1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Penelitian
Daerah penelitian termasuk dalam wilayah Cekungan Sumatra Selatan,
lebih tepatnya berada pada Sub-cekungan Palembang Selatan. Cekungan Sumatra
Selatan termasuk salah satu tujuan utama eksplorasi di Indonesia, terutama
Indonesia bagian barat. Sebagai salah satu reservoar potensial di daerah ini,
Formasi Talang Akar menjadi salah satu objek penelitian geologi yang menarik.
Karena tidak tersingkap dipermukaan, penelitian mengenai Formasi Talang Akar
dilakukan melalui data bawah permukaan seperti well log, seismik, core, side wall
core dan cutting.
Formasi Talang Akar terdiri atas dua bagian, yaitu Gritsand Member pada
bagian bawah dan Transition Member pada bagian atas. Masing-masing anggota
dari Formasi ini memiliki karakteristik litologi dan lingkungan pengendapan yang
mengalami perkembangan dari alluvial fan-delta plain pada bagian bawah dan
delta front hingga prodelta pada bagian atas (Sitompul et al., 1992). Oleh karena
itu, Formasi Talang Akar menjadi objek geologi yang menarik untuk diteliti
perkembangan fasies dan lingkungan pengendapannya. Salah satu metode yang
dipakai ialah analisis elektrofasies, yaitu berdasarkan pola-pola kurva log gamma
ray yang menggambarkan suatu lingkungan pengendapan tertentu. Dalam
penentuan jenis litologi biasanya digunakan log gamma ray dan log SP yang
kemudian
dapat
dikolaborasikan
dengan
log
neutron-density.
Beberapa
1
2
lingkungan pengendapan dapat dicirikan oleh bentuk kurva log, namun data
pendukung seperti data core, side wall core dan cutting tetap diperlukan untuk
membantu interpretasi.
Studi geologi dengan menerapkan metode stratigrafi sikuen akan
memberikan gambaran bawah permukaan yang lebih rinci untuk menginterpretasi
produk sedimen, proses-proses yang mempengaruhi pengendapan dan penyebaran
fasies sedimen sehingga akan bermanfaat dalam studi perkembangan stratigrafi
pada suatu cekungan.
Formasi Talang Akar terendapkan pada fase transgresi sehingga
perkembangan paleogeografinya menjadi menarik untuk diteliti. Analisa fasies
(elektrofasies)
juga
merupakan
petunjuk
penting
untuk
merekonstruksi
paleogeografi dan lingkungan pada saat sedimen diendapkan serta menunjukkan
pola siklus pengendapan pada rekaman stratigrafi yang digunakan untuk
mengetahui suksesi secara vertikal sehingga dapat mengetahui dinamika
sedimentasinya. Sementara stratigrafi sikuen digunakan untuk mengetahui
hubungan genetik antar fasies yang berhubungan dengan perubahan muka laut
terkait batas sikuen dan system tract yang berkembang pada Formasi tersebut serta
arah pengendapan dan perkembangan lateralnya. Studi elektrofasies dan stratigrafi
sikuen merupakan salah satu cara untuk menentukan lingkungan pengendapan dan
rekonstruksi paleogeografi dari awal hingga akhir pengendapan Formasi Talang
Akar. Sikuen akan menggambarkan bagaimana kondisi sedimentasi baik dalam
bentuk ruang maupun waktu.
3
Atas dasar beberapa hal itulah diperlukan penelitian mengenai lingkungan
pengendapan dan rekonstruksi paleogeografi berdasarkan analisa elektrofasies dan
stratigrafi sikuen Formasi Talang Akar, Daerah Prabumulih, Sub-cekungan
Palembang Selatan, Propinsi Sumatra Selatan.
I.2. Lokasi Penelitian
Secara administratif daerah penelitian termasuk dalam Kabupaten Muara
Enim, Propinsi Sumatra Selatan. Daerah penelitian termasuk dalam Sub-cekungan
Palembang Selatan, dengan batas daerah penelitian terlihat pada gambar 1.1.
Gambar 1.1. Peta lokasi daerah penelitian. Daerah penelitian berada di wilayah Prabumulih,
sekitar 4-5 jam dari kota Palembang dengan menggunakan transportasi darat.
4
Gambar 1.2. Peta Titik Lokasi Sumur pada Daerah Penelitian. Sumur yang digunakan dalam
penelitian ini tersusun atas 7 sumur.
I.3. Rumusan Masalah
Beberapa permasalahan geologi pada daerah penelitian yang terkait
dengan Formasi Talang Akar diantaranya ialah sebagai berikut :
-
Bagaimana pembagian elektrofasies pada Formasi Talang Akar ?
-
Bagaimana perkembangan stratigrafi sikuen selama pengendapan Formasi
Talang Akar?
-
Bagaimana perkembangan atau perubahan lingkungan pengendapan Formasi
Talang Akar secara vertikal dan lateral di daerah penelitian?
-
Bagaimana rekonstruksi paleogeografi dan arah sedimentasi dari Formasi
Talang Akar di daerah penelitian?
5
I.4. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membuat batasan masalah sebagai berikut :
-
Data yang digunakan adalah data well log dari 7 sumur yang berada di daerah
Prabumulih.
-
Pembagian elektrofasies berdasarkan pola kurva log gamma Ray, dan
didukung dengan penentuan litologi berdasarkan log Neutron (NPHI) dan log
Densitas (RHOB) serta data cutting dan side wall core.
-
Korelasi antar sumur dilakukan berdasarkan kronostratigrafinya.
-
Posisi top TAF-GRM dan top TAF-TRM sudah ditentukan dari data sumur
oleh pihak perusahaan.
I.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Membagi elektrofasies dan menentukan lingkungan pengendapan Formasi
Talang Akar pada daerah penelitian.
2. Menganalisa
stratigrafi
sikuen,
menentukan
arah
pengendapan
dan
rekonstruksi paleogeografi Formasi Talang Akar pada daerah penelitian.
I.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk kepentingan ilmu pengetahuan
yang dapat digunakan untuk memberikan informasi geologi mengenai
perkembangan fasies, stratigrafi sikuen dan lingkungan pengendapan dari Formasi
Talang Akar. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai analog untuk
6
perkembangan fasies, stratigrafi sikuen dan lingkungan pengendapan Formasi
Talang Akar di bagian wilayah lain pada Cekungan Sumatra Selatan.
I.7. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data cutting, side wall core,
log sumur dan data biostratigrafi. Dari data tersebut diolah dan dianalisa sehingga
akan menghasilkan :
1. Hasil analisa elektrofasies, lingkungan pengendapan, dan stratigrafi sikuen
pada masing-masing sumur pada daerah penelitian.
2. Korelasi penampang stratigrafi antar sumur.
3. Peta net/gross batupasir pada daerah penelitian pada tiap bidang kesamaan
waktu
4. Peta paleogeografi dan arah pengendapan pada tiap bidang kesamaan waktu.
Download