BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Robotika adalah salah satu bidang ilmu dalam intelegensia buatan. Bidang ini semakin berkembang seiring dengan pertumbuhan teknologi yang pesat. Makin maraknya kompetisi dan penghargaan robot tingkat internasional juga turut meramaikan perkembangan robotika di dunia. Tentu saja bidang ini menjadi semakin menarik untuk dikaji, melihat penggunaannya yang semakin meluas di berbagai aspek kehidupan manusia yang semakin hari semakin otomatis. Otomatisasi kehidupan nyata dalam representasi mesin merupakan sebuah nilai tersendiri dari implementasi sebuah robot. Hal inilah yang menjadi keunikan bagi pengguna maupun sekedar pemerhati dan juga menjadi tantangan bagi para pengembangnya. Ditinjau secara harfiah, kata robot berasal dari bahasa Czech, robota, yang artinya buruh yang melakukan pekerjaan yang membosankan. Pertama kali digunakan untuk mendeskripsikan pekerja pabrikan di cerita fiksi karya Karel Capek di tahun 1920-an, Rossum’s Universal Robots. Pada cerita tersebut, seorang ilmuwan menemukan robot untuk menolong manusia dengan melakukan pekerjaan sederhana secara berulang-ulang. Namun ketika robot digunakan untuk berperang, mereka berbalik menyerang manusia pemiliknya dan mengambil alih kekuasaan dunia [TES05]. Definisi dari robot yang dikemukakan oleh Robot Institute of America adalah mesin multifungsi yang dapat diprogram dan didesain agar bisa memindahkan material, bagian, kakas, ataupun alat dengan spesifik tertentu melalui variabel gerakan yang terprogram untuk melakukan performansi dari tugas yang bervariasi. Secara sederhana robot dapat pula diartikan sebagai agen buatan yang aktif dengan dunia nyata sebagai lingkungannya [RUS95]. I-1 I-2 Kesepakatan bersama mengartikan robot sebagai mesin terprogram yang mengimitasikan aksi atau penampilan dari makhluk intelijen – pada umumnya manusia. Agar dapat dikualifikasikan sebagai robot, sebuah mesin harus bisa melakukan dua hal: 1) Mendapatkan informasi dari lingkungannya, dan 2) Melakukan sesuatu secara fisik – seperti bergerak ataupun memanipulasi objek lain [TES05]. Dewasa ini, penggunaan robot telah merambat dari proses manufaktur, kurir, hingga pengganti manusia dalam memasuki area yang beresiko tinggi, misal daerah yang terkontaminasi nuklir ataupun luar angkasa. Penggunaan robot yang semakin luas mengimplikasikan dibutuhkannya robot dengan tingkat adaptasi terhadap lingkungan yang tinggi. Untuk itu diciptakanlah mobot, sebutan bagi mobile robot, yang merupakan jenis robot yang dapat menggerakkan diri seutuhnya. Mobot sendiri dikelompokkan berdasarkan efektor – perlengkapan di bawah kendali robot yang mempengaruhi lingkungan – yang dimilikinya. Sampai saat ini mobot yang sudah dikembangkan adalah robot beroda dan robot berkaki. Secara fisik, robot berkaki akan lebih mudah beradaptasi dengan keadaan lingkungan. Hal ini dikarenakan mobilitas robot berkaki lebih tinggi serta mempunyai kemampuan yang lebih baik dari robot beroda untuk menghadapi struktur pijakan yang tidak rata, memiliki tingkat, dan memiliki rintangan [HUA01]. Estimasi yang diungkapkan, hampir 40% permukaan bumi tidak dapat diakses oleh robot beroda [ZIE01]. Hal ini memacu perkembangan robot berkaki menjadi semakin cepat. Untuk meningkatkan efesiensi dan kecepatan dalam berjalan, robot menggunakan keseimbangan dinamis dibandingkan keseimbangan statis. Memiliki keseimbangan dinamis artinya keseimbangan robot dapat terjaga selama robot berjalan, namun akan terjatuh bila dihentikan secara tiba-tiba, berbeda dengan robot berkeseimbangan statis, yang akan tetap memiliki keseimbangan walaupun dihentikan di saat apapun ketika berjalan [RUS95]. Dengan keseimbangan dinamis, robot akan melakukan pergerakan yang lebih cepat dan efektif. I-3 Robot humanoid adalah salah satu contoh robot dengan keseimbangan dinamis. Robot humanoid, sesuai namanya, merupakan bentuk robot yang berusaha menyerupai manusia dalam bentuk maupun tingkah lakunya. Secara fisik, tentu saja robot humanoid memiliki dua kaki (biped robot) dan dapat berjalan layaknya manusia dengan kedua kaki tersebut. Aksi paling sederhana dan mendasar dari robot humanoid adalah berjalan. Berjalan mungkin terlihat sederhana, namun membuat sebuah robot dapat berjalan seperti manusia bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, melakukan implementasi sebuah biped robot hingga dapat berjalan layaknya manusia merupakan sebuah tantangan tersendiri. Lingkungan pemrograman NXT yang dapat digunakan di antaranya adalah NXT# dan NXC. NXC merupakan bahasa khusus untuk pemrograman NXT, dan penggunaannya lebih sederhana ketimbang NXT# yang merupakan library bagi bahasa C#. Namun secara fungsionalitas penggunaan NXT# menjadi lebih bervariasi untuk menciptakan kreasi dalam pemrograman robot karena pengeksekusiannya yang dapat diatur dari komputer, berbeda dengan NXC yang hanya bisa men-download program ke Brick dan tidak dapat memanipulasinya lagi setelah itu. Dari perbedaan tersebut maka biped robot menggunakan Lego NXT yang akan dibangun dapat diprogram dengan dua gaya yang berbeda sehingga menghasilkan hasil yang bervariasi. I.2 Rumusan Masalah Tugas Akhir ini akan melakukan implementasi gerakan langkah manusia pada biped robot. Banyak parameter yang perlu diperhitungkan dalam proses pembuatan robot agar dapat menggerakkan kakinya di lantai sehingga bergerak maju sembari mempertahankan keseimbangannya agar tetap stabil. Sudut pergerakan sendi, posisi bagian tubuh, jumlah momen yang ada pada bagian tubuh robot, dan kecepatan gerak yang dilakukan merupakan beberapa parameter yang perlu diperhitungkan. Permasalahan yang akan dianalisis adalah bagaimana I-4 mengimplementasikan pergerakan yang efisien dari trajectory gerakan langkah yang dirancang. Trajectory adalah rancangan lintasan dari titik tertentu pada robot ketika robot bergerak. Penilaian dari hasil implementasi gerakan langkah biped robot menggunakan dua lingkungan pemrograman, NXT# dan NXC, akan dilakukan dengan melakukan perbandingan dengan karakteristik dan variabel gerakan langkah manusia. I.3 Tujuan Tujuan penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan implementasi biped robot yang dapat berjalan dengan dua kaki menggunakan Lego NXT. 2. Menyusun perhitungan pergerakan langkah biped robot yang efisien. 3. Membandingkan hasil pemrograman Lego NXT untuk implementasi biped robot dengan NXT# dan NXC. I.4 Batasan Masalah Batasan masalah yang didefinisikan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Robot berjalan dengan menggunakan tiga sendi yang digerakkan oleh servo motor, yaitu pada lutut kanan dan kiri serta pinggang. Hal ini dikarenakan untuk melakukan gerakan langkah dibutuhkan minimal tiga sendi tersebut. Dua sendi di lutut untuk menggerakan bagian kaki robot, dan sendi di pinggang untuk memutar badan robot dengan tujuan menjaga keseimbangan ketika berjalan. Alasan lain adalah keterbatasan servo motor yang tersedia saat ini. 2. Robot hanya dapat berjalan lurus di lantai yang rata dan tanpa rintangan. 3. Kecepatan langkah yang dilakukan robot konstan. I.5 Metodologi Untuk memudahkan penyusunan Tugas Akhir ini, maka akan digunakan metodologi sebagai berikut: I-5 1. Studi literatur Tahap ini dilakukan dengan cara mempelajari literatur baik yang berupa buku (textbook), jurnal dan artikel ilmiah, maupun website yang berhubungan dengan pembangunan biped robot terutama pada proses berjalannya. 2. Analisis pergerakan manusia dan implementasinya pada biped robot Analisis dilakukan dengan cara mengamati pergerakan manusia dan dikaitkan dengan implementasinya pada biped robot. 3. Perancangan robot Pada tahap ini akan dilakukan perancangan proses gerakan langkah dari biped robot. Pada tahap ini akan menghasilkan rancangan pergerakan langkah robot. 4. Implementasi Di tahap ini akan dilakukan pengimplementasian langsung pada Lego NXT. 5. Pengujian robot Pada tahap ini robot akan diuji menghadapi dunia nyata serta akan disempurnakan untuk menghasilkan gerakan jalan yang terbaik. 6. Analisis hasil dan penarikan kesimpulan Dari gerakan langkah biped robot yang telah diimplementasikan akan dibandingkan dengan gerakan langkah manusia melalui parameter yang terdapat pada gerakan langkah manusia. Sehingga gerakan langkah yang diimplementasikan pada biped robot dapat dinilai. I.6 Sistematika Pembahasan Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini akan digunakan sistematika penulisan yang terbagi dalam bab-bab sebagai berikut: 1. Bab I Pendahuluan, yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi, serta sistematika pembahasan yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini. I-6 2. Bab II Tinjauan Pustaka, yang berisi dasar teori dan informasi yang diperlukan untuk selanjutnya digunakan dalam analisis, perancangan, dan implementasi tugas akhir ini. 3. Bab III Analisis dan Perancangan, yang berisi analisis dan percancangan gerakan langkah biped robot yang akan diimplementasikan. 4. Bab IV Implementasi dan Pengujian, yang berisi hasil implementasi biped robot dan pengujiaannya. 5. Bab V Penutup, yang berisi kesimpulan dan saran selama pelaksanaan Tugas Akhir.