PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE 31 MARET 2010 DAN PERIODE 31 MARET 2009 Bapepam LK 0310 . PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 Daftar Isi Surat Pernyataan Direksi Ekshibit N e r a c a A Laporan Laba Rugi B Laporan Perubahan Ekuitas C Laporan Arus Kas D Catatan atas Laporan Keuangan E Ekshibit A PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. NERACA 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 Maret 2010 31 Maret 2009 ASET Kas 2c,p,3 6.581.671 3.320.707 Giro pada Bank Indonesia 2c,p,4 145.245.506 47.728.311 Giro pada bank lain (Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif sebesar Rp. Nil pada 31 Maret 2010 dan Rp 507.297 pada 31 Maret 2009) 2c,h,p,5 116.273.087 50.222.447 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif sebesar Rp. Nil pada 31 Maret 2010 dan Rp Nil pada 31 Maret 2009) 2d,h,6 575.933.345 110.800.000 Efek-efek (Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif sebesar Rp 1.320.822 pada 31 Maret 2010 dan Rp 2.266.347 pada 31 Maret 2009) 2e,h,p,7 1.465.044.524 969.232.497 Kredit yang diberikan (Setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif sebesar Rp 9.781.834 pada 31 Maret 2010 dan Rp 7.721.247 pada 31 Maret 2009) 2g,h,p,8 1.319.177.769 551.462.638 Aset tetap (Setelah dikurangi akumulasi depresiasi sebesar Rp 19.866.543 pada 31 Maret 2010 dan Rp 9.920.694 pada 31 Maret 2009) 2i,9 86.936.793 74.258.653 Aset lain-lain Aset pajak tangguhan 2i,10 2q 31.176.870 454.409 18.477.211 248.653 3.746.823.974 1.825.751.117 Ekshibit A/2 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. NERACA 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 Maret 2010 31 Maret 2009 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Simpanan nasabah 2k,p,r,11, 12,13,31 Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Simpanan dari bank lain Pihak ketiga Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Pencadangan imbalan pasca-kerja 2.694.352.871 1.163.012 2.695.515.883 2l,14 2f,15 2q,16 2h 264.538.910 249.039.301 9.616.326 918.367 173.499.886 426.931.150 4.519.799 265.185 17 2o,18 15.066.822 589.197 54.497.109 389.489 JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham masing masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 Modal dasar – 6.000.000.000 saham pada tanggal 31 Maret 2010 dan pada tanggal 31 Maret 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.532.646.624 saham pada tanggal31 Maret 2010 dan 1.510.882.208 saham pada tanggal 31 Maret 2009 Tambahan modal disetor – Bersih Cadangan Modal Saldo laba JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 970.176.284 44.355 970.220.639 3.235.284.806 2b,19,42 20 21,22 42 1.630.323.257 453.264.662 7.522.410 4.250.000 46.502.096 151.088.221 20.660.277 23.679.362 511.539.168 195.427.860 3.746.823.974 1.825.751.117 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan Ekshibit B PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. LAPORAN LABA RUGI PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Maret 2010 (3 Bulan) Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Pendapatan bunga Pendapatan provisi dan komisi 2m,24 2n,25 Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Beban bunga dan pembiayaan lainnya 2m,n,26 Pendapatan Bunga – Bersih Pendapatan Operasional Lainnya (Kerugian) keuntungan penjualan efek-efek – Bersih (Kerugian) keuntungan yang belum terealisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek – Bersih (Kerugian) keuntungan transaksi mata uang asing – Bersih Lain-lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Penyisihan (pemulihan penyisihan) penghapusan asset produktif Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Jumlah Beban Operasional Lainnya 2f ( 2p ( ( 27 28 2h,29 2h 81.873.605 4.346.796 46.058.611 1.992.965 86.220.401 48.051.576 57.411.736 36.062.493 28.808.665 11.989.083 ( Laba Operasional - Bersih 1.115.881 1.010.261 ) - 2f 31 Maret 2009 (3 Bulan) ( 2.388.680 ) 218.121 3.180.820 ) 607.166 ) 127.854 125.932 762.501 9.802.706 6.638.104 5,305,226 3.920.827 1.018.353 274.287 ) 17.184.876 119.313 118.321 9.463.687 8.442.969 3.287.897 PENDAPATAN DAN BEBAN NONOPERASIONAL Pendapatan non-operasional Beban non-operasional ( 4.298 11.973 ) ( 169 3.863 ) Beban Non-Operasional - Bersih ( 7.675) ( 3.694 ) Ekshibit B/2 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. LAPORAN LABA RUGI PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan 31 Maret 2010 (3 Bulan) 31 Maret 2009 (3 Bulan) 8.435.294 3.284.203 1.408.453 - - 2q,16 891.032 Beban Pajak Penghasilan – Bersih 1.408.453 891.032 LABA BERSIH 7.026.841 2.393.171 1,55 1,58 LABA PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh) 2s,30 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan Ekshibit C PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Modal ditempatkan dan disetor Saldo 31 Maret 2009 Peningkatan modal disetor Penawaran umum terbatas Tambahan modal disetor, setelah dikurangi dengan biaya emisi saham Cadangan umum Cadangan Saldo laba Jumlah penuh Tambahan modal disetor umum (defisit) ekuitas 151.088.221 20.660.277 - 302.176.441 - - - Laba bersih sembilan bulan 31 Desember 2009 Saldo 31 Desember 2009 453.264.662 Laba bersih 31 Maret 2010 - Saldo 31 Maret 2010 453.264.662 Catatan 19,42 ( 13.137.867 7.522.410 7.522.410 Catatan 20 ) 4.250.000 23.679.362 - ( ( 4.250.000 ) 195.427.860 302.176.441 13.137.867 ) - 4.250.000 20.045.893 39.475.255 20.045.893 504.512.327 - 7.026.841 7.026.841 4.250.000 Catatan 21, 22 46.502.096 511.539.168 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan Ekshibit D PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. LAPORAN ARUS KAS PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah. kecuali dinyatakan lain) 31 MARET 2010 (3 Bulan) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Pendapatan bunga Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan operasional lainnya – Bersih Bunga dibayar Beban umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Keuntungan (kerugian) selisih kurs – Bersih Beban non operasional – Bersih Laba sebelum perubahan dalam aset dan kewajiban Perubahan dalam aset dan kewajiban: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek (diperdagangkan) Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain ( ( ( ( 80.312.850 3.639.934 768.616 1.697.765.511 6.932.591 1.633.843.300 2.388.680 3.042.624 31 MARET 2009 (3 Bulan) ) ( ) ( ( ) ) ( 8.435.294 3.284.204 305.623.414 161.347.948 113.062.461 15.092.276 243.995.457 47.271.876 25.514 288.507 ) ( ( ) ) ( 19.100.123 ( 66.874.775) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan (Pembelian) aset tetap 694.540 ( 2.682.784) Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi 694.540 ( 2.682.784) Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ( 46.058.611 1.992.429 635.181 6.062.492) 3.020.220) 3.893.838) 127.854 2.553.322) ( ( ( ) ( 152.433.644) 53.551.777) 118.312.433 5.237.931 30.039.642) 2.425.875 656.994) 43.831.043 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 1.940.864 102.834.039 Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan 1.940.864 102.834.039 30.170.821 36.560.684 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE 237.929.443 65.218.079 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 268.100.264 101.778.763 6.581.671 145.245.506 116.273.087 3.320.708 47.728.311 50.729.744 268.100.264 101.778.763 KENAIKAN BERSIH DALAM KAS DAN SETARA KAS INFORMASI TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan Ekshibit E PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M a. Pendirian dan Informasi Umum PT Bank Capital Indonesia Tbk. (“Bank”) didirikan berdasarkan akta Notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., No. 139 tanggal 20 April 1989 dan akta Perubahan No. 58 tanggal 3 Mei 1989 dibuat dihadapan Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., Notaris di Jakarta dengan nama PT Bank Credit Lyonnais Indonesia. Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C24773.HT.01.01.TH.89 tanggal 27 Mei 1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 5 September 1990, Tambahan No. 1995. Nama Bank telah diubah menjadi PT Bank Capital Indonesia berdasarkan akta Notaris Sri Hasmiarti, S.H., No. 1 tanggal 1 September 2004. Perubahan nama tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-24209 HT.01.04.TH.2004 tanggal 29 September 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101 tanggal 17 Desember 2004, Tambahan No. 12246. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan yang dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham Bank pada bulan Juli 2007, yang antara lain, mengubah status Bank menjadi Perusahaan Terbuka dan nama Bank menjadi PT Bank Capital Indonesia Tbk. Perubahan ini dilakukan dengan akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H. No. 60 tanggal 17 Juli 2007, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W7-07975 HT.01.04-TH.2007 tanggal 17 Juli 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 8 tanggal 25 Januari 2008, Tambahan No. 821. Dan perubahan sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perseroan dan penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.I. Perubahan ini dilakukan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 25 tanggal 6 September 2008, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-65110.AH.01.02.TH. 2008 tanggal 18 September 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13 tanggal 13 Pebruari 2009, Tambahan No. 4349. Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Bank, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku. Bank telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1989. Bank adalah sebuah bank devisa swasta nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1199/KMK.013/ 1989 tanggal 25 Oktober 1989 dan Surat Bank Indonesia No. 22/946/UPPS/PSD tanggal 26 Desember 1989. Kantor pusat Bank beralamat di Sona Topas Tower Lantai 12, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 26, Jakarta Selatan. Bank memiliki satu (1) kantor pusat operasional, satu (2) kantor cabang, duabelas (21) kantor cabang pembantu, dan satu (1) kantor kas. b. Penawaran Umum Saham Bank Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 13 Juli 2007, yang diaktakan dengan akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H. No. 60 tanggal 17 Juli 2007, para pemegang saham Bank telah menyetujui untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham 13 Juli 2007, yang diaktakan dengan akta Notaris Eliwaty Tjitra, S.H. No. 62 tanggal 10 Oktober 2007 dan surat Ketua BAPEPAM No. S-4776/BL/2007 tanggal 20 September 2007, jumlah lembar saham yang ditawarkan kepada masyarakat sebanyak 500.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per lembar saham dan harga penawaran Rp 150 (Rupiah penuh) per lembar saham. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 24 Juni 2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No.76 tanggal 24 Juni 2009, para pemegang saham Bank telah menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Perseroan dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) disertai dengan Penerbitan Waran. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham 3 Agustus 2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 1 tanggal 8 Juni 2009 dan surat Ketua BAPEPAM No. S-5535/BL/2009 tanggal 24 Juni 2009, Sebanyak-banyaknya 3.021.764.416 (tiga miliar dua puluh satu juta tujuh ratus enam puluh empat ribu empat ratus enam belas) Saham Biasa Atas Nama dengan Nilai Nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebesar-besarnya Rp 302.176.441.600 (tiga ratus dua miliar seratus tujuh puluh enam juta empat ratus empat puluh satu ribu enam ratus Rupiah) yang berasal dari saham portepel dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia. Setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) Saham Biasa Atas Nama yang namanya Ekshibit E/2 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) b. Penawaran Umum Saham Bank (Lanjutan) tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 2 Juli 2009 pukul 16.00 mempunyai 2 (dua) HMETD untuk membeli 2 (dua) Saham Biasa yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Dalam rangka PUT I ini, Perseroan secara bersamaan akan menerbitkan sebanyak –banyaknya 503.627.403 lembar Waran Seri I yang menyertai seluruh saham hasil pelaksanaan HMETD yang bernilai nominal sebsar Rp 100 (seratus Rupiah) setiap sahamnya. Untuk setiap 6 saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 1 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham PT Bank Capital Indonesia, Tbk., dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan haknya dengan jumlah waran sebanyak-banyaknya 503.627.403 dengan Harga Pelaksanaan Rp 100 setiap Waran sehingga seluruhnya berjumlah Rp. 50.362.740. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham yang bernilai nominal Rp 100 yang dapat dilaksanakan selama periode pelaksanaan waran selama 3 tahun yaitu mulai tanggal 8 Januari 2010 sampai dengan tanggal 6 Juli 2012 dimana setiap pemegang 1 (satu) waran berhak untuk membeli 1 (satu) saham PT Bank Capital Indonesia, Tbk. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak atas dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Bila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis periode pelaksanaannya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Saham hasil pelaksanaan HMETD dan hasil pelaksanaan Waran Seri I yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas I ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel PT Bank Capital Indonesia, Tbk., dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. c. Komisaris, Direksi, dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2010 31 Maret 2009 Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Danny Nugroho 1) Hardisan Koman 4) Amrih Masjhuri 7) Danny Nugroho 1) Hardisan Koman 4) Lioe Siana 4) Direktur Utama dan Direktur Komersial Direktur Kepatuhan Direktur Direktur Nico Mardiansyah 3) Isbandiono5) Wahyu Dwi Aji 2) Hengky Setiono 6) Nico Mardiansyah 3) Isbandiono5) Wahyu Dwi Aji 2) Hengky Setiono 6) 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Berdasarkan persetujuan BI No. 6/69/DGS/DPIP/Rahasia Berdasarkan persetujuan BI No. 7/91/GBI/DPIP/Rahasia Berdasarkan persetujuan BI No. 8/143/GBI/DPIP/Rahasia Berdasarkan persetujuan BI No. 9/57/GBI/DPIP/Rahasia Berdasarkan persetujuan BI No. 1/9/DpG/DPIP/Rahasia Berdasarkan persetujuan BI No. 10/96/GBI/DPIP/Rahasia Berdasarkan persetujuan BI No. 11/59/GBI/DPIP/Rahasia Ekshibit E/3 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) c. Komisaris, Direksi, dan Karyawan (Lanjutan) Susunan Komite Audit Bank berdasarkan Surat Keputusan Bank Capital No. SK/025A/DIR/VII/09 tanggal 13 Juli 2009 dan telah sesuai dengan peraturan Bapepam No. IX.I.5 adalah sebagai berikut: 2010 Hardisan Koman Doklas Sitio Mulyadi Ketua Anggota Anggota Anggota 2009 Hardisan Koman Lioe Siana Doklas Sitio Siau Ling als Lylis Chandra Jumlah karyawan Bank adalah 366 dan 221 orang, masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. Jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 masing-masing sebesar Rp 713.500 dan Rp 524.928. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti dijabarkan dibawah ini: a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan”, yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan IAPI, praktik-praktik industri perbankan yang berlaku dan pelaporan yang ditetapkan otoritas perbankan di Indonesia serta peraturan Bapepam No. VIII.G.7 lampiran keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun-akun tertentu yang diukur dengan dasar lain seperti yang dijelaskan pada kebijakan akuntansi yang bersangkutan. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung (direct method) dengan menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, kecuali untuk beberapa arus kas dalam aktivitas operasional dan pendanaan yang disusun dengan menggunakan metode tidak langsung (indirect method). Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Secara umum, mata uang fungsional dan pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Seluruh angka yang disajikan dalam laporan keuangan, kecuali jika dinyatakan secara khusus, adalah dalam ribuan Rupiah. b. Kuasi-Reorganisasi Berdasarkan PSAK No. 51 (Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”, kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghapus akumulasi defisit dan menilai kembali seluruh aset dan kewajibannya dengan nilai wajar untuk mendapatkan awal yang baik (fresh start) dengan neraca yang menunjukan nilai sekarang tanpa dibebani defisit karena saldo akumulasi defisit telah dieliminasikan terhadap akun cadangan umum, selisih penilaian kembali aset tetap dan modal saham ditempatkan dan disetor. Kuasireorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi (accounting reorganization method). Ekshibit E/4 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Kuasi-Reorganisasi (Lanjutan) Berdasarkan PSAK No. 51 (Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”, kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghapus akumulasi defisit dan menilai kembali seluruh aset dan kewajibannya dengan nilai wajar untuk mendapatkan awal yang baik (fresh start) dengan neraca yang menunjukan nilai sekarang tanpa dibebani defisit karena saldo akumulasi defisit telah dieliminasikan terhadap akun cadangan umum, selisih penilaian kembali aset tetap dan modal saham ditempatkan dan disetor. Kuasireorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi (accounting reorganization method). Aset dan kewajiban dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Nilai wajar aset dan kewajiban ditentukan berdasarkan nilai pasar pada tanggal kuasi-reorganisasi. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia dengan mempertimbangkan harga aset sejenis, dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aset dan kewajiban yang bersangkutan. Sedangkan untuk aset dan kewajiban tertentu, penilaian dilakukan sesuai dengan PSAK terkait. c. Kas, Giro pada Bank Indonesia dan Giro pada Bank Lain Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, dan giro pada bank lain yang tidak ada pembatasan dalam pencairannya. Kas meliputi kas kecil, kas besar dan bank notes. Giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro. Sedangkan giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan penghapusan aset produktif. Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 10/25/PBI/2008 tentang perubahan atas PBI No. 10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Peraturan ini berlaku efektif pada tanggal 24 Oktober 2008. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM Rupiah ditetapkan sebesar 7,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder, dan GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam valuta asing. GWM Utama dalam Rupiah ditetapkan sebesar 5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009. GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari DPK. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (”SBI”), Surat Utang Negara (”SUN”) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu d. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk fasilitas Bank Indonesia, call money, dan lain-lain. Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan diterima di muka. Ekshibit E/5 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) d. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain (Lanjutan) Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan penyisihan penghapusan aset produktif yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing saldo penempatan pada bank lain. e. Efek-efek Efek-efek yang dimiliki terdiri dari obligasi pemerintah dan korporasi serta Sertifikat Bank Indonesia. Efek-efek diklasifikasikan, sesuai dengan tujuan manajemen pada saat perolehan, ke dalam kelompok untuk diperdagangkan (”trading”) dan dimiliki hingga jatuh tempo (”held to maturity”). Efek yang tujuan investasinya untuk diperdagangkan (”trading”) disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. Atas penjualan portofolio efek untuk diperdagangkan, selisih antara harga jual dengan nilai wajar per buku diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang direalisasi. Efek yang tujuan investasinya untuk dimiliki hingga jatuh tempo (”held to maturity”) dinilai sebesar biaya perolehan ditambah amortisasi premi atau dikurangi amortisasi diskonto yang belum diamortisasi untuk efek-efek, kecuali Obligasi Pemerintah, jika ada, disajikan bersih setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset produktif. Amortisasi premi atau diskonto dilakukan berdasarkan metode garis lurus sejak tanggal pembelian sampai dengan tanggal jatuh tempo. Nilai wajar umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca. Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang memiliki substansi yang sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut. Nilai wajar obligasi yang diperdagangkan ditentukan berdasarkan harga penawaran pada saat penutupan pasar per tanggal neraca. Untuk obligasi yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar dihitung dengan menggunakan pendekatan yield-to-maturity. Laba dan rugi yang direalisasi dari penjualan surat berharga dan Obligasi Pemerintah dihitung berdasarkan metode identifikasi khusus (special indentification method), dan dikreditkan/dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehan yang merupakan penurunan yang bersifat permanen dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Obligasi yang dipindahkan klasifikasinya dicatat sebesar nilai wajar pada tanggal pemindahan. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar pada tanggal pemindahan dicatat sebagai berikut: 1. Untuk obligasi yang dipindahkan dari klasifikasi diperdagangkan, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada saat pemindahan namun sebelumnya telah dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan tidak dipulihkan kembali. Ekshibit E/6 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e. Efek-efek (Lanjutan) 2. Untuk obligasi yang dipindahkan ke klasifikasi diperdagangkan dari klasifikasi tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada saat pemindahan dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan pada saat tersebut. 3. Untuk obligasi yang dipindahkan dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke klasifikasi tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan disajikan sebagai komponen terpisah dari ekuitas. 4. Untuk obligasi yang dipindahkan dari klasifikasi tersedia untuk dijual ke klasifikasi hingga jatuh tempo, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan tetap dilaporkan terpisah dalam ekuitas namun diamortisasi dengan cara yang konsisten seperti amortisasi premi atau diskonto selama sisa umur obligasi sebagai penyesuaian atas pendapatan bunga. f. Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) disajikan sebagai kewajiban sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi beban bunga yang belum direalisasi. Beban bunga yang belum direalisasi merupakan selisih antara harga jual dan harga beli kembali yang disepakati tersebut dan diakui sebagai beban bunga selama jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali. Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aset di dalam neraca karena kepemilikan efek tersebut tetap berada pada pihak Bank sebagai penjual. g. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit bruto dikurangi dengan penyisihan penghapusan yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing kredit yang diberikan. Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat pinjaman pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok pinjaman yang diberikan dan penghasilan bunga secara proporsional. Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis atas pengembalian kredit atau hubungan yang normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebet penyisihan penghapusan. Pelunasan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkan ke penyisihan penghapusan kredit di neraca. h. Penyisihan Penghapusan Aset Produktif Bank membentuk penyisihan penghapusan aset produktif dan aset non-produktif berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kualitas masing-masing aset produktif dan aset non-produktif pada tiap akhir periode dan dengan memperhitungkan kondisi ekonomi secara umum. Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, efek-efek, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan, serta komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang mempunyai resiko kredit. Komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif antara lain terdiri dari penerbitan jaminan, letter of credit, standby letter of credit, dan fasilitas kredit yang belum ditarik (uncommited). Aset non-produktif adalah aset bank yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor, dan suspense account. Ekshibit E/7 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h. Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (Lanjutan) Penyisihan kerugian atas aset produktif ditentukan berdasarkan kriteria BI sesuai dengan peraturan BI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang ”Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan peraturan BI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan peraturan BI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta peraturan BI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 yang mengklasifikasikan aset produktif dalam 5 (lima) kategori dengan minimum persentase penyisihan kerugian sebagai berikut: Klasifikasi Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Minimum penyisihan kerugian (%) 1 5 15 50 100 Persentase penyisihan penghapusan aset di atas, diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar, dimana persentase penyisihan penghapusan aset diterapkan terhadap saldo aset produktif yang bersangkutan. Aset produktif dengan klasifikasi lancar dan dalam perhatian khusus, sesuai dengan peraturan BI, digolongkan sebagai aset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet digolongkan sebagai aset produktif bermasalah. Penyisihan kerugian kredit terdiri dari penyisihan khusus dan umum. Penyisihan khusus terhadap kredit bermasalah dihitung berdasarkan kemampuan peminjam dalam membayar hutang dan kecukupan jaminan. Penyisihan khusus dibuat jika kemampuan membayar diidentifikasikan kurang baik dan menurut pertimbangan Manajemen, estimasi kemampuan membayar peminjam berada dibawah jumlah pokok dan bunga kredit yang belum terbayar. Penyisihan umum dimaksudkan untuk menyisihkan kerugian yang belum teridentifikasi namun diperkirakan mungkin terjadi berdasarkan pengalaman masa lalu, dari keseluruhan portfolio kredit. Termasuk dalam penyisihan adalah penyisihan kerugian 1% seperti yang dikehendaki oleh peraturan BI untuk aset produktif dengan klasifikasi lancar. Penyisihan penghapusan aset produktif untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai kewajiban di neraca pada akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi“. Aset produktif dengan klasifikasi macet dihapusbukukan terhadap penyisihan penghapusan aset pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif sulit untuk direalisasi atau ditagih. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan aset produktif selama tahun berjalan. Jika penerimaan melebihi nilai pokok, kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga. Sejak 20 Januari 2006, sesuai dengan peraturan BI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum“ yang telah diubah dengan peraturan BI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, bankbank juga wajib melakukan pembentukan penyisihan kerugian khusus terhadap aset non produktif seperti agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor, dan suspense account. Dalam peraturan tersebut, klasifikasi agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai ditetapkan sebagai berikut: Klasifikasi dan persentase Lancar Kurang lancer (15%) Diragukan (50%) Macet (100%) Batas waktu Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun Lebih dari 5 tahun Ekshibit E/8 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h. Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (Lanjutan) Klasifikasi untuk rekening antar kantor dan suspense account ditetapkan sebagai berikut: Klasifikasi dan persentase Lancar Macet (100%) Batas waktu Sampai dengan 180 hari Lebih dari 180 hari i. Aset Tetap Aset tetap, kecuali aset tetap yang dinilai kembali, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Peningkatan nilai aset tetap sebagai hasil penilaian kembali dicatat di dalam akun “Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap” dalam kelompok Ekuitas di neraca. Pada tanggal 1 Januari 2008, sesuai dengan penerapan PSAK No. 16 (revisi 2007) mengenai “Aset Tetap”, Bank memilih model biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Dampak dari penerapan PSAK baru ini tidak material terhadap laporan keuangan periode komparatif. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut: Klasifikasi Bangunan dan prasarana Inventaris kantor Peralatan kantor Kendaraan Taksiran masa manfaat (Tahun) 20 4–8 4–8 4–8 Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Pada tanggal 30 Nopember 2006, Bank telah membukukan hasil penilaian kembali aset tetap sesuai yang dilakukan oleh penilai independen, PT Arga Nilai Mandiri, dengan menggunakan pendekatan nilai pasar untuk penggunaan yang ada, dan telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui Surat Keputusan No. KEP-19/WPJ.04/2007 tanggal 18 Januari 2007. Kenaikan nilai aset tetap akibat penilaian kembali untuk tujuan pelaporan pajak sebesar Rp 3.574.601 dan untuk tujuan pelaporan komersial sebesar Rp 3.841.498, yang diakui sebagai selisih penilaian kembali aset tetap. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Apabila nilai tercatat suatu aset pada tanggal neraca melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali, maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebesar nilai tertinggi antara harga jual bersih tersebut dan nilai pakai. j. Aset Lain – Lain Termasuk didalam aset lain-lain antara lain adalah beban dibayar di muka, bunga dibayar di muka, uang muka, pendapatan yang akan diterima, dan rupa-rupa aset lainnya. Beban dibayar di muka adalah beban yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Beban dibayar di muka akan digunakan untuk aktivitas Bank di masa mendatang. Beban dibayar di muka akan diakui sebagai beban pada laporan laba rugi pada saat diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya. Ekshibit E/9 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) j. Aset Lain – Lain (Lanjutan) Termasuk dalam beban dibayar di muka adalah beban sewa, beban asuransi, dan beban penyimpanan arsip dibayar dimuka. Beban sewa dibayar di muka merupakan pembayaran di muka terkait sewa gedung kantor yang di amortisasi selama periode sewa dan dimulai sejak gedung digunakan. Uang muka dicatat sebesar harga perolehan. Piutang bunga adalah pendapatan atas bunga deposito, bunga giro, bunga tabungan, bunga obligasi, dan call money yang telah diakui namun belum diterima pembayarannya. Bunga dibayar di muka adalah bunga deposito yang telah dibayarkan tetapi belum diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Bunga dibayar di muka akan diamortisasi selama masa penempatan dan diakui sebagai beban pada laporan laba rugi. Rupa-rupa aset lainnya merupakan persediaan barang-barang untuk keperluan kantor, seperti materai, alat tulis, barang promosi dan barang cetakan. k. Simpanan Nasabah Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (diluar bank) kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Simpanan nasabah terdiri dari giro, tabungan, deposito, sertifikat deposito, dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Giro dan tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal. Berdasarkan Undang-Undang No.24 tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjamin yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai Besarnya Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan, maka pada tanggal 31 Desember 2008, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000.000 untuk per nasabah per bank (2007: sampai dengan Rp 100.000). Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 7.00% pada tanggal 30 September 2009. Pada tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008, Bank adalah peserta dari program penjamin tersebut. l. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money yang berdasarkan perjanjian jatuh tempo dalam waktu tidak lebih dari 90 hari dan deposito berjangka. Semuanya dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain tersebut. Ekshibit E/10 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) m. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya yang diklasifikasi sebagai non-performing. Pendapatan bunga tersebut diakui pada saat pendapatan tersebut diterima. Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan non-performing. Pendapatan bunga atas aset non-performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontijensi dalam rekening administratif dan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima tunai. Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak termasuk efek-efek) diklasifikasikan sebagai non-performing jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan, dan macet. Sedangkan, efek-efek diklasifikasikan sebagai non-performing jika penerbit efek tidak dapat memenuhi pembayaran bunga dan/atau pokok atau memiliki peringkat paling kurang 1 (satu) tingkat di bawah peringkat investasi. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga. Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok tagihan dalam perjanjian pinjaman yang baru dalam rangka restrukturisasi dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (deferred interest income) dan akan diakui sebagai pendapatan dan diamortisasi secara proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok pinjaman baru pada saat pembayaran pinjaman diterima. n. Pendapatan dan Beban Provisi & Komisi Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya material serta berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman yang diterima diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis sesuai dengan jangka waktu kredit atau pinjaman yang bersangkutan. Jika kredit atau pinjaman dimaksud dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo penempatan atau beban provisi dan komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit atau pinjaman dilunasi. Provisi dan komisi yang tidak material atau tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan pinjaman yang diterima atau jangka waktu perkreditan dan pinjaman yang diterima, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. o. Pencadangan Imbalan Pasca-Kerja Mulai 1 Januari 2006, Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja” (selanjutnya disebut PSAK No. 24 Revisi), yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia pada bulan September 2004. PSAK No. 24 Revisi mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan untuk imbalan kerja. PSAK No. 24 Revisi ini menggantikan PSAK No. 24, “Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun”, yang diterbitkan pada tahun 1994. Penerapan pertama kali PSAK No. 24 Revisi dilakukan secara retrospektif dengan melaporkan jumlah penyesuaian yang berkaitan dengan periodeperiode sebelumnya sebagai penyesuaian terhadap saldo awal akun saldo laba dari periode komparatif paling dini yang disajikan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Bank membukukan pencadangan imbalan pasca-kerja sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UUK). Berdasarkan UUK tersebut, perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang pengganti hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan dalam UUK tersebut terpenuhi. Pencadangan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuaria berdasarkan laporan yang disiapkan oleh aktuaris independen. Jumlah pencadangan sehubungan biaya jasa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama rata-rata perkiraan sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat. Sedangkan pencadangan untuk biaya jasa kini, dibebankan secara langsung pada kegiatan operasi tahun berjalan. Ekshibit E/11 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters pukul 16.00 WIB pada tanggal tersebut, dan laba atau rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada kegiatan operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi, kecuali apabila ditangguhkan pada bagian ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat. Berikut ini adalah kurs mata uang asing yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 (Rupiah penuh): 31 Maret 2010 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 1 Dolar Singapura (SGD) 31 Maret 2009 9.100,00 6.491,24 11.555,00 7.599,49 q. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak pada tahun yang bersangkutan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda waktu antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan pengakuan manfaat pajak masa mendatang, seperti akumulasi rugi fiskal, sebesar kemungkinan manfaatnya dapat direalisasikan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada saat aset dipulihkan atau kewajiban diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca. Perubahan terhadap kewajiban pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau hasil dari keberatan ditetapkan, dalam hal pengajuan keberatan oleh Bank. r. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Bank memiliki transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan. s. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan (setelah dikurangi jumlah modal saham yang diperoleh kembali). Saham biasa dapat diterbitkan atau jumlah saham biasa dapat berkurang, tanpa disertai perubahan arus kas, aset lain atau kewajiban, perubahan tersebut harus dianggap seolah-olah telah terjadi pada awal periode penyajian. Ekshibit E/12 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) t. Penggunaan Estimasi Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan, serta pengungkapan aset dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan dan jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama tahun pelaporan. Sesuai dengan sifatnya, estimasi yang dibuat mengandung adanya ketidakpastian, sehingga jumlah sebenarnya yang dilaporkan di tahun yang akan datang mungkin berbeda dengan estimasi tersebut. v. Pelaporan Segmen Sebuah segmen usaha adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual maupun kelompok jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. 3. K A S 31 Maret 2010 31 Maret 2009 Rupiah Mata uang asing 5.892.628 689.043 2.855.618 465.089 Jumlah 6.581.671 3.320.707 Saldo kas dalam mata uang asing terdiri dari Dolar Amerika Serikat. 4. GIRO PADA BANK INDONESIA 31 Maret 2010 31 Maret 2009 Rupiah Dolar Amerika Serikat 140.377.142 4.868.364` 45.937.459 1.790.852 Jumlah 145.245.506 47.728.311 Giro wajib minimum dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2010 Rupiah - Giro wajib minimum Utama - Giro wajib minimum Sekunder Mata uang asing 5,02% 47,70% 2,61% 31 Maret 2009 5,02% 81,32% 1,25% Ekshibit E/13 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. GIRO PADA BANK INDONESIA (Lanjutan) Giro wajib minimum Bank telah sesuai dengan PBI No. 7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005 yang telah diubah dengan PBI No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008, selanjutnya diubah dengan PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder masing–masing sebesar 5,00% dan 2,50% dan mata uang asing sebesar 1,00%. 5. GIRO PADA BANK LAIN a. Berdasarkan Mata Uang dan Bank 31 Maret 2010 31 Maret 2009 Pihak ketiga Rupiah 1.737.320 549.778 103.436 2.545 2.249.143 805.809 13.690 - 2.393.079 3.068.642 Dollar Amerika Serikat Citibank, NA – USA PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Panin Tbk Deutche Bank Trust Company Amerika 112.478.611 582.875 410.865 377.965 - 47.381.658 233.200 11.483 Jumlah Dollar Amerika Serikat 113.850.316 47.626.341 Dollar Singapura Calyon 29.692 34.761 Jumlah Dollar Singapura 29.692 34.761 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mega Tbk Jumlah Rupiah Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan aset produktif - Bersih ( 507.297 ) 116.273.087 50.222.447 b. Berdasarkan Kolektibilitas Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009, kolektibilitas giro pada bank lain digolongkan lancar. Tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir atau digunakan sebagai agunan pada tanggal-tanggal tersebut di atas. c. Penyisihan Kerugian Mutasi penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut: 31 Maret 2010 Awal Pemulihan (penyisihan) selama periode berjalan (Catatan 29) Akhir ( - 31 Maret 2009 287.913 ) ( 287.913 ( 152.434 ) 354.863 ) ( 507.297 ) Ekshibit E/14 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. GIRO PADA BANK LAIN (Lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan aset untuk giro pada bank lain cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain tersebut. d. Suku Bunga Rata-rata per Tahun 2010 Rupiah Mata Uang Asing 2009 0,64% 0,03% 4.60% 0.10% 6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a. Berdasarkan jenis dan mata uang 31 Maret 2010 Rupiah Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) – Bersih 575.933.345 31 Maret 2009 110.800.000 b. Berdasarkan kolektibilitas 31 Maret 2010 Fasilitas Jumlah Simpanan Bank Indonesia Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 – 3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 12 bulan Lebih dari 12 bulan 575.933.345 - 575.933.345 - Jumlah 575.933.345 575.933.345 31 Maret 2009 Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Jumlah Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 – 3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 12 bulan Lebih dari 12 bulan Dikurangi : Penyisihan penghapusan Bersih 110.800.000 110.800.000 110.800.000 110.800.000 110.800.000 110.800.000 Ekshibit E/15 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (Lanjutan) b. Berdasarkan kolektibilitas (Lanjutan) Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009, kolektibilitas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain digolongkan lancar. Tidak terdapat saldo penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang diblokir atau digunakan sebagai agunan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. Tingkat suku bunga rata-rata adalah sebagai berikut: Rupiah Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) - Bersih 31 Maret 2010 31 Maret 2009 6,06% 7,54% Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan aset untuk penempatan pada bank lain cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain tersebut 7. EFEK-EFEK a. Berdasarkan tujuan, jenis, dan mata uang 31 Maret 2010 31 Maret 2009 300.600.602 - 386.234.747 31.074.074 300.600.602 417.308.821 40.912.783 67.596.750 Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo: 341.513.385 484.905.571 Diperdagangkan: Pihak Ketiga – Rupiah Sertifikat Bank Indonesia setelah dikurangi diskon yang belum diamortisasi sebesar Rp 2.849.394 tanggal 31 Maret 2010 dan Rp 207.557 pada tanggal 31 Maret 2009 822.675.606 229.792.443 Obligasi Pemerintah Obligasi Korporasi 200.813.650 71.329.802 128.837.000 127.963.830 Dimiliki hingga Jatuh Tempo: Pihak Ketiga – Rupiah Obligasi Pemerintah Obligasi Korporasi Pihak Ketiga – Dolar Amerika Serikat Obligasi Korporasi Pihak Ketiga – Dolar Amerika Serikat Obligasi Pemerintah Obligasi Korporasi 10.127.736 19.905.167 - Jumlah Diperdagangkan: 1.124.851.961 486.593.273 Jumlah 1.466.365.346 971.498.844 Dikurangi: Penyisihan penghapusan Bersih (( 1.320.822 ) ( 1.465.044.524 2.266.347 ) 969.232.497 Ekshibit E/16 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (Lanjutan) b. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo 31 Maret 2010 31 Maret 2009 878.117.407 130.161.544 107.834.050 279.306.659 235.352.943 284.982.192 218.283.959 165.283.000 1.395.419.660 903.902.094 Dolar Amerika Serikat 1 – 5 tahun 5 – 10 tahun 48.232.903 22.712.783 39.864.750 27.732.000 Jumlah Dolar Amerika Serikat 70.945.686 67.596.750 1.466.365.346 971.498.844 Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 – 5 tahun 5 – 10 tahun Lebih dari 10 tahun Jumlah Rupiah Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan ( Bersih 1.320.822) ( 2.266.347) 1.465.044.524 969.232.497 31 Maret 2010 31 Maret 2009 1.334.217.594 132.147.752 744.864.190 226.634.654 1.466.365.346 971.498.844 c. Berdasarkan efek pemerintah dan bukan pemerintah Efek Pemerintah Efek Korporasi Dikurangi: Penyisihan penghapusan Bersih ( 1.320.822) ( 1.465.044.524 2.266.347) 969.232.497 Tingkat bunga obligasi Pemerintah dengan tingkat bunga tetap sesuai dengan tingkat bunga yang tercantum dalam masing-masing sertifikat Obligasi Pemerintah yang dimiliki oleh Bank. Obligasi ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal mulai dari 12 Maret 2012 sampai dengan 15 Februari 2028. Tingkat bunga obligasi rata-rata adalah 9,84% dalam Rupiah 9,80% dalam USD pada tanggal 31 Maret 2010 dan 10,60% dalam Rupiah 8,13% dalam USD pada tanggal 31 Maret 2009. Ekshibit E/17 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (Lanjutan) c. Berdasarkan efek pemerintah dan bukan pemerintah (Lanjutan) Perincian Obligasi Pemerintah dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut: 31 Maret 2010 Diperoleh dari pasar sekunder ZC 003 FR 0038 FR 0039 FR 0040 FR 0043 FR 0047 Tingkat bunga tahunan Jatuh tempo 20 November 2012 15 August 2018 15 August 2023 15 September 2025 15 July 2022 15 February 2028 0.00% 11.60% 11.75% 11.00% 10.25% 10.00% Nilai wajar 130.161.544 22.705 11.417.931 69.182.432 35.715.026 54.100.964 300,600,602 Perincian Obligasi Pemerintah dengan tujuan untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2010 Diperoleh dari pasar sekunder FR 28 FR 32 FR 40 FR 42 FR 43 FR 46 FR 47 FR 48 Tingkat bunga tahunan Jatuh tempo 15 Juni 2017 15 Juli 2018 15 September 2025 15 Juli 2027 15 Juni 2022 15 Juli 2023 15 Pebruari 2028 15 September 2018 10,00% 15,00% 11,00% 10.25% 10,25% 9.50% 10,00% 9,00% Nilai wajar 17.903.550 59.642.500 35.811.600 15.003.000 5.137.500 49.989.600 2.925.900 14.400.000 200.813.650 Perincian Obligasi Pemerintah dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut: 31 Maret 2009 Diperoleh dari pasar sekunder Zero Coupon 003 FR 28 FR 38 FR 39 FR 40 FR 43 FR 47 FR 48 ORI 4 Jatuh tempo Tingkat bunga tahunan 20 Nopember 2012 15 Juli 2017 15 Agustus 2018 15 Agustus 2023 15 September 2025 15 Juli 2022 15 Pebruari 2028 15 September 2018 12 Maret 2012 10,00% 11,60% 11,75% 11,00% 10,25% 10,00% 9,00% 9,50% Nilai wajar 118.863.788 31.590.000 22.959 11.550.000 69.600.000 40.900.000 54.108.000 9.600.000 50.000.000 386.234.747 Ekshibit E/18 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (Lanjutan) Perincian Obligasi Pemerintah dengan tujuan untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2009 Diperoleh dari pasar sekunder FR 32 FR 26 Jatuh tempo 15 Juli 2018 15 Mei 2016 Tingkat bunga tahunan 15,00% 10,75% Nilai wajar 119.285.000 9.552.000 128.837.000 Perincian Obligasi Korporasi dengan tujuan untuk untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2010 Jatuh tempo Diperoleh dari pasar sekunder SMS Finance I 2009 A Reksadana Pacific Fixed Fund Bank Victoria II th 2007 13 Januari 2011 21 Maret 2017 tahunan 11.5% 12.50% Nilai wajar 4.000.000 51.441.801 15.888.000 71.329.801 31 Maret 2009 Diperoleh dari pasar sekunder Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 Bank Lampung II Tahun 2007 Bank DKI Bank Mayapada II B Tahun 2007 Bank Panin 2B Jatuh tempo 15 Januari 2018 9 Nopember 2012 9 Nopember 2012 9 Nopember 2012 19 Juni 2012 Tingkat bunga tahunan 11.50% 11.50% 11.25% 12.00% 10.75% Nilai wajar 29.350.000 18.233.600 30.149.250 21.867.480 28.363.500 127.963.830 Perincian Obligasi Korporasi dalam mata uang USD dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut: 31 Maret 2010 Diperoleh dari pasar sekunder EURO BOND GITI TIRE EURO BOND BERLIAN LAJU TANGKER EURO BOND GT 2005 Jatuh tempo 26 Januari 2012 15 Mei 2014 21 Juli 2014 Tingkat bunga tahunan 12.25% 7.50% 10.25% Nilai wajar 18.200.000 13.479.300 9.233.483 40.912.783 31 Maret 2009 Diperoleh dari pasar sekunder EURO BOND GT 2005 EURO BOND GITI TIRE EURO BOND BERLIAN LAJU TANGKER EURO BOND PGN Fin 2003 Jatuh tempo Tingkat bunga tahunan Nilai wajar 21 Juli 2010 10.25% 10.977.250 26 Januari 2012 15 Mei 2014 24 Februari 2014 12.25% 7.50% 10.25% 23.110.000 27.732.000 5.777.500 67.596.750 Ekshibit E/19 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (Lanjutan) Perincian Obligasi Pemerintah dalam mata uang USD dengan tujuan untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut : 31 Maret 2010 Diperoleh dari pasar sekunder EURO BOND ROI 14 Jatuh tempo Tingkat bunga tahunan 10 Maret 2014 6.75% Nilai wajar 10.127.736 10.127.736 Perincian Obligasi Korporasi dalam mata uang USD dengan tujuan untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut : 31 Maret 2010 Diperoleh dari pasar sekunder Obligasi Korporasi Euro Bond Giti 2005 Tingkat bunga tahunan Jatuh tempo 21 Juli 2014 5% Nilai wajar 19.905.167 19.905.167 d. Penyisihan penghapusan Mutasi penyisihan penghapusan efek-efek adalah sebagai berikut : 31 Maret 2010 Awal (Penyisihan) pemulihan selama periode berjalan (Catatan 29) Akhir ( ( 1.680.921 ) ( 360.099 1.320.822 ) ( 31 Maret 2009 2.583.196) 316.849 2.266.347) Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. kolektibilitas efek-efek digolongkan lancar. Tidak terdapat saldo efekefek yang digunakan sebagai agunan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan aset untuk efek-efek cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek tersebut. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. Obligasi Pemerintah dengan jumlah nilai nominal masing-masing sebesar Rp 363.000.000 dan Rp 518.000.000 dijual dengan janji dibeli kembali (Catatan 15). Ekshibit E/20 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. KREDIT YANG DIBERIKAN a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang Rupiah Akseptasi Angsuran berjangka Rekening Koran Kredit pemilikan rumah (KPR) Giro bersaldo debet Kredit pemilikan mobil (KPM) Pinjaman karyawan Jumlah Rupiah 31 Maret 2010 31 Maret 2009 1.178.126.758 37.159.101 9.839.203 7.037.206 9.921.947 61.087 1.547.301 1.243.692.603 512.262.119 11.879.002 11.540.551 9.238.157 1.277.568 1.408.584 22.904 547.628.885 Dolar Amerika Serikat Akseptasi Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 85.267.000 11.555.000 1.328.959.603 559.183.885 ( Bersih 9.781.834) ( 1.319.177.769 7.721.247 ) 551.462.638 b. Jaminan Kredit Jaminan pemberian kredit pada umumnya berupa harta berwujud (tanah. bangunan. mesin. kendaraan. saham dan deposito berjangka) (Catatan 11 dan 13). Manajemen berpendapat bahwa nilai agunan atas kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut. c. Berdasarkan Sektor Ekonomi Klasifikasi kredit menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut: 31 Maret 2010 Lancar Rupiah Jasa-jasa dunia usaha Perindustrian Perdagangan dan restoran Kehutanan Pertambangan Konstruksi Transportasi Jasa sosial Lain-lain Dolar Amerika Serikat Perindustrian Perdagangan 232.184.132 87.001.640 160.798.692 120.517.830 10.000.000 254.611.006 8.038.620 350.523.949 76.167.000 9.100.000 1.308.942.869 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan Bersih ( 8.874.608 )( 1.300.068.261 Dalam perhatian khusus 3.852.220 6.899.062 10.751.282 537.564 ) ( 10.213.718 Kurang lancar 9.192.758 9.192.758 296.968 ) 8.895.790 Diragukan Macet - - 232.184.132 90.853.860 160.871.386 120.517.830 10.000.000 270.702.826 8.038.620 350.523.949 - - 76.167.000 9.100.000 72.694 - 72.694 ( 72.694 ) ( - Jumlah 1.328.959.603 9.781.834 ) 1.319.177.769 Ekshibit E/21 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) c. Berdasarkan Sektor Ekonomi Klasifikasi kredit menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut: 31 Maret 2009 Lancar Rupiah Jasa-jasa dunia usaha Perindustrian Perdagangan dan restoran Kehutanan Pertambangan Konstruksi Transportasi Jasa sosial Lain-lain Dolar Amerika Serikat Perindustrian 223.995.343 102.299.007 7.522.735 82.963.690 44.414.318 27.235.772 16.800.842 33.438.019 Dalam perhatian khusus - 11.555.000 Kurang lancar Diragukan - - - - Jumlah 550.224.726 Dikurangi: Penyisihan penghapusan ( 4.246.619 ) - - - - - - Bersih - - - 545.978.107 Macet Jumlah 2.500.000 6.459.159 - 223.995.343 104.799.007 13.981.894 82.963.690 44.414.318 27.235.772 16.800.842 33.438.019 - 11.555.000 8.959.159 ( 559.183.885 3.474.628 ) ( 5.484.531 7.721.247 ) 551.462.638 d. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo Klasifikasi kredit yang diberikan berdasarkan tahun kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut : 31 Maret 2010 31 Maret 2009 Berdasarkan tahun perjanjian Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 tahun Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan Bersih ( 60.268.890 1.169.825.694 1..609.831 11.988.188 53.554.600 474.590.638 6.905.822 12.577.825 85.267.000 11.555.000 1.328.959.603 559.183.885 9.781.834) ( 1.319.177.769 7.721.247 ) 551.462.638 Ekshibit E/22 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 31 Maret 2010 31 Maret 2009 Berdasarkan sisa umur jatuh tempo Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 tahun Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 1.231.122.628 516.450 9.892.907 2.160.618 525.428.266 9.580.005 12.218.721 401.893 85.267.000 11.555.000 1.328.959.603 559.183.885 ( Bersih 9.781.834 ) ( 1.319.177.769 7.721.247 ) 551.462.638 e. Tingkat Bunga Tingkat bunga rata-rata dalam Rupiah yang dibebankan kepada debitur oleh Bank adalah 21.01% pada 31 Maret 2010 dan 19.58% pada 31 Maret 2009 serta dalam USD adalah 4.55% pada 31 Maret 2010 dan 4.88% pada 31 Maret 2009. f. Penyisihan Penghapusan Perubahan penyisihan penghapusan untuk kredit yang diberikan adalah sebagai berikut : Saldo awal Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 29) ( Saldo akhir ( 31 Maret 2010 11.036.633 ) ( 1.254.799 ( 31 Maret 2009 7.639.956 ) 81.291 ) 9.781.834 ) ( 7.721.247 ) g. Berdasarkan Kolektibilitas Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan aset untuk kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut. Pada tanggal 20 Januari 2005. Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 7/3/PBI/2005 tentang “Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum” yang berlaku efektif sejak tanggal 20 Junuari 2005. Peraturan tersebut menetapkan batas maksimum penyediaan dana pada satu kelompok peminjam yang bukan merupakan pihak terkait tidak melebihi 25% dari modal Bank. Peraturan ini telah diganti dengan peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 kepada Bank Indonesia. Bank tidak memiliki debitur yang tidak memenuhi ketentuan BMPK. Kredit yang dihentikan pembebanan bunganya (non-performing loan/NPL) oleh Bank masing-masing sebesar Rp 72.694 dan Rp 6.459.159 pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. Dengan demikian. rasio NPL secara gross sesuai dengan pedoman perhitungan rasio keuangan sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 masing-masing adalah sebesar 0,70% dan 1,60% pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. Secara neto, rasio NPL pada tanggal tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 masing-masing adalah sebesar 0,67% dan 0,98%. Ekshibit E/23 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) g. Berdasarkan Kolektibilitas Kredit Usaha Kecil (KUK) yang disalurkan Bank sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 masing-masing berjumlah Rp 13.287.733 dan Rp 2.559.000 atau sebesar 0.99% dan 0.46% dari jumlah kredit yang diberikan Bank pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009. 9. ASET TETAP 31 Maret 2010 Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Inventaris kantor Peralatan kantor Kendaraan Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir 21.073.553 59.196.009 15.651.241 3.128.085 5.451.243 705.624 484.941 363.140 2.187.000 1.437.500 21.073.553 59.901.633 16.136.182 3.491.225 6.200.743 104.500.131 3.740.705 1.437.500 106.803.336 8.000.798 6.817.845 1.297.208 752.946 1.625.438 993.907 204.076 669.377 495.052 9.626.236 7.811.752 1.501.284 927.271 Jumlah 16.868.797 3.492.798 495.052 19.866.543 Nilai buku 87.631.334 Jumlah Akumulasi depresiasi Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Inventaris kantor Peralatan kantor Kendaraan 31 Maret 2009 Saldo awal 86.936.793 Penambahan Pengurangan Saldo akhir Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Inventaris kantor Peralatan kantor Kendaraan 18.254.438 42.726.337 14.114.729 2.093.392 4.307.668 3.554.180 412.050 317.539 583.446 31.800 2.216.231 - 21.808.618 40.922.156 14.432.268 2.676.838 4.339.468 Jumlah 81.496.564 4.899.015 2.216.231 84.179.348 Akumulasi depresiasi Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Inventaris kantor Peralatan kantor Kendaraan 3.178.267 3.148.144 656.808 625.481 2.278.888 896.011 139.590 139.492 1.141.987 - 4.315.168 4.044.155 796.398 764.973 Jumlah 7.608.700 3.453.981 1.141.987 9.920.694 Nilai buku 73.887.864 74.258.654 Ekshibit E/24 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. ASET TETAP (Lanjutan) Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. Bank telah mengasuransikan aset tetap untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 142.429.850 dan Rp 142.018.066. Manajemen berpendapat bahwa masing-masing nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan. Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun masing-masing jenis aset tetap pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. manajemen berpendapat bahwa tidak terjadi penurunan nilai atas aset tetap. 10. ASET LAIN-LAIN 11. 31 Maret 2010 31 Maret 2009 Piutang bunga Biaya dibayar di muka Uang muka Lain-lain 11.512.693 3.772.199 14.207.571 1.684.407 14.765.050 2.284.301 152.102 1.275.758 Jumlah 31.176.870 18.477.211 31 Maret 2010 31 Maret 2009 SIMPANAN NASABAH - GIRO Rincian akun ini berdasarkan mata uang dan nasabah adalah sebagai berikut: Rupiah Pihak Ketiga Pihak Hubungan Istimewa (Catatan 31) 301.733.429 1 18.641.409 - Jumlah Rupiah 301.733.430 18.641.409 28.000.004 2.034.516 329.733.434 20.675.925 31 Maret 2010 31 Maret 2009 Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga Jumlah Rincian akun ini berdasarkan suku bunga rata-rata adalah sebagai berikut: Rupiah Dolar Amerika Serikat 3.48% 1.19% 5.32% 0.48% Ekshibit E/25 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. SIMPANAN NASABAH - GIRO (Lanjutan) Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. simpanan giro masing-masing sebesar Rp 30.000.000 dan Rp nil merupakan simpanan yang diblokir dan dijadikan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan (Catatan 8). 12. SIMPANAN NASABAH - TABUNGAN Rincian akun ini berdasarkan mata uang dan nasabah adalah sebagai berikut : 31 Maret 2010 31 Maret 2009 Rupiah Pihak Ketiga Pihak Hubungan Istimewa (Catatan 31) 36.143.912 78.705 18.773.741 5.738 Jumlah 36.222.617 18.779.479 Rincian akun ini berdasarkan suku bunga rata-rata adalah sebagai berikut : Rupiah 31 Maret 2010 4,86% 31 Maret 2009 7,24% Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. tidak terdapat simpanan nasabah tabungan yang diblokir dan dijadikan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan. 13. SIMPANAN NASABAH – DEPOSITO BERJANGKA Rincian akun ini berdasarkan mata uang dan nasabah adalah sebagai berikut: 31 Maret 2010 Rupiah Pihak Ketiga Pihak Hubungan Istimewa (Catatan 31) Jumlah Rupiah Dolar Amerika Serikat Pihak Ketiga Pihak Hubungan Istimewa (Catatan 31) Jumlah 31 Maret 2009 2.170.420.122 950.854 860.953.810 38.617 2.171.370.976 860.992.427 158.055.404 133.452 69.772.808 - 158.188.856 69.772.808 2.329.559.832 930.765.235 Ekshibit E/26 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. SIMPANAN NASABAH – DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan) Rincian akun ini berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: 31 Maret 2010 31 Maret 2009 Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan 1.478.701.889 445.775.693 199.788.970 47.104.424 507.850.754 230.121.699 44.854.339 78.165.635 Jumlah Rupiah 2.171.370.976 860.992.427 Dolar Amerika Serikat 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan 34.972.134 22.299.400 552.132 100.365.190 13.441.969 419.704 77.375 55.833.760 Jumlah Dolar Amerika Serikat 158.188.856 69.772.808 2.329.559.832 930.765.235 Jumlah Rincian akun ini berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut: 31 Maret 2010 Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah Rupiah Dolar Amerika Serikat 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah Dolar Amerika Serikat Jumlah 31 Maret 2009 1.646.139.079 391.237.621 110.326.776 23.667.500 567.015.258 210.351.717 44.917.059 38.708.393 2.171.370.976 860.992.427 39.681.295 17.635.739 506.632 100.365.190 13.759.095 102.578 77.375 55.833.760 158.188.856 69.772.808 2.329.559.832 930.765.235 Rincian akun ini berdasarkan suku bunga rata-rata adalah sebagai berikut: 31 Maret 2010 Rupiah Dolar Amerika Serikat 9,27% 2,69% 31 Maret 2010 13,95% 6,80% Pada tanggal 31 Maret 2010 deposito berjangka masing-masing sebesar Rp 337.186.950 dan USD 11.027.142 dan pada tanggal 31 Maret 2009, deposito berjangka masing-masing sebesar Rp 70.909.521 dan USD 4.750.000 merupakan simpanan nasabah – deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan (Catatan 8). Ekshibit E/27 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. SIMPANAN DARI BANK LAIN Rincian akun ini berdasarkan mata uang dan nasabah adalah sebagai berikut: Rupiah Pihak ketiga Interbank Call Money Deposito Berjangka Giro dari Bank lain Dollar Amerika Serikat Interbank Call Money Jumlah 31 Maret 2010 31 Maret 2009 250.000.000 9.860.000 4.678.910 140.000.000 23.400.000 4.322.386 264.538.910 167.722.386 264.538.910 5.777.500 173.494.886 Rincian akun ini berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Dollar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah dalam Rupiah 31 Maret 2010 31 Maret 2009 254.678.910 9.860.000 264.538.910 144.322.386 23.400.000 167.722.386 - 5.777.500 5.77.500 264.538.910 173.499.886 31 Maret 2010 6,98% 7,18% 7,07% 31 Maret 2009 11,25% 13,27% 8,58% Rincian akun ini berdasarkan tingkat bunga rata-rata: Interbank Call Money Deposito Berjangka Bank Giro dari bank lain Ekshibit E/28 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI 31 Maret 2010 Jenis Nilai Nominal Tanggal Dimulai Tanggal Jatuh Tempo Kewajiban Pembelian Kembali Beban Bunga Yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih ZC 003 160.000.000 15 February 2010 17 May 2010 115.144.795 ( 1.322.856 ) 113.821.939 FR 32 50.000.000 11 March 2010 15 April 2010 41.328.219 ( 151.288 ) 41.176.931 FR 40 64.000.000 15 March 2010 20 April 2010 41.995.200 ( 208.578 ) 41.786.622 FR 43 35.000.000 23 March 2010 27 April 2010 21.547.191 ( 146.485 ) 21.400.706 FR 47 54.000.000 23 March 2010 22 April 2010 31.023.675 ( 170.572 ) 30.853.103 251.039.080 ( 1.999.779 ) 249.039.301 363.000.000 Ekshibit E/29 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (Lanjutan) 31 Maret 2009 Jenis ZC 003 FTE ORI 4 FTE ORI 4 FTE FR 39 FTE FR 47 FTE FR 28 FTE FR 40 FTE FR 40 FTE FR 43 FTE FR 43 FTE FR 32 FTE ZC 3 FTE FR 32 FTE FR 30 FTE ORI 4 FTE FR 47 FTE FR 48 ZC 003 Nilai Nominal 30.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 48.000.000 30.000.000 50.000.000 14.000.000 10.000.000 30.000.000 50.000.000 67.000.000 50.000.000 10.000.000 30.000.000 6.000.000 10.000.000 53.000.000 518.000.000 Tanggal Dimulai 18 Maret 2009 18 Maret 2009 19 Maret 2009 19 Maret 2009 19 Maret 2009 20 Maret 2009 23 Maret 2009 24 Maret 2009 24 Maret 2009 27 Maret 2009 27 Maret 2009 30 Maret 2009 31 Maret 2009 31 Maret 2009 31 Maret 2009 31 Maret 2009 31 Maret 2009 05 Maret 2009 Tanggal Jatuh Tempo 1 April 2009 1 April 2009 2 April 2009 2 April 2009 2 April 2009 3 April 2009 6 April 2009 7 April 2009 7 April 2009 8 April 2009 8 April 2009 13 April 2009 14 April 2009 14 April 2009 14 April 2009 14 April 2009 14 April 2009 6 Juli 2009 Kewajiban Pembelian Kembali Beban Bunga Yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih 18.208.491 9.088.463 9.165.578 8.276.538 33.414.409 25.304.369 41.210.324 11.851.547 8.284.535 24.818.741 57.188.075 42.714.540 57.141.612 9.298.706 28.135.144 4.543.560 7.761.301 31.938.335 ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( 4.285 2.139 4.314 3.895 15.727 17.865 58.189 19.523 13.647 46.747 107.717 130.678 188.262 30.636 92.584 14.970 25.571 636.369 ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) 18.204.206 9.086.324 9.161.264 8.272.643 33.398.682 25.286.504 41.152.135 11.832.024 8.270.888 24.771.994 57.080.358 42.583.862 56.953.350 9.268.070 28.042.560 4.528.590 7.735.730 31.301.966 428.344.268 ( 1.413.118 ) 426.931.150 Ekshibit E/30 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PERPAJAKAN a. Hutang Pajak 31 Maret 2010 31 Maret 2009 Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pph Ps. 21 Pph Ps. 23 Pph Ps. 25 Pph Ps. 29 Tahun 2009 Pph Ps. 29 Tahun 2010 3.329.491 153.066 11.324 330.842 5.375.675 415.928 1.862.206 90.638 52.479 1.875.304 639.172 Jumlah 9.616.326 4.519.799 b. Beban Pajak Penghasilan Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut : 31 Maret 2010 (3 Bulan) 31 Maret 2009 (3 Bulan) Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi 8.435.294 3.284.203 Beda tetap: Penyusutan aset tetap Pengurangan yang tidak diperkenankan Amortisasi atas biaya emisi saham ( 76.766 14.893 2.893.145) ( 62.687 106.600 271.233) ( 2.801.486) ( 101.946) Taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan 5.633.808 3.182.257 Beban pajak penghasilan – tahun berjalan 1.408.453 891.032 Pajak penghasilan dibayar dimuka Pasal 25 Taksiran hutang pajak penghasilan ( 992.525) ( 251.860) 415.928 639.172 Ekshibit E/31 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. PERPAJAKAN (Lanjutan) b. Beban Pajak Penghasilan (Lanjutan) Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan, dan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi untuk periode 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut : 31 Maret 2010 (3 Bulan) 31 Maret 2009 (3 Bulan) Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi 8.435.294 3.284.203 Beban pajak penghasilan berdasarkan tarif pajak yang berlaku 2.108.825 919.577 Pengaruh pajak atas beda tetap : - Penyusutan aset tetap - Pengurangan yang tidak diperkenankan - Amortisasi atas biaya emisi saham - Penyesuaian atas perubahan tarif pajak Penggunaan akumulasi rugi fiskal yang tidak diakui sebagai aktiva pajak tangguhan Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi ( 19.192 3.723 723.287 ) ( - - - - 1.408.453 17.552 29.848 75.945 ) 891.032 Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Perseroan menghitung. menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jendral Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak. Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintah telah mengumumkan adanya perubahan terhadap pajak penghasilan yang akan berlaku sejak 1 Januari 2009. yang menyatakan bahwa pajak penghasilan untuk perusahaan akan ditetapkan sebesar 28% sejak 2009 dan akan berkurang menjadi 25% sejak 2010. 17. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN KEWAJIBAN LAIN-LAIN 31 Maret 2010 31 Maret 2009 Hutang bunga Setoran jaminan Biaya yang masih harus dibayar Lain-lain Jumlah 8.272.257 4.399.561 1.966.376 428.628 6.230.941 3.331.709 44.051.459 883.000 15.066.822 54.497.109 Ekshibit E/32 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PENCADANGAN IMBALAN PASCA-KERJA Bank membentuk pencadangan imbalan pasca-kerja sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Pencadangan imbalan pasca-kerja tersebut diestimasi oleh manajemen berdasarkan perhitungan aktuaria yang disiapkan oleh PT Jasa Aktuaria Tiwikrama, aktuaris independen, dalam laporan tertanggal 14 Januari 2009 dan 29 Pebruari 2008 untuk menghitung kewajiban imbalan dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit". Nilai kewajiban yang diakui di neraca : 31 Maret 2010 31 Maret 2009 Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai yang belum diakui: (Keuntungan) kerugian aktuaria-bersih 201.958 339.111 387.239 50.378 Kewajiban pada neraca 589.197 389.489 31 Maret 2010 31 Maret 2009 TMI2 10% 6% 55 tahun TMI2 10% 6% 55 tahun Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut, antara lain : Tabel mortalitas Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program imbalan kerja tersebut. 19. MODAL SAHAM Rincian pemilikan saham pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 (berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Ficomindo Buana Registrar) adalah sebagai berikut : 31 Maret 2010 Pemegang saham Danny Nugroho Mount-8 HoldGS OFFSHORE LTD Inigo Investment Ltd Zen Gem Investments Limited TFI (X) -TRA Ordinary I Publik – masing-masing di bawah 5% Jumlah Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh Persentase kepemilikan Jumlah 983.634.709 900.000.000 700.000.000 650.000.000 537.531.000 761.480.915 21,70% 19,86% 15,44% 14,34% 11,86% 16,80% 98.363.471 90.000.000 70.000.000 65.000.000 53.753.100 76.148.091 4.532.646.624 100,00% 453.264.662 Ekshibit E/33 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. MODAL SAHAM (Lanjutan) 31 Maret 2009 Pemegang saham Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh Danny Nugroho PT Millenium Danatama Sekuritas Publik – masing-masing di bawah 5% Jumlah Persentase kepemilikan Jumlah 983.634.709 84.189.500 443.057.999 65,10% 5,57% 29,33% 98.363.471 8.418.950 44.305.800 1.510.882.208 100,00% 151.088.221 Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 6 September 2008, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 25 tanggal 6 September 2008, para pemegang saham Bank telah menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari sebesar Rp 400.000.000 menjadi Rp 600.000.000 Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-65110.AH.01.02.TH.2008 tanggal18 September 2008. serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.13 tanggal 13 Pebruari 2009, tambahan No. 4349. Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 24 Juni 2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 76 tanggal 24 Juni 2009, para pemegang saham Bank telah menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I disertai dengan Penerbitan Waran Seri I dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Juni 2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 1 tanggal 3 Agustus 2009 dan surat Ketua BAPEPAM No. S-5535/BL/2009 tanggal 24 Juni 2009, jumlah saham yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I adalah sejumlah 3.021.764.416 (tiga miliar dua puluh satu juta tujuh ratus enam puluh empat ribu empat ratus enam belas) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 101 (seratus satu Rupiah) setiap saham, dengan demikian meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari 1.510.882.208 (satu miliar lima ratus sepuluh juta delapan ratus delapan puluh dua ribu dua ratus delapan) saham atau seluruhnya sebesar Rp 151.088.220.800 (seratus lima puluh satu miliar delapan puluh delapan juta dua ratus dua puluh ribu delapan ratus Rupiah) menjadi 4.532.646.624 (empat miliar lima ratus tiga puluh dua juta enam ratus empat puluh enam ribu enam ratus dua puluh empat) saham atau seluruhnya sebesar Rp 453.264.662.400 (empat ratus lima puluh tiga miliar dua ratus enam puluh empat juta enam ratus enam puluh dua ribu empat ratus Rupiah). 20. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH Akun ini terdiri dari agio saham dan biaya emisi saham sebagai berikut : 31 Maret 2010 Agio Saham Peningkatan modal disetor dalam rangka penerbitan saham Biaya emisi saham Jumlah ( 25.000.000 3.021.764 20.499.354 ) ( 7.522.410 31 Maret 2009 25.000.000 4.339.723 ) 20.660.277 Agio saham dan biaya emisi saham berasal dari penawaran umum saham perdana yang dilakukan pada tanggal 20 September 2007 dan dari Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang dilakukan pada tanggal 9 Juli 2009. Ekshibit E/34 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PENGGUNAAN LABA BERSIH Pada tanggal 24 Juni 2009, Bank mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 75 tanggal 24 Juni 2009, dimana para pemegang saham telah menyetujui alokasi sebesar Rp 4.250.000 ke cadangan umum yang berasal dari laba bersih tahun 2008 dan sisanya dialokasikan sebagai laba yang ditahan. 22. CADANGAN UMUM Bank telah membentuk penyisihan cadangan umum dengan jumlah sebesar Rp 4.250.000 pada 31 Desember 2009, sesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk membuat penyisihan cadangan umum sebesar sekurang-kurangnya 25% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan penyisihan tersebut. 23. KOMITMEN DAN KONTINJENSI Bank memiliki tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi dalam rangka pemberian fasilitas garansi dan pemberian kredit kepada nasabah, sebagai berikut : 31 Maret 2010 31 Maret 2009 Kewajiban komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan - Committed - Uncommitted 103.707.175 30.388.900 Jumlah 103.707.175 30.388.900 Kewajiban kontinjensi Bank garansi Titipan kliring L/C domestic Bunga kredit dalam penyelesaian 108.337.932 641.352 19.584.305 445.744 44.197.105 440.987 16.658.495 1.004.356 Jumlah 129.009.333 62.300.943 Tidak terdapat kewajiban komitmen dan kontinjensi dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. Fasilitas bank garansi umumnya dijamin berupa deposito berjangka. Jangka waktu bank garansi adalah antara 3 (tiga) bulan sampai dengan 36 (tiga puluh enam) bulan. Ekshibit E/35 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga diperoleh dari : 31 Maret 2010 31 Maret 2009 (3 Bulan) (3 Bulan) Kredit yang diberikan - Akseptasi - Angsuran berjangka - Rekening Koran rupiah - Kredit kepemilikan rumah - Akseptasi valas - Kredit kepemilikan mobil - Cerukan Efek-efek Penempatan pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia 38.178.699 1.420.211 602.639 320.396 924.739 4.307 1.133.736 18.678.319 5.965.338 14.645.221 24.591.818 707.501 650.232 450.506 137.020 56.575 346.423 17.995.439 170.322 952.775 Jumlah 81.873.605 46.058.611 25. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI 31 Maret 2010 (3 Bulan) Pendapatan provisi kredit - Provisi pinjaman aksep - Provisi pinjaman aksep - valas - Provisi pinjaman angsuran berjangka - Provisi pinjaman rekening koran - Provisi pinjaman lainnya Pendapatan provisi lainnya - Provisi bank garansi Pendapatan komisi - Pendapatan komisi asuransi - Pendapatan komisi bank garansi - Pendapatan komisi notaris - Pendapatan komisi sindikasi - Pendapatan komisi Outgoing Trf Valas - Pendapatan komisi DLC Pendapatan lain-lain - Pendapatan lain-lain Jumlah 31 Maret 2009 (3 Bulan) 3.209.350 140.000 35.825 25.000 1.719.333 56.550 67.200 - 8.123 3.384 11.621 8.296 56.286 145.433 9.340 13.083 115.492 6.048 2.000 706.862 535 4.346.796 1.992.965 Ekshibit E/36 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. BEBAN BUNGA DAN PEMBIAYAAN LAINNYA 31 Maret 2010 (3 Bulan) 31 Maret 2009 (3 Bulan) Simpanan nasabah Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Simpanan dari bank lain Premi penjaminan Beban lainnya 49.486.989 5.728.643 1.012.531 1.183.573 - 27.259.422 5.676.105 2.466.777 659.087 1.102 Jumlah 57.411.736 36.062.493 27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 31 Maret 2010 (3 Bulan) 31 Maret 2009 (3 Bulan) Penyusutan Promosi Sewa Telepon, teleks, dan faks Pemeliharaan gedung Kendaraan Jasa profesional Lain-lain 2.997.744 898.683 1.678.954 279.597 506.405 314.909 166.062 2.960.352 2.311.994 428.351 806.404 276.163 276.446 159.028 58.900 987.940 Jumlah 9.802.706 5.305.226 28. GAJI DAN TUNJANGAN 31 Maret 2010 (3 Bulan) 31 Maret 2009 (3 Bulan) Gaji dan upah Tunjangan karyawan Lain-lain 4.521.749 1.274.320 842.035 2.375.624 1.155.205 389.998 Jumlah 6.638.104 3.920.827 Ekshibit E/37 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. PENYISIHAN (PEMULIHAN) PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan Akseptasi (Catatan 5) (Catatan 6) (Catatan 7) (Catatan 8) ( ( ( ( Jumlah 31 Maret 2010 31 Maret 2009 (3 Bulan) (3 Bulan) 287.913) 939.500) 360.098) ( 2.606.616 752) 354.863 316.849) 81.299 - 1.018.353 119.313 Mutasi penyisihan penghapusan aset produktif : 31 Maret 2010 30. Saldo awal Pemulihan penyisihan (penyisihan) selama periode berjalan ( Saldo akhir ( 31 Maret 2009 13.945.718 ) ( 10.375.586 ) 1.018.353 ( 119.313 ) 12.927.365 ) ( 10.494.899 ) LABA PER SAHAM DASAR Laba bersih Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba Laba per saham dasar (Rupiah penuh) 31 Maret 2010 31 Maret 2009 (3 Bulan) (3 Bulan) 7.026.841 2.393.171 4.532.646.624 1.510.882.208 1,55 1,58 31. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut : Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan persyaratan yang sama dengan yang diberlakukan bagi pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa. Ekshibit E/38 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) Saldo dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut : 31 Maret 2010 31 Maret 2009 Kewajiban Deposito Direksi dan karyawan Giro Direksi dan karyawan Tabungan Direksi dan karyawan 1.084.306 1 Persentase terhadap jumlah kewajiban - 78.705 5.738 1.163.012 44.355 0,043% 0,003% 31 Maret 2010 Beban Bunga Direksi dan karyawan 38.617 31 Maret 2009 8.884 824 8.884 824 32. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Posisi aset (sebelum dikurangi dengan penyisihan penghapusan aset) dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal neraca adalah sebagai berikut : 31 Maret 2010 Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Aset lain-lain SGD (Penuh) 4.574 - USD (Penuh) Rupiah 75.719 534.985 12.511.024 7.729.468 9.370.000 258.233 689.043 4.868.364 113.880.008 70.338.162 85.267.000 2.349.921 277.392.498 Kewajiban Simpanan nasabah Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain - 20.460.314 7.547 590.369 186.188.861 68.681 5.372.356 191.629.898 Aset bersih 85.762.600 Ekshibit E/39 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan) 31 Maret 2009 Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Efek - efek Kredit yang diberikan Aset lain-lain SGD (Penuh) 4.574,16 - USD (Penuh) 40.250,00 154.985,00 4.121.708,37 5.791.500,00 1.000.000,00 364.819,53 Rupiah 465.089 1.790.852 47.661.102 66.920.782 11.555.000 4.215.489 132.608.314 Kewajiban Simpanan nasabah Kewajiban pada bank lain Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain - 6.214.394,10 500.000,00 5.016,01 4.058.907,85 71.807.324 5.777.500 57.960 46.900.680 124.543.464 Aset bersih 8.064.850 Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 adalah kurs spot Reuters pukul 16:00 WIB pada tanggal-tanggal tersebut. 33. RISIKO KREDIT Kebijakan perkreditan Bank digunakan sebagai pedoman utama dalam pemberian kredit. Pemahaman dan kedisiplinan penerapan atas kebijakan tersebut juga menjadi faktor utama bagi seluruh jajaran pejabat Bank yang terkait dengan perkreditan. termasuk Komisaris dan Direksi dalam melakukan aktivitas perkreditan. Penetapan arah dan strategi perkreditan dirancang dan ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko dan Kebijakan Kredit. yang juga bertanggung jawab untuk mengelola portofolio dan risiko kredit. Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu kepada kebijakan. termasuk. namun tidak terbatas pada. ketentuan mengenai kualitas kredit. Komite kredit melakukan evaluasi dan memberikan keputusan untuk transaksi-transaksi kredit dalam jumlah besar sesuai dengan batas wewenangnya. Faktor utama yang dapat berperan besar untuk mengendalikan dan mengurangi risiko kredit adalah kemampuan dan kematangan satuan kerja perkreditan dalam membuat analisa kredit. sehingga pada akhirnya tercapai suatu keseimbangan antara pengelolaan risiko dengan pengembangan bisnis. Ekshibit E/40 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. RISIKO LIKUIDITAS Risiko likuiditas adalah potensi timbulnya kerugian akibat dari ketidakmampuan Bank dalam membayar penarikan oleh nasabah. mendanai pertumbuhan aset dan memenuhi kewajiban sesuai kontrak melalui akses tak terbatas untuk pendanaan pada tingkat suku bunga pasar yang layak pada umumnya. Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari aset dan kewajiban menjadi arus kas masuk atau keluar. 31 Maret 2010 Nilai tercatat Tidak mempunyai kontrak jatuh Tempo Kurang dari 1 bulan 1–3 bulan 3–6 bulan 6 – 12 bulan 1–2 tahun 2–3 tahun Lebih dari 3 tahun - - - - - - - 575.933.345 843.458.619 72.895.312 281.393.342 111.437.657 - - 130.161.544 231.213.655 900.870.386 18.200.000 489.068 193.151.841 12.053.525 1.492.287.276 392.830.999 231.213.655 900.870.386 18.689..068 130.161.544 205.205.366 ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Aset tetap Aset pajak tangguhan Aset lain-lain Penyisihan penghapusan 6.581.671 145.245.506 116.273.087 ( 6.581.671 145.245.506 116.273.087 575.933.345 1.466.365.346 1.328.959.603 86.936.793 454.409 31.176.870 86.936.793 454.409 31.176.870 3.757.926.630 386.668.336 11.102.656 ) 3.746.823.974 - Ekshibit E/41 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan) 31 Maret 2010 Nilai tercatat Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo Kurang dari 1 bulan 1–3 bulan 3–6 bulan 6 – 12 Bulan 1.685.820.374 259.110.000 408.873.360 750.000 110.833.408 - 113.821.939 - - - - - - 1–2 tahun 2–3 tahun Lebih dari 3 tahun KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Pencadangan imbalan pascaKerja 2.695.515.883 264.538.910 365.956.051 4.678.911 249.039.301 9.616.326 - 135.217.362 9.616326 918.367 - 918.367 15.066.822 10.667.261 589.197 589.197 3.235.284.806 381.891.420 Perbedaan jatuh tempo 522.641.823 4.776.917 Posisi neto setelah penyisihan penghapusan 511.539.168 1.011.672 124.032.690 - 3.075.952 311.937 - 526.521.251 111.145.345 124.032.690 599.406.826)( 133.690.253) 120.068.310 776837.696 2.091.694.101 ( 18.689.068 130.161.544 205.205.366 Ekshibit E/42 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan) 31 Maret 2009 Nilai tercatat Tidak mempunyai kontrak jatuh Tempo Kurang dari 1 bulan 1–3 bulan 3–6 bulan 6 – 12 bulan 1–2 tahun 2–3 tahun Lebih dari 3 tahun - - - - - - - ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan lainnya Aset tetap Aset pajak tangguhan Aset lain-lain Penyisihan penghapusan ( 3.320.708 47.728.311 50.729.744 3.320.708 47.728.311 50.729.744 110.800.000 971.498.844 559.183.885 74.258.654 248.653 18.477.211 74.258.654 248.653 1.403.169 110.800.000 229.792.443 26.963.446 - 97.540.255 - 119.854.796 - 5.560.500 292.624.769 - 6.629.574 9.580.005 - 10.977.250 6.770 - 27.464 72.931 587.178 863.232 15.416.306 - 1.836.246.010 177,689,239 367.583.353 97.613.186 120.441.974 299.048.501 31.625.885 10.984.020 10.494.891 ) 1.825.751.119 718.539.077 12.613.844 106.931 731.259.852 Ekshibit E/43 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan) 31 Maret 2009 Nilai tercatat Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo Kurang dari 1 bulan 1–3 bulan 3–6 bulan 6 – 12 Bulan 1–2 tahun 2–3 tahun Lebih dari 3 tahun - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Setoran jaminan Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Kewajiban pajak tangguhan Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Pencadangan imbalan pascaKerja 970.220.639 173.499.886 426.931.150 3.331.709 2.005.324 39.455.404 4.322.386 - 265.185 265.185 53.679.877 3.578.382 389.489 389.489 1.630.323.259 48.010.846 Perbedaan jatuh tempo 205.922.751 129.171.096 Posisi neto setelah penyisihan penghapusan 195.427.860 580.774.353 145.777.500 210.454.295 23.400.000 44.994.434 - 395.629.184 1.018.111 2.005.324 1.242.498 - 31.301.966 1.071.102 - - - 50.101.495 1.175.305.967 ( - 94.542.153 - 235.096.793 807.722.614)( 137.483.607) - - 77.367.502 94.542.153 43.074.474 204.506.348 31.625.885 10.984.020 731.259.852 Ekshibit E/44 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. RISIKO TINGKAT BUNGA Risiko tingkat bunga terjadi dari bermacam-macam layanan perbankan kepada nasabah termasuk deposito dan kredit yang diberikan. fasilitas giro. dan instrumen rekening administratif. Manajemen Bank bertanggung jawab dalam menetapkan. melaksanakan. serta menjaga kebijakan pengelolaan risiko tingkat bunga sesuai dengan pedoman umum Bank. Tujuan utama manajemen Bank adalah memaksimalkan hasil usaha Bank dengan tetap memperhatikan batasan-batasan risiko kebijakan yang ditetapkan. Selain itu. risiko tingkat bunga dapat pula terjadi dari portofolio perdagangan surat berharga. Manajemen Bank secara berkala mengkaji ulang tingkat risiko pada portofolio surat berharga dan menetapkan kebijakan. batasan-batasan perdagangan yang dapat diterima. serta strategi manajemen risiko tingkat bunga pada trading book berdasarkan prinsip kehati-hatian. Batasan-batasan perdagangan ini dipantau berdasarkan kondisi pasar (mark-to-market). pengukuran potensi kerugian melalui pendekatan value-at-risk (VAR). serta ketaatan terhadap batasan-batasan yang telah ditetapkan. 36. RISIKO OPERASIONAL Risiko operasional adalah risiko kerugian langsung ataupun tidak langsung yang terjadi karena tidak memadainya atau karena adanya kegagalan proses internal. kesalahan manusia. kegagalan sistem. atau adanya masalah eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Bank. Proses pengkajian risiko dilakukan untuk menilai kecukupan pengawasan internal serta proses identifikasi dan pengukuran risiko untuk setiap proses dan produk masing-masing unit kerja untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan. peraturan. dan batasan-batasan yang dibuat oleh manajemen Bank. Unit pengawasan intern melakukan pemantauan yang cermat atas proses di setiap level atau unit. yang berlangsung sebelum dan sesudah dilakukannya transaksi. Pengelolaan risiko operasional juga dilakukan dengan memperkuat aspek keamanan dan kehandalan operasi teknologi informasi sehingga kesalahan manusia dan fraud. kesalahan proses. dan potensi kegagalan sistem yang menyebabkan terganggunya kelangsungan bisnis dapat ditekan. 37. RISIKO MANAJEMEN PT Bank Capital Indonesia Tbk. telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum No. 5/8/PBI/2003 dan Surat Edaran BI No. 5/21/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum. Menurut surat edaran tersebut. penerapan manajemen risiko harus dilakukan tidak hanya pada risiko kredit. risiko pasar maupun risiko operasional. namun juga untuk risiko likuiditas. risiko hukum. risiko reputasi. risiko strategis dan risiko kepatuhan. a. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis. antara lain yang disebabkan adanya tuntutan hukum. ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung aktivitas atau produk Bank. atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Ekshibit E/45 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. RISIKO MANAJEMEN (Lanjutan) a. Risiko Hukum (Lanjutan) Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko hukum: karakter nasabah yang negatif. dokumen legal yang lemah. konflik dengan nasabah atau pihak lain yang tidak diselesaikan dengan baik. dan keluhan nasabah yang tidak diselesaikan dengan memuaskan. Guna menghindari kemungkinan litigasi atau gugatan hukum. group legal bertugas untuk menyelesaikan masalahmasalah hukum yang terjadi. menatausahakan setiap events yang terkait dengan hukum termasuk potensi kerugian. Bank melakukan manajemen risiko hukum dengan melakukan penanganan proses hukum secara profesional dan jika diperlukan membuat pencadangan biaya kerugian hukum. b. Risiko Strategik Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank dan pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko strategis: visi Bank. rencana strategis. perubahan kepemilikan. dan peluncuran produk baru. Pelaksanaan strategi. visi. dan misi Bank yang tidak tepat serta pengambilan keputusan bisnis yang tidak sejalan dengan perubahan eksternal dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis Bank. Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas. Bank telah membentuk. merumuskan. menyusun. dan memantau pelaksanaan strategi termasuk yang disajikan dalam business plan Bank. Selain itu Bank menetapkan sejumlah indikator penting yang disesuaikan dengan kecukupan aset. permodalan dan kondisi perubahan pasar agar bisnis Bank tetap tumbuh dan terus meningkatkan kepercayaan bagi para stakeholder dan shareholder. c. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko reputasi antara lain : citra (image). harga saham. dan konflik internal. Bank melakukan manajemen risiko reputasi dengan melakukan aktivitas public relation. CSR (Corporate Social Responsibility). respon yang cepat terhadap keluhan nasabah. dan penerapan Good Corporate Governance yang konsisten. Pengelolaan risiko dilakukan dengan memantau publikasi negatif dari media cetak baik surat pembaca maupun artikel termasuk didalamnya keluhan nasabah. d. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan ketentuan internal dan peraturan perundang-undangan. Pada prakteknya risiko kepatuhan melekat pada risiko Bank yang terkait pada peraturan perundang-undangan. ketentuan kehati-hatian dan ketentuan lain yang berlaku seperti : Ekshibit E/46 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. RISIKO MANAJEMEN (Lanjutan) d. Risiko Kepatuhan (Lanjutan) - Risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif, Pembentukan Penyisihan Aset Produktif (PPAP) dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). - Risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto (PDN). - Risiko strategis terkait dengan ketentuan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Bank. - Risiko lain yang terkait dengan ketentuan eksternal dan internal. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kepatuhan adalah : perubahan peraturan eksternal. komunikasi internal. budaya disiplin karyawan. dan infrastruktur. Bank melakukan manajemen risiko kepatuhan dengan beberapa cara : - Sanksi terhadap karyawan yang melakukan pelanggaran atas ketentuan kepatuhan. - Sosialisasi peraturan dan perundang-undangan. - Pelatihan semua karyawan yang terkait dengan risiko kepatuhan. - Memelihara hubungan baik dengan regulator. - E-Regulation (kemudahan akses oleh karyawan terhadap peraturan-peraturan eksternal). 38. INFORMASI SEGMEN Informasi segmen Bank disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni pemasaran, kredit dan treasuri. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Bank sebagai berikut: Informasi Segmen Pemasaran Kredit Treasuri Jumlah 31 Maret 2010 Aset Aktiva Segmen Aktiva yang tidak dpt dialokasikan Kewajiban Kewajiban Segmen Kewajiban yg tidak dpt dialokasikan 31 Maret 2009 Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Kewajiban Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan 7.387.615 1.315.528.837 2.310.276.472 3.633.192.924 113.631.050 3.746.823.974 2.719.259.764 5.317.928 499.812.086 3.224.389.778 10.895.028 3.235.284.806 Pemasaran Kredit Treasuri Jumlah 5.000 553.661.242 1.190.549.701 1.744.215.943 81.535.174 1.825.751.117 1.004.368.161 3.767.894 573.029.778 1.581.165.833 49.157.424 1.630.323.257 Ekshibit E/47 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 31 Maret 2010 Pendapatan Pendapatan Bunga Pendapatan Provisi & Komisi Pendapatan Operasional Jumlah Pendapatan Beban Beban Bunga Beban Operasional Lainnya Jumlah Beban Pemasaran Kredit 10.002 763.148 181.029 954.179 42.584.727 3.583.648 35.950 46.204.325 50.958.093 313.021 51.271.114 2.416.045 2.416.045 Treasuri 38.268.615 38.268.615 ( 6.453.643 1.485.532 4.968.111 Pendapatan Segmen Bersih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban operasional yang tidak dapat dialokasikan Pendapatan Operasional Bersih Pendapatan Pendapatan Bunga Pendapatan Provisi & Komisi Pendapatan Operasional Jumlah Pendapatan Beban Beban Bunga Beban Operasional Lainnya Jumlah Beban Pendapatan Segmen Bersih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban operasional yang tidak dapat dialokasikan Pendapatan Operasional Bersih Pendapatan Non Operasional Beban Non Operasional Laba sebelum Pajak Beban Pajak Laba bersih 80.863.344 4.346.796 216.979 85.427.119 57.411.736 1.243.534 58.655.270 ) 26.771.849 1.142 ( Pendapatan Non Operasional Beban Non Operasional Laba sebelum Pajak Beban Pajak Laba bersih 31 Maret 2009 Jumlah ( ( Pemasaran Kredit Treasuri 18.330.022 ) 8.442.969 4.298 11.973 8.435.294 1.408.453 7.026.841 Jumlah 11.547 6.583 81.149 99.279 26.940.075 1.986.382 37.163 28.963.620 19.615.704 19.615.704 46.567.326 1.992.965 118.312 48.678.603 28.507.769 49.401 28.557.170 199.612 199.612 7.554.724 78.767 7.633.491 36.062.493 327.780 36.390.273 12.288.330 7.620 ( ( ( 9.008.053 ) 3.287.897 169 3.863 ) 3.284.203 891.032 ) 2.393.171 ) ) Ekshibit E/48 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM Berikut ini disajikan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 tentang “Laporan Tahunan. Laporan Keuangan Publikasi Triwulan dan Bulanan. serta laporan tertentu dari Bank yang disampaikan kepada Bank Indonesia” dan juga berdasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang “Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan Risiko Pasar” : (disajikan dalam jutaan Rupiah) 31 Maret 2010 Komponen Modal A. Modal Inti 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal - Agio Saham - Tambahan modal disetor - Laba tahun lalu setelah diperhitungkan pajak - Cadangan umum dan tujuan - Laba tahun-tahun lalu - Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak - Laba bersih tahun berjalan 3. Modal Inovatif 4. Faktor Pengurang Modal Inti - Aset tidak berwujud lainnya Jumlah Modal Inti B. Modal Pelengkap Cadangan Revaluasi Aset Tetap Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aset Produktif Modal Pinjaman Jumlah Modal Pelengkap 453.265 31 Maret 2009 151.088 7.522 4.250 39.021 3.514 - 20.660 21.037 1.197 - 849 1.624 506.723 192.358 11.113 - 7.550 - 11.113 7.550 517.836 199.908 C. Aset Tertimbang Menurut Risiko - Tanpa memperhitungkan risiko pasar - Untuk risiko operasional - Dengan memperhitungkan risiko pasar 1.271.607 8.250 72.617 677.340 111.833 D. Rasio Kecukupan Modal - Tanpa memperhitungkan risiko kredit - Dengan memperhitungkan risiko pasar 40.46% 38.29% 29.51% 25,33% 8% 8% Jumlah Modal Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan Ekshibit E/49 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. POSISI DEVISA NETO Posisi devisa neto (PDN) Bank pada tanggal 31 Desember 2008. 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya. PBI No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 dan PBI No.7/37/2005 tanggal 30 September 2005. Berdasarkan peraturan tersebut di atas. bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa neto secara keseluruhan dan untuk neraca setinggi-tingginya 20% dari modal. Posisi devisa neto secara keseluruhan merupakan angka penjumlahan dari nilai absolut untuk jumlah dari selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban. berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif (transaksi rekening administratif) untuk setiap mata uang asing. yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Sedangkan posisi devisa neto untuk neraca. merupakan angka penjumlahan dari selisih bersih aset dan kewajiban dalam neraca untuk setiap mata uang asing yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Posisi devisa neto Bank pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut : (disajikan dalam jutaan Rupiah) 31 Maret 2010 Neraca Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Aset 277.392 29. Kewajiban 191.630 - Posisi Devisa Neto 469.022 29 469.051 Jumlah modal 517.837 Rasio PDN (Keseluruhan) 16.56% 31 Maret 2009 Neraca Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Aset 132.573 34 Kewajiban 124.543 - Jumlah modal Posisi Devisa Neto 8.030 34 8.064 199.908 Rasio PDN (Keseluruhan) 4,03% 41. RASIO LAINNYA 31 Maret 2010 31 Maret 2009 (%) (%) (1 Tahun) (1 Tahun) Rentabilitas ROA ROE NIM BOPO Likuiditas LDR 0.83 5.55 3.08 87.47 0.83 4.90 3.47 93.51 49.30 57.63 Ekshibit E/50 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 42. PELAKSANAAN KUASI-REORGANISASI Kerugian berulang atau kerugian besar yang diderita suatu Perusahaan bisa menyebabkan timbulnya saldo laba negatif atau defisit. Perusahaan yang dalam kondisi defisit mungkin akan mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan operasional dan dalam pendanaan operasinya. Para kreditur dan investor mungkin memandang Perusahaan semacam ini memiliki risiko yang tinggi sehingga cenderung menghindarinya. Hal-hal semacam ini bisa mendorong Perusahaan ke arah kebangkrutan. meskipun mungkin dari segi prospek bisnis. Perusahaan masih memiliki peluang untuk hidup dan berkembang pada masa mendatang. Untuk memperoleh awal yang baik (fresh start) dengan neraca yang menunjukan nilai sekarang dan tanpa dibebani dengan defisit. pemegang saham setuju untuk melakukan kuasi-reorganisasi pada tanggal 18 Desember 2006 dan Bank telah melaksanakan kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Maret 2007 dengan berdasarkan PSAK No. 51 (Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang telah disetujui oleh Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (lihat Catatan 2b dan 19) yang didokumentasikan dalam akta Notaris Eliwaty Tjitra. S.H No. 68 tanggal 9 Mei 2007 yang disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W707583 HT.01.04-TH.2007 tanggal 9 Juli 2007. Kuasi-reorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi (accounting reorganization method). Dalam metode ini aset dan kewajiban dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Saldo laba negatif (defisit) dieleminasi ke akunakun ekuitas dengan urutan prioritas sebagai berikut: a. Cadangan umum; b. Cadangan khusus; c. Selisih penilaian aset dan kewajiban (termasuk didalamnya selisih revaluasi aset tetap) dan selisih penilaian yang sejenisnya (misalnya selisih penilaian efek tersedia untuk dijual. selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi dan pendapatan komprehensif lain); d. Tambahan modal disetor dan yang sejenisnya (misalnya selisih kurs setoran modal); e. Modal saham. Posisi data keuangan (neraca) Bank sebelum dan sesudah kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Maret 2007 adalah seperti di bawah ini: Sebelum Kuasi Reorganisasi Setelah Kuasi Reorganisasi ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain – Bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek – Bersih Kredit yang diberikan – Bersih Aset tetap – Bersih Aset lain-lain 1.686.262 30.913.996 1.897.225 105.288.304 265.555.877 368.655.326 45.286.793 6.471.464 1.686.262 30.913.996 1.897.225 105.288.304 265.555.877 368.655.326 45.286.793 6.471.464 JUMLAH ASET 825.755.247 825.755.247 Ekshibit E/51 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 42. PELAKSANAAN KUASI-REORGANISASI (Lanjutan) Sebelum Kuasi Reorganisasi Setelah Kuasi Reorganisasi KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kewajiban pajak tangguhan Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Pencadangan imbalan pasca-kerja 528.786.317 100.000.000 91.369.333 1.298.663 53.553 849.564 2.190.475 119.121 528.786.317 100.000.000 91.369.333 1.298.663 53.553 849.564 2.190.475 119.121 JUMLAH KEWAJIBAN 724.667.026 724.667.026 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 5.000.000.000 saham pada 31 Maret 2007 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.010.882.208 saham sesudah kuasi-reorganisasi dan 3.710.000.000 saham sebelum kuasi-reorganisasi Selisih penilaian kembali aset tetap Cadangan umum Defisit 371.000.000 3.841.498 13.824.703 287.577.980 ) 101.088.221 - JUMLAH EKUITAS 101.088.221 101.088.221 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 825.755.247 825.755.247 ( 43. INFORMASI TAMBAHAN Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia no. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Lampiran SE Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003. manajemen Bank menyusun ringkasan penilaian profil risiko (tidak diaudit) sebagai berikut: Risiko Kredit Pasar Likuiditas Operasional Hukum Reputasi Strategik Kepatuhan 31 Maret 2010 31 Maret 2009 Moderat Moderat Tinggi Moderat Rendah Rendah Moderat Rendah Moderat Moderat Tinggi Moderat Moderat Rendah Moderat Moderat Ekshibit E/52 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 44. PERJANJIAN PENTING a. Pada tanggal 30 Januari 2006, Bank mengadakan perjanjian kerjasama Pengembangan dan Penerapan Sistem Perbankan dengan PT Teradata Megah Corporation (“Teradata”). Teradata menyetujui untuk melakukan penyesuaian, pengembangan, dan penerapan program komputer aplikasi perbankan “Teradata Banking System” yang dibeli oleh Bank. Perjanjian pengembangan dan penerapan serta dukungan purna jual sistem perbankan telah diperbaharui pada tanggal 31 Desember 2009 yang menyetujui imbalan jasa dukungan purna jual sebesar Rp 286.000 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. b. Selain itu, pada tanggal 1 Juni 2007, Bank juga mengadakan perjanjian kerjasama Pengembangan dan Penerapan Program Komputer Aplikasi penunjang ATM Bersama dan EDC dengan Teradata. Teradata menyetujui untuk melakukan penyesuaian, pengembangan, dan penerapan program komputer aplikasi penunjang ATM Bersama dan EDC secara terintegrasi dan terpadu dengan core banking dari “Teradata Banking system”. Bank memberikan imbalan jasa sebesar Rp 456.000. c. Pelaksanaan pembuatan, pengembangan, dan penerapan program komputer tersebut dilakukan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak penandatanganan perjanjian kontrak kerja sama ini. Sedangkan dukungan purna jual akan berakhir pada tanggal 1 Juni 2010. Bank dapat meminta perpanjangan dukungan purna jual kepada Teradata dengan jasa imbalan. Sesuai dengan Addendum Perjanjian Kerjasama Pengembangan dan Penerapan Program Komputer Aplikasi Penunjang ATM Bersama dan EDC yang ditandatangani pada tanggal 1 Juni 2009 sebesar Rp 70.000 untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juni 2009 dan akan berakhir pada tanggal 1 Juni 2010. d. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Asuransi Central Asia (“ACA”) sehubungan dengan penutupan asuransi kerugian terhadap kebakaran, gempa bumi, dan lain-lain atas harta/kekayaan milik para Debitur Bank yang dijadikan jaminan kredit atau harta benda milik Bank. ACA akan memberikan imbalan jasa berupa komisi/diskon kepada Bank atas premi yang dibayarkan oleh Debitur. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak 12 Nopember 2007 sampai dengan 11 Nopember 2008 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak. e. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Lippo General Insurance Tbk (“Lippo”) sehubungan dengan penutupan asuransi kerugian terhadap kebakaran, gempa bumi, dan lain-lain atas harta/kekayaan milik para Debitur Bank yang dijadikan jaminan kredit atau harta benda milik Bank. Lippo akan memberikan imbalan jasa berupa komisi/diskon kepada Bank atas premi yang dibayarkan oleh Debitur. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak 2 September 2008 sampai dengan 1 September 2009, dan yang akan terus menerus berlaku untuk jangka waktu yang sama apabila tidak ada pemberitahuan untuk pengakhiran perjanjian ini dari masingmasing pihak. f. Pada tanggal 1 Agustus 2008, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Global Security Consultant sehubungan dengan Jasa Pengadaan dan Pengelolaan Satuan Pengamanan (“Security”). Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 31 Juli 2009 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak. g. Pada tanggal 5 Pebruari 2008, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Kelola Jasa Artha (“Kejar”) sehubungan dengan pengambilan, pengantaran termasuk penyortiran dan penyimpanan uang tunai beserta pengamanannya dari kantor Bank maupun tempat lainnya yang ditunjuk oleh Bank. Kejar akan mengasuransikan seluruh uang tunai milik Bank yang diambil, diantar, diproses serta disimpan. Bank akan dikenakan biaya untuk jasa tersebut berdasarkan jumlah uang tunai yang diambil, diantar termasuk disortir dan disimpan oleh Kejar. Perjanjian ini berlaku untuk masa 1 (satu) tahun dan telah berakhir pada tanggal 6 Pebruari 2009 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak. Ekshibit E/53 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 44. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) h. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“Artajasa”) sehubungan dengan pemanfaatan jaringan “ATM BERSAMA” yang dikelola oleh Artajasa. Bank menjadi Associate Member, salah satu klasifikasi keanggotaan pada jaringan “ATM BERSAMA”, yang merupakan klasifikasi untuk anggota jaringan “ATM BERSAMA” yang tidak memiliki terminal ATM. Bank akan dikenakan biaya keanggotaan dan biaya lainnya termasuk biaya untuk setiap transaksi yang dilakukan oleh nasabah Bank pada jaringan “ATM BERSAMA” yang besarnya telah ditentukan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal 4 April 2007 sampai dengan 3 April 2010.i. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Transnational Solutions sehubungan dengan penyediaan jasa pengumpulan dan pengiriman cek kliring dan atau dokumendokumen lainnya. Perjanjian ini berlaku selama 2 (dua) tahun sejak 24 April 2009 sampai dengan 24 April 2011. j. Bank mengadakan perjanjian dengan PD Mitra Usaha sehubungan dengan perawatan dan perbaikan mesin penghitung uang merek Glory. Besarnya biaya perawatan adalah sebesar Rp 5.880 untuk mesin yang berada di kantor pusat dan kantor cabang. Perjanjian ini berlaku 1 (satu) tahun sejak 1 Juni 2009 sampai dengan 31 Mei 2010. k. Bank mengadakan beberapa perjanjian dengan PT Labora Duta Anugrah sehubungan dengan penyediaan jasa karyawan outsourcing untuk Bank. Perjanjian ini berlaku 1 (satu) tahun, yang telah diperpanjang dengan Addendum Perjanjian Kerjasama Jasa Pengadaan Karyawan Outsourcing, yang berlaku sampai dengan tanggal 15 Mei 2010. l. Bank mengadakan beberapa perjanjian sewa atas bangunan dan ruang kantor untuk kegiatan usaha berkaitan dengan bertambahnya jumlah kantor cabang Bank. Perjanjian ini akan berakhir antara tahun 2010 sampai dengan 2011. 45. INFORMASI KOMPARATIF Manajemen melakukan penyesuaian terhadap penyajian laporan keuangan Bank untuk periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. Manajemen berkeyakinan bahwa penyesuaian dan reklasifikasi tersebut akan memberikan informasi keuangan dan aktivitas Bank secara lebih wajar dengan rincian sebagai berikut: 31 Maret 2010 Neraca Aset Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek 31 Maret 2009 Neraca Aset Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Sebelum reklasifikasi 1.543.854.457 ( 642.368.918 Sebelum reklasifikasi 388.320.754 ( 739.440.054 Reklasifikasi 1.398.608.951 ) 575.933.345 822.675.606 Reklasifikasi 340.592.443) 110.800.000 229.792.443 Setelah reklasifikasi 145.245.506 575.933.345 1.465.044.524 Setelah reklasifikasi 47.728.311 110.800.000 969.232.497 Ekshibit E/54 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 46. STANDAR AKUNTANSI BARU DAN PERATURAN BANK BARU Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikantan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) telah melakukan pencabutan atas beberapa standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2010 sebagai berikut: −PPSAK 2 : −PPSAK 3 : −PPSAK 4 : −PPSAK 5 : Pencabutan PSAK 41 – Akuntansi Waran dan PSAK 43 – Akuntansi Anjak Piutang, Pencabutan PSAK 54 – Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah, Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000) – Akuntansi Perbankan, PSAK 42 – Akuntansi Perusahaan Efek dan PSAK 49 – Akuntansi Reksa Dana, Pencabutan ISAK 06 – Interpretasi atas paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing. Tidak terdapat dampak signifikan atas pencabutan standar-standar tersebut diatas terhadap laporan keuangan Bank. DSAK-IAI telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010 sebagai berikut: a. PSAK 26 (revisi 2008) – Biaya Pinjaman Tidak terdapat dampak atas berlakunya revisi standar tersebut diatas terhadap laporan keuangan Bank. b. PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban akan saling hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa yang akan datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan. c. PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item nonkeuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55 , “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan. DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 sebagai berikut: −PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan, −PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas, −PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi, −PSAK 12 (Revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama, −PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, −PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset, −PSAK 57 (Revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi, −PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak Lancar, yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, −ISAK 7 (Revisi 2009) – Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus, −ISAK 9 – Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa, −ISAK 10 – Progam Loyalitas Pelanggan, −ISAK 11 – Distribusi Aset Non-kas kepada Pemilik, −ISAK 12 – Pengendalian Bersama Entitas Kontribusi Non-moneter oleh Venturer, Ekshibit E/55 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 30 SEPTEMBER 2008 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 46. STANDAR AKUNTANSI BARU DAN PERATURAN BANK BARU (Lanjutan) Sebagaimana dimungkinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55, Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011. 47. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 30 April 2010.