PT ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk

advertisement
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Keuangan
Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016
serta periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN KEUANGAN terdiri dari:
Laporan Posisi Keuangan
Per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016
1-2
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
3
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
4
Laporan Arus Kas
Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
5
Catatan atas Laporan Keuangan
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 serta periode enam
bulan yang berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
6-67
DAFTAR I – PENDAPATAN, BEBAN & HASIL UNDERWRITING
68
DAFTAR II – ANALISIS KEKAYAAN
69
DAFTAR III – PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS
70
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Posisi Keuangan per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016
Catatan
30 Juni
2017
Rp'000
31 Desember
2016
Rp'000
ASET
Kas dan bank
Kas
Bank
Pihak ketiga
Jumlah
5
Deposito berjangka
Pihak ketiga
6
Efek-efek
Diperdagangkan
Pihak ketiga
Tersedia untuk dijual
Pihak ketiga
Jumlah
6
Piutang premi
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah
7
30
Piutang reasuransi
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah
8
30
Aset pajak tangguhan - bersih
63,646
17,222
41,336,814
41,400,460
52,814,159
52,831,381
188,206,146
160,134,532
73,091,800
189,617,429
1,062,880,328
1,135,972,128
885,128,475
1,074,745,904
401,801
382,566,993
(5,215,270)
377,753,524
9,299
159,273,506
(2,433,173)
156,849,632
49,784,677
(4,146,245)
45,638,432
427,083
51,312,745
(891,750)
50,848,078
29
25,438,064
26,920,594
Aset reasuransi
9
855,464,739
703,379,396
Aset tetap - bersih
10
173,212,261
174,883,737
Aset tak berwujud - bersih
11
908,606,261
908,612,495
Penyertaan dalam bentuk saham
6
45,787,575
45,787,575
3,487,316
3,117,929
33,283,099
78,277,204
3,834,250,005
3,436,388,457
Biaya dibayar dimuka
Aset lain-lain - bersih
12
Jumlah Aset
1
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Posisi Keuangan per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016
Catatan
LIABILITAS
Utang klaim
Pihak ketiga
Utang reasuransi
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang pajak
Utang komisi
Biaya yang masih harus dibayar
Utang sewa pembiayaan- pihak berelasi
Liabilitas lain-lain
Liabilitas imbalan pasca kerja
Liabilitas asuransi
Estimasi liabilitas klaim
Pendapatan premi ditangguhkan
Pihak ketiga
Premi belum merupakan pendapatan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah liabilitas asuransi
Jumlah Liabilitas
30 Juni
2017
Rp'000
31 Desember
2016
Rp'000
13
25,452,338
19,308,586
19,789,904
281,736,632
8,060,705
5,624,090
31,806,796
36,342,104
54,544,024
26,620,699
108,939,563
6,030,663
8,623,549
46,859,504
33,311
51,953,799
48,349,398
677,687,025
591,199,743
266,598,426
255,792,198
30
619,575,583
1,563,861,034
2,027,217,627
1,623,638
507,295,303
1,355,910,882
1,672,629,954
20
21
500,155,252
263,076,098
102,963,970
500,155,252
263,076,098
81,646,446
22
36,000,000
904,837,058
1,807,032,378
33,000,000
885,880,707
1,763,758,503
3,834,250,005
3,436,388,457
14
30
15,29
17
18
16
19
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100
Modal dasar - 5.746.000.000 saham
pada tanggal 30 Juni 2017
dan 31 Desember 2016
Modal ditempatkan dan disetor penuh
5.001.552.516 saham pada tanggal
30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016
Tambahan modal disetor - bersih
Penghasilan (rugi) komprehensif lain
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
Jumlah Ekuitas
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
2
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain per 30 Juni 2017 dan 2016
Catatan
PENDAPATAN
Pendapatan premi
Premi bruto
Potongan premi
Premi reasuransi
Premi neto
Perubahan bruto liabilitas premi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas premi
Pendapatan premi asuransi neto
Hasil investasi
Penghasilan lain-lain - bersih
23,30
23,30
23,30
19,23,30
9,23,30
25,30
26
JUMLAH PENDAPATAN
30 Juni 2017
30 Juni 2016
Rp'000
Rp'000
861,060,874
(40,078,177)
(462,889,219)
358,093,478
(119,737,011)
548,242,569
(35,201,187)
(231,591,999)
281,449,383
(72,604,292)
89,749,925
328,106,392
52,165,037
5,200,378
77,798,047
286,643,138
104,720,478
5,743,973
385,471,807
397,107,589
266,225,400
(97,136,184)
169,089,216
90,248,728
189,395,202
(12,632,007)
176,763,195
12,627,436
(71,610,004)
187,727,940
17,178,134
112,612,027
317,518,101
67,953,706
(5,984,934)
61,968,772
(13,489,802)
175,900,829
18,475,083
98,542,428
292,918,340
104,189,249
(9,372,871)
94,816,378
21,317,525
8,284,602
21,317,525
8,284,602
83,286,297
103,100,980
BEBAN
Beban klaim
Klaim bruto
Klaim reasuransi
Klaim neto
Perubahan bruto liabilitas klaim
Bagian reasuransi atas perubahan
bruto liabilitas klaim
Beban klaim neto
Beban komisi neto - bersih
Beban usaha
JUMLAH BEBAN
LABA SEBELUM PAJAK
BEBAN PAJAK
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
24,30
24,30
19,24
9,24
27,30
28,30
29
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Perubahan nilai wajar efek tersedia
untuk dijual
Jumlah penghasilan komprehensif lain
periode berjalan setelah pajak
6
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
LABA BERSIH PER SAHAM
(dalam Rupiah penuh)
Dasar/Dilusian
12.39
3
18.96
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
Komponen ekuitas lainnya
Catatan
Saldo per 1 Januari 2016
Penambahan cadangan umum
Modal
disetor
Rp'000
500,155,252
21
Tambahan
modal disetor
Rp'000
263,076,098
-
-
Laba bersih periode berjalan
-
-
Laba (rugi) komprehensif lainnya
-
-
Saldo per 31 Desember 2016
Penambahan cadangan umum
500,155,252
(37,271,436)
36,749,266
(522,170)
Saldo laba
Surplus
revaluasi
aset tetap
Rp'000
-
Laba (Rugi)
Komprehensif
Entitas Asosiasi
Rp'000
(65,973)
-
(5,966,330)
-
-
-
89,300,429
89,300,429
keuntungan
(kerugian)
aktuarial
Rp'000
65,973
-
(1,165,484)
(7,131,814)
Ditentukan
penggunaannya
Rp'000
Belum
ditentukan
penggunaannya
Rp'000
30,000,000
758,599,111
3,000,000
33,000,000
130,306,422
(24,826)
885,880,707
130,306,422
124,925,358
1,763,758,502
-
-
-
-
Dividen Tunai
-
-
-
-
-
-
-
(40,012,420)
(40,012,420)
Laba bersih periode berjalan
-
-
-
-
-
-
-
61,968,771
61,968,771
Laba komprehensif lainnya
-
-
-
-
-
-
500,155,252
263,076,098
20,795,355
89,300,429
4
-
(7,131,814)
36,000,000
(3,000,000)
1,508,526,722
-
21,317,525
3,000,000
(3,000,000)
Jumlah
ekuitas
Rp'000
-
Saldo per 30 Juni 2017
21
263,076,098
Perubahan
nilai wajar
efek tersedia
untuk dijual
Rp'000
904,837,058
-
21,317,525
1,807,032,378
P.T. ASUR ANSI MU LT I ART H A GUN A T bk
L apor an Ar us K as
Un tu k pe riode yan g b er akh ir 30 Ju ni 2017 dan 2016
30 Juni
2017
Rp'000
AR US K AS DARI AK TIVIT AS O PER ASI
P ener im aa n pr em i
P ener im aa n klaim re asura nsi
P ener im aa n(P em bayar an) lain-lain
P emb ayar an klaim
P emb ayar an kom isi
P emb ayar an ka s kepa da direksi da n ka ryawa n
P emb ayar an pr em i re asura nsi
P emb ayar an be ban usa ha
P emb ayar an be ban pajak
Ka s B er sih Dipero le h da ri Aktivita s Ope rasi
AR US K AS DARI AK TIVIT AS INVE ST AS I
P enca ir an deposito be rjangka
P enem patan deposito be rjangka
P enca ir an efe k ter sedia untuk dijua l
P enem patan ef ek te rsedia untuk dijua l
P enca ir an efe k diper daga ngka n
P ener im aa n ha sil investasi
P ener im aa n dividen dari perusa haan lain
Ha sil pe njualan aset te ta p
P erole ha n a set teta p
Ka s B er sih Diguna kan untuk
Aktivitas Investasi
30 Juni
2016
Rp'000
599,022,567
102,848,907
4,136,357
(263,843,095)
(20,177,596)
(96,798,440)
(291,406,131)
(41,832,895)
(5,544,830)
443,22 7,551
28,10 9,521
(4,04 1,052)
(164,71 1,610)
(18,03 5,192)
(25,43 0,667)
(184,89 0,797)
(80,91 8,512)
(6,10 1,518)
(13,595,156)
(12,79 2,276)
524,948,906
772,14 6,585
(553,063,298)
120,883,988
(560,219,125)
458,054,507
52,911,214
3,088,501
563,058
(6,028,035)
(513,28 7,900)
286,02 6,000
(624,08 6,118)
7,49 5,461
88,37 4,260
2,96 7,095
88 6,592
(6,34 2,378)
41,139,716
14,17 9,597
AR US K AS DARI AK TIVIT AS PE NDANA AN
P emb ayar an dividen tuna i
P emb ayar an hutang sewa guna usa ha
(40,012,420)
(33,311)
(24 1,503)
Ka s B er sih Dipero le h da ri ( Diguna kan untuk)
Aktivitas Pe ndanaa n
(40,045,731)
(24 1,503)
K E NAIK AN (PE NURUNA N) BE RS IH K AS
DAN B ANK
(12,501,171)
1,14 5,818
K AS DA N B ANK AW AL PE RIO DE
P enga ruh pe rubaha n kurs ma ta ua ng a sing
52,831,381
1,070,250
18,40 3,579
4,83 8,893
K AS DA N B ANK AK HIR PE RIOD E
41,400,460
24,38 8,290
5
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
1. UMUM
a.
Pendirian dan Informasi Umum
P.T. Asuransi Multi Artha Guna Tbk (Perusahaan) didirikan di Surabaya berdasarkan akta No. 87
tanggal 14 Nopember 1980 yang dibuat di hadapan Notaris Haji Bebasa Daeng Lalo, SH. Akta
pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor
Y.A.5/28/5, tanggal 29 Januari 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21
tanggal 12 Maret 1982, Tambahan No. 314. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa
kali perubahan, terakhir dengan Akta No.4 tanggal 5 Oktober 2016 yang dibuat di hadapan Notaris
Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., notaris di Jakarta dalam rangka persetujuan perubahan
pemegang saham pengendali perusahaan, persetujuan atas penambahan modal disetor melalui
penerbitan saham baru dalam rangka pelaksanaan penggabungan usaha dan perubahan susunan
komisaris dan direksi.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memiliki dua puluh cabang (Bandung, Medan, Makassar, Palembang,
Surabaya Darmo, Bogor, Pekanbaru, Lampung, Manado, Banjarmasin, Jakarta Senayan, Jakarta Palmerah,
Semarang, Batam, Cikarang, Serpong, Jakarta Sunter, Surabaya Gubeng, Denpasar dan Yogyakarta) serta
delapan belas kantor perwakilan di luar Jakarta (Pontianak, Solo, Malang, Pematang Siantar, Padang, Palu,
Samarinda, Kendari, Jambi, Banda Aceh, Cirebon, Muara Bungo, Tanjung Pinang, Mataram, Ambon,
Pangkal Pinang, Bengkulu dan Balikpapan). Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung The City Center
Batavia Tower One lantai 17, Jl.K.H. Mas Mansyur Kav.126, Jakarta 10220.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan
kegiatan usaha di bidang asuransi umum termasuk usaha reasuransi umum. Kegiatan ini telah memperoleh
izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No. KEP-3251/MD/1986, tanggal 6 Mei 1986.
Pada Tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, jumlah rata-rata karyawan Perusahaan masing-masing
adalah 704 dan 756 karyawan (tidak diaudit).
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Fairfax Financial Holdings Limited. Susunan pengurus dan
komite audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Ramaswamy Atthapan
Mu’min Ali Gunawan
Lukman Abdullah
Tri Hananto Sapto Anggoro, SH, AAAIK, AIIS
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur Independen
Direktur Keuangan
Linda Juliana J.L. Delhaye
Karel Fitrijanto
Thomas Paitimusa
Peggy Wystan
Dedi Setiawan
Ratnawati Atmodjo
Dinesh Ramu
Komite Audit:
Ketua
Anggota
Tri Hananto Sapto Anggoro, SH, AAAIK, AIIS
V.D. Wenty Anggraini
Theodora Nani Alamsyah
Sekretaris Perusahaan
Audit Internal
Dedi Setiawan
Nancy
Ruang lingkup pekerjaan Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur mencakup bidang operasional
dan pemasaran termasuk kantor cabang/kantor perwakilan. Sedangkan ruang lingkup pekerjaan
6
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Direktur mencakup bidang non-operasional, yaitu akuntansi dan keuangan, teknik, administrasi dan
teknologi informasi.
b.
Akuisisi Perusahaan
Pada tanggal 22 Agustus 2016, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyetujui rencana Fairfax Asia Limited
(FAL) untuk melakukan akuisisi sebesar 80% saham Perusahaan melalui surat No. S-62/NB.1/2016
tanggal 22 Agustus 2016.
FAL mengalihkan portfolio aset dan liabilitas dari entitas anak yang dimilikinya, Fairfax Insurance
Indonesia (FII), kepada Perusahaan.
Pengalihan aset dan liabilitas ini, termasuk karyawan FII ke dalam Perusahaan merupakan kombinasi
bisnis entitas sepengendali, karena kedua entitas berada dalam kelompok usaha Fairfax Asia Limited.
Tidak terdapat selisih antara imbalan yang diterima dengan jumlah tercatat aset dan liabilitas yang
dialihkan.
c.
Transaksi Penggabungan Usaha
Pada tanggal 20 April 2015, Perusahaan dan PI telah menandatangani nota kesepakatan penggabungan
usaha perseroan terbatas. Pokok-pokok kesepakatan adalah sebagai berikut:

Penggabungan usaha dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan dan ketentuan dalam
anggaran dasar Perusahaan dan PI.

Sejak tanggal efektif, PI sebagai badan hukum yang menggabungkan diri akan bubar demi
hukum dengan dilaksanakannya Peralihan Hak dan Kewajiban yaitu peralihan seluruh aset,
liabilitas dan operasional usaha serta karyawan dari PI kepada Perusahaan dengan tidak
mengurangi hak tertanggung PI dan Perusahaan, dan Perusahaan, sebagai entitas yang
menerima penggabungan, akan melanjutkan kegiatan usaha dari perusahaan hasil
penggabungan.
Penggabungan usaha ini merupakan bisnis kombinasi entitas sepengendali, karena kedua entitas yang
bergabung baik sebelum dan sesudah penggabungan berada dalam kelompok usaha Panin Perusahaan
dengan entitas induk terakhir adalah PT Panin Investment.
Pada tanggal 10 Juni 2015 dan 12 Juni 2015, Perusahaan menerima pernyataan efektif dari Otoritas Jasa
Keuangan atas penggabungan usaha antara Perusahaan dan PI melalui surat No. S-57/D.05/2015 dan S256/D.04/2015. Tanggal efektif penggabungan usaha adalah 30 Juni 2015.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 66 tanggal 15
Juni 2015 dari Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham
Perusahaan menyetujui transaksi penggabungan usaha ini.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat, yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 61 tanggal 15
Juni 2015 dari Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham
PI menyetujui transaksi penggabungan usaha ini.
Pengesahan penggabungan badan hukum perseroan terbatas PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHUAH.01.03.0946183 tanggal 26 Juni 2015. Biaya merger yang menjadi beban Perusahaan, sebesar Rp
5.150.259 ribu telah diakui saat terjadinya.
7
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
d.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 9 Desember 2005, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-3360/PM/2005 untuk melakukan penawaran
umum atas 240.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat, disertai dengan waran sebanyak
240.000.000 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 23 Desember 2005. Setiap pemegang 1 (satu) waran
berhak membeli satu saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham.
Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 23 Desember 2006 sampai
dengan 22 Desember 2010. Bila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku habis, maka
waran tersebut menjadi kadaluarsa.
Pada tanggal 26 September 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam – LK
dengan surat No. S-10485/BL/2011 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.436.644.880 saham disertai waran sebanyak 478.881.626
waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 26 Oktober 2011. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu
saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 175 per saham. Pembelian dapat dilakukan
selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 10 April 2012 sampai dengan 9 Oktober 2014. Bila waran
tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa.
Pada tanggal 30 Juni 2017 seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 5.001.552.516 lembar saham telah
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
2. PENERAPAN STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI ISAK (“PSAK”)
a.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi
yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang
relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari
2016.
Penerapan amandemen dan interpretasi standar berikut tidak memiliki pengaruh signifikan atas
pengungkapan atau jumlah yang dicatat di dalam laporan keuangan pada tahun berjalan dan tahun
sebelumnya:

Amendemen PSAK 5: Segmen Operasi

PSAK 7: Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi

PSAK 13: Properti Investasi

Amendemen PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK 19: Aset Takberwujud: Model Revaluasi –
penyajian kembali secara proporsional depresiasi dan amortisasi

PSAK 22: Kombinasi Bisnis

PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja

PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan

Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian, PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan
dalam Entitas dan PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas
Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi
8
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 70: Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak


Standar baru ini secara khusus mengatur perlakuan akuntansi atas aset dan liabilitas pengampunan
pajak sesuai dengan Undang-undang tentang Pengampunan Pajak.
b.
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan

ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi
Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1
Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

Amandemen PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK 69: Agrikultur
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen masih mengevaluasi dampak dari
standar tersebut terhadap laporan keuangan.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
Dasar Penyusunan
Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis, kecuali instrumen keuangan tertentu yang
diukur pada jumlah revaluasian atau nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan
dalam kebijakan akuntansi dibawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan
laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp), yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran
barang dan jasa.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokan arus kas
dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
c.
Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu
kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar
tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan ke Perusahaan, liabilitas yang diakui oleh Perusahaan
kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh
Perusahaan dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi
diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.
9
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada
nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.
Goodwill diukur sebagai selisih lebih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan
nonpengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang
sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada) atas jumlah neto dari aset
teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi. Jika, setelah
penilaian kembali, jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih
pada tanggal akuisisi melebihi jumlah imbalan yang dialihkan, jumlah dari setiap kepentingan
nonpengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang
sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada), selisih lebih diakui segera
dalam laba rugi sebagai pembelian dengan diskon.
Kepentingan nonpengendali yang menyajikan bagian kepemilikan dan memberikan mereka hak atas
bagian proporsional dari aset neto entitas dalam hal terjadi likuidasi pada awalnya diukur baik pada
nilai wajar ataupun pada bagian proporsional kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto
teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan dasar pengukuran dilakukan atas dasar transaksi.
Kepentingan nonpengendali jenis lain diukur pada nilai wajar atau, jika berlaku, pada dasar pengukuran
lain yang ditentukan oleh standar akuntansi lain.
Bila imbalan yang dialihkan oleh Perusahaan dalam suaru kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas
yang berasal dari pengaturan imbalan kontijen (contingent consideration arrangement) tersebut diukur
pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam
suatu kombinasi bisnis.
Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontijen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode
pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian
periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama
periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan
kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.
Akuntansi berikutnya untuk perubahan nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang tidak memenuhi syarat
sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjensi
diklasifikasikan. Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada
setiap tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Imbalan
kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas diukur kembali pada nilai wajar pada setiap
tanggal pelaporan, dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.
d.
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan
dimana aset dan liabilitas yang diperoleh dari kombinasi bisnis dicatat oleh pengakuisisi pada jumlah
tercatatnya.
Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat disajikan sebagai tambahan modal
disetor dan tidak diakui ke laba rugi.
Metode penyatuan kepemilikan diterapkan seolah-olah entitas telah bergabung sejak periode dimana
entitas yang bergabung berada dalam sepengendali.
e.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Laporan keuangan dari Perusahaan dan laporan posisi keuangan Perusahaan disajikan dalam mata uang
Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian untuk laporan
keuangan.
Dalam penyusunan laporan keuangan setiap entitas individual Perusahaan, transaksi dalam mata uang
asing selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal
transaksi. Pada setiap akhir periode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan dengan
10
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk mencerminkan kurs yang
berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing
dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos non moneter
diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali. Selisih kurs atas pos
moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya.
f.
Transaksi Pihak-pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor):
a)
Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut:
i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
b)
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana
entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga.
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas
entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
viii. Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok
tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada
entitas induk dari entitas pelapor.
Transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan
persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
g.
Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan di mana
pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset
keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur
sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai
11
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan ke dalam salah satu dari kategori berikut ini:



Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Tersedia untuk dijual
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan
atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:


diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang
dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang
terkini; atau

merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada
saat pengakuan awal, jika:


penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan
pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi
berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang
didokumentasikan, dan informasi tentang Perusahaan disediakan secara internal kepada
manajemen kunci entitas misalnya direksi dan CEO.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui
dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen
atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan
pada Catatan 3k.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Obligasi dan saham milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif
diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan
komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian
penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs
atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika investasi dilepas atau mengalami penurunan nilai,
akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS, direklasifikasi
ke laba rugi.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi di
pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur
pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.
Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk
memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
12
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Aset keuangan lainnya milik Perusahaan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak
mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali
piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Metode suku bunga efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama
periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan
estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan
dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku
bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen
keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai
tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrument keuangan selain dari instrumen
keuangan FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada
setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai
akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan
peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan
yang dapat diestimasi secara andal.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan
atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap
sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga; atau
c. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian
penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi
arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung
atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun
cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan
piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap
akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.
13
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Pengecualian pada instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian
penurunan nilai berkurang dan pengurangan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui
sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan
penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian
penurunan nilai dilakukan.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi
tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui
secara langsung ke pendapatan komprehensif lain.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus
kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika
Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui
keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang
mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga
mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
Pada saat penghentian pengakuan asset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat
aset dan jumlah pembayaran yang diterima dan piutang serta keuntungan atau kerugian kumulatif
yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam
laba rugi.
Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap suatu bagian saja (misalnya ketika
Perusahaan masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Perusahaan
mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebur pada bagian yang tetap
diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai
wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang
dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk
bagian yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada
bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan
komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya
diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian
yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.
h.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai
dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Instrumen ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah
dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dicatat
sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi,
diakui pada nilai wajarnya, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
14
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan
telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang
diterbitkan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
i.
Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan
posisi keuangan jika dan hanya jika:


j.
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang
telah diakui tersebut; dan
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan
Nilai Wajar
Sejak 1 Januari 2015, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga
yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau
diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau
liabilitas pada tanggal pengukuran, Perusahaan memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas
jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau
liabilitas pada tanggal pengukuran.
Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait,
Perusahaan melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan hirarki
berikut:
k.

Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan)
dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.

Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang
termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung
(misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).

Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input
untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang
tidak dapat diobservasi).
Kas dan Setara Kas
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang
jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan
serta tidak dibatasi penggunaannya.
l.
Investasi pada Entitas Asosiasi
Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan.
Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan
operasional investee tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.
Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan dicatat
dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
dijual, sesuai dengan PSAK 58, Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan. Dengan metode ekuitas, investasi pada entitas asosiasi diakui di laporan posisi keuangan
sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan
15
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Perusahaan atas laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi yang terjadi setelah
perolehan. Ketika bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi melebihi kepentingan Perusahaan
pada entitas asosiasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, yang secara substansi,
membentuk bagian dari investasi bersih Perusahaan dalam entitas asosiasi). Perusahaan menghentikan
pengakuan bagiannya atas kerugian selanjutnya. Perusahaan mempunyai kewajiban bersifat hukum atau
konstruktif atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dari tanggal pada saat
investee menjadi entitas asosiasi. Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Perusahaan
atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas
asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill yang termasuk dalam
jumlah tercatat investasi, diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari
kepemilikan Perusahaan dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas
kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi
pada periode di mana investasinya diperoleh.
Jumlah tercatat investasi (termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai PSAK 48, Penurunan Nilai
Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan dengan jumlah
tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset
yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan dari
penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut
kemudian meningkat.
Perusahaan menghentikan penggunaan metode ekuitas dari tanggal ketika investasinya berhenti
menjadi investasi pada entitas asosiasi atau ketika investasi diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual.
Ketika Perusahaan mempertahankan kepentingan dalam entitas asosiasi terdahulu dan sisa kepentingan
adalah aset keuangan, Perusahaan mengukur setiap sisa kepentingan pada nilai wajar pada tanggal
tersebut dan nilai wajar dianggap sebagai nilai wajarnya pada saat pengakuan awal sesuai dengan
PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat entitas asosiasi pada tanggal metode ekuitas dihentikan
penggunaannya, dan nilai wajar setiap investasi yang tersisa dan setiap hasil dari pelepasan bagian
kepentingan dalam entitas asosiasi termasuk dalam penentuan keuntungan atau kerugian pelepasan dari
entitas asosiasi.
Selanjutnya, Perusahaan mencatat seluruh jumlah yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan
komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi tersebut dengan menggunakan dasar perlakuan
yang sama dengan yang disyaratkan jika entitas asosiasi telah melepaskan secara langsung aset dan
liabilitas terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam
penghasilan komprehensif lain oleh entitas asosiai akan direklasifikasi ke laba rugi pada saat pelepasan
dari aset atau liabilitas terkait, Perusahaan mereklasifikasi laba rugi dari ekuitas ke laba rugi (sebagai
penyesuaian reklasifikasi) entitas asosiasi ketika metode ekuitas dihentikan penggunaannya.
Jika Perusahaan mengurangi bagian kepemilikan pada entitas asosiasi tetapi Perusahaan tetap
menerapkan metode ekuitas, Perusahaan mereklasifikasi ke laba rugi proporsi keuntungan yang telah
diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan pengurangan bagian
kepemilikan (jika keuntungan atau kerugian tersebut akan direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan
aset dan liabilitas yang terkait).
Ketika Perusahaan melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian yang timbul
dari transaksi dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Perusahaan hanya sepanjang
kepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak terkait dengan Perusahaan.
m.
Piutang dan Utang Asuransi
Piutang dan utang yang timbul atas kontrak asuransi diakui pada saat jatuh tempo dan diukur pada
biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan penurunan
nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa estimasi arus kas masa depan terkena dampak
16
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal.
n.
Reasuransi
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan kontrak reasuransi untuk membatasi kemungkinan
kerugian yang timbul dari eksposur tertentu. Premi reasuransi outward diakui pada periode yang sama
dengan periode pengakuan premi bisnis langsung yang terkait atau bisnis reasuransi inward yang
dipertanggungkan.
Liabilitas reasuransi terdiri dari utang premi untuk kontrak reasuransi outward dan diakui sebagai beban
pada saat jatuh tempo.
Aset reasuransi termasuk saldo yang akan ditagih ke perusahaan reasuransi atas beban klaim. Aset
reasuransi diukur secara konsisten dengan jumlah yang terkait dengan pertanggungan yang mendasari
dan sesuai dengan ketentuan kontrak reasuransi. Reasuransi dicatat sebagai aset kecuali terdapat hak
saling hapus. Dalam hal demikian, liabilitas yang terkait dikurangi untuk memperhitungkan reasuransi.
Pengujian penurunan nilai dilakukan terhadap aset reasuransi. Nilai tercatat aset reasuransi diturunkan
ke nilai yang dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai diakui sebagai beban dalam laba rugi.
Aset diturunkan nilainya jika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan mungkin tidak akan dapat
menerima seluruh jumlah tagihan ke penanggung.
o.
Aset Tetap
Pada bulan Januari 2016, Perusahaan mengubah kebijakan akuntansi dari model biaya ke model
revaluasi dalam pengukuran tanah dan bangunan. Perubahan ini diterapkan secara prospektif. Tanah
dan bangunan dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi yang merupakan nilai wajar pada tanggal
revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah
tanggal revaluasi, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang
memadai untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang
ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan.
Aset yang tidak menjalani perubahan nilai wajar secara signifikan, wajib direvaluasi paling kurang
setiap 3 (tiga) tahun.
Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah dan bangunan diakui pada penghasilan komprehensif lain
dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi
atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga
sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi. Penurunan
jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi tanah dan bangunan dibebankan dalam laporan laba rugi
apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada.
Surplus revaluasi tanah dan bangunan yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke
saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Seluruh aset tetap yang dimiliki pada tahun 2015 termasuk kendaraan bermotor dan peralatan dan
perlengkapan kantor yang dimiliki pada tahun 2016 dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah
dikurang akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan
menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
17
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Persentase
5%
5%
25%
50%
Bangunan
Prasarana kantor
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset
yang dimiliki sendiri, atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa
sewa dan umur manfaatnya.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun dan pengaruh
dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya
lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap
dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa
depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur
secara andal.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok
aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
p.
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk
menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika
terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan
tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang
dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi jumlah yang terpulihkan
dari unit penghasil kas atas aset.
Perkiraan terpulihkan yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi
biaya pelepasan dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan
ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini
dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum
disesuaikan.
Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) lebih kecil dari nilai tercatatnya,
nilai tercatat aset (unit penghasil kas) diturunkan menjadi sebesar terpulihkan dan rugi penurunan nilai
diakui dalam laba rugi.
q.
Sewa
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi
kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan
yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa
pembiayaan.
18
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang
merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan
(tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama
masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari
manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode
terjadinya.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan
manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali
terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati
pengguna.
r.
Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus.
s.
Utang Klaim
Utang klaim adalah utang yang timbul sehubungan dengan adanya persetujuan atas klaim yang diajukan
oleh tertanggung yang belum dibayar oleh Perusahaan. Utang klaim diakui dan dicatat pada saat klaim
disetujui untuk dibayar (claim settled).
t.
Liabilitas Asuransi
Liabilitas asuransi diukur sebesar jumlah estimasi berdasarkan perhitungan teknis asuransi.
Premi Belum Merupakan Pendapatan
Premi belum merupakan pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai pendapatan
karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode akuntansi, dan disajikan dalam
jumlah bruto. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan disajikan sebagai bagian dari
aset reasuransi.
Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari setiap pertanggungan dan
ditetapkan secara proposional dengan jumlah proteksi yang diberikan selama periode risiko dengan
menggunakan metode harian.
Estimasi Liabilitas Klaim
Estimasi liabilitas klaim merupakan estimasi jumlah liabilitas yang menjadi tanggungan sehubungan
dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum
dilaporkan. Perubahan jumlah estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut
dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan diakui dalam laba rugi pada
periode terjadinya perubahan. Perusahaan tidak mengakui setiap provisi untuk kemungkinan klaim
masa depan sebagai liabilitas jika klaim tersebut timbul berdasarkan kontrak asuransi yang tidak ada
pada akhir periode pelaporan (seperti provisi katastrofa dan provisi penyetaraan).
Pendapatan Premi Ditangguhkan
Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui sebagai
pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya.
19
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Tes Kecukupan Liabilitas
Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah liabilitas asuransi yang diakui telah
mencukupi dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan terkait dengan kontrak
asuransi. Jika nilai tercatat liabilitas asuransi setelah dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan terkait
tidak mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan
tersebut diakui dalam laba rugi periode berjalan.
u.
Provisi
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan
kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko
dan ketidakpastian yang meliputi liabilitasnya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas
yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari
arus kas.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat
dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian
akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
v.
Pengakuan Pendapatan Premi
Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dari reasuransi jangka pendek diakui
sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang
diberikan. Dalam hal periode polis berbeda secara signifikan dengan periode risiko (misalnya pada
penutupan jenis pertanggungan asuransi konstruksi), maka seluruh premi yang diperoleh tersebut diakui
sebagai pendapatan selama periode risiko.
Premi selain kontrak asuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo.
Premi dari polis bersama (coinsurance) diakui sebesar proporsi premi Perusahaan.
Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada
perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas
transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi secara
proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi
retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yarg dibukukan sehubungan kontrak
reasuransi tersebut.
Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan ditentukan secara konsisten dengan
pendekatan yang digunakan dalam menentukan premi yang belum merupakan pendapatan, berdasarkan
syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut.
w.
Hasil Investasi
Hasil investasi dari bunga deposito berjangka dan obligasi diakui dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.
Penghasilan dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima. Keuntungan
atau kerugian penjualan efek diakui pada saat terjadinya transaksi. Selisih kurs mata uang asing yang
berkaitan dengan investasi disajikan sebagai bagian dari hasil investasi.
20
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
x.
Beban Klaim
Beban klaim meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim
yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai
beban klaim pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim reasuransi diakui dan
dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban
klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi.
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan,
diakui sebagai estimasi liabilitas klaim yang diukur berdasarkan perhitungan teknis asuransi. Perubahan
estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah
estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya
perubahan.
Porsi reasuransi atas estimasi liabilitas klaim ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang
digunakan dalam menentukan estimasi liabilitas klaim berdasarkan syarat dan ketentuan kontrak
reasuransi terkait.
y.
Komisi
Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pendapatan komisi dan diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi,
agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban
komisi.
z.
Beban Usaha
Beban usaha dan beban lain-lain diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual
basis).
aa.
Imbalan Pasca Kerja
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perusahaan menghitung selisih antara imbalan yang diterima
karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program
pensiun untuk pensiun normal. Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah perusahaan
asuransi yang merupakan pihak berelasi dengan Perusahaan.
Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan
penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali,
terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dan dari
imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), yang tercermin langsung dalam laporan posisi
keuangan yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya.
Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin segera sebagai pos terpisah
pada penghasilan komprehensif lain di ekuitas dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu
diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan
tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya
imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut:



Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan
penyelesian)
Beban atau pendapatan bunga neto
Pengukuran kembali.
Perusahaan menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, keuntungan dan
kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu.
21
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan merupakan defisit atau surplus
aktual dalam program imbalan pasti Perusahaan. Surplus yang dihasilkan dari perhitungan ini terbatas
pada nilai kini manfaat ekonomik yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana program dan
pengurangan iuran masa depan ke program.
Liabilitas untuk pesangon diakui pada lebih awal ketika entitas tidak dapat lagi menarik tawaran
imbalan tersebut dan ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait.
bb.
Pajak Penghasilan
Pajak saat terutang berdasarkan laba kena pajak untuk suatu tahun. Laba kena pajak berbeda dari laba
sebelum pajak seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
karena pos pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan pada tahun berbeda pada
pos-pos yang tidak pernah dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung
berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temprer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam laporan
keuangan dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan dalamperhitungan laba kena pajak. Liabilitas
pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
sepanjang kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat
dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari
pengakuan awal (bukan kombinasi bisnis) dari aset dan liabilitas suatu transaksi yang tidak
mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi. Selain itu, liabilitas pajak tangguhan tidak diakui
jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal goodwill.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan
berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan
peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan
cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan
jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah
tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai
untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali
sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi
(baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut
pajak juga diakui di luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal kombinasi bisnis. Dalam
kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis.
cc.
Laba Per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas
induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak
dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
22
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
dd.
Segmen Operasi
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang
secara regular direviu oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber
daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban
(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang
sama);
b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk
membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya; dan
c. di mana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya
dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.
4.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan
untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak
tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktorfaktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam
periode estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan
periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan
asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan
serta pengungkapan dalam laporan keuangan.
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan
kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari
estimasi yang diatur di bawah ini.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode
pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah
tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
a.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang
menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan.
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti
obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
23
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor
lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau
kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang
signifikan.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih
diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk
atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman
yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan
tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan.
Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus
dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, besaran jumlah penyisihan
kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada
pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
b.
Aset Reasuransi
Aset yang timbul dari kontrak reasuransi juga dihitung dengan menggunakan metode yang sama
dengan liabilitas kontrak asuransi. Pemulihan aset ini dinilai secara periodik untuk memastikan bahwa
nilainya mencerminkan jumlah yang masih akan diterima, dengan mempertimbangkan faktor risiko
kredit dari reasuradur. Penurunan nilai diakui ketika terdapat bukti objektif bahwa Perusahaan tidak
dapat menerima jumlah yang terutang dan jumlah itu dapat diukur secara andal.
c.
Estimasi Klaim Retensi Sendiri
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan
estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian pada
tanggal pelaporan, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Estimasi dibentuk
berdasarkan fakta-fakta berpotensi terjadinya klaim yang tersedia pada saat cadangan ditetapkan.
Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun
terjadinya perubahan.
d.
Imbalan Kerja
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh
aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat
diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakumulasi dan
diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta
liabiltas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar,
namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang
digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan.
24
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
5.
KAS DAN BANK
30 Jun i
20 17
R p'0 00
Kas
3 1 D esemb er
2 01 6
Rp'0 00
6 3,64 6
1 7,22 2
11 ,1 4 7,33 1
2 ,7 9 5,15 6
2 ,7 8 7,58 3
2 ,4 0 7,19 0
1 ,6 4 4,31 9
8 2 0,54 4
7 7 1,36 2
3 3 3,22 4
2 2 1,66 2
2 0 8,61 5
1 9 7,66 0
1 8 8,05 5
1 6 5,98 0
1 5 7,49 5
1 3 2,21 5
1 2 7,74 6
9 6,01 1
7 0,50 5
1 6,77 0
1 5,53 6
6,87 0
1,56 3
1,00 0
-
23 ,68 1,03 1
4 ,84 6,23 0
56 4,65 8
1 ,06 4,96 0
1 ,16 0,21 0
57 2,50 3
62 9,87 1
12 7,56 7
9 5,82 1
11 9,58 1
6 9,79 8
15 2,17 3
9 0,83 7
9 0,91 4
9 1,57 1
1,70 0
1,71 8
24 ,3 1 4,39 2
33 ,36 1,14 3
12 ,6 3 6,49 1
3 ,0 6 1,98 8
3 1 6,19 7
1 0 8,71 0
6 1,61 6
4,44 4
16 ,1 8 9,44 7
19 ,13 3,81 1
31 9,20 5
19 ,45 3,01 6
5 5 0,13 7
2 8 2,83 8
8 3 2,97 5
-
41 ,3 3 6,81 4
52 ,81 4,15 9
41 ,4 0 0,46 0
52 ,83 1,38 1
B ank
Pih ak ketig a
Ru piah
PT B ank P an In do nes ia T b k
PT B ank C entral As ia Tb k
PT B ank M esti ka Dh arm a Tb k
PT B ank M an diri (Persero) Tb k
PT B ank P erm ata T b k
PT B ank M asp ion In do n es ia
PT B ank K E B H ana Ind on eisa
PT B ank M ayo ra
PT B ank A N Z In do nesia
PT B ank In dex Selin do
PT B ank A rtos In do nesia
PT B ank H armo ni Int ern as ion al
PT B ank W ind u K ent jana In tern asio nal T bk
PT B ank O C BC N IS P T b k
PT B ank J Trus t In do nesia Tbk
PT B ank o f In dia In do n es ia Tb k
PT B ank M ayap ada Internasi on al Tb k
PT B ank N asio n al Ind o nesia (Persero ) T bk
PT B ank D an amo n Ind on esia Tb k
PT B ank D in ar Ind on esia
PT B ank H arda In ternasio n al T bk
PT B ank B um ip utera Ind o nesia T bk
PT B ank B PR A nd alan Favo rit Perd ana
PT B ank B uk op in
PT B ank M N C Internas ion al T b k
Ju mlah
Doll ar A merika Seri kat
PT B ank P an In do nes ia T b k
PT B ank O C BC N IS P T b k
PT B ank A rtha G rah a In tern asio nal T bk
PT B ank D B S Ind o nesia
PT B ank C entral As ia Tb k
PT B ank o f In dia In do n es ia Tb k
Ju mlah
Doll ar Sing apu ra
PT B ank P an In do nes ia T b k
PT B ank D an amo n Ind on esia Tb k
Ju mlah
Ju m lah pih ak keti ga
J um lah k as d an b ank
25
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
6.
INVESTASI
Investasi terdiri dari:
30 Juni
2017
Rp'000
Deposito berjangka
Pihak ketiga
Efek diperdagangkan
Pihak ketiga
Efek tersedia untuk dijual
Pihak ketiga
Penyertaan dalam bentuk saham
Perusahaan lain
Jumlah
31 Desember
2016
Rp'000
188,206,146
160,134,532
73,091,800
189,617,429
1,062,880,328
885,128,475
45,787,575
1,369,965,849
45,787,575
1,280,668,011
26
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Deposito berjangka
30 Juni
2017
Rp'000
31 Desember
2016
Rp'000
Deposito wajib
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank J Trust Indonesia Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
25,000,000
18,000,000
3,114,300
25,000,000
18,000,000
3,114,300
Jumlah deposito wajib
46,114,300
46,114,300
38,500,000
31,000,000
21,100,000
20,000,000
15,000,000
6,000,000
2,750,000
2,100,000
2,000,250
1,000,000
500,000
400,000
200,000
100,000
100,000
140,750,250
34,500,000
10,001,000
30,200,000
6,000,000
2,750,000
2,100,000
2,000,250
1,000,000
500,000
400,000
200,000
100,000
100,000
15,000,000
1,100,000
105,951,250
1,341,596
1,341,596
6,718,000
1,350,982
8,068,982
Jumlah pihak ketiga
142,091,846
114,020,232
Jumlah deposito biasa
142,091,846
114,020,232
Jumlah deposito berjangka
188,206,146
160,134,532
Deposito biasa
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Capital Indonesia Tbk
PT Bank QNB Indonesia Tbk
PT Bank KEB Hana Indonesia
PT Bank Index Selindo
PT Bank Permata Tbk
PT Bank BJB
PT Bank Mayora
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Maspion Indonesia
PT BPR Andalan Tbk
PT Bank of India Indonesia Tbk
PT BPR Mega Lestari
PT Bank J Trust Indonesia Tbk
PT Bank Multi Artha Sentosa
Jumlah
Dollar Amerika Serikat
PT Bank KEB Hana Indonesia
PT Bank Capital Indonesia Tbk
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
Jumlah
Tingkat bunga rata-rata per tahun
Deposito wajib
Deposito biasa
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
2017
10.42%
2016
8.74%
6.58%
1.50%
7.83%
1.47%
27
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Klasifikasi Deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut :
30 Juni
2017
Rp'000
Rupiah
<1 bulan
1-3 bulan
3-6 bulan
> 12 bulan
Jumlah rupiah
Dollar Amerika Serikat
1-3 bulan
Jumlah deposito
31 Desember
2016
Rp'000
30,500,000
133,764,550
22,600,000
186,864,550
29,851,250
84,414,300
19,600,000
18,200,000
152,065,550
1,341,596
8,068,982
188,206,146
160,134,532
Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Perusahaan.
Berdasarkan pasal 7 Peraturan Pemerintah RI No. 81 tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan
Pemerintah No. 73 tahun 1992 dan pasal 36 Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 tentang
Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003, perusahaan asuransi harus
memiliki dana jaminan sekurang-kurangnya 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan atau hasil
penjumlahan 1% dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi, mana yang lebih besar. Berdasarkan
peraturan tersebut, surat utang atau surat berharga lain yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia
dapat juga digunakan sebagai dana jaminan.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, Perusahaan telah memenuhi dana jaminan yang harus
disediakan sesuai dengan ketentuan tersebut di atas.
Efek diperdagangkan
3 0 Ju ni
2017
Rp'000
Perin gkat
31 Desember
2016
Rp '0 00
Perin gk at
Pihak ketig a
Ob ligasi
Rup iah
PT Ban k Victoria In ternasional Tb k
PT E xp ress Transindo utama Tbk
PT A gung Podomoro L and T bk
PT Pan orama Sen trawis ata Tb k
PT Ban k CIMB Niaga T bk
PT Modernland Realty Tbk
PT Ban k Mayapad a Internas io nal Tbk
Ju mlah
72,0 72 ,8 00
1,0 19 ,0 00
73,0 91 ,8 00
92 ,121,600
998 ,700
25 ,327,000
8 ,107,760
7 ,270,200
5 ,067,150
513 ,010
139 ,405 ,420
Jumlah o bligas i
73,0 91 ,8 00
139 ,405 ,420
Reksadan a
Rup iah
Rek sad an a Terp rotek si MNC D ana
Terproteks i II
Ju mlah Reksad ana
Jumlah p ihak ketiga
73,0 91 ,8 00
50 ,212,009
50 ,212,009
189 ,617 ,429
Jumlah efek diperdagan gk an
73,0 91 ,8 00
189 ,617 ,429
id BBB+
id BBB+
id BBB+
id BBB+
id BBB+
id BBB+
id BBB+
Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo (Pemeringkat efek Indonesia).
28
idBBB+
idA idA idA id AA
id A
idBBB+
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Efek tersedia untuk dijual
3 0 Jun i
2 01 7
Rp '00 0
P ih ak ke tig a
O bl iga si
R up ia h
P em er inta h Re pu bl ik Ind on esi a
P T Exp re ss Tra nsin d o Uta ma Tb k
P T Ba nk C ap ital In do ne sia Tbk
P T Ba tavi a P ros pe rin do Fin an ce Tb k
P T Duta An gg a da R ea lty Tb k
P T Ba nk V icto ria Inter na sio na l Tbk
P T Ba nk M aya pa da Inter na sio na l Tbk
P T Ba nk P e rma ta Tb k
P T Ba nk P a n Ind o ne sia Tb k
P T Su rya A rth a Nu sa nta ra Fi na nce
P T La uta n L ua s
P T Astr a S ed aya F ina nc e
P T Jap fa Co mfe ed In do ne sia Tbk
P T Tiga P ilar Se ja hte ra F oo d Tb k
P T Ma yb an k Ind on e sia Tb k
P T Ba nk C IMB N iag a Tb k
P T Me dco En er gy Inte rn atio na l TB K
P T Ba nk B u kop in Tbk
Jum la h
P e rin gk at
8 29 ,0 1 6,06 5
70 ,3 1 1,00 0
46 ,1 5 8,00 0
21 ,0 0 0,00 0
19 ,6 9 4,00 0
15 ,0 2 2,50 0
1,0 01 ,2 0 1,56 5
D ola r A me rik a S eri kat
P em er inta h Re pu bl ik Ind on esi a
35 ,87 1,2 64
Jum la h p iha k ke ti ga
idA
id BB B +
id BB B +
id BB B +
id BB B +
id BB B +
id BB B +
id BB B +
id BB B +
id BB B +
id BB B +
id BB B +
id BB B +
id BB B +
id BB B +
id BB B +
id BB B +
id BB B +
idA
1,0 37 ,0 7 2,82 8
S ah am
R up ia h
P T Tiga P ilar Se ja hte ra F oo d Tb k
25 ,8 0 7,50 0
Ju mla h e fek te rse dia un tuk d iju al
3 1 D ese mb er
2 01 6
Pe rin gk at
Rp '00 0
30 4,4 26 ,00 0
6 8,9 10 ,30 0
5 0,1 10 ,00 0
2 4,9 69 ,75 0
2 0,4 85 ,80 0
8 0,1 19 ,50 0
10 2,6 02 ,00 0
4 8,5 34 ,40 0
3 5,0 56 ,00 0
3 0,6 18 ,00 0
1 0,0 70 ,00 0
1 0,0 51 ,00 0
1 0,0 04 ,00 0
1 0,0 00 ,00 0
6,0 00 ,00 0
5,1 93 ,00 0
5,0 01 ,00 0
9 90 ,00 0
82 3,1 40 ,75 0
61 ,98 7,7 25
i dA
id BB B +
id BB B +
id BB B
id BB B +
id BB B +
id BB B +
id A A+
id AA A
i dA A id Aid AA A
i dA
i dA
id A A+
id A A
idA +
i dA
B B+
88 5,1 28 ,47 5
idA
1,0 62 ,8 8 0,32 8
88 5,1 28 ,47 5
Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo (Pemeringkat Efek indonesia).
Penyertaan dalam bentuk saham
Tempat
Kedudukan
Investasi lainnya
PTReasuransi Maipark
Indonesia
Jenis usaha
Jakarta Asuransi
Persentase Pemilikan
30Juni
2017
31 Des
2016
30 Juni
2017
Rp'000
31 Des
2016
Rp'000
19.91%
19.91%
45,787,575
45,787,575
45,787,575
45,787,575
Jumlah
29
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Mutasi investasi pada PT Laksayudha Abadi yang dicatat dengan metode ekuitas, adalah sebagai berikut:
2016
Rp'000
Saldo awal
Bagian laba (rugi) bersih entitas asosiasi
(Catatan 24)
Bagian penghasilan (rugi) komprehensif
lain entitas asosiasi
Pelepasan
63,422,442
(15,805)
41,147
(63,447,784)
Saldo akhir
-
Pada tanggal 18 November 2016, Perusahaan melepas seluruh kepemilikannya pada LA dengan nilai
sebesar Rp 63.422.000 ribu. Kerugian atas pelepasan sebesar Rp 25.784 ribu dibebankan dalam tahun
berjalan.
Investasi pada PT Reasuransi Maipark Indonesia sejak tahun 2003 merupakan penyertaan wajib perusahaan
asuransi, yang dicatat pada harga perolehan.
30
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
7. PIUTANG PREMI
Akun ini merupakan tagihan premi kepada tertanggung, agen dan broker dengan rincian sebagai
berikut :
a. Berdasarkan Nasabah
30 Juni
2017
Rp'000
31 Desember
2016
Rp'000
Pihak berelasi
Piutang premi
First Capital Insurance Ltd
401,801
9,299
Jumlah pihak berelasi
Cadangan kerugian penurunan nilai
401,801
(80,360)
9,299
(151)
Bersih
321,441
9,148
Pihak ketiga
Piutang premi
PT Marsh Indonesia
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Mitra, Iswara & Rorimpandey
Salam Pacific Indonesia Lines
Asia Pacific Fiber
PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk
Wintermar
PT AON Indonesia
Kalibesar Raya Utama (KBRU)
L.C.H Pte Ltd
Logindo Samudramakmur Tbk
PT Cahaya Fajar Kaltim
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Tanoto Group
Lainnya (masing-masing
di bawah Rp 5 milliar)
130,095,938
31,069,448
18,246,189
15,530,379
13,150,046
9,423,130
9,200,728
7,687,372
7,449,117
6,396,388
5,510,182
3,953,745
640,569
433,824
9,596,349
9,502,441
17,321,357
26,531,915
10,451,968
5,272,187
5,318,120
8,267,654
123,779,941
67,011,515
Jumlah pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
382,566,993
(5,134,910)
159,273,506
(2,433,022)
Bersih
377,432,083
156,840,484
Jumlah Piutang Premi
377,753,524
156,849,632
b. Berdasarkan Umur ( Hari )
30 Juni
2017
Rp'000
Piutang premi
Jatuh tempo 1 - 60 hari
Jatuh tempo 60 - 120 hari
Jatuh tempo > 120 hari
Jumlah piutang premi
Cadangan kerugian penurunan
nilai
Bersih
31 Desember
2016
Rp'000
320,668,637
55,560,660
6,739,497
129,232,001
21,440,862
8,609,942
382,968,794
159,282,805
(5,215,270)
377,753,524
31
(2,433,173)
156,849,632
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
c.
Berdasarkan Mata Uang
30 Juni
2017
Rp'000
31 Desember
2016
Rp'000
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Dollar Singapura
Ringgit Malaysia
Euro
Yen Jepang
Lainnya
108,037,463
266,658,311
7,504,653
439,560
185,633
105,755
37,419
74,545,643
79,921,804
4,603,634
142,573
40,365
28,786
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan
nilai
382,968,794
159,282,805
Bersih
377,753,524
(5,215,270)
(2,433,173)
156,849,632
d. Berdasarkan Bisnis
30 Juni
2017
Rp'000
Piutang premi
Kebakaran
Rangka Kapal
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah piutang premi
166,588,737
93,193,097
51,689,338
23,819,710
6,747,900
40,930,012
382,968,794
Cadangan kerugian penurunan
nilai
Bersih
(5,215,270)
377,753,524
31 Desember
2016
Rp'000
89,517,360
26,349,125
22,222,628
2,282,434
5,848,691
13,062,567
159,282,805
(2,433,173)
156,849,632
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup
kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang premi.
32
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
8. PIUTANG REASURANSI
a. Berdasarkan Reasuradur
3 0 J un i
20 1 7
R p '00 0
P iha k b e re la si
R e a s ur a d u r lu a r ne g er i
R u pia h
M a ta u a n g a sin g
Ju m la h r u p ia h
3 1 D esem b er
2 01 6
R p '0 00
-
8 2, 8 7 0
3 4 4, 2 1 3
4 2 7, 0 8 3
P iha k k et ig a
R u p ia h
R e a su r ad u r d a la m ne ge r i
R e a su r ad u r lu a r n e ge r i
Ju m la h r u p ia h
1 3 ,9 8 6 ,3 3 7
1 0 ,2 4 4 ,7 3 3
2 4 ,2 3 1 ,0 7 0
1 1, 8 3 9, 2 9 6
1 2, 7 0 7, 6 4 8
2 4, 5 4 6, 9 4 4
M a ta u a n g a s in g
R e a su r ad u r d a la m ne ge r i
R e a su r ad u r lu a r n e ge r i
Ju m la h m at a u a ng a sin g
2 3 ,5 1 5 ,7 5 2
2 , 0 3 7 ,8 5 5
2 5 ,5 5 3 ,6 0 7
1 9, 2 2 6, 3 3 4
7, 5 3 9, 4 6 7
2 6, 7 6 5, 8 0 1
Ju m la h pi ha k k et iga
4 9 ,7 8 4 ,6 7 7
5 1, 3 1 2, 7 4 5
Ju m la h P iu ta n g R e as u r a ns i
C a d a ng a n ke r u g ia n pe n ur un a n
n ila i
4 9 ,7 8 4 ,6 7 7
5 1, 7 3 9, 8 2 8
J u m la h P iu ta n g R e a su r a n si - B e r sih
4 5 ,6 3 8 ,4 3 2
( 4 ,1 4 6 ,2 4 5 )
( 8 9 1, 7 5 0 )
5 0, 8 4 8, 0 7 8
Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero), PT Tugu Reasuransi
Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, PT Trinity Re Reinsurance
Brokers, PT AIG Insurance Indonesia, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Marsh Reinsurance Brokers
Indonesia, AON Benfield Indonesia dan lainnya.
Reasuradur luar negeri terdiri dari First Capital Insurance Ltd, pihak berelasi, L.C.H (s) Pte Ltd, JLT Re, UIB
Asia Reinsurance Brokers Pte Ltd, SAG Brokers (Hongkong) Limited, Allied World Assurance Company,
Ltd dan lainnya.
b. Berdasarkan Umur ( Hari )
30 Juni
2017
Rp'000
31 Desember
2016
Rp'000
Jatuh tempo 1 - 60 hari
Jatuh tempo 60 - 120 hari
Jatuh tempo > 120 hari
22,589,205
7,813,554
19,381,918
35,713,539
7,657,407
8,368,882
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan
nilai
49,784,677
51,739,828
Bersih
45,638,432
(4,146,245)
33
(891,750)
50,848,078
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
c. Berdasarkan Mata Uang
30 Juni
2017
Rp'000
31 Desember
2016
Rp'000
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Dollar Singapura
Dollar Hongkong
Lainnya
20,862,921
28,104,660
813,119
3,977
24,629,813
26,418,945
538,493
152,219
358
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan
nilai
49,784,677
51,739,828
(4,146,245)
(891,750)
Bersih
45,638,432
50,848,078
d. Berdasarkan Bisnis
30 Juni
2017
Rp'000
31 Desember
2016
Rp'000
Kebakaran
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
34,662,796
1,764,498
143,807
205,714
13,007,862
45,741,109
2,331,021
2,786
229,627
3,435,285
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan
nilai
49,784,677
51,739,828
(4,146,245)
(891,750)
Bersih
45,638,432
50,848,078
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup
kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang reasuransi.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas
piutang reasuransi kepada pihak ketiga.
34
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
9. ASET REASURANSI
Aset Reasuransi terdiri dari :
30 Juni
2017
R p'000
B agian reasurans i atas premi yang
belum merupakan pendapatan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
B agian reasurans i atas est imasi
liabilitas klaim
Pihak berelasi
Pihak ketiga
J um lah
31 Desem ber
2016
Rp'000
43,678,904
304,221,941
36,957,945
226,709,789
68,819,579
438,744,315
75,823,100
363,888,562
855,464,739
703,379,396
Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan
a. Berdasarkan Reasuradur
30 Ju ni
20 1 7
R p'0 00
P iha k b e re la si
F ir st C a p ita l In su ra n c e L td
W e n tw or th I ns ur a nc e C o m p a n y Ltd
N e w lin e G r ou p
B r it S yn d ic at e
J um la h p iha k b e re la s i
3 1 D e se m be r
20 16
R p '00 0
2 8 ,71 7 ,0 09
1 4 ,85 5 ,3 53
10 5 ,8 08
7 33
4 3 ,67 8 ,9 04
27 , 65 0,4 39
9 , 21 2,1 50
9 0,3 41
5,0 15
36 , 95 7,9 45
P iha k k et iga
B o w ri ng M a rs h
L .C .H ( S ) P te Lt d
P T Tr in ity R e R e in su ra n c e B ro ke r s
G u y C a rp e nt er
P T R e a su ra n si N a sion a l In do ne s ia
M itr a U ta m a R e a sur a ns i
P T R e a su ra n si In do n es ia U ta m a
T ug u R e a su ra n si I nd on e sia
U I B As ia R e ins ur a n c e B r o k e rs
C e m e nt ha i C a p tive In su ra n c e P te L td
A O N B e nf ie ld B ro k e r s
G I C of In dia
L a in n ya (m a sin g- m a s ing
d i b a w a h R p 5 m i llia r)
J um la h p iha k k e tiga
8 7 ,52 0 ,6 19
6 1 ,51 8 ,8 82
3 6 ,43 8 ,6 19
1 7 ,85 9 ,1 78
1 2 ,58 4 ,6 39
1 1 ,94 2 ,2 85
1 0 ,68 3 ,9 96
7 ,48 3 ,1 79
7 ,28 5 ,2 00
6 ,72 8 ,8 46
5 ,70 8 ,7 24
80 4 ,3 11
21 , 52 6,0 55
43 , 64 6,0 47
20 , 99 8,4 60
9 , 37 3,0 73
14 , 09 5,7 86
16 , 02 5,0 41
8 , 41 0,5 53
14 , 70 6,9 81
8 , 53 3,2 66
5 , 05 1,4 90
3 7 ,66 3 ,4 61
30 4 ,22 1 ,9 41
64 , 34 3,0 37
2 26 , 70 9,7 8 9
J um la h
34 7 ,90 0 ,8 45
2 63 , 66 7,7 3 4
35
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
b. Berdasarkan Bisnis
30 Juni
2017
Rp'000
Kebakaran
Rangka kapal
Rekayasa
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Kendaraan bermotor
Lainnya
Jumlah
31 Desember
2016
Rp'000
221,023,057
76,253,978
21,210,664
13,636,799
1,512,199
606,081
13,658,067
347,900,845
171,080,558
48,633,990
20,323,984
5,329,728
1,708,055
660,633
15,930,786
263,667,734
Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan lainnya adalah Energy, Liabilities,
Credit Insurance & Bond, Burglary, Fidelity Guarantee, Cash in Safe, Cash in Cashier Box, Neon Sign,
Travel Insurance, Money Insurance dan Heavy Equipment.
Bagian reasuransi atas estimasi liabilitas klaim
a.
Berdasarkan Reasuradur
30 Juni
2017
Rp'000
Pihak berelasi
First Capital Insurance Ltd
Wentworth Insurance Company Ltd
Jumlah pihak berelasi
Pihak ketiga
L. C. H (s) Pte Ltd
PT Simas Reinsurance Brokers
PT Tugu Reasuransi Indonesia
PT Reasuransi Indonesia Utama
Allied World Assurance Company Ltd
PT Tugu Pratama Indonesia
PT Asuransi Jasa Indonesia
UIB Asia Reinsurance Brokers Pte Ltd
PT Reasuransi Nasional Indonesia
PT Trynity Re Reinsurance Brokers
PT Mitra Utama Reasuransi
GIC of India
Guy Carpenter
Partner Re
PT Maskapai Reasuransi Indonesia
31 Desember
2016
Rp'000
52,232,727
16,586,852
68,819,579
60,843,601
14,979,499
75,823,100
121,897,396
54,940,637
32,718,367
22,577,615
21,482,561
21,324,043
18,552,380
17,865,710
16,993,958
15,290,358
13,437,909
9,600,898
7,631,138
5,527,271
3,845,850
110,339,367
8,265,604
21,738,157
21,517,780
21,714,832
22,067,569
11,747,280
19,528,990
9,821,051
9,883,238
12,091,053
6,787,168
5,649,129
55,058,223
438,744,315
507,563,894
82,737,344
363,888,562
439,711,662
Lainnya (masing-masing
di bawah Rp 5 milliar)
Jumlah pihak ketiga
Jumlah
36
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
b. Berdasarkan Bisnis
30 Juni
2017
Rp'000
31 Desember
2016
Rp'000
Kebakaran
Rangka kapal
Rekayasa
Pengangkutan
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Lainnya
160,091,720
219,892,215
65,785,480
3,540,327
5,396,895
1,557,204
51,300,053
179,602,732
115,565,864
73,806,591
12,278,336
2,631,121
854,181
54,972,837
Jumlah
507,563,894
439,711,662
Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai aset reasuransi pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31
Desember 2016.
37
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
10. ASET TETAP
1 Januari
2017
Rp'000
Model revaluasi:
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Sub jumlah
Penambahan
Rp'000
Pengurangan
Rp'000
-
30 Juni
2017
Rp'000
52,930,200
100,936,835
153,867,035
2,467,507
2,467,507
52,930,200
103,404,342
156,334,542
24,069,659
879,000
(1,029,345)
23,919,314
Model biaya:
Pemilikan langsung
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Prasarana kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Sub jumlah
Jumlah
34,693,180
7,008,454
2,688,729
-
(214,842)
-
37,167,067
7,008,454
1,600,000
67,371,293
221,238,328
3,567,729
6,035,236
(1,244,187)
(1,244,187)
1,600,000
69,694,835
226,029,377
Model revaluasi:
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
5,448,546
2,554,265
14,255,984
1,329,177
(831,741)
14,753,420
24,431,146
1,293,915
3,244,837
285,727
(204,115)
-
27,471,868
1,579,642
925,000
46,354,591
84,375
7,498,381
(1,035,856)
1,009,375
52,817,116
Model biaya:
Akumulasi penyusutan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Prasarana kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Jumlah Tercatat
174,883,737
-
8,002,811
173,212,261
38
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
1 Januari
2016
Rp'000
Model revaluasi:
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Sub jumlah
Penerapan
Metode Revaluasi
Penambahan
Rp'000
31 Desember
2016
Rp'000
Pengurangan
Rp'000
2,049,580
66,702,646
68,752,226
49,905,620
31,417,272
81,322,892
975,000
2,816,917
3,791,917
-
52,930,200
100,936,835
153,867,035
15,471,574
-
10,097,965
(1,499,880)
24,069,659
Model biaya:
Pemilikan langsung
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Prasarana kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Sub jumlah
Jumlah
28,813,550
-
-
8,785,542
7,008,454
(2,905,912)
-
34,693,180
7,008,454
1,600,000
45,885,124
114,637,350
81,322,892
25,891,961
29,683,878
(4,405,792)
(4,405,792)
1,600,000
67,371,293
221.238.328
Model revaluasi:
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
10,739,407
(10,739,407)
5,448,546
-
5,448,546
8,614,667
-
6,409,841
(768,524)
14,255,984
17,988,751
-
-
9,298,424
1,293,915
(2,856,029)
-
24,431,146
1,293,915
614,124
37,956,949
(10,739,407)
310,876
22,761,602
(3,624,553)
925,000
46,354,591
76,680,401
92,062,299
Model biaya:
Akumulasi penyusutan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Prasarana kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Jumlah Tercatat
174,883,737
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta Selatan dengan hak legal berupa Hak
Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo tahun 2019 dan di Cikarang Bekasi
dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo tahun
2026. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh
tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Penilaian atas nilai wajar aset tetap berupa tanah dan bangunan dilakukan oleh penilai independen yang
telah teregistrasi di OJK, KJPP Nanang Rahayu & Rekan dengan laporan tertanggal 29 Januari 2016.
Penilaian tanah dan bangunan menggunakan laporan per 31 Desember 2015.
Berdasarkan laporan tersebut, penilaian dilakukan sesuai dengan Standar Penilai Indonesia (SPI) yang
ditentukan berdasarkan transaksi terkini dalam ketentuan yang wajar dan peraturan Bapepam-LK No.
VIII.C.4 tentang pedoman penilaian dan penyajian laporan penilaian aset di pasar modal. Metode penilaian
39
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
yang digunakan adalah pendekatan nilai pasar dan biaya.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 aset tetap, kecuali tanah dan aset tetap yang belum
digunakan, telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 84.467.624 ribu
kepada Reliance Insurance dan Lippo Insurance dan Rp 86.128.981 ribu kepada Lippo Insurance.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat komitmen kontraktual dalam perolehan aset tetap.
Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31
Desember 2016.
Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut:
30 Juni
2017
Rp'000
Harga jual
Nilai buku
Keuntungan penjualan dan
penghapusan aset tetap
31 Desember
2016
Rp'000
563,058
(201,130)
918,492
(781,239)
361,928
137,253
11. ASET TAK BERWUJUD
Merupakan nilai fasilitasi awal yang dibayarkan kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) untuk
mempromosikan, memperkenalkan dan menjelaskan produk-produk asuransi milik Perusahaan kepada para
nasabah bank di Indonesia dan nilai penjaminan yang diberikan oleh PT Panin Financial Tbk, selaku entitas
induk dari Bank Panin, untuk menjamin kelangsungan perjanjian kerjasama antara Perusahaan dan Bank
Panin tersebut.
Nilai awal aset takberwujud sebesar Rp 916.197.600 ribu, termasuk PPN, yang akan diamortisasi selama 20
tahun sejak November 2016.
12. ASET LAIN-LAIN BERSIH
30 Juni
2017
Rp'000
31 Desember
2016
Rp'0 00
Piutang pihak berelasi
Piutang bunga deposito dan obligasi
Pajak dibayar dimuka
Akumulasi dana program asuransi
Piutang pegawai
Piutang hasil penjualan
barang-barang sisa klaim
Lainnya
21,433,534
6,906,867
3,735,385
1,188,651
54,625,029
8,854,663
6,957,341
3,735,385
2,223,605
18,662
-
703,302
1,177,879
Jumlah
33,283,099
78,277,204
Piutang Pihak Berelasi
Merupakan piutang yang berasal dari pengalihan aset dan liabilitas FII kepada Perusahaan.
40
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Akumulasi Dana Program Asuransi
Merupakan pendanaan Perusahaan melalui PT Panin Dai-ichi Life Tbk, untuk memenuhi liabilitas imbalan
pasca kerja.
13. UTANG KLAIM
a. Berdasarkan Nasabah
30 Juni
2017
Rp'000
31 Desember
2016
Rp'000
Pihak ketiga
25,452,338
19,308,586
Jumlah Utang Klaim
25,452,338
19,308,586
b. Berdasarkan Bisnis
30 Juni
2017
Rp'000
Kebakaran
Kendaraan bermotor
Rangka kapal
Kesehatan dan kecelakaan diri
Lainnya
Jumlah
7,018,286
6,816,382
718,902
523,730
10,375,038
25,452,338
31 Desember
2016
Rp'000
11,765,975
2,463,641
679,445
531,131
3,868,394
19,308,586
c. Berdasarkan Mata Uang
30 Juni
2017
Rp'000
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Dollar Singapura
Jumlah
14,281,385
10,719,314
451,639
25,452,338
41
31 Desember
2016
Rp'000
12,687,101
6,010,649
610,836
19,308,586
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
14. UTANG REASURANSI
a. Berdasarkan Reasuradur
30 Ju ni
20 1 7
R p'0 00
31 De s em b er
2 01 6
R p'0 00
P ihak b erela si
Rea s ur adu r lu ar neg er i
Ru piah
M ata u ang as ing
J um lah - P ihak b erelas i
3,8 24 ,0 3 7
1 5,9 65 ,8 6 8
1 9,7 89 ,9 0 4
15 ,6 55 ,72 6
10 ,9 64 ,97 3
26 ,6 20 ,69 9
P ihak k et iga
Ru p iah
Reasu r ad u r dala m neger i
Reasu r ad u r luar neger i
Ju m lah Ru piah
9,0 47 ,7 7 0
1 8,8 75 ,7 4 8
2 7,9 23 ,5 1 8
15 ,3 29 ,60 6
4 ,9 09 ,45 7
20 ,2 39 ,06 3
M a ta u ang as ing
Reasu r ad u r dala m neger i
Reasu r ad u r luar neger i
Ju m lah - M ata ua n g asing
3 3,0 87 ,2 0 1
22 0,7 25 ,9 1 3
25 3,8 13 ,1 1 4
39 ,4 21 ,67 6
49 ,2 78 ,82 4
88 ,7 00 ,50 0
J um lah - P ihak k etiga
28 1,7 36 ,6 3 2
1 08 ,9 39 ,56 3
J um lah U tan g Re asu ran si
30 1,5 26 ,5 3 6
1 35 ,5 60 ,26 2
Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero), PT Tugu Reasuransi
Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, PT Trinity Re
Reinsurance Brokers, PT Simas Reinsurance Brokers dan lainnya.
Reasuradur luar negeri terdiri dari First Capital Insurance Ltd dan Wentworth Insurance Company Ltd,
pihak berelasi, Aon Singapore (Broking Centre) Pte Ltd, Swiss Reinsurance Co, The TOA Reinsurance
Company Ltd., Odyssey Reinsurance Company, UIB Asia Reinsurance Brokers Pte Ltd., dan lainnya.
b. Berdasarkan Umur ( Hari )
30 Juni
2017
Rp'000
31 Desember
2016
Rp'000
Jatuh tempo 1 - 60 hari
Jatuh tempo > 60 hari
214,565,487
86,961,049
97,105,494
38,454,768
Jumlah
301,526,536
135,560,262
42
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
c. Berdasarkan Mata Uang
30 Juni
2017
Rp'000
31 Desember
2016
Rp'000
R upiah
Dollar Amerika Serikat
Dollar Singapura
R inggit Mal aysia
Euro
Yen Jepang
Lainnya
31,747,554
263,315,939
5,951,962
369,432
61,690
70,982
8,977
35,894,788
97,326,521
2,280,121
45,407
13,359
66
Jumlah
301,526,536
135,560,262
d. Berdasarkan Bisnis
30 Juni
2017
Rp'000
31 Desember
2016
Rp'000
Kebakaran
Rangka kapal
Kesehatan dan kecelakaan diri
Rekayasa
Lainnya
173,893,046
83,378,710
16,885,282
7,052,637
20,316,861
96,454,365
17,957,521
1,780,050
8,673,912
10,694,414
Jumlah
301,526,536
135,560,262
15. UTANG PAJAK
30 Juni
2017
Rp'000
Pajak penghasilan badan
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 26
Pasal 4(2)
31 Desember
2016
Rp'000
3,163,600
4,593,514
228,010
1,761
73,820
8,060,705
43
-
5,856,469
140,870
33,324
6,030,663
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
16. LIABILITAS LAIN-LAIN
30 Juni
2017
Rp'000
31 Desember
2016
Rp'000
Utang pengembalian premi
Lainnya
33,875,554
2,466,550
36,470,110
15,483,689
Jumlah
36,342,104
51,953,799
Utang Pengembalian Premi
Merupakan utang kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk berupa selisih lebih antara premi asuransi kendaraan
bermotor yang dibayarkan oleh pelanggan dengan jumlah aktual premi asuransi kendaraan bermotor yang
diterbitkan oleh Perusahaan. Utang lain-lain ini tidak dikenakan bunga.
17. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
30 Juni
2017
Rp'000
Bonus k aryawan
P endidik an
P em asaran
Jasa profesional
Lainnya
Jum lah
31 Desem ber
2016
Rp'000
12,373,370
8,414,666
6,326,915
1,861,167
2,830,678
31,806,796
29,370,237
7,940,166
3,262,917
475,000
5,811,184
46,859,504
18. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
Pada tanggal 31 Desember 2016, pembayaran minimum sewa pembiayaan berdasarkan jatuh tempo
sebagaimana tercantum dalam perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
Pembayaran minimum
sewa pembiayaan
31 Desember
2016
Rp'000
Utang sewa pembiayaan
Telah jatuh tempo dan sampai dengan satu
tahun
Lebih dari satu tahun sampai lima tahun
Subjumlah
dikurangi: beban bunga
41,611
41,611
(8,300)
Nilai kini pembayaran minimum sewa
33,311
Jangka waktu sewa adalah 3 tahun dengan tingkat bunga efektif 8,3% per tahun. Semua utang sewa
pembiayaan didenominasi dalam Rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah tetap.
Pada tanggal 31 Maret 2017 Perusahaan telah melunasi seluruh utang sewa pembiayaan.
44
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
19. LIABILITAS ASURANSI
Liabilitas asuransi terdiri dari:
3 0 Ju ni
2 01 7
Rp'00 0
Estimasi liab ilitas klaim
P en dap atan p remi ditangguhkan
Pih ak ketiga
P remi b elu m meru pakan pen dap atan
Pih ak berelasi
Pih ak ketiga
J umlah
31 Desember
2016
Rp '000
6 77,68 7,025
5 91,19 9,743
2 66,59 8,426
2 55,79 2,198
6 19,57 5,583
1,62 3,638
5 07,29 5,303
1,5 63,86 1,034
1,3 55,91 0,882
Estimasi Liabilitas Klaim
Estimasi liabilitas klaim berdasarkan bisnis adalah sebagai berikut:
3 0 Ju n i
2 01 7
Rp '00 0
3 1 D esem ber
2 01 6
Rp '00 0
R angk a k apal
K eb akaran
K en daraan bermo to r
P en gan gku tan
K eseh atan dan kecelakaan d iri
L ainn ya
2 2 4,91 4,2 02
2 0 3,78 2,7 52
9 1,85 7,6 76
1 4,70 9,7 63
1 2,94 8,2 70
1 2 9,47 4,3 61
1 17 ,62 5,03 9
2 22 ,79 5,05 7
74 ,24 8,87 9
21 ,54 4,80 1
10 ,53 0,25 9
1 44 ,45 5,70 8
J um lah
6 7 7,68 7,0 25
5 91 ,19 9,74 3
Dalam estimasi liabilitas klaim termasuk estimasi atas klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan
masing-masing sebesar Rp 29.291.655 ribu pada tanggal 30 Juni 2017 dan Rp 22.137.427 ribu pada 31
Desember 2016.
Pendapatan Premi Ditangguhkan
Akun ini merupakan premi diterima di muka yang berasal dari penutupan polis dengan periode
pertanggungan lebih dari satu tahun. Polis tersebut tidak mempunyai komponen deposit dan hanya
memberikan proteksi dan Perusahaan mempunyai opsi untuk membatalkan kontrak asuransi atau melakukan
penyesuaian atas klausul kontrak.
45
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
a. Berdasarkan Nasabah
30 Juni
2017
Rp'000
Pihak ketiga
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Olympindo Multi Finance
PT Verena Multi Finance Tbk
Mitra Iswara Rorimpandey
PT Bunga Matahari Digital
PT Bank Permata Tbk
Marsh Indonesia
Nusantara Insurance Broker & Consultan
PT Bank ANZ Indonesia
PT Sarana Global Finance Indonesia
PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk
PT BPR Andalan Favorit Perdana
Lainnya (masing-masing
di bawah Rp 100 juta)
31 Desember
2016
Rp'000
153,306,021
72,034,206
10,131,283
4,180,461
1,661,882
1,659,214
1,215,963
1,161,728
1,015,222
890,493
658,587
534,400
179,639
171,142,927
53,971,358
1,872,602
59,084
1,159,989
1,387,438
844,247
1,166,217
17,969,327
24,188,336
Jumlah pihak ketiga
266,598,426
255,792,198
Jumlah
266,598,426
255,792,198
b. Berdasarkan Bisnis
30 Juni
2017
Rp'000
31 Desember
2016
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Lainnya
191,019,716
70,081,456
3,030,604
2,466,650
182,436,838
69,659,715
3,247,529
448,116
Jumlah
266,598,426
255,792,198
46
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Premi Belum Merupakan Pendapatan
a. Berdasarkan Nasabah
30 Juni
2017
Rp'000
Pihak berelasi
First Capital Insurance Ltd
Jumlah pihak berelasi
31 Desember
2016
Rp'000
-
Pihak ketiga
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Marsh Indonesia
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Mitra, Iswara & Rorimpandey
PT Olympindo Multi Finance
PT AON Indonesia Tbk
Asia Pasific Fiber
PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk
KBRU Insurance Brokers
Talisman Insurance Brokers
PT Bank Central Asia Tbk
PT Cahaya Fajar Kaltim
PT BPR Olympindo Primadana
PT Lestari Cipta Hokindo
L. C. H. (S) Pte Ltd
Tri Dharma Proteksi
Lainnya (masing-masing
dibawah Rp 5 miliar)
Jumlah pihak ketiga
Jumlah
95,113,215
89,095,020
53,233,916
20,709,583
13,873,044
12,394,656
8,407,684
7,925,136
6,255,523
4,850,121
3,129,053
1,971,851
1,314,384
156,604
-
84,338,191
35,553,712
38,230,950
46,530,349
14,410,576
20,937,741
6,721,587
12,919,283
3,525,373
5,895,218
12,362,589
33,440,345
8,484,604
301,145,792
619,575,583
619,575,583
183,944,785
507,295,303
508,918,941
b. Berdasarkan Bisnis
3 0 Ju ni
2 01 7
R p'0 00
K e b a ka ra n
K e n da r a an be r m o to r
R a ngk a K a p a l
K e se h a ta n da n ke c e la ka a n d iri
P en ga n gku ta n
L a inn ya
J um la h
2 77 ,93 1,52 9
1 88 ,41 9,18 4
78 ,27 3,17 7
28 ,99 6,46 4
4 ,52 1,17 9
41 ,43 4,05 1
6 19 ,57 5,58 3
47
1,623,638
1,623,638
3 1 D e se m be r
2 01 6
R p '0 00
2 22 ,1 1 2,85 8
1 75 ,8 1 4,25 1
49 ,7 7 4,01 1
15 ,4 3 7,49 0
3 ,5 2 8,09 1
42 ,2 5 2,24 0
5 08 ,9 1 8,94 1
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Premi belum merupakan pendapatan lainnya adalah Machinery Breakdown Insurance, Public Liability
Insurance, Comprehensive General liability, Advance Payment Bond, Cash in Safe, Cash in Cashier
Box, Oil & Gas, Contractor All Risk, Erection All Risk dan Heavy Equipment.
20. MODAL SAHAM
Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, susunan
pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
Persentase
Kepemilikan
%
Jumlah Modal
Ditempatkan
dan Disetor
Rp'000
Fairfax Asia Limited
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
4,001,242,013
388,000,000
612,310,503
80.00
7.76
12.24
400,124,201
38,800,000
61,231,050
Jumlah
5,001,552,516
100.00
500,155,252
31 Desember 2016
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
Persentase
Kepemilikan
%
Jumlah Modal
Ditempatkan
dan Disetor
Rp'000
Fairfax Asia Limited
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
4,001,242,013
388,000,000
612,310,503
80.00
7.76
12.24
400,124,201
38,800,000
61,231,050
Jumlah
5,001,552,516
100.00
500,155,252
Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah saham biasa yang memberikan hak satu suara per saham dan
berpartisipasi dalam dividen.
21. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Akun ini merupakan kelebihan di atas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas
(right issue) dan pelaksanaan waran dengan rincian sebagai berikut:
Rp'000
Saldo 1 Januari 2015
106,958,039
Tambahan modal disetor yang berasal
dari pertukaran saham PI menjadi
saham Perusahaan dalam rangka
penggabungan usaha
156,118,059
Saldo 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016
263,076,098
48
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
22. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM
2017
Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 23 tanggal 16 Mei 2017 dari
Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta telah ditetapkan sebagai berikut:
a.
Sejumlah Rp 3.000.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar Perusahaan.
b.
Pembagian dividen tunai sebesar Rp 40.012.420 ribu atau Rp 8 per saham. Pada tanggal 12 Juni
2017, seluruh dividen tunai tersebut telah dibayarkan kepada pemegang saham.
2016
Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 46 tanggal 23 Juni 2016 dari
Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta telah ditetapkan sejumlah Rp 3.000.000
ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
23. PENDAPATAN PREMI
30 Juni 2017
Potongan
premi
Premi bruto
Kebakaran
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
362,334,495
209,656,392
105,761,777
24,301,628
159,006,581
861,060,874
Bagian reasuransi
(11,241, 740)
(23,550, 348)
(2,612, 116)
(2,134, 945)
(539, 028)
(40,078, 177)
(292,028,658)
(729,967)
(19,653,378)
(6,000,494)
(144,476,722)
(462,889,219)
Pendapatan premi
asuransi neto
59,064,098
185,376,077
83,496,283
16,166,189
13,990,831
358,093,478
Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kendaraan bermotor
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
Jumlah
(60,591,212)
(13,570,074)
(13,780,715)
(1,338,616)
(30,456,395)
(119,737,012)
741,323,863
49
(40,078, 177)
54,868,381
8,307,071
(54,552)
124,746
26,504,280
89,749,926
(373,139,293)
(5,722,831)
(5,263,003)
(13,835,267)
(1,213,870)
(3,952,115)
(29,987,086)
328,106,392
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
30 Juni 2016
Potongan
premi
Premi bruto
Kebakaran
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
215,928,816
181,790,656
98,069,992
12,601,125
39,851,980
548,242,569
Bagian reasuransi
(5,877, 839)
(25,146, 543)
(3,048, 289)
(858, 867)
(269, 649)
(35,201, 187)
(169,940,132)
(2,986,646)
(18,941,439)
(1,579,141)
(38,144,641)
(231,591,999)
Pendapatan premi
asuransi neto
40,110,845
153,657,467
76,080,264
10,163,117
1,437,690
281,449,383
Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kendaraan bermotor
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
(46,507,921)
(13,096,952)
(291,656)
(671,478)
(12,036,285)
(72,604,292)
Jumlah
475,638,277
(35,201, 187)
52,445,059
9,817,663
303,490
62,385
15,169,450
77,798,047
(153,793,952)
5,937,138
(3,279,289)
11,834
(609,093)
3,133,165
5,193,755
286,643,138
Rincian pendapatan premi bruto dari pihak berelasi untuk 30 Juni 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
30 Juni
2017
Rp'000
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
Bank Pan Indonesia Tbk
Clipan Finance Indonesia Tbk
Bank Panin Dubai Syariah Tbk
Verena Multi Finance Tbk
Panin Sekuritas
Paninvest Tbk
Panin Asset Man agement
Panin Dai-ichi Life Tbk
Jumlah
50
30 Juni
2016
Rp'000
-
148,173,734
43,698,582
4,586,227
1,144,489
287,362
16,604
159,657
62,877
-
198,129,532
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
24. BEBAN KLAIM
30 Juni 2017
Klaim bruto
Rp'000
Klaim
reasuransi
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kesehatan d an kecelakaan diri
Kebakaran
Peng ang ku tan
Lainnya
Sub Jumlah
89,35 7,304
51,36 0,861
70,87 6,810
4,12 1,518
50,50 8,906
266,22 5,400
200,7 32
(149,2 31 )
(51,497,6 04 )
(400,5 10 )
(45,289,5 71 )
(97,136,1 84 )
Perubahan liabiltas asuransi
Kendaraan bermotor
Kesehatan d an kecelakaan diri
Kebakaran
Peng ang ku tan
Lainnya
Sub Jumlah
17,59 2,063
3,63 1,269
(14,62 2,197)
(7,85 7,525)
91,50 5,119
90,24 8,729
(2,749,0 40 )
(1,194,7 82 )
15,111,5 55
9,773,5 22
(92,551,2 59 )
(71,610,0 04 )
Jumlah
Bersih
Rp'000
89, 558,0 37
51, 211,6 30
19, 379,2 05
3, 721,0 08
5, 219,3 35
169, 089,2 15
14, 843,0 23
2, 436,4 87
489,358
1, 915,9 97
(1, 046,1 40 )
18, 638,7 24
187, 727,9 40
3 0 Ju ni 2 01 6
Klaim bru to
Rp '0 00
Ken daraan b ermo to r
Kesehatan d an kecelak aan diri
Keb akaran
Peng ang ku tan
Lai nn ya
Su b J u mlah
Perub ahan liab iltas asu rans i
Ken daraan b ermo to r
Kesehatan d an kecelak aan diri
Keb akaran
Peng ang ku tan
Lai nn ya
Su b J u mlah
9 8, 92 4,9 61
5 4, 68 1,3 84
2 5, 64 9,5 35
4, 94 5,7 5 9
5, 19 3,5 6 3
18 9, 39 5,2 0 2
3, 47 1,4 8 7
(1, 90 8,8 9 4)
2 1, 58 4,8 88
(4, 04 0,2 8 9)
(6, 47 9,7 5 6)
1 2, 62 7,4 36
Jumlah
Klaim
reasu rans i
Rp '0 00
Bersih
Rp'00 0
(99 0, 39 8)
(43 7, 89 8)
(9, 18 7, 96 0)
(3, 50 0)
(2, 01 2, 25 1)
(1 2, 63 2, 00 7)
97 ,9 34 ,56 3
54 ,2 43 ,48 6
16 ,4 61 ,57 5
4 ,9 42 ,25 9
3 ,1 81 ,31 2
1 76 ,7 63 ,19 5
85 4, 99 9
(2 8, 30 1)
(1 8, 27 6, 51 8)
(87 0, 08 6)
4, 83 0, 10 4
(1 3, 48 9, 80 2)
4 ,3 26 ,48 6
(1 ,9 37 ,19 5)
3 ,3 08 ,37 0
(4 ,9 10 ,37 5)
(1 ,6 49 ,65 2)
(8 62 ,36 6)
1 75 ,9 00 ,82 9
51
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Rincian klaim bruto dari pihak berelasi untuk 30 Juni 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
30 Juni
2017
R p'000
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
Ba nk P an Indone sia Tbk
Clipan Finance I ndonesia Tbk
Ba nk P anin Duba i S ya riah Tbk
Ver ena M ulti Financ e Tbk
Pa nin Sekur itas
Pa nin Asset M an ageme nt
Pa nin Da i-ichi Life Tbk
Jum lah
30 Juni
2016
Rp'000
-
81,733,616
18,073,054
1,554,494
347,768
87,286
8,294
2,220
-
101,806,732
25. HASIL INVESTASI
Bunga deposito berjangka,
reksadana dan obligasi
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi
dari nilai wajar surat berharga
Keuntungan penjualan surat berharga
Keuntungan selisih kurs mata uang asing
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi
Dividen saham PT Asuransi Maipark Indonesia
Lainnya
30 Juni
2017
30 Juni
2016
Rp'000
Rp'000
47,791,936
93,628,493
(4,867,870)
6,122,721
3,088,501
29,750
Jumlah
52,165,037
26. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN – BERSIH
30 Juni
2017
30 Juni
2016
Rp'000
Rp'000
Hasil administrasi polis
Jasa giro
Keuntungan (kerugian) kurs mata
uang asing - bersih
Lainnya
2,192,483
340,100
2,327,284
259,844
696,404
1,971,391
(5,600,849)
8,757,694
Jumlah
5,200,378
5,743,973
52
2,895,119
5,339,955
20,311
(130,495)
2,967,095
104,720,478
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
27. BEBAN KOMISI NETO
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan Kecelakaan diri
Pengangkutan
Kebakaran
Lainnya
Jumlah
30 Juni
2017
30 Juni
2016
Rp'000
Rp'000
23,064,287
1,670,520
1,090,277
(3,413,329)
(5,233,621)
17,178,134
20,036,630
2,159,704
856,391
(3,436,266)
(1,141,376)
18,475,083
28. BEBAN USAHA
30 Juni
2017
30 Juni
2016
Rp'000
Rp'0 00
Tenaga kerja
Gaji dan upah
Tunjangan hari raya dan bonus
Imbalan p asca kerja
Proteks i & dan a
Tunjangan PPh karyaw an
Pend id ikan dan pelatihan
Lembur
Seragam k aryaw an
Beban kes ehat an
Lainnya
J umlah T enaga Kerj a
3 8, 84 0, 412
1 6, 06 3, 012
7, 05 9, 169
5, 52 4, 344
4, 12 5, 000
1, 68 6, 243
71 0, 050
11 2, 930
1 3, 945
26 5, 913
7 4, 40 1, 018
32,091, 346
15,622, 500
7,362, 458
3,857, 496
8,250, 000
9,931, 983
1,465, 833
456, 325
82, 902
1,320, 833
80,441, 676
Penyus ut an (C atatan 10)
Sew a
Penyis ihan k erug ian p enuru nan n ilai
Pemasaran
J asa profes ional
Telepon, teleks dan faks imili
Perj alanan
Perbaikan dan pemeli haraan
Perlengkapan kan to r
Lainnya
7, 49 8, 381
4, 68 8, 923
4, 26 6, 535
3, 54 3, 963
3, 17 8, 583
1, 81 2, 249
77 6, 067
60 4, 782
35 6, 033
1 1, 48 5, 493
9,065, 694
4,042, 446
(12,230, 986)
5,394, 313
2,149, 854
1,302, 501
410, 741
439, 915
99, 958
7,426, 316
112, 61 2, 027
98,542, 428
J umlah
53
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
29. PAJAK PENGHASILAN
Beban (manfaat) pajak terdiri dari:
P aj ak kin i
P aj ak tang gu han
3 0 J uni
2017
30 J uni
2016
R p'00 0
R p'00 0
4 ,5 02 ,40 5
1 ,4 82 ,52 9
5 ,9 84 ,93 4
9 ,3 72 ,87 1
9 ,3 72 ,87 1
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
54
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Laba sebelum pajak menurut
laporan l aba rugi dan pengha silan komprehensif
lain konsol idasi an
30 Juni
2017
30 Jun i
2016
Rp'000
R p'000
67,953,706
104,189,249
5,696,164
(15,894,322)
(19,271)
4,266,535
3,193,328
(10,574,217)
(8,586,222)
(200,000)
(12,230,986)
198,376
(31,393,049)
Perbedaan t empore r:
B eba n imbala n pasca kerja
P re mi ya ng belum merupa kan pendapat an
P em bayaran pokok SGU
P enyisihan kerugian penuruna n nilai
C ada ngan IBNR
P enyusutan tet ap S GU
Jum la h
(2,757,566)
Perbedaan ya ng tida k dapat
dipe rhitungka n menurut fiskal:
Tunjangan asura nsi karyawan
P em eliharaan ke ndaraan
P enyusutan As et Tetap
Kes ejahteraan karyawan
B eba n Pajak
B agian laba be rsih perusaha an
asosiasi
Jasa giro
B unga deposito, reks ada na dan
obl igasi
Keunt ungan penjua lan obl igasi
Lain-la in
Jum la h
Laba (Rugi) Kena Pajak
Be ban pajak kini dengan t arif 25%
Dikurangi pemba yaran pajak di m uka
Pasa l 25
Uta ng Pajak Kini (P ajak Diba yar Dimuka)
55
13,945
125,719
107,199
17,996
-
667,557
73,485
208,914
82,902
-
(340,099)
130,495
(259,218)
(10,997,143)
(36,794,793)
680,659
(47,186,517)
(96,968,810)
(4,809,833)
(19,722)
(100,894,230)
18,009,623
(28,098,030)
4,502,405
-
4,502,405
(5,662,939)
(5,662,939)
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Pajak Tangguhan
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Dikreditkan
(dibebankan)
ke laba/rugi
Rp '000
30 Jun 2017
Rp '000
12,087,350
1,424,041
13, 511,391
881,230
273,496
1, 154,726
6,524,581
(160,416)
798,332
(4,818)
7, 322,913
(165,234)
(1,742,462)
683,710
8,780,258
(133,657)
(3,973,581)
(5, 716,043)
683,710
8, 780,258
(133,657)
26,920,594
(1,482,530)
25, 438,064
1 Jan 2016
Rp '000
Dikreditkan
(dibebankan)
ke laba/rugi
Rp '000
Dikreditkan
ke penghasilan
komprehensif
lainnya
Rp '000
1 Jan 2017
Rp '000
Liabilitas imbalan pasca kerja
Cadangan kerugian penurunan
nilai
Klaim yang terjadi namun belum
dilaporkan
Aset sewa pembiayaan
Premi yang belum merupakan
pendapatan
Biaya yang masih harus dibayar
Rugi fiskal
Penyusutan dan amortisasi
Aset (liabilitas) pajak
tangguhan bersih
Liabilitas imbalan pasca kerja
Cadangan kerugian penurunan
nilai
Klaim yang terjadi namun belum
dilaporkan
Aset sewa pembiayaan
Premi yang belum merupakan
pendapatan
Biaya yang masih harus dibayar
Rugi fiskal
Penyusutan dan amortisasi
Aset (liabilitas) pajak
tangguhan bersih
16,163,659
(5,437,409)
3,892,790
(3,099,653)
2,503,256
(138,135)
(3,915,588)
(115,779)
8,780,258
276,502
18,390,203
2,838,059
388,495
Pengalihan
dari
FII
Rp '000
31 Des 2016
Rp '000
972,605
12,087,350
-
88,093
881,230
3,031,101
(22,281)
-
990,224
-
6,524,581
(160,416)
(690,459)
-
2,863,585
683,710
(1,742,462)
683,710
8,780,258
(133,657)
388,495
(294,380)
5,303,837
26,920,594
30. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Sifat Pihak Berelasi
Sejak Oktober 2016:
a. Fairfax Asia Limited (FAL) adalah pemegang saham Perusahaan.
b. Fairfax Insurance Indonesia (FII) adalah pihak berelasi yang pemegang sahamnya sama dengan
Perusahaan.
c. First Capital Insurance Ltd (FCI) dan Wentworth Insurance Company Ltd (WIC) merupakan perusahaan
yang tergabung dalam kelompok usaha Fairfax Financial Holdings Limited.
56
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Sebelum Oktober 2016:
a. PT Paninvest Tbk (Paninvest), PT Panin Financial Tbk (Panin Financial) dan PT Bank Pan Indonesia
Tbk (Bank Panin) adalah pemegang saham Perusahaan.
b. Pihak berelasi yang pemegang saham utamanya sama dengan Perusahaan, yaitu: PT Panin Sekuritas
Tbk (Panin Sekuritas), PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI), PT Laksayudha Abadi (Laksayudha),
PT Terminal Builders, PT Amana Jaya, PT Verena Multi Finance Tbk (VMF), PT Panin Dai-chi Life
Tbk, PT Bank Panin Syariah Tbk (BPS), PT Panin Asset Management dan Famlee Invesco.
Transaksi Pihak Berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi, yang meliputi
antara lain:
a.
Pada periode 30 Juni 2016 CFI, VMF, BPS, Bank Panin dan Panin Asset Management
mengasuransikan agunan kredit milik nasabahnya pada Perusahaan. Perusahaan juga mereasuransikan
kepada FCI dan WIC untuk periode 30 Juni 2017.
Berikut adalah transaksi pihak berelasi yang disajikan dalam persentase (Catatan 7, 8, 9, 14, 19, 23 dan 24).
Perbandingan dengan jumlah aset
Piutang premi
Piutang reasuransi
Premi yang belum merupakan
pendapatan porsi reasuransi
Estimasi liabilitas klaim
porsi reasuransi
Perbandingan dengan jumlah liabilitas
Utang reasuransi
Premi yang belum merupakan
pendapatan
30 Juni
31 Desember
2017
2016
0.01%
-
0.01%
1.14%
1.08%
1.80%
2.21%
0.98%
1.59%
-
0.10%
30 Juni
30 Juni
2017
2016
Perbandingan dengan jumlah
pendapatan premi bruto
-
36.14%
Perbandingan dengan jumlah
beban klaim bruto
-
53.75%
b.
Perusahaan menggunakan jasa kustodian Bank Panin. Beban yang dibayar atas transaksi tersebut pada
tanggal 30 Juni 2016 sebesar Rp 103.699 ribu atau meliputi 0,11% dari jumlah beban usaha (Catatan
27).
c.
Perusahaan mengasuransikan karyawannya pada Panin Dai-chi Life. Jumlah premi yang dibayar sebesar
Rp 3.857.496 ribu atau meliputi 3,91% dari jumlah beban usaha untuk periode 30 Juni 2016 (Catatan
27).
57
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
d.
Perusahaan menyewa ruang kantor dari pihak berelasi yang meliputi 3,23% dari jumlah beban usaha
pada tanggal 30 Juni 2016 (Catatan 27), dengan rincian sebagai berikut:
30 Juni
2016
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Terminal Builders
PT Paninvest Tbk
2,008,936
1,291,446
166,000
Jumlah
3,466,382
31. INFORMASI SEGMEN
Perusahaan melaporkan segmen-segmen berdasarkan bisnis asuransi, yaitu:
1. Kendaraan bermotor
2. Kesehatan dan kecelakaan diri
3. Kebakaran
4. Pengangkutan
5. Lain-lain
58
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Berikut ini adalah segmen operasi berdasarkan bisnis asuransi:
30 Juni 2017
Kendaraan
bermotor
Rp'000
Pendapatan
Premi neto
Perubahan bruto liabilitias premi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas premi
Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan
Penghasilan lain-lain bersih yang tidak
dapat dialokasikan
Jumlah pendapatan
Beban
Klaim neto
Perubahan bruto liabilitas asuransi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas asuransi
Beban usaha
Beban komisi neto
Jumlah beban
Kesehatan dan
Kecelakaan diri
Rp'000
185,376,077
(13,780,715)
Kebakaran
Rp'000
Pengangkutan
Rp'000
Jumlah
Rp'000
13,990,831
(30,456,395)
358,093,478
(119,737,012)
89,749,926
52,165,037
83,496,283
(13,570,074)
59,064,098
(60,591,212)
(54,552)
8,307,071
54,868,381
124,746
26,504,280
171,540,810
78,233,280
53,341,267
14,952,319
10,038,717
5,200,378
385,471,807
89,558,037
17,592,063
51,211,630
3,631,269
19,379,205
(14,622,197)
3,721,008
(7,857,525)
5,219,335
91,505,119
169,089,215
90,248,729
(2,749,040)
(1,194,782)
15,111,555
9,773,522
(92,551,259)
1,670,520
55,318,637
(3,413,329)
16,455,234
1,090,277
6,727,282
(5,233,621)
(1,060,426)
(71,610,004)
112,612,027
17,178,134
317,518,101
23,064,287
127,465,347
16,166,189
(1,338,616)
Lainnya
Rp'000
Laba sebelum pajak
Beban pajak yang tidak dapat
dialokasikan
Laba bersih
Jumlah penghasilan komprehensif
lain periode berjalan setelah pajak
Jumlah laba komprehensif
Aset dan Liabilitas
Aset segmen
Piutang premi
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang premi
Piutang reasuransi
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang reasuransi
Aset reasuransi
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah aset
Liabilitas segmen
Utang klaim
Utang reasuransi
Liabilitas asuransi
Estimasi Liabilitas Klaim
Pendapatan premi ditangguhkan
Premi yang belum merupakan pendapatan
Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah liabilitas
Informasi Segmen Lainnya
(yang tidak dapat dialokasikan)
Pengeluaran modal
Penyusutan
67,953,706
(5,984,934)
61,968,772
21,317,525
83,286,297
51,689,338
23,819,710
166,588,737
6,747,900
1,764,498
143,807
34,662,796
205,714
(5,215,270)
13,007,862
(5,215,270)
49,784,677
6,002,976
15,194,003
381,114,777
5,052,526
(4,146,245)
448,100,457
(4,146,245)
855,464,739
59,456,812
39,157,520
582,366,310
12,006,140
585,869,913
2,555,393,310
3,834,250,005
6,816,382
-
523,730
16,885,282
7,018,286
173,893,046
11,093,940
110,748,208
25,452,338
301,526,536
91,857,676
191,019,716
188,419,184
12,948,270
3,030,604
28,996,464
203,782,752
70,081,456
277,931,529
14,709,763
4,521,179
354,388,564
2,466,650
119,707,227
677,687,025
266,598,426
619,575,583
478,112,958
62,384,350
732,707,069
19,230,942
598,404,589
136,377,719
2,027,217,627
-
134,123,109
382,968,794
6,035,236
7,498,381
59
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
30 Juni 2016
Kendaraan
bermotor
Rp'000
Pendapatan
Premi neto
Perubahan bruto liabilitias premi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas premi
Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan
Penghasilan lain-lain bersih yang tidak
dapat dialokasikan
Jumlah pendapatan
Beban
Klaim neto
Perubahan bruto liabilitas asuransi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas asuransi
Beban usaha
Beban komisi neto
Jumlah beban
Kesehatan dan
Kecelakaan diri
Rp'000
153,657,467
(291,656)
Kebakaran
Rp'000
Pengangkutan
Rp'000
Jumlah
Rp'000
1,437,690
(12,036,285)
281,449,383
(72,604,292)
77,798,047
104,720,478
76,080,264
(13,096,952)
40,110,845
(46,507,921)
303,490
9,817,663
52,445,059
62,385
15,169,450
153,669,301
72,800,975
46,047,983
9,554,024
4,570,855
5,743,973
397,107,589
97,934,563
3,471,487
54,243,486
(1,908,894)
16,461,575
21,584,888
4,942,259
(4,040,289)
3,181,312
(6,479,756)
176,763,195
12,627,436
854,999
(28,301)
(13,489,802)
98,542,428
18,475,083
292,918,340
20,036,630
122,297,679
2,159,704
54,465,995
10,163,117
(671,478)
Lainnya
Rp'000
(18,276,518)
(870,086)
4,830,104
(3,436,266)
16,333,679
856,391
888,275
(1,141,376)
390,284
Laba sebelum pajak
Beban pajak yang tidak dapat
dialokasikan
Laba bersih
Jumlah penghasilan komprehensif
lain periode berjalan setelah pajak
Jumlah laba komprehensif
Aset dan Liabilitas
Aset segmen
Piutang premi
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang premi
Piutang reasuransi
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang reasuransi
Aset reasuransi
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah aset
Liabilitas segmen
Utang klaim
Utang reasuransi
Liabilitas asuransi
Estimasi Liabilitas Klaim
Pendapatan premi ditangguhkan
Premi yang belum merupakan pendapatan
Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah liabilitas
Informasi Segmen Lainnya
(yang tidak dapat dialokasikan)
Pengeluaran modal
Penyusutan
104,189,249
(9,372,871)
94,816,378
8,284,602
103,100,980
19,599,155
6,482,616
121,389,731
3,602,793
35,491,493
186,565,788
654,365
459,057
6,671,905
141,160
(2,316,303)
1,348,832
(2,316,303)
9,275,319
5,939,941
13,876,193
205,644,157
1,268,493
(823,874)
103,870,343
(823,874)
330,599,127
26,193,461
20,817,866
333,705,793
5,012,446
137,570,491
2,436,050,599
2,959,350,656
1,036,483
2,454,197
481,520
2,854,624
148,871
118,164,566
11,818
(1,568,650)
27,504
31,500,938
1,706,196
153,405,675
69,277,755
203,460,263
158,397,512
11,766,902
3,265,091
26,721,620
84,409,699
71,327,343
194,434,611
2,854,560
3,719,768
84,077,827
348,468
38,087,054
252,386,743
278,401,165
421,360,565
434,626,210
45,089,757
468,485,090
5,017,496
154,041,791
151,162,180
1,258,422,524
6,342,378
9,065,694
60
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
32. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
30 J uni 2017
M at a U a n g
A sin g
A s et
K a s d a n b an k
In v es t asi
P iu ta n g p r em i
P iu ta n g r ea su r an s i
P iu ta n g h a s il in v e s ta si
A se t r ea s u r an s i
P re m i b e lu m m er u p a k an
p e n d ap a ta n
E s tim as i lia b ilit as k l aim
US D
SG D
US D
US D
SG D
E UR
GB P
HK D
JPY
AU D
CH F
MYR
CN Y
US D
JPY
SG D
E UR
CH F
US D
1 ,2 1 5 ,5 1 5 .1 9
8 6 ,8 5 2 .8 4
2 ,7 9 3 ,9 6 8 .0 0
2 0 , 0 2 0 ,8 9 5 .7 9
7 8 2 ,4 9 6 .8 0
1 2 ,4 7 9 .8 2
8 9 .0 5
3 4 3 .4 7
8 8 1 ,2 1 9 .2 2
1 ,6 2 6 .6 4
2 2 .6 9
1 4 1 ,3 4 9 .0 2
9 ,5 5 9 .5 1
2 ,1 1 0 ,1 1 7 .8 5
1 0 ,9 6 3 .4 3
8 4 ,7 8 2 .4 9
1 5 3 .9 2
2 7 .1 8
7 3 3 .9 3
1 6 ,1 8 9 ,4 4 6 .8 2
8 3 2 ,9 7 5 .1 9
3 7 ,2 1 2 ,8 5 9 .7 9
2 6 6 ,6 5 8 ,3 1 1
7 ,5 0 4 ,6 5 3
1 8 5 ,6 3 3
1 ,5 0 2
587
1 0 5 ,7 5 5
1 6 ,3 5 0
311
4 3 9 ,5 6 0
1 8 ,6 7 0
2 8 ,1 0 4 ,6 6 0
1 ,3 1 6
8 1 3 ,1 1 9
2 ,2 9 0
372
9 ,7 7 5
AU D
CH F
CN Y
E UR
JPY
MYR
SG D
US D
E UR
SG D
US D
3 3 1 .9 2
5 9 .2 6
7 2 .4 2
1 2 ,3 3 1 .9 9
8 2 8 ,2 8 7 .5 8
9 9 ,3 6 0 .9 4
5 6 8 ,7 6 6 .8 6
1 8 , 8 4 6 ,8 3 1 .7 4
3 3 ,5 7 9 .1 2
1 ,6 2 3 ,6 7 9 .5 0
2 2 , 4 6 8 ,4 4 0 .2 6
3 ,3 3 6
812
141
1 8 3 ,4 3 4
9 9 ,4 0 3
3 0 8 ,9 8 8
5 ,4 5 4 ,8 4 4
2 5 1 ,0 2 0 ,9 5 2
4 9 9 ,8 6 7
1 5 ,6 0 8 ,1 8 7
2 9 9 ,3 0 2 ,0 9 3
9 3 0 ,5 8 0 ,2 0 1
US D
SG D
E UR
JPY
MYR
CH F
AU D
CN Y
US D
SG D
E UR
HK D
JPY
AU D
CN Y
CH F
US D
SG D
E UR
HK D
JPY
MYR
CH F
GB P
US D
SG D
SG D
E UR
HK D
1 9 , 7 6 9 ,9 4 8 .1 3
6 2 0 ,6 0 0 .4 7
4 ,1 4 7 .3 0
5 9 1 ,4 6 5 .5 4
1 1 8 ,7 9 7 .9 8
1 0 .2 6
8 5 6 .9 4
1 1 4 .5 0
1 4 ,8 9 5 .6 8
8 9 .8 2
3 1 .5 5
4 .2 6
3 ,7 3 9 .5 5
0 .5 2
1 4 .1 6
0 .0 4
1 2 7 ,8 9 0 .1 2
3 ,3 3 8 .5 3
5 9 4 .1 3
9 8 .7 4
5 1 4 .3 3
4 2 9 .2 7
0 .1 4
0 .3 5
8 0 4 ,8 1 3 .7 2
4 7 ,0 9 1 .6 0
2 7 .6 7
9 .4 3
1 3 2 .4 2
2 6 3 ,3 1 5 ,9 3 9
5 ,9 5 1 ,9 6 2
6 1 ,6 9 0
7 0 ,9 8 2
3 6 9 ,4 3 2
141
8 ,6 1 3
224
1 9 8 ,3 9 6
861
469
7
449
5
28
1
1 ,7 0 3 ,3 6 8
3 2 ,0 1 9
8 ,8 3 8
169
62
1 ,3 3 5
2
6
1 0 ,7 1 9 ,3 1 4
4 5 1 ,6 3 9
265
140
226
AU D
CH F
CN Y
E UR
GB P
JPY
MYR
SG D
US D
E UR
SG D
US D
5 4 6 .9 0
2 6 0 .2 4
6 ,4 9 0 .4 1
1 7 ,1 7 6 .2 5
3 8 .4 4
1 ,0 5 4 ,5 6 0 .1 9
1 0 4 ,9 1 4 .9 2
6 1 8 ,3 9 4 .2 3
1 9 , 2 7 0 ,7 4 9 .3 5
3 5 ,6 1 8 .8 0
1 ,6 3 9 ,8 2 5 .1 3
2 3 , 9 9 2 ,8 7 3 .4 9
5 ,4 9 7
3 ,5 6 5
1 2 ,6 7 6
2 5 5 ,4 9 1
648
1 2 6 ,5 5 8
3 2 6 ,2 5 9
5 ,9 3 0 ,8 0 3
2 5 6 ,6 6 7 ,1 1 1
5 3 0 ,2 3 0
1 5 ,7 6 3 ,3 9 3
3 1 9 ,6 0 9 ,0 6 8
8 8 2 ,1 2 7 ,8 7 8
J u m l ah A s e t
L iab i lita s
U t an g r ea s u r an s i
U t an g p a ja k
U t an g k o m is i
U t an g k la im
U t an g la in - la in
Lia b ili tas asu r a n s i
P re m i b e lu m m er u p a k an
p e n d ap a ta n
E s tim as i lia b ilit as k l aim
E k u iv a le n
R p '0 0 0
J u m l ah L ia b ilit as
J u m l ah A s e t B e rs i h
4 8 ,4 5 2 ,3 2 3
61
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 kurs konversi yang digunakan Perusahaan adalah sebagai berikut:
3 0 Ju ni
2 01 7
Rp
M a t a U a n g A s in g
1 US D
1 JPY
1 SGD
1 EU R
20 16
Rp
13 ,3 19 .0 0
1 20 .0 1
9 ,5 90 .6 5
14 ,8 74 .6 7
13 ,18 0. 00
12 8. 31
9 ,77 0. 57
14 ,65 0. 90
33. INFORMASI LAINNYA
a. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30
September 2003, Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas yang dihitung dengan
menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat
solvabilitas minimum sebesar 120% dari risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari
deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangi
seluruh kewajiban (kecuali pinjaman subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan. Pada tahun 2007,
Perusahaan telah menghitung batas Solvabilitas dengan menggunakan petunjuk perhitungan RBC yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), dimana pada tahun 2008, peraturan
ini diganti dengan peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam – LK).
Batas tingkat solvabilitas minimum dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan pengelolaan
kekayaan, ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban, ketidakseimbangan antara
nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang, perbedaan antara beban klaim yang terjadi
dan beban klaim yang diperkirakan, ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang
diasumsikan dalam penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh, ketidakmampuan pihak
reasuradur untuk memenuhi kewajiban membayar klaim dan deviasi lainnya yang timbul dari
pengelolaan kekayaan dan kewajiban.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, rasio pencapaian solvabilitas yang dihitung sesuai
dengan Peraturan Bapepam – LK No. PER-02/BL/2009 dan Keputusan DJLK Np. 3607/LK/2007
tanggal 19 Agustus 2004 adalah sebesar 247% dan 261%.
Perhitungan analisis kekayaan dan batas tingkat solvabilitas Perusahaan disajikan dalam daftar II dan
III.
a.
Rasio Keuangan
3 0 Ju ni
20 17
R as io in ve st a si t erh adap ca d ang a n
t ek n is di tam b ah 2 5 % m o da l
s end iri
R as io prem i ne t o t e rha d ap pre m i bru to
R as io prem i ne t o t e rha d ap mo da l s en di ri
R as io prem i ti da k lan gs un g terha d a p
p re mi l angs un g
62
30 J un i
20 16
15 3 .32 %
4 1 .59 %
1 9 .82 %
2 83 .0 3%
47 .9 7%
15 .4 6%
0 .91 %
0 .4 0%
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
34. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
a. Manajemen risiko modal
Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan
keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham. Struktur modal
Perusahaan terdiri dari investasi (catatan 6), kas dan bank (catatan 5) dan ekuitas pemegang saham,
yang terdiri dari modal yang ditempatkan dan tambahan modal disetor (catatan 21).
Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan reviu struktur permodalan Perusahaan. Sebagai
bagian dari reviu ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang
berhubungan.
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
Tujuan dari kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan secara keseluruhan adalah memastikan
bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta
untuk mengelola risiko pasar (termasuk risiko mata uang asing dan risiko tingkat bunga), risiko kredit
dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan
Direksi.
Sebagai perusahaan terbuka, perusahaan wajib untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate
Governace. Perusahaan secara konsisten memberi perhatian penuh dan melaksanakan analisa risiko
yang mempunyai dampak terhadap kelangsungan operasional Perusahaan dengan melakukan
pengamatan, identifikasi, pengelolaan dan pengendalian risiko.
i.
Risiko pasar
Aktivitas Perusahaan terekspos terutama untuk risiko keuangan atas perubahan nilai tukar mata
uang asing dan suku bunga.

Manajemen risiko mata uang asing
Perusahaan terkena risiko mata uang asing sehubungan dengan eksposur mata uang asing.
Fluktuasi yang timbul dari perubahan kurs mata uang asing umumnya dikelola dengan cara
mencocokkan liabilitas dengan aset mata uang yang sama sehingga memastikan bahwa setiap
eksposur terhadap mata uang asing luar negeri diminimalkan. Liabilitas asuransi dan lainnya
dari Perusahaan yang sebagian besar dinyatakan dalam IDR, USD, EUR, JPY dan SGD
dicocokkan dengan aset dalam IDR, USD, EUR, JPY dan SGD.
Risiko pengelolaan dana dilakukan melalui dua pendekatan, yang pertama adalah manajemen
arus kas dengan mempersingkat waktu penagihan premi sehingga dana dapat lebih cepat
diinvestasikan. Kedua untuk mengantisipasi perubahan ekonomi global dan lokal, perubahan
situasi politik, perubahan peraturan dan faktor lain yang dapat mempengaruhi keamanan
investasi, Perusahaan menempatkan investasinya pada portofolio yang berimbang dengan
berbagai instrumen seperti deposito berjangka, obligasi, reksadana dan menghindari investasi
yang berisiko tinggi.
Risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang diminimalkan dengan menjaga
cadangan dalam mata uang asing sebesar liabilitas Perusahaan dalam mata uang tersebut.

Manajemen risiko tingkat bunga dan risiko pasar lainnya
Perusahaan memiliki eksposur atas dampak perubahan tingkat bunga dan risiko pasar lainnya
sehubungan dengan investasi Perusahaan seperti efek utang, saham dan reksadana. Untuk
mengelola risiko-risiko ini, Perusahaan mendiversifikasi portofolio investasi dan melaksanakan
analisa sensitivitas.
63
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
Sensitivitas Suku Bunga
Analisa sensitivitas suku bunga digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan perubahan
suku bunga terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai wajar dan arus kas
untuk perubahan suku bunga pasar didasarkan pada volatilitas tingkat suku bunga historis
dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan.
Sensitivitas Harga Pasar
Analisa sensitivitas harga pasar digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan
perubahan harga pasar terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai wajar dan
arus kas untuk perubahan harga pasar didasarkan pada rata-rata pergerakan harga pasar historis
dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan.
ii. Manajemen risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa suatu pihak untuk suatu instrumen keuangan akan menyebabkan
kerugian finansial bagi pihak lain karena gagal untuk melaksanakan kewajiban. Berikut ini adalah
kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk mengurangi eksposur Perusahaan terhadap risiko
kredit:
Kebijakan risiko kredit untuk keseluruhan Perusahaan mendefinisikan apa yang merupakan risiko
kredit bagi Perusahaan. Kepatuhan terhadap kebijakan tersebut dipantau dan eksposur dan
pelanggaran dilaporkan kepada Direksi.
Risiko kredit dari aset keuangan terutama yang melekat pada piutang premi dan piutang reasuransi
umumnya dicatat pada nilai tercatat, yaitu setelah dikurangi penyisihan. Batas bersih yang
diperbolehkan ditetapkan untuk setiap counterparty atau kelompok counterparty dalam
hubungannya dengan deposito tunai. Eksposur risiko kredit dihitung secara teratur dan dibandingkan
dengan batas kredit resmi sebelum transaksi lebih lanjut dilakukan dengan counterparty masingmasing.
Dalam mengelola risiko kredit, Perusahaan bertransaksi antara Perusahaan dengan counterparty
menurut panduan ketat yang meliputi batas-batas dan syarat dan tidak mengharapkan counterparty
yang memiliki peringkat kredit yang kuat akan tidak dapat memenuhi kewajibannya.
Risiko kredit dalam hal piutang premi dan piutang reasuransi secara aktif dimonitor. Kontrol ketat
diselenggarakan atas eksposur counterparty. Bisnis dilakukan dengan counterparty yang memiliki
peringkat kredit yang kuat dan konsentrasi risiko dihindari dengan batas kepatuhan terhadap batasan
counterparty yang ditetapkan setiap tahun oleh manajemen dan dewan direksi secara teratur.
Penyisihan untuk utang ragu-ragu secara formal dinilai oleh manajemen empat kali setahun.
a. Kualitas kredit berdasarkan kelas aset keuangan
Terdapat empat peringkat piutang premi dan piutang reasuransi yang dimiliki Perusahaan, yaitu
kualitas tinggi, kualitas sedang, kualitas rendah dan penurunan nilai. Kualitas tinggi memiliki
jumlah hari tunggakan 0-90 hari, kualitas sedang memiliki jumlah hari tunggakan 91-180 hari,
kualitas rendah memiliki jumlah hari tunggakan 181-360 hari dan penurunan nilai memiliki
jumlah hari tunggakan >360 hari.
Dalam menentukan peringkat untuk investasi tersedia untuk dijual dan diperdagangkan,
Perusahaan menggunakan peringkat risiko kredit yang diterbitkan oleh Pefindo. Perusahaan
memiliki tiga kualitas penilaian investasi tersedia untuk dijual dan diperdagangkan, yaitu kualitas
tinggi, kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas tinggi memiliki peringkat idAAA – idA,
kualitas sedang memiliki peringkat idBBB – idB dan kualitas rendah tidak memiliki peringkat.
Perusahaan menggunakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebagai dasar
peringkat risiko kredit dalam menentukan peringkat untuk deposito berjangka. Perusahaan
memiliki tiga kualitas penilaian deposito berjangka, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang dan
64
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
kualitas rendah. Kualitas tinggi memiliki CAR > 10%, kualitas sedang memiliki CAR 8% - 10%
dan kualitas rendah memiliki CAR < 8%.
Tabel di bawah ini menyajikan kualitas kredit atas instrumen keuangan berdasarkan kelas dengan
risiko kredit (jumlah yang disajikan adalah bruto dengan cadangan kerugian penurunan nilai).
Kualitas Tinggi
Rp'000
Kas dan Bank
Kualitas Sedang
Rp'000
Kualitas Rendah
Rp'000
Tidak memiliki
kualitas
Rp'000
Penurunan nilai
Rp'000
Jumlah
Rp'000
41,336,814
-
-
-
63,646
41,400,460
Deposito berjangka
188,206,146
-
-
-
-
188,206,146
Tersedia untuk dijual
890,694,828
172,185,500
-
-
Piutang premi
359,866,102
23,102,692
-
-
-
382,968,794
Piutang reasuransi
28,059,002
4,413,403
-
-
49,784,677
Aset lain-lain
32,094,448
Jumlah
1,540,257,340
199,701,595
17,312,272
17,312,272
1,062,880,328
-
1,188,651
33,283,099
-
1,252,297
1,758,523,504
35. MANAJEMEN RISIKO ASURANSI
a. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko untuk mengurangi risiko asuransi
Strategi underwriting
Strategi underwriting Perusahaan adalah untuk mencari keberagaman untuk memastikan portofolio yang
seimbang. Setiap tahun, departemen underwriting mempersiapkan rencana bisnis yang menetapkan kelas
bisnis dan sektor industri di mana Perusahaan siap untuk menanggung. Strategi ini mengalir ke
underwriter individu melalui rincian otoritas underwriting yang menetapkan batas bahwa setiap
underwriter dapat membuat berdasarkan batas, ukuran, kelas bisnis dan industri untuk memastikan
pemilihan risiko yang tepat dalam portofolio bisnis yang akan ditanggung.
Untuk kontrak asuransi umum yang umumnya memiliki jangka waktu satu tahun, departemen
underwriting memiliki hak untuk menolak pembaharuan atau perubahan syarat dan ketentuan kontrak
pada pembaharuan.
Kinerja dan kepatuhan departemen underwriting terhadap pedoman underwriting/ batasan kewenangan
tersebut diukur secara bulanan dan dibahas pada pertemuan rencana aksi korporasi bulanan.
Strategi reasuransi
Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko yang ditanggung untuk mengendalikan eksposur dari
kerugian dan melindungi sumber daya modal. Perusahaan membeli kombinasi perjanjian nonproporsional untuk mengurangi eksposur bersih untuk setiap peristiwa tunggal. Selain itu, underwriter
diperbolehkan untuk membeli reasuransi fakultatif pada kondisi-kondisi tertentu. Semua pembelian
reasuransi fakultatif tunduk pada pra-persetujuan dan total pengeluaran reasuransi fakultatif selalu
dimonitor.
Asuransi yang diberikan mengandung risiko kredit dan penggantian reasuransi tersebut dilaporkan
setelah cadangan penurunan nilai sebagai akibat dari pengakuan aset yang terjadi. Perusahaan memantau
kondisi keuangan reasuradur dan meninjau perjanjian reasuransi secara berkala.
65
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
b. Syarat dan kondisi kontrak asuransi
Fitur produk
Perusahaan memiliki berbagai kebijakan asuransi umum mengasuransikan berbagai risiko dari kelas
bisnis pengangkutan, kebakaran, kendaraan bermotor, kesehatan dan kecelakaan diri dan lain-lain.
Mayoritas klaim diselesaikan dan diselesaikan dalam waktu 1 tahun setelah kejadian.
Pengelolaan risiko
Risiko utama yang terkait dengan asuransi umum adalah risiko underwriting, risiko kompetitif dan risiko
pengalaman klaim (termasuk variabel kejadian bencana alam). Perusahaan juga dapat terkena risiko
tindakan tidak jujur oleh pemegang polis.
Risiko underwriting adalah risiko bahwa Perusahaan tidak membebankan premi yang memadai sesuai
dengan risiko yang dijamin. Risiko pada kebijakan apapun akan bervariasi sesuai dengan faktor-faktor
seperti lokasi, penilaian keamanan di tempat, usia properti, kendaraan dan lain-lain.
Risiko asuransi dikelola terutama melalui harga perkiraan, desain produk, seleksi risiko, strategi investasi
yang tepat, penilaian dan reasuransi. Oleh karena itu, Perusahaan memonitor dan bereaksi terhadap
perubahan dalam ekonomi umum dan lingkungan komersial di mana Perusahaan beroperasi.
c. Konsentrasi risiko asuransi
Kunci utama dari risiko asuransi yang dihadapi oleh Perusahaan adalah tingkat konsentrasi risiko
asuransi yang mungkin terjadi pada suatu kejadian atau serangkaian kejadian bisa berdampak signifikan
pada liabilitas perusahaan. Konsentrasi tersebut dapat timbul dari kontrak asuransi tunggal atau melalui
sejumlah kecil kontrak terkait, dan berhubungan dengan situasi di mana liabilitas yang signifikan yang
mungkin muncul. Sebuah aspek penting dari konsentrasi risiko asuransi adalah bahwa hal itu mungkin
timbul dari akumulasi risiko dalam sejumlah kelas individu atau kontrak tranche.
Konsentrasi risiko dapat muncul di peristiwa yang tingkat keparahannya tinggi dan frekuensi rendah,
seperti bencana alam dan dalam situasi di mana underwriting memsihak terhadap kelompok tertentu,
seperti tren geografis atau demografis tertentu atau kelompok dari perusahaan tertentu yang memiliki
pemegang saham yang sama.
Metode utama perusahaan dalam mengelola risiko ini adalah sebagai berikut:
Pertama, risiko dikelola melalui prosedur underwriting yang tepat. Underwriter tidak diizinkan untuk
menanggung risiko kecuali keuntungan yang diharapkan sepadan dengan risiko yang ditanggung.
Kedua, risiko dikelola melalui penggunaan reasuransi. Perusahaan membeli perlindungan excess of loss
dan perjanjian treaty dengan reasuradur terkemuka yang memberikan perlindungan pada bisnis asuransi
yang diterbitkan oleh Perusahaan di atas retensi bersih risiko tertentu. Biaya dan manfaat terkait dengan
program reasuransi ditinjau secara berkala.
36. IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN
a.
Perusahaan mengadakan Perjanjian Induk Bancassurance dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank
Panin). Berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 27 Juni 2016 Bank Panin menyetujui untuk
mempromosikan, memperkenalkan dan menjelaskan produk-produk Perusahaan kepada nasabah Bank
Panin di Indonesia dengan nilai fasilitas awal adalah sebesar Rp 601.976.000 ribu. Salah satu bentuk
promosi produk Perusahaan adalah dalam bentuk asuransi kendaraan bermotor yang dibiayai dengan
fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank Panin, dengan
syarat dan prosedur penutupan objek pertanggungan ditentukan oleh Perusahaan.
b.
Perusahaan mengadakan perjanjian penjaminan dengan PT Panin Financial Tbk pada tanggal 27 Juni
2016 terkait dengan Perjanjian Induk Bancassurance antara Perusahaan dengan PT Bank Pan Indonesia
Tbk (Bank Panin). Dalam perjanjian penjaminan tersebut, PT Panin Financial Tbk sebagai pemegang
saham pengendali dari Bank Panin bertindak sebagai penjamin Perjanjian Induk Bancassurance yang
66
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Serta
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 dan 2016
menjamin bila Bank Panin gagal melakukan pembayaran pada saat jatuh waktu maka PT Panin
Financial Tbk akan melakukan pembayaran tersebut. Perusahaan juga diwajibkan untuk melakukan
pengalihan aset dalam bentuk investasi berupa obligasi dan saham senilai Rp 254.024.000 ribu
sehubungan dengan jaminan yang diberikan tersebut.
67
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
DAFTAR I : PENDAPATAN, BEBAN DAN HASILUNDERWRITING
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2017 DAN 2016
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Pengangkutan
2017
Rp'000
Kesehatan dan kecelakaan diri
2016
Rp'000
2017
Rp'000
2016
Rp'000
Lainnya
2017
Rp'000
2016
Rp'000
2017
Rp'000
2016
Rp'000
2017
Rp'000
Premi bruto
209,656,392
181,790,656
362,334,495
215,928,816
24,301,628
12,601,125
105,761,777
98,069,992
Potongan premi
(23,550,348)
(25,146,543)
(11,241,739)
(5,877,839)
(2,134,945)
(858,867)
(2,612,116)
(3,048,289)
(539,029)
Premi reasuransi
(729,967)
(2,986,646)
(292,028,658)
(169,940,132)
(6,000,494)
(1,579,141)
(19,653,378)
(18,941,439)
Penurunan (kenaikan) premi yang
belum merupakan pendapatan
(13,835,268)
11,834
(5,722,831)
5,937,138
(1,213,871)
(609,093)
(5,263,002)
Jumlah Pendapatan Underwriting
171,540,810
153,669,301
53,341,268
46,047,983
14,952,318
9,554,024
89,357,304
98,924,961
70,876,810
25,649,535
4,121,518
200,732
(990,398)
(51,497,604)
(9,187,960)
(400,510)
Jumlah
2016
Rp'000
2017
Rp'000
2016
Rp'000
39,851,980
861,060,874
548,242,569
(269,649)
(40,078,177)
(35,201,187)
(144,476,722)
(38,144,641)
(462,889,219)
(231,591,999)
(3,279,289)
(3,952,114)
3,133,165
(29,987,086)
5,193,755
78,233,281
72,800,975
10,038,715
4,570,855
328,106,392
286,643,138
4,945,759
51,360,861
54,681,384
50,508,906
5,193,563
266,225,400
189,395,202
(3,500)
(149,231)
(437,898)
(45,289,571)
(2,012,251)
(97,136,184)
(12,632,007)
PENDAPATAN UNDERWRITING
Pendapatan premi
159,006,581
BEBAN UNDERWRITING
Beban klaim
Klaim bruto
Klaim reasuransi
Kenaikan (penurunan) estimasi
klaim retensi sendiri
14,843,023
4,326,486
489,358
3,308,370
1,915,997
(4,910,375)
2,436,487
(1,937,195)
(1,046,140)
(1,649,652)
18,638,724
(862,366)
104,401,059
102,261,049
19,868,563
19,769,945
5,637,004
31,884
53,648,118
52,306,291
4,173,195
1,531,660
187,727,940
175,900,829
23,064,287
20,036,630
(3,413,328)
(3,436,266)
1,090,277
856,391
1,670,520
2,159,704
(5,233,623)
(1,141,376)
17,178,134
18,475,083
Jumlah Beban Underwriting
127,465,346
122,297,679
16,455,235
16,333,679
6,727,282
888,275
55,318,638
54,465,996
(1,060,427)
390,284
204,906,073
194,375,912
HASIL UNDERWRITING
44,075,463
31,371,622
36,886,033
29,714,304
8,225,036
8,665,750
22,914,643
18,334,979
11,099,143
4,180,571
123,200,318
92,267,226
Jumlah beban klaim
Beban Komisi Neto
68
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
DAFTAR II: ANALISIS KEKAYAAN
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
Kekayaan
yang
dibukukan
Rp'000
Investasi
Deposito berjangka
Efek diperdagangkan
Efek tersedia untuk dijual
Penyertaan dalam bentuk saham
Jumlah
Kas dan bank
Piutang premi - bersih
Tagihan reasuransi - bersih
Aset pajak tangguhan
Aset tetap - bersih
Aset lain-lain
Jumlah
30 Juni 2017
Kekayaan
yang tidak
diperkenankan
Rp'000
Kekayaan
yang
diperkenankan
Rp'000
188,206,146
73,091,800
1,062,880,328
45,787,575
300,000
-
187,906,146
73,091,800
1,062,880,328
45,787,575
1,369,965,849
300,000
1,369,665,849
41,400,460
377,753,524
901,103,171
25,438,064
173,212,261
945,376,676
3,834,250,005
57,084,880
23,049,220
25,438,064
24,880,510
923,943,156
1,054,695,830
41,400,460
320,668,644
878,053,951
148,331,751
21,433,520
2,779,554,175
Kekayaan
yang
dibukukan
Rp'000
31 Desember 2016
Kekayaan
yang tidak
diperkenankan
Rp'000
Kekayaan
yang
diperkenankan
Rp'000
Investasi
Deposito berjangka
Efek diperdagangkan
Efek tersedia untuk dijual
Penyertaan dalam bentuk saham
Jumlah
160,134,530
189,617,429
885,128,475
45,787,575
1,280,668,009
300,000
300,000
159,834,530
189,617,429
885,128,475
45,787,575
1,280,368,009
Kas dan bank
Piutang premi - bersih
Tagihan reasuransi - bersih
Aset pajak tangguhan
Aset tetap - bersih
Aset lain-lain
Jumlah
52,831,380
156,849,630
754,227,470
26,920,594
174,883,740
990,007,636
3,436,388,459
27,617,630
15,134,530
26,920,594
26,465,250
981,152,976
1,077,590,980
52,831,380
129,232,000
739,092,940
148,418,490
8,854,660
2,358,797,479
69
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
DAFTAR III : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
30 Juni 2017
Rp'000
Tingkat Solvabilitas
Kekayaan yang diperkenankan
Kewajiban
Jumlah Tingkat Solvabilitas
Batas Tingkat Solvabilitas Minimum
Kegagalan pengelolaan aset
Ketidakseimbangan antara proyeksi
arus aset dan liabilitas
Ketidakseimbangan antara nilai aset
liabilitas minimum berbasis risiko
Perbedaan antara beban klaim yang terjadi
dan beban klaim yang diperkirakan
Ketidakcukupan premi akibat perbedaan
hasil investasi
Risiko reasuransi
Risiko operasional
31 Desember 2016
Rp'000
2,779,554,175
2,027,217,627
2,358,797,480
1,672,629,960
752,336,548
686,167,520
90,586,850
84,545,750
-
Jumlah Batas Tingkat Solvabilitas Minimum
Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas
Rasio Pencapaian Solvabilitas
37,071,080
828,030
124,768,360
135,802,040
52,109,370
555,760
41,184,310
317,000
305,091,420
262,677,130
447,245,128
423,490,390
247%
70
-
261%
Download