Rapat Dewan Pengarah Badan Rehabilitasi dan

advertisement
Rapat Dewan Pengarah
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah
dan Kehidupan Masyarakat Provinsi NAD dan
Kepulauan Nias, Provinsi Sumut
Jakarta, 3 Mei 2005
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias
• Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan
Masyarakat Provinsi NAD dan Kepulauan Nias, Provinsi Sumut
dibentuk melalui Perppu No. 2 Tahun 2005
• Susunan organisasi dan tata kerja serta hak keuangan Badan
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias diatur lebih lanjut dalam
Perpres No. 34 Tahun 2005
• Susunan keanggotaan dari Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
ditetapkan melalui Keppres No. 63/M Tahun 2005
2
Kutipan Ketentuan Umum Perppu 2/2005
•
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan
Masyarakat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias,
Provinsi Sumatera Utara, selanjutnya disebut sebagai Badan Rehabilitasi
dan Rekonstruksi, adalah lembaga yang dibentuk dalam rangka
percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi Wilayah Pasca Bencana.
•
Dewan Pengarah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pasca
Bencana, selanjutnya disebut Dewan Pengarah, adalah kelengkapan
organisasi yang merupakan perwakilan dari berbagai pemangku
kepentingan yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa aspirasi
berbagai pihak yang diwakilinya menjadi acuan dalam proses rehabilitasi
dan rekonstruksi.
•
Dewan Pengawas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pasca
Bencana, selanjutnya disebut Dewan Pengawas, adalah kelengkapan
organisasi fungsional yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi telah berjalan secara efisien dan
efektif serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Wilayah Pasca
Bencana.
•
Badan Pelaksana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pasca
Bencana, selanjutnya disebut Badan Pelaksana, adalah pengelola dan
penanggung jawab kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Wilayah
Pasca Bencana.
3
Kedudukan BRR Aceh-Nias
•
•
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi terdiri dari :
–
Dewan Pengarah;
–
Dewan Pengawas;
–
Badan Pelaksana.
Sumber:
Perppu 2/2005 (Bab III Pasal 7)
Perpes 34/2005 (Bab I, Pasal 1)
4
Susunan Dewan Pengarah
•
Dewan Pengarah beranggotakan 17 (tujuh belas) orang, terdiri
atas:
–
–
–
•
Anggota Dewan Pengarah terdiri dari unsur-unsur:
–
–
–
–
–
•
•
seorang Ketua merangkap anggota;
seorang Sekretaris merangkap anggota; dan
15 (lima belas) anggota.
Pemerintah Pusat;
Pemerintahan Daerah;
Pemuka Agama/Ulama dan Pemuka Adat;
Tokoh Masyarakat; dan
Akademisi.
Ketua, Sekretaris, dan Anggota Dewan Pengarah diangkat dan
diberhentikan dengan Keputusan Presiden.
Dalam rangka membantu kelancaran pelaksanaan tugas, Dewan
Pengarah dapat membentuk Sekretariat.
Sumber: Perppu 1/2005 (Bab IV Pasal 9, 10, 11)
5
Komposisi Keanggotaan Dewan Pengarah
• Anggota Dewan Pengarah dari Pemerintah Pusat berjumlah 6 orang:
–
–
–
–
–
–
Menko Polhukam (Ketua merangkap anggota)
Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas (Sekretaris merangkap anggota)
Menko Perekonomian
Menko Kesra
Menteri Keuangan
Menteri Pekerjaan Umum
• Anggota Dewan Pengarah dari Pemerintah Daerah berjumlah 3 orang:
– Ketua DPRD Provinsi NAD dan Kapolda Provinsi NAD
– Gubernur Provinsi Sumut
• Anggota Dewan Pengarah dari unsur pemuka agama/ulama dan
pemuka adat berjumlah 3 orang
• Anggota Dewan Pengarah dari unsur tokoh masyarakat berjumlah 2
orang
• Anggota Dewan Pengarah dari unsur akademisi berjumlah 3 orang
Sumber: Perpres 34/2005 (Pasal 3)
6
Tugas dan Wewenang Dewan Pengarah
•
Dewan Pengarah bertugas memberikan arahan dalam
perumusan, perencanaan, dan pelaksanaan proses rehabilitasi
dan rekonstruksi.
•
Dewan Pengarah wajib menyampaikan laporan pelaksanaan
tugasnya kepada Presiden.
•
Dalam melaksanakan tugas, Dewan Pengarah berwenang:
–
–
–
meminta penjelasan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana
mengenai segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan rehabilitasi
dan rekonstruksi;
meminta masukan dan/atau bantuan instansi Pemerintah maupun
pihak lain yang dipandang perlu; dan/atau
melakukan kerja sama dengan para ahli atau konsultan sesuai
kebutuhan.
Sumber: Perppu 2/2005 (Pasal 11)
7
Sekretariat Dewan Pengarah
• Dalam rangka membantu kelancaran tugas, Dewan Pengarah dapat
membentuk Sekretariat yang dipimpin oleh Sekretaris Dewan
Pengarah
• Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Pengarah ditetapkan
lebih lanjut oleh Ketua Dewan Pengarah
Sumber: Perpres 34/2005 (Pasal 5)
8
Tata Hubungan Kerja Dewan Pengarah
• Dewan Pengarah, Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana berada
di bawah serta bertanggung jawab langsung kepada Presiden
• Dewan Pengarah berwenang meminta penjelasan kepada Dewan
Pengawas dan Badan Pelaksana mengenai segala hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
• Badan Pelaksana dapat berkonsultassi kepada Dewan Pengarah
dan Dewan Pengawas sewaktu-waktu apabila diperlukan
• Laporan-laporan yang disampaikan oleh Dewan Pengarah, Dewan
Pengawas, atau Badan Pelaksana kepada Presiden, ditembuskan
kepada organ Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi lainnya
• Dewan Pengarah, Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana
melaksanakan Rapat Koordinasi secara berkala 6 bulan sekali atau
sewaktu-waktu apabila diperlukan
Sumber: Perpres 34/2005 (Bab II Pasal 13)
9
Struktur Organisasi Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Penugasan
Pelaporan
Presiden
Dewan
Pengarah
Dewan
Pengawas
Wakil Kepala
Kepala BAPEL
Pengawasan/
Pemeriksaan
Perwakilan
Nias
Sekretariat
Keuangan
Komunikasi/
Hubungan
Masyarakat
Program
tingkat Desa
Infrastruktur,
Perumahan,
Penataan Ruang
Perwakilan
Jakarta
Perencanaan &
Monitoring
Agama dan
Sosial Budaya
Pendidikan &
Kesehatan
Pengembangan
Kelembagaan
Pengembangan
Ekonomi &
Usaha
10
Beberapa Hal yang Perlu Dipersiapkan oleh Dewan Pengarah
•
•
•
•
•
•
•
Konsolidasi Internal Dewan Pengarah, dengan memperjelas peran dan
tanggung jawab dari masing-masing anggota dewan pengarah
Dewan Pengarah perlu membentuk kelembagaan dan menetapkan tata
kerja Sekretariat Dewan Pengarah
Dewan Pengarah perlu menyusun suatu rencana dan agenda kerja,
dikaitkan dengan rencana kerja yang disusun oleh Dewan Pengawas dan
Badan Pelaksana
Untuk itu, Dewan Pengarah perlu melakukan rapat koordinasi dalam waktu
dekat dengan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana untuk penyusunan
agenda dan rencana kerja mendesak khususnya untuk Tahun 2005 dan
perencanaan tahun 2006
Dewan Pengarah perlu melakukan konsultasi dengan pihak terkait di tingkat
Pusat dan Daerah serta dengan komunitas donor, dalam rangka
memperoleh masukan dalam penyusunan dan pemantapan agenda dan
rencana kerja
Dewan Pengarah perlu melaporkan agenda kerjanya kepada Presiden
dalam waktu dekat, untuk memperoleh arahan lebih lanjut
Dewan Pengarah perlu menyiapkan rencana pembiayaan yang diperlukan
dalam pelaksanaan rencana dan agenda kerja yang telah disepakati
11
Agenda yang perlu disepakati oleh Dewan Pengarah
• Perlu disepakati pertemuan secara berkala internal anggota Dewan
Pengarah
• Perlu disepakati pertemuan koordinasi secara berkala dengan
Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana (6 bulan sekali atau bila
diperlukan)
• Perlu disepakati pertemuan konsultasi secara berkala dengan pihak
terkait lainnya (sepeti dengan DPR, kementerian/lembaga di Pusat,
Pemda Kabupaten/Kota, komunitas donor, LSM, dunia usaha)
• Perlu disepakati jadual pelaporan berkala kepada Presiden
(disesuaikan dengan perkembangan pelaksanaan rehabilitasi &
rekonstruksi)
• Perlu disepakati mekanisme dan tata kerja antara anggota Dewan
Pengarah dengan Sekretariat Dewan Pengarah, yang akan
ditetapkan melalui Keputusan Ketua Dewan Pengarah
• Perlu disepakati rencana tindak lanjut secara mendesak program
kegiatan Dewan Pengarah untuk mendapatkan dukungan
pendanaan melalui APBN TA 2005 dan TA 2006
12
Download