PERLINDUNGAN HUKUM RAHASIA DAGANG DITINJAU DARI ASPEK PERDATA DAN ASPEK PIDANA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG RAHASIA DAGANG Oleh : Moses Grafi, S.H. NIM : 08/286397/PHK/05691 INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jawaban atas permasalahan yang diajukan sehubungan dengan perlindungan hukum mengenai Rahasia Dagang yang diatur dalam UndangUndang Nomor 30 tahun 2000 tentang Rahasia Dagang, yaitu mengenai bentuk perlindungan hukum pemilik Rahasia Dagang ditinjau dari aspek perdata dan aspek Pidana berdasarkan Undang-undang Nomor 30 tahun 2000 tentang Rahasia Dagang. Untuk menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini hanya menggunakan data sekunder. Sebagai penelitian hukum, data sekunder diperoleh dari bahan hukum primer berupa peraturan perundang-undangan serta bahan hukum sekunder untuk melengkapi bahan hukum primer. Kemudian data yang diperoleh tersebut diolah secara deskriptif analitik. Hasil penelitian ini menunjukkan, pertama, bahwa ruang lingkup perlindungan bagi pemegang Rahasia Dagang mengenai Rahasia Dagang dimilikinya adalah meliputi metode Produksi, metode pengolahan, metode penjualan dan atau informasi lain di bidang teknologi dan atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oeh masyarakat umum. Selain dapat beralih karena peristiwa hukum (pewarisan), pemilik juga dapat dengan bebas melakukan peralihan hak terhadap Rahasia Dagang yang dimiliki melaui perbuatan hukum. Pemilik juga dapat menggunakan haknya apabila ada pihak-pihak lain yang dengan sengaja mengungkapkan Rahasia Dagang sehingga mengingkari kesepakatan atau mengingkari kewajiban tertulis atau tidak tertulis untuk menjaga rahasia dagang yang bersangkutan, yaitu dengan menggugat ganti kerugian, biaya dan bunga sesuai dengan hukum yang berlaku. Mengenai cara penyelesaian sengketa Rahasia dagang dapat diselesaikan melalui pengadilan atau dengan alternatif penyelesaian sengketa. Kedua, perlindungan pemegang Rahasia Dagang dari aspek pidana secara khusus ditentukan dalam satu Pasal yaitu Pasal 17 UU Rahasia Dagang. Karena pelanggaran Rahasia Dagang masuk dalam kategori delik aduan, maka hanya dapat diproses apabila pemilik atau pemegang Rahasia Dagang yang menjadi korban atau merasa dirugikan mengadukan atau melaporkannya. Pasal 17 tersebut menentukan sanksi pidana bagi para pelanggar Rahasia Dagang dengan pidana paling lama 2 tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 300.000.000,00. Selain itu pemilik dapat menggunakan ketentuan dapam Pasal 322 dan 323 KUHP sebagai pelengkap. Kata Kunci : Perlindungan Rahasia Dagang, aspek Perdata dan aspek Pidana. vii LEGAL PROTECTION OFTRADE SECRET VIEWED FROM THE CIVIL AND CRIMINAL ASPECTS BASED ON LAW NUMBER 30 OF 2000 ON THETRADE SECRET By Moses Grafi, S.H. NIM :08/286397/PHK/05691 ABSTRACT This study aims to find answers to the problems submitted in relation to the legal protection of Trade Secretas set forth in Law Number 30 of 2000 on Trade Secrets, namely about form of legal protection of Trade Secretowner reviewed from the civil and criminal aspects based on the Law No. 30 of 2000 on Trade Secrets. To address these problems, this study only uses secondary data. As legal study, secondary data obtained from primary legal materials in the form of legislation and secondary legal materials to complement the primary legal materials.Then the data obtained is processed by descriptive analytic. The results of this study show, first, that the scope of protection for Trade Secret holders about its Trade Secret is covering Production methods, processing methods, sales methods and or other information in the field of technology and or businesses that have economic value and unknownby the general public.In addition to be able totransfer because of legal events (inheritance), the owner can also freely transfer its right of Trade Secret through legal action.The owner can also use its right if there are other parties who knowingly disclose Trade Secretthat breaking the agreement or written or unwritten obligation to keep trade secrets in question, namely by suing for losses, costs and interest in accordance with the applicable law.Regarding how to settle the trade secret dispute, it can be resolved through the courts or alternative of dispute resolution. Second, the protection of Trade Secret holders of the criminal aspect specifically defined in anArticle, namely Article 17 of Trade Secrets Law. For theTrade Secret violations includes in the category of complaint offense, then it can only be processed if the owner or holder of the Trade Secret becomes a victim or feel harmed, complaint or report it.Article 17 determines the criminal sanctions for criminal offenders of Trade Secrets will be convicted at a maximum of 2 years and / or a fine at a maximum of Rp.300.000.000,00.In addition, the owner can use the provisions of Article 322 and 323 of the Criminal Code as a complement. Keywords: Protection of Trade Secrets, the Civil and Criminal aspects. viii