TRAUMA KIMIA DAN TRAUMA TAJAM PADA MATA DEFINISI Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak yang menimbulkan perlukaan mata. merupakan kasus gawat darurat mata. Trauma kimia pada mata merupakan trauma yang mengenai bola mata akibat terpapar bahan kimia baik yang bersifat asam atau basa yang dapat merusak struktur bola mata tersebut. JENIS JENIS TRAUMA KIMIA TRAUMA ASAM TRAUMA BASA TRAUMA ASAM Trauma asam merupakan salah satu jenis trauma kimia mata yang disebabkan zat kimia bersifat asam dengan pH < 7. Kurang berbahaya Kerusakan jaringan terlokalisir pH<2,5 proteksi kornea kerusakan kecil Kecuali : - Asam hidroflorida - Asam berisi metal berat Etiologi Bahan kimia asam sulfur asam asam hidroklorida (HCl) asam nitrat asam asetat (CH3COOH) asam kromat (Cr2O3) asam hidroflorida. Baterai mobil . Mengandung asam sulfat H2SO4 Asam Hidroflorida dapat ditemukan dirumah pada cairan penghilang karat, pengkilap aluminum, dan cairan pembersih yang kuat . Pada Industri (pembersih dinding, glass etching (pengukiran pada kaca dengan cairan kimia), electro polishing, dan penyamakan kulit., fermentasi pada pengolahan bir). Patofisiologi Bahan kimia asam Asam cenderung berikatan dengan protein Menyebabkan koagulasi protein plasma. Koagulasi protein ini, sebagai barrier yang membatasi penetrasi dan kerusakan lebih lanjut. Luka hanya terbatas pada permukaan luar saja. Pengecualian terjadi pada asam hidroflorida. Bahan ini merupakan suatu asam lemah yang dengan cepat menembus membran sel . Penatalaksanaan Periksa PH dengan kertas lakmus . Irigasi jaringan yang terkena secepat-cepatnya, selama mungkin untuk menghilangkan dan melarutkan bahan yang mengakibatkan trauma.Irigasi dapat dilakukan dengan garam fisiologi atau air bersih lainnya paling sedikit 15-30 menit. Bersihkan sisa zat kimia di fornik konjungtiva dengan kapas lidi. Anestesi topikal (blefarospasme berat) Antibiotik bila perlu Biasanya trauma akibat asam akan normal kembali,sehingga tajam penglihatan tidak banyak terganggu. TRAUMA BASA (ALKALI) Trauma akibat bahan kimia basa akan memberikan akibat yang sangat gawat pada mata. Alkali akan menembus dengan cepat kornea, bilik mata depan, dan sampai pada jaringan retina. Trauma kimia alkali Lebih destruktif Merusak kornea & lensa SAPONIFIKASI ( reaksi penyabunan ) Berat kerusakan tergantung : - volume - konsentrasi Etiologi Semen Soda kuat Amonia NaOH CaOH Cairan pembersih dalam rumah tangga Patofisiologi trauma basa Bahan kimia alkali pecah atau rusaknya sel jaringan dan rx persabunan disertai disosiasi asam lemak membran sel penetrasi lebih lanjut Mukopolisakarida jaringan menghilang & terjadi penggumpalan sel kornea Serat kolagen kornea akan membengkak & kornea akan mati Edema terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam stroma,cenderung disertai masuknya pemb.darah (Neovaskularisasi) Dilepaskan plasminogen aktivator & kolagenase (merusak kolagen kornea Terjadi gangguan penyembuhan epitel Berkelanjutan menjadi ulkus kornea atau perforasi ke lapisan yang lebih dalam Klasifikasi Hughes Derajat I Prognosis baik. Terdapat erosi epitel kornea Tidak ada iskemia dan nekrosis kornea. Derajat II Prognosa baik Pada kornea terdapat kekeruhan yang ringan. Iskemia < 1/3 limbus Derajat III Prognosis baik Kekeruhan kornea sehingga sulit melihat iris & pupil secara jelas Terdapat iskemia 1/3 sampai ½ limbus & nekrosis ringan kornea dan konjungtiva Derajat IV Prognosis buruk Kekeruhan kornea pupil tidak dapat dilihat Konjungtiva dan sclera pucat. Iskemia > ½ limbus Penatalaksanaan 1. Pemeriksaan kertas lakmus . 2.Irigasi dengan garam fisiologik selama mungkin (2000 ml selama ±30menit) 3.Bila penyebab CaOH diberi EDTA (bereaksi dengan basa pada jaringan) 4.Antibiotik mencegah infeksi. 5.Siklopegi mengistirahatkan iris, mengatasi iritis. 6.Anti glaukoma mencegah glaukoma sekunder 7.Steroid (7 hari pertama) anti inflmasi. 8.Kolagenase inhibitor (sistein, 1 minggu)menghilangi efek kolagenase. 9.Vitamin C membentuk jaringan kolagen. 10.Bebat (perban) pada mata, lensa kontak lembek dan tetes air mata buatan. 11.Operasi keratoplasti bila kekeruhan kornea sangat mengganggu penglihatan. Komplikasi 1.Simblefaron, perlengketan antara konjungtiva palpebra dankornea. 2.Kornea keruh, edema, neovaskuler 3.Katarak traumatik,.Trauma basa pada permukaan mata sering menyebabkan katarak, selain menyebabkan kerusakan kornea,konjungtiva, dan iris 4.Phtisis bulbi, bola mata mengecil. PENATALAKSANAAN UMUM TRAUMA KIMIA PADA MATA 4 tujuan utama dalam mengatasi trauma pada mata : 1.Memperbaiki penglihatan. 2.Mencegah terjadinya infeksi. 3.Mempertahankan arsitektur mata. 4.Mencegah sekuele jangka panjang. PROGNOSIS Derajat iskemia konjungtiva dan pembuluh darah daerah limbus adalah indikator tingkat keparahan cedera dan prognosis penyembuhannya. Makin besar iskemia dari konjungtiva dan pembuluh darah limbus, luka yang terjadi akan makin parah. Trauma basa prognosisnya biasanya lebih buruk dari trauma asam. PENATALAKSANAAN UMUM TRAUMAKIMIA PADA MATA 1.Irigasi (30 menit) & periksa PH dengan kertas lakmus. 2.Diberi pembilas : idealnya dengan larutan steril dengan osmolaritas tinggi seperti larutan amphoter (Diphoterine) ataularutan buffer (BSS atau Ringer Laktat) . Larutan garam isotonis 3.Irigasi sampai 30 menit atau PH normal. Bila bahanmengandung CaOH berikan EDTA. 4.Pemeriksaan oftalmologi menyeluruh. 5.Cederanya ringan, pasien dapat dipulangkan dengan diberikanantibiotik tetes mata, analgesic oral, dan perban mata 6. diberi siklopegi. 7.Steroid topikal untuk mencegah infiltrasi sel radang. 8.Vitamin C oral Patofisiologi Bahan kimia alkali Pecah atau rusaknya sel jaringan dan Persabunan disertai disosiasi asam lemak membran sel penetrasi lebih lanjut Mukopolisakarida jaringan menghilang & terjadi penggumpalan sel kornea Serat kolagen kornea akan membengkak & kornea akan mati Edema terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam stroma,cenderung disertai masuknya pemb.darah (Neovaskularisasi) Dilepaskan plasminogen aktivator & kolagenase (merusak kolagen kornea) terjadi gangguan penyembuhan epitel berlanjut menjadi ulkus kornea atau perforasi ke lapisan yang lebih dalam The most common alkalis causing injury are: • ammonia (NH3; sering ditemui pada alat pembersih rumahtangga dan dapat menimbulkan kerusakan yang serius . • lye (NaOH; a common ingredient in drain cleaners and causing the most serious injury); • potassium hydroxide (KOH); • magnesium hydroxide (Mg[OH]2); and • lime (Ca[OH]2; the most common cause, which fortunately does not inflict as much damage as rapidly penetrating alkalies do). The most common acids causing injury are: • sulfuric (H2SO4; the most common cause: an ingredient in automobile batteries2); • sulfurous (H2SO3); • hydrofluoric (HF; rapidly penetrating and causing the most serious injuries2); • acetic (CH3COOH); • chromic (Cr2O3); and • hydrochloric (HCl). Pada mata dapat terjadi trauma dalam bentuk: Trauma tumpul Trauma tembus bola mata Trauma kimia Trauma radiasi Trauma mata dapat mengenai jaringan mata: kelopak mata, konjungtiva, kornea,lensa , uvea, retina, papil saraf optik , dan orbita Trauma Tajam Pada Mata Trauma mata sering merupakan penyebab kebutaan unilateral pada anak dan dewasa muda Pria kecelakaan, kekerasan Anamnesis: Pemeriksaan Pada o Ketajaman penglihatan sebelumMata dan sesudah trauma o Progresifitas: lambat atau mendadak o Riwayat pekerjaan curiga adanya benda asing intraokuler Pemeriksaan oftalmologi: o Pemeriksaan visus. o Pemeriksaan segmen anterior: slit lamp, loupe meliputi: konjungtiva, kornea, iris, pupil dan lensa. o Pemeriksaan segmen posterior dengan oftalmoskop, meliputi c. vitreous, N. Optikus dan retina Penatalaksanaan segera Trauma Mata Hindari manipulasi lebih lanjut, jika jelas tampak ruptur bola mata Beri antibiotik broad spektrum Berikan analgetik, antitoksin tetanus Laserasi Kelopak Mata Penatalaksanaan Luka dibersihkan dengan larutan salin Jaringan yang terlepas dibersihkan, debridement seminimal mungkin Laserasi partial-thickness tanpa mengenai margo palpebra Laserasi full-thickness dengan keterlibatan margo palpebra Silk 6.0 atau interrupted Laserasi pada kanalikulus 8.0 secara mattress atau Trauma tembus bola mata Gejala klinis: Tajam penglihatan menurun Tekanan bola mata rendah Bilik mata dangkal Bentuk pupil Ruptur kornea, sklera, konjungtiva Prolaps: iris,lensa, vitreous Penatalaksanaan Hindari manipulasi berlebihan Inform consent jelas tentang prognosis Anestesi umum Penutupan luka segmen anterior dengan teknik bedah mikro Laserasi kornea jahitan silk 10.0 Prolaps Iris Luka pada sklera dijahit dengan interrupted Enukleasi atau eviserasi destroyed eye Pemberian antibiotik 8.0 secara Benda Asing Pada Mata Anamnesa: when, what, how, material??, energy?? o Keluhan : Rasa tidak enak pada mata o Penglihatn kabur o Riwayat pekerjaan Benda Asing Pada Mata Benda asing Konjungtiva Penatalaksanaan Anestesi topikal Gunakan cotton-tipped applicator atau jarum 30 gauge Berikan antibiotik topikal Benda Asing Pada Kornea Benda asing pada kornea bisa akibat trauma minor (partikel kecil pada epitel kornea) atau trauma mayor (kail ) Merupakan kasus ke-2 terbanyak trauma pada mata Aktivitas beresiko tinggi: pemahat, pekerja bor, gerinda, tukang las Penatalaksanaan Anestesi topikal pada kasus ringan Benda asing superfisial: cotton-tipped applicator atau jarum 30 gauge gentle Benda asing yang dalam: o Jika materi kecil, non toksik, tidak nyeri, tidak mengganggu visualisasi dibiarkan o Materi yg beresiko antigenik dan cendrung menimbulkan infeksi diangkat • Berikan antibiotik IOFB ( IntraOcular Foreign Body) Benda asing intraokuler Insiden: 18-41 % pada trauma mata Usia: rata-rata 29-38 th, range: 3-79 th dengan 66% pada usia diantara 21 dan 40 th Laki-laki ( 92-100% ) Kejadian Penyebab: memahat 60-80%, perkakas/peralatan 18-25% Jarang ditemukan pada orang yang memakai proteksi IOFB Siderosis: Disebabkan interaksi antara ion trivalen zat besi dan protein pada mata Gejala klinis : o o o deposit zat besi pada endotel kornea Iris kecoklatan Katarak dengan deposit kecoklatan pada kapsul anterior o Pigmen pada retina Chalcosis • Tembaga cendrung mempunyai deposit pada membran, ex: descemet’s, kapsul lensa, ILM • Gejala klinis: o Partikel tembaga di aqueous o Iris kehijauan o Katarak sunflower dengan deposit tembaga o Partikel tembaga pada vitreous o Deposit tembaga pada permukaan retina Substansi “Innert” Substansi ini biasanya dapat ditoleransi di dalam mata, misalnya gold, plastik,kaca, porselen Evaluasi Adakah benda asing?? Benda asing intraokuler?? Atau Intraorbita??? Satu atau banyak?? Lokasi IOFB Bagaimana keadaan sekitar luka Kondisi klinis lain yang menyertai misalnya: endoftalmitis, perdarahan vitreous, atau ablasio retina Pemeriksaan Pemeriksaan Slit lamp Oftalmoskop: dapat melihat kerusakan jar. Intraokuler Ultrsonografi: efektif mendeteksi benda asing intraokuler, perdarahan vitreous atau ablasio retina Radiologi: X-Ray, CT-Scan, MRI Penatalaksanaan Antibiotik: topikal, sistemik: IV atau oral, intra vitreal Jika benda asing terletak di segmen anterior, dikeluarkan melalui insisi limbus dari kamera anterior Jika benda asing di belakang lensa dan di sebelah anterior ekuator, pengeluaran dilakukan melalui pars plana secara vitrektomi Komplikasi Toksik IOFB Endoftalmitis Kerusakan jaringan Ablasio retina