Wali Pohon Program Konservasi Manajemen Pengelola Kawasan Konservasi Masigit – Kareumbi Koperasi Wanadri tree adoption program factsheet draft revision 01. december 2008. [email protected] Berdasarkan surat keputusan bersama antara Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam Jawa Barat1 (No: 750/ BBKSDA JABAR. 1/ 2008) dengan Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung, Wanadri2 (No: 02/ SPK/ DP/ XX/ W/ IV/ 2008), maka sejak akhir tahun 2008 kawasan Taman Buru Masigit – Kareumbi (TBMK) dikelola secara resmi melalui kerjasama kemitraan. Untuk melakukan pengelolaan tersebut dibentuklah tim yang disebut Manajemen Pengelola Kawasan Konservasi Masigit Kareumbi (KMK). Kawasan KMK terletak sekitar 14 kilometer di sebelah utara kota Cicalengka atau 43 kilometer dari kota Bandung. Wilayah seluas 12.470,70 hektar ini merupakan bagian dan termasuk ke dalam tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut. Program konservasi merupakan salah satu program dari enam program Manajemen Pengelola Kawasan KMK. Lima program lainnya adalah (1) Pendidikan dan Pelatihan Alam Terbuka, (2) Ekowisata, (3) Penangkaran Satwa Buru dan Wisata Buru, (4) Pemberdayaan Masyarakat serta program (5) Penelitian dan Pengembangan. Kawasan KMK sangat penting sebagai daerah hulu dan mata air dari beberapa anak sungai yang bermuara di sungai besar Cimanuk dan Citarum yang membelah kota Bandung dan bermuara di pantai utara Jawa Barat. Anak sungai tersebut antara lain sungai Citarik serta sungai Cimanggu. Terdegradasinya kawasan ini sangat berperan terhadap kejadian bencana banjir dan tanah longsor di berbagai daerah sekitar aliran sungai. Program konservasi pada tahapan awal di kawasan ini terdiri dari dua kegiatan pokok yaitu kegiatan pembibitan dan penanaman. Untuk pembibitan, saat ini kami telah memiliki 16 jenis bibit pohon tanaman hutan hujan tropis yang berasal dari pohon induk di sekitar kawasan dengan jumlah bibit mencapai ±50.000 pohon. Selain digunakan pada program penanaman di kawasan, bibit ini juga dapat dimiliki oleh umum dengan harga terjangkau. Untuk melihat spesifikasi bibit yang kami miliki, silahkan kunjungi laman website3. Untuk program penanaman dilakukan setiap awal musim hujan. Antara bulan Oktober – Januari. Walaupun waktu penanaman terbatas, namun program ini dibuka sepanjang tahun. Anda dapat menghubungi kami setiap saat untuk membuat perjanjian baik untuk pendaftaran program maupun kunjungan ke lapangan. Target yang kami tetapkan semua pohon yang ditanam harus terjamin tumbuhnya. Mengingat biaya yang dibutuhkan, maka kami merancang program adopsi pohon (tree adoption program) untuk menggalang dana dari masyarakat umum maupun lembaga yang kami beri nama program Wali Pohon. 1 BBKSDA Jabar. http://bbksda-jabar.dephut.go.id/ WANADRI. http://www.wanadri.org 3 BIBIT POHON KAREUMBI. http://manglayang.blogsome.com/bibit-pohon-kareumbi-2008/ 2 Program konservasi wali pohon di Kawasan KMK membuka peluang kepada masyarakat untuk berperan aktif sebagai orang tua asuh bagi pohon yang ditanam dikawasan konservasi. Kewajiban utama para orang tua asuh adalah memberikan bekal kepada pohon asuhnya senilai Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) untuk setiap batang pohon yang di adopsi. Setelah mendaftar sebagai wali pohon, kami akan menanam di lokasi yang telah ditentukan. Biaya asuh ini sudah termasuk penyediaan bibit pohon, penanaman di lokasi konservasi, pembuatan dan penempelan papan nama (tree tag), dan perawatan pohon selama lima tahun sejak pohon ditanam. Kedepan secara bertahap kami juga akan memberikan tanda wali dalam bentuk sertifikat dijital yang dikirimkan melalui email serta website untuk memudahkan pengadopsi memantau perkembangan pohon adopsinya dan mendapatkan informasi terbaru. Bila dalam masa lima tahun tersebut pohon mengalami kegagalan tumbuh/ kematian, maka pohon akan segera diganti pada musim tanam berikutnya. Dengan kata lain kami memberi jaminan selama 5 tahun bahwa pohon yang diadopsi dapat hidup dan bertumbuh. Biaya asuh sudah termasuk - Bibit Transport bibit Lubang tanam Ajir / Tongkat Penanaman Pemupukan Papan nama Perawatan Garansi 5 tahun Pada tahapan awal, lahan seluas 30 hektar di kawasan konservasi yaitu blok Bagus sampai blok Cinini kami alokasikan untuk program ini. Penanaman menggunakan jarak tanam 4 x 4 meter dengan pola baris/ berbanjar searah kontur (ngais pasir). Pada area bawah yang bersebelahan dengan jalan kontrol kami akan menanam tanaman perdu multifungsi, yaitu Kaliandra bunga merah (Calliandra calothyrsus) dengan pola sabuk setebal ±10 meter. Kaliandra ini selain berguna sebagai penahan erosi tanah, kayunya baik sebagai kayu bakar, daunnya disukai ternak kambing dan sapi serta bunganya sebagai penghasil nektar madu. Untuk selanjutnya pohon-pohon yang ditanam di Kawasan Konservasi Gunung Masigit – Kareumbi secara otomatis akan dilindungi oleh hukum sampai akhir hayatnya. Bersanding dengan itu, pola-pola kemitraan dan pemberdayaan masyarakat juga akan senantiasa dikembangkan. Untuk program wali pohon ini kami bekerjasama dengan komunitas masyarakat di sekitar blok penanaman untuk melakukan perawatan. Jadwal perawatan yang dilakukan adalah empat kali per tahun. Perawatan ini termasuk pemantauan kondisi pohon, pembersihan gulma, pemupukan dan penyulaman. Dengan pelibatan komunal dalam perawatan dan penjagaan area diharapkan mampu meningkatkan daya hidup pohon-pohon tersebut. Bagi anda yang mengadopsi minimal 65 (enam puluh lima) pohon atau kelipatannya maka blok area adopsi pohon bisa disebut atas nama organisasi atau lembaganya dan dicantumkan pada peta lokasi. Sesuai dengan kawasan tumbuhnya kami menyediakan 6 jenis pohon yang dapat ditanam pada musim ini. Tanaman tersebut adalah Puspa, Rasamala, Manglid, Salam, Sobsi dan Surian. Selain ketersediaan bibit lokal dan kecocokan tumbuh, pemilihan jenis tanaman ini juga ditinjau dari aspek kemampuan pohon untuk menangkap air, menahan tanah serta manfaat pohon bagi satwa liar seperti burung, tupai dan jenis primata lokal. Di bawah ini adalah jenis-jenis pohon yang dapat diadopsi untuk tahun tanam 2008 beserta keterangan singkat masing-masing jenis (diadaptasi dari berbagai sumber). Puspa (Schima wallichii). Disebut juga sebagai Chilauni (India) atau Needle Wood (Inggris), Iju (Jepang), Madang Gatal (Kalimantan), atau Seru (Jawa). Puspa merupakan salah satu pohon penting dan khas Jawa Barat. Pohon evergreen yang dapat mencapai tinggi diatas 40 meter ini memiliki bunga putih yang wangi sehingga sering disebut Melati Hutan. Kayunya baik untuk bahan bakar. Banyak digunakan sebagai tanaman peneduh dan sangat baik untuk mengkonservasi tanah serta air. Daun puspa yang berwarna hujau tua kontras dengan pucuk muda yang berwarna kemerahan di musim hujan. Kera ekor panjang (Mecaca fascicularis) merupakan jenis mamalia yang hidup di pohon dan pucuk daun puspa merupakan santapan lezat bagi jenis primata ini. Baros/ Manglid (Manglietia glauca). Disebut juga Cempaka bulus (Jawa), Tjimpaka (Nusa Tenggara), Antuang, Sikibus (Sumatera). Pohon Manglid dapat mencapai ketinggian 25 - 40 meter dengan bebas cabang 25 meter dan diamater 150cm. Tersebar di ketinggian 1000 - 1500 mdpl. Hidup berkelompok di tempat yang lembab. Lebah menyukai bunga manglid yang berbunga sepanjang tahun sekaligus juga membantu penyerbukan. Di Jawa Barat dan Bali kayu jenis ini sangat disukai dan berkualitas tinggi karena kayunya mengkilat, strukturnya padat, halus, ringan dan kuat. Kekuatan kayunya digolongkan dalam kelas III dan keawetanya kelas II. Karena keunggulan ini, pohon Manglid semakin sulit ditemukan. Surian/ Suren (Toona sureni). Disebut juga Red Cedar (Inggris), Serijan, Surian Amba (Sumatra), Surian Wangi (Malaysia), Danupra (Filipina). Tanaman ini tumbuh pada daerah bertebing dengan ketinggian 600 - 2.700 m dpl dengan temperature 22ºC. Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan selain kayunya sebagai bahan bangunan, furniture, veneer, panel kayu dan juga kulit dan akarnya dimanfaatkan untuk bahan baku obat diarrhoea dan ekstrak daunnya dipakai sebagai antibiotik dan bio-insektisida; sedangkan kulit batang dan buahnya dapat disuling untuk menghasilkan minyak esensial (aromatik). Tanaman suren juga dipercaya dapat menghalau berbagai hama yang menyerang tanaman atau pohon yang berdekatan. Misobsis/ Sobsi (Maesopsis eminii). Disebut juga pohon Afrika atau Umbrella Tree (Inggris), Muside, Musizi (Uganda). Merupakan jenis pohon yang cepat tumbuh sehingga digunakan sebagai pohon reklamasi dan perintis. Kayunya serbaguna berkekuatan sedang sampai kuat. Sering digunakan untuk konstruksi, balok dan tiang. Banyak ditanam sebagai salah satu sumber kayu bakar. Daunnya digunakan untuk pakan ternak karena kandungan bahan keringnya mencapai 35% dan dapat dicerna dengan baik oleh ternak. Dipakai sebagai pohon peneduh untuk tanaman produktif seperti kopi dan coklat di berbagai belahan dunia. Hasil pul p dari jenis ini sebanding dengan pulp berbagai jenis kayu keras umumnya. Buahnya disukai oleh berbagai hewan seperti burung, kelelawar dan kera. Salam (Syzygium polyanthum) atau disebut juga Daun Salam, Janggar Ulam (Bali) adalah tanaman asli Indonesia. Bunganya berwarna merah muda dan wangi semerbak. Di Indonesia, seperti juga di Suriname, daun yang dikeringkan memiliki aroma khas dan digunakan sebagai bumbu masak pada masakan daging. Kulit pohonnya dapat digunakan sebagai bahan pewarna jala atau anyaman bambu. Pohon salam juga dikenal sebagai tanaman obat tradisional, dipercaya mampu menangkal berbagai penyakit mulai dari hipertensi, diabetes, maag sampai asam urat dan gatal-gatal. Rasamala (Altingia excelsa) disebut juga Bodi Rimbo, Cemara Item, Mandung, Semalo (Sumatera). Tanaman yang berasal dari pegunungan Himalaya ini menjadi salah satu tanaman khas dan endemik Jawa Barat dan termasuk pohon tropis yang terbesar. Dapat mencapai tinggi lebih dari 60 meter dan keliling batang 2.5 meter. Pada lingkungan yang tepat usianya bisa lebih dari 300 tahun. Kayunya sangat kuat sehingga sering digunakan pada konstruksi berat. Berbunga hampir sepanjang tahun dan paling lebat pada bulan April – Mei. Bulan Agustus sampai Oktober adalah musim panen buah. Buahnya yang beraroma wangi sangat digemari oleh burung dan kera. Daun yang masih muda sering digunakan untuk lalapan dan dipercaya dapat mengurangi batuk. Getahnya berbau aromatik dan dapat digunakan sebagai pengharum ruangan. Apabila anda ingin menanam sendiri pohonnya, petugas lapangan kami akan mendampingi di lapangan. Namun bila anda belum memiliki waktu luang untuk berkunjung, cukup hubungi kami dan daftarkan diri anda sebagai wali pohon. Anda mengasuh kami yang merawat!. Bagaimana Cara Mendaftar Menjadi Wali Pohon? 1. Unduh formulir WP-03 yang bisa didapat di website4. 2. Isi dan lengkapi formulir WP-03 tersebut. 3. Tentukan metoda pembayaran biaya asuh yang akan anda lakukan dan lakukan pembayaran. 4. Kembalikan formulir WP-03, bisa melalui email, fax, surat ataupun datang langsung dan sertakan bukti pembayaran. 5. Anda sudah terdaftar menjadi wali pohon. Bila pendaftaran dilakukan pada musim tanam, kami akan segera menanam pohon anda. Bila tidak, maka kami akan menanamnya pada musim tanam yang akan datang. Selamat! Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi: Program Wali Pohon Gunung Masigit Kareumbi [Masigit Kareumbi Tree Adoption Program] Manajemen Pengelola Kawasan Konservasi Masigit - Kareumbi Jl. Kawista No. 26 Bandung, Jawa Barat, INDONESIA 40191 Ph/fax: +62 22 2502085 Email: [email protected] Kontak person: Feby Nugraha +62 813 214 594 79 Yussi +62 813 225 747 57 All photographs and copywriting on this document are property of their respective owners. All rights reserved. 4 FORMULIR WP-03. http://manglayang.blogsome.com/program-konservasi-masigit-kareumbi