BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Teknologi Suryana (2012, p. 26) mengatakan bahwa, “Teknologi merupakan perkembangan suatu media atau alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses dan menyelesaikan suatu masalah.” Darmawan (2012, p. 25) mengatakan bahwa, “Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya.” Sutabri (2012, p. 152) mengatakan bahwa, “Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.” Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa teknologi adalah suatu pengetahuan atau ilmu yang dihasilkan oleh buah pikiran manusia dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu penyelesaian masalah manusia. 2.1.2 Pengertian Strategi Chaffey dan Smith (2008, p. 40) mengatakan bahwa, “Strategi adalah bagaimana cara agar mencapai suatu tujuan. Strategi dipengaruhi oleh kedua prioritas tujuan (menjual, melayani, berbicara dan menyimpan) dan tentu saja, jumlah sumber daya yang tersedia, serta harus berpikir tentang e-strategic pemasaran sebagai saluran strategi di mana saluran elektronik dan media digital lainnya mendukung komunikasi dan saluran distribusi.” Rangkuti (2009, p. 16) mengatakan bahwa, “Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan. Tujuan utamanya adalah agar perusahaan dapat melihat secara obyektif kondisi-kondisi internal angadan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan eksternal. Dalam hal ini dapat dibedakan secara jelas fungsi manajemen, konsumen, distributor, dan pesaing. Jadi, perencanaan strategi penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan 7 8 konsumen dan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada. Untuk memahami konsep mengenai strategi. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi adalah cara bagaimana suatu perusahaan mencapai suatu tujuan atau sasaran dalam merencanakan program – program yang telah direncanakan. 2.1.3 Pengertian Pemasaran Kotler dan Armstrong (2012, p. 5) mengatakan bahwa, “Pemasaran adalah sebuah proses di mana perusahaan membuat suatu nilai untuk konsumen dan membangun hubungan kuat dengan konsumen dalam rangka untuk mengambil nilai dari konsumen sebagai timbal balik. Proses simpel pemasaran terdiri dari yang pertama adalah memahami pasar dan kebutuhan konsumen serta keinginan mereka, yang kedua adalah mendesain strategi pemasaran yang digerakkan oleh konsumen itu sendiri, yang ketiga adalah membangun sebuah program pemasaran yang terintegrasi dengan mengirim nilai kualitas baik, yang keempat adalah membangun hubungan yang menguntungkan dan membuat konsumen senang, yang terakhir adalah menangkap nilai dari konsumen untuk membuat keuntungan dan keadilan untuk konsumen.” Burrow (2011, p. 9) mengatakan bahwa, “Pemasaran adalah kreasi dan pemeliharaan tentang memuaskan hubungan timbal balik. Kreasi berarti pemasaran terlibat dari awal sebagai produk dan servis yang sedang dikembangkan. Pemeliharaan berarti pemasaran harus berlanjut untuk digunakan selama bisnis atau organisasi beroperasi. Kepuasan keduanya dari bisnis dan costumer adalah tujuan penting dari pemasaran.” Kurtz (2009, p. 7) mengatakan bahwa, “Pemasaran adalah fungsi organisasi dan sebuah kesatuan dari proses-proses untuk menciptakan, berkomunikasi dan menyampaikan nilai untuk konsumen dan untuk mengelola hubungan konsumen dengan manfaat untuk perusahaan dan para pemegang sahamnya.” Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah proses di mana suatu organisasi melakukan atau merancang strategi unuk mengenalkan produk pada masyarakat dan untuk meningkatkan daya tarik dari produk atau jasa yang ditawarkan. 9 2.1.4 Segmentasi Pasar Menurut Kotler dan Keller (2009, p. 253) beberapa peneliti mencoba mendefinisikan segmentasi dengan melihat dari beberapa pandangan karakteristik : • Geografis Segmentasi geografis membagi pasar menjadi beberapa unit geografis, seperti negara, daerah, kota, atau lingkungan. Perusahaan dapat mengoperasikan satu atau beberapa area atau mengoperasikan semuanya, tetapi tetap memberi perhatian pada variasi local. • Demografis Segmentasi demografis membagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variable seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, agama, generasi, ras, kewarganegaraan, dan kelas sosial. Salah satu alasan variable demografis begitu popular dengan para pemasar adalah bahwa mereka sering dikaitkan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. • Psikografis Segmentasi psikografis, ilmu pengetahuan psikologi dan demografi untuk lebih memahami konsumen. Pembeli dibagi menjadi kelompokkelompok yang berbeda berdasarkan psikologis atau karakter kepribadian, gaya hidup, dan nilai-nilai.Orang yang berada dalam kelompok demografis yang sama dapat menunjukan profil psikografis yang berbeda. Menurut Chaffey (2007, p. 356) mengatakan bahwa, “Segmentasi pasar adalah kunci dari perkembangan strategi pemasaran yang kuat itu melibatkan lebih dari sekedar pengelompokan pelanggan ke dalam segmen, mengindentifikasi segmen, targeting, positioning, dan mengembangkan keunggulan diferensial atas saingan adalah dasar dari strategi pemasaran. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses untuk membagi-bagi atau mengkelompokan pandangan berdasarkan karakteristik seperti geografis, demografis, dan psikografis dalam mengembangkan strategi pemasaran. 10 2.1.5 Marketing Mix Menurut Chaffey (2009, p. 449) mengatakan bahwa, “marketing mix adalah sekumpulan alat strategi pemasaran yang terkontrol yang ada di perusahaan untuk mendapatkan respon dari target pasar. Marketing mix meliputi apa saja yang dapat di lakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan untuk produknya.” Menurut Kotler dan Armstrong (2010, p. 76) mengatakan bahwa, “marketing mix adalah kesatuan dari tools marketing tactical yang dapat dikontrol dan dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar yang ditargetkan. Marketing mix terdiri dari halhal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan terhadap produknya.” Berbagai kemungkinan itu dapat dibagi menjadi 4P yaitu: • Product: produk adalah kombinasi barang dan layanan yang ditawarkan perusahaan untuk pasar yang ditargetkan. • Price: harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk memperoleh suatu produk. • Place: distribusi termasuk didalamnya aktivitas yang dilakukan perusahaan agar produk mudah didapatkan untuk sasaran konsumennya. • Promotion: promosi adalah aktivitas yang mengkomunikasikan manfaat dari produk dan membujuk konsumen yang ditargetkan untuk membelinya. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa marketing mix adalah suatu proses dimana strategi pemasaran yang digunakan mendapat respon positif dari pelanggan untuk meningkatkan mutu pelayanan. 2.1.6 Promotion Mix Menurut Elbert dan grinffin (2009, p. 176) mengatakan bahwa, “Promotion mix adalah setiap teknik yang mengacu untuk mengkomunikasikan informasi tentang produk dan bagian dari komunikasi 11 yang berisi pesan keseluruhan, yang dikirim perusahaan kepada pelanggan tentang produk.” Menurut Kotler dan Armstrong (2010, p. 604) mengatakan bahwa Promotion mix adalah total aktifitas komunikasi sebuah perusahaan yang terdiri dari : • Periklanan (advertising) Merupakan setiap bentuk presentasi dan promosi non personal yang memerlukan biaya tentang gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. • Penjualan personal (personal Selling) Merupakan presentasi personal oleh tenaga penjualan sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan • Promosi penjualan (sales promotion) Merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk atau jasa • Hubungan masyarakat (public relation) Bertugas untuk membangun hubungan yang baik dengan berbagai pihak diluar perusahaan untuk mendapatkan publisitas yang menguntungkan, membangun citra yang bagus, dan menangani rumor atau berita yang tidak menguntungkan • Pemasaran langsung (direct marketing) Merupakan komunikasi langsung antara perusahaan dengan target konsumen untuk mendapatkan feedback secepat mungkin dan untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa promotion mix adalah suatu teknik untuk mempromosikan suatu produk dengan menggunakan beberapa aktifitas komunikasi seperti periklanan, penjualan, promosi, hubungan masyarakat dan pemasaran. 2.1.7 Pengertian Business to Customer (B2C) Miletsky dan Smith (2009, p. 43) mengatakan bahwa, “B2C adalah proses bisnis marketing dalam menjual produk dan jasa kepada pelanggan. 12 Dalam B2C pihak penjual merupakan suatu organisasi dan pihak pembelinya merupakan individu. Situs untuk perusahaan B2C biasanya memiliki e-commerce pada website.” Menurut Chaffey (2007, p. 49) mengatakan bahwa, “B2C adalah suatu transaksi antara organisasi/perusahaan dengan konsumen.” Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa business to customer (B2C) adalah suatu proses bisnis antara perusahaan dengan konsumen dalam menjual suatu produk atau jasa . 2.1.8 Media Sosial Sebagai Saluran Pemasaran Menurut Bernhardt, Mays, dan Hall (2012, p. 130) dalam artikelnya berjudul Social marketing at the right place and right time with new media, media komunikasi baru dapat memberikan marketer kesempatan untuk dapat personalisasi tempat dan mencapai target konsumen di titik kritis perilaku keputusan. Media baru ini memberikan marketer dengan beragam saluran, saluran mobile untuk menjangkau konsumen dalam konteks di mana mereka membuat keputusan, sehingga menciptakan langsung saluran komunikasi personal dua arah. Pertukaran dua arah ini sekarang dapat berlangsung secara real-time kapan dan di mana keputusan dibuat. Untuk pertama kalinya, marketer dapat memanfaatkan saluran baru ini untuk terlibat ribuan atau bahkan jutaan orang dengan biaya yang relatif rendah untuk mempromosikan pilihan gaya hidup sehat dan mempengaruhi perubahan social. 2.1.9 Pengertian Internet Kotler dan Armstrong (2012, p. 26) mengatakan bahwa, “Internet adalah sebuah web publik yang luas dari jaringan komputer yang menghubungkan semua tipe pengguna dari seluruh dunia untuk berinteraksi satu sama lain dan mempunyai penyimpanan informasi yang sangat besar.” Schneider (2011, p. 53) mengatakan bahwa, “Internet adalah sekelompok dari jaringan-jaringan komputer yang telah tersambung secara global. Kependekan dari internet adalah interconnected network. Salah 13 satu bagian internet yang menggunakan sekumpulan aturan yang spesifik dan menghubungkan jaringan satu sama lain di seluruh dunia.” Quasney, Sebok dan Freund (2011, p. 10) mengatakan bahwa, “Internet adalah sebuah kumpulan dari jaringan yang terkumpul pada satu dunia dan terhubung dengan banyak bisnis, agen, institusi pemerintahan, institusi pendidikan dan individual.” Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa internet adalah media teknologi yang dapat saling menghubungkan seluruh komputer pengguna di dunia. 2.1.9.1 Web Browser Menurut Chaffey (2008, p. 96) web browser adalah software seperti microsoft internet explorer dan mozilla firefox yang biasa kita gunakan untuk mengakses informasi pada www (world wide web) yang disimpan di web-server. Menurut Sabesta (2011, p. 27) web browser adalah klien pada website karena web browser memulai komunikasi dengan sebuah server, dimana menunggu sebuah permintaan dari klien sebelum melakukan sesuatu. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat di simpulkan bahwa web browser adalah suatu perangkat lunak yang digunakan untuk menjelajahi internet dan mencari informasi dari world wide web. 2.1.9.2 Pengertian Website Quasney, Sebok dan Freund (2011, p. 13) mengatakan bahwa, “Website adalah sebuah kumpulan dari beberapa halaman web yang saling berhubungan. Beberapa website tersebut mengizinkan pengguna untuk mengakses file berupa musik dan video yang dapat diunduh atau dikirim ke media penyimpanan yang terdapat dalam komputer. Banyak orang menggunakan website untuk berbagi informasi pribadi mereka, foto dan video pada dunia.” 14 Ardhana (2012, p. 3) mengatakan bahwa, “Website adalah sejumlah halaman web yang memiliki topik saling terkait, terkadang disertai pula dengan berkas-berkas gambar, video atau berkas lainnya.” Bowo (2013, p. 4) mengatakan bahwa, “Website adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet Kumpulam komponennya terdiri dari teks, gambar, suara, video dan animasi sehingga lebih merupakan media informasi yang menarik untuk dikunjungi.” Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa website adalah sekumpulan dari beberapa halaman web yang dapat diakses secara online dan berisikan konten berupa gambar, teks atau suara dimana konten tersebut akan dijadikan sebagai kesatuan informasi. 2.1.9.3 Hypertext Transfer Protocol (HTTP) Menurut Chaffey (2000, p. 71) mengatakan bahwa, “Hypertext Transfer Protocol (HTTP) adalah standar yang mendefinisikan cara informasi yang dikirimkan melalui internet.” Menurut Williams dan Sawyer (2011, p. 66) mengatakan bahwa, “HyperText Transfer Protocol (HTTP) adalah aturan komunikasi yang memungkinkan browser untuk terhubung dengan server web. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa HTTP adalah suatu komunikasi protocol yang memfasilitasi transfer informasi untuk mendefinisikan suatu pesan bisa di format dan dikirimkan ke server web. 2.1.9.4 Pengertian World Wide Web Chaffey dan Smith (2013, p. 602) mengatakan bahwa, “World Wide Web adalah sebuah media untuk mempublikasikan informasi pada internet. Media tersebut dapat diakses melalui web browser dimana dapat menampilkan halaman situs dan sekarang 15 bisa digunakan untuk menjalankan aplikasi bisnis. Informasi perusahaan disimpan dalam web server yang biasa dikenal dengan web sites.” Schneider (2011, p. 53) mengatakan bahwa, “World Wide Web adalah bagian dari komputer pada internet yang terhubung satu sama lain dalam jalur yang spesifik yang membuat mereka dan konten mereka dapat terakses secara mudah satu sama lain.” Laudon dan Traver (2012, p. 60) mengatakan bahwa, “World Wide Web adalah layanan paling popular yang berjalan pada internet dan menyediakan akses mudah untuk mengakses halaman web.” Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa World Wide Web adalah suatu layanan dan informasi yang dapat diakses melalui internet untuk menampilkan dokumen berupa teks, gambar, suara, dan video. 2.1.9.5 URL Menurut Wiliam dan Sawyer(2006, p.66) “The URL (Uniform Resource Locator) is a string of character that ponts to a specific piece of information anywhere on the web”. URL adlah rangkaian karakter dengan format tertentu yang digunakan untuk merepresentasikan alamat atau sumber dokumen di internet. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa URL adalah suatu rangkaian karakter dengan format standar yang ada untuk menunjukan suatu alamat suatu sumber dokumen dan gambar di internet. 2.1.9.6 Domain Menurut Wiliam dan sawyer (2006, p.67) “A domain is simply a location on the internet, particular web server. Domain names tell the location and the type of address”. Domain adalah sebuah lokasi di internet yang unik, domain mengidentifikasi lokasi dan tipe alamat sebuah web. 16 Menurut Laudon dan traver (2012, p.112) “IP Address expressed in natural language. ” Domain adalah IP Address yang di nyatakan dalam bahasa umum. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat di simpulkan Domain adalah sebuah nama lokasi untuk mengindentifikasi IP Address . Dengan menggunakan domain seseorang tidak perlu menghafal IP Address yang rumit, memudahkan dalam menghafal dan pengucapannya. 2.1.9.7 PHP Robert W.Sebesta (2011, p. 45) mengatakan bahwa, “PHP adalah bahasa server–side scripting yang dibuat untuk aplikasi website.” Menurut Welling dan Thomson (2008, p. 21) mengatakan bahwa, “PHP adalah server-side scripting bahasa pemograman yang dirancang khusus untuk Web. Dengan sebuah halaman HTML yang dapat menanamkan kode PHP dan selanjutnya akan dieksekusi setiap kali halaman dikunjungi. Kode PHP tersebut disimpan pada server web dan menghasilkan berupa output HTML atau lainnya.” Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa PHP adalah suatu server-side scripting yang digunakan untuk merancang suatu website. 2.1.10 Rich Picture Menurut Mathiassen (2002, p. 26) rich Picture adalah gambaran informal yang menyajikan pemahaman ilustrator dari sebuah situasi. Menurut Rainer Bromme (2005, p 234) rich picture adalah secara keseluruhan mengekspresikan ide yang terdapat pada ketentuan layanan yang terdapat dalam suatu wewenang, scenario yang biasanya digunakan untuk mengekspresikan ide-ide baru dalam alat komputerisasi yang dapat merubah cara kerja atau pandangan suatu layanan dan prototype dapat digunakan untuk mengekspresikan perubahan yang akan terjadi. 17 Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa rich picture adalah suatu gambaran proses bisnis perusahaan dalam memberikan pemahaman dari sebuah situasi perusahaan. 2.1.11 Database Menurut Chaffey (2009:740) sebuah database dapat didefinisikan sebagai kumpulan informasi terkait. Informasi yang diselenggarakan di database disimpan dalam cara yang terorganisir sehingga item spesifik dapat dipilih dan diambil dengan cepat. Menurut Connolly (2005: 15) database adalah koleksi data yang dipakai bersamaan dan terhubung secara logis dan deskripsi dari data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dan sebuah organisasi. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa database adalah kumpulan data yang terstruktur dan terorganisir yang disimpan di storage dan pengguna dapat mengambil informasi secara cepat dan tepat. 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Internet Marketing Menurut Shera (2010, p. 1) mengatakan internet marketing adalah kegiatan yang dilakukan melalui media internet dengan tujuan memperoleh keuntungan. Zaki et al (2008, p. 2) menambahkan, “Internet marketing adalah sesuatu yang luar biasa karena internet memungkinkan proses marketing lebih efektif, responnya lebih cepat, namun dengan biaya yang lebih murah.” Internet marketing menawarkan beberapa keuntungan dibandingkan marketing konvensional baik ditinjau dari efektifitas maupun efisiensi. Berikut ini merupakan beberapa keuntungannya: 1. Skala yang luas Ukuran untuk mengukur jangkauan internet marketing tidak hanya berupa skala kecamatan, kota, provinsi bahkan negara. Jangkauan internet marketing adalah global. Banyaknya informasi yang dapat disampaikan melalui internet. Apabila melakukan iklan melalui koran atau televisi, perusahaan akan dibatasi dengan ukuran koran dan lama 18 waktu sehingga jumlah informasi yang dapat disampaikan sangat terbatas. Iklan dapat disampaikan secara leluasa. Karena informasi yang disampaikan lebih banyak, maka konsumen dapat memperoleh gambaran yang lebih baik tentang perusahaan ataupun produk. 2. Lebih hemat biaya Dengan menggunakan internet marketing, perusahaan dapat mengurangi biaya untuk menyewa tenaga pemasaran (salesman). Dibandingkan dengan iklan di koran, radio atau televisi, periklanan menggunakan internet lebih murah biayanya.Namun demikian, internet marketing juga memiliki batasan, yaitu: • Faktor privasi beberapa perusahaan yang menerapkan ecommerce kadang membagi-bagikan informasi yang seharusnya rahasia kepada perusahaan lain sehingga konsumen menjadi tidak nyaman. • Faktor keamanan kekhawatiran faktor keamanan maraknya kejahatan internet membuat banyak orang khawatir untuk menggunakan layanan-layanan internet marketing. 2.2.2 Pengertian E-Marketing Menurut Hooda dan Aggarwal (2012, p. 107) dalam artikelnya yang berjudul Consumer behaviour towards E-marketing: A study of jaipur consumers. E-marketing dapat didefinisikan sebagai pemasaran produk dan jasa di media elektronik. E-marketing adalah salah satu alat terbaru dan muncul di dunia pemasaran. Ini termasuk penggunaan kreatif dari teknologi internet, termasuk penggunaan berbagai multimedia, grafis, dll teks dengan bahasa yang berbeda untuk membuat iklan menarik, bentuk, eshop dimana produk dapat dilihat, dipromosikan dan dijual. Kotler dan Armstrong (2010, p. 528) e-marketing adalah upaya perusahaan untuk memasarkan produk dan jasa dengan membangun hubungan pelanggan melalui media internet. Chaffey (2007, p. 339) e-marketing adalah cara untuk memenuhi tujuan dari marketing melalui penggunaan teknologi komunikasi elektronik. 19 2.2.3 Pengertian E-Marketing Strategy Menurut Straus, Frost (2012, p. 51) e-marketing strategy adalah desain dari strategi pemasaran yang mengkapitalisasi organization electronic atau kemampuan teknologi informasi untuk mencapai tujuan yang spesifik. Pada dasarnya, e-marketing strategy adalah strategy technology dan strategi pemasaran bersatu. Menurut Jagdish N.S dan Sharma,A (2005, p. 56) dalam jurnalnya yang berjudul, “International E-marketing : Opportunities and Issues.” Mengatakan e-marketing strategy memerlukan pemanfaatkan jaringan komunikasi yang ada dan muncul data untuk memberikan komunikasi pribadi dan tidak terputus antara perusahaan dengan pelanggan dan memberikan nilai atas jaringan tradisional. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan e-marketing strategy adalah strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran secara online. 2.2.4 Pengertian Jejaring Sosial Weber (2009, p. 5) mengatakan bahwa, “Jejaring sosial adalah tempat dimana orang-orang dengan ketertarikan umum atau menyangkut kebersamaan untuk bertemu orang-orang dengan ketertarikan yang sama dan mengekspresikan mereka sendiri.” Kotler dan Armstrong (2012, p. 515) mengatakan bahwa, “Jejaring sosial adalah sebuah komunitas online di mana orang-orang bersosialisasi atau saling bertukar informasi dan opini. Jaringan independen dan situs komersil yang tak terhitung jumlahnya telah muncul memberikan konsumen tempat untuk berkumpul, bersosialisasi, bertukar pandangan dan informasi.” Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa jejaring sosial adalah suatu wadah online di mana orang-orang berkumpul sehingga dapat berinteraksi satu sama lain dan saling berbagi informasi. 2.2.5 Pengertian SOSTAC®. SOSTAC® adalah suatu kerangka kerja perencanaan yang cocok untuk e-marketing dan dapat digunakan untuk mengembangkan semua 20 jenis rencana, termasuk e-planning marketing. Singkatan dari situation analysis, objective, strategy, tactics, actions, dan control. Chaffey dan Smith (2008, p. 44) Gambar 2.2.5 Kerangka Perancanaan SOSTAC Chaffey dan Smith (2008, p. 4) Metode SOSTAC® menjelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk perencanaan yang dibutuhkan perusahaan, Chaffey dan Smith (2008, p. 442) yaitu: 2.2.5.1 Situation Analysis Menurut Chaffey dan Smith (2008, p. 442) Merupakan bagian utama dari perencanaan marketing. Hal ini menjelaskan “di mana perusahaan sekarang berjalan.” Untuk beberapa pelaku bisnis hal ini menganalisis ”bagaimana pelanggan anda menggunakan jasa anda atau apakah dipengaruhi oleh media online”, “apa yang kompetitor lakukan”, “apa dampak dari perantara atau media yang digunakan”, “apa yang harus diterapkan secara online atau tidak” dan ”apa perubahan di dalam dunia online.” Pada tahap ini adalah dengan menganalisis dan memahami kondisi perusahaan di dalam marketplace, dengan cara mengumpulkan informasi mengenai keadaan lingkungan eksternal 21 perusahaan (micro environmet dan macro environmet) dan keadaan internal perusahaan. Chaffey (2006, p. 160) Analisis terhadap kondisi internal perusahaan meliputi analisis mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan (misalnya dari segi resource yang dimiliki, tingkat kekuatan brand yang dimiliki, tingkat keefektifan strategi marketing yang sekarang dan lain sebagainya). Sedangkan analisis tehadap kondisi eksternal perusahaan meliputi analisis micro environment dan macro environment. Analisis terhadap kondisi micro environment perusahaan, meliputi analisis mengenai interaksi perusahaan dengan customer dan kompetitor di dalam marketplace, misalnya analisis mengenai karakteristik customer, tingkat permintaan dan pola perilaku customer, aktivitas yang dilakukan kompetitor dan interaksi lainnya yang dapat menghasilkan dampak tertentu bagi performa perusahaan. Sedangkan analisis terhadap macro environment perusahaan, meliputi analisis terhadap faktor-faktor di luar kendali perusahaan yang bisa menimbulkan opportunity atau threats tidak hanya bagi satu perusahaan tapi semua perusahaan yang berada dalam satu marketplace yang sama, seperti faktor politik dan hukum, ekonomi, lingkungan sosial, teknologi dan sebagainya. Metode yang dapat digunakan untuk menganalisis adalah dengan metode analisis SWOT. Metode ini mengidentifikasikan mengenai kekuatan yang dimiliki perusahaan, kelemahan yang dimiliki perusahaan, peluang yang ada dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Chaffey dan Smith (2008, p. 444) • Strengths (Kekuatan) • Keunggulan yang ada. • Konsumen yang ada. • Distribusi yang ada. • Weaknesses (kelemahan) • Kurangnya teknologi dan kemampuan yang ada. • Pemikiran perusahaan yang sempit. 22 • Opportunities (peluang) • Pemasaran yang baru. • Layanan yang baru. • Aliansi. • Threats (ancaman) • Adanya kompetitor pendatang baru. • Produk atau layanan yang lebih kompetitif. • Jejaring sosial. 2.2.5.2 Objectives Menjelaskan “apa yang perusahaan lakukan dan apa yang harus perusahaan lakukan”, “mengapa diterapkan pemasaran secara online”, “apa tujuan dan manfaat dari penerapan secara online”. Chaffey dan Smith (2008, p. 442) Metode yang dapat digunakan untuk menentukan tujuan dari perusahaan adalah metode 5 S (Sell, Serve, Speak, Save, Sizzle). 5S ini bisa dijadikan sebagai pedoman penetapan tujuan bagi perusahaan yang ingin menerapkan emarketing. Berikut penjelasan dari 5S tersebut. Chaffey dan Smith (2008, p. 451) : • Sell Salah satu manfaat dari adanya penerapan e-marketing pada perusahaan adalah dapat membantu dalam meningkatkan penjualan, karena promosi yang dilakukan perusahaan secara online bisa menjangkau masyarakat luas. Jika tujuan perusahaan menerapkan e-marketing ini untuk meningkatkan penjualan, maka buatlah promosi secara online yang dapat meyakinkan calon pelanggan untuk membeli produk perusahaan. • Serve Manfaat lain dari adanya penerapan e-marketing adalah menambah value. Jika tujuan perusahaan menerapkan emarketing untuk menambah value bagi pelanggan, maka buatlah 23 e-marketing yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan pada pelanggan. • Speak Jika penerapan e-marketing pada perusahaan bertujuan untuk bisa lebih dekat dengan pelanggan, maka buatlah e-marketing menjadi sarana komunikasi yang efektif antara perusahaan dengan pelanggan. • Save Jika penerapan e-marketing bertujuan untuk mengurangi biaya promosi, maka buatlah e-marketing yang dapat mengefisiensi anggaran biaya yang sering dikeluarkan perusahaan sebelum adanya penerapan e-marketing (misalnya, dengan adanya emarketing, perusahaan dapat meminimalkan metode promosi yang kurang efektif, seperti melalui pencetakan brosur secara berlebihan). • Sizzle Jika tujuan perusahaan menerapkan e-marketing untuk meningkatkan brand awareness dan recognition melalui jalur online, maka buatlah suatu e-marketing yang dapat menyebarkan informasi mengenai brand, produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan secara cepat kepada masyarakat luas. 2.2.5.3 Strategy Menjelaskan “bagaimana perusahaan untuk mencapai suatu tujuan”, strategi menjelaskan tahapan untuk mencapai suatu tujuan. Bagaimana kompetitor dapat mencapai tujuannya dan target apa yang sesuai pemasaran. Chaffey dan Smith (2008, p. 442). Cara yang dapat digunakan untuk mengingat elemen kunci yang harus ada dalam strategi khususnya dalam pembentukan strategi e-marketing yang efektif adalah dengan berpedoman pada akronim berikut : STOP and SIT Chaffey dan Smith (2008, p. 459). STOP terdiri dari : 24 • Segments Menurut Chaffey dan Smith (2008, p. 497) Segments adalah pengidentifikasian kelompok yang berbeda dalam target pasar dalam rangka untuk mengembangkan penawaran yang berbeda untuk kelompok yang telah di identifikasi. • Target Markets Evaluasi dan pemilihan segmen yang sesuai dan pengembangan penawaran. • Online Value Propositon (OVP) Mendefinisikan penawaran online perusahaan, atau penawaran perusahaan kepada pelanggan melalui online channel. Menurut Chaffey dan Smith (2008, p. 497) Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membangun Online Value Proposition yang efektif, diantaranya adalah menggunakan pendekatan 7P seperti berikut : Gambar 2.2.5.3 Keys aspects of the 7Ps of the classic marketing mix Chaffey dan Smith (2008, p. 51) 1. Product (Content, Customisation, Community) Menyediakan pelayanan baru melalui media e-marketing yang telah dibangun sehingga dapat memberikan experience yang positif bagi pelanggan mengenai brand yang dijual perusahaan, seperti penyediaan online service bagi pelanggan, penyediaan informasi lengkap mengenai produk (termasuk isi testimoni atau review terhadap produk yang diberikan oleh pelanggan lain) dan 25 pembentukan komunitas lewat jalur online, untuk menambah value pada produk atau jasa yang ditawarkan. 2. Price (Cost reduction) Memberikan penawaran harga spesial atau lebih murah melalui online channel, contoh : pemberian diskon pada barang tertentu yang dibeli secara online atau penyediaan extra products atau service jika membeli dalam jumlah tertentu. 3. Place Jalur online dapat menyediakan channel baru yang relatif lebih praktis digunakan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan perusahaan, contohnya, pelanggan dapat melakukan order kapan saja dengan mudah melalui jalur online tanpa harus datang ke toko offline. 4. Promotion Jalur online menyediakan banyak kesempatan dan kemudahan bagi perusahaan dalam melakukan promosi secara cepat, murah dan mampu menjangkau masyarakat luas secara efektif. Yang terpenting dalam hal promosi adalah kreatif dalam mengkombinasikan e-tools yang sudah banyak tersedia untuk membantu keberhasilan website e-marketing yang telah diluncurkan, seperti penggunaan Search Engine Optimization, Display Ads, Social Networks, dan lain sebagainya sebagai sarana atau alat untuk mempermudah acquisition pelanggan. 5. People Orang yang berperan penting untuk melakukan pelayanan online. 6. Physical Evidence Seperti independent review mengenai kualitas produk yang ditulis oleh seseorang di luar perusahaan secara sukarela, news 26 clippings yang ditulis media masa mengenai perusahaan, bentuk packaging dari produk dan penampakan brand. Seperti testimonial akan produk atau jasa kita. 7. Process Kemudahan untuk mengakses website perusahaan, kemudahan prosedur order melalui jalur online, dan memperhatikan kualitas performa. Setelah mengetahui STOP seperti apa yang ingin dicapai perusahaan setelah diterapkannya e-marketing, unsur lain yang harus ada dalam pembentukan strategi adalah SIT. SIT merupakan singkatan dari Sequence or Stage, Integration and Tools terdiri dari : • Sequence or Stage Menentukan tahapan-tahapan dari tipe e-marketing yang akan dibangun. Ada beberapa tingkatan pembangunan website yang mungkin bisa dipilih oleh perusahaan untuk melaksanakan e-marketing. Chaffey (2006, p. 162) : 1. Level 0 Pada tahap ini perusahaan belum mempunyai website sama sekali. 2. Level 1 pada tahap ini perusahaan hanya mendaftarkan nama perusahaannya ke dalam website seperti Yellow Pages (www.yell.co.uk), sehingga pelanggan bisa mengetahui bahwa perusahaan tersebut ada. Pelanggan juga bisa mengetahui informasi produk apa saja yang dijual oleh perusahaan tersebut, walaupun hanya berupa informasi singkat. Pada tahap ini perusahaan belum mempunyai website. 3. Level 2 pada tahap ini perusahaan telah mempunyai website tapi hanya berupa static web (brochureware), yang hanya memuat nama perusahaan dan informasi produk secara 27 terbatas. Tipe website ini tidak mengizinkan adanya interaksi dua arah antara perusahaan dengan pelanggan. 4. Level 3 Pada tahap ini perusahaan telah mempunyai website yang mengizinkan interaksi sederhana, di mana user diizinkan untuk mencari tahu mengenai product availability dan harga dari produk melalui menu search, registrasi pelanggan melalui form online dan juga memungkinkan adanya komunikasi melalui email. 5. Level 4 Pada tahap ini tidak hanya terdapat interaksi sederhana, tapi juga memungkinkan adanya transaksi pembelian online walau hanya beberapa produk saja. Fungsi lain yang mungkin terdapat customer interactive, service helpdesk, input testimonial dan review product oleh user, koneksi dengan social network, dan lain-lain. 6. Level 5 Full interactive site yang sudah menyediakan relationship marketing terhadap individual atau pelanggan, dan juga sudah menyediakan fungsi transaksi secara lengkap. • Integration Menentukan integrasi proses atau integrasi database mana saja yang akan berhubungan. • Tools Menentukan tools yang akan digunakan untuk tahap pembuatan website perusahaan. 2.2.5.4 Tactics Tactics menjelaskan strategi secara detail. Tactics menjelaskan bagaimana caranya untuk mengimplementasikan strategi yang telah dibangun oleh perusahaan. Chaffey dan Smith (2008, p. 442). 28 Tactics pemasaran untuk menerapkan strategi dan tujuan bersifat tradisional, berbasis disekitar elemen dari marketing mix. Untuk melakukan pendekatan didalam tactics terdapat beberapa metode, salah satu pendekatannya adalah dengan menggunakan taktik customer-driven yang mempengaruhi desain dan layanan yang disediakan oleh situs e-commerce. Pendekatan yang lebih lanjut ialah menyusun tactics emarketing dengan menggunakan CRM (Customer Relationship Management). Komunikasi secara offline juga termasuk komponen kunci dari e-communication mix, komponen tersebut dapat dan harus digunakan untuk membangun lalu lintas online. Komponenkomponen tersebut adalah : • Advertising Sangatlah penting untuk menggunakan iklan secara offline untuk mengkomunikasikan nilai proposisi online mereka dalam iklan tertentu, dan perusahaan tradisional semakin banyak menggunakan pendekatkan ini seiring dengan penjualan yang semakin banyak tercapai secara online. • Word-of-mouth Teknik yang kuat dari promosi online. Mitos perkotaan ini adalah jika seseorang berhasil membeli buku secara online, orang tersebut akan memberitahu sepuluh orang lain tentang kebaikan. Tetapi sebaliknya apabila orang tersebut tidak puas, orang tersebut akan memberitahu 20 orang lain tentang keburukan. • Public Relation (PR) Public relation adalah bentuk yang kuat dan relatif rendah biayanya dalam komunikasi secara offline. Public relation dapat memanfaatkan acara seperti peluncuran situs dan peluncuran layanan baru. Pers dapat menerbitkan melalui saluran yang normal, tetapi menggunakan e-mail yang terkait dengan sumber informasi. 29 • Direct Mail and Physical Reminder. Sebagian besar pelanggan menghabiskan waktu di dunia nyata daripada di dunia maya, promosi seperti brosur, katalog, kartu nama, majalah dan sebagainya akan membawa mereka mengunjungi website. 2.2.5.5 Actions Menurut Chaffey dan Smith (2008, p. 442) actions menjelaskan detail dari tactics. Apa saja yang dilakukan untuk membuat sebuah media untuk mengenal sesuatu yang dihasilkan oleh perusahaan seperti membuat suatu website dan periklanan baik online maupun offline, tahap yang digunakan dalam melaksanakan strategi e-marketing adalah membuat Gantt Chart dan membuat estimasi biaya yang digunakan untuk pembuatan dan pengembangan e-marketing. 2.2.5.6 Control Menurut Chaffey dan Smith (2008, p. 442) menentukan apa yang telah dilakukan dapat menghasilkan kesuksesan maupun kegagalan perusahaan dalam menjalankan strategi di mana analisa sistem dengan mengukur durasi waktu yang digunakan, pelanggan, penjualan, nilai konversi dan loyalitas. Fungsi control di sini adalah untuk mengetahui apakah emarketing yang diterapkan sudah berjalan dengan baik atau belum. Untuk menjalankan fungsi control dapat dilakukan melalui web analytics. Hal-hal yang diperhatikan adalah goal setting, performance measurement, performance diagnosis dan corrective action dalam proses control e-marketing. Chaffey dan Smith (2008, p. 471). 30 Gambar 2.2.5.6 Summary of the control process for e-marketing planning. Sumber : Chaffey dan Smith (2008, p. 472). • Goal Setting : target awal yang telah ditentukan sebelumnya. • Performance measurement : mengukur sejauh mana target telah tercapai, apakah sudah sesuai target atau belum, apakah taktik yang dijalankan sudah berjalan dengan baik. Semua akan dibahas dan diteliti di dalam tahap ini. • Performance diagnosis : tahapan di mana dilakukan analisa lebih mendalam tentang sebab akibat yang telah terjadi, salah satu yang terpenting pada tahap ini adalah pengukuran kepuasan konsumen dan mengetahui feedback yang diberikan oleh mereka, guna pembelajaran lebih lanjut. • Corrective action : tahap terakhir adalah melakukan revisi strategi dan taktik untuk memastikan bahwa target yang sudah dibuat sebelumnya bisa tercapai. 2.2.6 Metodologi Pembangunan Prototype Website E-Marketing. Pada umumnya dalam upaya pengembangan website e-marketing, perusahaan melaksanakannya dengan menggunakan metode prototyping. Prototype adalah versi percobaan dari sebuah website, yang kemudian secara bertahap akan diperbaiki melalui proses yang berulang dalam sebuah siklus, hingga akhirnya tercipta versi final dari website yang siap diluncurkan. Chaffey (2006, p. 308). 31 Terdapat dua macam pendekatan yang bisa dipilih oleh perusahaan jika menggunakan pendekatan prototyping dalam pembangunan website, yakni dengan melakukan hard launch atau soft launch .Chaffey (2006, p. 309). Hard launch adalah suatu pendekatan pengimplementasian website di mana perusahaan memutuskan untuk menyelesaikan terlebih dulu website e-marketing nya sampai tahap final version sebelum diluncurkan ke target audience. Sedangkan soft launch adalah suatu pendekatan pengimplementasian website di mana perusahaan memutuskan untuk meluncurkan website e-marketing walau masih berupa trial atau limited version, di mana nantinya akan diperbaiki secara bertahap. Gambar 2.2.6 : Empat Tahap Dari Kegiatan Prototyping Website Secara Umum Sumber: Chaffey (2006, p. 308). Berikut adalah penjelasan dari tahapan pembuatan website e-marketing berdasarkan langkah prototyping yang ada pada gambar 2.2.6 : 1. Tahap Analisis Yang akan dilakukan pada tahap ini adalah identifikasi requirements dari website yang akan dibuat. Teknik yang dapat dilakukan untuk dapat mengumpulkan data mengenai hal ini antara lain melalui focus group, questionnaire yang dikirim kepada target pelanggan atau melalui 32 interview dengan pihak marketing perusahaaan. Chaffey (2006, p. 312). Selain itu, pada tahap ini juga akan dilakukan pengumpulan informasi mengenai kompetitor dengan melakukan review terhadap website yang kompetitor miliki. Informasi yang berhasil dikumpulkan akan digunakan untuk memastikan bahwa website yang dibuat sesuai dengan kebutuhan user yang akan memakai website tersebut.Pertanyaan yang harus bisa terjawab dalam tahap analisis ini antara lain: ‘siapa yang akan menjadi key audiences dari situs ini’, ‘apa tujuan atau online proposition value yang disediakan situs ini’, ‘apa saja konten yang harus ada pada situs tersebut’, ‘bagaimana konten dari situs tersebut akan disusun’, ‘bagaimana navigasi situs sebaiknya dibuat sehingga dapat membantu audience menemukan apa yang dibutuhkan’, ‘marketing outcomes seperti apakah yang diinginkan oleh perusahaan dengan adanya website tersebut’, ‘brand personality atau style seperti apa yang ingin dikomunikasikan kepada pelanggan dengan adanya situs tersebut’ dan lain sebagainya. 2. Tahap Design Tahap perancangan adalah tahap yang penting untuk mewujudkan website yang sukses, karena pada tahap ini akan ditetapkan kualitas experience seperti apa yang akan dirasakan oleh user situs tersebut. Jika experience yang dirasakan memuaskan, maka user tersebut akan kembali lagi ke situs tersebut. Quality of Content adalah konsep penting yang harus diperhatikan dalam perancangan website, dimana suatu website harus dapat menyediakan informasi pada saat diminta, selalu fresh atau up to date, dan sesuai dengan kebutuhan user. Chaffey dan Smith (2008, p. 228). Untuk dapat mengetahui syarat dari quality of content yang baik, bisa dilakukan dengan cara bertanya kepada user atau pihak perusahaan melalui questionnaire atau interview, di mana hal ini seharusnya sudah dilakukan pada tahap analisis. Setelah itu, untuk mendukung supaya konten dari website bisa diperoleh secara mudah, perlu dibuat perancangan Information Architecture yang disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan yang telah diperoleh. Chaffey (2006, p. 318). 33 Information architecture merupakan kombinasi dari pengorganisasian, pelabelan dan pengelompokan informasi dalam struktur logical, serta penyusunan skema navigasi dalam rancangan suatu website. Manfaat dari pembuatan Information Architecture adalah : • Menggambarkan struktur dan kategori informasi yang akan mendukung tujuan user dan organisasi. • Membantu menggambarkan aliran informasi pada website. • Search engine optimization, dengan mengelompokkan informasi pada sebuah website ke dalam struktur yang baik, website tersebut dapat masuk ke dalam urutan paling atas pada hasil pencarian melalui search engine dengan kata kunci tertentu. • Dapat digunakan untuk menggambarkan integrasi komunikasi offline dengan halaman tertentu pada website – komunikasi offline antara lain ads atau direct mail, dapat digunakan untuk menghubungkan pelanggan ke halaman tertentu dalam website, dengan mencantumkan alamat website dalam media offline tersebut. Perancangan Information Architecture bisa dilakukan dengan membuat site map (blueprint) dan wireframes. Site Map (blueprints), digambarkan untuk menunjukkan atau memperjelas hubungan antara halaman yang satu dengan yang lain dalam suatu website juga hubungan antar konten-konten yang berada dalam website. Chaffey (2006, p. 318), sedangkan Wireframes merupakan rancangan hasil akhir layout dari setiap halaman website yang akan dibangun. Chaffey (2006, p. 320). Site Map (blueprints), digambarkan untuk menunjukkan atau memperjelas hubungan antara halaman yang satu dengan yang lain dalam suatu website juga hubungan antar konten-konten yang berada dalam website. Chaffey (2006, p. 318). 34 Gambar 2.2.6.1 : Site Structure Diagram Sumber: Chaffey (2006, p. 320). Sedangkan wireframes merupakan rancangan hasil akhir layout dari setiap halaman website yang akan dibangun. Chaffey (2006, p. 320). 35 Gambar 2.2.6.2 : Contoh Rancangan Wireframes Sumber: Chaffey (2006, p. 321) Jadi, kesimpulannya adalah bahwa pada dasarnya blue print akan digunakan untuk menggambarkan skema navigasi antar konten atau bagaimana tiap konten yang ada pada sebuah website dapat saling berhubungan, sementara wireframes berfokus pada perancangan layout dari setiap halaman yang akan dibangun. 3. Tahap Develop Pengembangan isi dalam webpage dan content yang terdapat dalam website. Programmer melakukan kegiatan programming di sini meliputi menulis konten PHP, membuat grafik dan menulis source code lainnya seperti javascripst or ActiveX. 4. Tahap Test and Review Testing diperlukan untuk memastikan bahwa aspek-aspek yang ada di dalam website bisa memenuhi tujuan awal dan bisa bekerja dengan baik. Testing meliputi aspek-aspek yang berbeda dalam konten seperti spelling, validity of links, formatting on different web browser and dynamic features seperti pengisian form dan database query. Setelah prototype hasil kegiatan pengembangan selesai dibuat, prototype akan diuji. Pengujian atau testing meliputi berbagai aspek, mulai dari test content (apakah content akan ditampilkan secara benar di berbagai tipe dan versi browser), test fungsi dari 36 semua fitur yang ada (test validitas link, test fitur dinamis seperti form filling dan database queries), test spelling dan grammar yang digunakan, test service quality yang disediakan oleh website emarketing tersebut (dengan menggunakan Google Analytic misalnya) dan lain sebagainya. Lalu apa hubungannya metode prototyping ini dengan kerangka SOSTAC®. Sebenarnya tahapan yang harus dilalui pada gambar 2.2.6.1 hampir sama dengan tahapan yang harus dilalui melalui metodologi SOSTAC®. Sebelum dilaksanakannya kegiatan perancangan dan pengembangan website e-marketing, perlu dilakukan suatu inisialisasi berupa analisis. Dalam tahap analisis ini, akan dilakukan situation analysis untuk memperkirakan mengenai apakah perusahaan membutuhkan pembangunan website e-marketing atau tidak, perkiraan mengenai resource apa saja yang akan dikeluarkan untuk investasi pembuatan e-marketing di perusahaan, analisis mengenai kebutuhan user (user requirement) terhadap website, dan lain sebagainya. Setelah itu, masih pada tahap analisis, perusahaan akan menetapkan tujuan atau objectives yang ingin dicapai beserta rumusan strategi yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Semua perkiraan awal pada tahap analisis ini dilakukan dengan menggunakan kerangka perencanaan SOSTAC®, dimana lebih tepatnya pada tahap Situation Analysis, Objectives dan Strategy. Hasil analisis kebutuhan di awal perencanaan ini akan menjadi dasar panduan dalam penentuan taktik untuk melaksanakan perancangan dan pengembangan website emarketing. Kegiatan perancangan dan pengembangan (design and development) website e-marketing sendiri, sesungguhnya merupakan bagian dari tahap pelaksanaan strategi dan taktik yang telah ditetapkan, dimana semuanya ini akan dilaksanakan pada tahap action dalam kerangka perencanaan e-marketing SOSTAC®. Action yang telah dirumuskan berguna untuk mengarahkan perusahaan agar dapat fokus dalam upaya pencapaian tujuan, dengan tidak menghabiskan resource yang dimilikinya untuk hal-hal yang tidak 37 diperlukan, tidak tepat atau sia-sia, sehingga kemungkinan besar website e-marketing yang efektif dapat diwujudkan. Contoh kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi kegiatan perumusan perancangan fitur-fitur situs yang sesuai dengan user and business requirement yang telah berhasil dianalisis pada tahap sebelumnya, perencanaan tools apa saja yang akan dipakai dalam pengembangan website, perencanaan alokasi resource, perencanaan jadwal pengembangan website dan lain sebagainya. Setelah kegiatan pengembangan website e-marketing selesai dilakukan, maka terciptalah suatu prototype website yang siap untuk diuji dan dievaluasi ulang (testing and review). Pada tahapan dalam kerangka perencanaan SOSTAC®, tahap testing and review ini masuk dalam tahapan control. 2.2.7 Kerangka Pikir Kerangka pikir adalah suatu diagram yang menjelaskan secara garis besar alur logika berjalannya sebuah penelitian, berikut penjelasan kerangka pikir mengenai Analisis dan Perancangan pada PT. Cikhita Raskerina : Pada tahap analisis dan perancangan menggunakan metode SOSTAC, terbagi menjadi dua bagian yang pertama yaitu tahap analisis yang meliputi (Situation Analysis, Objective, Strategy, dan Tactics). Kedua yaitu tahap perancangan yang meliputi (Action dan Control). 38 Tahap Perancangan Situation Analysis Competitor Analysis, SWOT Analysis, SWOT Matrix Tahap Analisis Objectives 5S(Sell, Serve, Speak, Save, Sizzle) Strategy STOP(Segments, Target Market, Online Value Proposition) and SIT (Sequence,Integration,Tools) Tactics E-commnunication mix (Advertising, WordOfMouth, Public Relation, DirectMail and PhysicalReminder ) Action Blueprint, Wireframe, Database, Budget & Staff, Gantt chart Control Testing&Review, SEO(Page Tittle, Meta Tag, Meta Keyword), Google Analytic, Leadership, Partnership 2.2.7 Gambar Kerangka Pikir