PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk

advertisement
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk
LAPORAN KEUANGAN
PERIODE 31 MARET 2010
DAN
PERIODE 31 MARET 2009
Bapepam LK 0310
.
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
Daftar Isi
Surat Pernyataan Direksi
Ekshibit
N e r a c a
A
Laporan Laba Rugi
B
Laporan Perubahan Ekuitas
C
Laporan Arus Kas
D
Catatan atas Laporan Keuangan
E
Ekshibit A
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
NERACA
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Maret
2010
31 Maret
2009
ASET
Kas
2c,p,3
6.581.671
3.320.707
Giro pada Bank Indonesia
2c,p,4
145.245.506
47.728.311
Giro pada bank lain
(Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset
produktif sebesar Rp. Nil pada 31 Maret 2010 dan
Rp 507.297 pada 31 Maret 2009)
2c,h,p,5
116.273.087
50.222.447
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset
produktif sebesar Rp. Nil pada 31 Maret 2010 dan
Rp Nil pada 31 Maret 2009)
2d,h,6
575.933.345
110.800.000
Efek-efek
(Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset
produktif sebesar Rp 1.320.822 pada 31 Maret 2010
dan Rp 2.266.347 pada 31 Maret 2009)
2e,h,p,7
1.465.044.524
969.232.497
Kredit yang diberikan
(Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset
produktif sebesar Rp 9.781.834 pada 31 Maret 2010
dan Rp 7.721.247 pada 31 Maret 2009)
2g,h,p,8
1.319.177.769
551.462.638
Aset tetap
(Setelah dikurangi akumulasi depresiasi sebesar
Rp 19.866.543 pada 31 Maret 2010 dan
Rp 9.920.694 pada 31 Maret 2009)
2i,9
86.936.793
74.258.653
Aset lain-lain
Aset pajak tangguhan
2i,10
2q
31.176.870
454.409
18.477.211
248.653
3.746.823.974
1.825.751.117
Ekshibit A/2
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
NERACA
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Maret
2010
31 Maret
2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Simpanan nasabah
2k,p,r,11,
12,13,31
Pihak ketiga
Pihak hubungan istimewa
Simpanan dari bank lain
Pihak ketiga
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
Hutang pajak
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban
lain-lain
Pencadangan imbalan pasca-kerja
2.694.352.871
1.163.012
2.695.515.883
2l,14
2f,15
2q,16
2h
264.538.910
249.039.301
9.616.326
918.367
173.499.886
426.931.150
4.519.799
265.185
17
2o,18
15.066.822
589.197
54.497.109
389.489
JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp 100 (Rupiah penuh) per saham masing masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan
31 Maret 2009
Modal dasar – 6.000.000.000 saham pada tanggal
31 Maret 2010 dan pada tanggal 31 Maret 2009
Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.532.646.624 saham pada tanggal31 Maret 2010 dan
1.510.882.208 saham pada tanggal 31 Maret 2009
Tambahan modal disetor – Bersih
Cadangan Modal
Saldo laba
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
970.176.284
44.355
970.220.639
3.235.284.806
2b,19,42
20
21,22
42
1.630.323.257
453.264.662
7.522.410
4.250.000
46.502.096
151.088.221
20.660.277
23.679.362
511.539.168
195.427.860
3.746.823.974
1.825.751.117
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit B
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
LAPORAN LABA RUGI
PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Maret
2010
(3 Bulan)
Catatan
PENDAPATAN DAN BEBAN
OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga
Pendapatan provisi dan komisi
2m,24
2n,25
Jumlah Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Beban bunga dan pembiayaan lainnya
2m,n,26
Pendapatan Bunga – Bersih
Pendapatan Operasional Lainnya
(Kerugian) keuntungan penjualan
efek-efek – Bersih
(Kerugian) keuntungan yang belum
terealisasi atas perubahan nilai
wajar efek-efek – Bersih
(Kerugian) keuntungan transaksi mata uang
asing – Bersih
Lain-lain
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
Beban Operasional Lainnya
Umum dan administrasi
Gaji dan tunjangan
Penyisihan (pemulihan penyisihan)
penghapusan asset produktif
Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi
Jumlah Beban Operasional Lainnya
2f
(
2p
(
(
27
28
2h,29
2h
81.873.605
4.346.796
46.058.611
1.992.965
86.220.401
48.051.576
57.411.736
36.062.493
28.808.665
11.989.083
(
Laba Operasional - Bersih
1.115.881
1.010.261 )
-
2f
31 Maret
2009
(3 Bulan)
(
2.388.680 )
218.121
3.180.820 )
607.166 )
127.854
125.932
762.501
9.802.706
6.638.104
5,305,226
3.920.827
1.018.353
274.287 )
17.184.876
119.313
118.321
9.463.687
8.442.969
3.287.897
PENDAPATAN DAN BEBAN NONOPERASIONAL
Pendapatan non-operasional
Beban non-operasional
(
4.298
11.973 ) (
169
3.863 )
Beban Non-Operasional - Bersih
(
7.675) (
3.694 )
Ekshibit B/2
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
LAPORAN LABA RUGI
PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN)
PAJAK PENGHASILAN
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
Kini
Tangguhan
31 Maret
2010
(3 Bulan)
31 Maret
2009
(3 Bulan)
8.435.294
3.284.203
1.408.453
-
-
2q,16
891.032
Beban Pajak Penghasilan – Bersih
1.408.453
891.032
LABA BERSIH
7.026.841
2.393.171
1,55
1,58
LABA PER SAHAM DASAR
(Rupiah penuh)
2s,30
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit C
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal
ditempatkan
dan disetor
Saldo 31 Maret 2009
Peningkatan modal disetor
Penawaran umum terbatas
Tambahan modal disetor, setelah
dikurangi dengan
biaya emisi saham
Cadangan umum
Cadangan
Saldo laba
Jumlah
penuh
Tambahan
modal
disetor
umum
(defisit)
ekuitas
151.088.221
20.660.277
-
302.176.441
-
-
-
Laba bersih sembilan bulan
31 Desember 2009
Saldo 31 Desember 2009
453.264.662
Laba bersih 31 Maret 2010
-
Saldo 31 Maret 2010
453.264.662
Catatan
19,42
(
13.137.867
7.522.410
7.522.410
Catatan 20
)
4.250.000
23.679.362
-
(
(
4.250.000 )
195.427.860
302.176.441
13.137.867 )
-
4.250.000
20.045.893
39.475.255
20.045.893
504.512.327
-
7.026.841
7.026.841
4.250.000
Catatan
21, 22
46.502.096
511.539.168
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit D
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
LAPORAN ARUS KAS
PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain)
31 MARET
2010
(3 Bulan)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Pendapatan bunga
Pendapatan provisi dan komisi
Pendapatan operasional lainnya – Bersih
Bunga dibayar
Beban umum dan administrasi
Gaji dan tunjangan
Keuntungan (kerugian) selisih kurs – Bersih
Beban non operasional – Bersih
Laba sebelum perubahan dalam aset dan kewajiban
Perubahan dalam aset dan kewajiban:
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Efek-efek (diperdagangkan)
Pinjaman yang diberikan
Aset lain-lain
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Hutang pajak
Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain
(
(
(
(
80.312.850
3.639.934
768.616
1.697.765.511
6.932.591
1.633.843.300
2.388.680
3.042.624
31 MARET
2009
(3 Bulan)
) (
) (
(
)
) (
8.435.294
3.284.204
305.623.414
161.347.948
113.062.461
15.092.276
243.995.457
47.271.876
25.514
288.507
) (
(
)
)
(
19.100.123
(
66.874.775)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penjualan (Pembelian) aset tetap
694.540
(
2.682.784)
Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas investasi
694.540
(
2.682.784)
Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas operasi
(
46.058.611
1.992.429
635.181
6.062.492)
3.020.220)
3.893.838)
127.854
2.553.322)
(
(
(
) (
152.433.644)
53.551.777)
118.312.433
5.237.931
30.039.642)
2.425.875
656.994)
43.831.043
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Kenaikan efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali
1.940.864
102.834.039
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
1.940.864
102.834.039
30.170.821
36.560.684
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE
237.929.443
65.218.079
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
268.100.264
101.778.763
6.581.671
145.245.506
116.273.087
3.320.708
47.728.311
50.729.744
268.100.264
101.778.763
KENAIKAN BERSIH DALAM KAS DAN SETARA KAS
INFORMASI TAMBAHAN
Kas dan setara kas terdiri dari:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit E
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Bank Capital Indonesia Tbk. (“Bank”) didirikan berdasarkan akta Notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H.,
No. 139 tanggal 20 April 1989 dan akta Perubahan No. 58 tanggal 3 Mei 1989 dibuat dihadapan Nyonya Siti Pertiwi
Henny Shidki, S.H., Notaris di Jakarta dengan nama PT Bank Credit Lyonnais Indonesia. Akta pendirian tersebut telah
memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C24773.HT.01.01.TH.89 tanggal 27 Mei 1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45
tanggal 5 September 1990, Tambahan No. 1995. Nama Bank telah diubah menjadi PT Bank Capital Indonesia
berdasarkan akta Notaris Sri Hasmiarti, S.H., No. 1 tanggal 1 September 2004. Perubahan nama tersebut telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-24209
HT.01.04.TH.2004 tanggal 29 September 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101
tanggal 17 Desember 2004, Tambahan No. 12246.
Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan yang dilakukan sehubungan
dengan Penawaran Umum Perdana Saham Bank pada bulan Juli 2007, yang antara lain, mengubah status Bank menjadi
Perusahaan Terbuka dan nama Bank menjadi PT Bank Capital Indonesia Tbk. Perubahan ini dilakukan dengan akta
Notaris Eliwaty Tjitra, S.H. No. 60 tanggal 17 Juli 2007, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W7-07975 HT.01.04-TH.2007 tanggal 17 Juli 2007 dan
telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 8 tanggal 25 Januari 2008, Tambahan No. 821. Dan
perubahan sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perseroan dan penyesuaian dengan Undang-Undang
No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.I. Perubahan ini dilakukan dengan
akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 25 tanggal 6 September 2008, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-65110.AH.01.02.TH. 2008 tanggal 18
September 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13 tanggal 13 Pebruari 2009,
Tambahan No. 4349.
Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Bank, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Bank adalah melakukan usaha di
bidang perbankan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku. Bank telah beroperasi
secara komersial sejak tahun 1989. Bank adalah sebuah bank devisa swasta nasional berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1199/KMK.013/ 1989 tanggal 25 Oktober 1989 dan Surat Bank Indonesia
No. 22/946/UPPS/PSD tanggal 26 Desember 1989.
Kantor pusat Bank beralamat di Sona Topas Tower Lantai 12, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 26, Jakarta Selatan. Bank
memiliki satu (1) kantor pusat operasional, satu (2) kantor cabang, duabelas (21) kantor cabang pembantu, dan satu (1)
kantor kas.
b. Penawaran Umum Saham Bank
Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 13 Juli 2007, yang
diaktakan dengan akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H. No. 60 tanggal 17 Juli 2007, para pemegang saham Bank telah
menyetujui untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham 13 Juli 2007, yang diaktakan dengan akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H. No. 62 tanggal 10 Oktober
2007 dan surat Ketua BAPEPAM No. S-4776/BL/2007 tanggal 20 September 2007, jumlah lembar saham yang
ditawarkan kepada masyarakat sebanyak 500.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per
lembar saham dan harga penawaran Rp 150 (Rupiah penuh) per lembar saham.
Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 24 Juni 2009, yang
diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No.76 tanggal 24 Juni 2009, para pemegang saham Bank telah
menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Perseroan dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD) disertai dengan Penerbitan Waran. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
3 Agustus 2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 1 tanggal 8 Juni 2009 dan surat Ketua
BAPEPAM No. S-5535/BL/2009 tanggal 24 Juni 2009, Sebanyak-banyaknya 3.021.764.416 (tiga miliar dua puluh satu
juta tujuh ratus enam puluh empat ribu empat ratus enam belas) Saham Biasa Atas Nama dengan Nilai Nominal Rp 100
(seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham
sehingga seluruhnya berjumlah sebesar-besarnya Rp 302.176.441.600 (tiga ratus dua miliar seratus tujuh puluh enam
juta empat ratus empat puluh satu ribu enam ratus Rupiah) yang berasal dari saham portepel dan akan dicatatkan di
PT Bursa Efek Indonesia. Setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) Saham Biasa Atas Nama yang namanya
Ekshibit E/2
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan)
b. Penawaran Umum Saham Bank (Lanjutan)
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 2 Juli 2009 pukul 16.00 mempunyai 2 (dua) HMETD untuk
membeli 2 (dua) Saham Biasa yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang
harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Dalam rangka PUT I ini, Perseroan
secara bersamaan akan menerbitkan sebanyak –banyaknya 503.627.403 lembar Waran Seri I yang menyertai seluruh
saham hasil pelaksanaan HMETD yang bernilai nominal sebsar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap sahamnya. Untuk setiap
6 saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 1 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif
bagi pemegang saham PT Bank Capital Indonesia, Tbk., dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan haknya
dengan jumlah waran sebanyak-banyaknya 503.627.403 dengan Harga Pelaksanaan Rp 100 setiap Waran sehingga
seluruhnya berjumlah Rp. 50.362.740.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham yang bernilai nominal Rp
100 yang dapat dilaksanakan selama periode pelaksanaan waran selama 3 tahun yaitu mulai tanggal 8 Januari 2010
sampai dengan tanggal 6 Juli 2012 dimana setiap pemegang 1 (satu) waran berhak untuk membeli 1 (satu) saham PT
Bank Capital Indonesia, Tbk. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak
atas dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Bila Waran Seri I tidak dilaksanakan
sampai habis periode pelaksanaannya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku.
Saham hasil pelaksanaan HMETD dan hasil pelaksanaan Waran Seri I yang ditawarkan melalui Penawaran Umum
Terbatas I ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel PT Bank Capital Indonesia, Tbk., dan akan
dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
c. Komisaris, Direksi, dan Karyawan
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2010
31 Maret 2009
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Danny Nugroho 1)
Hardisan Koman 4)
Amrih Masjhuri 7)
Danny Nugroho 1)
Hardisan Koman 4)
Lioe Siana 4)
Direktur Utama dan Direktur Komersial
Direktur Kepatuhan
Direktur
Direktur
Nico Mardiansyah 3)
Isbandiono5)
Wahyu Dwi Aji 2)
Hengky Setiono 6)
Nico Mardiansyah 3)
Isbandiono5)
Wahyu Dwi Aji 2)
Hengky Setiono 6)
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Berdasarkan persetujuan BI No. 6/69/DGS/DPIP/Rahasia
Berdasarkan persetujuan BI No. 7/91/GBI/DPIP/Rahasia
Berdasarkan persetujuan BI No. 8/143/GBI/DPIP/Rahasia
Berdasarkan persetujuan BI No. 9/57/GBI/DPIP/Rahasia
Berdasarkan persetujuan BI No. 1/9/DpG/DPIP/Rahasia
Berdasarkan persetujuan BI No. 10/96/GBI/DPIP/Rahasia
Berdasarkan persetujuan BI No. 11/59/GBI/DPIP/Rahasia
Ekshibit E/3
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan)
c. Komisaris, Direksi, dan Karyawan (Lanjutan)
Susunan Komite Audit Bank berdasarkan Surat Keputusan Bank Capital No. SK/025A/DIR/VII/09 tanggal
13 Juli 2009 dan telah sesuai dengan peraturan Bapepam No. IX.I.5 adalah sebagai berikut:
2010
Hardisan Koman
Doklas Sitio
Mulyadi
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
2009
Hardisan Koman
Lioe Siana
Doklas Sitio
Siau Ling als Lylis Chandra
Jumlah karyawan Bank adalah 366 dan 221 orang, masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009.
Jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009
masing-masing sebesar Rp 713.500 dan Rp 524.928.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti dijabarkan dibawah ini:
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi
2000) tentang “Akuntansi Perbankan”, yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan
Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan IAPI, praktik-praktik
industri perbankan yang berlaku dan pelaporan yang ditetapkan otoritas perbankan di Indonesia serta peraturan
Bapepam No. VIII.G.7 lampiran keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang
Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.
Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun-akun tertentu
yang diukur dengan dasar lain seperti yang dijelaskan pada kebijakan akuntansi yang bersangkutan.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung (direct method) dengan menyajikan perubahan dalam kas
dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, kecuali untuk beberapa arus kas dalam aktivitas
operasional dan pendanaan yang disusun dengan menggunakan metode tidak langsung (indirect method). Untuk tujuan
laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.
Secara umum, mata uang fungsional dan pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah
(Rp). Seluruh angka yang disajikan dalam laporan keuangan, kecuali jika dinyatakan secara khusus, adalah dalam
ribuan Rupiah.
b. Kuasi-Reorganisasi
Berdasarkan PSAK No. 51 (Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”, kuasi-reorganisasi merupakan prosedur
akuntansi yang mengatur perusahaan merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghapus akumulasi defisit dan menilai
kembali seluruh aset dan kewajibannya dengan nilai wajar untuk mendapatkan awal yang baik (fresh start) dengan
neraca yang menunjukan nilai sekarang tanpa dibebani defisit karena saldo akumulasi defisit telah dieliminasikan
terhadap akun cadangan umum, selisih penilaian kembali aset tetap dan modal saham ditempatkan dan disetor. Kuasireorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi (accounting reorganization method).
Ekshibit E/4
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
b. Kuasi-Reorganisasi (Lanjutan)
Berdasarkan PSAK No. 51 (Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”, kuasi-reorganisasi merupakan prosedur
akuntansi yang mengatur perusahaan merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghapus akumulasi defisit dan menilai
kembali seluruh aset dan kewajibannya dengan nilai wajar untuk mendapatkan awal yang baik (fresh start) dengan
neraca yang menunjukan nilai sekarang tanpa dibebani defisit karena saldo akumulasi defisit telah dieliminasikan
terhadap akun cadangan umum, selisih penilaian kembali aset tetap dan modal saham ditempatkan dan disetor. Kuasireorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi (accounting reorganization method).
Aset dan kewajiban dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Nilai wajar aset dan kewajiban ditentukan berdasarkan nilai
pasar pada tanggal kuasi-reorganisasi. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan pada informasi
terbaik yang tersedia dengan mempertimbangkan harga aset sejenis, dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan
karakteristik aset dan kewajiban yang bersangkutan. Sedangkan untuk aset dan kewajiban tertentu, penilaian dilakukan
sesuai dengan PSAK terkait.
c. Kas, Giro pada Bank Indonesia dan Giro pada Bank Lain
Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, dan giro pada bank lain yang tidak ada pembatasan dalam
pencairannya. Kas meliputi kas kecil, kas besar dan bank notes. Giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo
giro. Sedangkan giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan penghapusan aset
produktif.
Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 10/25/PBI/2008 tentang perubahan atas
PBI No. 10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan
valuta asing. Peraturan ini berlaku efektif pada tanggal 24 Oktober 2008. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM
Rupiah ditetapkan sebesar 7,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan
GWM Sekunder, dan GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam valuta asing. GWM Utama
dalam Rupiah ditetapkan sebesar 5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2008 dan
GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal
24 Oktober 2009.
GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI
yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari DPK.
GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia
(”SBI”), Surat Utang Negara (”SUN”) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase
tertentu
d. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk fasilitas Bank Indonesia,
call money, dan lain-lain.
Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan diterima di
muka.
Ekshibit E/5
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
d. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain (Lanjutan)
Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan penyisihan penghapusan aset
produktif yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing saldo penempatan pada
bank lain.
e. Efek-efek
Efek-efek yang dimiliki terdiri dari obligasi pemerintah dan korporasi serta Sertifikat Bank Indonesia.
Efek-efek diklasifikasikan, sesuai dengan tujuan manajemen pada saat perolehan, ke dalam kelompok untuk
diperdagangkan (”trading”) dan dimiliki hingga jatuh tempo (”held to maturity”).
Efek yang tujuan investasinya untuk diperdagangkan (”trading”) disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi pada
tahun yang bersangkutan. Atas penjualan portofolio efek untuk diperdagangkan, selisih antara harga jual dengan nilai
wajar per buku diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang direalisasi.
Efek yang tujuan investasinya untuk dimiliki hingga jatuh tempo (”held to maturity”) dinilai sebesar biaya perolehan
ditambah amortisasi premi atau dikurangi amortisasi diskonto yang belum diamortisasi untuk efek-efek, kecuali
Obligasi Pemerintah, jika ada, disajikan bersih setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif. Amortisasi
premi atau diskonto dilakukan berdasarkan metode garis lurus sejak tanggal pembelian sampai dengan tanggal jatuh
tempo.
Nilai wajar umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal
yang terdekat dengan tanggal neraca. Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas
nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang memiliki substansi yang sama
atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut.
Nilai wajar obligasi yang diperdagangkan ditentukan berdasarkan harga penawaran pada saat penutupan pasar per
tanggal neraca. Untuk obligasi yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar dihitung
dengan menggunakan pendekatan yield-to-maturity.
Laba dan rugi yang direalisasi dari penjualan surat berharga dan Obligasi Pemerintah dihitung berdasarkan metode
identifikasi khusus (special indentification method), dan dikreditkan/dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang
bersangkutan.
Penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehan yang merupakan penurunan yang bersifat permanen dibebankan dalam
laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
Obligasi yang dipindahkan klasifikasinya dicatat sebesar nilai wajar pada tanggal pemindahan. Keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar pada tanggal pemindahan dicatat sebagai
berikut:
1. Untuk obligasi yang dipindahkan dari klasifikasi diperdagangkan, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
pada saat pemindahan namun sebelumnya telah dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan
tidak dipulihkan kembali.
Ekshibit E/6
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
e. Efek-efek (Lanjutan)
2. Untuk obligasi yang dipindahkan ke klasifikasi diperdagangkan dari klasifikasi tersedia untuk dijual, keuntungan
atau kerugian yang belum direalisasi pada saat pemindahan dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi
tahun berjalan pada saat tersebut.
3. Untuk obligasi yang dipindahkan dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke klasifikasi tersedia untuk dijual,
keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan disajikan sebagai komponen terpisah
dari ekuitas.
4. Untuk obligasi yang dipindahkan dari klasifikasi tersedia untuk dijual ke klasifikasi hingga jatuh tempo,
keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan tetap dilaporkan terpisah dalam ekuitas
namun diamortisasi dengan cara yang konsisten seperti amortisasi premi atau diskonto selama sisa umur obligasi
sebagai penyesuaian atas pendapatan bunga.
f. Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) disajikan sebagai kewajiban sebesar harga pembelian kembali yang
disepakati dikurangi beban bunga yang belum direalisasi. Beban bunga yang belum direalisasi merupakan selisih
antara harga jual dan harga beli kembali yang disepakati tersebut dan diakui sebagai beban bunga selama jangka waktu
sejak efek dijual hingga dibeli kembali. Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aset di dalam neraca karena kepemilikan
efek tersebut tetap berada pada pihak Bank sebagai penjual.
g. Kredit yang Diberikan
Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit bruto dikurangi dengan penyisihan penghapusan yang dibentuk
berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing kredit yang diberikan.
Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat pinjaman pada tanggal
restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai
tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui
dalam laporan laba rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan
baru dicatat sebagai pengembalian pokok pinjaman yang diberikan dan penghasilan bunga secara proporsional.
Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis atas pengembalian kredit atau
hubungan yang normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan
dengan mendebet penyisihan penghapusan. Pelunasan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya,
dikreditkan ke penyisihan penghapusan kredit di neraca.
h. Penyisihan Penghapusan Aset Produktif
Bank membentuk penyisihan penghapusan aset produktif dan aset non-produktif berdasarkan penelaahan manajemen
terhadap kualitas masing-masing aset produktif dan aset non-produktif pada tiap akhir periode dan dengan
memperhitungkan kondisi ekonomi secara umum.
Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, efek-efek, efek yang
dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan, serta
komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang mempunyai resiko kredit.
Komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif antara lain terdiri dari penerbitan jaminan, letter of
credit, standby letter of credit, dan fasilitas kredit yang belum ditarik (uncommited).
Aset non-produktif adalah aset bank yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk agunan yang diambil
alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor, dan suspense account.
Ekshibit E/7
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
h. Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (Lanjutan)
Penyisihan kerugian atas aset produktif ditentukan berdasarkan kriteria BI sesuai dengan peraturan BI
No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang ”Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan
peraturan BI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan peraturan BI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007
serta peraturan BI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 yang mengklasifikasikan aset produktif dalam 5 (lima)
kategori dengan minimum persentase penyisihan kerugian sebagai berikut:
Klasifikasi
Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Minimum penyisihan kerugian
(%)
1
5
15
50
100
Persentase penyisihan penghapusan aset di atas, diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai
agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar, dimana
persentase penyisihan penghapusan aset diterapkan terhadap saldo aset produktif yang bersangkutan.
Aset produktif dengan klasifikasi lancar dan dalam perhatian khusus, sesuai dengan peraturan BI, digolongkan sebagai
aset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan
macet digolongkan sebagai aset produktif bermasalah.
Penyisihan kerugian kredit terdiri dari penyisihan khusus dan umum. Penyisihan khusus terhadap kredit bermasalah
dihitung berdasarkan kemampuan peminjam dalam membayar hutang dan kecukupan jaminan.
Penyisihan khusus dibuat jika kemampuan membayar diidentifikasikan kurang baik dan menurut pertimbangan
Manajemen, estimasi kemampuan membayar peminjam berada dibawah jumlah pokok dan bunga kredit yang belum
terbayar.
Penyisihan umum dimaksudkan untuk menyisihkan kerugian yang belum teridentifikasi namun diperkirakan mungkin
terjadi berdasarkan pengalaman masa lalu, dari keseluruhan portfolio kredit. Termasuk dalam penyisihan adalah
penyisihan kerugian 1% seperti yang dikehendaki oleh peraturan BI untuk aset produktif dengan klasifikasi lancar.
Penyisihan penghapusan aset produktif untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai kewajiban di
neraca pada akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi“.
Aset produktif dengan klasifikasi macet dihapusbukukan terhadap penyisihan penghapusan aset pada saat manajemen
berpendapat bahwa aset produktif sulit untuk direalisasi atau ditagih. Penerimaan kembali aset produktif yang telah
dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan aset produktif selama tahun berjalan. Jika
penerimaan melebihi nilai pokok, kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga.
Sejak 20 Januari 2006, sesuai dengan peraturan BI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian
Kualitas Aktiva Bank Umum“ yang telah diubah dengan peraturan BI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, bankbank juga wajib melakukan pembentukan penyisihan kerugian khusus terhadap aset non produktif seperti agunan yang
diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor, dan suspense account.
Dalam peraturan tersebut, klasifikasi agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai ditetapkan sebagai berikut:
Klasifikasi dan persentase
Lancar
Kurang lancer (15%)
Diragukan (50%)
Macet (100%)
Batas waktu
Sampai dengan 1 tahun
Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun
Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Ekshibit E/8
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
h. Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (Lanjutan)
Klasifikasi untuk rekening antar kantor dan suspense account ditetapkan sebagai berikut:
Klasifikasi dan persentase
Lancar
Macet (100%)
Batas waktu
Sampai dengan 180 hari
Lebih dari 180 hari
i. Aset Tetap
Aset tetap, kecuali aset tetap yang dinilai kembali, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi dengan
akumulasi penyusutan. Peningkatan nilai aset tetap sebagai hasil penilaian kembali dicatat di dalam akun “Selisih
Penilaian Kembali Aset Tetap” dalam kelompok Ekuitas di neraca.
Pada tanggal 1 Januari 2008, sesuai dengan penerapan PSAK No. 16 (revisi 2007) mengenai “Aset Tetap”, Bank
memilih model biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Dampak dari penerapan PSAK baru ini tidak material terhadap
laporan keuangan periode komparatif.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:
Klasifikasi
Bangunan dan prasarana
Inventaris kantor
Peralatan kantor
Kendaraan
Taksiran masa manfaat
(Tahun)
20
4–8
4–8
4–8
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Pada tanggal 30 Nopember 2006, Bank telah membukukan hasil penilaian kembali aset tetap sesuai yang dilakukan
oleh penilai independen, PT Arga Nilai Mandiri, dengan menggunakan pendekatan nilai pasar untuk penggunaan yang
ada, dan telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui Surat Keputusan No. KEP-19/WPJ.04/2007 tanggal
18 Januari 2007. Kenaikan nilai aset tetap akibat penilaian kembali untuk tujuan pelaporan pajak sebesar Rp 3.574.601
dan untuk tujuan pelaporan komersial sebesar Rp 3.841.498, yang diakui sebagai selisih penilaian kembali aset tetap.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya yang
berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak
digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi
dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
Apabila nilai tercatat suatu aset pada tanggal neraca melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali, maka nilai
tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebesar nilai tertinggi antara
harga jual bersih tersebut dan nilai pakai.
j.
Aset Lain – Lain
Termasuk didalam aset lain-lain antara lain adalah beban dibayar di muka, bunga dibayar di muka, uang muka,
pendapatan yang akan diterima, dan rupa-rupa aset lainnya.
Beban dibayar di muka adalah beban yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai beban pada periode
terjadinya. Beban dibayar di muka akan digunakan untuk aktivitas Bank di masa mendatang. Beban dibayar di muka
akan diakui sebagai beban pada laporan laba rugi pada saat diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya.
Ekshibit E/9
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
j.
Aset Lain – Lain (Lanjutan)
Termasuk dalam beban dibayar di muka adalah beban sewa, beban asuransi, dan beban penyimpanan arsip dibayar
dimuka. Beban sewa dibayar di muka merupakan pembayaran di muka terkait sewa gedung kantor yang di amortisasi
selama periode sewa dan dimulai sejak gedung digunakan.
Uang muka dicatat sebesar harga perolehan.
Piutang bunga adalah pendapatan atas bunga deposito, bunga giro, bunga tabungan, bunga obligasi, dan call money
yang telah diakui namun belum diterima pembayarannya.
Bunga dibayar di muka adalah bunga deposito yang telah dibayarkan tetapi belum diakui sebagai beban pada saat
terjadinya. Bunga dibayar di muka akan diamortisasi selama masa penempatan dan diakui sebagai beban pada laporan
laba rugi.
Rupa-rupa aset lainnya merupakan persediaan barang-barang untuk keperluan kantor, seperti materai, alat tulis, barang
promosi dan barang cetakan.
k. Simpanan Nasabah
Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (diluar bank) kepada bank berdasarkan perjanjian
penyimpanan dana. Simpanan nasabah terdiri dari giro, tabungan, deposito, sertifikat deposito, dan bentuk lain yang
dipersamakan dengan itu.
Giro dan tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban.
Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal.
Berdasarkan Undang-Undang No.24 tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005,
sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 tanggal
13 Oktober 2008, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum
berdasarkan program penjamin yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria
tertentu yang berlaku.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai Besarnya
Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan, maka pada tanggal 31 Desember 2008, jumlah simpanan
yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000.000 untuk per nasabah per bank (2007: sampai dengan
Rp 100.000). Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 7.00% pada tanggal
30 September 2009.
Pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008, Bank adalah peserta dari program penjamin tersebut.
l. Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro,
interbank call money yang berdasarkan perjanjian jatuh tempo dalam waktu tidak lebih dari 90 hari dan deposito
berjangka. Semuanya dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain tersebut.
Ekshibit E/10
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
m. Pendapatan dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit yang diberikan dan aset
produktif lainnya yang diklasifikasi sebagai non-performing. Pendapatan bunga tersebut diakui pada saat pendapatan
tersebut diterima. Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan
non-performing. Pendapatan bunga atas aset non-performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontijensi
dalam rekening administratif dan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima tunai.
Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak termasuk efek-efek) diklasifikasikan sebagai non-performing
jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan, dan macet. Sedangkan, efek-efek diklasifikasikan sebagai
non-performing jika penerbit efek tidak dapat memenuhi pembayaran bunga dan/atau pokok atau memiliki peringkat
paling kurang 1 (satu) tingkat di bawah peringkat investasi.
Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang
pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.
Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok tagihan dalam perjanjian pinjaman yang baru dalam rangka
restrukturisasi dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (deferred interest income) dan akan diakui sebagai
pendapatan dan diamortisasi secara proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok pinjaman
baru pada saat pembayaran pinjaman diterima.
n. Pendapatan dan Beban Provisi & Komisi
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya material serta berkaitan langsung maupun tidak langsung
dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman yang diterima diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang
ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis sesuai dengan jangka waktu kredit atau pinjaman yang bersangkutan.
Jika kredit atau pinjaman dimaksud dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo penempatan atau beban provisi dan komisi
yang ditangguhkan diakui pada saat kredit atau pinjaman dilunasi.
Provisi dan komisi yang tidak material atau tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan pinjaman yang diterima
atau jangka waktu perkreditan dan pinjaman yang diterima, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya
transaksi.
o. Pencadangan Imbalan Pasca-Kerja
Mulai 1 Januari 2006, Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja” (selanjutnya disebut PSAK
No. 24 Revisi), yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia pada bulan September 2004. PSAK No. 24
Revisi mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan untuk imbalan kerja. PSAK No. 24 Revisi ini menggantikan
PSAK No. 24, “Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun”, yang diterbitkan pada tahun 1994. Penerapan pertama kali PSAK
No. 24 Revisi dilakukan secara retrospektif dengan melaporkan jumlah penyesuaian yang berkaitan dengan periodeperiode sebelumnya sebagai penyesuaian terhadap saldo awal akun saldo laba dari periode komparatif paling dini yang
disajikan.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Bank membukukan pencadangan imbalan pasca-kerja sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UUK). Berdasarkan UUK tersebut, perusahaan
diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang pengganti hak kepada karyawan
apabila persyaratan yang ditentukan dalam UUK tersebut terpenuhi. Pencadangan tersebut diestimasi dengan
menggunakan perhitungan aktuaria berdasarkan laporan yang disiapkan oleh aktuaris independen. Jumlah pencadangan
sehubungan biaya jasa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama rata-rata perkiraan sisa masa kerja karyawan yang
memenuhi syarat. Sedangkan pencadangan untuk biaya jasa kini, dibebankan secara langsung pada kegiatan operasi
tahun berjalan.
Ekshibit E/11
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal
neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters
pukul 16.00 WIB pada tanggal tersebut, dan laba atau rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada kegiatan
operasi tahun berjalan.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan
kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi, kecuali apabila ditangguhkan pada bagian
ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat.
Berikut ini adalah kurs mata uang asing yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 31 Maret 2010 dan
31 Maret 2009 (Rupiah penuh):
31 Maret 2010
1 Dolar Amerika Serikat (USD)
1 Dolar Singapura (SGD)
31 Maret 2009
9.100,00
6.491,24
11.555,00
7.599,49
q. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak pada tahun yang bersangkutan.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda waktu antara laporan
keuangan untuk tujuan komersial dan pajak pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan pengakuan manfaat
pajak masa mendatang, seperti akumulasi rugi fiskal, sebesar kemungkinan manfaatnya dapat direalisasikan.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada saat aset dipulihkan
atau kewajiban diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara
substantif berlaku pada tanggal neraca.
Perubahan terhadap kewajiban pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau hasil dari keberatan ditetapkan,
dalam hal pengajuan keberatan oleh Bank.
r. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Bank memiliki transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam
PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau
tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam
catatan yang bersangkutan.
s. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang
ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan (setelah dikurangi jumlah modal saham yang diperoleh
kembali). Saham biasa dapat diterbitkan atau jumlah saham biasa dapat berkurang, tanpa disertai perubahan arus kas,
aset lain atau kewajiban, perubahan tersebut harus dianggap seolah-olah telah terjadi pada awal periode penyajian.
Ekshibit E/12
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
t. Penggunaan Estimasi
Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan
manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan, serta
pengungkapan aset dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan dan jumlah pendapatan dan beban yang
dilaporkan selama tahun pelaporan. Sesuai dengan sifatnya, estimasi yang dibuat mengandung adanya ketidakpastian,
sehingga jumlah sebenarnya yang dilaporkan di tahun yang akan datang mungkin berbeda dengan estimasi tersebut.
v. Pelaporan Segmen
Sebuah segmen usaha adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual
maupun kelompok jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan
segmen lain.
Segmen geografis adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah)
ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada
komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
3. K A S
31 Maret 2010
31 Maret 2009
Rupiah
Mata uang asing
5.892.628
689.043
2.855.618
465.089
Jumlah
6.581.671
3.320.707
Saldo kas dalam mata uang asing terdiri dari Dolar Amerika Serikat.
4. GIRO PADA BANK INDONESIA
31 Maret 2010
31 Maret 2009
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
140.377.142
4.868.364`
45.937.459
1.790.852
Jumlah
145.245.506
47.728.311
Giro wajib minimum dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut:
31 Maret 2010
Rupiah
- Giro wajib minimum Utama
- Giro wajib minimum Sekunder
Mata uang asing
5,02%
47,70%
2,61%
31 Maret 2009
5,02%
81,32%
1,25%
Ekshibit E/13
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. GIRO PADA BANK INDONESIA (Lanjutan)
Giro wajib minimum Bank telah sesuai dengan PBI No. 7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005 yang telah diubah
dengan PBI No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008, selanjutnya diubah dengan PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal
23 Oktober 2008 mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah yang terdiri dari GWM
Utama dan GWM Sekunder masing–masing sebesar 5,00% dan 2,50% dan mata uang asing sebesar 1,00%.
5. GIRO PADA BANK LAIN
a. Berdasarkan Mata Uang dan Bank
31 Maret 2010
31 Maret 2009
Pihak ketiga
Rupiah
1.737.320
549.778
103.436
2.545
2.249.143
805.809
13.690
-
2.393.079
3.068.642
Dollar Amerika Serikat
Citibank, NA – USA
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Panin Tbk
Deutche Bank Trust Company Amerika
112.478.611
582.875
410.865
377.965
-
47.381.658
233.200
11.483
Jumlah Dollar Amerika Serikat
113.850.316
47.626.341
Dollar Singapura
Calyon
29.692
34.761
Jumlah Dollar Singapura
29.692
34.761
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mega Tbk
Jumlah Rupiah
Jumlah
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan aset produktif
-
Bersih
(
507.297 )
116.273.087
50.222.447
b. Berdasarkan Kolektibilitas
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009, kolektibilitas giro pada bank lain digolongkan lancar. Tidak terdapat
saldo giro pada bank lain yang diblokir atau digunakan sebagai agunan pada tanggal-tanggal tersebut di atas.
c. Penyisihan Kerugian
Mutasi penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
31 Maret 2010
Awal
Pemulihan (penyisihan) selama periode berjalan (Catatan 29)
Akhir
(
-
31 Maret 2009
287.913 ) (
287.913 (
152.434 )
354.863 )
(
507.297 )
Ekshibit E/14
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. GIRO PADA BANK LAIN (Lanjutan)
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan aset untuk giro pada bank lain cukup untuk menutup
kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain tersebut.
d. Suku Bunga Rata-rata per Tahun
2010
Rupiah
Mata Uang Asing
2009
0,64%
0,03%
4.60%
0.10%
6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
a. Berdasarkan jenis dan mata uang
31 Maret 2010
Rupiah
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) – Bersih
575.933.345
31 Maret 2009
110.800.000
b. Berdasarkan kolektibilitas
31 Maret 2010
Fasilitas
Jumlah
Simpanan Bank
Indonesia
Rupiah
Kurang dari 1 bulan
1 – 3 bulan
3 – 6 bulan
6 – 12 bulan
Lebih dari 12 bulan
575.933.345
-
575.933.345
-
Jumlah
575.933.345
575.933.345
31 Maret 2009
Fasilitas
Simpanan
Bank Indonesia
Jumlah
Rupiah
Kurang dari 1 bulan
1 – 3 bulan
3 – 6 bulan
6 – 12 bulan
Lebih dari 12 bulan
Dikurangi :
Penyisihan penghapusan
Bersih
110.800.000
110.800.000
110.800.000
110.800.000
110.800.000
110.800.000
Ekshibit E/15
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (Lanjutan)
b. Berdasarkan kolektibilitas (Lanjutan)
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009, kolektibilitas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
digolongkan lancar. Tidak terdapat saldo penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang diblokir atau digunakan
sebagai agunan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009.
Tingkat suku bunga rata-rata adalah sebagai berikut:
Rupiah
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) - Bersih
31 Maret 2010
31 Maret 2009
6,06%
7,54%
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan aset untuk penempatan pada bank lain cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain tersebut
7. EFEK-EFEK
a. Berdasarkan tujuan, jenis, dan mata uang
31 Maret 2010
31 Maret 2009
300.600.602
-
386.234.747
31.074.074
300.600.602
417.308.821
40.912.783
67.596.750
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo:
341.513.385
484.905.571
Diperdagangkan:
Pihak Ketiga – Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
setelah dikurangi diskon yang belum diamortisasi sebesar Rp 2.849.394
tanggal 31 Maret 2010 dan Rp 207.557 pada tanggal 31 Maret 2009
822.675.606
229.792.443
Obligasi Pemerintah
Obligasi Korporasi
200.813.650
71.329.802
128.837.000
127.963.830
Dimiliki hingga Jatuh Tempo:
Pihak Ketiga – Rupiah
Obligasi Pemerintah
Obligasi Korporasi
Pihak Ketiga – Dolar Amerika Serikat
Obligasi Korporasi
Pihak Ketiga – Dolar Amerika Serikat
Obligasi Pemerintah
Obligasi Korporasi
10.127.736
19.905.167
-
Jumlah Diperdagangkan:
1.124.851.961
486.593.273
Jumlah
1.466.365.346
971.498.844
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
Bersih
((
1.320.822 ) (
1.465.044.524
2.266.347 )
969.232.497
Ekshibit E/16
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (Lanjutan)
b. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
31 Maret 2010
31 Maret 2009
878.117.407
130.161.544
107.834.050
279.306.659
235.352.943
284.982.192
218.283.959
165.283.000
1.395.419.660
903.902.094
Dolar Amerika Serikat
1 – 5 tahun
5 – 10 tahun
48.232.903
22.712.783
39.864.750
27.732.000
Jumlah Dolar Amerika Serikat
70.945.686
67.596.750
1.466.365.346
971.498.844
Rupiah
Kurang dari 1 tahun
1 – 5 tahun
5 – 10 tahun
Lebih dari 10 tahun
Jumlah Rupiah
Jumlah
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
(
Bersih
1.320.822) (
2.266.347)
1.465.044.524
969.232.497
31 Maret 2010
31 Maret 2009
1.334.217.594
132.147.752
744.864.190
226.634.654
1.466.365.346
971.498.844
c. Berdasarkan efek pemerintah dan bukan pemerintah
Efek Pemerintah
Efek Korporasi
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
Bersih
(
1.320.822) (
1.465.044.524
2.266.347)
969.232.497
Tingkat bunga obligasi Pemerintah dengan tingkat bunga tetap sesuai dengan tingkat bunga yang tercantum dalam
masing-masing sertifikat Obligasi Pemerintah yang dimiliki oleh Bank. Obligasi ini akan jatuh tempo pada berbagai
tanggal mulai dari 12 Maret 2012 sampai dengan 15 Februari 2028.
Tingkat bunga obligasi rata-rata adalah 9,84% dalam Rupiah 9,80% dalam USD pada tanggal 31 Maret 2010 dan
10,60% dalam Rupiah 8,13% dalam USD pada tanggal 31 Maret 2009.
Ekshibit E/17
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (Lanjutan)
c. Berdasarkan efek pemerintah dan bukan pemerintah (Lanjutan)
Perincian Obligasi Pemerintah dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut:
31 Maret 2010
Diperoleh dari pasar sekunder
ZC 003
FR 0038
FR 0039
FR 0040
FR 0043
FR 0047
Tingkat bunga
tahunan
Jatuh tempo
20 November 2012
15 August 2018
15 August 2023
15 September 2025
15 July 2022
15 February 2028
0.00%
11.60%
11.75%
11.00%
10.25%
10.00%
Nilai wajar
130.161.544
22.705
11.417.931
69.182.432
35.715.026
54.100.964
300,600,602
Perincian Obligasi Pemerintah dengan tujuan untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2010
Diperoleh dari pasar sekunder
FR 28
FR 32
FR 40
FR 42
FR 43
FR 46
FR 47
FR 48
Tingkat bunga
tahunan
Jatuh tempo
15 Juni 2017
15 Juli 2018
15 September 2025
15 Juli 2027
15 Juni 2022
15 Juli 2023
15 Pebruari 2028
15 September 2018
10,00%
15,00%
11,00%
10.25%
10,25%
9.50%
10,00%
9,00%
Nilai wajar
17.903.550
59.642.500
35.811.600
15.003.000
5.137.500
49.989.600
2.925.900
14.400.000
200.813.650
Perincian Obligasi Pemerintah dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut:
31 Maret 2009
Diperoleh dari pasar sekunder
Zero Coupon 003
FR 28
FR 38
FR 39
FR 40
FR 43
FR 47
FR 48
ORI 4
Jatuh tempo
Tingkat bunga
tahunan
20 Nopember 2012
15 Juli 2017
15 Agustus 2018
15 Agustus 2023
15 September 2025
15 Juli 2022
15 Pebruari 2028
15 September 2018
12 Maret 2012
10,00%
11,60%
11,75%
11,00%
10,25%
10,00%
9,00%
9,50%
Nilai wajar
118.863.788
31.590.000
22.959
11.550.000
69.600.000
40.900.000
54.108.000
9.600.000
50.000.000
386.234.747
Ekshibit E/18
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (Lanjutan)
Perincian Obligasi Pemerintah dengan tujuan untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2009
Diperoleh dari pasar sekunder
FR 32
FR 26
Jatuh tempo
15 Juli 2018
15 Mei 2016
Tingkat bunga
tahunan
15,00%
10,75%
Nilai wajar
119.285.000
9.552.000
128.837.000
Perincian Obligasi Korporasi dengan tujuan untuk untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2010
Jatuh tempo
Diperoleh dari pasar sekunder
SMS Finance I 2009 A
Reksadana Pacific Fixed Fund
Bank Victoria II th 2007
13 Januari 2011
21 Maret 2017
tahunan
11.5%
12.50%
Nilai wajar
4.000.000
51.441.801
15.888.000
71.329.801
31 Maret 2009
Diperoleh dari pasar sekunder
Subordinasi Bank Mega Tahun 2007
Bank Lampung II Tahun 2007
Bank DKI
Bank Mayapada II B Tahun 2007
Bank Panin 2B
Jatuh tempo
15 Januari 2018
9 Nopember 2012
9 Nopember 2012
9 Nopember 2012
19 Juni 2012
Tingkat
bunga
tahunan
11.50%
11.50%
11.25%
12.00%
10.75%
Nilai wajar
29.350.000
18.233.600
30.149.250
21.867.480
28.363.500
127.963.830
Perincian Obligasi Korporasi dalam mata uang USD dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo
adalah sebagai berikut:
31 Maret 2010
Diperoleh dari pasar sekunder
EURO BOND GITI TIRE
EURO BOND BERLIAN LAJU TANGKER
EURO BOND GT 2005
Jatuh tempo
26 Januari 2012
15 Mei 2014
21 Juli 2014
Tingkat
bunga
tahunan
12.25%
7.50%
10.25%
Nilai
wajar
18.200.000
13.479.300
9.233.483
40.912.783
31 Maret 2009
Diperoleh dari pasar sekunder
EURO BOND GT 2005
EURO BOND GITI TIRE
EURO BOND BERLIAN LAJU TANGKER
EURO BOND PGN Fin 2003
Jatuh tempo
Tingkat
bunga
tahunan
Nilai
wajar
21 Juli 2010
10.25%
10.977.250
26 Januari 2012
15 Mei 2014
24 Februari 2014
12.25%
7.50%
10.25%
23.110.000
27.732.000
5.777.500
67.596.750
Ekshibit E/19
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (Lanjutan)
Perincian Obligasi Pemerintah dalam mata uang USD dengan tujuan untuk diperdagangkan adalah sebagai
berikut :
31 Maret 2010
Diperoleh dari pasar sekunder
EURO BOND ROI 14
Jatuh tempo
Tingkat bunga
tahunan
10 Maret 2014
6.75%
Nilai wajar
10.127.736
10.127.736
Perincian Obligasi Korporasi dalam mata uang USD dengan tujuan untuk diperdagangkan adalah sebagai
berikut :
31 Maret 2010
Diperoleh dari pasar sekunder
Obligasi Korporasi
Euro Bond Giti 2005
Tingkat bunga
tahunan
Jatuh tempo
21 Juli 2014
5%
Nilai wajar
19.905.167
19.905.167
d. Penyisihan penghapusan
Mutasi penyisihan penghapusan efek-efek adalah sebagai berikut :
31 Maret 2010
Awal
(Penyisihan) pemulihan selama periode berjalan (Catatan 29)
Akhir
(
(
1.680.921 ) (
360.099
1.320.822 ) (
31 Maret 2009
2.583.196)
316.849
2.266.347)
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. kolektibilitas efek-efek digolongkan lancar. Tidak terdapat saldo efekefek yang digunakan sebagai agunan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan aset untuk efek-efek cukup untuk menutup kerugian
yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek tersebut.
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. Obligasi Pemerintah dengan jumlah nilai nominal masing-masing
sebesar Rp 363.000.000 dan Rp 518.000.000 dijual dengan janji dibeli kembali (Catatan 15).
Ekshibit E/20
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN
a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang
Rupiah
Akseptasi
Angsuran berjangka
Rekening Koran
Kredit pemilikan rumah (KPR)
Giro bersaldo debet
Kredit pemilikan mobil (KPM)
Pinjaman karyawan
Jumlah Rupiah
31 Maret 2010
31 Maret 2009
1.178.126.758
37.159.101
9.839.203
7.037.206
9.921.947
61.087
1.547.301
1.243.692.603
512.262.119
11.879.002
11.540.551
9.238.157
1.277.568
1.408.584
22.904
547.628.885
Dolar Amerika Serikat
Akseptasi
Jumlah
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
85.267.000
11.555.000
1.328.959.603
559.183.885
(
Bersih
9.781.834) (
1.319.177.769
7.721.247 )
551.462.638
b. Jaminan Kredit
Jaminan pemberian kredit pada umumnya berupa harta berwujud (tanah. bangunan. mesin. kendaraan. saham dan
deposito berjangka) (Catatan 11 dan 13).
Manajemen berpendapat bahwa nilai agunan atas kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kerugian yang
mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut.
c. Berdasarkan Sektor Ekonomi
Klasifikasi kredit menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
31 Maret 2010
Lancar
Rupiah
Jasa-jasa dunia usaha
Perindustrian
Perdagangan dan restoran
Kehutanan
Pertambangan
Konstruksi
Transportasi
Jasa sosial
Lain-lain
Dolar Amerika Serikat
Perindustrian
Perdagangan
232.184.132
87.001.640
160.798.692
120.517.830
10.000.000
254.611.006
8.038.620
350.523.949
76.167.000
9.100.000
1.308.942.869
Jumlah
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
Bersih
(
8.874.608 )(
1.300.068.261
Dalam
perhatian
khusus
3.852.220
6.899.062
10.751.282
537.564 ) (
10.213.718
Kurang
lancar
9.192.758
9.192.758
296.968 )
8.895.790
Diragukan
Macet
-
-
232.184.132
90.853.860
160.871.386
120.517.830
10.000.000
270.702.826
8.038.620
350.523.949
-
-
76.167.000
9.100.000
72.694
-
72.694
(
72.694 ) (
-
Jumlah
1.328.959.603
9.781.834 )
1.319.177.769
Ekshibit E/21
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
c. Berdasarkan Sektor Ekonomi
Klasifikasi kredit menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
31 Maret 2009
Lancar
Rupiah
Jasa-jasa dunia usaha
Perindustrian
Perdagangan dan restoran
Kehutanan
Pertambangan
Konstruksi
Transportasi
Jasa sosial
Lain-lain
Dolar Amerika Serikat
Perindustrian
223.995.343
102.299.007
7.522.735
82.963.690
44.414.318
27.235.772
16.800.842
33.438.019
Dalam
perhatian
khusus
-
11.555.000
Kurang
lancar
Diragukan
-
-
-
-
Jumlah
550.224.726
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan ( 4.246.619 )
-
-
-
-
-
-
Bersih
-
-
-
545.978.107
Macet
Jumlah
2.500.000
6.459.159
-
223.995.343
104.799.007
13.981.894
82.963.690
44.414.318
27.235.772
16.800.842
33.438.019
-
11.555.000
8.959.159
(
559.183.885
3.474.628 ) (
5.484.531
7.721.247 )
551.462.638
d. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo
Klasifikasi kredit yang diberikan berdasarkan tahun kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan
waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut :
31 Maret
2010
31 Maret
2009
Berdasarkan tahun perjanjian
Rupiah
Kurang dari 1 tahun
1 - 2 tahun
2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Dolar Amerika Serikat
Kurang dari 1 tahun
Jumlah
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
Bersih
(
60.268.890
1.169.825.694
1..609.831
11.988.188
53.554.600
474.590.638
6.905.822
12.577.825
85.267.000
11.555.000
1.328.959.603
559.183.885
9.781.834) (
1.319.177.769
7.721.247 )
551.462.638
Ekshibit E/22
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
31 Maret
2010
31 Maret
2009
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
Rupiah
Kurang dari 1 tahun
1 - 2 tahun
2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Dolar Amerika Serikat
Kurang dari 1 tahun
Jumlah
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
1.231.122.628
516.450
9.892.907
2.160.618
525.428.266
9.580.005
12.218.721
401.893
85.267.000
11.555.000
1.328.959.603
559.183.885
(
Bersih
9.781.834 ) (
1.319.177.769
7.721.247 )
551.462.638
e. Tingkat Bunga
Tingkat bunga rata-rata dalam Rupiah yang dibebankan kepada debitur oleh Bank adalah 21.01% pada
31 Maret 2010 dan 19.58% pada 31 Maret 2009 serta dalam USD adalah 4.55% pada 31 Maret 2010 dan 4.88% pada
31 Maret 2009.
f. Penyisihan Penghapusan
Perubahan penyisihan penghapusan untuk kredit yang diberikan adalah sebagai berikut :
Saldo awal
Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 29)
(
Saldo akhir
(
31 Maret
2010
11.036.633 ) (
1.254.799 (
31 Maret
2009
7.639.956 )
81.291 )
9.781.834 ) (
7.721.247 )
g. Berdasarkan Kolektibilitas
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan aset untuk kredit yang diberikan adalah cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut.
Pada tanggal 20 Januari 2005. Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 7/3/PBI/2005 tentang “Batas Maksimum
Pemberian Kredit Bank Umum” yang berlaku efektif sejak tanggal 20 Junuari 2005. Peraturan tersebut menetapkan
batas maksimum penyediaan dana pada satu kelompok peminjam yang bukan merupakan pihak terkait tidak melebihi
25% dari modal Bank. Peraturan ini telah diganti dengan peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 tanggal
5 Oktober 2006.
Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 kepada
Bank Indonesia. Bank tidak memiliki debitur yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.
Kredit yang dihentikan pembebanan bunganya (non-performing loan/NPL) oleh Bank masing-masing sebesar
Rp 72.694 dan Rp 6.459.159 pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. Dengan demikian. rasio NPL secara
gross sesuai dengan pedoman perhitungan rasio keuangan sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Bank Indonesia
No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia
No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 masing-masing adalah sebesar 0,70% dan 1,60% pada tanggal 31 Maret 2010
dan 31 Maret 2009. Secara neto, rasio NPL pada tanggal tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 masing-masing
adalah sebesar 0,67% dan 0,98%.
Ekshibit E/23
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
g. Berdasarkan Kolektibilitas
Kredit Usaha Kecil (KUK) yang disalurkan Bank sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal
14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret
2005 masing-masing berjumlah Rp 13.287.733 dan Rp 2.559.000 atau sebesar 0.99% dan 0.46% dari jumlah kredit
yang diberikan Bank pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.
9. ASET TETAP
31 Maret 2010
Nilai tercatat
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Inventaris kantor
Peralatan kantor
Kendaraan
Saldo awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo akhir
21.073.553
59.196.009
15.651.241
3.128.085
5.451.243
705.624
484.941
363.140
2.187.000
1.437.500
21.073.553
59.901.633
16.136.182
3.491.225
6.200.743
104.500.131
3.740.705
1.437.500
106.803.336
8.000.798
6.817.845
1.297.208
752.946
1.625.438
993.907
204.076
669.377
495.052
9.626.236
7.811.752
1.501.284
927.271
Jumlah
16.868.797
3.492.798
495.052
19.866.543
Nilai buku
87.631.334
Jumlah
Akumulasi depresiasi
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Inventaris kantor
Peralatan kantor
Kendaraan
31 Maret 2009
Saldo awal
86.936.793
Penambahan
Pengurangan
Saldo akhir
Nilai tercatat
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Inventaris kantor
Peralatan kantor
Kendaraan
18.254.438
42.726.337
14.114.729
2.093.392
4.307.668
3.554.180
412.050
317.539
583.446
31.800
2.216.231
-
21.808.618
40.922.156
14.432.268
2.676.838
4.339.468
Jumlah
81.496.564
4.899.015
2.216.231
84.179.348
Akumulasi depresiasi
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Inventaris kantor
Peralatan kantor
Kendaraan
3.178.267
3.148.144
656.808
625.481
2.278.888
896.011
139.590
139.492
1.141.987
-
4.315.168
4.044.155
796.398
764.973
Jumlah
7.608.700
3.453.981
1.141.987
9.920.694
Nilai buku
73.887.864
74.258.654
Ekshibit E/24
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET TETAP (Lanjutan)
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. Bank telah mengasuransikan aset tetap untuk menutup kemungkinan
kerugian terhadap risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar
Rp 142.429.850 dan Rp 142.018.066. Manajemen berpendapat bahwa masing-masing nilai pertanggungan tersebut telah
memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan.
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun masing-masing jenis aset tetap pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret
2009. manajemen berpendapat bahwa tidak terjadi penurunan nilai atas aset tetap.
10. ASET LAIN-LAIN
11.
31 Maret
2010
31 Maret
2009
Piutang bunga
Biaya dibayar di muka
Uang muka
Lain-lain
11.512.693
3.772.199
14.207.571
1.684.407
14.765.050
2.284.301
152.102
1.275.758
Jumlah
31.176.870
18.477.211
31 Maret
2010
31 Maret
2009
SIMPANAN NASABAH - GIRO
Rincian akun ini berdasarkan mata uang dan nasabah adalah sebagai berikut:
Rupiah
Pihak Ketiga
Pihak Hubungan Istimewa (Catatan 31)
301.733.429
1
18.641.409
-
Jumlah Rupiah
301.733.430
18.641.409
28.000.004
2.034.516
329.733.434
20.675.925
31 Maret
2010
31 Maret
2009
Dolar Amerika Serikat
Pihak ketiga
Jumlah
Rincian akun ini berdasarkan suku bunga rata-rata adalah sebagai berikut:
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
3.48%
1.19%
5.32%
0.48%
Ekshibit E/25
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11.
SIMPANAN NASABAH - GIRO (Lanjutan)
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. simpanan giro masing-masing sebesar Rp 30.000.000 dan Rp nil
merupakan simpanan yang diblokir dan dijadikan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan (Catatan 8).
12.
SIMPANAN NASABAH - TABUNGAN
Rincian akun ini berdasarkan mata uang dan nasabah adalah sebagai berikut :
31 Maret
2010
31 Maret
2009
Rupiah
Pihak Ketiga
Pihak Hubungan Istimewa (Catatan 31)
36.143.912
78.705
18.773.741
5.738
Jumlah
36.222.617
18.779.479
Rincian akun ini berdasarkan suku bunga rata-rata adalah sebagai berikut :
Rupiah
31 Maret
2010
4,86%
31 Maret
2009
7,24%
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. tidak terdapat simpanan nasabah tabungan yang diblokir dan dijadikan
sebagai jaminan atas kredit yang diberikan.
13.
SIMPANAN NASABAH – DEPOSITO BERJANGKA
Rincian akun ini berdasarkan mata uang dan nasabah adalah sebagai berikut:
31 Maret
2010
Rupiah
Pihak Ketiga
Pihak Hubungan Istimewa (Catatan 31)
Jumlah Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Pihak Ketiga
Pihak Hubungan Istimewa (Catatan 31)
Jumlah
31 Maret
2009
2.170.420.122
950.854
860.953.810
38.617
2.171.370.976
860.992.427
158.055.404
133.452
69.772.808
-
158.188.856
69.772.808
2.329.559.832
930.765.235
Ekshibit E/26
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. SIMPANAN NASABAH – DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)
Rincian akun ini berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:
31 Maret
2010
31 Maret
2009
Rupiah
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
1.478.701.889
445.775.693
199.788.970
47.104.424
507.850.754
230.121.699
44.854.339
78.165.635
Jumlah Rupiah
2.171.370.976
860.992.427
Dolar Amerika Serikat
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
34.972.134
22.299.400
552.132
100.365.190
13.441.969
419.704
77.375
55.833.760
Jumlah Dolar Amerika Serikat
158.188.856
69.772.808
2.329.559.832
930.765.235
Jumlah
Rincian akun ini berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut:
31 Maret
2010
Rupiah
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Jumlah Rupiah
Dolar Amerika Serikat
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Jumlah Dolar Amerika Serikat
Jumlah
31 Maret
2009
1.646.139.079
391.237.621
110.326.776
23.667.500
567.015.258
210.351.717
44.917.059
38.708.393
2.171.370.976
860.992.427
39.681.295
17.635.739
506.632
100.365.190
13.759.095
102.578
77.375
55.833.760
158.188.856
69.772.808
2.329.559.832
930.765.235
Rincian akun ini berdasarkan suku bunga rata-rata adalah sebagai berikut:
31 Maret
2010
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
9,27%
2,69%
31 Maret
2010
13,95%
6,80%
Pada tanggal 31 Maret 2010 deposito berjangka masing-masing sebesar Rp 337.186.950 dan USD 11.027.142 dan pada
tanggal 31 Maret 2009, deposito berjangka masing-masing sebesar Rp 70.909.521 dan USD 4.750.000 merupakan
simpanan nasabah – deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan
(Catatan 8).
Ekshibit E/27
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. SIMPANAN DARI BANK LAIN
Rincian akun ini berdasarkan mata uang dan nasabah adalah sebagai berikut:
Rupiah
Pihak ketiga
Interbank Call Money
Deposito Berjangka
Giro dari Bank lain
Dollar Amerika Serikat
Interbank Call Money
Jumlah
31 Maret
2010
31 Maret
2009
250.000.000
9.860.000
4.678.910
140.000.000
23.400.000
4.322.386
264.538.910
167.722.386
264.538.910
5.777.500
173.494.886
Rincian akun ini berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:
Rupiah
Kurang dari 1 bulan
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Dollar Amerika Serikat
Kurang dari 1 bulan
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Jumlah dalam Rupiah
31 Maret
2010
31 Maret
2009
254.678.910
9.860.000
264.538.910
144.322.386
23.400.000
167.722.386
-
5.777.500
5.77.500
264.538.910
173.499.886
31 Maret
2010
6,98%
7,18%
7,07%
31 Maret
2009
11,25%
13,27%
8,58%
Rincian akun ini berdasarkan tingkat bunga rata-rata:
Interbank Call Money
Deposito Berjangka Bank
Giro dari bank lain
Ekshibit E/28
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI
31 Maret 2010
Jenis
Nilai
Nominal
Tanggal
Dimulai
Tanggal
Jatuh
Tempo
Kewajiban
Pembelian
Kembali
Beban Bunga
Yang Belum
Diamortisasi
Nilai
Bersih
ZC 003
160.000.000
15 February 2010
17 May 2010
115.144.795
(
1.322.856
)
113.821.939
FR 32
50.000.000
11 March 2010
15 April 2010
41.328.219
(
151.288
)
41.176.931
FR 40
64.000.000
15 March 2010
20 April 2010
41.995.200
(
208.578
)
41.786.622
FR 43
35.000.000
23 March 2010
27 April 2010
21.547.191
(
146.485
)
21.400.706
FR 47
54.000.000
23 March 2010
22 April 2010
31.023.675
(
170.572
)
30.853.103
251.039.080
(
1.999.779
)
249.039.301
363.000.000
Ekshibit E/29
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (Lanjutan)
31 Maret 2009
Jenis
ZC 003
FTE ORI 4
FTE ORI 4
FTE FR 39
FTE FR 47
FTE FR 28
FTE FR 40
FTE FR 40
FTE FR 43
FTE FR 43
FTE FR 32
FTE ZC 3
FTE FR 32
FTE FR 30
FTE ORI 4
FTE FR 47
FTE FR 48
ZC 003
Nilai
Nominal
30.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
48.000.000
30.000.000
50.000.000
14.000.000
10.000.000
30.000.000
50.000.000
67.000.000
50.000.000
10.000.000
30.000.000
6.000.000
10.000.000
53.000.000
518.000.000
Tanggal
Dimulai
18 Maret 2009
18 Maret 2009
19 Maret 2009
19 Maret 2009
19 Maret 2009
20 Maret 2009
23 Maret 2009
24 Maret 2009
24 Maret 2009
27 Maret 2009
27 Maret 2009
30 Maret 2009
31 Maret 2009
31 Maret 2009
31 Maret 2009
31 Maret 2009
31 Maret 2009
05 Maret 2009
Tanggal
Jatuh
Tempo
1 April 2009
1 April 2009
2 April 2009
2 April 2009
2 April 2009
3 April 2009
6 April 2009
7 April 2009
7 April 2009
8 April 2009
8 April 2009
13 April 2009
14 April 2009
14 April 2009
14 April 2009
14 April 2009
14 April 2009
6 Juli 2009
Kewajiban
Pembelian
Kembali
Beban Bunga
Yang Belum
Diamortisasi
Nilai
Bersih
18.208.491
9.088.463
9.165.578
8.276.538
33.414.409
25.304.369
41.210.324
11.851.547
8.284.535
24.818.741
57.188.075
42.714.540
57.141.612
9.298.706
28.135.144
4.543.560
7.761.301
31.938.335
(
(
(
(
(
(
(
(
(
(
(
(
(
(
(
(
(
(
4.285
2.139
4.314
3.895
15.727
17.865
58.189
19.523
13.647
46.747
107.717
130.678
188.262
30.636
92.584
14.970
25.571
636.369
)
)
)
)
)
)
)
)
)
)
)
)
)
)
)
)
)
)
18.204.206
9.086.324
9.161.264
8.272.643
33.398.682
25.286.504
41.152.135
11.832.024
8.270.888
24.771.994
57.080.358
42.583.862
56.953.350
9.268.070
28.042.560
4.528.590
7.735.730
31.301.966
428.344.268
(
1.413.118 )
426.931.150
Ekshibit E/30
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN
a. Hutang Pajak
31 Maret 2010
31 Maret 2009
Pajak Penghasilan
Pasal 4 (2)
Pph Ps. 21
Pph Ps. 23
Pph Ps. 25
Pph Ps. 29 Tahun 2009
Pph Ps. 29 Tahun 2010
3.329.491
153.066
11.324
330.842
5.375.675
415.928
1.862.206
90.638
52.479
1.875.304
639.172
Jumlah
9.616.326
4.519.799
b. Beban Pajak Penghasilan
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dan
taksiran penghasilan kena pajak untuk periode 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut :
31 Maret 2010
(3 Bulan)
31 Maret 2009
(3 Bulan)
Laba sebelum beban pajak penghasilan
menurut laporan laba rugi
8.435.294
3.284.203
Beda tetap:
Penyusutan aset tetap
Pengurangan yang tidak diperkenankan
Amortisasi atas biaya emisi saham
(
76.766
14.893
2.893.145) (
62.687
106.600
271.233)
(
2.801.486) (
101.946)
Taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan
5.633.808
3.182.257
Beban pajak penghasilan – tahun berjalan
1.408.453
891.032
Pajak penghasilan dibayar dimuka
Pasal 25
Taksiran hutang pajak penghasilan
(
992.525) (
251.860)
415.928
639.172
Ekshibit E/31
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PERPAJAKAN (Lanjutan)
b. Beban Pajak Penghasilan (Lanjutan)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku terhadap laba
sebelum beban pajak penghasilan, dan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi untuk
periode 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut :
31 Maret 2010
(3 Bulan)
31 Maret 2009
(3 Bulan)
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi
8.435.294
3.284.203
Beban pajak penghasilan berdasarkan tarif
pajak yang berlaku
2.108.825
919.577
Pengaruh pajak atas beda tetap :
- Penyusutan aset tetap
- Pengurangan yang tidak diperkenankan
- Amortisasi atas biaya emisi saham
- Penyesuaian atas perubahan tarif pajak
Penggunaan akumulasi rugi fiskal yang tidak diakui
sebagai aktiva pajak tangguhan
Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
(
19.192
3.723
723.287 ) (
-
-
-
-
1.408.453
17.552
29.848
75.945 )
891.032
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Perseroan menghitung. menetapkan dan membayar
sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jendral Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah
kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak atau akhir tahun 2013, mana yang lebih
awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP
dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintah telah mengumumkan adanya perubahan terhadap pajak penghasilan yang
akan berlaku sejak 1 Januari 2009. yang menyatakan bahwa pajak penghasilan untuk perusahaan akan ditetapkan sebesar
28% sejak 2009 dan akan berkurang menjadi 25% sejak 2010.
17.
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN KEWAJIBAN LAIN-LAIN
31 Maret 2010 31 Maret 2009
Hutang bunga
Setoran jaminan
Biaya yang masih harus dibayar
Lain-lain
Jumlah
8.272.257
4.399.561
1.966.376
428.628
6.230.941
3.331.709
44.051.459
883.000
15.066.822
54.497.109
Ekshibit E/32
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18.
PENCADANGAN IMBALAN PASCA-KERJA
Bank membentuk pencadangan imbalan pasca-kerja sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13
Tahun 2003.
Pencadangan imbalan pasca-kerja tersebut diestimasi oleh manajemen berdasarkan perhitungan aktuaria yang disiapkan
oleh PT Jasa Aktuaria Tiwikrama, aktuaris independen, dalam laporan tertanggal 14 Januari 2009 dan 29 Pebruari 2008
untuk menghitung kewajiban imbalan dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit".
Nilai kewajiban yang diakui di neraca :
31 Maret 2010
31 Maret 2009
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
Nilai yang belum diakui:
(Keuntungan) kerugian aktuaria-bersih
201.958
339.111
387.239
50.378
Kewajiban pada neraca
589.197
389.489
31 Maret
2010
31 Maret
2009
TMI2
10%
6%
55 tahun
TMI2
10%
6%
55 tahun
Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut, antara lain :
Tabel mortalitas
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji tahunan
Usia pensiun
Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program imbalan kerja tersebut.
19.
MODAL SAHAM
Rincian pemilikan saham pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 (berdasarkan catatan yang dibuat oleh
PT Ficomindo Buana Registrar) adalah sebagai berikut :
31 Maret 2010
Pemegang saham
Danny Nugroho
Mount-8 HoldGS OFFSHORE LTD
Inigo Investment Ltd
Zen Gem Investments Limited
TFI (X) -TRA Ordinary I
Publik – masing-masing di bawah 5%
Jumlah
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh
Persentase
kepemilikan
Jumlah
983.634.709
900.000.000
700.000.000
650.000.000
537.531.000
761.480.915
21,70%
19,86%
15,44%
14,34%
11,86%
16,80%
98.363.471
90.000.000
70.000.000
65.000.000
53.753.100
76.148.091
4.532.646.624
100,00%
453.264.662
Ekshibit E/33
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19.
MODAL SAHAM (Lanjutan)
31 Maret 2009
Pemegang saham
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh
Danny Nugroho
PT Millenium Danatama Sekuritas
Publik – masing-masing di bawah 5%
Jumlah
Persentase
kepemilikan
Jumlah
983.634.709
84.189.500
443.057.999
65,10%
5,57%
29,33%
98.363.471
8.418.950
44.305.800
1.510.882.208
100,00%
151.088.221
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal
6 September 2008, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 25 tanggal 6 September 2008, para
pemegang saham Bank telah menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari sebesar Rp 400.000.000 menjadi
Rp 600.000.000 Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-65110.AH.01.02.TH.2008 tanggal18 September 2008. serta telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No.13 tanggal 13 Pebruari 2009, tambahan No. 4349.
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 24 Juni 2009,
yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 76 tanggal 24 Juni 2009, para pemegang saham Bank telah
menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I disertai dengan Penerbitan Waran Seri I dalam rangka Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Juni
2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 1 tanggal 3 Agustus 2009 dan surat Ketua BAPEPAM
No. S-5535/BL/2009 tanggal 24 Juni 2009, jumlah saham yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I
adalah sejumlah 3.021.764.416 (tiga miliar dua puluh satu juta tujuh ratus enam puluh empat ribu empat ratus enam belas)
Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga
penawaran sebesar Rp 101 (seratus satu Rupiah) setiap saham, dengan demikian meningkatkan modal ditempatkan dan
disetor Perseroan dari 1.510.882.208 (satu miliar lima ratus sepuluh juta delapan ratus delapan puluh dua ribu dua ratus
delapan) saham atau seluruhnya sebesar Rp 151.088.220.800 (seratus lima puluh satu miliar delapan puluh delapan juta
dua ratus dua puluh ribu delapan ratus Rupiah) menjadi 4.532.646.624 (empat miliar lima ratus tiga puluh dua juta enam
ratus empat puluh enam ribu enam ratus dua puluh empat) saham atau seluruhnya sebesar Rp 453.264.662.400 (empat
ratus lima puluh tiga miliar dua ratus enam puluh empat juta enam ratus enam puluh dua ribu empat ratus Rupiah).
20.
TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH
Akun ini terdiri dari agio saham dan biaya emisi saham sebagai berikut :
31 Maret 2010
Agio Saham
Peningkatan modal disetor dalam rangka penerbitan saham
Biaya emisi saham
Jumlah
(
25.000.000
3.021.764
20.499.354 ) (
7.522.410
31 Maret 2009
25.000.000
4.339.723 )
20.660.277
Agio saham dan biaya emisi saham berasal dari penawaran umum saham perdana yang dilakukan pada tanggal
20 September 2007 dan dari Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
yang dilakukan pada tanggal 9 Juli 2009.
Ekshibit E/34
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21.
PENGGUNAAN LABA BERSIH
Pada tanggal 24 Juni 2009, Bank mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, yang diaktakan dengan akta
Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 75 tanggal 24 Juni 2009, dimana para pemegang saham telah menyetujui alokasi sebesar
Rp 4.250.000 ke cadangan umum yang berasal dari laba bersih tahun 2008 dan sisanya dialokasikan sebagai laba yang
ditahan.
22.
CADANGAN UMUM
Bank telah membentuk penyisihan cadangan umum dengan jumlah sebesar Rp 4.250.000 pada 31 Desember 2009, sesuai
dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan
untuk membuat penyisihan cadangan umum sebesar sekurang-kurangnya 25% dari jumlah modal yang ditempatkan dan
disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan penyisihan tersebut.
23.
KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Bank memiliki tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi dalam rangka pemberian fasilitas garansi dan pemberian
kredit kepada nasabah, sebagai berikut :
31 Maret 2010 31 Maret 2009
Kewajiban komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan
- Committed
- Uncommitted
103.707.175
30.388.900
Jumlah
103.707.175
30.388.900
Kewajiban kontinjensi
Bank garansi
Titipan kliring
L/C domestic
Bunga kredit dalam penyelesaian
108.337.932
641.352
19.584.305
445.744
44.197.105
440.987
16.658.495
1.004.356
Jumlah
129.009.333
62.300.943
Tidak terdapat kewajiban komitmen dan kontinjensi dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal
31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009.
Fasilitas bank garansi umumnya dijamin berupa deposito berjangka.
Jangka waktu bank garansi adalah antara 3 (tiga) bulan sampai dengan 36 (tiga puluh enam) bulan.
Ekshibit E/35
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. PENDAPATAN BUNGA
Pendapatan bunga diperoleh dari :
31 Maret 2010 31 Maret 2009
(3 Bulan)
(3 Bulan)
Kredit yang diberikan
- Akseptasi
- Angsuran berjangka
- Rekening Koran rupiah
- Kredit kepemilikan rumah
- Akseptasi valas
- Kredit kepemilikan mobil
- Cerukan
Efek-efek
Penempatan pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia
38.178.699
1.420.211
602.639
320.396
924.739
4.307
1.133.736
18.678.319
5.965.338
14.645.221
24.591.818
707.501
650.232
450.506
137.020
56.575
346.423
17.995.439
170.322
952.775
Jumlah
81.873.605
46.058.611
25. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI
31 Maret
2010
(3 Bulan)
Pendapatan provisi kredit
- Provisi pinjaman aksep
- Provisi pinjaman aksep - valas
- Provisi pinjaman angsuran berjangka
- Provisi pinjaman rekening koran
- Provisi pinjaman lainnya
Pendapatan provisi lainnya
- Provisi bank garansi
Pendapatan komisi
- Pendapatan komisi asuransi
- Pendapatan komisi bank garansi
- Pendapatan komisi notaris
- Pendapatan komisi sindikasi
- Pendapatan komisi Outgoing Trf Valas
- Pendapatan komisi DLC
Pendapatan lain-lain
- Pendapatan lain-lain
Jumlah
31 Maret 2009
(3 Bulan)
3.209.350
140.000
35.825
25.000
1.719.333
56.550
67.200
-
8.123
3.384
11.621
8.296
56.286
145.433
9.340
13.083
115.492
6.048
2.000
706.862
535
4.346.796
1.992.965
Ekshibit E/36
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. BEBAN BUNGA DAN PEMBIAYAAN LAINNYA
31 Maret
2010
(3 Bulan)
31 Maret 2009
(3 Bulan)
Simpanan nasabah
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
Simpanan dari bank lain
Premi penjaminan
Beban lainnya
49.486.989
5.728.643
1.012.531
1.183.573
-
27.259.422
5.676.105
2.466.777
659.087
1.102
Jumlah
57.411.736
36.062.493
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
31 Maret
2010
(3 Bulan)
31 Maret 2009
(3 Bulan)
Penyusutan
Promosi
Sewa
Telepon, teleks, dan faks
Pemeliharaan gedung
Kendaraan
Jasa profesional
Lain-lain
2.997.744
898.683
1.678.954
279.597
506.405
314.909
166.062
2.960.352
2.311.994
428.351
806.404
276.163
276.446
159.028
58.900
987.940
Jumlah
9.802.706
5.305.226
28. GAJI DAN TUNJANGAN
31 Maret
2010
(3 Bulan)
31 Maret 2009
(3 Bulan)
Gaji dan upah
Tunjangan karyawan
Lain-lain
4.521.749
1.274.320
842.035
2.375.624
1.155.205
389.998
Jumlah
6.638.104
3.920.827
Ekshibit E/37
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29.
PENYISIHAN (PEMULIHAN) PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
Efek-efek
Kredit yang diberikan
Tagihan Akseptasi
(Catatan 5)
(Catatan 6)
(Catatan 7)
(Catatan 8)
(
(
(
(
Jumlah
31 Maret
2010
31 Maret
2009
(3 Bulan)
(3 Bulan)
287.913)
939.500)
360.098) (
2.606.616
752)
354.863
316.849)
81.299
-
1.018.353
119.313
Mutasi penyisihan penghapusan aset produktif :
31 Maret
2010
30.
Saldo awal
Pemulihan penyisihan (penyisihan)
selama periode berjalan
(
Saldo akhir
(
31 Maret
2009
13.945.718 ) (
10.375.586 )
1.018.353 (
119.313 )
12.927.365 ) (
10.494.899 )
LABA PER SAHAM DASAR
Laba bersih
Laba bersih untuk perhitungan laba
per saham dasar
Jumlah saham
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa
untuk perhitungan laba
Laba per saham dasar (Rupiah penuh)
31 Maret
2010
31 Maret
2009
(3 Bulan)
(3 Bulan)
7.026.841
2.393.171
4.532.646.624
1.510.882.208
1,55
1,58
31. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa sebagai berikut :
Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan persyaratan yang sama dengan yang diberlakukan bagi pihak yang tidak
mempunyai hubungan istimewa.
Ekshibit E/38
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(Lanjutan)
Saldo dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :
31 Maret 2010 31 Maret 2009
Kewajiban
Deposito
Direksi dan karyawan
Giro
Direksi dan karyawan
Tabungan
Direksi dan karyawan
1.084.306
1
Persentase terhadap jumlah kewajiban
-
78.705
5.738
1.163.012
44.355
0,043%
0,003%
31 Maret
2010
Beban Bunga
Direksi dan karyawan
38.617
31 Maret
2009
8.884
824
8.884
824
32. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
Posisi aset (sebelum dikurangi dengan penyisihan penghapusan aset) dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada
tanggal neraca adalah sebagai berikut :
31 Maret 2010
Aset
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Efek-efek
Kredit yang diberikan
Aset lain-lain
SGD
(Penuh)
4.574
-
USD
(Penuh)
Rupiah
75.719
534.985
12.511.024
7.729.468
9.370.000
258.233
689.043
4.868.364
113.880.008
70.338.162
85.267.000
2.349.921
277.392.498
Kewajiban
Simpanan nasabah
Hutang pajak
Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain
-
20.460.314
7.547
590.369
186.188.861
68.681
5.372.356
191.629.898
Aset bersih
85.762.600
Ekshibit E/39
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)
31 Maret 2009
Aset
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Efek - efek
Kredit yang diberikan
Aset lain-lain
SGD
(Penuh)
4.574,16
-
USD
(Penuh)
40.250,00
154.985,00
4.121.708,37
5.791.500,00
1.000.000,00
364.819,53
Rupiah
465.089
1.790.852
47.661.102
66.920.782
11.555.000
4.215.489
132.608.314
Kewajiban
Simpanan nasabah
Kewajiban pada bank lain
Hutang pajak
Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain
-
6.214.394,10
500.000,00
5.016,01
4.058.907,85
71.807.324
5.777.500
57.960
46.900.680
124.543.464
Aset bersih
8.064.850
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2010 dan
31 Maret 2009 adalah kurs spot Reuters pukul 16:00 WIB pada tanggal-tanggal tersebut.
33. RISIKO KREDIT
Kebijakan perkreditan Bank digunakan sebagai pedoman utama dalam pemberian kredit. Pemahaman dan kedisiplinan
penerapan atas kebijakan tersebut juga menjadi faktor utama bagi seluruh jajaran pejabat Bank yang terkait dengan
perkreditan. termasuk Komisaris dan Direksi dalam melakukan aktivitas perkreditan.
Penetapan arah dan strategi perkreditan dirancang dan ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko dan Kebijakan Kredit.
yang juga bertanggung jawab untuk mengelola portofolio dan risiko kredit.
Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu kepada kebijakan. termasuk. namun tidak terbatas pada. ketentuan
mengenai kualitas kredit. Komite kredit melakukan evaluasi dan memberikan keputusan untuk transaksi-transaksi kredit
dalam jumlah besar sesuai dengan batas wewenangnya.
Faktor utama yang dapat berperan besar untuk mengendalikan dan mengurangi risiko kredit adalah kemampuan dan
kematangan satuan kerja perkreditan dalam membuat analisa kredit. sehingga pada akhirnya tercapai suatu keseimbangan
antara pengelolaan risiko dengan pengembangan bisnis.
Ekshibit E/40
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISIKO LIKUIDITAS
Risiko likuiditas adalah potensi timbulnya kerugian akibat dari ketidakmampuan Bank dalam membayar penarikan oleh nasabah. mendanai pertumbuhan aset dan memenuhi kewajiban
sesuai kontrak melalui akses tak terbatas untuk pendanaan pada tingkat suku bunga pasar yang layak pada umumnya.
Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari aset dan kewajiban menjadi arus kas masuk atau keluar.
31 Maret 2010
Nilai
tercatat
Tidak
mempunyai
kontrak
jatuh Tempo
Kurang
dari
1 bulan
1–3
bulan
3–6
bulan
6 – 12
bulan
1–2
tahun
2–3
tahun
Lebih dari
3 tahun
-
-
-
-
-
-
-
575.933.345
843.458.619
72.895.312
281.393.342
111.437.657
-
-
130.161.544
231.213.655
900.870.386
18.200.000
489.068
193.151.841
12.053.525
1.492.287.276
392.830.999
231.213.655
900.870.386
18.689..068
130.161.544
205.205.366
ASET
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank lain
Efek-efek
Kredit yang diberikan
Aset tetap
Aset pajak tangguhan
Aset lain-lain
Penyisihan penghapusan
6.581.671
145.245.506
116.273.087
(
6.581.671
145.245.506
116.273.087
575.933.345
1.466.365.346
1.328.959.603
86.936.793
454.409
31.176.870
86.936.793
454.409
31.176.870
3.757.926.630
386.668.336
11.102.656 )
3.746.823.974
-
Ekshibit E/41
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan)
31 Maret 2010
Nilai
tercatat
Tidak
mempunyai
kontrak
jatuh tempo
Kurang
dari
1 bulan
1–3
bulan
3–6
bulan
6 – 12
Bulan
1.685.820.374
259.110.000
408.873.360
750.000
110.833.408
-
113.821.939
-
-
-
-
-
-
1–2
tahun
2–3
tahun
Lebih dari
3 tahun
KEWAJIBAN
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali
Hutang pajak
Estimasi kerugian komitmen
dan kontijensi
Biaya yang masih harus dibayar
dan kewajiban
lain-lain
Pencadangan imbalan pascaKerja
2.695.515.883
264.538.910
365.956.051
4.678.911
249.039.301
9.616.326
-
135.217.362
9.616326
918.367
-
918.367
15.066.822
10.667.261
589.197
589.197
3.235.284.806
381.891.420
Perbedaan jatuh tempo
522.641.823
4.776.917
Posisi neto setelah penyisihan
penghapusan
511.539.168
1.011.672
124.032.690
-
3.075.952
311.937
-
526.521.251
111.145.345
124.032.690
599.406.826)( 133.690.253) 120.068.310
776837.696
2.091.694.101
(
18.689.068
130.161.544
205.205.366
Ekshibit E/42
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan)
31 Maret 2009
Nilai
tercatat
Tidak
mempunyai
kontrak
jatuh Tempo
Kurang
dari
1 bulan
1–3
bulan
3–6
bulan
6 – 12
bulan
1–2
tahun
2–3
tahun
Lebih dari
3 tahun
-
-
-
-
-
-
-
ASET
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank lain
Efek-efek
Kredit yang diberikan
Tagihan lainnya
Aset tetap
Aset pajak tangguhan
Aset lain-lain
Penyisihan penghapusan
(
3.320.708
47.728.311
50.729.744
3.320.708
47.728.311
50.729.744
110.800.000
971.498.844
559.183.885
74.258.654
248.653
18.477.211
74.258.654
248.653
1.403.169
110.800.000
229.792.443
26.963.446
-
97.540.255
-
119.854.796
-
5.560.500
292.624.769
-
6.629.574
9.580.005
-
10.977.250
6.770
-
27.464
72.931
587.178
863.232
15.416.306
-
1.836.246.010
177,689,239
367.583.353
97.613.186
120.441.974
299.048.501
31.625.885
10.984.020
10.494.891 )
1.825.751.119
718.539.077
12.613.844
106.931
731.259.852
Ekshibit E/43
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan)
31 Maret 2009
Nilai
tercatat
Tidak
mempunyai
kontrak
jatuh tempo
Kurang
dari
1 bulan
1–3
bulan
3–6
bulan
6 – 12
Bulan
1–2
tahun
2–3
tahun
Lebih dari
3 tahun
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KEWAJIBAN
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali
Setoran jaminan
Hutang pajak
Estimasi kerugian komitmen
dan kontijensi
Kewajiban pajak tangguhan
Biaya yang masih harus dibayar
dan kewajiban
lain-lain
Pencadangan imbalan pascaKerja
970.220.639
173.499.886
426.931.150
3.331.709
2.005.324
39.455.404
4.322.386
-
265.185
265.185
53.679.877
3.578.382
389.489
389.489
1.630.323.259
48.010.846
Perbedaan jatuh tempo
205.922.751
129.171.096
Posisi neto setelah penyisihan
penghapusan
195.427.860
580.774.353
145.777.500
210.454.295
23.400.000
44.994.434
-
395.629.184
1.018.111
2.005.324
1.242.498
-
31.301.966
1.071.102
-
-
-
50.101.495
1.175.305.967
(
-
94.542.153
-
235.096.793
807.722.614)( 137.483.607)
-
-
77.367.502
94.542.153
43.074.474
204.506.348
31.625.885
10.984.020
731.259.852
Ekshibit E/44
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. RISIKO TINGKAT BUNGA
Risiko tingkat bunga terjadi dari bermacam-macam layanan perbankan kepada nasabah termasuk deposito dan kredit
yang diberikan. fasilitas giro. dan instrumen rekening administratif.
Manajemen Bank bertanggung jawab dalam menetapkan. melaksanakan. serta menjaga kebijakan pengelolaan risiko
tingkat bunga sesuai dengan pedoman umum Bank. Tujuan utama manajemen Bank adalah memaksimalkan hasil usaha
Bank dengan tetap memperhatikan batasan-batasan risiko kebijakan yang ditetapkan.
Selain itu. risiko tingkat bunga dapat pula terjadi dari portofolio perdagangan surat berharga. Manajemen Bank secara
berkala mengkaji ulang tingkat risiko pada portofolio surat berharga dan menetapkan kebijakan. batasan-batasan
perdagangan yang dapat diterima. serta strategi manajemen risiko tingkat bunga pada trading book berdasarkan prinsip
kehati-hatian.
Batasan-batasan perdagangan ini dipantau berdasarkan kondisi pasar (mark-to-market). pengukuran potensi kerugian
melalui pendekatan value-at-risk (VAR). serta ketaatan terhadap batasan-batasan yang telah ditetapkan.
36. RISIKO OPERASIONAL
Risiko operasional adalah risiko kerugian langsung ataupun tidak langsung yang terjadi karena tidak memadainya atau
karena adanya kegagalan proses internal. kesalahan manusia. kegagalan sistem. atau adanya masalah eksternal yang
dapat mempengaruhi operasional Bank.
Proses pengkajian risiko dilakukan untuk menilai kecukupan pengawasan internal serta proses identifikasi dan
pengukuran risiko untuk setiap proses dan produk masing-masing unit kerja untuk memastikan kepatuhan terhadap
kebijakan. peraturan. dan batasan-batasan yang dibuat oleh manajemen Bank.
Unit pengawasan intern melakukan pemantauan yang cermat atas proses di setiap level atau unit. yang berlangsung
sebelum dan sesudah dilakukannya transaksi.
Pengelolaan risiko operasional juga dilakukan dengan memperkuat aspek keamanan dan kehandalan operasi teknologi
informasi sehingga kesalahan manusia dan fraud. kesalahan proses. dan potensi kegagalan sistem yang menyebabkan
terganggunya kelangsungan bisnis dapat ditekan.
37. RISIKO MANAJEMEN
PT Bank Capital Indonesia Tbk. telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Bank
Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum No. 5/8/PBI/2003 dan Surat Edaran BI No.
5/21/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum. Menurut surat edaran tersebut. penerapan
manajemen risiko harus dilakukan tidak hanya pada risiko kredit. risiko pasar maupun risiko operasional. namun juga
untuk risiko likuiditas. risiko hukum. risiko reputasi. risiko strategis dan risiko kepatuhan.
a. Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis. antara lain yang disebabkan
adanya tuntutan hukum. ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung aktivitas atau produk Bank.
atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak
sempurna.
Ekshibit E/45
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. RISIKO MANAJEMEN (Lanjutan)
a. Risiko Hukum (Lanjutan)
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko hukum: karakter nasabah yang negatif. dokumen legal yang
lemah. konflik dengan nasabah atau pihak lain yang tidak diselesaikan dengan baik. dan keluhan nasabah yang
tidak diselesaikan dengan memuaskan.
Guna menghindari kemungkinan litigasi atau gugatan hukum. group legal bertugas untuk menyelesaikan masalahmasalah hukum yang terjadi. menatausahakan setiap events yang terkait dengan hukum termasuk potensi kerugian.
Bank melakukan manajemen risiko hukum dengan melakukan penanganan proses hukum secara profesional dan
jika diperlukan membuat pencadangan biaya kerugian hukum.
b. Risiko Strategik
Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank dan
pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal.
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko strategis: visi Bank. rencana strategis. perubahan
kepemilikan. dan peluncuran produk baru.
Pelaksanaan strategi. visi. dan misi Bank yang tidak tepat serta pengambilan keputusan bisnis yang tidak sejalan
dengan perubahan eksternal dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis Bank.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas. Bank telah membentuk. merumuskan. menyusun. dan memantau
pelaksanaan strategi termasuk yang disajikan dalam business plan Bank.
Selain itu Bank menetapkan sejumlah indikator penting yang disesuaikan dengan kecukupan aset. permodalan dan
kondisi perubahan pasar agar bisnis Bank tetap tumbuh dan terus meningkatkan kepercayaan bagi para stakeholder
dan shareholder.
c. Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan
kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko reputasi antara
lain : citra (image). harga saham. dan konflik internal.
Bank melakukan manajemen risiko reputasi dengan melakukan aktivitas public relation. CSR (Corporate Social
Responsibility). respon yang cepat terhadap keluhan nasabah. dan penerapan Good Corporate Governance yang
konsisten.
Pengelolaan risiko dilakukan dengan memantau publikasi negatif dari media cetak baik surat pembaca maupun
artikel termasuk didalamnya keluhan nasabah.
d. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan ketentuan
internal dan peraturan perundang-undangan. Pada prakteknya risiko kepatuhan melekat pada risiko Bank yang
terkait pada peraturan perundang-undangan. ketentuan kehati-hatian dan ketentuan lain yang berlaku seperti :
Ekshibit E/46
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. RISIKO MANAJEMEN (Lanjutan)
d. Risiko Kepatuhan (Lanjutan)
- Risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset
Produktif, Pembentukan Penyisihan Aset Produktif (PPAP) dan Batas Maksimum Pemberian Kredit
(BMPK).
- Risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto (PDN).
- Risiko strategis terkait dengan ketentuan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Bank.
- Risiko lain yang terkait dengan ketentuan eksternal dan internal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kepatuhan adalah : perubahan peraturan eksternal. komunikasi internal.
budaya disiplin karyawan. dan infrastruktur.
Bank melakukan manajemen risiko kepatuhan dengan beberapa cara :
- Sanksi terhadap karyawan yang melakukan pelanggaran atas ketentuan kepatuhan.
- Sosialisasi peraturan dan perundang-undangan.
- Pelatihan semua karyawan yang terkait dengan risiko kepatuhan.
- Memelihara hubungan baik dengan regulator.
- E-Regulation (kemudahan akses oleh karyawan terhadap peraturan-peraturan eksternal).
38. INFORMASI SEGMEN
Informasi segmen Bank disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni pemasaran, kredit dan treasuri. Kegiatan
usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Bank sebagai berikut:
Informasi Segmen
Pemasaran
Kredit
Treasuri
Jumlah
31 Maret 2010
Aset
Aktiva Segmen
Aktiva yang tidak dpt dialokasikan
Kewajiban
Kewajiban Segmen
Kewajiban yg tidak dpt dialokasikan
31 Maret 2009
Aset
Aset segmen
Aset yang tidak dapat dialokasikan
Kewajiban
Kewajiban segmen
Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
7.387.615
1.315.528.837
2.310.276.472
3.633.192.924
113.631.050
3.746.823.974
2.719.259.764
5.317.928
499.812.086
3.224.389.778
10.895.028
3.235.284.806
Pemasaran
Kredit
Treasuri
Jumlah
5.000
553.661.242
1.190.549.701
1.744.215.943
81.535.174
1.825.751.117
1.004.368.161
3.767.894
573.029.778
1.581.165.833
49.157.424
1.630.323.257
Ekshibit E/47
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
31 Maret 2010
Pendapatan
Pendapatan Bunga
Pendapatan Provisi & Komisi
Pendapatan Operasional
Jumlah Pendapatan
Beban
Beban Bunga
Beban Operasional Lainnya
Jumlah Beban
Pemasaran
Kredit
10.002
763.148
181.029
954.179
42.584.727
3.583.648
35.950
46.204.325
50.958.093
313.021
51.271.114
2.416.045
2.416.045
Treasuri
38.268.615
38.268.615
(
6.453.643
1.485.532
4.968.111
Pendapatan Segmen Bersih
Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan
Beban operasional yang tidak dapat
dialokasikan
Pendapatan Operasional Bersih
Pendapatan
Pendapatan Bunga
Pendapatan Provisi & Komisi
Pendapatan Operasional
Jumlah Pendapatan
Beban
Beban Bunga
Beban Operasional Lainnya
Jumlah Beban
Pendapatan Segmen Bersih
Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan
Beban operasional yang tidak dapat
dialokasikan
Pendapatan Operasional Bersih
Pendapatan Non Operasional
Beban Non Operasional
Laba sebelum Pajak
Beban Pajak
Laba bersih
80.863.344
4.346.796
216.979
85.427.119
57.411.736
1.243.534
58.655.270
)
26.771.849
1.142
(
Pendapatan Non Operasional
Beban Non Operasional
Laba sebelum Pajak
Beban Pajak
Laba bersih
31 Maret 2009
Jumlah
(
(
Pemasaran
Kredit
Treasuri
18.330.022 )
8.442.969
4.298
11.973
8.435.294
1.408.453
7.026.841
Jumlah
11.547
6.583
81.149
99.279
26.940.075
1.986.382
37.163
28.963.620
19.615.704
19.615.704
46.567.326
1.992.965
118.312
48.678.603
28.507.769
49.401
28.557.170
199.612
199.612
7.554.724
78.767
7.633.491
36.062.493
327.780
36.390.273
12.288.330
7.620
(
(
(
9.008.053 )
3.287.897
169
3.863 )
3.284.203
891.032 )
2.393.171
)
)
Ekshibit E/48
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39.
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM
Berikut ini disajikan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia
No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 tentang “Laporan Tahunan. Laporan Keuangan Publikasi Triwulan dan
Bulanan. serta laporan tertentu dari Bank yang disampaikan kepada Bank Indonesia” dan juga berdasarkan pada
Peraturan Bank Indonesia No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang “Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan Risiko Pasar” :
(disajikan dalam jutaan Rupiah)
31 Maret
2010
Komponen Modal
A. Modal Inti
1. Modal Disetor
2. Cadangan Tambahan Modal
- Agio Saham
- Tambahan modal disetor
- Laba tahun lalu setelah diperhitungkan pajak
- Cadangan umum dan tujuan
- Laba tahun-tahun lalu
- Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak
- Laba bersih tahun berjalan
3. Modal Inovatif
4. Faktor Pengurang Modal Inti
- Aset tidak berwujud lainnya
Jumlah Modal Inti
B. Modal Pelengkap
Cadangan Revaluasi Aset Tetap
Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aset Produktif
Modal Pinjaman
Jumlah Modal Pelengkap
453.265
31 Maret
2009
151.088
7.522
4.250
39.021
3.514
-
20.660
21.037
1.197
-
849
1.624
506.723
192.358
11.113
-
7.550
-
11.113
7.550
517.836
199.908
C. Aset Tertimbang Menurut Risiko
- Tanpa memperhitungkan risiko pasar
- Untuk risiko operasional
- Dengan memperhitungkan risiko pasar
1.271.607
8.250
72.617
677.340
111.833
D. Rasio Kecukupan Modal
- Tanpa memperhitungkan risiko kredit
- Dengan memperhitungkan risiko pasar
40.46%
38.29%
29.51%
25,33%
8%
8%
Jumlah Modal
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
Ekshibit E/49
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. POSISI DEVISA NETO
Posisi devisa neto (PDN) Bank pada tanggal 31 Desember 2008. 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007 dihitung
berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya. PBI No.
6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 dan PBI No.7/37/2005 tanggal 30 September 2005.
Berdasarkan peraturan tersebut di atas. bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa neto secara keseluruhan
dan untuk neraca setinggi-tingginya 20% dari modal.
Posisi devisa neto secara keseluruhan merupakan angka penjumlahan dari nilai absolut untuk jumlah dari selisih bersih
aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban. berupa komitmen dan
kontinjensi di rekening administratif (transaksi rekening administratif) untuk setiap mata uang asing. yang semuanya
dinyatakan dalam Rupiah. Sedangkan posisi devisa neto untuk neraca. merupakan angka penjumlahan dari selisih
bersih aset dan kewajiban dalam neraca untuk setiap mata uang asing yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
Posisi devisa neto Bank pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut :
(disajikan dalam jutaan Rupiah)
31 Maret 2010
Neraca
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
Aset
277.392
29.
Kewajiban
191.630
-
Posisi Devisa
Neto
469.022
29
469.051
Jumlah modal
517.837
Rasio PDN (Keseluruhan)
16.56%
31 Maret 2009
Neraca
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
Aset
132.573
34
Kewajiban
124.543
-
Jumlah modal
Posisi Devisa
Neto
8.030
34
8.064
199.908
Rasio PDN (Keseluruhan)
4,03%
41. RASIO LAINNYA
31 Maret 2010 31 Maret 2009
(%)
(%)
(1 Tahun)
(1 Tahun)
Rentabilitas
ROA
ROE
NIM
BOPO
Likuiditas
LDR
0.83
5.55
3.08
87.47
0.83
4.90
3.47
93.51
49.30
57.63
Ekshibit E/50
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42. PELAKSANAAN KUASI-REORGANISASI
Kerugian berulang atau kerugian besar yang diderita suatu Perusahaan bisa menyebabkan timbulnya saldo laba negatif
atau defisit. Perusahaan yang dalam kondisi defisit mungkin akan mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan
operasional dan dalam pendanaan operasinya. Para kreditur dan investor mungkin memandang Perusahaan semacam ini
memiliki risiko yang tinggi sehingga cenderung menghindarinya. Hal-hal semacam ini bisa mendorong Perusahaan ke
arah kebangkrutan. meskipun mungkin dari segi prospek bisnis. Perusahaan masih memiliki peluang untuk hidup dan
berkembang pada masa mendatang.
Untuk memperoleh awal yang baik (fresh start) dengan neraca yang menunjukan nilai sekarang dan tanpa dibebani
dengan defisit. pemegang saham setuju untuk melakukan kuasi-reorganisasi pada tanggal
18 Desember 2006
dan Bank telah melaksanakan kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Maret 2007 dengan berdasarkan PSAK No. 51
(Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang telah disetujui oleh Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (lihat
Catatan 2b dan 19) yang didokumentasikan dalam akta Notaris Eliwaty Tjitra. S.H No. 68 tanggal 9 Mei 2007 yang
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W707583 HT.01.04-TH.2007 tanggal 9 Juli 2007.
Kuasi-reorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi (accounting reorganization method). Dalam
metode ini aset dan kewajiban dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Saldo laba negatif (defisit) dieleminasi ke akunakun ekuitas dengan urutan prioritas sebagai berikut:
a. Cadangan umum;
b. Cadangan khusus;
c. Selisih penilaian aset dan kewajiban (termasuk didalamnya selisih revaluasi aset tetap) dan selisih penilaian yang
sejenisnya (misalnya selisih penilaian efek tersedia untuk dijual. selisih transaksi perubahan ekuitas anak
perusahaan/perusahaan asosiasi dan pendapatan komprehensif lain);
d. Tambahan modal disetor dan yang sejenisnya (misalnya selisih kurs setoran modal);
e. Modal saham.
Posisi data keuangan (neraca) Bank sebelum dan sesudah kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Maret 2007 adalah seperti
di bawah ini:
Sebelum
Kuasi Reorganisasi
Setelah
Kuasi Reorganisasi
ASET
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain – Bersih
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Efek-efek – Bersih
Kredit yang diberikan – Bersih
Aset tetap – Bersih
Aset lain-lain
1.686.262
30.913.996
1.897.225
105.288.304
265.555.877
368.655.326
45.286.793
6.471.464
1.686.262
30.913.996
1.897.225
105.288.304
265.555.877
368.655.326
45.286.793
6.471.464
JUMLAH ASET
825.755.247
825.755.247
Ekshibit E/51
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42. PELAKSANAAN KUASI-REORGANISASI (Lanjutan)
Sebelum
Kuasi Reorganisasi
Setelah
Kuasi Reorganisasi
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
Hutang pajak
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
Kewajiban pajak tangguhan
Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain
Pencadangan imbalan pasca-kerja
528.786.317
100.000.000
91.369.333
1.298.663
53.553
849.564
2.190.475
119.121
528.786.317
100.000.000
91.369.333
1.298.663
53.553
849.564
2.190.475
119.121
JUMLAH KEWAJIBAN
724.667.026
724.667.026
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham
Modal dasar - 5.000.000.000 saham pada 31 Maret 2007
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.010.882.208
saham sesudah kuasi-reorganisasi dan
3.710.000.000 saham sebelum kuasi-reorganisasi
Selisih penilaian kembali aset tetap
Cadangan umum
Defisit
371.000.000
3.841.498
13.824.703
287.577.980 )
101.088.221
-
JUMLAH EKUITAS
101.088.221
101.088.221
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
825.755.247
825.755.247
(
43. INFORMASI TAMBAHAN
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia no. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko
Bagi Bank Umum dan Lampiran SE Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003. manajemen Bank
menyusun ringkasan penilaian profil risiko (tidak diaudit) sebagai berikut:
Risiko
Kredit
Pasar
Likuiditas
Operasional
Hukum
Reputasi
Strategik
Kepatuhan
31 Maret 2010 31 Maret 2009
Moderat
Moderat
Tinggi
Moderat
Rendah
Rendah
Moderat
Rendah
Moderat
Moderat
Tinggi
Moderat
Moderat
Rendah
Moderat
Moderat
Ekshibit E/52
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
44. PERJANJIAN PENTING
a. Pada tanggal 30 Januari 2006, Bank mengadakan perjanjian kerjasama Pengembangan dan Penerapan Sistem
Perbankan dengan PT Teradata Megah Corporation (“Teradata”). Teradata menyetujui untuk melakukan
penyesuaian, pengembangan, dan penerapan program komputer aplikasi perbankan “Teradata Banking System”
yang dibeli oleh Bank. Perjanjian pengembangan dan penerapan serta dukungan purna jual sistem perbankan telah
diperbaharui pada tanggal 31 Desember 2009 yang menyetujui imbalan jasa dukungan purna jual sebesar Rp
286.000 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
b. Selain itu, pada tanggal 1 Juni 2007, Bank juga mengadakan perjanjian kerjasama Pengembangan dan Penerapan
Program Komputer Aplikasi penunjang ATM Bersama dan EDC dengan Teradata. Teradata menyetujui untuk
melakukan penyesuaian, pengembangan, dan penerapan program komputer aplikasi penunjang ATM Bersama dan
EDC secara terintegrasi dan terpadu dengan core banking dari “Teradata Banking system”. Bank memberikan
imbalan jasa sebesar Rp 456.000.
c. Pelaksanaan pembuatan, pengembangan, dan penerapan program komputer tersebut dilakukan selambat-lambatnya
6 (enam) bulan sejak penandatanganan perjanjian kontrak kerja sama ini. Sedangkan dukungan purna jual akan
berakhir pada tanggal 1 Juni 2010. Bank dapat meminta perpanjangan dukungan purna jual kepada Teradata
dengan jasa imbalan. Sesuai dengan Addendum Perjanjian Kerjasama Pengembangan dan Penerapan Program
Komputer Aplikasi Penunjang ATM Bersama dan EDC yang ditandatangani pada tanggal 1 Juni 2009 sebesar Rp
70.000 untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juni 2009 dan akan berakhir pada
tanggal 1 Juni 2010.
d. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Asuransi Central Asia (“ACA”) sehubungan dengan penutupan asuransi
kerugian terhadap kebakaran, gempa bumi, dan lain-lain atas harta/kekayaan milik para Debitur Bank yang
dijadikan jaminan kredit atau harta benda milik Bank. ACA akan memberikan imbalan jasa berupa komisi/diskon
kepada Bank atas premi yang dibayarkan oleh Debitur. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak 12
Nopember 2007 sampai dengan 11 Nopember 2008 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat
pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak.
e. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Lippo General Insurance Tbk (“Lippo”) sehubungan dengan penutupan
asuransi kerugian terhadap kebakaran, gempa bumi, dan lain-lain atas harta/kekayaan milik para Debitur Bank yang
dijadikan jaminan kredit atau harta benda milik Bank. Lippo akan memberikan imbalan jasa berupa komisi/diskon
kepada Bank atas premi yang dibayarkan oleh Debitur. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak 2
September 2008 sampai dengan 1 September 2009, dan yang akan terus menerus berlaku untuk jangka waktu yang
sama apabila tidak ada pemberitahuan untuk pengakhiran perjanjian ini dari masingmasing pihak.
f. Pada tanggal 1 Agustus 2008, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Global Security Consultant sehubungan
dengan Jasa Pengadaan dan Pengelolaan Satuan Pengamanan (“Security”). Perjanjian ini telah berakhir pada
tanggal 31 Juli 2009 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari
masing-masing pihak.
g. Pada tanggal 5 Pebruari 2008, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Kelola Jasa Artha (“Kejar”) sehubungan
dengan pengambilan, pengantaran termasuk penyortiran dan penyimpanan uang tunai beserta pengamanannya dari
kantor Bank maupun tempat lainnya yang ditunjuk oleh Bank. Kejar akan mengasuransikan seluruh uang tunai
milik Bank yang diambil, diantar, diproses serta disimpan. Bank akan dikenakan biaya untuk jasa tersebut
berdasarkan jumlah uang tunai yang diambil, diantar termasuk disortir dan disimpan oleh Kejar. Perjanjian ini
berlaku untuk masa 1 (satu) tahun dan telah berakhir pada tanggal 6 Pebruari 2009 dan secara otomatis
diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak.
Ekshibit E/53
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
44. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
h. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“Artajasa”) sehubungan dengan
pemanfaatan jaringan “ATM BERSAMA” yang dikelola oleh Artajasa. Bank menjadi Associate Member, salah
satu klasifikasi keanggotaan pada jaringan “ATM BERSAMA”, yang merupakan klasifikasi untuk anggota jaringan
“ATM BERSAMA” yang tidak memiliki terminal ATM. Bank akan dikenakan biaya keanggotaan dan biaya
lainnya termasuk biaya untuk setiap transaksi yang dilakukan oleh nasabah Bank pada jaringan “ATM
BERSAMA” yang besarnya telah ditentukan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak
tanggal 4 April 2007 sampai dengan 3 April 2010.i. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Transnational
Solutions sehubungan dengan penyediaan jasa pengumpulan dan pengiriman cek kliring dan atau dokumendokumen lainnya. Perjanjian ini berlaku selama 2 (dua) tahun sejak 24 April 2009 sampai dengan 24 April 2011.
j. Bank mengadakan perjanjian dengan PD Mitra Usaha sehubungan dengan perawatan dan perbaikan mesin
penghitung uang merek Glory. Besarnya biaya perawatan adalah sebesar Rp 5.880 untuk mesin yang berada di
kantor pusat dan kantor cabang. Perjanjian ini berlaku 1 (satu) tahun sejak 1 Juni 2009 sampai dengan 31 Mei
2010.
k. Bank mengadakan beberapa perjanjian dengan PT Labora Duta Anugrah sehubungan dengan penyediaan jasa
karyawan outsourcing untuk Bank. Perjanjian ini berlaku 1 (satu) tahun, yang telah diperpanjang dengan
Addendum Perjanjian Kerjasama Jasa Pengadaan Karyawan Outsourcing, yang berlaku sampai dengan tanggal 15
Mei 2010.
l. Bank mengadakan beberapa perjanjian sewa atas bangunan dan ruang kantor untuk kegiatan usaha berkaitan
dengan bertambahnya jumlah kantor cabang Bank. Perjanjian ini akan berakhir antara tahun 2010 sampai dengan
2011.
45. INFORMASI KOMPARATIF
Manajemen melakukan penyesuaian terhadap penyajian laporan keuangan Bank untuk periode 3 bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009.
Manajemen berkeyakinan bahwa penyesuaian dan reklasifikasi tersebut akan memberikan informasi keuangan dan
aktivitas Bank secara lebih wajar dengan rincian sebagai berikut:
31 Maret 2010
Neraca
Aset
Penempatan pada Bank Indonesia
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Efek-efek
31 Maret 2009
Neraca
Aset
Penempatan pada Bank Indonesia
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Efek-efek
Sebelum
reklasifikasi
1.543.854.457 (
642.368.918
Sebelum
reklasifikasi
388.320.754 (
739.440.054
Reklasifikasi
1.398.608.951 )
575.933.345
822.675.606
Reklasifikasi
340.592.443)
110.800.000
229.792.443
Setelah
reklasifikasi
145.245.506
575.933.345
1.465.044.524
Setelah
reklasifikasi
47.728.311
110.800.000
969.232.497
Ekshibit E/54
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
46. STANDAR AKUNTANSI BARU DAN PERATURAN BANK BARU
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikantan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) telah melakukan pencabutan atas
beberapa standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2010 sebagai berikut:
−PPSAK 2 :
−PPSAK 3 :
−PPSAK 4 :
−PPSAK 5 :
Pencabutan PSAK 41 – Akuntansi Waran dan PSAK 43 – Akuntansi Anjak Piutang,
Pencabutan PSAK 54 – Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah,
Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000) – Akuntansi Perbankan, PSAK 42 – Akuntansi Perusahaan Efek dan
PSAK 49 – Akuntansi Reksa Dana,
Pencabutan ISAK 06 – Interpretasi atas paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen
Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing.
Tidak terdapat dampak signifikan atas pencabutan standar-standar tersebut diatas terhadap laporan keuangan Bank.
DSAK-IAI telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan
yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010 sebagai berikut:
a.
PSAK 26 (revisi 2008) – Biaya Pinjaman
Tidak terdapat dampak atas berlakunya revisi standar tersebut diatas terhadap laporan keuangan Bank.
b.
PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian
dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut
diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban
keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan
keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban akan saling hapus.
Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah,
waktu dan tingkat kepastian arus kas masa yang akan datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan
kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan
PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
c.
PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar
pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item nonkeuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari
instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung
nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55 , “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas
Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai
pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan
keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 sebagai berikut:
−PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan,
−PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas,
−PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi,
−PSAK 12 (Revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama,
−PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan,
−PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset,
−PSAK 57 (Revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi,
−PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak Lancar, yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan,
−ISAK 7 (Revisi 2009) – Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus,
−ISAK 9 – Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa,
−ISAK 10 – Progam Loyalitas Pelanggan,
−ISAK 11 – Distribusi Aset Non-kas kepada Pemilik,
−ISAK 12 – Pengendalian Bersama Entitas Kontribusi Non-moneter oleh Venturer,
Ekshibit E/55
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008
(disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
46. STANDAR AKUNTANSI BARU DAN PERATURAN BANK BARU (Lanjutan)
Sebagaimana dimungkinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk
penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55, Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara
kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai
Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit
secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011.
47. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan yang diselesaikan pada
tanggal 30 April 2010.
Download