hubungan efektivitas dan efisiensi pengelolaan

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI
PENGELOLAAN MODAL KERJA
DENGAN RENTABILITAS PERUSAHAAN
Kasus Pada CV. JOGJA HARPEN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Fransiska Indah Fitri Kurniawati
NIM :011334119
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2006
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO dan PERSEMBAHAN
“ Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat:
ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang
meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap
orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan. Marilah pada ku, smua yang
letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”(Mat
7:7-8, 11:28).
“ Hidup adalah suatu perjuangan, beranilah mencobanya. Jangan
memperkenankan diri sendiri dikecewakan oleh kegagalan sepanjang anda telah
melakukan yang terbaik”(Bunda Teresa).
“ Kegagalan masa lalu merupakan pedoman bagi kesuksesan di masa
datang”(Anonim).
“ Kepuasan terletak pada usaha bukan pada hasil. Usaha dengan keras adalah
kemenangan yang hakikki”(Mahatma Gandhi).
•
•
•
•
•
•
PERSEMBAHAN;
Yesus Kristus penolong sejatiku
Ayahanda(alm) dan Ibunda tercinta
Kakak-kakakku : mbak Lusi dan mas Alex
tersayang
My love Wawan
Adikku tersayang Cindi
Sahabat-sahabatku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan di dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 5 Desember 2006
Penulis
Fransiska Indah Fitri Kurniawati
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
HUBUNGAN EFEKTIVITAS DAN EFISIESI
PENGELOLAAN MODAL KERJA
DENGAN RENTABILITAS PERUSAHAAN
Studi kasus pada CV. Jogja Harpen
Fransiska Indah Fitri Kurniawati
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2006
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah : (1) pengelolaan modal kerja
sudah efektif; (2) pengelolaan modal kerja sudah efisien; (3) ada hubungan antara
efektivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas perusahaan; (4) ada
hubungan antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas perusahaan.
Penelitian ini dilakukan di CV. Jogja Harpen yang beralamatkan di Babadan,
Purwomartani, Kalasan, Sleman pada bulan April 2006.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi,
dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab permasalahan
pertama adalah analisis sumber dan penggunaan modal kerja, untuk menjawab
permasalahan kedua adalah analisis perputaran modal kerja dan analisis trend, untuk
menjawab permasalahan yang ketiga dan keempat adalah analisis Product Moment
dengan taraf signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) pengelolaan modal kerja perusahaan
periode tahun 2001 sampai tahun 2005 sudah efektif; (2) pengelolaan modal kerja
perusahaan periode tahun 2001 sampai tahun 2005 sudah efisien; (3) ada hubungan
antara efektivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas perusahaan (t hitung =
2,39 > t tabel = 2,35); (4) ada hubungan antara efisiensi pengelolaan modal kerja
dengan rentabilitas perusahaan (t hitung = 9,00 > t tabel = 2,35).
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN EFECTIVENESS AND EFFICIENCY
OF THE CAPITAL MANAGEMENT AND COMPANY’S RENTABILITY
A Case Study at “CV. Jogja Harpen”
Fransiska Indah Fitri Kurniawati
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2006
The purpose of this research were to know whether or not : (1) the capital
management was already effective; (2) the capital management was already
efficient; (3) there was any correlation between affectiveness of the capital
management and company’s rentability; (4) there was any correlation between
efficiency of the capital management and company’s rentability.
This research was conducted at “CV. Jogja Harpen”, Babadan, Purwomartani,
Kalasan, Sleman in April 2006. The methods used to collect data were
interviews, documentation and observation. The data processing used to answer
the first problem was resource analysis and work capital using, the second
problem was capital rotation and trend analysis, the third and fourth problems
was correlation analysis Product Moment with significant level 5%.
Based on the research the results were as follows : (1) the capital management in
2001 – 2005 was effective; (2) the capital management in 2001 – 2005 was
efficient; (3) there was a correlation between affectiveness of the capital
management and company’s rentability (t count = 2.39 > t table = 2.35); (4) there
was a correlation between efficiency of the capital management and company’s
rentability (t count = 9,00 > t table = 2,35).
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“HUBUNGAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGELOLAAN MODAL
KERJA DENGAN RENTABILITAS PERUSAHAAN”.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Program Studi Pendidikan Akuntansi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari, banyak pihak yang telah memberikan perhatian,
bantuan, ide, dan dorongan selama penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena
itu, perkenankanlah dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1.
Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2.
Bapak Drs. Sutarjo Adi Susilo J.R., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3.
Bapak S. Widanarto P., S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4.
Bapak L Saptono, S. Pd., M. Si., selaku dosen pembimbing I yang telah
banyak memberikan saran, bimbingan, dan pengarahan selama penulisan skripsi.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.
Bapak Drs. Bambang Purnomo., S.E., M. Si., selaku dosen pembimbing II
yang telah banyak memberikan saran, binbingan, dan pengarahan selama
penulisan skripsi.
6.
Bapak S. Widanarto P., S.Pd., M.Si., selaku dosen tamu dan penguji,
terimakasih atas partisipasinya dalam penulisan skripsi.
7.
Para karyawan CV. Jogja Harpen yang telah membantu penulis dalam
mengumpulkan data-data guna penyusunan skripsi ini.
8.
Ibunda Christina Suparmi “terima kasih atas doa, cinta, support, perhatian
serta
perjuangan
yang
tak
kenal
lelah
sehingga
ananda
berhasil
menyelesaikan studi. Ananda akan berusaha untuk mewujudkan harapan
ibunda”.
9.
Bapak Matheus Pariman (Alm) “terima kasih untuk semua yang telah
diberikan untuk ananda, terima kasih bapak selalu sabar menghadapi aku
maaf aku baru lulus dan belum bisa buat bapak bahagia dan bangga sama
aku”.
10.
Kakak-kakakku
(mbak
Lusi
dan
mas
Alex) terima
kasih
untuk
persaudaraan dan cintanya serta dorongan dan bantuannya yang telah
diberikan selama ini.
11.
Cindi “cemplux’s” terima kasih telah membuat rumahku ceria. Semoga
menjadi anak yang cerdas dan nurut. Mbak sayang cindi.
12.
My lovely Wawan “kita masing-masing adalah pribadi yang berbeda tapi
kita harus berjalan dalam perbedaan itu dan menjadi sama”.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13.
Untuk teman-teman PAK C’01 (Koco, Sunu, si Jo, Thomas, Ria, Fita, Wiwid,
Totok, dan lain- lain) juga untuk mbak Nana, Lina, dan Lia terima kasih untuk
persahabatannya.
14.
Semua teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang pernah
masuk dalam duniaku, terimakasih karena telah membantuku berproses hingga
aku menjadi aku yang sekarang ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, maka
saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan guna perbaikan di masa
mendatang. Di tengah keterbatasan dalam penulisan skripsi ini, penulis berharap
kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 5 Desember 2006
Penulis
Fransiska Indah Fitri Kurniawati
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………
i
HALAMAN PERSETUJUAN
………………………………………
ii
HALAMAN PENGESAHAN
………………………………………
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
………………………………………
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………
v
ABSTRAK
………………………………………………………………
vi
ABSTRACT ………………………………………………………………
vii
KATA PENGANTAR
………………………………………………
viii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………
ix
BAB I
1
PENDAHULUAN
………………………………………
A. Latar Belakang Masalah
………………………………
1
………………………………………
5
C. Rumusan Masalah ………………………………………
5
D. Tujuan Penelitian
………………………………………
6
E. Manfaat Penelitian ………………………………………
6
TINJAUAN PUSTAKA
………………………………
7
A. Modal Kerja ………………………………………………
7
B. Batasan Masalah
BAB II
B. Analisis Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
21
C. Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja
………………
22
D. Efisiensi Penggunaan Modal Kerja ………………………
23
E. Alat untuk Menganalisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja
24
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Analisa Trend
BAB III
BAB IV
………………………………………
26
G. Rentabilitas ………………………………………………
27
H. Kerangka Berpikir ………………………………………
28
I. Hipotesis
………………………………………………
30
METODOLOGI PENELITIAN………………………………
31
A. Jenis Penelitian
31
………………………………………
B. Tempat dan Waktu Penelitian
………………………
31
C. Subjek dan Objek Penelitian
………………………
31
D. Teknik Pengumpulan Data ………………………………
32
E. Teknik Analisis Data
33
………………………………
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
………………
41
A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
………………
41
B. Organisasi Perusahaan
………………………………
42
C. Persona lia Perusahaan
………………………………
44
………………………………………………
45
D. Keuangan
E. Produksi dan Pemasaran
BAB V
………………………………
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
45
………………
47
A. Deskripsi Data
………………………………………
47
B. Analisis Data
………………………………………
51
1. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja………
51
2. Efisiensi Penggunaan Modal Kerja
68
………………
3. Hubungan Antara Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja
dengan Rentabilitas
………………………………
xii
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Hubungan Antara Efisiendi Pengelolaan Modal Kerja
dengan Rentabilitas
………………………………
102
C. Pembahasan ………………………………………………
106
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ………
128
A. Kesimpulan ………………………………………………
128
B. Keterbatasan Penelitian
………………………………
129
………………………………………………
130
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………
131
BAB VI
C. Saran
LAMPIRAN
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Segala bentuk kegiatan akan ada artinya jika mempunyai arah, tujuan
atau sasaran. Dalam fungsi-fungsi operasional perusahaan, masing-masing
bagian mempunyai tujuan yang spesifik. Namun secara umum, tujuan tersebut
harus mengacu kepada sasaran perusahaan. Tujuan umum perusahaan tersebut
antara lain adalah optimalisasi produksi, optimalisasi penjualan dan
maksimalisasi keuntungan. Selain mengupayakan tujuan-tujuan tersebut,
perusahaan juga menginginkan adanya kontinuitas dan perkembangan yang
baik dalam usahanya.
Dalam rangka merealisasi semua tujuannya itu, usaha perusahaan
dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor extern maupun intern. Faktor
extern misalnya dengan persaingan yang semakin tajam di tengah-tengah era
perkembangan perekonomian dan dunia usaha yang semakin modern dewasa
ini. Mengenai faktor intern, salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah
masalah yang berkaitan dengan pembelanjaan. Hal ini karena pembelanjaan
merupakan salah satu fungsi perusa haan yang memegang peranan penting di
samping fungsi-fungsi lainnya seperti fungsi produksi, pemasaran, maupun
personalia.
Fungsi pembelanjaan tidak dapat dipisahkan dengan fungsi-fungsi
lainnya sebab jika terjadi kegagalan dalam memperoleh laba atau modal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
misalnya, hal ini akan menghambat pembelian bahan mentah yang selanjutnya
dapat menghambat proses produksi, sampai pada pemasaran dari produksinya.
dalam proses penarikan tenaga kerja terampil dan kegiatan sales promotion.
Kurangnya dana juga dapat berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan.
Jadi secara singkat masalah pembelanjaan erat kaitannya dengan masalahmasalah pembelian, produksi, penjualan, personalia dan masalah-masalah lain
yang berhubungan dengan fungsi perusahaan.
Setiap jenis usaha membutuhka n modal untuk membiayai operasinya
agar kontinuitas perusahaan dapat dijaga. Ada bagian modal yang harus
tersedia untuk digunakan sebagai penggerak usaha yaitu untuk membelanjai
operasinya sehari-hari. Bagian modal ini disebut modal kerja. Penggunaan
modal kerja antara lain dapat berbentuk memberi uang muka pembelian bahan
mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai dan lain sebagainya. Dana yang
dikeluarkan tersebut diharapkan akan dapat segera kembali menjadi uang
uang tunai lagi dalam jangka relatif pendek melalui penjualan hasil produksi
dan selanjutnya akan dipergunakan untuk membiayai kegiatan operasinya
kembali. Jadi modal kerja merupakan dana yang tertanam dalam aktiva lancar.
Adalah tugas manajemen untuk menentukan modal kerja yang cukup
sesuai dengan kebutuhan, sehingga perusahaan dapat bekerja secara ekonomis
dan tidak mengalami kesulitan atau krisis keuangan. Modal kerja yang cukup
adalah modal kerja yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil dari yang
dibutuhkan. Modal kerja yang terlalu be sar terutama dalam bentuk kas dan
surat-surat berharga, misalnya adanya dana yang menganggur, pendapatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yang rendah, investasi pada proyek yang tidak perlu, atau fasilitas pabrik dan
perlengkapannya yang tidak perlu. Kondisi tersebut menunjukkan dana tida k
digunakan secara produktif yang berdampak pada operasi perusahaan yang
tidak efisien. Sedangkan jumlah modal kerja yang terlalu kecil akan
menimbulkan kesulitan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya
dan kegiatan operasional perusahaan bisa terhambat. Keadaan seperti itupun
kurang efisien dan kurang menguntungkan perusahaan. Untuk itu dibutuhkan
adanya pengaturan kebutuhan modal kerja yang ideal, sehingga efisiensi
penggunaan modal kerja dapat direalisasi.
Pada perusahaan yang sedang mengalami perkembangan, tentunya
membutuhkan modal kerja yang semakin besar untuk membiayai operasinya
yang semakin meningkat. Sejalan dengan meningkatnya jumlah kebutuhan
modal kerja faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kemampuan
perusahaan menggunakan dana. Kemampuan perusahaan menggunakan dana
tercermin dari perputaran modal kerjanya, yaitu perputaran kas, piutang, dan
persediaan. Tinggi atau rendahnya perputaran modal kerja selanjutnya akan
berdampak pada hasil penjualan.
Untuk mengantisipasi munculnya permasalahan dalam perusahaan
tersebut, maka manajemen perlu mengelola modal kerjanya dengan baik.
Salah satu bentuk penilaian terhadap pengelolaan modal kerja adalah dengan
melakukan penilaian terhadap hasil-hasil pengelolaan modal kerja.
PT JOGJA HARPEN merupakan perusahaan yang sedang berkembang,
hal ini dapat dilihat dari jumlah produksinya yang semakin meningkat per
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
tahun.
Sebagai
perusahaan
yang
sedang
berkembang
maka
perlu
memperhatikan kemampuan perusahaan dalam mengelola modal kerja yang
ada dalam perusahaan. Hal ini perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi
kegiatan produksi perusahaan yang berdampak pada perolehan laba
perusahaan. Laba yang besar belum menjamin keberhasilan perusahaan dalam
mengelola modal kerja, tetapi ditunjukkan dalam kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba. Cara perusahaan menghasilkan laba dapat
menunjukkan tingkat efektivitas pengelolaan modal kerja yaitu kemampuan
perusahaan dalam mengelola modal kerja sehingga tidak terjadi kekurangan
modal kerja yang mengganggu kegiatan perusahaan. Selain itu dalam
mengelola modal kerja harus efisien yaitu modal kerja yang tersedia
digunakan secara penuh tidak ada yang menganggur dan tidak terjadi
pemborosan. Suatu perusahaan dapat dikatakan efisien dan efektif apabila
rentabilitas perusahaan tiap tahun mengalami peningkatan. Tingkat efisiensi
yang tinggi dapat dicapai apabila organisasi memusatkan aktivitas pada
bidang yang memiliki keunggulan (Ambar Kusuma Astuti,2001: 78). Apabila
rentabilitas perusahaan setiap tahun mengalami fluktuasi maka akan timbul
masalah yaitu apakah efisiensi dan keefektifan pengelolaan modal kerja dalam
perusahaan semakin efisien dan efektif atau semakin tidak efisien dan tidak
efektif, serta bagaimana hal ini dapat tejadi. Rentabilitas PT JOGJA HARPEN
setiap tahun selalu berfluktuasi sehingga menimbulkan masalah apakah PT
JOGJA HARPEN semakin efisien dan efektif atau tidak. Masalah ini penting
untuk dipecahkan oleh perusahaan agar efisiensi dan keefektifan pengelolaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
modal kerja pada waktu yang akan datang dapat lebih ditingkatkan sehingga
perusahaan dapat bekerja lebih baik dan pengelolaan modal kerja perusahaan
dapat semakin efisien.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penelitian ini mengambil judul
"Analisis Hubungan Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Modal Kerja
dengan Rentabilitas Perusahaan” dan merupakan studi kasus pada PT
JOGJA HARPEN.
B. Batasan Masalah
Mengingat betapa banyak pengertian mengenai modal kerja penulis
membatasi permasalahan pada pengelolaan modal kerja bersih. Yang
dimaksud dengan modal kerja bersih adalah kelebihan aktiva lancar di atas
hutang lancar.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, dalam penelitian
ini maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengelolaan modal kerja pada PT JOGJA HARPEN dari tahun
2001 sampai 2005 sudah efektif?
2. Apakah pengelolaan modal kerja pada PT JOGJA HARPEN dari tahun
2001 sampai 2005 semakin efisien?
3.
Apakah ada hubungan positif antara efektivitas pengelolaan modal kerja
dengan rentabilitas ekonomi perusahaan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
4. Apakah ada hubungan positif antara efisiensi pengelolaan modal kerja
dengan rentabilitas ekonomi perusahaan?
D. Tujuan Penelitian
Berdasar rumusan masalah tersebut di atas, tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui ketepatan pengelolaan modal kerja pada PT JOGJA
HARPEN dari tahun 2001 sampai 2005.
2. Untuk mengetahui efisiensi pengelolaan modal kerja pada PT JOGJA
HARPEN.
3. Untuk mengetahui adanya hubungan positif antara keefektifan pengelolaan
modal kerja dengan rentabilitas ekomomi perusahaan.
4. Untuk mengetahui adanya hubungan positif antara efisiensi pengelolaan
modal kerja dengan rentabilitas ekonomi perusahaan.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat memberikan informasi untuk mengevaluasi efisiensi
penggunaan modal kerja perusahaan.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bacaan ilmiah.
3. Bagi Penulis
Penulis dapat menerapkan apa yang telah diperoleh selama kuliah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Modal
Kerja
1. Pengertian Modal Kerja
Masalah modal kerja erat hubungannya dengan operasi perusahaan seharihari. Adanya modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk
beroperasi seekonomis mungkin dan terhindar dari kesulitan keuangan.
Mengenai pengertian modal kerja, berikut ini terdapat beberapa pendapat
yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu:
a. Weston dan Brigham (1993: 410)
Modal kerja adalah investasi perusahaaan pada aktiva jangka pendek
(kas dan sekuritas) yang mudah dipasarkan (persediaan dan piutang
usaha).
b. Alex Nitisemito (1993: 7)
Modal kerja adalah aktiva -aktiva jangka pendek yang digunakan untuk
kepentingan sehari-hari pada suatu perusahaan.
c. Bambang Riyanto
1) Konsep Kuantitatif
Yaitu konsep yang mendasarkan pada kuantitas dari dana yang
tertanam dalam unsur -unsur aktiva lancar dimana aktiva ini
merupakan aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula
atau aktiva di mana dana yang tertanam didalamnya akan dapat
bebas lagi dalam waktu yang pendek. Dalam konsep ini menganggap
bahwa modal kerja adalah keseluruhan dari aktiva lancar atau disebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
modal kerja bruto (gross working capital).
2) Konsep Kualitatif
Bila konsep kuantitatif modal kerja hanya dikaitkan dengan besarnya
jumlah aktiva lancar saja, maka pada konsep kualitatif ini pengertian
modal kerja juga dikaitkan dengan besarnya jumlah hutang lancar
atau hutang yang segera harus dibayar. Dengan demikian maka
sebagian dari aktiva lancar ini harus disediakan untuk memenuhi
kewajiban finansial yang segera harus dilakukan, dimana bagian
aktiva lancar ini tidak boleh digunakan untuk membiayai operasi
perusahaan untuk menjaga likuiditasnya. Oleh karenanya maka
modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar
yang benar -benar dapat digunakan untuk membiayai operasi
perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu merupakan
kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancarnya. Modal kerja dalam
pengertian ini sering disebut modal kerja netto (net working capital).
3) Konsep Fungsional
Konsep ini mendasarkan pada fungsi dana dalam menghasilkan
pendapatan (income). Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan
adalah dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Namun
demikian tidak semua pendapatan atau dana laba tersebut diterima
pada
suatu
periode
akuntansi,
tetapi
mungkin
baru
akan
menghasilkan pendapatan pada periode -periode mendatang. Dalam
hubungan ini dapat dikemukakan penggolongan modal kerja menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
fungsi bekerjanya, yaitu:
a) Modal Kerja (working capital), yaitu dana yang digunakan untuk
menghasilkan current income sesuai dengan tujuan utama
perusahaan. Misalnya: kas, inventory, depresiasi.
b) Modal kerja potensiil (potential working capital), yaitu dana
yang digunakan untuk menghasilkan current income tetapi tidak
sesuai dengan maksud utama perusahaan tersebut. Modal ini
dapat mudah diuangkan, yang selanjutnya dapat diinvestasikan
kembali. Misalnya: dana yang ditanamkan dalam surat-surat
berharga atau efek dan keuntungan lainnya.
c) Bukan modal kerja (non working capital), yaitu dana yang tidak
menghasilkan current income, atau kalau menghasilkan current
income adalah tidak sesuai dengan maksud utama didirikannya
perusahaan. Misalnya: tanah, bangunan, mesin.
2. Fungsi Modal Kerja
Dari beberapa definisi modal kerja di atas, maka dapat diketahui
arti moda kerja pada dasarnya merupakan kekayaan atau aktiva yang
diperlukan untuk membiayai
operasi perus ahaan sehari-hari agar
perusahaan dapat terus berjalan secara kontinu. Aktiva yang telah
dikeluarkan tersebut diharapkan dapat masuk kembali ke perusahaan dalam
jangka pendek melalui hasil penjualan barang produksinya, yang
selanjutnya akan dikeluarkan lagi untuk membiayai perusahaan berikutnya.
Demikian kekayaaan tersebut akan berputar terus setiap periodenya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
sepanjang hidup perusahaan.
Tersedianya modal kerja yang terlalu besar menunjukkan adanya
dana yang tidak produktif, dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi
perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan
telah disia -siakan. Sedang tersedianya modal kerja yang terlalu kecil dapat
menimbulkan kemacetan pada perusahaan karena kurangnya dana untuk
pembelian bahan baku, pembayaran tenaga kerja, dan lain-lain. Oleh
karena itu, modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup, agar
memungkinkan perusahaan beroperasi secara ekonomi atau efisien dan
tidak mengalami kesulitan keuangan. Misalnya dapat menutup kerugiankerugian dan dapat mengatasi keadaan kritis atau darurat tanpa
membahayakan keadaan keuangan perusahaan.
Modal kerja yang tersedia dalam jumlah yang cukup juga
memberikan manfaat lain sebagai berikut (Munawir, 1998: 116):
a. Melindungi perusahaan dari akibat buruk atau krisis modal kerja
karena turunnya nilai aktiva lancar.
b. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban
tepat pada waktunya.
c. Memungkinkan dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar
dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahayabahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
d. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup
untuk dapat melayani para konsumennya.
e. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang
lebih menguntungkan kepada para pe langgannya.
f. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih
efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun
jasa yang dibutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Jenis-jenis Modal Kerja
W.B. Taylor menggolongkan modal kerja sebagai berikut (Bambang
Riyanto, 2001: 61):
a. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk
dapat menjalankan fungsinya atau dengan kata lain modal kerja yang
secara terus menerus diperlukan untuk kelancara usaha. Permanent
working capital ini dapat dibedakan dalam :
1) Modal kerja primer (Primary working capital)
Yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada
perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahaanya.
2) Modal kerja normal (Normal Working Capital)
Yaitu modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas
produksi yang normal atau dalam artian dinamis. Misal suatu
perusahaan selama empat atau lima bulan rata-rata perbulannya
mempunyai produksi 1000 unit maka dapat dikatakan luas
produksi normalnya adalah 1000 unit. Kemudian bila ternyata
selama empat atau lima bulan berikutnya luas produksi rata -rata
perbulannya 2000 unit, maka luas produksi normalnya pun berubah
menjadi 2000 unit.
b. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan
perubahan keadaan. Modal kerja ini dibedakan:
1) Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktasi
musim.
2) Modal Kerja Siklis ( Cyclical Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi
konjungur.
3) Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital)
Yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya
keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya
pemogokan buruh, banjir, perubahan keadaan ekonomi yang
mendadak).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Modal Kerja
Modal kerja yang cukup memang sangat penting suatu perusahaan,
tetapi untuk menentukan berapa modal kerja yang dianggap cukup bagi
suatu perusahaan bukankah merupakan hal yang mudah, karena modal
kerja yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan tergantung atau dipengaruhi
oleh beberapa faktor sebagai berikut (Munawir, 1983: 117):
a. Sifat/ type perusahaan
Modal kerja yang dibutuhkan jenis perusahaan jasa akan relati
lebih rendah dari jenis perusahaan industri. Hal ini karena perusahaan
jasa biasanya tidak memerlukan investasi yang besar dalam kas,
piutang, maupun persediaan. Sedang pada perusahaan industri harus
mengadakan investasi yang cukup besar dalam aktiva lancar agar
perusahaannya tidak mengalami kesulitan di dalam operasinya seharihari. Sedang di antara perusahaan industri, maka perusahaan yang
memprodusir barang akan membutuhkan modal kerja yang lebih besar
dari perusahaan perdagangan/ eceran, karena harus mengadakan
investasi yang relatif besar dalam bahan baku, barang dalam proses,
dan persediaan barang jadi.
b. Waktu yang dibutuhkan untuk memprodusir atau memperoleh barang
yang akan dijual serta harta per -satuan dari barang tersebut.
Makin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memprodusir atau
untuk memperoleh barang tersebut, maka makin besar juga modal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kerja yang dibutuhkan.
c. Syarat pembelian bahan atau barang dagangan
Jika syarat kredit yang diterima pada waktu pembelian
menguntungkan, makin sedikit uang yang harus diinvestasikan dalam
persediaan bahan ataupun barang dagangan dan sebaliknya.
d. Syarat penjualan
Semakin lunak kredit yang diberikan oleh suatu perusahaan
kepada para pembeli akan mengakibatkan semakin besarnya jumlah
modal kerja yang harus diinvestasikan dalam piutang. Untuk
memperkecil resiko adanya piutang yang tak tertagih, sebaiknya
diberikan potongan tunai pada para pembeli, karena dengan demikian
pembeli akan tertarik untuk segera membayar hutangnya apa periode
diskonto tersebut.
e. Tingkat perputaran persediaan
Yaitu menunjukkan berapa kali persediaan tersebut akan diganti
dalam arti dibeli atau dijual kembali. Makin tinggi tingkat perputaran
persediaan, maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan (terutama yang
harus diinvestasikan dalam persediaan) makin rendah.
Jadi pada pokoknya besar kecilnya modal kerja tergantung pada
dua faktor yaitu (Bambang Riyanto,2001:64):
a. Periode perputaran/ periode berikutnya modal kerja. Yaitu meliputi
jangka waktu pemberian kredit beli, lama penyimpanan bahan, lama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
proses produksi, lama penyimpanan barang jadi di gudang, dan jangka
waktu penerimaan piutang.
b. Pengeluaran kas rata -rata
setiap
harinya.
Merupakan
jumlah
pengeluaran kas setiap harinya untuk keperluan pembelian bahan
mentah, bahan pembantu, pembayaran upah buruh, dan biaya-biaya
lainnya.
Meskipun jumlah pengeluaran setiap harinya tetap, tetapi periode
perputarannya makin lama, sehingga jumlah modal kerja yang dibutuhkan
akan makin besar. Demikian juga meskipun periode perputarannya tetap,
tetapi jumlah pengeluarannya tetap, tetapi jumlah pengeluaran kas tiap
harinya makin besar, maka kebutuhan modal kerjanya pun makin besar.
5. Penentuan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja
Apabila perusahaan hanya menjalankan usaha satu kali saja maka
kebutuhan modal kerjanya cukup sebesar modal kerja yang dikeluarkan
selama satu periode perputaran saja, tetapi tidak demikian pada umumnya
perusahaan didirikan. Perusahaan didirikan biasanya untuk seterusnya di
mana setiap hari terdapat aktivitas usaha, sehingga jumlah modal kerja
yang dibutuhkan minimal sebesar modal pengeluaran setiap harinya
dikalikan dengan periode perputarannya.
Perhitungan kebutuhan modal kerja tersebut dirumuskan sebagai
berikut (Bambang Riyanto, 2001:65):
Kebutuhan
modal kerja
=
Pengeluaran
kas/hari
x
Periode terikatnya modal kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Sedangkan menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002:40)
perhitungan kebutuhan modal kerja dapat dirumuskan sebagai berikut:
Kebutuhan = Periode Perputaran x Rata-rata Pengeluaran
Modal Kerja
Modal Kerja
Kas per Periode
6. Unsur-Unsur Modal Kerja
Modal kerja merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi
suatu perusahaan. Karena tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat
memenuhi kebutuhan untuk kegiatan sehari-harinya dan kewajiban
lainnya. Adapun yang termasuk unsur modal kerja adalah aktiva lancar
(current assets) dan hutang lancar (current liabilities). Maka yang perlu
diketahui adalah komponen-komponen yang ada pada current assets dan
current liabilities itu sendiri.
Current assets itu meliputi (Nur Fatah, 1992 : 1):
a. Persediaan (Inventories Stocks)
Persediaan ini meliputi:
- Bahan baku (row material)
- Barang dalam proses (work in process)
- Barang jadi (finished goods)
b. Piutang dagang (Debitors or Account Receivable)
Merupakan piutang jangka pendek perusahaan, biasanya berasal dari
penjualan kredit.
c. Porsekot (Prepayment of Expenses Paid Advanced)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Merupakan biaya yang telah dibayar sebelum barang atau pelayanan
diterima.
d. Investasi Jangka Pendek (Short-Term Investment)
Merupakan surplus kas yang ditanamkan pada waktu jangka pendek
yang lain.
e. Kas (Cost and Bank Balances)
Rekening ini meliputi uang tunai yang ada pada bank-bank dalam
bentuk deposito ataupun current account.
Sedangkan yang merupakan kewajiban angka pendek yang harus
dipenuhi perusahaan dalam jangka waktu kira-kira dari satu tahun, meliputi:
a. Hutang Dagang (Trade Creditors)
Merupakan sumber pembelanjaan jangka pendek, biasanya tidak lebih
dari dua bulan.
b. Biaya Yang Harus Dibayar (Accrued Expenses)
Merupakan hutang terhadap pelayanan atau servis yang diperoleh,
misalnya hutang sewa, gaji, bunga dan sebagainya.
c. Pinjaman Bank (Bank Loans)
Merupakan pinjaman pada Bank yang berjangka waktu pendek,
misalnya tiga atau enam bulan dan sebagainya.
d. Hutang divident (Proposed Divident)
Divident akhir biasanya belum dibagi sampai rapat umum tahunan
(Annual General Meeting).
e. Hutang Jangka Pendek (Short-Term Loans)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Merupakan hutang yang diperoleh dari pihak luar dalam jangka pendek.
f. Hutang Pajak (Tax Payment Due)
Merupakan tanggungan pajak yang harus dibayar dalam jangka waktu
satu tahun.
Pada
umumnya
komponen
modal
kerja
suatu
perusahaan
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut (Suwartoyo, 1998:30):
a. Sifat dari perusahaan itu sendiri.
b. Faktor-faktor ekonomi seperti kegiatan industri nasional secara
keseluruhan.
c. Pengaruh pemerintah terhadap pengendalian kredit.
d. Tingkat bunga bank dan jumlah uang yang beredar.
e. Tersedianya bahan mentah.
f. Kebijaksanaan yang ada dalam perusahaan itu sendiri.
7. Perputaran Modal Kerja
Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam
perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan terus hidup dan dalam
keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja dimulai pada saat dana
diinvestasikan ke kas, piutang dan persediaan yang tercermin dalam
komponen-komponen modal kerja sebagai aktiva lancar, sampai dimana
dana tersebut kembali dalam bentuk uang tunai.
Periode perputaran modal kerja tergantung dari perputaran masingmasing komponen atau unsur-unsur modal kerja tersebut. Makin pendek
periode perputarannya, atau makin cepat perputarannya, maka makin tinggi
tingkat perputarannya (turn over rate nya).
Periode perputaran barang dagangan adalah lebih pendek
dibanding dengan perputaran barang yang mengalami proses produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Perputaran barang dagangan dapat digambarkan se bagai berikut (Bambang
Riyanto, 2001: 62):
a. Penjualan dengan kredit:
Kas1 → Barang → Piutang → Kas2
↑
↑
↑
Pembelian Penjualan Penerimaan uang
b. Penjualan dengan tunai:
Kas1 → Barang → Kas2
↑
↑
Pembelian
Penjualan/Penerimaan uang
Sedang skema perputaran barang yang mengalami proses produksi
adalah sebagai berikut:
Upah Buruh
Barang Jadi → Piutang → Kas 2
Kas 1
Material
Penjualan
Penerimaan Uang
Proses Produksi
8. Sumber Dana Untuk Modal Kerja
Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan berasal dari
(Munawir, 1998 : 121):
a. Hasil Operasi Perusahaan
Adalah jumlah net income yang nampak dalam laporan
perhitungan rugi laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi.
Jumlah ini menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
operasi perusahaan yaitu dengan menganalisa laporan perhitungan rugi
laba perusahaan tersebut. Dengan adanya keuntungan atau laba dari
usaha perusahaan, dan apabila laba tersebut tidak diambil oleh pemilik
perusahaan, maka akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan
Biaya -biaya operasi perusahaan pada dasarnya terdiri dari biaya
tunai, yang memerlukan pengeluaran uang atau menimbulkan hutang
yang juga akan menyebabkan penggunaan modal kerja, seperti upah,
gaji, premi asuransi. Di samping itu ada juga biaya yang tidak
memerlukan pengeluaran uang atau tidak menimbulkan hutang yang
pada akhirnya akan menggunakan modal kerja, seperti depresiasi,
amortisasi, dan diskonto obligasi maupun aktiva intangibel lainnya.
Meskipun biaya-biaya yang ternasuk kelompok kedua ini dalam
menentukan net income, tetapi biaya -biaya tersebut harus dikeluarkan
dalam menghitung jumlah modal kerja yang berasal dari operasi
perusahaan. Proses pembebanan depresiasi dan amortisasi terhadap
penghasilan perusahaan merupakan perubahan dari aktiva tetap dan
aktiva intangible menjadi modal kerja.
b. Keuntungan dari penjualan sura t-surat berharga (investasi jangka pendek)
Penjualan surat berharga yang dimiliki perusahaan akan
memberikan keuntungan, yang akan menyebabkan terjadinya perubahan
dalam unsur modal kerja dari bentuk surat berharga menjadi uang kas.
Keuangan yang diperole h dari penjualan surat-surat berharga ini
merupakan suatu sumber bertambahnya modal kerja. Sebaliknya bila
terjadi kerugian dalam penjualan tersebut maka modal kerja menjadi
berkurang. Sedang bila surat-surat berharga tersebut dijual dengan harga
jual yang sama dengan harga perolehannya (tidak laba atau tidak rugi),
maka besarnya modal kerja tidak akan berubah.
c. Penjualan aktiva tidak lancar
Sumber lain penambahan modal kerja adalah hasil penjualan aktiva
tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak
diperlukan lagi oleh perusahaan. Bila hasil penjualan tersebut tidak
segera digunakan untuk mengganti aktiva yang bersangkutan, maka akan
terjadi adanya modal kerja yang berlebihan.
d. Penjualan saham atau obligasi
Yaitu dengan melakukan emisi saham baru atau meminta kepada
para pemilik perusahaan untuk menambah modalnya, atau dengan
mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang jangka panjang lainnya untuk
memenuhi kebutuhan modal kerjanya. Tapi penjualan obligasi yang
terlalu besar dari kebutuhan modal kerja dalam keadaan yang berlebihan.
Di samping sumber-sumber tersebut di atas, sumber lain yang
dapat diperoleh perusahaan untuk menambah aktiva lancarnya (walau tidak
mengakibatkan modal kerja bertambah) misalnya dari pinjaman/kredit dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
bank dan pinjaman-pinjaman jangka pendek lainnya serta hutang dagang
yang diperoleh dari para supplier. Di sini bertambahnya aktiva lancar
dibarengi dengan bertambahnya hutang lancar sehingga modal kerja (dalam
arti net working capital) tidak berubah.
Dari uraian tentang sumber-sumber modal kerja tersebut di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah apabila
(Munawir,1998:123):
a. Adanya kenaikan sektor modal baik dari laba ataupun pengeluaran
modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan.
b. Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan
bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap
maupun melalui proses depresiasi.
c. Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi,
hipotek atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan
bertambahnya aktiva lancar.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa modal kerja akan
bertambah yang diimbangi dengan perubahan dalam pos tidak lancar (non
current account).
B. Analisis Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Analisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja merupakan
laporan keuangan yang menunjukkan kenaikkan dan penurunan modal kerja
dari tahun ke tahun serta menunjukkan penyebab terjadinya kenaikan atau
penurunan modal kerja.
Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002:49) laporan modal
kerja akan menunjukkan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
1. Perubahan yang terjadi untuk setiap jenis atau elemen modal kerja yaitu
perubahan masing-masing pos aktiva lancar atau hutang lancar dan
perubahannya secara keseluruhan dalam periode tertentu.
2. Sebab-sebab terjadinya perubahan modal kerja dan dari mana modal kerja
diperoleh serta berbagai penggunaan modal kerja tersebut.
Tujuan perusahaan menyusun laporan perubahan modal kerja adalah
untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya perubahan modal kerja selama
periode yang bersangkutan. Laporan ini sangat berguna bagi manajemen untuk
mengadakan pengawasan terhadap modal kerja dan agar sumber-sumber
modal kerja dapat digunakan secara efektif di masa mendatang. Adapun
langkah-langkah dalam menyusun analisis sumber dan penggunaan modal
kerja adalah (Syafarudin Alwi, 1993:229):
1. Menyusun laporan perubahan modal kerja pada dua saat neraca.
2. Mengelompokkan perubahan unsur -unsur non current account yang dapat
memperbesar dan memperkecil modal kerja.
3. Mengelompokkan perubahan unsur -unsur dalam laporan rugi laba,
terutama laba ditahan ke dalam golongan perubahan yang memberikan
efek memperbesar dan memperkecil data.
4. Menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja.
C. Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja
Peran modal kerja sangat penting dalam perusahaan oleh karena itu
modal kerja harus dikelola secara efektif. Perusahaan yang tidak memiliki
modal kerja yang cukup akan kesulitan memperluas usahanya. Selain itu
perusahaan tidak bisa membayar kewajiban jika tidak tepat waktu dan akan
menghadapi masalah likuiditas. Investasi modal kerja merupakan proses terus
menerus setelah beroperasi yang dipengaruhi oleh (Agus Sartono, 1990: 149):
1. Tingkat investasi aktiva lancar perusahaan oleh karena itu
2. Proporsi utang jangka pendek yang digunakan
3. Tingkat investasi pada setiap jenis aktiva lancar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
4 Sumber tenaga yang spesifik
Kebutuhan dana meliputi invesatasi aktiva lancar dan aktiva tetap.
Aktiva lancar dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu aktiva lancar permanen
dan aktiva lancar berfluktuasi. Fluktuasi yang terjadi dipengaruhi oleh siklus
permintaan.
Bagi perusahaan sangat penting menganalisis kebutuhan aktiva lancar
yang permanen dan berfluktuasi. Yang permanen sebesar modal kerja
minimum yang harus tersedia selama satu tahun. Terdapat tiga alternatif
pemenuhan kebutuhan dana yang berkaitan dengan aktiva lancar yaitu(Nur
Fatah,1992:164):
1. Kebijakan Konservatif
Peningkatan penjualan biasanya akan diikuti oleh penambahan
current assets. Meningkatnya current assets diperlukan adanya
penambahan modal. Modal dapt diperoleh dari modal sendiri dan dari
hutang, baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
2. Kebijakan Moderat
Kebijakan modal kerja moderat dalam memenuhi kebutuhan dana
untuk current assets temporer seluruhnya dipenuhi dengan sumber jangka
pendek. Sumber dana jangka panjang digunakan untuk memenuhi fixed
assets dan current assets permanen.
3. Kebijakan Agresif
Kebijakan ini menggunakan sumber dana jangka panjang untuk
membiayai kebutuhanfixed assets dan sebagian sebagian current asets
permanen. Sebagian current assets permanen dan current assets temporer
dipenuhi dari sumber dana jangka pendek.
Efektivitas
menggunakan
pengelolaan
Kebijakan
modal
kerja
Konservatif.
Hal
dapat
ini
diketahui
dimaksudkan
dengan
untuk
memperkecil resiko meskipun akan memperkacil keuntungan yang diharapkan
tersedia untuk pemegang saham karena biaya utang jangka panjang lebih besar
dari biaya utang jangka pendek. Biaya utang jangka panjang lebih besar dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
resiko jangka pendek.
D. Efisiensi Penggunaan Modal Kerja
Penggunaan modal kerja dalam perusahaan harus diusahakan seefisien
mungkin sehingga kelebihan dana yang ada dapat dialokasikan ke pos-pos lain
yang lebih menguntungkan. Lebih jauh hal ini tentunya dapat menghindarkan
perusahaan dari pemborosan modal kerja/inefisiensi modal kerja yang dapat
mengurangi keuntungan yang diraih perusahaan karena tetap mengeluarkan
dana yang tidak menguntungkan tersebut.
Pada umumnya tiap akhir tahun (satu periode akuntansi), perusahaan
menyusun laporan keuangan, dengan maksud dapat memberikan informasi
keuangan dan kegiatan-kegiatannya kepada yang berkepentingan dengan
perusahaan tersebut sebagai bahan pertimbangan di dalam pengambilan
keputusan-keputusan ekonomi. Bagi para pihak luar seperti kreditur, laporan
keuangan bermanfaat untuk mengetahui sampai sejauh mana perusahaan
memanfaatkan modal yang ditanamkan. Bagi para pemilik atau pemegang
saham, laporan keuangan dapat memberikan informasi sampai seberapa besar
perusahaan dapat memberikan keuntungan yang diharapkan.
Pada umumnya laporan keuangan itu sendiri terdiri dari neraca dan
perhitungan rugi laba serta laporan perubahan modal. Untuk menganalisa
laporan keuangan tersebut yaitu dengan digunakan ratio keuangan. Analisa
dilakukan dengan menghubungkan berbagai eleman yang ada dalam laporan
keuangan.
Selanjutnya
dilakukan
interpretasi
hasil
analisa
untun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
menggambarkan keadaan atau kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pada
umumnya ratio keuangan perusahaan diklasifikasikan menjadi ratio likuid itas,
leverage, aktivitas, dan probabilitas
E. Alat Untuk Menganalisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja
Alat-alat
analisis
yang
digunakan
untuk
mengukur
efisiensi
penggunaan modal kerja adalah rasio aktivitas, yaitu rasio yang digunakan
untuk mengukur sampai seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
mengelola sumber-sumber dananya. Rasio aktivitas yang digunakan adalah:
1. Analisa Cash Turn Over
Cash turn over memberikan informasi tentang kemampuan dana
yang tertanam dalam keseluruhan kas perputaran dalam satu periode
tertentu (Syafaruddin Alwi, 1993:39).
Penjualan Bersih
Analisa Cash Turn Over =
Kas Rata-rata
2. Analisa Receivable Turn Over
Receivable turn over memberikan informasi tentang kemampuan
dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam satu periode. Semakin
tinggi perputaran piutang perusahaan berarti modal kerja yang tertanam
dalam piutang rendah dan dapat dikatakan penggunaan modal kerja
semakin efisien (Syafaruddin Alwi, 1993:39).
Penjualan Kredit
Receivable Turn Over =
x 1 Kali
Piutang Rata -rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3. Inventory Turn Over
Inventory turn over ini mengukur hubungan persediaan serta
volume penjualan. Rasio ini meliputi rasio perputaran persediaan bahan
baku, rasio perputaran barang dalam proses dan rasio perputaran
persediaan barang jadi. Semakin tinggi perputaran persediaan berarti
semakin kecil investasi perusahaan yang tertanam dalam persediaan, maka
berarti penggunaan modal kerja semakin efisien (Syafaruddin Alwi,
1993:39).
a. Perputaran Persediaan Bahan Baku
Biaya Pemakaian Bahan Baku
=
X 1 Kali Putaran
Persediaan Bahan Baku Rata -Rata
b. Perputaran Barang Dalam Proses
Harga Pokok Produksi
=
X 1 Kali Putaran
Persediaan Barang Dalam Proses Rata -Rata
c. Perputaran Persediaan Barang Jadi
Harga Pokok Penjualan
=
X 1 Kali Putaran
Persediaan Barang Jadi Rata-Rata
4. Perputaran Modal Kerja
Yaitu memberikan informasi tentang kemampuan dana yang
tertanam dalam aktiva lancar yang berputar dalam satu periode tertentu
atau kemampuan modal kerja bruto untuk menghasilkan revenue
(Syafaruddin Alwi, 1993:39).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Penjualan
Perputaran Modal Kerja =
Modal Kerja Rata -Rata
Modal Kerja Rata Rata = Modal Kerja Awal + Modal Kerja Akhir
2
F. Analisa Trend
Trend adalah perkembangan jika penjualan dalam runtut waktu yang
dapat digambarkan dalam garis lurus. Kekuatan dasar yang mempengaruhi
trend dari seri perubahan populasi, perubahan harga, perubahan teknologi dan
perubahan produktivitas.
Analisa trend merupakan salah satu teknik analisa laporan keuangan
termasuk metode analisis horisontal. Ada beberapa cara perhitungan yang
digunakan dalam trend antara lain metode least square. Metode ini dipakai
untuk menentukan nilai a dan b dengan melakukan perhitungan dengan cara
(Agus Ahyari, 1998:159):
a=
∑Y
n
b=
∑ XY
∑X2
Persamaan trendnya adalah :
Y = a + bX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Ket:
Y: tingkat perputaran
X: waktu
a: nilai trend periode dasar
b: trend kecenderungan
n: jumlah tahun data
G. Rentabilitas
Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
dengan modal yang dimilikinya selama waktu tertentu. Berdasarkan laba yang
diperbandingkan, rentabilitas dapat dibedakan menjadi dua yaitu (Bambang
Riyanto, 2001: 36):
1. Rentabilitas Ekonomi
Merupakan perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri
dan modal asing yang digunakan untuk menghasilkan laba. Besarnya
rentabilitas dapat diketahui dengan mengalikan profit margin dengan
turnover of operating assets.
Rentabilitas Ekonomi = Profit Margin x Turnover of Operating Assets
Atau
Laba Usaha
Rentabilitas Ekonomi =
x 100 %
Aktiva Usaha
2. Rentabilitas Modal Sendiri
Merupakan perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi
pemilik modal sendiri dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan
laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas modal sendiri adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan modalnya
sendiri.
Laba Bersih Setelah Bunga dan Pajak
Rentabilitas Modal Sendiri =
x 100%
Modal Sendiri
H. Kerangka Berpikir
1. Hubungan antara Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja dengan
Rentabilitas Ekonomi
Modal kerja digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Oleh
karena itu modal kerja harus dikelola secara efektif. Efektivitas
pengelolaan modal kerja penting bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Dengan pengelolaan modal kerja yang efektif kemungkinan laba dan
pendapatan perusahaan akan meningkat (Bambang Riyanto, 2001:37).
Efektivitas pengelolaan modal kerja ini akan mempengaruhi tingkat
rentabilitas ekonomi perusahaan. Rentabilitas adalah kemampuan suatu
perusahaan dengan seluruh modal yang ada untuk menghasilkan laba
(Bambang Riyanto, 2001: 36).
Apabila semakin efektif pengelolaan
modal kerja maka rentabilitas ekonomi perusahaanpun akan semakin
tinggi. Jadi ada hubungan yang positif antara efektivitas pengelolaan
modal kerja dengan rentabilitas ekonomi perusahaan.
2. Hubungan antara Efisiensi Pengelolaan Modal Kerja dengan
Rentabilitas Ekonomi
Efisiensi merupakan rasio keluaran terhadap masukan. Efisiensi
pengelolaan modal kerja dapat ditunjukkan dari kemampuan modal kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dalam me nghasilkan keuntungan. Modal kerja dikatakan efisien apabila
modal kerja yang tersedia digunakan secara penuh yang berarti tidak
terjadi pemborosan modal kerja. Efisiensi pengelolaan modal kerja
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan rentabilitas ekonomi
perusahaan (Bambang Riyanto, 2001:37). Rasio rentabilitas ekonomi
mencerminkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dan menunjukkan
efisiensi perusahaan. Efisiensi dapat diketahui dengan membandingkan
laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba
tersebut, atau dengan kata lain menghitung rentabilitas ekonomi (Bambang
Riyanto, 2001: 37). Tingkat rentabilitas ekonomi yang tinggi merupakan
pencerminan efisiensi yang tinggi pula. Apabila rentabilitas ekonomi
meningkat maka efisiensi pengelolaan modal kerja juga semakin
meningkat. Jadi ada hubungan yang positif antara efisiensi pengelolaan
modal kerja dengan rentabilitas ekonomi perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
I. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pendapat yang sifatnya masih sementara. Hipotesis
dari penelitian ini adalah:
1. Ada hubungan yang positif antara efektivitas pengelolaan modal ekrja
dengan rentabilitas ekonomi perusahaan.
2. Ada hubungan yang positif antara efisiensi pengelolaan modal kerja
dengan rentabilitas ekonomi perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan berapa studi kasus. Studi kasus
adalah penelitian tentang subjek tertentu, maka kesimpulan yang ditarik hanya
berlaku pada subjek yang diteliti. Data -data yang diperoleh dalam penelitian
akan diolah, dianalisis dan disimpulkan. Kesimpulan ini hanya berlaku untuk
perusahaan yang bersangkutan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Pene litian mengambil tempat pada CV. Jogja Harpen yang beralamatkan
di Babadan, Purwomartani, Kalasan, Sleman.
2. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai bulan April 2006.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang-orang yang ditunjuk, sebagai pemberi
informasi yang mendukung penelitian ini. Adapun subjek penelitian
tersebut adalah:
a. Kepala Bagian Keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b. Kepala Bagian Administrasi dan Umum
c. Staf-staf lain yang ditunjuk perusahaan
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah laporan keuangan perusahaan selama 5 periode
terakhir.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data -data mengenai gambaran
umum perusahaan dan kegiatan khususnya dalam bidang keuangan dengan
cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang
bersangkutan.
2. Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung pada
objek penelitian. Data yang diperoleh dengan metode ini antara lain adalah
mengenai proses produksi.
3. Dokumentasi
Metode ini dilakukan dengan cara meneliti dan mempelajari arsip-arsip
serta catatan perusahaan yang berhubunga n dengan masalah yang diteliti.
Data yang diperoleh dengan metode ini adalah data mengenai laporan
keuangan perusahaan dan struktur organisasi perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
E. Teknik Analisis Data
1. Untuk menjawab masalah pertama digunakan analisis sumber dan
penggunaan modal kerja. Langkah-langkah dalam analisis adalah sebagai
berikut:
a. Menyusun laporan perubahan modal kerja pada dua saat neraca yaitu
selama periode 2000 sampai dengan 2004.
b. Mengelompokkan perubahan unsur -unsur non current account yang
dapat memperbesar dan memperkecil laba.
c. Mengelompokkan unsur -unsur dalam laporan rugi laba, terutama laba
ditahan ke dalam golongan perubahan yang memberikan efek
memperbesar dan memperkecil laba.
d. Menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja.
Apabila terjadi kelebihan antara sumber dana jangka panjang
dengan penggunaan dana jangka panjang maka dapat digunakan untuk
membiayai kebutuhan jangka pendek dan apabila kebutuhan jangka
pendek telah terpenuhi maka dapat dikatakan pengelolaan modal kerja
perusahaan sudah tepat.
3. Untuk menjawab masalah kedua mengenai pengelolaan modal kerja
semakin efisien atau tidak, akan diketahui dengan cara menghitung
perputaran modal kerja dan perputaran elemen-elemennya. Adapun
langkah-langkah dalam perhitungan efisiensi penggunaan modal kerja
adalah
a. Menghitung perputaran kas selama 5 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
b. Menghitung perputaran persediaan selama 5 tahun
c. Menghitung perputaran piutang selama 5 tahun
d. Menghitung modal kerja selama 5 tahun
e. Menghitung kembali hasil perhitungan perputaran kas, persediaan,
piutang dan modal kerja dengan menggunakan analisis trend.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui titik efisiensi penggunaan
modal kerja. Persaman yang digunakan dalam perhitungan tersebut
yaitu :
Y = a + bX
Dimana :
a=
b=
∑Y
n
∑ XY
∑X
2
Keterangan:
Y
X
a
b
n
: tingkat perputaran
: waktu
: nilai trend periode dasar
: slope/trend kecenderungan
: jumlah tahun data
Penggunaan modal kerja dikatakan semakin efisien bila hasil
perhitungan nilai b positif (+) tetapi sebaliknya bila hasil perhitungan nilai
b negatif (-) maka penggunaan modal kerja dikatakan semakin tidak
efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
4. Untuk menjawab permasalahan ketiga, yaitu apakah ada hubungan antara
keefektifan pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas, langkahlangkahnya adalah sebagai berikut :
a. Menghitung tingkat rentabilitas yang dicapai perusahaan setiap tahun
selama lima periode akuntansi, dengan rumus :
Laba bersih (sebelum pajak)
Rentabilitas modal sendiri = 
Jum lah Aktiva Usaha
b. Untuk mengetahui hubungan antara keefektifan pengelolaan modal
kerja dengan rentabilitas, dilakukan pengujian hipotesis dengan
langkah-langkah sebagia berikut :
1) Analisis korelasi product moment
Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui besarnya korelasi
dan sekaligus arah hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.
Koefisien korelasi adalah ukuran besar kecilnya atau kuat
lernahnya hubungan antara keefektifan pengelolaan modal kerja
dan rentabilitas. Untuk perhitungan keefektifan korelasi (r)
berdasarkan
sekumpulan
data
(X,Y)
menggunakan rumus (Sugiyono, 2004: 182):
r =
n∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{n∑ X 2 − (∑ X )2 }{ n∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
r = koefisien korelasi
n = jumlah data
X = keefektifan pengelolaan modal kerja
Y = rentabilitas
berukuran
n
dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Interpretasi koefis ien korelasi (Sugiyono, 2004: 183)
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
Bila r positif, maka korelasi antara dua variabel bersifat searah,
denga n kata lain kenaikan atau penurunan nilai X terjadi bersamasama dengan kenaikan atau penurunan nilai Y. Bila r negatif, maka
kenaikan nilai X terjadi bersama-sama dengan penurunan nilai Y.
2) Uji signifikansi
Pengujian signifikansi dilakukan untuk mengetahui signifikan atau
tidak signifikan dari korelasi r. Uji signifikansi dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menentukan formulasi Hipotesis
H0 : p = 0, Tidak ada hubungan yang signifikan antara
keefektifan penggunaan
modal
kerja
dengan
rentabilitas.
Ha : ρ # 0, Ada hubungan yang signifikan antara keefektifan
penggunaan modal kerja dengan rentabilitas.
b) Diterapkan taraf signifikansi α= 0,05 dengan derajat kebebasan
n -2, sebagaimana biasa digunakan dalam statistik sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
c) Menentukan kriteria pengujian dengan uji dua pihak.
H0 diterima jika: - t (1− 1 2α ; n −2 ) < t < t (1− 12 α ; n− 2)
H0 ditolak jika: t > t (1− 12 α ; n−2) atau t < - t (1− 12 α ; n−2 )
d) Uji signifikansi variabel bebas dengan rumus t hitung
(Sugiyono, 2004: 184):
t=
r n− 2
1− r2
dengan;
t = t hasil perhitungan
r = koefisien korelasi
n = jumlah data
e) Membandingkan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel,
kemudian mengambil keputusan, apakah H 0 diterima atau
ditolak.
H0 diterima jika : - t (1 − 12 α ; n −2 ) < t < (1 − 12 α ; n −2 )
H0 ditolak jika : t > (1 − 1 2α ; n −2 ) atau t < - (1 − 1 2α ; n −2 )
5. Untuk menjawab permasalahan keempat yaitu apakah ada hubungan
antara efisiensi penggunaan modal kerja dengan rentabilitas, langkahIangkalnya adalah sebagai berikut:
a. Menghitung tingkat rentabilitas yang dicapai perusahan setiap tahun
selarna lima periode akuntansi, dengan rumus:
Laba Bersih Setelah Pajak
Rentabilitas = 
Modal Sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
b. Untuk mengetahui hubungan antara efisiensi pengelolaan modal kerja
dengan rentabilitas, dilakukan pengujian hipotesis dengan langkahlangkah sebagai berikut:
1) Analisis korelasi product moment
Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui besarnya korelasi
dan sekaligus arah hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.
Koefisien korelasi adalah ukuran besar kecilnya atau kuat
lernahnya hubungan antara efisiensi pengelolaan modal kerja
dengan rentabilitas. Untuk perhitungan koefisien korelasi (r)
berdasarkan
sekumpulan
data
(X,Y)
berukuran
menggunakan rumus (Sugiyono., 2004: 182):
r =
n ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{n ∑ X 2 − (∑ X )2 }{ n∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
r = koefisien korelasi
n = jumlah data
X = efisiensi pengelolaan modal kerja
Y = rentabilitas
Interpretasi koefisien korelasi (Sugiyono, 2004: 183)
Interval Koefisien
Tingkat H ubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
n
dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Bila r positif, maka korelasi antara dua variabel bersifat searah,
dengan kata lain kenaikan atau penurunan nilai X terjadi bersamasama dengan kenaikan atau penurunan nilai Y. Bila r negatif, maka
kenaikan nilai X terjadi bersama-sama dengan penunman nilai Y.
2) Uji signifikansi
Pengujian signifikansi dilakukan untuk mengetahui signifikan atau
tidak signifikan dari korelasi r. Uji signif ikansi dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menentukan formulasi Hipotesis
H0 : p = 0, Tidak ada hubungan yang signifikan antara efisiensi
penggunaan modal kerja dengan rentabilitas.
Ha : ρ # 0, Ada hubungan yang signifikan antara efisiensi
penggunaan modal kerja dengan rentabilitas.
b) Diterapkan taraf signifikansi α= 0,05 dengan derajat kebebasan
n -2, sebagaimana biasa digunakan dalam statistik sosial.
c) Menentukan kriteria pengujian dengan uji dua pihak.
H0 diterima jika: - t (1 − 1 α ; n −2 ) < t < t (1 − 1 α ; n −2 )
2
2
H0 ditolak jika: t > t (1 − 12 α ; n −2 ) atau t < - t (1 − 12 α ; n −2 )
Uji signifikansi variabel bebas dengan rumus t hitung (Sugiyono,
2004: 184):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
t=
r n− 2
1− r2
dengan;
t = t hasil perhitungan
r = koefis ien korelasi
n = jumlah data
d) Membandingkan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel,
kemudian mengambil keputusan, apakah H 0 diterima atau
ditolak.
H0 diterima jika : t hitung < ttabel
H0 ditolak jika : : t hitung > ttabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
CV. Jogja Harpen adalah sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang pembahanan kayu dan handycraft. CV. Jogja Harpen berdiri pada
tahun 1998 dan yang memprakarsai berdirinya perusahaan ini adalah Bapak
Rudi Setyawan. Pada awalnya perusahaan ini bergerak dibidang trading
handycraft tetapi sejalan dengan perkembangan perusahaan maka pada tahun
2000 perusahaan berubah menjadi pembahanan kayu dan mengerjakan sendiri
berbagai macam handycraft.
Adapun hal-hal yang mendorong dan menjadi tujuan didirikannya CV.
Jogja Harpen adalah sebagai berikut :
1. Membantu
pemerintah
dalam
menanggulangi
pengangguran
serta
meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya di wilayah sekitar
perusahaan itu sendiri.
2. Membantu pemerintah dalam menggalakkan program industri kecil dan
menengah.
3. Memperoleh keuntungan.
Berawal dari tujuan perusahaan tersebut di atas dari tahun ke tahun
CV. Jogja Harpen mengalami perkembangan yang cukup berarti.
Perkembangan perusahaan ini dapat dilihat dari jumlah permintaan yang terus
meningkat per tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
B. Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan merupakan alat yang memuat tugas,
wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam suatu organisasi,
dalam hal ini adalah perusahaan. Dengan adanya pembagian tugas, wewenang
dan tanggung jawab, maka pimpinan perusahaan dapat dengan mudah
mengkoordinir masing-masing bagian.
Struktur Organisasi CV. Jogja Harpen adalah sebagai berikut :
DIREKTUR
DEWAN DIREKSI
Manj. Personalia & Logistik
Manj. Keuangan
Manj. Purchasing
Manj. Produksi
Kepala Bagian
Kepala Bagian
Kepala Bagian
Kepala Bagian
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian
organisasi pada CV. Jogja Harpen adalah sebagai berikut :
1. Direktur
1.Mengawasi Dewan Dir eksi dalam menjalankan tugasnya
2.
Mene ntukan kebijaksanaan perusahaan.
2. Dewan Direksi
Melakukan pengawasan, pengarahan dan petunjuk guna mendapa tkan
langkah kerja yang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Membuat rancangan kelangsungan produksi pada masa yang akan datang.
Menerima laporan dari manajer dan kepala bagian masing-masing
departemen.
Bekerja sama dengan direktur untuk mengambil langkah-langkah dalam
mengatasi masala h yang ada pada perusahaan.
Manajer Personalia dan Logistik
Mempekerjakan karyawan sesuai dengan kemampuannya.
Menciptakan suasana kerja yang nyaman dengan memelihara hubungan
kerja yang harmonis diantara kartawan.
Memberikan bimbingan kepada karyawan agar memperoleh kemajuan dan
mutu pekerjaannya.
Manajer Keuangan
Menyelenggarakan administrasi keuangan.
Membuat konsep kalkulasi harga pokok.
Membuat laporan keuangan.
Membuat anggaran pendapatan dan belanja perusahaan.
Manajer Purchasing
Menjalankan transaksi pembelian bahan baku dan alat-alat produksi.
Membuat laporan dan catatan transaksi pembelian.
Menjalankan transaksi penjualan hasil produksi.
Membuat laporan dan catatan transaksi penjualan.
Manajer Produksi
Menyelenggarakan proses produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Menyediakan bahan baku.
Menyimpan hasil produksi.
Kepala Bagian
Melakukan pengawasan, pengarahan dan petunjuk kepada karyawan.
Membuat rencana dan menyusun persiapan produksi.
Karyawan
Melakukan proses produksi.
Melakukan pengepakan dan penyimpanan.
Personalia Perusahaan
Sejalan dengan perkembangan perusahaan, maka karyawan yang dimiliki CV.
Jogja Harpen bertambah pula jumlahnya. Pada awalnya CV. Jogja
Harpen hanya memiliki 4 orang karyawan sekarang telah menjadi
75 orang karyawan.
Dalam memberikan upah kepada karyawannya, CV. Jogja Harpen
menggunakan sistem upah bulanan yang dibayarkan setiap tanggal 1. Dan bila
terjadi lembur maka upah tetap akan ditambah dengan upah lembur.
CV. Jogja Harpen dalam mencari dan memperoleh tenaga kerja
dilakukan dengan proses seleksi. Proses seleksi dilaksanakan untuk mencari
karyawan yang mempunyai kemampuan yang sesuai dengan yang dibutuhkan
oleh perusahaan. Sedangkan usaha yang dilakukan perusahaan untuk
meningkatkan mutu karyawan adalah mengadakan training untuk karyawan
baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Keuangan
Pada awal berdirinya modal kerja CV. Jogja Harpen diperoleh dari setoran
pemilik perusahaan. Setelah itu modal juga diperoleh dari pinjaman
dari bank. Dan dari tahun ke tahun permodalan perusahaan makin
berkembang dan makin besar.
Produksi dan Pemasaran
Dalam melaksanakan proses produksi CV. Jogja Harpen membutuhkan bahan
baku yang berupa kayu mentah. Bahan baku diperoleh dari daerah
Wonosobo, Purworejo dan Jawa Timur. Dalam produksi bahan
baku yang berupa kayu mentah harus melalui beberapa fase yaitu :
Grade kayu mentah
Pada tahap ini kayu dipisahkan menurut panjang, lebar dan tebal untuk
mengetahui ukuran kayu yang efisien untuk diproses sesuai dengan
kebutuhan. Pada tahap ini juga akan diketahui jumlah batang volume
kayu yang dibutuhkan.
Planner
Pada tahap ini kayu dihaluskan sebelum memasuki tahap selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3. Ribsaw
Pada tahap ini kayu dipotong yang kemudian dinamakan SUS. SUS
adalah kayu yang setiap sisi ukurannya sama
4. Grade SUS
Pada tahap ini kayu dipisahkan menurut jenis, panjang, lebar dan tebal.
Setelah melalui tahap-tahap tersebut di atas, kemudian kayu diproses
menjadi handycraft
Setelah selesai diproduksi maka hasil produksi segera dipasarkan.
Pemasaran dari hasil produksi CV. Jogja Harpen adalah dipajang di show
room-show room yang telah bekerja sama dengan CV. Jogja Harpen. Selain
itu hasil produksi juga dijual kepada pihak-pihak yang telah memesan terlebih
dahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh data-data yang
akan dipergunakan untuk menganalisis hubungan antara efektivitas dan
efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas perusahaan. Data-data
tersebut meliputi laporan neraca periode 2000 sampai dengan 2005, laporan
laba rugi periode 2001 sampai dengan 2005, laporan harga pokok produksi
periode 2001 sampai dengan 2005. Data -data tersebut berturut -turut dapat
dilihat pada keterangan di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
1. Laporan Neraca
Tabel 5.1
CV Jogja Harpen
Laporan Neraca
per 31 Desember 2000 – 2005
Rekening
2000
2001
2002
2003
2004
2005
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas
49.501.000
58.501.300
50.524.200
289.322.400
111.795.500
250.511.500
Deposito
100.925.500
121.410.900
178.052.600
144.282.400
255.153.500
80.220.500
Piutang
171.765.300
169.222.100
195.659.000
167.677.400
295.138.400
436.958.000
38.277.400
27.091.000
62.889.900
66.674.900
152.983.100
123.793.400
28.315.100
42.652.400
94.902.900
47.413.700
125.798.600
189.998.700
231.817.000
299.878.000
317.796.100
301.368.200
351.513.000
384.317.000
2.575.100
5.557.400
15.678.200
13.903.900
2.220.100
16.379.500
623.176.400
723.826.100
Dagang
Persd Bahan
Baku
Persd Barang
Dalam Proses
Persd Barang
Jadi
Biaya
Dibayar
di
Muka
Jumlah
Aktiva
Lancar
Aktiva Tetap
915.502.900 1.130.642.900 1.294.602.200 1.582.178.600
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Harga
672.384.600
722.938.700
787.474.500
896.395.400 1.232.186.100 1.454.291.700
Perolehan
Bangunan
Akum
(420.400.400)
Penyst
(330.192.100)
(372.665.200)
342.192.500
350.273.500
(598.559.500)
(400.741.500)
(752.540.100)
Bangunan
Jumlah
Aktiva
367.074.100
396.653.900
633.626.600
701.751.600
Tetap
TOTAL
965.368.900
1.074.099.600 1.282.577.000 1.527.296.800 1.928.228.800 2.183.930.200
AKTIVA
PASSIVA
Hutang Lancar
Hutang
153.592.200
122.260.900
189.490.400
48.333.900
17.438.900
95.350.800
82.124.700
75.377.000
79.950.600
68.234.400
108.371.100
137.454.100
235.716.900
197.637.900
269.441.000
116.568.300
125.810.000
232.804.900
Modal Sendiri
729.652.000
876.461.700 1.013.136.000 1.410.728.500 1.802.418.800 1.951.125.300
TOTAL
965.368.900
1.074.099.600 1.282.577.000 1.527.296.800 1.928.228.800 2.183.930.200
Dagang
Hutang Lainlain
Jumlah Hutang
Lancar
Modal
PASSIVA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Laporan Rugi - Laba
Tabel 5.2
CV Jogja Harpen
Laporan Rugi – Laba
Periode yang Berakhir 31 Desember 2001 – 2005
Rekening
2001
Penjualan
2002
531.688.500
2003
2004
1.206.805.800 1.966.911.200
2005
2.061.685.800
469.904.400
Harga Pokok Penjualan
Persediaan Barang Jadi 1
Januari
299. 878.000
317.796.100
301.368.200
351.513.000
363.036.700
534.911.800
783.045.300
789.367.100
662.914.700
852.707.900 1.084.413.500
1.140.880.100
231.817.000
Harga Pokok Produk
340.874.900
BTUD
572.691.900
Persediaan Brg Jadi 31
Desember
(299.878.000) (317.796.100) (301.368.200)
Harga Pokok Penjualan
( 351.513.000
(
)
384.317.000 )
( 732.900.500
(272.813.900) (345.118.600) (551.339.700)
Laba Kotor Penjualan
197.090.500
186.569.900
756.563.100
)
1.234.010.700
1.305.122.700
379.143.800
530.592.000
655.466.100)
Biaya Operasional
Biaya Pemasaran
167.917.100
32.314.300
72.669.800
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Biaya Administrasi
15.855.600
33.026.200
45.204.900
44.496.200
58.448.200
69.602.900
27.252.800
Biaya Umum
19.034.700
23.370.700
30.983.800
Total Biaya Operasional
(
(67.204.600)
Biaya Non Operasional
(130.906.400) (235.784.000)
(
(
470.618.200 )
(
(
645.399.800 )
(
(69.919.400)
82.461.100)
42.034.200)
57.552.100 )
121.710.000 )
59.966.500
23.202.400
377.647.900
705.840.400
538.012.900
Laba Bersih
3. Laporan Harga Pokok Produksi
Tabel 5.3
CV Jogja Harpen
Laporan Harga Pokok Produksi
Periode yang Berakhir 31 Desember 2005
Keterangan
2001
2002
2003
Persediaan Bahan Baku Awal
38.277.400
27.091.000
Bahan
Digunakan
Baku
191.397.000
218.488.000
66.674.900
152.983.100
487.962.600
2.067.815.000
554.637.500
2.220.798.100
245.491.200
Tersedia
165.985.200
2005
62.889.900
Pembelian Bahan Baku
127.707.800
2004
308.381.100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Persediaan Bahan Baku Akhir
(62.889.900) (66.674.900)
( 152.983.100)
( 123.793.400)
401.654.400
2.097.004.700
116.078.100
2.573.034.000
(27.091.000)
Biaya Pemakaian Bahan Baku
138.894.200
155.598.100
241.706.200
Biaya Tenaga Kerja Langsung
69.769.800
82.189.900
87.678.400
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Pemeliharaan Aktiva
Tetap
3.918.500
1.843.800
45.492.200
18.063.100
47.437.400
82.725.800
177.499.200
414.287.200
42.652.400
383.527.300
457.939.600
1.281.472.100
343.697.700
1.574.287.400
861.430.200
6.244.326.100
47.413.700
125.798.600
908.843.900
6.370.124.700
94.902.900
Jumlah Barang Dalam Proses
setahun
111.474.400
487.422.600
Barang Dalam Proses Awal
28.315.100
127.102.900
158.038.000
Jumlah Biaya Produksi
355.212.200
97.510.900
67.815.600
Jumlah BOP
146.548.200
152.080.000
37.870.900
Biaya Lain-lain
81.048.400
122.080.000
49.630.700
Biaya Tenaga Kerja Tidak
Langsung
13.632.400
2.720.800
Biaya Penyusutan
43.518.200
12.632.400
582.325.500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Barang Dalam Proses Akhir
(
(
(
42.652.400)
94.902.900)
47.413.700)
Harga Pokok Produksi
340.874.900
363.036.700
( 125.798.600)
( 189.998.700)
783.045.300
6.180.126.000
534.911.800
B . Analisis Data
1. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Untuk menjawab rumusan masalah pertama dilakukan analisis
sumber dan penggunaan modal kerja. Adapun langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut :
a. Tahun 2001
1) Menyusun laporan neraca yang diperbandingkan
Tabel 5.4
CV. Jogja Harpen
Neraca Yang Diperbandingkan
31 Desember 2000, 2001
Rekening
31 Desember
2000
2001
Perubahan
Debet
Kredit
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas
49.501.000
58.014.300
8.513.300
Deposito
100.925.500
121.410.900
20.485.400
Piutang Dagang
171.765.300
169.222.100
2.543.200
Persd. bahan baku
38.277.400
27.091.000
11.186.400
Persd. barang dalam
28.315.100
42.652.400
14.337.300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
proses
Persd. barang jadi
Biaya dibayar di muka
Jumlah Aktiva Lancar
231.817.000
299.878.000
68.061.000
2.575.100
5.557.400
2.982.300
623.176.400
723.826.100
675.384.600
722.938.700
Aktiva Tetap
Harga Perolehan
50.554.100
Bangunan
Akum penyst Bangunan
(330.192.10 (372.665.200
0)
)
Jumlah Aktiva tetap
342.192.500
350.273.500
TOTAL AKTIVA
965.368.900
1.074.099.60
42.473.100
0
PASSIVA
Hutang lancar
Hutang Dagang
153.592.200
122.260.900
31.331.300
Hutang lain-lain
82.124.700
75.377.000
6.747.700
Jumlah hutang Lancar
235.716.900
197.637.900
Modal Sendiri
729.652.000
876.461.700
146.809.70
0
Total Passiva
965.368.900
1.074.099.60
0
JUMLAH
203.012.40
203.012.40
0
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2) Menyusun Laporan Perubahan Modal Kerja
Tabel 5.5
CV. Jogja Harpen
Laporan Perubahan Modal Kerja
Untuk Periode 2000/2001
Rekening
31 Desember
2000
2001
Perubahan
Debet
Kredit
Aktiva Lancar
Kas
49.501.000
58.014.300
8.513.300
Deposito
100.925.500
121.410.900
20.485.400
Piutang Dagang
171.765.300
169.222.100
2.543.200
Persd. bahan baku
38.277.400
27.091.000
11.186.400
Persd. barang dalam
28.315.100
42.652.400
14.337.300
231.817.000
299.878.000
68.061.000
2.575.100
5.557.400
2.982.300
Hutang Dagang
153.592.200
122.260.900
31.331.300
Hutang lain-lain
82.124.700
75.377.000
6.747.700
proses
Persd. barang jadi
Biaya dibayar di muka
Hutang lancar
152.458.30
0
13.729.600
138.728.70
0
152.458.30
152.458.30
0
0
Kenaikan Modal Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3) Membuat Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
CV. Jogja Harpen
Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2001
Sumber Modal Kerja
- Penyusutan aktiva tetap
42.473.100
- Penambahan modal kerja
146.809.700
__________ +
Jumlah sumber modal kerja
189.282.800
Penggunaan Modal kerja
- Penambahan bangunan
50.554.100
Jumlah penggunaan modal kerja
50.554.100 -
Kenaikan modal kerja
138.728.700
4) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja terlihat
bahwa terjadi kenaikan modal kerja sebesar Rp 138.728.700,00.
Kenaikan tersebut disebabkan adanya penambahan gedung sebesar
Rp 50.554.100,00. Sementara sumber dana untuk pembiayaan
tersebut antara lain dari penyusutan aktiva tetap dan penambahan
modal kerja sebesar Rp 189.282.800,00. Dengan demikian kenaikan
modal kerja disebabkan karena adanya
sebagian sumber modal
kerja jangka panjang yang tersisa yang dialokasikan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
membiayai penggunaan modal kerja jangka pendek. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pengelolaan modal kerja tahun 2001 sudah
efektif.
b. Tahun 2002
1) Menyusun laporan neraca yang diperbandingkan
Tabel 5.6
CV. Jogja Harpen
Neraca Yang Diperbandingkan
31 Desember 2001, 2002
Rekening
31 Desember
2001
2002
Perubahan
Debet
Kredit
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas
58.014.300
50.524.200
7.490.100
Deposito
121.410.900
178.052.600
56.641.700
Piutang Dagang
169.222.100
195.659.000
26.436.900
Persd. bahan baku
27.091.000
62.889.900
35.798.900
Persd. barang dalam
42.652.400
94.902.900
52.250.500
299.878.000
317.796.100
17.918.100
5.557.400
15.678.200
10.120.800
723.826.100
915.502.900
722.938.700
787.474.500
proses
Persd. barang jadi
Biaya dibayar di muka
Jumlah Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Harga Perolehan
Bangunan
64.535.800
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Akum Penyst Bangunan
(372.665.200) (420.400.400
47.735.200
)
Jumlah Aktiva Tetap
TOTAL AKTIVA
350.273.500
367.074.100
1.074.099.600
1.282.577.00
0
PASSIVA
Hutang Lancar
Hutang Dagang
122.260.900
189.490.400
67.229.500
Hutang lain-lain
75.377.000
79.950.600
4.573.600
Jumlah hutang Lancar
197.637.900
269.441.000
Modal Sendiri
876.461.700 1.013.136.00
136.674.300
0
TOTAL PASSIVA
1.074.099.600
1.282.577.00
0
JUMLAH
263.702.700
263.702.700
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2) Menyusun Laporan Perubahan Modal Kerja
Tabel 5.7
CV. Jogja Harpen
Laporan Perubahan Modal Kerja
Untuk Periode 2001/2002
Rekening
31 Desember
2001
2002
Perubahan
Debet
Kredit
Aktiva Lancar
Kas
58.014.300
50.524.200
7.490.100
Deposito
121.410.900
178.052.600
56.641.700
Piutang Dagang
169.222.100
195.659.000
26.436.900
Persd. bahan baku
27.091.000
62.889.900
35.798.900
Persd. barang dalam
42.652.400
94.902.900
52.250.500
299.878.000
317.796.100
17.918.100
5.557.400
15.678.200
10.120.800
Hutang Dagang
122.260.900
189.490.400
67.229.500
Hutang lain-lain
75.377.000
79.950.600
4.573.600
proses
Persd. barang jadi
Biaya dibayar di muka
Hutang lancar
199.166.90
0
79.293.200
119.873.70
0
199.166.90
0
199.166.90
0
Kenaikan Modal Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
3) Membuat Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
CV. Jogja Harpen
Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2002
Sumber Modal Kerja
- Penyusutan aktiva tetap
47.735.200
- Penambahan modal kerja
136.674.300
__________ +
Jumlah sumber modal kerja
184.409.500
Penggunaan Modal kerja
- Penambahan bangunan
64.535.800
Jumlah penggunaan modal kerja
64.535.800
__________ Kenaikan modal kerja
119.873.700
4) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja terlihat
bahwa terjadi kenaikan modal kerja sebesar Rp 119.873.700,00.
Kenaikan tersebut disebabkan adanya penambahan gedung sebesar
Rp 64.535.800,00. Sementara sumber dana untuk pembiayaan
tersebut antara lain dari penyusutan aktiva tetap dan penambahan
modal kerja sebesar Rp 184.409.500,00. Dengan demikian kenaikan
modal kerja disebabkan karena adanya
sebagian sumber modal
kerja jangka panjang yang tersisa yang dialokasikan untuk
membiayai penggunaan modal kerja jangka pendek. Jadi dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
disimpulkan bahwa pengelolaan modal kerja tahun 2001 sudah
efektif.
c. Tahun 2003
1) Menyusun laporan neraca yang diperbandingkan
Tabel 5.8
CV. Jogja Harpen
Neraca Yang Diperbandingkan
31 Desember 2002, 2003
Rekening
31 Desember
2002
2003
Perubahan
Debet
Kredit
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas
50.524.200
289.322.400
238.798.200
Deposito
178.052.600
244.282.400
66.229.800
Piutang Dagang
195.659.000
167.677.400
Persd. bahan baku
62.889.900
66.674.900
Persd. barang dalam
94.902.900
47.413.700
47.489.200
317.796.100
301.368.200
16.427.900
15.678.200
13.903.900
1.774.300
915.502.900
1.130.642.90
27.981.600
3.785.000
proses
Persd. barang jadi
Biaya dibayar di muka
Jumlah Aktiva Lancar
0
Aktiva Tetap
Harga Perolehan
Bangunan
787.474.500
896.395.400
108.920.900
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Akum penyst Bangunan
(420.400.400)
(499.741.500
79.341.100
)
Jumlah Aktiva tetap
TOTAL AKTIVA
367.074.100
396.653.900
1.282.577.000
1.527.296.80
0
PASSIVA
Hutang lancar
Hutang Dagang
189.490.400
48.333.900
141.156.500
Hutang lain-lain
79.950.600
68.234.400
11.716.200
269.441.000
116.568.300
1.013.136.000
1.410.728.50
Jumlah hutang Lancar
Modal Sendiri
0
TOTAL PASSIVA
1.282.577.000
1.527.296.80
0
JUMLAH
570.606.600
570.606.600
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
1) Menyusun Laporan Perubahan Modal Kerja
Tabel 5.9
CV. Jogja Harpen
Laporan Perubahan Modal Kerja
Untuk Periode 2002/2003
Rekening
31 Desember
2002
2003
Perubahan
Debet
Kredit
Aktiva Lancar
Kas
50.524.200
289.322.400 238.798.20
0
Deposito
178.052.600
244.282.400
66.229.800
Piutang Dagang
195.659.000
167.677.400
Persd. bahan baku
62.889.900
66.674.900
Persd. barang dalam
94.902.900
47.413.700
47.489.200
317.796.100
301.368.200
16.427.900
15.678.200
13.903.900
1.774.300
27.981.600
3.785.000
proses
Persd. barang jadi
Biaya dibayar di muka
Hutang lancar
Hutang Dagang
189.490.400
48.333.900 141.156.50
0
Hutang lain-lain
79.950.600
68.234.400
11.716.200
461.685.70
0
93.673.000
368.012.70
0
461.685.70
461.685.70
0
0
Kenaikan Modal Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2) Membuat Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
CV. Jogja Harpen
Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2003
Sumber Modal Kerja
- Penyusutan aktiva tetap
79.341.100
- Penambahan modal kerja
397.592.500
__________ +
Jumlah sumber modal kerja
476.933.600
Penggunaan Modal kerja
- Penambahan bangunan
108.920.900
Jumlah penggunaan modal ker ja
108.920.900
__________ Kenaikan modal kerja
368.012.700
3) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja terlihat
bahwa terjadi kenaikan modal kerja sebesar Rp 368.012.700,00.
Kenaikan tersebut disebabkan adanya penambahan gedung sebesar
Rp 108.920.900,00. Sementara sumber dana untuk pembiayaan
tersebut antara lain dari penyusutan aktiva tetap dan penambahan
modal kerja sebesar Rp 476.933.600,00. Dengan demikian kenaikan
modal kerja disebabkan karena adanya
sebagian sumber modal
kerja jangka panjang yang tersisa yang dialokasikan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
membiayai penggunaan modal kerja jangka pendek. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pengelolaan modal kerja tahun 2003 sudah
efektif.
d. Tahun 2004
1) Menyusun laporan neraca yang diperbandingkan
Tabel 5.10
CV. Jogja Harpen
Neraca Yang Diperbandingkan
31 Desember 2003, 2004
Rekening
31 Desember
2003
2004
Perubahan
Debet
Kredit
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas
289.322.400
111.795.500
177.526.900
Deposito
244.282.400
255.153.500
10.871.100
Piutang Dagang
167.677.400
295.138.400
127.461.000
Persd. bahan baku
66.674.900
152.983.100
86.308.200
Persd. barang dalam
47.413.700
125.798.600
78.384.900
301.368.200
351.513.000
50.144.800
13.903.900
2.220.100
1.130.642.900
1.294.602.20
proses
Persd. barang jadi
Biaya dibayar di muka
Jumlah Aktiva Lancar
11.683.800
0
Aktiva Tetap
Harga Perolehan
896.395.400 1.232.186.10
335.790.700
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Bangunan
0
Akum Penyst Bangunan
(499.741.500) (598.559.500
98.818.000
)
Jumlah Aktiva Tetap
TOTAL AKTIVA
396.653.900
633.626.600
1.527.296.800
1.928.228.80
0
PASSIVA
Hutang Lancar
Hutang Dagang
48.333.900
17.438.900
Hutang lain-lain
68.234.400
108.371.100
116.568.300
125.810.000
Jumlah hutang Lancar
Modal Sendiri
30.895.000
40.136.700
1.410.728.500 1.802.418.80
391.690.300
0
TOTAL PASSIVA
1.527.296.800
1.928.228.80
0
JUMLAH
719.855.700
719.855.700
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2) Menyusun Laporan Perubahan Modal Kerja
Tabel 5.11
CV. Jogja Harpen
Laporan Perubahan Modal Kerja
Untuk Periode 2003/2004
Rekening
31 Desember
2003
2004
Perubahan
Debet
Kredit
Aktiva Lancar
Kas
289.322.400
111.795.500
177.526.90
0
Deposito
244.282.400
255.153.500
10.871.100
Piutang Dagang
167.677.400
295.138.400 127.461.00
0
Persd. bahan baku
66.674.900
152.983.100
86.308.200
Persd. barang dalam
47.413.700
125.798.600
78.384.900
301.368.200
351.513.000
50.144.800
13.903.900
2.220.100
Hutang Dagang
48.333.900
17.438.900
Hutang lain-lain
68.234.400
108.371.100
proses
Persd. barang jadi
Biaya dibayar di muka
11.683.800
Hutang lancar
30.895.000
40.136.700
384.065.00
Kenaikan Modal Kerja
0
384.065.00
0
229.347.40
0
154.717.60
0
384.065.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3) Membuat Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
CV. Jogja Harpen
Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2004
Sumber Modal Kerja
- Penyusutan aktiva tetap
98.818.000
- Penambahan modal kerja
391.690.300
__________ +
Jumlah sumber modal kerja
490.508.300
Penggunaan Modal kerja
- Penambahan bangunan
335.790.700
Jumlah penggunaan modal kerja
335.790.700
__________ Kenaikan modal kerja
154.717.600
4) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja terlihat
bahwa terjadi kenaikan modal kerja sebesar Rp 154.717.600,00.
Kenaikan tersebut disebabkan adanya penambahan gedung sebesar
Rp 335.790.700,00. Sementara sumber dana untuk pembiayaan
tersebut antara lain dari penyusutan aktiva tetap dan penambahan
modal kerja sebesar Rp 490.508.300,00. Dengan demikian
kenaikan modal kerja disebabkan karena adanya sebagian sumber
modal kerja jangka panjang yang tersisa yang dialokasikan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
membiayai penggunaan modal kerja jangka pendek. Jadi dapat
disim pulkan bahwa pengelolaan modal kerja tahun 2004 sudah
efektif.
e. Tahun 2005
1) Menyusun laporan neraca yang diperbandingkan
Tabel 5.12
CV. Jogja Harpen
Neraca Yang Diperbandingkan
31 Desember 2004, 2005
Rekening
31 Desember
2004
2005
Perubahan
Debet
Kredit
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas
111.795.500
250.511.500
138.716.000
Deposito
255.153.500
80.220.500
Piutang Dagang
295.138.400
436.958.000
Persd. bahan baku
152.983.100
123.793.400
Persd. barang dalam
125.798.600
123.793.400
64.200.100
351.513.000
189.998.700
32.804.000
2.220.100
384.317.000
14.159.400
1.294.602.200
1.582.178.60
174.933.000
141.819.600
29.189.700
proses
Persd. barang jadi
Biaya dibayar di muka
Jumlah Aktiva Lancar
0
Aktiva Tetap
Harga Perolehan
1.232.186.100 1.454.291.70
222.105.600
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Bangunan
0
Akum penyst Bangunan
(598.559.500) (752.540.100
153.980.600
)
Jumlah Aktiva tetap
TOTAL AKTIVA
633.626.600
701.751.600
1.928.228.800
2.183.930.20
0
PASSIVA
Hutang lancar
Hutang Dagang
17.438.900
95.350.800
77.911.900
Hutang lain-lain
108.371.100
137.454.100
29.911.900
Jumlah hutang Lancar
125.810.000
232.804.900
Modal Sendiri
1.802.418.800 1.951.125.30
148.706.500
0
TOTAL PASSIVA
1.928.228.800
2.183.930.20
0
JUMLAH
613.804.700
613.804.700
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
2) Menyus un Laporan Perubahan Modal Kerja
Tabel 5.13
CV. Jogja Harpen
Laporan Perubahan Modal Kerja
Untuk Periode 2000/2001
Rekening
31 Desember
2000
2001
Perubahan
Debet
Kredit
Aktiva Lancar
Kas
111.795.500
250.511.500 138.716.00
0
Deposito
255.153.500
80.220.500
174.933.00
0
Piutang Dagang
295.138.400
436.958.000 141.819.60
0
Persd. bahan baku
152.983.100
123.793.400
29.189.700
Persd. barang dalam
125.798.600
123.793.400
64.200.100
351.513.000
189.998.700
32.804.000
2.220.100
384.317.000
14.159.400
Hutang Dagang
17.438.900
95.350.800
77.911.900
Hutang lain-lain
108.371.100
137.454.100
29.911.900
proses
Persd. barang jadi
Biaya dibayar di muka
Hutang lancar
391.699.10
0
311.117.60
0
80.581.500
391.699.10
391.699.10
Kenaikan Modal Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
0
3) Membuat Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
CV. Jogja Harpen
Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2005
Sumber Modal Kerja
- Penyusutan aktiva tetap
153.980.600
- Penambahan modal kerja
148.706. 500
__________ +
Jumlah sumber modal kerja
302.687.100
Penggunaan Modal kerja
- Penambahan bangunan
222.105.600
Jumlah penggunaan modal kerja
222.105.600
__________ Kenaikan modal kerja
80.581.500
4) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja terlihat
bahwa terjadi kenaikan modal kerja sebesar Rp 80.581.500,00.
Kenaikan tersebut disebabkan adanya penambahan gedung sebesar
Rp 222.105.600,00. Sementara sumber dana untuk pembiayaan
tersebut antara lain dari penyusutan aktiva tetap dan penambahan
modal kerja sebesar Rp 302.687.100,00. Dengan demikian kenaikan
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
modal kerja disebabkan karena adanya
sebagian sumber modal
kerja jangka panjang yang tersisa yang dialokasikan untuk
membiayai penggunaan modal kerja jangka pendek. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pengelolaan modal kerja tahun 2005 sudah
efektif.
2. Efisiensi Penggunaan Modal Kerja
Efisiensi pengelolaan modal kerja pada suatu perusahaan dapat
diketahui dengan cara menghitung perputaran kas, piutang, persediaan dan
modal kerja. Tingkat efisiensi pengelolaan modal kerja dianalisis dengan
menggunakan metode least square. Apabila hasil perhitungan diperoleh
nilai b positif, maka berarti pengelolaan modal kerja semakin efisien,
sebaliknya apabila dari hasil perhitungan diperoleh nilai b negatif, maka
berarti pengelolaan modal kerja semakin tidak efisien
a. Perputaran Kas
Perputaran kas dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar
modal kerja yang tertanam dalam kas berputar pada periode tertentu,
Dalam menghitung perputaran kas dipergunakan cara sebagai berikut :
Untuk menghitung kas rata-rata dipergunakan rumus :
Kas rata - rata =
Kas awal tahun + Kas akhir tahu n
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Sedang untuk menghitung perputaran kas dipergunakan rumus :
Perputaran Kas =
penjualan bersih
x 1 kali putaran
Kas rata - rata
Perputaran kas di CV. Jogja Harpen pada periode 2001 sampai
dengan 2005 adalah sebagai berikut :
1) Periode 2001
Kas rata-rata =
49.501.000 + 58.014.300
2
= 53.757.650
Perputaran Kas =
469.904.40 0
53 .757 .650
= 8,74 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran kas pada
periode 2001 adalah 8,74 kali putaran. Artinya, pada periode 2001
secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi
menjadi kas adalah 42 hari.
2) Periode 2002
Kas rata-rata =
58.014.300 + 50.524.200
2
= 54.269.250
Perputaran Kas =
531.688.50 0
54 .269 .250
= 9,79 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran kas pada
periode 2002 adalah 9,79 kali putaran. Artinya, pada periode 2002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi
menjadi kas adalah 37 hari.
3) Periode 2003
Kas rata-rata =
50.524.200 + 289.322.40 0
2
= 169.923.300
Perputaran Kas =
1.206.805. 800
169 .923 .300
= 7,10 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran kas pada
periode 2003 adalah 7,10 kali putaran. Artinya, pada periode 2003
secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi
menjadi kas adalah 51 hari.
4) Periode 2004
Kas rata-rata =
289.322.40 0 + 111.795.50 0
2
= 200.558.950
Perputaran Kas =
1.966.911. 200
200 .558 .950
= 9,81 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran kas pada
periode 2004 adalah 9,81 kali putaran. Artinya, pada periode 2004
secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi
menjadi kas adalah 37 hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
5) Periode 2005
Kas rata-rata =
111.795.50 0 + 250.511.50 0
2
= 181.153.500
Perputaran Kas =
2.061.685. 800
181 .153.500
= 11,38 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran kas pada
periode 2005 adalah 11,38 kali putaran. Artinya, pada periode
2005 secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi
menjadi kas adalah 32 hari.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas kemudian dibuat tabel sebagai
berikut :
Tabel 5.14
Perhitungan Tingkat Perputaran Kas
Periode
Penjualan Bersih
Kas Rata-rata
Perputaran Kas
2001
469.904.400
53.757.650 8,74 Kali putaran
2002
531.688.500
54.269.250 9,79 Kali putaran
2003
1.206.805.800
169.923.300 7,10 Kali putaran
2004
1.966.911.200
200.558.950 9,81 Kali putaran
2005
2.061.685.800
181.153.500 11,38 Kali putaran
Tingkat efisiensi perputaran kas secara keseluruhan dari periode 2001
sampai dengan 2005 dapat diketahui dengan menggunakan trend
metode least square dengan rumus : Y = a + bX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 5.15
Perhitungan Trend Tingkat Perputaran Kas
Periode
Tingkat Perputaran
X
XY
X2
Kas (Y)
2001
8,74
-2
17,48
4
2002
9,79
-1
-9,79
1
2003
7,10
0
0
0
2004
9,81
1
9,81
1
2005
11,38
2
22,76
4
Jumlah
46,82
0
5,30
10
Kemudian dicari nilai trend dengan rumus sebagai berikut :
Y = a + bX
a=
=
b=
=
∑Y
n
46,82
= 9 ,36
5
∑ XY
∑X
2
5,30
= 0,53
10
Persamaan : Y = 9,36 + 0,53 X
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai b positif yang berarti
penggunaan kas semakin efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
b. Perputaran Piutang
Perputaran piutang dimaksudkan untuk mengetahui besar dana
yang tertanam dalam piutang yang berputar pada periode tertentu.
Dalam menghitung perputaran piutang dipergunakan cara sebagai
berikut :
Untuk menghitung perputaran piutang rata-rata dipergunakan rumus :
Piutang rata -rata =
piutang awal tahun + piutang akhir tahu n
2
Sedangkan untuk menghitung perputaran piutang dipergunakan rumus :
Perputaran piutang =
penjualan kredit
x 1 kali putaran
piutang rata - rata
Perputaran piutang di CV Jogja Harpen pada periode 2001 sampai
dengan 2005 adalah sebagai berikut :
1) Periode 2001
171.765.300 + 169.222.100
Piutang rata-rata =
2
= 170.493.700
469.904.400
Perputaran Piutang =
170.765.300
= 2,76 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran piutang
pada periode 2001 adalah 2,76 kali putaran. Artinya, pada periode
2001 secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi
menjadi kas adalah 132 hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
2) Periode 2002
169.222.100 + 195.659.000
Piutang rata-rata =
2
= 182.440.550
531.688.500
Perputaran Piutang =
182.440.550
= 2,91 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran piutang
pada periode 2002 adalah 2,91 kali putaran. Artinya, pada periode
2002 secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi
menjadi kas adalah 125 hari.
3) Periode 2003
195.659.000 + 167.677.400
Piutang rata-rata =
2
= 181.668.200
1.206.805.800
Perputaran Piutang =
181.668.200
= 6,64 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran piutang
pada periode 2003 adalah 6,64 kali putaran. Artinya, pada periode
2003 secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi
menjadi kas adalah 55 hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
4) Periode 2004
167.677.400 + 295.138.4 00
Piutang rata-rata =
2
= 231.407.900
1.966.911.200
Perputaran Piutang =
231.407.900
= 8,50 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran piutang
pada periode 2004 adalah 8,50 kali putaran. Artinya, pada periode
2004 secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi
menjadi kas adalah 43 hari.
5) Periode 2005
295.138.400 + 436.958.000
Piutang rata-rata =
2
= 366.048.200
2.061.685.800
Perputaran Piutang =
366.048.200
= 5,63 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran piutang
pada periode 2005 adalah 5,63 kali putaran. Artinya, pada periode
2005 secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi
menjadi kas adalah 65 hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Berdasarkan hasil perhitungan di atas kemudian dibuat tabel sebagai
berikut:
Tabel 5.16
Perhitungan Tingkat Perputaran Piutang
Periode
Penjualan Kredit
Piutang Rata -
Perputaran
rata
Piutang
2001
469.904.400
170.493.700 2,76 Kali putaran
2002
531.688.500
182.440.550 2,91 Kali putaran
2003
1.206.805.800
181.668.200 6,64 Kali putaran
2004
1.966.911.200
231.407.900 8,50 Kali putaran
2005
2.061.685.800
366.048.200 5,63 Kali putaran
Tingkat efisiensi perputaran piutang secara keseluruhan dari periode
2001 sampai dengan 2005 dapat diketahui dengan menggunakan trend
metode least square dengan rumus : Y = a + bX.
Tabel 5.17
Perhitungan Trend Tingkat Perputaran Piutang
Periode
Tingkat Perputaran
X
XY
X2
Piutang (Y)
2001
2,76
-2
-5,52
4
2002
2,91
-1
-2,91
1
2003
6,64
0
0
0
2004
8,50
1
8,50
1
2005
5,63
2
11,26
4
Jumlah
26,44
0
11,33
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Kemudian dicari nilai trend dengan rumus sebagai berikut :
Y = a + bX
a=
∑Y
n
26,44
=
5
= 5,288
b=
∑ XY
∑X
2
11,33
=
10
= 1,133
Persamaan : Y = 5,288 + 1,133 X
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai b positif yang berarti
penggunaan piutang semakin efisien.
c. Perputaran Persediaan
Perputaran persediaan dimaksudkan untuk mengukur hubungan
persediaan dengan volume penjualan. Dalam menghitung perputaran
persediaan dipergunakan cara sebagai berikut :
Untuk menghitung perputaran persediaan rata-rata dipergunakan
rumus :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Persediaan rata -rata =
Persediaan awal tahun + Persediaan akhir tahu n
2
Sedangkan untuk menghitung perputaran persediaan dipergunakan
rumus :
Perputaran persediaan bhn baku =
biaya pemakaian bhn baku
persediaan bhn baku rata - rata
x 1 kali putaran
Harga pokok produksi
x 1 kali putaran
Persediaan BDP rata - rata
Harga Pokok Penjualan
Perputaran persediaan barang jadi =
x 1 kali putaran
Persediaan barang jadi rata - rata
Perputaran persediaan BDP =
Perputaran persediaan di CV Jogja Harpen pada periode 2001 sampai
dengan 2005 adalah sebagai berikut :
1) Perputaran persediaan bahan baku
a) Periode 2001
Persediaan bahan baku rata-rata =
38.277.400 + 27.091.000
2
= 32.684.200
Perputaran persediaan bahan baku =
138.894.20 0
32 .684 .200
= 4,25 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran
persediaan bahan baku pada periode 2001 adalah 4,25 kali
putaran. Artinya, pada periode 2001 secara rata -rata waktu yang
dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 86 hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
b) Periode 2002
Persediaan bahan baku rata-rata =
27.091.000 + 62.889.900
2
= 44.990.450
Perputaran persediaan bahan baku =
155.598.10 0
44.990.450
= 3,46 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran
persediaan bahan baku pada periode 2002 adalah 3,46 kali
putaran. Artinya, pada periode 2002 secara rata -rata waktu yang
dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 105 hari.
c) Periode 2003
Persediaan bahan baku rata-rata =
62.889.900 + 66.674.900
2
= 64.782.400
Perputaran persediaan bahan baku =
241.706.20 0
64 .782 .400
= 3,73 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran
persediaan bahan baku pada periode 2003 adalah 3,73 kali
putaran. Artinya, pada periode 2003 secara rata -rata waktu yang
dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 98 hari.
d) Periode 2004
Persediaan bahan baku rata-rata =
66.674.900 + 152.983.10 0
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
= 109.829.000
Perpu taran persediaan bahan baku =
401.654.40 0
109.829.000
= 3,66 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran
persediaan bahan baku pada periode 2004 adalah 3,66 kali
putaran. Artinya, pada periode 2004 secara rata -rata waktu yang
dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 100 hari.
e) Periode 2005
Persediaan bahan baku rata-rata =
152.983.10 0 + 123.793.40 0
2
= 138.388.250
Perputaran persediaan bahan baku =
2.097.004. 700
138 .388 .250
= 15,15 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran
persediaan bahan baku pada periode 2005 adalah 15,15 kali
putaran. Artinya, pada periode 2005 secara rata -rata waktu
yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 24
hari.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas kemudian dibuat tabel
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 5.18
Perhitungan Tingkat Perputaran Persediaan Bahan Baku
Periode
2001
Biaya pemakaian Persd. bahan Perputaran persd.
baha baku
baku rata-rata
bahan baku
138.894.200
32.684.200 4,25 kali putaran
2002
155.598.100
44.990.450
3,46 kali putaran
2003
241.706.200
64.782.400
3,73 kali putaran
2004
401.654.400
109.829.000
3,66 kali putaran
2005
4.097.004.700
138.388.250 15,15 kali putaran
Tingkat efisiensi perputaran persediaan bahan baku secara
keseluruhan dari periode 2001 sampai dengan 2005 dapat diketahui
dengan menggunakan trend metode least square dengan rumus Y =
a + bX
Tabel 5.19
Perhitungan Trend Tingkat Perputaran
Persediaan Bahan Baku
Periode
Tingkat Perputaran
X
XY
X2
Bahan Baku (Y)
2001
4,25
-2
-8,50
4
2002
3,46
-1
-3,46
1
2003
3,73
0
0
0
2004
3,66
1
3,66
1
2005
15,15
2
30,30
4
30,25
0
22,00
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Kemudian dicari nilai trend dengan rumus sebagai berikut :
Y = a + bX
a=
∑Y
n
30 ,25
5
=
= 6,05
b=
=
∑ XY
∑X
2
22 ,00
10
= 2,2
Persamaan : Y = 6,05 + 2,2 X
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai b positif yang berarti
penggunaan persediaan bahan baku semakin efisien.
2) Perputaran Persediaan Barang Dalam Proses
a) Periode 2001
Persediaan barang dalam proses rata-rata
=
28 .315 .100 + 42 .652 .400
2
= 35.483.750
Perputaran persediaan barang dalam proses
=
340.874 .900
35.483 .750
= 9,61 kali putaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran
persediaan barang dalam pr oses pada periode 2001 adalah 9,61
kali putaran. Artinya, pada periode 2001 secara rata -rata waktu
yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 38 hari.
b) Periode 2002
Persediaan barang dalam proses rata-rata
=
42 .652 .400 + 94 .902 .900
2
= 68.777.650
Perputaran persediaan barang dalam proses
=
363.036 .700
68.777.650
= 5,28 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran
persediaan barang dalam proses pada periode 2002 adalah 5,28
kali putaran. Artinya, pada periode 2002 secara rata -rata waktu
yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 69 hari.
c) Periode 2003
Persediaan barang dalam proses rata-rata
=
94 .902 .900 + 47 .413 .700
2
= 71.158.300
Perputaran persediaan barang dalam proses
=
534.911 .800
71.158.300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
= 7,52 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran
persediaan barang dalam proses pada periode 2003 adalah 7,52
kali putaran. Artinya, pada periode 2003 secara rata -rata waktu
yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 48 hari.
d) Periode 2004
Persediaan barang dalam proses rata-rata
=
47.413 .700 + 125.798 .600
2
= 86.606.150
Perputaran persediaan barang dalam proses
=
783 .045 .300
86.606 .150
= 9,04 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran
persediaan barang dalam proses pada periode 2004 adalah 9,04
kali putaran. Artinya, pada periode 2004 secara rata -rata waktu
yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 40 hari.
e) Periode 2005
Persediaan barang dalam proses rata-rata
=
125.798 .600 + 189.998.700
2
= 157.898.650
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Perputaran persediaan barang dalam proses
=
6.180.126.000
157 .898.650
= 39,14 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran
persediaan barang dalam proses pada periode 2005 adalah 39,14
kali putaran. Artinya, pada pe riode 2005 secara rata -rata waktu
yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 9 hari.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas kemudian dibuat tabel sebagai
berikut :
Tabel 5.20
Perhitungan Tingkat Perputaran Persediaan BDP
Periode
2001
Harga Pokok
Produksi
340.874.900
Persediaan BDP
rata-rata
35.483.750
Perputaran BDP
9,61 kali putaran
2002
363.036.700
66.777.650
5,28 kali putaran
2003
534.911.800
71.158.300
7,52 kali putaran
2004
783.045.300
86.606.150
9,04 kali putaran
2005
6.180.126.000
157.898.650
39,14 kali putaran
Tingkat efisiensi perputaran persediaan BDP secara keseluruhan dari
periode 2001 sampai dengan 2005 dapat diketahui dengan
menggunakan trend metode least square dengan rumus Y = a + bX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 5.21
Perhitungan Trend Tingkat Perputaran Persediaan BDP
X
XY
X2
2001
Tingkat perputaran
BDP (Y)
9,61
-2
-19,22
4
2002
5,28
-1
-5,28
1
2003
7,52
0
0
0
2004
9,04
1
9,04
1
2005
39,14
2
78,28
4
Jumlah
70,59
0
62,82
10
Periode
Kemudian dicari nilai trend dengan rumus sebagai berikut :
Y = a + bX
a=
=
∑Y
n
70 ,59
5
= 14,18
b=
∑ XY
∑X
=
62 ,82
10
2
= 6,282
Persamaan : Y = 14,18 + 6,282 X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai b positif yang berarti
penggunaan persediaan BDP semakin efisien.
3) Perputaran Persediaan Barang Jadi
a) Periode 2001
Persediaan barang jadi rata-rata =
231.817.000 + 299.878.000
2
= 265.847.500
Perputaran barang jadi
=
272.813.900
265.847.500
= 1,03 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran
persediaan barang jadi pada periode 2001 adalah 1,03 kali
putaran. Artinya, pada periode 2001 secara rata -rata waktu yang
dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 354 hari.
b) Periode 2002
Persediaan barang jadi rata-rata =
299 .878 .000 + 317 .796 .100
2
= 308.837.050
Perputaran barang jadi
=
345 .118 .600
308 .837 .050
= 1,12 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran
persediaan barang jadi pada periode 2002 adalah 1,12 kali
putaran. Artinya, pada periode 2002 secara rata -rata waktu yang
dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 325 hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
c) Periode 2003
Persediaan barang jadi rata-rata =
317.796 .100 + 301 .368 .200
2
= 309.582.150
Perputaran barang jadi
=
551.339 .700
309.582.15 0
= 1,78 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran
persediaan barang jadi pada periode 2003 adalah 1,78 kali
putaran. Artinya, pada periode 2003 secara rata -rata waktu yang
dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 205 hari.
d) Periode 2004
Persediaan barang jadi rata-rata =
301 .368 .200 + 351 .513 .000
2
= 326.440.600
Perputaran barang jadi
=
732 .900 .500
326.440.60 0
= 2,25 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran
persediaan barang jadi pada periode 2004 adalah 2,25 kali
putaran. Artinya, pada periode 2004 secara rata -rata waktu yang
dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 162 hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
e) Periode 2005
Persediaan barang jadi rata-rata =
351.513 .000 + 384 .317 .000
2
= 367.915.000
Perputaran barang jadi
=
756 .563 .100
367.915.00 0
= 2,06 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran
persediaan barang jadi pada periode 2005 adalah 2,06 kali
putaran. Artinya, pada periode 2005 secara rata -rata waktu yang
dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 177 hari.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas kemudian dibuat tabel
sebagai berikut :
Tabel 5.22
Perhitungan Tingkat Perputaran Persediaan Barang Jadi
Periode
2001
Harga Pokok
Penjualan
272.813.900
Persediaan Barang
jadi rata -rata
265.847.500
Perputaran
Barang jadi
1,03 kali putaran
2002
345.118.600
308.837.050
1,12 kali putaran
2003
551.339.700
309.582.150
1,78 kali putaran
2004
732.900.500
326.440.600
2,25 kali putaran
2005
756.563.100
367.915.000
2,06 kali putaran
Tingkat efisiensi perputaran persediaan barang jadi secara
keseluruhan dari periode 2001 sampai dengan 2005 dapat diketahui
dengan menggunakan trend metode least square dengan rumus Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
= a + bX
Tabel 5.23
Perhitungan Trend Tingkat Perputaran Persediaan Barang
Jadi
X
XY
X2
2001
Tingkat perputaran
Barang Jadi (Y)
1,03
-2
-2,06
4
2002
1,12
-1
-1,12
1
2003
1,78
0
0
0
2004
2,25
1
2,25
1
2005
2,06
2
4,12
4
8,24
0
3,19
10
Periode
Kemudian dicari nilai trend dengan rumus sebagai berikut :
Y = a + bX
a=
=
∑Y
n
8,24
5
= 1,648
b=
=
∑ XY
∑X
2
3,19
10
= 0,319
Persamaan : Y = 1,648 + 0,319 X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai b positif yang berarti
penggunaan persediaan barang jadi semakin efisien.
d. Perputaran Modal Kerja
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan modal kerja adalah
kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar.
Tabel 5.24
Komposisi Modal Kerja
Periode
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Modal Kerja Bersih
2000
623.176.400
235.716.900
387.459.500
2001
723.826.100
197.637.900
526.188.200
2002
915.502.900
269.441.000
646.061.900
2003
1.130.642.900
116.568.300
1.014.074.600
2004
1.294.602.200
125.810.000
1.168.792.200
2005
1.582.178.600
232.804.900
1.349.373.700
Perputaran modal kerja dimaksudkan untuk menunjukkan
banyaknya penjualan yang diperoleh dengan modal kerja yang dimiliki
perusahaan. Dalam menghitung perputaran modal kerja dipergunakan
cara sebagai berikut :
Untuk menghitung modal kerja rata-rata dipergunakan rumus :
Modal kerja rata -rata =
Modal kerja awal th + Modal kerja akhir th
2
Sedangkan untuk menghitung perputaran modal kerja dipergunakan
rumus :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Penjualan bersih
Modal kerja rata - rata
Perputaran modal kerja =
Perputaran modal kerja di CV Jogja Harpen pada periode 2001 sampai
dengan 2005 adalah sebagai berikut:
1) Periode 2001
387.459.500 + 526.118.200
Modal kerja rata-rata =
2
= 456.788.850
469.904.400
Perputaran modal kerja =
456.788.850
=1,03 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran modal
kerja pada periode 2001 adalah 1,03 kali putaran. Artinya, pada
periode 2001 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk
kembali lagi menjadi kas adalah 354 hari.
2) Periode 2002
526.118.200 + 646.061.900
Modal kerja rata-rata =
2
= 586.090.050
531.688.500
Perputaran modal kerja =
586.090.050
=0,91 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran modal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
kerja pada periode 2002 adalah 0,91 kali putaran. Artinya, pada
periode 2002 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk
kembali lagi menjadi kas adalah 401 hari.
3) Periode 2003
646.061.900 + 1.014.074.600
Modal kerja rata-rata =
2
= 830.068.250
1.206.805.800
Perputaran modal kerja =
830.068.250
=1,45 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran modal
kerja pada periode 2003 adalah 1,45 kali putaran. Artinya, pada
periode 2003 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk
kembali lagi menjadi kas adalah 251 hari.
4) Periode 2004
1.014.074.600 + 1.168.792.200
Modal kerja rata-rata =
2
= 1.091.433.400
1.966.911.200
Perputaran modal kerja =
1.091.433.400
=1,80 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran modal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
kerja pada periode 2004 adalah 1,80 kali putaran. Artinya, pada
periode 2004 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk
kembali lagi menjadi kas adalah 202 hari.
5) Periode 2005
1.168.792. 200 + 1.349.373.700
Modal kerja rata-rata =
2
= 1.259.082.950
2.061.685.800
Perputaran modal kerja =
1.259.082.950
=1,64 kali putaran
Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran modal
kerja pada periode 2005 adalah 1,64 kali putaran. Artinya, pada
periode 2005 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk
kembali lagi menjadi kas adalah 222 hari.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas kemudian dibuat tabel
sebagai berikut :
Tabel 5.25
Perhitungan Tingkat Perputaran Modal Kerja
Periode
Penjualan
Bersih
2001
469.904.400
Modal Kerja
Bersih Ratarata
456.788.850
Perputaran Modal
Kerja
2002
531.688.500
586.090.050
0,91 kali putaran
2003
1.206.805.800
830.068.250
1,45 kali putaran
2004
1.966.911.200
1.091.433.400
1,80 kali putaran
1,03 kali putaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
2005
2.061.685.800
1.259.082.950
1,64 kali putaran
Tingkat efisiensi perputaran persediaan barang jadi secara
keseluruhan dari periode 2001 sampai dengan 2005 dapat diketahui
dengan menggunakan trend metode least square dengan rumus Y
= a + bX
Tabel 5.26
Perhitungan Trend Tingkat Perputaran Modal Kerja
X
XY
X2
2001
Tingkat perputaran
Modal Kerja (Y)
1,03
-2
-2,06
4
2002
0,91
-1
-0,91
1
2003
1,45
0
0
0
2004
1,80
1
1,80
1
2005
1,64
2
3,28
4
6,83
0
2,11
10
Periode
Kemudian dicari nilai trend dengan rumus sebagai berikut :
Y = a + bX
a=
∑Y
n
6,83
=
5
= 1,366
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
b=
∑ XY
∑X
2
2,11
=
10
= 0,211
Persamaan : Y = 1,366 + 0,211 X
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai b positif yang berarti
penggunaan modal kerja semakin efisien.
3. Hubungan Antara Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja dengan
Rentabilitas
Untuk menjawab permasalah ketiga yaitu, apakah ada hubungan
antara efektivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas, langkahlangkahnya adalah sebagai berikut :
a. Menghitung Tingkat Rentabilitas
Rentabilitas =
Laba Bersih
Jumlah Aktiva Usaha
Berikut ini adalah tabel perhitungan rentabilitas:
Tabel 5.27
Perhitungan Rentabilitas
Periode
Laba Bersih
Jml Aktiva Usaha
Rentabilitas
2001
59.966.500
1.074.099.600
0,056 (5,6%)
2002
23.202.400
1.282.577.000
0,018 (1,8%)
2003
377.647.900
1.527.296.800
0,247 (24,7%)
2004
705.840.400
1.928.228.800
0,366 (36,6%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
2005
538.012.900
2.183.930.200
0,246 (24,6%)
b. Untuk mengetahui hubungan antara efektivitas pengelolaan modal
kerja dengan rentabilitas, dilakukan pengujian hipotesis dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1) Analisis Korelasi Product Moment
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya kor elasi dan
arah hubungan antara variabel X dan variabel Y. Rumus untuk
perhitungan korelasi adalah :
r=
n ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{n∑ X
2
}{
− (∑ X ) n ∑ Y 2 − (∑ Y )
2
2
}
dengan :
r = koefisien korelasi
n = jumlah data
X = efektivitas pengelolaan modal kerja
Y = rentabilitas
Tabel 5.28
Perhitungan Koefisien Korelasi Antara Efektivitas
Pengelolaan Modal Kerja dengan Rentabilitas
Rentabilitas
XY
X2
Y2
2001
Current
Ratio (X)
3,66
0,056
0,20496
13,3956
0,003136
2002
3,40
0,018
0,0612
11,56
0,000324
2003
9,70
0,247
2,39590
94,09
0,061009
2004
10,29
0,366
3,76614
105,8841
0,133956
2005
6,80
0,246
1,6728
46,24
0,060516
Periode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Jumlah
33,85
0,933
8,101
271,1697
0,258941
Data yang diperoleh untuk menghitung koefisien korelasi :
n=5
ΣX = 33,85
(ΣX)2 = 1145,8225
ΣY = 0,933
(ΣY)2 = 0,870489
ΣXY = 8,101
ΣX2 = 271,1697
ΣY2 = 0,258941
r=
=
(5)(8,101) − (33 ,85 )(0,933 )
{(5)( 271,1697 ) − 1145,8225}{(5)(0,258941 ) − 0,870489 }
40 ,505 − 31,58205
(1355 ,8485 − 1145 ,8225 )(1,294705 − 0,870489 )
8,92295
=
( 210 ,026 )( 0,424216 )
=
8,92295
89 ,09698962
r = 0,945
Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi antara
efektivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas sebesar
0,945. Kategori nilai koefisien tersebut adalah positif dan sangat
kuat. Artinya, semakin efektif penggunaan modal kerja semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
tinggi tingkat rentabilitasnya.
2) Uji Signifikansi
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikan atau tidak
signifikan dari korelasi r. Uji signifikansi dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a) Menentukan formulasi hipotesis
Ho : P = 0,
tidak ada hubungan yang signifikan antara
efektivitas pengelolaan modal kerja dengan
rentabilitas.
Ha : P ≠ 0,
ada hubungan yang signifikan antara efektivitas
pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas.
b) Diterapkan taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan
3. Dari daftar distribusi frekuensi t didapat uji dua pihak
t 0,975 = 3,18.
c) Menentukan kriteria pengujian dengan uji dua pihak
Ho diterima jika : -3,18 (0,975 : 3) ≤ t ≤ 3,18 (0,975:3)
Ha ditolak jika : t > 3,18
(0,975 : 3)
atau t < -3,18
(0,975:3)
d) Uji signifikansi variabel bebas dengan rumus t hitung
t=
r n-2
1- r 2
dengan :
t = t hasil perhitungan
r = koefisien korelasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
n = jumlah data
t=
=
=
0 ,945 5 − 2
1 − 0 ,945 2
0,945 5 − 2
1 − 0,893025
0 ,945 3
1 − 106975
t = 5,00
e) Nilai t hitung = 5,00 > nilai t tabel = 3,18, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan
menerima Ha maka dinyatakan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara efketivitas pengelolaan modal kerja dengan
rentabilitas.
4. Hubungan Antara Efisiensi Pengelolaan Modal Kerja dengan
Rentabilitas
Untuk menjawab permasalahan keempat, yaitu apakah ada
hubungan antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Menghitung tingkat rentabilitas
Rentabilitas =
Laba Bersih
Jumlah Aktiva Usaha
Berikut ini adalah tabel perhitungan rentabilitas:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Tabel 5.29
Perhitungan Rentabilitas
Periode
Laba Bersih
Jml Aktiva Usaha
Rentabilitas
2001
59.966.500
1.074.099.600
0,056 (5,6%)
2002
23.202.400
1.282.577.000
0,018 (1,8%)
2003
377.647.900
1.527.296.800
0,247 (24,7%)
2004
705.840.400
1.928.228.800
0,366 (36,6%)
2005
538.012.900
2.183.930.200
0,246 (24,6%)
b. Untuk mengetahui hubungan antara efisiensi pengelolaan modal kerja
dengan rentabilitas dilakukan pengujian hipotesis dengan langkahlangkah sebagai berikut :
1) Analisis korelasi product moment
Tabel 5.30
Perhitungan Koefisien Korelasi Antara Efisiensi Pengelolaan
Modal Kerja dengan Rentabilitas
Periode
2001
Perputaran
Rentabilitas
XY
Modal kerja (X)
1,03
0,056
0,05768
X2
Y2
1,0609
0,003136
2002
0,91
0,018
0,01638
0,8281
0,000324
2003
1,45
0,247
0,35815
2,1025
0,061009
2004
1,80
0,366
0,65880
3,2400
0,133956
2005
1,64
0,246
0,40344
2,6896
0,060516
Jumlah
6,83
0,933
1,49445
9,9211
0,258941
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Data yang diperoleh untuk menghitung koefisien korelasi :
n=5
ΣX = 6,83
(ΣX)2 = 46,6489
ΣY = 0,933
(ΣY)2 = 0,870489
ΣXY = 1,49445
ΣX2 = 9,9211
ΣY2 = 0,258941
r=
=
(5)(1,49445 ) − (6,83 )(0,933 )
{(5)(9,9211) − (46,6489 )}{(5)(0,258941) − 0,870489 }
7,47225 − 6,37239
( 49 ,6055 − 46 ,6489 )(1,294705 − 0 ,870489 )
1,09986
=
( 2,9566 )(0,424216 )
=
1,09986
1,254237026
r = 0,982
2) Uji Signifikansi
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikan atau tidak
signifikan dari korelasi r. Uji signifikansi dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
a) Menentukan formulasi hipotesis
Ho : P = 0, tidak ada hubungan yang signifikan antara efisiensi
pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas.
Ha : P ≠ 0, ada hubungan yang signifikan antara efisiensi
pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas.
b) Diterapkan taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan
3. Dari daftar distribusi frekuensi t didapat uji dua pihak t
3,18.
c) Menentukan kriteria pengujian dengan uji dua pihak
Ho diterima jika : -3,18 (0,975 : 3) ≤ t ≤ 3,18 (0,975:3)
Ha ditolak jika : t > 3,18
(0,975 : 3)
atau t < -3,18
(0,975:3)
d) Uji signifikansi variabel bebas dengan rumus t hitung
t=
r n-2
1- r 2
dengan :
t = t hasil perhitungan
r = koefisien korelasi
n = jumlah data
t=
=
=
0 ,982 5 − 2
1 − 0 ,982 2
0,982 3
1 − 0 ,982 2
0,982 3
0,035676
0,975
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
= 9,00
e) Nilai t hitung = 9,00 > nilai t tabel = 3,18, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan
menerima Ha maka dinyatakan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan
rentabilitas.
C. Pembahasan
1. Analisis Sumber dan Pengelolaan Modal Kerja
Laporan perubahan modal kerja menunjukkan kenaikan atau
penurunan modal kerja dari suatu periode. Setiap transaksi yang
menyebabkan naiknya modal kerja disebut sumber modal kerja, sedang
setiap transaksi yang menyebabkan turunnya modal kerja disebut
penggunaan modal kerja.
Dari hasil analisis akan dapat diketahui bahwa pengelolaan modal
kerja pada CV. Jogja Harpen selama 5 periode sudah efektif. Berikut
uraian yang lebih rinci. Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan
modal kerja pada periode 2001, maka dapat diketahui bahwa pengelolaan
modal kerja CV Jogja Harpen sudah efektif. Dikatakan efektif karena
seluruh kebutuhan modal kerja jangka panjang telah dipenuhi dengan
sumber modal kerja jangka panjang. Hasil analisis menunjukkan terdapat
sumber modal kerja jangka panjang sebesar Rp 138.728.700 yang
dipergunakan untuk membiayai kebutuhan modal ker ja jangka pendek. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
ini sesuai dengan teori pendekatan konservatif. Dalam pendekatan ini,
perusahaan membiayai investasi aktiva tetap dan aktiva lancar dengan
sumber dana jangka panjang. Perubahan-perubahan dari unsur non current
accounts yang mempunyai efek memperbesar modal kerja selama periode
2001 adalah adanya penyusutan aktiva tetap sebesar Rp 42.473.100,00 dan
penambahan modal sendiri sebesar Rp 146.809.700,00. Sedangkan
perubahan-perubahan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja
adalah penambahan gedung sebesar Rp 50.554.100. Modal kerja yang
digunakan selama periode 2001 berjumlah Rp 50.554.100,00.
Sebab-sebab perubahan modal kerja dapat diketahui dengan
menganalisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Faktor -faktor
yang menyebabkan ter jadinya perubahan modal kerja pada periode 2001
adalah :
a. Penurunan dalam non current assets, yaitu karena adanya akumulasi
depresiasi
b. Kenaikan sektor modal yang berasal dari setoran pemilik
c. Kenaikan sektor non current assets, yaitu karena penambahan gedung
baru.
Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada
periode 2002, maka dapat diketahui bahwa pengelolaan modal kerja CV
Jogja Harpen sudah efektif. Dikatakan efektif karena seluruh kebutuhan
modal kerja jangka panjang telah dipenuhi dengan sumber modal kerja
jangka panjang. Hasil analisis menunjukkan terdapat sumber modal kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
jangka panjang sebesar Rp 119.873.700,00 yang dipergunakan untuk
membiayai kebutuhan modal kerja jangka pendek. Hal ini sesuai dengan
teori
pendekatan
konservatif.
Dalam
pendekatan
ini,
perusahaan
membiayai investasi aktiva tetap dan aktiva lancar dengan sumber dana
jangka panjang. Perubahan-perubahan dari unsur non current accounts
yang mempunyai efek memperbesar modal kerja selama periode 2002
adalah adanya penyusutan aktiva tetap sebesar Rp 47.735.200,00 dan
penambahan modal sendiri sebesar Rp 136.674.300,00. Sedangkan
perubahan-perubahan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja
adalah penambahan gedung sebesar Rp 64.535.800,00. Modal kerja yang
digunakan selama periode 2002 berjumlah Rp 64.535.800,00.
Sebab-sebab perubahan modal kerja dapat diketahui dengan
menganalisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Faktor -faktor
yang menyebabkan terjadinya perubahan modal kerja pada periode 2002
adalah :
a. Penurunan dala m non current assets, yaitu karena adanya akumulasi
depresiasi
b. Kenaikan sektor modal yang berasal dari setoran pemilik
c. Kenaikan sektor non current assets, yaitu karena penambahan gedung
baru.
Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada
periode 2003, maka dapat diketahui bahwa pengelolaan modal kerja CV
Jogja Harpen sudah efektif. Dikatakan efektif karena seluruh kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
modal kerja jangka panjang telah dipenuhi dengan sumber modal kerja
jangka panjang. Hasil analisis menunjukkan terdapat sumber modal kerja
jangka panjang sebesar Rp 368.012.700,00 yang dipergunakan untuk
membiayai kebutuhan modal kerja jangka pendek. Hal ini sesuai dengan
teori
pendekatan
konservatif.
Dalam
pendekatan
ini,
perusahaan
membiayai investasi aktiva tetap dan aktiva lancar dengan sumber dana
jangka panjang. Perubahan-perubahan dari unsur non current accounts
yang mempunyai efek memperbesar modal kerja selama periode 2003
adalah adanya penyusutan aktiva tetap sebesar Rp 79.341.100,00 dan
penambahan modal sendiri sebe sar Rp 397.592.500,00. Sedangkan
perubahan-perubahan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja
adalah penambahan gedung sebesar Rp 108.920.900,00. Modal kerja yang
digunakan selama periode 2003 berjumlah Rp 108.920.900,00.
Sebab-sebab perubahan modal ker ja dapat diketahui dengan
menganalisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Faktor -faktor
yang menyebabkan terjadinya perubahan modal kerja pada periode 2003
adalah :
a. Penurunan dalam non current assets, yaitu karena adanya akumulasi
depresiasi.
b. Kenaikan sektor modal yang berasal dari setoran pemilik.
c. Kenaikan sektor non current assets, yaitu karena penambahan gedung
baru.
Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
periode 2004, maka dapat diketahui bahwa pengelolaan modal kerja CV
Jogja Harpen sudah efektif. Dikatakan efektif karena seluruh kebutuhan
modal kerja jangka panjang telah dipenuhi dengan sumber modal kerja
jangka panjang. Hasil analisis menunjukkan terdapat sumber modal kerja
jangka panjang sebesar Rp 154.717.600,00 yang dipergunakan untuk
membiayai kebutuhan modal kerja jangka pendek. Hal ini sesuai dengan
teori
pendekatan
konservatif.
Dalam
pendekatan
ini,
perusahaan
membiayai investasi aktiva tetap dan aktiva lancar dengan sumber dana
jangka panjang. Perubahan-perubahan dari unsur non current accounts
yang mempunyai efek memperbesar modal kerja selama periode 2004
adalah adanya penyusutan aktiva tetap sebesar Rp 98.818.000,00 dan
penambahan modal sendiri sebesar Rp 391.690.300,00. Sedangkan
perubahan-perubahan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja
adalah penambahan gedung sebesar Rp 335.790.700,00. Modal kerja yang
digunakan selama periode 2001 berjumlah Rp 335.790.700,00.
Sebab-sebab perubahan modal kerja dapat diketahui dengan
menganalisis laporan sumber dan penggunaa n modal kerja. Faktor -faktor
yang menyebabkan terjadinya perubahan modal kerja pada periode 2004
adalah :
a. Penurunan dalam non current assets, yaitu karena adanya akumulasi
depresiasi.
b. Kenaikan sektor modal yang berasal dari setoran pemilik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
c. Kenaikan sektor non current assets, yaitu karena penambahan gedung
baru.
Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada
periode 2005, maka dapat diketahui bahwa pengelolaan modal kerja CV
Jogja Harpen sudah efektif. Dikatakan efektif karena seluruh kebutuhan
modal kerja jangka panjang telah dipenuhi dengan sumber modal kerja
penambahan modal sendiri sebesar Rp 146.809.700,00. Sedangkan
perubahan-perubahan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja
adalah penambahan gedung sebesar Rp 50.554.100. Modal kerja ya ng
digunakan selama periode 2001 berjumlah Rp 50.554.100,00.
Sebab-sebab perubahan modal kerja dapat diketahui dengan
menganalisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Faktor -faktor
yang menyebabkan terjadinya perubahan modal kerja pada periode 2001
adalah :
d. Penurunan dalam non current assets, yaitu karena adanya akumulasi
depresiasi
e. Kenaikan sektor modal yang berasal dari setoran pemilik
f. Kenaikan sektor non current assets, yaitu karena penambahan gedung
baru.
Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada
periode 2005, maka dapat diketahui bahwa pengelolaan modal kerja CV
Jogja Harpen sudah efektif. Dikatakan efektif karena seluruh kebutuhan
modal kerja jangka panjang telah dipenuhi dengan sumber modal kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
jangka panjang. Hasil analisis menunjukkan terdapat sumber modal kerja
jangka panjang sebesar Rp 80.581.500,00 yang dipergunakan untuk
membiayai kebutuhan modal kerja jangka pendek. Hal ini sesuai dengan
teori
pendekatan
konservatif.
Dalam
pendekatan
ini,
perusahaan
membiayai investasi aktiva tetap dan aktiva lancar dengan sumber dana
jangka panjang. Perubahan-perubahan dari unsur non current accounts
yang mempunyai efek memperbesar modal kerja selama periode 2005
adalah adanya penyusutan aktiva tetap sebesar Rp 153.980.600,00 dan
penambahan modal sendiri sebesar Rp 148.706.500,00. Sedangkan
perubahan-perubahan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja
adalah penambahan gedung sebesar Rp 222.105.600,00. Modal kerja yang
digunakan selama periode 2005 berjumlah Rp 222.105.600,00.
Sebab-sebab perubahan modal kerja dapat diketahui dengan
menganalisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Faktor -faktor
yang menyebabkan terjadinya perubahan modal kerja pada periode 2005
adalah :
a. Penurunan dalam non current assets, yaitu karena adanya akumulasi
depresiasi.
b. Kenaikan sektor modal yang berasal dari setoran pemilik.
c. Kenaikan sektor non current assets, yaitu karena penambahan gedung
baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
2. Efisiensi Pengelolaan Modal Kerja
Dari hasil perhitungan perputaran kas, piutang, persediaan dan
modal kerja dapat diketahui bahwa penggunaan modal kerja perusahaan
sudah semakin efisien. Tingkat efisiensi penggunaan modal kerja
dianalisis dengan menggunakan trend metode least square. Berikut
disajikan secara berturut-turut perputaran kas, piutang persediaan dan
modal kerja.
a. Perputaran kas
Pada 2001 perputaran kas perusahaan adalah 8,74 kali. Periode
2002 perputaran kas mengalami peningkatan sebesar 1,05 kali
dibandingkan periode 2001 sehingga menjadi 9,79 kali, ini berarti
perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya. Peningkatan ini
disebabkan karena adanya kenaikan penjualan bersih yang lebih besar
dibandingkan kenaikan kas rata-rata.
Perputaran kas CV. Jogja Harpen pada periode 2003 mengalami
penurunan sebesar 2,69 kali dibandingkan periode 2002 sehingga
menjadi 7,10 kali, ini berarti perusahaan mengalami penurunan
efisiensi. Penurunan ini disebabkan karena adanya kenaikan kas ratarata yang lebih besar dibandingkan kenaikan penjualan bersih.
. Periode 2004 perputaran kas mengalami peningkatan sebesar
2,71 kali dibandingkan periode 2003 sehingga menjadi 9,81 kali, ini
berarti perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya. Peningkatan ini
disebabkan karena adanya kenaikan penjualan bersih yang lebih besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
dibandingkan kenaikan kas rata-rata.
Periode 2005 perputaran kas mengalami peningkatan sebesar
1,57 kali dibandingkan periode 2004 sehingga menjadi 11,38 kali, ini
berarti perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya. Peningkatan ini
disebabkan karena adanya kenaikan penjualan bersih yang lebih besar
dibandingkan kenaikan kas rata-rata.
Penggunaan kas pada CV. Jogja Harpen dari periode 2001
sampai dengan 2005 semakin efisien. Hal ini ditunjukkan dengan
persamaan trend Y = 9,36 + 0,53X, yang berarti perputaran kas ada
kecenderungan meningkat sebesar 0,53 setiap tahunnya. Penggunaan
kas yang semakin efisien tersebut menunjukkan bahwa dana yang
tertanam dalam kas semakin kecil untuk menghasilkan penjualan bersih
dalam jumlah yang sama atau lebih besar.
b. Perputaran Piutang
Pada periode 2001 perputaran piuta ng perusahaan adalah
sebanyak 2,76 kali. Periode 2002 perputaran piutang mengalami
kenaikan sebesar 0,15 kali dibandingkan periode 2001 sehingga
menjadi 2,91 kali. Naiknya perputaran piutang ini disebabkan kenaikan
penjualan kredit yang lebih besar dibandingkan kenaikan piutang ratarata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Periode 2003 perputaran piutang mengalami kenaikan sebesar
3,73 kali dibandingkan periode 2004 sehingga menjadi 6,64 kali.
Naiknya perputaran piutang ini disebabkan kenaikan penjualan kredit
yang lebih besar dibandingkan kenaikan piutang rata-rata.
Periode 2004 perputaran piutang mengalami kenaikan sebesar
1,86 kali dibandingkan periode 2004 sehingga menjadi 8,50 kali.
Naiknya perputaran piutang ini disebabkan kenaikan penjualan kredit
yang lebih besar dibandingkan kenaikan piutang rata-rata.
Perputaran kas CV. Jogja Harpen pada periode 2005 mengalami
penurunan sebesar 2,87 kali dibandingkan periode 2004 sehingga
menjadi 5,63 kali, ini berarti perusahaan mengalami penurunan
efisiensi. Penurunan ini disebabkan karena adanya kenaikan penjualan
kredit yang lebih rendah dibandingkan kenaikan piutang rata-rata.
Penggunaan piutang pada CV. Jogja Harpen dari periode 2001
sampai dengan 2005 semakin efisien. Hal ini ditunjukkan dengan
persamaan trend Y = 5,288 + 1,133X yang berarti perputaran piutang
ada kecenderungan meningkat sebesar 1,133 setiap tahunnya.
Penggunaan piutang yang semakin efisien tersebut menunjukkan bahwa
dana yang tertanam dalam piutang semakin kecil untuk menghasilkan
penjualan kredit dalam jumlah yang sama atau lebih besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
c. Perputaran Persediaan
1) Bahan baku
Pada periode 2001 perputaran persediaan bahan baku adalah
sebanyak 4,25 kali. Pada periode 2002 perputaran bahan baku
mengalami penurunan sebesar 0,79 kali dibandingkan periode
2001 sehingga menjadi 3,46 ka li. Penurunan ini disebabkan
adanya penurunan pemakaian bahan baku yang lebih besar dari
penurunan persediaan bahan baku rata -rata. Dengan keadaan ini
berarti perusahaan semakin tidak efisien dalam menggunakan
persediaan bahan baku.
Pada periode 2003 perputaran bahan baku mengalami
peningkatan sebesar 0,27 kali dibandingkan periode 2002 sehingga
menjadi 3,73. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan
pemakaian bahan baku dan penurunan persediaan bahan baku ratarata. Dengan keadaan ini berarti perusahaan sema kin efisien dalam
menggunakan persediaan bahan baku.
Pada periode 2004 perputaran bahan baku mengalami
penurunan sebesar 0,83 kali dibandingkan periode 2003 sehingga
menjadi 3,66 kali. Penurunan ini disebabkan adanya penurunan
pemakaian bahan baku yang lebih besar dari penurunan persediaan
bahan baku rata -rata. Dengan keadaan ini berarti perusahaan
semakin tidak efisien dalam menggunakan persediaan bahan baku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Pada periode 2005 perputaran bahan baku mengalami
peningkatan sebesar 11,49 kali dibandingkan periode 2004
sehingga menjadi 15,15. Kenaikan ini disebabkan adanya
kenaikan pemakaian bahan baku dan penurunan persediaan bahan
baku rata -rata. Dengan keadaan ini berarti perusahaan semakin
efisien dalam menggunakan persediaan bahan baku.
Penggunaan persedia an bahan baku pada CV. Jogja Harpen
dari periode 2001 sampai dengan 2005 semakin efisien. Hal ini
ditunjukkan dengan persamaan trend Y = 6,05 + 2,20X, yang
berarti perputaran persediaan bahan baku ada kecenderungan
meningkat sebesar 2,20 setiap tahunnya. Penggunaan persediaan
bahan baku yang semakin efisien tersebut menunjukkan bahwa
biaya penyimpanan bahan baku yang dikeluarkan perusahaan
sebanding dengan produksi.
2)
Barang dalam Proses
Pada periode 2001 perputaran barang dalam proses adalah
sebanyak 9,61 ka li. Pada periode 2002 perputaran barang dalam
proses mengalami penurunan sebesar 4,33 kali dibandingkan
periode 2001 sehingga menjadi 5,28 kali. Penurunan ini
disebabkan adanya kenaikan harga pokok produksi yang lebih
rendah dari kenaikan persediaan barang dalam proses rata-rata.
Dalam keadaan ini perusahaan semakin tidak efisien dalam
mengelola persediaan barang dalam proses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Periode 2003 perputaran barang dalam proses mengalami
peningkatan sebesar 2,24 kali dibandingkan periode 2002 sehingga
menjadi 7,52 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan harga
pokok produksi yang lebih besar dari kenaikan persediaan barang
dalam proses rata-rata. Dalam keadaan ini perusahaan semakin
efisien dalam mengelola persediaan bahrang dalam proses.
Periode 2004 perputara n barang dalam proses mengalami
peningkatan sebesar 1,52 kali dibandingkan periode 2003 sehingga
menjadi 9,04 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan harga
pokok produksi yang lebih besar dari kenaikan persediaan barang
dalam proses rata-rata. Dalam keadaan ini perusahaan semakin
efisien dalam mengelola persediaan bahrang dalam proses.
Periode 2005 perputaran barang dalam proses mengalami
peningkatan sebesar 30,10 kali dibandingkan periode 2004
sehingga menjadi 39,14 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya
kenaikan harga pokok produksi yang lebih besar dari kenaikan
persediaan barang dalam proses rata -rata. Dalam keadaan ini
perusahaan semakin efisien dalam mengelola persediaan bahrang
dalam proses.
Penggunaan persediaan barang dalam proses pada CV. Jogja
Harpen dari periode 2001 sampai 2005 semakin efisien. Hal ini
ditunjukkan dengan persamaan trend Y = 14,118 + 6,282X, yang
berarti
perputaran
persediaan
barang
dalam
proses
ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
kecenderungan
meningkat
sebesar
6,282
setiap
tahunnya.
Penggunaan persediaan barang dalam proses semakin efisien
tersebut menunjukkan bahwa produksi perusahaan semakin
meningkat, sedangkan bahan baku yang siap diolah dan diproses
menjadi
barang
jadi
mengalami
penurunan
sehingga
mengakibatkan biaya penyimpanan yang semakin kecil.
3)
Barang jadi
Pada periode 2001 perputaran barang jadi adalah sebanyak
1,03 kali. Pada periode 2002 perputaran barang jadi mengalami
kenaikan 0,09 kali dibandingkan periode 2001 sehingga menjadi
1,12 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan harga pokok
penjualan yang lebih besar dari kenaikan persediaan barang jadi
rata-rata. Dengan demikian berarti perusahaan semakin efisien
dalam mengelola barang jadi.
Pada periode 2003 perputaran barang jadi mengalami
kenaikan 0,66 kali dibandingkan periode 2002 sehingga menjadi
1,78 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan harga pokok
penjualan yang lebih besar dari kenaikan persediaan barang jadi
rata-rata. Dengan demikian berarti perusahaan semakin efisien
dalam mengelola barang jadi.
Pada periode 2004 perputaran barang jadi mengalami
kenaikan 0,47 kali dibandingkan periode 2003 sehingga menjadi
2,25 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan harga pokok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
penjualan yang lebih besar dari kenaikan persediaan barang jadi
rata-rata. Dengan demikian berarti perusahaan semakin efisien
dalam mengelola barang jadi.
Pada periode 2005 perputaran barang jadi mengalami
penurunan 0,19 kali dibandingkan periode 2004 sehingga menjadi
2,06 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan harga pokok
penjualan yang lebih kecil dari kenaikan persediaan barang
jadi rata-rata. Dengan demikian berarti perusahaan semakin tidak
efisien dalam mengelola barang jadi.
Penggunaan persediaan barang jadi pada CV. Jogja Harpen
dari periode 2001 sampai 2005 semakin efisien. Hal ini
ditunjukkan dengan persamaan trend Y = 1,648 + 0,319X yang
berarti persediaan barang jadi ada kecenderungan meningkat
sebesar 0,319 setiap tahunnya. Penggunaan persediaan barang jadi
yang semakin efisien tersebut menunjukkan bahwa hampir semua
produksi perusahaan laku dijual atau kenaikan barang jadi tidak
membutuhkan biaya penyimpanan yang besar karena dapat segera
dijual.
d. Perputaran Modal Kerja
Pada tahun 2001 perputaran modal kerja adalah sebanyak 1,03
kali. Periode 2002 perputaran modal kerja mengalami penurunan
sebesar 0,12 kali dibandingkan periode 2001 sehingga menjadi 0,91
kali. Penurunan ini disebabkan kenaikan penjualan bersih yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
rendah dari kenaikan modal kerja rata -rata. Dengan demikian berarti
perusahaan semakin tidak efisien dalam mengelola modal kerja.
Periode 2003 perputaran modal kerja mengalami kenaikan
sebesar 0,54 kali dibandingkan periode 2002 sehingga menjadi 1,45
kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan penjualan bersih yang
lebih besar dari kenaikan modal kerja rata-rata. Dengan keadaan ini
berarti perusahaan semakin efisien dalam mengelola modal kerja.
Periode 2004 perputaran modal kerja mengalami kenaikan
sebesar 0,35 kali dibandingkan periode 2003 sehingga menjadi 1,80
kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan penjualan bersih yang
lebih besar dari kenaikan modal kerja rata-rata. Dengan keadaan ini
berarti perusahaan semakin efisien dalam mengelola modal kerja.
Periode 2005 perputaran modal kerja mengalami penurunan
sebesar 0,16 kali dibandingkan periode 2004 sehingga menjadi 1,64
kali. Penurunan ini disebabkan kenaikan penjualan bersih yang lebih
rendah dari kenaikan modal kerja rata -rata. Dengan demikian berarti
perusahaan semakin tidak efisien dalam mengelola modal kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
3. Hubungan antara Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja dengan
Rentabilitas
Hasil analisis korelasi product moment diperoleh r sebesar 0,891 dan
thitung = 2,39 > t
tabel
= 2,35. dengan demikian dapat disimpulkan ada
hubungan antara efektivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas
adalah positif dan sangat kuat. Artinya, semakin efektif pengelolaan modal
kerja semakin tinggi rentabilitas perusahaan.
Pengelolaan modal kerja CV Jogja Harpen pada tahun 2001 sampai
tahun 2005 sudah efektif. Dikatakan efektif karena seluruh kebutuhan
modal kerja jangka panjang dapat dipenuhi dengan sumber dana jangka
panjang dan sumber modal kerja jangka pendek dapat dipenuhi dengan
sumber modal kerja jangka pendek dan aktiva lancar. Untuk membuktikan
apakah terdapat hubungan yang signifikan antara efektivitas pengelolaan
modal kerja dengan rentabilitas maka dilakukan uji signifikansi. Dari hasil
perhitungan diperoleh t = 5,00 dan berdasarkan tabel nilai t
(0,975 : 3)
= 3,18.
Dengan demikian nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel. Kesimpulan
yang dapat ditarik adalah menerima Ha yang berarti bahwa ada hubungan
yang signigikan antara efektivitas pengelolaan modal kerja dengan
rentabilitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Efektivitas pengelolaan modal kerja mempunyai hubungan yang
kuat dengan rentabilitas. Hal demikian disebabkan semakin efektif
pengelolaan modal kerja akan memperlancar kegiatan perusahaan dalam
memperoleh
laba.
Semakin
efektif
pengelolaan
modal
kerja
memungkinkan pencapaian laba semakin tinggi. Tinggi rendahnya laba
secara langsung mempengaruhi tingkat rentabilitas perusahaan. Hal ioni
sejalan dengan pendapat Bambang Riyanto (2001:37) yang menyatakan
bahwa
pengelolaan
modal
kerja
akan
mempengaruhi
rentabilitas
perusahaan.
4. Hubungan antara Efisiensi Pengelolaan Modal Kerja dengan
Rentabilitas
Hasil analisis korelasi product moment diperoleh r sebesar 0,982 dan
thitung = 9,00 > t
tabel
= 2,35. dengan demikian dapat disimpulkan ada
hubungan antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas.
Kategori hubungan adalah positif dan sangat kuat. Artinya, semakin
efisien pengelolaan modal kerja semakin tinggi rentabilitas perusahaan.
Pengelolaan modal kerja CV. Jogja Harpen dari tahun 2001 sampai
tahun 2005 sudah efisien. Dikatakan efisien karena tingkat perputaran kas,
persediaan, piutang, dan modal kerja dari tahun ke tahun semakin
meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Efisiensi pengelolaan modal kerja mempunyai hubungan yang kuat
dengan rentabilitas. Hal demikian disebabkan semakin efisien pengelolaan
modal kerja akan memperlancar kegiatan perusahaan dalam memperoleh
laba. Semakin efisien pengelolaan modal kerja memungkinkan pencapaian
laba
semakin
tinggi.
Tinggi
rendahnya
laba
secara
langsung
mempengaruhi tingkat rentabilitas perusahaan. Hal ioni sejalan dengan
pendapat
Bambang
Riyanto
(2001:37)
yang
menyatakan
bahwa
pengelolaan modal kerja akan mempengaruhi rent abilitas perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, penulis dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut :
1.
Dari analisis sumber dan penggunaan modal kerja diperoleh hasilhasil pengelolaan modal kerja CV. Jogja Harpen dari periode 2001
sampai dengan 2005 sudah efektif. Hal ini terlihat dengan adanya
sumber modal kerja jangka panjang dari tahun 2001 sampai dengan
2005 masing-masing sebesar Rp 138.728.700,00, Rp 119.873.700,00,
Rp 368.012.700,00, Rp 154.717.600,00, dan Rp 80.581.500,00 yang
dapat digunakan untuk membiayai modal kerja jangka pendek.
2.
Dari hasil analisis efisiensi pengelolaan modal kerja diperoleh hasilhasil pengelolaan modal kerja CV. Jogja Harpen dari periode 2001
sampai periode 2005 sudah efisien. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
kecenderungan semakin meningkatnya nilai perputaran kas, perputaran
piutang, perputaran bahan baku, perputaran persediaan barang dalam
proses, perputaran barang jadi dan perputaran modal kerja yang
ditunjukkan dengan persamaan trend masing-masing sebesar Y = 9,36
+ 0,53 X, Y = 5,288 + 1,133 X, Y = 6,050 + 2,200 X, Y = 7,29 – 0,548
X, Y = 1,648 + 0,319 dan Y = 1,366 + 0,211 X, yang berarti bahwa
trend mempunyai kemiringan yang positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
3.
Hubungan efektivitasi penggunaan modal kerja dengan rentabilitas
adalah positif dan sangat kuat. Hal ini ditunjukkan dari nilai t
5,00 > t
tabel
hitung
=
= 2,35. Artinya semakin efisien penggunaan modal kerja
semakin tinggi rentabilitasnya.
4.
Hubungan efisiensi penggunaan modal kerja dengan rentabilitas
adalah positif dan sangat kuat. Hal ini ditunjukkan dari nilai t
9,00 > t
tabel
hitung
=
= 2,35. Artinya semakin efisien penggunaan modal kerja
semakin tinggi rentabilitasnya.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Tidak diperolehnya informasi tambahan yang lengkap dari laporan
keuangan sebagai bahan penyusunan laporan sumber dan penggunaan
modal kerja. Akibatnya interpretasi yang disusun dimungkinkan belum
dapat mencerminkan jawaban yang sebenarnya terjadi dalam kurun
waktu tersebut.
2. Penulis tidak dapat melacak data mengenai pembentukan rekening laba
ditahan, sehingga dalam perhitungan analisis sumber dan penggunaan
modal kerja diasumsikan penambahan modal kerja adalah penambahan
modal sendiri.
3. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini merupakan hasil selama
dilakukannya penelitian, sehingga tidak menutup kemungkinan
keadaan perusahaan berubah untuk masa mendatang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
C. Saran
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka penulis akan
memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi
pengelolaan modal kerja. Adapun saran-saran yamg diberikan penulis adalah
sebagai berikut:
1.
Pengelolaan modal kerja CV. Jogja Harpen dari periode 2001
sampai dengan 2005 memang sudah semakin efektif dan efisien,
akan et tapi perusahaan perlu memperhatikan tingkat perputaran
modal kerja dan unsur -unsur yang membentuk modal kerja
tersebut. Unsur -unsur yang membentuk modal kerja antara lain
adalah perputaran piutang dagang. Perputaran piutang dagang di
CV. Jogja Harpen masih rendah. Perputaran piutang dapat
ditingkatkan dengan memperketat syarat penjualan kredit yang
akan mengakibatkan jangka waktu pengembalian piutang akan
lebih cepat.
2.
Untuk meningkatkan efisiensi perusahaan maka perusahaan perlu
memperhatikan tingkat perputaran persediaan barang dalam proses
sehingga tidak terjadi penumpukan persediaan barang dalam
proses. Persediaan barang dalam proses di CV. Jogja Harpen masih
rendah. Perputaran persediaan barang dalam proses dapat
ditingkatkan dengan cara meningkatkan ke giatan produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, Agus (1988), Anggaran Permahaan, Pendekatan Kuantitatif, Yogyakarta:
BPFE.
Alwi, Syafaruddin (1993), Alat - Alat Analisa dalam Pembelanjaan, Yogyakarta:
Andi Offset.
Fatah, Nur (1992), Manajemen Keuangan Seri 2, Manajemen Modal Kerja dan
Manajemen Modal Tetap, Jakarta: CV. Asona
Gitosudarmo, Indryo, Basri (2002), Manajemen Keuangan, Yogyakarta:
BPFE. Munawir (1983), Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta:
Liberty.
Nitisemito, Alex (1983), Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Revisi, Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Riyanto, Bambang (2001), Dasar- dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Enam,
Yogyakarta: BPFE.
Sabardi, Agus (1994), Manajemen Keuangan Jilid 1, Yogyakarta: AMP YKPN.
Sartono, Agus, (1990), Manajemen Keuangan Teori dan Akuntansi. Yogyakarta :
BPFE
Sarwoko, Halim, Abdul (1989), Manajemen Keuangan, Manajemen dan Analisis
Aktiva, Yogyakarta: BPFE.
Sugiyono (1997), Statistik untuk Penelitian, Bandung: CV. ALFABETA.
Suwartojo, B (1987), Modal Kerja, Jakarta: Balai Aksara.
Weston, Brigham (1993), Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Jakarta: Erlangga.
Download