4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi – fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana dan bagaimana menggunakan dana tersebut. Menurut Martono dan Harjito, (Manajemen keuangan:2005) adalah : “Segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan memperoleh asset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh” Martonodan Harjito : 2005, menyimpulkan bahwa Manajemen Keuangan adalah: “Manajemen Keuangan merupakan manajemen fungsi keuangan yang terdiri atas keputusan investasi, pendanaan (termasuk kebijakan deviden) dan keputusan pengelolaan asset” Dengan kata lain manajemen keuangan merupakan manajemen (pengelolaan) mengenai bagaimana memperoleh asset dan mengelola asset untuk mencapai tujuan perusahaan. 2.1.1 Tujuan Manajemen Keuangan Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimalkan nilai perusahaan.Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin.Secara konvensional tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang sebanyak-banyaknya atau laba yang maksimal. 5 Menurut Harmono(2009), tujuan manajemen keuangan adalah memaksimalkan nilai kekayaan para pemegang saham. Sedangkan Menurut Martonodan keuangan adalah memaksimumkan Harjito (2005), Tujuan manajemen nilai perusahaan (memaksimumkan kemakmuran pemegang saham) yang diukur dari harga saham perusahaan. 2.1.2 Fungsi Manajemen Keuangan Untuk mencapai tujuan perusahaan, maka fungsi manajemen keuangan pada dasarnya adalah sebagai pengambil beberapa keputusan dibidang keuangan (financial decisions). Menurut Halim(Manajemen Keuangan Bisnis : 2007), terdapat 3 keputusan dibidang keuangan, yaitu : 1. Keputusan Investasi (Investment Decision) 2. Keputusan Pembelanjaan (Financing Decision) 3. Keputusan Dividen (Dividen Policy) sedangkanHarmono (Manajemen Keuangan :2009), mengatakan bahwa fungsi manajemen keuangan dapat dirinci kedalam tiga bentuk kebijakan perusahan, yaitu : 1. Keputusan investasi 2. Keputusan pendanaan 3. Kebijakan dividen 2.2 Pembiayaan Dalam Kegiatan Usaha 6 Untuk mendanai suatu kegiatan investasi maka biasanya diperlukan dana yang relatif cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada seperti dari modal sendiri atau dari modal pinjaman atau keduanya. 2.2.1 Pengertian Pembelanjaan Istilah pembelanjaan adalah seluruh aktivitas perusahaan dalam rangka memperoleh dana, menggunakan dana dan mengolah aset. Dari pengertian tersebut MartonodanHarjito (Manajemen Keuangan : 2005) membedakan pembelanjaan perusahaan menjadi 2 pengertian : 1. Aktivitas perusahaan dalam memperoleh dana disebut pembelanjaan pasif 2. Aktivitas perusahaan dalam menggunakan dana dan mengelola hasil penggunaan dana tersebut (pengelolaan aset) dinamakan pembelanjaan aktif. Fungsi pembelanjaan dalam suatu perusahaan merupakan hal yang sangat penting yang menyangkut kelangsungan hidup dari perusahaan itu sendiri. Kesalahan atau keterlambatan pengambilan keputusan pembiayaan akan mempengaruhi kondisi perusahaan secara keseluruhan. 2.2.2 Sumber-Sumber Pembiayaan Secara garis besar sumber pembiayaan perusahaan dikelompokkan kedalam dua sumber , yaitu sumber internal dan sumber eksternal perusahaan. Menurut kasmir dan Jafkar (Studi Kelayakan Bisnis : 2010) dari segi sumber asalnya, modal dibagi 2 macam, yaitu : 1. Modal asing (Modal Pinjaman) 7 Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Walaupun perolehan modal asing relatif sulit diperoleh karena diperlukan syarat-syarat tertentu sesuai dengan kebijakan pemilik dana, namun modal pinjaman memiliki keuntungan yaitu jumlahnya yang relatif tidak terbatas, artinya tersedia dalam jumlah banyak. Sumber dana dari modal asing atau pinjaman dapat diperoleh antara lain : a. Pinjaman dari dunia perbankan b. Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, leasing, dana pensiun, atau lembaga keuangan lainnya. c. Pinjaman dari perusahaan nonbank. 2. Modal Sendiri Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik secara tertutup atau terbuka. Tertutup artinya hanya dari kalangan internal pemilik saham sebelumnya sedangkan terbuka dengan menjual saham kepada masyarakat luas. Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai suatu usaha adalah tidak adanya beban biaya bunga seperti modal pinjaman.Kerugian menggunakan modal sendiri jumlahnya sangat terbatas dan relatif sulit untuk memperolehnya. Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari : 8 a. Setoran dari pemegang saham b. Dari cadangan laba c. Atau dari laba yang belum dibagi 2.3 Pembiayaan Pinjaman atau Kredit Perbankan Terdapat berbagai jenis dan bentuk kredit atau pinjaman yang dikenal dalam dunia perbankan.Jenis kredit tersebut dapat dibedakan menjadi beberapa aspek, diantaranya jika dilihat dari jangka waktu menengah dan jangka panjang.Jika dilihat dari jenis penggunaannya maka kredit dapat dibedakan menjadi kredit usaha dan kredit konsumsi. 1. kredit Modal Kerja Adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan atau perorangan untuk menambah modal kerjanya. Modal kerja meliputi biaya pembelian bahan baku, bahan pembantu, upah buruh, overhead cost dan biaya lain-lain. Biasanya jangka waktu perputaran dana ini tidak lebih dari setahun. 2. Kredit Investasi Adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan untuk pembelian barang modal.Misalnya kredit untuk pembelian mesin-mesin, kendaraan, peralatan dan pembangunan gedung pabrik.Kredit jenis ini biasanya meliputi periode waktu yang panjang (jangka panjang), melebihi jangka waktu satu tahun dan pelunasannya melalui angsuranDjohan (2000). 2.4 Pengertian Penganggaran Modal 9 Penganggaran modal menurut Darsono& Purwanti (2010) adalah investasi jangka panjang untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang, atau pengeluaran modal saat ini untuk memperoleh keuntungan masa mendatang dalam jangka panjang. Sedangkan menurut Sasongko & Parulian (2010) penganggaran modal adalah sebuah proses pengambilan keputusan oleh manajemen atas kegiatan yang akan memberikan tingkat pengembalian investasi (return on investment) lebih dari satu tahun. Dari definisi-definisi di atas, maka dapat digambarkan bahwa investasi mempunyai harapan akan mencapai suatu keuntungan atau hasil di masa yang akan datang. Untuk menginvestasikan dana perusahaan, manajer keuangan harus dapat merencanakan alternatif-alternatif yang perlu dilakukan agar resiko di dalam invetasi dapat diperkecil. 2.4.1 Pentingnya Penganggaran ModalDalam Pengambilan Keputusan Menurut Darsono & Purwanti (2010) Capital Budgeting mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan karena : a) Dana yang dikeluarkan akan terkait untuk jangka waktu yang panjang b) Investasi dalam aktiva tetap menyangkutharapan terhadap hasil penjualan diwaktu yang akan datang. Kesalahan dalam mengadakan “forecasting” akan dapat mengakibatkan adanya “over” atau “under-investment” dalam aktiva tetap. c) Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlahyang besar. 10 d) Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat. Kesalahan pengambilan keputusan dibidang ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian. Sedangkan menurut Syamsudin (Manajemen Keuangan Perusahaan:2011) capital budgetingmenunjuk kepada keseluruhan proses pengumpulan, pengevaluasian, penyeleksian dan penentuan alternatif penanaman modal yang akan memberikan penghasilan bagi perusahaan untuk jangka waktu yang lebih dari setahun (capital expenditure). 2.4.2 Langkah – Langkah Dalam Penganggaran Modal Sebelum perusahaan menggunakan dananya dalam bentuk penanaman modal pada aktiva tetap haruslah menilai dan menganalisa apakah investasi yang akan dilakukan perusahaan tersebut memberikan tambahan laba atau kekayaan pada perusahaan. Menurut Darsono & Purwanti (2010), Capital Budgeting atau penganggaran modal ialah rencana kerja keuangan jangka panjang pada suatu proyek investasi. Misalnya penganggaran modal (investasi) pembelian kapal. Kerangka berpikir investasi jangka panjang melalui lima tahapan yaitu menganalisis : 1) Pangsa Pasar 2) Nilai Investasi 3) Sumber Pembiayaan 4) Biaya Modal rata-rata tertimbang 11 5) Arus kas masuk bersih (net cash inflow) 6) Kelayakan proyek investasi 2.5 Arus Kas (CashFlow) Menurut Kasmir & Jakfar (Studi Kelayakan Bisnis : 2010) Cash Flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada diperusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow menggambar beberapa uang yang masuk (cash in) ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan berapa uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan. Jadi, arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut. Pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan dikarenakan : a) Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari b) Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo c) Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali Menurut Kasmir & Jakfar (Studi Kelayakan Bisnis : 2010) terdapat tiga jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha yaitu terdiri dari : 1) Initial cashflow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan pengeluaranpengeluaran pada awal periode untuk investasi 2) Operational cash flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat operasi usaha. 3) Terminal cash flow merupakan uang cash yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir. 12 2.6 Metode Penilaian Investasi Dalam penilaian suatu usaha hendaknya penilai menggunakan beberapa metode sekaligus. Artinya, semakin banyak metode yang digunakan maka semakin memberikan gambaran yang lengkap sehingga diharapkan memberikan hasil yang akan diperoleh menjadi lebih sempurna. Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau investasi menurut Kasmir & Jakfar (2010) adalah sebagai berikut : 1. Payback Periode (PP) Metode payback periode (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Payback Periode = Initial Investment Cash Inflow 2. Average Rate of Return (ARR) Average Rate of Return (ARR) merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan antara laba sebelum pajak (EAT) dan rata-rata investasi. Pengukuran dengan teknik ini sering pula disebut dengan istilah “accounting rate of return” yang perhitungannya dilakukan sebagai berikut : Average rate of return = Average earning after taxes Average Investment 3. Net Present Value (NPV) 13 Net Present Value(NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih (PV of proceed) dengan PV investasi (capital outlays) selama umur investasi. Perhitungan net present value (NPV) dilakukan sebagai berikut : NPV = Kas bersih 1 Kas bersih 2 Kas bersih N + + ....+ - Investasi (1 + r) (1 + r)² (1 + r)n Keterangan : Jika NPV positif investasi diterima Jika NPV negatif investasi ditolak 4. Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate of Return (IRR)dapat didefinisikan dengan tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari proceeds yang diharapkan akan diterima (PV of future proceeds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV of Capital Outlays) Untuk mendapatkan hasil perhitungan IRR, dapat dilakukan digunakan rumus sebagai berikut : IRR = r1 + Keterangan : NPV1 (r2 – r1) NPV1-NPV2 IRR = IRR yang dicari/dihitung (NPV = 0) r1 = Tingkat bunga percobaan ke 1 r2 = Tingkat bunga percobaan ke 2 NPV1 = NPV pada saat r1 14 NPV2 = NPV pada saat r2 Usulan proyek investasi akan diterima apabila IRR >cost of capital, dan akan ditolak apabila IRR <cost of capital. 5. Profitability Index (PI) Profitability Index (PI) atau benefit and cost ratio (B/C Ratio) merupakan rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi. Perhitungan B/C ratio dilakukan sebagai berikut : B/C ratio = Present Value cash inflow . Presesnt value initial investment Selama B/C ratio ≥ 1 maka usulan proyek dapat diterima, tetapi apabila sebaliknya maka usulan proyek tersebut harus ditolak. B/C ratio yang lebih besar atau sama dengan 1 berarti NPV lebih besar dari atau sama dengan 0 (nol). 6. Serta berbagai rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas. Penggunaan rasio keuangan ini sebaiknya digunakan atas pemberian pinjaman kepada usaha yang sudah pernah berjalan sebelumnya atau sedang berjalan.