Jawaban OSK 2012 Fisika C 1- Jawab: (nilai 8) Dari persamaan x a sin t diperoleh: 2 dengan T 1 detik 2 rads/detik T x0 xt 0 0,5 m; v0 vt 0 m/s Dalam bentuk yang umum: x a sin t (1) dx a cost dt (2) x0 xt 0 a sin (3) v x0 sin a v v0 vt 0 a cos 0 cos a (nilai 2) Jika pers.(3) kita bagi dengan pers.(4) diperoleh: tan (4) (nilai 2) x0 0,52 1 45o 0,785 rads v0 (nilai 2) Jika pers.(3) dan pers.(4) dikuadratkan kemudian keduanya dijumlahkan diperoleh: x02 v02 1 a2 2a 2 a x02 1 0,707 m (nilai 2) 2 2 2 v02 2 2- Jawab: (nilai 10) Gaya berat beban: W = 3. 10 = 30 N (nilai 1) Gaya tegang tali: T = W = 30 N (nilai 1) Karena katrol licin, maka gaya tegang tali T sama besar dimanapun, T = 30 N. (nilai 2) Gaya-gaya yang bekerja pada kaki si pasien: Arah x: Fx = T + T cos 30 = 30 + 30. ½ √3 = 56 N Arah y: Fy = T + T sin 30 = 30 + 30. ½ = 45 N (nilai 3) (nilai 3) 3- Jawab: (nilai 14) y B y0 yB x O xB (nilai 2) Karena gesekan benda dengan udara diabaikan, maka lintasan gerak benda adalah parabola. Persamaan gerak benda (dengan koordinat seperti pada gambar) vx t v0 cos x t v0t cos v y t v0 sin gt 1 y t y0 v0t sin gt 2 2 (nilai 2) Eliminasi t dari persamaan diatas, didapatkan persamaan lintasan parabola y x y0 x tan gx 2 2v02 cos 2 (nilai 1) Misalkan benda mendarat di titik B, maka didapatkan hubungan yB xB tan (nilai 1) Substitusi ke persamaan lintasan untuk titik B, maka didapatkan y0 xB tan tan gxB 2 2v02 cos 2 (nilai 1) Di titik B vBx vB sin v0 cos (nilai 2) vBy vB cos v0 sin gtB maka waktu yang dibutuhkan untuk mendarat di B adalah tB v0 cos v0 sin g tan g (nilai 1) sehingga posisi mendatar benda saat mendarat di B adalah v02 cos2 v02 xB x tB sin 2 g tan 2 g (nilai 2) Substitusi ke persamaan lintasan parabola. cos2 1 v2 y0 0 sin 2 tan 1 2cos 2 sin 2 2g tan 2 2 (nilai 2) 4- Jawab: (nilai 8) Momen inersia sistem: 1 2 2 2 I I batang I bola M l r ml 2 Mr 2 M l r 3 5 Pusat massa sistem: m M l r dari titik tumpuan l 2M m M m (nilai 2) (nilai 2) Persamaan gerak sistem: I M mg sin 0 (nilai 2) Sehingga diperoleh periode gerak sistem: 2 2 2 1 3 I M m g (nilai 2) ml 2 52 Mr 2 M l r g ml M l r 2 5- Jawab: (nilai 16) a- Dengan mengambil arah sumbu y ke arah gerak turunnya yo-yo, lalu arah rotasi positif diambil searah putaran jarum jam, maka : Percepatan linear : a b (1) Hukum ke-2 Newton : mg T ma (2) Torka : bT I cm (3) (nilai 1) (4) (nilai 1) Momen inersia : I cm 1 mR 2 2 (nilai 1) (T: tegangan tali) (nilai 1) Dari (1) dan (3) diperoleh besar gaya tegangan tali T yaitu : mg T ma mb mb dan akhirnya T bT I cm , sehingga mb2 mg T 1 I cm (nilai 2x2) mg mg . 2 mb mb2 1 1 I cm mR 2 / 2 Perhatikan bahwa : bT bT b 2 I cm mR / 2 mR2 / 2 mg mb2 1 mR2 / 2 dan a b b 2T mR2 / 2 b- Kekekalan energi mekanik : Kondisi awal : 0 0, v0 0, E0 mgh0 Kondisi akhir : Ea 1 1 2 2 mva I cma , 2 2 (nilai 1) dengan va ba , I cm 1 mR 2 , (nilai 2) 2 sehingga 1 1 1 1 1 1 2 2 2 m(ba ) 2 ( mR2 )a mb2a ( mR2 )a 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 [ mb2 ( mR2 )]a E0 mgh0 2 2 2 Ea (nilai 3) Dengan demikian, besar kecepatan sudut saat yo-yo mencapai ujung bawah tali adalah : a gh0 h0 1 2 1 1 2 b ( R ) 2 2 2 6- (nilai 14) Gaya F = 120 N Massa m1 = 2 kg; m2 = 4 kg; Berlaku Hukum ke-2 Newton, pada: Balok 3: F – T2 – m3 g sin 60 = m3 a g 1 2 1 2 b R 2 4 m3 = 6 kg, (1) (nilai 2) Balok 2: T2 – T1 – m2 g sin 60 = m2 a (2) (nilai 2) Balok 1: T1 – m1 g sin 60 (nilai 2) = m1 a (3) (1) + (2) + (3) menjadi: F – (m1 + m2 + m3) g sin 60 = (m1 + m2 + m3) a a F (m1 m2 m3 ) g sin 60 m1 m2 m3 120 103,92 120(1 0,866) 1,34 m / s 2 12 12 (nilai 4) (nilai 4) (nilai 2) 7- (nilai 18) a- Ketika balon udara turun, berlaku: m1 g – Fb = m1 a (1) (nilai 2) Ketika balon udara naik berlaku: Fb – m2 g = m2 a (2) (nilai 2) (1) + (2) menghasilkan: (m1 – m2) g = (m1 + m2) a (3) (nilai 1) m1 – m2 = m = massa “pemberat”. (nilai 1) m g = (m1 + (m1 – m))a Jadi pers (3) menjadi (nilai 2) = 2m1 a – m a (g + a) m = 2m1 a m 2a m1 ga (nilai 2) b- F pada sistim balon udara dan beban “pemberat” adalah sama besar pada sebelum dan sesudah si “pemberat” itu dilepaskan. Maka: F = m1 apm apm = - a (untuk sebelum dan sesudah) (nilai 2) Sekarang kita ukur dari ketinggian tertentu dari referensi: y pm m2 ybu (m1 m2 ) yb , maka m1 (nilai 2) a pm m2 abu (m1 m2 )ab m1 (nilai 2) Karena abu = a Maka dan a ab = - g m2 a (m1 m2 ) g m1 (m1 + m2) a = (m1 – m2) g atau serta apm = - a, (nilai 2) (sama seperti pada jawaban a) Dan ini berarti berlaku hubungan m = m1 – m2. 8- (nilai 12) Gaya gesek static bola dengan lantai: fs = µ N = µ M g Agar tidak slip dan terjadi gerak rotasi, maka syaratnya: (nilai 2) v=ωR Momentum yang bekerja pada bola sesaat sesudah dipukul adalah: - Linier: F t = M vo (1) - Sudut: h. F t = Ipm ωo (2) dimana ωo = vo/R Karena bolanya dianggap homogen Ipm = 2/5 MR2 Substitusi pers. (1) dan (3) ke pers. (2) diperoleh: hMv o hv o 2 MR 2 o 5 2 2 2 R vo / R h R 5 5 (nilai 2) (nilai 2) (nilai 2) (nilai 2) (3) (nilai 2)