115 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis mengenai portofolio yang optimal dengan menggunakan single index model pada saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) periode Desember 2014 sampai November 2015, maka didapat beberapa kesimpulan seperti berikut: 1. Rata-rata return yang diharapkan dari 21 saham yang konsisten tergabung dalam JII menghasilkan return yang negatif (Capital Loss). 2. Tingkat risiko dari 21 perusahaan yang tergabung dalam JII yang masuk dalam penelitian ini sejalan dengan risiko pasar dengan nilai risiko yang lebih besar dari risiko pasar. 3. Dari 21 saham perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, hanya terdapat 5 saham yang memiliki tingkat return yang diharapkan (E(Ri)) yang bernilai positif. Sementara 16 perusahaan lainnya mempunyai tingkat return yang diharapkan (E(Ri)) yang bernilai negatif. Dan dari 5 perusahaan yang mempunyai tingkat return positif, hanya ada 3 perusahaan yang dapat dijadikan sebagai kandidat dalam penyusunan portofolio optimal. Ketiga perusahaan tersebut adalah UNVR (Unilever Indonesia Tbk), LPKR (Lippo Karawaci Tbk), dan AKRA (AKR Corporindo Tbk). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 116 4. Tingkat return dari saham-saham yang terpilih untuk membentuk portofolio saham JII di Bursa Efek Indonesia menghasilkan tingkat return yang positif namun masih di bawah nilai SBI. Hal ini tidak sejalan dengan return pasar dan return saham JII secara keseluruhan yang menghasilkan return yang negatif (Capital Loss). 5. Tingkat risiko yang dihadapi saham-saham yang terpilih untuk membentuk portofolio saham JII di Bursa Efek Indonesia lebih kecil dibandingkan tingkat risiko saham JII secara keseluruhan, tetapi lebih besar dari tingkat risiko pasar. 6. Jika dilihat dari tingkat return yang dihasilkan, maka investasi dari portofolio optimal lebih tinggi dibandingkan return investasi yang didapat dari saham JII secara keseluruhan pada jangka waktu 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 5 bulan dan 6 bulan. 7. Jika dilihat dari perbandingan tingkat reward to risk ratio dari investasi menunjukan bahwa dalam jangka waktu 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan dan 5 bulan investasi pada portofolio optimal lebih baik dibandingkan dengan investasi saham JII secara keseluruhan. Tetapi pada jangka waktu 6 bulan, investasi pada saham JII secara keseluruhan menunjukan hasil yang lebih baik dibandingkan investasi pada portofolio optimal. 6.2 Saran Setelah melakukan penelitian ini, maka penulis mempunyai beberapa saran untuk pihak-pihak yang terkait antara lain: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 117 1. Bagi Investor a. Investor tidak perlu ragu untuk melakukan investasi pada saham-saham dari AKRA, UNVR, dan LPKR yang tergabung dalam JII karena terbukti bahwa saham-saham tersebut mampu menghasilkan tingkat return yang positif padahal diwaktu yang sama pasar mengalami return yang negatif. b. Investor dapat melakukan diversifikasi investasi dengan portofolio di saham yang berbeda-beda sehingga akan mengurangi risiko investasi dan juga akan menambah keuntungan. c. Jika investor hendak berinvestasi pada saham-saham JII dalam periode yang pendek antara 2 sampai 6 bulan, sebaiknya investor memilih untuk melakukan investasi pada portofolio optimal dibandingkan dengan berinvestasi pada saham JII secara keseluruhan. Karena dalam periode tersebut terbukti bahwa return portofolio saham JII bernilai lebih besar dibandingkan dengan return dari saham JII secara keseluruhan. d. Untuk investor yang suka menghindari risiko, maka disarankan untuk berinvestasi pada portofolio optimal pada periode 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan dan 5 bulan. Karena dalam periode tersebut reward to risk ratio dari portofolio saham optimal menunjukan nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan saham JII secara keseluruhan. Sementara untuk periode 6 bulan, investor dapat berinvestasi pada saham JII secara keseluruhan, karena pada periode 6 bulan tingkat reward to risk ratio dari saham JII keseluruhan menunjukan nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan tingkat reward to risk ratio dari portofolio optimal. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 118 2. Bagi peneliti Selanjutnya a. Dalam penelitian ini, data tentang harga saham yang digunakan adalah data bulanan sehingga kurang mencerminkan keadaan pada kondisi harian pengamatan. Penelitian selanjutnya sebaiknya dapat menggunakan data saham harian sehingga akan memberikan gambaran yang lebih menyeluruh. b. Penelitian ini menggunakan metode Single Index Model (SIM), penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode yang lain sehingga akan memberikan hasil yang lebih variatif. c. Periode pengamatan dalam penelitian ini tergolong cukup pendek yaitu 1 tahun dari periode Desember 2014 sampai November 2015. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan periode pengamatan yang lebih panjang. d. Sampel dari penelitian ini adalah saham-saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII). Penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel dari indeks lain, atau dengan menggunakan saham-saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) dan LQ45. http://digilib.mercubuana.ac.id/