March 13, 2005 Text untuk direnungkan pagi ini. Lukas 19 - sp

advertisement
March 13, 2005
Text untuk direnungkan pagi ini. Lukas 19: 28-44.
Thema: "Apa Makna Raja Damai Memasuki Kota Yerusalem?"
Pada perikop yang kita baca pagi ini, kita diperhadapkan dengan catatan sejarah dimana
Tuhan kita Yesus Kristus pergi ke kota Yerusalem. Apa makna Raja Damai Yesus
Kristus memasuki kota Yerusalem? Ada beberapa makna/pelajaran yang perlu kita simak
bersama.
(1). Perjalanan Raja Damai memasuki kota Yerusalem mengukuhkan statusnya sebagai
Mesias - yang diutus oleh Allah untuk datang kedalam dunia. Hal ini terungkap dengan
tergenapnya nubuatan ganda yang diucapkan oleh nabi Zakharia:" Bersorak-soraklah
dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu
datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai,
seekor keledai beban yang muda." (Zak.9:9). Kedatangan Yesus di kota Yerusalem
telah dinubuatkan beberapa ratus tahun sebelum kelahiranNya. Yesus sendiri juga
menubuatkan satu hal bahwa akan ada seekor keledai muda yang belum pernah
ditunggangi orang yang siap untuk dipakai oleh Yesus Kristus. Apa yang Ia nubuatkan
menjadi kenyataan. Ay 29-34. Kepergian Raja Damai ke Yerusalem menyatakan serta
mengukuhkan jati diriNya. Makna tersebut sangat penting dalam seluruh proses karya
keselamatanAllah. Kalau Ia bukan Mesias yang diutus oleh Allah, maka sia-sialah akan
segala apa yang dilakukanNya serta yang kita yakini ini.
(2). Makna kedua juga menyatakan akan jati diriNya ialah melalui sambutan dari rakyat
kota Yerusalem yang luar biasa. Kita dapat membayangkan kalau banyak diantara mereka
pernah menyaksikan Yesus Kristus melakukan banyak mujizat; menyembuhkan orang
terkena berbagai macam penyakit; menenangkan air laut yang bergelora; membangkitkan
orang yang sudah mati; mengenyangkan lima ribu orang dengan lima ketul roti dan dua
ekor ikan. Rakyat kota Yerusalem menganggap Ia adalah Mesias yang diutus oleh Allah
untuk membebaskan mereka dari kuasa pemerintahan Romawi. Karena itu mereka
mengelu-elukan Yesus Kristus sambil berseru:" Diberkatilah Dia yang datang sebagai
Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera disorga dan kemuliaan ditempat yang maha
tinggi!" Ay. 38. Ini merupakan kutipan yang diambil dari Mazmur 118:25-26. Beberapa
orang Farisi menyuruh Yesus untuk membungkamkan teriakan orang banyak itu, tapi Ia
menolak. Ia berkata:"Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak." Ay.40.
(3). Makna ketiga juga berkaitan dengan nubuatan dari Tuhan Yesus Kristus. Namun
nubuatan ini diucapkan dengan perasaan yang sangat pedih. Hal ini disebabkan karena
orang Israel yang mengeraskan tengkuk dan tidak mau menerimaNya sebagai Mesias
yang diutus oleh Allah. Sedangkan rakyat yang berteriak :"Diberkatilah Dia yang
datang..." ternyata beberapa hari kemudian berbalik berteriak:"Salibkan Dia, salibkan
Dia!" Perhatikan apa yang diucapkan oleh Tuhan Yesus Kristus pada ayat 41-44, dan
bandingkan dengan apa yang tercantum pada Matius 23: 37-39 prihal kota Yerusalem.
Perhatikan juga apa yang Ia nubuatkan tentang apa yang akan terjadi dengan kota
Yerusalem dikemudian hari. Nubuatan Yesus Kristus sungguh-sungguh digenapi.
Ketiga makna dan pelajaran ini akan memberikan suatu tantangan kepada
kita yang sudah percaya agar iman kita lebih dikokohkan lagi. Bagi mereka
yang belum mengenal, percaya dan menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai
Juru Selamat pribadi, kiranya anda dapat merenungkan dengan baik serta
menerimaNya sebagai juru selamat pribadi.
Download