P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Keuangan Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 serta periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN terdiri dari: Laporan Posisi Keuangan Per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 1-2 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 3 Laporan Perubahan Ekuitas Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 4 Laporan Arus Kas Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 5 Catatan atas Laporan Keuangan Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 serta periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 6-67 DAFTAR I – PENDAPATAN, BEBAN & HASIL UNDERWRITING 68 DAFTAR II – ANALISIS KEKAYAAN 69 DAFTAR III – PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS 70 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Posisi Keuangan per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Catatan 30 Juni 2017 Rp'000 31 Desember 2016 Rp'000 ASET Kas dan bank Kas Bank Pihak ketiga Jumlah 5 Deposito berjangka Pihak ketiga 6 Efek-efek Diperdagangkan Pihak ketiga Tersedia untuk dijual Pihak ketiga Jumlah 6 Piutang premi Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah 7 30 Piutang reasuransi Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah 8 30 Aset pajak tangguhan - bersih 63,646 17,222 41,336,814 41,400,460 52,814,159 52,831,381 188,206,146 160,134,532 73,091,800 189,617,429 1,062,880,328 1,135,972,128 885,128,475 1,074,745,904 401,801 382,566,993 (5,215,270) 377,753,524 9,299 159,273,506 (2,433,173) 156,849,632 49,784,677 (4,146,245) 45,638,432 427,083 51,312,745 (891,750) 50,848,078 29 25,438,064 26,920,594 Aset reasuransi 9 855,464,739 703,379,396 Aset tetap - bersih 10 173,212,261 174,883,737 Aset tak berwujud - bersih 11 908,606,261 908,612,495 Penyertaan dalam bentuk saham 6 45,787,575 45,787,575 3,487,316 3,117,929 33,283,099 78,277,204 3,834,250,005 3,436,388,457 Biaya dibayar dimuka Aset lain-lain - bersih 12 Jumlah Aset 1 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Posisi Keuangan per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Catatan LIABILITAS Utang klaim Pihak ketiga Utang reasuransi Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Utang komisi Biaya yang masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan- pihak berelasi Liabilitas lain-lain Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas asuransi Estimasi liabilitas klaim Pendapatan premi ditangguhkan Pihak ketiga Premi belum merupakan pendapatan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah liabilitas asuransi Jumlah Liabilitas 30 Juni 2017 Rp'000 31 Desember 2016 Rp'000 13 25,452,338 19,308,586 19,789,904 281,736,632 8,060,705 5,624,090 31,806,796 36,342,104 54,544,024 26,620,699 108,939,563 6,030,663 8,623,549 46,859,504 33,311 51,953,799 48,349,398 677,687,025 591,199,743 266,598,426 255,792,198 30 619,575,583 1,563,861,034 2,027,217,627 1,623,638 507,295,303 1,355,910,882 1,672,629,954 20 21 500,155,252 263,076,098 102,963,970 500,155,252 263,076,098 81,646,446 22 36,000,000 904,837,058 1,807,032,378 33,000,000 885,880,707 1,763,758,503 3,834,250,005 3,436,388,457 14 30 15,29 17 18 16 19 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 Modal dasar - 5.746.000.000 saham pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Modal ditempatkan dan disetor penuh 5.001.552.516 saham pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Tambahan modal disetor - bersih Penghasilan (rugi) komprehensif lain Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 2 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain per 30 Juni 2017 dan 2016 Catatan PENDAPATAN Pendapatan premi Premi bruto Potongan premi Premi reasuransi Premi neto Perubahan bruto liabilitas premi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas premi Pendapatan premi asuransi neto Hasil investasi Penghasilan lain-lain - bersih 23,30 23,30 23,30 19,23,30 9,23,30 25,30 26 JUMLAH PENDAPATAN 30 Juni 2017 30 Juni 2016 Rp'000 Rp'000 861,060,874 (40,078,177) (462,889,219) 358,093,478 (119,737,011) 548,242,569 (35,201,187) (231,591,999) 281,449,383 (72,604,292) 89,749,925 328,106,392 52,165,037 5,200,378 77,798,047 286,643,138 104,720,478 5,743,973 385,471,807 397,107,589 266,225,400 (97,136,184) 169,089,216 90,248,728 189,395,202 (12,632,007) 176,763,195 12,627,436 (71,610,004) 187,727,940 17,178,134 112,612,027 317,518,101 67,953,706 (5,984,934) 61,968,772 (13,489,802) 175,900,829 18,475,083 98,542,428 292,918,340 104,189,249 (9,372,871) 94,816,378 21,317,525 8,284,602 21,317,525 8,284,602 83,286,297 103,100,980 BEBAN Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Klaim neto Perubahan bruto liabilitas klaim Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas klaim Beban klaim neto Beban komisi neto - bersih Beban usaha JUMLAH BEBAN LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 24,30 24,30 19,24 9,24 27,30 28,30 29 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Jumlah penghasilan komprehensif lain periode berjalan setelah pajak 6 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar/Dilusian 12.39 3 18.96 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2017 DAN 31 DESEMBER 2016 Komponen ekuitas lainnya Catatan Saldo per 1 Januari 2016 Penambahan cadangan umum Modal disetor Rp'000 500,155,252 21 Tambahan modal disetor Rp'000 263,076,098 - - Laba bersih periode berjalan - - Laba (rugi) komprehensif lainnya - - Saldo per 31 Desember 2016 Penambahan cadangan umum 500,155,252 (37,271,436) 36,749,266 (522,170) Saldo laba Surplus revaluasi aset tetap Rp'000 - Laba (Rugi) Komprehensif Entitas Asosiasi Rp'000 (65,973) - (5,966,330) - - - 89,300,429 89,300,429 keuntungan (kerugian) aktuarial Rp'000 65,973 - (1,165,484) (7,131,814) Ditentukan penggunaannya Rp'000 Belum ditentukan penggunaannya Rp'000 30,000,000 758,599,111 3,000,000 33,000,000 130,306,422 (24,826) 885,880,707 130,306,422 124,925,358 1,763,758,502 - - - - Dividen Tunai - - - - - - - (40,012,420) (40,012,420) Laba bersih periode berjalan - - - - - - - 61,968,771 61,968,771 Laba komprehensif lainnya - - - - - - 500,155,252 263,076,098 20,795,355 89,300,429 4 - (7,131,814) 36,000,000 (3,000,000) 1,508,526,722 - 21,317,525 3,000,000 (3,000,000) Jumlah ekuitas Rp'000 - Saldo per 30 Juni 2017 21 263,076,098 Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Rp'000 904,837,058 - 21,317,525 1,807,032,378 P.T. ASUR ANSI MU LT I ART H A GUN A T bk L apor an Ar us K as Un tu k pe riode yan g b er akh ir 30 Ju ni 2017 dan 2016 30 Juni 2017 Rp'000 AR US K AS DARI AK TIVIT AS O PER ASI P ener im aa n pr em i P ener im aa n klaim re asura nsi P ener im aa n(P em bayar an) lain-lain P emb ayar an klaim P emb ayar an kom isi P emb ayar an ka s kepa da direksi da n ka ryawa n P emb ayar an pr em i re asura nsi P emb ayar an be ban usa ha P emb ayar an be ban pajak Ka s B er sih Dipero le h da ri Aktivita s Ope rasi AR US K AS DARI AK TIVIT AS INVE ST AS I P enca ir an deposito be rjangka P enem patan deposito be rjangka P enca ir an efe k ter sedia untuk dijua l P enem patan ef ek te rsedia untuk dijua l P enca ir an efe k diper daga ngka n P ener im aa n ha sil investasi P ener im aa n dividen dari perusa haan lain Ha sil pe njualan aset te ta p P erole ha n a set teta p Ka s B er sih Diguna kan untuk Aktivitas Investasi 30 Juni 2016 Rp'000 599,022,567 102,848,907 4,136,357 (263,843,095) (20,177,596) (96,798,440) (291,406,131) (41,832,895) (5,544,830) 443,22 7,551 28,10 9,521 (4,04 1,052) (164,71 1,610) (18,03 5,192) (25,43 0,667) (184,89 0,797) (80,91 8,512) (6,10 1,518) (13,595,156) (12,79 2,276) 524,948,906 772,14 6,585 (553,063,298) 120,883,988 (560,219,125) 458,054,507 52,911,214 3,088,501 563,058 (6,028,035) (513,28 7,900) 286,02 6,000 (624,08 6,118) 7,49 5,461 88,37 4,260 2,96 7,095 88 6,592 (6,34 2,378) 41,139,716 14,17 9,597 AR US K AS DARI AK TIVIT AS PE NDANA AN P emb ayar an dividen tuna i P emb ayar an hutang sewa guna usa ha (40,012,420) (33,311) (24 1,503) Ka s B er sih Dipero le h da ri ( Diguna kan untuk) Aktivitas Pe ndanaa n (40,045,731) (24 1,503) K E NAIK AN (PE NURUNA N) BE RS IH K AS DAN B ANK (12,501,171) 1,14 5,818 K AS DA N B ANK AW AL PE RIO DE P enga ruh pe rubaha n kurs ma ta ua ng a sing 52,831,381 1,070,250 18,40 3,579 4,83 8,893 K AS DA N B ANK AK HIR PE RIOD E 41,400,460 24,38 8,290 5 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum P.T. Asuransi Multi Artha Guna Tbk (Perusahaan) didirikan di Surabaya berdasarkan akta No. 87 tanggal 14 Nopember 1980 yang dibuat di hadapan Notaris Haji Bebasa Daeng Lalo, SH. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor Y.A.5/28/5, tanggal 29 Januari 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 12 Maret 1982, Tambahan No. 314. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No.4 tanggal 5 Oktober 2016 yang dibuat di hadapan Notaris Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., notaris di Jakarta dalam rangka persetujuan perubahan pemegang saham pengendali perusahaan, persetujuan atas penambahan modal disetor melalui penerbitan saham baru dalam rangka pelaksanaan penggabungan usaha dan perubahan susunan komisaris dan direksi. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memiliki dua puluh cabang (Bandung, Medan, Makassar, Palembang, Surabaya Darmo, Bogor, Pekanbaru, Lampung, Manado, Banjarmasin, Jakarta Senayan, Jakarta Palmerah, Semarang, Batam, Cikarang, Serpong, Jakarta Sunter, Surabaya Gubeng, Denpasar dan Yogyakarta) serta delapan belas kantor perwakilan di luar Jakarta (Pontianak, Solo, Malang, Pematang Siantar, Padang, Palu, Samarinda, Kendari, Jambi, Banda Aceh, Cirebon, Muara Bungo, Tanjung Pinang, Mataram, Ambon, Pangkal Pinang, Bengkulu dan Balikpapan). Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung The City Center Batavia Tower One lantai 17, Jl.K.H. Mas Mansyur Kav.126, Jakarta 10220. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan kegiatan usaha di bidang asuransi umum termasuk usaha reasuransi umum. Kegiatan ini telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No. KEP-3251/MD/1986, tanggal 6 Mei 1986. Pada Tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, jumlah rata-rata karyawan Perusahaan masing-masing adalah 704 dan 756 karyawan (tidak diaudit). Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Fairfax Financial Holdings Limited. Susunan pengurus dan komite audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Ramaswamy Atthapan Mu’min Ali Gunawan Lukman Abdullah Tri Hananto Sapto Anggoro, SH, AAAIK, AIIS Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Independen Direktur Keuangan Linda Juliana J.L. Delhaye Karel Fitrijanto Thomas Paitimusa Peggy Wystan Dedi Setiawan Ratnawati Atmodjo Dinesh Ramu Komite Audit: Ketua Anggota Tri Hananto Sapto Anggoro, SH, AAAIK, AIIS V.D. Wenty Anggraini Theodora Nani Alamsyah Sekretaris Perusahaan Audit Internal Dedi Setiawan Nancy Ruang lingkup pekerjaan Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur mencakup bidang operasional dan pemasaran termasuk kantor cabang/kantor perwakilan. Sedangkan ruang lingkup pekerjaan 6 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Direktur mencakup bidang non-operasional, yaitu akuntansi dan keuangan, teknik, administrasi dan teknologi informasi. b. Akuisisi Perusahaan Pada tanggal 22 Agustus 2016, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyetujui rencana Fairfax Asia Limited (FAL) untuk melakukan akuisisi sebesar 80% saham Perusahaan melalui surat No. S-62/NB.1/2016 tanggal 22 Agustus 2016. FAL mengalihkan portfolio aset dan liabilitas dari entitas anak yang dimilikinya, Fairfax Insurance Indonesia (FII), kepada Perusahaan. Pengalihan aset dan liabilitas ini, termasuk karyawan FII ke dalam Perusahaan merupakan kombinasi bisnis entitas sepengendali, karena kedua entitas berada dalam kelompok usaha Fairfax Asia Limited. Tidak terdapat selisih antara imbalan yang diterima dengan jumlah tercatat aset dan liabilitas yang dialihkan. c. Transaksi Penggabungan Usaha Pada tanggal 20 April 2015, Perusahaan dan PI telah menandatangani nota kesepakatan penggabungan usaha perseroan terbatas. Pokok-pokok kesepakatan adalah sebagai berikut: Penggabungan usaha dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan dan ketentuan dalam anggaran dasar Perusahaan dan PI. Sejak tanggal efektif, PI sebagai badan hukum yang menggabungkan diri akan bubar demi hukum dengan dilaksanakannya Peralihan Hak dan Kewajiban yaitu peralihan seluruh aset, liabilitas dan operasional usaha serta karyawan dari PI kepada Perusahaan dengan tidak mengurangi hak tertanggung PI dan Perusahaan, dan Perusahaan, sebagai entitas yang menerima penggabungan, akan melanjutkan kegiatan usaha dari perusahaan hasil penggabungan. Penggabungan usaha ini merupakan bisnis kombinasi entitas sepengendali, karena kedua entitas yang bergabung baik sebelum dan sesudah penggabungan berada dalam kelompok usaha Panin Perusahaan dengan entitas induk terakhir adalah PT Panin Investment. Pada tanggal 10 Juni 2015 dan 12 Juni 2015, Perusahaan menerima pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan atas penggabungan usaha antara Perusahaan dan PI melalui surat No. S-57/D.05/2015 dan S256/D.04/2015. Tanggal efektif penggabungan usaha adalah 30 Juni 2015. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 66 tanggal 15 Juni 2015 dari Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui transaksi penggabungan usaha ini. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat, yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 61 tanggal 15 Juni 2015 dari Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham PI menyetujui transaksi penggabungan usaha ini. Pengesahan penggabungan badan hukum perseroan terbatas PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHUAH.01.03.0946183 tanggal 26 Juni 2015. Biaya merger yang menjadi beban Perusahaan, sebesar Rp 5.150.259 ribu telah diakui saat terjadinya. 7 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 d. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 9 Desember 2005, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-3360/PM/2005 untuk melakukan penawaran umum atas 240.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat, disertai dengan waran sebanyak 240.000.000 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 23 Desember 2005. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 23 Desember 2006 sampai dengan 22 Desember 2010. Bila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa. Pada tanggal 26 September 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam – LK dengan surat No. S-10485/BL/2011 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.436.644.880 saham disertai waran sebanyak 478.881.626 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 Oktober 2011. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 175 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 10 April 2012 sampai dengan 9 Oktober 2014. Bila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa. Pada tanggal 30 Juni 2017 seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 5.001.552.516 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. 2. PENERAPAN STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (“PSAK”) DAN INTERPRETASI ISAK (“PSAK”) a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2016. Penerapan amandemen dan interpretasi standar berikut tidak memiliki pengaruh signifikan atas pengungkapan atau jumlah yang dicatat di dalam laporan keuangan pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya: Amendemen PSAK 5: Segmen Operasi PSAK 7: Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi PSAK 13: Properti Investasi Amendemen PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK 19: Aset Takberwujud: Model Revaluasi – penyajian kembali secara proporsional depresiasi dan amortisasi PSAK 22: Kombinasi Bisnis PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian, PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas dan PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi 8 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar PSAK 70: Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak Standar baru ini secara khusus mengatur perlakuan akuntansi atas aset dan liabilitas pengampunan pajak sesuai dengan Undang-undang tentang Pengampunan Pajak. b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: Amandemen PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK 69: Agrikultur Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen masih mengevaluasi dampak dari standar tersebut terhadap laporan keuangan. 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. b. Dasar Penyusunan Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis, kecuali instrumen keuangan tertentu yang diukur pada jumlah revaluasian atau nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi dibawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp), yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa. Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. c. Kombinasi Bisnis Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan ke Perusahaan, liabilitas yang diakui oleh Perusahaan kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya. 9 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan. Goodwill diukur sebagai selisih lebih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada) atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi. Jika, setelah penilaian kembali, jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi melebihi jumlah imbalan yang dialihkan, jumlah dari setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada), selisih lebih diakui segera dalam laba rugi sebagai pembelian dengan diskon. Kepentingan nonpengendali yang menyajikan bagian kepemilikan dan memberikan mereka hak atas bagian proporsional dari aset neto entitas dalam hal terjadi likuidasi pada awalnya diukur baik pada nilai wajar ataupun pada bagian proporsional kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan dasar pengukuran dilakukan atas dasar transaksi. Kepentingan nonpengendali jenis lain diukur pada nilai wajar atau, jika berlaku, pada dasar pengukuran lain yang ditentukan oleh standar akuntansi lain. Bila imbalan yang dialihkan oleh Perusahaan dalam suaru kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontijen (contingent consideration arrangement) tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontijen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi. Akuntansi berikutnya untuk perubahan nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjensi diklasifikasikan. Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada setiap tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas diukur kembali pada nilai wajar pada setiap tanggal pelaporan, dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi. d. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan dimana aset dan liabilitas yang diperoleh dari kombinasi bisnis dicatat oleh pengakuisisi pada jumlah tercatatnya. Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat disajikan sebagai tambahan modal disetor dan tidak diakui ke laba rugi. Metode penyatuan kepemilikan diterapkan seolah-olah entitas telah bergabung sejak periode dimana entitas yang bergabung berada dalam sepengendali. e. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Laporan keuangan dari Perusahaan dan laporan posisi keuangan Perusahaan disajikan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian untuk laporan keuangan. Dalam penyusunan laporan keuangan setiap entitas individual Perusahaan, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir periode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan dengan 10 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos non moneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali. Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya. f. Transaksi Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor): a) Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). viii. Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor. Transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan. g. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan di mana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai 11 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan ke dalam salah satu dari kategori berikut ini: Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika: diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika: penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Perusahaan disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas misalnya direksi dan CEO. Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3k. Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Obligasi dan saham milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika investasi dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS, direklasifikasi ke laba rugi. Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. 12 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan lainnya milik Perusahaan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrument keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau c. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. 13 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Pengecualian pada instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain. Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Pada saat penghentian pengakuan asset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran yang diterima dan piutang serta keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi. Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap suatu bagian saja (misalnya ketika Perusahaan masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Perusahaan mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebur pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut. h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. 14 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang diterbitkan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi. i. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika: j. saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan Nilai Wajar Sejak 1 Januari 2015, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Perusahaan memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait, Perusahaan melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan hirarki berikut: k. Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga). Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. l. Investasi pada Entitas Asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58, Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Dengan metode ekuitas, investasi pada entitas asosiasi diakui di laporan posisi keuangan sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan 15 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Perusahaan atas laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan. Ketika bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi melebihi kepentingan Perusahaan pada entitas asosiasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, yang secara substansi, membentuk bagian dari investasi bersih Perusahaan dalam entitas asosiasi). Perusahaan menghentikan pengakuan bagiannya atas kerugian selanjutnya. Perusahaan mempunyai kewajiban bersifat hukum atau konstruktif atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dari tanggal pada saat investee menjadi entitas asosiasi. Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Perusahaan atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill yang termasuk dalam jumlah tercatat investasi, diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Perusahaan dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi pada periode di mana investasinya diperoleh. Jumlah tercatat investasi (termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai PSAK 48, Penurunan Nilai Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan dengan jumlah tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat. Perusahaan menghentikan penggunaan metode ekuitas dari tanggal ketika investasinya berhenti menjadi investasi pada entitas asosiasi atau ketika investasi diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual. Ketika Perusahaan mempertahankan kepentingan dalam entitas asosiasi terdahulu dan sisa kepentingan adalah aset keuangan, Perusahaan mengukur setiap sisa kepentingan pada nilai wajar pada tanggal tersebut dan nilai wajar dianggap sebagai nilai wajarnya pada saat pengakuan awal sesuai dengan PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat entitas asosiasi pada tanggal metode ekuitas dihentikan penggunaannya, dan nilai wajar setiap investasi yang tersisa dan setiap hasil dari pelepasan bagian kepentingan dalam entitas asosiasi termasuk dalam penentuan keuntungan atau kerugian pelepasan dari entitas asosiasi. Selanjutnya, Perusahaan mencatat seluruh jumlah yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi tersebut dengan menggunakan dasar perlakuan yang sama dengan yang disyaratkan jika entitas asosiasi telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain oleh entitas asosiai akan direklasifikasi ke laba rugi pada saat pelepasan dari aset atau liabilitas terkait, Perusahaan mereklasifikasi laba rugi dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) entitas asosiasi ketika metode ekuitas dihentikan penggunaannya. Jika Perusahaan mengurangi bagian kepemilikan pada entitas asosiasi tetapi Perusahaan tetap menerapkan metode ekuitas, Perusahaan mereklasifikasi ke laba rugi proporsi keuntungan yang telah diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan pengurangan bagian kepemilikan (jika keuntungan atau kerugian tersebut akan direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan aset dan liabilitas yang terkait). Ketika Perusahaan melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Perusahaan hanya sepanjang kepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak terkait dengan Perusahaan. m. Piutang dan Utang Asuransi Piutang dan utang yang timbul atas kontrak asuransi diakui pada saat jatuh tempo dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa estimasi arus kas masa depan terkena dampak 16 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal. n. Reasuransi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan kontrak reasuransi untuk membatasi kemungkinan kerugian yang timbul dari eksposur tertentu. Premi reasuransi outward diakui pada periode yang sama dengan periode pengakuan premi bisnis langsung yang terkait atau bisnis reasuransi inward yang dipertanggungkan. Liabilitas reasuransi terdiri dari utang premi untuk kontrak reasuransi outward dan diakui sebagai beban pada saat jatuh tempo. Aset reasuransi termasuk saldo yang akan ditagih ke perusahaan reasuransi atas beban klaim. Aset reasuransi diukur secara konsisten dengan jumlah yang terkait dengan pertanggungan yang mendasari dan sesuai dengan ketentuan kontrak reasuransi. Reasuransi dicatat sebagai aset kecuali terdapat hak saling hapus. Dalam hal demikian, liabilitas yang terkait dikurangi untuk memperhitungkan reasuransi. Pengujian penurunan nilai dilakukan terhadap aset reasuransi. Nilai tercatat aset reasuransi diturunkan ke nilai yang dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai diakui sebagai beban dalam laba rugi. Aset diturunkan nilainya jika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan mungkin tidak akan dapat menerima seluruh jumlah tagihan ke penanggung. o. Aset Tetap Pada bulan Januari 2016, Perusahaan mengubah kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi dalam pengukuran tanah dan bangunan. Perubahan ini diterapkan secara prospektif. Tanah dan bangunan dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi yang merupakan nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang memadai untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan. Aset yang tidak menjalani perubahan nilai wajar secara signifikan, wajib direvaluasi paling kurang setiap 3 (tiga) tahun. Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah dan bangunan diakui pada penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi tanah dan bangunan dibebankan dalam laporan laba rugi apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada. Surplus revaluasi tanah dan bangunan yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Seluruh aset tetap yang dimiliki pada tahun 2015 termasuk kendaraan bermotor dan peralatan dan perlengkapan kantor yang dimiliki pada tahun 2016 dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurang akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: 17 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Persentase 5% 5% 25% 50% Bangunan Prasarana kantor Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri, atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi. p. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi jumlah yang terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan terpulihkan yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) diturunkan menjadi sebesar terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. q. Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa pembiayaan. 18 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. r. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. s. Utang Klaim Utang klaim adalah utang yang timbul sehubungan dengan adanya persetujuan atas klaim yang diajukan oleh tertanggung yang belum dibayar oleh Perusahaan. Utang klaim diakui dan dicatat pada saat klaim disetujui untuk dibayar (claim settled). t. Liabilitas Asuransi Liabilitas asuransi diukur sebesar jumlah estimasi berdasarkan perhitungan teknis asuransi. Premi Belum Merupakan Pendapatan Premi belum merupakan pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai pendapatan karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode akuntansi, dan disajikan dalam jumlah bruto. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan disajikan sebagai bagian dari aset reasuransi. Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari setiap pertanggungan dan ditetapkan secara proposional dengan jumlah proteksi yang diberikan selama periode risiko dengan menggunakan metode harian. Estimasi Liabilitas Klaim Estimasi liabilitas klaim merupakan estimasi jumlah liabilitas yang menjadi tanggungan sehubungan dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan jumlah estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Perusahaan tidak mengakui setiap provisi untuk kemungkinan klaim masa depan sebagai liabilitas jika klaim tersebut timbul berdasarkan kontrak asuransi yang tidak ada pada akhir periode pelaporan (seperti provisi katastrofa dan provisi penyetaraan). Pendapatan Premi Ditangguhkan Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya. 19 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Tes Kecukupan Liabilitas Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah liabilitas asuransi yang diakui telah mencukupi dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan terkait dengan kontrak asuransi. Jika nilai tercatat liabilitas asuransi setelah dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan terkait tidak mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan tersebut diakui dalam laba rugi periode berjalan. u. Provisi Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi liabilitasnya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas. Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal. v. Pengakuan Pendapatan Premi Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dari reasuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Dalam hal periode polis berbeda secara signifikan dengan periode risiko (misalnya pada penutupan jenis pertanggungan asuransi konstruksi), maka seluruh premi yang diperoleh tersebut diakui sebagai pendapatan selama periode risiko. Premi selain kontrak asuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo. Premi dari polis bersama (coinsurance) diakui sebesar proporsi premi Perusahaan. Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yarg dibukukan sehubungan kontrak reasuransi tersebut. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan premi yang belum merupakan pendapatan, berdasarkan syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut. w. Hasil Investasi Hasil investasi dari bunga deposito berjangka dan obligasi diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penghasilan dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima. Keuntungan atau kerugian penjualan efek diakui pada saat terjadinya transaksi. Selisih kurs mata uang asing yang berkaitan dengan investasi disajikan sebagai bagian dari hasil investasi. 20 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 x. Beban Klaim Beban klaim meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai beban klaim pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim reasuransi diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan, diakui sebagai estimasi liabilitas klaim yang diukur berdasarkan perhitungan teknis asuransi. Perubahan estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Porsi reasuransi atas estimasi liabilitas klaim ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan estimasi liabilitas klaim berdasarkan syarat dan ketentuan kontrak reasuransi terkait. y. Komisi Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pendapatan komisi dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban komisi. z. Beban Usaha Beban usaha dan beban lain-lain diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). aa. Imbalan Pasca Kerja Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perusahaan menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal. Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah perusahaan asuransi yang merupakan pihak berelasi dengan Perusahaan. Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin segera sebagai pos terpisah pada penghasilan komprehensif lain di ekuitas dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut: Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesian) Beban atau pendapatan bunga neto Pengukuran kembali. Perusahaan menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu. 21 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan merupakan defisit atau surplus aktual dalam program imbalan pasti Perusahaan. Surplus yang dihasilkan dari perhitungan ini terbatas pada nilai kini manfaat ekonomik yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana program dan pengurangan iuran masa depan ke program. Liabilitas untuk pesangon diakui pada lebih awal ketika entitas tidak dapat lagi menarik tawaran imbalan tersebut dan ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait. bb. Pajak Penghasilan Pajak saat terutang berdasarkan laba kena pajak untuk suatu tahun. Laba kena pajak berbeda dari laba sebelum pajak seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain karena pos pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan pada tahun berbeda pada pos-pos yang tidak pernah dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temprer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan dalamperhitungan laba kena pajak. Liabilitas pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal (bukan kombinasi bisnis) dari aset dan liabilitas suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi. Selain itu, liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal goodwill. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal kombinasi bisnis. Dalam kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis. cc. Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. 22 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 dd. Segmen Operasi Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara regular direviu oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c. di mana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk. 4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktorfaktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan. Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari estimasi yang diatur di bawah ini. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini: a. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). 23 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. b. Aset Reasuransi Aset yang timbul dari kontrak reasuransi juga dihitung dengan menggunakan metode yang sama dengan liabilitas kontrak asuransi. Pemulihan aset ini dinilai secara periodik untuk memastikan bahwa nilainya mencerminkan jumlah yang masih akan diterima, dengan mempertimbangkan faktor risiko kredit dari reasuradur. Penurunan nilai diakui ketika terdapat bukti objektif bahwa Perusahaan tidak dapat menerima jumlah yang terutang dan jumlah itu dapat diukur secara andal. c. Estimasi Klaim Retensi Sendiri Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian pada tanggal pelaporan, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Estimasi dibentuk berdasarkan fakta-fakta berpotensi terjadinya klaim yang tersedia pada saat cadangan ditetapkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun terjadinya perubahan. d. Imbalan Kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabiltas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan. 24 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 5. KAS DAN BANK 30 Jun i 20 17 R p'0 00 Kas 3 1 D esemb er 2 01 6 Rp'0 00 6 3,64 6 1 7,22 2 11 ,1 4 7,33 1 2 ,7 9 5,15 6 2 ,7 8 7,58 3 2 ,4 0 7,19 0 1 ,6 4 4,31 9 8 2 0,54 4 7 7 1,36 2 3 3 3,22 4 2 2 1,66 2 2 0 8,61 5 1 9 7,66 0 1 8 8,05 5 1 6 5,98 0 1 5 7,49 5 1 3 2,21 5 1 2 7,74 6 9 6,01 1 7 0,50 5 1 6,77 0 1 5,53 6 6,87 0 1,56 3 1,00 0 - 23 ,68 1,03 1 4 ,84 6,23 0 56 4,65 8 1 ,06 4,96 0 1 ,16 0,21 0 57 2,50 3 62 9,87 1 12 7,56 7 9 5,82 1 11 9,58 1 6 9,79 8 15 2,17 3 9 0,83 7 9 0,91 4 9 1,57 1 1,70 0 1,71 8 24 ,3 1 4,39 2 33 ,36 1,14 3 12 ,6 3 6,49 1 3 ,0 6 1,98 8 3 1 6,19 7 1 0 8,71 0 6 1,61 6 4,44 4 16 ,1 8 9,44 7 19 ,13 3,81 1 31 9,20 5 19 ,45 3,01 6 5 5 0,13 7 2 8 2,83 8 8 3 2,97 5 - 41 ,3 3 6,81 4 52 ,81 4,15 9 41 ,4 0 0,46 0 52 ,83 1,38 1 B ank Pih ak ketig a Ru piah PT B ank P an In do nes ia T b k PT B ank C entral As ia Tb k PT B ank M esti ka Dh arm a Tb k PT B ank M an diri (Persero) Tb k PT B ank P erm ata T b k PT B ank M asp ion In do n es ia PT B ank K E B H ana Ind on eisa PT B ank M ayo ra PT B ank A N Z In do nesia PT B ank In dex Selin do PT B ank A rtos In do nesia PT B ank H armo ni Int ern as ion al PT B ank W ind u K ent jana In tern asio nal T bk PT B ank O C BC N IS P T b k PT B ank J Trus t In do nesia Tbk PT B ank o f In dia In do n es ia Tb k PT B ank M ayap ada Internasi on al Tb k PT B ank N asio n al Ind o nesia (Persero ) T bk PT B ank D an amo n Ind on esia Tb k PT B ank D in ar Ind on esia PT B ank H arda In ternasio n al T bk PT B ank B um ip utera Ind o nesia T bk PT B ank B PR A nd alan Favo rit Perd ana PT B ank B uk op in PT B ank M N C Internas ion al T b k Ju mlah Doll ar A merika Seri kat PT B ank P an In do nes ia T b k PT B ank O C BC N IS P T b k PT B ank A rtha G rah a In tern asio nal T bk PT B ank D B S Ind o nesia PT B ank C entral As ia Tb k PT B ank o f In dia In do n es ia Tb k Ju mlah Doll ar Sing apu ra PT B ank P an In do nes ia T b k PT B ank D an amo n Ind on esia Tb k Ju mlah Ju m lah pih ak keti ga J um lah k as d an b ank 25 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 6. INVESTASI Investasi terdiri dari: 30 Juni 2017 Rp'000 Deposito berjangka Pihak ketiga Efek diperdagangkan Pihak ketiga Efek tersedia untuk dijual Pihak ketiga Penyertaan dalam bentuk saham Perusahaan lain Jumlah 31 Desember 2016 Rp'000 188,206,146 160,134,532 73,091,800 189,617,429 1,062,880,328 885,128,475 45,787,575 1,369,965,849 45,787,575 1,280,668,011 26 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Deposito berjangka 30 Juni 2017 Rp'000 31 Desember 2016 Rp'000 Deposito wajib Pihak ketiga Rupiah PT Bank J Trust Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 25,000,000 18,000,000 3,114,300 25,000,000 18,000,000 3,114,300 Jumlah deposito wajib 46,114,300 46,114,300 38,500,000 31,000,000 21,100,000 20,000,000 15,000,000 6,000,000 2,750,000 2,100,000 2,000,250 1,000,000 500,000 400,000 200,000 100,000 100,000 140,750,250 34,500,000 10,001,000 30,200,000 6,000,000 2,750,000 2,100,000 2,000,250 1,000,000 500,000 400,000 200,000 100,000 100,000 15,000,000 1,100,000 105,951,250 1,341,596 1,341,596 6,718,000 1,350,982 8,068,982 Jumlah pihak ketiga 142,091,846 114,020,232 Jumlah deposito biasa 142,091,846 114,020,232 Jumlah deposito berjangka 188,206,146 160,134,532 Deposito biasa Pihak ketiga Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank QNB Indonesia Tbk PT Bank KEB Hana Indonesia PT Bank Index Selindo PT Bank Permata Tbk PT Bank BJB PT Bank Mayora PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Maspion Indonesia PT BPR Andalan Tbk PT Bank of India Indonesia Tbk PT BPR Mega Lestari PT Bank J Trust Indonesia Tbk PT Bank Multi Artha Sentosa Jumlah Dollar Amerika Serikat PT Bank KEB Hana Indonesia PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk Jumlah Tingkat bunga rata-rata per tahun Deposito wajib Deposito biasa Rupiah Dollar Amerika Serikat 2017 10.42% 2016 8.74% 6.58% 1.50% 7.83% 1.47% 27 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Klasifikasi Deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut : 30 Juni 2017 Rp'000 Rupiah <1 bulan 1-3 bulan 3-6 bulan > 12 bulan Jumlah rupiah Dollar Amerika Serikat 1-3 bulan Jumlah deposito 31 Desember 2016 Rp'000 30,500,000 133,764,550 22,600,000 186,864,550 29,851,250 84,414,300 19,600,000 18,200,000 152,065,550 1,341,596 8,068,982 188,206,146 160,134,532 Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Perusahaan. Berdasarkan pasal 7 Peraturan Pemerintah RI No. 81 tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1992 dan pasal 36 Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003, perusahaan asuransi harus memiliki dana jaminan sekurang-kurangnya 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan atau hasil penjumlahan 1% dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi, mana yang lebih besar. Berdasarkan peraturan tersebut, surat utang atau surat berharga lain yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia dapat juga digunakan sebagai dana jaminan. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, Perusahaan telah memenuhi dana jaminan yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan tersebut di atas. Efek diperdagangkan 3 0 Ju ni 2017 Rp'000 Perin gkat 31 Desember 2016 Rp '0 00 Perin gk at Pihak ketig a Ob ligasi Rup iah PT Ban k Victoria In ternasional Tb k PT E xp ress Transindo utama Tbk PT A gung Podomoro L and T bk PT Pan orama Sen trawis ata Tb k PT Ban k CIMB Niaga T bk PT Modernland Realty Tbk PT Ban k Mayapad a Internas io nal Tbk Ju mlah 72,0 72 ,8 00 1,0 19 ,0 00 73,0 91 ,8 00 92 ,121,600 998 ,700 25 ,327,000 8 ,107,760 7 ,270,200 5 ,067,150 513 ,010 139 ,405 ,420 Jumlah o bligas i 73,0 91 ,8 00 139 ,405 ,420 Reksadan a Rup iah Rek sad an a Terp rotek si MNC D ana Terproteks i II Ju mlah Reksad ana Jumlah p ihak ketiga 73,0 91 ,8 00 50 ,212,009 50 ,212,009 189 ,617 ,429 Jumlah efek diperdagan gk an 73,0 91 ,8 00 189 ,617 ,429 id BBB+ id BBB+ id BBB+ id BBB+ id BBB+ id BBB+ id BBB+ Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo (Pemeringkat efek Indonesia). 28 idBBB+ idA idA idA id AA id A idBBB+ P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Efek tersedia untuk dijual 3 0 Jun i 2 01 7 Rp '00 0 P ih ak ke tig a O bl iga si R up ia h P em er inta h Re pu bl ik Ind on esi a P T Exp re ss Tra nsin d o Uta ma Tb k P T Ba nk C ap ital In do ne sia Tbk P T Ba tavi a P ros pe rin do Fin an ce Tb k P T Duta An gg a da R ea lty Tb k P T Ba nk V icto ria Inter na sio na l Tbk P T Ba nk M aya pa da Inter na sio na l Tbk P T Ba nk P e rma ta Tb k P T Ba nk P a n Ind o ne sia Tb k P T Su rya A rth a Nu sa nta ra Fi na nce P T La uta n L ua s P T Astr a S ed aya F ina nc e P T Jap fa Co mfe ed In do ne sia Tbk P T Tiga P ilar Se ja hte ra F oo d Tb k P T Ma yb an k Ind on e sia Tb k P T Ba nk C IMB N iag a Tb k P T Me dco En er gy Inte rn atio na l TB K P T Ba nk B u kop in Tbk Jum la h P e rin gk at 8 29 ,0 1 6,06 5 70 ,3 1 1,00 0 46 ,1 5 8,00 0 21 ,0 0 0,00 0 19 ,6 9 4,00 0 15 ,0 2 2,50 0 1,0 01 ,2 0 1,56 5 D ola r A me rik a S eri kat P em er inta h Re pu bl ik Ind on esi a 35 ,87 1,2 64 Jum la h p iha k ke ti ga idA id BB B + id BB B + id BB B + id BB B + id BB B + id BB B + id BB B + id BB B + id BB B + id BB B + id BB B + id BB B + id BB B + id BB B + id BB B + id BB B + id BB B + idA 1,0 37 ,0 7 2,82 8 S ah am R up ia h P T Tiga P ilar Se ja hte ra F oo d Tb k 25 ,8 0 7,50 0 Ju mla h e fek te rse dia un tuk d iju al 3 1 D ese mb er 2 01 6 Pe rin gk at Rp '00 0 30 4,4 26 ,00 0 6 8,9 10 ,30 0 5 0,1 10 ,00 0 2 4,9 69 ,75 0 2 0,4 85 ,80 0 8 0,1 19 ,50 0 10 2,6 02 ,00 0 4 8,5 34 ,40 0 3 5,0 56 ,00 0 3 0,6 18 ,00 0 1 0,0 70 ,00 0 1 0,0 51 ,00 0 1 0,0 04 ,00 0 1 0,0 00 ,00 0 6,0 00 ,00 0 5,1 93 ,00 0 5,0 01 ,00 0 9 90 ,00 0 82 3,1 40 ,75 0 61 ,98 7,7 25 i dA id BB B + id BB B + id BB B id BB B + id BB B + id BB B + id A A+ id AA A i dA A id Aid AA A i dA i dA id A A+ id A A idA + i dA B B+ 88 5,1 28 ,47 5 idA 1,0 62 ,8 8 0,32 8 88 5,1 28 ,47 5 Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo (Pemeringkat Efek indonesia). Penyertaan dalam bentuk saham Tempat Kedudukan Investasi lainnya PTReasuransi Maipark Indonesia Jenis usaha Jakarta Asuransi Persentase Pemilikan 30Juni 2017 31 Des 2016 30 Juni 2017 Rp'000 31 Des 2016 Rp'000 19.91% 19.91% 45,787,575 45,787,575 45,787,575 45,787,575 Jumlah 29 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Mutasi investasi pada PT Laksayudha Abadi yang dicatat dengan metode ekuitas, adalah sebagai berikut: 2016 Rp'000 Saldo awal Bagian laba (rugi) bersih entitas asosiasi (Catatan 24) Bagian penghasilan (rugi) komprehensif lain entitas asosiasi Pelepasan 63,422,442 (15,805) 41,147 (63,447,784) Saldo akhir - Pada tanggal 18 November 2016, Perusahaan melepas seluruh kepemilikannya pada LA dengan nilai sebesar Rp 63.422.000 ribu. Kerugian atas pelepasan sebesar Rp 25.784 ribu dibebankan dalam tahun berjalan. Investasi pada PT Reasuransi Maipark Indonesia sejak tahun 2003 merupakan penyertaan wajib perusahaan asuransi, yang dicatat pada harga perolehan. 30 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 7. PIUTANG PREMI Akun ini merupakan tagihan premi kepada tertanggung, agen dan broker dengan rincian sebagai berikut : a. Berdasarkan Nasabah 30 Juni 2017 Rp'000 31 Desember 2016 Rp'000 Pihak berelasi Piutang premi First Capital Insurance Ltd 401,801 9,299 Jumlah pihak berelasi Cadangan kerugian penurunan nilai 401,801 (80,360) 9,299 (151) Bersih 321,441 9,148 Pihak ketiga Piutang premi PT Marsh Indonesia PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Mitra, Iswara & Rorimpandey Salam Pacific Indonesia Lines Asia Pacific Fiber PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk Wintermar PT AON Indonesia Kalibesar Raya Utama (KBRU) L.C.H Pte Ltd Logindo Samudramakmur Tbk PT Cahaya Fajar Kaltim PT Bank Pan Indonesia Tbk Tanoto Group Lainnya (masing-masing di bawah Rp 5 milliar) 130,095,938 31,069,448 18,246,189 15,530,379 13,150,046 9,423,130 9,200,728 7,687,372 7,449,117 6,396,388 5,510,182 3,953,745 640,569 433,824 9,596,349 9,502,441 17,321,357 26,531,915 10,451,968 5,272,187 5,318,120 8,267,654 123,779,941 67,011,515 Jumlah pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai 382,566,993 (5,134,910) 159,273,506 (2,433,022) Bersih 377,432,083 156,840,484 Jumlah Piutang Premi 377,753,524 156,849,632 b. Berdasarkan Umur ( Hari ) 30 Juni 2017 Rp'000 Piutang premi Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo 60 - 120 hari Jatuh tempo > 120 hari Jumlah piutang premi Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 31 Desember 2016 Rp'000 320,668,637 55,560,660 6,739,497 129,232,001 21,440,862 8,609,942 382,968,794 159,282,805 (5,215,270) 377,753,524 31 (2,433,173) 156,849,632 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 c. Berdasarkan Mata Uang 30 Juni 2017 Rp'000 31 Desember 2016 Rp'000 Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Ringgit Malaysia Euro Yen Jepang Lainnya 108,037,463 266,658,311 7,504,653 439,560 185,633 105,755 37,419 74,545,643 79,921,804 4,603,634 142,573 40,365 28,786 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 382,968,794 159,282,805 Bersih 377,753,524 (5,215,270) (2,433,173) 156,849,632 d. Berdasarkan Bisnis 30 Juni 2017 Rp'000 Piutang premi Kebakaran Rangka Kapal Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya Jumlah piutang premi 166,588,737 93,193,097 51,689,338 23,819,710 6,747,900 40,930,012 382,968,794 Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih (5,215,270) 377,753,524 31 Desember 2016 Rp'000 89,517,360 26,349,125 22,222,628 2,282,434 5,848,691 13,062,567 159,282,805 (2,433,173) 156,849,632 Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang premi. 32 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 8. PIUTANG REASURANSI a. Berdasarkan Reasuradur 3 0 J un i 20 1 7 R p '00 0 P iha k b e re la si R e a s ur a d u r lu a r ne g er i R u pia h M a ta u a n g a sin g Ju m la h r u p ia h 3 1 D esem b er 2 01 6 R p '0 00 - 8 2, 8 7 0 3 4 4, 2 1 3 4 2 7, 0 8 3 P iha k k et ig a R u p ia h R e a su r ad u r d a la m ne ge r i R e a su r ad u r lu a r n e ge r i Ju m la h r u p ia h 1 3 ,9 8 6 ,3 3 7 1 0 ,2 4 4 ,7 3 3 2 4 ,2 3 1 ,0 7 0 1 1, 8 3 9, 2 9 6 1 2, 7 0 7, 6 4 8 2 4, 5 4 6, 9 4 4 M a ta u a n g a s in g R e a su r ad u r d a la m ne ge r i R e a su r ad u r lu a r n e ge r i Ju m la h m at a u a ng a sin g 2 3 ,5 1 5 ,7 5 2 2 , 0 3 7 ,8 5 5 2 5 ,5 5 3 ,6 0 7 1 9, 2 2 6, 3 3 4 7, 5 3 9, 4 6 7 2 6, 7 6 5, 8 0 1 Ju m la h pi ha k k et iga 4 9 ,7 8 4 ,6 7 7 5 1, 3 1 2, 7 4 5 Ju m la h P iu ta n g R e as u r a ns i C a d a ng a n ke r u g ia n pe n ur un a n n ila i 4 9 ,7 8 4 ,6 7 7 5 1, 7 3 9, 8 2 8 J u m la h P iu ta n g R e a su r a n si - B e r sih 4 5 ,6 3 8 ,4 3 2 ( 4 ,1 4 6 ,2 4 5 ) ( 8 9 1, 7 5 0 ) 5 0, 8 4 8, 0 7 8 Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero), PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, PT Trinity Re Reinsurance Brokers, PT AIG Insurance Indonesia, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Marsh Reinsurance Brokers Indonesia, AON Benfield Indonesia dan lainnya. Reasuradur luar negeri terdiri dari First Capital Insurance Ltd, pihak berelasi, L.C.H (s) Pte Ltd, JLT Re, UIB Asia Reinsurance Brokers Pte Ltd, SAG Brokers (Hongkong) Limited, Allied World Assurance Company, Ltd dan lainnya. b. Berdasarkan Umur ( Hari ) 30 Juni 2017 Rp'000 31 Desember 2016 Rp'000 Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo 60 - 120 hari Jatuh tempo > 120 hari 22,589,205 7,813,554 19,381,918 35,713,539 7,657,407 8,368,882 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 49,784,677 51,739,828 Bersih 45,638,432 (4,146,245) 33 (891,750) 50,848,078 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 c. Berdasarkan Mata Uang 30 Juni 2017 Rp'000 31 Desember 2016 Rp'000 Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Dollar Hongkong Lainnya 20,862,921 28,104,660 813,119 3,977 24,629,813 26,418,945 538,493 152,219 358 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 49,784,677 51,739,828 (4,146,245) (891,750) Bersih 45,638,432 50,848,078 d. Berdasarkan Bisnis 30 Juni 2017 Rp'000 31 Desember 2016 Rp'000 Kebakaran Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya 34,662,796 1,764,498 143,807 205,714 13,007,862 45,741,109 2,331,021 2,786 229,627 3,435,285 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 49,784,677 51,739,828 (4,146,245) (891,750) Bersih 45,638,432 50,848,078 Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang reasuransi. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang reasuransi kepada pihak ketiga. 34 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 9. ASET REASURANSI Aset Reasuransi terdiri dari : 30 Juni 2017 R p'000 B agian reasurans i atas premi yang belum merupakan pendapatan Pihak berelasi Pihak ketiga B agian reasurans i atas est imasi liabilitas klaim Pihak berelasi Pihak ketiga J um lah 31 Desem ber 2016 Rp'000 43,678,904 304,221,941 36,957,945 226,709,789 68,819,579 438,744,315 75,823,100 363,888,562 855,464,739 703,379,396 Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan a. Berdasarkan Reasuradur 30 Ju ni 20 1 7 R p'0 00 P iha k b e re la si F ir st C a p ita l In su ra n c e L td W e n tw or th I ns ur a nc e C o m p a n y Ltd N e w lin e G r ou p B r it S yn d ic at e J um la h p iha k b e re la s i 3 1 D e se m be r 20 16 R p '00 0 2 8 ,71 7 ,0 09 1 4 ,85 5 ,3 53 10 5 ,8 08 7 33 4 3 ,67 8 ,9 04 27 , 65 0,4 39 9 , 21 2,1 50 9 0,3 41 5,0 15 36 , 95 7,9 45 P iha k k et iga B o w ri ng M a rs h L .C .H ( S ) P te Lt d P T Tr in ity R e R e in su ra n c e B ro ke r s G u y C a rp e nt er P T R e a su ra n si N a sion a l In do ne s ia M itr a U ta m a R e a sur a ns i P T R e a su ra n si In do n es ia U ta m a T ug u R e a su ra n si I nd on e sia U I B As ia R e ins ur a n c e B r o k e rs C e m e nt ha i C a p tive In su ra n c e P te L td A O N B e nf ie ld B ro k e r s G I C of In dia L a in n ya (m a sin g- m a s ing d i b a w a h R p 5 m i llia r) J um la h p iha k k e tiga 8 7 ,52 0 ,6 19 6 1 ,51 8 ,8 82 3 6 ,43 8 ,6 19 1 7 ,85 9 ,1 78 1 2 ,58 4 ,6 39 1 1 ,94 2 ,2 85 1 0 ,68 3 ,9 96 7 ,48 3 ,1 79 7 ,28 5 ,2 00 6 ,72 8 ,8 46 5 ,70 8 ,7 24 80 4 ,3 11 21 , 52 6,0 55 43 , 64 6,0 47 20 , 99 8,4 60 9 , 37 3,0 73 14 , 09 5,7 86 16 , 02 5,0 41 8 , 41 0,5 53 14 , 70 6,9 81 8 , 53 3,2 66 5 , 05 1,4 90 3 7 ,66 3 ,4 61 30 4 ,22 1 ,9 41 64 , 34 3,0 37 2 26 , 70 9,7 8 9 J um la h 34 7 ,90 0 ,8 45 2 63 , 66 7,7 3 4 35 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 b. Berdasarkan Bisnis 30 Juni 2017 Rp'000 Kebakaran Rangka kapal Rekayasa Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Kendaraan bermotor Lainnya Jumlah 31 Desember 2016 Rp'000 221,023,057 76,253,978 21,210,664 13,636,799 1,512,199 606,081 13,658,067 347,900,845 171,080,558 48,633,990 20,323,984 5,329,728 1,708,055 660,633 15,930,786 263,667,734 Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan lainnya adalah Energy, Liabilities, Credit Insurance & Bond, Burglary, Fidelity Guarantee, Cash in Safe, Cash in Cashier Box, Neon Sign, Travel Insurance, Money Insurance dan Heavy Equipment. Bagian reasuransi atas estimasi liabilitas klaim a. Berdasarkan Reasuradur 30 Juni 2017 Rp'000 Pihak berelasi First Capital Insurance Ltd Wentworth Insurance Company Ltd Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga L. C. H (s) Pte Ltd PT Simas Reinsurance Brokers PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Reasuransi Indonesia Utama Allied World Assurance Company Ltd PT Tugu Pratama Indonesia PT Asuransi Jasa Indonesia UIB Asia Reinsurance Brokers Pte Ltd PT Reasuransi Nasional Indonesia PT Trynity Re Reinsurance Brokers PT Mitra Utama Reasuransi GIC of India Guy Carpenter Partner Re PT Maskapai Reasuransi Indonesia 31 Desember 2016 Rp'000 52,232,727 16,586,852 68,819,579 60,843,601 14,979,499 75,823,100 121,897,396 54,940,637 32,718,367 22,577,615 21,482,561 21,324,043 18,552,380 17,865,710 16,993,958 15,290,358 13,437,909 9,600,898 7,631,138 5,527,271 3,845,850 110,339,367 8,265,604 21,738,157 21,517,780 21,714,832 22,067,569 11,747,280 19,528,990 9,821,051 9,883,238 12,091,053 6,787,168 5,649,129 55,058,223 438,744,315 507,563,894 82,737,344 363,888,562 439,711,662 Lainnya (masing-masing di bawah Rp 5 milliar) Jumlah pihak ketiga Jumlah 36 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 b. Berdasarkan Bisnis 30 Juni 2017 Rp'000 31 Desember 2016 Rp'000 Kebakaran Rangka kapal Rekayasa Pengangkutan Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Lainnya 160,091,720 219,892,215 65,785,480 3,540,327 5,396,895 1,557,204 51,300,053 179,602,732 115,565,864 73,806,591 12,278,336 2,631,121 854,181 54,972,837 Jumlah 507,563,894 439,711,662 Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai aset reasuransi pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016. 37 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 10. ASET TETAP 1 Januari 2017 Rp'000 Model revaluasi: Pemilikan langsung Tanah Bangunan Sub jumlah Penambahan Rp'000 Pengurangan Rp'000 - 30 Juni 2017 Rp'000 52,930,200 100,936,835 153,867,035 2,467,507 2,467,507 52,930,200 103,404,342 156,334,542 24,069,659 879,000 (1,029,345) 23,919,314 Model biaya: Pemilikan langsung Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Prasarana kantor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Sub jumlah Jumlah 34,693,180 7,008,454 2,688,729 - (214,842) - 37,167,067 7,008,454 1,600,000 67,371,293 221,238,328 3,567,729 6,035,236 (1,244,187) (1,244,187) 1,600,000 69,694,835 226,029,377 Model revaluasi: Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 5,448,546 2,554,265 14,255,984 1,329,177 (831,741) 14,753,420 24,431,146 1,293,915 3,244,837 285,727 (204,115) - 27,471,868 1,579,642 925,000 46,354,591 84,375 7,498,381 (1,035,856) 1,009,375 52,817,116 Model biaya: Akumulasi penyusutan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Prasarana kantor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah Tercatat 174,883,737 - 8,002,811 173,212,261 38 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 1 Januari 2016 Rp'000 Model revaluasi: Pemilikan langsung Tanah Bangunan Sub jumlah Penerapan Metode Revaluasi Penambahan Rp'000 31 Desember 2016 Rp'000 Pengurangan Rp'000 2,049,580 66,702,646 68,752,226 49,905,620 31,417,272 81,322,892 975,000 2,816,917 3,791,917 - 52,930,200 100,936,835 153,867,035 15,471,574 - 10,097,965 (1,499,880) 24,069,659 Model biaya: Pemilikan langsung Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Prasarana kantor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Sub jumlah Jumlah 28,813,550 - - 8,785,542 7,008,454 (2,905,912) - 34,693,180 7,008,454 1,600,000 45,885,124 114,637,350 81,322,892 25,891,961 29,683,878 (4,405,792) (4,405,792) 1,600,000 67,371,293 221.238.328 Model revaluasi: Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 10,739,407 (10,739,407) 5,448,546 - 5,448,546 8,614,667 - 6,409,841 (768,524) 14,255,984 17,988,751 - - 9,298,424 1,293,915 (2,856,029) - 24,431,146 1,293,915 614,124 37,956,949 (10,739,407) 310,876 22,761,602 (3,624,553) 925,000 46,354,591 76,680,401 92,062,299 Model biaya: Akumulasi penyusutan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Prasarana kantor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah Tercatat 174,883,737 Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta Selatan dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo tahun 2019 dan di Cikarang Bekasi dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo tahun 2026. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Penilaian atas nilai wajar aset tetap berupa tanah dan bangunan dilakukan oleh penilai independen yang telah teregistrasi di OJK, KJPP Nanang Rahayu & Rekan dengan laporan tertanggal 29 Januari 2016. Penilaian tanah dan bangunan menggunakan laporan per 31 Desember 2015. Berdasarkan laporan tersebut, penilaian dilakukan sesuai dengan Standar Penilai Indonesia (SPI) yang ditentukan berdasarkan transaksi terkini dalam ketentuan yang wajar dan peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang pedoman penilaian dan penyajian laporan penilaian aset di pasar modal. Metode penilaian 39 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 yang digunakan adalah pendekatan nilai pasar dan biaya. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 aset tetap, kecuali tanah dan aset tetap yang belum digunakan, telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 84.467.624 ribu kepada Reliance Insurance dan Lippo Insurance dan Rp 86.128.981 ribu kepada Lippo Insurance. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat komitmen kontraktual dalam perolehan aset tetap. Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016. Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut: 30 Juni 2017 Rp'000 Harga jual Nilai buku Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap 31 Desember 2016 Rp'000 563,058 (201,130) 918,492 (781,239) 361,928 137,253 11. ASET TAK BERWUJUD Merupakan nilai fasilitasi awal yang dibayarkan kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) untuk mempromosikan, memperkenalkan dan menjelaskan produk-produk asuransi milik Perusahaan kepada para nasabah bank di Indonesia dan nilai penjaminan yang diberikan oleh PT Panin Financial Tbk, selaku entitas induk dari Bank Panin, untuk menjamin kelangsungan perjanjian kerjasama antara Perusahaan dan Bank Panin tersebut. Nilai awal aset takberwujud sebesar Rp 916.197.600 ribu, termasuk PPN, yang akan diamortisasi selama 20 tahun sejak November 2016. 12. ASET LAIN-LAIN BERSIH 30 Juni 2017 Rp'000 31 Desember 2016 Rp'0 00 Piutang pihak berelasi Piutang bunga deposito dan obligasi Pajak dibayar dimuka Akumulasi dana program asuransi Piutang pegawai Piutang hasil penjualan barang-barang sisa klaim Lainnya 21,433,534 6,906,867 3,735,385 1,188,651 54,625,029 8,854,663 6,957,341 3,735,385 2,223,605 18,662 - 703,302 1,177,879 Jumlah 33,283,099 78,277,204 Piutang Pihak Berelasi Merupakan piutang yang berasal dari pengalihan aset dan liabilitas FII kepada Perusahaan. 40 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Akumulasi Dana Program Asuransi Merupakan pendanaan Perusahaan melalui PT Panin Dai-ichi Life Tbk, untuk memenuhi liabilitas imbalan pasca kerja. 13. UTANG KLAIM a. Berdasarkan Nasabah 30 Juni 2017 Rp'000 31 Desember 2016 Rp'000 Pihak ketiga 25,452,338 19,308,586 Jumlah Utang Klaim 25,452,338 19,308,586 b. Berdasarkan Bisnis 30 Juni 2017 Rp'000 Kebakaran Kendaraan bermotor Rangka kapal Kesehatan dan kecelakaan diri Lainnya Jumlah 7,018,286 6,816,382 718,902 523,730 10,375,038 25,452,338 31 Desember 2016 Rp'000 11,765,975 2,463,641 679,445 531,131 3,868,394 19,308,586 c. Berdasarkan Mata Uang 30 Juni 2017 Rp'000 Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Jumlah 14,281,385 10,719,314 451,639 25,452,338 41 31 Desember 2016 Rp'000 12,687,101 6,010,649 610,836 19,308,586 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 14. UTANG REASURANSI a. Berdasarkan Reasuradur 30 Ju ni 20 1 7 R p'0 00 31 De s em b er 2 01 6 R p'0 00 P ihak b erela si Rea s ur adu r lu ar neg er i Ru piah M ata u ang as ing J um lah - P ihak b erelas i 3,8 24 ,0 3 7 1 5,9 65 ,8 6 8 1 9,7 89 ,9 0 4 15 ,6 55 ,72 6 10 ,9 64 ,97 3 26 ,6 20 ,69 9 P ihak k et iga Ru p iah Reasu r ad u r dala m neger i Reasu r ad u r luar neger i Ju m lah Ru piah 9,0 47 ,7 7 0 1 8,8 75 ,7 4 8 2 7,9 23 ,5 1 8 15 ,3 29 ,60 6 4 ,9 09 ,45 7 20 ,2 39 ,06 3 M a ta u ang as ing Reasu r ad u r dala m neger i Reasu r ad u r luar neger i Ju m lah - M ata ua n g asing 3 3,0 87 ,2 0 1 22 0,7 25 ,9 1 3 25 3,8 13 ,1 1 4 39 ,4 21 ,67 6 49 ,2 78 ,82 4 88 ,7 00 ,50 0 J um lah - P ihak k etiga 28 1,7 36 ,6 3 2 1 08 ,9 39 ,56 3 J um lah U tan g Re asu ran si 30 1,5 26 ,5 3 6 1 35 ,5 60 ,26 2 Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero), PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, PT Trinity Re Reinsurance Brokers, PT Simas Reinsurance Brokers dan lainnya. Reasuradur luar negeri terdiri dari First Capital Insurance Ltd dan Wentworth Insurance Company Ltd, pihak berelasi, Aon Singapore (Broking Centre) Pte Ltd, Swiss Reinsurance Co, The TOA Reinsurance Company Ltd., Odyssey Reinsurance Company, UIB Asia Reinsurance Brokers Pte Ltd., dan lainnya. b. Berdasarkan Umur ( Hari ) 30 Juni 2017 Rp'000 31 Desember 2016 Rp'000 Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo > 60 hari 214,565,487 86,961,049 97,105,494 38,454,768 Jumlah 301,526,536 135,560,262 42 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 c. Berdasarkan Mata Uang 30 Juni 2017 Rp'000 31 Desember 2016 Rp'000 R upiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura R inggit Mal aysia Euro Yen Jepang Lainnya 31,747,554 263,315,939 5,951,962 369,432 61,690 70,982 8,977 35,894,788 97,326,521 2,280,121 45,407 13,359 66 Jumlah 301,526,536 135,560,262 d. Berdasarkan Bisnis 30 Juni 2017 Rp'000 31 Desember 2016 Rp'000 Kebakaran Rangka kapal Kesehatan dan kecelakaan diri Rekayasa Lainnya 173,893,046 83,378,710 16,885,282 7,052,637 20,316,861 96,454,365 17,957,521 1,780,050 8,673,912 10,694,414 Jumlah 301,526,536 135,560,262 15. UTANG PAJAK 30 Juni 2017 Rp'000 Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 4(2) 31 Desember 2016 Rp'000 3,163,600 4,593,514 228,010 1,761 73,820 8,060,705 43 - 5,856,469 140,870 33,324 6,030,663 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 16. LIABILITAS LAIN-LAIN 30 Juni 2017 Rp'000 31 Desember 2016 Rp'000 Utang pengembalian premi Lainnya 33,875,554 2,466,550 36,470,110 15,483,689 Jumlah 36,342,104 51,953,799 Utang Pengembalian Premi Merupakan utang kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk berupa selisih lebih antara premi asuransi kendaraan bermotor yang dibayarkan oleh pelanggan dengan jumlah aktual premi asuransi kendaraan bermotor yang diterbitkan oleh Perusahaan. Utang lain-lain ini tidak dikenakan bunga. 17. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 30 Juni 2017 Rp'000 Bonus k aryawan P endidik an P em asaran Jasa profesional Lainnya Jum lah 31 Desem ber 2016 Rp'000 12,373,370 8,414,666 6,326,915 1,861,167 2,830,678 31,806,796 29,370,237 7,940,166 3,262,917 475,000 5,811,184 46,859,504 18. UTANG SEWA PEMBIAYAAN Pada tanggal 31 Desember 2016, pembayaran minimum sewa pembiayaan berdasarkan jatuh tempo sebagaimana tercantum dalam perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut: Pembayaran minimum sewa pembiayaan 31 Desember 2016 Rp'000 Utang sewa pembiayaan Telah jatuh tempo dan sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai lima tahun Subjumlah dikurangi: beban bunga 41,611 41,611 (8,300) Nilai kini pembayaran minimum sewa 33,311 Jangka waktu sewa adalah 3 tahun dengan tingkat bunga efektif 8,3% per tahun. Semua utang sewa pembiayaan didenominasi dalam Rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah tetap. Pada tanggal 31 Maret 2017 Perusahaan telah melunasi seluruh utang sewa pembiayaan. 44 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 19. LIABILITAS ASURANSI Liabilitas asuransi terdiri dari: 3 0 Ju ni 2 01 7 Rp'00 0 Estimasi liab ilitas klaim P en dap atan p remi ditangguhkan Pih ak ketiga P remi b elu m meru pakan pen dap atan Pih ak berelasi Pih ak ketiga J umlah 31 Desember 2016 Rp '000 6 77,68 7,025 5 91,19 9,743 2 66,59 8,426 2 55,79 2,198 6 19,57 5,583 1,62 3,638 5 07,29 5,303 1,5 63,86 1,034 1,3 55,91 0,882 Estimasi Liabilitas Klaim Estimasi liabilitas klaim berdasarkan bisnis adalah sebagai berikut: 3 0 Ju n i 2 01 7 Rp '00 0 3 1 D esem ber 2 01 6 Rp '00 0 R angk a k apal K eb akaran K en daraan bermo to r P en gan gku tan K eseh atan dan kecelakaan d iri L ainn ya 2 2 4,91 4,2 02 2 0 3,78 2,7 52 9 1,85 7,6 76 1 4,70 9,7 63 1 2,94 8,2 70 1 2 9,47 4,3 61 1 17 ,62 5,03 9 2 22 ,79 5,05 7 74 ,24 8,87 9 21 ,54 4,80 1 10 ,53 0,25 9 1 44 ,45 5,70 8 J um lah 6 7 7,68 7,0 25 5 91 ,19 9,74 3 Dalam estimasi liabilitas klaim termasuk estimasi atas klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan masing-masing sebesar Rp 29.291.655 ribu pada tanggal 30 Juni 2017 dan Rp 22.137.427 ribu pada 31 Desember 2016. Pendapatan Premi Ditangguhkan Akun ini merupakan premi diterima di muka yang berasal dari penutupan polis dengan periode pertanggungan lebih dari satu tahun. Polis tersebut tidak mempunyai komponen deposit dan hanya memberikan proteksi dan Perusahaan mempunyai opsi untuk membatalkan kontrak asuransi atau melakukan penyesuaian atas klausul kontrak. 45 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 a. Berdasarkan Nasabah 30 Juni 2017 Rp'000 Pihak ketiga PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Olympindo Multi Finance PT Verena Multi Finance Tbk Mitra Iswara Rorimpandey PT Bunga Matahari Digital PT Bank Permata Tbk Marsh Indonesia Nusantara Insurance Broker & Consultan PT Bank ANZ Indonesia PT Sarana Global Finance Indonesia PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk PT BPR Andalan Favorit Perdana Lainnya (masing-masing di bawah Rp 100 juta) 31 Desember 2016 Rp'000 153,306,021 72,034,206 10,131,283 4,180,461 1,661,882 1,659,214 1,215,963 1,161,728 1,015,222 890,493 658,587 534,400 179,639 171,142,927 53,971,358 1,872,602 59,084 1,159,989 1,387,438 844,247 1,166,217 17,969,327 24,188,336 Jumlah pihak ketiga 266,598,426 255,792,198 Jumlah 266,598,426 255,792,198 b. Berdasarkan Bisnis 30 Juni 2017 Rp'000 31 Desember 2016 Rp'000 Kendaraan bermotor Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Lainnya 191,019,716 70,081,456 3,030,604 2,466,650 182,436,838 69,659,715 3,247,529 448,116 Jumlah 266,598,426 255,792,198 46 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Premi Belum Merupakan Pendapatan a. Berdasarkan Nasabah 30 Juni 2017 Rp'000 Pihak berelasi First Capital Insurance Ltd Jumlah pihak berelasi 31 Desember 2016 Rp'000 - Pihak ketiga PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Marsh Indonesia PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Mitra, Iswara & Rorimpandey PT Olympindo Multi Finance PT AON Indonesia Tbk Asia Pasific Fiber PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk KBRU Insurance Brokers Talisman Insurance Brokers PT Bank Central Asia Tbk PT Cahaya Fajar Kaltim PT BPR Olympindo Primadana PT Lestari Cipta Hokindo L. C. H. (S) Pte Ltd Tri Dharma Proteksi Lainnya (masing-masing dibawah Rp 5 miliar) Jumlah pihak ketiga Jumlah 95,113,215 89,095,020 53,233,916 20,709,583 13,873,044 12,394,656 8,407,684 7,925,136 6,255,523 4,850,121 3,129,053 1,971,851 1,314,384 156,604 - 84,338,191 35,553,712 38,230,950 46,530,349 14,410,576 20,937,741 6,721,587 12,919,283 3,525,373 5,895,218 12,362,589 33,440,345 8,484,604 301,145,792 619,575,583 619,575,583 183,944,785 507,295,303 508,918,941 b. Berdasarkan Bisnis 3 0 Ju ni 2 01 7 R p'0 00 K e b a ka ra n K e n da r a an be r m o to r R a ngk a K a p a l K e se h a ta n da n ke c e la ka a n d iri P en ga n gku ta n L a inn ya J um la h 2 77 ,93 1,52 9 1 88 ,41 9,18 4 78 ,27 3,17 7 28 ,99 6,46 4 4 ,52 1,17 9 41 ,43 4,05 1 6 19 ,57 5,58 3 47 1,623,638 1,623,638 3 1 D e se m be r 2 01 6 R p '0 00 2 22 ,1 1 2,85 8 1 75 ,8 1 4,25 1 49 ,7 7 4,01 1 15 ,4 3 7,49 0 3 ,5 2 8,09 1 42 ,2 5 2,24 0 5 08 ,9 1 8,94 1 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Premi belum merupakan pendapatan lainnya adalah Machinery Breakdown Insurance, Public Liability Insurance, Comprehensive General liability, Advance Payment Bond, Cash in Safe, Cash in Cashier Box, Oil & Gas, Contractor All Risk, Erection All Risk dan Heavy Equipment. 20. MODAL SAHAM Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2017 Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase Kepemilikan % Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Rp'000 Fairfax Asia Limited PT Bank Pan Indonesia Tbk Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 4,001,242,013 388,000,000 612,310,503 80.00 7.76 12.24 400,124,201 38,800,000 61,231,050 Jumlah 5,001,552,516 100.00 500,155,252 31 Desember 2016 Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase Kepemilikan % Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Rp'000 Fairfax Asia Limited PT Bank Pan Indonesia Tbk Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 4,001,242,013 388,000,000 612,310,503 80.00 7.76 12.24 400,124,201 38,800,000 61,231,050 Jumlah 5,001,552,516 100.00 500,155,252 Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah saham biasa yang memberikan hak satu suara per saham dan berpartisipasi dalam dividen. 21. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan kelebihan di atas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue) dan pelaksanaan waran dengan rincian sebagai berikut: Rp'000 Saldo 1 Januari 2015 106,958,039 Tambahan modal disetor yang berasal dari pertukaran saham PI menjadi saham Perusahaan dalam rangka penggabungan usaha 156,118,059 Saldo 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 263,076,098 48 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 22. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM 2017 Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 23 tanggal 16 Mei 2017 dari Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta telah ditetapkan sebagai berikut: a. Sejumlah Rp 3.000.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. b. Pembagian dividen tunai sebesar Rp 40.012.420 ribu atau Rp 8 per saham. Pada tanggal 12 Juni 2017, seluruh dividen tunai tersebut telah dibayarkan kepada pemegang saham. 2016 Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 46 tanggal 23 Juni 2016 dari Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta telah ditetapkan sejumlah Rp 3.000.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. 23. PENDAPATAN PREMI 30 Juni 2017 Potongan premi Premi bruto Kebakaran Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya Jumlah 362,334,495 209,656,392 105,761,777 24,301,628 159,006,581 861,060,874 Bagian reasuransi (11,241, 740) (23,550, 348) (2,612, 116) (2,134, 945) (539, 028) (40,078, 177) (292,028,658) (729,967) (19,653,378) (6,000,494) (144,476,722) (462,889,219) Pendapatan premi asuransi neto 59,064,098 185,376,077 83,496,283 16,166,189 13,990,831 358,093,478 Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Kendaraan bermotor Pengangkutan Lainnya Jumlah Jumlah (60,591,212) (13,570,074) (13,780,715) (1,338,616) (30,456,395) (119,737,012) 741,323,863 49 (40,078, 177) 54,868,381 8,307,071 (54,552) 124,746 26,504,280 89,749,926 (373,139,293) (5,722,831) (5,263,003) (13,835,267) (1,213,870) (3,952,115) (29,987,086) 328,106,392 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 30 Juni 2016 Potongan premi Premi bruto Kebakaran Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya Jumlah 215,928,816 181,790,656 98,069,992 12,601,125 39,851,980 548,242,569 Bagian reasuransi (5,877, 839) (25,146, 543) (3,048, 289) (858, 867) (269, 649) (35,201, 187) (169,940,132) (2,986,646) (18,941,439) (1,579,141) (38,144,641) (231,591,999) Pendapatan premi asuransi neto 40,110,845 153,657,467 76,080,264 10,163,117 1,437,690 281,449,383 Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Kendaraan bermotor Pengangkutan Lainnya Jumlah (46,507,921) (13,096,952) (291,656) (671,478) (12,036,285) (72,604,292) Jumlah 475,638,277 (35,201, 187) 52,445,059 9,817,663 303,490 62,385 15,169,450 77,798,047 (153,793,952) 5,937,138 (3,279,289) 11,834 (609,093) 3,133,165 5,193,755 286,643,138 Rincian pendapatan premi bruto dari pihak berelasi untuk 30 Juni 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2017 Rp'000 PT PT PT PT PT PT PT PT Bank Pan Indonesia Tbk Clipan Finance Indonesia Tbk Bank Panin Dubai Syariah Tbk Verena Multi Finance Tbk Panin Sekuritas Paninvest Tbk Panin Asset Man agement Panin Dai-ichi Life Tbk Jumlah 50 30 Juni 2016 Rp'000 - 148,173,734 43,698,582 4,586,227 1,144,489 287,362 16,604 159,657 62,877 - 198,129,532 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 24. BEBAN KLAIM 30 Juni 2017 Klaim bruto Rp'000 Klaim reasuransi Rp'000 Kendaraan bermotor Kesehatan d an kecelakaan diri Kebakaran Peng ang ku tan Lainnya Sub Jumlah 89,35 7,304 51,36 0,861 70,87 6,810 4,12 1,518 50,50 8,906 266,22 5,400 200,7 32 (149,2 31 ) (51,497,6 04 ) (400,5 10 ) (45,289,5 71 ) (97,136,1 84 ) Perubahan liabiltas asuransi Kendaraan bermotor Kesehatan d an kecelakaan diri Kebakaran Peng ang ku tan Lainnya Sub Jumlah 17,59 2,063 3,63 1,269 (14,62 2,197) (7,85 7,525) 91,50 5,119 90,24 8,729 (2,749,0 40 ) (1,194,7 82 ) 15,111,5 55 9,773,5 22 (92,551,2 59 ) (71,610,0 04 ) Jumlah Bersih Rp'000 89, 558,0 37 51, 211,6 30 19, 379,2 05 3, 721,0 08 5, 219,3 35 169, 089,2 15 14, 843,0 23 2, 436,4 87 489,358 1, 915,9 97 (1, 046,1 40 ) 18, 638,7 24 187, 727,9 40 3 0 Ju ni 2 01 6 Klaim bru to Rp '0 00 Ken daraan b ermo to r Kesehatan d an kecelak aan diri Keb akaran Peng ang ku tan Lai nn ya Su b J u mlah Perub ahan liab iltas asu rans i Ken daraan b ermo to r Kesehatan d an kecelak aan diri Keb akaran Peng ang ku tan Lai nn ya Su b J u mlah 9 8, 92 4,9 61 5 4, 68 1,3 84 2 5, 64 9,5 35 4, 94 5,7 5 9 5, 19 3,5 6 3 18 9, 39 5,2 0 2 3, 47 1,4 8 7 (1, 90 8,8 9 4) 2 1, 58 4,8 88 (4, 04 0,2 8 9) (6, 47 9,7 5 6) 1 2, 62 7,4 36 Jumlah Klaim reasu rans i Rp '0 00 Bersih Rp'00 0 (99 0, 39 8) (43 7, 89 8) (9, 18 7, 96 0) (3, 50 0) (2, 01 2, 25 1) (1 2, 63 2, 00 7) 97 ,9 34 ,56 3 54 ,2 43 ,48 6 16 ,4 61 ,57 5 4 ,9 42 ,25 9 3 ,1 81 ,31 2 1 76 ,7 63 ,19 5 85 4, 99 9 (2 8, 30 1) (1 8, 27 6, 51 8) (87 0, 08 6) 4, 83 0, 10 4 (1 3, 48 9, 80 2) 4 ,3 26 ,48 6 (1 ,9 37 ,19 5) 3 ,3 08 ,37 0 (4 ,9 10 ,37 5) (1 ,6 49 ,65 2) (8 62 ,36 6) 1 75 ,9 00 ,82 9 51 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Rincian klaim bruto dari pihak berelasi untuk 30 Juni 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2017 R p'000 PT PT PT PT PT PT PT Ba nk P an Indone sia Tbk Clipan Finance I ndonesia Tbk Ba nk P anin Duba i S ya riah Tbk Ver ena M ulti Financ e Tbk Pa nin Sekur itas Pa nin Asset M an ageme nt Pa nin Da i-ichi Life Tbk Jum lah 30 Juni 2016 Rp'000 - 81,733,616 18,073,054 1,554,494 347,768 87,286 8,294 2,220 - 101,806,732 25. HASIL INVESTASI Bunga deposito berjangka, reksadana dan obligasi Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari nilai wajar surat berharga Keuntungan penjualan surat berharga Keuntungan selisih kurs mata uang asing Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Dividen saham PT Asuransi Maipark Indonesia Lainnya 30 Juni 2017 30 Juni 2016 Rp'000 Rp'000 47,791,936 93,628,493 (4,867,870) 6,122,721 3,088,501 29,750 Jumlah 52,165,037 26. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN – BERSIH 30 Juni 2017 30 Juni 2016 Rp'000 Rp'000 Hasil administrasi polis Jasa giro Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Lainnya 2,192,483 340,100 2,327,284 259,844 696,404 1,971,391 (5,600,849) 8,757,694 Jumlah 5,200,378 5,743,973 52 2,895,119 5,339,955 20,311 (130,495) 2,967,095 104,720,478 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 27. BEBAN KOMISI NETO Kendaraan bermotor Kesehatan dan Kecelakaan diri Pengangkutan Kebakaran Lainnya Jumlah 30 Juni 2017 30 Juni 2016 Rp'000 Rp'000 23,064,287 1,670,520 1,090,277 (3,413,329) (5,233,621) 17,178,134 20,036,630 2,159,704 856,391 (3,436,266) (1,141,376) 18,475,083 28. BEBAN USAHA 30 Juni 2017 30 Juni 2016 Rp'000 Rp'0 00 Tenaga kerja Gaji dan upah Tunjangan hari raya dan bonus Imbalan p asca kerja Proteks i & dan a Tunjangan PPh karyaw an Pend id ikan dan pelatihan Lembur Seragam k aryaw an Beban kes ehat an Lainnya J umlah T enaga Kerj a 3 8, 84 0, 412 1 6, 06 3, 012 7, 05 9, 169 5, 52 4, 344 4, 12 5, 000 1, 68 6, 243 71 0, 050 11 2, 930 1 3, 945 26 5, 913 7 4, 40 1, 018 32,091, 346 15,622, 500 7,362, 458 3,857, 496 8,250, 000 9,931, 983 1,465, 833 456, 325 82, 902 1,320, 833 80,441, 676 Penyus ut an (C atatan 10) Sew a Penyis ihan k erug ian p enuru nan n ilai Pemasaran J asa profes ional Telepon, teleks dan faks imili Perj alanan Perbaikan dan pemeli haraan Perlengkapan kan to r Lainnya 7, 49 8, 381 4, 68 8, 923 4, 26 6, 535 3, 54 3, 963 3, 17 8, 583 1, 81 2, 249 77 6, 067 60 4, 782 35 6, 033 1 1, 48 5, 493 9,065, 694 4,042, 446 (12,230, 986) 5,394, 313 2,149, 854 1,302, 501 410, 741 439, 915 99, 958 7,426, 316 112, 61 2, 027 98,542, 428 J umlah 53 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 29. PAJAK PENGHASILAN Beban (manfaat) pajak terdiri dari: P aj ak kin i P aj ak tang gu han 3 0 J uni 2017 30 J uni 2016 R p'00 0 R p'00 0 4 ,5 02 ,40 5 1 ,4 82 ,52 9 5 ,9 84 ,93 4 9 ,3 72 ,87 1 9 ,3 72 ,87 1 Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: 54 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Laba sebelum pajak menurut laporan l aba rugi dan pengha silan komprehensif lain konsol idasi an 30 Juni 2017 30 Jun i 2016 Rp'000 R p'000 67,953,706 104,189,249 5,696,164 (15,894,322) (19,271) 4,266,535 3,193,328 (10,574,217) (8,586,222) (200,000) (12,230,986) 198,376 (31,393,049) Perbedaan t empore r: B eba n imbala n pasca kerja P re mi ya ng belum merupa kan pendapat an P em bayaran pokok SGU P enyisihan kerugian penuruna n nilai C ada ngan IBNR P enyusutan tet ap S GU Jum la h (2,757,566) Perbedaan ya ng tida k dapat dipe rhitungka n menurut fiskal: Tunjangan asura nsi karyawan P em eliharaan ke ndaraan P enyusutan As et Tetap Kes ejahteraan karyawan B eba n Pajak B agian laba be rsih perusaha an asosiasi Jasa giro B unga deposito, reks ada na dan obl igasi Keunt ungan penjua lan obl igasi Lain-la in Jum la h Laba (Rugi) Kena Pajak Be ban pajak kini dengan t arif 25% Dikurangi pemba yaran pajak di m uka Pasa l 25 Uta ng Pajak Kini (P ajak Diba yar Dimuka) 55 13,945 125,719 107,199 17,996 - 667,557 73,485 208,914 82,902 - (340,099) 130,495 (259,218) (10,997,143) (36,794,793) 680,659 (47,186,517) (96,968,810) (4,809,833) (19,722) (100,894,230) 18,009,623 (28,098,030) 4,502,405 - 4,502,405 (5,662,939) (5,662,939) P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Pajak Tangguhan Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut: Dikreditkan (dibebankan) ke laba/rugi Rp '000 30 Jun 2017 Rp '000 12,087,350 1,424,041 13, 511,391 881,230 273,496 1, 154,726 6,524,581 (160,416) 798,332 (4,818) 7, 322,913 (165,234) (1,742,462) 683,710 8,780,258 (133,657) (3,973,581) (5, 716,043) 683,710 8, 780,258 (133,657) 26,920,594 (1,482,530) 25, 438,064 1 Jan 2016 Rp '000 Dikreditkan (dibebankan) ke laba/rugi Rp '000 Dikreditkan ke penghasilan komprehensif lainnya Rp '000 1 Jan 2017 Rp '000 Liabilitas imbalan pasca kerja Cadangan kerugian penurunan nilai Klaim yang terjadi namun belum dilaporkan Aset sewa pembiayaan Premi yang belum merupakan pendapatan Biaya yang masih harus dibayar Rugi fiskal Penyusutan dan amortisasi Aset (liabilitas) pajak tangguhan bersih Liabilitas imbalan pasca kerja Cadangan kerugian penurunan nilai Klaim yang terjadi namun belum dilaporkan Aset sewa pembiayaan Premi yang belum merupakan pendapatan Biaya yang masih harus dibayar Rugi fiskal Penyusutan dan amortisasi Aset (liabilitas) pajak tangguhan bersih 16,163,659 (5,437,409) 3,892,790 (3,099,653) 2,503,256 (138,135) (3,915,588) (115,779) 8,780,258 276,502 18,390,203 2,838,059 388,495 Pengalihan dari FII Rp '000 31 Des 2016 Rp '000 972,605 12,087,350 - 88,093 881,230 3,031,101 (22,281) - 990,224 - 6,524,581 (160,416) (690,459) - 2,863,585 683,710 (1,742,462) 683,710 8,780,258 (133,657) 388,495 (294,380) 5,303,837 26,920,594 30. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat Pihak Berelasi Sejak Oktober 2016: a. Fairfax Asia Limited (FAL) adalah pemegang saham Perusahaan. b. Fairfax Insurance Indonesia (FII) adalah pihak berelasi yang pemegang sahamnya sama dengan Perusahaan. c. First Capital Insurance Ltd (FCI) dan Wentworth Insurance Company Ltd (WIC) merupakan perusahaan yang tergabung dalam kelompok usaha Fairfax Financial Holdings Limited. 56 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Sebelum Oktober 2016: a. PT Paninvest Tbk (Paninvest), PT Panin Financial Tbk (Panin Financial) dan PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) adalah pemegang saham Perusahaan. b. Pihak berelasi yang pemegang saham utamanya sama dengan Perusahaan, yaitu: PT Panin Sekuritas Tbk (Panin Sekuritas), PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI), PT Laksayudha Abadi (Laksayudha), PT Terminal Builders, PT Amana Jaya, PT Verena Multi Finance Tbk (VMF), PT Panin Dai-chi Life Tbk, PT Bank Panin Syariah Tbk (BPS), PT Panin Asset Management dan Famlee Invesco. Transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi, yang meliputi antara lain: a. Pada periode 30 Juni 2016 CFI, VMF, BPS, Bank Panin dan Panin Asset Management mengasuransikan agunan kredit milik nasabahnya pada Perusahaan. Perusahaan juga mereasuransikan kepada FCI dan WIC untuk periode 30 Juni 2017. Berikut adalah transaksi pihak berelasi yang disajikan dalam persentase (Catatan 7, 8, 9, 14, 19, 23 dan 24). Perbandingan dengan jumlah aset Piutang premi Piutang reasuransi Premi yang belum merupakan pendapatan porsi reasuransi Estimasi liabilitas klaim porsi reasuransi Perbandingan dengan jumlah liabilitas Utang reasuransi Premi yang belum merupakan pendapatan 30 Juni 31 Desember 2017 2016 0.01% - 0.01% 1.14% 1.08% 1.80% 2.21% 0.98% 1.59% - 0.10% 30 Juni 30 Juni 2017 2016 Perbandingan dengan jumlah pendapatan premi bruto - 36.14% Perbandingan dengan jumlah beban klaim bruto - 53.75% b. Perusahaan menggunakan jasa kustodian Bank Panin. Beban yang dibayar atas transaksi tersebut pada tanggal 30 Juni 2016 sebesar Rp 103.699 ribu atau meliputi 0,11% dari jumlah beban usaha (Catatan 27). c. Perusahaan mengasuransikan karyawannya pada Panin Dai-chi Life. Jumlah premi yang dibayar sebesar Rp 3.857.496 ribu atau meliputi 3,91% dari jumlah beban usaha untuk periode 30 Juni 2016 (Catatan 27). 57 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 d. Perusahaan menyewa ruang kantor dari pihak berelasi yang meliputi 3,23% dari jumlah beban usaha pada tanggal 30 Juni 2016 (Catatan 27), dengan rincian sebagai berikut: 30 Juni 2016 PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Terminal Builders PT Paninvest Tbk 2,008,936 1,291,446 166,000 Jumlah 3,466,382 31. INFORMASI SEGMEN Perusahaan melaporkan segmen-segmen berdasarkan bisnis asuransi, yaitu: 1. Kendaraan bermotor 2. Kesehatan dan kecelakaan diri 3. Kebakaran 4. Pengangkutan 5. Lain-lain 58 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Berikut ini adalah segmen operasi berdasarkan bisnis asuransi: 30 Juni 2017 Kendaraan bermotor Rp'000 Pendapatan Premi neto Perubahan bruto liabilitias premi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas premi Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan Penghasilan lain-lain bersih yang tidak dapat dialokasikan Jumlah pendapatan Beban Klaim neto Perubahan bruto liabilitas asuransi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas asuransi Beban usaha Beban komisi neto Jumlah beban Kesehatan dan Kecelakaan diri Rp'000 185,376,077 (13,780,715) Kebakaran Rp'000 Pengangkutan Rp'000 Jumlah Rp'000 13,990,831 (30,456,395) 358,093,478 (119,737,012) 89,749,926 52,165,037 83,496,283 (13,570,074) 59,064,098 (60,591,212) (54,552) 8,307,071 54,868,381 124,746 26,504,280 171,540,810 78,233,280 53,341,267 14,952,319 10,038,717 5,200,378 385,471,807 89,558,037 17,592,063 51,211,630 3,631,269 19,379,205 (14,622,197) 3,721,008 (7,857,525) 5,219,335 91,505,119 169,089,215 90,248,729 (2,749,040) (1,194,782) 15,111,555 9,773,522 (92,551,259) 1,670,520 55,318,637 (3,413,329) 16,455,234 1,090,277 6,727,282 (5,233,621) (1,060,426) (71,610,004) 112,612,027 17,178,134 317,518,101 23,064,287 127,465,347 16,166,189 (1,338,616) Lainnya Rp'000 Laba sebelum pajak Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan Laba bersih Jumlah penghasilan komprehensif lain periode berjalan setelah pajak Jumlah laba komprehensif Aset dan Liabilitas Aset segmen Piutang premi Cadangan kerugian penurunan nilai piutang premi Piutang reasuransi Cadangan kerugian penurunan nilai piutang reasuransi Aset reasuransi Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah aset Liabilitas segmen Utang klaim Utang reasuransi Liabilitas asuransi Estimasi Liabilitas Klaim Pendapatan premi ditangguhkan Premi yang belum merupakan pendapatan Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Jumlah liabilitas Informasi Segmen Lainnya (yang tidak dapat dialokasikan) Pengeluaran modal Penyusutan 67,953,706 (5,984,934) 61,968,772 21,317,525 83,286,297 51,689,338 23,819,710 166,588,737 6,747,900 1,764,498 143,807 34,662,796 205,714 (5,215,270) 13,007,862 (5,215,270) 49,784,677 6,002,976 15,194,003 381,114,777 5,052,526 (4,146,245) 448,100,457 (4,146,245) 855,464,739 59,456,812 39,157,520 582,366,310 12,006,140 585,869,913 2,555,393,310 3,834,250,005 6,816,382 - 523,730 16,885,282 7,018,286 173,893,046 11,093,940 110,748,208 25,452,338 301,526,536 91,857,676 191,019,716 188,419,184 12,948,270 3,030,604 28,996,464 203,782,752 70,081,456 277,931,529 14,709,763 4,521,179 354,388,564 2,466,650 119,707,227 677,687,025 266,598,426 619,575,583 478,112,958 62,384,350 732,707,069 19,230,942 598,404,589 136,377,719 2,027,217,627 - 134,123,109 382,968,794 6,035,236 7,498,381 59 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 30 Juni 2016 Kendaraan bermotor Rp'000 Pendapatan Premi neto Perubahan bruto liabilitias premi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas premi Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan Penghasilan lain-lain bersih yang tidak dapat dialokasikan Jumlah pendapatan Beban Klaim neto Perubahan bruto liabilitas asuransi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas asuransi Beban usaha Beban komisi neto Jumlah beban Kesehatan dan Kecelakaan diri Rp'000 153,657,467 (291,656) Kebakaran Rp'000 Pengangkutan Rp'000 Jumlah Rp'000 1,437,690 (12,036,285) 281,449,383 (72,604,292) 77,798,047 104,720,478 76,080,264 (13,096,952) 40,110,845 (46,507,921) 303,490 9,817,663 52,445,059 62,385 15,169,450 153,669,301 72,800,975 46,047,983 9,554,024 4,570,855 5,743,973 397,107,589 97,934,563 3,471,487 54,243,486 (1,908,894) 16,461,575 21,584,888 4,942,259 (4,040,289) 3,181,312 (6,479,756) 176,763,195 12,627,436 854,999 (28,301) (13,489,802) 98,542,428 18,475,083 292,918,340 20,036,630 122,297,679 2,159,704 54,465,995 10,163,117 (671,478) Lainnya Rp'000 (18,276,518) (870,086) 4,830,104 (3,436,266) 16,333,679 856,391 888,275 (1,141,376) 390,284 Laba sebelum pajak Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan Laba bersih Jumlah penghasilan komprehensif lain periode berjalan setelah pajak Jumlah laba komprehensif Aset dan Liabilitas Aset segmen Piutang premi Cadangan kerugian penurunan nilai piutang premi Piutang reasuransi Cadangan kerugian penurunan nilai piutang reasuransi Aset reasuransi Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah aset Liabilitas segmen Utang klaim Utang reasuransi Liabilitas asuransi Estimasi Liabilitas Klaim Pendapatan premi ditangguhkan Premi yang belum merupakan pendapatan Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Jumlah liabilitas Informasi Segmen Lainnya (yang tidak dapat dialokasikan) Pengeluaran modal Penyusutan 104,189,249 (9,372,871) 94,816,378 8,284,602 103,100,980 19,599,155 6,482,616 121,389,731 3,602,793 35,491,493 186,565,788 654,365 459,057 6,671,905 141,160 (2,316,303) 1,348,832 (2,316,303) 9,275,319 5,939,941 13,876,193 205,644,157 1,268,493 (823,874) 103,870,343 (823,874) 330,599,127 26,193,461 20,817,866 333,705,793 5,012,446 137,570,491 2,436,050,599 2,959,350,656 1,036,483 2,454,197 481,520 2,854,624 148,871 118,164,566 11,818 (1,568,650) 27,504 31,500,938 1,706,196 153,405,675 69,277,755 203,460,263 158,397,512 11,766,902 3,265,091 26,721,620 84,409,699 71,327,343 194,434,611 2,854,560 3,719,768 84,077,827 348,468 38,087,054 252,386,743 278,401,165 421,360,565 434,626,210 45,089,757 468,485,090 5,017,496 154,041,791 151,162,180 1,258,422,524 6,342,378 9,065,694 60 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 32. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 30 J uni 2017 M at a U a n g A sin g A s et K a s d a n b an k In v es t asi P iu ta n g p r em i P iu ta n g r ea su r an s i P iu ta n g h a s il in v e s ta si A se t r ea s u r an s i P re m i b e lu m m er u p a k an p e n d ap a ta n E s tim as i lia b ilit as k l aim US D SG D US D US D SG D E UR GB P HK D JPY AU D CH F MYR CN Y US D JPY SG D E UR CH F US D 1 ,2 1 5 ,5 1 5 .1 9 8 6 ,8 5 2 .8 4 2 ,7 9 3 ,9 6 8 .0 0 2 0 , 0 2 0 ,8 9 5 .7 9 7 8 2 ,4 9 6 .8 0 1 2 ,4 7 9 .8 2 8 9 .0 5 3 4 3 .4 7 8 8 1 ,2 1 9 .2 2 1 ,6 2 6 .6 4 2 2 .6 9 1 4 1 ,3 4 9 .0 2 9 ,5 5 9 .5 1 2 ,1 1 0 ,1 1 7 .8 5 1 0 ,9 6 3 .4 3 8 4 ,7 8 2 .4 9 1 5 3 .9 2 2 7 .1 8 7 3 3 .9 3 1 6 ,1 8 9 ,4 4 6 .8 2 8 3 2 ,9 7 5 .1 9 3 7 ,2 1 2 ,8 5 9 .7 9 2 6 6 ,6 5 8 ,3 1 1 7 ,5 0 4 ,6 5 3 1 8 5 ,6 3 3 1 ,5 0 2 587 1 0 5 ,7 5 5 1 6 ,3 5 0 311 4 3 9 ,5 6 0 1 8 ,6 7 0 2 8 ,1 0 4 ,6 6 0 1 ,3 1 6 8 1 3 ,1 1 9 2 ,2 9 0 372 9 ,7 7 5 AU D CH F CN Y E UR JPY MYR SG D US D E UR SG D US D 3 3 1 .9 2 5 9 .2 6 7 2 .4 2 1 2 ,3 3 1 .9 9 8 2 8 ,2 8 7 .5 8 9 9 ,3 6 0 .9 4 5 6 8 ,7 6 6 .8 6 1 8 , 8 4 6 ,8 3 1 .7 4 3 3 ,5 7 9 .1 2 1 ,6 2 3 ,6 7 9 .5 0 2 2 , 4 6 8 ,4 4 0 .2 6 3 ,3 3 6 812 141 1 8 3 ,4 3 4 9 9 ,4 0 3 3 0 8 ,9 8 8 5 ,4 5 4 ,8 4 4 2 5 1 ,0 2 0 ,9 5 2 4 9 9 ,8 6 7 1 5 ,6 0 8 ,1 8 7 2 9 9 ,3 0 2 ,0 9 3 9 3 0 ,5 8 0 ,2 0 1 US D SG D E UR JPY MYR CH F AU D CN Y US D SG D E UR HK D JPY AU D CN Y CH F US D SG D E UR HK D JPY MYR CH F GB P US D SG D SG D E UR HK D 1 9 , 7 6 9 ,9 4 8 .1 3 6 2 0 ,6 0 0 .4 7 4 ,1 4 7 .3 0 5 9 1 ,4 6 5 .5 4 1 1 8 ,7 9 7 .9 8 1 0 .2 6 8 5 6 .9 4 1 1 4 .5 0 1 4 ,8 9 5 .6 8 8 9 .8 2 3 1 .5 5 4 .2 6 3 ,7 3 9 .5 5 0 .5 2 1 4 .1 6 0 .0 4 1 2 7 ,8 9 0 .1 2 3 ,3 3 8 .5 3 5 9 4 .1 3 9 8 .7 4 5 1 4 .3 3 4 2 9 .2 7 0 .1 4 0 .3 5 8 0 4 ,8 1 3 .7 2 4 7 ,0 9 1 .6 0 2 7 .6 7 9 .4 3 1 3 2 .4 2 2 6 3 ,3 1 5 ,9 3 9 5 ,9 5 1 ,9 6 2 6 1 ,6 9 0 7 0 ,9 8 2 3 6 9 ,4 3 2 141 8 ,6 1 3 224 1 9 8 ,3 9 6 861 469 7 449 5 28 1 1 ,7 0 3 ,3 6 8 3 2 ,0 1 9 8 ,8 3 8 169 62 1 ,3 3 5 2 6 1 0 ,7 1 9 ,3 1 4 4 5 1 ,6 3 9 265 140 226 AU D CH F CN Y E UR GB P JPY MYR SG D US D E UR SG D US D 5 4 6 .9 0 2 6 0 .2 4 6 ,4 9 0 .4 1 1 7 ,1 7 6 .2 5 3 8 .4 4 1 ,0 5 4 ,5 6 0 .1 9 1 0 4 ,9 1 4 .9 2 6 1 8 ,3 9 4 .2 3 1 9 , 2 7 0 ,7 4 9 .3 5 3 5 ,6 1 8 .8 0 1 ,6 3 9 ,8 2 5 .1 3 2 3 , 9 9 2 ,8 7 3 .4 9 5 ,4 9 7 3 ,5 6 5 1 2 ,6 7 6 2 5 5 ,4 9 1 648 1 2 6 ,5 5 8 3 2 6 ,2 5 9 5 ,9 3 0 ,8 0 3 2 5 6 ,6 6 7 ,1 1 1 5 3 0 ,2 3 0 1 5 ,7 6 3 ,3 9 3 3 1 9 ,6 0 9 ,0 6 8 8 8 2 ,1 2 7 ,8 7 8 J u m l ah A s e t L iab i lita s U t an g r ea s u r an s i U t an g p a ja k U t an g k o m is i U t an g k la im U t an g la in - la in Lia b ili tas asu r a n s i P re m i b e lu m m er u p a k an p e n d ap a ta n E s tim as i lia b ilit as k l aim E k u iv a le n R p '0 0 0 J u m l ah L ia b ilit as J u m l ah A s e t B e rs i h 4 8 ,4 5 2 ,3 2 3 61 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 kurs konversi yang digunakan Perusahaan adalah sebagai berikut: 3 0 Ju ni 2 01 7 Rp M a t a U a n g A s in g 1 US D 1 JPY 1 SGD 1 EU R 20 16 Rp 13 ,3 19 .0 0 1 20 .0 1 9 ,5 90 .6 5 14 ,8 74 .6 7 13 ,18 0. 00 12 8. 31 9 ,77 0. 57 14 ,65 0. 90 33. INFORMASI LAINNYA a. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar 120% dari risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh kewajiban (kecuali pinjaman subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan. Pada tahun 2007, Perusahaan telah menghitung batas Solvabilitas dengan menggunakan petunjuk perhitungan RBC yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), dimana pada tahun 2008, peraturan ini diganti dengan peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam – LK). Batas tingkat solvabilitas minimum dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban, ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang, perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan, ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh, ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi kewajiban membayar klaim dan deviasi lainnya yang timbul dari pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, rasio pencapaian solvabilitas yang dihitung sesuai dengan Peraturan Bapepam – LK No. PER-02/BL/2009 dan Keputusan DJLK Np. 3607/LK/2007 tanggal 19 Agustus 2004 adalah sebesar 247% dan 261%. Perhitungan analisis kekayaan dan batas tingkat solvabilitas Perusahaan disajikan dalam daftar II dan III. a. Rasio Keuangan 3 0 Ju ni 20 17 R as io in ve st a si t erh adap ca d ang a n t ek n is di tam b ah 2 5 % m o da l s end iri R as io prem i ne t o t e rha d ap pre m i bru to R as io prem i ne t o t e rha d ap mo da l s en di ri R as io prem i ti da k lan gs un g terha d a p p re mi l angs un g 62 30 J un i 20 16 15 3 .32 % 4 1 .59 % 1 9 .82 % 2 83 .0 3% 47 .9 7% 15 .4 6% 0 .91 % 0 .4 0% P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 34. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a. Manajemen risiko modal Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham. Struktur modal Perusahaan terdiri dari investasi (catatan 6), kas dan bank (catatan 5) dan ekuitas pemegang saham, yang terdiri dari modal yang ditempatkan dan tambahan modal disetor (catatan 21). Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan reviu struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari reviu ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Tujuan dari kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan secara keseluruhan adalah memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko pasar (termasuk risiko mata uang asing dan risiko tingkat bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi. Sebagai perusahaan terbuka, perusahaan wajib untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governace. Perusahaan secara konsisten memberi perhatian penuh dan melaksanakan analisa risiko yang mempunyai dampak terhadap kelangsungan operasional Perusahaan dengan melakukan pengamatan, identifikasi, pengelolaan dan pengendalian risiko. i. Risiko pasar Aktivitas Perusahaan terekspos terutama untuk risiko keuangan atas perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga. Manajemen risiko mata uang asing Perusahaan terkena risiko mata uang asing sehubungan dengan eksposur mata uang asing. Fluktuasi yang timbul dari perubahan kurs mata uang asing umumnya dikelola dengan cara mencocokkan liabilitas dengan aset mata uang yang sama sehingga memastikan bahwa setiap eksposur terhadap mata uang asing luar negeri diminimalkan. Liabilitas asuransi dan lainnya dari Perusahaan yang sebagian besar dinyatakan dalam IDR, USD, EUR, JPY dan SGD dicocokkan dengan aset dalam IDR, USD, EUR, JPY dan SGD. Risiko pengelolaan dana dilakukan melalui dua pendekatan, yang pertama adalah manajemen arus kas dengan mempersingkat waktu penagihan premi sehingga dana dapat lebih cepat diinvestasikan. Kedua untuk mengantisipasi perubahan ekonomi global dan lokal, perubahan situasi politik, perubahan peraturan dan faktor lain yang dapat mempengaruhi keamanan investasi, Perusahaan menempatkan investasinya pada portofolio yang berimbang dengan berbagai instrumen seperti deposito berjangka, obligasi, reksadana dan menghindari investasi yang berisiko tinggi. Risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang diminimalkan dengan menjaga cadangan dalam mata uang asing sebesar liabilitas Perusahaan dalam mata uang tersebut. Manajemen risiko tingkat bunga dan risiko pasar lainnya Perusahaan memiliki eksposur atas dampak perubahan tingkat bunga dan risiko pasar lainnya sehubungan dengan investasi Perusahaan seperti efek utang, saham dan reksadana. Untuk mengelola risiko-risiko ini, Perusahaan mendiversifikasi portofolio investasi dan melaksanakan analisa sensitivitas. 63 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 Sensitivitas Suku Bunga Analisa sensitivitas suku bunga digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan perubahan suku bunga terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai wajar dan arus kas untuk perubahan suku bunga pasar didasarkan pada volatilitas tingkat suku bunga historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan. Sensitivitas Harga Pasar Analisa sensitivitas harga pasar digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan perubahan harga pasar terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai wajar dan arus kas untuk perubahan harga pasar didasarkan pada rata-rata pergerakan harga pasar historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan. ii. Manajemen risiko kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa suatu pihak untuk suatu instrumen keuangan akan menyebabkan kerugian finansial bagi pihak lain karena gagal untuk melaksanakan kewajiban. Berikut ini adalah kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk mengurangi eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit: Kebijakan risiko kredit untuk keseluruhan Perusahaan mendefinisikan apa yang merupakan risiko kredit bagi Perusahaan. Kepatuhan terhadap kebijakan tersebut dipantau dan eksposur dan pelanggaran dilaporkan kepada Direksi. Risiko kredit dari aset keuangan terutama yang melekat pada piutang premi dan piutang reasuransi umumnya dicatat pada nilai tercatat, yaitu setelah dikurangi penyisihan. Batas bersih yang diperbolehkan ditetapkan untuk setiap counterparty atau kelompok counterparty dalam hubungannya dengan deposito tunai. Eksposur risiko kredit dihitung secara teratur dan dibandingkan dengan batas kredit resmi sebelum transaksi lebih lanjut dilakukan dengan counterparty masingmasing. Dalam mengelola risiko kredit, Perusahaan bertransaksi antara Perusahaan dengan counterparty menurut panduan ketat yang meliputi batas-batas dan syarat dan tidak mengharapkan counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat akan tidak dapat memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dalam hal piutang premi dan piutang reasuransi secara aktif dimonitor. Kontrol ketat diselenggarakan atas eksposur counterparty. Bisnis dilakukan dengan counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat dan konsentrasi risiko dihindari dengan batas kepatuhan terhadap batasan counterparty yang ditetapkan setiap tahun oleh manajemen dan dewan direksi secara teratur. Penyisihan untuk utang ragu-ragu secara formal dinilai oleh manajemen empat kali setahun. a. Kualitas kredit berdasarkan kelas aset keuangan Terdapat empat peringkat piutang premi dan piutang reasuransi yang dimiliki Perusahaan, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang, kualitas rendah dan penurunan nilai. Kualitas tinggi memiliki jumlah hari tunggakan 0-90 hari, kualitas sedang memiliki jumlah hari tunggakan 91-180 hari, kualitas rendah memiliki jumlah hari tunggakan 181-360 hari dan penurunan nilai memiliki jumlah hari tunggakan >360 hari. Dalam menentukan peringkat untuk investasi tersedia untuk dijual dan diperdagangkan, Perusahaan menggunakan peringkat risiko kredit yang diterbitkan oleh Pefindo. Perusahaan memiliki tiga kualitas penilaian investasi tersedia untuk dijual dan diperdagangkan, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas tinggi memiliki peringkat idAAA – idA, kualitas sedang memiliki peringkat idBBB – idB dan kualitas rendah tidak memiliki peringkat. Perusahaan menggunakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebagai dasar peringkat risiko kredit dalam menentukan peringkat untuk deposito berjangka. Perusahaan memiliki tiga kualitas penilaian deposito berjangka, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang dan 64 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 kualitas rendah. Kualitas tinggi memiliki CAR > 10%, kualitas sedang memiliki CAR 8% - 10% dan kualitas rendah memiliki CAR < 8%. Tabel di bawah ini menyajikan kualitas kredit atas instrumen keuangan berdasarkan kelas dengan risiko kredit (jumlah yang disajikan adalah bruto dengan cadangan kerugian penurunan nilai). Kualitas Tinggi Rp'000 Kas dan Bank Kualitas Sedang Rp'000 Kualitas Rendah Rp'000 Tidak memiliki kualitas Rp'000 Penurunan nilai Rp'000 Jumlah Rp'000 41,336,814 - - - 63,646 41,400,460 Deposito berjangka 188,206,146 - - - - 188,206,146 Tersedia untuk dijual 890,694,828 172,185,500 - - Piutang premi 359,866,102 23,102,692 - - - 382,968,794 Piutang reasuransi 28,059,002 4,413,403 - - 49,784,677 Aset lain-lain 32,094,448 Jumlah 1,540,257,340 199,701,595 17,312,272 17,312,272 1,062,880,328 - 1,188,651 33,283,099 - 1,252,297 1,758,523,504 35. MANAJEMEN RISIKO ASURANSI a. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko untuk mengurangi risiko asuransi Strategi underwriting Strategi underwriting Perusahaan adalah untuk mencari keberagaman untuk memastikan portofolio yang seimbang. Setiap tahun, departemen underwriting mempersiapkan rencana bisnis yang menetapkan kelas bisnis dan sektor industri di mana Perusahaan siap untuk menanggung. Strategi ini mengalir ke underwriter individu melalui rincian otoritas underwriting yang menetapkan batas bahwa setiap underwriter dapat membuat berdasarkan batas, ukuran, kelas bisnis dan industri untuk memastikan pemilihan risiko yang tepat dalam portofolio bisnis yang akan ditanggung. Untuk kontrak asuransi umum yang umumnya memiliki jangka waktu satu tahun, departemen underwriting memiliki hak untuk menolak pembaharuan atau perubahan syarat dan ketentuan kontrak pada pembaharuan. Kinerja dan kepatuhan departemen underwriting terhadap pedoman underwriting/ batasan kewenangan tersebut diukur secara bulanan dan dibahas pada pertemuan rencana aksi korporasi bulanan. Strategi reasuransi Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko yang ditanggung untuk mengendalikan eksposur dari kerugian dan melindungi sumber daya modal. Perusahaan membeli kombinasi perjanjian nonproporsional untuk mengurangi eksposur bersih untuk setiap peristiwa tunggal. Selain itu, underwriter diperbolehkan untuk membeli reasuransi fakultatif pada kondisi-kondisi tertentu. Semua pembelian reasuransi fakultatif tunduk pada pra-persetujuan dan total pengeluaran reasuransi fakultatif selalu dimonitor. Asuransi yang diberikan mengandung risiko kredit dan penggantian reasuransi tersebut dilaporkan setelah cadangan penurunan nilai sebagai akibat dari pengakuan aset yang terjadi. Perusahaan memantau kondisi keuangan reasuradur dan meninjau perjanjian reasuransi secara berkala. 65 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 b. Syarat dan kondisi kontrak asuransi Fitur produk Perusahaan memiliki berbagai kebijakan asuransi umum mengasuransikan berbagai risiko dari kelas bisnis pengangkutan, kebakaran, kendaraan bermotor, kesehatan dan kecelakaan diri dan lain-lain. Mayoritas klaim diselesaikan dan diselesaikan dalam waktu 1 tahun setelah kejadian. Pengelolaan risiko Risiko utama yang terkait dengan asuransi umum adalah risiko underwriting, risiko kompetitif dan risiko pengalaman klaim (termasuk variabel kejadian bencana alam). Perusahaan juga dapat terkena risiko tindakan tidak jujur oleh pemegang polis. Risiko underwriting adalah risiko bahwa Perusahaan tidak membebankan premi yang memadai sesuai dengan risiko yang dijamin. Risiko pada kebijakan apapun akan bervariasi sesuai dengan faktor-faktor seperti lokasi, penilaian keamanan di tempat, usia properti, kendaraan dan lain-lain. Risiko asuransi dikelola terutama melalui harga perkiraan, desain produk, seleksi risiko, strategi investasi yang tepat, penilaian dan reasuransi. Oleh karena itu, Perusahaan memonitor dan bereaksi terhadap perubahan dalam ekonomi umum dan lingkungan komersial di mana Perusahaan beroperasi. c. Konsentrasi risiko asuransi Kunci utama dari risiko asuransi yang dihadapi oleh Perusahaan adalah tingkat konsentrasi risiko asuransi yang mungkin terjadi pada suatu kejadian atau serangkaian kejadian bisa berdampak signifikan pada liabilitas perusahaan. Konsentrasi tersebut dapat timbul dari kontrak asuransi tunggal atau melalui sejumlah kecil kontrak terkait, dan berhubungan dengan situasi di mana liabilitas yang signifikan yang mungkin muncul. Sebuah aspek penting dari konsentrasi risiko asuransi adalah bahwa hal itu mungkin timbul dari akumulasi risiko dalam sejumlah kelas individu atau kontrak tranche. Konsentrasi risiko dapat muncul di peristiwa yang tingkat keparahannya tinggi dan frekuensi rendah, seperti bencana alam dan dalam situasi di mana underwriting memsihak terhadap kelompok tertentu, seperti tren geografis atau demografis tertentu atau kelompok dari perusahaan tertentu yang memiliki pemegang saham yang sama. Metode utama perusahaan dalam mengelola risiko ini adalah sebagai berikut: Pertama, risiko dikelola melalui prosedur underwriting yang tepat. Underwriter tidak diizinkan untuk menanggung risiko kecuali keuntungan yang diharapkan sepadan dengan risiko yang ditanggung. Kedua, risiko dikelola melalui penggunaan reasuransi. Perusahaan membeli perlindungan excess of loss dan perjanjian treaty dengan reasuradur terkemuka yang memberikan perlindungan pada bisnis asuransi yang diterbitkan oleh Perusahaan di atas retensi bersih risiko tertentu. Biaya dan manfaat terkait dengan program reasuransi ditinjau secara berkala. 36. IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN a. Perusahaan mengadakan Perjanjian Induk Bancassurance dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin). Berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 27 Juni 2016 Bank Panin menyetujui untuk mempromosikan, memperkenalkan dan menjelaskan produk-produk Perusahaan kepada nasabah Bank Panin di Indonesia dengan nilai fasilitas awal adalah sebesar Rp 601.976.000 ribu. Salah satu bentuk promosi produk Perusahaan adalah dalam bentuk asuransi kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank Panin, dengan syarat dan prosedur penutupan objek pertanggungan ditentukan oleh Perusahaan. b. Perusahaan mengadakan perjanjian penjaminan dengan PT Panin Financial Tbk pada tanggal 27 Juni 2016 terkait dengan Perjanjian Induk Bancassurance antara Perusahaan dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin). Dalam perjanjian penjaminan tersebut, PT Panin Financial Tbk sebagai pemegang saham pengendali dari Bank Panin bertindak sebagai penjamin Perjanjian Induk Bancassurance yang 66 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 menjamin bila Bank Panin gagal melakukan pembayaran pada saat jatuh waktu maka PT Panin Financial Tbk akan melakukan pembayaran tersebut. Perusahaan juga diwajibkan untuk melakukan pengalihan aset dalam bentuk investasi berupa obligasi dan saham senilai Rp 254.024.000 ribu sehubungan dengan jaminan yang diberikan tersebut. 67 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAFTAR I : PENDAPATAN, BEBAN DAN HASILUNDERWRITING UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2017 DAN 2016 Kendaraan bermotor Kebakaran Pengangkutan 2017 Rp'000 Kesehatan dan kecelakaan diri 2016 Rp'000 2017 Rp'000 2016 Rp'000 Lainnya 2017 Rp'000 2016 Rp'000 2017 Rp'000 2016 Rp'000 2017 Rp'000 Premi bruto 209,656,392 181,790,656 362,334,495 215,928,816 24,301,628 12,601,125 105,761,777 98,069,992 Potongan premi (23,550,348) (25,146,543) (11,241,739) (5,877,839) (2,134,945) (858,867) (2,612,116) (3,048,289) (539,029) Premi reasuransi (729,967) (2,986,646) (292,028,658) (169,940,132) (6,000,494) (1,579,141) (19,653,378) (18,941,439) Penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan (13,835,268) 11,834 (5,722,831) 5,937,138 (1,213,871) (609,093) (5,263,002) Jumlah Pendapatan Underwriting 171,540,810 153,669,301 53,341,268 46,047,983 14,952,318 9,554,024 89,357,304 98,924,961 70,876,810 25,649,535 4,121,518 200,732 (990,398) (51,497,604) (9,187,960) (400,510) Jumlah 2016 Rp'000 2017 Rp'000 2016 Rp'000 39,851,980 861,060,874 548,242,569 (269,649) (40,078,177) (35,201,187) (144,476,722) (38,144,641) (462,889,219) (231,591,999) (3,279,289) (3,952,114) 3,133,165 (29,987,086) 5,193,755 78,233,281 72,800,975 10,038,715 4,570,855 328,106,392 286,643,138 4,945,759 51,360,861 54,681,384 50,508,906 5,193,563 266,225,400 189,395,202 (3,500) (149,231) (437,898) (45,289,571) (2,012,251) (97,136,184) (12,632,007) PENDAPATAN UNDERWRITING Pendapatan premi 159,006,581 BEBAN UNDERWRITING Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri 14,843,023 4,326,486 489,358 3,308,370 1,915,997 (4,910,375) 2,436,487 (1,937,195) (1,046,140) (1,649,652) 18,638,724 (862,366) 104,401,059 102,261,049 19,868,563 19,769,945 5,637,004 31,884 53,648,118 52,306,291 4,173,195 1,531,660 187,727,940 175,900,829 23,064,287 20,036,630 (3,413,328) (3,436,266) 1,090,277 856,391 1,670,520 2,159,704 (5,233,623) (1,141,376) 17,178,134 18,475,083 Jumlah Beban Underwriting 127,465,346 122,297,679 16,455,235 16,333,679 6,727,282 888,275 55,318,638 54,465,996 (1,060,427) 390,284 204,906,073 194,375,912 HASIL UNDERWRITING 44,075,463 31,371,622 36,886,033 29,714,304 8,225,036 8,665,750 22,914,643 18,334,979 11,099,143 4,180,571 123,200,318 92,267,226 Jumlah beban klaim Beban Komisi Neto 68 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAFTAR II: ANALISIS KEKAYAAN UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2017 DAN 31 DESEMBER 2016 Kekayaan yang dibukukan Rp'000 Investasi Deposito berjangka Efek diperdagangkan Efek tersedia untuk dijual Penyertaan dalam bentuk saham Jumlah Kas dan bank Piutang premi - bersih Tagihan reasuransi - bersih Aset pajak tangguhan Aset tetap - bersih Aset lain-lain Jumlah 30 Juni 2017 Kekayaan yang tidak diperkenankan Rp'000 Kekayaan yang diperkenankan Rp'000 188,206,146 73,091,800 1,062,880,328 45,787,575 300,000 - 187,906,146 73,091,800 1,062,880,328 45,787,575 1,369,965,849 300,000 1,369,665,849 41,400,460 377,753,524 901,103,171 25,438,064 173,212,261 945,376,676 3,834,250,005 57,084,880 23,049,220 25,438,064 24,880,510 923,943,156 1,054,695,830 41,400,460 320,668,644 878,053,951 148,331,751 21,433,520 2,779,554,175 Kekayaan yang dibukukan Rp'000 31 Desember 2016 Kekayaan yang tidak diperkenankan Rp'000 Kekayaan yang diperkenankan Rp'000 Investasi Deposito berjangka Efek diperdagangkan Efek tersedia untuk dijual Penyertaan dalam bentuk saham Jumlah 160,134,530 189,617,429 885,128,475 45,787,575 1,280,668,009 300,000 300,000 159,834,530 189,617,429 885,128,475 45,787,575 1,280,368,009 Kas dan bank Piutang premi - bersih Tagihan reasuransi - bersih Aset pajak tangguhan Aset tetap - bersih Aset lain-lain Jumlah 52,831,380 156,849,630 754,227,470 26,920,594 174,883,740 990,007,636 3,436,388,459 27,617,630 15,134,530 26,920,594 26,465,250 981,152,976 1,077,590,980 52,831,380 129,232,000 739,092,940 148,418,490 8,854,660 2,358,797,479 69 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAFTAR III : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2017 DAN 31 DESEMBER 2016 30 Juni 2017 Rp'000 Tingkat Solvabilitas Kekayaan yang diperkenankan Kewajiban Jumlah Tingkat Solvabilitas Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Kegagalan pengelolaan aset Ketidakseimbangan antara proyeksi arus aset dan liabilitas Ketidakseimbangan antara nilai aset liabilitas minimum berbasis risiko Perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan Ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi Risiko reasuransi Risiko operasional 31 Desember 2016 Rp'000 2,779,554,175 2,027,217,627 2,358,797,480 1,672,629,960 752,336,548 686,167,520 90,586,850 84,545,750 - Jumlah Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas Rasio Pencapaian Solvabilitas 37,071,080 828,030 124,768,360 135,802,040 52,109,370 555,760 41,184,310 317,000 305,091,420 262,677,130 447,245,128 423,490,390 247% 70 - 261%