EVALUASI KINERJA PT

advertisement
7
BAB II
DASAR TEORI RASIO FINANSIAL PT. ANEKA TAMBANG,Tbk
PERIODE 2003-2006
Rasio Finansial merupakan salah satu alat yang dipakai untuk menilai kinerja atau pretasi
yang dicapai perusahaan. Rasio finanasial ini diperoleh dari hubungan pos keuangan yang
relevan dan tentunya mempunyai kaitan yang erat sehingga bias menggambarkan posisi
kondisi keuangan yang sebenarnya.
2.1 Gambaran Umum PT.ANTAM,Tbk
PT.ANTAM,Tbk didirikan pada tanggal 5 Juli 1968 sebagai penggabungan dari beberapa
perusahaan negara yang bergerak dalam bidang pertambangan. Antam menjadi
perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Jakarta ketika pemerintah menjual 35%
sahamnya kepada publik di tahun 1997. Pada tahun 1999, Saham publik sebesar 35%
secara aktif diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta dan sebagian besar dimiliki oleh lebih
dari 100 investor institusi dari Inggris dan Amerika Serikat.
Antam mempunyai tiga anak perusahaan yang tergabung dalam Group ANTAM yaitu
Antam Finance Ltd (Mauritius), Antam Europe Bv (Belanda) dan PT. Antam
Resourceindo. Antam Finance Ltd dan Antam Europe Bv menjalankan kegiatan yang
berhubungan dengan keuangan yang digunakan untuk penerbitan obligasi di tahun 2003.
Sedangkan untuk PT.Antam Resourceindo menjalankan bisnis pasir besi dan tambang
emas Antam yang telah hampir habis yaitu di Cikotok,Jawa barat.
Lingkup usaha ANTAM adalah mulai dari sektor hulu sampai hilir yaitu mulai kegiatan
eksplorasi, eksploitasi, proses manufaktur, pemasaran hingga bidang jasa. Produkproduknya antara lain bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit dan pasir besi. Akan
tetapi untuk tahun 2006 PT.ANTAM,Tbk lebih terkonsentrasi di bidang nikel dalam hal
8
pendapatan dan laba. Untuk bidang jasa Antam menyediakan layanan berupa jasa geologi
dan pemurnian logam mulia.
Karena itu Antam dibagi menjadi beberapa unit strategis yang berfungsi sebagai pusat
keuntungan bisnis yaitu Unit Bina Pertambangan (UBP) Nikel, UBP Emas, Unit Bisnis
Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia,UBP bauksit dan Unit Eksplorasi
Geomin. Dengan berkantor pusat di Jakarta, Antam menjalankan satu tambang nikel dan
tiga smelter nikel di Sulawesi Tenggara, tiga tambang nikel di Maluku Utara, satu
tambang emas dan satu smelter emas di Jawa Barat, satu tambang bauksit di Riau dan
satu pabrik pemurnian logam mulia di Jakarta.
Untuk wilayah operasinya, Antam mempunyai daerah operasi hampir diseluruh Indonesia
dan juga memiliki cadangan bijih yang besar, bahkan untuk nikel dan bauksit, cadangan
yang dimiliki Antam termasuk cadangan yang terbesar di Indonesia.
Tabel berikut ini menunjukkan daerah-daerah operasi PT.ANTAM,Tbk dan beberapa
daerah eksplorasinya.
Tabel 2.1 Lokasi Operasi dan lokasi eksplorasi Antam (Laporan Keuangan Tahunan
PT.ANTAM,Tbk,2006)
9
Mengacu pada tabel 3.1 bisa dilihat bahwa wilayah eksplorasi yang dimiliki Antam juga
cukup luas dan tersebar hampir di seluruh Indonesia, ini menunjukkan bahwa Antam
sangat
konsisten
untuk
mempertahankan
keberlangsungan
dan
keberlanjutan
perusahaannya. Tabel berikut ini menunjukkan jumlah sumberdaya dan cadangan utama
yang dimiliki Antam dalam empat tahun terakhir dari tahun 2003-2006.
Tabel 2.2 Jumlah cadangan dan sumberdaya mineral (’000 wmt) (Laporan Keuangan
Tahunan PT.ANTAM,Tbk,2006)
Komoditas
2003
Nikel Saprolit
Nikel Limonit
Emas
Bauksit
149.210
272.560
6.607,6
113.070,0
Jumlah Bijih
2004
2005
113.190
198.860
5.513
112.250
112.050
175.450
4.550
85.400
2006
179.850
185.150
3.863
84.400
Tabel 2.3 Cadangan terbukti dan terkira (’000 wmt) (Laporan Keuangan Tahunan
PT.ANTAM,Tbk,2006)
Komoditas
2003
Nikel Saprolit
Nikel Limonit
Emas
Bauksit
34.180
21.680
5.787
13.385
Jumlah Bijih
2004
2005
33.370
12.400
4.468
60.710
30.100
18.450
3.220
33.900
2006
63.900
51.450
2.882
84.400
Antam selain tetap fokus pada produksi bijih juga mulai mengarahkan kegiatannya di
sektor hilir yaitu kegiatan pemrosesan misal proyek pabrik FeNi III, proyek pabrik
smelter grade alumina dan proyek nikel hydromet. Pengembangan Antam ke sektor hilir
ini karena memberikan revenue yang lebih tinggi bagi Antam.
Antam juga mulai melakukan kegiatan akuisisi terutama untuk aset-aset emas karena
jumlah cadangan yang dimiliki Antam diperkirakan tidak lebih dari 10 tahun lagi
sedangkan Antam masih ingin menjadikan emas sebagai salah satu sumber pendapatan
utama sehingga perlu untuk menambah jumlah cadangan emasnya. Disamping itu Antam
juga mulai mempertimbangkan untuk menjalin usaha patungan dengan perusahaan
pertambangan lain yang diharapkan bisa memberikan kontribusi yang terukur pada
10
pamasukan Antam. Tabel berikut ini menunjukkan rencana proyek-proyek ANTAM dan
komposisi investasi/ kepemilikan ANTAM dalam proyek-proyek tersebut.
Tabel
2.4
Rencana
proyek-proyek
ANTAM
(Laporan
Keuangan
Tahunan
PT.ANTAM,Tbk,2006)
Untuk masalah pemasaran produknya Antam selalu berorientasi ekspor ditunjukkan
dengan pelanggannya yang sudah mempunyai hubungan jangka panjang, puas dan loyal
antara lain Cina dan Jepang. Di kedua negara ini ANTAM biasanya mengekspor bijih
nikel dan bauksit, sedangkan untuk feronikel biasanya dijual ke perusahaan-perusahaan
di Eropa dan Asia Timur.sebagai bahan pembuatan stailess steel. Hasil produksi lainnya
misal emas dan perak dijual ke pengusaha-pengusaha perhiasan baik didalam maupun di
luar negeri. Dan di Indonesia. hanya Antam lah yang mengoperasikan satu-satunya
perusahaan pemurnian logam mulia.
11
2.2 Dasar Teori Rasio Finansial
Untuk mengevaluasi kinerja PT.ANTAM,Tbk menggunakan pendekatan finansial
diperlukan penyajian data keuangan yang akurat. Data ini bisa kita dapatkan dari laporan
keuangan tahunan PT.ANTAM,Tbk, baik neraca,laporan laba rugi maupun laporan arus
kas perusahaan. Data ini merupakan model finansial yang menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan, sehingga mutlak diperlukan bila kita ingin mengevaluasi kinerja
perusahaan.
Selain itu diperlukan juga metoda analisa yang mampu mengevaluasi hubungan antar pos
keuangan secara nyata misal dalam bentuk finansial rasio yang merupakan perbandingan
antar pos-pos keuangan. Sehingga dengan melihat perubahan nilai rasio tersebut bisa
diketahui
tingkat
kemampuan
perusahaan
misal
dalam
profitabilitas,
likuiditas,solvabilitas dan produktifitasnya.
Didalam bab ini akan dijelaskan tentang model finansial dan metoda apa yang akan
digunakan didalam mengevaluasi kinerja perusahaan.
2.2.1 Model Finansial
Model Finansial adalah gambaran kuantitatif dari kegiatan operasi perusahaan di masa
lampau, saat ini maupun masa yang akan datang. Gambaran kuantitatif ini adalah
penggunaan akuntansi dalam kegiatan usaha misalnya untuk pengaturan uang maupun
aset. Oleh sebab itu pengetahuan tentang model finansial sangat diperlukan apabila ingin
melakukan aktivitas bisnis tidak hanya sekedar megetahui cara menggunakannya tetapi
juga mengetahui tentang bagaimana membuat dan melakukan analisa tentang model
finansial itu sendiri. Neraca,laporan laba rugi dan laporan arus kas perusahaan adalah
sebagian bentuk model finansial yang bisa kita gunakan untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan. Kita bisa memperoleh model-model finansial ini dari laporan keuangan
tahunan yang diberikan perusahaan biasanya per 31 Desember, untuk laporan keuangan
tahunan PT.ANTAM,Tbk yang akan kita gunakan nanti sebagai data untuk menilai
12
kinerja
PT.ANTAM,Tbk, kita peroleh dari Annual Report yang diberikan
PT.ANTAM,Tbk sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada stakeholder.
2.2.1.1 Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan yaitu posisi aktiva
dan pasiva pada saat tertentu. Aktiva bisa diartikan juga aset sedangkan pasiva atau
kewajiban terdiri dari liabilities (hutang) dan equity (modal). Didalam neraca tersebut
harus terdapat keseimbangan antara jumlah aktiva dengan jumlah pasiva atau kewajiban
itu sendiri. Apabila ternyata tidak seimbang maka dipastikan terdapat pencatatan dan
penyusunan neraca yang salah misal sebagian aset tidak tercatat atau pencatatan jumlah
liabilities dan modal yang tidak tepat.
Didalam neraca berlaku persamaan umum yaitu :
Assets = Liabilities + OwnersEquity
Aset atau aktiva didalam neraca umumnya di Indonesia dan Amerika dicatat di sebelah
kiri sedangkan pasiva atau kewajiban dicatat disebelah kanan akan tetapi di beberapa
negara di Eropa sebaliknya. Secara umum assets dapat diartikan sebagai semua harta
yang dimiliki perusahaan yang berperan dalam operasi perusahaan misalnya kas,
persediaan, aktiva tetap dan lain-lain.
Aset atau aktiva dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Current Assets ( Aktiva Lancar)
Semua aset yang mudah dicairkan atau di-kas kan antara lain : kas dan setara kas,
piutang usaha,persediaan, pajak dan biaya dibayar dimuka.
2. Non Current Assets (Aktiva tidak lancar)
Semua aset yang tidak mudah di-kas kan atau tidak liquid antara lain : investasi
jangka panjang, bangunan (aktiva tetap), biaya dan pajak tangguhan.
13
Pasiva atau kewajiban dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
1. Current Liabilities (Pasiva lancar / kewajiban lancar)
Kewajiban lancar ini berisi hutang atau pinjaman yang harus dibayar dalam
jangkan pendek (short term debt) biasanya kurang dari satu tahun antara lain :
hutang usaha, beban yang masih harus dibayar, hutang pajak dan kewajiban
jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun.
2. Non Current Liabilities (Pasiva tidak lancar/kewajiban tidak lancar)
Kewajiban tidak lancar ini berisi hutang atau pinjaman yang harus dibayar dalam
jangka panjang (long term debt) antara lain: kewajiban jangka panjang setelah
dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun misal pinjaman
obligasi,dan pinjaman investasi selain itu bisa juga berupa kewajiban pensiun dan
imbalan pasca kerja lainnya.
3. Owner’s equity (Modal pemilik)
Owner’s equity menunjukkan jumlah modal yang dimiliki pemilik (perusahaan)
selain yang berupa pinjaman dari pihak luar.
Untuk analisis kinerja PT.ANTAM,Tbk akan digunakan data dari laporan neraca untuk
periode 2003-2006. Dibawah ini ditunjukkan ringkasan neraca PT.ANTAM,Tbk
sehingga hanya pos-pos utama saja yang dicantumkan. Untuk laporan neraca yang
lengkap akan disertakan dalam lampiran.
14
Tabel 2.5 Ringkasan Laporan Neraca Konsolidasian PT.ANTAM,Tbk (Laporan Tahunan
PT.ANTAM,Tbk, Tahun 2006)
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2006,2005,2004 DAN 2003
(Dalam ribuan Rupiah,kecuali nilai nominal dan data saham)
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha-pihak ketiga-net
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Jumlah Aktiva Lancar
AKTIVA TIDAK LANCAR
Aktiva tetap-net
Jumlah aktiva tidak lancer
JUMLAH AKTIVA
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Usaha - Pihak Ketiga
Beban yang masih harus dibayar
Hutang pajak
Jumlah kewajiban lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban jangka panjang,setelah
dikurangi jatuh tempo 1 tahun
- Pinjaman obligasi
- Pinjaman investasi
Jumlah kewajiban tidak lancar
EKUITAS
Jumlah saldo laba
Jumlah ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
2006
2005
2004
2003
1.138.182.108
900.832.982
947.389.575
125.056.053
3.317.602.798
639.576.263
467.998.026
527.289.673
263.579.706
2.087.511.802
1.998.551.871
281.993.825
396.065.076
182.843.772
2.992.479.777
1.926.542.643
131.403.702
334.442.039
54.893.770
2.548.841.363
3.346.302.819
3.973.302.717
7.290.905.515
3.825.458.802
4.315.202.326
6.402.714.128
2.692.859.049
3.050.088.084
6.042.567.861
1.521.336.972
1.778.002.695
4.326.844.058
123.976.561
331.881.431
422.840.281
1.179.515.758
113.067.259
385.120.866
225.090.028
779.405.791
85.346.459
609.800.495
239.876.002
1.040.423.469
50.978.038
239.876.002
39.082.180
448.718.751
1.070.373.333
1.829.784.347
1.678.203.404
265.410.000
2.593.662.838
1.757.950.117
314.504.608
2.524.002.108
1.632.018.140
32.624.973
2.094.612.952
3.304.895.096
4.281.602.475
2.053.273.346
3.029.642.904
1.500.178.155
2.478.140.709
806.354.765
1.783.511.688
7.290.905.515
6.402.714.128
6.042.567.861
4.326.844.058
2.2.1.2 Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan laba rugi ini menunjukkan hasil kerja perusahaan untuk memperoleh profit
(keuntungan) dari kegiatan produksi yang telah dilakukan. Dari laporan laba rugi ini akan
diketahui apakah perusahaan itu mendapatkan keuntungan atau malah mengalami
kerugian. Dalam perhitungan laba rugi ini tentunya juga harus diikutkan beban atau
biaya-biaya sehingga bisa diperoleh net income secara keseluruhan. Secara umum
perhitungan laba rugi adalah sebagai berikut :
15
Sales (Penjualan)
Cost of goods sold (Harga pokok penjualan)
Gross profit (Laba kotor)
Operating expenses (Biaya/beban)
Other expenses (Beban-beban lain termasuk tax /pajak)
Net income (Laba bersih)
Ringkasan laporan laba rugi PT.ANTAM,Tbk adalah sebagai berikut :
Tabel 2.6 Ringkasan Laporan Laba Rugi PT.ANTAM,Tbk (Laporan Tahunan
PT.ANTAM,Tbk, Tahun 2006)
LAP. LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2006,2005,2004 DAN 2003
(Dalam ribuan Rupiah,kecuali nilai nominal dan data saham)
PENJUALAN BERSIH
Harga Pokok Penjualan
LABA KOTOR
Jumlah beban usaha
LABA USAHA
Pendapatan/(beban) lain-lain
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN
Beban Pajak Penghasilan
LABA BERSIH
Laba Bersih Per Saham Dasar
2006
2005
2004
2003
5.629.401.438
2.887.935.682
2.741.465.756
337.772.143
2.403.693.613
183.804.896
3.251.235.883
1.827.140.772
1.424.095.111
324.324.172
1.099.770.939
102.907.479
2.858.537.505
1.501.512.875
1.357.024.630
264.938.795
1.092.085.835
66.222.733
2.138.811.462
1.471.913.298
666.898.164
218.914.997
447.983.167
126.276.779
2.219.888.717
667.111.070
1.552.777.307
1.202.678.418
360.741.438
841.935.961
1.158.308.568
351.199.005
807.108.655
321.706.388
94.990.401
226.550.749
813.95
441.34
423.08
118.76
Untuk laporan lengkap laporan laba rugi PT.ANTAM,Tbk bisa dilihat di bagian
lampiran.
2.2.1.3 Laporan Arus Kas (Income Statement)
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan
pengeluaran
kas
suatu
perusahaan
dalam
suatu
periode
tertentu,dengan
mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan operasi,pembiayaan dan investasi. Laporan
ini dinilai banyak memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam
16
menghasilkan laba dan kondisi likuiditas perusahaan di masa yang akan datang. Sehingga
dengan menganalisa arus kas ini kita akan bisa mengetahui bagaimana perusahaan itu
mngontrol dan merencanakan arus kas yang masuk maupun yang keluar baik dimasa lalu
ataupun kemungkinan arus kas di masa yang akan datang.
Ringkasan laporan arus kas PT.ANTAM,Tbk yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.7 Ringkasan Laporan Arus Kas Konsolidasian PT.ANTAM,Tbk (Laporan
Tahunan PT.ANTAM,Tbk, Tahun 2006)
LAP.ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2006,2005,2004 DAN 2003
(Dalam ribuan Rupiah,kecuali nilai nominal dan data saham)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kepada pemasok
Arus kas bersih dari operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan aktiva tetap
Biaya eksplorasi dan pengembangan
Pendapatan dividen
Arus kas bersih untuk investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Pembayaran hutang jangka pendek
Pembayaran hutang jangka panjang
Pembayaran dividen
Arus kas bersih untuk pendanaan
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
2006
2005
2004
2003
5.191.490.441
2.432.364.432
1.690.317.242
3.070.631.953
1.314.410.841
742.341.958
2.719.898.534
1.334.800.047
768.536.563
2.140.910.569
1.295.874.369
481.183.110
85.609.977
120.386.019
7.080.484
169.669.513
1.436.158.392
192.435.204
31.966.096
1.614.881.470
875.426.263
57.858.274
10.816.855
944.760.943
600.530.910
36.948.752
632.128.148
1.759.283.363
286.285.227
962.567.950
38.021.354
201.541.115
258.184.029
505.817.585
58.528.428
42.311.151
94.225.414
67.450.566
45.012.247
43.592.933
65.657.416
1.462.103.501
1.138.182.108
639.576.263
1.998.551.871
1.926.542.643
2.2.2 Rasio Finansial
Rasio keuangan adalah suatu angka yang diperoleh dari perbandingan antara satu pos
keuangan dengan pos keuangan lainnya yang mempunyai hubungan relevan dan
signifikan (berarti), misalnya antara hutang dengan modal, harga pokok produksi dengan
total penjualan, net income dengan total aset dan lain-lain.
17
Rasio ini dibuat dengan tujuan untuk menyederhanakan informasi yang terdapat dalam
hubungan antar pos keuangan tersebut, tentunya tidak hanya aspek profitabilitas saja
yang bisa dinilai dari rasio tersebut melainkan bisa saja muncul informasi baru dari
hubungan antar pos keuangan yang lain misal tentang likuiditas perusahaan, produktifitas
karyawan, aktifitas perusahaan dan espektasi investor terhadap prestasi perusahaan di
masa yang akan datang. Semua ini bisa ditunjukkan dalam bentuk rasio-rasio keuangan
asalkan pos keuangan yang dibandingkan memang mempunyai hubungan yang relevan
untuk tujuan tersebut.
Dalam penelitian ini akan digunakan beberapa rasio keuangan yang dikelompokan
menjadi enam yaitu:
1. Rasio Profitabilitas
2. Rasio Likuiditas
3. Rasio Solvabilitas
4. Rasio Aktivitas
5. Market Based
6. Rasio Produktivitas
2.2.2.1 Rasio Profitabilitas
Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui
semua kemampuan dan semua sumber yang ada misal penjualan, aset (aktiva), jumlah
kas, modal, karyawan dan sebagainya. Rasio-rasio profitabilitas yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah :
1. Gross Profit Margin
2. Net Profit Margin
3. Return On Assets (ROA)
4. Return On Equity (ROE)
5. Return On Investmen (ROI)
6. Earning Per Share (EPS)
18
2.2.2.1.1 Gross Profit Margin
Gross profit margin adalah rasio yang melihat tingkat margin keuntungan penjualan
(sales) dari laba kotor (gross profit) yang diperoleh. Laba kotor ini didapatkan dari nilai
penjualan setelah dikurangi dengan harga pokok penjualan (cost of goods sold). Tujuan
dari rasio ini adalah melihat seberapa efektifkah perusahaan bisa menjaga atau bahkan
menurunkan tingkat harga pokok produksi sehingga perolehan labanya bisa meningkat.
Semakin tinggi rasio ini makin diharapkan karena menunjukkan perusahaan cukup efektif
dalam menekan harga pokok produksinya.
Gross profit margin ini dirumuskan :
Gross Pr ofit M arg in =
Gross Pr ofit Sales − Cost Of Goods Sold
=
.......................(2.1)
Sales
Sales
Dari rumusan diatas kemudian bisa dihitung rasio grooss profit margin PT.ANTAM,Tbk
untuk periode 2003-2006 dengan terlebih dahulu menentukan nilai penjualan dan laba
kotornya dalam periode tersebut. Nilai-nilai ini bisa kita dapatkan dari model finansial
yang telah kita bahas sebelumnya yaitu dari ringkasan laporan laba rugi (income
statement) PT.ANTAM,Tbk. untuk periode 2003-2006.
2.2.2.1.2 Net Profit Margin
Net Profit Margin adalah rasio yang mengukur seberapa besar persentase laba bersih
yang diperoleh dari setiap penjualan. Rasio ini dianggap sebagai ukuran kesuksesan suatu
perusahaan dalam hal mendapatkan profit. Laba bersih (net income) yang dimaksudkan
ini adalah nilai penjualan setelah dikurangi dengan semua biaya dan beban termasuk
bunga dan pajak. Semakin besar nilai rasio ini dianggap semakin baik karena
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.
19
Net profit margin ini dirumuskan :
Net Pr ofit M argin =
Net Income
…………………………………...........................(2.2)
Sales
Net Income = Gross Pr ofit − ( All Cost + All Expenses ( Include Interest & Tax)) ....(2.3)
2.2.2.1.3 Return On Assets (ROA)
Return On Assets adalah rasio yang menilai efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan
aset yang dimilikinya untuk memperoleh keuntungan (profit). Semakin tinggi rasio ini
semakin baik karena menunjukkan perusahaan semakin efektif dalam pemanfaatan
asetnya untuk men”generate” keuntungan. Dalam perhitungannya nilai total aset suatu
perusahaan dapat diketahui dari laporan neraca yang ada.
Return On Assets (ROA) ini dirumuskan :
Re turn On Assets =
Net Income
………………………………….........(2.4)
Average Total Assets
Sebagai pembagi digunakan average total assets dihitung dari nilai total aset saat
pengamatan ditambah nilai total aset tahun sebelumnya dibagi dua. Sehingga bisa terlihat
tingkat perubahan rasio akibat pengaruh perubahan total aset yang dimiliki perusahaan
dari tahun ke tahun.
2.2.2.1.4 Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) adalah rasio yang mengukur tingkat pengembalian (pendapatan)
kepada stockholders atas investasi mereka di perusahaan. Rasio ini bisa dikatakan juga
mengukur berapa persenkah laba bersih yang diperoleh bila diukur dari modal pemilik.
Semakin besar rasio ini semakin baik karena mengindikasikan semakin besar pula
pengembalian atas investasi.
20
Return On Equity ini dirumuskan :
Re turn On Equity =
Net Income
…………………………………………..(2.5)
Average TotalEquity
2.2.2.1.5 Earning Per Share(EPS)
Earning per share adalah rasio yang menunjukkan kemampuan per lembar saham untuk
menghasilkan laba. Rasio ini diukur dari net income dibagi dengan total jumlah saham
(weighted number of common shares oustanding) yang ditawarkan perusahaan. Rasio ini
melihat profitabilitas perusahaan bila dilihat dari saham yang ditawarkan, tentunya bagi
investor akan sangat menguntungkan bila earning per sharenya tinggi karena memberikan
kepercayaan bagi investor bahwa perusahaan ini bisa menghasilkan profit yang tinggi
pula.
Earning Per Share ini dirumuskan :
Earning Per Share =
Net Income
…….........(2.6)
Weight Number Of Common Shares Ous tan ding
2.2.2.2 Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dihitung melalui sumber informasi
tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan utang lancar. Rasio-rasio likuiditas
yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
1. Current Ratio (Rasio Lancar)
2. Quick Ratio (Rasio Cepat)
21
2.2.2.2.1 Current Ratio (Rasio Lancar)
Current ratio adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana aktiva lancar (current assets)
dapat menutupi kewajiban-kewajiban lancar (current liabilities) perusahaan. Semakin
besar nilai rasio menunjukkan bahwa perusahaan semakin mampu menutupi kewajiban
jangka pendeknya. Current ratio bisa dinyatakan dengan kali ataupun dalam bentuk
persen, apabila current ratio nilainya 1:1 atau 100% maka bisa diartikan bahwa aktiva
tepat menutupi semua hutang. Kondisi keuangan dianggap aman jika nilai rasio ini lebih
dari 1 atau lebih dari 100% .
Current Ratio ini dirumuskan :
Current Ratio =
Current Assets
………………………………………………(2.7)
Current Liabilities
Nilai current assets dan current liabilities yang digunakan untuk menghitung current ratio
ini diperoleh dari laporan neraca perusahaan.
2.2.2.2.2 Quick Ratio (Rasio Cepat)
Quick ratio adalah rasio yang menunjukkan kemampuan aktiva yang paling lancar
(likuid) menutupi hutang lancar. Disebut aktiva yang paling lancar setelah dikurangi
dengan inventory (persediaan). Quick ratio ini lebih tajam dalam memberikan analisa
likuiditas perusahaan karena hanya memperhatikan aset yang paling lancar saja untuk
menutupi hutang-hutang jangka pendeknya. Nilai minimal quick ratio yang adalah 1:1
berarti hutang-hutang jangka pendek bisa seluruhnya ditutupi oleh aset yang dipunyai
perusahaaan.
Quick Ratio ini dirumuskan :
Quick Ratio =
Current Assets − Inventory
................................................................(2.8)
Current Liabilities
22
2.2.2.3 Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan
kewajiban jangka panjangnya atau kewajibanya apabila perusahaan terkena likuidasi.
Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap
dan hutang jangka panjang. Rasio solvabilitas yang digunakan untuk menganalisa
keuangan PT.ANTAM,Tbk ini adalah :
1. Debt Ratio
2. Liabilities to Equity Ratio
2.2.2.3.1 Debt Ratio
Debt ratio adalah rasio yang mengukur proporsi hutang (liabilities) terhadap harta
(Assets) yang dimiliki perusahaan, bisa dikatakan juga sejauh mana hutang dapat ditutupi
oleh harta, supaya aman proporsi hutang terhadap harta haruslah lebih kecil.
Debt Ratio ini dirumuskan :
Debt Ratio =
Total Liabiliies
……………………………………………………….(2.9)
Total Assets
2.2.2.3.2 Liabilities to Equity Ratio
Rasio ini menggambarkan sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang
pihak luar. Untuk pihak luar rasio ini sebaiknya kecil, ini menandakan bahwa jumlah
modal lebih besar dibandingkan dengan hutang sehingga bisa menutupi atau membayar
hutang-hutang tersebut. Sedangkan untuk pihak manajemen dan investor maka rasio ini
sebaiknya besar, karena pinjaman itu digunakan untuk memperbesar pendapatan yang
diterima perusahaan. Rasio ini disebut juga dengan rasio leverage.
Rasio ini dirumuskan :
Liabilities To Equity Ratio =
Total Liabiliies
..........................................................(2.10)
Total Equity
23
2.2.2.4 Rasio Aktivitas
Rasio yang menggambarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam
menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan yang
lain misal perputaran inventori, piutang dan aset (harta) perusahaan. Rasio aktivitas yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Inventory Turnover
2. Receivable Turnover
3. Total Assets Turnover
2.2.2.4.1 Inventory Turnover
Inventory turover adalah rasio yang menunjukkan seberapa cepat perputaran persediaan
dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena danggap
bahwa perputaran persediaan berjalan cepat. Rasio ini dihitung dengan membandingkan
harga pokok produksi dengan rata-rata persediaan.
Inventory turnover ini dirumuskan :
Inventory Turnover =
Cost Of Goods Sold
..............................................................(2.11)
Average Inventory
Average inventory dihitung dari nilai inventory pada tahun pengamatan ditambah nilai
inventory pada tahun sebelumnya dibagi dua. Bila dikonversikan ke hari nilai rasio
tersebut maka umur persediaan adalah sebagai berikut.
AverageAgeOfInventory =
360
..........................................................(2.12)
InventoryTurnover
2.2.2.4.2 Receivable Turnover
Rasio ini membandingkan antara penjualan kredit bersih (net credit sales) dengan ratarata piutang ( average accounts receivable) yang diterima perusahaan dalam setiap
24
periode. Rasio ini bertujuan untuk melihat seberapa cepatkah penagihan piutang yang
dilakukan perusahaan, semakin tinggi nilai rasio ini semakin baik karena menunjukkan
penarikan dilakukan secara cepat. Rasio ini bisa juga dikonversikan kedalam hari untuk
melihat berapa lamakah penarikan piutang itu. Bagi para analis keuangan hal ini penting
untuk mengetahui efisinsi perusahaan dalam penarikan piutang dan
kebijakan
manajemen dalam pengaturan kredit.
Receivable turnover ini dirumuskan :
Re ceivable Turnover =
Net Credit Sales
............................................(2.13)
Average Accounts Re civable
Average accounts receivable dihitung dari nilai inventory pada tahun pengamatan
ditambah nilai inventory pada tahun sebelumnya dibagi dua. Accounts receivable ratio ini
bisa dikonversikan ke hari untuk melihat berapa lamakah pengembalian piutang,
sehingga bisa dijadikan acuan dalam memberikan piutang. Cara yang digunakan untuk
mengkorversikan receivabel turover ke hari adalah sebagai berikut.
AverageAgeOf Re ceivable =
360
.................................................(2.14)
Re ceivabelTurnover
2.2.2.4.3 Total Assets Turnover
Total Assets Turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efisien
pemanfaatan aset untuk menciptakan penjualan. Semakin tinggi nilai rasio ini
menunjukkan penggunaan aset untuk memproduksi penjualan akan semakin efektif.
Total Assets turnover ini dirumuskan :
Total Assets Turnover =
Sales
.......................................................(2.15)
Average Total Assets
Average total assets dihitung dari total assets pada tahun pengamatan ditambah total
assets pada tahun sebelumnya dibagi dua.
25
2.2.2.5 Market Based Ratio
Rasio ini biasanya digunakan didalam pasar modal untuk menggambarkan keadaan atau
prestasi prusahaan. Biasanya rasio ini menilai dari tingkat harga saham perusahaan di
pasar modal itu sendiri. Harga saham yang tinggi cenderung menunjukkan minat investor
yang tinggi juga untuk berinvestasi, sehingga bisa dikatakan bahwa pasar beranggapan
bahwa perusahaan itu memiliki prospek yang bagus untuk investasi. Rasio yang termasuk
market based yang akan digunakan untuk melihat kinerja PT.ANTAM,Tbk ini adalah:
1. Price Earning Ratio (PER)
2.2.2.5.1 Price Earning Ratio (PER)
Price earning rasio adalah rasio yang menunjukkan perbandingan antara harga saham di
pasar saham dengan pendapatan yang diterima dari tiap lembar saham. Price earning ratio
yang tinggi menunjukkan espektasi investor tentang prestasi perusahaan dimasa yang
akan datang tinggi juga.
Price Earning Ratio ini dirumuskan :
Pr ice Earning Ratio =
Marke Pr ice Per Share Of Common Stock
......................(2.16)
Earning Per Share
2.2.2.6 Rasio Produktivitas
Rasio yang digunakan untuk menilai perusahaan dari sejauh mana tingkat produktivitas
perusahaan dinilai dari unit-unitnya, misal rasio yang membandingkan karyawan dengan
dengan pendapatan yang diterima perusahaan dan biaya yang dikeluarkan perusahaan
untuk karyawan. Rasio yang digunakan untuk penelitian ini adalah :
1. Net Income to Employee Ratio
2. Employee Cost to Employee
26
2.2.2.6.1 Net Income to Employee Ratio
Net Income to Employee Ratio adalah rasio yang mengukur sejauhmana kemampuan
karyawan (employee) dalam menghasilkan laba. Semakin besar rasio ini semakin baik
karena dianggap bahwa perusahaan itu semakin efisien.
Net income to employee ratio ini dirumuskan :
Net Income To Employee Ratio =
Net Income
.........................................................(2.17)
Empoyee
2.2.2.6.2 Employee Cost to Employee Ratio
Employee Cost to Employee Ratio adalah rasio yang membandingkan pengeluaran biaya
untuk karyawan (employee cost) dengan jumlah karyawan (employee) yang dimiliki
perusahaan. Semakin sedikit biaya yang dikeluarkan untuk karyawan maka dianggap
bahwa perusahaan itu semakin efisien karena bisa meminimalkan anggaran biaya untuk
karyawan.
Rasio ini dirumuskan :
Employee Cost To Employee =
Employee Cost
…………………………............. .(2.18)
Empoyee
Download