peraturan
dari RUPS.
from the GSM.
4. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perseroan.
4. Appointing and discharging the Company’s employees.
5. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan.
5. Appointing and discharging the Corporate Secretary.
6.Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya
6. Taking any necessary actions and measures concerning
mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan
the management and ownership of the Company’s wealth
Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau
binding the Company with other parties and/or other
pihak lain dengan Perseroan, serta mewakili Perseroan di
parties with the Company, and representing the Company
dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala
inside and outside the court pertaining to all matters and
kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana
all actions with the limitations as governed under the laws
diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran
Articles of Association and/or GSM resolutions.
Dasar dan/atau Keputusan RUPS.
90
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Susunan Direksi sampai 28 Oktober 2015 Composition of BOD as of October 28, 2015
Nama Name
Posisi Position
Dasar Pengangkatan Decision Letter
Agus Priyanto
Direktur Utama
President & CEO
Diangkat berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 19 Desember 2013
yang dimuat dalam Akta Notaris No. 2 tanggal 6 Januari 2014 tentang Pernyataan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa PT Gapura Angkasa.
Appointed based on Extraordinary GSM Resolutions dated 19 December 2013 under Notarial Deed No. 2 dated
6 January 2014 of Extraordinary GSM Resolutions of PT Gapura Angkasa.
Hariyanto
Direktur Operasi
EVP Operation
Services
Diangkat menjadi Direksi berdasarkan Keputusan Pemegang Saham dalam Akta Notaris Nomor 12 tanggal 20
Januari 2011 tentang pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan diangkat menjadi
Direktur Operasi dam Komersial berdasarkan Surat Keputusan No. SKEP/DZ/5043/XI/2014 tentang Pembagian
Tugas dan Wewenang Direksi tanggal 14 November 2014.
Appointed as Director based on Extraordinary GSM Resolutions under Notarial Deed No 12 dated 20 January
2011 of Extraordinary GSM Resolutions and appointed as Operational and Commercial Director based on
Decision Letter No: SKEP/DZ/5043/XI/2014 of Segregation of Duties and Authorities of Director dated 14
November 2014.
Direktur Strategi dan
Sumber Daya Manusia
EVP Strategy & Human
Capital Services
Diangkat menjadi Direksi berdasarkan Keputusan Pemegang Saham dalam Akta Notaris Nomor 12 tanggal 20
Januari 2011 tentang pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan diangkat menjadi
Strategi & SDM berdasarkan Surat Keputusan No. SKEP/DZ/5043/XI/2014 tentang Pembagian Tugas dan
Wewenang Direksi tanggal 14 November 2014.
Appointed as Director based on Extraordinary GSM Resolutions under Notarial Deed No 12 dated 20 January
2011 of Extraordinary GSM Resolutions and appointed as Strategy & HR Director based on Decision Letter No:
SKEP/DZ/5043/XI/2014 of Segregation of Duties and Authorities of Director dated 14 November 2014.
Direktur Keuangan
EVP Finance Services
Diangkat menjadi Direksi berdasarkan Keputusan Pemegang Saham dalam Akta Notaris Nomor 12 tanggal 20
Januari 2011 tentang pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan diangkat menjadi
Direktur Keuangan berdasarkan Surat Keputusan No. SKEP/DZ/5043/XI/2014 tentang Pembagian Tugas dan
Wewenang Direksi tanggal 14 November 2014.
Appointed as Director based on Extraordinary GSM Resolutions under Notarial Deed No 12 dated 20 January
2011 of Extraordinary GSM Resolutions and appointed as Financial Director based on Decision Letter No: SKEP/
DZ/5043/XI/2014 of Segregation of Duties and Authorities of Director dated 14 November 2014.
Tharian
Heru Legowo
Melalui keputusan RUPS tanggal 28 Oktober 2015 dilakukan
GMS Resolutions dated October 28, 2015 made changes on
perubahan susunan Direksi sebagai berikut:
the composition of BOD as follows:
Susunan Direksi 28 Oktober 2015 - sekarang Composition of BOD from October 28, 2015 - present
Nama Name
Posisi Position
Dasar Pengangkatan Decision Letter
Agus Priyanto
Direktur Utama
President & CEO
Diangkat berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 19 Desember 2013
yang dimuat dalam Akta Notaris No. 2 tanggal 6 Januari 2014 tentang Pernyataan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa PT Gapura Angkasa.
Appointed based on Extraordinary GSM Resolutions dated 19 December 2013 under Notarial Deed No. 2 dated
6 January 2014 of Extraordinary GSM Resolutions of PT Gapura Angkasa .
Sucipto
Direktur Operasi
EVP Operation
Services
Keputusan RUPS pada 28/10/2015
GSM Resolutions dated 28/10/2015
Eko Diantoro
Direktur Strategi dan
Sumber Daya Manusia
EVP Strategy & Human
Capital Services
Keputusan RUPS pada 28/10/2015
GSM Resolutions dated 28/10/2015
Ester Siahaan
Direktur Keuangan
EVP Finance Services
Keputusan RUPS pada 28/10/2015
GSM Resolutions dated 28/10/2015
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
91
04
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Rapat Direksi
BOD Meetings
Sesuai ketentuan Pasal 12 Anggaran Dasar, selama tahun
In accordance with Article 12 of Articles of Associations, the
2015, telah diselenggarakan 42 kali rapat Direksi.
Company held 42 BOD meetings during 2015.
Rapat Direksi periode hingga 28 Oktober 2015 BOD Meetings as of 28 October 2015
Nama Name
Jabatan Position
Jumlah Rapat
Number of
Meeting
Jumlah Kehadiran
Number of
Participants
Kehadiran (%)
Attendance Level
Agus Priyanto
Direktur Utama President & CEO
32
31
96,88
Heru Legowo
Direktur Keuangan EVP Finance Services
32
31
96,88
Tharian
Direktur Strategi & SDM
EVP Strategy & Human Capital Services
32
28
87,50
Hariyanto
Direktur Operasi EVP Operation Services
32
28
87,50
Rapat Direksi periode 28 Oktober – 31 Desember 2015
BOD Meetings for the period of 28 October 31 December 2015
Nama Name
Jabatan Position
Jumlah Rapat
Number of
Meeting
Jumlah Kehadiran
Number of
Participants
Kehadiran (%)
Attendance Level
Agus Priyanto
Direktur Utama President & CEO
10
10
100%
Ester Siahaan
Direktur Keuangan EVP Finance Services
10
10
100%
Eko Diantoro
Direktur Strategi & SDM
EVP Strategy & Human Capital Services
10
10
100%
Sucipto
Direktur Operasi EVP Operation Services
10
10
100%
Agenda Rapat Direksi Agenda of BOD Meetings
No.
Tanggal Date
Materi Rapat Direksi
Directors Meeting Agenda
1
6 Januari 2015
6 January 2015
1. Spesifikasi GPU
2. Standardisasi Minimum GSE Per-Kelas Cabang
3. Konsep Program OS ke PKWTT
4.Persiapan Kick Off Budget Meeting 2015
5. Persiapan Bahan Rapat Koordinasi dengan GA
6. Weekly Report Tim Multi Tasking.
1. Specification of GPU
2. Standardization of Minimum GSE Per-Branch Class
3. Concept of OS Program to PKWTT
4. Preparation of Kick Off Budget Meeting 2015
5. Preparation of Coordination Meeting Materials GA
6. Weekly Report of Multi-Tasking Team
2
20 Januari 2015
20 January 2015
1. SUB & CGK Case Report
2. Progress Report Unit Human Capital
3. Progress Report Unit Komersial
4. Penyisihan Piutang 2014
1. SUB & CGK Case Report
2. Progress Report of Human Capital Unit
3. Progress Report of Commercial Unit
4. Allowance for Receivables 2014
3
5 Februari 2015
5 February 2015
1. Pembahasan Aspek Keuangan
2. Pembahasan Aspek Operasi
3. Pembahasan Aspek IT (tindak lanjut dengan Groundstar)
1. Discussion of Financial Aspect
2. Discussion of Operational Aspect
3. Discussion of IT Aspect (follow up with Groundstar)
4.
17 Februari 2015
17 February 2015
1. Presentasi Hay Group
2. KPI & CSS
3. Progress Report Program Kerja Human Capital
1. Presentation of Hay Group
2. KPI & CSS
3. Progress Report of Human Capital Work Program
5.
24 Februari 2015
24 February 2015
1. Laporan Manajemen Januari 2015
2.Laporan Cash Flow Januari 2015
3. Jumlah Kebutuhan GSE
1. Management Report per January 2015
2. Cash Flow Report per January 2015
3. Total GSE Requirements
6.
3 Maret 2015
3 March 2015
1. Pembahasan Aspek Operasional
2. Kebutuhan GSE
3.Lain-lain
1. Discussion of Operational Aspect
2. GSE Requirements
3. Others
92
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Agenda Rapat Direksi Agenda of BOD Meetings
No.
Tanggal Date
Materi Rapat Direksi
Directors Meeting Agenda
7.
10 Maret 2015
10 March 2015
1. Arahan Direktur Utama
2. Email Korporat
3. Corective Acrion kinerja Check In Counter, baggage Dellivery
dan APB di CGK
4. Sispro Pengadaan
5. Progress Hay Consulting
6. Progress Report SMK
7. Talent Pool & Succesion Plan
8. Progress Rerport Standard Appereance Manual
9. Pelaksanaan Upah Lembur.
10. Lain-lain
1. Instructions from President & CEO
2. Corporate Email
3. Corrective Actions for the Performance of Check In Counter,
Baggage Delivery and APB at CGK
4. System and Procedures of Procurement
5. Progress of Hay Consulting
6. Progress Report of SMK
7. Talent Pool & Succession Plan
8. Progress Report of Standard Appearance Manual
9. Conduct of Overtime Fees.
10. Others
8.
17 Maret 2015
17 March 2015
1. Laporan Hasil Inspeksi Operasional di Kualanamu (KNO)
2. Penjelasan Beban GSE
3. Laporan Manajemen Februari 2015
4.Lain-lain
1. Report of Operational Inspection at Kualanamu (KNO)
2. Clarification of GSE Costs
3. Management Report per February 2015
4.Others
9.
25 Maret 2015
25 March 2015
1. Executive Summary Audit SPI
2. Laporan Hasil Audit KAP
3. Persiapan Laporan Manajemen Kepada Pemegang Saham
1. Executive Summary of SPI Audit
2. Independent Auditors Report
3. Preparation of Management Report to Shareholders
10.
31 Maret 2015
31 March 2015
1. Gapura Operasi Center (Asyst)
2. Progress Report Sewa GSE
3. Progress Report FS Rencana Bisnis WH di BKS
4. Progress Report SBU & Standarisasi Business Lounge di PNK
5. Progress Report Perubahan Organisasi dan Status email
Gapura
6. Progress Report Leadership Program, Cultural Transformation
Program & Competency Development Program
7. Round Table
1. Gapura Operation Center (Asyst)
2. Progress Report of GSE Rental
3 Progress Report of FS Business Plan WH at BKS
4. Progress Report of SBU & Standardization of Business
Lounge at PNK
5. Progress Report of Organizational Changes and Email Status
of Gapura
6. Progress Report of Leadership Program, Cultural
Transformation Program & Competency Development
Program
7. Round Table
11.
7 April 2015
7 April 2015
1. Persiapan KAA
2. Pembahasan Aspek Operasi
3. Laporan Laba (Rugi) Komprehensif
4. Laporan Finalisasi Tim Sewa GSE
5.Lain-lain
1. Preparation of KAA
2. Discussion of Operational Aspects
3. Comprehensive Income Statement
4. Finalization Report of GSE Rental Team
5.Others
12.
13 April 2015
13 April 2015
1. Pembahasan Finalisasi Kebutuhan Peralatan GSE
1. Discussion of Finalization of GSE Equipment Requirements
13.
14 April 2015
14 April 2015
1. Persiapan RUPS
2. Progress Report Human Capital
3. Progress Report KAA 2015
4. Progress Report Update Manual Perusahaan
5. Progress Report Public Relation
1. GSM Preparation
2. Progress Report of Human Capital
3. Progress Report of KAA 2015
4. Progress Report of the Company’s Updated Manuals
5. Progress Report of Public Relation
14.
22 April 2015
22 April 2015
1. Reorganisasi Cabang CGK dan DPS
2. Laporan Proses Negosiasi Pengadaan Sewa GSE
3. Laporan Manajemen Q1 2015
4. Rencana Materi QBR Q1
1. Reorganization of CGK and DPS Branches
2. Progress Report of Procurement of GSE Rental
3. Management Report Q1 2015
4. Draft Materials of QBR Q1
15.
28 April 2015
28 April 2015
1. Pembahasan Aspek Keuangan
2.Revisi Ground Operation Manual (GOM)
3.CSS
4. Kriteria Teknis OS CGK
5. Perubahan Rencana Delivery Time Sewa GSE
1. Discussion of Financial Aspect
2. Revision of Ground Operation Manual (GOM)
3.CSS
4. Technical Criteria of OS CGK
5. Changes to Delivery Time Plan of GSE Rental
16.
12 Mei 2015
12 May 2015
1. Persiapan Aplikasi Logo Baru
2.Laporan Finance Performance s/d April 2015
3. Sharing Program Kerja Unit Service Standard
4. Persiapan QBR 1 Tahun 2015
5. Business Plan: Lounge PKU & CGK, serta upaya optimalisasi
class room GLC
1. Preparation of New Logo Launch
2. Financial Performance Report per April 2015
3. Sharing of Work Program of Service Standard Unit
4. Preparation of QBR 1 FY 2015
5. Business Plan: Lounge PKU & CGK, and Optimization of GLC
Class Room
17.
19 Mei 2015
19 May 2015
1. Update mengenai ISAGO
2. Progress Report Hay Group
3. Management Report April 2015 & Eficiency
1. Updates of ISAGO
2. Progress Report of Hay Group
3. Management Report per April 2015 & Efficiency
18.
3 Juni 2015
3 June 2015
1. Follow Up QBR I 2015 hari ke 2
2. Follow Up QBR I 2015 - Service Excellence
3. Tindak lanjut rencana Livery GSE
4. Persiapan Rapat dengan GA - 04 Juni 2015
5.Lain-lain
1. Follow Up of QBR I 2015 day 2
2. Follow Up of QBR I 2015 - Service Excellence
3. Follow up of Livery GSE Plan
4. Preparation of Meetings with GA - 04 June 2015
5.Others
19.
19 Juni 2015
19 June 2015
1. Perubahan RKAP 2015
2. Progress Report OCC
3. Reability GSE
1. Changes to RKAP 2015
2. Progress Report of OCC
3. Reliability of GSE
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
93
04
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Agenda Rapat Direksi Agenda of BOD Meetings
No.
Tanggal Date
Materi Rapat Direksi
Directors Meeting Agenda
20.
23 Juni 2015
23 June 2015
1. Finalisasi RKAP & RJPP
2. Analisa & rencana tindak lanjut amandemen penawaran
kontrak GSE yang baru
3. Progress Report KPI Service (Hyginic & Delight Factor)
4. Usulan perubahan Format CSS
5. Progress Report rencana kerjasama dengan Indra K. Jusi &
ALC
6. SOP Pengadaan untuk pengadaan langsung senilai 5 juta s/d
100 juta
1. Finalization of RKAP & RJPP
2. Analysis & follow up plan of amendments to new GSE
proposed contract
3. Progress Report of KPI Service (Hygienic & Delight Factor)
4. Suggestions to CSS Format Changes
5. Progress Report of Cooperation Plan with Indra K. Jusi & ALC
6. SOP of Procurement for direct purchase from 5 million to
100 million
21.
30 Juni 2015
30 June 2015
1. Presentasi Progres Report Job Evaluation
2. Asumsi Pajak Dalam setahun
3. Livery GSE HLP
4. Progress Report Pengadaan Payung
1. Presentation of Progress Report of Job Evaluation
2. Annual Tax Assumptions
3. Livery GSE HLP
4. Progress Report of Umbrella Procurement
22.
9 Juli 2015
9 July 2015
1.Konsep Design Annual Report 2014
2. Finding
3. Laporan Manajemen Semester 1
4.Laporan Cash Flow
5. Golden Shakehand
6. Program Mini MBA
1. Design Concept of Annual Report 2014
2.Findings
3. Management Report of Semester 1
4. Cash Flow Report
5. Golden Shakehand
6. Mini MBA Program
23.
4 Agustus 2015
4 August 2015
1. Progress Report Hay Group
2. Analysis Profit & Loss Branch Office
1. Progress Report of Hay Group
2. Profit & Loss Analysis in Branch Offices
24.
18 Agustus 2015
18 August 2015
1. Laporan persiapan akhir station embarkasi haji
2. Progress report review RJPP
3. Penyusunan RKAP 2016
4. Rencana Pengadaan 100 Unit BCT Jumbo CGK
1. Report of Final Preparation for Pilgrimage Embarkation
Station
2. Progress report of RJPP review
3. Preparation of RKAP 2016
4. Procurement Plan of 100 Unit of BCT Jumbo CGK
25.
25 Agustus 2015
25 August 2015
1. Operasional Kebutuhan GSE
2. Persiapan Pembangunan Kantor Pusat
3. Persiapan RKAP
1. Operational GSE Requirements
2. Preparation of Head Office Construction
3. Preparation of RKAP
26.
1 September 2015
1 September 2015
1. Safety Review Board
2. Kebutuhan SDM Operasional
3. Review RKAP 2016
1. Safety Review Board
2. Operational HR Requirements
3. Review of RKAP 2016
27.
8 September 2015
8 September 2015
1. Review (Konsep Baru) RKAP 2016
2. Review Rencana Seleksi PKWT menjadi Peg. Tetap
1. Review (New Concept) of RKAP 2016
2. Review of Selection Plan of PKWT to Become Permanent
Employee
28.
15 September 2015
15 September 2015
1. Reward untuk Karyawan
2. Kick Off ALC
3. Management Report Agustus 2015
4. Update RKAP 2016
5. Progress Report OCS 2016
6. Progress Report Rencana Budget Meeting & QBR 2 2015 Rundown Acara
7. Progress Report Rencana Training Lanjutan Indra K. Jusi
1. Reward for Employees
2. ALC Kick Off
3. Management Report per August 2015
4. Update of RKAP 2016
5. Progress Report of OCS 2016
6. Progress Report of Budget Meeting Plan & QBR 2 2015 Rundown
7. Progress Report of Advanced Training Plan for Indra K. Jusi
29.
22 September 2015
22 September 2015
1.Persiapan Budget Meeting
2. Persiapan QBR 2 2015
3. Pedoman Pembuatan FS
4. Dokumentasi FS dan Minutes of Meeting
5. Filing system seluruh dokumen perusahaan
1. Preparation of Budget Meeting
2. Preparation of QBR 2 2015
3. FS Preparation Guidelines
4. Documentation of FS and Minutes of Meeting
5. Filing system for all corporate documents
30.
13 Oktober 2015
13 October 2015
1. Teleconference: Safety & Security
2.Hasil Review Budget Meeting & Lap. Manajemen Bulan
September 2015
3. Business Performance Report SBU
4. Corporate Culture & Kesehatan
5. Action Plan terkait turnover yang tinggi di GSE operator
1. Teleconference: Safety & Security
2. Review Results of Budget Meeting & Management Report
per September 2015
3. Business Performance Report of SBU
4. Corporate Culture & Health
5. Action Plan related to high turnover in GSE operator
31.
20 Oktober 2015
20 October 2015
1. Percepatan Proses Pengadaan
2. Review Laporan Q3 2015 dan RKAP 2016 untuk Bahan
Report Dekom
3. Progress Report Service Standard
4. Update Tambahan Jumlah Kebutuhan GSE
1. Acceleration of Procurement Process
2. Review of Q3 2015 Report and RKAP 2016 for BOC Report
materials
3. Progress Report of Service Standard
4. Additional Updates of Total GSE Requirements
32.
27 Oktober 2015
27 October 2015
1. Silent Shoper
2. Pedoman Pembuatan dan Filing Feasibility Study
3. Feasibility Study Sewa GSE dan OCS
4. Progress Report Program Human Capital
5.Kajian Spec Teknis untuk PBS
1. Silent Shopper
2. Guidelines for Preparation and Filing of Feasibility Study
3. Feasibility Study for GSE Rental and OCS
4. Progress Report of Human Capital Program
5. Review of Technical Specifications for PBS
94
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Agenda Rapat Direksi Agenda of BOD Meetings
No.
Tanggal Date
Materi Rapat Direksi
Directors Meeting Agenda
33.
30 Oktober 2015
30 October 2015
1. Pengenalan Perusahaan kepada Direksi Baru
2. Revisi RJPP 2015 - 2019
3. Perubahan Usulan RKAP 2016
1. Company Induction for New Director
2. Revision of RJPP 2015 – 2019
3. Changes to the Proposed RKAP 2016
34.
3 November 2015
3 November 2015
1. Safety Review Board
2. Pembahasan Aspek Operasi
3. Action Plan masing-masing Direktorat Terkait Program Kerja
4. Revisi Materi RKAP 2016
1. Safety Review Board
2. Discussion of Operational Aspect
3. Action Plan for each Directorate related to Work Program
4. Revised Materials of RKAP 2016
35.
10 November 2015
10 November 2015
1. Management Report Oktober 2015
2. Usulan RKAP 2016
3. Realisasi & Proyeksi Cash Flow
4.Program Golden Shakehand
1. Management Report per October 2015
2. Proposed RKAP 2016
3. Realization & Projection of Cash Flow
4. Golden Shakehand Program
36.
19 November 2015
19 November 2015
Gapura OCS Project Impact Analysis
Gapura OCS Project Impact Analysis
37.
20 November 2015
20 November 2015
Dispute Resolution www.gapura.co.id
Dispute Resolution of www.gapura.co.id
38.
24 November 2015
24 November 2015
1. Progress Report Set Up Social Media Gapura
2. Update RKAP 2016
3. Update RJPP & Program Kerja (Balance Score Card)
1. Progress Report of Setting Up Gapura Social Media
2. Updated RKAP 2016
3. Updated RJPP & Work Program (Balanced Score Card)
39.
1 Desember 2015
1 December 2015
1. Update RKAP 2016
2. Analiasa kebutuhan GSE terkait rencana beroperasinya T3
dalam 2 fase (Jun & Des)
3. Analisa Dampak rencana Citilink pindah ke terminal 2 (secara
operasional dan sisa masa kontrak di T1)
1. Updated RKAP 2016
2. Analysis of GSE Requirements related to the planned
operation of T3 in 2 phases (Jun & Dec)
3. Impact Analysis of Citilink Moving Plan to terminal 2
(operational analysis and remaining contract period in T1)
40.
10 Desember 2015
10 December 2015
1. Safety Review Board
2. Aspek Operasional - Persiapan Peak Season Natal & Tahun
Baru
3.Presentasi Update Desain Gedung
1. Safety Review Board
2. Operational Aspect – Preparation of Peak Season for
Christmas & New Year
3. Presentation of Updated Building Design
41.
17 Desember 2015
17 December 2015
1. Perubahan RKAP 2016
2. Materi Pembahasan dengan Dekom
3. Gapura OCS, Monthly Project Review
1. Amendments to RKAP 2016
2. Discussion Materials with BOC
3. Gapura OCS, Monthly Project Review
42.
22 Desember 2015
22 December 2015
1. Pembahasan Aspek Human Capital
2. Progress Kontrak OCS
3. Progress Website
4. Perubahan Kelas Cabang
5. Rencana Pendanaan Workshop 152
6.Penyelesaian Lounge Pekanbaru
7. Usulan Penomoran GSE.
1. Discussion of Human Capital Aspects
2. Progress of OCS Contract
3. Progress of Website
4. Changes in Branch Class
5. Workshop Budgeting Plan 152
6. Finalization of Pekanbaru Lounge
7. Suggestions to GSE Numbering
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada
The Audit Committee is established by and is reporting to
Dewan Komisaris dengan tujuan membantu Dewan Komisaris
the BOC for the purpose of assisting the BOC to support it in
untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi
effectively executing its oversight duties and functions in all
pengawasan (oversight) atas hal-hal yang terkait dengan
matters related to the financial report, internal control system,
laporan keuangan, sistem pengendalian internal, pelaksanaan
internal and external audit functions, GCG implementation and
fungsi audit internal dan eksternal, implementasi Good
compliance with prevailing rules and regulations.
Corporate Governance (GCG) serta kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
95
04
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Selama tahun 2015, Komite Audit mengadakan 9 kali rapat,
During 2015, Audit Committee held 9 meetings, 4 of which
dimana 4 kali rapat dihadiri Dewan Komisaris.
were attended by BOC.
Materi Rapat Komite Audit Audit Committee Meeting Agenda
No.
Tanggal Date
Materi Rapat
Meeting Agenda
1.*
15 April 2015
Pembahasan review hasil pemeriksaan PKPT dan Pemsus GSE,
BBM 2014
Discussion of review results of PKPT and Special Audit of GSE,
BBM 2014
2.
20 April 2015
Rapat koordinasi internal sebagai tindak lanjut Keputusan
Pemegang Saham Di Luar RUPS 7 April 2015
Internal coordination meeting as a follow up of Shareholders
Decision outside GSM 7 April 2015
3.*
28 April 2015
Pembahasan Management Letter untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2014
Discussion of Management Letter for the year ended 31
December 2014
4.*
29 April 2015
Pembahasan evaluasi KAP Osman Bing Satrio & Eny (Delloitte)
Discussion of KAP Osman Bing Satrio & Eny (Delloitte) evaluation
5.
21 Mei 2015
Laporan Manajemen Triwulan 1 (Q1) tahun 2015
Management Report – First Quarter (Q1) 2015
6.
29 Juni 2015
Evaluasi Kinerja Manajemen bulan Mei 2015
Management Performance Evaluation May 2015
7.
23 Juli 2015
Evaluasi Kinerja Manajemen s.d. Triwulan II atau Semester I
Tahun 2015
Management Performance Evaluation per Second Quarter or
Semester I 2015
8.*
9 Oktober 2015
Pembahasan Evaluasi Pelaksanaan PKPT SPI Semester I tahun
2015
Discussion of PKPT Implementation Evaluation in SPI for
Semester I 2015
9.
20 Oktober 2015
Laporan Manajemen s.d. Triwulan III Tahun 2015
Management Report per Third Quarter 2015
*rapat dihadiri Dewan Komisaris
meeting attended by Board of Commissioners
Audit Internal
Internal Audit
Hubungan Pelaporan Internal Auditor – Direksi
dan Dewan Komisaris
Relationship between Internal Auditor Reporting
and BOD/BOC
Internal Auditor berkewajiban untuk menyampaikan Laporan
The Internal Auditor is required to submit an Audit Result
Hasil Pemeriksaan (LHP) kepada Direktur Utama, Dewan
Report (LHP) to the President & CEO and the BOC through the
Komisaris melalui Komite Audit serta Direksi unit kerja terkait
Audit Committee and Director of the related work unit for the
untuk ditindaklanjuti, sebagai berikut:
corresponding follow up actions:
- Evaluasi menyangkut kecukupan dan efektivitas serta
- Evaluation concerning the adequacy and effectiveness
proses organisasi dalam melakukan pengawasan terhadap
of organizational process in monitoring the activities
kegiatan-kegiatan yang dilakukan termasuk mengelola
performed including managing the established risks
risiko yang ditetapkan.
- Masalah-masalah penting terkait proses pengendalian
-
Recommended solutions for significant matters pertaining
dari kegiatan perusahaan dan anak perusahaan, termasuk
to controlling processes over the activities of the Company
perbaikan potensial terhadap proses dan informasi terkait
and its subsidiaries, including potential corrective actions
masalah tersebut harus diwujudkan dalam rekomendasi
for such processes and information
pemecahan masalah.
- Laporan pelaksanaan pemeriksaan dan pengawasan
- Audit Report and status monitoring and annual audit plan
and the availability of resources
terhadap status dan rencana pemeriksaan tahunan serta
ketersediaan sumber daya.
-
Hasil koordinasi dengan pemeriksaan eksternal.
1. Jumlah Auditor:
-
1 orang Head of Internal Auditor
- 2 orang Inspector (Commercial & Operation
-
Coordination results with external audit
1. Number of Auditors:
-
- 2 Inspectors (Commercial & Operation Inspector
and Admin & Financial Inspector)
Inspector dan Admin & Financial Inspector)
-
96
8 orang Auditor
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
1 Head of Internal Auditor
-
8 Auditors
2. Aktivitas di tahun 2015, melaksanakan :
2. Activities in 2015:
- Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) tahun
- Annual Audit Work Program (PKPT) in 2015
2015 sebanyak 53 objek pemeriksaan, terdiri dari:
covering 53 matters subject to audit, which
comprise:
Jumlah Total
Uraian Description
Kantor Cabang Branch Office
PKPT 2015
28
CGK, PNK, UPG, PGK, PKU, MDC, LOP, PDG, BTH, BIK, DJJ, BTJ, BPN, JOG, SUB, SRG, HLP, BDJ, BDO, DPS,
DJB, PLM, AMQ, SOC, BKS, LBJ, KNO, CGO
Kantor Perwakilan Representative Office
21
PSU, PUM, BUW, LUW, MJU, BMU, KOE, MKW, MKQ, SOQ, BWX, JBB, TMC, ENE, TJQ, SXK, LUV, FLZ,
GNS, SBG, LSW
Kantor Pusat Head Office
TOTAL
4
ZQ, SBU, IP, IB
53
- Non Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (Non
- Those not belonging to the Annual Audit Work
PKPT)/Pemeriksaan Khusus sebanyak 3 objek
Program (Non PKPT)/Special Audit which covers 3
pemeriksaan, terdiri dari:
matters subject to audit:
• Kantor Cabang HLP
• HLP Branch Office
• Kantor Cabang SOC
• SOC Branch Office
• Kantor Perwakilan GNS
• GNS Representative Office
Profil Kepala Internal Auditor Kepala Internal Auditor dijabat oleh Nelson Sihombing yang diangkat berdasar Surat DZ/
Head of Internal Audit Profile SKEP/059/V/2013 tanggal 21 Mei 2013.
Sebelumnya menjabat VP Finance, Manager Treasury, Manager Keuangan Kantor Cabang
CGK, Wasbid Operasional Satuan Pengawas Internal. Mengawali karir di sebagai Auditor
SPI di Garuda Indonesia pada 1989.
Nelson Sihombing lahir di Belawan Sumatera Utara, 25 April 1961. Memperoleh gelar
Sarjana Akuntansi dari Universitas Muhammadiyah Jakarta pada 2002.
The position of the Head of Internal Audit is served by Nelson Sihombing, appointed
Nelson Sihombing
based on Letter Z/SKEP/059/V/2013, dated May 21, 2013.
His previous positions include serving as VP for Finance, Manager for the Treasury,
Manager of Finance at CGK Branch, and Supervisor of Internal Audit (SPI) Operations. He
started his career as an SPI auditor with Garuda Indonesia in 1989.
Nelson Sihombing was born in Belawan, North Sumatra, on April 25, 1961. He obtained a
degree in Accounting from Muhammadiyah Jakarta University in 2002.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
97
04
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
• Penjelasan singkat fungsi Internal Auditor:
• Short Description of Internal Audit Function
Gapura membentuk Unit Internal Audit untuk melakukan
Gapura established the Internal Audit Unit to provide
kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi
assurance and independent as well as objective
yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan
consultation, for the purpose of improving good corporate
untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik
governance with effective and efficient principles based
dengan prinsip efektif dan efisien sesuai peraturan yang
on the prevailing regulations.
berlaku.
Unit Internal Audit dibentuk untuk membantu Direktur
The Internal Audit Unit was established to assist the
Utama guna melakukan Pengawasan Intern Perusahaan
President & CEO in the conduct of Internal Controls by
dengan cara melakukan pengawasan, kajian dan usulan
monitoring, reviewing and providing recommendations to
perbaikan kepada Direktur Utama atas pelaksanaan sistem
the President & CEO in the implementation of the internal
pengendalian internal dibidang keuangan dan operasional.
control system in finance and operations.
• Lingkup Pekerjaan Internal Auditor
• Scope of Work of Internal Auditor
Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Head
To perform its duties and responsibilities, the Head of
of Internal Auditor memformulasikan lingkup pekerjaan
Internal Audit formulates the scope of work for the Internal
Unit Internal Auditor dan diajukan kepada Direktur Utama
Audit Unit and proposes such scope to the President &
untuk dikonsultasikan dengan Dewan Komisaris dan
CEO to have further consultation with the BOC and Audit
Komite Audit. Lingkup pekerjaan dari Internal Auditor
Committee. The scope of work of the InternalAuditor is as
sebagai berikut:
follows:
1. pemeriksaan, evaluasi dan review atas pengelolaan
1.Examination, evaluation and review of financial
keuangan dan kinerja operasional Perusahaan;
management and operational performance;
2. pemeriksaan implementasi Tata Kelola Perusahaan,
Manajemen Resiko, sistem pengendalian Internal dan
2. Review of implementation of GCG, Risk Management,
Internal Control system and Corporate Resources;
Sumber Daya Perusahaan;
3.menindaklanjuti
Laporan
atau
pengaduan
dari
3. Follow up of reports or information from employees or
karyawan dan pihak ketiga lainnya atas penyimpangan
other third parties concerning the misconduct in the
dalam pengelolaan perusahaan;
business activities;
4. Evaluasi kebijakan manajemen risiko dan implementasi
yang telah disiapkan oleh Manajemen;
4.Evaluation
of
risk
management
policies
and
implementations already prepared by management;
5. Pemeriksaan dan tugas-tugas khusus;
5. Regular audit and special audit;
6. Ketaatan terhadap hukum dan regulasi.
6. Compliance with law and regulations.
Unit Internal Auditor dapat melakukan kegiatan-kegiatan
The Internal Audit Unit may perform activities other than
selain kegiatan pemeriksaan seperti kegiatan konsultasi,
audit activities such as consultation, product safetyrelated
kegiatan yang terkait dengan product safety, kegiatan
activities, operating activities both at corporate or project
operasional perusahaan maupun proyek, keikutsertaan
level, participation in emergency assignments, and other
dalam penugasan emergency, dan lain sebagainya
activities so long as such activities neither create conflict
selama tidak menimbulkan konflik kepentingan dan/atau
of interest nor disrupt the main activities of the Internal
mengganggu kegiatan utama Unit Internal Auditor.
Audit Unit.
98
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh
The Corporate Secretary is appointed and terminated by the
Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal Perseroan
President & CEO based on the corporate internal mechanism,
dengan persetujuan Dewan Komisaris.
which is subject to the approval of the BOC.
Sekretaris Perusahaan merupakan organ tata kelola yang
The Corporate Secretary represents the corporate governance
memegang peran signifikan sebagai Compliance Officer yang
organ that plays a significant role as Compliance Officer who
membantu Direksi dalam penerapan prinsip-prinsip GCG serta
assists the BOD in implementing GCG principles and meeting
memenuhi ketentuan terhadap praktik GCG.
the requirements of GCG practices.
Secara umum tugas dan tanggung jawab Sekretaris
In general, the duties and responsibilities of Corporate
Perusahaan:
Secretary are as follows:
1.
Membantu
Direksi
mengkoordinasikan,
dalam
melaksanakan,
merencanakan,
1. Assisting BOD in planning, coordinating, implementing,
mengevaluasi
evaluating and developing the administrative and
dan membina pelaksanaan kegiatan administrasi dan
secretarial matters, protocols and general affairs, GCG,
kesekretariatan, protokoler dan kerumahtanggaan, Good
office facilities maintenance (except for communication
Corporate Governance (GCG), pemeliharaan fasilitas kantor
equipment and information technology tools), office
(kecuali peralatan komunikasi dan informasi teknologi),
security, contract/agreement (non commercial), legal
pengamanan kantor, kontrak/perjanjian (non commercial),
(litigation and non-litigation), inter-company relationship
hukum (litigasi dan non litigasi), hubungan antar lembaga
and public relations.
dan hubungan masyarakat.
2.Memastikan bahwa Perseroan memenuhi peraturan
tentang
persyaratan
keterbukaan
sejalan
dengan
2.Ensuring that the Company meets the regulations
concerning
transparency
in
compliance
with
the
penerapan prinsip-prinsip GCG, memberikan informasi
implementation of GCG principles, provides the information
yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara
required by BOD and BOC on a periodical basis and/or upon
berkala dan/atau sewaktu-waktu bila diminta.
request.
3.Merencanakan, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan
3. Planning, coordinating, evaluating and performing the
melaksanakan kegiatan penyusunan dan pelaporan
preparation and reporting of realization of Work Plan and
realisasi rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
Budget (RKAP) in Head Office.
Kantor Pusat.
4. Memonitor dan membuat laporan aspek/bidang Sekretariat
4.Monitoring and preparing the report of Corporate
Perusahaan sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam
Secretarial aspects in accordance with those set forth in
Key Performance Indicator (KPI) secara triwulan dan
Key Performance Indicator (KPI) on a quarterly or annual
tahunan.
basis.
Pada akhir tahun 2015 Sekretaris Perusahaan dijabat oleh
At the end of 2015, the Corporate Secretary is A.A. Made
A.A. Made Hardika yang ditetapkan melalui Surat Keputusan
Hardika who was appointed in Decision Letter No: SKEP/
Nomor: SKEP/DZ/5003/II/2015 tentang Pembebasan dan
DZ/5003/II/2015 of Dismissal and Appointment of Officers of
Pengangkatan Pejabat di Lingkungan PT Gapura Angkasa
PT Gapura Angkasa dated February 27, 2015.
tanggal 27 Februari 2015.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
99
04
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Profil Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary Profile
Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Anak Agung Made Hardika yang diangkat berdasar
Surat SKEP/DZ/5003/II/2015 tanggal 27 Februari 2015.
Sebelumnya menjabat sebagai Head of Safety, Security dan Quality, dan sebagai Senior
Manager, Safety & Security. Di stasiun DPS Bandara Ngurah Rai beliau pernah menjabat
Manager Operasi, Manager Internal Service, Assistant Manager HRD & GA, serta
Supervisor dan Officer di berbagai unit. Mengawali karir di PT. Garuda Indonesia sebagai
Ramp Dispatcher di Bandara Ngurah Rai pada tahun 1991.
Agung Hardika lahir di Denpasar Bali, 9 Juli 1968. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Manajemen dari Universitas Mahendradatta Denpasar pada tahun 2003.
A.A. Made Hardika
The position of Corporate Secretary is served by Anak Agung Made Hardika, appointed
based on Letter SKEP/DZ/5003/II/2015 dated February 27, 2015.
Previously served as the Head of Safety, Security & Quality unit and as Senior Manager,
Safety & Security. At the DPS Station in Ngurah Rai Airport, he has served as Operations
Manager, Internal Service Manager, Assistant Manager HRD & GA, and Supervisor
and Officer in various units. He started his career at PT Garuda Indonesia as a Ramp
Dispatcher at Ngurah Rai Airport, Denpasar, in 1991.
Agung Hardika was born in Denpasar, Bali, on July 9, 1968. He obtained a degree in
Economic Management from Mahendradatta University, Denpasar in 2003.
Kode Etik
Code of Ethics
Perusahaan menyadari bahwa Penerapan GCG secara
The Company is aware that systematic and consistent GCG
sistematis dan konsisten merupakan kebutuhan yang harus
implementation is a requirement that should be performed.
dilaksanakan. Penerapan GCG pada Perusahaan diharapkan
GCG implementation at the Company is expected to trigger
akan dapat memacu perkembangan bisnis, akuntabilitas serta
business growth, to create accountability and to meet
mewujudkan harapan pemegang paham dalam jangka panjang
the expectations of shareholders in the long run, without
stakeholders lainnya.
neglecting the needs of other stakeholders. Based on this
Atas dasar pemikiran tersebut Gapura kemudian melakukan
concept, the Company is governed by its code of ethics for
pengaturan terhadap kode etik dalam setiap interaksi Karyawan
each interaction between the employees and outside parties,
dengan pihak luar maupun dengan sesama Karyawan Gapura
and also between fellow colleagues by a Code of Conduct.
tanpa
mengabaikan
kepentingan
dalam sebuah Pedoman Perilaku/Code of Conduct (COC)
Secara umum Gapura melakukan penataan dalam etika bisnis
In general, the Company governs its corporate business
perusahaan yang mencakup Kepatuhan terhadap Perudang-
ethics which include Compliance with Rules and Regulations,
undangan, Pemberian dan Penerimaan Hadiah atau Donasi,
Hospitality and Gifts or Donations, Financial Information
Etika terhadap Pengungkapan Informasi Keuangan dan lain-
Disclosure Ethics, and others.
lain.
100
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tujuan utama dari penerapan penerapan Etika dalam
The main objective of implementing such ethics in its business
hubungan bisnis Gapura adalah sebagai bentuk komitmen dari
is to show commitment to achieving its vision and mission in
Perseroan guna mewujudkan visi dan misi secara profesional
a professional manner under good business ethics, to guide
dan beretika bisnis, sebagai panduan perilaku bagi seluruh
all members of the organization in their activities within
Insan Gapura dalam setiap kegiatannya dalam Perseroan,
the Company, and to develop a harmonious, synergistic
serta mengembangkan hubungan harmonis, sinergi dan saling
and mutually beneficial relationship among colleagues and
menguntungkan antar sesama Insan Gapura maupun dengan
with other stakeholders, by implementing sound and ethical
stakeholder lainnya dengan pelaksanaan yang berlandaskan
corporate principles which create business values and establish
prinsip-prinsip korporasi yang sehat dan beretika berusaha
philosophies to become a highly competitive ground handling
yang menjadikan nilai-nilai serta filsafat bisnis untuk menjadi
company.
perusahaan ground handling yang berdaya saing tinggi.
Bahwa pencapaian tujuan Perseroan bergantung pada
The Company is of the opinion that achieving such objectives
profesionalisme dalam melakukan pekerjaan, Insan Gapura
depends on professionalism at work. All members should
juga harus berani dalam mengungkapkan permasalahan, ini
have the courage to disclose issues, which serves as one of
menjadi salah satu bentuk etika dalam pelaksanaan proses
the ethics adopted within the Company’s business processes.
bisnis Gapura. Mengungkapkan masalah akan memberikan
Disclosing such issue allows for opportunities to solve and
kesempatan untuk menangani dan memperbaiki permasalahan
handle them before they develop into a breach of regulation.
tersebut, yang artinya menghindari terjadinya pelebaran
permasalahan
tersebut
hingga
melanggar
peraturan
perundang-undangan.
Insan Gapura juga turut berkomitmen terhadap penerapan
Employees are also committed to conducting business
kegiatan Bisnis tanpa adanya Benturan Kepentingan. Sebagai
activities without any conflict of interest. As part of this
bentuk komitmen tersebut, Direksi dan Pejabat satu Tingkat
commitment, the BOD and those within the layer before the
dibawah
BOD sign a declaration form of such a commitment, to avoid
Direksi
menandatangani
Komitmen
terhadap
benturan kepentingan ini.
any conflict of interest.
Gapura berkomitmen untuk melaksanakan Anggaran Dasar,
The Company is committed to complying with the articles
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan perundang-
of association and prevailing laws based on good faith and
undangan yang berlaku berdasarkan prinsip-prinsip itikad baik
prudent principles, and under the free, independent state
dan kecermatan tinggi, dan dalam keadaan bebas, mandiri
and also freedom from pressure or undue influence from any
serta tidak ada tekanan maupun pengaruh dari pihak lain
parties. Duty of care and loyalty serves as one of the ethics
manapun. Duty of care and loyalty merupakan salah satu
highly upheld by the Company in the conduct of its business,
etika yang dikedepankan oleh Gapura dalam bisnisnya, dimana
whereby the Company is committed to perform all of its duties
Gapura berkomitmen untuk melaksanakan setiap tugasnya
with due care and for common interests by taking into account
dengan penuh kehati-hatian dan demi kepentingan bersama
all facts and information.
yang mengindahkan berbagai informasi dan keterangan.
Gapura berkomitmen untuk tidak akan melakukan pelaksanaan
The Company is committed to not perform its duties based
tugasnya atas kepentingan pribadi atau dengan tujuan
on personal interest or for the purpose of gaining personal
untuk memperoleh manfaat untuk diri sendiri, maupun
benefit, or to the benefit of parties related to the personnel
menguntungkan pihak yang terkait dengan pribadi pengambil
making such a decision, so that the decision made will be free
Keputusan tersebut, sehingga keputusan yang diambil
from any conflicting interest.
tersebut akan jauh dari potensi benturan kepentingan (conflict
of interest).
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
101
05
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) terhadap masyarakat dan lingkungan merupakan wujud
komitmen Gapura untuk turut meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan, terutama
yang berada di sekitar wilayah operasi Perseroan.
Corporate Social Responsibility (CSR) for society and the environment serves as Gapura’s
commitment to improving the quality of life and the environment, specifically for those situated
around the Company’s area of operations.
Secara khusus tanggung jawab sosial ini juga berorientasi
This social responsibility is also geared internally to enhance
internal mencakup peningkatan kesejahteraan karyawan
employee welfare; which is a vital element of Gapura’s success,
sebagai unsur penting dari keberhasilan Gapura, mengingat
given that the Company’s business is labor-intensive.
usaha Perseroan yang menggunakan banyak tenaga kerja
(labor-intensive).
Prinsip-prinsip ini mendasari pelaksanaan program tanggung
These principles are the basis for Gapura’s social responsibility
jawab sosial Gapura di tahun 2015 yang difokuskan pada
program in 2015, which focuses on education and
bidang pendidikan dan pelestarian lingkungan.
environmental preservation.
Beasiswa Pendidikan
Scholarships
GSE Mechanic Development Program adalah inisiatif yang
GSE Mechanic Development Program is an initiative that was
digulirkan Perseroan pada tahun 2015 guna menyalurkan dana
initiated by the Company in 2015, to channel CSR funds in the
CSR dalam bentuk beasiswa untuk lulusan Sekolah Menengah
form of scholarships for vocational technical high school (SMK)
Kejuruan (SMK) jurusan teknik, yang akan dididik menjadi calon
graduates, who will be trained to become GSE’s mechanic
mekanik GSE di Gapura Learning Center.
candidates at the Gapura Learning Center.
Pada tahun 2015 telah terpilih 20 lulusan yang diseleksi dari
In 2015, 20 graduates from SMK 1 Singosari, Malang were
SMK 1 Singosari, Malang sebagai penerima beasiswa dalam
selected as recipients for the scholarships in the form
bentuk biaya kuliah, uang saku, fasilitas kesehatan dan tempat
of coverage for tuition, a stipend, health facilities and
tinggal selama 8 bulan mengikuti pendidikan. Peserta yang
accommodation costs for the duration of the 8 months training.
lulus program ini akan diangkat menjadi karyawan Gapura dan
Participants that successfully pass this training course are
menjalani ikatan dinas.
inducted as Gapura’s employees, and are thereby committed to
working for the Company.
102
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Dalam kesempatan lain, di tahun 2015 Perseroan memberikan
On another occasion, in 2015, the Company presented awards
penghargaan dan bantuan biaya pendidikan kepada 51 anak
and educational grants to 51 children of employees of the
karyawan Perseroan yang berprestasi dari jenjang SD/SMP/
Company. These children are exemplary achievers, being the
SMU yang juara kelas peringkat 1–3 dan dari jenjang perguruan
first to third highest-ranking elementary/junior high/high
tinggi dengan IPK 3,5 atau lebih.
school students of their schools, with a GPA of 3.5 or above.
Komitmen Ramah Lingkungan
Environmentally Friendly Commitment
Komitmen Perseroan untuk pelestarian alam direalisasikan
The Company’s commitment to preserving nature is
melalui investasi peralatan GSE berteknologi mutakhir
reflected in the investment in modern GSE equipment with
yang ramah lingkungan, yaitu peralatan tonase besar yang
environmentally-friendly technology in the form of large
memenuhi standar emisi Euro 3, dan tonase kecil memakai
tonnage equipment that meets Euro 3 emission standards,
peralatan mesin elektrik bertenaga baterei yang tidak
and small tonnage electric equipment that is powered by
menimbulkan polusi atau zero emmision.
pollutant-free or zero-emission batteries.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
103
05
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Secara bertahap sejak 2015 hingga 2017, Perseroan akan
Gradually being implemented since 2015 until 2017, the
mengoperasikan armada baru 138 unit GSE bertenaga
company will operate a new fleet of 138 units comprised
baterai terdiri 84 unit baggage towing tractor, 45 unit
of 84 GSE battery-powered baggage towing tractor units,
baggage conveyor loader dan 9 unit passenger boarding
and 45 electrical baggage conveyor loader units and 9 units
stair. Moderenisasi peralatan GSE bermesin bahan bakar
of passenger boarding stairs. The modernization of GSE‘s
konvensional ke mesin elektrik selain ramah lingkungan juga
conventional-powered equipment to that which is powered
akan meningkatkan efisiensi biaya operasional.
by environmentally friendly electric motors also enhances
operational cost efficiency.
Gapura bergabung bersama Garuda Indonesia group kembali
In 2015, Gapura, together with the Garuda Indonesia group,
berpartisipasi di program “Switch off” Earth Hour 2015 dalam
once again participated in the “Switch off” Earth Hour program
mendukung upaya hemat energi yang berdampak sangat
as part of its efforts to conserve energy to have a positive
positif terhadap lingkungan. Garuda Indonesia bertindak
impact on the environment. Garuda Indonesia serves as a
sebagai corporate partner dalam Program Earth Hour Indonesia
corporate partner of the Earth Hour Indonesia Program in
bekerja sama dengan WWF (World Wild Fund) Indonesia.
collaboration with WWF (World Wildlife Fund) Indonesia.
Dalam kegiatan tanggal 28 Maret 2015 ini diadakan
During this activity, held on March 28, 2015, all of the office
pemadaman lampu gedung kantor tanpa mengabaikan unsur
building’s lights were turned off, without neglecting security
keamanan dan keselamatan. Manajemen juga mengajak
and safety. Management also invited Gapura’s employees and
seluruh karyawan Gapura dan keluarga untuk dapat berperan
their families to play an active role in the program by turning
aktif dalam program ini dengan mematikan lampu dan
off lights and appliances that were not utilized, as well as
peralatan elektronik yang tidak digunakan serta menganjurkan
advocating the use of energysaving lights.
untuk menggunakan lampu hemat energi.
104
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Data
Perusahaan
Corporate Data
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
105
06
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Armada
Fleet
Aircraft Towing Tractor - Narrow Body
(ATN)
72
units
Aircraft Towing Tractor - Wide Body
(ATW)
34
units
52
units
32
units
Aircraft Starting Unit
(ASU)
Air Conditioning Unit
(ACU)
106
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ground Power Unit
(GPU)
84
units
265
units
101
units
Baggage Towing Tractor
(BTT)
Belt Conveyor Loader
(BCL)
Baggage Conveyor Loader Towable
(BCL – T)
33
units
1
unit
Belt Conveyor Loader
(Bendibelt)
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
107
06
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Forklift
(FLT)
41
units
High Lift Loader
(HLL)
59
units
5
units
23
units
24
units
Main Deck Loader
(MDL)
Water Service Truck
(WST)
Water Service Chart
(WSC)
108
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Lavatory Service Truck
(LST)
25
units
25
units
78
units
3
units
Lavatory Service Chart
(LSC)
Passenger Boarding Stair
(PBS)
Incapatitated Passenger Loader
(IPL)
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
109
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
06
Klien Kami
Our Client
01. Garuda Indonesia
02. Air Asia
GARUDA INDONESIA
File : 20130949E
Date : 29/07/2013
AD validation:
Customer validation:
100
80
0
50
100
0
30
23
PMS 3135 C
30
30
30
70
PMS 405 C
100
80
0
30
PMS 280 C
14. Cardig Air
28. Kalstar Aviation
15. Cathay Pacific
29. KLM Royal Dutch
42. Qatar Airways
43. Royal Brunei Airlines
PMS 288 C
16. Citilink
03. Air Asia Extra
17. China Airlines
30. Korean Air
31. Lion Air
44. Silk Air
45. Sriwijaya Air
04. Air China
18. China Southern Airlines
32. Malaysia Airlines
46. Susi Air
05. AirFast Indonesia
19. Dabi Air
33. Malindo Air
06. Airmark
47. Thai Airways
20. Dragon Air
34. MASwings
07. Air New Zealand
48. Tiger Air
21. Eastindo
35. My Indo Airlines
48. Trans Nusa
08. Air Niugini
22. Egypt Air
36. NAM Air
50. Travira Air
09. Air Timor
23. Firefly
37. Nusantara Air Charter
51. Tri MG Airlines
10. Asia Atlantic Air
24. HongKong Airlines
38. Oman Air
52. Valu Air
11. AsiaLink Cargo Airlines
39. Pelita Air Services
53. Vietnam Airlines
25. Ikar Airlines
12. Avia Star
40. PT. HM. Sampoerna
54. Wings Air
26. Japan Airlines
13. Batik Air
55. Xiamen Airlines
110
27. Jet Star
41. Qantas Airways
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Alamat Kantor Cabang
Branch Office Addresses
Kantor Pusat
Head Office
Jogjakarta
Jember
Jl. Solo Km 9 Jogjakarta 55282
Bandara Notohadi Negoro,
Gedung Dapenra, lantai 1,2 dan 3
TLP +62 274 315 8182/83
Desa Wirowongso Kec Ajung Jember
Jl. Angkasa Blok B-12 Kav.8
FAX +62 274 489 614
68175, Jember
Kota Baru Bandar Kemayoran, 10610
TLP +62 331 435 5400
TLP +62 21 654 5410
FAX +62 331 435 5555
FAX +62 21 654 5408
Solo
Gedung Perkantoran LT.2 Bandara Adi
Soemarmo - Solo
Banda Aceh
Cengkareng
TLP +62 271 7847 39
Terminal Domestik Lantai III
Soekarno Hatta Int'l Airport Terminal II
FAX +62 271 7830 77
Bandara Sultan Iskandar Muda
TLP +62 21 550 6681
International Airport
FAX +62 21 550 1638
Banda Aceh - 23372
Semarang
TLP +62 651 31641
JL.Puri Anjasmoro Blok G I No.54
FAX +62 651 31642
Cargo
Semarang
Gapura Warehouse,
TLP +62 24 761 4208
Cargo Area Soekarno - Hatta
FAX +62 24 761 4209
Padang
International Airport Cengkareng -
Jl. Mr. H. ST. Moh. Rasyid
Jakarta 19101
Minangkabau International Airport,
TLP +62 21 559 12451
Surabaya
Padang
FAX +62 21 550 5658
Airlines Office 331D T2 Juanda
TLP +62 751 4851 491
International Airport
FAX +62 751 4851 490
Surabaya 61253
Halim Perdana Kusuma
TLP +62 31 869 0915
Ruang Perkantoran No. A60.A, Lantai 2
FAX +62 31 869 0914
Medan
Bandara Halim Perdana Kusuma 13610
Ruko Pagaruyung
TLP +62 21 8089 9333
Jl.Batang Kuis Km 19,5 No. 84A, Desa
FAX +62 21 8007 640
Banyuwangi
Telaga Sari
Bandar udara Blimbingsari
Kecamatan Tanjung Morawa,
Jl Agung Wilis kec. Rogojampi,
Kabupaten Deli Serdang
Bandung
Banyuwangi Jawa Timur 68462
Sumatera Utara
Bandar Udara Int’l Husein Sastranegara
TLP +62 811 3862 168
TLP +62 61 4207 9500
Jl. Pajajaran No. 156 Bandung 40174
FAX +62 812 3012 3207, 3259 137
FAX +62 61 4207 9400
TLP +62 22 604 6489, 860 60019
FAX +62 22 604 6489
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
111
06
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Pinangsori
Pekanbaru
Jambi
Bandara FL Tobing,Jl Bandara
Mega Asri Green Office A13
Ruko Perkantoran Jl. Soekarno-Hatta
Pinangsori
Jalan Arifin Achmad, Pekanbaru
No. 122A
Pinangsori, Kab.Tapanuli Tengah,
TLP +62 761 841 8989, 761 841
Jambi Selatan, Jambi 36139
Sumatera Utara
8988
TLP +62 741 571515
MOBILE +62 812 6334 4466
FAX +62 761 8418989
FAX +62 741 571515
Gunung Sitoli
Batam
Denpasar
Jl Pelud Binaka KM 9 Binak, Nias
Airlines Office Building Departure
Ngurah Rai International Airport
TLP
Terminal 2nd Floor, Hang Nadim
2nd Floor International Terminal
Airport, Batam 29466
Denpasar, Bali 80361- Indonesia
TLP +62 778 761 779
TLP +62 361 936 8260
FAX +62 778 761 779
FAX +62 361 936 1611
Jln. Bandara Malikussaleh
Bengkulu
Tambolaka
Kec Muara Batu, Kab. Aceh Utara,
Gedung Terminal Bandara Fatmawati
Bandar Udara Tambolaka, Jl. Suharto,
Lhokseumawe, 24355
Soekarno Bengkulu
87254
MOBILE +62 812 7062 1073
Jl Raya Padang Kemiling Km 14
TLP +62 811 3862 168
Kel.Pekan Sabtu Kec.Selebar Kota
FAX +62 813 3823 2203
+62 813 1422 5949
MOBILE +62 853 58855 3466
Lhokseumawe
Bandara Malikussaleh
Bengkulu 38213
Sabang
TLP +62 736 530 45
Maimun Saleh Airport,
FAX +62 736 530 45
Ende
Jl. Bypass Yos Sudarso km 6 Cot Ba'u
Bandara H.Hasan Aroeboesman Ende
Sabang
Jl. Ahmad Yani, Ende Flores Nusa
Weh Island, Aceh, Zip 23522
Pangkal Pinang
Tenggara Timur, 86316
MOBILE +62 812 1268 6293
Jl. Soekarno Hatta Komp. Perkantoran
TLP +62 811 3862 167
Pangkal Pinang – Bangka Belitung
FAX +62 813 3955 6141
TLP +62 717 421 559
Meulaboh
FAX +62 717 421 558
Bandar Udara Cut Nyak Dien
Lombok
Nagan Raya, Meulaboh,
Kompleks Pertokoan Dasan Tinggi
Kab. Aceh Barat
No. 2
MOBILE +62 812 7871 334, +62 81
Jl. Tuan Guru Bangkol, Karang Anyar
8646 737
Pagesangan Timur, Mataram-NTB
TLP +62 370 649 922
FAX +62 370 616 0517
112
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Sumbawa
Ketapang
Bau-Bau
Bandara Sultan M. Kaharuddin
Jl. Pattimura No.4, Desa Kali Nilam, Kec.
Betoambari Airport Bau Bau-Buton
Sumbawa Besar
Delta Pawan Kab Ketapang, 78851
JL.Dayanu Ikhsanuddin,
Jl. Garuda No. 41, 84312
Sulawesi Tenggara
TLP +62 371 2628 365
FAX +62 371 2628 365
MOBILE +62 812 4150 3630
Banjarmasin
Jl. Angkasa No. 1 Bandar Udara
Syamsuddin Noor
Luwuk
Kupang
Banjarmasin - 70724
Bandar Udara Syukuran Aminuddin,
Ruang Station Manager Citilink Bandar
TLP +62 511 4705 538, 4706 133
Luwuk, Sulawesi Tengah
Udara International El Tari
FAX +62 511 4706 133
TLP
Jl Adisucipto Terminal B, Kupang NTT
+62 811 3862 167
MOBILE +62 853 4376 6300
85361
TLP
+62 380 88 2036
MOBILE +62 812 3787 681
Pangkalanbun
Jl. Iskandar Pangkalan Bun, Desa
Manado
Pasir Panjang, Kec. Arut Selatan, Kab.
Jl. A.A Maramis No. RD-11 Lingkungan
Kotawaringin barat 6
2 Lapangan, Manado
TLP +62 431 814352
Bima
Bandara Sultan M. Salahuddin Bima,
84173
FAX +62 431 814352
Makasar
TLP
+62 374 646093
Komp Kantor Otoritas Bandara FAX
+62 374 646093
Jl. Bandara Baru No.2 Bandara Intl
Labuan Bajo
Sultan Hasanuddin Makassar, 90552
Bandara Komodo Labuan Bajo Jl.
TLP +62 411 5556 08, 5511 88
Yohanes Sehadun Manggarai Barat
FAX +62 411 5556 09
NTT, 86554
MOBILE +62 813 38 810414
MOBILE +62 812 3754 8485
Balikpapan
Komplek Perkantoran Borneo Paradiso
Cluster Maple Blok A No. 12 A
Mamuju
Jl. Mulawarman Sepinggan, Balikpapan
Bandara Tampa Padang Mamuju
Ambon
TLP +62 542 764 994
TLP
+62 426 2321 502
Perkantoran AP Bandara Pattimura,
FAX +62 542 764 995
FAX
+62 811 4137 12, +62 823
Ambon
4974 7366
Jalan DR. J. Leimena, Laha , Ambon
97236
Pontianak
TLP +62 911 3238 19
Jl. Soekarno - Hatta No.1 Bandara
FAX +62 911 3238 19
Supadio, Pontianak, 78391
TLP +62 561 723 810
FAX +62 561 723 810
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
113
06
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Saumlaki
Palembang
Ruang Operation PT. Gapura Angkasa
Jalan Letjend Harun Sohar RT.45/RW.10
Perwakilan Bandara Mathilda Batlayeri
Kel. Kebun Bunga, Kec. Sukarami
MOBILE +62 853 4361 6333, +62
Palembang
821 9900 2473
TLP +62 711 561 1531
FAX +62 711 561 1530
Langgur
Ruang Operation Terminal Kedatangan,
Tanjung Pandan
Bandara Karel SAD Suit Tubun,
Bandara H.A.S Hanandjoeddin,
Langgur/Ibra, 97611
Tanjung Pandan Blitung
MOBILE +62 8224 888 1847
TLP
+62 0719 9222089
MOBILE +62 821 24922277
Jayapura
Sentani International Airport, Arrival
Tanjung Karang
Terminal 2nd floor Jayapura 99352 –
Bandara Radein Inten II, Jl. H. Alamsyah
Papua
Ratu Perwiranegara KM 28 Lampung
Selatan,35214
MOBILE +62 812 398 5334
Biak
Jalan Moh Yamin No.2 Bandara Frans
Kaisiepo
Sorong
Biak KP- 098111
Jl.Basuki Rahmat Km.8 Desa Kelurahan
TLP
Remu Selatan Kec. Sorong Timur Kab.
+62 981 2255 5
MOBILE +62 981 2500 1
Sorong Selatan
Manokwari
Jln.Tri kora Rendani Manokwari, Lt II
Bandara Rendani Manokwari
Papua Barat )
TLP
+62 811 3862 167
MOBILE +62 812 4024 8484
114
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Pejabat Senior
Senior Management
Nama Name
Jabatan Position
Letter Code
Nelson S
HEAD OF INTERNAL AUDITOR
ZA
AA. Made Hardika
CORPORATE SECRETARY
ZS
David Binsar
HEAD OF SAFETY SECURITY & QUALITY ASSURANCE
ZQ
I Ketut Deddy Hariyanto
VP. COMMERCIAL SERVICES
OC
Jaka Santosa
VP. MAINTENANCE & ENGINEERING SERVICES
OT
Sukirman
VP. PROCUREMENT
IB
Toga Siahaan
VP. CORPORATE PLAN & IT SUPPORT
IP
R.M Taufik Hidayat
VP. HUMAN CAPITAL
IH
Nasrun Abadi
VP. FINANCIAL ANALYSIS & BUDGETING
FB
Padang Baskoro
VP. OPERATION SERVICES
OP
Riyadh
VP. ACCOUNTING & RISK MANAGEMENT
FA
Lutfi
VP. TREASURY
FT
Churnia Satriawan
VP. SBU BISNIS LAINNYA
SB
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
115
06
Corporate Profile
Management Report
Management Discussion & Analysis
Business Report
Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
Financial Report
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris
tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT Gapura Angkasa
Statement of the Board of Commissioners Regarding Responsibility for
the 2015 Annual Report of PT Gapura Angkasa
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan
We, the undersigned, hereby declare that all information in
bahwa
Tahunan
the Annual Report of PT Gapura Angkasa for the year 2015
PT Gapura Angkasa tahun 2015 telah dimuat secara lengkap,
has been presented in its entirety, and that we assume
dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan
full responsibility for the accuracy of the contents of such
Tahunan Perusahaan.
Annual Report.
semua
informasi
dalam
Laporan
Jakarta, 7 Maret 2016
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Capt. Novianto Herupratomo
Yushan Sayuti
Komisaris Utama
President Commissioner
IGN Bambang Tjahjono
Komisaris
Commissioner
116
Komisaris
Commissioner
Bintang Hidayat
Komisaris
Commissioner
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ituk Herarindri
Komisaris
Commissioner
Surat Pernyataan Anggota Direksi
tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT Gapura Angkasa
Statement of the Board of Directors Regarding Responsibility for
the 2015 Annual Report of PT Gapura Angkasa
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan
We, the undersigned, hereby declare that all information in
bahwa
Tahunan
the Annual Report of PT Gapura Angkasa for the year 2015
PT Gapura Angkasa tahun 2015 telah dimuat secara lengkap,
has been presented in its entirety, and that we assume
dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan
full responsibility for the accuracy of the contents of such
Tahunan Perusahaan.
Annual Report.
semua
informasi
dalam
Laporan
Jakarta, 7 Maret 2016
Direksi
Board of Directors
Agus Priyanto
Ester Siahaan
Eko Diantoro
Sucipto
Direktur Utama
President & CEO
Direktur Strategis & SDM
EVP Strategy & Human Capital Service
DIrektur Keuangan
EVP Finance Services
Direktur Operasi
EVP Operation Services
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
117
Laporan
Keuangan
Financial Report
PT GAPURA ANGKASA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR/FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2015/DECEMBER 31, 2015
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/
AND INDEPENDENT AUDITOR REPORT
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
119
PT GAPURA ANGKASA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
Catatan
31 Desember
2015
Rp
Disajikan kembali - Catatan 2
31 Desember
2014
1 Januari 2014
Rp
Rp
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Pihak-pihak berelasi
Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp 28.703.360.986
pada 31 Desember 2015, Rp 28.490.879.745
pada 31 Desember 2014 dan
Rp 25.902.684.551 pada 1 Januari 2014
Piutang lain-lain - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp 2.433.903.169
pada 31 Desember 2015 dan 2014 serta
Rp 50.000.000 pada 1 Januari 2014
Persediaan
Uang muka dan biaya dibayar dimuka
Pajak dibayar dimuka
Pendapatan yang masih harus diterima
5
6
30
76.350.836.377
50.448.827.142
62.997.908.318
125.663.838.648
95.292.984.127
24.349.915.742
35.378.473.349
33.200.820.321
55.866.300.737
396.603.150
11.022.165.677
7.877.557.592
58.847.542.081
67.412.006.333
1.997.039.361
10.703.863.250
11.574.800.598
27.240.711.105
104.611.178.731
5.037.484.400
12.152.091.842
10.666.069.873
53.134.174.410
57.806.949.361
382.949.023.207
335.070.224.635
282.010.894.683
29
39.385.620.277
49.154.593.480
41.427.254.046
12
13
579.053.047.912
3.379.679.965
408.392.935.452
3.579.086.400
389.059.993.678
33.913.032.852
621.818.348.154
461.126.615.332
464.400.280.576
1.004.767.371.361
796.196.839.967
746.411.175.259
7
8
9
10
11
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 479.826.694.869 pada 31 Desember 2015,
Rp 435.255.686.429 pada 31 Desember 2014 dan
Rp 399.557.960.234 pada 1 Januari 2014
Aset lain-lain - bersih
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-3-
PT GAPURA ANGKASA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 - Lanjutan
Catatan
31 Desember
2015
Rp
Disajikan kembali - Catatan 2
31 Desember
2014
1 Januari 2014
Rp
Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Beban akrual
Utang pajak
Utang bonus dan tantiem
Utang lain-lain
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun:
Liabilitas sewa pembiayaan
Utang bank
14
30
15,30
18
16
17,30
12.762.802.541
42.570.705.053
124.299.474.418
10.876.658.837
3.000.000.000
8.267.201.937
17.793.690.559
34.554.220.440
128.761.243.170
11.802.223.205
1.500.000.000
8.459.888.361
39.834.321.381
64.501.071.521
117.760.371.803
11.757.057.124
5.481.216.207
16.108.415.633
20
19
26.243.556.648
21.000.000.000
-
-
249.020.399.434
202.871.265.735
255.442.453.669
176.422.406.543
5.760.000.000
173.593.554.351
50.760.000.000
205.136.576.816
29.500.000.000
157.928.509.646
355.775.960.894
255.896.576.816
187.428.509.646
215.040.000.000
215.040.000.000
215.040.000.000
43.008.000.000
19.140.284.328
78.851.553.805
43.931.172.900
43.008.000.000
19.140.284.328
21.227.230.705
39.013.482.383
43.008.000.000
(16.527.745.872)
62.019.957.816
-
399.971.011.033
337.428.997.416
303.540.211.944
1.004.767.371.361
796.196.839.967
746.411.175.259
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:
Liabilitas sewa pembiayaan
Utang bank
Liabilitas imbalan pasca kerja
20
19
21
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100.000 per saham
Modal dasar - 8.601.600 saham, modal ditempatkan
dan disetor 2.150.400 saham
Saldo Laba :
Cadangan kerugian
Cadangan pengembangan usaha
Belum ditentukan penggunaannya
Penghasilan komprehensif lain
22
23
24
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-4-
PT GAPURA ANGKASA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
Catatan
PENDAPATAN USAHA
Pendapatan ground handling dan AHAN
Pendapatan cargo warehousing
Pendapatan non ground handling
Jumlah pendapatan usaha
25
BEBAN POKOK PENJUALAN
Beban ground handling dan AHAN
Beban cargo warehousing
Beban non ground handling
Jumlah beban pokok penjualan
26
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Beban pemasaran
Beban umum dan administrasi
Jumlah beban usaha
27
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN - LAIN
Keuntungan kurs mata uang asing - bersih
Penghasilan bunga
Beban bunga
Lain-lain - bersih
Jumlah pendapatan (beban) lain - lain
-5-
920.364.166.980
101.416.871.302
24.665.366.254
1.046.446.404.536
192.525.546.786
163.996.543.364
5.750.404.563
101.431.640.452
107.182.045.015
5.477.779.525
143.483.993.128
148.961.772.653
62.960.134.513
24.089.312.659
27.768.879.469
53.795.896.046
35.191.255.044
12,24
4.917.690.517
39.013.482.383
21
5.104.569.406
(33.754.602.608)
(1.276.142.352)
8.438.650.652
8.746.117.571
13.697.530.427
62.542.013.617
48.888.785.471
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
1.008.507.473.077
81.025.862.191
36.759.489.664
1.126.292.824.932
77.885.208.705
29
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
988.675.595.342
158.751.988.570
63.015.363.988
1.210.442.947.900
2.871.403.226
1.167.413.324
(5.645.084.069)
49.531.631.321
47.925.363.802
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
POS-POS YANG TIDAK AKAN DIREKLASIFIKASI
KE LABA RUGI
Peningkatan revaluasi aset tetap - bersih
Pengukuran kembali kewajiban imbalan
pasti
Pajak penghasilan terkait pos-pos yang
tidak akan direklasifikasi
Jumlah penghasilan komprehensif lain tahun berjalan
setelah pajak
1.089.937.194.145
166.337.367.157
62.543.810.416
1.318.818.371.718
8.003.012.040
1.036.386.381
(4.917.859.234)
(11.579.832.253)
(7.458.293.066)
28
BEBAN PAJAK
2015
Rp
Disajikan kembali Catatan 2
2014
Rp
-
215.040.000.000
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
*) Disajikan kembali - Catatan 2a
Saldo 31 Desember 2015
Jumlah penghasilan
komprehensif tahun berjalan
215.040.000.000
Saldo 31 Desember 2014
-
23
Cadangan pengembangan
usaha
-
215.040.000.000
-
43.008.000.000
-
43.008.000.000
-
-
-
43.008.000.000
-
43.008.000.000
215.040.000.000
Jumlah laba komprehensif
23
2a
Dividen
Penyajian kembali - saldo
per 1 Januari 2014 *)
Penyesuaian implementasi
standar akuntansi
keuangan baru
Saldo 1 Januari 2014
perubahan kebijakan
akuntansi
Catatan
Cadangan
kerugian
Rp
Modal
ditempatkan
dan disetor
Rp
PT GAPURA ANGKASA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
-6-
19.140.284.328
-
19.140.284.328
-
35.668.030.200
-
(16.527.745.872)
-
(16.527.745.872)
Cadangan
pengembangan
usaha
Rp
78.851.553.805
57.624.323.100
21.227.230.705
9.875.303.088
(35.668.030.200)
(15.000.000.000)
62.019.957.817
(2.642.118.472)
64.662.076.289
Belum
ditentukan
penggunaannya
Rp
140.999.838.133
57.624.323.100
83.375.515.033
9.875.303.088
-
(15.000.000.000)
88.500.211.945
(2.642.118.472)
91.142.330.417
Saldo laba
Rp
-
-
-
-
-
43.931.172.900
4.917.690.517
39.013.482.383
39.013.482.383
Penghasilan
komprehensif
lain
Rp
399.971.011.033
62.542.013.617
337.428.997.416
48.888.785.471
-
(15.000.000.000)
303.540.211.945
(2.642.118.472)
306.182.330.417
Jumlah
ekuitas
Rp
PT GAPURA ANGKASA
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
2015
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Penerimaan (pembayaran) uang muka
dan biaya dibayar dimuka
Pembayaran pajak
Pembayaran kepada pemasok
Pembayaran deviden, bonus dan tantiem
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi
2014
Rp
1.324.292.941.708
1.115.361.130.561
3.697.243.006
(37.558.986.515)
(1.208.127.662.593)
(17.811.059.554)
(908.730.723)
(29.614.805.420)
(1.053.321.617.230)
(78.551.816.916)
64.492.476.052
(47.035.839.728)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan aset tetap
Penerimaan aset lain
Penambahan (pengurangan) beban tangguhan
(16.550.005.601)
1.802.445.273
157.093.511
(16.014.495.069)
30.000.000.000
(758.746.379)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Investasi
(14.590.466.817)
13.226.758.552
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan utang bank
Pembayaran angsuran utang bank
(24.000.000.000)
56.760.000.000
(35.500.000.000)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan
(24.000.000.000)
21.260.000.000
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
25.902.009.235
(12.549.081.176)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
50.448.827.142
62.997.908.318
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
76.350.836.377
50.448.827.142
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-7-
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
1.
UMUM
a.
Pendirian dan Informasi Umum
PT. Gapura Angkasa (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 32, tanggal 26 Januari 1998,
oleh Imas Fatimah, S.H. Notaris di Jakarta, Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman R.I. dalam surat keputusannya No. C-21003 HT.01.01-TH.99. Tahun 1999, tanggal
31 Desember 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 50 tanggal 23 Juni 2000,
Tambahan No. 3245. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir dengan Akta No. 2, tanggal 1 September 2010, oleh R. Suryawan Budi Prasetiyanto, SH,
MKn., Notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007
mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU45974.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 serta diumumkan dalam Berita Negara
nomor No 17 tanggal 28 Pebruari 2012.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor pusat di Gedung Dapenra lantai 1, 2 dan 3,
Jl. Angkasa Blok B12 Kav.8 Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama
meliputi bidang jasa penunjang pengangkutan (ground handling) udara dan pengangkutan barang.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1998. Jumlah wilayah jasa pelayanan
Perusahaan tersebar di 51 bandara di Indonesia dengan 28 kantor cabang dan 23 kantor
perwakilan. Jumlah karyawan tetap Perusahaan per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing
adalah 1.369 karyawan tetap dan 1.439 karyawan tetap.
b.
Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Susunan
pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Dewan Direksi
Direktur Utama
Direktur
31 Desember 2014
Novianto Herupratomo
Yushan Sayuti
Bintang Hidayat
Ituk Herarindri
IGN. Bambang Tjahjono
Novianto Herupratomo
Yushan Sayuti
Rinaldo J. Aziz
Edie Haryoto *)
IGN. Bambang Tjahjono
Agus Priyanto
H. Sucipto
Eko Diantoro
Ester Siahaan
Agus Priyanto
Tharian
Heru Legowo
Hariyanto
*) Mengundurkan diri sejak 10 September 2014 berdasarkan Akta No. 33.
-8-
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
2.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU
INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
a.
DAN
REVISI
(PSAK)
DAN
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
Dalam tahun berjalan Perusahaan telah menerapkan standar dan interpretasi baru dan revisi yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan
dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015.

PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi
komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif
telah diubah namanya menjadi “laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain”.
Amandemen terhadap PSAK 1 mempertahankan opsi untuk menyajikan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain baik sebagai suatu laporan tunggal atau disajikan dalam dua
laporan terpisah tetapi berturut-turut. Namun, amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan
tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari
penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan
direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi
ketika kondisi tertentu terpenuhi.
Amandemen ini telah diterapkan secara retrospektif, dan oleh karena itu penyajian pos
penghasilan komprehensif lain telah dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan tersebut.

PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon.
Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti
dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban
imbalan pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya
menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan
mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh
keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar
supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian
mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya, biaya
bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya
digantikan dengan nilai ”bunga neto” berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013) yang dihitung
dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto.
Perubahan ini berdampak pada jumlah yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain tahun-tahun sebelumnya (untuk rincian lihat tabel di bawah ini).
Selanjutnya PSAK 24 (revisi 2013), memperkenalkan perubahan tertentu dalam penyajian
biaya manfaat pensiun termasuk pengungkapan yang lebih luas.
Ketentuan transisi yang spesifik berlaku untuk penerapan pertama kali atas PSAK 24 (revisi
2013). Perusahaan menerapkan ketentuan transisi yang relevan dan menyajikan kembali
jumlah-jumlah komparatif atas dasar retrospektif.
-9-
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Pengaruh atas aset, liabilitas dan ekuitas atas penerapan PSAK 24 (revisi 2013)
Setelah disajikan kembali
31 Desember 2014
1 Januari 2014
Rp
Rp
ASET LANCAR
Aset pajak tangguhan
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas imbalan kerja
EKUITAS
Saldo laba
Sebelum disajikan kembali
31 Desember 2014
1 Januari 2014
Rp
Rp
49.154.593.480
41.427.254.046
39.957.472.349
40.546.547.893
205.136.576.816
157.928.509.646
168.348.092.297
154.405.685.021
21.227.230.705
62.019.957.816
48.818.594.100
64.662.076.294
Pengaruh atas jumlah laba komprehensif untuk tahun penerapan atas PSAK 24 (revisi 2013)
2014
Setelah disajikan
kembali
Rp
BEBAN USAHA
Beban umum dan administrasi
Sebelum disajikan
kembali
Rp
143.483.993.128
143.972.935.838
BEBAN PAJAK
27.768.879.469
27.646.643.792
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
35.191.255.044
34.824.548.011
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pengukuran kembali kewajiban imbalan pasti
Pajak penghasilan terkait
(33.754.602.608)
8.438.650.652
-
Berikut ini standar baru dan standar revisi lainnya serta interpretasi yang juga diterapkan dalam
laporan keuangan. Penerapan standar ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang
dilaporkan dalam laporan keuangan.












b.
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri
PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan
PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset
PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian
PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan
PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAK 66, Pengaturan Bersama
PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan
Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah
1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Standar

PSAK 110 (revisi 2015), Akuntansi Sukuk
- 10 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Penyesuaian

PSAK 5, Segmen Operasi,

PSAK 7, Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi,

PSAK 13, Properti Investasi,

PSAK 16, Aset Tetap,

PSAK 19, Aset Tak berwujud,

PSAK 22, Kombinasi Bisnis,

PSAK 25, Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan

PSAK 53, Pembayaran Berbasis Saham dan

PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah
1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu:






PSAK 4, Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan
Tersendiri,
PSAK 15, Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi,
PSAK 24, Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja,
PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi,
PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi dan
ISAK 30, Pungutan
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah
1 Januari 2016, dengan penerapan secara prospektif yaitu:



PSAK 16, Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi,
PSAK 19, Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi dan
PSAK 66, Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi
Bersama
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah
1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: amandemen PSAK 1, Penyajian
Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31, Interpretasi atas Ruang
Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.
Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69, Agrikultur dan
amandemen PSAK 16, Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak
dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan.
3.
KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
a.
Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia.
- 11 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
b.
Dasar Penyusunan
Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis, kecuali aset tetap tertentu yang diukur
pada jumlah revaluasian pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan
akuntansi di bawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan
adalah mata uang Rupiah (Rp).
Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran
barang dan jasa.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau
diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas,
Perusahaan memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar
memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal
pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam laporan
keuangan ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi pembayaran berbasis
saham dalam ruang lingkup PSAK 53, transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan
pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai
wajar, seperti nilai realisasi neto dalam PSAK 14 dan nilai pakai dalam PSAK 48.
Selain itu, untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke Level 1, 2
atau 3 berdasarkan tingkat input untuk pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi dan
signifikansi input pada pengukuran nilai wajar secara keseluruhan, yang digambarkan sebagai
berikut:

Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau
liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran;

Input Level 2 adalah input, selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1, yang dapat
diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung; dan

Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus
kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
c.
Transaksi dan saldo dalam Mata Uang Asing
Dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan, transaksi dalam mata uang asing selain mata
uang fungsional Perusahaan (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal
transaksi. Pada setiap akhir perode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan kembali
pada kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar
dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar
ditentukan. Pos nonmoneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan
kembali.
Selisih kurs pada pos moneter diakui dalam laporan laba rugi pada periode saat terjadinya.
Kurs konversi yang digunakan adalah kurs pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp 13.795 dan Rp 12.440 per 1 US Dolar.
- 12 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
d.
Transaksi Pihak-pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor):
a.
b.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut:
i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
ii.
memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau
iii.
merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas
pelapor.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya
entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang
mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas
pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor
juga berelasi dengan entitas pelapor.
vi.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (a) (i).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas
atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
e.
Kas dan Setara Kas
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi
yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak
dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
f.
Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih
rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih
merupakan estimasi harga jual dari persediaan dikurangi seluruh biaya penyelesaian dan estimasi
biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.
g.
Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus.
- 13 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
h.
Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan
dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan
penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang
berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar
nilai wajar.
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain yang mempunyai jangka waktu
pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif
diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek
dimana pengakuan bunga tidak material.
Metode suku bunga efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
yang diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga
atau beban bunga selama periode terkait.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan
atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan
dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur
instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk
memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain instrumen
keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Penurunan nilai aset keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(FVTPL), dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset
keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan
tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat
diestimasi secara andal.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:



kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga; atau
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan.
- 14 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan
secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan
nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa
lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit,
dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi
dengan default atas piutang.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian
penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari
estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari
aset keuangan tersebut.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur
berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa
depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan
yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara
langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui
penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan
melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah
dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan
piutang diakui dalam laba rugi.
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan
tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai
diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai
tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai, sepanjang nilainya tidak melebihi biaya
perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas
arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika
Perusahaan tidak men-transfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan
manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan
mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang di-transfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah
yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan
manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan
dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
i.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur sebesar nilai wajar. Biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung ke dalam akuisisi atau penerbitan liabilitas keuangan (selain
liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi) dikurangkan dari nilai wajar liabilitas
keuangan, sesuai dengan pengakuan awal. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan akuisisi liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui
segera dalam laporan laba rugi.
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasikan
sesuai substansi perjanjian kontrak dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
- 15 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Instrumen ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang membuktikan hak residual atas aset Perusahaan
setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil yang diterima,
setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Liabilitas keuangan – biaya amortisasi
Utang bank, utang sewa pembiayaan, utang usaha dan utang lainnya pada awalnya dinilai
berdasarkan nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya dinilai berdasarkan
biaya perolehan yang diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan beban
bunga diakui berdasarkan suku bunga efektif.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika, dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah
dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang
dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
j.
Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan
posisi keuangan jika dan hanya jika,
k.

saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah
yang telah diakui tersebut; dan

berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.
Aset Tetap
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam atau penyediaan jasa atau untuk tujuan
administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi kerugian penurunan nilai.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap
sebagai berikut:
Tahun
Pengembangan aset sewa bangunan
Kendaraan bermotor
Peralatan operasi
1-5
5 - 10
5-8
Tanah tidak disusutkan.
Aset sewaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset
tetap yang sama yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama periode yang lebih pendek antara
masa sewa dan umur manfaatnya.
Taksiran masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun
dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
- 16 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Mulai tahun 2014, tanah dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi. Sebelum tahun 2014, tanah
dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Kenaikan yang berasal dari revaluasi
tanah diakui pada penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada sebagian
surplus revaluasian, kecuali sebelumnya penurunan nilai revaluasi atas aset yang sama pernah
diakui dalam laporan laba rugi, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai
aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi. Penurunan jumlah tercatat dari
revaluasi tanah dibebankan dalam laporan laba rugi apabila penurunan tersebut melebihi saldo
surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada. Surplus revaluasi tanah yang telah disajikan
dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan
pengakuannya.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau
memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar
kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir
ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap.
Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi
pada tahun yang bersangkutan.
l.
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan
untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai.
Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat
kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah
terpulihkani atas suatu aset individual, Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit
penghasil kas atas aset.
Estimasi jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dan
nilai pakai. Dalam menilai nilai pakainya, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai
waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum
disesuaikan.
Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari
nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat
diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi kecuali aset tersebut
dicatat sebesar nilai revaluasi, dimana kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan
revaluasi.
Ketika rugi penurunan nilai kemudian dibalik, nilai tercatat aset (atau unit penghasil kas) meningkat
menjadi estimasi yang direvisi dari jumlah terpulihkan, akan tetapi peningkatan nilai tercatat tidak
boleh melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan tanpa ada kerugian penurunan nilai yang telah
diakui untuk aset (atau unit penghasil kas) di tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai
segera diakui dalam laba rugi, kecuali aset tersebut dicatat pada nilai revaluasi, dalam hal tersebut
pembalikan rugi penurunan nilai diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan dalam Catatan 3h.
m. Sewa
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang
tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
- 17 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Sebagai Lessee
Aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar
aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai
kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi
keuangan konsolidasi sebagai liabilitas sewa pembiayaan.
Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang
merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang
konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba rugi. Sewa
kontijensi dibebankan pada periode terjadinya.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa,
kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat
aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontijensi diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas.
Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis
lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat
yang dinikmati pengguna.
n.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima dikurangi
dengan estimasi retur pelanggan, rabat dan cadangan lain yang serupa.
Pendapatan Jasa
Pendapatan dari kontrak atas penyediaan jasa diakui pada saat jasa diserahkan dengan mengacu
pada perjanjian yang mendasari.
Penghasilan bunga
Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang
dan tingkat bunga yang berlaku.
Beban
Beban diakui pada saat terjadinya.
o.
Imbalan Pasca-Kerja dan Imbalan Kerja Jangka
Imbalan Pasca-Kerja
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetapnya.
Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan
Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan
penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran
kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang tercermin langsung dalam laporan
posisi keuangan yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode
terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin segera
dalam saldo laba dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada
periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal
periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti
dikategorikan sebagai berikut:

Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen
dan penyelesaian)
- 18 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan


Beban atau pendapatan bunga neto
Pengukuran kembali
Perusahaan menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, Keuntungan
dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu.
Imbalan Kerja Jangka Panjang
Perhitungan imbalan kerja jangka panjang ditentukan dengan menggunakan Projected Unit Credit.
Biaya jasa lalu dan keuntungan (kerugian) aktuarial diakui langsung pada periode yang
bersangkutan.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan kerja jangka panjang di laporan posisi keuangan
merupakan nilai kini liabilitas imbalan kerja pasti.
p.
Provisi
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan
kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan
risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan
arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah
nilai kini dari arus kas.
Ketika beberapa atau keseluruhan dari manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang
diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat
kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
q.
Pajak Penghasilan
Pajak terutang dihitung berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan. Laba kena pajak berbeda
dari laba sebelum pajak yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam
laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan dalam perhitungan laba kena
pajak. Liabilitas pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer kena pajak.
Aset pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan sepanjang kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia sehingga
perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika
perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal (bukan kombinasi bisnis) dari aset dan liabilitas
suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan
berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan berdasarkan tarif pajak
(dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode
pelaporan.
- 19 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai
dengan cara Perusahaan memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau
menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi
jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang
memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi periode,
kecuali sepanjang pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui, di luar
laba rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam
hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi.
4.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen
diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan
liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada
pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda
dari estimasi tersebut.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui
dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada
periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa
depan.
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat
pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan,
selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia mengharuskan
manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas yang
dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta
jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang
diestimasi.
Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi
ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan
penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya
dijelaskan dibawah ini.
i.
Estimasi Masa Manfaat atas Aset Tetap
Manajemen mengestimasi masa manfaat aset tetap berdasarkan penggunaan dari aset yang
diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan
perkembangan teknologi dimasa depan dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap
adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi
teknis internal dan pengalaman untuk aset yang sama. Estimasi masa manfaat ditelaah paling
sedikit setiap akhir periode pelaporan dan diperbaharui jika ekspektasi berbeda dari estimasi
sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial
dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di
masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam
estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Nilai tercatat aset
tetap telah diungkapkan dalam Catatan 12.
- 20 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
ii.
Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Perusahaan menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal
pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi,
manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi.
Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah
dan waktu arus kas masa depan yang direviu secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara
estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah
diungkapkan dalam Catatan 6 dan 7.
iii.
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Beban dari program pensiun manfaat pasti dan nilai kini dari kewajiban pensiun ditentukan oleh
penilaian aktuaris dengan menggunakan beberapa asumsi diantaranya tingkat diskonto, tingkat
pengembalian dana yang diharapkan, tingkat kenaikan kompensasi dan tingkat kematian.
Kewajiban manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi. Nilai tercatat liabilitas telah
diungkapkan dalam Catatan 21.
5.
KAS DAN SETARA KAS
31 Desember
2015
Rp
Kas
Dolar Amerika Serikat
Rupiah
Jumlah Kas
Bank
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 30)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri Syariah
Pihak ketiga
Bank Mega
Bank Bukopin
Bank BCA
Bank Danamon
Dolar Amerika Serikat
Pihak berelasi (Catatan 30)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah Bank
Jumlah Kas dan Setara Kas
- 21 -
31 Desember
2014
Rp
129.866.130
120.905.521
250.771.651
143.591.988
694.160.779
837.752.767
12.150.266.783
6.377.589.158
4.605.615.188
176.082.376
15.050.982.212
399.503.488
5.178.569.641
33.261.549
208.667.424
804.068
500.001
-
804.068
3.039.218
32.414.351.257
15.904.127.069
4.262.061.402
76.100.064.726
23.384.802.846
5.560.111.353
49.611.074.375
76.350.836.377
50.448.827.142
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
6.
PIUTANG USAHA
a.
b.
Berdasarkan Debitur
31 Desember
2014
Rp
Pihak berelasi (Catatan 30)
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
PT Citilink Indonesia
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia
PT Angkasa Pura II (Persero)
PT Angkasa Pura I (Persero)
Sekretariat Negara
Jumlah
92.172.057.233
23.969.606.753
4.968.310.392
3.521.875.805
898.291.832
133.696.633
125.663.838.648
69.653.273.306
14.477.001.706
9.775.027.916
1.387.681.199
95.292.984.127
Pihak ketiga
Maskapai Penerbangan Lainnya
Maskapai Penerbangan Asing
Non-maskapai
Lain-lain
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
34.106.858.048
21.110.187.273
7.081.573.669
1.783.215.345
64.081.834.335
(28.703.360.986)
35.378.473.349
32.218.042.289
21.863.384.644
3.870.476.219
3.739.796.914
61.691.700.066
(28.490.879.745)
33.200.820.321
Jumlah Piutang Usaha
161.042.311.997
128.493.804.448
31 Desember
2015
Rp
31 Desember
2014
Rp
141.994.588.402
19.047.723.595
161.042.311.997
106.630.419.804
21.863.384.644
128.493.804.448
Berdasarkan Mata Uang
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Jumlah
c.
31 Desember
2015
Rp
Berdasarkan Umur Piutang tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai
Belum jatuh tempo
1 - 60 hari
61 - 180 hari
181 - 360 hari
> 360 hari
Jumlah
31 Desember
2015
Rp
31 Desember
2014
Rp
45.556.413.985
92.748.215.017
17.746.607.052
2.374.711.212
2.616.364.731
161.042.311.997
14.457.337.473
76.224.437.387
2.735.865.898
6.372.514.014
28.703.649.676
128.493.804.448
Jangka waktu rata-rata kredit penjualan adalah 30 - 45 hari untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2015 dan 2014. Piutang usaha tidak dijaminkan, tidak dikenakan bunga dan umumnya dikenakan
syarat pembayaran sesuai perjanjian dengan jangka waktu antara 30 hari sejak tanggal penagihan.
- 22 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Mutasi penyisihan cadangan kerugian penurunan adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015
Rp
Saldo awal tahun
Penambahan
Pemulihan
Saldo akhir tahun
28.490.879.745
406.727.882
(194.246.641)
28.703.360.986
31 Desember
2014
Rp
25.902.684.551
2.588.195.194
28.490.879.745
Perusahaan mengakui cadangan kerugian penurunan nilai piutang mengacu pada pengalaman masa
lalu pihak lawan.
Dalam menentukan pemulihan dari piutang usaha, Perusahaan mempertimbangkan setiap perubahan
dalam kualitas dari piutang usaha sejak tanggal awal kredit diberikan sampai dengan akhir periode
pelaporan.
Termasuk dalam penambahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah piutang usaha yang
diturunkan nilainya secara individual masing-masing sebesar Rp 406.727.882 dan Rp 2.588.195.194
pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Perusahaan tidak memiliki jaminan atas piutang tersebut.
Berdasarkan penelaahan yang dilakukan oleh manajemen atas piutang usaha yang telah jatuh tempo
tetapi tidak mengalami penurunan nilai, manajemen beranggapan bahwa piutang usaha tersebut masih
dapat dipulihkan karena tidak terdapat perubahan yang signifikan atas kualitas kredit dari pelanggan
tersebut.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang kepada pihak ketiga
adalah cukup. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara
signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. Tidak diadakan pencadangan kerugian penurunan nilai
atas piutang kepada pihak berelasi karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat
ditagih.
7.
PIUTANG LAIN-LAIN
31 Desember
2015
Rp
Piutang pegawai
Lain-lain
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah bersih
2.617.521.153
212.985.166
2.830.506.319
(2.433.903.169)
396.603.150
31 Desember
2014
Rp
2.619.903.169
1.811.039.361
4.430.942.530
(2.433.903.169)
1.997.039.361
Perusahaan mengakui cadangan kerugian penurunan nilai piutang sebesar 100% atas seluruh piutang
yang jatuh tempo lebih dari 360 hari dan tidak dapat dipulihkan mengacu pada pengalaman masa lalu
pihak lawan dan analisis posisi keuangan kini pihak lawan.
- 23 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
8.
PERSEDIAAN
31 Desember
2015
Rp
Suku Cadang Peralatan GSE
Penunjang Suku Cadang GSE
Peralatan Kantor
Bahan Bakar dan Pelumas
Jumlah
8.910.162.102
1.085.740.003
626.758.125
399.505.447
11.022.165.677
31 Desember
2014
Rp
9.278.700.434
509.819.800
546.746.764
368.596.252
10.703.863.250
Seluruh nilai persediaan yang disajikan di atas tidak diasuransikan dan tidak sedang dijaminkan atas
kewajiban dan atau pinjaman lainnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai
persediaan.
9.
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Sewa bangunan
Uang muka karyawan
Uang muka handling fee
Lain-lain
Jumlah
31 Desember
2015
Rp
4.471.045.891
1.748.947.271
1.403.255.959
254.308.471
7.877.557.592
10. PAJAK DIBAYAR DIMUKA
31 Desember
2015
Rp
Pajak penghasilan
Pasal 23
Pasal 28A (Catatan 29)
Tahun 2015
Tahun 2014
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah
31 Desember
2014
Rp
5.593.813.382
4.359.452.574
1.067.666.950
553.867.692
11.574.800.598
31 Desember
2014
Rp
4.581.013.095
4.849.244.231
11.360.189.774
4.659.539.206
38.246.800.006
58.847.542.081
434.196.380
21.957.270.494
27.240.711.105
Pajak penghasilan pasal 23 merupakan pajak penghasilan pasal 23 yang belum diperoleh bukti
potongnya sampai dengan tanggal pelaporan, karena penerapan sistem SAP yang mengacu pada
kebijakan akuntansi entitas induk dimana pajak penghasilan pasal 23 dicatat pada saat pengakuan
pendapatan yang terkait. Pajak penghasilan ini akan digunakan sebagai kredit pajak ketika bukti potong
diterima pada periode berikutnya.
- 24 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
11. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA
31 Desember
2015
Rp
Pendapatan Ground Handling
Pihak berelasi (Catatan 30)
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
PT Citilink Indonesia
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia
PT Angkasa Pura I (Persero)
Pihak ketiga
Maskapai penerbangan asing
Maskapai penerbangan lainnya
Pendapatan Warehousing
Pendapatan Lain-lain
Jumlah
31 Desember
2014
Rp
27.302.779.241
9.209.647.500
1.325.108.392
82.805.430
69.166.271.042
6.448.772.157
482.863.184
174.748.794
19.686.333.668
2.865.213.139
1.678.626.113
5.261.492.850
67.412.006.333
16.409.584.735
3.689.694.978
3.732.392.322
4.506.851.519
104.611.178.731
12. ASET TETAP
1 Januari
2015
Rp
Biaya perolehan/revaluasi
Tanah
Pengembangan aset
sewa bangunan
Peralatan operasi
Kendaraan bermotor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Akumulasi penyusutan
Pengembangan aset
sewa bangunan
Peralatan operasi
Kendaraan bermotor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Jumlah Tercatat
Penambahan
Rp
Surplus
revaluasi
Rp
Reklasifikasi
Rp
31 Desember
2015
Rp
44.235.000.000
-
-
4.915.000.000
49.150.000.000
31.156.113.901
27.659.416.761
740.598.091.219
2.435.487.582
4.158.912.997
3.436.570.032
(1.938.130.780)
10.556.814.203
(17.518.531.315)
-
31.653.470.703
42.375.143.961
726.516.129.936
843.648.621.881
209.184.998.181
219.215.968.792
(8.899.847.892)
4.915.000.000
209.184.998.181
1.058.879.742.781
16.582.620.191
18.665.907.522
400.007.158.716
6.595.296.281
3.689.968.782
37.036.011.536
(904.117.800)
5.581.365.421
(11.801.963.164)
-
22.273.798.672
27.937.241.725
425.241.207.088
435.255.686.429
4.374.447.384
51.695.723.983
(7.124.715.543)
-
4.374.447.384
479.826.694.869
408.392.935.452
579.053.047.912
- 25 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
1 Januari
2014
Rp
Penambahan
Rp
Surplus
revaluasi
Rp
Reklasifikasi
Rp
31 Desember
2014
Rp
Biaya perolehan/revaluasi
Tanah
Pengembangan aset
sewa bangunan
Peralatan operasi
Kendaraan bermotor
Jumlah
5.218.827.100
-
-
39.016.172.900
44.235.000.000
31.147.012.235
27.373.692.434
724.878.422.143
788.617.953.912
9.101.666
285.724.327
15.719.669.076
16.014.495.069
-
39.016.172.900
31.156.113.901
27.659.416.761
740.598.091.219
843.648.621.881
Akumulasi penyusutan
Pengembangan aset
sewa bangunan
Peralatan operasi
Kendaraan bermotor
Jumlah
10.818.099.767
17.515.555.084
371.224.305.383
399.557.960.234
5.764.520.424
1.150.352.438
28.782.853.333
35.697.726.195
-
-
16.582.620.191
18.665.907.522
400.007.158.716
435.255.686.429
Jumlah Tercatat
389.059.993.678
408.392.935.452
Kendaraan bermotor meliputi mobil dan Ground Support Equipment.
Beban penyusutan yang dibebankan dalam beban operasional untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 51.695.723.983 dan Rp 35.697.726.195.
Penilaian atas nilai wajar aset tetap tanah dilakukan oleh penilai independen yang telah teregistrasi di
OJK, KJPP Iskandar & Rekan untuk tahun 2015 dan 2014.
Berdasarkan laporan penilaian tersebut dilakukan sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI)
yang ditentukan berdasarkan transaksi terkini dalam ketentuan yang wajar. Metode penilaian yang
digunakan adalah pendekatan nilai pasar.
Perusahaan tidak mengasuransikan aset tetap yang dimiliki atas segala risiko yang mungkin timbul.
Aset tetap digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 19).
13. ASET LAIN
31 Desember
2015
Rp
Jaminan sewa ruangan
Biaya membership golf
Aset tidak digunakan
Beban tangguhan
Jaminan listrik dan air
Jumlah
1.433.509.734
1.081.120.000
694.606.826
136.672.910
33.770.495
3.379.679.965
31 Desember
2014
Rp
2.170.429.484
1.081.120.000
293.766.421
33.770.495
3.579.086.400
Jaminan sewa ruangan
Jaminan sewa ruang merupakan jaminan kepada pihak otoritas bandara terkait dengan sewa ruangan
kantor kepada pihak pengelola. Jaminan sewa ruang tersebut secara legal tidak dapat dicairkan oleh
pihak penerima (otoritas) bandara sepanjang Perusahaan mematuhi dan membayar sewa ruang
secara tepat waktu, sehingga secara substansi sifatnya jangka panjang dengan pertimbangan bahwa
kegiatan utama Perusahaan adalah jasa ground handling yang tentunya selalu dan hanya berada di
lingkungan bandara.
- 26 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Biaya membership golf
Biaya membership golf merupakan biaya keanggotaan (membership) golf club untuk 10 (sepuluh)
anggota yang terdaftar yang merupakan pembayaran awal (initial payment) keanggotaan personil
Perusahaan dalam suatu golf club yang sifatnya "dapat dipindahtangankan" (transferable). Biaya
membership golf ini akan dibebankan, jika ada potensi penurunan nilai pasar secara material atas biaya
perolehan awalnya.
Aset tidak digunakan
Aset tidak digunakan merupakan aset yang segera akan dijual terutama terdiri dari kendaraan bermotor
dan peralatan operasi.
Beban tangguhan
Beban tangguhan merupakan pengeluaran yang berkenaan dengan biaya pengembangan aset gudang
cargo di Kantor Cabang Bandara Soekarno-Hatta dimana bangunan tersebut diperoleh secara sewa.
14. UTANG USAHA
a.
Berdasarkan Pemasok
Pihak berelasi (Catatan 30)
PT Angkasa Pura II (Persero)
PT Angkasa Pura I (Persero)
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia
PT Aero Wisata
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
PT Aero Systems Indonesia
PT Aero Prima
PT Citilink Indonesa
Sub jumlah
31 Desember
2015
Rp
31 Desember
2014
Rp
6.432.694.725
2.871.598.612
1.780.666.394
787.551.637
431.804.980
304.000.000
154.486.193
12.762.802.541
14.629.699.166
807.967.395
1.960.945.590
199.757.172
195.321.236
17.793.690.559
Pihak ketiga
Administrasi dan Umum
Subkontrak
Investasi Alat GSE
Bahan Bakar
Pemeliharaan dan Perbaikan
Sub jumlah
24.543.923.534
13.659.764.030
3.445.973.313
782.790.868
138.253.308
42.570.705.053
11.317.529.552
16.673.528.675
3.734.291.442
1.292.027.472
1.536.843.299
34.554.220.440
Jumlah
55.333.507.594
52.347.910.999
- 27 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
b.
Berdasarkan Mata Uang
31 Desember
2015
Rp
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Jumlah
c.
44.743.851.791
10.589.655.803
55.333.507.594
Berdasarkan Umur
31 Desember
2015
Rp
Belum jatuh tempo
Jatuh tempo:
1 - 60 hari
61 - 180 hari
181 - 360 hari
> 360 hari
Jumlah
15. BEBAN AKRUAL
Pihak berelasi (Catatan 30)
PT Aero Systems Indonesia
PT Citilink Indonesia
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia
PT Angkasa Pura II (Persero)
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Pihak Ketiga
Biaya outsourcing SDM
Biaya sewa
Biaya konsesi
Biaya operasional ground handling
Biaya pemeliharaan dan perbaikan
Biaya rekening telepon, listrik dan air
Biaya pegawai
Biaya lainnya (dibawah Rp 1 Milyar)
Jumlah
- 28 -
31 Desember
2014
Rp
49.452.793.587
2.895.117.412
52.347.910.999
31 Desember
2014
Rp
16.871.346.163
6.952.363.479
21.560.507.626
8.146.740.386
1.827.265.067
6.927.648.352
55.333.507.594
14.871.248.330
22.734.994.723
7.156.117.086
633.187.381
52.347.910.999
31 Desember
2015
Rp
31 Desember
2014
Rp
13.643.397.600
3.991.201.941
588.831.435
202.205.992
-
1.337.277.778
71.654.400
535.503.301
68.635.331.570
15.083.660.427
9.563.248.695
7.822.059.834
1.802.420.177
1.477.567.214
157.986.755
1.331.562.778
124.299.474.418
84.363.393.209
21.762.561.692
4.946.449.940
3.592.623.967
1.768.340.101
924.678.469
7.171.763.080
2.286.997.233
128.761.243.170
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
16. UTANG BONUS DAN TANTIEM
Utang bonus dan tantiem per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 3.000.000.000
dan Rp 1.500.000.000 sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahun 2015 dan 2014.
17. UTANG LAIN-LAIN
31 Desember
2015
Rp
Pihak berelasi (Catatan 30)
PT Angkasa Pura II (Persero)
Pihak ketiga
Uang titipan
Pembelian barang dan jasa
Sharing cargo
Iuran dana pensiun
Jaminan pelanggan
Iuran THT dan jamsostek
Lain-lain
Jumlah
31 Desember
2014
Rp
-
44.846.337
3.467.726.461
2.598.048.480
844.300.289
665.875.522
540.495.104
11.943.510
138.812.571
8.267.201.937
2.927.445.412
2.186.289.145
1.186.750.921
254.737.829
462.688.715
1.157.400.566
239.729.436
8.459.888.361
18. UTANG PAJAK
31 Desember
2015
Rp
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 4(2)
Badan (Catatan 29)
Tahun 2013
Tahun 2012
Utang pajak lainnya
Pajak pertambahan nilai
Jumlah
31 Desember
2014
Rp
4.402.266.848
2.637.444.068
602.084.000
715.843.656
428.756.507
2.629.611.242
1.963.282.273
223.495.240
2.090.263.758
10.876.658.837
4.110.980.855
2.868.075.252
6.778.343
11.802.223.205
Utang pajak lainnya merupakan utang sanksi bunga atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB) pajak penghasilan badan tahun 2013 yang diterima di tahun 2015 (Catatan 29).
- 29 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
19. UTANG BANK
31 Desember
2015
Rp
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Bagian jatuh tempo dalam satu tahun
Liabilitas jangka panjang
26.760.000.000
(21.000.000.000)
5.760.000.000
31 Desember
2014
Rp
50.760.000.000
50.760.000.000
Berdasarkan akta notaris Perjanjian Kredit Nomor 6 tanggal 13 Maret 2014, Perusahaan memperoleh
fasilitas kredit dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam bentuk fasilitas kredit investasi
dengan plafond sebesar Rp 56.760.0000.000. Tingkat bunga per tahun adalah berdasarkan bunga LPS
(Lembaga Penjamin Simpanan) +3%. Fasilitas ini berlaku selama 36 bulan dengan agunan berupa
peralatan Ground Support Equipment (GSE).
20. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN
Pada tanggal 8 Juni 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa peralatan Ground Support
Equipment (GSE) sebanyak 215 unit dengan Thompson Robbins Maintenance Pte Ltd. Jangka waktu
sewa adalah 120 bulan sejak tanggal berita acara serah terima masing-masing peralatan GSE dengan
suku bunga efektif sebesar 5,06%. Serah terima peralatan GSE akan dilakukan secara bertahap sesuai
dengan jadwal yang telah disepakati kedua belah pihak yaitu Agustus 2015 hingga Januari 2017. Pada
tanggal 31 Desember 2015, peralatan GSE yang telah dilakukan serah terima adalah sebanyak 11 unit.
Tidak ada uang jaminan atas pembiayaan ini. Utang sewa didenominasi dalam Dolar Amerika Serikat
yang dibayar setiap bulan sesuai dengan tarif sewa masing-masing peralatan GSE yang telah diserahterimakan kepada Perusahaan.
Pembayaran minimum sewa dan nilai kini pembayaran minimum sewa berdasarkan perjanjian sewa
pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Pembayaran
minimum sewa
Rp
Rincian liabilitas sewa
berdasarkan jatuh tempo
Tidak lebih dari satu tahun
Lebih dari satu tahun dan kurang
dari lima tahun
Lebih dari lima tahun
Nilai kini
pembayaran
minimum sewa
Rp
27.145.594.075
26.243.556.648
131.724.316.500
100.194.217.581
109.611.496.424
66.810.910.119
Dikurangi: biaya keuangan masa depan
259.064.128.156
(56.398.164.965)
202.665.963.191
-
Nilai kini pembayaran minimum sewa
202.665.963.191
202.665.963.191
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Liabilitas Sewa Jangka Panjang - Bersih
26.243.556.648
176.422.406.543
- 30 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
21. IMBALAN KERJA
a.
Imbalan Pasca-kerja
Program Iuran Pasti
Perusahaan menyelenggarakan program fasilitas kesehatan untuk semua karyawan yang
memenuhi persyaratan dan keluarganya. Program jaminan hari tua ini dikelola oleh PT AJ In
Health.
Program Pensiun Imbalan Pasti
Perusahaan memberikan imbalan kepada karyawan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan
kebijakan Perusahaan yang didasarkan pada Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun
2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan
kerja ini.
b.
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain
Perusahaan memberikan penghargaan masa bakti kepada karyawan yang telah bekerja selama
20 tahun sesuai dengan kebijakan Perusahaan. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan
tersebut adalah masing-masing 1.369 dan 1.439 karyawan per 31 Desember 2015 dan 2014.
Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja
ini.
Tahun 2015, Perusahaan mengubah program persiapan pensiun, dimana karyawan tidak dapat
memanfaatkan opsi untuk tidak aktif bekerja selama satu tahun sebelum usia pensiun normal.
Dibawah “Perjanjian Kerja Bersama” (PKB) terbaru seluruh karyawan harus aktif bekerja hingga
usia pensiun normal.
Pada 31 Desember 2015 dan 2014, perhitungan imbalan kerja program imbalan pasti dan imbalan
kerja jangka panjang lainnya dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen,
dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Tingkat
Tingkat
Tingkat
Tingkat
Tingkat
diskonto
kenaikan gaji
kematian
cacat
pengunduran diri
Tingkat pensiun normal
Biay a kesehatan - untuk
kesehatan
31 Desember 2015
31 Desember 2014
9%
5%
100% TMIII
5% TM III
1% usia 40 tahun
menurun secara garis lurus
sampai 0% usia 56 tahun
56 tahun
8%
5%
100% TMIII
5% TM III
1% usia 40 tahun
menurun secara garis lurus
sampai 0% usia 56 tahun
56 tahun
Rp 232.100
Rp 207.200
Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Perusahaan terhadap risiko aktuarial
seperti risiko tingkat bunga, risiko biaya kesehatan dan risiko gaji
Risiko Tingkat Bunga
Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program.
Risiko Biaya Kesehatan
Peningkatan biaya premi kesehatan akan meningkatkan liabilitas program.
- 31 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Risiko Gaji
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta
program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program
itu.
Beban imbalan yang diakui di laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah:
Program
imbalan pasti
Rp
Biay a jasa:
Biay a jasa kini
Biay a jasa lalu
Bunga neto atas liabilitas
Keuntungan aktuaria
Komponen dari beban
imbalan kerja y ang diakui
dalam laba rugi
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan kerja:
Keuntungan aktuaria
Komponen beban imbalan
kerja y ang diakui dalam
penghasilan komprehensif
lain
Jumlah
Biay a jasa:
Biay a jasa kini
Bunga neto atas liabilitas
Kerugian aktuaria
Komponen dari beban
imbalan kerja y ang diakui
dalam laba rugi
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan kerja:
Kerugian aktuaria
Komponen beban imbalan
kerja y ang diakui dalam
penghasilan komprehensif
lain
Jumlah
Pensiun
kesehatan
Rp
31 Desember 2015
Imbalan kerja
Persiapan Masa
Pensiun
Rp
Penghargaan
masa bakti
Rp
Jumlah
Rp
6.215.098.271
3.326.032.485
7.983.634.472
-
1.158.455.170
5.852.530.291
4.258.764.740
-
(39.862.295.099)
-
665.113.343
640.822.976
(365.550.160)
8.038.666.784
(30.683.732.323)
12.883.222.188
(365.550.160)
17.524.765.228
11.269.750.201
(39.862.295.099)
940.386.159
(10.127.393.511)
(2.811.854.599)
(2.292.714.807)
-
-
(5.104.569.406)
(2.811.854.599)
(2.292.714.807)
-
-
(5.104.569.406)
14.712.910.629
8.977.035.394
Program
imbalan pasti
Rp
Disajikan kembali - Catatan 2
31 Desember 2014
Imbalan kerja
Pensiun
Persiapan Masa
Penghargaan
kesehatan
Pensiun
masa bakti
Rp
Rp
Rp
(39.862.295.099)
940.386.159
(15.231.962.917)
Jumlah
Rp
4.359.775.075
6.361.458.008
-
966.175.592
3.269.143.890
-
1.511.717.586
2.541.162.319
7.507.186.037
581.189.796
706.283.276
1.752.372.781
7.418.858.049
12.878.047.493
9.259.558.818
10.721.233.083
4.235.319.482
11.560.065.942
3.039.845.853
29.556.464.360
26.646.398.946
7.108.203.662
-
-
33.754.602.608
26.646.398.946
7.108.203.662
-
-
33.754.602.608
37.367.632.029
11.343.523.144
3.039.845.853
63.311.066.968
- 32 -
11.560.065.942
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Program
imbalan pasti
Rp
Nilai kini kewajiban imbalan
pasti - awal tahun
Biay a jasa kini
Beban bunga
Biay a jasa lalu
Imbalan y ang dibay arkan
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan kerja:
Kerugian aktuaria y ang
timbul dari peny esuaian
Keuntunga aktuaria y ang
timbul dari perubahan
asumsi keuangan
Nilai kini kewajiban imbalan
pasti - akhir tahun
109.105.687.589
6.215.098.271
7.983.634.472
3.326.032.485
(12.375.206.436)
Pensiun
kesehatan
Rp
47.981.703.295
1.158.455.170
4.258.764.740
5.852.530.291
(3.653.486.100)
31 Desember 2015
Imbalan kerja
Persiapan Masa
Pensiun
Rp
39.862.295.099
(39.862.295.099)
-
Penghargaan
masa bakti
Rp
8.186.890.833
665.113.343
640.822.976
(282.367.012)
Jumlah
Rp
205.136.576.816
8.038.666.784
12.883.222.188
(30.683.732.323)
(16.311.059.548)
3.836.703.739
1.310.934.341
-
101.624.810
5.249.262.890
(6.648.558.338)
(3.603.649.148)
-
(467.174.970)
(10.719.382.456)
53.305.252.589
-
111.443.391.782
8.844.909.980
173.593.554.351
Mutasi liabilitas imbalan pasca-kerja program imbalan pasti dan jangka panjang lain adalah
sebagai berikut:
Saldo awal tahun
Biay a diakui pada laporan
laba rugi
Biay a diakui pada penghasilan
komprehensif lain
Pembay aran imbalan
Saldo akhir tahun
Program
imbalan pasti
Rp
Pensiun
kesehatan
Rp
109.105.687.589
47.981.703.295
39.862.295.099
17.524.765.228
11.269.750.201
(39.862.295.099)
(2.811.854.599)
(12.375.206.436)
111.443.391.782
(2.292.714.807)
(3.653.486.100)
53.305.252.589
Program
imbalan pasti
Rp
Saldo awal tahun
Biay a diakui pada laporan
laba rugi
Biay a diakui pada penghasilan
komprehensif lain
Pembay aran imbalan
Saldo akhir tahun
31 Desember 2015
Imbalan kerja
Persiapan Masa
Pensiun
Rp
-
Penghargaan
masa bakti
Rp
Jumlah
Rp
8.186.890.833
205.136.576.816
940.386.159
(282.367.012)
8.844.909.980
Disajikan kembali - Catatan 2
31 Desember 2014
Imbalan kerja
Pensiun
Persiapan Masa
Penghargaan
kesehatan
Pensiun
masa bakti
Rp
Rp
Rp
(10.127.393.511)
(5.104.569.406)
(16.311.059.548)
173.593.554.351
Jumlah
Rp
80.543.879.957
39.510.386.552
30.025.925.985
7.848.317.152
157.928.509.646
10.721.233.083
4.235.319.482
11.560.065.942
3.039.845.853
29.556.464.360
26.646.398.946
(8.805.824.397)
109.105.687.589
7.108.203.662
(2.872.206.401)
47.981.703.295
(1.723.696.828)
39.862.295.099
(2.701.272.172)
8.186.890.833
33.754.602.608
(16.102.999.798)
205.136.576.816
- 33 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Pengaruh dari kenaikan (penurunan) dari asumsi sebagai berikut:
Tingkat diskonto
Tingkat diskonto +1%
Tingkat diskonto -1%
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kenaikan gaji +1%
Tingkat kenaikan gaji -1%
Tingkat kenaikan biaya kesehatan
Tingkat kenaikan biaya kesehatan +10%
Tingkat kenaikan biaya kesehatan -10%
Program
imbalan pasti
Rp
105.733.529.596
120.033.792.061
31 Desember 2015
Imbalan kerja
Pensiun
kesehatan
Rp
51.584.889.042
55.323.471.354
120.916.326.022
104.828.590.930
-
56.327.035.913
51.742.129.554
Penghargaan
masa bakti
Rp
8.024.712.133
8.888.808.361
8.925.819.545
7.983.497.437
-
22. MODAL SAHAM
Berdasarkan surat dari Kementerian Hukum dan HAM dengan nomor surat AHU-49455.40.22.2014
tanggal 29 Desember 2014 serta dinyatakan dalam Akta Notaris Hendra Wismal Nomor 51, tanggal
29 Desember 2014, mengenai pengalihan saham atas nama PT Angkasa Pura I (Persero) kepada
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sejumlah 456.960 lembar saham atau 21,25% kepemilikan saham
Perusahaan.
31 Desember 2015 dan 2014
Jumlah
Persentase
Jumlah modal
saham
kepemilikan
disetor
%
Rp
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
PT Angkasa Pura I (Persero)
PT Angkasa Pura II (Persero)
Jumlah
1.263.360
215.040
672.000
2.150.400
58,75%
10,00%
31,25%
100,00%
126.336.000.000
21.504.000.000
67.200.000.000
215.040.000.000
23. DIVIDEN, CADANGAN KERUGIAN DAN PENGEMBANGAN USAHA
Dividen
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 7 Mei 2014, para pemegang saham
menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 15.000.000.000.
Cadangan Kerugian dan Pengembangan Usaha
Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, Perusahaan wajib menyisihkan
jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan apabila saldo laba positif sampai
cadangan tersebut mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 7 Mei 2014, para pemegang saham menyetujui
penggunaan laba bersih Perusahaan pada tahun 2013 untuk menambah cadangan pengembangan
usaha sebesar Rp 35.668.032.200.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan telah mempunyai cadangan kerugian dan
pengembangan usaha masing-masing sebesar Rp 43.008.000.000 dan Rp 19.140.284.328 atau 28,9%
dari jumlah modal ditempatkan dan disetor.
- 34 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
24. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
31 Desember
2015
Rp
Surplus revaluasi
Saldo awal
Peningkatan
Jumlah
39.013.482.383
4.917.690.517
43.931.172.900
31 Desember
2014
Rp
39.013.482.383
39.013.482.383
Cadangan surplus revaluasi timbul dari revaluasi tanah. Ketika tanah yang telah dinilai kembali tersebut
dijual, porsi cadangan revaluasi yang terkait dengan aset dipindahkan langsung ke saldo laba. Bagian
penghasilan komprehensif lain yang termasuk dalam cadangan revaluasi aset selanjutnya tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi.
25. PENDAPATAN USAHA
2015
Rp
Jasa Ground Handling
Maskapai
Maskapai Garuda Indonesia (MGA)
Maskapai Penerbangan Asing (MPA)
PT Citilink Indonesia
Maskapai Penerbangan Lainnya (MPL)
Non Maskapai
Sub jumlah
Jasa AHAN (Equipment Request )
MGA
PT Citilink Indonesia
MPL
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia
MPA
Pihak Ketiga
Penerbangan Haji
Sub jumlah
Jumlah jasa ground handling dan AHAN
Jasa Cargo
Warehousing
Internasional
Domestik
Cargo Handling
Internasional
Domestik
Lainnya
Domestik
Internasional
Jumlah
- 35 -
2014
Rp
655.818.558.790
209.710.811.924
86.584.214.111
28.716.566.818
135.497.590
980.965.649.233
613.780.639.883
182.570.197.002
69.356.583.824
28.937.400.446
6.434.032.265
901.078.853.420
32.008.325.291
23.474.389.923
17.764.017.102
17.419.430.107
15.210.056.574
1.881.229.934
1.214.095.981
108.971.544.912
1.089.937.194.145
19.833.905.689
18.984.040.675
15.659.306.351
19.584.817.894
12.771.371.221
763.300.092
87.596.741.922
988.675.595.342
113.296.112.131
32.639.379.087
84.554.245.929
47.692.891.909
12.085.782.986
203.857.846
2.577.931.800
15.844.569.123
2.207.374.158
5.904.860.949
166.337.367.157
6.166.936.178
1.915.413.631
158.751.988.570
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
2015
Rp
Jasa Non Ground Handling
Pelayanan jasa Gapura leisure
Pelayanan jasa garbarata
Pelayanan jasa CIP loungge
Pelayanan jasa security
Pelayanan jasa kolektor PSC
Pelayanan jasa logistik
Lainnya
Jumlah
Jumlah
2014
Rp
27.263.140.396
9.753.803.450
6.421.155.659
5.834.570.873
2.615.672.162
316.476.699
10.338.991.177
62.543.810.416
38.091.147.192
8.942.306.612
3.212.239.670
3.592.816.937
3.845.351.115
3.400.829.781
1.930.672.681
63.015.363.988
1.318.818.371.718
1.210.442.947.900
Pendapatan non ground handling lainnya merupakan pendapatan atas pelayanan excess baggage.
jasa internet, jasa pelatihan dan jasa teknik.
26. BEBAN POKOK PENJUALAN
Ground Handling dan AHAN
Beban subkontrak
Beban pegawai
Beban konsesi
Beban sewa Ground Support Equipment (GSE)
Beban penyusutan dan amortisasi
Beban bahan bakar minyak
Beban pemeliharaan dan perbaikan
Beban sewa tanah/lahan dan ruangan/bangunan
Beban penunjang Ground Handling
Beban perkantoran
Beban asuransi dan klaim
Beban peningkatan SDM
Beban perjalanan
Beban amortisasi dan ditangguhkan
Jumlah
2015
Rp
2014
Rp
375.515.820.267
288.120.718.308
64.412.880.870
57.135.658.288
50.907.757.944
50.264.361.233
41.051.545.324
36.909.757.806
15.856.004.028
14.614.492.028
5.942.264.051
4.582.756.180
3.188.681.750
4.775.000
1.008.507.473.077
372.906.755.447
224.150.847.133
72.110.502.692
43.037.291.442
34.553.930.352
62.589.436.491
34.653.909.221
31.194.449.852
17.174.580.388
12.848.386.390
2.707.753.793
5.973.021.174
2.342.628.576
4.120.674.029
920.364.166.980
Cargo Warehousing
Beban subkontrak
Beban pegawai
Beban sewa
Biaya konsesi
Beban perkantoran
Beban pemeliharaan dan perbaikan
Beban asuransi dan klaim
Beban lainnya
Jumlah
47.803.800.152
12.128.934.140
9.522.079.438
5.178.067.870
3.210.095.809
1.271.069.001
430.939.436
1.480.876.345
81.025.862.191
64.190.059.323
16.626.460.935
9.522.079.438
614.319.602
5.264.094.387
3.262.018.542
515.435.066
1.422.404.009
101.416.871.302
Non Ground Handling
Beban subkontrak
Beban perkantoran
Beban pegawai
Beban sewa
Beban konsesi
Beban lainnya
Jumlah
18.205.868.849
6.834.781.197
4.734.851.058
4.247.216.427
2.336.407.938
400.364.195
36.759.489.664
17.881.506.085
1.414.548.377
241.276.620
2.844.570.815
2.115.010.080
168.454.277
24.665.366.254
1.126.292.824.932
1.046.446.404.536
Jumlah
- 36 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
27. BEBAN USAHA
2015
Rp
Beban Pemasaran
Beban Umum dan Administrasi
Beban pegawai
Beban sewa tanah/lahan dan ruangan/bangunan
Beban perkantoran
Beban pajak dan sanksi administrasi
Beban outsourcing pegawai
Beban perawatan dan perbaikan
Beban keanggotaan asosiasi dan serikat pekerja
Beban pengembangan SDM
Beban jasa audit dan konsultan
Beban perjalanan dinas
Beban penurunan piutang
Beban imbalan pasca kerja
Beban lainnya
Jumlah
2014
(Disajikan kembali Catatan 2)
Rp
5.750.404.563
5.477.779.525
60.924.211.630
12.968.953.560
10.819.787.018
10.399.316.378
3.365.773.738
3.314.171.493
2.459.914.967
2.275.860.004
2.081.443.231
2.031.647.783
271.352.016
(10.127.393.511)
646.602.145
107.182.045.015
50.923.453.362
12.333.843.110
9.325.861.814
14.204.896.069
4.160.996.301
2.509.869.338
2.099.526.054
2.360.819.626
5.434.042.245
2.057.208.573
5.047.091.878
29.556.464.360
3.469.920.398
148.961.772.653
Pada tahun 2015, Perusahaan mengubah program persiapan pensiun, dimana karyawan tidak dapat
memanfaatkan opsi untuk tidak aktif bekerja selam satu tahun sebelum usia pensiun normal. Dampak
atas perubahan program tersebut diakui dalam beban imbalan pasca kerja tahun berjalan.
28. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
2015
Rp
Pendapatan (beban) pengalihan karyawan
Sumbangan
Pendapatan denda dan klaim asuransi
Lainnya
Jumlah
(16.714.373.619)
(68.071.000)
38.910.862
5.163.701.504
(11.579.832.253)
2014
Rp
44.765.865.488
(221.575.400)
621.392.720
4.365.948.513
49.531.631.321
Pendapatan pengalihan karyawan merupakan pendapatan yang diperoleh dari Entitas Induk
(PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk) atas penggantian biaya pengalihan karyawan Ex Garuda. Beban
pengalihan karyawan merupakan koreksi atas jumlah pendapatan pengalihan karyawan periode
sebelumnya.
29. PAJAK PENGHASILAN
Beban pajak Perusahaan terdiri dari:
2015
Rp
Pajak kini
Pajak tangguhan
Penyesuaian pada tahun berjalan terkait pajak
penghasilan badan tahun sebelumnya
Jumlah
- 37 -
2014
Rp
15.352.746.500
8.492.830.851
27.057.568.251
711.311.218
243.735.308
24.089.312.659
27.768.879.469
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Pada tanggal 22 Desember 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB) pajak penghasilan badan tahun 2013 terdiri dari pokok sebesar Rp 4.354.716.163 dan denda
administrasi sebesar Rp 2.090.263.578. Perusahaan telah mencatat utang pajak penghasilan badan
tahun 2013 sebesar Rp 4.110.980.855 (Catatan 18). Selisih antara yang dibukukan dengan SKPKB
sebesar Rp 243.735.308 diakui sebagai beban pajak tahun berjalan. Atas pokok atas SKPKB tersebut
telah dibayarkan pada tanggal 23 Desember 2015, untuk beban denda administrasi dicatat sebagai
utang pajak lainnya (Catatan 18).
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
dan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
2015
Rp
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain
2014
(Disajikan kembali Catatan 2)
Rp
77.885.208.705
62.960.134.513
(26.438.453.060)
84.441.151
(8.487.222.802)
15.000.000
(2.145.088.690)
3.000.000.000
29.556.464.359
5.047.091.878
(16.799.788.567)
(2.087.116.066)
-
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan
menurut fiskal:
Sumbangan
Beban keperluan kantor
Beban perjamuan
Penghasilan bunga
Denda pajak (Catatan 27)
Laba kena pajak
1.596.260.250
5.361.518.457
6.278.531.021
(501.535.012)
4.762.326.604
61.410.986.624
2.341.952.099
8.376.600.912
5.477.779.527
(847.118.738)
14.204.273.089
108.230.273.006
Beban pajak kini
15.352.746.500
27.057.568.252
Pajak penghasilan dibayar dimuka
Pasal 23
Pasal 25
Jumlah
19.486.964.891
7.225.971.383
26.712.936.274
20.302.266.631
7.189.498.000
27.491.764.631
Pajak dibayar dimuka (Catatan 10)
(11.360.189.774)
Perbedaan temporer:
Imbalan kerja
Penyisihan piutang
Penyusutan aset tetap
Amortisasi beban ditangguhkan
Sewa pembiayaan
Pencadangan bonus
- 38 -
(434.196.379)
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Pajak tangguhan
Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Imbalan pasca kerja
Penyisihan piutang
Penyusutan aset tetap
Amortisasi beban ditangguhkan
Sewa pembiayaan
Pencadangan bonus
Jumlah
Imbalan pasca kerja
Penyisihan piutang
Penyusutan aset tetap
Amortisasi beban ditangguhkan
Jumlah
1 Januari 2015
Rp
Dikreditkan
(dibebankan)
ke laba rugi
Rp
Dibebankan di
penghasilan
komprehensif lain
Rp
51.284.144.205
7.122.719.936
(3.737.303.295)
(5.514.967.366)
49.154.593.480
(6.609.613.265)
21.110.288
(2.121.805.701)
3.750.000
750.000.000
(536.272.173)
(8.492.830.851)
1 Januari 2014
Rp
Dikreditkan
(dibebankan)
ke laba rugi
Rp
39.482.127.412
6.475.671.137
462.643.847
(4.993.188.350)
41.427.254.046
3.363.366.141
647.048.799
(4.199.947.142)
(521.779.016)
(711.311.218)
(1.276.142.352)
(1.276.142.352)
Dibebankan di
penghasilan
komprehensif lain
Rp
8.438.650.652
8.438.650.652
31 Desember
2015
43.398.388.588
7.143.830.224
(5.859.108.996)
(5.511.217.366)
750.000.000
(536.272.173)
39.385.620.277
31 Desember
2014
51.284.144.205
7.122.719.936
(3.737.303.295)
(5.514.967.366)
49.154.593.480
Rekonsiliasi antara beban pajak Perusahaan dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan
tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
2015
2014
Rp
Rp
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain
77.885.208.705
62.960.134.513
Beban pajak sesuai dengan tarif pajak yang berlaku
19.471.302.176
15.740.033.628
Pengaruh pajak atas beban (manfaat) yang tidak
dapat diperhitungkan menurut fiskal:
Sumbangan
Beban keperluan kantor
Beban perjamuan
Penghasilan bunga
Denda pajak
Jumlah
399.064.908
1.340.379.614
1.569.632.755
(125.383.753)
1.190.581.651
23.845.577.351
585.488.025
2.094.150.229
1.369.444.881
(211.779.685)
3.551.068.272
23.128.405.350
Penyesuaian pada tahun berjalan terkait pajak
penghasilan badan tahun sebelumnya
Penyesuaian atas aset pajak tangguhan
Jumlah beban pajak penghasilan
- 39 -
243.735.308
-
4.640.474.119
24.089.312.659
27.768.879.469
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
30. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Sifat Pihak Berelasi
a. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk adalah entitas induk dan pemegang saham mayoritas
Perusahaan, serta PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan
pemegang saham lainnya.
b. Pihak berelasi yang pemegang saham utamanya sama dengan Perusahaan:




c.
PT Aero Systems Indonesia
PT Aero Wisata dan entitas anak
PT Citilink Indonesia
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia
Seluruh entitas yang dimiliki dan dikendalikan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia
serta entitas dimana Pemerintah Republik Indonesia memiliki pengaruh signifikan.
d. Komisaris dan Direksi adalah personil manajemen kunci Perusahaan.
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi,
antara lain:
a. Perusahaan menyediakan manfaat pada Komisaris dan Direksi sebagai berikut:
2015
Rp
Gaji
Tunjangan
Jumlah
2014
Rp
3.911.400.000
1.291.380.000
5.202.780.000
4.154.400.000
1.311.120.000
5.465.520.000
b. Rincian akun signifikan dengan pihak-pihak berelasi entitas yang dimana Pemerintah Republik
Indonesia memiliki pengaruh signifikan adalah sebagai berikut:
Jumlah
31 Desember 2015
31 Desember 2014
Rp
Rp
Kas dan setara kas (Catatan 5)
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri Syariah
Jumlah
Presentase terhadap jumlah aset
44.564.618.040
38.435.785.058
22.281.716.227
8.867.676.590
176.082.376
75.890.093.233
399.503.488
10.738.680.994
33.261.549
49.607.231.089
7,55%
Utang bank (Catatan 19)
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
26.760.000.000
Presentase terhadap jumlah liabilitas
4,42%
- 40 -
6,23%
50.760.000.000
11,06%
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
c.
Perusahaan menyediakan jasa kepada pihak berelasi dengan syarat dan harga yang telah
disepakati. Rincian pendapatan usaha dan piutang usaha dari pihak berelasi adalah sebagai
berikut:
Pendapatan
usaha
Rp
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
PT Citilink Indonesia
PT Garuda Maintenance Facility
Aero Asia
PT Angkasa Pura II (Persero)
PT Angkasa Pura I (Persero)
Sekretariat Negara
Jumlah
2015
2014
Piutang usaha
Rp
Pendapatan
usaha
Rp
689.091.668.002
110.502.817.210
92.172.057.233
23.969.606.753
671.574.725.682
88.340.624.499
69.653.273.306
14.477.001.706
17.419.430.107
15.080.327.612
302.565.183
2.444.132.192
834.840.940.306
4.968.310.392
3.521.875.805
898.291.832
133.696.633
125.663.838.648
19.984.967.984
2.588.574.921
442.312.387
782.931.205.473
9.775.027.916
1.387.681.199
95.292.984.127
Piutang usaha
d. Beban usaha yang berasal dari transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
2015
Rp
PT Angkasa Pura II (Persero)
PT Angkasa Pura I (Persero)
PT Aero Wisata
PT Garuda Maintenance Facility
Aero Asia
PT Aero Systems Indonesia
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
PT Citilink Indonesia
PT Aeroprima
PT Telkom
Jumlah
2014
Rp
92.983.164.865
57.395.860.260
15.113.280.000
79.124.257.659
30.919.045.297
2.570.358.930
7.910.626.651
7.914.651.652
4.570.292.551
4.369.193.341
1.730.549.937
191.987.619.257
3.628.694.177
25.577.458.420
210.072.636
411.784.290
97.919.427
142.539.590.836
Pada tanggal pelaporan, liabilitas atas transaksi diatas, disajikan sebagai utang usaha dan biaya
akrual (Catatan 14 dan 15).
e. Pada tahun 2014, Perusahaan juga memiliki utang lain-lain kepada PT Angkasa Pura II (Persero)
terkait dengan transaksi jasa marshalling.
31. IKATAN
a. Perusahaan melakukan perjanjian jangka panjang untuk penyediaan jasa ground handling dengan
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Citilink Indonesia, PT Air Asia Berhad, Air China
International, Air New Zealand, Air Nugini, Cathay Pacific Airlines, China Airlines, China Southern
Airlines Company Ltd., Hongkong Dragon Airlines Ltd., Egypt Airlines, FlyFirefly Sdn. Bhd.,
Hongkong Airlines Ltd., Pegas Fly, Japan Airlines, Jetstar Airways Pty. Ltd., Korea Airlines, KLM
Royal Dutch, Malaysian Airlines, MASwings Sdn. Bhd., Oman Air, Qantas Airways, Royal Brunei
Airlines, Silk Air, Tiger Airlines, Thai Airways, Value Air, Vietnam Airlines, dan Xiamen Airlines.
b. Perusahaan melakukan perjanjian dengan PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II
(Persero) terkait dengan konsesi usaha untuk pelaksanaan kegiatan ground handling dan cargo,
sewa ruang perkantoran dan sewa lahan di wilayah bandara.
- 41 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
c.
Pada tahun 2015, Perusahaan dan PT Aerofood Indonesia mengadakan perjanjian kerjasama
pengelolaan domestic lounge di beberapa bandara di Indonesia.
d. Pada tanggal 30 September 2014, Perusahaan dan PT Aero Systems Indonesia sepakat untuk
melakukan kerjasama dalam hal penyediaan jasa sistem informasi ERP, hosting dan konsultasi
yang tertuang dalam Berita Acara No. PPBJ/BA/036/IX/2014.
e. Berdasarkan surat No. GAPURA/DZ/2065/IX/2015 tanggal 21 September 2015, Perusahaan
menunjuk PT Aero System Indonesia sebagai penyedia Pengadaan Sewa Aplikasi Operation
Control System (OCS) dengan jangka waktu 120 bulan sejak tanggal 28 September 2015 sampai
dengan 27 September 2025.
Sesuai dengan surat tersebut, Perusahaan akan membayar biaya implementasi sebesar
Rp 11.400.000.000 pada tahun 2015 dan sewa per tahun sebesar Rp 48.624.000.000 mulai dari
Januari 2016 sampai dengan 27 September 2025.
32. INFORMASI PENTING LAINNYA
a)
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Jasa Ground Handling International Airlines
Tahun Pajak 2006
Untuk tahun pajak 2006 Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) No. 00109/207/06/051/08 sebesar Rp 32.400.615.439 dan Surat
Tagihan Pajak (STP) PPN No. 0087/107/06/051 sebesar Rp 3.981.413.440. Berdasarkan putusan
pengadilan pajak No. 28863/PP/M.X/16/2011 tanggal 28 Januari 2011 memutuskan pajak yang
masih harus dibayar sebesar Rp 2.376.868.550 dan sudah dibayarkan. Atas putusan pengadilan
pajak tersebut perusahaan sudah melakukan pembayaran, namun pihak Direktorat Jenderal Pajak
(DJP) tetap melakukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung sesuai Surat Mahkamah Agung
No. 741/PR/X/741/B/PK/PJK/2013 perihal Penerimaan dan Registrasi berkas Perkara Peninjauan
Kembali. Perusahaan menerima Putusan Mahkamah Agung No. 741/B/PK/PJK/2013 tanggal
27 Pebruari 2014 perihal Penolakan Permohonan Peninjauan Kembali pihak DJP.
Tahun Pajak 2007
Untuk tahun pajak 2007 Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) No. 00143/207/07/051/10 sebesar Rp 28.653.191.969 dan Surat
Tagihan Pajak (STP) PPN No. 00007/107/07/051/10 sebesar Rp 3.843.975.526. Berdasarkan
putusan pengadilan pajak No. 41609/PP/M.X/10/16/2012 tanggal 26 Nopember 2012
memutuskan pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp 11.355.588.029 dan sudah dibayarkan.
Atas putusan pengadilan pajak tersebut perusahaan sudah melakukan pembayaran, namun pihak
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tetap melakukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung dan
Perusahaan sudah membuat Kontra memori peninjauan Kembali No. GP/DZ/159/V/2013 tanggal
10 Mei 2013. Sampai saat ini Perusahaan belum menerima Salinan Putusan Mahkamah Agung.
- 42 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Tahun Pajak 2008
Untuk tahun pajak 2008, Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta Putusan Pengadilan Pajak sebagai berikut:
Masa
Januari 2008
Februari 2008
Maret 2008
April 2008
Mei 2008
Juni 2008
Juli 2008
Agustus 2008
September 2008
Oktober 2008
Nopember 2008
Desember 2008
Jumlah
No. SKPKB
Jumlah
Rp
00253/207/08/051/10
00254/207/08/051/10
00255/207/08/051/10
00256/207/08/051/10
00257/207/08/051/10
00258/207/08/051/10
00259/207/08/051/10
00260/207/08/051/10
00261/207/08/051/10
00262/207/08/051/10
00263/207/08/051/10
00264/207/08/051/10
Putusan Pengadilan PP
333.505.158
419.918.964
273.933.033
192.852.463
2.383.479.166
311.492.297
1.439.180.126
1.902.801.454
2.394.972.831
6.399.636.313
3.127.716.035
13.909.503.110
33.088.990.950
33.900.316
51.620.824
46.216.613
45.476.817
1.017.831.456
50.451.718
600.595.546
779.832.658
926.170.211
1.171.054.108
1.125.659.319
3.596.856.795
9.445.666.381
No.Put.53730
No.Put.53731
No.Put.53732
No.Put.53733
No.Put.53734
No.Put.50129
No.Put.50130
No.Put.50131
No.Put.50132
No.Put.50133
No.Put.50366
No.Put.53735
Atas putusan pengadilan pajak tersebut Perusahaan sudah melakukan pembayaran, namun pihak
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tetap melakukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung sesuai
Surat Mahkamah Agung No. 1027/PR/XI/2027/B/PK/PJK/2014 tanggal 29 Nopember 2014 perihal
Penerimaan dan Registrasi berkas Perkara Peninjauan Kembali. Sampai saat ini Perusahaan
belum menerima Salinan Putusan Mahkamah Agung.
b)
Pajak Penghasilan (PPH) Badan Tahun Pajak 2008
Pada tanggal 19 Maret 2014, berdasarkan Surat Keputusan KPP Wajib Pajak Besar Empat Nomor
KEP-00024/WPJ.19/KP.0403/2014 tentang pelaksanaan putusan pengadilan pajak atas PPH
Badan tahun 2008 yang menyatakan bahwa jumlah lebih bayar yang diajukan Perusahaan telah
dihitung kembali dan dinyatakan menjadi lebih bayar sebesar Rp 1.492.058.298. Sehingga selisih
antara nilai yang diakui pajak dengan nilai tercatat pajak dibayar dimuka telah dibebankan pada
tahun 2014.
c)
Surat Keputusan Pajak yang Diterima Selama Tahun 2015
Selama tahun 2015, Perusahaan menerima beberapa surat ketetapan pajak sehubungan dengan
pemeriksaan kantor pajak sebagai berikut:
Surat Ketetapan pajak (SKP)
Surat Tagihan Pajak PPN
SKPKB Pajak Penghasilan Nilai
SKPKB Pajak Penghasilan Nilai
SKPKB Pajak Penghasilan Nilai
SKPKB Pajak Penghasilan Nilai
SKPKB Pajak Penghasilan Nilai
SKPKB Pajak Penghasilan Nilai
SKPKB Pajak Penghasilan Nilai
SKPKB Pajak Penghasilan Nilai
Masa Pajak
Januari - Desember 2012
Januari - Desember 2012
Januari 2013
Februari 2013
Maret 2013
April 2013
Mei 2013
Juni 2013
Juli 2013
- 43 -
Nomor SKP
00044/107/12/093/15
00068/207/12/093/15
00080/207/13/093/15
00081/207/13/093/15
00082/207/13/093/15
00083/207/13/093/15
00084/207/13/093/15
00085/207/13/093/15
00086/207/13/093/15
Jumlah
Rp
76.228.072
792.336.100
71.900.636
50.791.526
79.330.376
171.824.688
143.834.186
129.819.438
90.739.280
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Surat Ketetapan pajak (SKP)
SKPKB Pajak Penghasilan Nilai
SKPKB Pajak Penghasilan Nilai
SKPKB Pajak Penghasilan Nilai
SKPKB Pajak Penghasilan Nilai
SKPKB Pajak Penghasilan Nilai
SKPKB PPh pasal 21
SKPKB PPh pasal 21
SKPKB PPh pasal 21
SKPKB PPh pasal 21
SKPKB PPh pasal 21
SKPKB PPh pasal 21
SKPKB PPh pasal 21
SKPKB PPh pasal 21
SKPKB PPh pasal 21
SKPKB PPh pasal 21
SKPKB PPh pasal 21
SKPKB PPh pasal 21
SKPKB PPh pasal 21
SKPKB PPh pasal 21
SKPKB PPh pasal 21
SKPKB PPh pasal 21
SKPKB PPh pasal 23
SKPKB PPh pasal 23
SKPKB PPh pasal 23
SKPKB PPh pasal 23
SKPKB PPh pasal 23
SKPKB PPh pasal 23
SKPKB PPh pasal 23
SKPKB PPh pasal 23
SKPKB PPh pasal 23
SKPKB PPh pasal 23
SKPKB PPh pasal 23
SKPKB PPh pasal 23
SKPKB PPh pasal 23
SKPKB PPh pasal 23
SKPKB PPh pasal 23
SKPKB PPh pasal 23
SKPKB PPh pasal 23
SKPKB PPh pasal 23
SKPKB PPh pasal 23
SKPKB PPh pasal 4 ayat 2
SKPKB PPh pasal 4 ayat 2
SKPKB PPh pasal 4 ayat 2
SKPKB PPh pasal 4 ayat 2
SKPKB PPh pasal 4 ayat 2
SKPKB PPh pasal 4 ayat 2
SKPKB PPh pasal 4 ayat 2
SKPKB PPh pasal 4 ayat 2
SKPKB PPh pasal 4 ayat 2
SKPKB PPh pasal 4 ayat 2
SKPKB PPh pasal 4 ayat 2
SKPKB PPh pasal 4 ayat 2
SKPKB PPh pasal 4 ayat 2
Masa Pajak
Agustus 2013
September 2013
Oktober 2013
November 2013
Desember 2013
Januari - Desember 2011
Januari - Desember 2012
Januari - Desember 2012
Januari - Desember 2012
Januari - Desember 2012
Januari - Desember 2012
Januari - Desember 2012
Januari - Desember 2012
Januari - Desember 2013
Januari - Desember 2013
Januari - Desember 2013
Desember 2014
Juli 2014
September - Oktober 2014
Februari - Maret 2014
Februari 2015
Januari - Desember 2012
Januari - Desember 2013
Januari - Desember 2013
Januari 2012
Maret 2012
April 2012
Januari - Desember 2012
Mei 2012
Juli 2012
Agustus 2012
Januari - Desember 2012
September 2012
Oktober 2012
November 2012
Desember 2012
Februari 2012
Juni 2012
Januari - Desember 2012
Januari - Desember 2012
Januari - Desember 2012
Januari - Desember 2012
Januari - Desember 2012
Januari - Desember 2012
Maret 2012
Mei 2012
November 2012
Januari - Desember 2013
Januari - Desember 2012
Mei 2013
Agustus 2013
September 2013
Juli 2013
Nomor SKP
00087/207/13/093/15
00088/207/13/093/15
00089/207/13/093/15
00090/207/13/093/15
00091/207/13/093/15
00078/101/11/952/15
00003/201/12/101/15
00004/201/12/527/15
00009/201/12/093/15
00013/201/12/123/15
00020/201/12/331/15
00047/201/12/904/15
00831/101/12/952/15
00002/201/13/527/15
00004/201/13/093/15
00103/101/13/952/15
00170/101/14/952/15
00171/101/14/952/15
00172/101/14/952/15
00173/101/14/952/15
00001/101/15/952/15
00001/203/12/101/15
00001/203/13/527/15
00002/203/13/093/15
00003/203/12/527/15
00004/203/12/527/15
00005/203/12/527/15
00006/203/12/331/15
00006/203/12/527/15
00007/203/12/527/15
00008/203/12/527/15
00009/203/12/123/15
00009/203/12/527/15
00010/203/12/527/15
00011/203/12/527/15
00012/203/12/527/15
00013/203/12/527/15
00014/203/12/527/15
00021/203/12/093/15
00135/203/12/904/15
00001/240/12/101/15
00003/240/12/331/15
00007/240/12/123/15
00057/240/12/904/15
00007/240/12/527/15
00008/240/12/527/15
00009/240/12/527/15
00009/240/13/093/15
00012/240/12/093/15
00024/240/13/527/15
00025/240/13/527/15
00026/240/13/527/15
00027/240/13/527/15
Atas SKPKB tersebut diatas telah dibayarkan oleh Perusahaan di tahun berjalan.
- 44 -
Jumlah
Rp
89.030.952
121.089.184
45.597.094
14.592.514
33.100.000
1.200.000
3.643.185
33.788.301
734.401.708
23.856.841
6.413.793
102.361.311
1.200.000
31.084.698
1.454.256.482
1.100.000
530.908
242.828
453.249
341.571
180.757
12.513.727
18.265.059
1.471.105.042
1.009.870
1.191.668
1.014.470
8.209.467
347.504
1.105.791
2.100.062
31.471.839
3.406.384
1.722.507
3.258.532
3.251.729
1.355.550
749.089
314.567.643
5.804.785
1.204.657
2.261.283
1.442.987
45.753.231
2.379.840
5.624.000
791.800
217.716.762
114.380.347
53.280
575.128
999.000
31.968
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam
mata uang asing adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
Mata uang
Ekuivalen
asing
Rp
USD
ASET
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Jumlah Aset
LIABILITAS
Utang usaha
Utang lain-lain
Beban akrual
Liabilitas sewa pembiayaan
Jumlah Liabilitas
Aset (Liabilitas) - Bersih
31 Desember 2014
Mata uang
Ekuivalen
asing
Rp
USD
3.820.979
1.380.770
5.201.749
52.710.405.858
19.047.723.595
71.758.129.453
2.326.762
1.757.507
4.084.269
28.944.914.199
21.863.384.644
50.808.298.843
767.644
37.636
692.800
14.691.262
16.189.342
10.589.655.803
519.184.780
9.557.176.965
202.665.963.191
223.331.980.739
237.519
237.519
2.895.117.412
2.895.117.412
(10.987.593)
(151.573.851.286)
3.846.750
47.913.181.431
34. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN
31 Desember
2015
Rp
31 Desember
2014
Rp
ASET KEUANGAN
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Pendapatan yang masih harus diterima
Jumlah Aset Keuangan
76.350.836.377
161.042.311.997
396.603.150
67.412.006.333
305.201.757.857
50.448.827.142
128.493.804.448
1.997.039.361
104.611.178.731
285.550.849.682
LIABILITAS KEUANGAN
Biaya perolehan yang diamortisasi
Utang usaha
Beban akrual
Utang bonus dan tantiem
Utang lain-lain
Utang bank
Liabilitas sewa pembiayaan
Jumlah Liabilitas Keuangan
55.333.507.594
124.299.474.418
3.000.000.000
8.267.201.937
26.760.000.000
202.665.963.191
420.326.147.140
52.347.910.999
128.761.243.170
1.500.000.000
8.459.888.361
50.760.000.000
241.829.042.530
- 45 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
35. INSTRUMEN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
Secara keseluruhan pendekatan manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan efek dari setiap
risiko kinerja keuangan Perusahaan. Tipe risiko Perusahaan terdiri dari:
a.
Manajemen Risiko Modal
Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk
melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham
melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
Struktur modal Perusahaan terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman yang dijelaskan pada
Catatan 19 serta kas dan setara kas (Catatan 5).
Rasio pinjaman-bersih terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, sebagai
berikut:
2015
2014
Rp
Rp
Pinjaman
Ekuitas
26.760.000.000
399.971.011.033
Rasio pinjaman bersih terhadap ekuitas
b.
6,69%
50.760.000.000
337.428.997.416
15,04%
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko mata uang
asing, risiko tingkat suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Manajemen mereviu dan
mengeluarkan kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko. Perusahaan menerapkan
kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian pasar
terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Berikut ini ringkasan kebijakan dan pengelolaan
manajemen risiko tersebut:
i.
Manajemen risiko mata uang asing
Perusahaan memiliki eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar yang timbul dari transaksi dengan
pelanggan maupun pemasok yang didenominasi dalam mata uang asing, terutama dalam
mata uang Dolar Amerika Serikat (USD).
31 Desember
31 Desember
2015
2014
Rp
Rp
ASET
Kas dan setara kas
52.710.405.858
28.944.914.199
Piutang usaha
19.047.723.595
21.863.384.644
Jumlah Aset
71.758.129.453
50.808.298.843
LIABILITAS
Utang usaha
Utang lain-lain
Beban akrual
Liabilitas sewa pembiayaan
Jumlah Liabilitas
Aset (Liabilitas) - Bersih
Ekuivalen dalam Mata Uang Asing
- 46 -
10.589.655.803
519.184.780
9.557.176.965
202.665.963.191
223.331.980.739
2.895.117.412
-
(151.573.851.286)
47.913.181.431
(10.987.593)
3.851.542
2.895.117.412
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Fluktuasi nilai tukar Rp terhadap mata uang asing menyebabkan Perusahaan mengalami
keuntungan kurs mata uang asing masing-masing sebesar Rp 8.003.012.040 dan
Rp 2.871.403.226 pada tahun 2015 dan 2014.
Perusahaan belum melakukan lindung nilai untuk eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar mata
uang asing ini. Berikut ini sensitivitas Perusahaan untuk perubahan nilai tukar mata uang
Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dengan
variabel lain konstan terhadap laba sebelum pajak Perusahaan. Analisis sensitivitas ini hanya
mencakup akun moneter dalam mata uang Dolar Amerika Serikat yang beredar dan
penyesuaian penjabarannya pada akhir periode dengan menggunakan persentase rata-rata
untuk perubahan kurs mata uang Dolar Amerika Serikat selama tahun berjalan.
2015
Perubahan kurs
Mata uang Rupiah terhadap USD
Penguatan
Pelemahan
3%
3%
4.547.215.539
(4.547.215.539)
2014
Perubahan kurs
Mata uang Rupiah terhadap USD
Penguatan
Pelemahan
5%
5%
Dampak
terhadap laba
sebelum pajak
Rp
Dampak
terhadap laba
sebelum pajak
Rp
(2.395.659.072)
2.395.659.072
Manajemen berpendapat bahwa analisis sensitivitas ini bukan merupakan representasi risiko
nilai tukar mata uang Rupiah yang melekat karena eksposur pada akhir tahun bukan
cerminan eksposur selama tahun yang bersangkutan. Pendapatan dan pembelian dalam
mata uang Dolar Amerika Serikat tergantung pada fluktuasi volume penjualan dan pembelian
serta penggunaan kas yang dapat mengakibatkan perubahan dalam mata uang Dolar
Amerika Serikat.
ii.
Manajemen risiko tingkat bunga
Perusahaan terekspos risiko suku bunga karena Perusahaan meminjam dana dengan tingkat
bunga mengambang. Untuk mengelola risiko tingkat bunga, Perusahaan mereviu secara
berkala pengaruh dari perubahan tingkat suku bunga atas pinjamannya, dengan demikian
ukuran yang tepat dapat dilakukan.
- 47 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Instrumen keuangan Perusahaan tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang
terekspos terhadap risiko tingkat bunga nilai wajar (instrumen tingkat bunga tetap) dan risiko
tingkat bunga arus kas (instrumen tingkat bunga mengambang), serta instrumen keuangan
tanpa bunga, adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
Bunga
mengambang
Rp
Aset Keuangan
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Pendapatan y ang masih
harus diterima
Jumlah
Liabilitas Keuangan
Utang usaha
Biay a akrual
Utang bonus dan tantiem
Utang lain-lain
Utang bank
Liabilitas sewa pembiay aan
Jumlah
Bunga tetap
Rp
Tanpa bunga
Rp
Jumlah
Rp
76.100.064.726
-
-
250.711.651
161.042.311.997
396.603.150
76.350.776.377
161.042.311.997
396.603.150
76.100.064.726
-
67.412.006.333
229.101.633.131
67.412.006.333
305.201.697.857
26.760.000.000
202.665.963.191
229.425.963.191
-
55.333.507.594
124.299.474.418
3.000.000.000
8.267.201.937
190.900.183.949
55.333.507.594
124.299.474.418
3.000.000.000
8.267.201.937
26.760.000.000
202.665.963.191
420.326.147.140
31 Desember 2014
Bunga
mengambang
Rp
Bunga tetap
Rp
Tanpa bunga
Rp
Jumlah
Rp
Aset Keuangan
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Pendapatan y ang masih
harus diterima
Jumlah
49.611.074.375
-
-
837.752.767
128.493.804.448
1.997.039.361
50.448.827.142
128.493.804.448
1.997.039.361
49.611.074.375
-
104.611.178.731
235.939.775.307
104.611.178.731
285.550.849.682
Liabilitas Keuangan
Utang usaha
Biay a akrual
Utang bonus dan tantiem
Utang lain-lain
Utang bank
Jumlah
50.760.000.000
50.760.000.000
-
52.347.910.999
128.761.243.170
1.500.000.000
8.459.888.361
191.069.042.530
52.347.910.999
128.761.243.170
1.500.000.000
8.459.888.361
50.760.000.000
241.829.042.530
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jika suku bunga 50 basis poin lebih tinggi/rendah
dan semua variabel lainnya tetap konstan, laba setelah pajak Perusahaan akan menambah/
mengurangi masing-masing sebesar Rp 1.147.129.816 dan Rp 253.800.000. Hal ini terutama
disebabkan eksposur Perusahaan untuk suku bunga pinjaman dengan suku bunga
variabelnya.
iii.
Manajemen risiko kredit
Risiko kredit mengacu pada risiko counterparty gagal dalam memenuhi kewajiban
kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan.
Risiko kredit Perusahaan terutama melekat pada kas dan setara kas, piutang kepada pihak
berelasi dan piutang usaha. Perusahaan menempatkan saldo bank pada institusi keuangan
yang layak serta terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan
pihak berelasi.
- 48 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Eksposur Perusahaan dan counterparties dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat
transaksi terkait tersebar di antara counterparties yang telah disetujui. Eksposur kredit
dikendalikan oleh batasan (limit) counterparty yang direviu dan disetujui oleh manajemen
secara tahunan.
Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan setelah dikurangi dengan penyisihan
untuk kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit.
Perusahaan tidak memiliki eksposur kredit yang signifikan untuk setiap rekanan tunggal atau
kelompok counterparty yang memiliki karakteristik serupa. Perusahaan menentukan
counterparty karena memiliki karakteristik serupa jika mereka entitas terkait.
iv.
Manajemen risiko likuiditas
Risiko likuiditas didefinisikan sebagai ketidakmampuan Perusahaan untuk memenuhi
liabilitas keuangannya yang selanjutnya mengakibatkan Perusahaan tidak dapat
memanfaatkan peluang investasi atau tidak dapat memenuhi liabilitas keuangan jangka
pendek yang pada akhirnya mengakibatkan default, peminjaman yang berlebihan atau tingkat
suku bunga yang buruk.
Dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan memantau dan menjaga tingkat kas dan setara
kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan untuk mengatasi
dampak dari fluktuasi arus kas.
Perusahaan juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk
jadwal jatuh tempo pinjaman jangka panjang, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan
untuk mengambil inisiatif mencari dana sebagai modal kerja. Aktivitas tersebut dapat meliputi
penerbitan utang bank.
Tabel berikut ini merupakan analisis likuiditas instrumen keuangan pada 31 Desember 2015
dan 2014 berdasarkan jatuh tempo atas liabilitas keuangan Perusahaan dalam rentang waktu
yang menunjukkan kontraktual tidak terdiskonto untuk semua aset dan liabilitas keuangan
non-derivatif. Jatuh tempo didasarkan pada tanggal yang paling awal dimana Perusahaan
dapat diminta untuk membayar:
Tingkat bunga
efektif rata-rata
tertimbang
%
Aset Keuangan
Tanpa bunga
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Pendapatan yang masih
harus diterima
Instrumen tingkat bunga variabel
Kas dan setara kas
Jumlah
Liabilitas Keuangan
Tanpa bunga
Utang usaha
Beban akrual
Utang bonus dan tantiem
Utang lain-lain
Instrumen tingkat bunga variable
Utang bank
Liabilitas sewa pembiayaan
Jumlah
Kurang dari
tiga bulan
Rp
31 Desember 2015
Tiga bulan
sampai dengan
satu tahun
Rp
Diatas
satu tahun
Rp
Jumlah
Rp
-
250.771.651
161.042.311.997
396.603.150
-
-
250.771.651
161.042.311.997
396.603.150
-
67.412.006.333
-
-
67.412.006.333
0,10% - 2,00%
76.100.064.726
305.201.757.857
-
-
76.100.064.726
305.201.757.857
-
55.333.507.594
124.299.474.418
3.000.000.000
8.267.201.937
-
-
55.333.507.594
124.299.474.418
3.000.000.000
8.267.201.937
6.161.250.000
27.145.594.075
168.873.520.430
16.209.375.000
131.724.316.500
147.933.691.500
5.914.800.000
100.194.217.581
106.109.017.581
28.285.425.000
259.064.128.156
422.916.229.511
10,75%
5,06%
- 49 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Tingkat bunga
efektif rata-rata
tertimbang
%
Aset Keuangan
Tanpa bunga
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Pendapatan yang masih
harus diterima
v.
Kurang dari
tiga bulan
Rp
31 Desember 2014
Tiga bulan
sampai dengan
satu tahun
Rp
Diatas
satu tahun
Rp
Jumlah
Rp
-
837.752.767
90.681.774.860
-
37.812.029.588
1.997.039.361
-
837.752.767
128.493.804.448
1.997.039.361
-
104.611.178.731
-
-
104.611.178.731
Instrumen tingkat bunga variabel
Kas dan setara kas
Jumlah
0,10% - 2,00%
49.611.074.375
245.741.780.733
39.809.068.949
-
49.611.074.375
285.550.849.682
Liabilitas Keuangan
Tanpa bunga
Utang usaha
Beban akrual
Utang bonus dan tantiem
Utang lain-lain
Instrumen tingkat bunga variable
Utang bank
-
21.751.611.809
128.761.243.170
1.500.000.000
-
22.734.994.723
8.459.888.361
7.789.304.467
-
52.275.910.999
128.761.243.170
1.500.000.000
8.459.888.361
6.161.250.000
136.422.493.170
19.451.250.000
27.911.138.361
28.341.750.000
28.341.750.000
53.954.250.000
192.675.381.531
10,75%
Risiko Operasional
Risiko operasional merupakan potensi timbulnya kerugian atau hilangnya kesempatan untuk
memperoleh keuntungan akibat ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, sumber daya
manusia, sistem teknologi yang mempengaruhi operasional perusahaan.
Risiko operasional yang dihadapi dalam aktivitas dan transaksi yang dilakukan oleh unit-unit
kerja dalam bentuk:
1) Risiko Sumber Daya Manusia
Kerugian yang ditimbulkan oleh inkompetensi, turn over, lack of risk awareness,
indisipliner, kelalaian atau tindakan yang dilakukan tanpa kewenangan yang sah oleh
pegawai, kurangnya jumlah karyawan, kurangnya pengembangan karyawan, rendahnya
moral karyawan, human error, pelanggaran etika personal.
2) Risiko Proses dan Prosedur
Kerugian yang diakibatkan oleh ketidakcukupan proses, kesalahan penerapan proses
dan prosedur, atau kelemahan pelaksanaan kontrol dalam proses dan prosedur transaksi
atau aktifitas.
3) Risiko Sistem dan Teknologi
Kerugian akibat kerusakan sistem, kesalahan program, kesalahan informasi dan
kesalahan komunikasi yang disebabkan oleh faktor internal yang berhubungan dengan
penerapan/aplikasi teknologi, kegagalan peralatan, dan lain-lain.
vi.
Risiko Hukum
Risiko hukum merupakan potensi timbulnya kerugian yang diakibatkan oleh adanya
kelemahan aspek yuridis, baik dalam bentuk adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan
perundangan yang mendukung suatu aktifitas atau transaksi, atau kelemahan perikatan yang
dilakukan.
vii. Risiko Reputasi
Risiko reputasi merupakan potensi timbulnya kerugian, baik langsung maupun tidak langsung
yang diakibatkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha
Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan.
- 50 -
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
viii. Risiko Strategis
Risiko strategis merupakan potensi timbulnya kerugian, baik langsung maupun tidak langsung
yang diakibatkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak
tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal.
1)
2)
3)
4)
ix.
Kerugian yang terjadi akibat penetapan maupun pelaksanaan keputusan yang
menyimpang dari arah yang ditetapkan dalam RJPP maupun RKAP.
Kerugian yang terjadi akibat keterlambatan Perusahaan dalam merespon perubahanperubahan eksternal yang menjadi asumsi penyusunan dan berpengaruh terhadap
keberhasilan realisasi RJPP dan RKAP
Peran ganda pemegang saham sebagai owner sekaligus competitor yang berdampak
pada risiko persaingan bisnis maupun pengambil alihan bisnis operasi Perusahaan.
Dampak pemberlakuan undang-undang baru yang berpengaruh kepada kelangsungan
bisnis Perusahaan (Undang-Undang Air Traffic Services).
Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan merupakan potensi timbulnya kerugian, baik langsung maupun tidak
langsung, yang diakibatkan oleh tidak dipatuhinya atau tidak dilaksankannya peraturan
perundangan dan ketentuan yang berlaku.
1)
2)
3)
4)
c.
Ketidakmampuan untuk memenuhi dan melaksanakan ketentuan tentang Rencana Kerja
Anggaran Perusahaan (RKAP).
Ketidakmampuan untuk memenuhi dan melaksanakan ketentuan tentang UndangUndang Jasa Kebandarudaraan.
Ketidakpatuhan risk taking unit dan/atau unit operasional terhadap kebijakan yang telah
ditetapkan manajemen di dalam menjalankan transaksi-transaksi Perusahaan.
Ketidakmampuan untuk memenuhi dan melaksanakan ketentuan lain yang berlaku atas
Perusahan.
Pengukuran nilai wajar
Nilai wajar instrumen keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Kecuali sebagaimana tercantum dalam tabel berikut, direksi menganggap bahwa nilai tercatat aset
keuangan dan liabilitas keuangan diakui dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya.
Nilai tercatat
Rp
Liabilitas sewa pembiayaan
2015
202.665.963.191
Nilai wajar
Rp
259.064.128.156
Hirarki Nilai Wajar per 31 Desember 2015
Tingkat 1
Tingkat 2
Tingkat 3
Rp
Rp
Rp
Liabilitas sewa pembiayaan
-
- 51 -
√
-
PT. GAPURA ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut:

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan
diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga pasar.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian, dimana nilai kini dari arus kas masa depan yang diestimasi
dan didiskontokan diukur berdasarkan kurva yield yang berasal dari suku bunga kuotasi yang
telah mempertimbangkan penggunaan secara maksimal data pasar yang diobservasi.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di
atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan
analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati
saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis
Secara khusus, asumsi signifikan yang digunakan dalam menentukan nilai wajar dari aset dan
liabilitas keuangan ditetapkan di bawah ini:
Liabilitas sewa pembiayaan
Nilai wajar liabilitas sewa pembiayaan ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang
berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi
pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis. Nilai wajar dari
liabilitas sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2015 diperkirakan dengan menggunakan
tingkat bunga 5,06%.
36. TRANSAKSI NON KAS
Pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan melakukan transaksi
investasi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas dan tidak termasuk dalam laporan arus kas.
2015
Rp
Penambahan aset tetap atas surplus
revaluasi (Catatan 12)
Penambahan aset tetap melalui
utang sewa
4.195.000.000
202.665.963.191
2014
Rp
39.016.172.900
-
37. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 3 sampai 52 merupakan tanggung
jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 12 Februari 2016.
*********
- 52 -
Download