I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang hijau

advertisement
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman kacang-kacangan yang
cukup penting di Indonesia. Tanaman ini berada di urutan ketiga setelah kedelai dan
kacang tanah. Kacang hijau memberikan beberapa kelebihan jika dibandingkan
dengan tanaman kacang-kacangan yang lain yaitu lebih tahan terhadap kekeringan,
hama dan penyakit relatif sedikit, panen relatif cepat, pada umur 55-60 hari, cara
tanam dan pengelolaan di lapangan serta perlakuan pasca panen relatif muda,
kegagalan panen total relatif kecil, harga jual tinggi dan stabil serta dapat dikonsumsi
langsung dengan pengolahan yang mudah.
Kacang hijau mengandung zat-zat seperti amilum, protein, besi, belerang,
kalsium, minyak, lemak, mangan, magnesium, niasin, Vitamin A, B1,C. Kacang
hijau juga mengandung protein yang tinggi dan merupakan sumber protein nabati,
asam lemak esensial, yaitu omega 3 yang bermanfaat menurunkan kadar kolesterol
dalam darah, dan juga mengandung omega 6 yang bermanfaat untuk menyehatkan
organ jantung. Setiap 100 gram biji kacang hijau mengandung 345 kalori 22 g
protein 1,2 g lemak 62,9 g karbohidrat 125 mg kalsium 320 mg fosfor 6,7 mg besi
157 vitamin A 0,64 mg vitamin B1 6 mg vitamin C dan 10 g air (Rukmana, 1997).
Kacang hijau dapat dibuat bermacam-macam olahan makanan seperti isi
onde - onde, bubur kacang hijau, bakpia atau bakpau, salah satu jenis makanan dari
bahan kacang hijau yang popular adalah bakpia. Seiring dengan tingginya minat
bakpia menyebabkan permintaan akan kacang hijau juga ikut meningkat. Hasil ratarata kacang hijau di Indonesia 0,71 ton per hektar, sedangkan potensi hasil kacang
hijau unggul rata-rata 1,20-1,75 ton per hektar (Anonim, 2012). Meningkatnya
permintaan tersebut belum dapat terpenuhi akibat masih rendahnya produktivitas
tanaman kacang hijau. Hal ini disebabkan terbatasnya lahan penanaman dan cara
bercocok tanam sehingga produksi masih rendah. Melihat prospek kacang hijau yang
semakin baik maka perlu peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, perlu tindakan tepat dalam aspek budidaya antara lain penggunaan benih
yang berkualitas, pengaturan jarak tanam dan pemupukan NPK yang sesuai.
Jarak tanam merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya kacang
hijau. Jarak tanam adalah pengaturan pertumbuhan dalam satuan luas yang perlu
1
diperhitungkan tapi jarang diperhatikan oleh petani. Petani pada umumnya
menggunakan jarak tanam belum teratur. Pada penanaman kacang hijau hal yang
biasa dilakukan petani hanya menyebar benih di lahan tanpa adanya pengaturan jarak
tanam hal ini menyebabkan produksi relatif rendah. Jarak tanam sangat erat kaitanya
dengan jumlah hasil tanaman yang dihasilkan. Karena itu pengaturan jarak tanam
perlu diperhatikan untuk memenuhi sasaran agronomi yaitu produksi yang maksimal.
Jarak tanam rapat memungkinkan antar tajuk tanaman saling menutup secara cepat
sehingga penangkapan sinar matahari menjadi lebih tinggi. Sedangkan sistem
pertanaman ganda dengan tajuk yang baik dapat meningkatkan efisiensi penggunaan
sinar matahari (Larcher, 1980).
Tanaman kacang termasuk kacang hijau memerlukan pemupukan secara
teratur dan terus menerus. Terutama pada tanah yang kurang subur.Unsur hara utama
yang dibutuhkan, yaitu nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk yang diberikan pada
tanaman kacang hijau dapat berupa pupuk organik, (misalnya pupuk kandang) dan
pupuk anorganik. Apabila lingkungan tanaman tidak mendukung misalnya
kekurangan unsur-unsur hara N, P, K maka tidak dapat tumbuh dengan sempurna.
Fungsi nitrogen dalam tanaman yaitu untuk pertumbuhan pucuk tanaman dan
menyuburkan pertumbuhan vegetatif. Fungsi fosfor sebagai pembentukan bunga,
buah dan biji serta merangsang pertumbuhan akar menjadi memanjang dan tumbuh
kuat sehingga tanaman akan tahan kekeringan. Unsur kalium berperan dalam proses
metabolisme seperti fotosintesis dan respirasi.
Pengaturan populasi tanaman melalui pengaturan jarak tanam dan
pemupukan NPK pada tanaman kacang hijau akan mempengaruhi optimalisasi
tanaman dalam memanfaatkan matahari dan pesaingan tanaman dalam pemanfaatan
hara dan air yang pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan dan produksi
tanaman melalui pengaturan jarak tanam yang baik dan pemupukan NPK dengan
takaran yang tepat, maka pemanfaatan ruang yang ada bagi pertumbuhan tanaman
dan kapasitas penyangga terhadap peristiwa yang merugikan dapat dioptimalkan.
2
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil
benih kacang hijau.
2. Untuk mengetahui pengaruh takaran pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan
hasil benih kacang hijau.
3. Untuk mengetahui interaksi antara jarak tanam dan takaran pupuk terhadap
pertumbuhan dan hasil benih kacang hijau
C. Manfaat penelitian
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan memberikan
rekomendasi bagi pelaku produsen untuk meningkatkan hasil produksi kacang hijau
dengan cara memperhatikan jarak tanam dan takaran pupuk NPK yang sesuai untuk
tanaman kacang hijau.
3
Download