BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut Whitten, Bentley, & Dittman pada bukunya yang berjudul Systems Analysis and Design Methods (2004) , sistem informasi adalah serangkaian prosedur, metode, dan cara kerja dari sekumpulan orang bertujuan untuk mengolah dan memanfaatkan data yang tersedia guna menghasilkan suatu informasi yang bisa digunakan didalam mencapai tujuan tertentu. Sedangkan Sistem Informasi menurut Kenneth & Jane (1999, p.7) didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama salam mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi yang mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian dalam organisasi. Sistem informasi berisi tentang orang, tempat dan hal yang signifikan terhadap organisasi dan lingkungan yang ada di sekitar organisasi tersebut. 2.2 Efektivitas Sistem Informasi Menurut Northcraft & Neale (1994), efektivitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan utama atau misi perusahaan. 7 Manajemen yang efektif tercermin dalam pemilihan pekerjaan yang benar untuk dilaksanakan dan kemampuan untuk memilih sasaran yang tepat. Dalam survei tentang efektivitas sistem informasi, umumnya faktor-faktor yang diteliti adalah kesesuaian sistem dengan kebutuhan user, kesesuaian output yang dihasilkan program aplikasi dengan sesuatu yang diperlukan oleh user, kemudahan penggunaan sistem, kepuasan user terhadap sistem informasi yang digunakan. Faktor-faktor tersebut mendasari pengukuran kepuasan user. Jika user merasa puas dengan sistem informasi yang digunakan maka sistem informasi tersebut dapat dikatakan efektif. Penerapan sistem informasi yang efektif menurut Remenyi (1995, p.70) membutuhkan hubungan yang harmoni antara manajemen level atas, user dan staf sistem informasi. Selain itu, untuk mengukur kepuasan user terhadap sistem informasi yang digunakan, Remenyi (1995, p.117) menekankan perlunya diketahui persepsi user terhadap beberapa variabel, antara lain prosedur input dan output, kemampuan sistem memproses data, kecepatan respon, kualitas servis, kualitas staf IT, pelatihan, kualitas, dokumentasi dan juga perlu diketahui persepsi terhadap faktor-faktor organisasi seperti keterlibatan manajemen level atas dan partisipasi dari user. Menurut Weber (1999,pp.892-893), terdapat 6 langkah dalam mengevaluasi efektivitas dari sistem informasi yaitu : 1. Identifikasi tujuan dari sistem informasi Kadang sebuah tujuan telah diidentifikasikan terlebih dahulu dengan jelas sebelum sistem dibangun untuk pertama kali. Namun, kadang sebuah tujuan dapat juga diidentifikasikan dengan tidak jelas. Pengguna yang berbeda-beda 8 terhadap suatu sistem informasi dapat juga membuat perbedaan tujuan terhadap suatu sistem informasi. Namun demikian, seorang auditor tidak perlu merisaukan semua tujuan dari setiap pengguna sistem informasi tersebut sehingga mereka dapat menentukan tujuan penting mana yang harus dicapai terlebih dahulu. 2. Pilih alat pengukur efektivitas yang digunakan Peneliti perlu untuk mengukur nilai dari setiap tujuan yang ingin dicapai terhadap suatu sistem informasi. Dalam beberapa kasus, mereka dapat menggunakan alat ukur kuantitatif seperti kuesioner yang ditujukan untuk user atau menggunakan statistik yang berhubungan dengan produktivitas. Di samping itu, dapat juga menggunakan alat ukur kualitatif seperti wawancara dan penelitian terhadap user. 3. Identifikasi sumber data Setelah menentukan alat ukur yang digunakan, peneliti harus menentukan sumber data yang terbaik untuk pengukuran ini. Dalam beberapa kasus, dapat menggunakan berbagai tipe dari user. Di samping itu, dapat juga menggunakan data seperti data produktivitas perusahaan manufaktur, dan lain sebagainya yang didata secara rutin oleh perusahaan 4. Tentukan nilai sebelum sistem diimplementasikan untuk pengukuran Ketika auditor telah mengidentifikasikan alat ukur dan sumber data yang akan digunakan untuk pengukuran, kemudian mereka harus menentukan nilai untuk pengukuran sebelum sistem yang akan mereka evaluasi diimplementasikan. Peneliti memerlukan dasar untuk menentukan dampak 9 dari sistem yang akan diimplementasikan. Kecuali nilai awal sebelum sistem diimplementasikan sudah dikumpulkan, hal ini akan sulit bagi peneliti untuk menentukan nilai sebelum sistem diimplementasikan jika sistem ini sudah berjalan. 5. Tentukan nilai sesudah sistem diimplementasikan untuk pengukuran Setelah sistem diimplementasikan, peneliti kemudian harus mengumpulkan data untuk pengukuran untuk mengevaluasi efektivitas. Salah satu hal sulit yang akan mereka hadapi adalah bagaimana menetukan jangka waktu yanng diperlukan sebelum pengukuran dilakukan. Hal ini akan memerlukan waktu sebelum pengaruh dari sistem informasi di dalam perusahaan menjadi stabil. Selain itu diperlukan juga pengumpulan data untuk pengukuran secara berulang-ulang jika peneliti tertarik dengan pola perubahan tersebut 6. Perkirakan pengaruh dari sistem informasi Setelah peneliti mempunyai nilai pengukuran untuk sebelum dan sesudah sistem diimplementasikan mereka dapat memperkirakan pengaruh dari sistem dengan membandingkan nilai dari kedua pengukuran tersebut. Hal ini penting agar mereka dapat melihat setiap pengukuran untuk dapat mengerti setiap perubahan yang mereka identifikasikan 10 2.3 Model Efektivitas Sistem Informasi Model Delone & Mc.Lean IS Success (1992) menjadi sebuah standar untuk spesifikasi dan proses dalam mengukur variabel yang saling bergantung satu sama lain dalam melakukan penelitian suatu sistem informasi. Pengukuran terhadap kesuksesan dan keefektivan suatu sistem informasi adalah sangat penting kaitannya dengan pengertian akan nilai dan kepercayaan akan kemampuan dalam melakukan manajemen sistem Informasi. DeLone & Mc.Lean (1992) menyusun sebuah sistem dan sebuah model interaktif sebagai dasar kerja untuk membentuk suatu konsep dan kegiatan terhadap kesuksesan suatu sistem informasi dimana didasarkan pada model D & M IS Success. Setelah itu, lebih dari 150 artikel di dalam jurnaljurnal dan dalam melakukan konferensi didasarkan atau menggunakan model D & M IS Success ini. Bagian dari kesuksesan sistem informasi sekarang ini dibangun berdasarkan sistem D & M IS Success Model D & M IS Success yang dipublikasikan pada tahun 1992, didasarkan pada teori dan pengalaman penelitian sistem infomasi yang dilakukan oleh beberapa peneliti antara tahun 1970 dan 1980. Peraturan akan sistem informasi berubah dan berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Di samping itu, penelitian akademi terhadap pengukuran akan efektivitas sistem informasi juga berkembang dalam beberapa tahun terakhir Model D & M I S Success terdiri dari 6 dimensi yang saling berhubungan yaitu Sistem Quality, Information Quality, System Use, User Satisfaction, 11 Individual Impacts dan Organizational Impacts. Berikut merupakan gambar model D & M IS Success (1992, p.87) : Sistem Quality Sistem use Individual Impact Information Quality Organizational Impact User satisfaction Gambar 2.1 Model D & M IS Success Weber (1999, p. 893-894) memperkenalkan model efektivitas sistem informasi yang diharapkan dapat menjadi suatu petunjuk dalam menelilti efektivitas suatu sistem informasi dimana model ini juga telah diperkenalkan oleh gabungan beberapa peneliti. Model yang diperkenalkan oleh Weber (1999) ini dapat dikatakan merupakan modifikasi dari model D & M IS Success yang diperkenalkan oleh DeLone dan Mc.Lean (1992). Model ini menunjukkan beberapa hipotesa yang berhubungan antar faktor-faktornya yang diperkirakan mempunyai pengaruh yang cukup besar tentang suatu sistem informasi itu efektif atau tidak. Pertama, kualitas dari sistem dan kualitas dari informasi yang dihasilkan sistem tersebut adalah hipotesis yang mempengaruhi persepsi user terhadap kegunaan dan kemudahan penggunaan dari suatu sistem. Kedua persepsi juga dipengaruhi oleh keyakinan user 12 terhadap kemampuan mereka dalam menggunakan komputer dengan baik (self-afficacy). Persepsi user terhadap kegunaan dan kemudahan penggunaan sistem akan mempengaruhi bagaimana user menggunakan sistem tersebut, comtohnya frekuensi mereka menggunakan sistem dan cara bagaimana mereka menggunakan sistem. Aktifitas user dalam menggunakan sistem kemudian akan mempengaruhi kemampuan mereka di dalam menggunakan SIMAK-BMN. Selain itu, aktifitas user dalam menggunakan sistem juga berpengaruh terhadap kepuasan mereka terhadap sistem tersebut. Selain itu ada juga hipotesa dua arah antara kepuasan dengan pengaruh sistem terhadap kinerja user. Berikut akan dijelaskan evaluasi terhadap masing-masing komponen di dalam model efektivitas sistem informasi : 1. Evaluasi kualitas sistem Pada dasarnya banyak karakteristik dari komponen hardware dan sofware dari sistem informasi yang dapat mempengaruhi persepsi user terhadap kegunaan dan kemudahan penggunaan dari sistem tersebut. Satu kelompok karakteristik yang jelas terlihat oleh user setelah mereka berinteraksi dengan sistem dalam jangka waktu yang pendek, yaitu : y Waktu respon y Waktu proses y Stabilitas dari sistem y Kemudahan berinteraksi dengan sistem (user friendly) 13 2. y Kegunaan fungsi yang disediakan oleh sistem y Kemudahan dalam mempelajari sistem y Kualitas dari dokumentasi dan fungsi bantuan y Mudah terintegrasi dengan sistem yang lain Evaluasi kualitas dari informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem Kualitas dari informasi yanhg dihasilkan oleh suatu sistem informasi mempunyai pengaruh yang penting bagi persepsi user terhadap kegunaan dan kemudahan penggunaan dari sistem. Beberapa atribut dari kualitas informasi yang peneliti perlu ketahui untuk pengukuran efektivitas sebagai berikut : y Keabsahan/keaslian y Keakuratan y Kelengkapan y Mudah dipahami y Ketepatan/kecermatan y Keringkasan y Informatif Kemudian peneliti mengevaluasi kualitas dari informasi yang dihasilkan oleh sistem, mereka pada dasarnya berusaha untuk mengetahui seberapa baik informasi tersebut dalam membantu pekerjaan user 3. Evaluasi kegunaan terhadap kemudahan penggunaan sistem y Peningkatan layanan berkerja y Peningkatan kecepatan bekerja y Peningkatan kemudahan dalam bekerja 14 y Peningkatan efektivitas dalam penggunaan SIMAK-BMN y Peningkatan penggunaan dalam membantu user melakukan pekerjaannya 4. Evaluasi kemudahan penggunaan sistem informasi y Kemudahan untuk belajar mengoperasikan SIMAK-BMN y Kemudahan penggunaan SIMAK-BMN dapat mempermudah user melakukan pekerjaannya y Mudah dimengerti dan jelas dalam SIMAK-BMN y Kemudahan penggunaan SIMAK-BMN dapat dapat memperbanyak informasi yang didapatkan oleh user sehingga dapat meningkatkan kemampuannya 5. Evaluasi efektivitas akan sistem informasi Kepuasan terhadap suatu sistem informasi telah banyak digunakan untuk menentukan pengaruh terhadap kesuksesan suatu sistem informasi. Kepuasan terhadap sistem informasi akan dipengaruhi oleh jumlah dan cara penggunaan sistem tersebut. Beberapa hal yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan terhadap sistem informasi sebagai berikut : y Ketepatan waktu dari informasi y Relevansi dari output y Kualitas dari dokumentasi yang disediakan 15 2.4 Sistem Informasi Manajeman dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan Pemerintah Pusat. SAPP memiliki 2 (dua) subsistem, yaitu Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SA-BUN) dan Sistem Akuntansi Instansi (SAI). SA-BUN dilaksanakan oleh Departemen Keuangan selaku Bendahara Umum Negara sedangkan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) memiliki dua sub sistem: Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan SIMAK-BMN. SIMAK-BMN merupakan sistem terpadu yang merupakan gabungan prosedur manual dan komputerisasi dalam rangka menghasilkan data transaksi untuk mendukung penyusunan neraca dan juga berguna untuk menunjang fungsi pengelolaan BMN. Bila struktur akuntansi tersebut di atas dikaitkan dengan struktur organisasi di Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, maka organisasi akuntansinya dapat digambarkan sebagai berikut: 16 Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (UAPPA-E1) Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB) Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I (UAPPB-E1) Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) Gambar 2.2 Struktur Organisasi Akuntansi 17 Unit Akuntansi pada Tingkat Kementerian Negara/ Lembaga Unit Akuntansi pada Tingkat Eselon I Unit Akuntansi pada Tingkat Satuan Kerja 2.4.1 Jenis Transaksi Jenis-jenis Transaksi dalam Akuntansi BMN : 1. Saldo Awal Merupakan saldo BMN pada awal tahun anggaran berjalan atau awal tahun mulai diimplementasikannnya SIMAK-BMN yang merupakan akumulasi dari seluruh transaksi BMN tahun sebelumnya. 2. Perolehan BMN Merupakan transaksi penambahan BMN yang tahun tanggal perolehannya sama dengan tahun anggaran berjalan. Transaksi perolehan BMN meliputi: y Pembelian, merupakan transaksi perolehan BMN dari hasil pembelian. y Transfer Masuk, merupakan transaksi perolehan BMN dari hasil transfer masuk dari UAKPB yang lain. y Hibah, merupakan transaksi perolehan BMN dari hasil penerimaan dari pihak ketiga. y Rampasan, merupakan transaksi perolehan BMN dari hasil rampasan berdasarkan putusan pengadilan. y Penyelesaian Pembangunan, merupakan transaksi perolehan BMN dari hasil penyelesaian pembangunan berupa bangunan/ gedung dan BMN lainnya yang telah diserahterimakan dengan Berita Acara Serah Terima. y Pembatalan Penghapusan, merupakan pencatatan BMN dari hasil pembatalan penghapusan dikeluarkan dari pembukuan. 18 yang sebelumnya telah dihapuskan/ y Reklasifikasi Masuk, merupakan transaksi BMN yang sebelumnya telah dicatat dengan klasifikasi BMN yang lain. Transaksi ini biasanya digunakan karena adanya perubahan peruntukan BMN atau untuk mengoreksi kesalahan kodifikasi pada pembukuan BMN sebelumnya. y Pelaksanaan dari Perjanjian/Kontrak, merupakan transaksi perolehan barang dari pelaksanaan kerja sama pemanfaatan, bangun guna serah/bangun serah guna, tukar menukar, dan perjanjian kontrak lainnya. 3. Perubahan BMN Transaksi perubahan BMN meliputi: y Pengurangan Kuantitas/Nilai, merupakan transaksi pengurangan kuantitas/nilai BMN yang menggunakan satuan luas atau satuan lain yang pengurangannya tidak menyebabkan keseluruhan BMN hilang. y Pengembangan, merupakan transaksi pengembangan BMN yang dikapitalisir yang mengakibatkan pemindahbukuan dari pembukuan Ekstrakomptabel ke pembukuan Intrakomptabel atau perubahan nilai/satuan BMN dalam pembukua Intrakomptabel. y Perubahan Kondisi, merupakan pencatatan perubahan kondisi BMN. y Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas, merupakan koreksi pencatatan atas nilai BMN yang telah dicatat dan telah dilaporkan sebelumnya. y Perubahan/ Pengembangan BMN dari penyerahan Aset Tetap Hasil Renovasi, merupakan transaksi perubahan BMN suatu UAKPB karena adanya penyerahan aset tetap hasil renovasi dari satker/ pihak lain yang telah mengembangkan BMN UAKPB tersebut. 19 y Penghentian BMN dari penggunaan aktif, merupakan transaksi yang menyebabkan perubahan klasifikasi BMN dalam neraca umumnya dari aset tetap menjadi aset lainnya. 4. Penghapusan BMN Transaksi penghapusan BMN meliputi: y Penghapusan, merupakan transaksi untuk menghapus BMN dari pembukuan berdasarkan suatu surat keputusan pengahapusan oleh instansi yang berwenang; y Transfer Keluar, merupakan transaksi penyerahan BMN ke UAKPB lain. y Hibah, merupakan transaksi penyerahan BMN kepada pihak ketiga. y Reklasifikasi Keluar, merupakan transaksi BMN ke dalam klasifikasi BMN yang lain. Transaksi ini berkaitan dengan transaksi Reklasifikasi Masuk. y Koreksi Pencatatan, merupakan transaksi untuk mengoreksi/mengurangi jumlah barang pada catatan BMN karena kelebihan catat pada pelaporan BMN sebelumnya. 2.4.2 Prosedur Akuntansi BMN pada Tingkat UAKPB Prosedur akuntansi BMN pada UAKPB berawal dari input yang berupa dokumen sumber. Dokumen sumber yang sahih diproses melalui entry data. Pemrosesan akan menghasilkan keluaran berupa berbagai macam buku/daftar, kartu dan laporan. Input/Dokumen sumber y Untuk transaksi Saldo Awal, dokumen sumber yang diperlukan meliputi 20 catatan dan atau Laporan BMN periode sebelumnya dan apabila diperlukan dapat dilakukan inventarisasi. y Untuk transaksi Perolehan/Pengembangan/Penghapusan, dokumen sumber yang diperlukan meliputi Berita Acara Serah Terima BMN, Bukti Kepemilikan BMN, SPM/ SP2D, Faktur pembelian, Kuitansi, Surat Keputusan Penghapusan, dan dokumen lain yang sah. 2.4.3 Proses SIMAK-BMN Tingkat UAKPB 1. Proses Bulanan dan Semesteran y Membukukan data transaksi BMN ke dalam Daftar Barang Intrakomptabel, Daftar Barang Ekstrakomptabel, Daftar Barang Barang Bersejarah, Daftar Barang Persediaan dan Kartu Konstruksi Dalam Pengerjaan (manual) berdasarkan dokumen sumber. y Membuat dan atau memutakhirkan KIB, DIR/DBR, dan DIL/DBL. y Membuat Laporan Barang pada akhir semester. y Meminta pengesahan Penanggung jawab UAKPB atas Laporan Barang. y Menyampaikan data transaksi BMN ke Unit Akuntansi Keuangan selambat-lambatnya tanggal 5 bulan berikutnya untuk penyusunan neraca tingkat UAKPA. Penyampaian ADK ke UAKPA untuk bulan Juni dan Desember dilengkapi pula dengan Catatan Ringkas BMN yang antara lain berisi kemungkinan masih adanya barang-barang yang bermasalah seperti tidak dapat dimasukkannya item BMN tertentu ke dalam aplikasi karena tabel barangnya belum mampu menampung nama barang tersebut— meskipun sudah didekatkan dengan nama barang lain yang sudah ada 21 dalam tabel. Barang-barang yang belum jelas status kepemilikannya seperti penerimaan hibah yang belum ada BAST-nya, penambahan nilai aset yang mencapai jumlah melebihi nilai kapitalisasi atas BMN pihak lain juga harus diungkapkan. Catatan ini akan melengkapi Catatan atas Laporan Keuangan pada UAKPA. y Menyampaikan Laporan Barang Persediaan dan Laporan Konstruksi Dalam Pengerjaan kepada UAKPA untuk dibukukan pada akhir semester. y Menyampaikan Laporan BMN, ADK dan Catatan Ringkas BMN ke UAPPB-E1, selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah berakhirnya suatu semester. y Mengarsipkan Laporan BMN secara tertib. 2. Proses Akhir Periode Akuntansi y Menginstruksikan kepada setiap Penanggungjawab Ruangan untuk melakukan pengecekan ulang kondisi BMN yang berada di ruangan masing-masing. y Mencatat perubahan kondisi barang yang telah disahkan oleh Penanggungjawab Ruangan ke dalam SIMAK-BMN. y Membuat Laporan Kondisi Barang . y Meminta pengesahan Penanggungjawab UAKPB atas LKB. y Membuat Laporan Barang Tahunan berdasarkan saldo Daftar Barang Intrakomptabel, Daftar Barang Ekstrakomptabel, dan Daftar Barang Barang Bersejarah. y Meminta persetujuan Penanggungjawab UAKPB atas Laporan Barang. 22 y Menyampaikan Laporan BMN Tahunan dan LKB beserta ADK ke UAPPB-E1 untuk UAKPB Pusat selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari setelah berakhirnya tahun anggaran. y Mengarsipkan Daftar Barang Intrakomptabel, Daftar Barang Ekstrakomptabel, Daftar Barang Barang Bersejarah, salinan LKB, dan salinan Laporan Barang secara tertib. y 2.4.4 Melakukan proses back up data dan tutup tahun. Keluaran SIMAK-BMN Tingkat KPB Keluaran/laporan yang dihasilkan dari SIMAK-BMN tingkat UAKPB antara lain meliputi: a. Daftar Barang Intrakomptabel b. Daftar Barang Ekstrakomptabel c. Daftar Barang Barang Bersejarah d. Laporan Persediaan e. Laporan Konstruksi Dalam Pengerjaan f. Kartu Inventaris/ Identitas Barang (KIB) Tanah g. Kartu Inventaris/ Identitas Barang (KIB) Bangunan Gedung h. Kartu Inventaris/ Identitas Barang (KIB) Alat Angkutan Bermotor i. Kartu Inventaris/ Identitas Barang (KIB) Alat Persenjataan j. Daftar Inventaris/ Barang Lainnya (DIL/DBL) k. Daftar Inventaris/ Barang Ruangan (DIR/DBR) l. Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran m. Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan 23 n. Laporan Kondisi Barang (LKB) 2.4.5 Prosedur Akuntansi BMN pada Tingkat UAPPB-E1 Prosedur akuntansi BMN pada UAPPB-E1 berawal dari penerimaan laporan dari UAPPB-W sebagai masukan. Masukan tersebut kemudian diproses. Pemrosesan akan menghasilkan keluaran berupa gabungan laporan dari unit akuntansi di level lebih rendah. Input Input UAPPB-E1 berupa laporan dan/Arsip Data Komputer dari UAPPB-W dan UAKPB yang melekat di Eselon 1 . Proses SIMAK-BMN Tingkat UAPPB-E1 1. Proses Semesteran y Menerima ADK, Laporan BMN dan Catatan Ringkas BMN dari UAPPB W,UAKPB Pusat di lingkungan UAPPB-E1, UAKPB Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan. y Menggabungkan ADK/Laporan BMN yang diterima dari UAPPB-W, UAKPB Pusat di lingkungan UAPPB-E1, dan UAKPB Dekonsentrasi/ Tugas Pembantuan ke dalam Daftar Barang Intrakomptabel, Daftar Barang Ekstrakomptabel, dan Buku Barang Bersejarah UAPPB-E1, y Membuat Laporan BMN Semesteran dan Catatan Ringkas BMN, y Meminta pengesahan Penanggung jawab UAPPB-E1 atas Laporan BMN Semesteran, y Melakukan rekonsiliasi internal Laporan BMN dengan Laporan Keuangan bersama UAPPA-E1 dan melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan, 24 y Menyampaikan Laporan BMN ke UAPB dan Ditjen Kekayaan Negara, selambat-lambatnya 28 (dua puluh delapan) hari setelah berakhirnya semester yang bersangkutan, y Mengarsipkan salinan Laporan BMN secara tertib dan teratur. 2. Proses Akhir Periode Akuntansi y Menyusun Daftar Barang Intrakomptabel, Daftar Barang Ekstrakomptabel, Buku Barang Bersejarah, Laporan BMN, dan LKB. y Menyusun Catatan Ringkas BMN y Meminta pengesahan Penanggung jawab UAPPB-E1 atas Laporan BMN dan LKB. y Melakukan rekonsiliasi internal Laporan BMN dengan Laporan Keuangan bersama UAPPA-E1 dan melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan. y Menyampaikan Laporan BMN dan LKB ke UAPB selambat-lambatnya 33 (tiga puluh tiga) hari setelah berakhirnya Periode Akuntansi. y Mengarsipkan Daftar Barang Intrakomptabel, Daftar Barang Ekstrakomptabel, Buku Bersejarah, salinan LKB, dan salinan Laporan BMN secara tertib dan teratur. y Melakukan proses back up data dan tutup tahun. Keluaran SIMAK-BMN Tingkat UAPPB-E1 Dokumen/Laporan yang dihasilkan dari Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi BMN tingkat UAPPB-E1 sebagai berikut: y Daftar Barang Intrakomptabel 25 y Daftar Barang Ekstrakomptabel y Daftar Barang Bersejarah y Laporan Barang Pembantu Pengguna Barang Eselon I Semesteran y Laporan Barang Pembantu Pengguna Barang Eselon I Semesteran Tahunan y Catatan Ringkas BMN y LKB 2..4..6 Prosedur Akuntansi BMN pada Tingkat UAPB Prosedur akuntansi BMN pada UAPB berawal dari penerimaan laporan dari UAPPB-E1 sebagai masukan. Masukan tersebut kemudian diproses. Pemrosesan akan menghasilkan keluaran berupa gabungan laporan dari UAPPB-E1. Input Input UAPB berupa laporan dan/Arsip Data Komputer dari UAPPB-E1. Proses SIMAK-BMN Tingkat UAPB 1. Proses Semesteran y Menerima ADK , Laporan BMN dan Catatan Ringkas BMN dari UAPPBE1. y Menggabungkan ADK/Laporan BMN yang diterima dari UAPPB-E1 ke dalam Daftar Barang Intrakomptabel, Daftar Barang Ekstrakomptabel, dan Buku Barang Bersejarah UAPB. y Membuat Laporan BMN Semesteran dan meminta pengesahan Penanggung jawab UAPB atas Laporan BMN Semesteran. y Melakukan rekonsiliasi internal Laporan BMN dengan Laporan Keuangan 26 bersama UAPA dan melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan. y Menyampaikan Laporan BMN ke Menteri Keuangan cq. Dirjen Kekayaan Negara paling lambat 35 (tiga puluh lima) hari setelah berakhirnya semester yang bersangkutan. y Mengarsipkan Laporan BMN secara tertib. 2. Proses Akhir Periode Akuntansi, y Mencetak LKB, Daftar Barang Intrakomptabel dan Laporan BMN Tahunan. y Menyusun Catatan Ringkas BMN. y Meminta pengesahan Penanggung jawab UAPB atas Laporan BMN, y Menyampaikan Laporan BMN dan Catatan Ringkas BMN ke Menteri Keuangan selambat-lambatnya 40 (empat puluh) hari setelah berakhirnya tahun anggaran. y Melakukan pemutakhiran data Laporan BMN dengan Ditjen Kekayaan Negara dan melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan. y Melakukan rekonsiliasi internal Laporan BMN dengan Laporan Keuangan bersama UAPA dan melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan. y Menyampaikan Laporan BMN yang telah dimutakhirkan ke Menteri Keuangan paling lambat 50 (lima puluh) hari setelah berakhirnya tahun anggaran. y Mengarsipkan salinan, LKB, Daftar Barang Intrakomptabel, dan Laporan BMN secara tertib dan teratur. y Melakukan proses back up data dan tutup tahun. 27 Keluaran SIMAK-BMN Tingkat UAPB y Keluaran/Laporan yang dihasilkan dari Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi BMN tingkat UAPB sebagai berikut: y Daftar Barang Intrakomptabel y Daftar Barang Ekstrakomptabel y Daftar Barang Barang Bersejarah y Daftar Barang Persediaan y Laporan Barang Pengguna Semesteran y Laporan Barang Pengguna Tahunan y Catatan Ringkas BMN 28