skripsi eka irawati - STIESIA Repository

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mendapatkan laba yang maksimal.
Hal ini dapat dilihat pada laporan keuangan perusahaan yang setiap tahun
dipublikasikan. Dengan menunjukkan laporan keuangan, perusahaan secara tidak
langsung menunjukkan kinerja usaha mereka selama setahun. Munawir (2002)
dalam Wira (2012: 101) juga menyebutkan bahwa laporan keuangan merupakan
hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan
pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Karena tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian
besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi
(PSAK No. 1: 2012).
Saat ini banyak bermunculan kegiatan atau program yang diselenggarakan
perusahaan
untuk
meningkatkan
eksistensinya
di
kalangan
masyarakat.
Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang sering juga disebut sebagai
social disclosure, corporate social responsibility, social accounting (Mathews,
1995) atau corporate social responsibility (Hackston dan Milne, 1996) dalam
Sembiring (2005) merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan
lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang
1
2
berkepentingan terhadap masyarakat secara keseluruhan. Pada dasarnya kegiatan
tersebut dilakukan sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan, didukung
dengan diselenggarakannya kegiatan perusahaan yang mampu menunjang nilai
perusahaan tersebut.
Moir (2011) dalam Utama dan Kurniawati (2012: 56) menyatakan, selain
menghasilkan keuntungan, perusahaan harus membantu memecahkan masalahmasalah sosial terkait atau tidak perusahaan ikut menciptakan masalah tersebut
bahkan jika disana tidak mungkin ada potensi keuntungan jangka pendek atau
jangka panjang.
Selain itu, telah disebutkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.
40 Pasal 74 ayat (1) Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, bahwa perseroan
yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber
daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. UndangUndang tersebut menjelaskan, bukan hanya negara yang wajib melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan, namun setiap perusahaan wajib berperan
serta dalam kegiatan tersebut.
Tanggung jawab sosial perusahaan adalah salah satu bentuk dari tanggung
jawab perusahaan kepada para pemangku kepentingan (stakeholder). Menurut
Hadi (2011), stakeholder adalah semua pihak baik internal maupun eksternal yang
memiliki hubungan baik bersifat mempengaruhi maupun dipengaruhi, bersifat
langsung maupun tidak langsung oleh perusahaan. Dengan kata lain, tanggung
jawab sosial perusahaan merupakan tanggung jawab bersama yang wajib
dilakukan siapa saja baik secara langsung maupun tidak langsung.
3
Saat ini yang menjadi hal menarik adalah perusahaan di sub sektor
perbankan. Karena bank bukanlah perusahaan yang sebagian besar kegiatan
usahanya mengandalkan sumber daya alam. Bank menggunakan sebagian besar
sumber daya manusia dalam kegiatan operasinya. Namun sub sektor perbankan
ternyata juga bisa melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan
perusahaan.
Bank merupakan lembaga perantara untuk melayani kebutuhan keuangan
masyarakat. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Pasal 1 ayat (2)
Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak. Dari pengertian tersebut, diketahui bahwa kegiatan usaha bank
melibatkan masyarakat. Sehingga perusahaan perbankan sepatutnya menjalankan
program-program kegiatan untuk kepentingan masyarakat. Selain itu, program
kegiatan untuk lingkungan pun juga dapat dijalankan.
Beberapa bank di Indonesia telah melaksanakan kegiatan tanggung jawab
sosial dan lingkungan seperti peduli pendidikan, program kesehatan masyarakat,
peduli lingkungan, tanggap bencana alam, dan sebagainya. Dapat dilihat di
lingkungan sekitar bahwa program-program tersebut dilakukan dengan baik
sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan, serta wujud pelaksanaan
kewajiban perusahaan atas Undang-Undang Republik Indonesia No. 40. Kegiatan
tersebut juga diungkapkan dalam laporan tahunan (annual report) yang
dipublikasikan perusahaan setiap tahunnya.
4
Beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya, Sembiring (2003)
mengungkapkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan tidak dipengaruhi oleh
earning per share, ukuran perusahaan, persentase kepemilikan saham oleh publik,
dan leverage perusahaan. Nurkhin (2009) mengungkapkan kepemilikan
kostitusional tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan, sedangkan komposisi dewan komisaris independen,
profitabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan. Utama dan Kurniawati (2012), secara parsial
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas, dan kepemilikan
saham publik tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan tanggung jawab
sosial.
Penulis juga ingin mengetahui sejauh mana kinerja keuangan berpengaruh
terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Mengingat bank adalah perusahaan yang
menggunakan sebagian besar sumber daya manusia, untuk kegiatan usahanya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan
masalah sebagai berikut:
1.2.1 Apakah Return on Asset (ROA) berpengaruh terhadap luas ungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan?
1.2.2 Apakah Return on Equity (ROE) berpengaruh terhadap luas ungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan?
5
1.2.3 Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap luas ungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk:
1.3.1 Menguji pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap luas ungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan.
1.3.2 Menguji pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap luas ungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan.
1.3.3 Menguji pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap luas ungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada pihak-pihak
yang terkait, antara lain sebagai berikut:
1.4.1
1.
Kontribusi Praktis
Bagi Pihak Perusahaan dan Manajemen
Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan perusahaan dan
manajemen dalam pengambilan kebijakan mengenai pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan.
2.
Bagi Investor dan Calon Investor
6
Diharapkan dapat memberikan gambaran dalam pertimbangan investasi bagi
investor. Dan untuk calon investor, diharapkan dapat memberikan gambaran
tentang laporan keuangan sebagai pedoman dalam pembuatan keputusan
investasi.
1.4.2
Kontribusi Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat pada perkembangan
ilmu ekonomi akuntansi. Khususnya dalam memberikan pemahaman atas
hubungan antara kinerja keuangan dengan luas ungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan. Selain itu, dapat digunakan sebagai bahan acuan dan perbandingan
untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Agar terhindar dari pembahasan yang terlalu luas, maka penulis perlu
membatasi ruang lingkup penelitian. Dalam pembahasan ini, penulis mengamati:
1.5.1 Kinerja keuangan (ROA, ROE, DER) pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.
1.5.2 Luas ungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada laporan tahunan
(annual report) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.
Download