Pengaruh Tingkat Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal, Skala

advertisement
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan teori
Penelitian tentang “Pengaruh Tingkat Perputaran Modal Kerja, Struktur
Modal, Skala Perusahaan, Likuiditas dan Leverage Keuangan
Terhadap
Profitabilitas”, dilandasi oleh kajian teori sebagai berikut :
2.1.1. Teori Sinyal (Signalling Theory)
Teori
Sinyal
menyatakan
bahwa
perusahaan
yang
berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar,
dengan demikian pasar diharapkan dapat membedakan perusahaan
yang berkualitas baik dan buruk (Hartono, 2005). Agar sinyal tersebut
baik maka harus dapat ditangkap pasar dan di presepsikan baik serta
tidak mudah ditiru oleh perusahaan yang memiliki kualitas yang buruk
(Menggisan dalam Hartono, 2005). Dengan demikian, semakin
panjang jangka waktu audit laporan keuangan menyebabkan
pergerakan
harga
saham
tidak
stabil,
sehingga
investor
mengartikannya sebagai audit delay karena perusahaan tidak segera
mempublikasikan laporan keuangan, yang kemudian berdampak pada
penurunan harga saham perusahaannya.
Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana
seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna
12
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
13
laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang
sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan
pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang
menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari perusahaan
lain. Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh
manajer untuk mengurangi asimetri informasi. Manajer memberikan
informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka menerapkan
kebijakan akuntansi konservatisme yang menghasilkan laba yang
lebih berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahaan melakukan
tindakan membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan
keuangan dan menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate.
Kualitas keputusan investor dipengaruhi oleh kualitas
informasi yang diungkap perusahaan dalam laporan keuangan.
Kualitas informasi tersebut bertujuan untuk mengurangi asimetri
informasi yang timbul ketika manajer lebih mengetahui informasi
internal dan prospek perusahaan dimasa mendatang disbanding pihak
eksternal perusahaan. Informasi yang berupa pemberian peringkat
obligasi perusahaan yang dipublikasikan diharapkan dapat menjadi
sinyal kondisi keuangan perusahaan tertentu dan menggambarkan
kemungkinan yang terjadi terkait dengan utang yang dimiliki. Dalam
membangun
signaling
theory
berdasarkan
adanya
asimetric
information antara well-informed manager dari poo-informed
stockholder. Toeri ini berdasarkan pemikiran bahwa manajer akan
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
14
mengumumkan kepada investor ketika mendapatkan informasi yang
baik, bertujuan menaikan nilai perusahaan, namun investor tidak akan
mempercayai tersebut, karena manajer merupakan interest parti.
Solusinya perusahaan bernilai tinggi akan berusaha melakukan
signaling poliev mereka yang memakan biaya besar sehingga tidak
dapat ditiru oleh perusahaan yang memiliki nilai lebih rendah.
Sinyal adalah proses yang memakan biaya berupa
deadweight costing, bertujuan untuk meyakinkan investor tentang
nilai perusahaan. Signal yang baik adalah tidak dapat ditiru oleh
perusahaan lain yangmemiliki nilai lebih rendah karena faktor biaya.
Teori ini penting karena untuk investor mengetahui posisi sebuah
perusahaan untuk mengetahui posisi laporan keuangan perusahaan
tersebut untuk mengambil keputusan akan investasi.
2.1.2. Modal
Modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai
pengadaan aktiva dan operasi perusahaan. Modal terdiri dari item-item
yang ada disisi kanan suatu neraca, yaitu hutang, saham biasa, saham
preferen dan laba ditahan. Sedangkan modal terdiri dari modal sendiri
dan modal asing. Perimbangan antara seluruh modal asing dan modal
sendiri disebut struktur keuangan, dan perimbangan antara modal asing
dan modal sendiri yang bersifat jangka panjang akan membentuk
sruktur permodalan (Atmaja, 2003).
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
15
Modal dapat digunakan untuk dua hal. Pertama untuk
keperluan investasi, maksudnya adalah modal yang digunakan untuk
membeli atau membiayai aktiva tetap dan bersifat jangka panjang yang
dapat digunakan secara berulang-ulang. Kedua, modal yang digunakan
membiayai modal kerja, yaitu modal yang digunakan untuk
pembiayaan jangka pendek, seperti pembelian bahan baku, membayar
gaji dan upah dan biaya-biaya operasional (Kasmir, 2008).
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
modal digunakan sebagai hal yang penting dalam kegiatan suatu
produksi dalam suatu perusahaan. Modal dapat berasal dari modal
sendiri, modal asing maupun perpaduan antara modal sendiri dengan
modal asing yang disebut dengan struktur keuangan.
Jenis-jenis modal dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
(Atmaja, 2008)
a. Biaya Hutang ( cost of debt )
b. Biaya Saham Preferen
c. Biaya Laba ditahan
d. Biaya saham biasa
2.1.3. Pengertian Modal Kerja
(Bastian, 2006 dalam Ambarwati, 2015) , menyatakan
bahwa
modal merupakan bagian hak pemilik berupa barang-barang yang
kongkrit yang masih ada dalam perusahaan yang terdapat di neraca
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
16
sebelah debet maupun nilai tukar dari barang-barang yang tercatat
disebelah kredit.
Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki
perusahaan atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus
tersedia untuk
membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari.
(Weston dan Brigham, 1999 dalam Azlina, 2009), menyatakan bahwa
modal kerja adalah total nilai investasi perusahaan dalam harta
jangka pendek (gross working capital) seperti kas, piutang dagang,
pembayaran yang dilakukan di muka, atau total nilai investasi
perusahaan dalam aktiva lancer dikurangi kewajiban lancar yang
digunakan
untuk
membiayai aktiva lancar tersebut (net working
capital).
(Sundjaja dan Barlian, 2003 dalam Azlina, 2009), menyatakan
bahwa modal kerja adalah aktiva lancar yang mewakili bagian dari
investasi yang berputar dari satu bentuk ke bentuk lainnya dalam
melaksanakan suatu usaha atau modal kerja adalah kas atau bank,
surat-surat berharga yang mudah diuangkan (misalnya giro, cek,
deposito), piutang dagang dan persediaan yang tingkat perputarannya
tidak melebihi satu tahun atau jangka waktu operasi normal perusahaan.
Modal kerja merupakan total aktiva lancar yang ada pada
perusahaan atau dapat juga disebut sebagai dana yang tersedia untuk
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
17
membelanjai kegiatan perusahaan sehari–hari. (Sawir, 2001 dalam Arif,
2015).
Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang
jangka pendek. Kelebihan ini berasal dari hutang jangka panjang
dan modal sendiri yang disebut dengan modal kerja bersih (net
working capital). Kemampuan suatu perusahaan untuk membayar
sedemikian besarnya sehingga mampu memenuhi segala kewajiban
finansialnya yang harus segera dipenuhi, dapat dikatakan bahwa
perusahaan tersebut disebut likuid dan sebaliknya jika perusahaan
tersebut tidak memiliki kemampuan untuk membayar disebut ilikuid.
Jika modal kerja suatu perusahaan tinggi maka laba yang
dihasilkan perusahaan akan tinggi pula tetapi tingkat likuiditasnya
tidak terjaga. Untuk mengetahui informasi atas posisi keuangan pada
suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan
yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi. Neraca digunakan
untuk menghitung tingkat pengembalian dan mengevaluasi struktur
modal
perusahaan.
Sedangkan
laporan laba
rugi
memberikan
informasi tentang aktivitas keuangan perusahaan yaitu tentang biaya,
bunga, pendapatan, dan pajak.
Dari beberapa pengertian tersebut jelaslah setiap perusahaan
selalu membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan aktivitas operasi
sehari-hari.
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
18
Menurut Riyanto (2001), mengemukakan
modal
kerja
dapat
dibagi menurut konsep sebagai berikut :
a. Konsep Kuantitatif.
Modal kerja menurut konsep kuantitatif
menggambarkan keseluruhan atau jumlah dari aktiva lancar
seperti kas,
surat-surat
berharga, piutang
persediaan
atau
keseluruhan dari pada jumlah aktiva lancar dimana aktiva
lancar ini sekali berputar dan dapat kembali ke bentuk semula
atau dana tersebut dapat bebas lagi dalam waktu yang relatif
pendek atau singkat. Konsep ini biasanya disebut modal kerja bruto
(gross working capital). Berdasarkan konsep tersebut di atas
dapat disimpulkan, bahwa konsep tersebut hanya menunjukkan
jumlah dari modal kerja yang digunakan untuk menjalankan
kegiatan operasi perusahaan sehari-hari yang sifatnya rutin,
dengan tidak mempersoalkan dari mana diperoleh modal kerja
tersebut, apakah dari pemilik hutang jangka panjang ataupun
hutang jangka pendek. Modal kerja yang besar belum tentu
menggambarkan batas keamanan atau margin of safety yang baik
atau tingkat keamanan para kreditur jangka pendek yang tinggi.
Jumlah modal kerja yang besar belum tentu menggambarkan
likuiditas
perusahaan
yang
baik
sekaligus
belum
tentu
menggambarkan jaminan kelangsungan operasi perusahaan pada
periode berikutnya.
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
19
b. Konsep Kualitatif.
Menurut konsep kualitatif modal kerja
merupakan selisih antara aktiva lancar diatas hutang lancar.
Digunakan kerja ini merupakan sebagian dari aktiva lancar
yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi
perusahan tanpa menunggu likuiditasnya. Konsep ini biasa disebut
dengan modal kerja netto (net working capital). Defenisi
ini
bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar
yang lebih besar dari pada hutang lancar dan menunjukkan
tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta menjamin
kelangsungan operasi di mana mendatang dan kemampuan
perusahaan untuk memperoleh tambahan jangka pendek dengan
jaminan aktiva lancar.
c. Konsep
Fungsional.
menitikberatkan
menghasilkan
Modal
kerja
pada fungsi
pendapatan
menurut
dari
(income)
pada
dari
konsep
dana
ini
dalam
usaha pokok
perusahaan. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan
dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Ada sebagian
dana yang digunakan dalam satu periode akuntansi tertentu
yang
menghasilkan pendapatan
Sementara
itu,
ada
pula
dana
pada
periode
tersebut.
yang dimaksudkan
untuk
menghasilkan pendapatan pada periode- periode selanjutnya atau
dimasa yang akan datang, misalnya bangunan, mesin-mesin, alatalat kantor dan aktiva tetap lainnya yang disebut future income.
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
20
Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah dana yang
digunakan untuk menghasilkan pendapatan pada saat ini sesuai
dengan maksud utama didirikannya perusahaan. Pengendalian
jumlah modal kerja yang tepat akan menjamin kontinuitas
operasi dari perusahaan secara efisien dan ekonomis. Bilamana
modal kerja terlalu besar, maka dana yang tertanam dalam modal
kerja
melebihi
kebutuhan,
sehingga
terjadilah
idle
fund.
Padahal dana itu sendiri sebenarnya dapat digunakan untuk
keperluan lain dalam rangka peningkatan laba. Tetapi bilamana
modal kerja terlalu kecil atau kurang, maka perusahaan
kurang
mampu
memenuhi
permintaan
langganan
akan
seperti
membeli bahan mentah, membayar gaji pegawai dan upah
buruh ataupun kewajiban-kewajiban lainnya yang segera harus
dilunasi.
2.1.3.1. Jenis-jenis Modal Kerja
Jenis-jenis modal kerja menurut Riyanto (2001) adalah
sebagai berikut:
a. Modal kerja permanen (permanent working capital).Modal
kerja yang harus terus ada pada perusahaan untuk dapat
terus menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal
kerja
yang
sacara
terus
menerus
diperlukan
untuk
kelancaran usaha.
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
21
b. Modal kerja primer yaitu jumlah modal kerja minimum yang
harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas
perusahaan.
c. Modal kerja normal yaitu jumlah
modal kerja yang
diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang
normal. Pengertian normal disini adalah dalam artian yang
dinamis.
d. Modal
kerja
variabel.
Modal
kerja
yang
jumlahnya
berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan.
e. Modal kerja musiman yaitu modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah yang disebabkan fluktuasi musim.
f. Modal kerja siklus yaitu modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah karena fluktuasi konjungtur.
g. Modal kerja darurat yaitu modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui
sebelumnya.
2.1.3.2. Perputaran Modal Kerja
Menurut Riyanto (2001), Modal
kerja
selalu
dalam
keadaan berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang
bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perputaran modal
kerja dimulai
dari saat dimana kas diinvestasikan dalam
komponen - komponen
modal
kerja
sampai
saat
dimana
kembali lagi menjadi kas.
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
22
Menurut (Hendar dan Kusnadi, 1999 dalam Khoyri, 2014),
Tingkat
perputaran
mengetahui
modal
efisiensi
usaha/kerja
perusahaan
digunakan
untuk
melihat
kepada
dengan
kecepatan perputaran operating asset dalam suatu periode tertentu.
Semakin
tinggi
tingkat
perputaran
modal
kerja,
semakin
efisien dalam penggunaan modal kerjanya, karena setiap kali
modal kerja berputar akan menghasilkan aliran pendapatan bagi
perusahaan.
2.1.3.3. Siklus Modal Kerja
Selama perusahaan terus beroperasi (going concern),
modal kerja berputar terus-menerus dalam perusahaan karena
digunakan
untuk
membiayai
operasi sehari-hari.
Proses
perputaran modal kerja itu dinamakan lingkaran modal kerja
yang dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Kas
Piutang
Persediaan
Penjualan
Sumber : (Sawir, 2005 dalam Azlina, 2015)
Gambar 2.1. Siklus Modal Kerja
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
23
2.1.4. Pengertian Struktur Modal
Pada dasarnya tugas manajer keuangan perusahaan adalah berusaha
mencari keseimbangan financial neraca yang dibutuhkan serta mencari
susunan kualitatif neraca tersebut dengan sebaik–baiknya. Struktur modal
menggambarkan proporsi antara utang jangka panjang dan modal sendiri
(Moeljadi, 2006).
Pengertian
lain
“struktur modal
adalah
berkaitan
dengan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang diukur
dengan perbandingan utang jangka panjang denganmodal sendiri” (Sudana,
2011). (Bonatua, 2015)
(Halim dan Sarwoko, 2008 dalam Novita, 2015), menyatakan
bahwa struktur modal adalah kombinasi antara hutang baik itu dalam
bentuk hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek dengan modal
sendiri untuk membelanjai aktiva-aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
(Gitman dan Zutter, 2012 dalam Novita, 2015), mengatakan
bahwa struktur modal perusahaan merupakan kumpulan dana yang
digunakan dan dialokasikan oleh perusahaan dimana dana tersebut
diperoleh dari hutang jangka panjang dan modal sendiri. Ada
dua
macam tipe modal yaitu modal hutang (debt capital) dan modal sendiri
(equity capital).
(Wild, Subramanyam, dan Halsey, 2010 dalam Novita, 2015),
mengatakan bahwa struktur modal sangat berkaitan dengan sumber
pendanaan perusahaan. Sumber pendanaan perusahaan dapat diperoleh
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
24
dari modal ekuitas yang bersifat permanen dansumber pendanaan jangka
pendek bersifat sementara yang memiliki risiko lebih tinggi. Struktur modal
adalah pendanaan ekuitas dan hutang pada suatu perusahaan yang sering
dihitung berdasarkan besaran relatif berbagai sumber pendanaan. Risiko
gagal melunasi bunga dan pokok pinjaman dan stabilitas keuangan
perusahaan bergantung pada sumber pendanaan serta jenis dan jumlah
dari berbagai aset yang dimiliki perusahaan.
Risiko merupakan kemungkinan atau probabilitas atas tidak
tercapainya tingkat keuntungan yang diharapkan atau kemungkinan return
yang diterima tidak sesuai dengan return yang diharapkan (Anwar, 2011
dalam Novita, 2015).
Struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi
financial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari
utang jangka panjang dan modal sendiri yang menjadi sumber pembiayaan
suatu perusahaan (Fahmi, 2011)
(Menurut Martin, 1992 dalam Fahmi, 2001), untuk memahami
tentang struktur modal maka perlu kita pahami pembagian dari struktur
modal itu sendiri yaitu :
a. Simple Capital Structure, yaitu jika perusahaan tidak hanya menggunakan
modal sendiri saja dalam struktur modalnya.
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
25
b. Complex
Capital
Structure,
yaitu
jika
perusahaan
tidak
hanya
menggunakan modal sendiri tetapi juga menggunakan modal pinjaman
dalam struktur modalnya.
Struktur modal suatu perusahaan merupakan gabungan antara
modal sendiri (equity) dan utang perusahaan (debt). (Riyanto, 2001dalam
Azlina, 2009), menyatakan bahwa struktur modal perusahaan dipengaruhi
oleh banyak faktor, faktor yang utama adalah :
a. Tingkat bunga
b. Stabilitas pendapatan
c. Kadar risiko dari aktiva
d. Besarnya jumlah modal yang dibutuhkan
e. Keadaan pasar modal
f. Sifat manajemen
2.1.5. Pengertian Skala Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang menentukan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Disamping itu suatu
perusahaan yang skalanya besar dimana sahamnya tersebar sangat luas,
setiap perusahaan modalnya akan mempuyai pengaruh yang kecil terhadap
kemungkinan hilangnya atau tergesernya control dari pihak dominan
terhadap perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan dengan ukuran besar
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
26
akan dapat menghasilkan produk dengan tingkat biaya rendah .Dimana
tingkat biaya yang rendah merupakan unsure untuk mencapai laba yang
diinginkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Disampingitu
perusahaan dengan skala besar akan lebih mempunyai kemungkinan untuk
memenangkan persaingan dalam bisnis.
Skala perusahaan diukur dengan besarnya total aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan (aktiva tetap, tidak berwujud dan lain – lain).
Perusahaan dengan skala besar akan lebih mempunyai kemungkinan untuk
memenangkan persaingan dalam bisnis, sebagaimana yang diungkapkan
oleh (Harianto dan Sudomo, 1998 dalam Azlina, 2009), Perusahaan besar
mempunyai pengendalian dan tingkat daya saing yang tinggi dibandingkan
dengan perusahaan kecil, sehingga bias digunakan dengan perlindungan
terhadap risiko ekonomis.
Dalam penelitian ini skala perusahaan diukur dengan menggunakan
log natural total asset, tujuannya agar mengurangi perbedaan yang
signifikan antara perusahaan besar dan kecil sehingga data total asset dapat
terdistribusi normal. Rumus yang digunakan untuk mengukur variabel skala
perusahaan adalah sebagai berikut :
Skala Perusahaan = Ln (Total Asset)
2.1.6. Pengertian Likuiditas
Likuiditas merupakan salah satu faktor yang menentukan sukses
atau kegagalan perusahaan. Penyediaan kebutuhan uang tunai dan
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
27
sumber-sumber untuk memenuhi kebutuhan tersebut ikut menentukan
sejauh mana perusahaan itu menanggung resiko.
Likuiditas merupakan kemampuan untuk mengubah aktiva
menjadi kas atau kemampuan untuk memperoleh kas. Likuiditas
mengacu pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Jangka pendek secara konvensional dianggap
periode hingga satu tahun. Hal ini dikaitkan dengan siklus operasi
normal perusahaan yaitu mencakup siklus pembelian-produksipenjualan-penagihan (Wild et al, 2010 dalam Novita, 2015).
Likuiditas menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada
saat ditagih. Pengertian likuiditas secara umum mengacu pada
kemampuan
perusahaan
untuk
memenuhi
kewajiban
jangka
pendeknya. Suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan membayar
seemikian besarnya sehingga mampu memenuhi segala kewajiban
finansialnya yang harus segera dipenuhi, dikatakan bahwa perusahaan
tersebut adalah liquid, dan sebaliknya yang tidak mempunyai
kemampuan membayar adalah illiquid.
Likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
current ratio. Apabila current ratio yang dimiliki perusahaan semakin
tinggi maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi,
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
28
membayar serta melunasi kewajiban-kewajiban finansial jangka
pendeknya. Aktiva lancar yang digunakan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya dengan menggunakan current ratio meliputi kas,
surat berharga, piutang dan persediaan.
2.1.7. Pengertian Leverage Keuangan
Permasalahan pemenuhan sumber dana pada perusahaan juga
merupakan masalah penting yang harus dihadapi perusahaan.
Pembiayaan
dengan
utang
atau
dapat
didefinisikan
sebagai
“penggunaan dana atau aktiva dimana untuk penggunaan tersebut
perusahaan harus membayar beban tetap” (Riyanto, 2001). “Leverage
dapat dipakai sebagai peningkat hasil pengembalian pemegang saham,
tetapi juga dapat memberikan risiko kerugian pada masa-masa reses”
(Sawir, 2011 dalam Arif, 2015).
Leverage keuangan merupakan perimbangan antara total hutang
dengan modal sendiri di dalam perusahaan. Banyak orang
menyamakan pengertian struktur keuangan dengan struktur modal.
Padahal kedua pengertian tersebut sangatlah berbeda. Struktur
finansiil (struktur keuangan) mencerminkan cara bagaimana aktivaaktiva perusahaan dibelanjai. Sedangkan struktur modal adalah
pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara
hutang jangka panjang dengan modal sediri (Riyanto, 2001).
Penelitian ini menggunakan Debt to Equity Ratio
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
29
2.1.7.1. Unsur-unsur Leverage Keuangan
Menurut Riyanto (2001), unsur-unsur struktur keuangan
di dalam perusahaan terdiri dari modal asing dan modal
sendiri.
a. Modal Asing
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar
perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam
perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan
modal tersebut merupakan utang, yang pada saatnya harus
dibayar kembali. Mengenai penggolongannya utang ini
terdiri dari utang jangka pendek dan utang jangka
menengah.
b. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik
perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk
waktu yang tidak tertentu lamanya. Modal sendiri dapat
berasal dari sumber intern berupa keuntungan yang
dihasilkan perusahaan dan sumber ekstern berupa modal
yang berasal dari pemilik perusahaan.
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
30
2.1.8. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba pada periode tertentu. Laba sering kali menjadi salah satu
ukuran kinerja perusahaan, dimana ketika perusahaan memiliki
laba yang tinggi berarti kinerjanya baik dan sebaliknya. Laba
perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan
memenuhi
kewajiban
merupakan
elemen
bagi
para
penyandang
dananya
juga
dalam penciptaan nilai perusahaan yang
menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Laba
juga
sering
dibandingkan
dengan
kondisi
keuangan
lainnya,
seperti penjualan, aktiva, dan ekuitas. Perbandingan ini sering
disebut rasio profitabilitas (Horne dan Wachowicz, 2013 dalam
Novita, 2015). Kemampuan perusahaan untuk tetap bersaing dalam
kompetisi
dengan
perusahaan-perusahan
lainnya,
menuntut
perusahaan untuk dapat meningkatkan profitabilitas.
Menurut Munawir (2010), profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan dalam
memperoleh
keuntungan
(profit)
yang
berhubungan dengan total aktiva (total assets), penjualan (sales),
dan
modal
sendiri,
dengan
demikian
analisis
profitabilitas
merupakan hal yang sangat penting bagi investor jangka panjang
karena dengan analisis profitabilitas pemegang saham akan melihat
seberapa besar keuntungan yang akan didapatkan dalam bentuk
dividen. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
31
dalam bentuk dividen, maka hal tersebut akan mengurangi jumlah
laba yang ditahan (retained earnings) dan selanjutnya akan
menyebabkan berkurangnya total sumber pendanaan dari pihak
internal maupun eksternal (Munawir, 2010).
Menurut Wahyuni dan Suryantini (2014) salah satu ukuran
keberhasilan
manajemen
dalam
mengelola
perusahaan
adalah
profitabilitas. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi cenderung
membiayai
perusahaanya
dengan menggunakan modal sendiri
dibandingkan dengan menggunakan utang.
Dari hasil pengertian profitabilitas diatas maka dapat diambil
kesimpulan bahwa profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian
kebijakan dan keputusan manajemen. Oleh karena itu, rasio ini
menggambarkan hasil akhir dari kebijakan dan keputusan-keputusan
operasional perusahaan. Secara umum rasio profiabilitas dihitung
dengan membagi laba dengan modal. Maka pengukuran dalam
penelitaan ini menggunakan cara Return On Asset (ROA)
ROA =
x 100%
2.1.8.1. Rasio-rasio pengukuran Profitabilitas
2.1.8.2. Rasio-rasio profitabilitas yang menunjukkan labasehubungan dengan
penjualan perusahaan.
2.1.8.2.1. Gross Profit Margin
Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (Munawir, 2004
dalam Azlina, 2009) :
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
32
Gross Profit Margin =
2.1.8.2.2. Net Profit Margin
Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (Munawir, 2004
dalam Azlina, 2009) :
Net Profit Margin =
2.1.8.2.3. Operating Profit Margin
Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (Munawir, 2004
dalam Azlina, 2009) :
Operating Profit Margin =
2.1.8.2.4. Operating Rasio
Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (Munawir, 2004
dalam Azlina, 2009) :
Operating Rasio =
2.1.8.3. Rasio–rasio Profitabilitas yang menunjukan laba sehubungan dengan
modal yang digunakan
Rasio–rasio ini menunjukan seberapa besar dari setiap rupiah dana
yang ditanamkan dalam perusahaan dapat menghasilkan laba, terdiri
dari :
2.1.8.3.1. Rasio Profitabilitas Ekonomi
Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (Syamsuddin, 2001dalam
Azlina, 2009) :
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
33
Profitabilitas Ekonomi =
2.1.8.3.2. Profitabilitas Modal Sendiri
Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (Syamsuddin, 2001dalam
Azlina, 2009)
Profitabilitas Modal Sendiri =
2.2. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Variabel Penelitian
Yang
Mempengaruhi
Profitabilitas
No
Peneliti
Hasil Penelitian
1
Yusralaini, Amir
Hasan dan Imelga
Helen (2009)
1. Perputaran Modal
Kerja
2. Struktur Modal
3. Umur Perusahaan
4. Ukuran Perusahaan
Perputaran modal kerja dan
umur perusahaan tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas,
struktur modal dan ukuran
perusahaan
berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas.
2
Tania Iskandar,
Emrinaldi Nur DP
dan Edfan Darlis
(2014)
1. Perputaran Modal
Kerja
2. Struktur Modal
3. Likuiditas
Perputaran modal kerja
tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas, struktur modal
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap
profitabilitas dan likuiditas
berpengaruh positif namun
tidak signifikan terhadap
profitabilitas.
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
34
Variabel Penelitian
Yang
Mempengaruhi
Profitabilitas
No
Peneliti
3
Ambarwati
(2015)
4
Lexinta Kinanti
(2009)
1. Rasio Aktivitas
2. Laverage
Keuangan
3. Ukuran Perusahaan
4. Umur Perusahaan
Rasio aktivitas, laverage
keuangan dan ukuran
perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas, umur
perusahaan tidak
berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas.
5
Bop Harlim
Bonatua (2015)
1. Struktur Modal
Struktur modal berpengaruh
positif terhadap
profitabilitas
Nur Azlina
(2009)
1. Perputaran Modal
Kerja
2. Struktur Modal
3. Skala Perusahaan
Perputaran modal kerja dan
struktur modal berpengaruh
terhadap profitabilitas, skala
perusahaan tidak
berpengaruh terhadap
profitabilitas.
Syaiful Arif
(2015)
1. Perputaran Modal
Kerja
2. Laverage
3. Pertumbuhan
Penjualan
Perputaran modal kerja,
laverage dan pertumbuhan
penjualan berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas.
6
7
Hasil Penelitian
1. Modal Kerja
Modal kerja berpengaruh
2. Likuiditas
positif signifikan terhadap
3. Ukuran Perusahaan profitabilitas, likuiditas
tidak berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas, dan
ukuran perusahaan
berpengaruh positif
signifikan terhadap
profitabilitas
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
35
Variabel Penelitian
Yang
Mempengaruhi
Profitabilitas
No
Peneliti
8
Bunga Asri Novita
(2015)
1. Struktur Modal
2. Likuiditas
Hasil Penelitian
Struktur modal berpengaruh
signifikan negative terhadap
profitabilitas, likuiditas
berpengaruh signifikan
positif terhadap
profitabilitas.
2.3. Kerangka Berfikir
Sebuah perusahaan didirikan dengan tujuan agar mendapat
keuntungan dari kegiatan operasionalnya. Secara umum aktivitas
perusahaan meliputi aktivitas produksi, distribusi dan aktivitas penjualan.
Manajemen yang efektif adalah manajemen yang dapat mengelola
perusahaan dengan baik dan mampu menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan.
Dalam
memperoleh
mempertimbangkan
keuntungan,
faktor–faktor
yang
perusahaan
mempengaruhinya.
dituntut
Dalam
penelitian ini faktor–faktor tersebut diantaranya tingkat perputaran modal
kerja, struktur modal, dan skala perusahaan.
Tingkat perputaran modal kerja digunakan untuk mengetahui
efisiensi perusahaan dengan melihat pada kecepatan perputaran operating
asset dalam suatu periode tertentu. Tingkat perputaran modal kerja
memiliki pengaruh terhadap profitabilitas karena semakin tinggi tingkat
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
36
perputaran modal kerjan, semakin efisien dalam penggunaan modal
kerjanya, karena setiap kali modal kerja berputar akan menghasilkan aliran
pendapatan bagi perusahaan (Hendar dan Kusnadi, 1999 dalam Khoyri,
2014). Hasil penelitian Arif (2015) menyatakan bahwa tingkat perputaran
modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Struktur modal perusahaan merupakan kumpulan dana yang
digunakan dan dialokasikan oleh perusahaan dimana dana tersebut
diperoleh dari hutang jangka panjang dan modal sendiri (Gitman dan
Zutter, 2012 dalam Novita, 2015). Menurut penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Novita (2015), struktur modal berpengaruh negatif terhadap
profitabilitas. Penelitian yang sama dilakukan (Arioctafianti, 2007 dalam
Azlina, 2009),
bahwa struktur modal berpengaruh negatif terhadap
profitabilitas.
Skala perusahaan yang lebih besar memiliki kebutuhan dana yang
lebih besaar pula sehingga skala perusahan yang lebih besar cenderung
menggunakan utang yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan
yang lebih kecil. Menurut penlitian yang dilakukan oleh Kinanti (2009),
skala perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Berbeda
dengan hasil penelitian yang di lakukan Azlina (2009), bahwa skala
perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
Likuiditas menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
37
ditagih. Pengertian likuiditas secara umum mengacu pada kemampuan
perusahaan
untuk
memenuhi
kewajiban
jangka
pendeknya.
Suatu
perusahaan yang mempunyai kekuatan membayar seemikian besarnya
sehingga mampu memenuhi segala kewajiban finansialnya yang harus
segera dipenuhi, dikatakan bahwa perusahaan tersebut adalah liquid, dan
sebaliknya yang tidak mempunyai kemampuan membayar adalah illiquid.
Hasil penelitian Iskandar dkk (2014), menyatakan bahwa likuiditas
berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
Leverage keuangan merupakan perimbangan antara total hutang
dengan modal sendiri di dalam perusahaan. Banyak orang menyamakan
pengertian struktur keuangan dengan struktur modal. Padahal kedua
pengertian tersebut sangatlah berbeda. Struktur finansiil (struktur keuangan)
mencerminkan cara bagaimana aktiva-aktiva perusahaan dibelanjai.
Sedangkan struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana
mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal
sediri (Riyanto, 2001). Hasil penelitian Kinanti (2009), menyatakan bahwa
leverage keuangan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka pemikiran dalam penelitian
ini adalah :
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
38
Tingkat Perputaran Modal
Kerja ( X1 ) (H1+)
Struktur Modal ( X2 ) (H2+)
Skala Perusahaan ( X3 ) (H3+)
Profitabilitas ( Y )
Likuiditas (X4) (H4+)
Leverage Keuangan (X5) (H5+)
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
2.4. Hipotesis Penelitian
2.4.1. Hubungan Tingkat Perputaran Modal Kerja dengan Profitabilitas
Dengan tingkat perputaran modal kerja yang tinggi berarti tingkat
penjualan juga akan tinggi. Tingkat penjualan yang tinggi tentu saja
akan memberikan keuntungan yang juga lebih besar sehingga dapat
mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan. Modal kerja selalu
dalam keadaan berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang
bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja
dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen–
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
39
komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas
(Riyanto, 2001 dalam Arif 2015). Pengertian diatas sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Azlina (2009) dan Arif (2015), bahwa
tingkat perputaran modal kerja berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas.
Maka hipotesis yang akan diajukan adalah sebagai berikut :
H1 = Tingkat perputaran modal kerja berpengaruh positif
terhadap profitabilitas.
2.4.2. Hubungan Struktur Modal dengan Profitabilitas
Stuktur modal merupakan komposisi penggunaan modal sendiri
dan hutang sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan. Besarnya
profitabilitas modal sendiri selain dipengaruhi profitabilitas ekonomi
juga dipengaruhi oleh struktur modal dalam hal ini rasio hutang jangka
panjang dengan modal sendiri.
(Halim dan Sarwoko, 2008 dalam Novita, 2015), menyatakan
bahwa struktur modal perusahaan dana yang digunakan dan
dialokasikan oleh perusahaan dimana dana tersebut diperoleh dari
hutang jangka panjang dan modal sendiri. Penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Azlina (2009) dan Bonatua (2015), menyatakan bahwa
struktur modal berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
40
Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis :
H2 = Struktur
modal
berpengaruh
positif
terhadap
profitabilitas.
2.4.3. Hubungan Skala Perusahaan dengan Profitabilitas
Suatu perusahaan dengan skala besar akan dapat menghasilkan
produk dangan tingkat biaya rendah. Tingkat biaya rendah merupakan
salah satu unsur untuk dapat mencapai laba yang diinginkan.
Disamping itu suatu perusahaan yang skalanya besar dimana sahamnya
tersebar luas, setiap perusahaan modalnya akan mempunyai pengaruh
yang kecil terhadap kemungkinan hilangnya atau tergesernya control
dari pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan.
Perusahaan dengan skala besar akan lebih mempunyai
kemungkinan
untuk
memenangkan
persaingan
dalam
bisnis,
sebagaimana yang diungkapkan oleh (Harianto dan Sudomo, 1998
dalam Azlina, 2009), Perusahaan besar mempunyai pengendalian dan
tingkat daya saing yang tinggi dibandingkan dengan perusahaan kecil,
sehingga bisa digunakan dengan perlindungan terhadap risiko
ekonomis.
Penelitian terdahulu yang sejalan dengan pengertian diatas
dilakukan Kinanti (2009), yang menyatakan bahwa skala perusahaan
memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
41
Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis :
H3 = Skala
perusahaan
berpengaruh
positif
terhadap
profitabilitas.
2.4.4. Hubungan likuiditas dengan profitabilitas
Likuiditas menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat
ditagih. Pengertian likuiditas secara umum mengacu pada kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Suatu
perusahaan yang mempunyai kekuatan membayar seemikian besarnya
sehingga mampu memenuhi segala kewajiban finansialnya yang harus
segera dipenuhi, dikatakan bahwa perusahaan tersebut adalah liquid, dan
sebaliknya yang tidak mempunyai kemampuan membayar adalah illiquid
(Munawir, 2010 dalam Ambarwati 2015).
Penelitian terdahulu yang sejalan dengan pengertian diatas
dilakukan oleh Iskandar (2014), menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh
positif namun tidak signifikan terhadap profitabilitas.
H4 = Likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
2.4.5. Hubungan leverage keuangan dengan profitabilitas
Leverage dapat dipakai sebagai peningkat hasil pengembalian
pemegang saham, tetapi juga dapat memberikan risiko kerugian pada masamasa reses (Sawir, 2011 dalam Arif, 2015).
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
42
Leverage keuangan merupakan perimbangan antara total hutang
dengan modal sendiri di dalam perusahaan. Banyak orang menyamakan
pengertian struktur keuangan dengan struktur modal. Padahal kedua
pengertian tersebut sangatlah berbeda. Struktur finansiil (struktur keuangan)
mencerminkan cara bagaimana aktiva-aktiva perusahaan dibelanjai.
Sedangkan struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana
mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal
sediri (Riyanto, 2001).
Penelitian terdahulu yang sejalan dengan pengertian diatas
dilakukan oleh Kinanti (2009), menyatakan bahwa leverage keuangan
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
H5 = Leverage keuangan berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
Pengaruh Tingkat Perputaran…, Fatimah Meita Nur Mufida, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016
Download