pengaruh strategi pembelajaran kooperatif tipe

advertisement
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MIS MATHLAUL’HUDA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
ACHMAD CHAERUL PAHMI
(107018303961)
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MI MATHLAUL'HUDA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Ne geri Syarif Hidayatullah J il<arta
Oleh
Achmad Chaerul Pahmi
107018303961
Di Bawah Bimbingan
caal\
./
Dr. Fauzan. MA
NIP. 19761107 2007011 013
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDATYAII
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGIJRUAN
T]NTVERSITAS ISLAM I\IEGERI SYARIF IIIDAYATIJLLAII
JAKARTA
t435W 2014M
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER CI\HT)
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS
MI
MATHLAUL'HUDA" disusun oleh Achmad Chaerul Pahmi, NIM.
107018303975, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah lbtidaiyah, Fakutas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak
untuk diajukan pada sidang munaqosah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh
fakultas.
Jakarta,l
Yang Mengesahkan,
Dr. Fauzan. MA
NrP. 19761107 200701 1 013
I
Agustus 2014
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Pengaruh Sfrategi Pembelajarau Kooperatif Tipe
Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Bel*jar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS MIS Mathlaut Huda disusun oleh ACHMAD CHAERUL
PAHMI Nomor Induk Mahasiswa 10?018303961, diajukan kepada Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan
lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 1.4-A7-2ilt4 di hadapan dewan
penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh geiar Sarjana 51 (S.Pd) dalam
bidang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Jakarta, 14 Juli 2014
Panitia Uj ian Munaqasyah
Tanggal
Ketua Jurusan PGMI
Dr. Fauzan. MA
NiP: 19761107 200701
I
de-l{**r
Tanda Tangan
aauq
013
Sekertaris Panitia
Asep Ediana Latip. M. Pd
ttJIP: i9810623 200912 1 003
Fenguji I
Dr.Iwan Purwanto. M.Pd
NrP. 19730424 200801 1012
Penguji
,E-D8-344
*o d-fi)(+ d
II
Asep Ediana Latip. M. Pd
NIP : 19810673 2A0912 1 003
ffi
NIP: 19591020 198603 2A0l
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan dibawh
ini:
Nama
Achmad Chaerul Pahmi
NIM
1
Jurusan
PGMI
Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Dengan
070 1 830396
1
ini menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana (SI)
di
Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah
saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah J akarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
berdasarkan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakafia, i1Agustus2014
Yang Menyatakan
w
Achmad Chaerul Pahmi
ABSTRAK
Achmad Chaerul Pahmi, “Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Head Together (Nht) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS MIS Mathlaul’huda”. Skripsi, Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah,, Fakutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode numbered
head together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep uang. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode quasy eksperimen. Penelitian ini
dilakukan di MIS Mathlaul’huda Bogor. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari
dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang berjumlah 45 siswa dan
kelompok kontrol yang juga berjumlah 45 siswa. kelompok eksperimen adalah
kelompok yang diajarkan dengan metode numbered head together (NHT),
sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang diajarkan secara
konvensional. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes. Berdasarkan
analisis data dengan uji-t yang dilakukan pada taraf kepercayaan 95%
menunjukkan bahwa hasil belajar IPS siswa yang diajarkan dengan metode
numbered head together (NHT) diperoleh thitung 3,96 dan ttabel sebesar 1,66. Dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara metode numbered head together
(NHT) terhadap hasil belajar siswa.
Kata Kunci: Metode Numbered Head Together, hasil belajar siswa
i
ABSTRACT
Achmad Chaerul Pahmi, “The Effect of Numbered Head Together Methods
Approach Against Student Result on the concept of Social Studies”. Thesis,
Learning Departement Program for Islamic Elementary Schools, Faculty of
Tarbiyah and Teachers Training State Islamic University (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta
The aims of this research is to determine the effect of Number Head Together
method approach Againts Student Result on the concept of Money. The method of
research used quasi experiments. The research was conducted at Elementary
schools MIS Mathlaul Huda Bogor. The sample in this study consisted of two
groups: experimental groups totaling 45 students and a control group totaling 45
students too. The experimental group was taught to approach the experimental
method, whereas the control group was taught in the conventional group. The
research instrument used was a test instrument. Based on data analysis using the
“t-test” with performed on a 95% confidence level indicates that the learning
outcomes of students who were taught science approach to experimental methods
tvalues of 3.96 and t count ttable of 1.66 It can be concluded that there was a
significant effect between experimental methods approach of student learning
outcomes.
Keywords: : Numbered Head Together methods approach, students’ learning
outcomes
ii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Puji syukur kepada allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat dan
rahmat kepada kita semua, selalu memberikan petunjuk kepada orang yang
bersungguh-sungguh dan memberikan jalan keluar terhadap segala kesulitan.
Karena Allah lah Maha kuasa atas segala sesuatu. Shalawat serta salam selalu
tercurah kepada panutan umat islam yaitu Nabi muhammad SAW
yang
memberikan tauladan bagi umatnya sehingga selamat di dunia dan akhirat.
Setiap manusia harus yakin akan kekuatan Allah dan janji Allah. Begitu
juga penulis yang yakini terhadap kekuatan dan maha pengasih dan penyayangNya. Seperti janji Allah dalam Al-Qur’an ”Man Jadda Wa jada” artinya jika
bersungguh-sungguh pasti tercapai. Kata-kata itulah yang menjadi motivasi
penulis dan dengan Ridha-Nya dan dukungan serta bantuan dari berbagai pihak
skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. H. Rif’at Syauqi Nawawi, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Fauzan, M.A., Ketua jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dra. Eri Rosatria, M.Ag., selaku dosen penasehat akademik Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang selalu memberikan bimbingan dan motivasinya.
4. Dr Fauzan, M.A dosen pembimbing skripsi, yang telah bersedia meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian
penulisan skripsi ini.
5. Satibi, S.Ag.M.Pd selaku Kepala Sekolah MIS Mathlaul Huda, Bogor yang
telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin.
iii
6. Seluruh Dewan Guru, Staf dan siswa-siswi MIS Mathlaul Huda. Bogor, yang
telah banyak membantu selama proses penelitian berlangsung.
7. Teristimewa untuk orang tua tercinta, bapak H. Ahmad Taslam dan Ibu Hj siti
nuryani, yang selalu mendoakan dan memberikan kasih sayang, semangat serta
dukungan yang tiada henti-hentinya. Tak akan mampu penulis membalas
segala pengorbananmu.
8. Istriku yang tercinta Eka Fristiani yang sedang mengandung calon anakku yang
tak henti – hentinya selalu memberi motivasi dan kasih sayangnya.
9. Untuk teman-teman seperjuanganku angkatan 2007 PGMI Heri darmawan,
Andi Irawan, wilda, Nani, Khodijah, Iim, Windha, Mufid, Dara, Rita, Niken,
Dian, Novi, Yuyun, Iona.
10. Untuk teman-teman kosan semanggi II Agus, Black, Heri, Dole, Judli, Acong,
maskur, Sauki.
Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga
bantuan, bimbingan, semangat, do’a dan dukungan yang diberikan pada penulis
dibalas oleh Allah S.W.T. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan pengalaman dan
pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran
serta masukkan yang membangun sebagai bahan perbaikan dari berbagai pihak.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi pembaca.
Jakarta, 11 Agustus 2014
Achmad Chaerul Pahmi
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ......................................................................................................... i
ABSTRACT ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A.
Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B.
IdentifikasiMasalah Hasil Belajar ............................................... 3
C.
Pembatasan dan Rumusan Masalah Hasil Belajar....................... 3
E.
Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
TINDAKAN ...................................................................................... 6
A. Deskripsi Teoritis ....................................................................... 6
1. Pengertian Belajar ................................................................. 6
2. Hasil Belajar IPS ..................................................................
8
3. Faktor-Faktor Mempengaruhi hasil belajar .......................... 9
B. Pembelajaran Kooperatif ............................................................ 15
1. Pembelajaran Kooperatif ...................................................... 15
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ................................. 15
b. Prinsip Pembelajaran Kooperatif ...................................... 16
c. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif ...................... 17
2. Model Pembelajaran Kooperatif Number Head Together ..... 19
C. Pengertian IPS ............................................................................ 20
D. Pengajuan Hipotesis ................................................................... 24
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ ... 25
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 25
B. Metode Peneltian ....................................................................... 25
C. Desain Penelitian ....................................................................... 25
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................ 26
E. Variabel Penelitian .................................................................... 26
F. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 27
G. Instrumen Penelitian................................................................... 27
H. Uji Coba Instrumen.................................................................... 27
1. Uji Validitas Instrumen ........................................................ 27
2. Reliabilitas Instrumen .......................................................... 28
3. Tingkat Kesukaran ................................................................ 29
4. Daya Pembeda....................................................................... 30
I.
Teknik Analisis Data.................................................................. 31
1. Uji Prasyarat Analisis Data.................................................... 32
a. Uji Normalitas................................................................... 32
b. Uji Homogenitas................................................................ 34
2. Pengujian Hipotesis.............................................................. 35
J.
Hipotesis Statistik....................................................................... 37
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL
ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................ 38
A. Hasil Data Tes ........................................................................
38
1. Deskripsi Kegiatan Penelitian............................................
38
2. Deskripsi Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol .....
40
3. Deskripsi Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol.....
42
B. Hasil Analisis Data Tes............................................................. 44
1. Pengujian Prasyarat Analisis Data....................................... 44
a. Uji Normalitas Pretest dan Posttest................................ 45
b. Uji Homogenitas Pretest dan Posttest.............................. 45
2. Pengujian hipotesis............................................................... 46
vi
a. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Pretest............................. 46
b. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Posttest ........................... 47
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. .... 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... ... 53
A. Kesimpulan ............................................................................... 53
B. Saran ........................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 54
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 56
DAFTAR TABEL
vii
Tabel 2.1 : Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ............................18
Tabel 3.1 : Desain Penelitian .................................................................................25
Tabel 3.2 : Interprestasi Reliabilitas ......................................................................29
Tabel 3.3 : Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ......................................................30
Tabel 3.4 : Klasifikasi DayaPembeda ...................................................................31
Tabel 3.5 : Tabel Bantu Perhitungan Distribusi Frekuensi ....................................33
Tabel 3.6 : Tabel Bantu Perhitungan Chi-kuadrat (X2) ............................................... 34
Tabel 4.1 : Data Hasil kelompok Number Head Together.....................................41
Tabel 4.2 : Data Hasil Pretest Kelompok Kontrol .................................................41
Tabel 4.3 : Deskripsi Data Posttest Kelompok Head Together .............................42
Tabel 4.4 : Data Hasil Posttest Kelompok head Together .....................................43
Tabel 4.5: Data Hasil Posttest Kelompok Kontrol................................................43
Tabel 4.6 : Deskripsi Data Posttest Kelompok Number Head Togethetdan
Kontrol ................................................................................................44
Tabel 4.7 : Hasil Uji Normalitas Pretest-Posttest ..................................................45
Tabel 4.8 : Hasil Uji Homogenitas Pretest- Posttest ............................................46
Tabel 4.9 : Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest Kelompok
Kontrol dan Eksperimen......................................................................47
Tabel 4.10 : Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Posttest Kelompok Kontrol
dan Eksperimen ..................................................................................48
DAFTAR LAMPIRAN
viii
Lampiran 1 : Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ...........................................56
Lampiran 2 : Soal Uji Coba Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar ..................68
Lampiran 3 : Kunci Jawaban Soal Uji Coba Instrumen Penelitian Tes Hasil
Belajar.............................................................................................77
Lampiran 4 : Validitas dan Raliabilitas Instrumen Penelitian Tes Hasil
Belajar.............................................................................................78
Lampiran 5 : Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar...........79
Lampiran 6 : Daya Pembeda Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar .................80
Lampiran 7 : Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian Tes Hasil
Belajar.............................................................................................81
Lampiran 8 : Contoh Perhitungan Uji Coba Instrumen Penelitian Tes Hasil
Belajar ........................................................................................... 82
Lampiran 9 : Soal Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar yang Dipakai
dalam Penelitian .............................................................................85
Lampiran 10 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ......89
Lampiran 11 : Lembar Kerja Siswa ....................................................................107
Lampiran 12 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ......... 108
Lampiran 13 : Uji Normalitas Data Skor Pretest Siswa Kelas Eksperimen ........119
Lampiran 14 : Uji Normalitas Data Skor Posttest Siswa Kelas Eksperimen .......123
Lampiran 15 : Uji Normalitas Data Skor Pretest Siswa Kelas Kontrol ...............127
Lampiran 16 : Uji Normalitas Data Skor Posttest Siswa Kelas Kontrol .............131
Lampiran 17 : Uji Homogenitas Pertest ............................................................. 135
Lampiran 18 : Uji Homogenitas Posttes ............................................................ 138
Lampiran 19 : Uji Hipotesis Pretest dan Posttest ............................................... 149
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia tidak bisa dipisahkan dengan pendidikan, sebab pendidikan
merupakan kunci dari masa depan manusia yang diberkati dengan akal dan
pikiran, melalui pendidikan manusia belajar sehingga terjadilah perubahan
tingkah laku yang ditandai adanya perubahan pengetahuan yang semula
tidak tahu menjadi tahu, yang semula tidak mengerti menjadi mengerti dan
yang semula tidak terampil menjadi terampil, belajar merupakan suatu
proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya.
Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan
dan kelangsungan hidup suatu bangsa karena pendidikan merupakan
wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya
manusia. Sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang republik
Indonesia No 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Bab II
Pasal 3 dipaparkan tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional secara
luas, yaitu:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdasakan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab1.
Selain dikeluarkanya UU Tentang Pendidikan, kepedulian pemerintah
terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia adalah dengan adanya
penyusunan kurikulum Pendidikan secara nasional baik itu untuk tingkat
1
UU Sisdiknas, (Jakarta: Sinar Grafika, 2007) cet. 4. H. 5
1
2
pendidikan dasar
maupun pendidikan menengah. Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sekolah Dasar merupakan pendidikan yang paling awal dalam
membentuk karakter siswa dari kegiatan belajar yang dapat mempengaruhi
hasil belajar. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar, seorang guru
harus menyediakan perangkat yang cukup agar dapat mengembangkan
segala potensi peserta didik yang meliputi sarana pendukung, fasilitas,
media, sumber, pengelolaan kelas, dan proses pembelajaran dengan
menggunakan berbagai alternatif strategiyang bermakna bagi siswa.
Mengenai siswa SD itu merupakan masa-masanya berkembang
untuk masa remaja nantinya. Terutama kelas 3 SD, kelas tersebut pada
masa ini tingkat perkembangan seorang anak pada umumnya masih
melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) serta mampu
memahami hubungan antar konsep secara sederhana. Oleh karena itu,
proses pembelajaran masih bergantung kepada objek-objek konkrit dan
pengalaman yang dialami secara langsung oleh siswa. Untuk itu, guru
harus menciptakan suasana belajar yang dapat mendorong potensi yang
dimiliki siswa agar berkembang secara optimal, karena guru merupakan
salah satu kunci utama keberhasilan belajar siswa.
Hal senada juga diungkapkan oleh
Agung Webe, menurutnya
“keberhasilan siswa di kelas sangat dipengaruhi oleh guru yang
merupakan roh bagi suatu mata pelajaran, jiwa yang membuat mata
pelajaran itu hidup dan bisa berwarna".2
Kedua pendapat di atas, menjelaskan bahwa proses pembelajaran
akan berjalan lancar apabila seorang guru dapat membangkitkan semangat
peserta didik dengan menciptakan suasana kelas yang hidup, sehingga
2
Agung Webe, „Smart Teaching,” (Yogyakarta: Jogja Bakti Publisher, 2010), h. 34
3
dapat memberikan rasa antusias belajar yang sangat tinggi.
Salah satu wujud atau penerapan model pembelajaran kooperatif
adalah dengan menggunakan tipe Numbered Head Together (NHT) yaitu
model pembelajaran dengan cara membagi peserta didik yang heterogen
dalam kelompok supaya anggotanya saling bekerjasama. Anggota yang
sudah bisa nantinya membantu mengajari temanya dalam kelompok yang
belum bisa. Model pembelajaran ini dapat dilaksanakan dalam pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI yang dirancang untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar serta mempengaruhi pola interaksi peserta didik
dalam pembelajaran yang berdampak pada sikap dan perilaku yang baik
dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa perlu untuk mengadakan
penelitian yang berkaitan dengan upaya meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam
pembelajaran di SD/MI.
Madrasah Ibtidaiyah Mathlaul‟Huda merupakan sekolah yang belum
menerapkan pembelajaran aktif dan kegiatan pembelajaran hasil belajar
banyak yang belum mencapai nilai KKM yaitu 63 hal ini berdasarkan hasil
survey peneliti ke MI Mathlaul‟Huda Bogor. Maka dari itu peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian guna memperbaiki praktek pembelajaran aktif
yang berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran IPS MI Mathlaul’Huda”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diidentifikasikan
beberapa masalah penting, diantaranya adalah:
1. Strategi Pembelajaran IPS masih berpusat pada guru
2. Hasil belajar siswa belum mencapai KKM
4
3. Suasana pembelajaran belum kondusif
C. Pembatasan dan Perumusan masalah Hasil Belajar
1. Pembatasan Masalah
Pembatasan fokus pada penelitian ini dibatasi pada:
a. Cara pembelajaran IPS membuat anak Aktif dengan menggunakan
Strategi Numbered Head Together (NHT)
b. Hasil yang dilihat dalam penelitian adalah peningkatan hasil belajar
siswa yang dilihat dari aspek kognitif.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut, maka
dibuat perumusan masalah dibawah ini :
“Apakah terdapat pengaruh penggunaan Strategi Numbered Head
Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa kelas III MI Mathlaul‟Huda
?”
D. Tujuan dan Manfaat penelitian
1. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan peneliti yang
diharapkan dari penelitian ini Untuk mengetahui :
a. Siswa menjadi terbiasa untuk mengembangkan kemampuan daya pikir
dan
b.
kreativitasnya melalui metode NHT.
Sebagai metode alternatif yang dapat digunakan guru untuk
menjelaskan konsep-konsep yang sulit dimengerti.
c.
Dapat memberikan tambahan pengetahuan pada tingkat teoritis
kepada pembaca dan guru.
5
2. Manfaaat penelitian :
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Adapun manfaat yang diharapkan adalah:
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan pada tingkatan teoritis kepada pembaca dan guru siswa
dengan penerapan pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT).
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata dalam
hal meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Mathlaul‟huda
melalui penerapan pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT). Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi siswa, guru dan sekolah.
a. Bagi siswa :
a. Meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Memudahkan siswa untuk
memahami konsep pelajaran.
b. Bagi guru
Sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi guru dalam
memilih penerapan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
c. Bagi sekolah
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran
dalam rangka perbaikan pembelajaran pada siswa kelas III MIS
Mathlaul Huda Bogor.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Belajar dan Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Setiap manusia di dalam kehidupanya pasti belajar, baik itu secara
formal atau informal. James O. Wittaker mengungkapkan belajar
sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui
latihan atau pengalaman.
Thursan
Hakim
dalam
bukunya
Belajar
secara
Efektif,
mengartikan bahwa bekajar adalah suatu proses perubahan didalam
kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakan dalam bentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan
kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan,
daya pikir, dan lain-lain kemampuanya.
Hilgar dan Bower dalam bukunya Theoris of Learning
mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah
laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh
pengalamanya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana merubahan
tingkah laku dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon
pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang. 1
Dr. Salameto juga merumuskan pengertian tentang belajar,
menurutnya belajar adalah suatau proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkunganya.2 Dari beberapa pendapat para akhli
1
2
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2003), h. 84
Slameto, Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya,(PT Rineka Cipta,2003)Cet.
4. h.2
6
7
tentang pengertian belajar, adalah suatu kegitan yang melibatkan dua
unsur yaitu jiwa.
Briggs yang dikutip oleh Muhibbin Syah, mendefinisikan belajar
dalam tiga rumusan, sebagai berikut: secara kuantitatif belajar berarti
kegiatan pengisian atau pengembangan kemamupuan kognitif dengan
fakta sebanyak-banyaknya. Secara intusional belajar adalah proses
validasi atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-materi
yang telah dipelajari. Adapun secara kualitatif belajar adalah proses
memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara
menafsirkan dunia dunia disekeliling siswa.3
Belajar merupakan proses dasar dari pada perkembangan hidup
manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan
kualitatif individu yang relative mencapai tingkah lakunya berkembang.
Semua aktivitas dan prestasi Hidup manusia tidak lain adalah hasil
belajar. Belajar itu bukan sekedar pengalaman. Belajar adalah suatu
proses, bukan suatu hasil. Oleh karena itu belajar berlangsung secara
aktif dan integrative dengan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai
suatu tujuan.
Oleh karena itu, seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan
diakhiri dari aktivitasnya itu telah memperoleh perubahan perubahan
dalam dirinya dengan memiki pengalaman baru maka individu telah
dikatakan belajar. Perubahan yang terjadi akibat belajar adalah perubahan
yang bersentuhan dengan aspek kejiwaan dan mempengaruhi tingkah
laku. Belajar juga dapat diartikan sebagai aktivitas pengembangan diri
melalui pengalaman, dan proses belajar telah terjadi di dalam diri anak
setelahterjadi perubahan. Perubahan dalam diri anak yang dikatakan
sebagai hasil proses belajar. Jika perubahan tersebut diperoleh dari
3
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005), cet. XI, h. 91-91
8
pengalaman sebagai hasil interaksi dengan lingkungan, jadi pengalaman
ditandai oleh dua factor yaitu pengalaman dan perubahan.
Selain itu, belajar atau Learning adalah perubahan yang secara
relative berlangsung lama pada prilaku yang diperoleh dari pengalamanpengalaman. Belajar merupakan salah satu bentuk prilaku yang amat
penting bagi kelangsungan hidup manusia. Belajar membantu manusia
menyesuaikan diri (adaptasi) dengan lingkungan. Dengan adanya proses
inilah manusia bertahan hidup (Survaive).
Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar
pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi dalam diri seseorang
setelah melakukan aktivitas tertentu. 4Akhirnya dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkunganya yang menyangkut kognitif, afektif dan
psikomotorik yaitu:
1) Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar inteklektual yang
terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan Evaluasi
2) Ranah Efektif berkenaan dengan sikap
3) Ranah Psikomotor berkenaan dangan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa
merupakan perubahan-perubahan
yang
berhubungan dengan pengetahuan /Kognitif, keterampilan/Psikomotorik,
dan nilai sikap/ afektif sebagai akibat interaksi aktif dengan lingkungan.5
4
Pupuh Paturrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT Refika
Aditama, cet.3, 2009), h. 6
5
Andi Irawan, Peningkatan aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode NHT,
(Jakarta: Skripsi, 2012), h. 9
9
Hasil belajar dapat dilihat dari tingkah laku siswa dari aspek kognitif,
psikomotorikm dan afektif setelah mereka memperoleh pengalaman
belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajar.6
Perubahan Kognitif siswa merupakan suatu perubahan yang
menyangkut tujuan yang berhubungan dengan ingatan, pengetahuan, dan
kemampuan intelektual.
3. Faktor-faktor yang memepengaruhi hasil belajar
Telah diuraikan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa
raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkunganya yang
menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.
Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang
telah dilakukan oleh individu. Proses itu adalah hasil yang telah dicapai
dari proses belajar. Mengemukakan berbagai faktor yang mempengaruhi
proses dan hasil belajar diantarnya faktor Internal dan faktor Ekternal
akan dijelaskan dibawah ini:7
1. Faktor Interen siswa meliputi:
Di dalam membicarakan faktor interen ini, akan di bahasa
menjadi tiga faktor, yaitu: Faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan
faktor Fisiologis. 8
a. Faktor Jasmaniah
Faktor kesehatan dan cacat tubuh, Proses belajar akan
terganggu jika kesehatan seseorang terganggu. Keadaaan cacat juga
mempengaruhi belajar.9
6
Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2001), h. 83
7
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2008), h. 180-204
8
Slameto, Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya,(PT Rineka Cipta,2003)Cet.
4. h 54
10
b. Kondisi Fisiologis
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh
terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan
segar jasmaninya akan beralinan belajarnya dari orang yang dalam
keadaan kelelahan. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata
kemauan belajarnya dibawah anak-anak yang tidak kekurangan
gizi; mereka lekas lelah, mudah mengamuk dan sukar menerima
pelajaran.
c. Kondisi Psikologis
1) Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan
pada sutu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan anatara
diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin kuat atau dekat
hubungan tersebut, semakin besar minat. Minat belajar yang
tinggi cenderung menghsilkan prestasi yang bagus, sebaliknya
minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi rendah bagi
peserta didik.
2) Kecerdasan
Intelegensi merupakan suatu kemampuan dasar yang
bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang
mengandung berbagai komponen. Taraf intelegensi sangat pesat
pada masa umur balita dan mulai menetap pada akhir masa
remaja. Karena intelegensi diakui ikut menentukan keberhasilan
belajar seseorang tersebut memiliki intelegensi yang baik
umumnya mudah belajar dan hasilnya pun cenderung baik.
9
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya ,,, h. 55
11
3) Bakat
Bakat merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan
atau latihan. Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai
prestasi dalam bidang tertentu, akan tetapi diperlukan latihan,
pengetahuan, pengalamaan, dan dorongan atau motivasi agar
bakat itu terwujud.
4) Motivasi
Motivasi berpangkat dari kata “motif” yang dapat diartikan
sebagai daya penggerak yang ada didalam diri seseorang untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu
tujuan.10
5) Kemampuan Kognitif
Dalam duni pendidikan ada tigs tujuan yang dikenal
diantaranya adalah; ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Ranah kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut
kepada anak didik untuk dikuasai. Karena penguasaan pada
tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan.
2. Faktor Ekternal siswa meliputi:
a. Lingkungan
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik.
Dalam lingkunganah anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata
rantai kehidupan yang disebut ekosistem yang merupakan tempat
tingal anak didik, hidup dan berusaha di dalamnya.
b. Kurikulum
Kurikulum adalah a plan for Learning yang merupakan unsur
substansial dalam pendidikan. Tanpa kurikulum kegiatan belajar
mengajar tidak dapat berlangsung, sebab materi apa yang akan guru
10
Pupuh Paturrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT
Refika Aditama, cet.3, 2009),h. 19
12
sampaikan dalam suatu pertemuan kelas yang diprogramkan
sebelumnya. Jadi kurikulum diakui dapat mempengaruhi proses
dan hasil belajar anak didik di sekolah.
c. Program
Program pendidikan di susun untuk dijalankan demi
kemajuan pendidikan. Keberhasilan pendidikan sekolah tergantung
dari baik tidaknya program pendidikan yang dirancang. Program
pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah yang tersedia, baik
tenaga, finensial, dan sarana prasarana.
d. Sarana dan fasilitas
Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Suatu
sekolah yang kekurangan ruang kelas, sementara jumlah peserta
didik dalam jumlah yang banyak melebihi daya tamping ruang
kelas,
akan
dapat
menemukan
banyak
masalah
ketika
berlangsungnya proses pembelajaran.
e. Guru
Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah
ilmu pengetahuan kepada peserta didik di sekolah. Guru
merupakan unsure manusiawi dalam pendidikan. Kehadiran guru
mutlak diperlukan di dalamnya. Kalau hanya ada peseta didik tanpa
adanya seorang guru, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar
mengajar di sekolah.
4. Pengukuran Hasil Belajar
Salah satu indikator pendidikan berkualitas adalah perolehan nilai
hasil belajar siswa. Nilai hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan
apabila pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien dengan
ditunjang oleh tersedianya sarana dan prasarana pendukung serta
kecakapan guru dalam kelas dan pengusaan materi yang cukup memadai.
13
Dalam system pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan,
baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional menggunakan
klasifikasi hasil belajar dari Bloom yang secara garis besar memabaginya
menjadi 3 ranah, yakni:
1. Ranah kognitif, pembelajaran kognitif tentang belajar memusatkan
pada proses perolehan konsep-konsep, sifat dari konsep-konsep, dan
bagaimana konsep-konsep itu disajikan dalam struktur kognitif.
Menurut Benjamin Bloom ada enam tingkatan dalam pembelajaran
dimulai dari tingkat paling bawah yaitu: Knowledge, comperehension,
analysis, Synthesis, dan Evaluation.11 Ranah kognitif berkenaan
dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni:
a) Pengetahuan/ingatan (knowledge), aspek ini mengacu pada
kemampuan mengenal dan mengingat materi yang sudah pelajari
dari yang sederhana sampai hal yang sukar.
b) Pemahaman (comperehension), aspek pemahaman ini mengacu
pada kemampauan untuk mengerti dan memahami sesuatu setelah
hal tersebut diketahui atau diingat, serta memaknai arti dari bahan
maupun materi yang dipelajari.
c) Penerapan/aplikasi
(application)
aspek
ini
mengacu
pada
kemampuan dalam menerapkan pengetahuan atau menggunakan
ide-ide umum, metode-metode, prinsif-prinsif, dan sebagainya
dalam memecahkan persoalan tertentu.
d) Analisis
(analysis)
aspek
ini
mengacu
pada
kemampuan
mengakasji sesuatu bahan atau keadaan kedalam komponenkomponen yang lebih spesifik, serta mampu memahami hubungan
diantara bagian-bagian yang satu dengan yang lainya.
11
Anonim, Taxonomy of Learning and Benjamin Bloom, Levels of Learning,
th
(http://www.taxonomybloom.bloom) November, 17 2007, h. 1
14
e) Sintesis (Synthesis) aspek ini mengacu kepada kemampuan
memadukan berbagai konsep atau komponen sehingga membentuk
suatu pola struktur yang baru.
f) Evaluasi (Evaluation), aspek ini mengacu kepada kemampauan
memberikan pertimbangan atau penilaian terhadap gjala atau
prisriwaberdasarkan norma-norma dengan kriteria tertentu.
2. Ranah yang kedua adalah ranah afektif, ranah afektif berkenaan
dengan sikap dan nilai.
a) Reciving/attending, yakni semaam kesepkatan dalam menerima
arangsangan (stimulasi) dari luar yang dating dari siswa dalam
bentuk masalah, situasi gelaja, dll. Dalam tipe ini termasuk
kesadaran, keinginan untuk menerima situasi, control dan sleksi
gelaja atau rangsangan dari luar.
b) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh
sesorang terhadap stimulus yang dating dari luar. Hal ini mencakup
ketepatan reaksi, kepuasan dalam menjawab dari luar yang dating
dari dirinya.
c) Valuing (penilaian), bekenaan dengan nilai dan kepercayaan
terhadapa gelaja atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk
didalamnya kesediana menerima nilai, latar belakang, atau
pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai
tersebut.
d) Organisasi, yakni pengmbangan dari nilai kedalam suatu system
organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lainya,
pemantapan dan pioritas nilai yang telah dimilikinya.
15
e) Karakteristik nilai atau intrnalisasi nilai yakni keterpaduan system
yang telah dimiliki sesorang, yang mempengaruhi pola kepribadian
dan tingkah lakunya.12
3. Ranah yang ke tiga adalah ranah Psikomotorik, yaitu ranah yang
tampak dalam bentuk keterampilan (Skill) dan kemampuan bertindak
individu.
a) Gerak reflek (keterampilan pada gerak yang tidak sadar)
b) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar
c) Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan
visual, membedakan auditif, motoris, dan lain-lainya
d) Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan
ketepatan
e) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai
kepada keterampilan yang kompleks
f) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non decursive
seperti gerakan ekpresif dan interfretatif.13
B. Pembelajaran Kooperatif
1. Pembelajaran Kooperatif
Banyak model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam
kelas untuk mempermudah proses belajar siswa. Di antara model
pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengajar di kelas adalah
pembelajaran kooperatif.
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Ong Eng Tek dalam Suwangsih dan Tiurlina menjelaskan bahwa
Kooperatif adalah mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan saling
membantu satu sama lain. Sedangkan pembelajaran kooperatif artinya
belajar bersama-sama, saling memebantu satu sama lain dalam belajar dan
12
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2009),Cet-14, h, 29-30
13
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar ,,, h, 30-31
16
memastikan setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas
yang telah ditentukan sebelumnya.14
Lebih lanjut Sanjaya menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif
adalah
model
pembelajaran
dengan
menggunakan
sistem
pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang
mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras yang
berbeda (heterogen).15
Riyanto menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik
(Academic Skill), sekaligus ketrampilan sosial (social skill) termasuk
interpersonal skill.16
Senada dengan pendapat itu, menurut Maifalinda, belajar
kooperatif adalah model belajar yang dapat meningkatkan pemahaman
siswa terhadap konsep dan juga dapat meningkatkan kepekaan dan empati
di antara siswa.17
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran
kooperatif
adalah
model
yang
digunakan
untuk
mewujudkan kegiatan belajar yang berpusat pada siswa terutama
untuk
mengatasi
permasalahan
yang
ditemukan
guru
dalam
mengaktifkan siswa dengan cara membelajarkan kecakapan akademik
sekaligus ketrampilan sosial yang menggunakan pengelompokan kecil
yang bersifat heterogen untuk mencapai tujuan yaitu mencapai ketuntasan
belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar serta dapat meningkatkan
kepekaan sosial dan empati di antara siswa.
b. Prinsip Pembelajaran Kooperatif
Ada yang membedakan model pembelajaran kooperatif dengan
14
Erna Suwangsih dan Tiurlina, op. cit., hal. 160
Wina Sanjaya, Perencanaan Dan Desain System Pembelajaran, (Jakarta : kencana,
2008), hal. 194
16
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: kencana, 2009), hal. 271
17
Maifalinda Fatra, Pendekatan Konstruktivisme Dalam Pembelajaran Matematika,
(Jakarta : Jurnal Madrasah Developmente Center, 2006), hal. 60
15
17
model pembelajaran yang lainya. Perbedaan itu dapat dilihat dari
prinsipnya. Prinsip yang mendasari pembelajaran kooperatif
menurut
Roger dan David Johnson yang sebagaimana dikutip Anita Lie yaitu18:
1) Saling ketergantungan positif
2) Tanggung jawab perseorangan
3) Tatap muka
4) Komunikasi antar anggota
5) Evaluasi proses kelompok
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Trianto bahwa prinsip
pembelajaran kooperati adalah sebagai berikut:
1) Positive independence artinya adanya saling ketergantungan
positif yaitu anggota kelompok menyadari pentingnya
kerjasama dalam pencampaian tujuan
2) Face to face interaction artinya antar anggota berinteraksi
dengan saling berhadapan.
3) Individual accountability artinya setiap anggota kelompok
harus belajar dan aktif memberikan kontrbusi untuk mencapai
keberhasilan kelompok.
4) Use of collaborative/social skill artinya harus menggunakan
ketrampilan bekerja sama dan bersosialisasi. Agar siswa
mampu berkolaborasi perlu adanya bimbingan guru.
5) Group processing, artinya siswa perlu menilai bagaimana
mereka bekerja secara efektif.19
Jadi
dalam
menggunakan
pembelajaran
kooperatif
harus
menerapkan lima prinsip tersebut agar mencapai hasil yang maksimal
dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif.
c. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif berbeda dengan model
pembelajaran yang lain. Dalam menjalankanya harus sistematis dan saling
terkait. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif menurut Ibrahim
18
Anita Lie, Cooperatif Learning Mempraktekan Cooperatif Learning di Ruang-Ruang
Kelas , (Jakarta: Grasindo, 2002). hal. 30
19
Yatim Riyanto, op.cit., hal. 270
18
sebagaimana dikutip oleh Trianto dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut20:
Tabel 2.1
Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase
Tingkah laku guru
Guru
Fase-1
menyampaikan
tujuan pelajaran
Menyampaikan
dan memotivasi siswa
yang
ingin
semua
dicapai
tujuan
pada
pelajaran tersebut dan memotivasi siswa
belajar.
Fase-2
Guru menyampaikan informasi kepada
Menyajikan informasi
siswa dengan jalan demonstrasi atau
lewat bahan bacaan
Fase-3
Guru
Mengorganisasikansiswa
bagaimana
ke
dalam
menjalaskan
kepada
caranya
siswa
membentuk
kelompok kelompok belajar dan membantu setiap
kelompok agar melakukan transisi secara
kooperatif
efesien
Guru membimbing kelompok-kelompok
Fase-4
Membimbing
kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan
bekerja dan belajar
tugas mereka
Fase-5
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
Evaluasi
materi yang telah dipelajari atau masingmasing
kelompok
mempresentasikan
hasil kerjanya
Fase-6
Guru
mencari
cara-cara
untuk
Memberikan penghargaan menghargai baik upaya maupun hasil
belajar individu dan kelompok
20
Trianto, op. cit., hal. 48-49
19
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together
(NHT)
Dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT ini akan memudahkan
siswa menerima materi pelajaran akibat berpikir bersama (head together ).
Siswa akan memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna serta dapat
meningkatkan prestasi belajarnya. Pada pembelajaran kooperatif tipe NHT
aktivitas belajar lebih banyak berpusat pada siswa, dalam proses diskusi
dan kerja kelompok guru hanya berfungsi sebagai fasilitator dan interaksi
antara siswa dengan guru maupun antar siswa membuat proses berpikir
siswa lebih optimal dan siswa mengkontruksi ilmu yang dipelajarinya
menjadi
pengetahuan
yang
akan bermakna dan tersimpan dalam
ingatannya.
Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berpikir
bersama merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur
kelas tradisional. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dengan melibatkan
lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu
pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran
tersebut. 21
Senada dengan itu, Kunandar mengatakan bahwa NHT adalah
suatu pendekatan yang dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak
siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan
mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut sebagai
pengganti pertanyaan langsung kepada seluruh kelas.22
Dengan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk
meningkatkan penguasaan akademik.
21
22
Trianto, ibid., hal.62
Kunandar, Guru Professional, (Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2007), hal. 368
20
Dalam penerapanya, NHT memiliki langkah-langkah yang harus
dilakukan seorang guru agar kegiatan pembelajaran menjadi efektif.
Langkah-langkah pembelajaran NHT sebagai berikut:
a. Langkah 1: Penomoran (Numbering), yaitu guru membagi para siswa
menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang siswa.
Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama
kelompok yang berbeda.
b. Langkah 2: Pengajuan Pertanyaan (Questioning), yaitu guru
mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa. Pertanyaan dapat
bervariasi dari yang bersifat spesifik hingga yang besifat umum.
c. Langkah 3: Berpikir Bersama (Head Together). Dalam kerja
kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan
meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut.
d. Langkah 4: Pemberian Jawaban (Answering). Dalam tahap ini, guru
menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan
nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban
kepada siswa di kelas.23
2. Metode Pembelajaran Konvensional
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode secara harfiah berarti “cara”. dalam pemakaian yang
umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai
untuk mencapai tujuan tertentu.24 Metode juga dapat diartikan sebagai cara
yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Metode merupakan fasilitas untuk menghantarkan bahan
pelajaran dalam upaya mencapai tujuan. Oleh karena itu bahan pelajaran
yang disampaikan tanpa memperhatikan pemakaian metode justru akan
mempersulit guru dalam mencapai tujuan pengajaran.
Pengalaman membuktikan bahwa kegagalan pengajaran salah
satunya disebabkan oleh pemilihan metode yang kurang tepat. Kelas yang
kurang bergairah dan kondisi anak yang kurang kreatif dikarenakan
penentuan metode yang kurang sesuai dengan tujuan pengajaran. Oleh
23
Ibid., hal. 368-369
Pupuh Pathurrohman dan M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui
Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islam, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009), h.55.
24
21
karena itu, dapat dipahami bahwa metode adalah suatu cara yang memiliki
nilai strategis dalam kegiatan belajar mengajar.25
b. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran
1) Metode ceramah
Metode
ceramah
adalah
metode
mengajar
yang
menyamaikan materi pelajaran dengan cara lisan. Metode ini
adalah metode yang paling banyak digunakan, tetapi dalam
pembelajaran
IPS
dianggap
kurang efektif
karena
dalam
pembelajaran IPS tidak hanya menekankan pada aspek produk tapi
juga pada aspek proses. Pembelajaran dengan metode ceramah,
bersifat teacher center, karena hampir seluruh Informasi tentang
bahan ajar berasal dari penjelasan guru. Sementara siswa
cenderung bersifat pasif. Namun, sebenarnya metode ini tetap bisa
efektif digunakan jika memang seorang guru bisa menggunakannya
dalam sitasi dan kondisi yang tepat.
2) Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode mengajar dengan cara
bertukar pendapat antara siswa satu dengan siswa lainnya tentang
materi yang dipelajari. Diskusi antar siswa ini bisa dilakukan
perorangan atau kelompok. Pembelajaran dengan metode diskusi
akan hidup, apabila siswa sebelumnya telah mempelajari materi
yang akan dibahas.
3) Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang
menyajikan bahan ajar dengan cara tanya jawab dengan
memposisikan guru sebagai penanya dan siswa yang menjawab.
Pertanyaan merupakan alat intelektual yang sering digunakan
untuk menimbulkan prilaku keingintahuan siswanya, sehingga
dapat
25
Ibid., h. 59.
digunakan
untuk
memperoleh
tujuan
kognitif
atau
22
memperoleh tujuan kognitif atau memperoleh keterampilanketerampilan berpikir tertentu.
4) Metode Resitasi
Metode Resitasi adalah metode mengajar dengan cara
memberikan sejumlah tugas terstruktur pada siswa untuk di
kerjakan diluar jam pelajaran sekolah. Dalam prakteknya, siswa
dapat mengerjakan tugas tersebut di perpustakaan, laboratorium
dan tempat-tempat belajar lainnya sesuai dengan tugas yang
diberikan. Perbedaan metode resitasi dengan pekerjaan rumah
adalah terletak pada perencanaan dan sistem penilaiannya. Tugas
pada metode resitasi sudah direncanakan sebelumnya, sehingga
terstruktur dan cara penilaiannya pun sudah ditentukan.
5) Metode Karyawisata
Metode Karyawisata adalah metode mengajar dengan cara
melakukan kunjungan ketempat-tempat yang dianggap relevan
dengan materi yang diajarkan
6) Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
mendemokan atau memperlihatkan suatu proses. Metode ini,
biasanya cocok digunakan untuk pembentukkan suatu konsep atau
proses suatu percobaan dalam suatu materi yang diajarkan.
Dalam memilih metode mengajar perlu diperhatikan hal-hal
berikut: 26
1) Metode mengajar yang digunakan harus dapat membangkitkan motif,
minat, atau gairah belajar siswa.
26
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 96.
23
2) Metode mengajar yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan
keigatan kepribadian siswa.
3) Metode mengajar yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan
bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.
4) Metode mengajar yang digunakan harus dapat merangsang keinginan
siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi.
5) Metode mengajar yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam
teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha
pribadi.
6) Metode mengajar yang digunakan harus dapat meniadakan penyajian
yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau
situasi yang nyata yang bertujuan.
7) Metode mengajar yang digunakan harus dapat menanamkan dan
mengembangkan nilai-niai dan sikap-sikap utama yang diharapkan
dalam cara kebiasaan bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran
adalah
suatu
cara
yang
digunakan
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran dengan memperhatikan berbagai aspek yang akan
dikembangkan misalnya minat, motivasi, kreativitas, nilai-nilai dan
lain sebagainya yang menjadi tujuan pembelajaran.
C. Pengertian IPS
1. Pengertian IPS
“Sesuai dengan yang tertera didalam UU Sisdiknas No.20/2003
Bab X pasal 37 bahwa Kurikulum dasar pendidikan dan menengah
pendidikan memuat salah satunya Ilmu Pengetahuan Sosial”.28 “Ilmu
Pengetahuan sosial adalah bidang studi yang merupakan panduan dari
sejumlah mata pelajaran sosial. mata pelajaran sosial yaitu geografi,
sejarah, ekonomi, sosiologi dan koperasi”.29“Ilmu Pengetahuan Sosial
28
29
UU Sisdiknas No.20/2003, …………………., h.25.
Muhammad Sadeli, Materi Pokok Konsep Dasar IPS, (Jakarta: UT, 1995), h.1.20
24
(IPS) bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berfikir, sikap dan
nilai peserta didik sebagai individu maupun sebagai sosial budaya”.30
“Ilmu pengetahuan IPS diartikan sebagai suatu studi masalahmasalah sosial yang dipilih dan dikembangkan dengan menggunakan
pendekatan interdisipliner dan bertujuan agar masalah-masalah sosial itu
dapat dIPShami siswa”.31
Ilmu Pengetahuan sosial merupakan pengajaran yang selalu
berkenaan dengan kehidupan nyata dimasyarakat, yakni kegiatan usaha
yang dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya, mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi, dan untuk memajukan kehidupannya.
Dengan kata lain, pengetahuan sosial merupakan usaha mempelajari,
menelaah, dan mengkaji kehidupan sosial manusia dimuka bumi.32
Tujuan IPS tersebut mempengaruhi hasil belajar siswa, semakin
baik maka semakin berprestasi. Tujuan ini juga tentu tidak secara langsung
tercipta tanpa campur tangan seorang guru dalam membentuk karakter
tersebut. Guru sangat berpengaruh dalam hal ini mengembangkan
kemampuan berfikir siswa, sikap dan nilai diri siswa. Maka guru dituntut
untuk dapat mengetahui perkembangan siswanya, sejauh mana hasil
belajar tersebut dapat terlihat dalam kehidupan sehari-hari siswa.
2. Tujuan IPS
Tujuan pengajaran IPS ada 3 tujuan utamanya yaitu (a)
mempersiapkan anak didik menjadi warga Negara yang baik, (b) mengajar
anak didik berkemampuan berpikir dan (c) agar anak dapat melanjutkan
30
Syafruddin Nurdin, Quantum Teaching:Model Pembelajaran yang Memperhatikan
Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (Ciputat: Ciputat Press, 2005),h.
31
Udin S.Winataputra, et.al., Ilmu Sosial (,Jakarta: UT, 2002), hal.128 cet.I
32
Pusat Perbukuan DEPDIKNAS, Standar Penilaian Buku Pelajaran Pengetahuan
Sosial SD-SMP, Jakarta, 2003, 29 januari 2008 http://www.depdiknas.go.id/
25
kebudayaan bangsanya. Titik berat studi sosial adalah perkembangan
individu yang dapat memahami lingkungan sosialnya, serta manusia
dengan kegiatan intraksi antar mereka, dan anak didik diinginkan agar
dapat menjadi anggota yang produktif dan dapat memberikan andilnya
dalam masayarakat. Dalam Departemen of Instructions Fairfax Country
Schools Virginia, mengemukakan bahwa program studi sosial hendaknya
menyajikan kesempatan yang banyak setra beraneka ragam untuk
membentuk warga Negara yang efektif, termasuk kesadaran bahwa hak
selalu disertai oleh kewajiban.
Tujuan pengajaran IPS di Indonesia, bertujuan seperti tersebut di
atas yang merupakan tujuan yang bersifat universal yang dapat berlaku
bagi anak didik di negara manapun di dunia ini. Selain tujuan yang umum
itu, maka pada setiap Negara mempunyai tujuan khusus yang khas,
berdasarkan filsafat, sejarah, watak, dan keadaan geografis yang berbedabeda. IPS di Indonesia merupakan wahana pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Yang harus dimiliki oleh anak didik yaitu: (a) Taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, (b) cerdas dan terampil, (c) berbudi pekerti yang
luhur, (d) memiliki keperibadian yang kuat, dan (e) memiliki semangat
kebangsaan dan cinta tanah air yang tebal. Bagi bangsa Indonesia,
karakteristik warganegara yang baik tentu saja harus mengacu kepada
dasar Negara yaitu Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Secara khusus tujuan pengajaran IPS di sekolah dapat dikelompokkan
menjadi empat komponen seperti berikut:
a. Memberikan kepada siswa pengetahuan tentang pengalaman manusia
dalam kehidupan bermasyarakat pada masa lalu, sekarang dan masa
datang.
b. Menolong siswa untuk mengembangkan keterampilan (skill) untuk
mencari dan mengolah informasi.
26
c. Menolong siswa untuk mengembangkan nilai/sikap (values) demokrasi
dalam kehidupan bermasyarakat.
d. Menyediakan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
mengambil
bagian/berperan serta dalam kehidupan sosial.
Keempat tujuan tersebut tidak terpisahkan atau berdiri sendiri, melainkan
merupakan kesatuan dan saling berhubungan. Keempat tujuan tersebut
sesuai dengan perkembangan pendidikan IPS sampai pada saat sekarang.
3. Ruang Lingkup IPS
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut :27
a. Manusia, Tempat, dan Lingkungan
b. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
c. Sistem Sosial dan Budaya
d. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
4. Pembelajaran IPS
Adapun pembelajaran IPS itu mencakup beberapa hal seperti dibawah ini:
a. Perwujudan dari satu pendekatan Interdisipliner dari pelajaran Ilmuilmu Sosial.
b. Integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial seperti: Sejarah, Geografi,
Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Ilmu Politik dan Psykologi sosial.
c. Menampilkan permasalahan sehari-hari masyarakat sekeliling.
d. IPS bukan Ilmu Sosial walaupun bidang perhatiannya sama yaitu
hubungan timbal balik antara manusia (human relation ship).
e. IPS hanya terdapat pada program pengajaran di sekolah.
f. IPS merupakan penyederhanaan Ilmu sosial untuk pengajaran
27
Nadir dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1, Taman Amanah Pustaka: Surabaya
27
5. Materi Pembelajaran
a. Sejarah Uang
Sebelum ada uang jika mengnginkan sesuatu, dilakukan melalui
tukar menukar. Cara seperti ini dilakukan oleh orang pada zaman dahulu.
Tukar menukar barang ini dinamakan barter.
Pada masa sekarang, orang tidak lagi melakukan barter. Untuk
memperoleh barang yang diinginkan dilakukan dengan membayar. Alat
pembayaran yang digunakan adalah uang. Tukar menukar barang dengan
menggunakan alat pembayaran yang sah dinamakan jual beli. Di
Indonesia, Rupiah merupakan alat pembayaran yang sah. Uang rupiah
dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
b. Berbagai Jenis Uang
a) Uang Kartal
Zaman dahulu uang terbuat dari kulit hewan, tembaga, perak, dan
emas. Sekarang uang terbuat dari kertas. Kita sekarang mengenal uang
logam dan kertas. Uang logam dan uang kertas dapat kita gunakan
untuk berbelanja.
Uang kartal adalah uang yang berbentuk logam dan kertas. Jadi
uang kartal ini uang yang biasa kita gunakan dalam kehidupan seharihari.28
b) Uang Giral
Perusahaan besar dalam membeli barang tidak menggunakan uang
tunai. Mereka membayar melalui giro di Bank. Perusahaan besar
melakukan jual beli dalam jumlah besar sehingga tidak menggunai
uang tunai, bisa ratusan juta rupiah atau miliyaran. Untuk menghemat
waktu maka pembayaran dilakukan mengguanakan uang giral.
28
Muhammad nur’syaban, Ilmu Pengetahuan Sosial 3, Cv. Arya Duta: Depok h.62
28
c. Kegunaan Uang
Uang berguna sebagai alat pembayaran yang sah. Kalau kita
menginginkan barang atau layanan harus menggunakan uang.
Uang juga dapat dimanfaatkan untuk ditabung. Manfaat dari menabung
yaitu jika lama-lama menjadi bertambah banyak. Jika sewaktu-waktu
memerlukan uang, kita tinggal mengambil saja.
C. Penelitian Yang Relevan
Hasil-hasil penelitian yang terkait dengan penggunaan metode Numbered
Head Together (NHT) terhadap hasil belajar diantaranya:
1. Andi Irawan dengan judul “Penerapan metode Numbered Head Together untuk
meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep benda dan sifatnya pada siswa
kelas IV SD”. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa setelah diterapkan
metode Numbered Head Together pada mata pelajaran IPA konsep benda dan
sifatnya menunjukkan adanya peningkatan kerja ilmiah siswa.29
2. Anis Masriyah dengan judul “Penerapan metode Numbered Head Together
untuk meningkatkan kemampuan sains permulaan pada anak didik kelompok A
TK Negeri Pembina Kota Blitar”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan kemampuan sains permulaan. Pembelajaran dari berpusat
pada guru menjadi berpusat pada anak. perubahan penilaian ke arah yang
komprehensif yang tidak hanya dengan hasil kerja anak, tetapi juga terhadap
pengembangan situasi pembelajaran ke arah yang lebih kondusif.30
3. Habibah dengan judul “pengaruh metode Numbered Head Together terhadap
kemampuan berpikir kratif siswa dalam pembelajaran fisika bernuansa nilai
pada konsep cahaya”. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada perbedaan
yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajar dengan
metode Numbered Head Together dengan siswa yang diajar secara
29
Nurul Ulum, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Pada Konsep Benda dan Sifatnya Pada Siswa Kelas IV SD, 2012, (http://library.um.ac.id).
30
Anis Masriyah, Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan kemampuan sains
permulaan pada anak didik kelompok A TK Negeri Pembina kota Blitar , 2012,
(http://library.um.ac.id).
29
konvensional. Hal ini berarti bahwa adanya peningkatan kemampuan berpikir
kreatif siswa yang diajar dengan menggunakan metode Numbered Head
Together sebagai salah satu metode dalam belajar.31
D. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kerangka teori dan alur berpikir yang telah dikemukakan,
maka hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh metode NHT terhadap
hasil belajar IPS siswa.
31
Habibah, “Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa
dalam Pembelajaran Fisika Bernuansa Nilai pada Konsep Cahaya”, Skripsi pada gelar Sarjana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah, 2009),
h. 64, tidak dipublikasikan.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Mathlaul’Huda Bogor
pada kelas III Semeter Genap, 4 x pertemuan tahun pelajaran 2013/ 2014.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Number Head
Together, karena kelompok uji coba (eksperimen) dan kelompok pembanding
(kontrol) tidak dipilih secara acak. Kedua kelompok sudah ada sebelumnya, dan
tidak ada pengubahan perlakuan. Metode ini dipilih karena tujuan utama
penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari suatu
perlakuan (treatment).
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan yaitu Non-Randomize Control Group
Pretest and Posttest Design. Rancangan ini melibatkan dua kelompok, yaitu
kelompok Eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum diberikan perlakuan pada
kedua kelas diberikan pretest. Selanjutnya kelompok Eksperimen diberikan
perlakuan dengan pembelajaran menggunakan metode NHT, sedangkan kelompok
kontrol diberi perlakuan dengan pembelajaran konvensional. Setelah perlakuan,
kedua kelas diberikan posttest. Untuk lebih jelasnya desain penelitian dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelas
Pretest
Perlakuan
Posttest
A
T1
X
T2
B
T1
Y
T2
Keterangan:
A : kelas eksperimen
B : kelas kontrol
29
30
T1 : pemberian pretest
T2 : pemberian posttest
X : penerapan metode eksperimen
Y : pembelajaran konvensional
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.1 Populasi dalam penelitian
ini
adalah
seluruh
siswa-siswi
kelas
III
Madrasah
Ibtidaiyah
Mathlaul’Huda tahun pelajaran 2013/ 2014 yang berjumlah 2 kelas,
dimana 1 kelas terdiri dari 45 siswa.
2. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi.2 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2
kelompok, yaitu:
a. Kelompok eksperimen, yaitu kelompok siswa yang mendapat
pembelajaran IPS menggunakan Number Head Toghter. Sampel yang
terpilih sebagai kelompok eksperimen adalah siswa kelas III A yang
berjumlah 45 siswa.
b. Kelompok
kontrol,
yaitu
kelompok
siswa
yang
mendapat
pembelajaran IPS tanpa menggunakan metode eksperimen. Sampel
yang terpilih sebagai kelas kontrol adalah siswa kelas III B yang
berjumlah 45 siswa.
3. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
saturation sampling, yaitu pengambilan sampel dengan mengikut sertakan
semua anggota populasi sebagai sampel penelitian
E. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebasnya adalah Number Head Togther, sedangkan variabel
terikatnya adalah hasil belajar siswa.
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), ed. Revisi V, cet. 12, h. 108
2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2009), cet. 7, h. 118.
31
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah caracara memperoleh data yang dipergunakan untuk penelitian. Dalam penelitian ini
teknik pengumpulan data dengan cara memberikan tes awal yang dilakukan
sebelum pembelajaran (pretest) dan sesudah pembelajaran (posttest) pada kedua
kelas yaitu kelas Number Head Together dan kelas kontrol.
G. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument tes
berupa soal pilihan ganda yang terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu A, B, C, dan
D pada konsep Mengenal Uang. Tes disusun berdasarkan indikator yang
disesuaikan dengan KTSP, skor yang digunakan pada pilihan ganda adalah
bernilai satu (1) untuk jawaban yang benar dan nol (0) untuk jawaban yang salah.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen
penelitian adalah sebagai berikut:
a. Menentukan konsep dan sub konsep berdasarkan KTSP
b. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian
c. Membuat soal berdasarkan instrumen penelitian
d. Instrumen yang telah dibuat kemudian dikonsultasikan ke dosen pembimbing
e. Melakukan uji coba instrumen
H. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas
instrument penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini
uji instrumen dilakukan pada siswa di luar kelas Number Head Together dan kelas
kontrol, yaitu kelas III Madrasah Ibtidaiyah Mathlaul’Huda Tenjo. Setelah
melakukan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah mengolah data hasil uji
coba dengan mencari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.
32
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas tes merupakan ukuran yang menyatakan kesahihan suatu
instrumen sehingga mampu mengukur apa yang hendak diukur. Validitas tes yang
digunakan adalah validitas butir soal dengan cara membandingkan skor siswa
untuk tiap butir soal dengan skor total. Perhitungan validitas butir soal dengan
korelasi point biserial sebagai berikut: 3
√
dimana:
: koefisiensi korelasi biserial
M : realita skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari
validitasnya
M : realita skor total
: standar deviasi dari skor total
: populasi siswa yang menjawab benar
: populasi siswa yang menjawab salah
Jika harga rhitung > rtabel maka butir soal tersebut dinyatakan valid.
Berdasarkan hasil uji validitas pada N = 45 siswa dan α = 5%, dari 40 soal
pilihan ganda yang diujikan terdapat 31 soal valid yakni nomor 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9,
10, 13, 14, 15, 17, 19, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37,
38, dan 39. Untuk lebih jelasnya, hasil uji validitas butir soal instrumen tes hasil
belajar bentuk pilihan ganda dapat dilihat pada lampiran 4.
2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas instrumen adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat evaluasi.
Suatu alat evaluasi atau tes disebut reliabel jika, tes tersebut dapat dipercaya,
konsisten, atau stabil produktif. Teknik yang digunakan untuk menentukan
reliabilitas tes dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus K-R 20
(kuder-Rochardson 20) karena instrumen yang digunakan berupa soal pilihan
3
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2006), h.79
33
ganda, dengan rumus sebagai berikut:4
[
∑
][
]
dimana:
rII : reliabilitas tes secara keseluruhan
: proporsi siswa yang menjawab benar
: proporsi siswa yang menjawab salah
∑pq : jumlah hasil perkalian antara
n : banyaknya item
S : standar deviasi dari tes
∑
dan
∑
dengan,
Dengan kualifikasi koefisien reabilitas adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Interprestasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi
Kriteria Reliabilitas
0,91-1,00
sangat tinggi
0,71-0,90
Tinggi
0,41-0,70
Cukup
0,21-0,40
Rendah
<0,20
sangat rendah
Adapun hasil keseluruhan reliabilitas seluruh butir soal yang sudah
dinyatakan valid sebesar 0,82 dan termasuk kedalam kriteria reliabilitas tinggi.
Untuk lebih jelasnya, perhitungan manual dapat dilihat pada lampiran 8.
3. Tingkat Kesukaran
Suharsimi Arikonto mengatakan, soal yang baik adalah soal yang tidak
terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.5 Menurutnya, hal tersebut perlu
diperhatikan karena soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
berfikir lebih maju, begitu pula sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan membuat
4
5
Ibid., h.100-101
Ibid., h. 207.
34
siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat lagi untuk mencobanya.
Oleh karena itu, soal yang dibuat untuk mengukur tes hasil belajar sebaiknya
adalah soal yang dapat menjangkau semua kemampuan siswa . Untuk mengetahui
tingkat kesukaran soal yang dibuat, sebaiknya pembuat soal harus melakukan
perhitungan
tingkat kesukaran soal. Atas dasar pertimbangan itu, dalam
penelitian ini peneliti melakukan perhitungan tingkat kesukaran soal dengan
menggunakan rumus:6
dimana:
P = indeks tingkat kesukaran
B = jumlah siswa yang menjawab soal benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Interprestasi mengenai tingkat kesukaran yang diperoleh digunakan tabel
klasifikasi dibawah ini:
Tabel 3.3
Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal
Tingkat Kesukaran
Klasifikasi
0.00 - 0.30
0.30 - 0.70
0.70 - 1.00
soal sukar
soal sedang
soal mudah
Berdasarkan hasil pengujian tingkat kesukaran soal, dari 40 soal tes hasil
belajar yang diujikan, sebayak 23 soal atau 58 % soal termasuk dalam kritertia
sedang, dan 47 % atau 17 soal termasuk kedalam kriterta mudah. Untuk lebih
jelasnya, hasil perhitungan tingkat kesukaran tes hasil belajar dapat dilihat pada
lampiran 5.
6
Ibid., h. 208
35
4. Daya Pembeda
Suharsimi
Arikunto
mendefinisikan
daya
pembeda
soal
sebagai
kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan
tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.7 Adapun rumus yang digunakan
untuk mencari daya pembeda soal adalah:8
=
dimana:
D
= daya pembeda
BA = jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA = jumlah peserta kelompok atas
JB
= jumlah peserta kelompok bawah
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
Dengan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut:
Tabel 3.4
Klasifikasi Daya Pembeda
Daya Pembeda
Klasifikasi
0.00 – 0.20
Jelek
0.20 – 0.40
Cukup
0.40 – 0.70
Baik
0.70 – 1.00
Baik sekali
Berdasarkan hasil uji daya pembeda, dari 40 soal tes hasil belajar yang
diujikan, sebanyak 17 soal atau 42 % soal termasuk dalam kriteria jelek, 48% atau
sebanyak 19 soal termasuk dalam kritertia cukup, dan 10 % atau sebanyak 4 soal
termasuk dalam kritertia baik. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan tingkat
kesukaran tes hasil belajar dapat dilihat pada lampiran
Hasil uji coba instrumen tes hasil belajar pilihan ganda terdapat 20 soal
yang sesuai kriteria dari 40 soal. Soal yang sesuai kriteria dapat dilihat pada
lampiran 6.
7
8
Ibid., h. 211
Ibid., h. 213-214
36
I.
Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian, kemudian diolah dan
dianalisis agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan peneliti dan menguji
hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian
prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan homogenitas guna mengetahui
apakah data yang diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai ragam yang
homogen atau tidak. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data
sebagai berikut:
1. Uji Prasyarat Analsis Data
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui normal
tidaknya persebaran data yang akan dianalisis. Teknik uji normalitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi kuadrat (
) dengan rumus
sebagai berikut:
∑(
)
dimana:
fo = frekuensi dari hasil penelitian
fe = frekuensi yang diharapkan
Sementara itu, kriteria tes yang digunakan adalah apabila
hitung
dapat disimpulkan bahwa sampel berdistribusi normal. Sedangkan bila
tabel,
<
tabel,
hitung
>
maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh dari sampel tidak
berdistribusi normal. Langkah-langkah yang harus dilewati untuk melakukan
pengujian normalitas dengan menggunakan teknik chi kuadrat, dapat dilakukan
dalam beberapa tahap, yaitu:9
1) Menentukan skor terbesar dan skor terkecil
2) Menentukan rentangan (R) dengan cara:
R = skor terbesar – skor terkecil
3) Menentukan banyaknya kelas (K) dengan cara:
9
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,
(Bandung: Alfabeta, 2009), cet. 6, h. 121-124
37
K = 1 + 3,3 log n
4) Menentukan panjang kelas (i) dengan cara:
5) Menentukan proporsi.
6) Membuat distribusi frekuensi dalam bentuk tabel.
Tabel 3.5
Tabel Bantu Perhitungan Distribusi Frekuensi
No.
Interval
P
1.
2.
Jumlah
∑
-
-
-
∑
∑
7) Menentukan rata-rata (mean) dengan cara:
̅
∑
8) Menentukan simpangan baku (s) dengan cara:
√
∑
∑
9) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
a) Menentukan batas kelas dengan mengurangi 0,5 pada kelas bawah
interval dan menambah 0,5 pada kelas atas interval.
b) Mencari nilai Z-score dengan bantuan rumus:
(
̅
)
c) Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z dengan menggunakan
angka-angka untuk batas kelas.
d) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angkaangka 0-Z, untuk angka baris pertama dicari dengan mengurangkan
baris pertama dengan baris kedua, untuk angka baris kedua, dicari
dengan mengurangkan angka baris kedua dengan baris ketiga, dan
38
begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling
tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.
e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas
tiap interval dengan jumlah responden.
10) Membuat tabel bantu chi-kuadrat (X2hitung) dalam bentuk:
Tabel 3.6
Tabel Bantu Perhitungan Chi-kuadrat (X2)
No
1.
Batas
Kelas
Z–Score
Luas 0–Z
Luas Tiap
Kelas
fe
f0
Chi-kuadrat
(X2)
2.
Setelah melakukan serangkaian tahapan di atas, langkah selanjutnya
adalah menentukan harga X2tabel dengan taraf signifikan 0,05, pada derajat
kebebasan (dk) = k-1. Setelah itu, menentukan kriteria pengujian, yaitu: tolak H0
jika X2hitung
>
X2tabel atau terima H0 jika X2hitung
<
X2tabel. Langkah akhir dari uji
normalitas adalah penarikan kesimpulan.
b. Uji Homogenitas
Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah
selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini, nilai
homogenitas diperoleh dengan melakukan uji Fisher, dengan rumus:10
dengan:
∑
(∑
)
Kriteria pengujian:
1) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi
yang homogen.
10
Ibid., h. 120.
39
2) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ha diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal
dari populasi yang tidak homogen.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fisher
adalah:
1) Menetapkan hipotesis, dalam bentuk:
2) Membagi data menjadi dua kelompok.
3) Mencari simpangan baku dari masing-masing kelompok.
4) Menentukan Fhitung dengan rumus:
5) Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk:
 Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari
populasi yang homogen.
 Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan
berasal dari populasi yang tidak homogen.
6) Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians terkecil),
dengan rumus:
dk1 = n-1
dk2 = n-2
7) Menentukan Fhitung dan Ftabel, kemudian membandingkan hasil Fhitung dan
Ftabel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
2. Pengujian Hipotesis
Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah
melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Rumus yang digunakan untuk
melakukan uji t adalah:11
11
Sudjana, Metoda Statistika (Bandung: Taristo, 2005) h. 239.
40
̅
̅
√
dengan:
√
dimana:
̅̅̅̅ = rata-rata skor kelompok eksperimen
̅̅̅̅ = rata-rata skor kelompok kontrol
= varians gabungan
= varians kelompok eksperimen
= varians kelompok kontrol
= jumlah anggota sampel kelompok eksperimen
= jumlah anggota sampel kelompok kontrol
Langkah mengajukan hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest, dalam bentuk:
H0: X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan antara rata-rata skor pretest kelas
kontrol dengan kelas eksperimen.
Ha: X
Y, yang artinya terdapat perbedaan antara rata-rata skor pretest kelas
kontrol dengan kelas eksperimen.
b. Uji kesamaan dua rata-rata posttest
H0: X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan antara rata-rata skor postest kelas
kontrol dengan kelompok eskperimen.
Ha: X
Y, yang artinya terdapat perbedaan antara rata-rata score postest kelas
ekpserimen dengan kelas kontrol.
Setelah selesai melakukan hipotesis uji kesamaan dua rata-rata pretest dan
postest kedua sampel, langkah selanjutnya adalah:
a. Menghitung nilai thitung dengan menggunakan rumus uji-t
b. Menentukan derajat kebebasan (dk), dengan rumus:
dk = (n1 – 1) +( n2 – 1)
41
c. Menetukan nilai ttabel dengan
d. Menguji hipotesis dengan ketentuan:
Jika ttabel
jika thitung
thitung
ttabel maka H0 diterima dan
-ttabel atau thitung
ttabel, maka Ha diterima.
J. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
H0 :
Ha :
Keterangan:
Ho= tidak terdapat pengaruh penggunaan metode Number Head Together
terhadap hasil belajar siswa
Madrasah Ibtidaiyah Mathlaul’HudaBogor,
pada konsep mengenal uang.
Ha= terdapat pengaruh penggunaan metode Number Head Together terhadap hasil
belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Mathlaul’HudaBogor,pada konsep
mengenal uang.
rata-rata hasil belajar IPS siswa yang menggunakan metode Number Head
Together dalam belajar
rata-rata hasil belajar IPS siswa yang diberikan secara konvensional
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Data Tes
1. Deskripsi Kegiatan Penelitian
Sebelum kedua kelompok di beri perlakuan yang berbeda peneliti
memberikan tes pretest berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 (dua puluh)
soal, dari hasil preteset kemudian oleh peneliti di hitung. Hasilnya
menunjukkan bahwa kelas Number Head Together lebih sedikit yang
mendapat nilai tertinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol, akan tetapi
persebaran yang mendapat nilai rendah dan sedang masih seimbang,
sehingga data dari kedua kelompok dinyatakan normal, data yang normal
dapat dilihat dari hasil perhitungan uji normalitas pretest.
Setelah data pretest dinyatakan normal, langkah selanjutnya adalah
peneliti melakukan kegiatan pembelajaran di kedua kelompok, untuk
kelompok Number Head Together peneliti menggunakan metode Number
Head Together , sedangkan kelompok kontrol peneliti melakukan
pembelajaran secara konvensional. Adapun langkah-langkah yang dilakukan
ketika Number Head Together adalah sebagai berikut:
1. Membagi siswa kedalam 10 (sepuluh) kelompok, pembagian kelompok
ini dilakukan satu hari sebelum eksperimen dilaksanakan agar ketika
melakukan penerapan tipe Number Head Together waktu yang
disediakan cukup.
2. Setelah terbentuk kelompok, peneliti meminta siswa membawa peralatan
yang berhubungan dengan materi uang untuk percobaan dengan cara
peneliti menuliskan alat-alat apa saja yang mereka bawa sesuai dengan
kelompoknya masing-masing. Setiap kelompok membawa peralatan yang
berbeda, karena yang akan di uji cobakan konsep yang berbeda-beda.
Misalnya kelompok 1 melakukan menjelaskan sejarah uang, kelompok 2
melakukan menjelaskan jenis-jenis uang, dan seterusnya pada kelompokkelompok lain.
42
43
3. Setelah langkah satu dan dua dilakukan sehari sebelum percobaan,
peneliti memulai pelajaran dengan menghubungkan pengetahuan awal
mereka dengan cara bertanya tentang uang dan sejarahnya. Setelah itu
peneliti melakukan apersepsi dengan bertanya “siapa yang tahu tentang
sejarah uang?”, berbagai jawaban muncul dari sebagian siswa. Setelah
melakukan apersepsi, peneliti menyampaikan tata tertib dalam kerja
kelompok, kemudian membagikan worksheet sesuai dengan kelompok.
Setelah semua kelompok mendapatkan worksheet, peneliti menjelaskan
langkah-langkah percobaan yang ada pada worksheet sambil memeriksa
peralatan yang mereka bawa, setelah itu peneliti memberi kesempatan
pada kelompok yang belum mengerti untuk bertanya. Setelah itu semua
kelompok secara bersamaan melakukan percobaan yang berhubungan
dengan materi. Ketika siswa melakukan percobaan peneliti mengawasi
dan memberikan beberapa arahan kepada kelompok yang mengalami
kesulitan.
4.
Setelah semua kelompok melakukan percobaan, masing-masing ketua
kelompok membacakan kesimpulannya di depan kelas.
5.
Selanjutnya peneliti menjelaskan materi dan memberikan penguatan
terhadap hasil percobaan yang mereka lakukan serta melakukan tanya
jawab dan menyimpulkan materi yang telah dibahas .
6.
Peneliti
memberikan soal latihan dan menutup pelajaran. Sebelum
pelajaran ditutup, peneliti membagi kelompok lagi, dan meminta siswa
untuk membawa gambar atau uang asing untuk percobaan pada
pertemuan berikutnya.
Langkah-langkah pembelajaran yang telah diuraikan tersebut sama
dengan langkah- langkah yang dilakukan pada pertemuan ke dua dan ketiga,
karena masih menggunakan metode yang sama tetapi dengan materi yang
berbeda. Untuk pertemuan ke empat tidak menggunakan metode Number
Head Together melainkan hanya menggunakan metode diskusi dengan
strategi card sort, karena materi pada pertemuan keempat ini tidak
memerlukan Number Head Together, melainkan hanya memerlukan
44
ketelitian dari siswa untuk menentukan bahan suatu benda. Setelah
pertemuan ke satu sampai ke empat dilaksanakan, selanjutnya peneliti
memberikan soal postest, yaitu soal yang sama ketika dipakai untuk
melakukan pretest.
Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan di kelas
kontrol adalah sebagai berikut:
a. Peneliti memulai pelajaran dengan menghubungkan pengetahuan awal
mereka dengan cara bertanya tentang sejarah uang. Setelah itu peneliti
melakukan apersepsi dengan bertanya “siapa yang tahu tentang sejarah
uang?”, berbagai jawaban muncul dari sebagian siswa.
b. Langkah selanjutnya peneliti menunjuk beberapa siswa untuk membaca
buku paket, dimulai dari sub-bab sejarah uang. Sementara itu teman yang
lainnya menyimak.
c. Setelah materi selesai di bacakan, peneliti mengajukan beberapa
pertanyaan kepada siswa untuk memulai menjelaskan materi
d. Setelah peneliti memberikan penjelasan tentang materi uang, peneliti
membuka sesi tanya jawab kepada siswa, dari sesi ini banyak siswa yang
bertanya.
e. Membuat kesimpulan bersama siswa tentang materi yang telah dibahas
Langkah-langkah pembelajaran pada kelas kontrol
yang telah
diuraikan tersebut sama dengan langkah- langkah yang dilakukan pada
pertemuan ke dua sampai keempat, karena masih menggunakan metode
yang sama tetapi dengan materi yang berbeda. selanjutnya peneliti
memberikan soal postest, yaitu soal yang sama ketika dipakai untuk
melakukan pretest.
2. Deskripsi Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Berikut ini disajikan tabel hasil pretest kelompok Number Head
Together dan kontrol setelah dikelompokan ke dalam rentang nilai yang
telah ditetapkan sebagai berikut:
45
Tabel 4.1
Data Hasil Pretest Kelompok Number Head Together
No
Rentang Nilai
Frekuensi
1
2
3
4
5
6
7
35-41
42-48
49-55
56-62
63-69
70-76
77-83
8
7
8
7
7
6
2
Tabel 4.2
Data Hasil Pretest Kelompok Kontrol
No
Rentang Nilai
Frekuensi
1
2
3
4
5
6
7
35-40
41-46
47-52
53-58
59-64
65-70
71-76
1
4
9
6
11
6
8
Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa perolehan nilai pretest
siswa pada kelompok ekperimen, yaitu sebanyak 2 siswa atau 4% yang
memperoleh nilai tertinggi pada rentang nilai 77 sampai 83, namun nilai
yang lebih banyak diperoleh siswa berada pada rentang nilai 35 sampai 41
dan 49 sampai 55 yaitu masing masing sebanyak 8 siswa atau 18% dari
keseluruhan siswa.
Adapun perolehan nilai pretest kelompok kontrol yaitu sebanyak 8
siswa atau 18% siswa memperoleh niai tinggi dengan rentang nilai 71
sampai dengan 76, namun terdapat 20 siswa yang memperoleh nilai
rendah dengan rentang 35 sampai 40, 41 sampai 46, dan 53 sampai 58,
yang menunjukan masih banyak siswa yang nilainya rendah. Berdasarkan
hasil pretest kelompok kontrol dan kelompok Number Head Together
dapat dikatakan nilai kedua kelompok masih rendah, namun frekuensi
46
kedua kelompok berbeda. Jika pada kelompok Number Head Together
yang mendapat nilai terendah adalah
8 orang, maka pada kelompok
kontrol yang mendapat nilai terendah hanya 1 orang.
Berikut disajikan data statistik pretest mengenai kedua kelompok
berdasarkan perhitungan sebagai berikut:
Tabel 4.3
Deskripsi Data Pretest Kelompok Number Head Together dan Kontrol
Deskripsi
Minimum
Maksimum
Rata-rata
Standar Deviasi
KelompokNumber
Head Together
35
80
55,73
12,80
Kelompok
Kontrol
35
75
59,10
10,10
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, menunjukan hasil pretest kedua
kelompok. Terlihat bahwa nilai minimum yang diperoleh siswa kelompok
Number Head Together adalah 35 dan nilai maksimum yang diperoleh
kelompok Number Head Together adalah 80. Selain itu terlihat pula, nilai
rata-rata yang diperoleh kelompok Number Head Together adalah 55,73,
sedangkan
yang lebih
tinggi dari perolehan nilai rata-rata kelompok
kontrol yaitu 59,10. Namun nilai rata-rata perolehan kedua kelompok masih
tergolong rendah.
3. Deskripsi Posttest Kelompok Number Head Together dan Kelompok
Kontrol
Berikut ini disajikan tabel hasil posttest kelompok Number Head
Together dan kontrol setelah dikelompokan ke dalam rentang nilai yang
ditetapkan sebagai berikut:
47
Tabel 4.4
Data Hasil Posttest Kelompok Number Head Together
No
Rentang Nilai
Eksperimen
1
2
3
4
5
6
7
50-56
57-63
64-70
71-77
78-84
85-91
92-98
4
4
4
9
6
12
6
Tabel 4.5
Data Hasil Posttest Kelompok Kontrol
No
Rentang Nilai
Eksperimen
1
2
3
4
5
6
7
40-46
47-53
54-60
61-67
68-74
75-81
82-88
4
5
5
9
6
9
7
Dari tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa perolehan nilai posttest
siswa pada kelompok ekperimen yang memperoleh nilai tertinggi yaitu
sebanyak 6 siswa atau 13% dengan rentang nilai 92 sampai 98. Dan
rentang nilai yang banyak diperoleh siswa ialah 85 sampai 91 yaitu
sebanyak 12 siswa atau 27% dari keseluruhan siswa.
Adapun perolehan nilai posttet kelompok kontrol sebanyak 7 siswa
atau 16% siswa memperoleh niai tinggi dengan interval 82 sampai 88. Dan
persebaran nilai yang lebih banyak siswa peroleh yaitu pada rentang nilai
61 sampai 67 sebanyak 9 siswa atau 20% dan 75-81 sebanyak 9 orang atau
20%.
Berdasarkan hasil postest kedua kelompok terdapat perubahan nilai
menjadi lebih baik, namun nilai yang paling tinggi banyak diperoleh
kelompok Number Head Together dibandingkan dengan kelompok
48
kontrol. Hal ini dapat dilihat pula dari rentang nilai antara dua kelompok
tersebut. Kelompok Number Head Together lebih tinggi dibandingkan
kelompok kontrol.
Berikut akan ditampilkan data statistik dari hasil pretest dan
posttest dari kedua kelompok:
Tabel 4.6
Deskripsi Data Posttest Kelompok Number Head Together dan Kontrol
Deskripsi
Eksperimen
Kontrol
Minimum
50
40
Maxsimum
95
85
Rata-rata
77,23
66,80
Standar Defiasi
12,97
13,30
Tabel 4.6 di atas menunjukkan hasil
posttest kedua kelompok
penelitian menunjukkan perbedaan. Nilai maksimum posttest yang
diperoleh kelompok Number Head Together lebih tinggi dari nilai
maksimum kelompok kontrol yaitu 95 untuk kelompok Number Head
Together dan 85 untuk kelompok kontrol. Selain itu, nilai rata-rata kedua
kelompok juga menunjukan perbedaan yaitu 77,23 untuk nilai rata-rata
kelompok Number Head Together dan 66,80 untuk nilai rata-rata
kelompok kontrol dan selisih nilai rata-rata kedua kelompok ialah sebesar
10,43. Hasil ini menunjukkan bahwa perolehan nilai posttest kelompok
Number Head Together lebih tinggi dari pada kelompok kontrol.
B. Hasil Analisis Data Tes
1. Pengujian Prasyarat Analisis Data
Setelah data hasil penelitian di dapat, maka data akan diolah
melalui uji hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu
dilakukan pengujian prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan
homogenitas guna mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi
normal dan mempunyai ragam yang homogen atau tidak. Adapun hasil
49
yang didapat setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis data adalah
sebagai berikut:
a. Uji Normalitas Pretest dan Posttest
Dalam
penelitian
ini,
uji
normalitas
didapat
dengan
menggunakan uji Chi-Kuadrat, uji normalitas digunakan untuk
mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, dengan
ketentuan data berdistribusi normal bila memenuhi kriteria X2hitung ≤
X2tabel .
Hasil uji normalitas pretest dan posttest kedua sampel
penelitian dapat dilihat pada tebel 4.7.
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Pretest-Posttest
Statistik
N
̅
S
X2hitung
X2tabel
Kesimpulan
Eksperimen
Kontrol
Pretest
Posttest
Pretest
Posttest
45
55,73
12,80
-55,79
12,592
Normal
45
77,23
12,97
10,54
12,592
Normal
45
59,10
10,10
4,34
12,592
Normal
45
66,80
13,30
7,82
12,592
Normal
Pengujian dilakukan pada taraf signigikansi 95% (α = 0,05)
dengan derajat kebebasan (dk) = 6 untuk kedua kelompok sampel
penelitian. Dari tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa hasil pretest dan
posttest kedua kelompok Number Head Together dan kontrol
berdistribusi normal karena memenuhi X2hitung ≤ X2tabel.
b. Uji Homogenitas Pretest-Posttest
Setelah
kedua
kelompok
sampel
penelitian
dinyatakan
berdistribusi normal, selanjutnya dicari nilai homogenitas. Dalam
penelitian ini homogenitas didapat dengan menggunakan uji-fisher.
Kriteria pengujian yang digunakan yaitu: kedua kelompok dinyatakan
homogen apabila Fhitung ≤ Ftabel. Hasil uji homogenitas kedua
kelompok sampel penelitian dapat dilihat seperti pada tabel 4.8
50
Tabel 4.8
Hasil Uji Homogenitas Pretest- Posttest
Pretest
Posttest
Statistik
S2
Kontrol
Eksperimen
Kontrol
Eksperimen
102,10
163,92
176,84
168,38
Fhitung
1,60
1,05
Ftabel
1,65
1,65
Kesimpulan
Homogen
Homogen
Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaann 95% (α = 0,05)
dengan derajat kebebasan (dk1) = 44 dan (dk2) = 44. Dari tabel 4.8
dapat disimpulkan bahwa hasil pretest dan posttest kedua kelompok
kontrol dan Number Head Together berasal dari populasi yang
homogen karena memenuhi kriteria Fhitung ≤ Ftabel.
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Pretest
Pengujian
dilakukan
untuk
mengetahui
apakah
terdapat
perbedaan antara skor pretest kelompok Number Head Together dengan
sekor pretest kelompok kontrol. Untuk pengujian tersebut terdapat
ketentuan sebagai berikut:
Jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel maka H0 diterima pada tingkat kepercayaan
0,95 dan jika thitung ≤ -ttabel atau thitung
ttabel, maka Ha diterima pada
tingkat kepercayaan 0,95.
Adapun hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t
terhadap hasil pretest kelompok kontrol dan kelompok Number Head
Together dapat dilihat pada tabel 4.9. di bawah ini:
51
Tabel 4.9
Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest
Kelompok Kontrol danNumber Head Together
KelompokNumbe
Statistik
Kelompok Kontrol
r Head Together
N
45
45
̅
55,73
59,100
S2
102,10
163,92
S gabungan
11,53
thitung
1,460
ttabel
1,662
Perbandingan
-1,662 < 1,460< 1,662
thitung < ttabel = H0 diterima dan Ha ditolak,
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan nilai rata-rata hasil belajar
Kesimpulan
pretest kelompok kontrol dengan nilai ratarata hasil belajar pretest kelompokNumber
Head Together .
ket:
N
= Jumlah siswa
̅
= Rata-rata
S
= Simpangan baku
Sgabungan = Simpangan baku gabungan
thitung = Nilai hitung
ttabel = Nilai tabel
Tabel di atas menunjukkan hasil perhitungan uji t sebagaimana
terlampir pada lampiran 20. Diperoleh thitung pretest sebesar 1,460,
sedangkan ttabel 1,662. Berdasarkan kriteria pengujian
yang telah
ditetapkan, yaitu: jika thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima. Maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata skor
pretest kelompok kontrol dengan nilai rata-rata skor pretest
kelompokNumber Head Together .
b. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Posttest
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok Number
Head Together dengan skor posttest kelompok kontrol. Untuk
pengujian tersebut terdapat ketentuan sebagai berikut:
52
Jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel maka H0 diterima pada tingkat kepercayaan
0,95 dan jika thitung ≤ -ttabel atau thitung
ttabel, maka Ha diterima pada
tingkat kepercayaan 0,95.
Adapun hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t
terhadap hasil posttest kelompok kontrol dan kelompok Number Head
Together dapat dilihat pada tabel 4.10. di bawah ini:
Tabel 4.10.
Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Posttest
Kelompok Kontrol danNumber Head Together
KelompokNumbe
Statistik
Kelompok Kontrol
r Head Together
N
45
45
̅
66,80
77,23
S2
168,38
176,84
S gabungan
13,13
thitung
3,968
ttabel
1,662
Perbandingan
3,968 > 1,662
Kesimpulan
thitung > ttabel = HO ditolak dan Ha diterima,
artinya
terdapat
perbedaan
antara
perolehan nilai rata-rata hasil belajar
kelompok kontrol dengan perolehan nilai
rata-rata hasil belajar kelompokNumber
Head Together .
ket:
N
= Jumlah siswa
̅
= Rata-rata
S
= Simpangan baku
Sgabungan = Simpangan baku gabungan
thitung = Nilai hitung
ttabel = Nilai tabel
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan uji-t
sebagaimana terlampir pada lampiran 20. Perolehan nilai thitung posttest
adalah sebesar 3,968. Bila dibandingkan dengan ttabel pada taraf
kepercayaan 95 % yang menunjukkan angka 1,662, maka dapat dilihat
bahwa hasil thitung posttest lebih besar dibandingkan dengan ttabel.
Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu: jika t hitung
ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan
53
antara perolehan nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol dengan
perolehan nilai rata-rata hasil belajar kelompok Number Head
Together. Maka dapat dinyatakan bahwa
metode Number Head
Together berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan antara hasil belajar IPS siswa yang diajarkan menggunakan metode
Number Head Together dengan hasil belajar siswa yang diajarkan secara
konvensional. Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan perlakuan pada
kedua kelompok tersebut.
Pembelajaran
IPS
dengan
metode
Number
Head
Together
dilaksanakan dengan cara mengajak siswa mengamati dengan menggunakan
beberapa media yang sudah tersedia. Metode ini, diyakini sebagai metode
yang paling tepat dalam mengerjakan konsep-konsep IPS, karena IPS berasal
dari hal-hal yang bersifat fakta. Dengan demikian kegiatan pembelajaran
tersebut dapat membantu siswa dalam memahami konsep-konsep IPS yang
dipelajari, karena siswa berhadapan dengan konsep nyata bukan hanya
sekedar teori. Selain itu pembelajaran dengan menggunakan metode Number
Head Together dapat menimbulkan pengalaman baru bagi siswa dalam
belajarnya. Metode Number Head Together juga memberikan kesempatan
kepada siswa untuk terlibat aktif pada setiap kegiatan pembelajaran dan
membuat pengalaman belajarnya lebih bermakna.
Sebagaimana diungkapkan Wina Sanjaya bahwa belajar bukanlah
hanya sekedar menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah
berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.1 Oleh karena itu pengalaman belajar siswa harus dapat mendorong
siswa beraktivitas melakukan sesuatu. Kedudukan siswa dalam sistem
pembelajaran diposisikan sebagai subjek pembelajaran. Dengan demikian
1
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2010) h. 170.
54
kedudukan siswa adalah sebagai pelaku pembelajaran yang aktif, dan bukan
sebgai objek yang hanya siap untuk menerima.
Selanjutnya, siswa diajak mempraktekkan lansung untuk menguji atau
membuktikan suatu konsep yang sedang dipelajari. Dengan langkah antara
lain penomoran, pengajuan pertanyaan, berpikir bersama, dan pemberian
jawaban. Dari kegiatan ini diharapkan, siswa dapat memahami fakta dan teori
yang dipelajari dan lebih bermakna.
Proses pembelajaran dalam kegiatan ini dilakukan secara inspiratif,
yang memungkinkan siswa untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Berbagai
informasi dan proses pemecahan masalah dalam pembelajaran bukan harga
mati, yang bersifat mutlak, akan tetapi merupakan hipotesis yang merangsang
siswa untuk berpengalaman mencoba dan mengujinya.2 Setiap kegiatan yang
dilakukan pada penelitian ini, dilakukan secara menyenangkan.
Setelah berbagai pengalaman belajar diperoleh siswa, maka guru
mengadakan
refleksi.
Refleksi
ini
dilakukan
guna
menghubungkan
pengalaman yang dirasakan siswa dengan konsep pelajaran. Hal ini dilakukan
agar proses pembelajaran yang dilaksanakan siswa tidak hanya menjadi
sekedar pengalaman yang terpisah-pisah tanpa memiliki makna. Melainkan
pengalaman tersebut diharapkan dapat dipahami siswa secara mendalam.
Dengan demikian kompetensi yang harus dikuasai siswa pada setiap
pertemuan dapat tercapai sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan.
Sementara itu, kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan
pendekatan konvensional lebih terasa membosankan. Karena siswa secara
pasif menerima materi pembelajaran (membaca, mendengarkan, mencatat,
menghapal), tanpa memberikan kontribusi ide dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa metode adalah suatu cara yang
memiliki nilai strategis dalam kegiatan belajar mengajar. Dikatakan demikian
karena metode dapat mempengaruhi jalannya kegiatan belajar mengajar.3
2
Sanjaya, op.cit.,h.172
Pupuh Fathurrrahman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar melalui
penanaman konsep umum dan konsep islam, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009), h.59
3
55
Bedasarkan hasil pengamatan, terlihat bahwa pembelajaran IPS secara
konvensional tidak mampu menumbuhkan kemampuan siswa secara
menyeluruh tentang konsep pelajaran. karena pembelajaran ini lebih
menekankan pada praktek. Kondisi seperti ini membuat suasana kelas
menjadi membosankan dan terkesan kelas hanya menjadi milik guru, karena
kegiatan pembelajaran yang terjadi adalah guru aktif memberikan infromasi,
sedangkan siswa hanya pendengar pasif yang harus menerima informasi dari
guru. Hal ini menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam
mengerjakan soal latihan yang sama dengan soal yang diberikan pada kelas
yang melaksanakan pembelajaran IPS dengan metode Number Head
Together.
Lain halnya yang ditemukan pada pembelajaran IPS menggunakan
metode Number Head Together , siswa lebih antusias memperhatikan
pelajaran karena materi yang abstrak menjadi lebih konkret dengan berbagai
kegiatan yang dilakukan siswa. Siswa juga terlihat lebih aktif ketika diadakan
tanya jawab, dan senang mengerjakan latihan yang diberikan guru dengan
hasil belajar yang baik.
Penelitian ini utamanya mengukur perbedaan hasil belajar siswa yang
menggunakan metode Number Head Together dan konvensional pada materi
mengenal sejarah uang. Hasil belajar siswa diukur dengan memberikan tes
tulis. Tes tulis yang dilakukan sebelum dilakukan pembelajaran (pretest) dan
tes tulis yang dilakukan setelah dilaksanakan pembelajaran (posttest) pada
kelompok Number Head Together dan kontrol.
Berdasarkan data pretest, diperoleh rata-rata kelompok Number Head
Together dan kontrol adalah 55,73 dan 59,10 setelah diolah menggunakan uji
kesamaan dua rata-rata dengan t-tabel 1,662 diperoleh kesimpulan bahwa tidak
terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kedua kelompok. Data posttest
menunjukan bahwa, perolehan nilai rata-rata kelompok Number Head
Together dan kontrol adalah 77,23 dan 66,80 setelah diolah menggunakan uji
kesamaan dua rata-rata dengan t-tabel 1,662 diperoleh kesimpulan bahwa
terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kedua kelompok.
56
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
metode Number Head Together dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal
tersebut terlihat dari hasil belajar IPS yang diperoleh kelompok yang
diajarkan menggunakan metode Number Head Together menunjukkan hasil
yang lebih tinggi dari hasil belajar IPS yang diperoleh kelompok yang
diajarkan secara konvensional. Selain itu, hasil posttest yang dilakukan pada
kedua kelompok juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata IPS yang diperoleh
kelompok yang diajarkan dengan metode Number Head Together
menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang
diajarkan secara konvensional.
Berdasarkan temuan ini maka dapat dinyatakan bahwa, metode
Number Head Together merupakan salah satu solusi yang tepat untuk
mengembangkan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar IPS
siswa.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat
disimpulkan bahwa metode Number Head Together berpengaruh terhadap hasil
belajar IPS siswa pada konsep mengenal sejarah uang. Hal ini dapat dilihat
dari rata-rata hasil posttest kelas Number Head Together lebih besar dari pada
rata-rata hasil posttest kelas kontrol, yaitu 77,23 untuk kelas Number Head
Together dan 66,80 untuk kelas kontrol. Demikian juga berdasarkan hasil
perhitungan uji “t” untuk data posttest diperoleh nilai thitung sebesar 3,96,
sehingga nilai thitung tersebut lebih besar dari ttabel , yaitu sebesar 1,66, maka
dapat dikatakan bahwa thitung > ttabel berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima
dan hipotesis nol (Ho) ditolak.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran dalam penelitian ini adalah:
1. Guru hendaknya menggunakan metode Number Head Together sebagai
salah satu metode alternatif dalam proses belajar mengajar, karena metode
Number Head Together berpengaruh positif dalam meningkatkan hasil
belajar siswa.
2. Pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan lembar observasi dan
angket, untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan persepsi
siswa terhadap metode eksperimen
57
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Taxosonomi of
http://www.taxonomy.bloom.
Learning
and
Benjamin
Bloom.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik,
cetakan ke-10. Jakarta: Reneka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
cetakan keempatbelas. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008.
Depdiknas, 2009. Bahan Workshop Penyusunan Model penilaian dan Kalender
Pendidikan Sekolah Dasar, Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional.
FITK, 2010. Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Habibah, Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Kemampuan Berfikir Kreatif
Siswa dalam Pembelajaran Fisika Bernuansa Nilai pada Konsep Cahaya”,
Skripsi pada gelar Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2009. tidak
dipublikasikan.
Kunandar. 2007. Guru Professional, Jakarta: Raja GrafindoPersada.
Lie, Anita. 2002. Kooperatif Learning Memperaktekan Cooperatif Learning
diruang-ruang kelas. Jakarta: Grasindo
Masriyah, Anis. 2012. Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan
kemampuan sains permulaan pada anak didik kelompok A TK Negeri
Pembina kota Blitar . http://library.um.ac.id.
Nadir. 2005. Ilmu Pengetahuan Sosial I. Surabaya: Taman Amana Pustaka
Nurdin, Syafrudin. 2005. Quantum Teaching: Model Pembelajaran yang
memperhatikan keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Ciputat: Ciputat Press.
Nursa’ban Muhammad, 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 3. Depok: CV. Arya Duta
Pathurrohman, Pupuh dan Sutikno, M.Sobry. Strategi Belajar Mengajar Melalui
Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islam. Bandung: PT. Refika
Aditama, 2009.
58
59
Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2003.
Riduwan, 2009. Belajar Mudah Penelitia untuk Guru-Karyawan dan Penelitian
Pemula, Cetakan keenam. Bandung: Alfabeta.
Riyanto, yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Sabri, Alisuf. 2010. Psikologi Pendidikan,cet. ke Empat Jakarta: Pedoman Ilmu
Jaya.
Sadli, Muhammad. 1995. Materi Pokok Konsep IPS. Jakarta: Universitas Terbuka
Saud, Udin. S. Sutarsih Cicih, 2007 Pengembangan Profesi Guru SD, Cetakan
Pertama. Bandung: UPI Press
Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran,cetakan ke empat
Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, cetakan ke
empat. Jakarta: Kencana.
Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Sanjaya, Wina, 2011. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Cetakan ke 11, Jakarta: Kencana Media Group.
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses
Pendidikan, cetakan ke enam. Jakarta: Kencana, Prenada Media Group
Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Suwangsih, Erna dan Tiurlina. 2009. Menjadi Guru Profesional Menciptakan
Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan.
Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya
Sujana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, cetakan ke-14.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Sudjiono, Anas. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan, Cetakan Kelimabelas.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta,
60
Sujiono, Anas. 2003. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Cetakan Keempat. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Sudrajat, Akhmad.“Let’s Talk About
Education-Hakikat Belajar”, dari
http:akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/hakikat-belajar.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning. Cetakan Keempat. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Sapriya, dkk. 2006. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, cet Pertama
Bandung: UPI Press.
Somantri, Ating 2006. Aplikasi Statistik dalam Penelitian, cet pertama, Bnadung:
CV Pustaka Setia.
Sabri, Alisuf. 2010. Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional,
cetakan keempat. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.
Sudjana, 2005. Metode Statistika, cetakan pertama, Bandung: Tarsito.
Syah, Muhibbin. Psikologi pendidikan. Jakarta: PT Remaja Rosda Karya, 2005.
Trianto. 2007. Model-Model PembelajaranInovatifBerorientasiKonstruktivistik.
Jakarta: PrestasiPustaka
Udin. 2002. Ilmu Sosial. Jakarta: Universitas Terbuka
Ulum, Nurul. 2012. Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Pada Konsep Benda dan Sifatnya Pada Siswa Kelas IV SD.
http://library.um.ac.id.
Webe, Agung. 2010. “Smart Teaching”, Yogyakarta: Jogja Bakti Publisher.
KISI-KISI INSTRUMEN IPS MATERI UANG
Kompetensi
Dasar
Mengenal sejarah
uang
Konsep/
Sub Pokok
Uang
Indikator
Jenjang
Kognitif
Butir Soal
Jawaban
Menyebutkan jenisjenis uang yang
beredar di
masyarakat
1. Perhatikan gambar di atas!
Apakah jenis uang diatas?
A. Rp1.000,00
B. Rp2.000,00
C. Rp1.500,00
D. Rp2.500,00
C1
2. Apakah jenis uang yang bercontohkan cek?
A. giral
B. kertas
C. logam
D. kartal
56
3. perhatikan gambar! Apakah jenis uang diatas?
A. uang logam
B. uang kertas
C. uang giral
D. uang barang
4. Manakah uang logam yang tidak beredar di Indonesia?
A. Rp100,00
B. Rp500,00
C. Rp1.000,00
D. Rp5.000,00
5. Uang kertas bernilai Rp5.000,00 bergambar . . .
a. W.R. Supratman
b. Imam Bonjol
c. R.A. Kartini
d. Pattimura
6. Salah satu contoh uang kartal adalah . . .
a. Wesel
b. Giro
57
c. Cek
d. Uang logam
7. Berikut ini termasuk uang giral, kecuali....
a. Cek
b. Giro
c. Uang kertas
d. Wesel pos
8. Uang logam termasuk uang ....
a. Kartal
b. Giral
c. Recehan
d. Wesel
9. Uang logam di Indonesia berbentuk ....
a. Segitiga
b. Oval
c. Persegi
d. Bulat
10. Pada zaman dahulu, orang saling bertukar barang karena ....
a. Belum mengenal orang
b. Belum mengenal uang
58
c. Belum mempunyai rumah
d. Rumahnya di hutan
Menyebutkan
lembaga
yang
11. Kita membayar ongkos naik bus dengan ...
a. Makanan
mengeluarkan uang
Menjelaskan
cara
memperoleh uang
b. Kertas
C2
c. Uang
d. Pakaian
12. Instansi yang berwenang mencetak uang di Indonesia adalah .
..
a. Balai Pustaka
b. Bank Indonesia
c. PERURI
d. Perusahaan negara
13. Mengirim uang melalui bank disebut . . .
a. Transfer
b. Paket
c. Wesel
d. Barter
59
14. Jika harga jual lebih rendah dari harga pokok, maka
pedagang mengalami . . .
a. Laba
b. Untung
c. Rugi
d. Tidak rugi
15. Apakah yang harus dilakukan seseoranng agar terpenuhi
kebutuhannya?
A. pergi
B. bekerja
C. membeli
D. menjual
16. Apakah yang dimaksud dengan barter?
A. penukaran barang dengan uang
B. penukaran barang dengan barang
C. penukaran barang dengan tenaga
D. penukaran uang dengan uang
17. Bu Anis memiliki gula pasir, kemudian ditukar dengan uang
milik Bu Hasan.
Apa yang dilakukan Bu Anis dan Bu Hasan?
A. jual beli
60
B. takaran
C. barter
D. pasaran
18. Rini adalah anak yang hemat. Bagaimanakah sikap selalu
berhemat?
A. dihabiskan untuk bersenang-senang
B. disisakan sebagian untuk ditabung
C. dibelikan semuanya untuk membeli jajan
D. diberikan kepada teman-temannya
19. Manakah yang bukan keuntungan dari menabung?
A. cepat habis
B. mendapat bunga
C. dijamin aman
D. dapat diambil sewaktu-waktu
20. Apakah sikap Bergaya hidup mewah?
A. hemat
B. pelit
C. boros
D. kikir
21. Alat tukar sekarang berbentuk ....
a. Uang
b. Barang
61
c. Uang dan barang
d. Tidak dapat ditentukan
22. Tukar-menukar barang dengan barang disebut ....
a. Jual beli
b. Barter
c. Transaksi
d. Jual barang
23. Mata uang Indonesia yang resmi dan sah adalah ....
a. Logam
b. Emas
c. Rupiah
d. Dollar
24. berapakah sisanya jika uang diatas dibelikan buku yang
harganya Rp. 2.000,00?
A. Rp1.000,00
B. Rp2.000,00
C. Rp3.000,00
D. Rp4.000,00
62
25. Perhatikan mata uang di bawah ini!
Nilai nominal mata uang di atas adalah . . .
a. Rp50,00
b. Rp500,00
c. Rp5.000,00
d. Rp50.000,00
26. Berikut ini merupakanfungsi uang sebagai alat
pembayaran,kecuali. . .
a. Membayar pajak
b. Menabung di bank
c. Melunasi kredit motor
d. Membayar spp
27. Uang logam termasuk uang ....
a. Kartal
b. Giral
c. Recehan
d. Wesel
63
28. Manfaat menabung adalah . . .
a. Mempersiapkan masa depan
b. Supaya dipuji orang tua
c. Mengurangi kebutuhan
d. Mencari bunga bank
29. Menerima dan mengurusi pembayaran uang sekolah
adalah tugas . . .
a. Tata usaha
b. Kepala sekolah
c. Wali kelas
d. Penjaga sekolah
30. Kekayaan dapat dihitung dengan uang karena uang
mempunyai fungsi . . .
a. Alat tukar
b. Alat pembayaran
c. Alat pemindah kekayaan
d. Alat satuan hitung
31. Alat tukar dibawah ini adalah ...
a. Barang dan uang
b. Uang dan tenaga
c. Barang dan tenaga
64
d. Barang saja
32. sebelum ada uang untuk memperoleh barang yang
diinginkan orang melakukan ...
a. Barter
b. Pencurian
c. Beli
d. Jual
33. seekor ayam di tukar dengan setandan pisang, cara ini
disebut ...
a. Beli
b. Barter
c. Kartal
d.
Semua benar
34. uang kartalyang beredar dimasyarakat terdirii dari ....
a. Kartal dan giral
b. Kertas dan kartal
c. Logam dan kertas
d. Semua benar
35. uang rupiah merupakan alat pembayaran yang sah karena ...
a. Dijamin oleh negara
b. Gambar bagus
c. Terbuat dari kertas
65
d. Terbuat dari logam
36. mata uang negara Indonesia adalah ....
a. Rupiah
b. Rupee
c. Ringgit
d. Yen
37. Agar kita memiliki simpanan uang, kita harus ....
a. Minta-minta
b. Menabung
c. Boros
d. Membuang uang
38. menggunakan uang sesuai kebutuhan kita berarrti kita ...
a. Kikir
b. Hemat
c. Tamak
d. Sombong
39. salah satu cara mengelola uang dengan baik adalah ....
a. Membuat rencana sebelum menggunakan
b. Belanjakan semuanya
c. Membeli semua barang yang kita inginkan
d. Membiarkan saja
66
40. manfaat mengelola uang dengan baik adalah ....
a. Penggunaan uang jadi terarah
b. Bisa belanja sesuka hati
c. Uang cepat habis
d. Uang tidak kurang tidak lebih
67
68
SOAL UJI COBA INSTRUMENT TES HASIL BELAJAR
TAHUN PELAJARAN 2013 - 2014
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Nama
: ...........................................
Hari/ tanggal
Kelas
: ............................................
: .......................................
Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu huruf a, b, c atau d yang kamu anggap benar!
1. Perhatikan gambar di atas!
Apakah jenis uang diatas?
a. Rp1.000,00
b. Rp2.000,00
c. Rp1.500,00
d. Rp2.500,00
2. Apakah jenis uang yang bercontohkan cek?
a. giral
b. kertas
c. logam
d. kartal
3. perhatikan gambar! Apakah jenis uang diatas?
a. uang logam
b. uang kertas
c. uang giral
d. uang barang
69
4. Manakah uang logam yang tidak beredar di Indonesia?
a. Rp100,00
b. Rp500,00
c. Rp1.000,00
d. Rp5.000,00
5. Uang kertas bernilai Rp5.000,00 bergambar . . .
a. W.R. Supratman
b. Imam Bonjol
c. R.A. Kartini
d. Pattimura
6. Salah satu contoh uang kartal adalah . . .
a. Wesel
b. Giro
c. Cek
d. Uang logam
7. Berikut ini termasuk uang giral, kecuali....
a. Cek
b. Giro
c. Uang kertas
d. Wesel pos
8. Uang logam termasuk uang ....
a. Kartal
b. Giral
c. Recehan
d. Wesel
70
9. Uang logam di Indonesia berbentuk ....
a. Segitiga
b. Oval
c. Persegi
d. Bulat
10. Pada zaman dahulu, orang saling bertukar barang karena ....
a. Belum mengenal orang
b. Belum mengenal uang
c. Belum mempunyai rumah
d. Rumahnya di hutan
11. Kita membayar ongkos naik bus dengan ...
a. Makanan
b. Kertas
c. Uang
d. Pakaian
12. Instansi yang berwenang mencetak uang di Indonesia adalah . . .
a. Balai Pustaka
b. Bank Indonesia
c. PERURI
d. Perusahaan negara
13. Mengirim uang melalui bank disebut . . .
a. Transfer
b. Paket
c. Wesel
d. Barter
71
14. Jika harga jual lebih rendah dari harga pokok, maka
pedagang mengalami . . .
a. Laba
b. Untung
c. Rugi
d. Tidak rugi
15. Apakah yang harus dilakukan seseoranng agar terpenuhi kebutuhannya?
a. pergi
b. bekerja
c. membeli
d. menjual
16. Apakah yang dimaksud dengan barter?
a. Penukaran barang dengan uang
b. Penukaran barang dengan barang
c. Penukaran barang dengan tenaga
d. Penukaran uang dengan uang
17. Bu Anis memiliki gula pasir, kemudian ditukar dengan uang milik Bu Hasan.
Apa yang dilakukan Bu Anis dan Bu Hasan?
a. Jual beli
b. Takaran
c. Barter
d. Pasaran
18. Rini adalah anak yang hemat. Bagaimanakah sikap selalu berhemat?
a. Dihabiskan untuk bersenang-senang
b. Disisakan sebagian untuk ditabung
c. Dibelikan semuanya untuk membeli jajan
d. Diberikan kepada teman-temannya
72
19. Manakah yang bukan keuntungan dari menabung?
a. Cepat habis
b. Mendapat bunga
c. Dijamin aman
d. Dapat diambil sewaktu-waktu
20. Apakah sikap Bergaya hidup mewah?
a. Hemat
b. Pelit
c. Boros
d. Kikir
21. Alat tukar sekarang berbentuk ....
a. Uang
b. Barang
c. Uang dan barang
d. Tidak dapat ditentukan
22. Tukar-menukar barang dengan barang disebut ....
a. Jual beli
b. Barter
c. Transaksi
d. Jual barang
23. Mata uang Indonesia yang resmi dan sah adalah ....
a. Logam
b. Emas
c. Rupiah
d. Dollar
73
24. berapakah sisanya jika uang diatas dibelikan buku yang harganya Rp. 2.000,00?
a. Rp1.000,00
b. Rp2.000,00
c. Rp3.000,00
d. Rp4.000,00
25. Perhatikan mata uang di bawah ini!
Nilai nominal mata uang di atas adalah . . .
a. Rp50,00
b. Rp500,00
c. Rp5.000,00
d. Rp50.000,00
26. Berikut ini merupakanfungsi uang sebagai alat pembayaran,kecuali. . .
a. Membayar pajak
b. Menabung di bank
c. Melunasi kredit motor
d. Membayar spp
27. Uang logam termasuk uang ....
a. Kartal
b. Giral
c. Recehan
d. Wesel
74
28. Manfaat menabung adalah . . .
a. Mempersiapkan masa depan
b. Supaya dipuji orang tua
c. Mengurangi kebutuhan
d. Mencari bunga bank
29. Menerima dan mengurusi pembayaran uang sekolah
adalah tugas . . .
a. Tata usaha
b. Kepala sekolah
c. Wali kelas
d. Penjaga sekolah
30. Kekayaan dapat dihitung dengan uang karena uang
mempunyai fungsi . . .
a. Alat tukar
b. Alat pembayaran
c. Alat pemindah kekayaan
d. Alat satuan hitung
31. Alat tukar dibawah ini adalah ...
a. Barang dan uang
b. Uang dan tenaga
c. Barang dan tenaga
d. Barang saja
32. sebelum ada uang untuk memperoleh barang yang diinginkan orang melakukan ...
a. Barter
b. Pencurian
c. Beli
d. Jual
75
33. Seekor ayam di tukar dengan setandan pisang, cara ini disebut ...
a. Beli
b. Barter
c. Kartal
d. Semua benar
34. Uang kartalyang beredar dimasyarakat terdirii dari ....
a. Kartal dan giral
b. Kertas dan kartal
c. Logam dan kertas
d. Semua benar
35. Uang rupiah merupakan alat pembayaran yang sah karena ...
a. Dijamin oleh negara
b. Gambar bagus
c. Terbuat dari kertas
d. Terbuat dari logam
36. Mata uang negara Indonesia adalah ....
a. Rupiah
b. Rupee
c. Ringgit
d. Yen
37. Agar kita memiliki simpanan uang, kita harus ....
a. Minta-minta
b. Menabung
c. Boros
d. Membuang uang
76
38. Menggunakan uang sesuai kebutuhan kita berarrti kita ...
a. Kikir
b. Hemat
c. Tamak
d. Sombong
39. Salah satu cara mengelola uang dengan baik adalah ....
a. Membuat rencana sebelum menggunakan
b. Belanjakan semuanya
c. Membeli semua barang yang kita inginkan
d. Membiarkan saja
40. Manfaat mengelola uang dengan baik adalah ....
a. Penggunaan uang jadi terarah
b. Bisa belanja sesuka hati
c. Uang cepat habis
d. Uang tidak kurang tidak lebih
lampiran 4
Validitas dan Reliabelitas Instrumen Penilaian Tes Hasil Belajar Pililhan Ganda
Rsp
R1
R2
R3
R4
R5
R6
R7
R8
R9
R10
R11
R12
R13
R14
R15
R16
R17
R18
R19
R20
R21
R22
R23
R24
R25
R26
R27
R28
R29
R30
R31
R32
R33
R34
R35
R36
R37
R38
R39
R40
R41
R42
∑
p
q
p/q
pq
Mp
Mt
St
St2
rbis
rtab
r 11
ket.
V
Nomor Soal
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
34
0.81
0.19
4.3
0.15
28.00
26.45
6.38
40.69
0.50
0.26
0.82
V
2
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
31
0.74
0.26
2.8
0.19
28.12
26.45
6.38
3
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
30
0.71
0.29
2.50
0.20
27.96
26.45
6.38
4
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
27
0.64
0.36
1.80
0.23
28.48
26.45
6.38
5
6
7
8
9
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
34
39
38
33
29
0.81 0.93 0.90 0.79 0.69
0.19 0.07 0.10 0.21 0.31
4.25 13.00 9.50 3.67 2.23
0.15 0.07 0.09 0.17 0.21
28.24 26.21 26.89 27.88 28.30
26.45 26.45 26.45 26.45 26.45
6.38 6.38 6.38 6.38 6.38
10
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
26
26
0.62 0.62
0.38 0.38
1.63 1.63
0.24 0.24
28.13 27.69
26.45 26.45
6.38 6.38
12
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
21
0.50
0.50
1.00
0.25
27.80
26.45
6.38
13
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
25
0.60
0.40
1.47
0.24
29.00
26.45
6.38
14
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
19
0.45
0.55
0.83
0.25
30.27
26.45
6.38
15
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
29
0.69
0.31
2.23
0.21
28.08
26.45
6.38
16
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
24
0.57
0.43
1.33
0.24
27.73
26.45
6.38
17
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
26
0.62
0.38
1.63
0.24
28.61
26.45
6.38
18
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
30
0.71
0.29
2.50
0.20
25.60
26.45
6.38
19
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
27
0.64
0.36
1.80
0.23
28.19
26.45
6.38
20
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
16
0.38
0.62
0.62
0.24
28.06
26.45
6.38
21
1
1
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
23
0.55
0.45
1.21
0.25
27.60
26.45
6.38
22
23
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
32
23
0.76 0.55
0.24 0.45
3.20 1.21
0.18 0.25
28.47 28.22
26.45 26.45
6.38 6.38
24
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
24
0.57
0.43
1.33
0.24
28.32
26.45
6.38
25
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
26
0.62
0.38
1.63
0.24
28.00
26.45
6.38
26
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
36
0.86
0.14
6.00
0.12
27.89
26.45
6.38
27
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
35
0.83
0.17
5.00
0.14
27.70
26.45
6.38
28
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
29
0.69
0.31
2.23
0.21
28.64
26.45
6.38
29
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
33
0.79
0.21
3.67
0.17
27.97
26.45
6.38
30
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
11
0.26
0.74
0.35
0.19
31.90
26.45
6.38
31
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
35
0.83
0.17
5.00
0.14
27.65
26.45
6.38
32
1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
23
0.55
0.45
1.21
0.25
30.48
26.45
6.38
33
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
27
0.64
0.36
1.80
0.23
29.26
26.45
6.38
34
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
0
23
0.55
0.45
1.21
0.25
28.60
26.45
6.38
35
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
30
0.71
0.29
2.50
0.20
28.26
26.45
6.38
36
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
17
0.40
0.60
0.68
0.24
30.20
26.45
6.38
37
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
35
0.83
0.17
5.00
0.14
27.40
26.45
6.38
38
39
40
1
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
32
33
20
0.76 0.79 0.48
0.24 0.21 0.52
3.20 3.67 0.91
0.18 0.17 0.25
27.54 27.34 27.54
26.45 26.45 26.45
6.38 6.38 6.38
0.44
0.37
0.26
0.26
Tinggi
0.43
0.26
0.58
0.26
-0.14
0.26
0.21
0.26
0.43
0.26
0.43
0.26
0.34
0.26
0.25
0.26
0.21
0.26
0.48
0.26
0.54
0.26
0.38
0.26
0.23
0.26
0.43
0.26
-0.21
0.26
0.37
0.26
0.20
0.26
0.20
0.26
0.57
0.26
0.30
0.26
0.34
0.26
0.31
0.26
0.55
0.26
0.44
0.26
0.51
0.26
0.46
0.26
0.51
0.26
0.42
0.26
0.69
0.26
0.59
0.26
0.37
0.26
0.45
0.26
0.48
0.26
0.33
0.26
0.30
0.26
0.27
0.26
0.16
0.26
V
V
TV
TV
V
V
V
TV
TV
V
V
V
TV
V
TV
V
TV
TV
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
TV
V
V
Xi
Xi2
24
24
21
28
28
26
16
22
23
23
28
26
10
31
31
31
13
33
30
28
36
34
27
38
36
33
26
25
26
22
28
29
34
33
25
25
31
10
28
21
26
22
576
576
441
784
784
676
256
484
529
529
784
676
100
961
961
961
169
1089
900
784
1296
1156
729
1444
1296
1089
676
625
676
484
784
841
1156
1089
625
625
961
100
784
441
676
484
8.09
77
lampiran 5
Tingkat Kesukaran Instrumen Penilaian Tes Hasil Belajar Pililhan Ganda
Rsp
R1
R2
R3
R4
R5
R6
R7
R8
R9
R10
R11
R12
R13
R14
R15
R16
R17
R18
R19
R20
R21
R22
R23
R24
R25
R26
R27
R28
R29
R30
R31
R32
R33
R34
R35
R36
R37
R38
R39
R40
R41
R42
∑
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
34
2
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
31
3
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
30
4
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
27
5
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
34
6
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
39
7
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
38
8
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
33
9
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
29
10
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
26
11
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
26
12
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
21
13
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
25
14
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
19
15
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
29
16
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
24
17
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
26
18
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
30
19
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
27
Nomor Soal
20 21
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
0
0
0
16 23
22
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
32
23
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
23
24
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
24
25
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
26
26
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
36
27
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
35
28
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
29
29
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
33
30
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
11
31
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
35
32
1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
23
33
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
27
34
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
0
23
35
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
30
36
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
17
37
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
35
38
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
32
39
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
33
40
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
20
TK
0.81 0.74 0.71 0.64 0.81 0.93 0.90 0.79 0.69 0.62 0.62 0.50 0.60 0.45 0.69 0.57 0.62 0.71 0.64 0.38 0.55 0.76 0.55 0.57 0.62 0.86 0.83 0.69 0.79 0.26 0.83 0.55 0.64 0.55 0.71 0.40 0.83 0.76 0.79 0.48
ket.TK
MU MU MU
SE
MU MU MU MU
SE
SE
SE
SE
SE
SE
SE
SE
SE
MU
SE
SE
SE
MU
SE
SE
SE
MU MU
SE
MU
SE
MU
SE
SE
SE
MU
SE
MU MU MU
Xi
Xi2
24
24
21
28
28
26
16
22
23
23
28
26
10
31
31
31
13
33
30
28
36
34
27
38
36
33
26
25
26
22
28
29
34
33
25
25
31
10
28
21
26
22
1111
576
576
441
784
784
676
256
484
529
529
784
676
100
961
961
961
169
1089
900
784
1296
1156
729
1444
1296
1089
676
625
676
484
784
841
1156
1089
625
625
961
100
784
441
676
484
1234321
SE
78
lampiran 6
Daya Pembeda Instrumen Penilaian Tes Hasil Belajar Pililhan Ganda
Kelompok Atas
Rsp
R24
R25
R21
R22
R33
R18
R26
R34
R14
R15
R37
R16
R19
R32
R4
R5
R11
R31
R39
R20
R23
Jml
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
19
2
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
18
3
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
18
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
17
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
21
6
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
19
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
18
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
18
10
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
16
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
1
15
12
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
13
13
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
14
14
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
12
15
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
16
16
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
14
17
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
18
18
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
18
19
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
15
Nomor Soal
20 21
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
10 14
22
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
18
23
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
14
24
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
13
25
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
18
26
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
21
27
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
21
28
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
17
29
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
30
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
8
31
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
18
32
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
16
33
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
16
34
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
15
35
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
17
36
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
13
37
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
20
38
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
18
39
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
18
40
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
11
3
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
12
4
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
10
5
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
13
6
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
19
7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
19
8
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
15
9
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
0
11
10
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
1
10
11
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
11
12
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
8
13
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
11
14
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
7
15
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
13
16
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
10
17
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
8
18
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
12
19
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
12
Nomor Soal
20 21
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
6
9
22
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
14
23
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
9
24
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
11
25
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
8
26
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
15
27
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
14
28
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
12
29
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
13
30
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
3
31
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
17
32
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
7
33
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
11
34
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
8
35
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
13
36
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
4
37
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
15
38
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
1
14
39
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
15
40
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
9
Jml
38
36
36
34
34
33
33
33
31
31
31
31
30
29
28
28
28
28
28
28
27
Kelompok Bawah
Rsp
R27
R29
R6
R41
R12
R28
R35
R36
R1
R2
R9
R10
R8
R30
R42
R3
R40
R7
R17
R13
R38
∑bawah
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
15
2
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
13
Jml
26
26
26
26
26
25
25
25
24
24
23
23
22
22
22
21
21
16
13
10
10
DP
0.19 0.24 0.29 0.33 0.38 0.05 0.00 0.14 0.33 0.29 0.19 0.24 0.14 0.24 0.14 0.19 0.48 0.29 0.14 0.19 0.24 0.19 0.24 0.10 0.48 0.29 0.33 0.24 0.33 0.24 0.05 0.43 0.24 0.33 0.19 0.43 0.24 0.19 0.14 0.10
ketDP
J
C
C
C
C
J
J
J
C
C
J
C
J
C
J
J
B
C
J
J
C
J
C
J
B
C
C
C
C
C
J
B
C
C
J
B
C
J
J
J
79
lampiran 7
80
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar
Pilihan Ganda
NO VALIDITAS RELIABILITAS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
TINGKAT
KESUKARAN
DAYA
PEMBEDA
KEPUTUSAN
Mudah
Mudah
Mudah
Sedang
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Mudah
Sedang
Mudah
Sedang
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Mudah
Mudah
Mudah
Sedang
Jelek
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Jelek
Jelek
Jelek
Cukup
Cukup
Jelek
Cukup
Jelek
Cukup
Jelek
Jelek
Baik
Cukup
Jelek
Jelek
Cukup
Jelek
Cukup
Jelek
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Jelek
Baik
Cukup
Cukup
Jelek
Baik
Cukup
Jelek
Jelek
Jelek
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dibuang
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dibuang
Dibuang
Dipakai
Dibuang
Dibuang
Dipakai
Dibuang
Dibuang
Dibuang
Dibuang
Dibuang
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dibuang
Dibuang
81
Lampiran A.7
Rekapiulasi Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
NO
VALIDITAS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
RELIABILITAS KEPUTUSAN
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Dipakai
Dibuang
Dibuang
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dibuang
Dipakai
82
Lampiran 8
Contoh Perhitungan Uji Coba Instrumen Penilaian
Tes Hasil Belajar
A. Perhitungan Uji Validitas dengan Korelasi Point Biserial
Mencari validitas soal nomor 36, langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.
2.
0
3.
4.
5.
Standar deviasi dari Mc.excel diperoleh harga standar deviasi, yaitu :
St = 6,38
√
6.
√
7.
Db = 42 – 2 = 40 ; α = 0,05
Pada tabel r produckt moment diperoleh:
rtabel = r(0,05)(40) = 0,26
Karena
> rtabel, pada butir soal nomor 36 maka disimpulkan valid.
83
B. Perhitungan Reliabilitas Tes dengan Rumus KR-20
Untuk mencari reliabilitas seluruh tes digunakan rumus K-R 20 (KuderRicharson 20). Rumus ini dipilih karena soal yangdiukur reliabilitasnya berbentuk
diaktomi. Adapun rumus K-R 20 adalah:
[
][
]
Berdasarkan data dari uji validitas yang telah dilakukan, diperoleh:
N
= 42
∑pq = 8,09
S
= 6,38
S2
= 40,69
Dengan demikian data-data di atas dapat disubtitusikan ke dalam rumus K-R 20
untuk menghitung realibilitas.
[
][
[
[
]
][
][
]
]
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh nilai r11 = 0,82, sehingga dapat
disimpulkan bahwa soal tersebut berdasarkan interprestasi reliabilitas (tabel 3.2),
maka dapat dikatakan soal tersebut mempunyai reliabilitas yang tinggi.
84
C. Perhitungan Taraf Kesukaran
Mencari taraf kesukaran soal nomor 36, dengan langkah sebagai berikut:
Berdasarkan tabel interprestasi indeks kesukaran soal (Tabel 3.3), maka
indeks 0,40 menunjukan bahwa soal nomor 36 termasuk soal sedang.
D. Daya Pembeda Soal
Mencari Daya Pembeda soal nomor 36, dengan langkah sebagai berikut:
0,43
Berdasarkan tabel interprestasi daya pembeda (Tabel 3.4), maka indeks 0,43
menunjukan bahwa soal nomor 36 termasuk soal BAIK.
85
SOAL UJI COBA INSTRUMENT TES HASIL BELAJAR
TAHUN PELAJARAN 2013 - 2014
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Nama
: ...........................................
Hari/ tanggal
Kelas
: ............................................
: .......................................
Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu huruf a, b, c atau d yang kamu anggap benar!
1. Perhatikan gambar di atas!
Apakah jenis uang diatas?
a. Rp1.000,00
b. Rp2.000,00
c. Rp1.500,00
d. Rp2.500,00
2. perhatikan gambar! Apakah jenis uang diatas?
a. uang logam
b. uang kertas
c. uang giral
d. uang barang
3. Manakah uang logam yang tidak beredar di Indonesia?
a. Rp100,00
b. Rp500,00
c. Rp1.000,00
d. Rp5.000,00
86
4. Uang kertas bernilai Rp5.000,00 bergambar . . .
a. W.R. Supratman
b. Imam Bonjol
c. R.A. Kartini
d. Pattimura
5. Uang logam di Indonesia berbentuk ....
a. Segitiga
b. Oval
c. Persegi
d. Bulat
6.
Pada zaman dahulu, orang saling bertukar barang karena ....
a. Belum mengenal orang
b. Belum mengenal uang
c. Belum mempunyai rumah
d. Rumahnya di hutan
7. Jika harga jual lebih rendah dari harga pokok, maka
pedagang mengalami . . .
a. Laba
b. Untung
c. Rugi
d. Tidak rugi
8. Bu Anis memiliki gula pasir, kemudian ditukar dengan uang milik Bu Hasan.
Apa yang dilakukan Bu Anis dan Bu Hasan?
a. Jual beli
b. Takaran
c. Barter
d. Pasaran
87
9. Manakah yang bukan keuntungan dari menabung?
a. Cepat habis
b. Mendapat bunga
c. Dijamin aman
d. Dapat diambil sewaktu-waktu
10. berapakah sisanya jika uang diatas dibelikan buku yang harganya Rp. 2.000,00?
a. Rp1.000,00
b. Rp2.000,00
c. Rp3.000,00
d. Rp4.000,00
11. Perhatikan mata uang di bawah ini!
Nilai nominal mata uang di atas adalah . . .
a. Rp50,00
b. Rp500,00
c. Rp5.000,00
d. Rp50.000,00
12. Berikut ini merupakanfungsi uang sebagai alat pembayaran,kecuali. . .
a. Membayar pajak
b. Menabung di bank
c. Melunasi kredit motor
d. Membayar spp
88
13. Uang logam termasuk uang ....
a. Kartal
b. Giral
c. Recehan
d. Wesel
14. Manfaat menabung adalah . . .
a. Mempersiapkan masa depan
b. Supaya dipuji orang tua
c. Mengurangi kebutuhan
d. Mencari bunga bank
15. Alat tukar dibawah ini adalah ...
a. Barang dan uang
b. Uang dan tenaga
c. Barang dan tenaga
d. Barang saja
16. sebelum ada uang untuk memperoleh barang yang diinginkan orang melakukan ...
a. Barter
b. Pencurian
c. Beli
d. Jual
17. Seekor ayam di tukar dengan setandan pisang, cara ini disebut ...
a. Beli
b. Barter
c. Kartal
d. Semua benar
89
18. Uang kartalyang beredar dimasyarakat terdirii dari ....
a. Kartal dan giral
b. Kertas dan kartal
c. Logam dan kertas
d. Semua benar
19. Uang rupiah merupakan alat pembayaran yang sah karena ...
a. Dijamin oleh negara
b. Gambar bagus
c. Terbuat dari kertas
d. Terbuat dari logam
20. Mata uang negara Indonesia adalah ....
a. Rupiah
b. Rupee
c. Ringgit
d. Yen
90
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen)
Sekolah
: MIS Mathlaul Huda
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: III/ 2
Materi Pokok
: Uang
Waktu
: 2 x 35 menit
Metode
: Number Head Together, Diskusi, tanya jawab dan latihan
A. Standar Kompetensi
:
Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
B. Kompetensi Dasar
2.3 Memahami kegiatan jual beli dilingkungan rumah dan sekolah
C. Indikator
1. Menyebutkan kegiatan jual beli melalui kegiatan sehari-hari
2. Menjelaskan kegiatan jual beli di rumah dan sekolah melalui kegiatan sehari-hari
3. Memahami kegiatan jual beli dilingkungan dan sekolah melalui materi yang diberikan
D.
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat Menyebutkan kegiatan jual beli melalui kegiatan sehari-hari
2. Siswa dapat Menjelaskan kegiatan jual beli di rumah dan sekolah melalui kegiatan
sehari-hari
3. Siswa dapat Memahami kegiatan jual beli dilingkungan dan sekolah melalui materi
yang diberikan
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan
perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Dan
Ketelitian ( carefulness)
91
E. Materi Ajar
F. Media Belajar
o Buku paket Erlangga kelas III
o Audio visual tentang kegiatan jual-beli
o Gambar Uang berbagai negara
92
G. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa
Kegiatan Pembelajaran
1.
Waktu
5 Menit
Pendahuluan
Salam dan berdoa
(5
Apersepsi dan Motivasi :
2. Kegiatan Inti
55 Menit
o Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan jual beli
di sekolah karena hal tersebut sangat dekat dengan kegiatan
sehari-harinya.
o Guru menjelaskan kembali kegiatan jual beli di rumah.
o Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok yang heterogen yang
terdiri antara 1-8 siswa yang dipandu oleh guru.
o (Numbering) siswa mendapatkan kartu nomor 1-8 untuk setiap
kelompoknya yang diberikan oleh guru.
o (Questioning)
siswa
diberikan
LKS
dikerjakan
secara
berkelompok
o (Head Together) siswa bekerjasama dalam kelompoknya dan
guru mengamati dan memperhatikan.
o Siswa dibimbing guru untuk bisa bekerjasama dalam satu
kelompoknya
o (Answering) setiap kelompok mempersiapkan jawabannya untuk
disampaikan didepan kelas oleh perwakilan kelompoknya yang
telah ditentukan oleh kartu nomor anggota yang dipilih guru.
o Hasil kerja kelompok dibahas bersama oleh siswa dan guru.
o Kelompok terbaik mendapatkan penghargaan dari teman dan
guru.
3. Penutup
10 Menit
-
Siswa menyimpulkan pelajaran yang sudah didapat
93
-
Guru mereview kembali materi yang telah disimpulkan siswa
-
Bertanya jawab dengan siswa materi yang belum dimengerti
dan dipahami
-
Evaluasi siswa
-
Memberikan PR
-
Berdoa dan salam
H. Penilaian:
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
1. Menyebutkan kegiatan jual beli melalui kegiatan
sehari-hari
Tes tertulis
Essay
Tes tertulis
Essay
Tes tertulis
Essay
2. Menjelaskan kegiatan jual beli di rumah dan sekolah
melalui kegiatan sehari-hari
3. Memahami kegiatan jual beli dilingkungan dan
sekolah melalui materi yang diberikan
Bogor,
Mei 2014
Mengetahui,
Wali Kelas
Peneliti
Kokom Komalasari, S.Pd
Achmad Chaerul Pahmi
94
LEMBAR KERJA SISWA I
Nama
: ____________________________
Kelompok : ____________________________
Nilai
: ____________________________
KEGIATAN JUAL BELI DI RUMAH DAN SEKOLAH
Ayo jawablah soal dibawah ini!
Bagaimana kamu memanfaatkan uang?
No
Saya menggunakan uang untuk
95
Ayo coba tuliskan jawabanmu secara berkelompok kegiatan
jual beli yang berada di rumah atau sekolah! beri tanda (
TEMPAT
NO
KEGIATAN JUAL BELI
RUMAH
SEKOLAH
TANG TING TUNG
YOOOOO KITA
Nabung
Hemat pangkal kaya
.....
)
96
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen)
Sekolah
: MIS Mathlaul Huda
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: III/ 2
Materi Pokok
: Uang
Waktu
: 2 x 35 menit
Metode
: Number Head Together, Diskusi, tanya jawab dan latihan
A. Standar Kompetensi
:
Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
B. Kompetensi Dasar
2.4 Mengenal sejarah uang
C. Indikator
1. Menyebutkan sejarah uang melalui cerita
2. Menjelaskan sejarah uang melalui cerita
3. Mengenal sejarah uang
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat Menyebutkan sejarah uang melalui cerita
2. Siswa dapat Menjelaskan sejarah uang melalui cerita
3. Siswa dapat Mengenal sejarah uang
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan
perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Dan
Ketelitian ( carefulness)
97
E. Materi Ajar
F. Media Belajar
o Buku paket Erlangga kelas III
o Audio visual tentang kegiatan jual-beli
o Gambar Uang berbagai negara
G. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa
Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
Salam dan berdoa
Apersepsi dan Motivasi
Membahas soal kemarin dan mereview
Waktu
5 Menit
(6
98
2. Kegiatan Inti
55 Menit
o Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang sejarah uang.
o Siswa memperhatikan materi mengenai sebelum adanya uang
menggunakan metode barter.
o Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok yang heterogen yang
terdiri antara 1-8 siswa yang dipandu oleh guru.
o (Numbering) siswa mendapatkan kartu nomor 1-8 untuk setiap
kelompoknya yang diberikan oleh guru.
o (Questioning)
siswa
diberikan
LKS
dikerjakan
secara
berkelompok
o (Head Together) siswa bekerjasama dalam kelompoknya dan
guru mengamati dan memperhatikan.
o Siswa dibimbing guru untuk bisa bekerjasama dalam satu
kelompoknya
o (Answering) setiap kelompok mempersiapkan jawabannya untuk
disampaikan didepan kelas oleh perwakilan kelompoknya yang
telah ditentukan oleh kartu nomor anggota yang dipilih guru.
o Hasil kerja kelompok dibahas bersama oleh siswa dan guru.
o Kelompok terbaik mendapatkan penghargaan dari teman dan
guru.
3. Penutup
10 Menit
-
Siswa menyimpulkan pelajaran yang sudah didapat
-
Guru mereview kembali materi yang telah disimpulkan siswa
-
Bertanya jawab dengan siswa materi yang belum dimengerti
dan dipahami
-
Evaluasi siswa
-
Berdoa dan salam
99
H.
Penilaian:
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
1. Menyebutkan sejarah uang melalui cerita
Tes tertulis
Essay
Tes tertulis
Essay
Tes tertulis
Essay
2. Menjelaskan sejarah uang melalui cerita
3. Mengenal sejarah uang
Bogor,
Mei 2014
Mengetahui,
Wali Kelas
Kokom Komalasari, S.Pd
Peneliti
Achmad Chaerul Pahmi
100
LEMBAR KERJA SISWA II
Nama
: ____________________________
Kelompok : ____________________________
Nilai
: ____________________________
SEJARAH UANG
Jawablah soal-soal dibawah ini!
1. Manusia tidak dapat hidup tanpa ....
2. Tukar-menukar barang dengan barang disebut ....
3. Barang dirasa kurang .... untuk alat pembayaran.
4. Uang barang yang paling berharga adalah ....
5. Uang barang yang sampai saat ini masih memiliki nilai tinggi adalah ....
Coba kerjakan tugas berikut ini dengan benar!
Sebelum mengenal uang, manusia menggunakan uang barang sebagai alat
tukar. Jelaskan kelemahan uang barang sehingga tidak digunakan lagi.
NO
NAMA UANG BARANG
1
EMAS
2
KULIT
3
KERANG
4
PERAK
5
GARAM
KELEMAHAN
MUDAH HILANG
101
Carilah kata-kata berikut dalam kotak huruf. Tariklah garis
secara mendatar atau menurun. Sebelum mengerjakannya,
fotokopilah kotak katanya.
1. barter
5. Emas
2. kerang
6. Perak
3. uang
7. tukar
4. logam
8. uang kertas
102
Nah kita memiliki uang rupiah sekarang coba kita gambar
sesuai apa yang kamu inginkan!
Horee kamu sudah menggambar uang buatanmu sekarang coba
jawab soal dibawah ini!
Tuliskan 2 jenis uang :
103
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen)
Sekolah
: MIS Mathlaul Huda
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: III/ 2
Materi Pokok
: Uang
Waktu
: 2 x 35 menit
Metode
: Number Head Together, Diskusi, tanya jawab dan latihan
A. Standar Kompetensi
:
Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
B. Kompetensi Dasar
2.6 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
C. Indikator
1. Menyebutkan penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
2. Menjelaskan penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
3. Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat Menyebutkan penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
2. Siswa dapat Menjelaskan penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
3. Siswa dapat Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan
perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Dan
Ketelitian ( carefulness)
104
E. Materi Ajar
F. Media Belajar
o Buku paket Erlangga kelas III
o Audio visual tentang kegiatan jual-beli
o Gambar Uang berbagai negara
G. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa
Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
Salam dan berdoa
Apersepsi dan Motivasi
Membahas soal kemarin dan mereview
Waktu
5 Menit
(7
105
2. Kegiatan Inti
o Siswa
55 Menit
memperhatikan
penjelasan
guru
tentang
cara
mengguanakan uang.
o Siswa memperhatikan cara-cara menghemat uang.
o Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok yang heterogen yang
terdiri antara 1-8 siswa yang dipandu oleh guru.
o (Numbering) siswa mendapatkan kartu nomor 1-8 untuk setiap
kelompoknya yang diberikan oleh guru.
o (Questioning)
siswa
diberikan
LKS
dikerjakan
secara
berkelompok
o (Head Together) siswa bekerjasama dalam kelompoknya dan
guru mengamati dan memperhatikan.
o Siswa dibimbing guru untuk bisa bekerjasama dalam satu
kelompoknya
o (Answering) setiap kelompok mempersiapkan jawabannya untuk
disampaikan didepan kelas oleh perwakilan kelompoknya yang
telah ditentukan oleh kartu nomor anggota yang dipilih guru.
o Hasil kerja kelompok dibahas bersama oleh siswa dan guru.
o Kelompok terbaik mendapatkan penghargaan dari teman dan
guru.
3. Penutup
10 Menit
-
Siswa menyimpulkan pelajaran yang sudah didapat
-
Guru mereview kembali materi yang telah disimpulkan siswa
-
Bertanya jawab dengan siswa materi yang belum dimengerti
dan dipahami
-
Evaluasi siswa
-
Berdoa dan salam
106
H.
Penilaian:
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menyebutkan penggunaan uang sesuai dengan
kebutuhan
2. Menjelaskan penggunaan uang sesuai dengan
kebutuhan
3. Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Tes tertulis
Essay
Tes tertulis
Essay
Tes tertulis
Essay
Bogor,
Mei 2014
Mengetahui,
Wali Kelas
Kokom Komalasari, S.Pd
Peneliti
Achmad Chaerul Pahmi
107
LEMBAR KERJA SISWA III
Nama
: ____________________________
Kelompok : ____________________________
Nilai
: ____________________________
PENGGUNAAN UANG
Salinlah kolom berikut di buku tugasmu. Kemudian, berilah
tanda centang ( ) pada perilaku yang baik atau tidak baik
dalam kolom tersebut.
108
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( KELAS KONTROL )
Sekolah
: MIS Mathlaul Huda
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: III/ 2
Materi Pokok
: Uang
Waktu
: 2 x 35 menit
Metode
: Ceramah
A. Standar Kompetensi
:
Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
B. Kompetensi Dasar
2.3 Memahami kegiatan jual beli dilingkungan rumah dan sekolah
C. Indikator
1. Menyebutkan kegiatan jual beli melalui kegiatan sehari-hari
2. Menjelaskan kegiatan jual beli di rumah dan sekolah melalui kegiatan sehari-hari
3. Memahami kegiatan jual beli dilingkungan dan sekolah melalui materi yang
diberikan
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat Menyebutkan kegiatan jual beli melalui kegiatan sehari-hari
2. Siswa dapat Menjelaskan kegiatan jual beli di rumah dan sekolah melalui kegiatan
sehari-hari
3. Siswa dapat Memahami kegiatan jual beli dilingkungan dan sekolah melalui materi
yang diberikan
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan
perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Dan
Ketelitian ( carefulness)
109
E. Materi Ajar
F. Media Belajar
o Buku paket Erlangga kelas III
o Audio visual tentang kegiatan jual-beli
o Gambar Uang berbagai negara
110
G. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
5 Menit
1. Pendahuluan
Salam dan berdoa
(5
Apersepsi dan Motivasi :
2. Kegiatan Inti
55 Menit
o Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan jual beli
di sekolah karena hal tersebut sangat dekat dengan kegiatan
sehari-harinya.
o Guru menjelaskan kembali kegiatan jual beli di rumah.
o Guru menjelaskan secara metode ceramah.
o Siswa memperhatikan guru di depan kelas
3. Penutup
10 Menit
-
Siswa menyimpulkan pelajaran yang sudah didapat
-
Guru mereview kembali materi yang telah disimpulkan siswa
-
Bertanya jawab dengan siswa materi yang belum dimengerti
dan dipahami
-
Evaluasi siswa
-
Memberikan PR
-
Berdoa dan salam
H. Penilaian:
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
1. Menyebutkan kegiatan jual beli melalui kegiatan
sehari-hari
Tes tertulis
Essay
111
2. Menjelaskan kegiatan jual beli di rumah dan sekolah
melalui kegiatan sehari-hari
Tes tertulis
Essay
Tes tertulis
Essay
3. Memahami kegiatan jual beli dilingkungan dan
sekolah melalui materi yang diberikan
Bogor,
Mei 2014
Mengetahui,
Wali Kelas
Peneliti
Kokom Komalasari, S.Pd
Achmad Chaerul Pahmi
112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Kontrol)
Sekolah
: MIS Mathlaul Huda
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: III/ 2
Materi Pokok
: Uang
Waktu
: 2 x 35 menit
Metode
: Ceramah
A. Standar Kompetensi
:
Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
B. Kompetensi Dasar
2.4 Mengenal sejarah uang
C. Indikator
1. Menyebutkan sejarah uang melalui cerita
2. Menjelaskan sejarah uang melalui cerita
3. Mengenal sejarah uang
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat Menyebutkan sejarah uang melalui cerita
2. Siswa dapat Menjelaskan sejarah uang melalui cerita
3. Siswa dapat Mengenal sejarah uang
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan
perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Dan
Ketelitian ( carefulness)
113
E. Materi Ajar
F. Media Belajar
o Buku paket Erlangga kelas III
o Audio visual tentang kegiatan jual-beli
o Gambar Uang berbagai negara
G. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa
Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
Salam dan berdoa
Apersepsi dan Motivasi
Membahas soal kemarin dan mereview
Waktu
5 Menit
(6
114
2. Kegiatan Inti
55 Menit
o Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang sejarah uang.
o Siswa memperhatikan materi mengenai sebelum adanya uang
menggunakan metode barter.
o Siswa hanya memperhatikan penjelasan guru yang diberikan
didepan kelas.
3. Penutup
10 Menit
-
Siswa menyimpulkan pelajaran yang sudah didapat
-
Guru mereview kembali materi yang telah disimpulkan siswa
-
Bertanya jawab dengan siswa materi yang belum dimengerti
dan dipahami
-
Evaluasi siswa
-
Berdoa dan salam
115
H. Penilaian:
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
1. Menyebutkan sejarah uang melalui cerita
Tes tertulis
Essay
Tes tertulis
Essay
Tes tertulis
Essay
2. Menjelaskan sejarah uang melalui cerita
3. Mengenal sejarah uang
Bogor,
Mei 2014
Mengetahui,
Wali Kelas
Peneliti
Kokom Komalasari, S.Pd
Achmad Chaerul Pahmi
116
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Kontrol)
Sekolah
: MIS Mathlaul Huda
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: III/ 2
Materi Pokok
: Uang
Waktu
: 2 x 35 menit
Metode
: Ceramah
A. Standar Kompetensi
:
Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
B. Kompetensi Dasar
2.6 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
C. Indikator
1. Menyebutkan penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
2. Menjelaskan penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
3. Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat Menyebutkan penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
2. Siswa dapat Menjelaskan penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
3. Siswa dapat Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan
perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Dan
Ketelitian ( carefulness)
117
E. Materi Ajar
F. Media Belajar
o Buku paket Erlangga kelas III
o Audio visual tentang kegiatan jual-beli
o Gambar Uang berbagai negara
G. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa
Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
Salam dan berdoa
Apersepsi dan Motivasi
Membahas soal kemarin dan mereview
Waktu
5 Menit
(7
118
2. Kegiatan Inti
o Siswa
55 Menit
memperhatikan
penjelasan
guru
tentang
cara
mengguanakan uang.
o Siswa memperhatikan cara-cara menghemat uang.
o Siswa memperhatikan guru menjelaskan didepan kelas.
3. Penutup
10 Menit
-
Siswa menyimpulkan pelajaran yang sudah didapat
-
Guru mereview kembali materi yang telah disimpulkan siswa
-
Bertanya jawab dengan siswa materi yang belum dimengerti
dan dipahami
-
Evaluasi siswa
-
Berdoa dan salam
H. Penilaian:
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menyebutkan penggunaan uang sesuai dengan
kebutuhan
2. Menjelaskan penggunaan uang sesuai dengan
kebutuhan
3. Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Tes tertulis
Essay
Tes tertulis
Essay
Tes tertulis
Essay
Bogor,
Mei 2014
Mengetahui,
Wali Kelas
Peneliti
Kokom Komalasari, S.Pd
Achmad Chaerul Pahmi
119
Lampiran 13
Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
No
Nilai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
35
35
35
40
40
40
40
40
45
No
Nilai
10
11
12
13
14
15
16
17
18
No
45
45
45
45
45
45
50
50
50
Nilai
19
20
21
22
23
24
25
26
27
55
55
55
55
55
60
60
60
60
No
Nilai
28
29
30
31
32
33
34
35
36
60
60
60
65
65
65
65
65
65
No
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Nilai
65
70
70
70
75
75
75
80
80
Skore terbesar = 80
Skore terkecil = 35
Rentang (R) = skor terbesar – skor terkecil
= 80 - 35
= 45
Banyak kelas = 1+ 3.3 log n
= 1+ 3.3 log 45
= 1+ 3.3 (1,6532) = 6,4556 = 7
Panjang Kelas =
= 6,9707 = 7
Tabel Distribusi Frekuensi
No.
Kelas Interval
F
Nilai
tengah
Proporsi
1
2
3
4
5
6
7
35-41
42-48
49-55
56-62
63-69
70-76
77-83
8
7
8
7
7
6
2
38
45
52
59
66
73
80
17,78
15,56
17,78
15,56
15,56
13,33
4,44
Jumlah
45
100
f.xi
1444
2025
2704
3481
4356
5329
6400
25739
304
315
416
413
462
438
160
2508
11552
14175
21632
24367
30492
31974
12800
146992
120
Rata-rata
̅
∑
∑
Simpangan baku (Standar Deviasi)
√
√
∑
(∑
)
(
)
(
(
)
)
√
√
√
= 12,80
Membuat frekuensi yang diharapkan dengan cara:
a. Menentukan batas kelas, yaitu:
34,5
41,5
48,5
55,5
62,5
69,5
b. Mencari nilai Z-Score, dengan cara:
̅
76,5
83,5
121
c. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal dari 0-Z, didapat:
0,4515
0,3665
0,2123
0,0080
d. Mencari luas tiap interval
0,4515 - 0,3665 = 0,0850
0,3665 - 0,2123 = 0,1542
0,2123 - 0,0080 = 0,2043
0,0080 + 0,2019 = 0, 2099
0,2019 - 0,3599 = -0,1580
0,3599 - 0,4474 = -0,0875
0,4474 - 0,4850 = -0,0376
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe):
0,0850 x 45 = 3,8250
0,1542 x 45 = 6,9390
0,2043 x 45 = 9,1935
0,2099 x 45 = 9,4455
0,2019
0,3599
0,4474
0,4850
122
-0,1580 x 45 = -7,1100
-0,0875 x 45 = - 3,9375
-0,0376 x 45 = - 1,6920
No
Batas Kelas
1
2
3
4
5
6
7
8
34,5
41,5
48,5
55,5
62,5
69,5
76,5
83,5
Z
-1,66
-1,11
-0,56
-0,02
0,53
1,08
1,62
2,17
Luas
Luas
0–Z
Interval
0,4515
0,3665
0,2123
0,008
0,2019
0,3599
0,4474
0,485
0,0850
0,1542
0,2043
0,2099
-0,1580
-0,0875
-0,0376
fe
f0
(f0 - fe)2
3,8250
6,9390
9,1935
9,4455
-7,1100
-3,9375
-1,6920
8
7
8
7
7
6
2
17,4306
0,0037
1,4244
5,9805
199,0921
98,7539
13,6309
45
336,3161
Jumlah
Mencari Chi-kuadrat hitung( X2hitung), dengan rumus:
∑
Nilai X2tabel untuk
(
)
= 0.05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 7 – 1 = 6 pada
tabel chi-kuadrat didapat X2tabel = 12,592
Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah:
Jika X2hitung
X2tabel, artinya distribusi data tidak normal, dan jika X2hitung
X2tabel, artinya data berdistribusi normal. Karena dari perhitungan diperoleh
X2hitung
dan X2tabel = 12,592 jadi X2hitung
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
X2tabel, maka dapat
123
Lampiran 14
Uji Normalitas postes Kelas Eksperimen
No
Nilai
No
Nilai
No
Nilai
No
Nilai
No
Nilai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
50
55
55
55
60
60
60
60
65
10
11
12
13
14
15
16
17
18
70
70
70
75
75
75
75
75
75
19
20
21
22
23
24
25
26
27
75
75
75
80
80
80
80
80
80
28
29
30
31
32
33
34
35
36
85
85
85
85
85
90
90
90
90
37
38
39
40
41
42
43
44
45
90
90
90
95
95
95
95
95
95
Skore terbesar = 95
Skore terkecil = 50
Rentang (R) = skor terbesar – skor terkecil
= 95 - 50
= 45
Banyak kelas = 1+ 3.3 log n
= 1+ 3.3 log 45
= 1+ 3.3 (1,65321) = 6,4556 = 7
Panjang Kelas =
= 6,4286 = 7
Tabel Distribusi Frekuensi
No.
Kelas
Interval
1
2
3
4
5
6
7
50-56
57-63
64-70
71-77
78-84
85-91
92-98
Jumlah
F
4
4
4
9
6
12
6
45
Nilai
tengah
52,5
59,5
66,5
73,5
80,5
87,5
94,5
Proporsi
8,89
8,89
8,89
20,00
13,33
26,67
13,33
100
f.xi
2756
3540
4422
5402
6480
7656
8930
39188
210,00
238,00
266,00
661,50
483,00
1050,00
567,00
3475,5
11025,00
14161,00
17689,00
48620,25
38881,50
91875,00
53581,50
275833,25
124
Rata-rata
̅
∑
∑
Simpangan baku (Standar Deviasi)
√
√
∑
(∑
)
(
)
(
(
)
)
√
√
√
= 12,976
Membuat frekuensi yang diharapkan dengan cara:
a. Menentukan batas kelas, yaitu:
49,5
56,5
63,5
70,5
77,5
84,5
b. Mencari nilai Z-Score, dengan cara:
̅
91,5
98,5
125
c. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal dari 0-Z, didapat:
0,4838
0,4452
0,3554
0,1985
d. Mencari luas tiap interval
0,4838 - 0,4452 = 0,0386
0,4452 - 0,3554 = 0,0898
0,3554 - 0,1985 = 0,1569
0,1985 + 0,0080 = 0,2065
0,0080 - 0,2123 = 0,2043
0,2123 - 0,3643 = 0,1520
0,3643 - 0,4495 = 0,0852
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe):
0,0386
x 45 = 1,7370
0,0898 x
0,1569
45 = 4,0410
x 45 = 7,0605
0,20655 x 45 = 9,2925
0,2043
x 45 = 9,1935
0,0080
0,2123
0,3643
0,4495
126
0,1520
x 45 = 6,8400
0,0852
x 45 = 3,8340
No
Batas Kelas
Z
1
2
3
4
5
6
7
8
49,5
56,5
63,5
70,5
77,5
84,5
91,5
98,5
-2,14
-1,60
-1,06
-0,52
0,02
0,56
1,10
1,64
Luas
Luas
0-Z
Interval
0,4838
0,4452
0,3554
0,1985
0,0080
0,2123
0,3643
0,4495
0,0386
0,0898
0,1569
0,2065
0,2043
0,1520
0,0852
Jumlah
fe
f0
(f0 - fe)2
1,7370
4,0410
7,0605
9,2925
9,1935
6,8400
3,8340
4
4
4
9
6
12
6
5,1212
0,0017
9,3667
0,0856
10,1984
26,6256
4,6916
56,0907
45
Mencari Chi-kuadrat hitung( X2hitung), dengan rumus:
∑
Nilai X2tabel untuk
(
)
= 0.05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 7 – 1 = 6 pada
tabel chi-kuadrat didapat X2tabel = 12,592
Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah:
Jika X2hitung
X2tabel, artinya distribusi data tidak normal, dan jika X2hitung
X2tabel, artinya data berdistribusi normal. Karena dari perhitungan diperoleh
X2hitung
dan X2tabel = 12,592 jadi X2hitung
bahwa data berdistribusi normal.
X2tabel, maka dapat disimpulkan
127
Lampiran 15
Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
No
Nilai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
35
45
45
45
45
50
50
50
50
No
Nilai
10
11
12
13
14
15
16
17
18
No
50
50
50
50
50
55
55
55
55
Nilai
19
20
21
22
23
24
25
26
27
55
55
60
60
60
60
60
60
60
No
Nilai
28
29
30
31
32
33
34
35
36
60
60
60
60
65
65
65
70
70
No
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Nilai
70
75
75
75
75
75
75
75
75
Skore terbesar = 75
Skore terkecil = 35
Rentang (R) = skor terbesar – skor terkecil
= 75 - 35
= 40
Banyak kelas = 1+ 3.3 log n
= 1+ 3.3 log 45
= 1+ 3.3 (1,6532) = 6,4556 = 7
Panjang Kelas =
= 5,7143 = 6
Tabel Distribusi Frekuensi
No.
Kelas
Interval
F
1
2
3
4
5
6
7
35-40
41-46
47-52
53-58
59-64
65-70
71-76
1
4
9
6
11
6
8
Jumlah
45
Nilai
Proporsi
Tengah
37,5
43,5
49,5
55,5
61,5
67,5
73,5
2,22
8,89
20,00
13,33
24,44
13,33
17,78
100
f.xi
1406
1892
2450
3080
3782
4556
5402
22570
37,5
174
445,5
333
676,5
405
588
2659,5
1406,25
7569
22052,25
18481,5
41604,75
27337,5
43218
161669,3
128
Rata-rata
̅
∑
∑
Simpangan baku (Standar Deviasi)
√
√
∑
(∑
)
(
)
(
(
)
)
√
√
√
= 10,10
Membuat frekuensi yang diharapkan dengan cara:
a. Menentukan batas kelas, yaitu:
34,5
40,5
46,5
52,5
58,5
64,5
b. Mencari nilai Z-Score, dengan cara:
̅
70,5
76,5
129
c. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal dari 0-Z, didapat:
0,4025
0,4671
0,3944
0,2422
0,0239
d. Mencari luas tiap interval
0,4025 - 0,4671 = -0,0646
0,4671 - 0,3944 = 0,0727
0,3944 - 0,2422 = 0,1522
0,2422 + 0,0239 = 0,2661
0,0239 - 0,2019 = 0,1780
0,2019 - 0,3708 = 0,1689
0,3708 - 0,4573 = 0,0865
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe):
-0,0646 x 45 = -2,9070
0,0727 x 45 = 3,2715
0,1522 x 45 = 6,8490
0,2661 x 45 = 11,9745
0,1780 x 45 = 8,0100
0,1689 x 45 = 7,6005
0,0865 x 45 = 3,8925
0,2019
0,3708
0,4573
130
No
Batas Kelas
Z
1
2
3
4
5
6
7
8
34,5
40,5
46,5
52,5
58,5
64,5
70,5
76,5
-2,43
-1,84
-1,25
-0,65
-0,06
0,53
1,13
1,72
Luas
Luas
0-Z
Interval
0,4025
0,4671
0,3944
0,2422
0,0239
0,2019
0,3708
0,4573
-0,0646
0,0727
0,1522
0,2661
0,1780
0,1689
0,0865
Jumlah
fe
f0
(f0 - fe)2
-2,9070
3,2715
6,8490
11,9745
8,0100
7,6005
3,8925
1
4
9
6
11
6
8
15,2646
0,5307
4,6268
35,6947
8,9401
2,5616
16,8716
84,4901
45
Mencari Chi-kuadrat hitung( X2hitung), dengan rumus:
∑
Nilai X2tabel untuk
(
)
= 0.05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 7 – 1 = 6 pada
tabel chi-kuadrat didapat X2tabel = 12,592
Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah:
Jika X2hitung
X2tabel, artinya distribusi data tidak normal, dan jika X2hitung
X2tabel, artinya data berdistribusi normal. Karena dari perhitungan diperoleh
X2hitung
dan X2tabel = 12,592 jadi X2hitung
bahwa data berdistribusi normal.
X2tabel, maka dapat disimpulkan
131
Lampiran 16
Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol
No
Nilai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
40
40
45
45
50
50
50
50
50
No
Nilai
10
11
12
13
14
15
16
17
18
No
55
55
60
60
60
65
65
65
65
Nilai
19
20
21
22
23
24
25
26
27
65
65
65
65
65
70
70
70
70
No
Nilai
28
29
30
31
32
33
34
35
36
70
70
75
75
75
75
75
80
80
No
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Nilai
80
80
85
85
85
85
85
85
85
Skore terbesar = 85
Skore terkecil = 40
Rentang (R) = skor terbesar – skor terkecil
= 85 - 40
= 45
Banyak kelas = 1+ 3.3 log n
= 1+ 3.3 log 45
= 1+ 3.3 (1,6532) = 6,4556 = 7
Panjang Kelas =
= 6,4286 = 7
Tabel Distribusi Frekuensi
No.
Kelas
Interval
F
1
2
3
4
5
6
7
40-46
47-53
54-60
61-67
68-74
75-81
82-88
4
5
5
9
6
9
7
Jumlah
45
Nilai
Proporsi
tengah(xi)
43
50
57
64
71
78
85
8,89
11,11
11,11
20,00
13,33
20,00
15,56
100
f.xi
1849
2500
3249
4096
5041
6084
7225
172
250
285
576
426
702
595
3006
7396
12500
16245
36864
30246
54756
50575
208582
132
Rata-rata
̅
∑
∑
Simpangan baku (Standar Deviasi)
√
√
∑
(∑
)
(
)
(
(
)
)
√
√
√
= 13,30
Membuat frekuensi yang diharapkan dengan cara:
a. Menentukan batas kelas, yaitu:
39,5
46,5
53,5
60,5
67,5
74,5
b. Mencari nilai Z-Score, dengan cara:
̅
81,5
88,5
133
c. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal dari 0-Z, didapat:
0,4798
0,4370
0,3413
0,1808
d. Mencari luas tiap interval
0,4798 - 0,4370 = 0,0428
0,4370 - 0,3413 = 0,0957
0,3413 - 0,1808 = 0,1605
0,1808 + 0,0199 = 0,2007
0,0199 - 0,2190 = 0,1991
0,2190 - 0,3665 = 0,1475
0,3665 - 0,4484 = 0,0819
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe):
0,0428 x 45 = 1,9260
0,0957 x 45 = 4,3065
0,1605 x 45 = 7,2225
0,2007 x 45 = 9,0315
0,1991 x 45 = 8,9595
0,0199
0,2190
0,3665
0,4484
134
0,1475 x 45 = 6,6375
0,0819 x 45 = 3,6855
No
Batas Kelas
1
2
3
4
5
6
7
8
39,5
46,5
53,5
60,5
67,5
74,5
81,5
88,5
Z
-2,05
-1,53
-1,00
-0,47
0,05
0,58
1,11
1,63
Luas
Luas
0-Z
Interval
0,4798
0,437
0,3413
0,1808
0,0199
0,219
0,3665
0,4484
0,0428
0,0957
0,1605
0,2007
0,1991
0,1475
0,0819
Jumlah
fe
f0
(f0 - fe)2
1,9260
4,3065
7,2225
9,0315
8,9595
6,6375
3,6855
4
5
5
9
6
9
7
4,3015
0,4809
4,9395
0,0010
8,7586
5,5814
10,9859
45
35,0489
Mencari Chi-kuadrat hitung( X2hitung), dengan rumus:
∑
Nilai X2tabel untuk
(
)
= 0.05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 7 – 1 = 6 pada
tabel chi-kuadrat didapat X2tabel = 12,592
Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah:
Jika X2hitung
X2tabel, artinya distribusi data tidak normal, dan jika X2hitung
X2tabel, artinya data berdistribusi normal. Karena dari perhitungan diperoleh
X2hitung
dan X2tabel = 12,592 jadi X2hitung
bahwa data berdistribusi normal.
X2tabel, maka dapat disimpulkan
135
Lampiran 17
Perhitungan Uji Homogenitas Tes Prettest
Uji homogentis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Fisher, dengan
menggunakan rumus:
Dimana:
∑
(
(∑
)
)
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fisher adalah:
1) Menetapkan hipotesis, dalam bentuk:
2) Membagi data menjadi dua kelompok.
3) Mencari varians dari masing-masing kelas
a) Kelas Eksperimen
∑
(∑
)
(
)
(
(
)
)
136
b) Kelas Kontrol
∑
(
(∑
)
)
(
(
)
)
4) Menentukan Fhitung dengan rumus:
5) Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk:
a) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi
yang homogen.
b) Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan
berasal dari populasi yang tidak homogen.
6) Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians terkecil),
dengan
rumus:
dk1 = n – 1 = 45 – 1 = 44
dk2 = n – 1 = 45 – 1 = 44
7) Menentukan Fhitung dan Ftabel, kemudian membandingkan hasil Fhitung dan Ftabel
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Karena F(0.05:44:44) tidak terdapat dalam tabel F, maka perhitungan nilai Ftabel
dilakukan
dengan
menggunakan
Microsof
Excel
dengan
rumus
FINV(0,05;44;44). Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 1,6054 dan Ftabel =
137
1,6509 , dapat dinyatakan bahwa Fhitung < Ftabel, maka H0 dapat diterima, kedua
sampel berasal dari kelompok yang homogen.
138
Lampiran 18
Perhitungan Uji Homogenitas Tes Posttest
Uji homogentis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Fisher, dengan
menggunakan rumus:
Dimana:
∑
(
(∑
)
)
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fishes adalah:
1) Menetapkan hipotesis, dalam bentuk:
2) Membagi data menjadi dua kelompok.
3) Mencari varians dari masing-masing kelas
a) Kelas Eksperimen
∑
(
(∑
)
(
)
(
)
)
139
b) Kelas Kontrol
∑
(∑
)
(
)
(
(
)
)
c) Menentukan Fhitung dengan rumus:
d) Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk:
a) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi
yang homogen.
b) Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan
berasal dari populasi yang tidak homogen.
e) Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians terkecil),
dengan
rumus:
dk1 = n – 1 = 45 – 1 = 44
dk2 = n – 1 = 45 – 1 = 44
f) Menentukan Fhitung dan Ftabel, kemudian membandingkan hasil Fhitung dan Ftabel
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Karena F(0.05:44:44) tidak terdapat dalam tabel F, maka perhitungan nilai Ftabel
dilakukan
dengan
menggunakan
Microsof
Excel
dengan
rumus
FINV(0,05;44;44). Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 1,0502 dan Ftabel =
1,6509 , dapat dinyatakan bahwa Fhitung < Ftabel, maka H0 dapat diterima, kedua
sampel berasal dari kelompok yang homogen.
140
Lampiran 19
UJI HIPOTESIS PRETEST DAN POSTTEST
UJI HIPOTESIS PRETES
Hipotesis yang diajukan:
, maksudnya adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
maksudnya adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara ratarata skor pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Kriteri pengujian:
Jika -ttabel
thitung
ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima dan
jika thitung
-ttabel atau thitung
ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak
Uji-t
̅
̅
√
Dengan:
√
Diketahui:
̅ = 59,100
̅ = 55,733
n1 = 45
n2 = 45
= 163,9273
(
)
(
)
141
= 102,1091
(
√
(
√
)
)
(
(
)
)
√
√
√
Sehingga
√
√
ttabel untuk (dk) = (n1 – 1) + (n2 – 1) = (45 – 1) + (45 – 1) = 44+ 44= 88
Dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 1,460 dan ttabel = 1,662 , dapat dinyatakan
bahwa thitung
<
ttabel, , maka H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor
kontrol dengan rata-rata pretest kelompok eksperimen.
pretest
kelompok
142
UJI HIPOTESIS POSTEST
Hipotesis yang diajukan:
, maksudnya adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
rata-rata skor postest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
maksudnya adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara ratarata skor postest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Kriteri pengujian:
Jika -ttabel
thitung
ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima dan
jika thitung
-ttabel atau thitung
ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak
Uji-t
̅
̅
√
Dengan:
√
Diketahui:
̅ = 77,233
̅ = 66,800
n1 = 45
n2 = 45
= 168,3818
= 176,8455
(
)
(
)
143
(
√
(
√
)
)
(
(
)
)
√
√
√
Sehingga
√
√
ttabel untuk (dk) = (n1 – 1) + (n2 – 1) = (45 – 1) + (45 – 1) = 44 + 44 = 88
Dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 3,968 dan ttabel = 1,662 , dapat dinyatakan
bahwa thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor
dengan rata-rata postest kelompok eksperimen.
postest
kelompok
kontrol
Tabel r untuk df = 1 - 50
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
0.05
0.025
0.01
0.005
0.0005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
df = (N-2)
0.1
0.05
0.02
0.01
0.001
1
0.9877
0.9969
0.9995
0.9999
1.0000
2
0.9000
0.9500
0.9800
0.9900
0.9990
3
0.8054
0.8783
0.9343
0.9587
0.9911
4
0.7293
0.8114
0.8822
0.9172
0.9741
5
0.6694
0.7545
0.8329
0.8745
0.9509
6
0.6215
0.7067
0.7887
0.8343
0.9249
7
0.5822
0.6664
0.7498
0.7977
0.8983
8
0.5494
0.6319
0.7155
0.7646
0.8721
9
0.5214
0.6021
0.6851
0.7348
0.8470
10
0.4973
0.5760
0.6581
0.7079
0.8233
11
0.4762
0.5529
0.6339
0.6835
0.8010
12
0.4575
0.5324
0.6120
0.6614
0.7800
13
0.4409
0.5140
0.5923
0.6411
0.7604
14
0.4259
0.4973
0.5742
0.6226
0.7419
15
0.4124
0.4821
0.5577
0.6055
0.7247
16
0.4000
0.4683
0.5425
0.5897
0.7084
17
0.3887
0.4555
0.5285
0.5751
0.6932
18
0.3783
0.4438
0.5155
0.5614
0.6788
19
0.3687
0.4329
0.5034
0.5487
0.6652
20
0.3598
0.4227
0.4921
0.5368
0.6524
21
0.3515
0.4132
0.4815
0.5256
0.6402
22
0.3438
0.4044
0.4716
0.5151
0.6287
23
0.3365
0.3961
0.4622
0.5052
0.6178
24
0.3297
0.3882
0.4534
0.4958
0.6074
25
0.3233
0.3809
0.4451
0.4869
0.5974
26
0.3172
0.3739
0.4372
0.4785
0.5880
27
0.3115
0.3673
0.4297
0.4705
0.5790
28
0.3061
0.3610
0.4226
0.4629
0.5703
29
0.3009
0.3550
0.4158
0.4556
0.5620
30
0.2960
0.3494
0.4093
0.4487
0.5541
31
0.2913
0.3440
0.4032
0.4421
0.5465
32
0.2869
0.3388
0.3972
0.4357
0.5392
33
0.2826
0.3338
0.3916
0.4296
0.5322
34
0.2785
0.3291
0.3862
0.4238
0.5254
35
0.2746
0.3246
0.3810
0.4182
0.5189
36
0.2709
0.3202
0.3760
0.4128
0.5126
37
0.2673
0.3160
0.3712
0.4076
0.5066
38
0.2638
0.3120
0.3665
0.4026
0.5007
39
0.2605
0.3081
0.3621
0.3978
0.4950
40
0.2573
0.3044
0.3578
0.3932
0.4896
41
0.2542
0.3008
0.3536
0.3887
0.4843
42
0.2512
0.2973
0.3496
0.3843
0.4791
43
0.2483
0.2940
0.3457
0.3801
0.4742
44
0.2455
0.2907
0.3420
0.3761
0.4694
45
0.2429
0.2876
0.3384
0.3721
0.4647
46
0.2403
0.2845
0.3348
0.3683
0.4601
47
0.2377
0.2816
0.3314
0.3646
0.4557
48
0.2353
0.2787
0.3281
0.3610
0.4514
49
0.2329
0.2759
0.3249
0.3575
0.4473
50
0.2306
0.2732
0.3218
0.3542
0.4432
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
Page 1
Tabel r untuk df = 51 - 100
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
0.05
0.025
0.01
0.005
0.0005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
0.1
0.05
0.02
0.01
0.001
51
0.2284
0.2706
0.3188
0.3509
0.4393
52
0.2262
0.2681
0.3158
0.3477
0.4354
53
0.2241
0.2656
0.3129
0.3445
0.4317
54
0.2221
0.2632
0.3102
0.3415
0.4280
55
0.2201
0.2609
0.3074
0.3385
0.4244
56
0.2181
0.2586
0.3048
0.3357
0.4210
57
0.2162
0.2564
0.3022
0.3328
0.4176
58
0.2144
0.2542
0.2997
0.3301
0.4143
59
0.2126
0.2521
0.2972
0.3274
0.4110
60
0.2108
0.2500
0.2948
0.3248
0.4079
61
0.2091
0.2480
0.2925
0.3223
0.4048
62
0.2075
0.2461
0.2902
0.3198
0.4018
63
0.2058
0.2441
0.2880
0.3173
0.3988
64
0.2042
0.2423
0.2858
0.3150
0.3959
65
0.2027
0.2404
0.2837
0.3126
0.3931
66
0.2012
0.2387
0.2816
0.3104
0.3903
67
0.1997
0.2369
0.2796
0.3081
0.3876
68
0.1982
0.2352
0.2776
0.3060
0.3850
69
0.1968
0.2335
0.2756
0.3038
0.3823
70
0.1954
0.2319
0.2737
0.3017
0.3798
71
0.1940
0.2303
0.2718
0.2997
0.3773
72
0.1927
0.2287
0.2700
0.2977
0.3748
73
0.1914
0.2272
0.2682
0.2957
0.3724
74
0.1901
0.2257
0.2664
0.2938
0.3701
75
0.1888
0.2242
0.2647
0.2919
0.3678
76
0.1876
0.2227
0.2630
0.2900
0.3655
77
0.1864
0.2213
0.2613
0.2882
0.3633
78
0.1852
0.2199
0.2597
0.2864
0.3611
79
0.1841
0.2185
0.2581
0.2847
0.3589
80
0.1829
0.2172
0.2565
0.2830
0.3568
81
0.1818
0.2159
0.2550
0.2813
0.3547
82
0.1807
0.2146
0.2535
0.2796
0.3527
83
0.1796
0.2133
0.2520
0.2780
0.3507
84
0.1786
0.2120
0.2505
0.2764
0.3487
85
0.1775
0.2108
0.2491
0.2748
0.3468
86
0.1765
0.2096
0.2477
0.2732
0.3449
87
0.1755
0.2084
0.2463
0.2717
0.3430
88
0.1745
0.2072
0.2449
0.2702
0.3412
89
0.1735
0.2061
0.2435
0.2687
0.3393
90
0.1726
0.2050
0.2422
0.2673
0.3375
91
0.1716
0.2039
0.2409
0.2659
0.3358
92
0.1707
0.2028
0.2396
0.2645
0.3341
93
0.1698
0.2017
0.2384
0.2631
0.3323
94
0.1689
0.2006
0.2371
0.2617
0.3307
95
0.1680
0.1996
0.2359
0.2604
0.3290
96
0.1671
0.1986
0.2347
0.2591
0.3274
97
0.1663
0.1975
0.2335
0.2578
0.3258
98
0.1654
0.1966
0.2324
0.2565
0.3242
99
0.1646
0.1956
0.2312
0.2552
0.3226
100
0.1638
0.1946
0.2301
0.2540
0.3211
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
Page 2
Tabel r untuk df = 101 - 150
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
0.05
0.025
0.01
0.005
0.0005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
0.1
0.05
0.02
0.01
0.001
101
0.1630
0.1937
0.2290
0.2528
0.3196
102
0.1622
0.1927
0.2279
0.2515
0.3181
103
0.1614
0.1918
0.2268
0.2504
0.3166
104
0.1606
0.1909
0.2257
0.2492
0.3152
105
0.1599
0.1900
0.2247
0.2480
0.3137
106
0.1591
0.1891
0.2236
0.2469
0.3123
107
0.1584
0.1882
0.2226
0.2458
0.3109
108
0.1576
0.1874
0.2216
0.2446
0.3095
109
0.1569
0.1865
0.2206
0.2436
0.3082
110
0.1562
0.1857
0.2196
0.2425
0.3068
111
0.1555
0.1848
0.2186
0.2414
0.3055
112
0.1548
0.1840
0.2177
0.2403
0.3042
113
0.1541
0.1832
0.2167
0.2393
0.3029
114
0.1535
0.1824
0.2158
0.2383
0.3016
115
0.1528
0.1816
0.2149
0.2373
0.3004
116
0.1522
0.1809
0.2139
0.2363
0.2991
117
0.1515
0.1801
0.2131
0.2353
0.2979
118
0.1509
0.1793
0.2122
0.2343
0.2967
119
0.1502
0.1786
0.2113
0.2333
0.2955
120
0.1496
0.1779
0.2104
0.2324
0.2943
121
0.1490
0.1771
0.2096
0.2315
0.2931
122
0.1484
0.1764
0.2087
0.2305
0.2920
123
0.1478
0.1757
0.2079
0.2296
0.2908
124
0.1472
0.1750
0.2071
0.2287
0.2897
125
0.1466
0.1743
0.2062
0.2278
0.2886
126
0.1460
0.1736
0.2054
0.2269
0.2875
127
0.1455
0.1729
0.2046
0.2260
0.2864
128
0.1449
0.1723
0.2039
0.2252
0.2853
129
0.1443
0.1716
0.2031
0.2243
0.2843
130
0.1438
0.1710
0.2023
0.2235
0.2832
131
0.1432
0.1703
0.2015
0.2226
0.2822
132
0.1427
0.1697
0.2008
0.2218
0.2811
133
0.1422
0.1690
0.2001
0.2210
0.2801
134
0.1416
0.1684
0.1993
0.2202
0.2791
135
0.1411
0.1678
0.1986
0.2194
0.2781
136
0.1406
0.1672
0.1979
0.2186
0.2771
137
0.1401
0.1666
0.1972
0.2178
0.2761
138
0.1396
0.1660
0.1965
0.2170
0.2752
139
0.1391
0.1654
0.1958
0.2163
0.2742
140
0.1386
0.1648
0.1951
0.2155
0.2733
141
0.1381
0.1642
0.1944
0.2148
0.2723
142
0.1376
0.1637
0.1937
0.2140
0.2714
143
0.1371
0.1631
0.1930
0.2133
0.2705
144
0.1367
0.1625
0.1924
0.2126
0.2696
145
0.1362
0.1620
0.1917
0.2118
0.2687
146
0.1357
0.1614
0.1911
0.2111
0.2678
147
0.1353
0.1609
0.1904
0.2104
0.2669
148
0.1348
0.1603
0.1898
0.2097
0.2660
149
0.1344
0.1598
0.1892
0.2090
0.2652
150
0.1339
0.1593
0.1886
0.2083
0.2643
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
Page 3
Tabel r untuk df = 151 - 200
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
0.05
0.025
0.01
0.005
0.0005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
0.1
0.05
0.02
0.01
0.001
151
0.1335
0.1587
0.1879
0.2077
0.2635
152
0.1330
0.1582
0.1873
0.2070
0.2626
153
0.1326
0.1577
0.1867
0.2063
0.2618
154
0.1322
0.1572
0.1861
0.2057
0.2610
155
0.1318
0.1567
0.1855
0.2050
0.2602
156
0.1313
0.1562
0.1849
0.2044
0.2593
157
0.1309
0.1557
0.1844
0.2037
0.2585
158
0.1305
0.1552
0.1838
0.2031
0.2578
159
0.1301
0.1547
0.1832
0.2025
0.2570
160
0.1297
0.1543
0.1826
0.2019
0.2562
161
0.1293
0.1538
0.1821
0.2012
0.2554
162
0.1289
0.1533
0.1815
0.2006
0.2546
163
0.1285
0.1528
0.1810
0.2000
0.2539
164
0.1281
0.1524
0.1804
0.1994
0.2531
165
0.1277
0.1519
0.1799
0.1988
0.2524
166
0.1273
0.1515
0.1794
0.1982
0.2517
167
0.1270
0.1510
0.1788
0.1976
0.2509
168
0.1266
0.1506
0.1783
0.1971
0.2502
169
0.1262
0.1501
0.1778
0.1965
0.2495
170
0.1258
0.1497
0.1773
0.1959
0.2488
171
0.1255
0.1493
0.1768
0.1954
0.2481
172
0.1251
0.1488
0.1762
0.1948
0.2473
173
0.1247
0.1484
0.1757
0.1942
0.2467
174
0.1244
0.1480
0.1752
0.1937
0.2460
175
0.1240
0.1476
0.1747
0.1932
0.2453
176
0.1237
0.1471
0.1743
0.1926
0.2446
177
0.1233
0.1467
0.1738
0.1921
0.2439
178
0.1230
0.1463
0.1733
0.1915
0.2433
179
0.1226
0.1459
0.1728
0.1910
0.2426
180
0.1223
0.1455
0.1723
0.1905
0.2419
181
0.1220
0.1451
0.1719
0.1900
0.2413
182
0.1216
0.1447
0.1714
0.1895
0.2406
183
0.1213
0.1443
0.1709
0.1890
0.2400
184
0.1210
0.1439
0.1705
0.1884
0.2394
185
0.1207
0.1435
0.1700
0.1879
0.2387
186
0.1203
0.1432
0.1696
0.1874
0.2381
187
0.1200
0.1428
0.1691
0.1869
0.2375
188
0.1197
0.1424
0.1687
0.1865
0.2369
189
0.1194
0.1420
0.1682
0.1860
0.2363
190
0.1191
0.1417
0.1678
0.1855
0.2357
191
0.1188
0.1413
0.1674
0.1850
0.2351
192
0.1184
0.1409
0.1669
0.1845
0.2345
193
0.1181
0.1406
0.1665
0.1841
0.2339
194
0.1178
0.1402
0.1661
0.1836
0.2333
195
0.1175
0.1398
0.1657
0.1831
0.2327
196
0.1172
0.1395
0.1652
0.1827
0.2321
197
0.1169
0.1391
0.1648
0.1822
0.2315
198
0.1166
0.1388
0.1644
0.1818
0.2310
199
0.1164
0.1384
0.1640
0.1813
0.2304
200
0.1161
0.1381
0.1636
0.1809
0.2298
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
Page 4
LEMBAR REFBRENSI
Nama :
NIM
:
Judul :
Achmad Chaerul Pahmi
107018303961
Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Head Together (NHT) Terhadap
llasil Belajar
Siswa pada
Mata Pelajaran IPS MI Mathlaul'Huda
BAB
Paraf
Footnote
Pembimbing
I
Agung Webe, 'Smart Teaching," (Yogyakarta:
Jogja Bakti Publisher,2010),h. 34
1. Alisuf
2.
Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:
Pedoman Ilmu Jaya, 2010) cet. 4. h. 54
Ngalim Purwanto, Psikologi Penchdikan,
(Bandung: Remaj a Rosdakary a,2003), h. 84
3.
II
q
s)
q)
Slameto, Belajar dan factor-faktor yang
mempengaruhinya,(PT
Rineka
Crpta,2003)Cet. 4.h.2
4. Muhibbin Syah, Psikologi
Pendidikan
dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya,2005), cet. XI, h.
5.
6.
9l-gl
Pupuh Paturrohman dan Sobry Sutikno,
Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT
Refika Aditama, cet.3,2009), h. 6
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar,
(Jakarta:PT Rineka Cipta, 2008), h. 180-204
7.
-?
vt
Slameto, Belajar dan factor-faktor yang
mempengaruhinya,(PT
Rineka
uP
Cipta,2003)Cet. 4. h 54
8. Ibid, ... h. 55
9. Pupuh Paturrohman dan Sobry Sutikno,
ND
I
Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT
Refika Aditama, cet.3, 2009),h. 1 9
10.
1
Anonim, Taxonomy of Learning and
Benjamin Bloom, Levels of Learning,
1. Nana Sudjana,
s?
\lt
Penilaian Hasil Proses
Belajar Mengajar, (Bandung, PT Remaja
Rosdakary a, 2009),Cet- | 4, h, 29
-{
-3 0
72.rbid,... h 30-31
13. Ema Suwangsih dan Tiurlina, op. cit., hal.
160
14. Wina Sanjaya, Perencanaan Dan Desain
System Pembelajaran, (Iakarta : kencana,
2008), hal.194
15. Yatim Riyanto, Paradigma Baru
P e mb e I aj ar an, (J akarta: kencana, 2009), hal.
c/
u{
.{
$1
271
16. Trianto, ibid., hal.62
17. Kunandar, Guru Professional, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada. 2007), hal. 368
18. Ibid., hal. 368-369
'n
:: :i:i:*:: )l:ll'lll''
20. Muhammad Sadeli, Materi Pokok Konsep
Dasqr IPS, (Jakarta: UT, 1995), h.1.20
21. Syafruddin Nurdin, Quantum
Te aching : Mo del P e mb el aj ar an yang
Me mp e r hat i kan Ker agaman Indiv i du Si sw a
dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
(Ciputat: Ciputat Press, 2005),h.
22.Udin S.Winataputra, et.al., Ilmu Sosial
(, Jakarta: UT, 2002), hal. 1 28 cet.I
E
$
ut
v
q
v{
q
23.
Fusat Perbukuan DEPDIKNAS, Standar
Penilaian Buku Pelajaran Pengetahuan
q
Sosiql SD-SMP, Jakarta, 2003, 29 januari
2008 http I lwww. depdiknas. eo. idl
24. Nadir dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1
:
q
Taman Amanah Pustaka: Surabava
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), ed. Revisi V, cet. 12, h. 108.
Z. Sugiyono,
Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2009), Cet.7,h.
11
q
8.
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dqsar Evaluasi
Pendidikan
Edisi Revisi, (Jakarla:
Bumi
$1
Aksara, 2006),h.79.
Ibid.,h.t00-Iu.
ilI
'{.
Ibid.,h.207.
n
t. rbid., h.208.
U
Ibid., h.211
V
rbid., h.2t3-2r4.
).
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk
Guru-Karyaw on dan
P eneliti P
emula,
q
(Bandung: Alfabeta, 2009), cet. 6, h. l2.l-124
a
r0. Ibid.,h. t20.
11. Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung:
*1
Tarsito, 2005), h.239.
l. Wina Sanjaya, Perencanaan dan
Sistem Pembelajaran, (Jakarta:
IV
Desain
Kencana
$t
Prenada Media Group, 2010), h. 170.
Dadang sukirman dan nana
jumhana,
perencanaan pembelajaran, (Bandung: Upi
N
v
Press,2006), h.15.
E
). Sanjaya, op.cit.,h.l72.
v
e"pun natnutnahman dan M. Sobry Sutikno,
Strategi Belajar Mengajar melalui penanaman
konsep umum dan konsep
islam,
-1
(Bandung:
PT. Refika Aditama, 2009), h.59.
T\r+ '
,i,
,M
qiiry
DEPARTEMEN.AGAMA
UlN JAKARTA.
l,',,'[r,",0"
:
Terbit :
No. Revisi: .
No.
FoRM (FR)
No s5 cipurar 1s412 tndonesia
Dokumen
l-gl
FITK-FR-AKD-OB5
5Januari2009
00
Hal
PERMOHONA N SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor
Lampiran
: Satu berkas Pi'oposal
Perihal
: Bimbingan Skripsi
:lstimewa
Jakarta, 27
F
ebruari 201 4
Kepada Yth.
Ka. Subbag Akademik & Kemahasiswadn
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
di
Tempat
As salamu'
alaikum wr. wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama
Achmad Chaerul Pahmi
NIM
I 070 I 830396 I
Juri;san/Prodi
KI-PGMI
Semester
Dengan ini mengajukan permohonan surat bimbingan skripsi, sebagai salah
satu syarat meiryelesaikan program S-l (Strata 1) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Adapun judul skripsi yang diaiukan adalah:
"Pengaruh Strategi Paikem Tipe Number Head Together (lr{HT)
Terhadap Hasil Relajar Siswa pada Mata pelajaran IpS SDN Batok I Bogo/,
Dosen Pembimbing Skripsi yang diusulkan:
Pembimbingl ' !Fe$A-dt/l
Pembrmbing Itr
:
Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan proposal.
Demikian pennohonan ini saya sampaikan, atas perhatiannya diucapkan
terima kasih.
[4/as
s
alantu' al ai kum
w
r.
w
b.
Mengetahui,
Ketua Jurusa
/
Dr. Fauzan. M.A
NrP. I 976 I 1072007 11013
fembusan:
l.
Dosen Penasehat Akademik
0 1 830396
1
Download