PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MIS MATHLAUL’HUDA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh: ACHMAD CHAERUL PAHMI (107018303961) PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MI MATHLAUL'HUDA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Ne geri Syarif Hidayatullah J il<arta Oleh Achmad Chaerul Pahmi 107018303961 Di Bawah Bimbingan caal\ ./ Dr. Fauzan. MA NIP. 19761107 2007011 013 PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDATYAII FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGIJRUAN T]NTVERSITAS ISLAM I\IEGERI SYARIF IIIDAYATIJLLAII JAKARTA t435W 2014M LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi berjudul "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER CI\HT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MI MATHLAUL'HUDA" disusun oleh Achmad Chaerul Pahmi, NIM. 107018303975, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah lbtidaiyah, Fakutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diajukan pada sidang munaqosah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas. Jakarta,l Yang Mengesahkan, Dr. Fauzan. MA NrP. 19761107 200701 1 013 I Agustus 2014 LEMBAR PENGESAHAN Skripsi berjudul Pengaruh Sfrategi Pembelajarau Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Bel*jar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS MIS Mathlaut Huda disusun oleh ACHMAD CHAERUL PAHMI Nomor Induk Mahasiswa 10?018303961, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 1.4-A7-2ilt4 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh geiar Sarjana 51 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Jakarta, 14 Juli 2014 Panitia Uj ian Munaqasyah Tanggal Ketua Jurusan PGMI Dr. Fauzan. MA NiP: 19761107 200701 I de-l{**r Tanda Tangan aauq 013 Sekertaris Panitia Asep Ediana Latip. M. Pd ttJIP: i9810623 200912 1 003 Fenguji I Dr.Iwan Purwanto. M.Pd NrP. 19730424 200801 1012 Penguji ,E-D8-344 *o d-fi)(+ d II Asep Ediana Latip. M. Pd NIP : 19810673 2A0912 1 003 ffi NIP: 19591020 198603 2A0l SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI Saya yang bertanda tangan dibawh ini: Nama Achmad Chaerul Pahmi NIM 1 Jurusan PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Dengan 070 1 830396 1 ini menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana (SI) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah J akarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakafia, i1Agustus2014 Yang Menyatakan w Achmad Chaerul Pahmi ABSTRAK Achmad Chaerul Pahmi, “Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (Nht) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS MIS Mathlaul’huda”. Skripsi, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,, Fakutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep uang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasy eksperimen. Penelitian ini dilakukan di MIS Mathlaul’huda Bogor. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang berjumlah 45 siswa dan kelompok kontrol yang juga berjumlah 45 siswa. kelompok eksperimen adalah kelompok yang diajarkan dengan metode numbered head together (NHT), sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang diajarkan secara konvensional. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes. Berdasarkan analisis data dengan uji-t yang dilakukan pada taraf kepercayaan 95% menunjukkan bahwa hasil belajar IPS siswa yang diajarkan dengan metode numbered head together (NHT) diperoleh thitung 3,96 dan ttabel sebesar 1,66. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara metode numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar siswa. Kata Kunci: Metode Numbered Head Together, hasil belajar siswa i ABSTRACT Achmad Chaerul Pahmi, “The Effect of Numbered Head Together Methods Approach Against Student Result on the concept of Social Studies”. Thesis, Learning Departement Program for Islamic Elementary Schools, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta The aims of this research is to determine the effect of Number Head Together method approach Againts Student Result on the concept of Money. The method of research used quasi experiments. The research was conducted at Elementary schools MIS Mathlaul Huda Bogor. The sample in this study consisted of two groups: experimental groups totaling 45 students and a control group totaling 45 students too. The experimental group was taught to approach the experimental method, whereas the control group was taught in the conventional group. The research instrument used was a test instrument. Based on data analysis using the “t-test” with performed on a 95% confidence level indicates that the learning outcomes of students who were taught science approach to experimental methods tvalues of 3.96 and t count ttable of 1.66 It can be concluded that there was a significant effect between experimental methods approach of student learning outcomes. Keywords: : Numbered Head Together methods approach, students’ learning outcomes ii KATA PENGANTAR Bismillaahirrahmaanirrahiim Puji syukur kepada allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat dan rahmat kepada kita semua, selalu memberikan petunjuk kepada orang yang bersungguh-sungguh dan memberikan jalan keluar terhadap segala kesulitan. Karena Allah lah Maha kuasa atas segala sesuatu. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada panutan umat islam yaitu Nabi muhammad SAW yang memberikan tauladan bagi umatnya sehingga selamat di dunia dan akhirat. Setiap manusia harus yakin akan kekuatan Allah dan janji Allah. Begitu juga penulis yang yakini terhadap kekuatan dan maha pengasih dan penyayangNya. Seperti janji Allah dalam Al-Qur’an ”Man Jadda Wa jada” artinya jika bersungguh-sungguh pasti tercapai. Kata-kata itulah yang menjadi motivasi penulis dan dengan Ridha-Nya dan dukungan serta bantuan dari berbagai pihak skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. H. Rif’at Syauqi Nawawi, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Fauzan, M.A., Ketua jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Dra. Eri Rosatria, M.Ag., selaku dosen penasehat akademik Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang selalu memberikan bimbingan dan motivasinya. 4. Dr Fauzan, M.A dosen pembimbing skripsi, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. 5. Satibi, S.Ag.M.Pd selaku Kepala Sekolah MIS Mathlaul Huda, Bogor yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin. iii 6. Seluruh Dewan Guru, Staf dan siswa-siswi MIS Mathlaul Huda. Bogor, yang telah banyak membantu selama proses penelitian berlangsung. 7. Teristimewa untuk orang tua tercinta, bapak H. Ahmad Taslam dan Ibu Hj siti nuryani, yang selalu mendoakan dan memberikan kasih sayang, semangat serta dukungan yang tiada henti-hentinya. Tak akan mampu penulis membalas segala pengorbananmu. 8. Istriku yang tercinta Eka Fristiani yang sedang mengandung calon anakku yang tak henti – hentinya selalu memberi motivasi dan kasih sayangnya. 9. Untuk teman-teman seperjuanganku angkatan 2007 PGMI Heri darmawan, Andi Irawan, wilda, Nani, Khodijah, Iim, Windha, Mufid, Dara, Rita, Niken, Dian, Novi, Yuyun, Iona. 10. Untuk teman-teman kosan semanggi II Agus, Black, Heri, Dole, Judli, Acong, maskur, Sauki. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga bantuan, bimbingan, semangat, do’a dan dukungan yang diberikan pada penulis dibalas oleh Allah S.W.T. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan yang membangun sebagai bahan perbaikan dari berbagai pihak. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Jakarta, 11 Agustus 2014 Achmad Chaerul Pahmi iv DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ......................................................................................................... i ABSTRACT ....................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii DAFTAR ISI ...................................................................................................... v DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. IdentifikasiMasalah Hasil Belajar ............................................... 3 C. Pembatasan dan Rumusan Masalah Hasil Belajar....................... 3 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN ...................................................................................... 6 A. Deskripsi Teoritis ....................................................................... 6 1. Pengertian Belajar ................................................................. 6 2. Hasil Belajar IPS .................................................................. 8 3. Faktor-Faktor Mempengaruhi hasil belajar .......................... 9 B. Pembelajaran Kooperatif ............................................................ 15 1. Pembelajaran Kooperatif ...................................................... 15 a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ................................. 15 b. Prinsip Pembelajaran Kooperatif ...................................... 16 c. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif ...................... 17 2. Model Pembelajaran Kooperatif Number Head Together ..... 19 C. Pengertian IPS ............................................................................ 20 D. Pengajuan Hipotesis ................................................................... 24 v BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ ... 25 A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 25 B. Metode Peneltian ....................................................................... 25 C. Desain Penelitian ....................................................................... 25 D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................ 26 E. Variabel Penelitian .................................................................... 26 F. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 27 G. Instrumen Penelitian................................................................... 27 H. Uji Coba Instrumen.................................................................... 27 1. Uji Validitas Instrumen ........................................................ 27 2. Reliabilitas Instrumen .......................................................... 28 3. Tingkat Kesukaran ................................................................ 29 4. Daya Pembeda....................................................................... 30 I. Teknik Analisis Data.................................................................. 31 1. Uji Prasyarat Analisis Data.................................................... 32 a. Uji Normalitas................................................................... 32 b. Uji Homogenitas................................................................ 34 2. Pengujian Hipotesis.............................................................. 35 J. Hipotesis Statistik....................................................................... 37 BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................ 38 A. Hasil Data Tes ........................................................................ 38 1. Deskripsi Kegiatan Penelitian............................................ 38 2. Deskripsi Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ..... 40 3. Deskripsi Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol..... 42 B. Hasil Analisis Data Tes............................................................. 44 1. Pengujian Prasyarat Analisis Data....................................... 44 a. Uji Normalitas Pretest dan Posttest................................ 45 b. Uji Homogenitas Pretest dan Posttest.............................. 45 2. Pengujian hipotesis............................................................... 46 vi a. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Pretest............................. 46 b. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Posttest ........................... 47 C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. .... 48 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... ... 53 A. Kesimpulan ............................................................................... 53 B. Saran ........................................................................................... 53 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 54 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 56 DAFTAR TABEL vii Tabel 2.1 : Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ............................18 Tabel 3.1 : Desain Penelitian .................................................................................25 Tabel 3.2 : Interprestasi Reliabilitas ......................................................................29 Tabel 3.3 : Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ......................................................30 Tabel 3.4 : Klasifikasi DayaPembeda ...................................................................31 Tabel 3.5 : Tabel Bantu Perhitungan Distribusi Frekuensi ....................................33 Tabel 3.6 : Tabel Bantu Perhitungan Chi-kuadrat (X2) ............................................... 34 Tabel 4.1 : Data Hasil kelompok Number Head Together.....................................41 Tabel 4.2 : Data Hasil Pretest Kelompok Kontrol .................................................41 Tabel 4.3 : Deskripsi Data Posttest Kelompok Head Together .............................42 Tabel 4.4 : Data Hasil Posttest Kelompok head Together .....................................43 Tabel 4.5: Data Hasil Posttest Kelompok Kontrol................................................43 Tabel 4.6 : Deskripsi Data Posttest Kelompok Number Head Togethetdan Kontrol ................................................................................................44 Tabel 4.7 : Hasil Uji Normalitas Pretest-Posttest ..................................................45 Tabel 4.8 : Hasil Uji Homogenitas Pretest- Posttest ............................................46 Tabel 4.9 : Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen......................................................................47 Tabel 4.10 : Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen ..................................................................................48 DAFTAR LAMPIRAN viii Lampiran 1 : Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ...........................................56 Lampiran 2 : Soal Uji Coba Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar ..................68 Lampiran 3 : Kunci Jawaban Soal Uji Coba Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar.............................................................................................77 Lampiran 4 : Validitas dan Raliabilitas Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar.............................................................................................78 Lampiran 5 : Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar...........79 Lampiran 6 : Daya Pembeda Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar .................80 Lampiran 7 : Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar.............................................................................................81 Lampiran 8 : Contoh Perhitungan Uji Coba Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar ........................................................................................... 82 Lampiran 9 : Soal Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar yang Dipakai dalam Penelitian .............................................................................85 Lampiran 10 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ......89 Lampiran 11 : Lembar Kerja Siswa ....................................................................107 Lampiran 12 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ......... 108 Lampiran 13 : Uji Normalitas Data Skor Pretest Siswa Kelas Eksperimen ........119 Lampiran 14 : Uji Normalitas Data Skor Posttest Siswa Kelas Eksperimen .......123 Lampiran 15 : Uji Normalitas Data Skor Pretest Siswa Kelas Kontrol ...............127 Lampiran 16 : Uji Normalitas Data Skor Posttest Siswa Kelas Kontrol .............131 Lampiran 17 : Uji Homogenitas Pertest ............................................................. 135 Lampiran 18 : Uji Homogenitas Posttes ............................................................ 138 Lampiran 19 : Uji Hipotesis Pretest dan Posttest ............................................... 149 ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia tidak bisa dipisahkan dengan pendidikan, sebab pendidikan merupakan kunci dari masa depan manusia yang diberkati dengan akal dan pikiran, melalui pendidikan manusia belajar sehingga terjadilah perubahan tingkah laku yang ditandai adanya perubahan pengetahuan yang semula tidak tahu menjadi tahu, yang semula tidak mengerti menjadi mengerti dan yang semula tidak terampil menjadi terampil, belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya. Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 3 dipaparkan tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional secara luas, yaitu: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab1. Selain dikeluarkanya UU Tentang Pendidikan, kepedulian pemerintah terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia adalah dengan adanya penyusunan kurikulum Pendidikan secara nasional baik itu untuk tingkat 1 UU Sisdiknas, (Jakarta: Sinar Grafika, 2007) cet. 4. H. 5 1 2 pendidikan dasar maupun pendidikan menengah. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Sekolah Dasar merupakan pendidikan yang paling awal dalam membentuk karakter siswa dari kegiatan belajar yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus menyediakan perangkat yang cukup agar dapat mengembangkan segala potensi peserta didik yang meliputi sarana pendukung, fasilitas, media, sumber, pengelolaan kelas, dan proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai alternatif strategiyang bermakna bagi siswa. Mengenai siswa SD itu merupakan masa-masanya berkembang untuk masa remaja nantinya. Terutama kelas 3 SD, kelas tersebut pada masa ini tingkat perkembangan seorang anak pada umumnya masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) serta mampu memahami hubungan antar konsep secara sederhana. Oleh karena itu, proses pembelajaran masih bergantung kepada objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialami secara langsung oleh siswa. Untuk itu, guru harus menciptakan suasana belajar yang dapat mendorong potensi yang dimiliki siswa agar berkembang secara optimal, karena guru merupakan salah satu kunci utama keberhasilan belajar siswa. Hal senada juga diungkapkan oleh Agung Webe, menurutnya “keberhasilan siswa di kelas sangat dipengaruhi oleh guru yang merupakan roh bagi suatu mata pelajaran, jiwa yang membuat mata pelajaran itu hidup dan bisa berwarna".2 Kedua pendapat di atas, menjelaskan bahwa proses pembelajaran akan berjalan lancar apabila seorang guru dapat membangkitkan semangat peserta didik dengan menciptakan suasana kelas yang hidup, sehingga 2 Agung Webe, „Smart Teaching,” (Yogyakarta: Jogja Bakti Publisher, 2010), h. 34 3 dapat memberikan rasa antusias belajar yang sangat tinggi. Salah satu wujud atau penerapan model pembelajaran kooperatif adalah dengan menggunakan tipe Numbered Head Together (NHT) yaitu model pembelajaran dengan cara membagi peserta didik yang heterogen dalam kelompok supaya anggotanya saling bekerjasama. Anggota yang sudah bisa nantinya membantu mengajari temanya dalam kelompok yang belum bisa. Model pembelajaran ini dapat dilaksanakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI yang dirancang untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar serta mempengaruhi pola interaksi peserta didik dalam pembelajaran yang berdampak pada sikap dan perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa perlu untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran di SD/MI. Madrasah Ibtidaiyah Mathlaul‟Huda merupakan sekolah yang belum menerapkan pembelajaran aktif dan kegiatan pembelajaran hasil belajar banyak yang belum mencapai nilai KKM yaitu 63 hal ini berdasarkan hasil survey peneliti ke MI Mathlaul‟Huda Bogor. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna memperbaiki praktek pembelajaran aktif yang berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS MI Mathlaul’Huda”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diidentifikasikan beberapa masalah penting, diantaranya adalah: 1. Strategi Pembelajaran IPS masih berpusat pada guru 2. Hasil belajar siswa belum mencapai KKM 4 3. Suasana pembelajaran belum kondusif C. Pembatasan dan Perumusan masalah Hasil Belajar 1. Pembatasan Masalah Pembatasan fokus pada penelitian ini dibatasi pada: a. Cara pembelajaran IPS membuat anak Aktif dengan menggunakan Strategi Numbered Head Together (NHT) b. Hasil yang dilihat dalam penelitian adalah peningkatan hasil belajar siswa yang dilihat dari aspek kognitif. 2. Perumusan Masalah Berdasarkkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut, maka dibuat perumusan masalah dibawah ini : “Apakah terdapat pengaruh penggunaan Strategi Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa kelas III MI Mathlaul‟Huda ?” D. Tujuan dan Manfaat penelitian 1. Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan peneliti yang diharapkan dari penelitian ini Untuk mengetahui : a. Siswa menjadi terbiasa untuk mengembangkan kemampuan daya pikir dan b. kreativitasnya melalui metode NHT. Sebagai metode alternatif yang dapat digunakan guru untuk menjelaskan konsep-konsep yang sulit dimengerti. c. Dapat memberikan tambahan pengetahuan pada tingkat teoritis kepada pembaca dan guru. 5 2. Manfaaat penelitian : Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun manfaat yang diharapkan adalah: a. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan pada tingkatan teoritis kepada pembaca dan guru siswa dengan penerapan pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata dalam hal meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Mathlaul‟huda melalui penerapan pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru dan sekolah. a. Bagi siswa : a. Meningkatkan hasil belajar siswa. b. Memudahkan siswa untuk memahami konsep pelajaran. b. Bagi guru Sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi guru dalam memilih penerapan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. c. Bagi sekolah Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan pembelajaran pada siswa kelas III MIS Mathlaul Huda Bogor. BAB II KAJIAN TEORI A. Belajar dan Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Setiap manusia di dalam kehidupanya pasti belajar, baik itu secara formal atau informal. James O. Wittaker mengungkapkan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Thursan Hakim dalam bukunya Belajar secara Efektif, mengartikan bahwa bekajar adalah suatu proses perubahan didalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuanya. Hilgar dan Bower dalam bukunya Theoris of Learning mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamanya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana merubahan tingkah laku dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang. 1 Dr. Salameto juga merumuskan pengertian tentang belajar, menurutnya belajar adalah suatau proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.2 Dari beberapa pendapat para akhli 1 2 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2003), h. 84 Slameto, Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya,(PT Rineka Cipta,2003)Cet. 4. h.2 6 7 tentang pengertian belajar, adalah suatu kegitan yang melibatkan dua unsur yaitu jiwa. Briggs yang dikutip oleh Muhibbin Syah, mendefinisikan belajar dalam tiga rumusan, sebagai berikut: secara kuantitatif belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemamupuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Secara intusional belajar adalah proses validasi atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah dipelajari. Adapun secara kualitatif belajar adalah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia dunia disekeliling siswa.3 Belajar merupakan proses dasar dari pada perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu yang relative mencapai tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi Hidup manusia tidak lain adalah hasil belajar. Belajar itu bukan sekedar pengalaman. Belajar adalah suatu proses, bukan suatu hasil. Oleh karena itu belajar berlangsung secara aktif dan integrative dengan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu, seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan diakhiri dari aktivitasnya itu telah memperoleh perubahan perubahan dalam dirinya dengan memiki pengalaman baru maka individu telah dikatakan belajar. Perubahan yang terjadi akibat belajar adalah perubahan yang bersentuhan dengan aspek kejiwaan dan mempengaruhi tingkah laku. Belajar juga dapat diartikan sebagai aktivitas pengembangan diri melalui pengalaman, dan proses belajar telah terjadi di dalam diri anak setelahterjadi perubahan. Perubahan dalam diri anak yang dikatakan sebagai hasil proses belajar. Jika perubahan tersebut diperoleh dari 3 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), cet. XI, h. 91-91 8 pengalaman sebagai hasil interaksi dengan lingkungan, jadi pengalaman ditandai oleh dua factor yaitu pengalaman dan perubahan. Selain itu, belajar atau Learning adalah perubahan yang secara relative berlangsung lama pada prilaku yang diperoleh dari pengalamanpengalaman. Belajar merupakan salah satu bentuk prilaku yang amat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Belajar membantu manusia menyesuaikan diri (adaptasi) dengan lingkungan. Dengan adanya proses inilah manusia bertahan hidup (Survaive). Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu. 4Akhirnya dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkunganya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik yaitu: 1) Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar inteklektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan Evaluasi 2) Ranah Efektif berkenaan dengan sikap 3) Ranah Psikomotor berkenaan dangan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. 2. Hasil Belajar Hasil belajar siswa merupakan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan pengetahuan /Kognitif, keterampilan/Psikomotorik, dan nilai sikap/ afektif sebagai akibat interaksi aktif dengan lingkungan.5 4 Pupuh Paturrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT Refika Aditama, cet.3, 2009), h. 6 5 Andi Irawan, Peningkatan aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode NHT, (Jakarta: Skripsi, 2012), h. 9 9 Hasil belajar dapat dilihat dari tingkah laku siswa dari aspek kognitif, psikomotorikm dan afektif setelah mereka memperoleh pengalaman belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar.6 Perubahan Kognitif siswa merupakan suatu perubahan yang menyangkut tujuan yang berhubungan dengan ingatan, pengetahuan, dan kemampuan intelektual. 3. Faktor-faktor yang memepengaruhi hasil belajar Telah diuraikan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkunganya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor. Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh individu. Proses itu adalah hasil yang telah dicapai dari proses belajar. Mengemukakan berbagai faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar diantarnya faktor Internal dan faktor Ekternal akan dijelaskan dibawah ini:7 1. Faktor Interen siswa meliputi: Di dalam membicarakan faktor interen ini, akan di bahasa menjadi tiga faktor, yaitu: Faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor Fisiologis. 8 a. Faktor Jasmaniah Faktor kesehatan dan cacat tubuh, Proses belajar akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu. Keadaaan cacat juga mempengaruhi belajar.9 6 Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2001), h. 83 7 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2008), h. 180-204 8 Slameto, Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya,(PT Rineka Cipta,2003)Cet. 4. h 54 10 b. Kondisi Fisiologis Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan beralinan belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemauan belajarnya dibawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi; mereka lekas lelah, mudah mengamuk dan sukar menerima pelajaran. c. Kondisi Psikologis 1) Minat Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada sutu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan anatara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Minat belajar yang tinggi cenderung menghsilkan prestasi yang bagus, sebaliknya minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi rendah bagi peserta didik. 2) Kecerdasan Intelegensi merupakan suatu kemampuan dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang mengandung berbagai komponen. Taraf intelegensi sangat pesat pada masa umur balita dan mulai menetap pada akhir masa remaja. Karena intelegensi diakui ikut menentukan keberhasilan belajar seseorang tersebut memiliki intelegensi yang baik umumnya mudah belajar dan hasilnya pun cenderung baik. 9 Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya ,,, h. 55 11 3) Bakat Bakat merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau latihan. Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu, akan tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalamaan, dan dorongan atau motivasi agar bakat itu terwujud. 4) Motivasi Motivasi berpangkat dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada didalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.10 5) Kemampuan Kognitif Dalam duni pendidikan ada tigs tujuan yang dikenal diantaranya adalah; ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut kepada anak didik untuk dikuasai. Karena penguasaan pada tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan. 2. Faktor Ekternal siswa meliputi: a. Lingkungan Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam lingkunganah anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem yang merupakan tempat tingal anak didik, hidup dan berusaha di dalamnya. b. Kurikulum Kurikulum adalah a plan for Learning yang merupakan unsur substansial dalam pendidikan. Tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat berlangsung, sebab materi apa yang akan guru 10 Pupuh Paturrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT Refika Aditama, cet.3, 2009),h. 19 12 sampaikan dalam suatu pertemuan kelas yang diprogramkan sebelumnya. Jadi kurikulum diakui dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik di sekolah. c. Program Program pendidikan di susun untuk dijalankan demi kemajuan pendidikan. Keberhasilan pendidikan sekolah tergantung dari baik tidaknya program pendidikan yang dirancang. Program pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah yang tersedia, baik tenaga, finensial, dan sarana prasarana. d. Sarana dan fasilitas Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Suatu sekolah yang kekurangan ruang kelas, sementara jumlah peserta didik dalam jumlah yang banyak melebihi daya tamping ruang kelas, akan dapat menemukan banyak masalah ketika berlangsungnya proses pembelajaran. e. Guru Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada peserta didik di sekolah. Guru merupakan unsure manusiawi dalam pendidikan. Kehadiran guru mutlak diperlukan di dalamnya. Kalau hanya ada peseta didik tanpa adanya seorang guru, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar mengajar di sekolah. 4. Pengukuran Hasil Belajar Salah satu indikator pendidikan berkualitas adalah perolehan nilai hasil belajar siswa. Nilai hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan apabila pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien dengan ditunjang oleh tersedianya sarana dan prasarana pendukung serta kecakapan guru dalam kelas dan pengusaan materi yang cukup memadai. 13 Dalam system pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Bloom yang secara garis besar memabaginya menjadi 3 ranah, yakni: 1. Ranah kognitif, pembelajaran kognitif tentang belajar memusatkan pada proses perolehan konsep-konsep, sifat dari konsep-konsep, dan bagaimana konsep-konsep itu disajikan dalam struktur kognitif. Menurut Benjamin Bloom ada enam tingkatan dalam pembelajaran dimulai dari tingkat paling bawah yaitu: Knowledge, comperehension, analysis, Synthesis, dan Evaluation.11 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni: a) Pengetahuan/ingatan (knowledge), aspek ini mengacu pada kemampuan mengenal dan mengingat materi yang sudah pelajari dari yang sederhana sampai hal yang sukar. b) Pemahaman (comperehension), aspek pemahaman ini mengacu pada kemampauan untuk mengerti dan memahami sesuatu setelah hal tersebut diketahui atau diingat, serta memaknai arti dari bahan maupun materi yang dipelajari. c) Penerapan/aplikasi (application) aspek ini mengacu pada kemampuan dalam menerapkan pengetahuan atau menggunakan ide-ide umum, metode-metode, prinsif-prinsif, dan sebagainya dalam memecahkan persoalan tertentu. d) Analisis (analysis) aspek ini mengacu pada kemampuan mengakasji sesuatu bahan atau keadaan kedalam komponenkomponen yang lebih spesifik, serta mampu memahami hubungan diantara bagian-bagian yang satu dengan yang lainya. 11 Anonim, Taxonomy of Learning and Benjamin Bloom, Levels of Learning, th (http://www.taxonomybloom.bloom) November, 17 2007, h. 1 14 e) Sintesis (Synthesis) aspek ini mengacu kepada kemampuan memadukan berbagai konsep atau komponen sehingga membentuk suatu pola struktur yang baru. f) Evaluasi (Evaluation), aspek ini mengacu kepada kemampauan memberikan pertimbangan atau penilaian terhadap gjala atau prisriwaberdasarkan norma-norma dengan kriteria tertentu. 2. Ranah yang kedua adalah ranah afektif, ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. a) Reciving/attending, yakni semaam kesepkatan dalam menerima arangsangan (stimulasi) dari luar yang dating dari siswa dalam bentuk masalah, situasi gelaja, dll. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima situasi, control dan sleksi gelaja atau rangsangan dari luar. b) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh sesorang terhadap stimulus yang dating dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, kepuasan dalam menjawab dari luar yang dating dari dirinya. c) Valuing (penilaian), bekenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadapa gelaja atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk didalamnya kesediana menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. d) Organisasi, yakni pengmbangan dari nilai kedalam suatu system organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lainya, pemantapan dan pioritas nilai yang telah dimilikinya. 15 e) Karakteristik nilai atau intrnalisasi nilai yakni keterpaduan system yang telah dimiliki sesorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.12 3. Ranah yang ke tiga adalah ranah Psikomotorik, yaitu ranah yang tampak dalam bentuk keterampilan (Skill) dan kemampuan bertindak individu. a) Gerak reflek (keterampilan pada gerak yang tidak sadar) b) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar c) Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris, dan lain-lainya d) Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan e) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai kepada keterampilan yang kompleks f) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non decursive seperti gerakan ekpresif dan interfretatif.13 B. Pembelajaran Kooperatif 1. Pembelajaran Kooperatif Banyak model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam kelas untuk mempermudah proses belajar siswa. Di antara model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengajar di kelas adalah pembelajaran kooperatif. a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Ong Eng Tek dalam Suwangsih dan Tiurlina menjelaskan bahwa Kooperatif adalah mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan saling membantu satu sama lain. Sedangkan pembelajaran kooperatif artinya belajar bersama-sama, saling memebantu satu sama lain dalam belajar dan 12 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009),Cet-14, h, 29-30 13 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar ,,, h, 30-31 16 memastikan setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya.14 Lebih lanjut Sanjaya menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras yang berbeda (heterogen).15 Riyanto menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik (Academic Skill), sekaligus ketrampilan sosial (social skill) termasuk interpersonal skill.16 Senada dengan pendapat itu, menurut Maifalinda, belajar kooperatif adalah model belajar yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep dan juga dapat meningkatkan kepekaan dan empati di antara siswa.17 Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model yang digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar yang berpusat pada siswa terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa dengan cara membelajarkan kecakapan akademik sekaligus ketrampilan sosial yang menggunakan pengelompokan kecil yang bersifat heterogen untuk mencapai tujuan yaitu mencapai ketuntasan belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar serta dapat meningkatkan kepekaan sosial dan empati di antara siswa. b. Prinsip Pembelajaran Kooperatif Ada yang membedakan model pembelajaran kooperatif dengan 14 Erna Suwangsih dan Tiurlina, op. cit., hal. 160 Wina Sanjaya, Perencanaan Dan Desain System Pembelajaran, (Jakarta : kencana, 2008), hal. 194 16 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: kencana, 2009), hal. 271 17 Maifalinda Fatra, Pendekatan Konstruktivisme Dalam Pembelajaran Matematika, (Jakarta : Jurnal Madrasah Developmente Center, 2006), hal. 60 15 17 model pembelajaran yang lainya. Perbedaan itu dapat dilihat dari prinsipnya. Prinsip yang mendasari pembelajaran kooperatif menurut Roger dan David Johnson yang sebagaimana dikutip Anita Lie yaitu18: 1) Saling ketergantungan positif 2) Tanggung jawab perseorangan 3) Tatap muka 4) Komunikasi antar anggota 5) Evaluasi proses kelompok Hal yang sama juga diungkapkan oleh Trianto bahwa prinsip pembelajaran kooperati adalah sebagai berikut: 1) Positive independence artinya adanya saling ketergantungan positif yaitu anggota kelompok menyadari pentingnya kerjasama dalam pencampaian tujuan 2) Face to face interaction artinya antar anggota berinteraksi dengan saling berhadapan. 3) Individual accountability artinya setiap anggota kelompok harus belajar dan aktif memberikan kontrbusi untuk mencapai keberhasilan kelompok. 4) Use of collaborative/social skill artinya harus menggunakan ketrampilan bekerja sama dan bersosialisasi. Agar siswa mampu berkolaborasi perlu adanya bimbingan guru. 5) Group processing, artinya siswa perlu menilai bagaimana mereka bekerja secara efektif.19 Jadi dalam menggunakan pembelajaran kooperatif harus menerapkan lima prinsip tersebut agar mencapai hasil yang maksimal dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif. c. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Langkah-langkah pembelajaran kooperatif berbeda dengan model pembelajaran yang lain. Dalam menjalankanya harus sistematis dan saling terkait. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif menurut Ibrahim 18 Anita Lie, Cooperatif Learning Mempraktekan Cooperatif Learning di Ruang-Ruang Kelas , (Jakarta: Grasindo, 2002). hal. 30 19 Yatim Riyanto, op.cit., hal. 270 18 sebagaimana dikutip oleh Trianto dapat dilihat pada tabel sebagai berikut20: Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Fase Tingkah laku guru Guru Fase-1 menyampaikan tujuan pelajaran Menyampaikan dan memotivasi siswa yang ingin semua dicapai tujuan pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Fase-2 Guru menyampaikan informasi kepada Menyajikan informasi siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan Fase-3 Guru Mengorganisasikansiswa bagaimana ke dalam menjalaskan kepada caranya siswa membentuk kelompok kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara kooperatif efesien Guru membimbing kelompok-kelompok Fase-4 Membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan bekerja dan belajar tugas mereka Fase-5 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang Evaluasi materi yang telah dipelajari atau masingmasing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Fase-6 Guru mencari cara-cara untuk Memberikan penghargaan menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok 20 Trianto, op. cit., hal. 48-49 19 2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT ini akan memudahkan siswa menerima materi pelajaran akibat berpikir bersama (head together ). Siswa akan memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna serta dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Pada pembelajaran kooperatif tipe NHT aktivitas belajar lebih banyak berpusat pada siswa, dalam proses diskusi dan kerja kelompok guru hanya berfungsi sebagai fasilitator dan interaksi antara siswa dengan guru maupun antar siswa membuat proses berpikir siswa lebih optimal dan siswa mengkontruksi ilmu yang dipelajarinya menjadi pengetahuan yang akan bermakna dan tersimpan dalam ingatannya. Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dengan melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. 21 Senada dengan itu, Kunandar mengatakan bahwa NHT adalah suatu pendekatan yang dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut sebagai pengganti pertanyaan langsung kepada seluruh kelas.22 Dengan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. 21 22 Trianto, ibid., hal.62 Kunandar, Guru Professional, (Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2007), hal. 368 20 Dalam penerapanya, NHT memiliki langkah-langkah yang harus dilakukan seorang guru agar kegiatan pembelajaran menjadi efektif. Langkah-langkah pembelajaran NHT sebagai berikut: a. Langkah 1: Penomoran (Numbering), yaitu guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda. b. Langkah 2: Pengajuan Pertanyaan (Questioning), yaitu guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa. Pertanyaan dapat bervariasi dari yang bersifat spesifik hingga yang besifat umum. c. Langkah 3: Berpikir Bersama (Head Together). Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut. d. Langkah 4: Pemberian Jawaban (Answering). Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas.23 2. Metode Pembelajaran Konvensional a. Pengertian Metode Pembelajaran Metode secara harfiah berarti “cara”. dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.24 Metode juga dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode merupakan fasilitas untuk menghantarkan bahan pelajaran dalam upaya mencapai tujuan. Oleh karena itu bahan pelajaran yang disampaikan tanpa memperhatikan pemakaian metode justru akan mempersulit guru dalam mencapai tujuan pengajaran. Pengalaman membuktikan bahwa kegagalan pengajaran salah satunya disebabkan oleh pemilihan metode yang kurang tepat. Kelas yang kurang bergairah dan kondisi anak yang kurang kreatif dikarenakan penentuan metode yang kurang sesuai dengan tujuan pengajaran. Oleh 23 Ibid., hal. 368-369 Pupuh Pathurrohman dan M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islam, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009), h.55. 24 21 karena itu, dapat dipahami bahwa metode adalah suatu cara yang memiliki nilai strategis dalam kegiatan belajar mengajar.25 b. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran 1) Metode ceramah Metode ceramah adalah metode mengajar yang menyamaikan materi pelajaran dengan cara lisan. Metode ini adalah metode yang paling banyak digunakan, tetapi dalam pembelajaran IPS dianggap kurang efektif karena dalam pembelajaran IPS tidak hanya menekankan pada aspek produk tapi juga pada aspek proses. Pembelajaran dengan metode ceramah, bersifat teacher center, karena hampir seluruh Informasi tentang bahan ajar berasal dari penjelasan guru. Sementara siswa cenderung bersifat pasif. Namun, sebenarnya metode ini tetap bisa efektif digunakan jika memang seorang guru bisa menggunakannya dalam sitasi dan kondisi yang tepat. 2) Metode Diskusi Metode diskusi adalah metode mengajar dengan cara bertukar pendapat antara siswa satu dengan siswa lainnya tentang materi yang dipelajari. Diskusi antar siswa ini bisa dilakukan perorangan atau kelompok. Pembelajaran dengan metode diskusi akan hidup, apabila siswa sebelumnya telah mempelajari materi yang akan dibahas. 3) Metode Tanya jawab Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang menyajikan bahan ajar dengan cara tanya jawab dengan memposisikan guru sebagai penanya dan siswa yang menjawab. Pertanyaan merupakan alat intelektual yang sering digunakan untuk menimbulkan prilaku keingintahuan siswanya, sehingga dapat 25 Ibid., h. 59. digunakan untuk memperoleh tujuan kognitif atau 22 memperoleh tujuan kognitif atau memperoleh keterampilanketerampilan berpikir tertentu. 4) Metode Resitasi Metode Resitasi adalah metode mengajar dengan cara memberikan sejumlah tugas terstruktur pada siswa untuk di kerjakan diluar jam pelajaran sekolah. Dalam prakteknya, siswa dapat mengerjakan tugas tersebut di perpustakaan, laboratorium dan tempat-tempat belajar lainnya sesuai dengan tugas yang diberikan. Perbedaan metode resitasi dengan pekerjaan rumah adalah terletak pada perencanaan dan sistem penilaiannya. Tugas pada metode resitasi sudah direncanakan sebelumnya, sehingga terstruktur dan cara penilaiannya pun sudah ditentukan. 5) Metode Karyawisata Metode Karyawisata adalah metode mengajar dengan cara melakukan kunjungan ketempat-tempat yang dianggap relevan dengan materi yang diajarkan 6) Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara mendemokan atau memperlihatkan suatu proses. Metode ini, biasanya cocok digunakan untuk pembentukkan suatu konsep atau proses suatu percobaan dalam suatu materi yang diajarkan. Dalam memilih metode mengajar perlu diperhatikan hal-hal berikut: 26 1) Metode mengajar yang digunakan harus dapat membangkitkan motif, minat, atau gairah belajar siswa. 26 Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 96. 23 2) Metode mengajar yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan keigatan kepribadian siswa. 3) Metode mengajar yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya. 4) Metode mengajar yang digunakan harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi. 5) Metode mengajar yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi. 6) Metode mengajar yang digunakan harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yang nyata yang bertujuan. 7) Metode mengajar yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-niai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam cara kebiasaan bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan memperhatikan berbagai aspek yang akan dikembangkan misalnya minat, motivasi, kreativitas, nilai-nilai dan lain sebagainya yang menjadi tujuan pembelajaran. C. Pengertian IPS 1. Pengertian IPS “Sesuai dengan yang tertera didalam UU Sisdiknas No.20/2003 Bab X pasal 37 bahwa Kurikulum dasar pendidikan dan menengah pendidikan memuat salah satunya Ilmu Pengetahuan Sosial”.28 “Ilmu Pengetahuan sosial adalah bidang studi yang merupakan panduan dari sejumlah mata pelajaran sosial. mata pelajaran sosial yaitu geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi dan koperasi”.29“Ilmu Pengetahuan Sosial 28 29 UU Sisdiknas No.20/2003, …………………., h.25. Muhammad Sadeli, Materi Pokok Konsep Dasar IPS, (Jakarta: UT, 1995), h.1.20 24 (IPS) bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berfikir, sikap dan nilai peserta didik sebagai individu maupun sebagai sosial budaya”.30 “Ilmu pengetahuan IPS diartikan sebagai suatu studi masalahmasalah sosial yang dipilih dan dikembangkan dengan menggunakan pendekatan interdisipliner dan bertujuan agar masalah-masalah sosial itu dapat dIPShami siswa”.31 Ilmu Pengetahuan sosial merupakan pengajaran yang selalu berkenaan dengan kehidupan nyata dimasyarakat, yakni kegiatan usaha yang dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya, mengatasi masalah-masalah yang dihadapi, dan untuk memajukan kehidupannya. Dengan kata lain, pengetahuan sosial merupakan usaha mempelajari, menelaah, dan mengkaji kehidupan sosial manusia dimuka bumi.32 Tujuan IPS tersebut mempengaruhi hasil belajar siswa, semakin baik maka semakin berprestasi. Tujuan ini juga tentu tidak secara langsung tercipta tanpa campur tangan seorang guru dalam membentuk karakter tersebut. Guru sangat berpengaruh dalam hal ini mengembangkan kemampuan berfikir siswa, sikap dan nilai diri siswa. Maka guru dituntut untuk dapat mengetahui perkembangan siswanya, sejauh mana hasil belajar tersebut dapat terlihat dalam kehidupan sehari-hari siswa. 2. Tujuan IPS Tujuan pengajaran IPS ada 3 tujuan utamanya yaitu (a) mempersiapkan anak didik menjadi warga Negara yang baik, (b) mengajar anak didik berkemampuan berpikir dan (c) agar anak dapat melanjutkan 30 Syafruddin Nurdin, Quantum Teaching:Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (Ciputat: Ciputat Press, 2005),h. 31 Udin S.Winataputra, et.al., Ilmu Sosial (,Jakarta: UT, 2002), hal.128 cet.I 32 Pusat Perbukuan DEPDIKNAS, Standar Penilaian Buku Pelajaran Pengetahuan Sosial SD-SMP, Jakarta, 2003, 29 januari 2008 http://www.depdiknas.go.id/ 25 kebudayaan bangsanya. Titik berat studi sosial adalah perkembangan individu yang dapat memahami lingkungan sosialnya, serta manusia dengan kegiatan intraksi antar mereka, dan anak didik diinginkan agar dapat menjadi anggota yang produktif dan dapat memberikan andilnya dalam masayarakat. Dalam Departemen of Instructions Fairfax Country Schools Virginia, mengemukakan bahwa program studi sosial hendaknya menyajikan kesempatan yang banyak setra beraneka ragam untuk membentuk warga Negara yang efektif, termasuk kesadaran bahwa hak selalu disertai oleh kewajiban. Tujuan pengajaran IPS di Indonesia, bertujuan seperti tersebut di atas yang merupakan tujuan yang bersifat universal yang dapat berlaku bagi anak didik di negara manapun di dunia ini. Selain tujuan yang umum itu, maka pada setiap Negara mempunyai tujuan khusus yang khas, berdasarkan filsafat, sejarah, watak, dan keadaan geografis yang berbedabeda. IPS di Indonesia merupakan wahana pencapaian tujuan pendidikan nasional. Yang harus dimiliki oleh anak didik yaitu: (a) Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) cerdas dan terampil, (c) berbudi pekerti yang luhur, (d) memiliki keperibadian yang kuat, dan (e) memiliki semangat kebangsaan dan cinta tanah air yang tebal. Bagi bangsa Indonesia, karakteristik warganegara yang baik tentu saja harus mengacu kepada dasar Negara yaitu Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Secara khusus tujuan pengajaran IPS di sekolah dapat dikelompokkan menjadi empat komponen seperti berikut: a. Memberikan kepada siswa pengetahuan tentang pengalaman manusia dalam kehidupan bermasyarakat pada masa lalu, sekarang dan masa datang. b. Menolong siswa untuk mengembangkan keterampilan (skill) untuk mencari dan mengolah informasi. 26 c. Menolong siswa untuk mengembangkan nilai/sikap (values) demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat. d. Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk mengambil bagian/berperan serta dalam kehidupan sosial. Keempat tujuan tersebut tidak terpisahkan atau berdiri sendiri, melainkan merupakan kesatuan dan saling berhubungan. Keempat tujuan tersebut sesuai dengan perkembangan pendidikan IPS sampai pada saat sekarang. 3. Ruang Lingkup IPS Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut :27 a. Manusia, Tempat, dan Lingkungan b. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan c. Sistem Sosial dan Budaya d. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan. 4. Pembelajaran IPS Adapun pembelajaran IPS itu mencakup beberapa hal seperti dibawah ini: a. Perwujudan dari satu pendekatan Interdisipliner dari pelajaran Ilmuilmu Sosial. b. Integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial seperti: Sejarah, Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Ilmu Politik dan Psykologi sosial. c. Menampilkan permasalahan sehari-hari masyarakat sekeliling. d. IPS bukan Ilmu Sosial walaupun bidang perhatiannya sama yaitu hubungan timbal balik antara manusia (human relation ship). e. IPS hanya terdapat pada program pengajaran di sekolah. f. IPS merupakan penyederhanaan Ilmu sosial untuk pengajaran 27 Nadir dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1, Taman Amanah Pustaka: Surabaya 27 5. Materi Pembelajaran a. Sejarah Uang Sebelum ada uang jika mengnginkan sesuatu, dilakukan melalui tukar menukar. Cara seperti ini dilakukan oleh orang pada zaman dahulu. Tukar menukar barang ini dinamakan barter. Pada masa sekarang, orang tidak lagi melakukan barter. Untuk memperoleh barang yang diinginkan dilakukan dengan membayar. Alat pembayaran yang digunakan adalah uang. Tukar menukar barang dengan menggunakan alat pembayaran yang sah dinamakan jual beli. Di Indonesia, Rupiah merupakan alat pembayaran yang sah. Uang rupiah dikeluarkan oleh Bank Indonesia. b. Berbagai Jenis Uang a) Uang Kartal Zaman dahulu uang terbuat dari kulit hewan, tembaga, perak, dan emas. Sekarang uang terbuat dari kertas. Kita sekarang mengenal uang logam dan kertas. Uang logam dan uang kertas dapat kita gunakan untuk berbelanja. Uang kartal adalah uang yang berbentuk logam dan kertas. Jadi uang kartal ini uang yang biasa kita gunakan dalam kehidupan seharihari.28 b) Uang Giral Perusahaan besar dalam membeli barang tidak menggunakan uang tunai. Mereka membayar melalui giro di Bank. Perusahaan besar melakukan jual beli dalam jumlah besar sehingga tidak menggunai uang tunai, bisa ratusan juta rupiah atau miliyaran. Untuk menghemat waktu maka pembayaran dilakukan mengguanakan uang giral. 28 Muhammad nur’syaban, Ilmu Pengetahuan Sosial 3, Cv. Arya Duta: Depok h.62 28 c. Kegunaan Uang Uang berguna sebagai alat pembayaran yang sah. Kalau kita menginginkan barang atau layanan harus menggunakan uang. Uang juga dapat dimanfaatkan untuk ditabung. Manfaat dari menabung yaitu jika lama-lama menjadi bertambah banyak. Jika sewaktu-waktu memerlukan uang, kita tinggal mengambil saja. C. Penelitian Yang Relevan Hasil-hasil penelitian yang terkait dengan penggunaan metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar diantaranya: 1. Andi Irawan dengan judul “Penerapan metode Numbered Head Together untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep benda dan sifatnya pada siswa kelas IV SD”. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa setelah diterapkan metode Numbered Head Together pada mata pelajaran IPA konsep benda dan sifatnya menunjukkan adanya peningkatan kerja ilmiah siswa.29 2. Anis Masriyah dengan judul “Penerapan metode Numbered Head Together untuk meningkatkan kemampuan sains permulaan pada anak didik kelompok A TK Negeri Pembina Kota Blitar”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan sains permulaan. Pembelajaran dari berpusat pada guru menjadi berpusat pada anak. perubahan penilaian ke arah yang komprehensif yang tidak hanya dengan hasil kerja anak, tetapi juga terhadap pengembangan situasi pembelajaran ke arah yang lebih kondusif.30 3. Habibah dengan judul “pengaruh metode Numbered Head Together terhadap kemampuan berpikir kratif siswa dalam pembelajaran fisika bernuansa nilai pada konsep cahaya”. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajar dengan metode Numbered Head Together dengan siswa yang diajar secara 29 Nurul Ulum, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Konsep Benda dan Sifatnya Pada Siswa Kelas IV SD, 2012, (http://library.um.ac.id). 30 Anis Masriyah, Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan kemampuan sains permulaan pada anak didik kelompok A TK Negeri Pembina kota Blitar , 2012, (http://library.um.ac.id). 29 konvensional. Hal ini berarti bahwa adanya peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajar dengan menggunakan metode Numbered Head Together sebagai salah satu metode dalam belajar.31 D. Pengajuan Hipotesis Berdasarkan kerangka teori dan alur berpikir yang telah dikemukakan, maka hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh metode NHT terhadap hasil belajar IPS siswa. 31 Habibah, “Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa dalam Pembelajaran Fisika Bernuansa Nilai pada Konsep Cahaya”, Skripsi pada gelar Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah, 2009), h. 64, tidak dipublikasikan. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Mathlaul’Huda Bogor pada kelas III Semeter Genap, 4 x pertemuan tahun pelajaran 2013/ 2014. B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Number Head Together, karena kelompok uji coba (eksperimen) dan kelompok pembanding (kontrol) tidak dipilih secara acak. Kedua kelompok sudah ada sebelumnya, dan tidak ada pengubahan perlakuan. Metode ini dipilih karena tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari suatu perlakuan (treatment). C. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan yaitu Non-Randomize Control Group Pretest and Posttest Design. Rancangan ini melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok Eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum diberikan perlakuan pada kedua kelas diberikan pretest. Selanjutnya kelompok Eksperimen diberikan perlakuan dengan pembelajaran menggunakan metode NHT, sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan dengan pembelajaran konvensional. Setelah perlakuan, kedua kelas diberikan posttest. Untuk lebih jelasnya desain penelitian dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelas Pretest Perlakuan Posttest A T1 X T2 B T1 Y T2 Keterangan: A : kelas eksperimen B : kelas kontrol 29 30 T1 : pemberian pretest T2 : pemberian posttest X : penerapan metode eksperimen Y : pembelajaran konvensional D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.1 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas III Madrasah Ibtidaiyah Mathlaul’Huda tahun pelajaran 2013/ 2014 yang berjumlah 2 kelas, dimana 1 kelas terdiri dari 45 siswa. 2. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.2 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelompok, yaitu: a. Kelompok eksperimen, yaitu kelompok siswa yang mendapat pembelajaran IPS menggunakan Number Head Toghter. Sampel yang terpilih sebagai kelompok eksperimen adalah siswa kelas III A yang berjumlah 45 siswa. b. Kelompok kontrol, yaitu kelompok siswa yang mendapat pembelajaran IPS tanpa menggunakan metode eksperimen. Sampel yang terpilih sebagai kelas kontrol adalah siswa kelas III B yang berjumlah 45 siswa. 3. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah saturation sampling, yaitu pengambilan sampel dengan mengikut sertakan semua anggota populasi sebagai sampel penelitian E. Variabel Penelitian Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya adalah Number Head Togther, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa. 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), ed. Revisi V, cet. 12, h. 108 2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), cet. 7, h. 118. 31 F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah caracara memperoleh data yang dipergunakan untuk penelitian. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dengan cara memberikan tes awal yang dilakukan sebelum pembelajaran (pretest) dan sesudah pembelajaran (posttest) pada kedua kelas yaitu kelas Number Head Together dan kelas kontrol. G. Instrumen Penelitian Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument tes berupa soal pilihan ganda yang terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu A, B, C, dan D pada konsep Mengenal Uang. Tes disusun berdasarkan indikator yang disesuaikan dengan KTSP, skor yang digunakan pada pilihan ganda adalah bernilai satu (1) untuk jawaban yang benar dan nol (0) untuk jawaban yang salah. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen penelitian adalah sebagai berikut: a. Menentukan konsep dan sub konsep berdasarkan KTSP b. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian c. Membuat soal berdasarkan instrumen penelitian d. Instrumen yang telah dibuat kemudian dikonsultasikan ke dosen pembimbing e. Melakukan uji coba instrumen H. Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas instrument penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini uji instrumen dilakukan pada siswa di luar kelas Number Head Together dan kelas kontrol, yaitu kelas III Madrasah Ibtidaiyah Mathlaul’Huda Tenjo. Setelah melakukan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah mengolah data hasil uji coba dengan mencari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. 32 1. Uji Validitas Instrumen Validitas tes merupakan ukuran yang menyatakan kesahihan suatu instrumen sehingga mampu mengukur apa yang hendak diukur. Validitas tes yang digunakan adalah validitas butir soal dengan cara membandingkan skor siswa untuk tiap butir soal dengan skor total. Perhitungan validitas butir soal dengan korelasi point biserial sebagai berikut: 3 √ dimana: : koefisiensi korelasi biserial M : realita skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya M : realita skor total : standar deviasi dari skor total : populasi siswa yang menjawab benar : populasi siswa yang menjawab salah Jika harga rhitung > rtabel maka butir soal tersebut dinyatakan valid. Berdasarkan hasil uji validitas pada N = 45 siswa dan α = 5%, dari 40 soal pilihan ganda yang diujikan terdapat 31 soal valid yakni nomor 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 13, 14, 15, 17, 19, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, dan 39. Untuk lebih jelasnya, hasil uji validitas butir soal instrumen tes hasil belajar bentuk pilihan ganda dapat dilihat pada lampiran 4. 2. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas instrumen adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat evaluasi. Suatu alat evaluasi atau tes disebut reliabel jika, tes tersebut dapat dipercaya, konsisten, atau stabil produktif. Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas tes dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus K-R 20 (kuder-Rochardson 20) karena instrumen yang digunakan berupa soal pilihan 3 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.79 33 ganda, dengan rumus sebagai berikut:4 [ ∑ ][ ] dimana: rII : reliabilitas tes secara keseluruhan : proporsi siswa yang menjawab benar : proporsi siswa yang menjawab salah ∑pq : jumlah hasil perkalian antara n : banyaknya item S : standar deviasi dari tes ∑ dan ∑ dengan, Dengan kualifikasi koefisien reabilitas adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Interprestasi Reliabilitas Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,91-1,00 sangat tinggi 0,71-0,90 Tinggi 0,41-0,70 Cukup 0,21-0,40 Rendah <0,20 sangat rendah Adapun hasil keseluruhan reliabilitas seluruh butir soal yang sudah dinyatakan valid sebesar 0,82 dan termasuk kedalam kriteria reliabilitas tinggi. Untuk lebih jelasnya, perhitungan manual dapat dilihat pada lampiran 8. 3. Tingkat Kesukaran Suharsimi Arikonto mengatakan, soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.5 Menurutnya, hal tersebut perlu diperhatikan karena soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk berfikir lebih maju, begitu pula sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan membuat 4 5 Ibid., h.100-101 Ibid., h. 207. 34 siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat lagi untuk mencobanya. Oleh karena itu, soal yang dibuat untuk mengukur tes hasil belajar sebaiknya adalah soal yang dapat menjangkau semua kemampuan siswa . Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal yang dibuat, sebaiknya pembuat soal harus melakukan perhitungan tingkat kesukaran soal. Atas dasar pertimbangan itu, dalam penelitian ini peneliti melakukan perhitungan tingkat kesukaran soal dengan menggunakan rumus:6 dimana: P = indeks tingkat kesukaran B = jumlah siswa yang menjawab soal benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Interprestasi mengenai tingkat kesukaran yang diperoleh digunakan tabel klasifikasi dibawah ini: Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal Tingkat Kesukaran Klasifikasi 0.00 - 0.30 0.30 - 0.70 0.70 - 1.00 soal sukar soal sedang soal mudah Berdasarkan hasil pengujian tingkat kesukaran soal, dari 40 soal tes hasil belajar yang diujikan, sebayak 23 soal atau 58 % soal termasuk dalam kritertia sedang, dan 47 % atau 17 soal termasuk kedalam kriterta mudah. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan tingkat kesukaran tes hasil belajar dapat dilihat pada lampiran 5. 6 Ibid., h. 208 35 4. Daya Pembeda Suharsimi Arikunto mendefinisikan daya pembeda soal sebagai kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.7 Adapun rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda soal adalah:8 = dimana: D = daya pembeda BA = jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar JA = jumlah peserta kelompok atas JB = jumlah peserta kelompok bawah PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar Dengan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut: Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda Daya Pembeda Klasifikasi 0.00 – 0.20 Jelek 0.20 – 0.40 Cukup 0.40 – 0.70 Baik 0.70 – 1.00 Baik sekali Berdasarkan hasil uji daya pembeda, dari 40 soal tes hasil belajar yang diujikan, sebanyak 17 soal atau 42 % soal termasuk dalam kriteria jelek, 48% atau sebanyak 19 soal termasuk dalam kritertia cukup, dan 10 % atau sebanyak 4 soal termasuk dalam kritertia baik. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan tingkat kesukaran tes hasil belajar dapat dilihat pada lampiran Hasil uji coba instrumen tes hasil belajar pilihan ganda terdapat 20 soal yang sesuai kriteria dari 40 soal. Soal yang sesuai kriteria dapat dilihat pada lampiran 6. 7 8 Ibid., h. 211 Ibid., h. 213-214 36 I. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian, kemudian diolah dan dianalisis agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan peneliti dan menguji hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan homogenitas guna mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai ragam yang homogen atau tidak. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data sebagai berikut: 1. Uji Prasyarat Analsis Data a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya persebaran data yang akan dianalisis. Teknik uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi kuadrat ( ) dengan rumus sebagai berikut: ∑( ) dimana: fo = frekuensi dari hasil penelitian fe = frekuensi yang diharapkan Sementara itu, kriteria tes yang digunakan adalah apabila hitung dapat disimpulkan bahwa sampel berdistribusi normal. Sedangkan bila tabel, < tabel, hitung > maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh dari sampel tidak berdistribusi normal. Langkah-langkah yang harus dilewati untuk melakukan pengujian normalitas dengan menggunakan teknik chi kuadrat, dapat dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu:9 1) Menentukan skor terbesar dan skor terkecil 2) Menentukan rentangan (R) dengan cara: R = skor terbesar – skor terkecil 3) Menentukan banyaknya kelas (K) dengan cara: 9 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2009), cet. 6, h. 121-124 37 K = 1 + 3,3 log n 4) Menentukan panjang kelas (i) dengan cara: 5) Menentukan proporsi. 6) Membuat distribusi frekuensi dalam bentuk tabel. Tabel 3.5 Tabel Bantu Perhitungan Distribusi Frekuensi No. Interval P 1. 2. Jumlah ∑ - - - ∑ ∑ 7) Menentukan rata-rata (mean) dengan cara: ̅ ∑ 8) Menentukan simpangan baku (s) dengan cara: √ ∑ ∑ 9) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara: a) Menentukan batas kelas dengan mengurangi 0,5 pada kelas bawah interval dan menambah 0,5 pada kelas atas interval. b) Mencari nilai Z-score dengan bantuan rumus: ( ̅ ) c) Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas. d) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angkaangka 0-Z, untuk angka baris pertama dicari dengan mengurangkan baris pertama dengan baris kedua, untuk angka baris kedua, dicari dengan mengurangkan angka baris kedua dengan baris ketiga, dan 38 begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden. 10) Membuat tabel bantu chi-kuadrat (X2hitung) dalam bentuk: Tabel 3.6 Tabel Bantu Perhitungan Chi-kuadrat (X2) No 1. Batas Kelas Z–Score Luas 0–Z Luas Tiap Kelas fe f0 Chi-kuadrat (X2) 2. Setelah melakukan serangkaian tahapan di atas, langkah selanjutnya adalah menentukan harga X2tabel dengan taraf signifikan 0,05, pada derajat kebebasan (dk) = k-1. Setelah itu, menentukan kriteria pengujian, yaitu: tolak H0 jika X2hitung > X2tabel atau terima H0 jika X2hitung < X2tabel. Langkah akhir dari uji normalitas adalah penarikan kesimpulan. b. Uji Homogenitas Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini, nilai homogenitas diperoleh dengan melakukan uji Fisher, dengan rumus:10 dengan: ∑ (∑ ) Kriteria pengujian: 1) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. 10 Ibid., h. 120. 39 2) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ha diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal dari populasi yang tidak homogen. Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fisher adalah: 1) Menetapkan hipotesis, dalam bentuk: 2) Membagi data menjadi dua kelompok. 3) Mencari simpangan baku dari masing-masing kelompok. 4) Menentukan Fhitung dengan rumus: 5) Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk: Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal dari populasi yang tidak homogen. 6) Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians terkecil), dengan rumus: dk1 = n-1 dk2 = n-2 7) Menentukan Fhitung dan Ftabel, kemudian membandingkan hasil Fhitung dan Ftabel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. 2. Pengujian Hipotesis Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Rumus yang digunakan untuk melakukan uji t adalah:11 11 Sudjana, Metoda Statistika (Bandung: Taristo, 2005) h. 239. 40 ̅ ̅ √ dengan: √ dimana: ̅̅̅̅ = rata-rata skor kelompok eksperimen ̅̅̅̅ = rata-rata skor kelompok kontrol = varians gabungan = varians kelompok eksperimen = varians kelompok kontrol = jumlah anggota sampel kelompok eksperimen = jumlah anggota sampel kelompok kontrol Langkah mengajukan hipotesis adalah sebagai berikut: a. Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest, dalam bentuk: H0: X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan antara rata-rata skor pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Ha: X Y, yang artinya terdapat perbedaan antara rata-rata skor pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen. b. Uji kesamaan dua rata-rata posttest H0: X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan antara rata-rata skor postest kelas kontrol dengan kelompok eskperimen. Ha: X Y, yang artinya terdapat perbedaan antara rata-rata score postest kelas ekpserimen dengan kelas kontrol. Setelah selesai melakukan hipotesis uji kesamaan dua rata-rata pretest dan postest kedua sampel, langkah selanjutnya adalah: a. Menghitung nilai thitung dengan menggunakan rumus uji-t b. Menentukan derajat kebebasan (dk), dengan rumus: dk = (n1 – 1) +( n2 – 1) 41 c. Menetukan nilai ttabel dengan d. Menguji hipotesis dengan ketentuan: Jika ttabel jika thitung thitung ttabel maka H0 diterima dan -ttabel atau thitung ttabel, maka Ha diterima. J. Hipotesis Statistik Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: H0 : Ha : Keterangan: Ho= tidak terdapat pengaruh penggunaan metode Number Head Together terhadap hasil belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Mathlaul’HudaBogor, pada konsep mengenal uang. Ha= terdapat pengaruh penggunaan metode Number Head Together terhadap hasil belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Mathlaul’HudaBogor,pada konsep mengenal uang. rata-rata hasil belajar IPS siswa yang menggunakan metode Number Head Together dalam belajar rata-rata hasil belajar IPS siswa yang diberikan secara konvensional BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Data Tes 1. Deskripsi Kegiatan Penelitian Sebelum kedua kelompok di beri perlakuan yang berbeda peneliti memberikan tes pretest berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 (dua puluh) soal, dari hasil preteset kemudian oleh peneliti di hitung. Hasilnya menunjukkan bahwa kelas Number Head Together lebih sedikit yang mendapat nilai tertinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol, akan tetapi persebaran yang mendapat nilai rendah dan sedang masih seimbang, sehingga data dari kedua kelompok dinyatakan normal, data yang normal dapat dilihat dari hasil perhitungan uji normalitas pretest. Setelah data pretest dinyatakan normal, langkah selanjutnya adalah peneliti melakukan kegiatan pembelajaran di kedua kelompok, untuk kelompok Number Head Together peneliti menggunakan metode Number Head Together , sedangkan kelompok kontrol peneliti melakukan pembelajaran secara konvensional. Adapun langkah-langkah yang dilakukan ketika Number Head Together adalah sebagai berikut: 1. Membagi siswa kedalam 10 (sepuluh) kelompok, pembagian kelompok ini dilakukan satu hari sebelum eksperimen dilaksanakan agar ketika melakukan penerapan tipe Number Head Together waktu yang disediakan cukup. 2. Setelah terbentuk kelompok, peneliti meminta siswa membawa peralatan yang berhubungan dengan materi uang untuk percobaan dengan cara peneliti menuliskan alat-alat apa saja yang mereka bawa sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Setiap kelompok membawa peralatan yang berbeda, karena yang akan di uji cobakan konsep yang berbeda-beda. Misalnya kelompok 1 melakukan menjelaskan sejarah uang, kelompok 2 melakukan menjelaskan jenis-jenis uang, dan seterusnya pada kelompokkelompok lain. 42 43 3. Setelah langkah satu dan dua dilakukan sehari sebelum percobaan, peneliti memulai pelajaran dengan menghubungkan pengetahuan awal mereka dengan cara bertanya tentang uang dan sejarahnya. Setelah itu peneliti melakukan apersepsi dengan bertanya “siapa yang tahu tentang sejarah uang?”, berbagai jawaban muncul dari sebagian siswa. Setelah melakukan apersepsi, peneliti menyampaikan tata tertib dalam kerja kelompok, kemudian membagikan worksheet sesuai dengan kelompok. Setelah semua kelompok mendapatkan worksheet, peneliti menjelaskan langkah-langkah percobaan yang ada pada worksheet sambil memeriksa peralatan yang mereka bawa, setelah itu peneliti memberi kesempatan pada kelompok yang belum mengerti untuk bertanya. Setelah itu semua kelompok secara bersamaan melakukan percobaan yang berhubungan dengan materi. Ketika siswa melakukan percobaan peneliti mengawasi dan memberikan beberapa arahan kepada kelompok yang mengalami kesulitan. 4. Setelah semua kelompok melakukan percobaan, masing-masing ketua kelompok membacakan kesimpulannya di depan kelas. 5. Selanjutnya peneliti menjelaskan materi dan memberikan penguatan terhadap hasil percobaan yang mereka lakukan serta melakukan tanya jawab dan menyimpulkan materi yang telah dibahas . 6. Peneliti memberikan soal latihan dan menutup pelajaran. Sebelum pelajaran ditutup, peneliti membagi kelompok lagi, dan meminta siswa untuk membawa gambar atau uang asing untuk percobaan pada pertemuan berikutnya. Langkah-langkah pembelajaran yang telah diuraikan tersebut sama dengan langkah- langkah yang dilakukan pada pertemuan ke dua dan ketiga, karena masih menggunakan metode yang sama tetapi dengan materi yang berbeda. Untuk pertemuan ke empat tidak menggunakan metode Number Head Together melainkan hanya menggunakan metode diskusi dengan strategi card sort, karena materi pada pertemuan keempat ini tidak memerlukan Number Head Together, melainkan hanya memerlukan 44 ketelitian dari siswa untuk menentukan bahan suatu benda. Setelah pertemuan ke satu sampai ke empat dilaksanakan, selanjutnya peneliti memberikan soal postest, yaitu soal yang sama ketika dipakai untuk melakukan pretest. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan di kelas kontrol adalah sebagai berikut: a. Peneliti memulai pelajaran dengan menghubungkan pengetahuan awal mereka dengan cara bertanya tentang sejarah uang. Setelah itu peneliti melakukan apersepsi dengan bertanya “siapa yang tahu tentang sejarah uang?”, berbagai jawaban muncul dari sebagian siswa. b. Langkah selanjutnya peneliti menunjuk beberapa siswa untuk membaca buku paket, dimulai dari sub-bab sejarah uang. Sementara itu teman yang lainnya menyimak. c. Setelah materi selesai di bacakan, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk memulai menjelaskan materi d. Setelah peneliti memberikan penjelasan tentang materi uang, peneliti membuka sesi tanya jawab kepada siswa, dari sesi ini banyak siswa yang bertanya. e. Membuat kesimpulan bersama siswa tentang materi yang telah dibahas Langkah-langkah pembelajaran pada kelas kontrol yang telah diuraikan tersebut sama dengan langkah- langkah yang dilakukan pada pertemuan ke dua sampai keempat, karena masih menggunakan metode yang sama tetapi dengan materi yang berbeda. selanjutnya peneliti memberikan soal postest, yaitu soal yang sama ketika dipakai untuk melakukan pretest. 2. Deskripsi Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berikut ini disajikan tabel hasil pretest kelompok Number Head Together dan kontrol setelah dikelompokan ke dalam rentang nilai yang telah ditetapkan sebagai berikut: 45 Tabel 4.1 Data Hasil Pretest Kelompok Number Head Together No Rentang Nilai Frekuensi 1 2 3 4 5 6 7 35-41 42-48 49-55 56-62 63-69 70-76 77-83 8 7 8 7 7 6 2 Tabel 4.2 Data Hasil Pretest Kelompok Kontrol No Rentang Nilai Frekuensi 1 2 3 4 5 6 7 35-40 41-46 47-52 53-58 59-64 65-70 71-76 1 4 9 6 11 6 8 Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa perolehan nilai pretest siswa pada kelompok ekperimen, yaitu sebanyak 2 siswa atau 4% yang memperoleh nilai tertinggi pada rentang nilai 77 sampai 83, namun nilai yang lebih banyak diperoleh siswa berada pada rentang nilai 35 sampai 41 dan 49 sampai 55 yaitu masing masing sebanyak 8 siswa atau 18% dari keseluruhan siswa. Adapun perolehan nilai pretest kelompok kontrol yaitu sebanyak 8 siswa atau 18% siswa memperoleh niai tinggi dengan rentang nilai 71 sampai dengan 76, namun terdapat 20 siswa yang memperoleh nilai rendah dengan rentang 35 sampai 40, 41 sampai 46, dan 53 sampai 58, yang menunjukan masih banyak siswa yang nilainya rendah. Berdasarkan hasil pretest kelompok kontrol dan kelompok Number Head Together dapat dikatakan nilai kedua kelompok masih rendah, namun frekuensi 46 kedua kelompok berbeda. Jika pada kelompok Number Head Together yang mendapat nilai terendah adalah 8 orang, maka pada kelompok kontrol yang mendapat nilai terendah hanya 1 orang. Berikut disajikan data statistik pretest mengenai kedua kelompok berdasarkan perhitungan sebagai berikut: Tabel 4.3 Deskripsi Data Pretest Kelompok Number Head Together dan Kontrol Deskripsi Minimum Maksimum Rata-rata Standar Deviasi KelompokNumber Head Together 35 80 55,73 12,80 Kelompok Kontrol 35 75 59,10 10,10 Berdasarkan tabel 4.3 di atas, menunjukan hasil pretest kedua kelompok. Terlihat bahwa nilai minimum yang diperoleh siswa kelompok Number Head Together adalah 35 dan nilai maksimum yang diperoleh kelompok Number Head Together adalah 80. Selain itu terlihat pula, nilai rata-rata yang diperoleh kelompok Number Head Together adalah 55,73, sedangkan yang lebih tinggi dari perolehan nilai rata-rata kelompok kontrol yaitu 59,10. Namun nilai rata-rata perolehan kedua kelompok masih tergolong rendah. 3. Deskripsi Posttest Kelompok Number Head Together dan Kelompok Kontrol Berikut ini disajikan tabel hasil posttest kelompok Number Head Together dan kontrol setelah dikelompokan ke dalam rentang nilai yang ditetapkan sebagai berikut: 47 Tabel 4.4 Data Hasil Posttest Kelompok Number Head Together No Rentang Nilai Eksperimen 1 2 3 4 5 6 7 50-56 57-63 64-70 71-77 78-84 85-91 92-98 4 4 4 9 6 12 6 Tabel 4.5 Data Hasil Posttest Kelompok Kontrol No Rentang Nilai Eksperimen 1 2 3 4 5 6 7 40-46 47-53 54-60 61-67 68-74 75-81 82-88 4 5 5 9 6 9 7 Dari tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa perolehan nilai posttest siswa pada kelompok ekperimen yang memperoleh nilai tertinggi yaitu sebanyak 6 siswa atau 13% dengan rentang nilai 92 sampai 98. Dan rentang nilai yang banyak diperoleh siswa ialah 85 sampai 91 yaitu sebanyak 12 siswa atau 27% dari keseluruhan siswa. Adapun perolehan nilai posttet kelompok kontrol sebanyak 7 siswa atau 16% siswa memperoleh niai tinggi dengan interval 82 sampai 88. Dan persebaran nilai yang lebih banyak siswa peroleh yaitu pada rentang nilai 61 sampai 67 sebanyak 9 siswa atau 20% dan 75-81 sebanyak 9 orang atau 20%. Berdasarkan hasil postest kedua kelompok terdapat perubahan nilai menjadi lebih baik, namun nilai yang paling tinggi banyak diperoleh kelompok Number Head Together dibandingkan dengan kelompok 48 kontrol. Hal ini dapat dilihat pula dari rentang nilai antara dua kelompok tersebut. Kelompok Number Head Together lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Berikut akan ditampilkan data statistik dari hasil pretest dan posttest dari kedua kelompok: Tabel 4.6 Deskripsi Data Posttest Kelompok Number Head Together dan Kontrol Deskripsi Eksperimen Kontrol Minimum 50 40 Maxsimum 95 85 Rata-rata 77,23 66,80 Standar Defiasi 12,97 13,30 Tabel 4.6 di atas menunjukkan hasil posttest kedua kelompok penelitian menunjukkan perbedaan. Nilai maksimum posttest yang diperoleh kelompok Number Head Together lebih tinggi dari nilai maksimum kelompok kontrol yaitu 95 untuk kelompok Number Head Together dan 85 untuk kelompok kontrol. Selain itu, nilai rata-rata kedua kelompok juga menunjukan perbedaan yaitu 77,23 untuk nilai rata-rata kelompok Number Head Together dan 66,80 untuk nilai rata-rata kelompok kontrol dan selisih nilai rata-rata kedua kelompok ialah sebesar 10,43. Hasil ini menunjukkan bahwa perolehan nilai posttest kelompok Number Head Together lebih tinggi dari pada kelompok kontrol. B. Hasil Analisis Data Tes 1. Pengujian Prasyarat Analisis Data Setelah data hasil penelitian di dapat, maka data akan diolah melalui uji hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan homogenitas guna mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai ragam yang homogen atau tidak. Adapun hasil 49 yang didapat setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis data adalah sebagai berikut: a. Uji Normalitas Pretest dan Posttest Dalam penelitian ini, uji normalitas didapat dengan menggunakan uji Chi-Kuadrat, uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan data berdistribusi normal bila memenuhi kriteria X2hitung ≤ X2tabel . Hasil uji normalitas pretest dan posttest kedua sampel penelitian dapat dilihat pada tebel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Pretest-Posttest Statistik N ̅ S X2hitung X2tabel Kesimpulan Eksperimen Kontrol Pretest Posttest Pretest Posttest 45 55,73 12,80 -55,79 12,592 Normal 45 77,23 12,97 10,54 12,592 Normal 45 59,10 10,10 4,34 12,592 Normal 45 66,80 13,30 7,82 12,592 Normal Pengujian dilakukan pada taraf signigikansi 95% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = 6 untuk kedua kelompok sampel penelitian. Dari tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa hasil pretest dan posttest kedua kelompok Number Head Together dan kontrol berdistribusi normal karena memenuhi X2hitung ≤ X2tabel. b. Uji Homogenitas Pretest-Posttest Setelah kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya dicari nilai homogenitas. Dalam penelitian ini homogenitas didapat dengan menggunakan uji-fisher. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu: kedua kelompok dinyatakan homogen apabila Fhitung ≤ Ftabel. Hasil uji homogenitas kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat seperti pada tabel 4.8 50 Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Pretest- Posttest Pretest Posttest Statistik S2 Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen 102,10 163,92 176,84 168,38 Fhitung 1,60 1,05 Ftabel 1,65 1,65 Kesimpulan Homogen Homogen Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaann 95% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk1) = 44 dan (dk2) = 44. Dari tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa hasil pretest dan posttest kedua kelompok kontrol dan Number Head Together berasal dari populasi yang homogen karena memenuhi kriteria Fhitung ≤ Ftabel. 2. Pengujian Hipotesis a. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Pretest Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara skor pretest kelompok Number Head Together dengan sekor pretest kelompok kontrol. Untuk pengujian tersebut terdapat ketentuan sebagai berikut: Jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel maka H0 diterima pada tingkat kepercayaan 0,95 dan jika thitung ≤ -ttabel atau thitung ttabel, maka Ha diterima pada tingkat kepercayaan 0,95. Adapun hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t terhadap hasil pretest kelompok kontrol dan kelompok Number Head Together dapat dilihat pada tabel 4.9. di bawah ini: 51 Tabel 4.9 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest Kelompok Kontrol danNumber Head Together KelompokNumbe Statistik Kelompok Kontrol r Head Together N 45 45 ̅ 55,73 59,100 S2 102,10 163,92 S gabungan 11,53 thitung 1,460 ttabel 1,662 Perbandingan -1,662 < 1,460< 1,662 thitung < ttabel = H0 diterima dan Ha ditolak, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar Kesimpulan pretest kelompok kontrol dengan nilai ratarata hasil belajar pretest kelompokNumber Head Together . ket: N = Jumlah siswa ̅ = Rata-rata S = Simpangan baku Sgabungan = Simpangan baku gabungan thitung = Nilai hitung ttabel = Nilai tabel Tabel di atas menunjukkan hasil perhitungan uji t sebagaimana terlampir pada lampiran 20. Diperoleh thitung pretest sebesar 1,460, sedangkan ttabel 1,662. Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu: jika thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata skor pretest kelompok kontrol dengan nilai rata-rata skor pretest kelompokNumber Head Together . b. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Posttest Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok Number Head Together dengan skor posttest kelompok kontrol. Untuk pengujian tersebut terdapat ketentuan sebagai berikut: 52 Jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel maka H0 diterima pada tingkat kepercayaan 0,95 dan jika thitung ≤ -ttabel atau thitung ttabel, maka Ha diterima pada tingkat kepercayaan 0,95. Adapun hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t terhadap hasil posttest kelompok kontrol dan kelompok Number Head Together dapat dilihat pada tabel 4.10. di bawah ini: Tabel 4.10. Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Posttest Kelompok Kontrol danNumber Head Together KelompokNumbe Statistik Kelompok Kontrol r Head Together N 45 45 ̅ 66,80 77,23 S2 168,38 176,84 S gabungan 13,13 thitung 3,968 ttabel 1,662 Perbandingan 3,968 > 1,662 Kesimpulan thitung > ttabel = HO ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan antara perolehan nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol dengan perolehan nilai rata-rata hasil belajar kelompokNumber Head Together . ket: N = Jumlah siswa ̅ = Rata-rata S = Simpangan baku Sgabungan = Simpangan baku gabungan thitung = Nilai hitung ttabel = Nilai tabel Tabel 4.10 menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan uji-t sebagaimana terlampir pada lampiran 20. Perolehan nilai thitung posttest adalah sebesar 3,968. Bila dibandingkan dengan ttabel pada taraf kepercayaan 95 % yang menunjukkan angka 1,662, maka dapat dilihat bahwa hasil thitung posttest lebih besar dibandingkan dengan ttabel. Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu: jika t hitung ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan 53 antara perolehan nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol dengan perolehan nilai rata-rata hasil belajar kelompok Number Head Together. Maka dapat dinyatakan bahwa metode Number Head Together berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. C. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara hasil belajar IPS siswa yang diajarkan menggunakan metode Number Head Together dengan hasil belajar siswa yang diajarkan secara konvensional. Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan perlakuan pada kedua kelompok tersebut. Pembelajaran IPS dengan metode Number Head Together dilaksanakan dengan cara mengajak siswa mengamati dengan menggunakan beberapa media yang sudah tersedia. Metode ini, diyakini sebagai metode yang paling tepat dalam mengerjakan konsep-konsep IPS, karena IPS berasal dari hal-hal yang bersifat fakta. Dengan demikian kegiatan pembelajaran tersebut dapat membantu siswa dalam memahami konsep-konsep IPS yang dipelajari, karena siswa berhadapan dengan konsep nyata bukan hanya sekedar teori. Selain itu pembelajaran dengan menggunakan metode Number Head Together dapat menimbulkan pengalaman baru bagi siswa dalam belajarnya. Metode Number Head Together juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif pada setiap kegiatan pembelajaran dan membuat pengalaman belajarnya lebih bermakna. Sebagaimana diungkapkan Wina Sanjaya bahwa belajar bukanlah hanya sekedar menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan.1 Oleh karena itu pengalaman belajar siswa harus dapat mendorong siswa beraktivitas melakukan sesuatu. Kedudukan siswa dalam sistem pembelajaran diposisikan sebagai subjek pembelajaran. Dengan demikian 1 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010) h. 170. 54 kedudukan siswa adalah sebagai pelaku pembelajaran yang aktif, dan bukan sebgai objek yang hanya siap untuk menerima. Selanjutnya, siswa diajak mempraktekkan lansung untuk menguji atau membuktikan suatu konsep yang sedang dipelajari. Dengan langkah antara lain penomoran, pengajuan pertanyaan, berpikir bersama, dan pemberian jawaban. Dari kegiatan ini diharapkan, siswa dapat memahami fakta dan teori yang dipelajari dan lebih bermakna. Proses pembelajaran dalam kegiatan ini dilakukan secara inspiratif, yang memungkinkan siswa untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Berbagai informasi dan proses pemecahan masalah dalam pembelajaran bukan harga mati, yang bersifat mutlak, akan tetapi merupakan hipotesis yang merangsang siswa untuk berpengalaman mencoba dan mengujinya.2 Setiap kegiatan yang dilakukan pada penelitian ini, dilakukan secara menyenangkan. Setelah berbagai pengalaman belajar diperoleh siswa, maka guru mengadakan refleksi. Refleksi ini dilakukan guna menghubungkan pengalaman yang dirasakan siswa dengan konsep pelajaran. Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran yang dilaksanakan siswa tidak hanya menjadi sekedar pengalaman yang terpisah-pisah tanpa memiliki makna. Melainkan pengalaman tersebut diharapkan dapat dipahami siswa secara mendalam. Dengan demikian kompetensi yang harus dikuasai siswa pada setiap pertemuan dapat tercapai sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan. Sementara itu, kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan pendekatan konvensional lebih terasa membosankan. Karena siswa secara pasif menerima materi pembelajaran (membaca, mendengarkan, mencatat, menghapal), tanpa memberikan kontribusi ide dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa metode adalah suatu cara yang memiliki nilai strategis dalam kegiatan belajar mengajar. Dikatakan demikian karena metode dapat mempengaruhi jalannya kegiatan belajar mengajar.3 2 Sanjaya, op.cit.,h.172 Pupuh Fathurrrahman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar melalui penanaman konsep umum dan konsep islam, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009), h.59 3 55 Bedasarkan hasil pengamatan, terlihat bahwa pembelajaran IPS secara konvensional tidak mampu menumbuhkan kemampuan siswa secara menyeluruh tentang konsep pelajaran. karena pembelajaran ini lebih menekankan pada praktek. Kondisi seperti ini membuat suasana kelas menjadi membosankan dan terkesan kelas hanya menjadi milik guru, karena kegiatan pembelajaran yang terjadi adalah guru aktif memberikan infromasi, sedangkan siswa hanya pendengar pasif yang harus menerima informasi dari guru. Hal ini menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal latihan yang sama dengan soal yang diberikan pada kelas yang melaksanakan pembelajaran IPS dengan metode Number Head Together. Lain halnya yang ditemukan pada pembelajaran IPS menggunakan metode Number Head Together , siswa lebih antusias memperhatikan pelajaran karena materi yang abstrak menjadi lebih konkret dengan berbagai kegiatan yang dilakukan siswa. Siswa juga terlihat lebih aktif ketika diadakan tanya jawab, dan senang mengerjakan latihan yang diberikan guru dengan hasil belajar yang baik. Penelitian ini utamanya mengukur perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode Number Head Together dan konvensional pada materi mengenal sejarah uang. Hasil belajar siswa diukur dengan memberikan tes tulis. Tes tulis yang dilakukan sebelum dilakukan pembelajaran (pretest) dan tes tulis yang dilakukan setelah dilaksanakan pembelajaran (posttest) pada kelompok Number Head Together dan kontrol. Berdasarkan data pretest, diperoleh rata-rata kelompok Number Head Together dan kontrol adalah 55,73 dan 59,10 setelah diolah menggunakan uji kesamaan dua rata-rata dengan t-tabel 1,662 diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kedua kelompok. Data posttest menunjukan bahwa, perolehan nilai rata-rata kelompok Number Head Together dan kontrol adalah 77,23 dan 66,80 setelah diolah menggunakan uji kesamaan dua rata-rata dengan t-tabel 1,662 diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kedua kelompok. 56 Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode Number Head Together dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal tersebut terlihat dari hasil belajar IPS yang diperoleh kelompok yang diajarkan menggunakan metode Number Head Together menunjukkan hasil yang lebih tinggi dari hasil belajar IPS yang diperoleh kelompok yang diajarkan secara konvensional. Selain itu, hasil posttest yang dilakukan pada kedua kelompok juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata IPS yang diperoleh kelompok yang diajarkan dengan metode Number Head Together menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang diajarkan secara konvensional. Berdasarkan temuan ini maka dapat dinyatakan bahwa, metode Number Head Together merupakan salah satu solusi yang tepat untuk mengembangkan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa metode Number Head Together berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa pada konsep mengenal sejarah uang. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil posttest kelas Number Head Together lebih besar dari pada rata-rata hasil posttest kelas kontrol, yaitu 77,23 untuk kelas Number Head Together dan 66,80 untuk kelas kontrol. Demikian juga berdasarkan hasil perhitungan uji “t” untuk data posttest diperoleh nilai thitung sebesar 3,96, sehingga nilai thitung tersebut lebih besar dari ttabel , yaitu sebesar 1,66, maka dapat dikatakan bahwa thitung > ttabel berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, saran dalam penelitian ini adalah: 1. Guru hendaknya menggunakan metode Number Head Together sebagai salah satu metode alternatif dalam proses belajar mengajar, karena metode Number Head Together berpengaruh positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan lembar observasi dan angket, untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan persepsi siswa terhadap metode eksperimen 57 DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2007. Taxosonomi of http://www.taxonomy.bloom. Learning and Benjamin Bloom. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, cetakan ke-10. Jakarta: Reneka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, cetakan keempatbelas. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008. Depdiknas, 2009. Bahan Workshop Penyusunan Model penilaian dan Kalender Pendidikan Sekolah Dasar, Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional. FITK, 2010. Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Habibah, Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa dalam Pembelajaran Fisika Bernuansa Nilai pada Konsep Cahaya”, Skripsi pada gelar Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2009. tidak dipublikasikan. Kunandar. 2007. Guru Professional, Jakarta: Raja GrafindoPersada. Lie, Anita. 2002. Kooperatif Learning Memperaktekan Cooperatif Learning diruang-ruang kelas. Jakarta: Grasindo Masriyah, Anis. 2012. Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan kemampuan sains permulaan pada anak didik kelompok A TK Negeri Pembina kota Blitar . http://library.um.ac.id. Nadir. 2005. Ilmu Pengetahuan Sosial I. Surabaya: Taman Amana Pustaka Nurdin, Syafrudin. 2005. Quantum Teaching: Model Pembelajaran yang memperhatikan keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Ciputat: Ciputat Press. Nursa’ban Muhammad, 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 3. Depok: CV. Arya Duta Pathurrohman, Pupuh dan Sutikno, M.Sobry. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islam. Bandung: PT. Refika Aditama, 2009. 58 59 Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003. Riduwan, 2009. Belajar Mudah Penelitia untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula, Cetakan keenam. Bandung: Alfabeta. Riyanto, yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Sabri, Alisuf. 2010. Psikologi Pendidikan,cet. ke Empat Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. Sadli, Muhammad. 1995. Materi Pokok Konsep IPS. Jakarta: Universitas Terbuka Saud, Udin. S. Sutarsih Cicih, 2007 Pengembangan Profesi Guru SD, Cetakan Pertama. Bandung: UPI Press Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran,cetakan ke empat Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, cetakan ke empat. Jakarta: Kencana. Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Sanjaya, Wina, 2011. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Cetakan ke 11, Jakarta: Kencana Media Group. Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan, cetakan ke enam. Jakarta: Kencana, Prenada Media Group Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta Suwangsih, Erna dan Tiurlina. 2009. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Sujana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, cetakan ke-14. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Sudjiono, Anas. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan, Cetakan Kelimabelas. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 60 Sujiono, Anas. 2003. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Cetakan Keempat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sudrajat, Akhmad.“Let’s Talk About Education-Hakikat Belajar”, dari http:akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/hakikat-belajar. Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning. Cetakan Keempat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sapriya, dkk. 2006. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, cet Pertama Bandung: UPI Press. Somantri, Ating 2006. Aplikasi Statistik dalam Penelitian, cet pertama, Bnadung: CV Pustaka Setia. Sabri, Alisuf. 2010. Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, cetakan keempat. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. Sudjana, 2005. Metode Statistika, cetakan pertama, Bandung: Tarsito. Syah, Muhibbin. Psikologi pendidikan. Jakarta: PT Remaja Rosda Karya, 2005. Trianto. 2007. Model-Model PembelajaranInovatifBerorientasiKonstruktivistik. Jakarta: PrestasiPustaka Udin. 2002. Ilmu Sosial. Jakarta: Universitas Terbuka Ulum, Nurul. 2012. Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Konsep Benda dan Sifatnya Pada Siswa Kelas IV SD. http://library.um.ac.id. Webe, Agung. 2010. “Smart Teaching”, Yogyakarta: Jogja Bakti Publisher. KISI-KISI INSTRUMEN IPS MATERI UANG Kompetensi Dasar Mengenal sejarah uang Konsep/ Sub Pokok Uang Indikator Jenjang Kognitif Butir Soal Jawaban Menyebutkan jenisjenis uang yang beredar di masyarakat 1. Perhatikan gambar di atas! Apakah jenis uang diatas? A. Rp1.000,00 B. Rp2.000,00 C. Rp1.500,00 D. Rp2.500,00 C1 2. Apakah jenis uang yang bercontohkan cek? A. giral B. kertas C. logam D. kartal 56 3. perhatikan gambar! Apakah jenis uang diatas? A. uang logam B. uang kertas C. uang giral D. uang barang 4. Manakah uang logam yang tidak beredar di Indonesia? A. Rp100,00 B. Rp500,00 C. Rp1.000,00 D. Rp5.000,00 5. Uang kertas bernilai Rp5.000,00 bergambar . . . a. W.R. Supratman b. Imam Bonjol c. R.A. Kartini d. Pattimura 6. Salah satu contoh uang kartal adalah . . . a. Wesel b. Giro 57 c. Cek d. Uang logam 7. Berikut ini termasuk uang giral, kecuali.... a. Cek b. Giro c. Uang kertas d. Wesel pos 8. Uang logam termasuk uang .... a. Kartal b. Giral c. Recehan d. Wesel 9. Uang logam di Indonesia berbentuk .... a. Segitiga b. Oval c. Persegi d. Bulat 10. Pada zaman dahulu, orang saling bertukar barang karena .... a. Belum mengenal orang b. Belum mengenal uang 58 c. Belum mempunyai rumah d. Rumahnya di hutan Menyebutkan lembaga yang 11. Kita membayar ongkos naik bus dengan ... a. Makanan mengeluarkan uang Menjelaskan cara memperoleh uang b. Kertas C2 c. Uang d. Pakaian 12. Instansi yang berwenang mencetak uang di Indonesia adalah . .. a. Balai Pustaka b. Bank Indonesia c. PERURI d. Perusahaan negara 13. Mengirim uang melalui bank disebut . . . a. Transfer b. Paket c. Wesel d. Barter 59 14. Jika harga jual lebih rendah dari harga pokok, maka pedagang mengalami . . . a. Laba b. Untung c. Rugi d. Tidak rugi 15. Apakah yang harus dilakukan seseoranng agar terpenuhi kebutuhannya? A. pergi B. bekerja C. membeli D. menjual 16. Apakah yang dimaksud dengan barter? A. penukaran barang dengan uang B. penukaran barang dengan barang C. penukaran barang dengan tenaga D. penukaran uang dengan uang 17. Bu Anis memiliki gula pasir, kemudian ditukar dengan uang milik Bu Hasan. Apa yang dilakukan Bu Anis dan Bu Hasan? A. jual beli 60 B. takaran C. barter D. pasaran 18. Rini adalah anak yang hemat. Bagaimanakah sikap selalu berhemat? A. dihabiskan untuk bersenang-senang B. disisakan sebagian untuk ditabung C. dibelikan semuanya untuk membeli jajan D. diberikan kepada teman-temannya 19. Manakah yang bukan keuntungan dari menabung? A. cepat habis B. mendapat bunga C. dijamin aman D. dapat diambil sewaktu-waktu 20. Apakah sikap Bergaya hidup mewah? A. hemat B. pelit C. boros D. kikir 21. Alat tukar sekarang berbentuk .... a. Uang b. Barang 61 c. Uang dan barang d. Tidak dapat ditentukan 22. Tukar-menukar barang dengan barang disebut .... a. Jual beli b. Barter c. Transaksi d. Jual barang 23. Mata uang Indonesia yang resmi dan sah adalah .... a. Logam b. Emas c. Rupiah d. Dollar 24. berapakah sisanya jika uang diatas dibelikan buku yang harganya Rp. 2.000,00? A. Rp1.000,00 B. Rp2.000,00 C. Rp3.000,00 D. Rp4.000,00 62 25. Perhatikan mata uang di bawah ini! Nilai nominal mata uang di atas adalah . . . a. Rp50,00 b. Rp500,00 c. Rp5.000,00 d. Rp50.000,00 26. Berikut ini merupakanfungsi uang sebagai alat pembayaran,kecuali. . . a. Membayar pajak b. Menabung di bank c. Melunasi kredit motor d. Membayar spp 27. Uang logam termasuk uang .... a. Kartal b. Giral c. Recehan d. Wesel 63 28. Manfaat menabung adalah . . . a. Mempersiapkan masa depan b. Supaya dipuji orang tua c. Mengurangi kebutuhan d. Mencari bunga bank 29. Menerima dan mengurusi pembayaran uang sekolah adalah tugas . . . a. Tata usaha b. Kepala sekolah c. Wali kelas d. Penjaga sekolah 30. Kekayaan dapat dihitung dengan uang karena uang mempunyai fungsi . . . a. Alat tukar b. Alat pembayaran c. Alat pemindah kekayaan d. Alat satuan hitung 31. Alat tukar dibawah ini adalah ... a. Barang dan uang b. Uang dan tenaga c. Barang dan tenaga 64 d. Barang saja 32. sebelum ada uang untuk memperoleh barang yang diinginkan orang melakukan ... a. Barter b. Pencurian c. Beli d. Jual 33. seekor ayam di tukar dengan setandan pisang, cara ini disebut ... a. Beli b. Barter c. Kartal d. Semua benar 34. uang kartalyang beredar dimasyarakat terdirii dari .... a. Kartal dan giral b. Kertas dan kartal c. Logam dan kertas d. Semua benar 35. uang rupiah merupakan alat pembayaran yang sah karena ... a. Dijamin oleh negara b. Gambar bagus c. Terbuat dari kertas 65 d. Terbuat dari logam 36. mata uang negara Indonesia adalah .... a. Rupiah b. Rupee c. Ringgit d. Yen 37. Agar kita memiliki simpanan uang, kita harus .... a. Minta-minta b. Menabung c. Boros d. Membuang uang 38. menggunakan uang sesuai kebutuhan kita berarrti kita ... a. Kikir b. Hemat c. Tamak d. Sombong 39. salah satu cara mengelola uang dengan baik adalah .... a. Membuat rencana sebelum menggunakan b. Belanjakan semuanya c. Membeli semua barang yang kita inginkan d. Membiarkan saja 66 40. manfaat mengelola uang dengan baik adalah .... a. Penggunaan uang jadi terarah b. Bisa belanja sesuka hati c. Uang cepat habis d. Uang tidak kurang tidak lebih 67 68 SOAL UJI COBA INSTRUMENT TES HASIL BELAJAR TAHUN PELAJARAN 2013 - 2014 Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Nama : ........................................... Hari/ tanggal Kelas : ............................................ : ....................................... Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu huruf a, b, c atau d yang kamu anggap benar! 1. Perhatikan gambar di atas! Apakah jenis uang diatas? a. Rp1.000,00 b. Rp2.000,00 c. Rp1.500,00 d. Rp2.500,00 2. Apakah jenis uang yang bercontohkan cek? a. giral b. kertas c. logam d. kartal 3. perhatikan gambar! Apakah jenis uang diatas? a. uang logam b. uang kertas c. uang giral d. uang barang 69 4. Manakah uang logam yang tidak beredar di Indonesia? a. Rp100,00 b. Rp500,00 c. Rp1.000,00 d. Rp5.000,00 5. Uang kertas bernilai Rp5.000,00 bergambar . . . a. W.R. Supratman b. Imam Bonjol c. R.A. Kartini d. Pattimura 6. Salah satu contoh uang kartal adalah . . . a. Wesel b. Giro c. Cek d. Uang logam 7. Berikut ini termasuk uang giral, kecuali.... a. Cek b. Giro c. Uang kertas d. Wesel pos 8. Uang logam termasuk uang .... a. Kartal b. Giral c. Recehan d. Wesel 70 9. Uang logam di Indonesia berbentuk .... a. Segitiga b. Oval c. Persegi d. Bulat 10. Pada zaman dahulu, orang saling bertukar barang karena .... a. Belum mengenal orang b. Belum mengenal uang c. Belum mempunyai rumah d. Rumahnya di hutan 11. Kita membayar ongkos naik bus dengan ... a. Makanan b. Kertas c. Uang d. Pakaian 12. Instansi yang berwenang mencetak uang di Indonesia adalah . . . a. Balai Pustaka b. Bank Indonesia c. PERURI d. Perusahaan negara 13. Mengirim uang melalui bank disebut . . . a. Transfer b. Paket c. Wesel d. Barter 71 14. Jika harga jual lebih rendah dari harga pokok, maka pedagang mengalami . . . a. Laba b. Untung c. Rugi d. Tidak rugi 15. Apakah yang harus dilakukan seseoranng agar terpenuhi kebutuhannya? a. pergi b. bekerja c. membeli d. menjual 16. Apakah yang dimaksud dengan barter? a. Penukaran barang dengan uang b. Penukaran barang dengan barang c. Penukaran barang dengan tenaga d. Penukaran uang dengan uang 17. Bu Anis memiliki gula pasir, kemudian ditukar dengan uang milik Bu Hasan. Apa yang dilakukan Bu Anis dan Bu Hasan? a. Jual beli b. Takaran c. Barter d. Pasaran 18. Rini adalah anak yang hemat. Bagaimanakah sikap selalu berhemat? a. Dihabiskan untuk bersenang-senang b. Disisakan sebagian untuk ditabung c. Dibelikan semuanya untuk membeli jajan d. Diberikan kepada teman-temannya 72 19. Manakah yang bukan keuntungan dari menabung? a. Cepat habis b. Mendapat bunga c. Dijamin aman d. Dapat diambil sewaktu-waktu 20. Apakah sikap Bergaya hidup mewah? a. Hemat b. Pelit c. Boros d. Kikir 21. Alat tukar sekarang berbentuk .... a. Uang b. Barang c. Uang dan barang d. Tidak dapat ditentukan 22. Tukar-menukar barang dengan barang disebut .... a. Jual beli b. Barter c. Transaksi d. Jual barang 23. Mata uang Indonesia yang resmi dan sah adalah .... a. Logam b. Emas c. Rupiah d. Dollar 73 24. berapakah sisanya jika uang diatas dibelikan buku yang harganya Rp. 2.000,00? a. Rp1.000,00 b. Rp2.000,00 c. Rp3.000,00 d. Rp4.000,00 25. Perhatikan mata uang di bawah ini! Nilai nominal mata uang di atas adalah . . . a. Rp50,00 b. Rp500,00 c. Rp5.000,00 d. Rp50.000,00 26. Berikut ini merupakanfungsi uang sebagai alat pembayaran,kecuali. . . a. Membayar pajak b. Menabung di bank c. Melunasi kredit motor d. Membayar spp 27. Uang logam termasuk uang .... a. Kartal b. Giral c. Recehan d. Wesel 74 28. Manfaat menabung adalah . . . a. Mempersiapkan masa depan b. Supaya dipuji orang tua c. Mengurangi kebutuhan d. Mencari bunga bank 29. Menerima dan mengurusi pembayaran uang sekolah adalah tugas . . . a. Tata usaha b. Kepala sekolah c. Wali kelas d. Penjaga sekolah 30. Kekayaan dapat dihitung dengan uang karena uang mempunyai fungsi . . . a. Alat tukar b. Alat pembayaran c. Alat pemindah kekayaan d. Alat satuan hitung 31. Alat tukar dibawah ini adalah ... a. Barang dan uang b. Uang dan tenaga c. Barang dan tenaga d. Barang saja 32. sebelum ada uang untuk memperoleh barang yang diinginkan orang melakukan ... a. Barter b. Pencurian c. Beli d. Jual 75 33. Seekor ayam di tukar dengan setandan pisang, cara ini disebut ... a. Beli b. Barter c. Kartal d. Semua benar 34. Uang kartalyang beredar dimasyarakat terdirii dari .... a. Kartal dan giral b. Kertas dan kartal c. Logam dan kertas d. Semua benar 35. Uang rupiah merupakan alat pembayaran yang sah karena ... a. Dijamin oleh negara b. Gambar bagus c. Terbuat dari kertas d. Terbuat dari logam 36. Mata uang negara Indonesia adalah .... a. Rupiah b. Rupee c. Ringgit d. Yen 37. Agar kita memiliki simpanan uang, kita harus .... a. Minta-minta b. Menabung c. Boros d. Membuang uang 76 38. Menggunakan uang sesuai kebutuhan kita berarrti kita ... a. Kikir b. Hemat c. Tamak d. Sombong 39. Salah satu cara mengelola uang dengan baik adalah .... a. Membuat rencana sebelum menggunakan b. Belanjakan semuanya c. Membeli semua barang yang kita inginkan d. Membiarkan saja 40. Manfaat mengelola uang dengan baik adalah .... a. Penggunaan uang jadi terarah b. Bisa belanja sesuka hati c. Uang cepat habis d. Uang tidak kurang tidak lebih lampiran 4 Validitas dan Reliabelitas Instrumen Penilaian Tes Hasil Belajar Pililhan Ganda Rsp R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 R31 R32 R33 R34 R35 R36 R37 R38 R39 R40 R41 R42 ∑ p q p/q pq Mp Mt St St2 rbis rtab r 11 ket. V Nomor Soal 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 34 0.81 0.19 4.3 0.15 28.00 26.45 6.38 40.69 0.50 0.26 0.82 V 2 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 31 0.74 0.26 2.8 0.19 28.12 26.45 6.38 3 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 30 0.71 0.29 2.50 0.20 27.96 26.45 6.38 4 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 27 0.64 0.36 1.80 0.23 28.48 26.45 6.38 5 6 7 8 9 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 34 39 38 33 29 0.81 0.93 0.90 0.79 0.69 0.19 0.07 0.10 0.21 0.31 4.25 13.00 9.50 3.67 2.23 0.15 0.07 0.09 0.17 0.21 28.24 26.21 26.89 27.88 28.30 26.45 26.45 26.45 26.45 26.45 6.38 6.38 6.38 6.38 6.38 10 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 26 26 0.62 0.62 0.38 0.38 1.63 1.63 0.24 0.24 28.13 27.69 26.45 26.45 6.38 6.38 12 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 21 0.50 0.50 1.00 0.25 27.80 26.45 6.38 13 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 25 0.60 0.40 1.47 0.24 29.00 26.45 6.38 14 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 19 0.45 0.55 0.83 0.25 30.27 26.45 6.38 15 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 29 0.69 0.31 2.23 0.21 28.08 26.45 6.38 16 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 24 0.57 0.43 1.33 0.24 27.73 26.45 6.38 17 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 26 0.62 0.38 1.63 0.24 28.61 26.45 6.38 18 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 30 0.71 0.29 2.50 0.20 25.60 26.45 6.38 19 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 27 0.64 0.36 1.80 0.23 28.19 26.45 6.38 20 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 16 0.38 0.62 0.62 0.24 28.06 26.45 6.38 21 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 23 0.55 0.45 1.21 0.25 27.60 26.45 6.38 22 23 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 32 23 0.76 0.55 0.24 0.45 3.20 1.21 0.18 0.25 28.47 28.22 26.45 26.45 6.38 6.38 24 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 24 0.57 0.43 1.33 0.24 28.32 26.45 6.38 25 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 26 0.62 0.38 1.63 0.24 28.00 26.45 6.38 26 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 36 0.86 0.14 6.00 0.12 27.89 26.45 6.38 27 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 35 0.83 0.17 5.00 0.14 27.70 26.45 6.38 28 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 29 0.69 0.31 2.23 0.21 28.64 26.45 6.38 29 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 33 0.79 0.21 3.67 0.17 27.97 26.45 6.38 30 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11 0.26 0.74 0.35 0.19 31.90 26.45 6.38 31 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 35 0.83 0.17 5.00 0.14 27.65 26.45 6.38 32 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 23 0.55 0.45 1.21 0.25 30.48 26.45 6.38 33 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 27 0.64 0.36 1.80 0.23 29.26 26.45 6.38 34 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 23 0.55 0.45 1.21 0.25 28.60 26.45 6.38 35 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 30 0.71 0.29 2.50 0.20 28.26 26.45 6.38 36 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 17 0.40 0.60 0.68 0.24 30.20 26.45 6.38 37 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35 0.83 0.17 5.00 0.14 27.40 26.45 6.38 38 39 40 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 32 33 20 0.76 0.79 0.48 0.24 0.21 0.52 3.20 3.67 0.91 0.18 0.17 0.25 27.54 27.34 27.54 26.45 26.45 26.45 6.38 6.38 6.38 0.44 0.37 0.26 0.26 Tinggi 0.43 0.26 0.58 0.26 -0.14 0.26 0.21 0.26 0.43 0.26 0.43 0.26 0.34 0.26 0.25 0.26 0.21 0.26 0.48 0.26 0.54 0.26 0.38 0.26 0.23 0.26 0.43 0.26 -0.21 0.26 0.37 0.26 0.20 0.26 0.20 0.26 0.57 0.26 0.30 0.26 0.34 0.26 0.31 0.26 0.55 0.26 0.44 0.26 0.51 0.26 0.46 0.26 0.51 0.26 0.42 0.26 0.69 0.26 0.59 0.26 0.37 0.26 0.45 0.26 0.48 0.26 0.33 0.26 0.30 0.26 0.27 0.26 0.16 0.26 V V TV TV V V V TV TV V V V TV V TV V TV TV V V V V V V V V V V V V V V V V V V TV V V Xi Xi2 24 24 21 28 28 26 16 22 23 23 28 26 10 31 31 31 13 33 30 28 36 34 27 38 36 33 26 25 26 22 28 29 34 33 25 25 31 10 28 21 26 22 576 576 441 784 784 676 256 484 529 529 784 676 100 961 961 961 169 1089 900 784 1296 1156 729 1444 1296 1089 676 625 676 484 784 841 1156 1089 625 625 961 100 784 441 676 484 8.09 77 lampiran 5 Tingkat Kesukaran Instrumen Penilaian Tes Hasil Belajar Pililhan Ganda Rsp R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 R31 R32 R33 R34 R35 R36 R37 R38 R39 R40 R41 R42 ∑ 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 34 2 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 31 3 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 30 4 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 27 5 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 34 6 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 39 7 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 38 8 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 33 9 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 29 10 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 26 11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 26 12 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 21 13 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 25 14 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 19 15 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 29 16 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 24 17 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 26 18 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 30 19 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 27 Nomor Soal 20 21 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 16 23 22 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 32 23 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 23 24 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 24 25 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 26 26 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 36 27 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 35 28 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 29 29 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 33 30 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11 31 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 35 32 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 23 33 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 27 34 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 23 35 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 30 36 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 17 37 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35 38 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 32 39 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 33 40 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 20 TK 0.81 0.74 0.71 0.64 0.81 0.93 0.90 0.79 0.69 0.62 0.62 0.50 0.60 0.45 0.69 0.57 0.62 0.71 0.64 0.38 0.55 0.76 0.55 0.57 0.62 0.86 0.83 0.69 0.79 0.26 0.83 0.55 0.64 0.55 0.71 0.40 0.83 0.76 0.79 0.48 ket.TK MU MU MU SE MU MU MU MU SE SE SE SE SE SE SE SE SE MU SE SE SE MU SE SE SE MU MU SE MU SE MU SE SE SE MU SE MU MU MU Xi Xi2 24 24 21 28 28 26 16 22 23 23 28 26 10 31 31 31 13 33 30 28 36 34 27 38 36 33 26 25 26 22 28 29 34 33 25 25 31 10 28 21 26 22 1111 576 576 441 784 784 676 256 484 529 529 784 676 100 961 961 961 169 1089 900 784 1296 1156 729 1444 1296 1089 676 625 676 484 784 841 1156 1089 625 625 961 100 784 441 676 484 1234321 SE 78 lampiran 6 Daya Pembeda Instrumen Penilaian Tes Hasil Belajar Pililhan Ganda Kelompok Atas Rsp R24 R25 R21 R22 R33 R18 R26 R34 R14 R15 R37 R16 R19 R32 R4 R5 R11 R31 R39 R20 R23 Jml 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 18 3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 18 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 17 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 19 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 18 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 18 10 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 16 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 15 12 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 13 13 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 14 14 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 12 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 16 16 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 14 17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 18 19 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 15 Nomor Soal 20 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 10 14 22 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 18 23 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 14 24 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 13 25 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18 26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 28 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 29 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 30 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 8 31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 18 32 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 16 33 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 16 34 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 15 35 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 17 36 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 13 37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 20 38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 18 39 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 18 40 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 11 3 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 12 4 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 10 5 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 13 6 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 19 8 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 15 9 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 11 10 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 10 11 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 11 12 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 8 13 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 11 14 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 7 15 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 13 16 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 10 17 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 8 18 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 12 19 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 12 Nomor Soal 20 21 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 6 9 22 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 14 23 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 9 24 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 11 25 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 8 26 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 15 27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 14 28 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 12 29 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 13 30 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3 31 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 17 32 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 7 33 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 11 34 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8 35 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 13 36 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4 37 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 15 38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 14 39 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 15 40 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 9 Jml 38 36 36 34 34 33 33 33 31 31 31 31 30 29 28 28 28 28 28 28 27 Kelompok Bawah Rsp R27 R29 R6 R41 R12 R28 R35 R36 R1 R2 R9 R10 R8 R30 R42 R3 R40 R7 R17 R13 R38 ∑bawah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 15 2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 13 Jml 26 26 26 26 26 25 25 25 24 24 23 23 22 22 22 21 21 16 13 10 10 DP 0.19 0.24 0.29 0.33 0.38 0.05 0.00 0.14 0.33 0.29 0.19 0.24 0.14 0.24 0.14 0.19 0.48 0.29 0.14 0.19 0.24 0.19 0.24 0.10 0.48 0.29 0.33 0.24 0.33 0.24 0.05 0.43 0.24 0.33 0.19 0.43 0.24 0.19 0.14 0.10 ketDP J C C C C J J J C C J C J C J J B C J J C J C J B C C C C C J B C C J B C J J J 79 lampiran 7 80 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda NO VALIDITAS RELIABILITAS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel TINGKAT KESUKARAN DAYA PEMBEDA KEPUTUSAN Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Jelek Jelek Cukup Cukup Jelek Cukup Jelek Cukup Jelek Jelek Baik Cukup Jelek Jelek Cukup Jelek Cukup Jelek Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Baik Cukup Cukup Jelek Baik Cukup Jelek Jelek Jelek Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang 81 Lampiran A.7 Rekapiulasi Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian NO VALIDITAS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid RELIABILITAS KEPUTUSAN Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai 82 Lampiran 8 Contoh Perhitungan Uji Coba Instrumen Penilaian Tes Hasil Belajar A. Perhitungan Uji Validitas dengan Korelasi Point Biserial Mencari validitas soal nomor 36, langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. 2. 0 3. 4. 5. Standar deviasi dari Mc.excel diperoleh harga standar deviasi, yaitu : St = 6,38 √ 6. √ 7. Db = 42 – 2 = 40 ; α = 0,05 Pada tabel r produckt moment diperoleh: rtabel = r(0,05)(40) = 0,26 Karena > rtabel, pada butir soal nomor 36 maka disimpulkan valid. 83 B. Perhitungan Reliabilitas Tes dengan Rumus KR-20 Untuk mencari reliabilitas seluruh tes digunakan rumus K-R 20 (KuderRicharson 20). Rumus ini dipilih karena soal yangdiukur reliabilitasnya berbentuk diaktomi. Adapun rumus K-R 20 adalah: [ ][ ] Berdasarkan data dari uji validitas yang telah dilakukan, diperoleh: N = 42 ∑pq = 8,09 S = 6,38 S2 = 40,69 Dengan demikian data-data di atas dapat disubtitusikan ke dalam rumus K-R 20 untuk menghitung realibilitas. [ ][ [ [ ] ][ ][ ] ] Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh nilai r11 = 0,82, sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tersebut berdasarkan interprestasi reliabilitas (tabel 3.2), maka dapat dikatakan soal tersebut mempunyai reliabilitas yang tinggi. 84 C. Perhitungan Taraf Kesukaran Mencari taraf kesukaran soal nomor 36, dengan langkah sebagai berikut: Berdasarkan tabel interprestasi indeks kesukaran soal (Tabel 3.3), maka indeks 0,40 menunjukan bahwa soal nomor 36 termasuk soal sedang. D. Daya Pembeda Soal Mencari Daya Pembeda soal nomor 36, dengan langkah sebagai berikut: 0,43 Berdasarkan tabel interprestasi daya pembeda (Tabel 3.4), maka indeks 0,43 menunjukan bahwa soal nomor 36 termasuk soal BAIK. 85 SOAL UJI COBA INSTRUMENT TES HASIL BELAJAR TAHUN PELAJARAN 2013 - 2014 Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Nama : ........................................... Hari/ tanggal Kelas : ............................................ : ....................................... Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu huruf a, b, c atau d yang kamu anggap benar! 1. Perhatikan gambar di atas! Apakah jenis uang diatas? a. Rp1.000,00 b. Rp2.000,00 c. Rp1.500,00 d. Rp2.500,00 2. perhatikan gambar! Apakah jenis uang diatas? a. uang logam b. uang kertas c. uang giral d. uang barang 3. Manakah uang logam yang tidak beredar di Indonesia? a. Rp100,00 b. Rp500,00 c. Rp1.000,00 d. Rp5.000,00 86 4. Uang kertas bernilai Rp5.000,00 bergambar . . . a. W.R. Supratman b. Imam Bonjol c. R.A. Kartini d. Pattimura 5. Uang logam di Indonesia berbentuk .... a. Segitiga b. Oval c. Persegi d. Bulat 6. Pada zaman dahulu, orang saling bertukar barang karena .... a. Belum mengenal orang b. Belum mengenal uang c. Belum mempunyai rumah d. Rumahnya di hutan 7. Jika harga jual lebih rendah dari harga pokok, maka pedagang mengalami . . . a. Laba b. Untung c. Rugi d. Tidak rugi 8. Bu Anis memiliki gula pasir, kemudian ditukar dengan uang milik Bu Hasan. Apa yang dilakukan Bu Anis dan Bu Hasan? a. Jual beli b. Takaran c. Barter d. Pasaran 87 9. Manakah yang bukan keuntungan dari menabung? a. Cepat habis b. Mendapat bunga c. Dijamin aman d. Dapat diambil sewaktu-waktu 10. berapakah sisanya jika uang diatas dibelikan buku yang harganya Rp. 2.000,00? a. Rp1.000,00 b. Rp2.000,00 c. Rp3.000,00 d. Rp4.000,00 11. Perhatikan mata uang di bawah ini! Nilai nominal mata uang di atas adalah . . . a. Rp50,00 b. Rp500,00 c. Rp5.000,00 d. Rp50.000,00 12. Berikut ini merupakanfungsi uang sebagai alat pembayaran,kecuali. . . a. Membayar pajak b. Menabung di bank c. Melunasi kredit motor d. Membayar spp 88 13. Uang logam termasuk uang .... a. Kartal b. Giral c. Recehan d. Wesel 14. Manfaat menabung adalah . . . a. Mempersiapkan masa depan b. Supaya dipuji orang tua c. Mengurangi kebutuhan d. Mencari bunga bank 15. Alat tukar dibawah ini adalah ... a. Barang dan uang b. Uang dan tenaga c. Barang dan tenaga d. Barang saja 16. sebelum ada uang untuk memperoleh barang yang diinginkan orang melakukan ... a. Barter b. Pencurian c. Beli d. Jual 17. Seekor ayam di tukar dengan setandan pisang, cara ini disebut ... a. Beli b. Barter c. Kartal d. Semua benar 89 18. Uang kartalyang beredar dimasyarakat terdirii dari .... a. Kartal dan giral b. Kertas dan kartal c. Logam dan kertas d. Semua benar 19. Uang rupiah merupakan alat pembayaran yang sah karena ... a. Dijamin oleh negara b. Gambar bagus c. Terbuat dari kertas d. Terbuat dari logam 20. Mata uang negara Indonesia adalah .... a. Rupiah b. Rupee c. Ringgit d. Yen 90 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen) Sekolah : MIS Mathlaul Huda Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Semester : III/ 2 Materi Pokok : Uang Waktu : 2 x 35 menit Metode : Number Head Together, Diskusi, tanya jawab dan latihan A. Standar Kompetensi : Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang B. Kompetensi Dasar 2.3 Memahami kegiatan jual beli dilingkungan rumah dan sekolah C. Indikator 1. Menyebutkan kegiatan jual beli melalui kegiatan sehari-hari 2. Menjelaskan kegiatan jual beli di rumah dan sekolah melalui kegiatan sehari-hari 3. Memahami kegiatan jual beli dilingkungan dan sekolah melalui materi yang diberikan D. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat Menyebutkan kegiatan jual beli melalui kegiatan sehari-hari 2. Siswa dapat Menjelaskan kegiatan jual beli di rumah dan sekolah melalui kegiatan sehari-hari 3. Siswa dapat Memahami kegiatan jual beli dilingkungan dan sekolah melalui materi yang diberikan Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Dan Ketelitian ( carefulness) 91 E. Materi Ajar F. Media Belajar o Buku paket Erlangga kelas III o Audio visual tentang kegiatan jual-beli o Gambar Uang berbagai negara 92 G. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa Kegiatan Pembelajaran 1. Waktu 5 Menit Pendahuluan Salam dan berdoa (5 Apersepsi dan Motivasi : 2. Kegiatan Inti 55 Menit o Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan jual beli di sekolah karena hal tersebut sangat dekat dengan kegiatan sehari-harinya. o Guru menjelaskan kembali kegiatan jual beli di rumah. o Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok yang heterogen yang terdiri antara 1-8 siswa yang dipandu oleh guru. o (Numbering) siswa mendapatkan kartu nomor 1-8 untuk setiap kelompoknya yang diberikan oleh guru. o (Questioning) siswa diberikan LKS dikerjakan secara berkelompok o (Head Together) siswa bekerjasama dalam kelompoknya dan guru mengamati dan memperhatikan. o Siswa dibimbing guru untuk bisa bekerjasama dalam satu kelompoknya o (Answering) setiap kelompok mempersiapkan jawabannya untuk disampaikan didepan kelas oleh perwakilan kelompoknya yang telah ditentukan oleh kartu nomor anggota yang dipilih guru. o Hasil kerja kelompok dibahas bersama oleh siswa dan guru. o Kelompok terbaik mendapatkan penghargaan dari teman dan guru. 3. Penutup 10 Menit - Siswa menyimpulkan pelajaran yang sudah didapat 93 - Guru mereview kembali materi yang telah disimpulkan siswa - Bertanya jawab dengan siswa materi yang belum dimengerti dan dipahami - Evaluasi siswa - Memberikan PR - Berdoa dan salam H. Penilaian: Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Penilaian Instrumen 1. Menyebutkan kegiatan jual beli melalui kegiatan sehari-hari Tes tertulis Essay Tes tertulis Essay Tes tertulis Essay 2. Menjelaskan kegiatan jual beli di rumah dan sekolah melalui kegiatan sehari-hari 3. Memahami kegiatan jual beli dilingkungan dan sekolah melalui materi yang diberikan Bogor, Mei 2014 Mengetahui, Wali Kelas Peneliti Kokom Komalasari, S.Pd Achmad Chaerul Pahmi 94 LEMBAR KERJA SISWA I Nama : ____________________________ Kelompok : ____________________________ Nilai : ____________________________ KEGIATAN JUAL BELI DI RUMAH DAN SEKOLAH Ayo jawablah soal dibawah ini! Bagaimana kamu memanfaatkan uang? No Saya menggunakan uang untuk 95 Ayo coba tuliskan jawabanmu secara berkelompok kegiatan jual beli yang berada di rumah atau sekolah! beri tanda ( TEMPAT NO KEGIATAN JUAL BELI RUMAH SEKOLAH TANG TING TUNG YOOOOO KITA Nabung Hemat pangkal kaya ..... ) 96 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen) Sekolah : MIS Mathlaul Huda Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Semester : III/ 2 Materi Pokok : Uang Waktu : 2 x 35 menit Metode : Number Head Together, Diskusi, tanya jawab dan latihan A. Standar Kompetensi : Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang B. Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal sejarah uang C. Indikator 1. Menyebutkan sejarah uang melalui cerita 2. Menjelaskan sejarah uang melalui cerita 3. Mengenal sejarah uang D. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat Menyebutkan sejarah uang melalui cerita 2. Siswa dapat Menjelaskan sejarah uang melalui cerita 3. Siswa dapat Mengenal sejarah uang Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Dan Ketelitian ( carefulness) 97 E. Materi Ajar F. Media Belajar o Buku paket Erlangga kelas III o Audio visual tentang kegiatan jual-beli o Gambar Uang berbagai negara G. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan Salam dan berdoa Apersepsi dan Motivasi Membahas soal kemarin dan mereview Waktu 5 Menit (6 98 2. Kegiatan Inti 55 Menit o Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang sejarah uang. o Siswa memperhatikan materi mengenai sebelum adanya uang menggunakan metode barter. o Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok yang heterogen yang terdiri antara 1-8 siswa yang dipandu oleh guru. o (Numbering) siswa mendapatkan kartu nomor 1-8 untuk setiap kelompoknya yang diberikan oleh guru. o (Questioning) siswa diberikan LKS dikerjakan secara berkelompok o (Head Together) siswa bekerjasama dalam kelompoknya dan guru mengamati dan memperhatikan. o Siswa dibimbing guru untuk bisa bekerjasama dalam satu kelompoknya o (Answering) setiap kelompok mempersiapkan jawabannya untuk disampaikan didepan kelas oleh perwakilan kelompoknya yang telah ditentukan oleh kartu nomor anggota yang dipilih guru. o Hasil kerja kelompok dibahas bersama oleh siswa dan guru. o Kelompok terbaik mendapatkan penghargaan dari teman dan guru. 3. Penutup 10 Menit - Siswa menyimpulkan pelajaran yang sudah didapat - Guru mereview kembali materi yang telah disimpulkan siswa - Bertanya jawab dengan siswa materi yang belum dimengerti dan dipahami - Evaluasi siswa - Berdoa dan salam 99 H. Penilaian: Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Penilaian Instrumen 1. Menyebutkan sejarah uang melalui cerita Tes tertulis Essay Tes tertulis Essay Tes tertulis Essay 2. Menjelaskan sejarah uang melalui cerita 3. Mengenal sejarah uang Bogor, Mei 2014 Mengetahui, Wali Kelas Kokom Komalasari, S.Pd Peneliti Achmad Chaerul Pahmi 100 LEMBAR KERJA SISWA II Nama : ____________________________ Kelompok : ____________________________ Nilai : ____________________________ SEJARAH UANG Jawablah soal-soal dibawah ini! 1. Manusia tidak dapat hidup tanpa .... 2. Tukar-menukar barang dengan barang disebut .... 3. Barang dirasa kurang .... untuk alat pembayaran. 4. Uang barang yang paling berharga adalah .... 5. Uang barang yang sampai saat ini masih memiliki nilai tinggi adalah .... Coba kerjakan tugas berikut ini dengan benar! Sebelum mengenal uang, manusia menggunakan uang barang sebagai alat tukar. Jelaskan kelemahan uang barang sehingga tidak digunakan lagi. NO NAMA UANG BARANG 1 EMAS 2 KULIT 3 KERANG 4 PERAK 5 GARAM KELEMAHAN MUDAH HILANG 101 Carilah kata-kata berikut dalam kotak huruf. Tariklah garis secara mendatar atau menurun. Sebelum mengerjakannya, fotokopilah kotak katanya. 1. barter 5. Emas 2. kerang 6. Perak 3. uang 7. tukar 4. logam 8. uang kertas 102 Nah kita memiliki uang rupiah sekarang coba kita gambar sesuai apa yang kamu inginkan! Horee kamu sudah menggambar uang buatanmu sekarang coba jawab soal dibawah ini! Tuliskan 2 jenis uang : 103 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen) Sekolah : MIS Mathlaul Huda Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Semester : III/ 2 Materi Pokok : Uang Waktu : 2 x 35 menit Metode : Number Head Together, Diskusi, tanya jawab dan latihan A. Standar Kompetensi : Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang B. Kompetensi Dasar 2.6 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan C. Indikator 1. Menyebutkan penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan 2. Menjelaskan penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan 3. Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan D. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat Menyebutkan penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan 2. Siswa dapat Menjelaskan penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan 3. Siswa dapat Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Dan Ketelitian ( carefulness) 104 E. Materi Ajar F. Media Belajar o Buku paket Erlangga kelas III o Audio visual tentang kegiatan jual-beli o Gambar Uang berbagai negara G. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan Salam dan berdoa Apersepsi dan Motivasi Membahas soal kemarin dan mereview Waktu 5 Menit (7 105 2. Kegiatan Inti o Siswa 55 Menit memperhatikan penjelasan guru tentang cara mengguanakan uang. o Siswa memperhatikan cara-cara menghemat uang. o Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok yang heterogen yang terdiri antara 1-8 siswa yang dipandu oleh guru. o (Numbering) siswa mendapatkan kartu nomor 1-8 untuk setiap kelompoknya yang diberikan oleh guru. o (Questioning) siswa diberikan LKS dikerjakan secara berkelompok o (Head Together) siswa bekerjasama dalam kelompoknya dan guru mengamati dan memperhatikan. o Siswa dibimbing guru untuk bisa bekerjasama dalam satu kelompoknya o (Answering) setiap kelompok mempersiapkan jawabannya untuk disampaikan didepan kelas oleh perwakilan kelompoknya yang telah ditentukan oleh kartu nomor anggota yang dipilih guru. o Hasil kerja kelompok dibahas bersama oleh siswa dan guru. o Kelompok terbaik mendapatkan penghargaan dari teman dan guru. 3. Penutup 10 Menit - Siswa menyimpulkan pelajaran yang sudah didapat - Guru mereview kembali materi yang telah disimpulkan siswa - Bertanya jawab dengan siswa materi yang belum dimengerti dan dipahami - Evaluasi siswa - Berdoa dan salam 106 H. Penilaian: Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menyebutkan penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan 2. Menjelaskan penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan 3. Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan Teknik Bentuk Penilaian Instrumen Tes tertulis Essay Tes tertulis Essay Tes tertulis Essay Bogor, Mei 2014 Mengetahui, Wali Kelas Kokom Komalasari, S.Pd Peneliti Achmad Chaerul Pahmi 107 LEMBAR KERJA SISWA III Nama : ____________________________ Kelompok : ____________________________ Nilai : ____________________________ PENGGUNAAN UANG Salinlah kolom berikut di buku tugasmu. Kemudian, berilah tanda centang ( ) pada perilaku yang baik atau tidak baik dalam kolom tersebut. 108 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( KELAS KONTROL ) Sekolah : MIS Mathlaul Huda Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Semester : III/ 2 Materi Pokok : Uang Waktu : 2 x 35 menit Metode : Ceramah A. Standar Kompetensi : Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang B. Kompetensi Dasar 2.3 Memahami kegiatan jual beli dilingkungan rumah dan sekolah C. Indikator 1. Menyebutkan kegiatan jual beli melalui kegiatan sehari-hari 2. Menjelaskan kegiatan jual beli di rumah dan sekolah melalui kegiatan sehari-hari 3. Memahami kegiatan jual beli dilingkungan dan sekolah melalui materi yang diberikan D. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat Menyebutkan kegiatan jual beli melalui kegiatan sehari-hari 2. Siswa dapat Menjelaskan kegiatan jual beli di rumah dan sekolah melalui kegiatan sehari-hari 3. Siswa dapat Memahami kegiatan jual beli dilingkungan dan sekolah melalui materi yang diberikan Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Dan Ketelitian ( carefulness) 109 E. Materi Ajar F. Media Belajar o Buku paket Erlangga kelas III o Audio visual tentang kegiatan jual-beli o Gambar Uang berbagai negara 110 G. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa Kegiatan Pembelajaran Waktu 5 Menit 1. Pendahuluan Salam dan berdoa (5 Apersepsi dan Motivasi : 2. Kegiatan Inti 55 Menit o Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan jual beli di sekolah karena hal tersebut sangat dekat dengan kegiatan sehari-harinya. o Guru menjelaskan kembali kegiatan jual beli di rumah. o Guru menjelaskan secara metode ceramah. o Siswa memperhatikan guru di depan kelas 3. Penutup 10 Menit - Siswa menyimpulkan pelajaran yang sudah didapat - Guru mereview kembali materi yang telah disimpulkan siswa - Bertanya jawab dengan siswa materi yang belum dimengerti dan dipahami - Evaluasi siswa - Memberikan PR - Berdoa dan salam H. Penilaian: Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Penilaian Instrumen 1. Menyebutkan kegiatan jual beli melalui kegiatan sehari-hari Tes tertulis Essay 111 2. Menjelaskan kegiatan jual beli di rumah dan sekolah melalui kegiatan sehari-hari Tes tertulis Essay Tes tertulis Essay 3. Memahami kegiatan jual beli dilingkungan dan sekolah melalui materi yang diberikan Bogor, Mei 2014 Mengetahui, Wali Kelas Peneliti Kokom Komalasari, S.Pd Achmad Chaerul Pahmi 112 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Kontrol) Sekolah : MIS Mathlaul Huda Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Semester : III/ 2 Materi Pokok : Uang Waktu : 2 x 35 menit Metode : Ceramah A. Standar Kompetensi : Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang B. Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal sejarah uang C. Indikator 1. Menyebutkan sejarah uang melalui cerita 2. Menjelaskan sejarah uang melalui cerita 3. Mengenal sejarah uang D. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat Menyebutkan sejarah uang melalui cerita 2. Siswa dapat Menjelaskan sejarah uang melalui cerita 3. Siswa dapat Mengenal sejarah uang Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Dan Ketelitian ( carefulness) 113 E. Materi Ajar F. Media Belajar o Buku paket Erlangga kelas III o Audio visual tentang kegiatan jual-beli o Gambar Uang berbagai negara G. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan Salam dan berdoa Apersepsi dan Motivasi Membahas soal kemarin dan mereview Waktu 5 Menit (6 114 2. Kegiatan Inti 55 Menit o Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang sejarah uang. o Siswa memperhatikan materi mengenai sebelum adanya uang menggunakan metode barter. o Siswa hanya memperhatikan penjelasan guru yang diberikan didepan kelas. 3. Penutup 10 Menit - Siswa menyimpulkan pelajaran yang sudah didapat - Guru mereview kembali materi yang telah disimpulkan siswa - Bertanya jawab dengan siswa materi yang belum dimengerti dan dipahami - Evaluasi siswa - Berdoa dan salam 115 H. Penilaian: Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Penilaian Instrumen 1. Menyebutkan sejarah uang melalui cerita Tes tertulis Essay Tes tertulis Essay Tes tertulis Essay 2. Menjelaskan sejarah uang melalui cerita 3. Mengenal sejarah uang Bogor, Mei 2014 Mengetahui, Wali Kelas Peneliti Kokom Komalasari, S.Pd Achmad Chaerul Pahmi 116 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Kontrol) Sekolah : MIS Mathlaul Huda Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Semester : III/ 2 Materi Pokok : Uang Waktu : 2 x 35 menit Metode : Ceramah A. Standar Kompetensi : Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang B. Kompetensi Dasar 2.6 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan C. Indikator 1. Menyebutkan penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan 2. Menjelaskan penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan 3. Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan D. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat Menyebutkan penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan 2. Siswa dapat Menjelaskan penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan 3. Siswa dapat Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Dan Ketelitian ( carefulness) 117 E. Materi Ajar F. Media Belajar o Buku paket Erlangga kelas III o Audio visual tentang kegiatan jual-beli o Gambar Uang berbagai negara G. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan Salam dan berdoa Apersepsi dan Motivasi Membahas soal kemarin dan mereview Waktu 5 Menit (7 118 2. Kegiatan Inti o Siswa 55 Menit memperhatikan penjelasan guru tentang cara mengguanakan uang. o Siswa memperhatikan cara-cara menghemat uang. o Siswa memperhatikan guru menjelaskan didepan kelas. 3. Penutup 10 Menit - Siswa menyimpulkan pelajaran yang sudah didapat - Guru mereview kembali materi yang telah disimpulkan siswa - Bertanya jawab dengan siswa materi yang belum dimengerti dan dipahami - Evaluasi siswa - Berdoa dan salam H. Penilaian: Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menyebutkan penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan 2. Menjelaskan penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan 3. Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan Teknik Bentuk Penilaian Instrumen Tes tertulis Essay Tes tertulis Essay Tes tertulis Essay Bogor, Mei 2014 Mengetahui, Wali Kelas Peneliti Kokom Komalasari, S.Pd Achmad Chaerul Pahmi 119 Lampiran 13 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen No Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 35 35 35 40 40 40 40 40 45 No Nilai 10 11 12 13 14 15 16 17 18 No 45 45 45 45 45 45 50 50 50 Nilai 19 20 21 22 23 24 25 26 27 55 55 55 55 55 60 60 60 60 No Nilai 28 29 30 31 32 33 34 35 36 60 60 60 65 65 65 65 65 65 No 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Nilai 65 70 70 70 75 75 75 80 80 Skore terbesar = 80 Skore terkecil = 35 Rentang (R) = skor terbesar – skor terkecil = 80 - 35 = 45 Banyak kelas = 1+ 3.3 log n = 1+ 3.3 log 45 = 1+ 3.3 (1,6532) = 6,4556 = 7 Panjang Kelas = = 6,9707 = 7 Tabel Distribusi Frekuensi No. Kelas Interval F Nilai tengah Proporsi 1 2 3 4 5 6 7 35-41 42-48 49-55 56-62 63-69 70-76 77-83 8 7 8 7 7 6 2 38 45 52 59 66 73 80 17,78 15,56 17,78 15,56 15,56 13,33 4,44 Jumlah 45 100 f.xi 1444 2025 2704 3481 4356 5329 6400 25739 304 315 416 413 462 438 160 2508 11552 14175 21632 24367 30492 31974 12800 146992 120 Rata-rata ̅ ∑ ∑ Simpangan baku (Standar Deviasi) √ √ ∑ (∑ ) ( ) ( ( ) ) √ √ √ = 12,80 Membuat frekuensi yang diharapkan dengan cara: a. Menentukan batas kelas, yaitu: 34,5 41,5 48,5 55,5 62,5 69,5 b. Mencari nilai Z-Score, dengan cara: ̅ 76,5 83,5 121 c. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal dari 0-Z, didapat: 0,4515 0,3665 0,2123 0,0080 d. Mencari luas tiap interval 0,4515 - 0,3665 = 0,0850 0,3665 - 0,2123 = 0,1542 0,2123 - 0,0080 = 0,2043 0,0080 + 0,2019 = 0, 2099 0,2019 - 0,3599 = -0,1580 0,3599 - 0,4474 = -0,0875 0,4474 - 0,4850 = -0,0376 e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe): 0,0850 x 45 = 3,8250 0,1542 x 45 = 6,9390 0,2043 x 45 = 9,1935 0,2099 x 45 = 9,4455 0,2019 0,3599 0,4474 0,4850 122 -0,1580 x 45 = -7,1100 -0,0875 x 45 = - 3,9375 -0,0376 x 45 = - 1,6920 No Batas Kelas 1 2 3 4 5 6 7 8 34,5 41,5 48,5 55,5 62,5 69,5 76,5 83,5 Z -1,66 -1,11 -0,56 -0,02 0,53 1,08 1,62 2,17 Luas Luas 0–Z Interval 0,4515 0,3665 0,2123 0,008 0,2019 0,3599 0,4474 0,485 0,0850 0,1542 0,2043 0,2099 -0,1580 -0,0875 -0,0376 fe f0 (f0 - fe)2 3,8250 6,9390 9,1935 9,4455 -7,1100 -3,9375 -1,6920 8 7 8 7 7 6 2 17,4306 0,0037 1,4244 5,9805 199,0921 98,7539 13,6309 45 336,3161 Jumlah Mencari Chi-kuadrat hitung( X2hitung), dengan rumus: ∑ Nilai X2tabel untuk ( ) = 0.05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 7 – 1 = 6 pada tabel chi-kuadrat didapat X2tabel = 12,592 Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah: Jika X2hitung X2tabel, artinya distribusi data tidak normal, dan jika X2hitung X2tabel, artinya data berdistribusi normal. Karena dari perhitungan diperoleh X2hitung dan X2tabel = 12,592 jadi X2hitung disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. X2tabel, maka dapat 123 Lampiran 14 Uji Normalitas postes Kelas Eksperimen No Nilai No Nilai No Nilai No Nilai No Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 50 55 55 55 60 60 60 60 65 10 11 12 13 14 15 16 17 18 70 70 70 75 75 75 75 75 75 19 20 21 22 23 24 25 26 27 75 75 75 80 80 80 80 80 80 28 29 30 31 32 33 34 35 36 85 85 85 85 85 90 90 90 90 37 38 39 40 41 42 43 44 45 90 90 90 95 95 95 95 95 95 Skore terbesar = 95 Skore terkecil = 50 Rentang (R) = skor terbesar – skor terkecil = 95 - 50 = 45 Banyak kelas = 1+ 3.3 log n = 1+ 3.3 log 45 = 1+ 3.3 (1,65321) = 6,4556 = 7 Panjang Kelas = = 6,4286 = 7 Tabel Distribusi Frekuensi No. Kelas Interval 1 2 3 4 5 6 7 50-56 57-63 64-70 71-77 78-84 85-91 92-98 Jumlah F 4 4 4 9 6 12 6 45 Nilai tengah 52,5 59,5 66,5 73,5 80,5 87,5 94,5 Proporsi 8,89 8,89 8,89 20,00 13,33 26,67 13,33 100 f.xi 2756 3540 4422 5402 6480 7656 8930 39188 210,00 238,00 266,00 661,50 483,00 1050,00 567,00 3475,5 11025,00 14161,00 17689,00 48620,25 38881,50 91875,00 53581,50 275833,25 124 Rata-rata ̅ ∑ ∑ Simpangan baku (Standar Deviasi) √ √ ∑ (∑ ) ( ) ( ( ) ) √ √ √ = 12,976 Membuat frekuensi yang diharapkan dengan cara: a. Menentukan batas kelas, yaitu: 49,5 56,5 63,5 70,5 77,5 84,5 b. Mencari nilai Z-Score, dengan cara: ̅ 91,5 98,5 125 c. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal dari 0-Z, didapat: 0,4838 0,4452 0,3554 0,1985 d. Mencari luas tiap interval 0,4838 - 0,4452 = 0,0386 0,4452 - 0,3554 = 0,0898 0,3554 - 0,1985 = 0,1569 0,1985 + 0,0080 = 0,2065 0,0080 - 0,2123 = 0,2043 0,2123 - 0,3643 = 0,1520 0,3643 - 0,4495 = 0,0852 e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe): 0,0386 x 45 = 1,7370 0,0898 x 0,1569 45 = 4,0410 x 45 = 7,0605 0,20655 x 45 = 9,2925 0,2043 x 45 = 9,1935 0,0080 0,2123 0,3643 0,4495 126 0,1520 x 45 = 6,8400 0,0852 x 45 = 3,8340 No Batas Kelas Z 1 2 3 4 5 6 7 8 49,5 56,5 63,5 70,5 77,5 84,5 91,5 98,5 -2,14 -1,60 -1,06 -0,52 0,02 0,56 1,10 1,64 Luas Luas 0-Z Interval 0,4838 0,4452 0,3554 0,1985 0,0080 0,2123 0,3643 0,4495 0,0386 0,0898 0,1569 0,2065 0,2043 0,1520 0,0852 Jumlah fe f0 (f0 - fe)2 1,7370 4,0410 7,0605 9,2925 9,1935 6,8400 3,8340 4 4 4 9 6 12 6 5,1212 0,0017 9,3667 0,0856 10,1984 26,6256 4,6916 56,0907 45 Mencari Chi-kuadrat hitung( X2hitung), dengan rumus: ∑ Nilai X2tabel untuk ( ) = 0.05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 7 – 1 = 6 pada tabel chi-kuadrat didapat X2tabel = 12,592 Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah: Jika X2hitung X2tabel, artinya distribusi data tidak normal, dan jika X2hitung X2tabel, artinya data berdistribusi normal. Karena dari perhitungan diperoleh X2hitung dan X2tabel = 12,592 jadi X2hitung bahwa data berdistribusi normal. X2tabel, maka dapat disimpulkan 127 Lampiran 15 Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol No Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 35 45 45 45 45 50 50 50 50 No Nilai 10 11 12 13 14 15 16 17 18 No 50 50 50 50 50 55 55 55 55 Nilai 19 20 21 22 23 24 25 26 27 55 55 60 60 60 60 60 60 60 No Nilai 28 29 30 31 32 33 34 35 36 60 60 60 60 65 65 65 70 70 No 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Nilai 70 75 75 75 75 75 75 75 75 Skore terbesar = 75 Skore terkecil = 35 Rentang (R) = skor terbesar – skor terkecil = 75 - 35 = 40 Banyak kelas = 1+ 3.3 log n = 1+ 3.3 log 45 = 1+ 3.3 (1,6532) = 6,4556 = 7 Panjang Kelas = = 5,7143 = 6 Tabel Distribusi Frekuensi No. Kelas Interval F 1 2 3 4 5 6 7 35-40 41-46 47-52 53-58 59-64 65-70 71-76 1 4 9 6 11 6 8 Jumlah 45 Nilai Proporsi Tengah 37,5 43,5 49,5 55,5 61,5 67,5 73,5 2,22 8,89 20,00 13,33 24,44 13,33 17,78 100 f.xi 1406 1892 2450 3080 3782 4556 5402 22570 37,5 174 445,5 333 676,5 405 588 2659,5 1406,25 7569 22052,25 18481,5 41604,75 27337,5 43218 161669,3 128 Rata-rata ̅ ∑ ∑ Simpangan baku (Standar Deviasi) √ √ ∑ (∑ ) ( ) ( ( ) ) √ √ √ = 10,10 Membuat frekuensi yang diharapkan dengan cara: a. Menentukan batas kelas, yaitu: 34,5 40,5 46,5 52,5 58,5 64,5 b. Mencari nilai Z-Score, dengan cara: ̅ 70,5 76,5 129 c. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal dari 0-Z, didapat: 0,4025 0,4671 0,3944 0,2422 0,0239 d. Mencari luas tiap interval 0,4025 - 0,4671 = -0,0646 0,4671 - 0,3944 = 0,0727 0,3944 - 0,2422 = 0,1522 0,2422 + 0,0239 = 0,2661 0,0239 - 0,2019 = 0,1780 0,2019 - 0,3708 = 0,1689 0,3708 - 0,4573 = 0,0865 e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe): -0,0646 x 45 = -2,9070 0,0727 x 45 = 3,2715 0,1522 x 45 = 6,8490 0,2661 x 45 = 11,9745 0,1780 x 45 = 8,0100 0,1689 x 45 = 7,6005 0,0865 x 45 = 3,8925 0,2019 0,3708 0,4573 130 No Batas Kelas Z 1 2 3 4 5 6 7 8 34,5 40,5 46,5 52,5 58,5 64,5 70,5 76,5 -2,43 -1,84 -1,25 -0,65 -0,06 0,53 1,13 1,72 Luas Luas 0-Z Interval 0,4025 0,4671 0,3944 0,2422 0,0239 0,2019 0,3708 0,4573 -0,0646 0,0727 0,1522 0,2661 0,1780 0,1689 0,0865 Jumlah fe f0 (f0 - fe)2 -2,9070 3,2715 6,8490 11,9745 8,0100 7,6005 3,8925 1 4 9 6 11 6 8 15,2646 0,5307 4,6268 35,6947 8,9401 2,5616 16,8716 84,4901 45 Mencari Chi-kuadrat hitung( X2hitung), dengan rumus: ∑ Nilai X2tabel untuk ( ) = 0.05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 7 – 1 = 6 pada tabel chi-kuadrat didapat X2tabel = 12,592 Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah: Jika X2hitung X2tabel, artinya distribusi data tidak normal, dan jika X2hitung X2tabel, artinya data berdistribusi normal. Karena dari perhitungan diperoleh X2hitung dan X2tabel = 12,592 jadi X2hitung bahwa data berdistribusi normal. X2tabel, maka dapat disimpulkan 131 Lampiran 16 Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol No Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 40 40 45 45 50 50 50 50 50 No Nilai 10 11 12 13 14 15 16 17 18 No 55 55 60 60 60 65 65 65 65 Nilai 19 20 21 22 23 24 25 26 27 65 65 65 65 65 70 70 70 70 No Nilai 28 29 30 31 32 33 34 35 36 70 70 75 75 75 75 75 80 80 No 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Nilai 80 80 85 85 85 85 85 85 85 Skore terbesar = 85 Skore terkecil = 40 Rentang (R) = skor terbesar – skor terkecil = 85 - 40 = 45 Banyak kelas = 1+ 3.3 log n = 1+ 3.3 log 45 = 1+ 3.3 (1,6532) = 6,4556 = 7 Panjang Kelas = = 6,4286 = 7 Tabel Distribusi Frekuensi No. Kelas Interval F 1 2 3 4 5 6 7 40-46 47-53 54-60 61-67 68-74 75-81 82-88 4 5 5 9 6 9 7 Jumlah 45 Nilai Proporsi tengah(xi) 43 50 57 64 71 78 85 8,89 11,11 11,11 20,00 13,33 20,00 15,56 100 f.xi 1849 2500 3249 4096 5041 6084 7225 172 250 285 576 426 702 595 3006 7396 12500 16245 36864 30246 54756 50575 208582 132 Rata-rata ̅ ∑ ∑ Simpangan baku (Standar Deviasi) √ √ ∑ (∑ ) ( ) ( ( ) ) √ √ √ = 13,30 Membuat frekuensi yang diharapkan dengan cara: a. Menentukan batas kelas, yaitu: 39,5 46,5 53,5 60,5 67,5 74,5 b. Mencari nilai Z-Score, dengan cara: ̅ 81,5 88,5 133 c. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal dari 0-Z, didapat: 0,4798 0,4370 0,3413 0,1808 d. Mencari luas tiap interval 0,4798 - 0,4370 = 0,0428 0,4370 - 0,3413 = 0,0957 0,3413 - 0,1808 = 0,1605 0,1808 + 0,0199 = 0,2007 0,0199 - 0,2190 = 0,1991 0,2190 - 0,3665 = 0,1475 0,3665 - 0,4484 = 0,0819 e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe): 0,0428 x 45 = 1,9260 0,0957 x 45 = 4,3065 0,1605 x 45 = 7,2225 0,2007 x 45 = 9,0315 0,1991 x 45 = 8,9595 0,0199 0,2190 0,3665 0,4484 134 0,1475 x 45 = 6,6375 0,0819 x 45 = 3,6855 No Batas Kelas 1 2 3 4 5 6 7 8 39,5 46,5 53,5 60,5 67,5 74,5 81,5 88,5 Z -2,05 -1,53 -1,00 -0,47 0,05 0,58 1,11 1,63 Luas Luas 0-Z Interval 0,4798 0,437 0,3413 0,1808 0,0199 0,219 0,3665 0,4484 0,0428 0,0957 0,1605 0,2007 0,1991 0,1475 0,0819 Jumlah fe f0 (f0 - fe)2 1,9260 4,3065 7,2225 9,0315 8,9595 6,6375 3,6855 4 5 5 9 6 9 7 4,3015 0,4809 4,9395 0,0010 8,7586 5,5814 10,9859 45 35,0489 Mencari Chi-kuadrat hitung( X2hitung), dengan rumus: ∑ Nilai X2tabel untuk ( ) = 0.05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 7 – 1 = 6 pada tabel chi-kuadrat didapat X2tabel = 12,592 Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah: Jika X2hitung X2tabel, artinya distribusi data tidak normal, dan jika X2hitung X2tabel, artinya data berdistribusi normal. Karena dari perhitungan diperoleh X2hitung dan X2tabel = 12,592 jadi X2hitung bahwa data berdistribusi normal. X2tabel, maka dapat disimpulkan 135 Lampiran 17 Perhitungan Uji Homogenitas Tes Prettest Uji homogentis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Fisher, dengan menggunakan rumus: Dimana: ∑ ( (∑ ) ) Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fisher adalah: 1) Menetapkan hipotesis, dalam bentuk: 2) Membagi data menjadi dua kelompok. 3) Mencari varians dari masing-masing kelas a) Kelas Eksperimen ∑ (∑ ) ( ) ( ( ) ) 136 b) Kelas Kontrol ∑ ( (∑ ) ) ( ( ) ) 4) Menentukan Fhitung dengan rumus: 5) Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk: a) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. b) Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal dari populasi yang tidak homogen. 6) Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians terkecil), dengan rumus: dk1 = n – 1 = 45 – 1 = 44 dk2 = n – 1 = 45 – 1 = 44 7) Menentukan Fhitung dan Ftabel, kemudian membandingkan hasil Fhitung dan Ftabel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Karena F(0.05:44:44) tidak terdapat dalam tabel F, maka perhitungan nilai Ftabel dilakukan dengan menggunakan Microsof Excel dengan rumus FINV(0,05;44;44). Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 1,6054 dan Ftabel = 137 1,6509 , dapat dinyatakan bahwa Fhitung < Ftabel, maka H0 dapat diterima, kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. 138 Lampiran 18 Perhitungan Uji Homogenitas Tes Posttest Uji homogentis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Fisher, dengan menggunakan rumus: Dimana: ∑ ( (∑ ) ) Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fishes adalah: 1) Menetapkan hipotesis, dalam bentuk: 2) Membagi data menjadi dua kelompok. 3) Mencari varians dari masing-masing kelas a) Kelas Eksperimen ∑ ( (∑ ) ( ) ( ) ) 139 b) Kelas Kontrol ∑ (∑ ) ( ) ( ( ) ) c) Menentukan Fhitung dengan rumus: d) Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk: a) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. b) Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal dari populasi yang tidak homogen. e) Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians terkecil), dengan rumus: dk1 = n – 1 = 45 – 1 = 44 dk2 = n – 1 = 45 – 1 = 44 f) Menentukan Fhitung dan Ftabel, kemudian membandingkan hasil Fhitung dan Ftabel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Karena F(0.05:44:44) tidak terdapat dalam tabel F, maka perhitungan nilai Ftabel dilakukan dengan menggunakan Microsof Excel dengan rumus FINV(0,05;44;44). Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 1,0502 dan Ftabel = 1,6509 , dapat dinyatakan bahwa Fhitung < Ftabel, maka H0 dapat diterima, kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. 140 Lampiran 19 UJI HIPOTESIS PRETEST DAN POSTTEST UJI HIPOTESIS PRETES Hipotesis yang diajukan: , maksudnya adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. maksudnya adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara ratarata skor pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Kriteri pengujian: Jika -ttabel thitung ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima dan jika thitung -ttabel atau thitung ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak Uji-t ̅ ̅ √ Dengan: √ Diketahui: ̅ = 59,100 ̅ = 55,733 n1 = 45 n2 = 45 = 163,9273 ( ) ( ) 141 = 102,1091 ( √ ( √ ) ) ( ( ) ) √ √ √ Sehingga √ √ ttabel untuk (dk) = (n1 – 1) + (n2 – 1) = (45 – 1) + (45 – 1) = 44+ 44= 88 Dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 1,460 dan ttabel = 1,662 , dapat dinyatakan bahwa thitung < ttabel, , maka H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor kontrol dengan rata-rata pretest kelompok eksperimen. pretest kelompok 142 UJI HIPOTESIS POSTEST Hipotesis yang diajukan: , maksudnya adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor postest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. maksudnya adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara ratarata skor postest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Kriteri pengujian: Jika -ttabel thitung ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima dan jika thitung -ttabel atau thitung ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak Uji-t ̅ ̅ √ Dengan: √ Diketahui: ̅ = 77,233 ̅ = 66,800 n1 = 45 n2 = 45 = 168,3818 = 176,8455 ( ) ( ) 143 ( √ ( √ ) ) ( ( ) ) √ √ √ Sehingga √ √ ttabel untuk (dk) = (n1 – 1) + (n2 – 1) = (45 – 1) + (45 – 1) = 44 + 44 = 88 Dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 3,968 dan ttabel = 1,662 , dapat dinyatakan bahwa thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor dengan rata-rata postest kelompok eksperimen. postest kelompok kontrol Tabel r untuk df = 1 - 50 Tingkat signifikansi untuk uji satu arah 0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005 Tingkat signifikansi untuk uji dua arah df = (N-2) 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001 1 0.9877 0.9969 0.9995 0.9999 1.0000 2 0.9000 0.9500 0.9800 0.9900 0.9990 3 0.8054 0.8783 0.9343 0.9587 0.9911 4 0.7293 0.8114 0.8822 0.9172 0.9741 5 0.6694 0.7545 0.8329 0.8745 0.9509 6 0.6215 0.7067 0.7887 0.8343 0.9249 7 0.5822 0.6664 0.7498 0.7977 0.8983 8 0.5494 0.6319 0.7155 0.7646 0.8721 9 0.5214 0.6021 0.6851 0.7348 0.8470 10 0.4973 0.5760 0.6581 0.7079 0.8233 11 0.4762 0.5529 0.6339 0.6835 0.8010 12 0.4575 0.5324 0.6120 0.6614 0.7800 13 0.4409 0.5140 0.5923 0.6411 0.7604 14 0.4259 0.4973 0.5742 0.6226 0.7419 15 0.4124 0.4821 0.5577 0.6055 0.7247 16 0.4000 0.4683 0.5425 0.5897 0.7084 17 0.3887 0.4555 0.5285 0.5751 0.6932 18 0.3783 0.4438 0.5155 0.5614 0.6788 19 0.3687 0.4329 0.5034 0.5487 0.6652 20 0.3598 0.4227 0.4921 0.5368 0.6524 21 0.3515 0.4132 0.4815 0.5256 0.6402 22 0.3438 0.4044 0.4716 0.5151 0.6287 23 0.3365 0.3961 0.4622 0.5052 0.6178 24 0.3297 0.3882 0.4534 0.4958 0.6074 25 0.3233 0.3809 0.4451 0.4869 0.5974 26 0.3172 0.3739 0.4372 0.4785 0.5880 27 0.3115 0.3673 0.4297 0.4705 0.5790 28 0.3061 0.3610 0.4226 0.4629 0.5703 29 0.3009 0.3550 0.4158 0.4556 0.5620 30 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487 0.5541 31 0.2913 0.3440 0.4032 0.4421 0.5465 32 0.2869 0.3388 0.3972 0.4357 0.5392 33 0.2826 0.3338 0.3916 0.4296 0.5322 34 0.2785 0.3291 0.3862 0.4238 0.5254 35 0.2746 0.3246 0.3810 0.4182 0.5189 36 0.2709 0.3202 0.3760 0.4128 0.5126 37 0.2673 0.3160 0.3712 0.4076 0.5066 38 0.2638 0.3120 0.3665 0.4026 0.5007 39 0.2605 0.3081 0.3621 0.3978 0.4950 40 0.2573 0.3044 0.3578 0.3932 0.4896 41 0.2542 0.3008 0.3536 0.3887 0.4843 42 0.2512 0.2973 0.3496 0.3843 0.4791 43 0.2483 0.2940 0.3457 0.3801 0.4742 44 0.2455 0.2907 0.3420 0.3761 0.4694 45 0.2429 0.2876 0.3384 0.3721 0.4647 46 0.2403 0.2845 0.3348 0.3683 0.4601 47 0.2377 0.2816 0.3314 0.3646 0.4557 48 0.2353 0.2787 0.3281 0.3610 0.4514 49 0.2329 0.2759 0.3249 0.3575 0.4473 50 0.2306 0.2732 0.3218 0.3542 0.4432 Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 1 Tabel r untuk df = 51 - 100 df = (N-2) Tingkat signifikansi untuk uji satu arah 0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005 Tingkat signifikansi untuk uji dua arah 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001 51 0.2284 0.2706 0.3188 0.3509 0.4393 52 0.2262 0.2681 0.3158 0.3477 0.4354 53 0.2241 0.2656 0.3129 0.3445 0.4317 54 0.2221 0.2632 0.3102 0.3415 0.4280 55 0.2201 0.2609 0.3074 0.3385 0.4244 56 0.2181 0.2586 0.3048 0.3357 0.4210 57 0.2162 0.2564 0.3022 0.3328 0.4176 58 0.2144 0.2542 0.2997 0.3301 0.4143 59 0.2126 0.2521 0.2972 0.3274 0.4110 60 0.2108 0.2500 0.2948 0.3248 0.4079 61 0.2091 0.2480 0.2925 0.3223 0.4048 62 0.2075 0.2461 0.2902 0.3198 0.4018 63 0.2058 0.2441 0.2880 0.3173 0.3988 64 0.2042 0.2423 0.2858 0.3150 0.3959 65 0.2027 0.2404 0.2837 0.3126 0.3931 66 0.2012 0.2387 0.2816 0.3104 0.3903 67 0.1997 0.2369 0.2796 0.3081 0.3876 68 0.1982 0.2352 0.2776 0.3060 0.3850 69 0.1968 0.2335 0.2756 0.3038 0.3823 70 0.1954 0.2319 0.2737 0.3017 0.3798 71 0.1940 0.2303 0.2718 0.2997 0.3773 72 0.1927 0.2287 0.2700 0.2977 0.3748 73 0.1914 0.2272 0.2682 0.2957 0.3724 74 0.1901 0.2257 0.2664 0.2938 0.3701 75 0.1888 0.2242 0.2647 0.2919 0.3678 76 0.1876 0.2227 0.2630 0.2900 0.3655 77 0.1864 0.2213 0.2613 0.2882 0.3633 78 0.1852 0.2199 0.2597 0.2864 0.3611 79 0.1841 0.2185 0.2581 0.2847 0.3589 80 0.1829 0.2172 0.2565 0.2830 0.3568 81 0.1818 0.2159 0.2550 0.2813 0.3547 82 0.1807 0.2146 0.2535 0.2796 0.3527 83 0.1796 0.2133 0.2520 0.2780 0.3507 84 0.1786 0.2120 0.2505 0.2764 0.3487 85 0.1775 0.2108 0.2491 0.2748 0.3468 86 0.1765 0.2096 0.2477 0.2732 0.3449 87 0.1755 0.2084 0.2463 0.2717 0.3430 88 0.1745 0.2072 0.2449 0.2702 0.3412 89 0.1735 0.2061 0.2435 0.2687 0.3393 90 0.1726 0.2050 0.2422 0.2673 0.3375 91 0.1716 0.2039 0.2409 0.2659 0.3358 92 0.1707 0.2028 0.2396 0.2645 0.3341 93 0.1698 0.2017 0.2384 0.2631 0.3323 94 0.1689 0.2006 0.2371 0.2617 0.3307 95 0.1680 0.1996 0.2359 0.2604 0.3290 96 0.1671 0.1986 0.2347 0.2591 0.3274 97 0.1663 0.1975 0.2335 0.2578 0.3258 98 0.1654 0.1966 0.2324 0.2565 0.3242 99 0.1646 0.1956 0.2312 0.2552 0.3226 100 0.1638 0.1946 0.2301 0.2540 0.3211 Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 2 Tabel r untuk df = 101 - 150 df = (N-2) Tingkat signifikansi untuk uji satu arah 0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005 Tingkat signifikansi untuk uji dua arah 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001 101 0.1630 0.1937 0.2290 0.2528 0.3196 102 0.1622 0.1927 0.2279 0.2515 0.3181 103 0.1614 0.1918 0.2268 0.2504 0.3166 104 0.1606 0.1909 0.2257 0.2492 0.3152 105 0.1599 0.1900 0.2247 0.2480 0.3137 106 0.1591 0.1891 0.2236 0.2469 0.3123 107 0.1584 0.1882 0.2226 0.2458 0.3109 108 0.1576 0.1874 0.2216 0.2446 0.3095 109 0.1569 0.1865 0.2206 0.2436 0.3082 110 0.1562 0.1857 0.2196 0.2425 0.3068 111 0.1555 0.1848 0.2186 0.2414 0.3055 112 0.1548 0.1840 0.2177 0.2403 0.3042 113 0.1541 0.1832 0.2167 0.2393 0.3029 114 0.1535 0.1824 0.2158 0.2383 0.3016 115 0.1528 0.1816 0.2149 0.2373 0.3004 116 0.1522 0.1809 0.2139 0.2363 0.2991 117 0.1515 0.1801 0.2131 0.2353 0.2979 118 0.1509 0.1793 0.2122 0.2343 0.2967 119 0.1502 0.1786 0.2113 0.2333 0.2955 120 0.1496 0.1779 0.2104 0.2324 0.2943 121 0.1490 0.1771 0.2096 0.2315 0.2931 122 0.1484 0.1764 0.2087 0.2305 0.2920 123 0.1478 0.1757 0.2079 0.2296 0.2908 124 0.1472 0.1750 0.2071 0.2287 0.2897 125 0.1466 0.1743 0.2062 0.2278 0.2886 126 0.1460 0.1736 0.2054 0.2269 0.2875 127 0.1455 0.1729 0.2046 0.2260 0.2864 128 0.1449 0.1723 0.2039 0.2252 0.2853 129 0.1443 0.1716 0.2031 0.2243 0.2843 130 0.1438 0.1710 0.2023 0.2235 0.2832 131 0.1432 0.1703 0.2015 0.2226 0.2822 132 0.1427 0.1697 0.2008 0.2218 0.2811 133 0.1422 0.1690 0.2001 0.2210 0.2801 134 0.1416 0.1684 0.1993 0.2202 0.2791 135 0.1411 0.1678 0.1986 0.2194 0.2781 136 0.1406 0.1672 0.1979 0.2186 0.2771 137 0.1401 0.1666 0.1972 0.2178 0.2761 138 0.1396 0.1660 0.1965 0.2170 0.2752 139 0.1391 0.1654 0.1958 0.2163 0.2742 140 0.1386 0.1648 0.1951 0.2155 0.2733 141 0.1381 0.1642 0.1944 0.2148 0.2723 142 0.1376 0.1637 0.1937 0.2140 0.2714 143 0.1371 0.1631 0.1930 0.2133 0.2705 144 0.1367 0.1625 0.1924 0.2126 0.2696 145 0.1362 0.1620 0.1917 0.2118 0.2687 146 0.1357 0.1614 0.1911 0.2111 0.2678 147 0.1353 0.1609 0.1904 0.2104 0.2669 148 0.1348 0.1603 0.1898 0.2097 0.2660 149 0.1344 0.1598 0.1892 0.2090 0.2652 150 0.1339 0.1593 0.1886 0.2083 0.2643 Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 3 Tabel r untuk df = 151 - 200 df = (N-2) Tingkat signifikansi untuk uji satu arah 0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005 Tingkat signifikansi untuk uji dua arah 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001 151 0.1335 0.1587 0.1879 0.2077 0.2635 152 0.1330 0.1582 0.1873 0.2070 0.2626 153 0.1326 0.1577 0.1867 0.2063 0.2618 154 0.1322 0.1572 0.1861 0.2057 0.2610 155 0.1318 0.1567 0.1855 0.2050 0.2602 156 0.1313 0.1562 0.1849 0.2044 0.2593 157 0.1309 0.1557 0.1844 0.2037 0.2585 158 0.1305 0.1552 0.1838 0.2031 0.2578 159 0.1301 0.1547 0.1832 0.2025 0.2570 160 0.1297 0.1543 0.1826 0.2019 0.2562 161 0.1293 0.1538 0.1821 0.2012 0.2554 162 0.1289 0.1533 0.1815 0.2006 0.2546 163 0.1285 0.1528 0.1810 0.2000 0.2539 164 0.1281 0.1524 0.1804 0.1994 0.2531 165 0.1277 0.1519 0.1799 0.1988 0.2524 166 0.1273 0.1515 0.1794 0.1982 0.2517 167 0.1270 0.1510 0.1788 0.1976 0.2509 168 0.1266 0.1506 0.1783 0.1971 0.2502 169 0.1262 0.1501 0.1778 0.1965 0.2495 170 0.1258 0.1497 0.1773 0.1959 0.2488 171 0.1255 0.1493 0.1768 0.1954 0.2481 172 0.1251 0.1488 0.1762 0.1948 0.2473 173 0.1247 0.1484 0.1757 0.1942 0.2467 174 0.1244 0.1480 0.1752 0.1937 0.2460 175 0.1240 0.1476 0.1747 0.1932 0.2453 176 0.1237 0.1471 0.1743 0.1926 0.2446 177 0.1233 0.1467 0.1738 0.1921 0.2439 178 0.1230 0.1463 0.1733 0.1915 0.2433 179 0.1226 0.1459 0.1728 0.1910 0.2426 180 0.1223 0.1455 0.1723 0.1905 0.2419 181 0.1220 0.1451 0.1719 0.1900 0.2413 182 0.1216 0.1447 0.1714 0.1895 0.2406 183 0.1213 0.1443 0.1709 0.1890 0.2400 184 0.1210 0.1439 0.1705 0.1884 0.2394 185 0.1207 0.1435 0.1700 0.1879 0.2387 186 0.1203 0.1432 0.1696 0.1874 0.2381 187 0.1200 0.1428 0.1691 0.1869 0.2375 188 0.1197 0.1424 0.1687 0.1865 0.2369 189 0.1194 0.1420 0.1682 0.1860 0.2363 190 0.1191 0.1417 0.1678 0.1855 0.2357 191 0.1188 0.1413 0.1674 0.1850 0.2351 192 0.1184 0.1409 0.1669 0.1845 0.2345 193 0.1181 0.1406 0.1665 0.1841 0.2339 194 0.1178 0.1402 0.1661 0.1836 0.2333 195 0.1175 0.1398 0.1657 0.1831 0.2327 196 0.1172 0.1395 0.1652 0.1827 0.2321 197 0.1169 0.1391 0.1648 0.1822 0.2315 198 0.1166 0.1388 0.1644 0.1818 0.2310 199 0.1164 0.1384 0.1640 0.1813 0.2304 200 0.1161 0.1381 0.1636 0.1809 0.2298 Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 4 LEMBAR REFBRENSI Nama : NIM : Judul : Achmad Chaerul Pahmi 107018303961 Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap llasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS MI Mathlaul'Huda BAB Paraf Footnote Pembimbing I Agung Webe, 'Smart Teaching," (Yogyakarta: Jogja Bakti Publisher,2010),h. 34 1. Alisuf 2. Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2010) cet. 4. h. 54 Ngalim Purwanto, Psikologi Penchdikan, (Bandung: Remaj a Rosdakary a,2003), h. 84 3. II q s) q) Slameto, Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya,(PT Rineka Crpta,2003)Cet. 4.h.2 4. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2005), cet. XI, h. 5. 6. 9l-gl Pupuh Paturrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT Refika Aditama, cet.3,2009), h. 6 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2008), h. 180-204 7. -? vt Slameto, Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya,(PT Rineka uP Cipta,2003)Cet. 4. h 54 8. Ibid, ... h. 55 9. Pupuh Paturrohman dan Sobry Sutikno, ND I Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT Refika Aditama, cet.3, 2009),h. 1 9 10. 1 Anonim, Taxonomy of Learning and Benjamin Bloom, Levels of Learning, 1. Nana Sudjana, s? \lt Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung, PT Remaja Rosdakary a, 2009),Cet- | 4, h, 29 -{ -3 0 72.rbid,... h 30-31 13. Ema Suwangsih dan Tiurlina, op. cit., hal. 160 14. Wina Sanjaya, Perencanaan Dan Desain System Pembelajaran, (Iakarta : kencana, 2008), hal.194 15. Yatim Riyanto, Paradigma Baru P e mb e I aj ar an, (J akarta: kencana, 2009), hal. c/ u{ .{ $1 271 16. Trianto, ibid., hal.62 17. Kunandar, Guru Professional, (Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2007), hal. 368 18. Ibid., hal. 368-369 'n :: :i:i:*:: )l:ll'lll'' 20. Muhammad Sadeli, Materi Pokok Konsep Dasqr IPS, (Jakarta: UT, 1995), h.1.20 21. Syafruddin Nurdin, Quantum Te aching : Mo del P e mb el aj ar an yang Me mp e r hat i kan Ker agaman Indiv i du Si sw a dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (Ciputat: Ciputat Press, 2005),h. 22.Udin S.Winataputra, et.al., Ilmu Sosial (, Jakarta: UT, 2002), hal. 1 28 cet.I E $ ut v q v{ q 23. Fusat Perbukuan DEPDIKNAS, Standar Penilaian Buku Pelajaran Pengetahuan q Sosiql SD-SMP, Jakarta, 2003, 29 januari 2008 http I lwww. depdiknas. eo. idl 24. Nadir dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1 : q Taman Amanah Pustaka: Surabava Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), ed. Revisi V, cet. 12, h. 108. Z. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet.7,h. 11 q 8. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dqsar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarla: Bumi $1 Aksara, 2006),h.79. Ibid.,h.t00-Iu. ilI '{. Ibid.,h.207. n t. rbid., h.208. U Ibid., h.211 V rbid., h.2t3-2r4. ). Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyaw on dan P eneliti P emula, q (Bandung: Alfabeta, 2009), cet. 6, h. l2.l-124 a r0. Ibid.,h. t20. 11. Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: *1 Tarsito, 2005), h.239. l. Wina Sanjaya, Perencanaan dan Sistem Pembelajaran, (Jakarta: IV Desain Kencana $t Prenada Media Group, 2010), h. 170. Dadang sukirman dan nana jumhana, perencanaan pembelajaran, (Bandung: Upi N v Press,2006), h.15. E ). Sanjaya, op.cit.,h.l72. v e"pun natnutnahman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar melalui penanaman konsep umum dan konsep islam, -1 (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009), h.59. T\r+ ' ,i, ,M qiiry DEPARTEMEN.AGAMA UlN JAKARTA. l,',,'[r,",0" : Terbit : No. Revisi: . No. FoRM (FR) No s5 cipurar 1s412 tndonesia Dokumen l-gl FITK-FR-AKD-OB5 5Januari2009 00 Hal PERMOHONA N SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor Lampiran : Satu berkas Pi'oposal Perihal : Bimbingan Skripsi :lstimewa Jakarta, 27 F ebruari 201 4 Kepada Yth. Ka. Subbag Akademik & Kemahasiswadn Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Tempat As salamu' alaikum wr. wb. Yang bertanda tangan di bawah ini Nama Achmad Chaerul Pahmi NIM I 070 I 830396 I Juri;san/Prodi KI-PGMI Semester Dengan ini mengajukan permohonan surat bimbingan skripsi, sebagai salah satu syarat meiryelesaikan program S-l (Strata 1) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun judul skripsi yang diaiukan adalah: "Pengaruh Strategi Paikem Tipe Number Head Together (lr{HT) Terhadap Hasil Relajar Siswa pada Mata pelajaran IpS SDN Batok I Bogo/, Dosen Pembimbing Skripsi yang diusulkan: Pembimbingl ' !Fe$A-dt/l Pembrmbing Itr : Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan proposal. Demikian pennohonan ini saya sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. [4/as s alantu' al ai kum w r. w b. Mengetahui, Ketua Jurusa / Dr. Fauzan. M.A NrP. I 976 I 1072007 11013 fembusan: l. Dosen Penasehat Akademik 0 1 830396 1