PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGELOLAAN MODAL KERJA DENGAN RENTABILITAS PERUSAHAAN Kasus Pada CV. JOGJA HARPEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh : Fransiska Indah Fitri Kurniawati NIM :011334119 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2006 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTTO dan PERSEMBAHAN “ Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat: ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan. Marilah pada ku, smua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”(Mat 7:7-8, 11:28). “ Hidup adalah suatu perjuangan, beranilah mencobanya. Jangan memperkenankan diri sendiri dikecewakan oleh kegagalan sepanjang anda telah melakukan yang terbaik”(Bunda Teresa). “ Kegagalan masa lalu merupakan pedoman bagi kesuksesan di masa datang”(Anonim). “ Kepuasan terletak pada usaha bukan pada hasil. Usaha dengan keras adalah kemenangan yang hakikki”(Mahatma Gandhi). • • • • • • PERSEMBAHAN; Yesus Kristus penolong sejatiku Ayahanda(alm) dan Ibunda tercinta Kakak-kakakku : mbak Lusi dan mas Alex tersayang My love Wawan Adikku tersayang Cindi Sahabat-sahabatku iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan di dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 5 Desember 2006 Penulis Fransiska Indah Fitri Kurniawati v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK HUBUNGAN EFEKTIVITAS DAN EFISIESI PENGELOLAAN MODAL KERJA DENGAN RENTABILITAS PERUSAHAAN Studi kasus pada CV. Jogja Harpen Fransiska Indah Fitri Kurniawati Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2006 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah : (1) pengelolaan modal kerja sudah efektif; (2) pengelolaan modal kerja sudah efisien; (3) ada hubungan antara efektivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas perusahaan; (4) ada hubungan antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas perusahaan. Penelitian ini dilakukan di CV. Jogja Harpen yang beralamatkan di Babadan, Purwomartani, Kalasan, Sleman pada bulan April 2006. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab permasalahan pertama adalah analisis sumber dan penggunaan modal kerja, untuk menjawab permasalahan kedua adalah analisis perputaran modal kerja dan analisis trend, untuk menjawab permasalahan yang ketiga dan keempat adalah analisis Product Moment dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) pengelolaan modal kerja perusahaan periode tahun 2001 sampai tahun 2005 sudah efektif; (2) pengelolaan modal kerja perusahaan periode tahun 2001 sampai tahun 2005 sudah efisien; (3) ada hubungan antara efektivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas perusahaan (t hitung = 2,39 > t tabel = 2,35); (4) ada hubungan antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas perusahaan (t hitung = 9,00 > t tabel = 2,35). vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT THE CORRELATION BETWEEN EFECTIVENESS AND EFFICIENCY OF THE CAPITAL MANAGEMENT AND COMPANY’S RENTABILITY A Case Study at “CV. Jogja Harpen” Fransiska Indah Fitri Kurniawati Sanata Dharma University Yogyakarta 2006 The purpose of this research were to know whether or not : (1) the capital management was already effective; (2) the capital management was already efficient; (3) there was any correlation between affectiveness of the capital management and company’s rentability; (4) there was any correlation between efficiency of the capital management and company’s rentability. This research was conducted at “CV. Jogja Harpen”, Babadan, Purwomartani, Kalasan, Sleman in April 2006. The methods used to collect data were interviews, documentation and observation. The data processing used to answer the first problem was resource analysis and work capital using, the second problem was capital rotation and trend analysis, the third and fourth problems was correlation analysis Product Moment with significant level 5%. Based on the research the results were as follows : (1) the capital management in 2001 – 2005 was effective; (2) the capital management in 2001 – 2005 was efficient; (3) there was a correlation between affectiveness of the capital management and company’s rentability (t count = 2.39 > t table = 2.35); (4) there was a correlation between efficiency of the capital management and company’s rentability (t count = 9,00 > t table = 2,35). vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGELOLAAN MODAL KERJA DENGAN RENTABILITAS PERUSAHAAN”. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari, banyak pihak yang telah memberikan perhatian, bantuan, ide, dan dorongan selama penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, perkenankanlah dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Drs. Sutarjo Adi Susilo J.R., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak S. Widanarto P., S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Bapak L Saptono, S. Pd., M. Si., selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan saran, bimbingan, dan pengarahan selama penulisan skripsi. viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Bapak Drs. Bambang Purnomo., S.E., M. Si., selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan saran, binbingan, dan pengarahan selama penulisan skripsi. 6. Bapak S. Widanarto P., S.Pd., M.Si., selaku dosen tamu dan penguji, terimakasih atas partisipasinya dalam penulisan skripsi. 7. Para karyawan CV. Jogja Harpen yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data guna penyusunan skripsi ini. 8. Ibunda Christina Suparmi “terima kasih atas doa, cinta, support, perhatian serta perjuangan yang tak kenal lelah sehingga ananda berhasil menyelesaikan studi. Ananda akan berusaha untuk mewujudkan harapan ibunda”. 9. Bapak Matheus Pariman (Alm) “terima kasih untuk semua yang telah diberikan untuk ananda, terima kasih bapak selalu sabar menghadapi aku maaf aku baru lulus dan belum bisa buat bapak bahagia dan bangga sama aku”. 10. Kakak-kakakku (mbak Lusi dan mas Alex) terima kasih untuk persaudaraan dan cintanya serta dorongan dan bantuannya yang telah diberikan selama ini. 11. Cindi “cemplux’s” terima kasih telah membuat rumahku ceria. Semoga menjadi anak yang cerdas dan nurut. Mbak sayang cindi. 12. My lovely Wawan “kita masing-masing adalah pribadi yang berbeda tapi kita harus berjalan dalam perbedaan itu dan menjadi sama”. ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. Untuk teman-teman PAK C’01 (Koco, Sunu, si Jo, Thomas, Ria, Fita, Wiwid, Totok, dan lain- lain) juga untuk mbak Nana, Lina, dan Lia terima kasih untuk persahabatannya. 14. Semua teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang pernah masuk dalam duniaku, terimakasih karena telah membantuku berproses hingga aku menjadi aku yang sekarang ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, maka saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan guna perbaikan di masa mendatang. Di tengah keterbatasan dalam penulisan skripsi ini, penulis berharap kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Yogyakarta, 5 Desember 2006 Penulis Fransiska Indah Fitri Kurniawati x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………… ii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………… iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………… iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………… v ABSTRAK ……………………………………………………………… vi ABSTRACT ……………………………………………………………… vii KATA PENGANTAR ……………………………………………… viii DAFTAR ISI ……………………………………………………………… ix BAB I 1 PENDAHULUAN ……………………………………… A. Latar Belakang Masalah ……………………………… 1 ……………………………………… 5 C. Rumusan Masalah ……………………………………… 5 D. Tujuan Penelitian ……………………………………… 6 E. Manfaat Penelitian ……………………………………… 6 TINJAUAN PUSTAKA ……………………………… 7 A. Modal Kerja ……………………………………………… 7 B. Batasan Masalah BAB II B. Analisis Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja 21 C. Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja ……………… 22 D. Efisiensi Penggunaan Modal Kerja ……………………… 23 E. Alat untuk Menganalisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja 24 xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI F. Analisa Trend BAB III BAB IV ……………………………………… 26 G. Rentabilitas ……………………………………………… 27 H. Kerangka Berpikir ……………………………………… 28 I. Hipotesis ……………………………………………… 30 METODOLOGI PENELITIAN……………………………… 31 A. Jenis Penelitian 31 ……………………………………… B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………… 31 C. Subjek dan Objek Penelitian ……………………… 31 D. Teknik Pengumpulan Data ……………………………… 32 E. Teknik Analisis Data 33 ……………………………… GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ……………… 41 A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ……………… 41 B. Organisasi Perusahaan ……………………………… 42 C. Persona lia Perusahaan ……………………………… 44 ……………………………………………… 45 D. Keuangan E. Produksi dan Pemasaran BAB V ……………………………… ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 45 ……………… 47 A. Deskripsi Data ……………………………………… 47 B. Analisis Data ……………………………………… 51 1. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja……… 51 2. Efisiensi Penggunaan Modal Kerja 68 ……………… 3. Hubungan Antara Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja dengan Rentabilitas ……………………………… xii 97 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Hubungan Antara Efisiendi Pengelolaan Modal Kerja dengan Rentabilitas ……………………………… 102 C. Pembahasan ……………………………………………… 106 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ……… 128 A. Kesimpulan ……………………………………………… 128 B. Keterbatasan Penelitian ……………………………… 129 ……………………………………………… 130 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 131 BAB VI C. Saran LAMPIRAN xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Segala bentuk kegiatan akan ada artinya jika mempunyai arah, tujuan atau sasaran. Dalam fungsi-fungsi operasional perusahaan, masing-masing bagian mempunyai tujuan yang spesifik. Namun secara umum, tujuan tersebut harus mengacu kepada sasaran perusahaan. Tujuan umum perusahaan tersebut antara lain adalah optimalisasi produksi, optimalisasi penjualan dan maksimalisasi keuntungan. Selain mengupayakan tujuan-tujuan tersebut, perusahaan juga menginginkan adanya kontinuitas dan perkembangan yang baik dalam usahanya. Dalam rangka merealisasi semua tujuannya itu, usaha perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor extern maupun intern. Faktor extern misalnya dengan persaingan yang semakin tajam di tengah-tengah era perkembangan perekonomian dan dunia usaha yang semakin modern dewasa ini. Mengenai faktor intern, salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah masalah yang berkaitan dengan pembelanjaan. Hal ini karena pembelanjaan merupakan salah satu fungsi perusa haan yang memegang peranan penting di samping fungsi-fungsi lainnya seperti fungsi produksi, pemasaran, maupun personalia. Fungsi pembelanjaan tidak dapat dipisahkan dengan fungsi-fungsi lainnya sebab jika terjadi kegagalan dalam memperoleh laba atau modal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 misalnya, hal ini akan menghambat pembelian bahan mentah yang selanjutnya dapat menghambat proses produksi, sampai pada pemasaran dari produksinya. dalam proses penarikan tenaga kerja terampil dan kegiatan sales promotion. Kurangnya dana juga dapat berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan. Jadi secara singkat masalah pembelanjaan erat kaitannya dengan masalahmasalah pembelian, produksi, penjualan, personalia dan masalah-masalah lain yang berhubungan dengan fungsi perusahaan. Setiap jenis usaha membutuhka n modal untuk membiayai operasinya agar kontinuitas perusahaan dapat dijaga. Ada bagian modal yang harus tersedia untuk digunakan sebagai penggerak usaha yaitu untuk membelanjai operasinya sehari-hari. Bagian modal ini disebut modal kerja. Penggunaan modal kerja antara lain dapat berbentuk memberi uang muka pembelian bahan mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai dan lain sebagainya. Dana yang dikeluarkan tersebut diharapkan akan dapat segera kembali menjadi uang uang tunai lagi dalam jangka relatif pendek melalui penjualan hasil produksi dan selanjutnya akan dipergunakan untuk membiayai kegiatan operasinya kembali. Jadi modal kerja merupakan dana yang tertanam dalam aktiva lancar. Adalah tugas manajemen untuk menentukan modal kerja yang cukup sesuai dengan kebutuhan, sehingga perusahaan dapat bekerja secara ekonomis dan tidak mengalami kesulitan atau krisis keuangan. Modal kerja yang cukup adalah modal kerja yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil dari yang dibutuhkan. Modal kerja yang terlalu be sar terutama dalam bentuk kas dan surat-surat berharga, misalnya adanya dana yang menganggur, pendapatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 yang rendah, investasi pada proyek yang tidak perlu, atau fasilitas pabrik dan perlengkapannya yang tidak perlu. Kondisi tersebut menunjukkan dana tida k digunakan secara produktif yang berdampak pada operasi perusahaan yang tidak efisien. Sedangkan jumlah modal kerja yang terlalu kecil akan menimbulkan kesulitan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya dan kegiatan operasional perusahaan bisa terhambat. Keadaan seperti itupun kurang efisien dan kurang menguntungkan perusahaan. Untuk itu dibutuhkan adanya pengaturan kebutuhan modal kerja yang ideal, sehingga efisiensi penggunaan modal kerja dapat direalisasi. Pada perusahaan yang sedang mengalami perkembangan, tentunya membutuhkan modal kerja yang semakin besar untuk membiayai operasinya yang semakin meningkat. Sejalan dengan meningkatnya jumlah kebutuhan modal kerja faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kemampuan perusahaan menggunakan dana. Kemampuan perusahaan menggunakan dana tercermin dari perputaran modal kerjanya, yaitu perputaran kas, piutang, dan persediaan. Tinggi atau rendahnya perputaran modal kerja selanjutnya akan berdampak pada hasil penjualan. Untuk mengantisipasi munculnya permasalahan dalam perusahaan tersebut, maka manajemen perlu mengelola modal kerjanya dengan baik. Salah satu bentuk penilaian terhadap pengelolaan modal kerja adalah dengan melakukan penilaian terhadap hasil-hasil pengelolaan modal kerja. PT JOGJA HARPEN merupakan perusahaan yang sedang berkembang, hal ini dapat dilihat dari jumlah produksinya yang semakin meningkat per PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 tahun. Sebagai perusahaan yang sedang berkembang maka perlu memperhatikan kemampuan perusahaan dalam mengelola modal kerja yang ada dalam perusahaan. Hal ini perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi kegiatan produksi perusahaan yang berdampak pada perolehan laba perusahaan. Laba yang besar belum menjamin keberhasilan perusahaan dalam mengelola modal kerja, tetapi ditunjukkan dalam kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Cara perusahaan menghasilkan laba dapat menunjukkan tingkat efektivitas pengelolaan modal kerja yaitu kemampuan perusahaan dalam mengelola modal kerja sehingga tidak terjadi kekurangan modal kerja yang mengganggu kegiatan perusahaan. Selain itu dalam mengelola modal kerja harus efisien yaitu modal kerja yang tersedia digunakan secara penuh tidak ada yang menganggur dan tidak terjadi pemborosan. Suatu perusahaan dapat dikatakan efisien dan efektif apabila rentabilitas perusahaan tiap tahun mengalami peningkatan. Tingkat efisiensi yang tinggi dapat dicapai apabila organisasi memusatkan aktivitas pada bidang yang memiliki keunggulan (Ambar Kusuma Astuti,2001: 78). Apabila rentabilitas perusahaan setiap tahun mengalami fluktuasi maka akan timbul masalah yaitu apakah efisiensi dan keefektifan pengelolaan modal kerja dalam perusahaan semakin efisien dan efektif atau semakin tidak efisien dan tidak efektif, serta bagaimana hal ini dapat tejadi. Rentabilitas PT JOGJA HARPEN setiap tahun selalu berfluktuasi sehingga menimbulkan masalah apakah PT JOGJA HARPEN semakin efisien dan efektif atau tidak. Masalah ini penting untuk dipecahkan oleh perusahaan agar efisiensi dan keefektifan pengelolaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 modal kerja pada waktu yang akan datang dapat lebih ditingkatkan sehingga perusahaan dapat bekerja lebih baik dan pengelolaan modal kerja perusahaan dapat semakin efisien. Berdasarkan uraian tersebut di atas, penelitian ini mengambil judul "Analisis Hubungan Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Modal Kerja dengan Rentabilitas Perusahaan” dan merupakan studi kasus pada PT JOGJA HARPEN. B. Batasan Masalah Mengingat betapa banyak pengertian mengenai modal kerja penulis membatasi permasalahan pada pengelolaan modal kerja bersih. Yang dimaksud dengan modal kerja bersih adalah kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancar. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, dalam penelitian ini maka dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah pengelolaan modal kerja pada PT JOGJA HARPEN dari tahun 2001 sampai 2005 sudah efektif? 2. Apakah pengelolaan modal kerja pada PT JOGJA HARPEN dari tahun 2001 sampai 2005 semakin efisien? 3. Apakah ada hubungan positif antara efektivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas ekonomi perusahaan? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 4. Apakah ada hubungan positif antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas ekonomi perusahaan? D. Tujuan Penelitian Berdasar rumusan masalah tersebut di atas, tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui ketepatan pengelolaan modal kerja pada PT JOGJA HARPEN dari tahun 2001 sampai 2005. 2. Untuk mengetahui efisiensi pengelolaan modal kerja pada PT JOGJA HARPEN. 3. Untuk mengetahui adanya hubungan positif antara keefektifan pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas ekomomi perusahaan. 4. Untuk mengetahui adanya hubungan positif antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas ekonomi perusahaan. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Diharapkan dapat memberikan informasi untuk mengevaluasi efisiensi penggunaan modal kerja perusahaan. 2. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bacaan ilmiah. 3. Bagi Penulis Penulis dapat menerapkan apa yang telah diperoleh selama kuliah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja Masalah modal kerja erat hubungannya dengan operasi perusahaan seharihari. Adanya modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk beroperasi seekonomis mungkin dan terhindar dari kesulitan keuangan. Mengenai pengertian modal kerja, berikut ini terdapat beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu: a. Weston dan Brigham (1993: 410) Modal kerja adalah investasi perusahaaan pada aktiva jangka pendek (kas dan sekuritas) yang mudah dipasarkan (persediaan dan piutang usaha). b. Alex Nitisemito (1993: 7) Modal kerja adalah aktiva -aktiva jangka pendek yang digunakan untuk kepentingan sehari-hari pada suatu perusahaan. c. Bambang Riyanto 1) Konsep Kuantitatif Yaitu konsep yang mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam unsur -unsur aktiva lancar dimana aktiva ini merupakan aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau aktiva di mana dana yang tertanam didalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek. Dalam konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah keseluruhan dari aktiva lancar atau disebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 modal kerja bruto (gross working capital). 2) Konsep Kualitatif Bila konsep kuantitatif modal kerja hanya dikaitkan dengan besarnya jumlah aktiva lancar saja, maka pada konsep kualitatif ini pengertian modal kerja juga dikaitkan dengan besarnya jumlah hutang lancar atau hutang yang segera harus dibayar. Dengan demikian maka sebagian dari aktiva lancar ini harus disediakan untuk memenuhi kewajiban finansial yang segera harus dilakukan, dimana bagian aktiva lancar ini tidak boleh digunakan untuk membiayai operasi perusahaan untuk menjaga likuiditasnya. Oleh karenanya maka modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar -benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu merupakan kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancarnya. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut modal kerja netto (net working capital). 3) Konsep Fungsional Konsep ini mendasarkan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan (income). Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan adalah dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Namun demikian tidak semua pendapatan atau dana laba tersebut diterima pada suatu periode akuntansi, tetapi mungkin baru akan menghasilkan pendapatan pada periode -periode mendatang. Dalam hubungan ini dapat dikemukakan penggolongan modal kerja menurut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 fungsi bekerjanya, yaitu: a) Modal Kerja (working capital), yaitu dana yang digunakan untuk menghasilkan current income sesuai dengan tujuan utama perusahaan. Misalnya: kas, inventory, depresiasi. b) Modal kerja potensiil (potential working capital), yaitu dana yang digunakan untuk menghasilkan current income tetapi tidak sesuai dengan maksud utama perusahaan tersebut. Modal ini dapat mudah diuangkan, yang selanjutnya dapat diinvestasikan kembali. Misalnya: dana yang ditanamkan dalam surat-surat berharga atau efek dan keuntungan lainnya. c) Bukan modal kerja (non working capital), yaitu dana yang tidak menghasilkan current income, atau kalau menghasilkan current income adalah tidak sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan. Misalnya: tanah, bangunan, mesin. 2. Fungsi Modal Kerja Dari beberapa definisi modal kerja di atas, maka dapat diketahui arti moda kerja pada dasarnya merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan untuk membiayai operasi perus ahaan sehari-hari agar perusahaan dapat terus berjalan secara kontinu. Aktiva yang telah dikeluarkan tersebut diharapkan dapat masuk kembali ke perusahaan dalam jangka pendek melalui hasil penjualan barang produksinya, yang selanjutnya akan dikeluarkan lagi untuk membiayai perusahaan berikutnya. Demikian kekayaaan tersebut akan berputar terus setiap periodenya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 sepanjang hidup perusahaan. Tersedianya modal kerja yang terlalu besar menunjukkan adanya dana yang tidak produktif, dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia -siakan. Sedang tersedianya modal kerja yang terlalu kecil dapat menimbulkan kemacetan pada perusahaan karena kurangnya dana untuk pembelian bahan baku, pembayaran tenaga kerja, dan lain-lain. Oleh karena itu, modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup, agar memungkinkan perusahaan beroperasi secara ekonomi atau efisien dan tidak mengalami kesulitan keuangan. Misalnya dapat menutup kerugiankerugian dan dapat mengatasi keadaan kritis atau darurat tanpa membahayakan keadaan keuangan perusahaan. Modal kerja yang tersedia dalam jumlah yang cukup juga memberikan manfaat lain sebagai berikut (Munawir, 1998: 116): a. Melindungi perusahaan dari akibat buruk atau krisis modal kerja karena turunnya nilai aktiva lancar. b. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya. c. Memungkinkan dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahayabahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi. d. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk dapat melayani para konsumennya. e. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para pe langgannya. f. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 3. Jenis-jenis Modal Kerja W.B. Taylor menggolongkan modal kerja sebagai berikut (Bambang Riyanto, 2001: 61): a. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital) Yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancara usaha. Permanent working capital ini dapat dibedakan dalam : 1) Modal kerja primer (Primary working capital) Yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahaanya. 2) Modal kerja normal (Normal Working Capital) Yaitu modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal atau dalam artian dinamis. Misal suatu perusahaan selama empat atau lima bulan rata-rata perbulannya mempunyai produksi 1000 unit maka dapat dikatakan luas produksi normalnya adalah 1000 unit. Kemudian bila ternyata selama empat atau lima bulan berikutnya luas produksi rata -rata perbulannya 2000 unit, maka luas produksi normalnya pun berubah menjadi 2000 unit. b. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital) Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibedakan: 1) Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital) Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktasi musim. 2) Modal Kerja Siklis ( Cyclical Working Capital) Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi konjungur. 3) Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital) Yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan keadaan ekonomi yang mendadak). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Modal Kerja Modal kerja yang cukup memang sangat penting suatu perusahaan, tetapi untuk menentukan berapa modal kerja yang dianggap cukup bagi suatu perusahaan bukankah merupakan hal yang mudah, karena modal kerja yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan tergantung atau dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut (Munawir, 1983: 117): a. Sifat/ type perusahaan Modal kerja yang dibutuhkan jenis perusahaan jasa akan relati lebih rendah dari jenis perusahaan industri. Hal ini karena perusahaan jasa biasanya tidak memerlukan investasi yang besar dalam kas, piutang, maupun persediaan. Sedang pada perusahaan industri harus mengadakan investasi yang cukup besar dalam aktiva lancar agar perusahaannya tidak mengalami kesulitan di dalam operasinya seharihari. Sedang di antara perusahaan industri, maka perusahaan yang memprodusir barang akan membutuhkan modal kerja yang lebih besar dari perusahaan perdagangan/ eceran, karena harus mengadakan investasi yang relatif besar dalam bahan baku, barang dalam proses, dan persediaan barang jadi. b. Waktu yang dibutuhkan untuk memprodusir atau memperoleh barang yang akan dijual serta harta per -satuan dari barang tersebut. Makin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memprodusir atau untuk memperoleh barang tersebut, maka makin besar juga modal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 kerja yang dibutuhkan. c. Syarat pembelian bahan atau barang dagangan Jika syarat kredit yang diterima pada waktu pembelian menguntungkan, makin sedikit uang yang harus diinvestasikan dalam persediaan bahan ataupun barang dagangan dan sebaliknya. d. Syarat penjualan Semakin lunak kredit yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada para pembeli akan mengakibatkan semakin besarnya jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam piutang. Untuk memperkecil resiko adanya piutang yang tak tertagih, sebaiknya diberikan potongan tunai pada para pembeli, karena dengan demikian pembeli akan tertarik untuk segera membayar hutangnya apa periode diskonto tersebut. e. Tingkat perputaran persediaan Yaitu menunjukkan berapa kali persediaan tersebut akan diganti dalam arti dibeli atau dijual kembali. Makin tinggi tingkat perputaran persediaan, maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan (terutama yang harus diinvestasikan dalam persediaan) makin rendah. Jadi pada pokoknya besar kecilnya modal kerja tergantung pada dua faktor yaitu (Bambang Riyanto,2001:64): a. Periode perputaran/ periode berikutnya modal kerja. Yaitu meliputi jangka waktu pemberian kredit beli, lama penyimpanan bahan, lama PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 proses produksi, lama penyimpanan barang jadi di gudang, dan jangka waktu penerimaan piutang. b. Pengeluaran kas rata -rata setiap harinya. Merupakan jumlah pengeluaran kas setiap harinya untuk keperluan pembelian bahan mentah, bahan pembantu, pembayaran upah buruh, dan biaya-biaya lainnya. Meskipun jumlah pengeluaran setiap harinya tetap, tetapi periode perputarannya makin lama, sehingga jumlah modal kerja yang dibutuhkan akan makin besar. Demikian juga meskipun periode perputarannya tetap, tetapi jumlah pengeluarannya tetap, tetapi jumlah pengeluaran kas tiap harinya makin besar, maka kebutuhan modal kerjanya pun makin besar. 5. Penentuan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja Apabila perusahaan hanya menjalankan usaha satu kali saja maka kebutuhan modal kerjanya cukup sebesar modal kerja yang dikeluarkan selama satu periode perputaran saja, tetapi tidak demikian pada umumnya perusahaan didirikan. Perusahaan didirikan biasanya untuk seterusnya di mana setiap hari terdapat aktivitas usaha, sehingga jumlah modal kerja yang dibutuhkan minimal sebesar modal pengeluaran setiap harinya dikalikan dengan periode perputarannya. Perhitungan kebutuhan modal kerja tersebut dirumuskan sebagai berikut (Bambang Riyanto, 2001:65): Kebutuhan modal kerja = Pengeluaran kas/hari x Periode terikatnya modal kerja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 Sedangkan menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002:40) perhitungan kebutuhan modal kerja dapat dirumuskan sebagai berikut: Kebutuhan = Periode Perputaran x Rata-rata Pengeluaran Modal Kerja Modal Kerja Kas per Periode 6. Unsur-Unsur Modal Kerja Modal kerja merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Karena tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk kegiatan sehari-harinya dan kewajiban lainnya. Adapun yang termasuk unsur modal kerja adalah aktiva lancar (current assets) dan hutang lancar (current liabilities). Maka yang perlu diketahui adalah komponen-komponen yang ada pada current assets dan current liabilities itu sendiri. Current assets itu meliputi (Nur Fatah, 1992 : 1): a. Persediaan (Inventories Stocks) Persediaan ini meliputi: - Bahan baku (row material) - Barang dalam proses (work in process) - Barang jadi (finished goods) b. Piutang dagang (Debitors or Account Receivable) Merupakan piutang jangka pendek perusahaan, biasanya berasal dari penjualan kredit. c. Porsekot (Prepayment of Expenses Paid Advanced) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 Merupakan biaya yang telah dibayar sebelum barang atau pelayanan diterima. d. Investasi Jangka Pendek (Short-Term Investment) Merupakan surplus kas yang ditanamkan pada waktu jangka pendek yang lain. e. Kas (Cost and Bank Balances) Rekening ini meliputi uang tunai yang ada pada bank-bank dalam bentuk deposito ataupun current account. Sedangkan yang merupakan kewajiban angka pendek yang harus dipenuhi perusahaan dalam jangka waktu kira-kira dari satu tahun, meliputi: a. Hutang Dagang (Trade Creditors) Merupakan sumber pembelanjaan jangka pendek, biasanya tidak lebih dari dua bulan. b. Biaya Yang Harus Dibayar (Accrued Expenses) Merupakan hutang terhadap pelayanan atau servis yang diperoleh, misalnya hutang sewa, gaji, bunga dan sebagainya. c. Pinjaman Bank (Bank Loans) Merupakan pinjaman pada Bank yang berjangka waktu pendek, misalnya tiga atau enam bulan dan sebagainya. d. Hutang divident (Proposed Divident) Divident akhir biasanya belum dibagi sampai rapat umum tahunan (Annual General Meeting). e. Hutang Jangka Pendek (Short-Term Loans) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 Merupakan hutang yang diperoleh dari pihak luar dalam jangka pendek. f. Hutang Pajak (Tax Payment Due) Merupakan tanggungan pajak yang harus dibayar dalam jangka waktu satu tahun. Pada umumnya komponen modal kerja suatu perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut (Suwartoyo, 1998:30): a. Sifat dari perusahaan itu sendiri. b. Faktor-faktor ekonomi seperti kegiatan industri nasional secara keseluruhan. c. Pengaruh pemerintah terhadap pengendalian kredit. d. Tingkat bunga bank dan jumlah uang yang beredar. e. Tersedianya bahan mentah. f. Kebijaksanaan yang ada dalam perusahaan itu sendiri. 7. Perputaran Modal Kerja Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan terus hidup dan dalam keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja dimulai pada saat dana diinvestasikan ke kas, piutang dan persediaan yang tercermin dalam komponen-komponen modal kerja sebagai aktiva lancar, sampai dimana dana tersebut kembali dalam bentuk uang tunai. Periode perputaran modal kerja tergantung dari perputaran masingmasing komponen atau unsur-unsur modal kerja tersebut. Makin pendek periode perputarannya, atau makin cepat perputarannya, maka makin tinggi tingkat perputarannya (turn over rate nya). Periode perputaran barang dagangan adalah lebih pendek dibanding dengan perputaran barang yang mengalami proses produksi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 Perputaran barang dagangan dapat digambarkan se bagai berikut (Bambang Riyanto, 2001: 62): a. Penjualan dengan kredit: Kas1 → Barang → Piutang → Kas2 ↑ ↑ ↑ Pembelian Penjualan Penerimaan uang b. Penjualan dengan tunai: Kas1 → Barang → Kas2 ↑ ↑ Pembelian Penjualan/Penerimaan uang Sedang skema perputaran barang yang mengalami proses produksi adalah sebagai berikut: Upah Buruh Barang Jadi → Piutang → Kas 2 Kas 1 Material Penjualan Penerimaan Uang Proses Produksi 8. Sumber Dana Untuk Modal Kerja Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan berasal dari (Munawir, 1998 : 121): a. Hasil Operasi Perusahaan Adalah jumlah net income yang nampak dalam laporan perhitungan rugi laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi. Jumlah ini menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 operasi perusahaan yaitu dengan menganalisa laporan perhitungan rugi laba perusahaan tersebut. Dengan adanya keuntungan atau laba dari usaha perusahaan, dan apabila laba tersebut tidak diambil oleh pemilik perusahaan, maka akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan Biaya -biaya operasi perusahaan pada dasarnya terdiri dari biaya tunai, yang memerlukan pengeluaran uang atau menimbulkan hutang yang juga akan menyebabkan penggunaan modal kerja, seperti upah, gaji, premi asuransi. Di samping itu ada juga biaya yang tidak memerlukan pengeluaran uang atau tidak menimbulkan hutang yang pada akhirnya akan menggunakan modal kerja, seperti depresiasi, amortisasi, dan diskonto obligasi maupun aktiva intangibel lainnya. Meskipun biaya-biaya yang ternasuk kelompok kedua ini dalam menentukan net income, tetapi biaya -biaya tersebut harus dikeluarkan dalam menghitung jumlah modal kerja yang berasal dari operasi perusahaan. Proses pembebanan depresiasi dan amortisasi terhadap penghasilan perusahaan merupakan perubahan dari aktiva tetap dan aktiva intangible menjadi modal kerja. b. Keuntungan dari penjualan sura t-surat berharga (investasi jangka pendek) Penjualan surat berharga yang dimiliki perusahaan akan memberikan keuntungan, yang akan menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja dari bentuk surat berharga menjadi uang kas. Keuangan yang diperole h dari penjualan surat-surat berharga ini merupakan suatu sumber bertambahnya modal kerja. Sebaliknya bila terjadi kerugian dalam penjualan tersebut maka modal kerja menjadi berkurang. Sedang bila surat-surat berharga tersebut dijual dengan harga jual yang sama dengan harga perolehannya (tidak laba atau tidak rugi), maka besarnya modal kerja tidak akan berubah. c. Penjualan aktiva tidak lancar Sumber lain penambahan modal kerja adalah hasil penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Bila hasil penjualan tersebut tidak segera digunakan untuk mengganti aktiva yang bersangkutan, maka akan terjadi adanya modal kerja yang berlebihan. d. Penjualan saham atau obligasi Yaitu dengan melakukan emisi saham baru atau meminta kepada para pemilik perusahaan untuk menambah modalnya, atau dengan mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang jangka panjang lainnya untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya. Tapi penjualan obligasi yang terlalu besar dari kebutuhan modal kerja dalam keadaan yang berlebihan. Di samping sumber-sumber tersebut di atas, sumber lain yang dapat diperoleh perusahaan untuk menambah aktiva lancarnya (walau tidak mengakibatkan modal kerja bertambah) misalnya dari pinjaman/kredit dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 bank dan pinjaman-pinjaman jangka pendek lainnya serta hutang dagang yang diperoleh dari para supplier. Di sini bertambahnya aktiva lancar dibarengi dengan bertambahnya hutang lancar sehingga modal kerja (dalam arti net working capital) tidak berubah. Dari uraian tentang sumber-sumber modal kerja tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah apabila (Munawir,1998:123): a. Adanya kenaikan sektor modal baik dari laba ataupun pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan. b. Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi. c. Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa modal kerja akan bertambah yang diimbangi dengan perubahan dalam pos tidak lancar (non current account). B. Analisis Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Analisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja merupakan laporan keuangan yang menunjukkan kenaikkan dan penurunan modal kerja dari tahun ke tahun serta menunjukkan penyebab terjadinya kenaikan atau penurunan modal kerja. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002:49) laporan modal kerja akan menunjukkan: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 1. Perubahan yang terjadi untuk setiap jenis atau elemen modal kerja yaitu perubahan masing-masing pos aktiva lancar atau hutang lancar dan perubahannya secara keseluruhan dalam periode tertentu. 2. Sebab-sebab terjadinya perubahan modal kerja dan dari mana modal kerja diperoleh serta berbagai penggunaan modal kerja tersebut. Tujuan perusahaan menyusun laporan perubahan modal kerja adalah untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya perubahan modal kerja selama periode yang bersangkutan. Laporan ini sangat berguna bagi manajemen untuk mengadakan pengawasan terhadap modal kerja dan agar sumber-sumber modal kerja dapat digunakan secara efektif di masa mendatang. Adapun langkah-langkah dalam menyusun analisis sumber dan penggunaan modal kerja adalah (Syafarudin Alwi, 1993:229): 1. Menyusun laporan perubahan modal kerja pada dua saat neraca. 2. Mengelompokkan perubahan unsur -unsur non current account yang dapat memperbesar dan memperkecil modal kerja. 3. Mengelompokkan perubahan unsur -unsur dalam laporan rugi laba, terutama laba ditahan ke dalam golongan perubahan yang memberikan efek memperbesar dan memperkecil data. 4. Menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja. C. Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja Peran modal kerja sangat penting dalam perusahaan oleh karena itu modal kerja harus dikelola secara efektif. Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang cukup akan kesulitan memperluas usahanya. Selain itu perusahaan tidak bisa membayar kewajiban jika tidak tepat waktu dan akan menghadapi masalah likuiditas. Investasi modal kerja merupakan proses terus menerus setelah beroperasi yang dipengaruhi oleh (Agus Sartono, 1990: 149): 1. Tingkat investasi aktiva lancar perusahaan oleh karena itu 2. Proporsi utang jangka pendek yang digunakan 3. Tingkat investasi pada setiap jenis aktiva lancar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 4 Sumber tenaga yang spesifik Kebutuhan dana meliputi invesatasi aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu aktiva lancar permanen dan aktiva lancar berfluktuasi. Fluktuasi yang terjadi dipengaruhi oleh siklus permintaan. Bagi perusahaan sangat penting menganalisis kebutuhan aktiva lancar yang permanen dan berfluktuasi. Yang permanen sebesar modal kerja minimum yang harus tersedia selama satu tahun. Terdapat tiga alternatif pemenuhan kebutuhan dana yang berkaitan dengan aktiva lancar yaitu(Nur Fatah,1992:164): 1. Kebijakan Konservatif Peningkatan penjualan biasanya akan diikuti oleh penambahan current assets. Meningkatnya current assets diperlukan adanya penambahan modal. Modal dapt diperoleh dari modal sendiri dan dari hutang, baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. 2. Kebijakan Moderat Kebijakan modal kerja moderat dalam memenuhi kebutuhan dana untuk current assets temporer seluruhnya dipenuhi dengan sumber jangka pendek. Sumber dana jangka panjang digunakan untuk memenuhi fixed assets dan current assets permanen. 3. Kebijakan Agresif Kebijakan ini menggunakan sumber dana jangka panjang untuk membiayai kebutuhanfixed assets dan sebagian sebagian current asets permanen. Sebagian current assets permanen dan current assets temporer dipenuhi dari sumber dana jangka pendek. Efektivitas menggunakan pengelolaan Kebijakan modal kerja Konservatif. Hal dapat ini diketahui dimaksudkan dengan untuk memperkecil resiko meskipun akan memperkacil keuntungan yang diharapkan tersedia untuk pemegang saham karena biaya utang jangka panjang lebih besar dari biaya utang jangka pendek. Biaya utang jangka panjang lebih besar dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 resiko jangka pendek. D. Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Penggunaan modal kerja dalam perusahaan harus diusahakan seefisien mungkin sehingga kelebihan dana yang ada dapat dialokasikan ke pos-pos lain yang lebih menguntungkan. Lebih jauh hal ini tentunya dapat menghindarkan perusahaan dari pemborosan modal kerja/inefisiensi modal kerja yang dapat mengurangi keuntungan yang diraih perusahaan karena tetap mengeluarkan dana yang tidak menguntungkan tersebut. Pada umumnya tiap akhir tahun (satu periode akuntansi), perusahaan menyusun laporan keuangan, dengan maksud dapat memberikan informasi keuangan dan kegiatan-kegiatannya kepada yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut sebagai bahan pertimbangan di dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi. Bagi para pihak luar seperti kreditur, laporan keuangan bermanfaat untuk mengetahui sampai sejauh mana perusahaan memanfaatkan modal yang ditanamkan. Bagi para pemilik atau pemegang saham, laporan keuangan dapat memberikan informasi sampai seberapa besar perusahaan dapat memberikan keuntungan yang diharapkan. Pada umumnya laporan keuangan itu sendiri terdiri dari neraca dan perhitungan rugi laba serta laporan perubahan modal. Untuk menganalisa laporan keuangan tersebut yaitu dengan digunakan ratio keuangan. Analisa dilakukan dengan menghubungkan berbagai eleman yang ada dalam laporan keuangan. Selanjutnya dilakukan interpretasi hasil analisa untun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 menggambarkan keadaan atau kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pada umumnya ratio keuangan perusahaan diklasifikasikan menjadi ratio likuid itas, leverage, aktivitas, dan probabilitas E. Alat Untuk Menganalisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Alat-alat analisis yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal kerja adalah rasio aktivitas, yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber-sumber dananya. Rasio aktivitas yang digunakan adalah: 1. Analisa Cash Turn Over Cash turn over memberikan informasi tentang kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan kas perputaran dalam satu periode tertentu (Syafaruddin Alwi, 1993:39). Penjualan Bersih Analisa Cash Turn Over = Kas Rata-rata 2. Analisa Receivable Turn Over Receivable turn over memberikan informasi tentang kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam satu periode. Semakin tinggi perputaran piutang perusahaan berarti modal kerja yang tertanam dalam piutang rendah dan dapat dikatakan penggunaan modal kerja semakin efisien (Syafaruddin Alwi, 1993:39). Penjualan Kredit Receivable Turn Over = x 1 Kali Piutang Rata -rata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 3. Inventory Turn Over Inventory turn over ini mengukur hubungan persediaan serta volume penjualan. Rasio ini meliputi rasio perputaran persediaan bahan baku, rasio perputaran barang dalam proses dan rasio perputaran persediaan barang jadi. Semakin tinggi perputaran persediaan berarti semakin kecil investasi perusahaan yang tertanam dalam persediaan, maka berarti penggunaan modal kerja semakin efisien (Syafaruddin Alwi, 1993:39). a. Perputaran Persediaan Bahan Baku Biaya Pemakaian Bahan Baku = X 1 Kali Putaran Persediaan Bahan Baku Rata -Rata b. Perputaran Barang Dalam Proses Harga Pokok Produksi = X 1 Kali Putaran Persediaan Barang Dalam Proses Rata -Rata c. Perputaran Persediaan Barang Jadi Harga Pokok Penjualan = X 1 Kali Putaran Persediaan Barang Jadi Rata-Rata 4. Perputaran Modal Kerja Yaitu memberikan informasi tentang kemampuan dana yang tertanam dalam aktiva lancar yang berputar dalam satu periode tertentu atau kemampuan modal kerja bruto untuk menghasilkan revenue (Syafaruddin Alwi, 1993:39). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 Penjualan Perputaran Modal Kerja = Modal Kerja Rata -Rata Modal Kerja Rata Rata = Modal Kerja Awal + Modal Kerja Akhir 2 F. Analisa Trend Trend adalah perkembangan jika penjualan dalam runtut waktu yang dapat digambarkan dalam garis lurus. Kekuatan dasar yang mempengaruhi trend dari seri perubahan populasi, perubahan harga, perubahan teknologi dan perubahan produktivitas. Analisa trend merupakan salah satu teknik analisa laporan keuangan termasuk metode analisis horisontal. Ada beberapa cara perhitungan yang digunakan dalam trend antara lain metode least square. Metode ini dipakai untuk menentukan nilai a dan b dengan melakukan perhitungan dengan cara (Agus Ahyari, 1998:159): a= ∑Y n b= ∑ XY ∑X2 Persamaan trendnya adalah : Y = a + bX PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 Ket: Y: tingkat perputaran X: waktu a: nilai trend periode dasar b: trend kecenderungan n: jumlah tahun data G. Rentabilitas Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan modal yang dimilikinya selama waktu tertentu. Berdasarkan laba yang diperbandingkan, rentabilitas dapat dibedakan menjadi dua yaitu (Bambang Riyanto, 2001: 36): 1. Rentabilitas Ekonomi Merupakan perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang digunakan untuk menghasilkan laba. Besarnya rentabilitas dapat diketahui dengan mengalikan profit margin dengan turnover of operating assets. Rentabilitas Ekonomi = Profit Margin x Turnover of Operating Assets Atau Laba Usaha Rentabilitas Ekonomi = x 100 % Aktiva Usaha 2. Rentabilitas Modal Sendiri Merupakan perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas modal sendiri adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan modalnya sendiri. Laba Bersih Setelah Bunga dan Pajak Rentabilitas Modal Sendiri = x 100% Modal Sendiri H. Kerangka Berpikir 1. Hubungan antara Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja dengan Rentabilitas Ekonomi Modal kerja digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Oleh karena itu modal kerja harus dikelola secara efektif. Efektivitas pengelolaan modal kerja penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Dengan pengelolaan modal kerja yang efektif kemungkinan laba dan pendapatan perusahaan akan meningkat (Bambang Riyanto, 2001:37). Efektivitas pengelolaan modal kerja ini akan mempengaruhi tingkat rentabilitas ekonomi perusahaan. Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang ada untuk menghasilkan laba (Bambang Riyanto, 2001: 36). Apabila semakin efektif pengelolaan modal kerja maka rentabilitas ekonomi perusahaanpun akan semakin tinggi. Jadi ada hubungan yang positif antara efektivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas ekonomi perusahaan. 2. Hubungan antara Efisiensi Pengelolaan Modal Kerja dengan Rentabilitas Ekonomi Efisiensi merupakan rasio keluaran terhadap masukan. Efisiensi pengelolaan modal kerja dapat ditunjukkan dari kemampuan modal kerja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 dalam me nghasilkan keuntungan. Modal kerja dikatakan efisien apabila modal kerja yang tersedia digunakan secara penuh yang berarti tidak terjadi pemborosan modal kerja. Efisiensi pengelolaan modal kerja mempunyai hubungan yang sangat erat dengan rentabilitas ekonomi perusahaan (Bambang Riyanto, 2001:37). Rasio rentabilitas ekonomi mencerminkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dan menunjukkan efisiensi perusahaan. Efisiensi dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut, atau dengan kata lain menghitung rentabilitas ekonomi (Bambang Riyanto, 2001: 37). Tingkat rentabilitas ekonomi yang tinggi merupakan pencerminan efisiensi yang tinggi pula. Apabila rentabilitas ekonomi meningkat maka efisiensi pengelolaan modal kerja juga semakin meningkat. Jadi ada hubungan yang positif antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas ekonomi perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 I. Hipotesis Hipotesis adalah suatu pendapat yang sifatnya masih sementara. Hipotesis dari penelitian ini adalah: 1. Ada hubungan yang positif antara efektivitas pengelolaan modal ekrja dengan rentabilitas ekonomi perusahaan. 2. Ada hubungan yang positif antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas ekonomi perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan berapa studi kasus. Studi kasus adalah penelitian tentang subjek tertentu, maka kesimpulan yang ditarik hanya berlaku pada subjek yang diteliti. Data -data yang diperoleh dalam penelitian akan diolah, dianalisis dan disimpulkan. Kesimpulan ini hanya berlaku untuk perusahaan yang bersangkutan. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Pene litian mengambil tempat pada CV. Jogja Harpen yang beralamatkan di Babadan, Purwomartani, Kalasan, Sleman. 2. Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan April 2006. C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah orang-orang yang ditunjuk, sebagai pemberi informasi yang mendukung penelitian ini. Adapun subjek penelitian tersebut adalah: a. Kepala Bagian Keuangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 b. Kepala Bagian Administrasi dan Umum c. Staf-staf lain yang ditunjuk perusahaan 2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah laporan keuangan perusahaan selama 5 periode terakhir. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Metode ini digunakan untuk mendapatkan data -data mengenai gambaran umum perusahaan dan kegiatan khususnya dalam bidang keuangan dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan. 2. Observasi Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian. Data yang diperoleh dengan metode ini antara lain adalah mengenai proses produksi. 3. Dokumentasi Metode ini dilakukan dengan cara meneliti dan mempelajari arsip-arsip serta catatan perusahaan yang berhubunga n dengan masalah yang diteliti. Data yang diperoleh dengan metode ini adalah data mengenai laporan keuangan perusahaan dan struktur organisasi perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 E. Teknik Analisis Data 1. Untuk menjawab masalah pertama digunakan analisis sumber dan penggunaan modal kerja. Langkah-langkah dalam analisis adalah sebagai berikut: a. Menyusun laporan perubahan modal kerja pada dua saat neraca yaitu selama periode 2000 sampai dengan 2004. b. Mengelompokkan perubahan unsur -unsur non current account yang dapat memperbesar dan memperkecil laba. c. Mengelompokkan unsur -unsur dalam laporan rugi laba, terutama laba ditahan ke dalam golongan perubahan yang memberikan efek memperbesar dan memperkecil laba. d. Menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Apabila terjadi kelebihan antara sumber dana jangka panjang dengan penggunaan dana jangka panjang maka dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan jangka pendek dan apabila kebutuhan jangka pendek telah terpenuhi maka dapat dikatakan pengelolaan modal kerja perusahaan sudah tepat. 3. Untuk menjawab masalah kedua mengenai pengelolaan modal kerja semakin efisien atau tidak, akan diketahui dengan cara menghitung perputaran modal kerja dan perputaran elemen-elemennya. Adapun langkah-langkah dalam perhitungan efisiensi penggunaan modal kerja adalah a. Menghitung perputaran kas selama 5 tahun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 b. Menghitung perputaran persediaan selama 5 tahun c. Menghitung perputaran piutang selama 5 tahun d. Menghitung modal kerja selama 5 tahun e. Menghitung kembali hasil perhitungan perputaran kas, persediaan, piutang dan modal kerja dengan menggunakan analisis trend. Analisis ini digunakan untuk mengetahui titik efisiensi penggunaan modal kerja. Persaman yang digunakan dalam perhitungan tersebut yaitu : Y = a + bX Dimana : a= b= ∑Y n ∑ XY ∑X 2 Keterangan: Y X a b n : tingkat perputaran : waktu : nilai trend periode dasar : slope/trend kecenderungan : jumlah tahun data Penggunaan modal kerja dikatakan semakin efisien bila hasil perhitungan nilai b positif (+) tetapi sebaliknya bila hasil perhitungan nilai b negatif (-) maka penggunaan modal kerja dikatakan semakin tidak efisien. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 4. Untuk menjawab permasalahan ketiga, yaitu apakah ada hubungan antara keefektifan pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas, langkahlangkahnya adalah sebagai berikut : a. Menghitung tingkat rentabilitas yang dicapai perusahaan setiap tahun selama lima periode akuntansi, dengan rumus : Laba bersih (sebelum pajak) Rentabilitas modal sendiri =  Jum lah Aktiva Usaha b. Untuk mengetahui hubungan antara keefektifan pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas, dilakukan pengujian hipotesis dengan langkah-langkah sebagia berikut : 1) Analisis korelasi product moment Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui besarnya korelasi dan sekaligus arah hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Koefisien korelasi adalah ukuran besar kecilnya atau kuat lernahnya hubungan antara keefektifan pengelolaan modal kerja dan rentabilitas. Untuk perhitungan keefektifan korelasi (r) berdasarkan sekumpulan data (X,Y) menggunakan rumus (Sugiyono, 2004: 182): r = n∑ XY − (∑ X )(∑ Y ) {n∑ X 2 − (∑ X )2 }{ n∑ Y 2 − (∑ Y ) 2 r = koefisien korelasi n = jumlah data X = keefektifan pengelolaan modal kerja Y = rentabilitas berukuran n dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 Interpretasi koefis ien korelasi (Sugiyono, 2004: 183) Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Bila r positif, maka korelasi antara dua variabel bersifat searah, denga n kata lain kenaikan atau penurunan nilai X terjadi bersamasama dengan kenaikan atau penurunan nilai Y. Bila r negatif, maka kenaikan nilai X terjadi bersama-sama dengan penurunan nilai Y. 2) Uji signifikansi Pengujian signifikansi dilakukan untuk mengetahui signifikan atau tidak signifikan dari korelasi r. Uji signifikansi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Menentukan formulasi Hipotesis H0 : p = 0, Tidak ada hubungan yang signifikan antara keefektifan penggunaan modal kerja dengan rentabilitas. Ha : ρ # 0, Ada hubungan yang signifikan antara keefektifan penggunaan modal kerja dengan rentabilitas. b) Diterapkan taraf signifikansi α= 0,05 dengan derajat kebebasan n -2, sebagaimana biasa digunakan dalam statistik sosial. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 c) Menentukan kriteria pengujian dengan uji dua pihak. H0 diterima jika: - t (1− 1 2α ; n −2 ) < t < t (1− 12 α ; n− 2) H0 ditolak jika: t > t (1− 12 α ; n−2) atau t < - t (1− 12 α ; n−2 ) d) Uji signifikansi variabel bebas dengan rumus t hitung (Sugiyono, 2004: 184): t= r n− 2 1− r2 dengan; t = t hasil perhitungan r = koefisien korelasi n = jumlah data e) Membandingkan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel, kemudian mengambil keputusan, apakah H 0 diterima atau ditolak. H0 diterima jika : - t (1 − 12 α ; n −2 ) < t < (1 − 12 α ; n −2 ) H0 ditolak jika : t > (1 − 1 2α ; n −2 ) atau t < - (1 − 1 2α ; n −2 ) 5. Untuk menjawab permasalahan keempat yaitu apakah ada hubungan antara efisiensi penggunaan modal kerja dengan rentabilitas, langkahIangkalnya adalah sebagai berikut: a. Menghitung tingkat rentabilitas yang dicapai perusahan setiap tahun selarna lima periode akuntansi, dengan rumus: Laba Bersih Setelah Pajak Rentabilitas =  Modal Sendiri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 b. Untuk mengetahui hubungan antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas, dilakukan pengujian hipotesis dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1) Analisis korelasi product moment Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui besarnya korelasi dan sekaligus arah hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Koefisien korelasi adalah ukuran besar kecilnya atau kuat lernahnya hubungan antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas. Untuk perhitungan koefisien korelasi (r) berdasarkan sekumpulan data (X,Y) berukuran menggunakan rumus (Sugiyono., 2004: 182): r = n ∑ XY − (∑ X )(∑ Y ) {n ∑ X 2 − (∑ X )2 }{ n∑ Y 2 − (∑ Y ) 2 r = koefisien korelasi n = jumlah data X = efisiensi pengelolaan modal kerja Y = rentabilitas Interpretasi koefisien korelasi (Sugiyono, 2004: 183) Interval Koefisien Tingkat H ubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat n dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 Bila r positif, maka korelasi antara dua variabel bersifat searah, dengan kata lain kenaikan atau penurunan nilai X terjadi bersamasama dengan kenaikan atau penurunan nilai Y. Bila r negatif, maka kenaikan nilai X terjadi bersama-sama dengan penunman nilai Y. 2) Uji signifikansi Pengujian signifikansi dilakukan untuk mengetahui signifikan atau tidak signifikan dari korelasi r. Uji signif ikansi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Menentukan formulasi Hipotesis H0 : p = 0, Tidak ada hubungan yang signifikan antara efisiensi penggunaan modal kerja dengan rentabilitas. Ha : ρ # 0, Ada hubungan yang signifikan antara efisiensi penggunaan modal kerja dengan rentabilitas. b) Diterapkan taraf signifikansi α= 0,05 dengan derajat kebebasan n -2, sebagaimana biasa digunakan dalam statistik sosial. c) Menentukan kriteria pengujian dengan uji dua pihak. H0 diterima jika: - t (1 − 1 α ; n −2 ) < t < t (1 − 1 α ; n −2 ) 2 2 H0 ditolak jika: t > t (1 − 12 α ; n −2 ) atau t < - t (1 − 12 α ; n −2 ) Uji signifikansi variabel bebas dengan rumus t hitung (Sugiyono, 2004: 184): PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 t= r n− 2 1− r2 dengan; t = t hasil perhitungan r = koefis ien korelasi n = jumlah data d) Membandingkan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel, kemudian mengambil keputusan, apakah H 0 diterima atau ditolak. H0 diterima jika : t hitung < ttabel H0 ditolak jika : : t hitung > ttabel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV. Jogja Harpen adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembahanan kayu dan handycraft. CV. Jogja Harpen berdiri pada tahun 1998 dan yang memprakarsai berdirinya perusahaan ini adalah Bapak Rudi Setyawan. Pada awalnya perusahaan ini bergerak dibidang trading handycraft tetapi sejalan dengan perkembangan perusahaan maka pada tahun 2000 perusahaan berubah menjadi pembahanan kayu dan mengerjakan sendiri berbagai macam handycraft. Adapun hal-hal yang mendorong dan menjadi tujuan didirikannya CV. Jogja Harpen adalah sebagai berikut : 1. Membantu pemerintah dalam menanggulangi pengangguran serta meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya di wilayah sekitar perusahaan itu sendiri. 2. Membantu pemerintah dalam menggalakkan program industri kecil dan menengah. 3. Memperoleh keuntungan. Berawal dari tujuan perusahaan tersebut di atas dari tahun ke tahun CV. Jogja Harpen mengalami perkembangan yang cukup berarti. Perkembangan perusahaan ini dapat dilihat dari jumlah permintaan yang terus meningkat per tahun. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 B. Organisasi Perusahaan Struktur organisasi perusahaan merupakan alat yang memuat tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam suatu organisasi, dalam hal ini adalah perusahaan. Dengan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab, maka pimpinan perusahaan dapat dengan mudah mengkoordinir masing-masing bagian. Struktur Organisasi CV. Jogja Harpen adalah sebagai berikut : DIREKTUR DEWAN DIREKSI Manj. Personalia & Logistik Manj. Keuangan Manj. Purchasing Manj. Produksi Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian organisasi pada CV. Jogja Harpen adalah sebagai berikut : 1. Direktur 1.Mengawasi Dewan Dir eksi dalam menjalankan tugasnya 2. Mene ntukan kebijaksanaan perusahaan. 2. Dewan Direksi Melakukan pengawasan, pengarahan dan petunjuk guna mendapa tkan langkah kerja yang tepat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 Membuat rancangan kelangsungan produksi pada masa yang akan datang. Menerima laporan dari manajer dan kepala bagian masing-masing departemen. Bekerja sama dengan direktur untuk mengambil langkah-langkah dalam mengatasi masala h yang ada pada perusahaan. Manajer Personalia dan Logistik Mempekerjakan karyawan sesuai dengan kemampuannya. Menciptakan suasana kerja yang nyaman dengan memelihara hubungan kerja yang harmonis diantara kartawan. Memberikan bimbingan kepada karyawan agar memperoleh kemajuan dan mutu pekerjaannya. Manajer Keuangan Menyelenggarakan administrasi keuangan. Membuat konsep kalkulasi harga pokok. Membuat laporan keuangan. Membuat anggaran pendapatan dan belanja perusahaan. Manajer Purchasing Menjalankan transaksi pembelian bahan baku dan alat-alat produksi. Membuat laporan dan catatan transaksi pembelian. Menjalankan transaksi penjualan hasil produksi. Membuat laporan dan catatan transaksi penjualan. Manajer Produksi Menyelenggarakan proses produksi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 Menyediakan bahan baku. Menyimpan hasil produksi. Kepala Bagian Melakukan pengawasan, pengarahan dan petunjuk kepada karyawan. Membuat rencana dan menyusun persiapan produksi. Karyawan Melakukan proses produksi. Melakukan pengepakan dan penyimpanan. Personalia Perusahaan Sejalan dengan perkembangan perusahaan, maka karyawan yang dimiliki CV. Jogja Harpen bertambah pula jumlahnya. Pada awalnya CV. Jogja Harpen hanya memiliki 4 orang karyawan sekarang telah menjadi 75 orang karyawan. Dalam memberikan upah kepada karyawannya, CV. Jogja Harpen menggunakan sistem upah bulanan yang dibayarkan setiap tanggal 1. Dan bila terjadi lembur maka upah tetap akan ditambah dengan upah lembur. CV. Jogja Harpen dalam mencari dan memperoleh tenaga kerja dilakukan dengan proses seleksi. Proses seleksi dilaksanakan untuk mencari karyawan yang mempunyai kemampuan yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Sedangkan usaha yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan mutu karyawan adalah mengadakan training untuk karyawan baru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 Keuangan Pada awal berdirinya modal kerja CV. Jogja Harpen diperoleh dari setoran pemilik perusahaan. Setelah itu modal juga diperoleh dari pinjaman dari bank. Dan dari tahun ke tahun permodalan perusahaan makin berkembang dan makin besar. Produksi dan Pemasaran Dalam melaksanakan proses produksi CV. Jogja Harpen membutuhkan bahan baku yang berupa kayu mentah. Bahan baku diperoleh dari daerah Wonosobo, Purworejo dan Jawa Timur. Dalam produksi bahan baku yang berupa kayu mentah harus melalui beberapa fase yaitu : Grade kayu mentah Pada tahap ini kayu dipisahkan menurut panjang, lebar dan tebal untuk mengetahui ukuran kayu yang efisien untuk diproses sesuai dengan kebutuhan. Pada tahap ini juga akan diketahui jumlah batang volume kayu yang dibutuhkan. Planner Pada tahap ini kayu dihaluskan sebelum memasuki tahap selanjutnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 3. Ribsaw Pada tahap ini kayu dipotong yang kemudian dinamakan SUS. SUS adalah kayu yang setiap sisi ukurannya sama 4. Grade SUS Pada tahap ini kayu dipisahkan menurut jenis, panjang, lebar dan tebal. Setelah melalui tahap-tahap tersebut di atas, kemudian kayu diproses menjadi handycraft Setelah selesai diproduksi maka hasil produksi segera dipasarkan. Pemasaran dari hasil produksi CV. Jogja Harpen adalah dipajang di show room-show room yang telah bekerja sama dengan CV. Jogja Harpen. Selain itu hasil produksi juga dijual kepada pihak-pihak yang telah memesan terlebih dahulu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh data-data yang akan dipergunakan untuk menganalisis hubungan antara efektivitas dan efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas perusahaan. Data-data tersebut meliputi laporan neraca periode 2000 sampai dengan 2005, laporan laba rugi periode 2001 sampai dengan 2005, laporan harga pokok produksi periode 2001 sampai dengan 2005. Data -data tersebut berturut -turut dapat dilihat pada keterangan di bawah ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 1. Laporan Neraca Tabel 5.1 CV Jogja Harpen Laporan Neraca per 31 Desember 2000 – 2005 Rekening 2000 2001 2002 2003 2004 2005 AKTIVA Aktiva Lancar Kas 49.501.000 58.501.300 50.524.200 289.322.400 111.795.500 250.511.500 Deposito 100.925.500 121.410.900 178.052.600 144.282.400 255.153.500 80.220.500 Piutang 171.765.300 169.222.100 195.659.000 167.677.400 295.138.400 436.958.000 38.277.400 27.091.000 62.889.900 66.674.900 152.983.100 123.793.400 28.315.100 42.652.400 94.902.900 47.413.700 125.798.600 189.998.700 231.817.000 299.878.000 317.796.100 301.368.200 351.513.000 384.317.000 2.575.100 5.557.400 15.678.200 13.903.900 2.220.100 16.379.500 623.176.400 723.826.100 Dagang Persd Bahan Baku Persd Barang Dalam Proses Persd Barang Jadi Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aktiva Lancar Aktiva Tetap 915.502.900 1.130.642.900 1.294.602.200 1.582.178.600 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 Harga 672.384.600 722.938.700 787.474.500 896.395.400 1.232.186.100 1.454.291.700 Perolehan Bangunan Akum (420.400.400) Penyst (330.192.100) (372.665.200) 342.192.500 350.273.500 (598.559.500) (400.741.500) (752.540.100) Bangunan Jumlah Aktiva 367.074.100 396.653.900 633.626.600 701.751.600 Tetap TOTAL 965.368.900 1.074.099.600 1.282.577.000 1.527.296.800 1.928.228.800 2.183.930.200 AKTIVA PASSIVA Hutang Lancar Hutang 153.592.200 122.260.900 189.490.400 48.333.900 17.438.900 95.350.800 82.124.700 75.377.000 79.950.600 68.234.400 108.371.100 137.454.100 235.716.900 197.637.900 269.441.000 116.568.300 125.810.000 232.804.900 Modal Sendiri 729.652.000 876.461.700 1.013.136.000 1.410.728.500 1.802.418.800 1.951.125.300 TOTAL 965.368.900 1.074.099.600 1.282.577.000 1.527.296.800 1.928.228.800 2.183.930.200 Dagang Hutang Lainlain Jumlah Hutang Lancar Modal PASSIVA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 2. Laporan Rugi - Laba Tabel 5.2 CV Jogja Harpen Laporan Rugi – Laba Periode yang Berakhir 31 Desember 2001 – 2005 Rekening 2001 Penjualan 2002 531.688.500 2003 2004 1.206.805.800 1.966.911.200 2005 2.061.685.800 469.904.400 Harga Pokok Penjualan Persediaan Barang Jadi 1 Januari 299. 878.000 317.796.100 301.368.200 351.513.000 363.036.700 534.911.800 783.045.300 789.367.100 662.914.700 852.707.900 1.084.413.500 1.140.880.100 231.817.000 Harga Pokok Produk 340.874.900 BTUD 572.691.900 Persediaan Brg Jadi 31 Desember (299.878.000) (317.796.100) (301.368.200) Harga Pokok Penjualan ( 351.513.000 ( ) 384.317.000 ) ( 732.900.500 (272.813.900) (345.118.600) (551.339.700) Laba Kotor Penjualan 197.090.500 186.569.900 756.563.100 ) 1.234.010.700 1.305.122.700 379.143.800 530.592.000 655.466.100) Biaya Operasional Biaya Pemasaran 167.917.100 32.314.300 72.669.800 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 Biaya Administrasi 15.855.600 33.026.200 45.204.900 44.496.200 58.448.200 69.602.900 27.252.800 Biaya Umum 19.034.700 23.370.700 30.983.800 Total Biaya Operasional ( (67.204.600) Biaya Non Operasional (130.906.400) (235.784.000) ( ( 470.618.200 ) ( ( 645.399.800 ) ( (69.919.400) 82.461.100) 42.034.200) 57.552.100 ) 121.710.000 ) 59.966.500 23.202.400 377.647.900 705.840.400 538.012.900 Laba Bersih 3. Laporan Harga Pokok Produksi Tabel 5.3 CV Jogja Harpen Laporan Harga Pokok Produksi Periode yang Berakhir 31 Desember 2005 Keterangan 2001 2002 2003 Persediaan Bahan Baku Awal 38.277.400 27.091.000 Bahan Digunakan Baku 191.397.000 218.488.000 66.674.900 152.983.100 487.962.600 2.067.815.000 554.637.500 2.220.798.100 245.491.200 Tersedia 165.985.200 2005 62.889.900 Pembelian Bahan Baku 127.707.800 2004 308.381.100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 Persediaan Bahan Baku Akhir (62.889.900) (66.674.900) ( 152.983.100) ( 123.793.400) 401.654.400 2.097.004.700 116.078.100 2.573.034.000 (27.091.000) Biaya Pemakaian Bahan Baku 138.894.200 155.598.100 241.706.200 Biaya Tenaga Kerja Langsung 69.769.800 82.189.900 87.678.400 Biaya Overhead Pabrik Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap 3.918.500 1.843.800 45.492.200 18.063.100 47.437.400 82.725.800 177.499.200 414.287.200 42.652.400 383.527.300 457.939.600 1.281.472.100 343.697.700 1.574.287.400 861.430.200 6.244.326.100 47.413.700 125.798.600 908.843.900 6.370.124.700 94.902.900 Jumlah Barang Dalam Proses setahun 111.474.400 487.422.600 Barang Dalam Proses Awal 28.315.100 127.102.900 158.038.000 Jumlah Biaya Produksi 355.212.200 97.510.900 67.815.600 Jumlah BOP 146.548.200 152.080.000 37.870.900 Biaya Lain-lain 81.048.400 122.080.000 49.630.700 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung 13.632.400 2.720.800 Biaya Penyusutan 43.518.200 12.632.400 582.325.500 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 Barang Dalam Proses Akhir ( ( ( 42.652.400) 94.902.900) 47.413.700) Harga Pokok Produksi 340.874.900 363.036.700 ( 125.798.600) ( 189.998.700) 783.045.300 6.180.126.000 534.911.800 B . Analisis Data 1. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Untuk menjawab rumusan masalah pertama dilakukan analisis sumber dan penggunaan modal kerja. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a. Tahun 2001 1) Menyusun laporan neraca yang diperbandingkan Tabel 5.4 CV. Jogja Harpen Neraca Yang Diperbandingkan 31 Desember 2000, 2001 Rekening 31 Desember 2000 2001 Perubahan Debet Kredit AKTIVA Aktiva Lancar Kas 49.501.000 58.014.300 8.513.300 Deposito 100.925.500 121.410.900 20.485.400 Piutang Dagang 171.765.300 169.222.100 2.543.200 Persd. bahan baku 38.277.400 27.091.000 11.186.400 Persd. barang dalam 28.315.100 42.652.400 14.337.300 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 proses Persd. barang jadi Biaya dibayar di muka Jumlah Aktiva Lancar 231.817.000 299.878.000 68.061.000 2.575.100 5.557.400 2.982.300 623.176.400 723.826.100 675.384.600 722.938.700 Aktiva Tetap Harga Perolehan 50.554.100 Bangunan Akum penyst Bangunan (330.192.10 (372.665.200 0) ) Jumlah Aktiva tetap 342.192.500 350.273.500 TOTAL AKTIVA 965.368.900 1.074.099.60 42.473.100 0 PASSIVA Hutang lancar Hutang Dagang 153.592.200 122.260.900 31.331.300 Hutang lain-lain 82.124.700 75.377.000 6.747.700 Jumlah hutang Lancar 235.716.900 197.637.900 Modal Sendiri 729.652.000 876.461.700 146.809.70 0 Total Passiva 965.368.900 1.074.099.60 0 JUMLAH 203.012.40 203.012.40 0 0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 2) Menyusun Laporan Perubahan Modal Kerja Tabel 5.5 CV. Jogja Harpen Laporan Perubahan Modal Kerja Untuk Periode 2000/2001 Rekening 31 Desember 2000 2001 Perubahan Debet Kredit Aktiva Lancar Kas 49.501.000 58.014.300 8.513.300 Deposito 100.925.500 121.410.900 20.485.400 Piutang Dagang 171.765.300 169.222.100 2.543.200 Persd. bahan baku 38.277.400 27.091.000 11.186.400 Persd. barang dalam 28.315.100 42.652.400 14.337.300 231.817.000 299.878.000 68.061.000 2.575.100 5.557.400 2.982.300 Hutang Dagang 153.592.200 122.260.900 31.331.300 Hutang lain-lain 82.124.700 75.377.000 6.747.700 proses Persd. barang jadi Biaya dibayar di muka Hutang lancar 152.458.30 0 13.729.600 138.728.70 0 152.458.30 152.458.30 0 0 Kenaikan Modal Kerja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 3) Membuat Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja CV. Jogja Harpen Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2001 Sumber Modal Kerja - Penyusutan aktiva tetap 42.473.100 - Penambahan modal kerja 146.809.700 __________ + Jumlah sumber modal kerja 189.282.800 Penggunaan Modal kerja - Penambahan bangunan 50.554.100 Jumlah penggunaan modal kerja 50.554.100 - Kenaikan modal kerja 138.728.700 4) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja terlihat bahwa terjadi kenaikan modal kerja sebesar Rp 138.728.700,00. Kenaikan tersebut disebabkan adanya penambahan gedung sebesar Rp 50.554.100,00. Sementara sumber dana untuk pembiayaan tersebut antara lain dari penyusutan aktiva tetap dan penambahan modal kerja sebesar Rp 189.282.800,00. Dengan demikian kenaikan modal kerja disebabkan karena adanya sebagian sumber modal kerja jangka panjang yang tersisa yang dialokasikan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 membiayai penggunaan modal kerja jangka pendek. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengelolaan modal kerja tahun 2001 sudah efektif. b. Tahun 2002 1) Menyusun laporan neraca yang diperbandingkan Tabel 5.6 CV. Jogja Harpen Neraca Yang Diperbandingkan 31 Desember 2001, 2002 Rekening 31 Desember 2001 2002 Perubahan Debet Kredit AKTIVA Aktiva Lancar Kas 58.014.300 50.524.200 7.490.100 Deposito 121.410.900 178.052.600 56.641.700 Piutang Dagang 169.222.100 195.659.000 26.436.900 Persd. bahan baku 27.091.000 62.889.900 35.798.900 Persd. barang dalam 42.652.400 94.902.900 52.250.500 299.878.000 317.796.100 17.918.100 5.557.400 15.678.200 10.120.800 723.826.100 915.502.900 722.938.700 787.474.500 proses Persd. barang jadi Biaya dibayar di muka Jumlah Aktiva Lancar Aktiva Tetap Harga Perolehan Bangunan 64.535.800 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 Akum Penyst Bangunan (372.665.200) (420.400.400 47.735.200 ) Jumlah Aktiva Tetap TOTAL AKTIVA 350.273.500 367.074.100 1.074.099.600 1.282.577.00 0 PASSIVA Hutang Lancar Hutang Dagang 122.260.900 189.490.400 67.229.500 Hutang lain-lain 75.377.000 79.950.600 4.573.600 Jumlah hutang Lancar 197.637.900 269.441.000 Modal Sendiri 876.461.700 1.013.136.00 136.674.300 0 TOTAL PASSIVA 1.074.099.600 1.282.577.00 0 JUMLAH 263.702.700 263.702.700 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 2) Menyusun Laporan Perubahan Modal Kerja Tabel 5.7 CV. Jogja Harpen Laporan Perubahan Modal Kerja Untuk Periode 2001/2002 Rekening 31 Desember 2001 2002 Perubahan Debet Kredit Aktiva Lancar Kas 58.014.300 50.524.200 7.490.100 Deposito 121.410.900 178.052.600 56.641.700 Piutang Dagang 169.222.100 195.659.000 26.436.900 Persd. bahan baku 27.091.000 62.889.900 35.798.900 Persd. barang dalam 42.652.400 94.902.900 52.250.500 299.878.000 317.796.100 17.918.100 5.557.400 15.678.200 10.120.800 Hutang Dagang 122.260.900 189.490.400 67.229.500 Hutang lain-lain 75.377.000 79.950.600 4.573.600 proses Persd. barang jadi Biaya dibayar di muka Hutang lancar 199.166.90 0 79.293.200 119.873.70 0 199.166.90 0 199.166.90 0 Kenaikan Modal Kerja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 3) Membuat Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja CV. Jogja Harpen Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2002 Sumber Modal Kerja - Penyusutan aktiva tetap 47.735.200 - Penambahan modal kerja 136.674.300 __________ + Jumlah sumber modal kerja 184.409.500 Penggunaan Modal kerja - Penambahan bangunan 64.535.800 Jumlah penggunaan modal kerja 64.535.800 __________ Kenaikan modal kerja 119.873.700 4) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja terlihat bahwa terjadi kenaikan modal kerja sebesar Rp 119.873.700,00. Kenaikan tersebut disebabkan adanya penambahan gedung sebesar Rp 64.535.800,00. Sementara sumber dana untuk pembiayaan tersebut antara lain dari penyusutan aktiva tetap dan penambahan modal kerja sebesar Rp 184.409.500,00. Dengan demikian kenaikan modal kerja disebabkan karena adanya sebagian sumber modal kerja jangka panjang yang tersisa yang dialokasikan untuk membiayai penggunaan modal kerja jangka pendek. Jadi dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 disimpulkan bahwa pengelolaan modal kerja tahun 2001 sudah efektif. c. Tahun 2003 1) Menyusun laporan neraca yang diperbandingkan Tabel 5.8 CV. Jogja Harpen Neraca Yang Diperbandingkan 31 Desember 2002, 2003 Rekening 31 Desember 2002 2003 Perubahan Debet Kredit AKTIVA Aktiva Lancar Kas 50.524.200 289.322.400 238.798.200 Deposito 178.052.600 244.282.400 66.229.800 Piutang Dagang 195.659.000 167.677.400 Persd. bahan baku 62.889.900 66.674.900 Persd. barang dalam 94.902.900 47.413.700 47.489.200 317.796.100 301.368.200 16.427.900 15.678.200 13.903.900 1.774.300 915.502.900 1.130.642.90 27.981.600 3.785.000 proses Persd. barang jadi Biaya dibayar di muka Jumlah Aktiva Lancar 0 Aktiva Tetap Harga Perolehan Bangunan 787.474.500 896.395.400 108.920.900 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 Akum penyst Bangunan (420.400.400) (499.741.500 79.341.100 ) Jumlah Aktiva tetap TOTAL AKTIVA 367.074.100 396.653.900 1.282.577.000 1.527.296.80 0 PASSIVA Hutang lancar Hutang Dagang 189.490.400 48.333.900 141.156.500 Hutang lain-lain 79.950.600 68.234.400 11.716.200 269.441.000 116.568.300 1.013.136.000 1.410.728.50 Jumlah hutang Lancar Modal Sendiri 0 TOTAL PASSIVA 1.282.577.000 1.527.296.80 0 JUMLAH 570.606.600 570.606.600 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 1) Menyusun Laporan Perubahan Modal Kerja Tabel 5.9 CV. Jogja Harpen Laporan Perubahan Modal Kerja Untuk Periode 2002/2003 Rekening 31 Desember 2002 2003 Perubahan Debet Kredit Aktiva Lancar Kas 50.524.200 289.322.400 238.798.20 0 Deposito 178.052.600 244.282.400 66.229.800 Piutang Dagang 195.659.000 167.677.400 Persd. bahan baku 62.889.900 66.674.900 Persd. barang dalam 94.902.900 47.413.700 47.489.200 317.796.100 301.368.200 16.427.900 15.678.200 13.903.900 1.774.300 27.981.600 3.785.000 proses Persd. barang jadi Biaya dibayar di muka Hutang lancar Hutang Dagang 189.490.400 48.333.900 141.156.50 0 Hutang lain-lain 79.950.600 68.234.400 11.716.200 461.685.70 0 93.673.000 368.012.70 0 461.685.70 461.685.70 0 0 Kenaikan Modal Kerja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 2) Membuat Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja CV. Jogja Harpen Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2003 Sumber Modal Kerja - Penyusutan aktiva tetap 79.341.100 - Penambahan modal kerja 397.592.500 __________ + Jumlah sumber modal kerja 476.933.600 Penggunaan Modal kerja - Penambahan bangunan 108.920.900 Jumlah penggunaan modal ker ja 108.920.900 __________ Kenaikan modal kerja 368.012.700 3) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja terlihat bahwa terjadi kenaikan modal kerja sebesar Rp 368.012.700,00. Kenaikan tersebut disebabkan adanya penambahan gedung sebesar Rp 108.920.900,00. Sementara sumber dana untuk pembiayaan tersebut antara lain dari penyusutan aktiva tetap dan penambahan modal kerja sebesar Rp 476.933.600,00. Dengan demikian kenaikan modal kerja disebabkan karena adanya sebagian sumber modal kerja jangka panjang yang tersisa yang dialokasikan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 membiayai penggunaan modal kerja jangka pendek. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengelolaan modal kerja tahun 2003 sudah efektif. d. Tahun 2004 1) Menyusun laporan neraca yang diperbandingkan Tabel 5.10 CV. Jogja Harpen Neraca Yang Diperbandingkan 31 Desember 2003, 2004 Rekening 31 Desember 2003 2004 Perubahan Debet Kredit AKTIVA Aktiva Lancar Kas 289.322.400 111.795.500 177.526.900 Deposito 244.282.400 255.153.500 10.871.100 Piutang Dagang 167.677.400 295.138.400 127.461.000 Persd. bahan baku 66.674.900 152.983.100 86.308.200 Persd. barang dalam 47.413.700 125.798.600 78.384.900 301.368.200 351.513.000 50.144.800 13.903.900 2.220.100 1.130.642.900 1.294.602.20 proses Persd. barang jadi Biaya dibayar di muka Jumlah Aktiva Lancar 11.683.800 0 Aktiva Tetap Harga Perolehan 896.395.400 1.232.186.10 335.790.700 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 Bangunan 0 Akum Penyst Bangunan (499.741.500) (598.559.500 98.818.000 ) Jumlah Aktiva Tetap TOTAL AKTIVA 396.653.900 633.626.600 1.527.296.800 1.928.228.80 0 PASSIVA Hutang Lancar Hutang Dagang 48.333.900 17.438.900 Hutang lain-lain 68.234.400 108.371.100 116.568.300 125.810.000 Jumlah hutang Lancar Modal Sendiri 30.895.000 40.136.700 1.410.728.500 1.802.418.80 391.690.300 0 TOTAL PASSIVA 1.527.296.800 1.928.228.80 0 JUMLAH 719.855.700 719.855.700 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 2) Menyusun Laporan Perubahan Modal Kerja Tabel 5.11 CV. Jogja Harpen Laporan Perubahan Modal Kerja Untuk Periode 2003/2004 Rekening 31 Desember 2003 2004 Perubahan Debet Kredit Aktiva Lancar Kas 289.322.400 111.795.500 177.526.90 0 Deposito 244.282.400 255.153.500 10.871.100 Piutang Dagang 167.677.400 295.138.400 127.461.00 0 Persd. bahan baku 66.674.900 152.983.100 86.308.200 Persd. barang dalam 47.413.700 125.798.600 78.384.900 301.368.200 351.513.000 50.144.800 13.903.900 2.220.100 Hutang Dagang 48.333.900 17.438.900 Hutang lain-lain 68.234.400 108.371.100 proses Persd. barang jadi Biaya dibayar di muka 11.683.800 Hutang lancar 30.895.000 40.136.700 384.065.00 Kenaikan Modal Kerja 0 384.065.00 0 229.347.40 0 154.717.60 0 384.065.00 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 3) Membuat Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja CV. Jogja Harpen Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2004 Sumber Modal Kerja - Penyusutan aktiva tetap 98.818.000 - Penambahan modal kerja 391.690.300 __________ + Jumlah sumber modal kerja 490.508.300 Penggunaan Modal kerja - Penambahan bangunan 335.790.700 Jumlah penggunaan modal kerja 335.790.700 __________ Kenaikan modal kerja 154.717.600 4) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja terlihat bahwa terjadi kenaikan modal kerja sebesar Rp 154.717.600,00. Kenaikan tersebut disebabkan adanya penambahan gedung sebesar Rp 335.790.700,00. Sementara sumber dana untuk pembiayaan tersebut antara lain dari penyusutan aktiva tetap dan penambahan modal kerja sebesar Rp 490.508.300,00. Dengan demikian kenaikan modal kerja disebabkan karena adanya sebagian sumber modal kerja jangka panjang yang tersisa yang dialokasikan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 membiayai penggunaan modal kerja jangka pendek. Jadi dapat disim pulkan bahwa pengelolaan modal kerja tahun 2004 sudah efektif. e. Tahun 2005 1) Menyusun laporan neraca yang diperbandingkan Tabel 5.12 CV. Jogja Harpen Neraca Yang Diperbandingkan 31 Desember 2004, 2005 Rekening 31 Desember 2004 2005 Perubahan Debet Kredit AKTIVA Aktiva Lancar Kas 111.795.500 250.511.500 138.716.000 Deposito 255.153.500 80.220.500 Piutang Dagang 295.138.400 436.958.000 Persd. bahan baku 152.983.100 123.793.400 Persd. barang dalam 125.798.600 123.793.400 64.200.100 351.513.000 189.998.700 32.804.000 2.220.100 384.317.000 14.159.400 1.294.602.200 1.582.178.60 174.933.000 141.819.600 29.189.700 proses Persd. barang jadi Biaya dibayar di muka Jumlah Aktiva Lancar 0 Aktiva Tetap Harga Perolehan 1.232.186.100 1.454.291.70 222.105.600 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 Bangunan 0 Akum penyst Bangunan (598.559.500) (752.540.100 153.980.600 ) Jumlah Aktiva tetap TOTAL AKTIVA 633.626.600 701.751.600 1.928.228.800 2.183.930.20 0 PASSIVA Hutang lancar Hutang Dagang 17.438.900 95.350.800 77.911.900 Hutang lain-lain 108.371.100 137.454.100 29.911.900 Jumlah hutang Lancar 125.810.000 232.804.900 Modal Sendiri 1.802.418.800 1.951.125.30 148.706.500 0 TOTAL PASSIVA 1.928.228.800 2.183.930.20 0 JUMLAH 613.804.700 613.804.700 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 2) Menyus un Laporan Perubahan Modal Kerja Tabel 5.13 CV. Jogja Harpen Laporan Perubahan Modal Kerja Untuk Periode 2000/2001 Rekening 31 Desember 2000 2001 Perubahan Debet Kredit Aktiva Lancar Kas 111.795.500 250.511.500 138.716.00 0 Deposito 255.153.500 80.220.500 174.933.00 0 Piutang Dagang 295.138.400 436.958.000 141.819.60 0 Persd. bahan baku 152.983.100 123.793.400 29.189.700 Persd. barang dalam 125.798.600 123.793.400 64.200.100 351.513.000 189.998.700 32.804.000 2.220.100 384.317.000 14.159.400 Hutang Dagang 17.438.900 95.350.800 77.911.900 Hutang lain-lain 108.371.100 137.454.100 29.911.900 proses Persd. barang jadi Biaya dibayar di muka Hutang lancar 391.699.10 0 311.117.60 0 80.581.500 391.699.10 391.699.10 Kenaikan Modal Kerja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 0 3) Membuat Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja CV. Jogja Harpen Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2005 Sumber Modal Kerja - Penyusutan aktiva tetap 153.980.600 - Penambahan modal kerja 148.706. 500 __________ + Jumlah sumber modal kerja 302.687.100 Penggunaan Modal kerja - Penambahan bangunan 222.105.600 Jumlah penggunaan modal kerja 222.105.600 __________ Kenaikan modal kerja 80.581.500 4) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja terlihat bahwa terjadi kenaikan modal kerja sebesar Rp 80.581.500,00. Kenaikan tersebut disebabkan adanya penambahan gedung sebesar Rp 222.105.600,00. Sementara sumber dana untuk pembiayaan tersebut antara lain dari penyusutan aktiva tetap dan penambahan modal kerja sebesar Rp 302.687.100,00. Dengan demikian kenaikan 0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 modal kerja disebabkan karena adanya sebagian sumber modal kerja jangka panjang yang tersisa yang dialokasikan untuk membiayai penggunaan modal kerja jangka pendek. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengelolaan modal kerja tahun 2005 sudah efektif. 2. Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Efisiensi pengelolaan modal kerja pada suatu perusahaan dapat diketahui dengan cara menghitung perputaran kas, piutang, persediaan dan modal kerja. Tingkat efisiensi pengelolaan modal kerja dianalisis dengan menggunakan metode least square. Apabila hasil perhitungan diperoleh nilai b positif, maka berarti pengelolaan modal kerja semakin efisien, sebaliknya apabila dari hasil perhitungan diperoleh nilai b negatif, maka berarti pengelolaan modal kerja semakin tidak efisien a. Perputaran Kas Perputaran kas dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar modal kerja yang tertanam dalam kas berputar pada periode tertentu, Dalam menghitung perputaran kas dipergunakan cara sebagai berikut : Untuk menghitung kas rata-rata dipergunakan rumus : Kas rata - rata = Kas awal tahun + Kas akhir tahu n 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 Sedang untuk menghitung perputaran kas dipergunakan rumus : Perputaran Kas = penjualan bersih x 1 kali putaran Kas rata - rata Perputaran kas di CV. Jogja Harpen pada periode 2001 sampai dengan 2005 adalah sebagai berikut : 1) Periode 2001 Kas rata-rata = 49.501.000 + 58.014.300 2 = 53.757.650 Perputaran Kas = 469.904.40 0 53 .757 .650 = 8,74 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran kas pada periode 2001 adalah 8,74 kali putaran. Artinya, pada periode 2001 secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 42 hari. 2) Periode 2002 Kas rata-rata = 58.014.300 + 50.524.200 2 = 54.269.250 Perputaran Kas = 531.688.50 0 54 .269 .250 = 9,79 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran kas pada periode 2002 adalah 9,79 kali putaran. Artinya, pada periode 2002 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 37 hari. 3) Periode 2003 Kas rata-rata = 50.524.200 + 289.322.40 0 2 = 169.923.300 Perputaran Kas = 1.206.805. 800 169 .923 .300 = 7,10 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran kas pada periode 2003 adalah 7,10 kali putaran. Artinya, pada periode 2003 secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 51 hari. 4) Periode 2004 Kas rata-rata = 289.322.40 0 + 111.795.50 0 2 = 200.558.950 Perputaran Kas = 1.966.911. 200 200 .558 .950 = 9,81 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran kas pada periode 2004 adalah 9,81 kali putaran. Artinya, pada periode 2004 secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 37 hari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 5) Periode 2005 Kas rata-rata = 111.795.50 0 + 250.511.50 0 2 = 181.153.500 Perputaran Kas = 2.061.685. 800 181 .153.500 = 11,38 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran kas pada periode 2005 adalah 11,38 kali putaran. Artinya, pada periode 2005 secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 32 hari. Berdasarkan hasil perhitungan di atas kemudian dibuat tabel sebagai berikut : Tabel 5.14 Perhitungan Tingkat Perputaran Kas Periode Penjualan Bersih Kas Rata-rata Perputaran Kas 2001 469.904.400 53.757.650 8,74 Kali putaran 2002 531.688.500 54.269.250 9,79 Kali putaran 2003 1.206.805.800 169.923.300 7,10 Kali putaran 2004 1.966.911.200 200.558.950 9,81 Kali putaran 2005 2.061.685.800 181.153.500 11,38 Kali putaran Tingkat efisiensi perputaran kas secara keseluruhan dari periode 2001 sampai dengan 2005 dapat diketahui dengan menggunakan trend metode least square dengan rumus : Y = a + bX PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 Tabel 5.15 Perhitungan Trend Tingkat Perputaran Kas Periode Tingkat Perputaran X XY X2 Kas (Y) 2001 8,74 -2 17,48 4 2002 9,79 -1 -9,79 1 2003 7,10 0 0 0 2004 9,81 1 9,81 1 2005 11,38 2 22,76 4 Jumlah 46,82 0 5,30 10 Kemudian dicari nilai trend dengan rumus sebagai berikut : Y = a + bX a= = b= = ∑Y n 46,82 = 9 ,36 5 ∑ XY ∑X 2 5,30 = 0,53 10 Persamaan : Y = 9,36 + 0,53 X Dari hasil perhitungan diperoleh nilai b positif yang berarti penggunaan kas semakin efisien. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 b. Perputaran Piutang Perputaran piutang dimaksudkan untuk mengetahui besar dana yang tertanam dalam piutang yang berputar pada periode tertentu. Dalam menghitung perputaran piutang dipergunakan cara sebagai berikut : Untuk menghitung perputaran piutang rata-rata dipergunakan rumus : Piutang rata -rata = piutang awal tahun + piutang akhir tahu n 2 Sedangkan untuk menghitung perputaran piutang dipergunakan rumus : Perputaran piutang = penjualan kredit x 1 kali putaran piutang rata - rata Perputaran piutang di CV Jogja Harpen pada periode 2001 sampai dengan 2005 adalah sebagai berikut : 1) Periode 2001 171.765.300 + 169.222.100 Piutang rata-rata = 2 = 170.493.700 469.904.400 Perputaran Piutang = 170.765.300 = 2,76 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran piutang pada periode 2001 adalah 2,76 kali putaran. Artinya, pada periode 2001 secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 132 hari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 2) Periode 2002 169.222.100 + 195.659.000 Piutang rata-rata = 2 = 182.440.550 531.688.500 Perputaran Piutang = 182.440.550 = 2,91 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran piutang pada periode 2002 adalah 2,91 kali putaran. Artinya, pada periode 2002 secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 125 hari. 3) Periode 2003 195.659.000 + 167.677.400 Piutang rata-rata = 2 = 181.668.200 1.206.805.800 Perputaran Piutang = 181.668.200 = 6,64 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran piutang pada periode 2003 adalah 6,64 kali putaran. Artinya, pada periode 2003 secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 55 hari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 4) Periode 2004 167.677.400 + 295.138.4 00 Piutang rata-rata = 2 = 231.407.900 1.966.911.200 Perputaran Piutang = 231.407.900 = 8,50 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran piutang pada periode 2004 adalah 8,50 kali putaran. Artinya, pada periode 2004 secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 43 hari. 5) Periode 2005 295.138.400 + 436.958.000 Piutang rata-rata = 2 = 366.048.200 2.061.685.800 Perputaran Piutang = 366.048.200 = 5,63 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran piutang pada periode 2005 adalah 5,63 kali putaran. Artinya, pada periode 2005 secara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 65 hari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 Berdasarkan hasil perhitungan di atas kemudian dibuat tabel sebagai berikut: Tabel 5.16 Perhitungan Tingkat Perputaran Piutang Periode Penjualan Kredit Piutang Rata - Perputaran rata Piutang 2001 469.904.400 170.493.700 2,76 Kali putaran 2002 531.688.500 182.440.550 2,91 Kali putaran 2003 1.206.805.800 181.668.200 6,64 Kali putaran 2004 1.966.911.200 231.407.900 8,50 Kali putaran 2005 2.061.685.800 366.048.200 5,63 Kali putaran Tingkat efisiensi perputaran piutang secara keseluruhan dari periode 2001 sampai dengan 2005 dapat diketahui dengan menggunakan trend metode least square dengan rumus : Y = a + bX. Tabel 5.17 Perhitungan Trend Tingkat Perputaran Piutang Periode Tingkat Perputaran X XY X2 Piutang (Y) 2001 2,76 -2 -5,52 4 2002 2,91 -1 -2,91 1 2003 6,64 0 0 0 2004 8,50 1 8,50 1 2005 5,63 2 11,26 4 Jumlah 26,44 0 11,33 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 Kemudian dicari nilai trend dengan rumus sebagai berikut : Y = a + bX a= ∑Y n 26,44 = 5 = 5,288 b= ∑ XY ∑X 2 11,33 = 10 = 1,133 Persamaan : Y = 5,288 + 1,133 X Dari hasil perhitungan diperoleh nilai b positif yang berarti penggunaan piutang semakin efisien. c. Perputaran Persediaan Perputaran persediaan dimaksudkan untuk mengukur hubungan persediaan dengan volume penjualan. Dalam menghitung perputaran persediaan dipergunakan cara sebagai berikut : Untuk menghitung perputaran persediaan rata-rata dipergunakan rumus : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 Persediaan rata -rata = Persediaan awal tahun + Persediaan akhir tahu n 2 Sedangkan untuk menghitung perputaran persediaan dipergunakan rumus : Perputaran persediaan bhn baku = biaya pemakaian bhn baku persediaan bhn baku rata - rata x 1 kali putaran Harga pokok produksi x 1 kali putaran Persediaan BDP rata - rata Harga Pokok Penjualan Perputaran persediaan barang jadi = x 1 kali putaran Persediaan barang jadi rata - rata Perputaran persediaan BDP = Perputaran persediaan di CV Jogja Harpen pada periode 2001 sampai dengan 2005 adalah sebagai berikut : 1) Perputaran persediaan bahan baku a) Periode 2001 Persediaan bahan baku rata-rata = 38.277.400 + 27.091.000 2 = 32.684.200 Perputaran persediaan bahan baku = 138.894.20 0 32 .684 .200 = 4,25 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran persediaan bahan baku pada periode 2001 adalah 4,25 kali putaran. Artinya, pada periode 2001 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 86 hari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 b) Periode 2002 Persediaan bahan baku rata-rata = 27.091.000 + 62.889.900 2 = 44.990.450 Perputaran persediaan bahan baku = 155.598.10 0 44.990.450 = 3,46 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran persediaan bahan baku pada periode 2002 adalah 3,46 kali putaran. Artinya, pada periode 2002 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 105 hari. c) Periode 2003 Persediaan bahan baku rata-rata = 62.889.900 + 66.674.900 2 = 64.782.400 Perputaran persediaan bahan baku = 241.706.20 0 64 .782 .400 = 3,73 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran persediaan bahan baku pada periode 2003 adalah 3,73 kali putaran. Artinya, pada periode 2003 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 98 hari. d) Periode 2004 Persediaan bahan baku rata-rata = 66.674.900 + 152.983.10 0 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 = 109.829.000 Perpu taran persediaan bahan baku = 401.654.40 0 109.829.000 = 3,66 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran persediaan bahan baku pada periode 2004 adalah 3,66 kali putaran. Artinya, pada periode 2004 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 100 hari. e) Periode 2005 Persediaan bahan baku rata-rata = 152.983.10 0 + 123.793.40 0 2 = 138.388.250 Perputaran persediaan bahan baku = 2.097.004. 700 138 .388 .250 = 15,15 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran persediaan bahan baku pada periode 2005 adalah 15,15 kali putaran. Artinya, pada periode 2005 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 24 hari. Berdasarkan hasil perhitungan di atas kemudian dibuat tabel sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 Tabel 5.18 Perhitungan Tingkat Perputaran Persediaan Bahan Baku Periode 2001 Biaya pemakaian Persd. bahan Perputaran persd. baha baku baku rata-rata bahan baku 138.894.200 32.684.200 4,25 kali putaran 2002 155.598.100 44.990.450 3,46 kali putaran 2003 241.706.200 64.782.400 3,73 kali putaran 2004 401.654.400 109.829.000 3,66 kali putaran 2005 4.097.004.700 138.388.250 15,15 kali putaran Tingkat efisiensi perputaran persediaan bahan baku secara keseluruhan dari periode 2001 sampai dengan 2005 dapat diketahui dengan menggunakan trend metode least square dengan rumus Y = a + bX Tabel 5.19 Perhitungan Trend Tingkat Perputaran Persediaan Bahan Baku Periode Tingkat Perputaran X XY X2 Bahan Baku (Y) 2001 4,25 -2 -8,50 4 2002 3,46 -1 -3,46 1 2003 3,73 0 0 0 2004 3,66 1 3,66 1 2005 15,15 2 30,30 4 30,25 0 22,00 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 Kemudian dicari nilai trend dengan rumus sebagai berikut : Y = a + bX a= ∑Y n 30 ,25 5 = = 6,05 b= = ∑ XY ∑X 2 22 ,00 10 = 2,2 Persamaan : Y = 6,05 + 2,2 X Dari hasil perhitungan diperoleh nilai b positif yang berarti penggunaan persediaan bahan baku semakin efisien. 2) Perputaran Persediaan Barang Dalam Proses a) Periode 2001 Persediaan barang dalam proses rata-rata = 28 .315 .100 + 42 .652 .400 2 = 35.483.750 Perputaran persediaan barang dalam proses = 340.874 .900 35.483 .750 = 9,61 kali putaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran persediaan barang dalam pr oses pada periode 2001 adalah 9,61 kali putaran. Artinya, pada periode 2001 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 38 hari. b) Periode 2002 Persediaan barang dalam proses rata-rata = 42 .652 .400 + 94 .902 .900 2 = 68.777.650 Perputaran persediaan barang dalam proses = 363.036 .700 68.777.650 = 5,28 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran persediaan barang dalam proses pada periode 2002 adalah 5,28 kali putaran. Artinya, pada periode 2002 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 69 hari. c) Periode 2003 Persediaan barang dalam proses rata-rata = 94 .902 .900 + 47 .413 .700 2 = 71.158.300 Perputaran persediaan barang dalam proses = 534.911 .800 71.158.300 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 = 7,52 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran persediaan barang dalam proses pada periode 2003 adalah 7,52 kali putaran. Artinya, pada periode 2003 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 48 hari. d) Periode 2004 Persediaan barang dalam proses rata-rata = 47.413 .700 + 125.798 .600 2 = 86.606.150 Perputaran persediaan barang dalam proses = 783 .045 .300 86.606 .150 = 9,04 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran persediaan barang dalam proses pada periode 2004 adalah 9,04 kali putaran. Artinya, pada periode 2004 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 40 hari. e) Periode 2005 Persediaan barang dalam proses rata-rata = 125.798 .600 + 189.998.700 2 = 157.898.650 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 Perputaran persediaan barang dalam proses = 6.180.126.000 157 .898.650 = 39,14 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran persediaan barang dalam proses pada periode 2005 adalah 39,14 kali putaran. Artinya, pada pe riode 2005 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 9 hari. Berdasarkan hasil perhitungan di atas kemudian dibuat tabel sebagai berikut : Tabel 5.20 Perhitungan Tingkat Perputaran Persediaan BDP Periode 2001 Harga Pokok Produksi 340.874.900 Persediaan BDP rata-rata 35.483.750 Perputaran BDP 9,61 kali putaran 2002 363.036.700 66.777.650 5,28 kali putaran 2003 534.911.800 71.158.300 7,52 kali putaran 2004 783.045.300 86.606.150 9,04 kali putaran 2005 6.180.126.000 157.898.650 39,14 kali putaran Tingkat efisiensi perputaran persediaan BDP secara keseluruhan dari periode 2001 sampai dengan 2005 dapat diketahui dengan menggunakan trend metode least square dengan rumus Y = a + bX PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 Tabel 5.21 Perhitungan Trend Tingkat Perputaran Persediaan BDP X XY X2 2001 Tingkat perputaran BDP (Y) 9,61 -2 -19,22 4 2002 5,28 -1 -5,28 1 2003 7,52 0 0 0 2004 9,04 1 9,04 1 2005 39,14 2 78,28 4 Jumlah 70,59 0 62,82 10 Periode Kemudian dicari nilai trend dengan rumus sebagai berikut : Y = a + bX a= = ∑Y n 70 ,59 5 = 14,18 b= ∑ XY ∑X = 62 ,82 10 2 = 6,282 Persamaan : Y = 14,18 + 6,282 X PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 Dari hasil perhitungan diperoleh nilai b positif yang berarti penggunaan persediaan BDP semakin efisien. 3) Perputaran Persediaan Barang Jadi a) Periode 2001 Persediaan barang jadi rata-rata = 231.817.000 + 299.878.000 2 = 265.847.500 Perputaran barang jadi = 272.813.900 265.847.500 = 1,03 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran persediaan barang jadi pada periode 2001 adalah 1,03 kali putaran. Artinya, pada periode 2001 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 354 hari. b) Periode 2002 Persediaan barang jadi rata-rata = 299 .878 .000 + 317 .796 .100 2 = 308.837.050 Perputaran barang jadi = 345 .118 .600 308 .837 .050 = 1,12 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran persediaan barang jadi pada periode 2002 adalah 1,12 kali putaran. Artinya, pada periode 2002 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 325 hari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 c) Periode 2003 Persediaan barang jadi rata-rata = 317.796 .100 + 301 .368 .200 2 = 309.582.150 Perputaran barang jadi = 551.339 .700 309.582.15 0 = 1,78 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran persediaan barang jadi pada periode 2003 adalah 1,78 kali putaran. Artinya, pada periode 2003 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 205 hari. d) Periode 2004 Persediaan barang jadi rata-rata = 301 .368 .200 + 351 .513 .000 2 = 326.440.600 Perputaran barang jadi = 732 .900 .500 326.440.60 0 = 2,25 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran persediaan barang jadi pada periode 2004 adalah 2,25 kali putaran. Artinya, pada periode 2004 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 162 hari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 e) Periode 2005 Persediaan barang jadi rata-rata = 351.513 .000 + 384 .317 .000 2 = 367.915.000 Perputaran barang jadi = 756 .563 .100 367.915.00 0 = 2,06 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran persediaan barang jadi pada periode 2005 adalah 2,06 kali putaran. Artinya, pada periode 2005 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 177 hari. Berdasarkan hasil perhitungan di atas kemudian dibuat tabel sebagai berikut : Tabel 5.22 Perhitungan Tingkat Perputaran Persediaan Barang Jadi Periode 2001 Harga Pokok Penjualan 272.813.900 Persediaan Barang jadi rata -rata 265.847.500 Perputaran Barang jadi 1,03 kali putaran 2002 345.118.600 308.837.050 1,12 kali putaran 2003 551.339.700 309.582.150 1,78 kali putaran 2004 732.900.500 326.440.600 2,25 kali putaran 2005 756.563.100 367.915.000 2,06 kali putaran Tingkat efisiensi perputaran persediaan barang jadi secara keseluruhan dari periode 2001 sampai dengan 2005 dapat diketahui dengan menggunakan trend metode least square dengan rumus Y PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 = a + bX Tabel 5.23 Perhitungan Trend Tingkat Perputaran Persediaan Barang Jadi X XY X2 2001 Tingkat perputaran Barang Jadi (Y) 1,03 -2 -2,06 4 2002 1,12 -1 -1,12 1 2003 1,78 0 0 0 2004 2,25 1 2,25 1 2005 2,06 2 4,12 4 8,24 0 3,19 10 Periode Kemudian dicari nilai trend dengan rumus sebagai berikut : Y = a + bX a= = ∑Y n 8,24 5 = 1,648 b= = ∑ XY ∑X 2 3,19 10 = 0,319 Persamaan : Y = 1,648 + 0,319 X PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 Dari hasil perhitungan diperoleh nilai b positif yang berarti penggunaan persediaan barang jadi semakin efisien. d. Perputaran Modal Kerja Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar. Tabel 5.24 Komposisi Modal Kerja Periode Aktiva Lancar Hutang Lancar Modal Kerja Bersih 2000 623.176.400 235.716.900 387.459.500 2001 723.826.100 197.637.900 526.188.200 2002 915.502.900 269.441.000 646.061.900 2003 1.130.642.900 116.568.300 1.014.074.600 2004 1.294.602.200 125.810.000 1.168.792.200 2005 1.582.178.600 232.804.900 1.349.373.700 Perputaran modal kerja dimaksudkan untuk menunjukkan banyaknya penjualan yang diperoleh dengan modal kerja yang dimiliki perusahaan. Dalam menghitung perputaran modal kerja dipergunakan cara sebagai berikut : Untuk menghitung modal kerja rata-rata dipergunakan rumus : Modal kerja rata -rata = Modal kerja awal th + Modal kerja akhir th 2 Sedangkan untuk menghitung perputaran modal kerja dipergunakan rumus : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 Penjualan bersih Modal kerja rata - rata Perputaran modal kerja = Perputaran modal kerja di CV Jogja Harpen pada periode 2001 sampai dengan 2005 adalah sebagai berikut: 1) Periode 2001 387.459.500 + 526.118.200 Modal kerja rata-rata = 2 = 456.788.850 469.904.400 Perputaran modal kerja = 456.788.850 =1,03 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran modal kerja pada periode 2001 adalah 1,03 kali putaran. Artinya, pada periode 2001 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 354 hari. 2) Periode 2002 526.118.200 + 646.061.900 Modal kerja rata-rata = 2 = 586.090.050 531.688.500 Perputaran modal kerja = 586.090.050 =0,91 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran modal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98 kerja pada periode 2002 adalah 0,91 kali putaran. Artinya, pada periode 2002 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 401 hari. 3) Periode 2003 646.061.900 + 1.014.074.600 Modal kerja rata-rata = 2 = 830.068.250 1.206.805.800 Perputaran modal kerja = 830.068.250 =1,45 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran modal kerja pada periode 2003 adalah 1,45 kali putaran. Artinya, pada periode 2003 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 251 hari. 4) Periode 2004 1.014.074.600 + 1.168.792.200 Modal kerja rata-rata = 2 = 1.091.433.400 1.966.911.200 Perputaran modal kerja = 1.091.433.400 =1,80 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran modal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 kerja pada periode 2004 adalah 1,80 kali putaran. Artinya, pada periode 2004 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 202 hari. 5) Periode 2005 1.168.792. 200 + 1.349.373.700 Modal kerja rata-rata = 2 = 1.259.082.950 2.061.685.800 Perputaran modal kerja = 1.259.082.950 =1,64 kali putaran Berdasarkan hasil perhitungan tampak bahwa perputaran modal kerja pada periode 2005 adalah 1,64 kali putaran. Artinya, pada periode 2005 secara rata -rata waktu yang dibutuhkan untuk kembali lagi menjadi kas adalah 222 hari. Berdasarkan hasil perhitungan di atas kemudian dibuat tabel sebagai berikut : Tabel 5.25 Perhitungan Tingkat Perputaran Modal Kerja Periode Penjualan Bersih 2001 469.904.400 Modal Kerja Bersih Ratarata 456.788.850 Perputaran Modal Kerja 2002 531.688.500 586.090.050 0,91 kali putaran 2003 1.206.805.800 830.068.250 1,45 kali putaran 2004 1.966.911.200 1.091.433.400 1,80 kali putaran 1,03 kali putaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 2005 2.061.685.800 1.259.082.950 1,64 kali putaran Tingkat efisiensi perputaran persediaan barang jadi secara keseluruhan dari periode 2001 sampai dengan 2005 dapat diketahui dengan menggunakan trend metode least square dengan rumus Y = a + bX Tabel 5.26 Perhitungan Trend Tingkat Perputaran Modal Kerja X XY X2 2001 Tingkat perputaran Modal Kerja (Y) 1,03 -2 -2,06 4 2002 0,91 -1 -0,91 1 2003 1,45 0 0 0 2004 1,80 1 1,80 1 2005 1,64 2 3,28 4 6,83 0 2,11 10 Periode Kemudian dicari nilai trend dengan rumus sebagai berikut : Y = a + bX a= ∑Y n 6,83 = 5 = 1,366 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 b= ∑ XY ∑X 2 2,11 = 10 = 0,211 Persamaan : Y = 1,366 + 0,211 X Dari hasil perhitungan diperoleh nilai b positif yang berarti penggunaan modal kerja semakin efisien. 3. Hubungan Antara Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja dengan Rentabilitas Untuk menjawab permasalah ketiga yaitu, apakah ada hubungan antara efektivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas, langkahlangkahnya adalah sebagai berikut : a. Menghitung Tingkat Rentabilitas Rentabilitas = Laba Bersih Jumlah Aktiva Usaha Berikut ini adalah tabel perhitungan rentabilitas: Tabel 5.27 Perhitungan Rentabilitas Periode Laba Bersih Jml Aktiva Usaha Rentabilitas 2001 59.966.500 1.074.099.600 0,056 (5,6%) 2002 23.202.400 1.282.577.000 0,018 (1,8%) 2003 377.647.900 1.527.296.800 0,247 (24,7%) 2004 705.840.400 1.928.228.800 0,366 (36,6%) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 2005 538.012.900 2.183.930.200 0,246 (24,6%) b. Untuk mengetahui hubungan antara efektivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas, dilakukan pengujian hipotesis dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Analisis Korelasi Product Moment Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya kor elasi dan arah hubungan antara variabel X dan variabel Y. Rumus untuk perhitungan korelasi adalah : r= n ∑ XY − (∑ X )(∑ Y ) {n∑ X 2 }{ − (∑ X ) n ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2 2 } dengan : r = koefisien korelasi n = jumlah data X = efektivitas pengelolaan modal kerja Y = rentabilitas Tabel 5.28 Perhitungan Koefisien Korelasi Antara Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja dengan Rentabilitas Rentabilitas XY X2 Y2 2001 Current Ratio (X) 3,66 0,056 0,20496 13,3956 0,003136 2002 3,40 0,018 0,0612 11,56 0,000324 2003 9,70 0,247 2,39590 94,09 0,061009 2004 10,29 0,366 3,76614 105,8841 0,133956 2005 6,80 0,246 1,6728 46,24 0,060516 Periode PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 Jumlah 33,85 0,933 8,101 271,1697 0,258941 Data yang diperoleh untuk menghitung koefisien korelasi : n=5 ΣX = 33,85 (ΣX)2 = 1145,8225 ΣY = 0,933 (ΣY)2 = 0,870489 ΣXY = 8,101 ΣX2 = 271,1697 ΣY2 = 0,258941 r= = (5)(8,101) − (33 ,85 )(0,933 ) {(5)( 271,1697 ) − 1145,8225}{(5)(0,258941 ) − 0,870489 } 40 ,505 − 31,58205 (1355 ,8485 − 1145 ,8225 )(1,294705 − 0,870489 ) 8,92295 = ( 210 ,026 )( 0,424216 ) = 8,92295 89 ,09698962 r = 0,945 Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi antara efektivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas sebesar 0,945. Kategori nilai koefisien tersebut adalah positif dan sangat kuat. Artinya, semakin efektif penggunaan modal kerja semakin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 tinggi tingkat rentabilitasnya. 2) Uji Signifikansi Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikan atau tidak signifikan dari korelasi r. Uji signifikansi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a) Menentukan formulasi hipotesis Ho : P = 0, tidak ada hubungan yang signifikan antara efektivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas. Ha : P ≠ 0, ada hubungan yang signifikan antara efektivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas. b) Diterapkan taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan 3. Dari daftar distribusi frekuensi t didapat uji dua pihak t 0,975 = 3,18. c) Menentukan kriteria pengujian dengan uji dua pihak Ho diterima jika : -3,18 (0,975 : 3) ≤ t ≤ 3,18 (0,975:3) Ha ditolak jika : t > 3,18 (0,975 : 3) atau t < -3,18 (0,975:3) d) Uji signifikansi variabel bebas dengan rumus t hitung t= r n-2 1- r 2 dengan : t = t hasil perhitungan r = koefisien korelasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 n = jumlah data t= = = 0 ,945 5 − 2 1 − 0 ,945 2 0,945 5 − 2 1 − 0,893025 0 ,945 3 1 − 106975 t = 5,00 e) Nilai t hitung = 5,00 > nilai t tabel = 3,18, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan menerima Ha maka dinyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara efketivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas. 4. Hubungan Antara Efisiensi Pengelolaan Modal Kerja dengan Rentabilitas Untuk menjawab permasalahan keempat, yaitu apakah ada hubungan antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a. Menghitung tingkat rentabilitas Rentabilitas = Laba Bersih Jumlah Aktiva Usaha Berikut ini adalah tabel perhitungan rentabilitas: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 Tabel 5.29 Perhitungan Rentabilitas Periode Laba Bersih Jml Aktiva Usaha Rentabilitas 2001 59.966.500 1.074.099.600 0,056 (5,6%) 2002 23.202.400 1.282.577.000 0,018 (1,8%) 2003 377.647.900 1.527.296.800 0,247 (24,7%) 2004 705.840.400 1.928.228.800 0,366 (36,6%) 2005 538.012.900 2.183.930.200 0,246 (24,6%) b. Untuk mengetahui hubungan antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas dilakukan pengujian hipotesis dengan langkahlangkah sebagai berikut : 1) Analisis korelasi product moment Tabel 5.30 Perhitungan Koefisien Korelasi Antara Efisiensi Pengelolaan Modal Kerja dengan Rentabilitas Periode 2001 Perputaran Rentabilitas XY Modal kerja (X) 1,03 0,056 0,05768 X2 Y2 1,0609 0,003136 2002 0,91 0,018 0,01638 0,8281 0,000324 2003 1,45 0,247 0,35815 2,1025 0,061009 2004 1,80 0,366 0,65880 3,2400 0,133956 2005 1,64 0,246 0,40344 2,6896 0,060516 Jumlah 6,83 0,933 1,49445 9,9211 0,258941 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 Data yang diperoleh untuk menghitung koefisien korelasi : n=5 ΣX = 6,83 (ΣX)2 = 46,6489 ΣY = 0,933 (ΣY)2 = 0,870489 ΣXY = 1,49445 ΣX2 = 9,9211 ΣY2 = 0,258941 r= = (5)(1,49445 ) − (6,83 )(0,933 ) {(5)(9,9211) − (46,6489 )}{(5)(0,258941) − 0,870489 } 7,47225 − 6,37239 ( 49 ,6055 − 46 ,6489 )(1,294705 − 0 ,870489 ) 1,09986 = ( 2,9566 )(0,424216 ) = 1,09986 1,254237026 r = 0,982 2) Uji Signifikansi Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikan atau tidak signifikan dari korelasi r. Uji signifikansi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 a) Menentukan formulasi hipotesis Ho : P = 0, tidak ada hubungan yang signifikan antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas. Ha : P ≠ 0, ada hubungan yang signifikan antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas. b) Diterapkan taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan 3. Dari daftar distribusi frekuensi t didapat uji dua pihak t 3,18. c) Menentukan kriteria pengujian dengan uji dua pihak Ho diterima jika : -3,18 (0,975 : 3) ≤ t ≤ 3,18 (0,975:3) Ha ditolak jika : t > 3,18 (0,975 : 3) atau t < -3,18 (0,975:3) d) Uji signifikansi variabel bebas dengan rumus t hitung t= r n-2 1- r 2 dengan : t = t hasil perhitungan r = koefisien korelasi n = jumlah data t= = = 0 ,982 5 − 2 1 − 0 ,982 2 0,982 3 1 − 0 ,982 2 0,982 3 0,035676 0,975 = PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 = 9,00 e) Nilai t hitung = 9,00 > nilai t tabel = 3,18, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan menerima Ha maka dinyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas. C. Pembahasan 1. Analisis Sumber dan Pengelolaan Modal Kerja Laporan perubahan modal kerja menunjukkan kenaikan atau penurunan modal kerja dari suatu periode. Setiap transaksi yang menyebabkan naiknya modal kerja disebut sumber modal kerja, sedang setiap transaksi yang menyebabkan turunnya modal kerja disebut penggunaan modal kerja. Dari hasil analisis akan dapat diketahui bahwa pengelolaan modal kerja pada CV. Jogja Harpen selama 5 periode sudah efektif. Berikut uraian yang lebih rinci. Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada periode 2001, maka dapat diketahui bahwa pengelolaan modal kerja CV Jogja Harpen sudah efektif. Dikatakan efektif karena seluruh kebutuhan modal kerja jangka panjang telah dipenuhi dengan sumber modal kerja jangka panjang. Hasil analisis menunjukkan terdapat sumber modal kerja jangka panjang sebesar Rp 138.728.700 yang dipergunakan untuk membiayai kebutuhan modal ker ja jangka pendek. Hal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 ini sesuai dengan teori pendekatan konservatif. Dalam pendekatan ini, perusahaan membiayai investasi aktiva tetap dan aktiva lancar dengan sumber dana jangka panjang. Perubahan-perubahan dari unsur non current accounts yang mempunyai efek memperbesar modal kerja selama periode 2001 adalah adanya penyusutan aktiva tetap sebesar Rp 42.473.100,00 dan penambahan modal sendiri sebesar Rp 146.809.700,00. Sedangkan perubahan-perubahan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja adalah penambahan gedung sebesar Rp 50.554.100. Modal kerja yang digunakan selama periode 2001 berjumlah Rp 50.554.100,00. Sebab-sebab perubahan modal kerja dapat diketahui dengan menganalisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Faktor -faktor yang menyebabkan ter jadinya perubahan modal kerja pada periode 2001 adalah : a. Penurunan dalam non current assets, yaitu karena adanya akumulasi depresiasi b. Kenaikan sektor modal yang berasal dari setoran pemilik c. Kenaikan sektor non current assets, yaitu karena penambahan gedung baru. Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada periode 2002, maka dapat diketahui bahwa pengelolaan modal kerja CV Jogja Harpen sudah efektif. Dikatakan efektif karena seluruh kebutuhan modal kerja jangka panjang telah dipenuhi dengan sumber modal kerja jangka panjang. Hasil analisis menunjukkan terdapat sumber modal kerja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 jangka panjang sebesar Rp 119.873.700,00 yang dipergunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja jangka pendek. Hal ini sesuai dengan teori pendekatan konservatif. Dalam pendekatan ini, perusahaan membiayai investasi aktiva tetap dan aktiva lancar dengan sumber dana jangka panjang. Perubahan-perubahan dari unsur non current accounts yang mempunyai efek memperbesar modal kerja selama periode 2002 adalah adanya penyusutan aktiva tetap sebesar Rp 47.735.200,00 dan penambahan modal sendiri sebesar Rp 136.674.300,00. Sedangkan perubahan-perubahan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja adalah penambahan gedung sebesar Rp 64.535.800,00. Modal kerja yang digunakan selama periode 2002 berjumlah Rp 64.535.800,00. Sebab-sebab perubahan modal kerja dapat diketahui dengan menganalisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Faktor -faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan modal kerja pada periode 2002 adalah : a. Penurunan dala m non current assets, yaitu karena adanya akumulasi depresiasi b. Kenaikan sektor modal yang berasal dari setoran pemilik c. Kenaikan sektor non current assets, yaitu karena penambahan gedung baru. Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada periode 2003, maka dapat diketahui bahwa pengelolaan modal kerja CV Jogja Harpen sudah efektif. Dikatakan efektif karena seluruh kebutuhan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 modal kerja jangka panjang telah dipenuhi dengan sumber modal kerja jangka panjang. Hasil analisis menunjukkan terdapat sumber modal kerja jangka panjang sebesar Rp 368.012.700,00 yang dipergunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja jangka pendek. Hal ini sesuai dengan teori pendekatan konservatif. Dalam pendekatan ini, perusahaan membiayai investasi aktiva tetap dan aktiva lancar dengan sumber dana jangka panjang. Perubahan-perubahan dari unsur non current accounts yang mempunyai efek memperbesar modal kerja selama periode 2003 adalah adanya penyusutan aktiva tetap sebesar Rp 79.341.100,00 dan penambahan modal sendiri sebe sar Rp 397.592.500,00. Sedangkan perubahan-perubahan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja adalah penambahan gedung sebesar Rp 108.920.900,00. Modal kerja yang digunakan selama periode 2003 berjumlah Rp 108.920.900,00. Sebab-sebab perubahan modal ker ja dapat diketahui dengan menganalisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Faktor -faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan modal kerja pada periode 2003 adalah : a. Penurunan dalam non current assets, yaitu karena adanya akumulasi depresiasi. b. Kenaikan sektor modal yang berasal dari setoran pemilik. c. Kenaikan sektor non current assets, yaitu karena penambahan gedung baru. Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 periode 2004, maka dapat diketahui bahwa pengelolaan modal kerja CV Jogja Harpen sudah efektif. Dikatakan efektif karena seluruh kebutuhan modal kerja jangka panjang telah dipenuhi dengan sumber modal kerja jangka panjang. Hasil analisis menunjukkan terdapat sumber modal kerja jangka panjang sebesar Rp 154.717.600,00 yang dipergunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja jangka pendek. Hal ini sesuai dengan teori pendekatan konservatif. Dalam pendekatan ini, perusahaan membiayai investasi aktiva tetap dan aktiva lancar dengan sumber dana jangka panjang. Perubahan-perubahan dari unsur non current accounts yang mempunyai efek memperbesar modal kerja selama periode 2004 adalah adanya penyusutan aktiva tetap sebesar Rp 98.818.000,00 dan penambahan modal sendiri sebesar Rp 391.690.300,00. Sedangkan perubahan-perubahan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja adalah penambahan gedung sebesar Rp 335.790.700,00. Modal kerja yang digunakan selama periode 2001 berjumlah Rp 335.790.700,00. Sebab-sebab perubahan modal kerja dapat diketahui dengan menganalisis laporan sumber dan penggunaa n modal kerja. Faktor -faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan modal kerja pada periode 2004 adalah : a. Penurunan dalam non current assets, yaitu karena adanya akumulasi depresiasi. b. Kenaikan sektor modal yang berasal dari setoran pemilik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 c. Kenaikan sektor non current assets, yaitu karena penambahan gedung baru. Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada periode 2005, maka dapat diketahui bahwa pengelolaan modal kerja CV Jogja Harpen sudah efektif. Dikatakan efektif karena seluruh kebutuhan modal kerja jangka panjang telah dipenuhi dengan sumber modal kerja penambahan modal sendiri sebesar Rp 146.809.700,00. Sedangkan perubahan-perubahan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja adalah penambahan gedung sebesar Rp 50.554.100. Modal kerja ya ng digunakan selama periode 2001 berjumlah Rp 50.554.100,00. Sebab-sebab perubahan modal kerja dapat diketahui dengan menganalisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Faktor -faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan modal kerja pada periode 2001 adalah : d. Penurunan dalam non current assets, yaitu karena adanya akumulasi depresiasi e. Kenaikan sektor modal yang berasal dari setoran pemilik f. Kenaikan sektor non current assets, yaitu karena penambahan gedung baru. Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada periode 2005, maka dapat diketahui bahwa pengelolaan modal kerja CV Jogja Harpen sudah efektif. Dikatakan efektif karena seluruh kebutuhan modal kerja jangka panjang telah dipenuhi dengan sumber modal kerja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 jangka panjang. Hasil analisis menunjukkan terdapat sumber modal kerja jangka panjang sebesar Rp 80.581.500,00 yang dipergunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja jangka pendek. Hal ini sesuai dengan teori pendekatan konservatif. Dalam pendekatan ini, perusahaan membiayai investasi aktiva tetap dan aktiva lancar dengan sumber dana jangka panjang. Perubahan-perubahan dari unsur non current accounts yang mempunyai efek memperbesar modal kerja selama periode 2005 adalah adanya penyusutan aktiva tetap sebesar Rp 153.980.600,00 dan penambahan modal sendiri sebesar Rp 148.706.500,00. Sedangkan perubahan-perubahan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja adalah penambahan gedung sebesar Rp 222.105.600,00. Modal kerja yang digunakan selama periode 2005 berjumlah Rp 222.105.600,00. Sebab-sebab perubahan modal kerja dapat diketahui dengan menganalisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Faktor -faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan modal kerja pada periode 2005 adalah : a. Penurunan dalam non current assets, yaitu karena adanya akumulasi depresiasi. b. Kenaikan sektor modal yang berasal dari setoran pemilik. c. Kenaikan sektor non current assets, yaitu karena penambahan gedung baru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116 2. Efisiensi Pengelolaan Modal Kerja Dari hasil perhitungan perputaran kas, piutang, persediaan dan modal kerja dapat diketahui bahwa penggunaan modal kerja perusahaan sudah semakin efisien. Tingkat efisiensi penggunaan modal kerja dianalisis dengan menggunakan trend metode least square. Berikut disajikan secara berturut-turut perputaran kas, piutang persediaan dan modal kerja. a. Perputaran kas Pada 2001 perputaran kas perusahaan adalah 8,74 kali. Periode 2002 perputaran kas mengalami peningkatan sebesar 1,05 kali dibandingkan periode 2001 sehingga menjadi 9,79 kali, ini berarti perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya. Peningkatan ini disebabkan karena adanya kenaikan penjualan bersih yang lebih besar dibandingkan kenaikan kas rata-rata. Perputaran kas CV. Jogja Harpen pada periode 2003 mengalami penurunan sebesar 2,69 kali dibandingkan periode 2002 sehingga menjadi 7,10 kali, ini berarti perusahaan mengalami penurunan efisiensi. Penurunan ini disebabkan karena adanya kenaikan kas ratarata yang lebih besar dibandingkan kenaikan penjualan bersih. . Periode 2004 perputaran kas mengalami peningkatan sebesar 2,71 kali dibandingkan periode 2003 sehingga menjadi 9,81 kali, ini berarti perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya. Peningkatan ini disebabkan karena adanya kenaikan penjualan bersih yang lebih besar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 dibandingkan kenaikan kas rata-rata. Periode 2005 perputaran kas mengalami peningkatan sebesar 1,57 kali dibandingkan periode 2004 sehingga menjadi 11,38 kali, ini berarti perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya. Peningkatan ini disebabkan karena adanya kenaikan penjualan bersih yang lebih besar dibandingkan kenaikan kas rata-rata. Penggunaan kas pada CV. Jogja Harpen dari periode 2001 sampai dengan 2005 semakin efisien. Hal ini ditunjukkan dengan persamaan trend Y = 9,36 + 0,53X, yang berarti perputaran kas ada kecenderungan meningkat sebesar 0,53 setiap tahunnya. Penggunaan kas yang semakin efisien tersebut menunjukkan bahwa dana yang tertanam dalam kas semakin kecil untuk menghasilkan penjualan bersih dalam jumlah yang sama atau lebih besar. b. Perputaran Piutang Pada periode 2001 perputaran piuta ng perusahaan adalah sebanyak 2,76 kali. Periode 2002 perputaran piutang mengalami kenaikan sebesar 0,15 kali dibandingkan periode 2001 sehingga menjadi 2,91 kali. Naiknya perputaran piutang ini disebabkan kenaikan penjualan kredit yang lebih besar dibandingkan kenaikan piutang ratarata. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118 Periode 2003 perputaran piutang mengalami kenaikan sebesar 3,73 kali dibandingkan periode 2004 sehingga menjadi 6,64 kali. Naiknya perputaran piutang ini disebabkan kenaikan penjualan kredit yang lebih besar dibandingkan kenaikan piutang rata-rata. Periode 2004 perputaran piutang mengalami kenaikan sebesar 1,86 kali dibandingkan periode 2004 sehingga menjadi 8,50 kali. Naiknya perputaran piutang ini disebabkan kenaikan penjualan kredit yang lebih besar dibandingkan kenaikan piutang rata-rata. Perputaran kas CV. Jogja Harpen pada periode 2005 mengalami penurunan sebesar 2,87 kali dibandingkan periode 2004 sehingga menjadi 5,63 kali, ini berarti perusahaan mengalami penurunan efisiensi. Penurunan ini disebabkan karena adanya kenaikan penjualan kredit yang lebih rendah dibandingkan kenaikan piutang rata-rata. Penggunaan piutang pada CV. Jogja Harpen dari periode 2001 sampai dengan 2005 semakin efisien. Hal ini ditunjukkan dengan persamaan trend Y = 5,288 + 1,133X yang berarti perputaran piutang ada kecenderungan meningkat sebesar 1,133 setiap tahunnya. Penggunaan piutang yang semakin efisien tersebut menunjukkan bahwa dana yang tertanam dalam piutang semakin kecil untuk menghasilkan penjualan kredit dalam jumlah yang sama atau lebih besar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119 c. Perputaran Persediaan 1) Bahan baku Pada periode 2001 perputaran persediaan bahan baku adalah sebanyak 4,25 kali. Pada periode 2002 perputaran bahan baku mengalami penurunan sebesar 0,79 kali dibandingkan periode 2001 sehingga menjadi 3,46 ka li. Penurunan ini disebabkan adanya penurunan pemakaian bahan baku yang lebih besar dari penurunan persediaan bahan baku rata -rata. Dengan keadaan ini berarti perusahaan semakin tidak efisien dalam menggunakan persediaan bahan baku. Pada periode 2003 perputaran bahan baku mengalami peningkatan sebesar 0,27 kali dibandingkan periode 2002 sehingga menjadi 3,73. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan pemakaian bahan baku dan penurunan persediaan bahan baku ratarata. Dengan keadaan ini berarti perusahaan sema kin efisien dalam menggunakan persediaan bahan baku. Pada periode 2004 perputaran bahan baku mengalami penurunan sebesar 0,83 kali dibandingkan periode 2003 sehingga menjadi 3,66 kali. Penurunan ini disebabkan adanya penurunan pemakaian bahan baku yang lebih besar dari penurunan persediaan bahan baku rata -rata. Dengan keadaan ini berarti perusahaan semakin tidak efisien dalam menggunakan persediaan bahan baku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120 Pada periode 2005 perputaran bahan baku mengalami peningkatan sebesar 11,49 kali dibandingkan periode 2004 sehingga menjadi 15,15. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan pemakaian bahan baku dan penurunan persediaan bahan baku rata -rata. Dengan keadaan ini berarti perusahaan semakin efisien dalam menggunakan persediaan bahan baku. Penggunaan persedia an bahan baku pada CV. Jogja Harpen dari periode 2001 sampai dengan 2005 semakin efisien. Hal ini ditunjukkan dengan persamaan trend Y = 6,05 + 2,20X, yang berarti perputaran persediaan bahan baku ada kecenderungan meningkat sebesar 2,20 setiap tahunnya. Penggunaan persediaan bahan baku yang semakin efisien tersebut menunjukkan bahwa biaya penyimpanan bahan baku yang dikeluarkan perusahaan sebanding dengan produksi. 2) Barang dalam Proses Pada periode 2001 perputaran barang dalam proses adalah sebanyak 9,61 ka li. Pada periode 2002 perputaran barang dalam proses mengalami penurunan sebesar 4,33 kali dibandingkan periode 2001 sehingga menjadi 5,28 kali. Penurunan ini disebabkan adanya kenaikan harga pokok produksi yang lebih rendah dari kenaikan persediaan barang dalam proses rata-rata. Dalam keadaan ini perusahaan semakin tidak efisien dalam mengelola persediaan barang dalam proses. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121 Periode 2003 perputaran barang dalam proses mengalami peningkatan sebesar 2,24 kali dibandingkan periode 2002 sehingga menjadi 7,52 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan harga pokok produksi yang lebih besar dari kenaikan persediaan barang dalam proses rata-rata. Dalam keadaan ini perusahaan semakin efisien dalam mengelola persediaan bahrang dalam proses. Periode 2004 perputara n barang dalam proses mengalami peningkatan sebesar 1,52 kali dibandingkan periode 2003 sehingga menjadi 9,04 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan harga pokok produksi yang lebih besar dari kenaikan persediaan barang dalam proses rata-rata. Dalam keadaan ini perusahaan semakin efisien dalam mengelola persediaan bahrang dalam proses. Periode 2005 perputaran barang dalam proses mengalami peningkatan sebesar 30,10 kali dibandingkan periode 2004 sehingga menjadi 39,14 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan harga pokok produksi yang lebih besar dari kenaikan persediaan barang dalam proses rata -rata. Dalam keadaan ini perusahaan semakin efisien dalam mengelola persediaan bahrang dalam proses. Penggunaan persediaan barang dalam proses pada CV. Jogja Harpen dari periode 2001 sampai 2005 semakin efisien. Hal ini ditunjukkan dengan persamaan trend Y = 14,118 + 6,282X, yang berarti perputaran persediaan barang dalam proses ada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122 kecenderungan meningkat sebesar 6,282 setiap tahunnya. Penggunaan persediaan barang dalam proses semakin efisien tersebut menunjukkan bahwa produksi perusahaan semakin meningkat, sedangkan bahan baku yang siap diolah dan diproses menjadi barang jadi mengalami penurunan sehingga mengakibatkan biaya penyimpanan yang semakin kecil. 3) Barang jadi Pada periode 2001 perputaran barang jadi adalah sebanyak 1,03 kali. Pada periode 2002 perputaran barang jadi mengalami kenaikan 0,09 kali dibandingkan periode 2001 sehingga menjadi 1,12 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan harga pokok penjualan yang lebih besar dari kenaikan persediaan barang jadi rata-rata. Dengan demikian berarti perusahaan semakin efisien dalam mengelola barang jadi. Pada periode 2003 perputaran barang jadi mengalami kenaikan 0,66 kali dibandingkan periode 2002 sehingga menjadi 1,78 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan harga pokok penjualan yang lebih besar dari kenaikan persediaan barang jadi rata-rata. Dengan demikian berarti perusahaan semakin efisien dalam mengelola barang jadi. Pada periode 2004 perputaran barang jadi mengalami kenaikan 0,47 kali dibandingkan periode 2003 sehingga menjadi 2,25 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan harga pokok PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123 penjualan yang lebih besar dari kenaikan persediaan barang jadi rata-rata. Dengan demikian berarti perusahaan semakin efisien dalam mengelola barang jadi. Pada periode 2005 perputaran barang jadi mengalami penurunan 0,19 kali dibandingkan periode 2004 sehingga menjadi 2,06 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan harga pokok penjualan yang lebih kecil dari kenaikan persediaan barang jadi rata-rata. Dengan demikian berarti perusahaan semakin tidak efisien dalam mengelola barang jadi. Penggunaan persediaan barang jadi pada CV. Jogja Harpen dari periode 2001 sampai 2005 semakin efisien. Hal ini ditunjukkan dengan persamaan trend Y = 1,648 + 0,319X yang berarti persediaan barang jadi ada kecenderungan meningkat sebesar 0,319 setiap tahunnya. Penggunaan persediaan barang jadi yang semakin efisien tersebut menunjukkan bahwa hampir semua produksi perusahaan laku dijual atau kenaikan barang jadi tidak membutuhkan biaya penyimpanan yang besar karena dapat segera dijual. d. Perputaran Modal Kerja Pada tahun 2001 perputaran modal kerja adalah sebanyak 1,03 kali. Periode 2002 perputaran modal kerja mengalami penurunan sebesar 0,12 kali dibandingkan periode 2001 sehingga menjadi 0,91 kali. Penurunan ini disebabkan kenaikan penjualan bersih yang lebih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124 rendah dari kenaikan modal kerja rata -rata. Dengan demikian berarti perusahaan semakin tidak efisien dalam mengelola modal kerja. Periode 2003 perputaran modal kerja mengalami kenaikan sebesar 0,54 kali dibandingkan periode 2002 sehingga menjadi 1,45 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan penjualan bersih yang lebih besar dari kenaikan modal kerja rata-rata. Dengan keadaan ini berarti perusahaan semakin efisien dalam mengelola modal kerja. Periode 2004 perputaran modal kerja mengalami kenaikan sebesar 0,35 kali dibandingkan periode 2003 sehingga menjadi 1,80 kali. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan penjualan bersih yang lebih besar dari kenaikan modal kerja rata-rata. Dengan keadaan ini berarti perusahaan semakin efisien dalam mengelola modal kerja. Periode 2005 perputaran modal kerja mengalami penurunan sebesar 0,16 kali dibandingkan periode 2004 sehingga menjadi 1,64 kali. Penurunan ini disebabkan kenaikan penjualan bersih yang lebih rendah dari kenaikan modal kerja rata -rata. Dengan demikian berarti perusahaan semakin tidak efisien dalam mengelola modal kerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125 3. Hubungan antara Efektivitas Pengelolaan Modal Kerja dengan Rentabilitas Hasil analisis korelasi product moment diperoleh r sebesar 0,891 dan thitung = 2,39 > t tabel = 2,35. dengan demikian dapat disimpulkan ada hubungan antara efektivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas adalah positif dan sangat kuat. Artinya, semakin efektif pengelolaan modal kerja semakin tinggi rentabilitas perusahaan. Pengelolaan modal kerja CV Jogja Harpen pada tahun 2001 sampai tahun 2005 sudah efektif. Dikatakan efektif karena seluruh kebutuhan modal kerja jangka panjang dapat dipenuhi dengan sumber dana jangka panjang dan sumber modal kerja jangka pendek dapat dipenuhi dengan sumber modal kerja jangka pendek dan aktiva lancar. Untuk membuktikan apakah terdapat hubungan yang signifikan antara efektivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas maka dilakukan uji signifikansi. Dari hasil perhitungan diperoleh t = 5,00 dan berdasarkan tabel nilai t (0,975 : 3) = 3,18. Dengan demikian nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah menerima Ha yang berarti bahwa ada hubungan yang signigikan antara efektivitas pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126 Efektivitas pengelolaan modal kerja mempunyai hubungan yang kuat dengan rentabilitas. Hal demikian disebabkan semakin efektif pengelolaan modal kerja akan memperlancar kegiatan perusahaan dalam memperoleh laba. Semakin efektif pengelolaan modal kerja memungkinkan pencapaian laba semakin tinggi. Tinggi rendahnya laba secara langsung mempengaruhi tingkat rentabilitas perusahaan. Hal ioni sejalan dengan pendapat Bambang Riyanto (2001:37) yang menyatakan bahwa pengelolaan modal kerja akan mempengaruhi rentabilitas perusahaan. 4. Hubungan antara Efisiensi Pengelolaan Modal Kerja dengan Rentabilitas Hasil analisis korelasi product moment diperoleh r sebesar 0,982 dan thitung = 9,00 > t tabel = 2,35. dengan demikian dapat disimpulkan ada hubungan antara efisiensi pengelolaan modal kerja dengan rentabilitas. Kategori hubungan adalah positif dan sangat kuat. Artinya, semakin efisien pengelolaan modal kerja semakin tinggi rentabilitas perusahaan. Pengelolaan modal kerja CV. Jogja Harpen dari tahun 2001 sampai tahun 2005 sudah efisien. Dikatakan efisien karena tingkat perputaran kas, persediaan, piutang, dan modal kerja dari tahun ke tahun semakin meningkat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127 Efisiensi pengelolaan modal kerja mempunyai hubungan yang kuat dengan rentabilitas. Hal demikian disebabkan semakin efisien pengelolaan modal kerja akan memperlancar kegiatan perusahaan dalam memperoleh laba. Semakin efisien pengelolaan modal kerja memungkinkan pencapaian laba semakin tinggi. Tinggi rendahnya laba secara langsung mempengaruhi tingkat rentabilitas perusahaan. Hal ioni sejalan dengan pendapat Bambang Riyanto (2001:37) yang menyatakan bahwa pengelolaan modal kerja akan mempengaruhi rent abilitas perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari analisis sumber dan penggunaan modal kerja diperoleh hasilhasil pengelolaan modal kerja CV. Jogja Harpen dari periode 2001 sampai dengan 2005 sudah efektif. Hal ini terlihat dengan adanya sumber modal kerja jangka panjang dari tahun 2001 sampai dengan 2005 masing-masing sebesar Rp 138.728.700,00, Rp 119.873.700,00, Rp 368.012.700,00, Rp 154.717.600,00, dan Rp 80.581.500,00 yang dapat digunakan untuk membiayai modal kerja jangka pendek. 2. Dari hasil analisis efisiensi pengelolaan modal kerja diperoleh hasilhasil pengelolaan modal kerja CV. Jogja Harpen dari periode 2001 sampai periode 2005 sudah efisien. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kecenderungan semakin meningkatnya nilai perputaran kas, perputaran piutang, perputaran bahan baku, perputaran persediaan barang dalam proses, perputaran barang jadi dan perputaran modal kerja yang ditunjukkan dengan persamaan trend masing-masing sebesar Y = 9,36 + 0,53 X, Y = 5,288 + 1,133 X, Y = 6,050 + 2,200 X, Y = 7,29 – 0,548 X, Y = 1,648 + 0,319 dan Y = 1,366 + 0,211 X, yang berarti bahwa trend mempunyai kemiringan yang positif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129 3. Hubungan efektivitasi penggunaan modal kerja dengan rentabilitas adalah positif dan sangat kuat. Hal ini ditunjukkan dari nilai t 5,00 > t tabel hitung = = 2,35. Artinya semakin efisien penggunaan modal kerja semakin tinggi rentabilitasnya. 4. Hubungan efisiensi penggunaan modal kerja dengan rentabilitas adalah positif dan sangat kuat. Hal ini ditunjukkan dari nilai t 9,00 > t tabel hitung = = 2,35. Artinya semakin efisien penggunaan modal kerja semakin tinggi rentabilitasnya. B. Keterbatasan Penelitian 1. Tidak diperolehnya informasi tambahan yang lengkap dari laporan keuangan sebagai bahan penyusunan laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Akibatnya interpretasi yang disusun dimungkinkan belum dapat mencerminkan jawaban yang sebenarnya terjadi dalam kurun waktu tersebut. 2. Penulis tidak dapat melacak data mengenai pembentukan rekening laba ditahan, sehingga dalam perhitungan analisis sumber dan penggunaan modal kerja diasumsikan penambahan modal kerja adalah penambahan modal sendiri. 3. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini merupakan hasil selama dilakukannya penelitian, sehingga tidak menutup kemungkinan keadaan perusahaan berubah untuk masa mendatang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130 C. Saran Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka penulis akan memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi pengelolaan modal kerja. Adapun saran-saran yamg diberikan penulis adalah sebagai berikut: 1. Pengelolaan modal kerja CV. Jogja Harpen dari periode 2001 sampai dengan 2005 memang sudah semakin efektif dan efisien, akan et tapi perusahaan perlu memperhatikan tingkat perputaran modal kerja dan unsur -unsur yang membentuk modal kerja tersebut. Unsur -unsur yang membentuk modal kerja antara lain adalah perputaran piutang dagang. Perputaran piutang dagang di CV. Jogja Harpen masih rendah. Perputaran piutang dapat ditingkatkan dengan memperketat syarat penjualan kredit yang akan mengakibatkan jangka waktu pengembalian piutang akan lebih cepat. 2. Untuk meningkatkan efisiensi perusahaan maka perusahaan perlu memperhatikan tingkat perputaran persediaan barang dalam proses sehingga tidak terjadi penumpukan persediaan barang dalam proses. Persediaan barang dalam proses di CV. Jogja Harpen masih rendah. Perputaran persediaan barang dalam proses dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan ke giatan produksi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131 DAFTAR PUSTAKA Ahyari, Agus (1988), Anggaran Permahaan, Pendekatan Kuantitatif, Yogyakarta: BPFE. Alwi, Syafaruddin (1993), Alat - Alat Analisa dalam Pembelanjaan, Yogyakarta: Andi Offset. Fatah, Nur (1992), Manajemen Keuangan Seri 2, Manajemen Modal Kerja dan Manajemen Modal Tetap, Jakarta: CV. Asona Gitosudarmo, Indryo, Basri (2002), Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPFE. Munawir (1983), Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty. Nitisemito, Alex (1983), Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Revisi, Jakarta: Ghalia Indonesia. Riyanto, Bambang (2001), Dasar- dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Enam, Yogyakarta: BPFE. Sabardi, Agus (1994), Manajemen Keuangan Jilid 1, Yogyakarta: AMP YKPN. Sartono, Agus, (1990), Manajemen Keuangan Teori dan Akuntansi. Yogyakarta : BPFE Sarwoko, Halim, Abdul (1989), Manajemen Keuangan, Manajemen dan Analisis Aktiva, Yogyakarta: BPFE. Sugiyono (1997), Statistik untuk Penelitian, Bandung: CV. ALFABETA. Suwartojo, B (1987), Modal Kerja, Jakarta: Balai Aksara. Weston, Brigham (1993), Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Jakarta: Erlangga.