PERUSAHAAN UMUM PEGADAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2009 DIVISI AKUNTANSI KANTOR PUSAT PERUM PEGADAIAN Jakarta, September 2009 DAFTAR ISI I. SURAT PERNYATAAN DIREKSI II. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI i − Neraca Konsolidasi per 30 September 2009 dan 2008 1 − Laporan Laba Rugi Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2009 dan 2008 2 − Laporan Arus Kas Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2009 dan 2008 3-4 − Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2009 dan 2008 5 III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI − Umum 6 – 11 − Kebijakan Akuntansi 11 – 32 − Penjelasan Pos-pos Neraca dan Laba Rugi 33 - 62 I. SURAT PERNYATAAN DIREKSI II. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (dalam rupiah) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank Surat Berharga Uang Muka Pajak Dibayar Dimuka Pinjaman Yang Diberikan Piutang Lainnya Persediaan Persediaan Barang Cetak Pendapatan Yang Masih Harus Diterima Beban Dibayar Dimuka CAT 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang Kepada Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Aktiva Pajak Tangguhan Aktiva Tetap - (bersih setelah dikurangi akumulasi penyusutan per 30 Sept. 2009 dan 2008) Aktiva Lain-lain Jumlah Aktiva Tidak Lancar 30 SEPT 2009 30 SEPT 2008 (Unaudited) (Unaudited) /\ % 288.116.593.827 0 10.120.955.373 238.404.063.336 13.170.704.406.959 18.967.583.126 0 5.282.463.091 665.424.457.858 19.444.580.964 345.335.663.646 0 6.679.243.038 143.873.830.536 8.929.087.509.246 14.817.940.633 0 7.722.340.093 506.057.836.221 25.948.308.145 (16,57) 0,00 51,53 65,70 47,50 28,00 0,00 (31,60) 31,49 (25,06) 14.416.465.104.534 9.979.522.671.558 44,46 13 14 1.231.834.235 42.725.721.980 9.353.138.099 15.666.680.671 15 16 435.459.242.798 133.512.053.457 382.039.188.053 47.116.164.400 612.928.852.470 454.175.171.223 KEWAJIBAN DAN EKUITAS CAT KEWAJIBAN LANCAR Hutang Bank Hutang RUF Hutang Promes Hutang Kepada Rekanan Hutang Kepada Nasabah Hutang Pajak Hutang Jangka Panjang YAJT dlm waktu 1 th Beban Yang Masih Harus Dibayar Pendapatan Diterima Dimuka Hutang Lancar Lainnya 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 34,95 Jumlah Ekuitas JUMLAH AKTIVA 15.029.393.957.004 10.433.697.842.781 44,05 1 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS (Unaudited) /\ % 5.755.955.183.907 125.000.000.000 97.863.494.000 12.624.803.048 34.909.030.056 239.347.448.547 0 24.875.114.758 1.538.016.404 31.173.318.549 48,53 0,00 (100,00) 0,00 33,47 3,84 0,00 73,16 0,00 88,14 8.971.744.896.190 6.323.286.409.269 41,88 27 28 63.423.580.376 26.063.360.798 42.939.249.290 27.700.849.434 47,71 (5,91) 29 30 3.260.021.533.715 411.350.000.000 1.770.183.506.711 411.250.000.000 84,16 0,02 3.760.858.474.889 2.252.073.605.435 67,00 205.000.000.000 46.252.000.000 0 205.000.000.000 46.252.000.000 0 0,00 0,00 0,00 1.490.010.668.212 555.527.917.713 1.059.199.340.092 547.886.487.985 40,67 1,39 2.296.790.585.925 1.858.337.828.077 23,59 15.029.393.957.004 10.433.697.842.781 44,05 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar EKUITAS Modal Awal Penyertaan Modal Pemerintah Laba (Rugi) Srt Berharga Yg Belum Direalisasi Saldo Laba : - Ditentukan Penggunaannya - Belum Ditentukan Penggunaannya 30 SEPT 2008 (Unaudited) 8.549.559.550.049 0 0 23.177.963.885 46.593.842.038 248.548.451.504 0 43.073.718.461 2.143.203.741 58.648.166.512 Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban Estimasi Untuk Imbalan Kerja (86,83) Pendapatan Ditangguhkan 172,72 Hutang Obligasi - Setelah Dikurangi Bagian Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu 13,98 Satu Tahun. 183,37 Hutang Jangka Panjang Lainnya 30 SEPT 2009 31 PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (dalam rupiah) URAIAN 1 JANUARI s.d. 30 SEPTEMBER 2009 2008 (Unaudited) (Unaudited) CAT PENDAPATAN USAHA - Pendapatan Sewa Modal - Pendapatan Administrasi - Pendapatan Sewa Langen Palikrama Jumlah Pendapatan Usaha 32 33 34 PENDAPATAN USAHA LAINNYA 35 /\ % 2.575.964.644.802 290.304.093.347 736.826.124 2.868.133.889.342 1.915.248.414.705 206.005.468.978 739.376.577 2.121.993.260.260 34,50 40,92 (0,34) 35,16 14.691.586.677 604.976.689 15.296.563.366 7.983.503.896 515.979.788 8.499.483.684 84,02 17,25 79,97 2.883.430.452.708 2.130.492.743.944 35,34 988.336.100.238 699.176.833.919 36.324.573.933 17.195.888.510 368.386.628.884 576.257.728.487 527.786.015.540 28.960.164.273 2.563.517.730 235.211.704.966 71,51 32,47 25,43 570,79 56,62 2.109.420.025.484 1.370.779.130.996 53,88 774.010.427.224 759.713.612.948 1,88 2.003.480.948 804.762.817 51.728.450 21.255.351.599 (4.342.754.154) 2.637.176.932 637.543.509 3.416.119.461 15.384.408.835 (828.305.524) (24,03) 26,23 38,16 424,29 19.772.569.660 21.246.943.213 (6,94) 0 0 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 793.782.996.884 780.960.556.161 1,64 TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN : - Tahun Berjalan - Tangguhan (238.255.079.171) 0 (233.074.068.176) 0 2,22 #DIV/0! LABA BERSIH 555.527.917.713 547.886.487.985 1,39 - Uang Kelebihan Lewat Waktu - Pendapatan Investasi & Subrogasi/Recovery Jumlah Pendapatan Usaha Lainnya Jumlah Pendapatan Usaha (1) BEBAN USAHA - Bunga dan Provisi - Pegawai - Penyusutan Aktiva Tetap - Amortisasi - Umum 36 37 38 39 40 Jumlah Beban Usaha (2) LABA USAHA (3=1-2) PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 41 - Pendapatan Sewa Gedung - Pendapatan Jasa Giro - Laba Penjualan Aktiva Tetap - Pendapatan Lainnya - Beban Lain-lain Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain KERUGIAN LUAR BIASA 42 2 (98,49) #DIV/0! PERUM PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Metode Langsung) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 ( dalam rupiah ) Periode 1 Januari s.d 30 Sept 2009 Tahun 2009 Tahun 2008 U R A I A N KEGIATAN OPERASI : Penerimaan Kas dari : - Penerimaan Sewa Modal - Pendapatan Administrasi - Pendapatan Lainnya - Pelunasan Pinjaman Yang Diberikan - Pelunasan dari Piutang Lainnya - Penjualan Barang Lelang Milik Perusahaan dan BJ Yang Disisihkan - Penerimaan Hutang Nasabah - Penerimaan Hutang Pajak - Penerimaan Hutang Lainnya TOTAL PENERIMAAN KAS DARI OPERASI Pengeluaran Kas untuk : - Pembayaran Bunga Bank dan Obligasi - Beban Pegawai - Beban Umum - Penyaluran Pinjaman Yang Diberikan - Pembayaran Hutang Kepada Rekanan - Pembayaran Hutang Kepada Nasabah - Pembayaran Hutang Pajak - Pembayaran Hutang Lainnya - Pemberian Piutang TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK OPERASI KAS BERSIH DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASI KEGIATAN INVESTASI : Penerimaan Kas dari : - Penjualan Aktiva Tetap TOTAL PENERIMAAN KAS DARI INVESTASI Pengeluaran Kas untuk : - Pembelian Aktiva Tetap TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK INVESTASI KAS BERSIH DARI (UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI 3 2,427,662,978,550 290,304,093,347 20,494,013,171 30,769,684,515,396 32,280,270,679 404,871,733,415 63,538,749,977 46,109,639,808 140,734,740,859 34,195,680,735,202 1,759,630,714,114 205,463,542,605 12,460,755,747 21,779,405,352,753 42,275,924,488 134,438,527,618 47,144,790,316 38,276,194,125 102,313,865,587 24,121,409,667,353 1,009,511,334,914 708,664,044,187 317,232,596,822 35,117,107,165,526 33,130,367,530 43,890,608,620 382,112,785,582 150,747,468,190 41,406,399,992 37,803,802,771,363 (3,608,122,036,161) 579,616,775,290 527,896,736,467 236,941,724,128 24,514,500,048,451 2,679,948,396 32,452,445,643 270,929,238,327 121,008,571,380 44,032,942,228 26,330,058,430,310 (2,208,648,762,957) 61,404,500 61,404,500 9,415,139,388 9,415,139,388 71,275,379,078 71,275,379,078 (71,213,974,578) 44,699,921,564 44,699,921,564 (35,284,782,176) PERUM PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Metode Langsung) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 ( dalam rupiah ) Periode 1 Januari s.d 30 Sept 2009 Tahun 2009 Tahun 2008 U R A I A N KEGIATAN PENDANAAN : Penerimaan Kas dari : - Hutang Bank - Hutang Promes - Hutang RUF - Hutang Jangka Panjang Lainnya - Hutang Obligasi TOTAL PENERIMAAN KAS DARI PENDANAAN 10,335,617,292,559 0 371,915,000,000 100,000,000 1,500,000,000,000 12,207,632,292,559 13,110,611,593,647 197,863,494,000 564,000,000,000 850,000,000 0 13,873,325,087,647 Pengeluaran Kas untuk : - Angsuran Hutang Bank - Pelunasan Hutang Promes & RUF - Pembayaran Dana Pembangunan Semesta - Pembayaran Hutang Dana Program Kemitraan - Pelunasan Obligasi 7,991,725,345,225 262,500,000,000 190,065,000,000 0 8,700,000,000 10,509,680,381,608 639,000,000,000 147,000,000,000 17,104,000,000 158,700,000,000 TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK PENDANAAN 8,452,990,345,225 11,471,484,381,608 KAS BERSIH DARI (UNTUK) KEGIATAN PENDANAAN 3,754,641,947,334 2,401,840,706,039 75,305,936,595 157,907,160,906 40,414,070,551 34,891,866,044 0 104,109,793,046 53,797,367,860 0 75,305,936,595 157,907,160,906 108,717,730,370 104,092,926,862 0 212,810,657,232 77,096,896,361 110,331,606,379 0 187,428,502,740 149,131,800,921 138,984,792,906 181,206,689,407 164,128,974,239 288,116,593,827 345,335,663,646 PENAMBAHAN / (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS Perubahan dalam Komponen Kas dan Setara kas - Kas - Bank - Deposito JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS Saldo Per 31 Desember 2008/2007 - Kas - Bank - Deposito Saldo Per 30 September 2009/2008 - Kas - Bank - Deposito 4 PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBERI 2009 DAN 2008 30 SEPTEMBER 2009 2008 (Unaudited) (Unaudited) KETERANGAN 205.000.000.000 46.252.000.000 0 205.000.000.000 46.252.000.000 0 633.548.328.120 555.527.917.713 1.189.076.245.833 488.730.764.638 547.886.487.985 1.036.617.252.623 (190.065.000.000) 0 (6.336.000.000) (6.336.000.000) 0 (338.186.328.120) (92.625.000.000) 0 (147.000.000.000) (17.248.500.000) (8.552.000.000) (8.552.000.000) 0 (135.532.264.638) (171.846.000.000) 0 (633.548.328.120) (488.730.764.638) 555.527.917.713 547.886.487.985 461.344.867.914 485.124.472.178 112.730.000.000 325.812.603.276 313.278.472.178 112.730.000.000 338.186.328.120 92.625.000.000 0 135.532.264.638 171.846.000.000 0 Jumlah Laba Yang Telah Ditentukan Penggunaannya 1.490.010.668.212 1.059.199.340.092 SALDO LABA 2.045.538.585.925 1.607.085.828.077 2.296.790.585.925 1.858.337.828.077 MODAL AWAL PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH LABA (RUGI) SURAT BERHARGA YANG BELUM DIREALISASI SALDO LABA YANG BELUM DITENTUKAN PENGGUNAANNYA - Saldo Awal Tahun - Laba Bersih Tahun Berjalan Jumlah Laba Yang Belum Ditentukan Penggunaanya PENGGUNAAN SELAMA TAHUN BERJALAN Pembagian Laba : - Dana Pembangunan Semesta - Jasa Produksi - Dana Program Kemitraan - Dana Bina Lingkungan - Dana Sosial - Cadangan Umum - Cadangan Tujuan - Cadangan Pelunasan Obligasi Jumlah Penggunaan Laba Selama Tahun Berjalan Saldo Laba Akhir Tahun Yang Belum Ditentukan Penggunaannya SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANYA Saldo Awal Tahun : - Cadangan Umum - Cadangan Tujuan - Dana Cadangan Pelunasan Obligasi Penambahan Dari Pembagian Laba : - Cadangan Umum - Cadangan Tujuan - Dana Cadangan Pelunasan Obligasi JUMLAH EKUITAS 5 III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 1. UMUM Pegadaian adalah suatu lembaga perkreditan tertua bercorak khusus, berdiri sejak zaman penjajahan Belanda dan telah dikenal masyarakat sejak lama, khususnya masyarakat golongan menengah dan golongan bawah. Pegadaian mempunyai tugas memberikan pelayanan jasa kredit berupa pinjaman uang dengan jaminan barang bergerak. Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan Bank van Leening, yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai. Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746. Pada saat Inggris mengambil alih pemerintahan (1811-1816), Bank van Leening milik pemerintah dibubarkan dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat. Pada saat Belanda berkuasa kembali dikeluarkan Staatsblad (Stbl) No.131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha pegadaian merupakan monopoli pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian. Sejak awal kemerdekaan, pegadaian dikelola oleh Pemerintah dan sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961 kemudian berdasarkan PP. No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN) dan berdasarkan PP. No. 10/1990 (yang diperbaharui dengan PP. 103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM) hingga sekarang. Maksud dan Tujuan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2000 sifat usaha Pegadaian adalah menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan dengan maksud dan tujuan : • Turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah ke bawah melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai dan jasa di bidang keuangan lainnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Menghindarkan masyarakat dari gadai gelap, praktek riba dan pinjaman tidak wajar lainnya. Dengan mengindahkan prinsip-prinsip ekonomi serta terjaminnya keselamatan kekayaan negara, perusahaan menyelenggarakan usaha sebagai berikut : • Penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai • Penyaluran uang pinjaman berdasarkan jaminan fidusia, pelayanan jasa titipan, pelayanan jasa sertifikasi logam mulia dan batu adi, serta usaha-usaha lainnya yang dapat menunjang tercapainya maksud dan tujuan perusahaan dengan persetujuan Menteri Keuangan. 6 Modal Perusahaan Modal perusahaan merupakan kekayaan negara yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan tidak terbagi atas saham-saham, yang jumlahnya sebesar nilai penyertaan modal negara yang tertanam dalam perusahaan sejumlah Rp 251.252.000.000,-(dua ratus lima puluh satu milyar dua ratus lima puluh dua juta rupiah) yang terdiri dari : • Modal awal yang berasal dari kekayaanbersih perusahaan pada saat pengalihan bentuk dari Perusahaan Jawatan (Perjan) menjadi Perusahaan Umum (Perum) pada tahun 1990 sebesar Rp 205.000.000.000,-- (dua ratus lima milyar rupiah) yang ditetapkan dengan surat keputusan Menteri Keuangan Nomor 1015/KMK.013/1991 tanggal 26 September 1991. • Penambahan penyertaan modal Negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 1991/1992 sebesar Rp 46.252.000.000,-- (empat puluh enam milyar dua ratus lima puluh dua juta rupiah) yang diterima secara bertahap, masingmasing sesuai dengan surat keputusan Menteri Keuangan Nomor 0360/KM.342/SKOP/0391 tanggal 30 Maret 1991 sebesar Rp 20.000.000.000,-- Nomor 0136/KM.342/SKOP/1991 tanggal 5 Agustus 1991 sebesar Rp.16.252.000.000,-- Nomor 0151/MK.013/1992 tanggal 29 Juni 1992 sebesar Rp 10.000.000.000,-- Mengingat sejak tahun 1992 permohonan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebagai tambahan ekuitas dari Pemerintah belum dikabulkan, maka pertumbuhan perusahaan lebih banyak didanai oleh pinjaman pihak ketiga, baik pinjaman jangka pendek (perbankan) maupun pinjaman jangka panjang (obligasi dan MTN). Dari tahun 1993 sampai dengan 2008 Perum Pegadaian telah melaksanakan emisi obligasi sebanyak 12 (duabelas) kali dengan jangka waktu masing-masing 5 tahun untuk obligasi tahun 1993 – 1998 dan 2001, jangka waktu 8 tahun untuk obligasi tahun 1999 – 2002 dan obligasi tahun 2003 berjangka 8 tahun dan 15 tahun sedangkan obligasi tahun 2006 dan 2007 berjangka 10 tahun . Seluruh obligasi dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (BES) dengan Wali Amanat PT Bank BNI (Persero) Tbk, rincian selengkapnya sebagai berikut : Tanggal efektif dan jatuh tempo 11 Juni 1993 9 Juli 1998 Nominal (Rp) Tahun Jenis Keterangan 1993 Obligasi I 1994 Obligasi II 30 Juni 1994 18 Juli 1999 25 milyar Bunga 13 % tetap untuk 6 bulan pertama, selanjutnya mengambang yaitu 1 % di atas tingkat bunga deposito 6 bulan bank pemerintah. 1996 Obligasi III 25 Juni 1996 12 Juli 2001 100 milyar Bunga 17,75 % tetap untuk tahun pertama, 4 tahun selanjutnya mengambang 1,5 % di atas tingkat bunga deposito bank pemerintah dan swasta. 1997 Obligasi IV 16 Juni 1997 100 milyar Bunga 14,75 % tetap untuk tahun 50 milyar Bunga 17,5 % tetap untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang. 7 Tahun Jenis Tanggal efektif dan jatuh tempo 3 Juli 2002 Nominal (Rp) Keterangan pertama, 4 tahun selanjutnya mengambang 1 % di atas tingkat bunga deposito bank pemerintah dan swasta. 1998 Obligasi V 23 Juni 1998 8 Juli 2003 64,6 milyar Bunga Seri A.1 sebesar 49 % tetap untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang sesuai bunga JIBOR 3 bulan ditambah 3 % premium. Bunga seri B.2 mengambang sesuai tingkat bunga JIBOR 3 bulan ditambah 3 % premium. 1999 Obligasi VI 24 Agustus 1999 8 September 2007 135 milyar Bunga 15,5 % tetap untuk tahun pertama, 7 tahun berikutnya mengambang sebesar 1,75 % di atas tingkat bunga rata-rata JIBOR 6 bulan. 2000 Obligasi VII 27 Juni 2000 21 Juli 2008 150 milyar Bunga 15,625 % tetap untuk tahun pertama, berikutnya mengambang 1,725 % di atas tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah. 2001 Obligasi VIII 31 Mei 2001 12 Juni 2006 300 milyar Bunga Seri A 19,25 % tetap, cicilan 20 % pokok per tahun, Seri B 19,25 % tetap, Seri C 0,50 % tetap menurun per tahun 20,25 % untuk tahun pertama, Seri D 19,25 % tetap untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang sesuai dengan tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah ditambah 2,50 % premi, maksimum 24,25 % minimum 16,25 %, Seri E 19,25 % tetap untuk tahun pertama sampai tahun ketiga, selanjutnya mengambang sesuai tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah ditambah 2,50 % premi, maksimum 24,25 % minimum 16,25 %. 2002 Obligasi IX 24 Mei 2002 6 Juni 2010 300 milyar Bunga Seri A 18,25 % tetap per tahun, Seri B 18,25 % per tahun amortisasi 10 % tahun ke empat emisi 20 % tahun kelima s.d. ketujuh, 30 % tahun ke delapan emisi, Seri C 18,25 % tetap tahun pertama, selanjutnya mengambang berdasarkan tingkat bunga ratarata deposito rupiah berjangka 3 bulan 8 Tahun Jenis Tanggal efektif dan jatuh tempo Nominal (Rp) Keterangan ditambah premi tetap 2,5 % per tahun maksimum 20,00 % minimum 16,25 %, Seri D dengan OPSI Jual pada tahun ke lima 18,25 % tetap tahun pertama s.d. ke lima, selanjutnya mengambang sesuai dengan tingkat bunga rata-rata deposito rupiah berjangka 3 bulan ditambah premi tetap 2,50 % per tahun maksimum 20,00 % minimum 16,25 %. 2003 Obligasi X 27 Juni 2003 11 Juli 2011 dan 11 Juli 2018 400 milyar Bunga Seri A 12,9375 % per tahun tetap jangka waktu 8 tahun, Seri B jangka waktu 15 tahun tingkat bunga 13,125 % per tahun tetap untuk tahun pertama sampai ke tiga, selanjutnya tahun ke empat sd. ke limabelas mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 3 bulan ditambah premi 1,0 % per tahun maksimum 15,50 % minimum 10,50 %. 2006 Obligasi XI 23 Mei 2006 23 Mei 2016 500 milyar Bunga Seri A 13,10 % per tahun tetap jangka waktu 10 tahun, Seri B jangka waktu 10 tahun tingkat bunga 13,10 % per tahun tetap untuk tahun pertama, selanjutnya tahun ke dua s.d. ke sepuluh mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan ditambah premi 1,25 % per tahun maksimum 16,00 % minimum 10,00 %. 2007 Obligasi XII 4 Sept. 2007 4 Sept 2017 600 milyar Bunga Seri A 10,025% per tahun tetap jangka waktu 10 tahun, ditawarkan sejumlah 370 milyar, Seri B sejumlah 230 milyar untuk jangka waktu 10 tahun, tingkat bunga 10,025% per tahun tetap untuk tahun pertama, selanjutnya tahun ke dua sd. tahun ke sepuluh, bunga mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan ditambah premi 1% per tahun maksimum 12% minimum 8%. 2009 Obligasi XIII 1 Juli 2009 1 Juli 2014 1 Juli 2017 1 Juli 2019 1.500 milyar Seri A1, tingkat bunga tetap 11,675% per tahun untuk tahun pertama sampai tahun ke-5. Jangka waktu 5 tahun dengan jumlah Rp.350 miliar. Seri A2, 9 Tahun Jenis Tanggal efektif dan jatuh tempo Nominal (Rp) Keterangan tingkat bunga tetap 11,675% per tahun untuk tahun pertama dan bunga mengambang untuk tahun ke-2 sampai tahun ke-5 yang besarnya berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka waktu satu bulan ditambah premi 3% per tahun dengan batas atas 13% dan batas bawah 10%. Jangka waktu 5 tahun dengan jumlah Rp.100 miliar. Seri B, tingkat bunga tetap 12,650% per tahun untuk tahun pertama sampai tahun ke-8. Jangka waktu 8 tahun dengan jumlah Rp.650 miliar. Seri C, tingkat bunga tetap 12,875% per tahun untuk tahun pertama sampai tahun ke-10. Jangka waktu 10 tahun dengan jumlah Rp.400 miliar. Manajemen perusahaan terdiri dari Dewan Pengawas dan Direksi, masing-masing diangkat oleh Pemilik Modal. Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.Kep-79/MBU/2008 tanggal 5 Mei 2008 susunan Dewan Pengawas terdiri dari : Ketua : Suhadi Hadiwijoyo Anggota : Siswo Suyanto Anggota : Bambang Prayitno Anggota : Raksaka Mahi Anggota : Ketut Sethyon Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.KEP-185/MBU/2008 tanggal 11 September 2009 susunan Dewan Pengawas terdiri dari : Ketua : Bambang Prayitno Anggota : Raksaka Mahi Anggota : Ketut Sethyon Anggota : Djoko Hendratto Anggota : Wiranto Berdasarkan keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP74/MBU/2008 tanggal 28 April 2008, susunan Direksi terdiri dari : Direktur Utama Direktur Pengembangan Usaha Direktur Operasi Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia Direktur Keuangan 10 : : : : : Chandra Purnama Wasis Djuhar Moch. Edy Prayitno Sumanto Hadi Budiyanto Berdasarkan SK Dewan Pengawas Perum Pegadaian No. Kep-05/KP/DP/GD/2007, tgl 31 Oktober 2007 jo Kep-01/KP/DP/GD/2009, tgl. 01 April 2009, susunan Komite Audit sbb.: Ketua Anggota Anggota : : : Siswo Suyanto Muhamad Nur Sodiq M. Iskandar Catatan: Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.Kep-185/MBU/2009 tanggal 11 September 2009, Bpk. Siswo Suyanto sudah berhenti sebagai anggota Dewas, sambil menunggu keputusan lebih lanjut beliau masih tercatat sebagai ketua Komite Audit Dalam rangka mengefektifkan pengawasan kegiatan usaha gadai syariah yang telah beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maka sesuai dengan surat keputusan Direksi No. 227/US.1.00/2004 tanggal 30 Nopember 2004 telah dibentuk Dewan Pengawas Syariah dengan susunan sebagai berikut : Ketua merangkap anggota Anggota : : H.M. Nahar Nahrawi H. Rahmat Hidayat Sesuai dengan surat Menteri Keuangan RI No. S-153/MK.1/2000 tanggal 25 April 2000 dan Akta Notaris Zacharias Omawele, S.H. No. 13, tanggal 26 Juli 2000, perusahaan telah mendirikan satu unit usaha dalam bidang jasa lelang dengan nama PT Balai Lelang Artha Gasia dan telah beroperasi sejak bulan September 2000, bertempat di Jl. Kramat Raya No.162, Jakarta. Berdasarkan surat keputusan Direksi Perum Pegadaian No. 133/Kp.200322/2003, tanggal 14 Februari 2003, susunan organisasi adalah sebagai berikut : Komisaris Direktur : : Wasis Djuhar Heriyanto Dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 29 April 2008 diputuskan susunan organisasi sebagai berikut : Komisaris : Agus Supriyono Direktur : Heriyanto 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI Pokok pokok kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perum Pegadaian dan Anak Perusahaan dalam penyusunan Laporan Keuangan konsolidasi sebagai berikut : a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Konsolidasi dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan berdasarkan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) serta ketentuan internal perusahaan, terakhir sesuai dengan surat keputusan Direksi No. 01A/AK.0.0012.0/2008 tanggal 2 Januari 2008 tentang Kebijakan Kode Perkiraan Perum Pegadaian yang diberlakukan mulai 1 Januari 2008. 11 Laporan Keuangan Konsolidasi disusun berdasarkan konsep harga perolehan (historical cost) kecuali untuk akun tertentu dinyatakan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan Keuangan Konsolidasi disajikan dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis) kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun berdasarkan metode langsung (direct method) dan dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. b. Prinsip Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Konsolidasi meliputi Laporan Keuangan Induk Perusahaan beserta Anak Perusahaan yang berada di bawah pengendalian Perusahaan. Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri pada suatu tahun tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan berakhir. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan menguasai lebih dari lima puluh persen (>50 %) hak suara di anak perusahaan, atau induk perusahaan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk menunjuk atau memberhentikan mayoritas anggota direksi anak perusahaan. Perusahaan hanya memiliki satu Anak Perusahaan yaitu PT Balai Lelang Artha Gasia (BLAG). Persentase kepemilikan Perusahaan pada Anak Perusahaan sebesar 99,99%. Porsi kepemilikan pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahan jumlahnya tidak signifikan (0,01%), oleh karena itu untuk tujuan laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan tidak menyajikan porsi kepemilikan minoritas. Dalam laporan keuangan konsolidasi, transaksi dan saldo antara Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan telah dieliminasi. Penyajian laporan keuangan konsolidasi dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha. c. Kas dan Setara Kas Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelompokkan semua kas dan bank serta deposito berjangka dengan masa jatuh tempo kurang dari tiga bulan sebagai kas dan setara kas. d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Mengacu pada PSAK No.7, yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah : • Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (holding companies, subsidiaries, fellow subsidiaries). • Perusahaan asosiasi (associated company). • Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelaporan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor). 12 • Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut. • Perusahaan di mana kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam point ketiga dan keempat di atas atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota • dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan. e. Surat Berharga Surat berharga saham dinilai berdasarkan nilai wajar (harga pasar) dan diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual sesuai dengan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Perubahan laba atau rugi pemilikan yang belum direalisasi dimasukkan ke dalam komponen ekuitas dan disajikan secara terpisah. Apabila surat berharga tersebut dijual/dilepas, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut diakui dalam laporan laba rugi. f. Pinjaman yang Diberikan Mengacu pada nilai barang jaminan yang diagunkan oleh nasabah, maka untuk mempermudah administrasi dilakukan penggolongan uang pinjaman yang ditetapkan dengan surat keputusan Direksi, yaitu : • Usaha Gadai : Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 554/OP.1.00211/2003 tanggal 15 Agustus 2003 dan No. 555/OP.1.00211/2003 tanggal 15 Agustus 2003 ditetapkan penggolongan uang pinjaman dan tarif sewa modal (SM) yang berlaku mulai 1 September 2003 dengan rincian sbb.: Golongan A B C.1 C.2 D.1 D.2 Pagu Kredit (Rp) 20.000 151.000 505.000 1.010.000 20.050.000 50.100.000 ------- 150.000 500.000 1.000.000 20.000.000 50.000.000 200.000.000 Tarif SM Per 15 hari Jangka waktu kredit 1,125 % 1,625 % 1,625 % 1,625 % 1,625 % 1,625 % 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 349/OP.1.00211/2004 tanggal 29 September 2004 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Oktober 2004 dengan rincian : 13 Golongan A B C.1 C.2 D.1 D.2 Pagu Kredit (Rp) 20.000 151.000 505.000 1.010.000 20.050.000 50.100.000 ------- 150.000 500.000 1.000.000 20.000.000 50.000.000 200.000.000 Tarif M Per 15 hari Jangka waktu kredit 1,125 % 1,6 % 1,6 % 1,6 % 1% 1% 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 1024/UI.I.00211/2006 tanggal 29 Desember 2006 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Januari 2007 dengan rincian : Golongan A B C.1 C.2 D.1 D.2 Pagu Kredit (Rp) 20.000 151.000 505.000 1.010.000 20.050.000 50.100.000 ------- Tarif SM Per 15 hri Maksimal SM Masa kredit 1% 1,45 % 1,45 % 1,45 % 1% 1% 8% 11,6 % 11,6 % 11,6 % 8% 8% 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 150.000 500.000 1.000.000 20.000.000 50.000.000 200.000.000 Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 56/UI.I.00211/2008 tanggal 30 Januari 2008 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Pebruari 2008 dengan rincian : Golongan A B C.1 C.2 D.1 D.2 Pagu Kredit (Rp) 20.000 151.000 505.000 1.010.000 20.050.000 50.100.000 ------- Tarif SM Per 15 hri Maksimal SM Masa kredit 0,75 % 1,2 % 1,3 % 1,3 % 1% 1% 6% 9,6 % 10,4 % 10,4 % 8% 8% 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 150.000 500.000 1.000.000 20.000.000 50.000.000 200.000.000 Uang pinjaman Gadai ditetapkan berdasarkan nilai taksiran barang jaminan yang perhitungannya ditetapkan dengan surat edaran Direksi, terakhir berdasarkan SE No. 06/UI.1.00211/2008, tanggal 30 Januari 2008, sebagai berikut : Pagu Kredit Persentase Uang Pinjaman Golongan (Rp) Terhadap Taksiran A B C.1 C.2 D.1 D.2 20.000 151.000 505.000 1.010.000 20.050.000 50.100.000 150.000 500.000 1.000.000 20.000.000 50.000.000 200.000.000 ------ 14 95 % 92 % 91 % 91 % 93 % 93 % Disamping pengenaan sewa modal, kepada nasabah dikenakan biaya administrasi untuk pengadaan blanko surat bukti kredit dan pengelolaan barang jaminan serta pembayaran asuransi. Besarnya biaya administrasi ditetapkan dengan surat keputusan Direksi sebagai berikut : Dengan surat keputusan Direksi No. 348/OP.1.00211/2004 tanggal 29 September 2004 tarif biaya administrasi yang berlaku mulai 1 Oktober 2004 ditetapkan sbb.: Golongan A Rubrik Akn AK AG B BK BG C.1 CK.1 CG.1 C.2 C.2 D.1 D.1 dan D.2 D.2 D.1 dan D.2 mobil Catatan : Minimum Rp.1.000,- Tarif Biaya Administrasi 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X UP, minimum Rp 50.000,-- Berdasarkan Keputusan Direksi No.312/UL.3.10.212/2007, tanggal 7 Juni 2007 dan SE. 32/UL.3.00212/2007, pengenaan Biaya Administrasi dibedakan antara Kredit Baru dan gadai ulang kredit lama, sbb.: Ulang Gadai: No. 1 2 3 4 Kredit Lama berjalan 1 Hari sd. 30 Hari 31 Hari sd. 60 Hari 61 Hari sd. 90 Hari 91 Hari sd. 120 Hari Tarif BA 0,2 % 0,4 % 0,6 % 0,8 % Kredit Baru : No. 1 2 Golongan Semua Golongan (A,B, C, D) Khusus BJ Mobil 15 Tarip BA 1 % dari UP Minimal Rp.50.000,- • Marhun Bih Usaha Rahn : Berdasarkan SK Direksi nomor 17/Us.1.00/2008 perihal penggolongan marhun bih dan tariff Biaya Administrasi pada kantor cabang Pegadaian syariah : Golongan A Plafon Marhun Bih (Rupiah) 20.000-150.000 Tarif Biaya Administrasi (Rupiah) 1.000 B 151.000-500.000 5.000 C 501.000-1.000.000 8.000 D 1.005.000-5.000.000 16.000 E 5.010.000-10.000.000 25.000 F 10.050.000-20.000.000 40.000 G 20.100.000-50.000.000 50.000 H 50.100.000-200.000.000 60.000 I 30.000 Tarif Ijaroh Penyesuaian terhadap Tarif Ijaroh dan Diskon Gadai Syariah melalui Surat Keputusan Direksi Nomor 08/US.1.00/2008 tanggal 12 maret 2008. Berikut Tarif Ijaroh untuk produk Rahn : Marhun Bih Tarif (Rp) Terbilang Emas 80 Delapan puluh rupiah Elektronik dan alat Rumah Tangga 85 Delapanpuluh lima rupiah Kendaraan bermotor 90 Sembilanpuluh rupiah Rumusan tarif Ijarohnya adalah sebagai berikut : No Jenis Marhun Perhitungan Tarif 1 Emas Taksiran/Rp 10.000x Rp 85 x jangka waktu/10 2 Elektronik dan alat Rumah Tangga Taksiran/Rp 10.000x Rp 90 x jangka waktu/10 3 Kendaraan bermotor Taksiran/Rp 10.000x Rp 95 x jangka waktu/10 16 Diskon Ijaroh ; Besarnya Marhun Bih Diskon Kantong ( x tarif) Elektronik & Alat RT Kendaraan Bermotor >85% x Taksiran 0% 80 85 90 80-84% x taksiran 7% 74 79 84 75-79%x Taksiran 14% 69 73 77 70-74%x Taksiran 20% 64 68 72 65-69% xTaksiran 26% 59 63 67 60-64%xTaksiran 32% 54 58 61 55-59%xTaksiran 38% 50 53 56 50-54%xTaksiran 44% 45 48 50 45-49%xTaksiran 50% 40 43 45 40-44%xTaksiran 56% 35 37 40 35-39%xTaksiran 61% 31 33 35 30-34%xTaksiran 66% 27 28 31 25-29%xTaksiran 71% 23 25 26 20-24%xTaksiran 76% 19 20 22 15-19%xTaksiran 81% 15 16 17 10-14%xTaksiran 75% Tarif khusus = (1% x Taksiran) per 120 hari <10%xTaksiran 80% Tarif khusus = (1% x Taksiran) per 120 hari Uang Pinjaman Usaha Lain : Kredit Kreasi dan Krasida Kreasi atau Kredit Angsuran Sistem Fidusia, merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro-kecil (dalam rangka pengembangan usaha) dengan konstruksi penjaminan secara fidusia dan pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran. Krasida atau Kredit Angsuran Sistem Gadai, merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro-kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 150/US.2.00/2007 dan Surat Edaran Direksi No.46/US.2.00/2007 tanggal 29 Agustus 2007, tarif Sewa Modal Krasida dan Kreasi diturunkan dari 12% per tahun flat (1% per bulan flat) menjadi 10,80% per tahun flat (0,9% per bulan flat). Besaran uang pinjaman Kredit Kreasi ditetapkan terakhir dengan Surat Edaran Direksi No. 61/US.2.00/2006 tanggal 13 Desember 2006 maksimum kredit Kreasi sebesar Rp 100.000.000,- per nasabah, sedangkan Krasida terakhir ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.190/US.2.00/2006, tanggal 28 September 17 2006, batas minimum uang pinjaman Krasida minimum sebesar Rp 20.000.000,- per nasabah. Secara umum kedua skim kredit (Kreasi dan Krasida) mempunyai kemiripan dalam hal pelaksanaan operasionalnya yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut Skim kredit Kreasi dan Krasida : No. Uraian Kreasi Krasida 1. Tujuan kredit Produktif Produktif 2. Waktu pelayanan 3 hari 1-2 jam 3. Tarif sewa modal 10,80 % / tahun flat 10,80 % / tahun flat 4. Biaya administrasi 1 % dari Uang Pinjaman 1 % dari Uang Pinjaman 5. Biaya lainnya Notaris, Akte Fidusia, asuransi, meterai 6. Jenis barang jaminan BPKB kendaraan bermotor Perhiasan emas dan kendaraan bermotor 7. Penyimpanan BJ Dipakai nasabah untuk alat produksi Disimpan di Pegadaian 8. Besarnya pinjaman 70 % dari taksiran/ nilai agunan 95 % dari taksiran agunan 9. Jangka waktu kredit 12 – 36 bulan 12 – 36 bulan Cara pelunasan Angsuran tetap Angsuran tetap 10. cek fisik, Meterai dan cek fisik untuk kendaraan bermotor Kredit Krista Krista atau Kredit Usaha Rumah Tangga merupakan pinjaman khusus kepada kelompok pengusaha sangat mikro (sementara hanya wanita pengusaha) dengan menerapkan sistem tanggung renteng di antara anggota-anggota kelompok tersebut. Secara umum pelaksanaan operasional secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut: No. Uraian Krista 1. Tujuan kredit Produktif 2. Waktu pelayanan 1-3 hari 3. Tarif sewa modal 12 % / tahun flat 4. Biaya administrasi 1 % dari Uang Pinjaman 5. Biaya lainnya asuransi, meterai 6. Jenis barang jaminan Alat-alat produksi, alat rumah tangga, elektronik 7. Penyimpanan BJ Dipergunakan nasabah untuk alat produksi atau operasional usaha. 8. Besarnya pinjaman Berdasarkan kelayakan usaha dengan minimal uang pinjaman Rp 100 ribu sampai dengan maksimum Rp.3 juta untuk nasabah biasa; nasabah roll over maksimum Rp.8 juta dan disyaratkan mempunyai agunan minimal sebesar 20 % dari pinjaman. 9. Jangka waktu kredit 12 - 36 bulan 10. Cara pelunasan Angsuran tetap 18 Kredit Kresna : Kresna atau Kredit Serba Guna, merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai/ karyawan dalam rangka kegiatan produktif/konsumtif dengan pengembalian secara angsuran. Besar pinjaman disesuaikan dengan jumlah penghasilan masing-masing pegawai (kemampuan mengangsur) sehingga tidak terlalu memberatkan likuiditas bulanan pegawai, sedangkan jangka waktu kredit maksimum 36 bulan. Batas maksimum Uang Pinjmanan dan jangka waktu kredit diatur SK Direksi No.213/US.2.00/2006, tgl. 29 Nopember 2006. Adapun tingkat bunga pinjaman adalah 12 % per tahun flat. Tarif sewa modal Kresna ditetapkan melalui SK Direksi No. 212/US.2.00/2006, tgl. 29 Nopember 2006. SK Direksi No. 13/UL.3.00.22.3/03. tgl. 26 Januari 2004 ditetapkan Biaya Administrasi Kresna sebesar 0,5% dari Pinjaman, yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2004. Kredit Tunda Jual Gabah (KTJG) : KTJG merupakan kredit yang diberikan kepada petani atas dasar hukum gadai melalui agen-agen yang ditunjuk Perum Pegadaian dengan barang jaminan berupa gabah kering giling. Tujuan pemberian KTJG adalah untuk membantu petani dalam memenuhi kebutuhan dana untuk melakukan pengolahan sawahnya mengingat belum diperolehnya dana dari hasil penjualan produk gabah yang sengaja ditunda penjualannya sambil menunggu kenaikan harga gabah yang cenderung menurun setelah panen. Kredit Perumahan Swadaya (KREMADA) Kremada adalah kredit yang diberikan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang hanya dimanfaatkan untuk perumahan yang mencakup perbaikan rumah, pembangunan rumah dan perbaikan lingkungan perumahan. Dana berasal dari Pemerintah (Kementerian Negara Perumahan Rakyat). Penyaluran Kredit ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi No. 062/UL.2.00.22.2/2006, tanggal 7 Desember 2006, tentang Penyaluran Kredit Perumahan Swadaya (KREMADA). Skim Kremada : No. Uraian Keterangan 1. Tujuan kredit Produktif 2. Waktu pelayanan 1-2 Minggui 3. Tarif sewa modal 4. Biaya administrasi 0% 9 % per tahun dari Uang Pinjaman 5. Biaya lainnya 6. Jenis barang jaminan Tanpa Barang Jaminan kecuali tanggung renteng 7. Plafon pinjaman Perbaikan Rp.5.000.000,Pembangunan Rp.10.000.000,- 8. Nasabah 9. Jangka waktu kredit MBR yang berkelompok Perbaikan 12 bulan Pembangunan 24 bulan Meterai 19 Unit Gadai Efek SK Direksi No.23/UL.3.0022 3/2007, tanggal 2 April 2007 tentang Pembentukan Unit Gadai Efek, dibentuk unti bisnis baru yang bergerak di bidang pelayanan gadai dengan jaminan saham/efek. Nama unit ini adalah GADAI EFEK INVESTA, berkedudukan di Kantor Pusat Perum Pegadaian, Jl. Kramat Raya 1162, Jakarta Pusat. SK Direksi No. 44A/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Penyaluran Kredit Gadai Saham, ditetapkan jenis saham yang dapat dijaminkan, yaitu saham dalam kelompok LQ45 yang telah melalui prose Know Your Customer (KYC). SK Direksi No. 44B/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Prosedur Operasional Kredit Gadai Saham, ditetapkan berlakunya Pedoman Operasional Kredit Gadai Saham. SK Direksi No. 44C/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Tarip sewa modal dan Biaya Administrasi, ditetapkan tarif Sewa Modal secara fixed Rate. Tarif SM ditetapkan melalui Surat Edaran. Sedangkan Biaya Administrasi ditetapkan sebesar 0,125% per jangka waktu 90 hari. SK Direksi No. 44D/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Batas Maksimum dan Minimum Uang Pinjaman, ditetapkan bahwa minimum UP adalah 50 Juta Rupiah dan maksimum sebesar 50 Milyar rupiah. SK Direksi No. 44E/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Batas Kewenangan Dalam Penetapan dan Pemutusan Uang Pinjaman, ditetapkan anggotaanggota Komite Pemutus Kredit serta ditetapkan batas-batas wewenang masingmasing atas besaran UP yang dapat diputuskan. Skim Gadai Efek INVESTA : No. Uraian Keterangan 1. Tujuan kredit Produktif 2. Waktu pelayanan Minimal 1 hari 3. Sewa modal Harian, minimal 15 hari 4. Biaya administrasi 0,125 % per jangka waktu 90 hari 5. Biaya lainnya Meterai 6. Jenis barang jaminan 7. Plafon pinjaman Saham dalam LQ 45, 1 transaksi paling banyak 5 jenis saham 8. Nasabah 9. Jangka waktu Kredit 10 Top Up Call 11. Eksekusi Min. Rp.10.000.000,- & Maks Rp.150.000.000.000,dihitung paling banyak 57% dari harga pasar saham. (closing price 1 hari sebelumnya) Institusi atau perorangan 90 Hari 70% \ 80% Berdasarkan surat Direktur Pengembangan Usaha No.91/Lb.1.00/2008, tgl. 2 Desember 2008, penyaluran kredit gadai efek dihentikan sampai dengan adanya keputusan Direksi lebih lanjut. 20 KUCICA Kiriman Uang Cara Instan Cepat dan Aman (KUCICA) adalah jasa pengiriman uang, bekerjasama dengan Western Union, perusahaan yang mempunyai jaringan luas, yang berkedudukan di Kanada. SE.54/UL.2.00.22.2/2007, tanggal 11 Oktober 2007, tentang Pelaksanaan Jasa Pengiriman Uang di Kantor Cabang Perum Pegadaian, menetapkan dimulainya operasi Jasa Kucica serta berlakunya Pedoman Operasional Kucica. ARRUM SK. Direksi No. 01/US.2.00/2008, tanggal 31 Januari 2008, tentang Pemberlakuan PO Arrum dan No. 03/US.2.00/2008, tanggal 31 Januari 2998, tentang Batas Minimum dan Maksimum nilai pembiayaan ARRUM, menyatakan mulai beroperasinya jasa kredit Arrum dengan jaminan fidusia, maksimum Uang Pinjaman Rp.50 juta dengan masa kredit maksimum 36 bulan. Pasarnya adalah para pengusaha mikro yang menginginkan dasar syariah. Biaya Administrasi Arrum adalah sbb. : No. 1. 2. Jenis Barang Jaminan Sepeda Motor/ Scooter Mobil Biaya ADM Rp. 70.000,Rp. 200.000,- Sedangkan tarif Ijaroh dihitung dengan rumus sbb. : Ijaroh Taksiran = ----------------- x Rp.700 x Jangka waktu (bulan) 100.000 MULIA (Murabahah Logam Mulia Untuk Investasi Abadi) Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor Nomor 54/LB.1.00/2008 tentang Pembiayaan Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi tanggal 25 September 2008, produk yang disebut MULIA ini diluncurkan dan mulai dioperasionalkan pada tanggal 28 Oktober 2008. Pembiayaan MULIA adalah pembiayaan emas batangan kepada nasabah dengan pola angsuran untuk jangka waktu tertentu dengan prinsip syariah. Emas Batangan yang dibiayai oleh pembiayaan MULIA adalah emas batangan bersertifikat international (LBMA-London Bullion Market Asosiation) dengan jenis /varian unit 5 gram, unit 10 gram, unit 25 gram, unit 50 gram unit, 100 gram unit, unit 250 gram, unit 1000 gram Pembiayaan murabahah ini mengenakan marjin atas setiap transaksi berdasarkan jangka waktu pembiayaan. Marjin atas transaksi pembiayaan murabahah tersebut diatur dalam Surat Edaran Direksi Nomor 16/ US.100/2009 perihal jangka waktu, uang muka dan marjin pembiayaan MULIA. Berikut penetapan Marjin Pembiayaan MULIA : 21 Jangka Waktu 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan 18 bulan 24 bulan 36 bulan Uang Muka >20%-100% >25%-30% >30%-40% >40%-50% >50%-60% >60%-70% >70%-80% >80%-90% >90%-100% >25%-30% >30%-40% >40%-50% >50%-60% >60%-70% >70%-80% >80%-90% >90%-100% >30%-40% >40%-50% >50%-60% >60%-70% >70%-80% >80%-90% >90%-100% >35%-40% >40%-50% >50%-60% >60%-70% >70%-80% >80%-90% >90%-100% >40%-50% >50%-60% >60%-70% >70%-80% >80%-90% >90%-100% >45%-50% >50%-60% >60%-70% >70%-80% >80%-90% >90%-100% Marjin 3.00% 3.50% 3.25% 3.25% 3.00% 3.00% 2.90% 2.80% 2.50% 6.00% 5.90% 5.80% 5.70% 5.60% 5.50% 5.00% 4.00% 12.00% 11.50% 11.00% 10.50% 10.00% 8.50% 7.00% 18.00% 17.00% 16.00% 15.00% 13.50% 11.00% 7.00% 22.00% 20.50% 18.50% 16.00% 12.50% 7.80% 29.00% 28.50% 24.00% 20.00% 15.00% 8.60% Atas transaksi pelunasan pembiayaan MULIA dipercepat maka Direksi Pegadaian menetapkan Potongan Marjin MULIA yang diatur dalam Surat Edaran Nomor 22 73/Lb.1.00/2008 perihal Potongan Marjin MULIA. Berikut Tabel Potongan Marjin MULIA : Prosentase Potongan Marjin MULIA (dalam % ) Jangka Waktu Pembiayaan Bulan Ke 6 12 18 24 1 50.00 75.00 83.00 87.50 2 40.00 68.19 78.12 83.70 3 30.00 61.38 73.24 79.90 4 20.00 54.57 68.36 76.10 5 10.00 47.76 63.48 72.30 6 0.00 40.95 58.60 68.50 7 34.14 53.72 64.70 8 27.33 48.84 60.90 9 20.52 43.96 57.10 10 13.71 39.08 53.30 11 6.90 34.20 49.50 12 0.00 29.32 45.70 13 24.44 41.90 14 19.56 38.10 15 14.68 34.30 16 9.80 30.50 17 4.92 26.70 18 0.00 22.90 19 19.10 20 15.30 21 11.50 22 7.70 23 3.90 24 0.00 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 23 36 91.66 89.04 86.42 83.80 81.18 78.56 75.94 73.32 70.70 68.08 65.46 62.84 60.22 57.60 54.98 52.36 49.74 47.12 44.50 41.88 39.26 36.64 34.02 31.40 28.78 26.16 23.54 20.92 18.30 15.68 13.06 10.44 7.82 5.20 2.58 0.00 g. Cadangan Penyisihan Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dan Cadangan Penyisihan Piutang Pegawai. Cadangan Penyisihan PYD adalah penyisihan terhadap PYD yang bermasalah, dicuri, atau ditahan oleh yang berwajib sampai ada keputusan Pengadilan. Terhadap PYD yang tidak bermasalah, tidak dilakukan penyisihan mengingat jika nasabah tidak membayar pinjaman dapat ditutupi dengan penjualan barang jaminan. Cadangan Penyisihan Piutang Pegawai merupakan penyisihan atas piutang TGR dan piutang kepada karyawan lainnya yang sudah mendapatkan SK pembebanan Direksi (tidak termasuk didalamnya KPYD /K4TGR) h. Persediaan Emas dan Persediaan barang Cetakan Persediaan emas merupakan persediaan Unit Toko Emas Galeri 24 dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan dan harga pasar. Persediaan barang cetak dinilai berdasarkan harga perolehan dan dicatat sebagai beban pada saat digunakan. i. Aktiva Tetap Kepemilikan Langsung Aktiva Tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan dicatat atas dasar harga perolehan (historical cost) dikurangi akumulasi penyusutan. Seluruh aktiva tetap disusutkan kecuali tanah. Aktiva tetap selain bangunan disusutkan berdasarkan berdasarkan metode saldo menurun ganda (double declining method), sedangkan bangunan disusutkan berdasarkan metode garis lurus (straight line method) sebagai berikut : • Aktiva bangunan disusut sebesar 5 % dari harga perolehan per tahun, meliputi gedung kantor, rumah jabatan, gudang, pagar dan prasarana bangunan lainnya. • Aktiva yang mempunyai masa manfaat tidak lebih dari 4 tahun disusut sebesar 50 % dari nilai buku per tahun, meliputi inventaris dan alat keperluan cabang. • Aktiva yang mempunyai masa manfaat lebih dari 4 tahun dan tidak lebih dari 8 tahun disusut sebesar 25 % dari nilai buku per tahun, meliputi kendaraan bermotor. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap.Laba atau rugi akibat penjualan aktiva tetap dicatat dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Kapitalisasi biaya untuk pengadaan/pembelian aktiva tetap didasarkan pada Instruksi Direksi No. ID.4/AK.0.0012.0/2000 tanggal 28 Nopember 2000, yaitu 1 Januari 2006 kebijakan kapitalisasi biaya disempurnakan dengan ID No : 02/AK.0.0012.0/2005 tanggal 29 Nopember 2005 dengan penjelasan : ƒ Aktiva Tetap Inventaris. Pengadaan/pembelian aktiva inventaris dengan harga satuan (per unit) sebesar Rp 1.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Inventaris sedangkan apabila kurang dari Rp 1.000.000,-- dibiayakan tahun berjalan sebagai Biaya Perlengkapan Kantor 24 Aktiva Tetap Bangunan Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan gedung yang sifatnya merubah bentuk atau bestek dan memperpanjang umur ekonomis dengan nilai Rp 15.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Bangunan. Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan yang sifatya tidak merubah bentuk atau bestek dan tidak memperpanjang umur ekonomis berapapun besarnya dibiayakan pada saat transaksi. Pembangunan gedung permanen yang sebelumnya tidak ada dengan biaya Rp7.500.000,- atau lebih, dikapitalisasi; dan apabila biayanya kurang dari Rp7.500.000,- dibiayakan, sedangkan pembangunan gedung semi/tidak permanen berapapun besarnya dibiayakan. Khusus untuk kapitalisasi biaya tanah diatur tersendiri dengan Instruksi Direksi No. ID.1/AK.0.0012.0/2000 tanggal 30 Maret 2000, yaitu : ƒ • Pengeluaran yang dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah, dikapitalisasi meliputi harga tanah, biaya konstruksi untuk tanah yang harus diciptakan lebih dahulu, biaya ganti rugi penghuni, biaya pembelian tanah lain sebagai pengganti, biaya komisi perantara, biaya pinjaman terkapitalisasi dalam tanah dan biaya pematangan tanah. • Pengeluaran yang tidak dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah dicatat sebagai Beban Tangguhan Hak Atas Tanah dan diamortisasi sepanjang masa manfaat ekonomis hak tersebut (20 tahun), meliputi biaya legal audit (pemeriksaan keaslian sertifikat, rencana tata kota), biaya pengukurfan, pematokan dan pemetaan ulang, biaya notaris, jual beli dan PPAT, pajak terkait dan biaya perolehan / perpanjangan hak (sertifikat). Mulai 1 Oktober 2006 kebijakan kapitalisasi dan biaya perolehan, pengadaan, penyusutan aktiva tetap disempurnakan dengan ID No : 04/AK.0.0012.0/2006 tanggal 13 Oktober 2006 dengan penjelasan : ƒ Aktiva Tetap Inventaris. Pengadaan/pembelian aktiva inventaris dengan harga satuan (per unit) sebesar Rp1.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Inventaris sedangkan apabila kurang dari Rp1.000.000,-- dibiayakan tahun berjalan sebagai Biaya Perlengkapan Kantor ƒ Aktiva Tetap Bangunan Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan gedung yang sifatnya merubah bentuk atau bestek dan memperpanjang umur ekonomis dengan nilai Rp20.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Bangunan. Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan yang sifatnya tidak merubah bentuk atau bestek dan tidak memperpanjang umur ekonomis berapapun besarnya dibiayakan pada saat transaksi. Pembangunan gedung permanen yang sebelumnya tidak ada dengan biaya Rp10.000.000,- atau lebih dikapitalisasi dan apabila biayanya kurang dari Rp10.000.000,- dibiayakan. Sedangkan bangunan tidak permanen adalah bangunan yang bersifat sementara, terbuat dari bahan yang tidak tahan lama, atau bangunan yang dapat dipindah 25 ƒ ƒ ƒ pindahkan contoh Modular Voult Room, bangunan Gudang yang separuh tembok dibukukan sebagai Bangunan Tidak Permanen. Aktiva Tanah Pengeluaran yang dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah, dikapitalisasi meliputi harga tanah, biaya konstruksi untuk tanah yang harus diciptakan lebih dahulu, biaya ganti rugi penghuni, biaya pembelian tanah lain sebagai pengganti, biaya komisi perantara, biaya pinjaman terkapitalisasi dalam tanah dan biaya pematangan tanah. Pengeluaran yang tidak dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah dicatat sebagai Beban Tangguhan Hak Atas Tanah dan diamortisasi sepanjang masa manfaat ekonomis hak tersebut (20 tahun), meliputi biaya legal audit (pemeriksaan keaslian sertifikat, rencana tata kota), biaya pengukurfan, pematokan dan pemetaan ulang, biaya notaris, jual beli dan PPAT, pajak terkait dan biaya perolehan / perpanjangan hak (sertifikat). Pembelian Aktiva Tetap Tanah dan Bangunan secara gabungan dan nilai perolehan masing masing aktiva (Tanah dan Bangunan) sudah ditetapkan, sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh Aktiva Tetap Tanah dan Bangunan secara gabungan tersebut tidak dipisahkan (biaya notaris, BPHTB, biaya balik nama dll) maka pembebanan biayanya dilakukan secara proporsional berdasarkan perbandingan nilai perolehan masing masing. Dan pembagian alokasi tersebut untuk Aktiva Tanah dicatat sebagai Beban Yang Ditangguhkan Biaya Hak Atas Tanah, sedangkan pembagian alokasi untuk Aktiva Bangunan menambah nilai perolehan Aktiva Bangunan. Aktiva Tetap Belum Dioperasikan (ATBD) Pengadaan / pembelian aktiva untuk jenis tertentu (Kendaraan, Komputer dll) sering dilakukan secara terpusat di Kantor Pusat/Kantor Wilayah dan pada umumnya tersimpan/proses pengiriman ke tujuan relatif lama. Maka agar pengenaan penyusutannya terlaksana dengan benar, maka pembelian aktiva tersebut dicatat sebagai ATBD (149.xx.xxx).Pengakuan sebagai Aktiva Tetap dilakukan pada saat Aktva Tetap tersebut diterima/digunakan unit yang menggunakan. Sejak saat Aktiva tersebut diakui maka penyusutan atas aktiva itu mulai berlaku. Penyusutan Aktiva Tetap. Penyusutan aktiva tetap dihitung dan dibukukan setiap bulan sejak diakui dan dibukukan sebagai aktiva tetap Seluruh aktiva tetap disusutkan kecuali tanah. Aktiva tetap selain bangunan disusutkan berdasarkan berdasarkan metode saldo menurun ganda (double declining method), sedangkan bangunan disusutkan berdasarkan metode garis lurus (straight line method) sebagai berikut : ¾ Aktiva Tetap Bangunan : o Aktiva Tetap Bangunan dan Instalasi yang permanen disusutkan dengan metode garis lurus sebesar 5 % dari harga perolehan dengan masa manfaat 20 tahun. o Untuk Instalasi AC sentral dengan masa manfaat 8 tahun dan disusutkan dengan metode double declining sebesar 25% per tahun dari Nilai Buku/Sisa. 26 o Aktiva Tetap Bangunan tidak permanen disusutkan dengan metode garis lurus sebesar 10 % dari harga perolehan dengan masa manfaat 10 tahun. o Perhitungan penyusutan aktiva tetap bangunan yang direnovasi dihitung dengan menetapkan umur ekonomik baru ( setelah renovasi ) ¾ Aktiva Tetap Inventaris Aktiva Tetap Inventaris ( termasuk AC split dan window ) disusutkan dengan metode double declining sebesar 50 % per tahun dari nilai buku/sisa dengan masa manfaat 4 tahun. ¾ Aktiva Tetap Kendaraan. Aktiva Tetap Kendaraan bermotor disusutkan berdasarkan kelompok : o Untuk Kendaraan Bermotor Mobil masa manfaat 8 tahun dan disusutkan dengan metode double declining sebesar 25% per tahun dari Nilai Buku/Sisa o Masa manfaat Sepeda Motor 4 tahun dan disusutkan dengan metode double declining sebesar 50 % per tahun dari Nilai Buku/Sisa. Aktiva Dalam Penyelesaian Aktiva yang pembangunannya dibiayai dari dana sendiri pada akhir periode dinilai berdasarkan persentase fisik pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan berita acara penyelesaian/kemajuan pekerjaan dan dicatat sebagai Aktiva Dalam Penyelesaian. Reklas (pengalihan) ke aktiva tetap bangunan dilakukan setelah pekerjaan fisik selesai keseluruhan yang ditandai dengan berita acara penyerahan. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aktiva tersebut digunakan. Aktiva Tetap Yang Dikelola Pihak Lain Dalam Rangka Kerja Sama Operasi (KSO) Tanah yang diserahkan oleh Perusahaan untuk diusahakan dalam perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) dicatat sebagai Aktiva KSO dalam kelompok Aktiva Lain-lain sebesar biaya perolehannya. Aktiva yang dibangun oleh Mitra KSO dalam rangka KSO dicatat dalam pembukuan Mitra KSO yang mengoperasikan aktiva tersebut dan akan dialihkan kepada Perusahaan pada akhir masa KSO atau saat penghentian perjanjian KSO. Perusahaan mencatat pengalihan aktiva yang dibangun oleh mitra KSO sebagai aktiva tetap dengan mengkredit pendapatan pengalihan aktiva KSO apabila memiliki kepastian tentang adanya manfaat ekonomi dari aset tersebut atau mengkredit penghasilan tangguhan (deffered income) apabila tidak memiliki kepastian yang cukup tentang manfaat ekonomi dari aset tersebut. j. Beban Ditangguhkan. Pengeluaran yang jumlahnya material dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun diakui sebagai beban yang ditangguhkan, sedangkan amortisasi setiap tahun atas pos tersebut dilakukan selama masa manfaatnya. - Beban rehabilitasi gedung sewa, diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya. - Beban pengurusan legal hak atas tanah, diamortisasi sepanjang umur hak atas tanah tersebut. Jenis atas tanah ini adalah hak guna bangunan yang mempunyai masa manfaat selama 20 tahun. - Biaya Emisi Lainnya yang ditangguhkan adalah seluruh biaya yang berkaitan dengan fasilitas pinjaman sindikasi seperti biaya arranger, komitmen bank dan konsultan hukum/notaris, diamortisasi sepanjang jangka waktu fasilitas pinjaman. 27 k. Barang Lelang Milik Perusahaan (BLP). Sejak tanggal 17 Nopember 2003, peraturan mengenai lelang barang jaminan dan pengelolaan Barang Sisa Lelang (BSL) berlaku ketentuan SE No.48/OP.1.00211/2003 tanggal 17 Nopember 2003 dan SE No.49/OP.1.00211/2003 tanggal 17 Nopember 2003. Dalam SE tersebut dinyatakan, bahwa barang-barang yang tidak terjual dibukukan sebagai Barang Lelang Milik Perusahaan (BLP), yang sebelumnya disebut Barang Sisa Leang (BSL). BLP adalah barang jaminan yang ditaksir wajar, tidak ditebus sampai dengan jatuh tempo (barang kasep) dan tidak terjual saat dilelang, kemudian diakui oleh perusahaan senilai Harga Limit Lelang (HLL). BLP dicatat berdasarkan besarnya Uang Pinjaman + SM + Bea Lelang Penjual/Pembeli 2% + Uang Miskin 0,7%. Bea Lelang dan Uang Miskin dihitung dari harga yang terbentuk pada saat lelang, yang kemudian disetor ke Kas Negara. BLP harus terjual dan penjualan dilakukan oleh Panitia Penjualan BLP. Pelaksanaan Penjualan BLP dapat dilakukan oleh Kantor Cabang yang mempunyai harga pasar tertinggi dengan cara dijual langsung kepada pembeli atau dimutasi ke Cabang lain untuk dijual dengan cepat. Harga penjualan ditetapkan sebagai berikut: - BLP perhiasan emas, harga penjualannya tergantung pada harga yang tertinggi antara harga pasar pusat untuk lelang (HPPL) dan harga pasar daerah untuk lelang (HPPDL) - BLP non emas, penjualannya ditetapkan minimal sebesar harga pembelian (H.Pb.BLP). Penjualan di bawah harga pembelian (H.Pb) harus mendapat persetujuan dari Pemimpin Wilayah. BLP harus segera dijual dengan harga setinggi-tingginya paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah tanggal pembeliannya. Atas Barang Lelang Milik Perusahaan tidak dilakukan pencadangan karena nilai BLP berasal dari hasil taksiran wajar (sesuai ketentuan) sehingga resiko kerugian relatif kecil. l. Aktiva Yang Disisihkan (AYD). AYD adalah aktiva perusahaan yang berasal dari nasabah atau dari pegawai pelaku kecurangan sebagai jaminan tambahan untuk menutup kerugian yang timbul akibat kecurangan itu. Nilai AYD dihitung berdasarkan harga pasar dan harus segera dijual untuk menutup kerugian. Atas Aktiva Yang Disisihkan tidak dilakukan pencadangan karena nilai AYD sudah merupakan nilai wajar sesuai harga pasar sehingga resiko kerugian relatif kecil. m. Barang Bermasalah. Yang termasuk barang bermasalah adalah barang jaminan yang ditaksir tidak sesuai ketentuan sehingga menjadi taksiran tinggi, barang jaminan fiktif atau yang dikategorikan fiktif dan barang jaminan yang menjadi bukti perkara karena kasus kejahatan pidana. Timbulnya barang bermasalah sejak diketahuinya permasalahan tersebut sampai dengan dilakukan taksir ulang oleh Tim yang ditunjuk Pimpinan Wilayah (untuk barang jaminan 28 taksiran tinggi/barang jaminan fiktif) atau sampai dengan diputus Pengadilan (untuk barang jaminan yang menjadi bukti perkara). Nilai barang bermasalah dihitung sebesar uang pinjaman ditambah dengan hak sewa modal sampai dengan diketahui adanya barang bermasalah. Atas barang bermasalah tidak dilakukan pencadangan karena kerugian yang mungkin timbul atas barang bermasalah akan dibebankan kepada pelaku/pegawai yang terkait sehingga kemungkinan terjadinya resiko kerugian relatif kecil. n. Barang Jaminan Yang Disisihkan (BJYD) BJYD adalah barang jaminan bermasalah taksiran tinggi yang sudah dilakukan taksir ulang oleh Tim yang ditunjuk Pimpinan Wilayah sehingga menjadi taksiran wajar. Harga perolehan BJYD dihitung berdasarkan harga pasar barang jaminan yang bersangkutan pada saat dilakukan taksir ulang. BJYD harus segera dijual dan laba atas penjualan BJYD akan mengurangi Kerugian Perusahaan YMH Diperhitungkan (KPYD) yang menjadi beban Pelaku/Pegawai terkait. Atas Barang Jaminan Yang Disisihkan tidak dilakukan pencadangan karena nilai BJYD sudah merupakan nilai wajar sesuai harga pasar sehingga resiko kerugian relatif kecil. o. Kerugian Pinjaman Yang Masih Harus Diperhitungkan (KPYD) KPYD adalah kerugian yang ditetapkan sementara akibat taksiran tinggi yang dilakukan oleh pegawai/pelaku tindak kecurangan. Nilai KPYD ditetapkan sebesar Uang Pinjaman + Sewa Modal – Nilai Barang Jaminan Yang Disisihkan. Atas Kerugian Pinjaman YMH Diperhitungkan tidak dilakukan pencadangan karena nilai KPYD akan direklas ke Piutang atas nama pegawai terkait sesuai dengan SK Direksi sehingga resiko kerugian relatif kecil. p. Hutang Revolving Underwriting Facility (RUF). Hutang Revolving Underwriting Facility (RUF) merupakan fasilitas pinjaman secara revolving yang diberikan oleh para Bank Fasilitas RUF kepada debitur berdasarkan syarat dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian. Hutang RUF dicatat sebesar pokok pinjaman, sedangkan beban bunga yang terhutang pada tanggal neraca, dicatat sebagai Beban Yang Masih Harus Dibayar, sedangkan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan fasilitas pinjaman sindikasi dengan jangka waktu dicatat sebagai Beban RUF ditangguhkan. q. Hutang Jangka Panjang Yang Akan jatuh Tempo Dalam Waktu satu Tahun. Merupakan kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo pembayarannya dalam waktu kurang dari 1 (satu) tahun, yang direklasifikasi menjadi kelompok kewajiban lancar. r. Hutang obligasi Hutang obligasi adalah pinjaman jangka panjang yang diterima dari para investor (pembeli obligasi) yang jumlahnya sesuai dengan persetujuan Menteri. 29 Hutang obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 (satu) tahun direklas ke Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo. s. Biaya Emisi Obligasi. Biaya emisi obligasi merupakan biaya transaksi yang harus dikurangkan langsung dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi bersih obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang harus diamortisasi selama jangka waktu obligasi. Pencatatan biaya emisi obligasi didasarkan pada surat keputusan Bapepam No. Kep06/PM/2000, tanggal 13 Maret 2000 (Perubahan Peraturan No, VIII.G.7) yakni biaya emisi obligasi merupakan biaya transaksi yang harus dikurangkan langsung dari hasil nominal netto obligasi dan diamortisasi sesuai umur obligasi. t. Kewajiban Estimasi Untuk Imbalan Kerja. 1. Program Pensiun Perusahaan memiliki program pensiun sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Pegadaian No. Kp.2/43/8 tanggal 10 Desember 1998 tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pegadaian dan Surat Keputusan Direksi Perum Pegadaian No. Kp.2/8/50 tanggal 5 April 1999, tentang Tindak Lanjut dari Permohonan Pengesahan Peraturan Dana Pensiun Pegadaian dan telah mendapat pengesahaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 336/KM.17/1999 tanggal 8 September 1999 tentang pengesahaan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pegadaian serta telah dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1Oktober 1999. Dana Pensiun Pegadaian merupakan dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dengan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP). Kebijakan pendanaan terdiri dari iuran normal, iuran tambahan dan manfaat pensiun. Iuran normal berasal dari peserta yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun Pegadaian sebesar 4,75% dari penghasilan dasar pensiun yang dipotong langsung oleh pemberi kerja dan iuran normal pemberi kerja ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria. Iuran tambahan Dana Pensiun Pegadaian yang ditetapkan oleh Aktuaria dari pemberi kerja untuk menutup defisit. Sampai saat laporan ini dibuat, aktuaris PT KIS Aktuaria, masih melakukan penghitungan beban kewajiban perusahaan atas Imbalan Kerja. Pembebanan Kewajiban Estimasi untuk imbalan kerja tahun 2008 masih menggunakan asumsi sama dengan tahun lalu. 2. Program Manfaat Pensiun Perusahaan menghitung kewajibannya sehubungan dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13/2003. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan Program Manfaat Karyaan tersebut. Saldo kewajiban Program Manfaat Karyawan pada tahun 2008, merupakan hasil perhitungan Aktuaria sesuai dengan penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja. Penerapan PSAK 24 baru tersebut telah menyebabkan perubahan dalam kebijakan akuntansi perusahaan. Manajemen Perusahaan telah menerapkan 30 kebijakan akuntansi tersebut dengan membebankan seluruh Beban Program Manfaat Karyawan pada tahun 2008. u. Pengakuan Pendapatan dan Beban. Pendapatan dan beban diakui berdasarkan periode terjadinya (accrual basis), khusus untuk pendapatan sewa yang ditangguhkan diamortisasi sesuai dengan umur sewa. v. Pajak Penghasilan Badan. Taksiran pajak penghasilan badan pada perhitungan laba-rugi, ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak dalam menghitung taksiran pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No.46 mengenai "Akuntansi Pajak Penghasilan". yang mensyaratkan pengakuan aktiva dan kewajiban pajak tangguhan atas pengaruh pajak di masa mendatang yang berasal dari perbedaan temporer antara dasar pajak dan dasar pelaporan komersial dari aktiva dan kewajiban serta akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasi. w. Penggunaan Laba Bersih Setelah Pajak Penghasilan. Berdasarkan UU Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Pasal 42 dan 43, penggunaan laba Perusahaan Umum (Perum) ditetapkan oleh Menteri. Pasal 42 (1) Setiap tahun buku, Perum wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan; (2) Penyisihan laba bersih sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dilakukan sampai cadangan mencapai sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari modal Perum; (3) Cadangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yang belum mencapai jumlah sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), hanya dapat dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dapat dipenuhi oleh cadangan lain. Pasal 43 Penggunaan laba bersih Perum termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 42 ditetapkan oleh Menteri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.103 tahun 2000 Bab III Pasal 59 dan 60, penggunaan laba Perum Pegadaian ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebagai berikut: Pasal 59 - Setiap tahun buku, Perum Pegadaian wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan tujuan, penyusutan dan pengurangan wajar lainnya. - 45% dari sisa penyisihan laba bersih dipakai untuk cadangan umum sampai mencapai sekurang-kurangnya dua kali lipat dari modal yang ditempatkan, dana sosial dan pendidikan, jasa produksi, sumbangan dana pensiun dan sokongan/sumbangan ganti rugi. 31 - Penetapan prosentase pembagian laba bersih Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Pasal 60 - Seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan sebagaimana tersebut dalam pasal 59, disetorkan sebagai Dana Pembangunan Semesta. - Dana Pembangunan Semesta yang menjadi hak Negara, wajib disetorkan ke Bendahara Umum Negara segera setelah Laporan Tahunan disahkan sesuai ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah ini. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kedudukan, Tugas dan Kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan (PERSERO), Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Jawatan (PERJAN) kepada Menteri Negara BUMN dan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara No.S-383/MBU/2009 tanggal 3 Juni 2009 perihal Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Perhitungan Tahunan Perum Pegadaian Tahun Buku 2008, penggunaan laba tahun Buku 2008 ditetapkan sebagai berikut : Penggunaan Laba Tahun Buku 2008 No Keterangan a. Dividen b. Jumlah (Rp). % 190.065.000.000 30.00 % Cadangan Tujuan. 92.625.000.000 14,62 % c. Cadangan Umum 338.186.328.120 53,38 % d. Program kemitraan. 6.336.000.000 1,00% e. Program Bina Lingkungan. 6.336.000.000 1,00 % Jumlah 32 633.548.328.120 100.00 % PENJELASAN POS-POS NERACA 3. Kas dan Bank Terdiri dari : - Kas - Bank Jumlah 30-09-2009 (Rp.) 149.131.800.921 138.984.792.906 288.116.593.827 30-09-2008 (Rp.) 181.206.689.407 164.128.974.239 345.335.663.646 30-09-2009 (Rp.) 30-09-2008 (Rp.) 313.557.379 148.814.012.542 4.231.000 113.810.700 181.084.921.207 7.957.500 149.131.800.921 181.206.689.407 30-09-2009 (Rp.) 30-09-2008 (Rp.) 5.962.141.133 91.075.602.353 496.550.274 7.511.356.808 341.034.461 47.510 112.740.812 12.008.258.151 3.026.606.403 3.519.656.728 1.002.703 4.996.041.094 3.702.639.981 2.852.431 2.117.024 1.484.830.604 68.440.448 3.325.753.593 1.347.120.395 138.984.792.906 6.001.996.158 112.743.006.174 124.229.591 7.833.258.006 548.540.253 5.474.928 54.784.389 8.683.074.869 9.424.949 4.404.814.831 1.002.703 3.190.034.323 1.550.311.267 2.852.431 2.369.024 510.710.334 68.649.433 0 18.394.440.576 164.128.974.239 Saldo Kas tersebut diatas dapat dirinci sebagai berikut : - Kas Kantor Pusat - Kas Kantor Wilayah / Cabang - Kas PT Balai Lelang Artha Gasia (BLAG) Jumlah Saldo Bank dapat dirinci sebagai berikut : - BRI Cabang Kramat - BRI Cabang di Daerah - BNI 46 Cabang Kramat - BNI 46 Cabang di Daerah - Bank Bukopin MT. Haryono - Bank Bukopin Cabang di daerah - Bank BCA Cabang Matraman - Bank BCA Cabang di Daerah - Bank Mandiri - Bank Mandiri Cabang di Daerah - Bank Muamalat - Bank Muamalat Cabang di Daerah - Bank Niaga - Bank Niaga di Daerah - BRI Cabang Kramat PT BLAG - BCA Cabang Matraman PT BLAG - Bank Danamon Matraman PT BLAG - Bank Syariah Mandiri - Bank lainnya di daerah & Pusat Jumlah 33 Seluruh kas tunai (cash in safe ) dan kas dalam perjalanan (cash in transit ) telah diasuransikan oleh Perusahaan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat perampokan, penodongan & kehilangan dengan nilai pertanggungan sebagai berikut : - Kas Tunai (Cash In Safe ) Nilai Pertanggungan sebesar Rp 200.000.000,- per lokasi pertahun dan Rp 52.675.629.715 total agregat pertahun - Kas Dalam Perjalanan (Cash In Transit ) Nilai Pertanggungan sebesar Rp 200.000.000,- per lokasi per tahun dan Rp 52.675.629.715,- total agregat pertahun. Selain itu Perusahaan telah mengasuransikan seluruh uang, barang jaminan, aset dan barang inventaris Perusahaan yang berada di seluruh kantor Perum Pegadaian dan tempat lain kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat penggelapan/kecurangan atau ketidakjujuran yang dilakukan oleh karyawan Perum Pegadaian (fidelity guarantee/standard Jasindo ) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 200.000.000,- setiap kejadian/karyawan/lokasi maksimum Rp 1.000.000.000,- per tahun. 4. Surat Berharga Saldo Surat Berharga yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual merupakan nilai wajar. Saldo Per 30 31 Maret 20092009 September dan 2008 dan 2008 adalah adalah nihil.nihil. 5. Uang Muka Merupakan saldo uang muka per 30 31 September Maret 20092009 dan 2008 dan 2008 yangyang terdiriterdiri dari :dari : 30-09-2009 (Rp.) - Uang Muka Dinas - Uang Muka Pembelian - Uang Muka Lainnya 6.863.619.390 3.074.518.983 182.817.000 10.120.955.373 - Uang Muka Dinas merupakan uang muka atas biaya operasional di Kantor Pusat, dan Kantor Cabang yang harus dipertanggungjawabkan paling lambat 14 hari. - Uang Muka Pembelian merupakan uang muka atas pembelian barang dan jasa.. 34 30-09-2008 (Rp.) 524.082.271 6.009.101.367 146.059.400 6.679.243.038 Kantor Wilayah 6. Pajak Dibayar Dimuka (PPh Pasal 25)25) daridari Januari s.d. s.d. Maret Merupakan saldo saldo atas atasjumlah jumlahpembayaran pembayaranSPT SPTmasa masaPPh PPhBadan Badan (PPh Pasal Januari Agustus yangsedangkan sudah di offset Hutang PPH Dengan rincian sebagai : Tahun 2009 2009dan dan2008 2008, untukdengan pembayaran SPT Badan. Masa September 2009 dan berikut 2008 dibayar Oktober 2009 dan 2008. Dengan rincian sebagai berikut : Pajak Dibayar Di muka 30-09-2009 (Rp.) 30-09-2008 (Rp.) 238.404.063.336 143.873.830.536 7. Pinjaman Yang Diberikan Merupakan saldo Pinjaman Yang Diberikan (PYD) kepada nasabah sampai dengan 30 31September Maret 20092009 dan 20082008 dan yangyang belum belum dilunasi dilunasi dan dan diklasifikasikan diklasifikasikan berdasarkan berdasarkan golongan golongan dengan dengan rincian rincian sebagai sebagai berikut berikut : : 30-09-2009 (Rp.) Usaha Gadai : - PYD Golongan A - PYD Golongan B - PYD Golongan C - PYD Golongan D Sub Jumlah Usaha Syariah : Gadai Syariah - Marhun Bih Golongan A - Marhun Bih Golongan B - Marhun Bih Golongan C - Marhun Bih Golongan D - Marhun Bih Golongan E - Marhun Bih Golongan F - Marhun Bih Golongan G - Marhun Bih Golongan H - Marhun Bih Golongan I Sub Jumlah Gadai Syariah Usaha Lain - Kredit Ar-Rum (PYD Kreasi Sistem Syariah) - PYD Kresna - PYD Kreasi, Krasida dan Kremada - PYD Krista - PYD KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah) - PYD Gadai Efek - PYD Logam mulia - PYD Kucica Sub Jumlah Jumlah PYD dan Marhun Bih 35 30-09-2008 (Rp.) 35.871.239.689 587.312.627.453 9.208.158.747.633 1.194.571.932.600 11.025.914.547.375 54.143.981.500 543.800.997.600 6.334.128.543.200 746.480.515.000 7.678.554.037.300 561.993.800 17.310.096.027 51.299.989.389 278.720.313.850 127.511.186.850 80.533.654.450 50.365.653.450 17.133.200.000 82.610.000 623.518.697.816 530.885.000 12.902.026.000 35.400.651.000 166.133.326.000 75.092.940.000 44.072.930.000 27.709.100.000 6.165.000.000 35.656.000 368.042.514.000 22.753.732.223 121.139.275.285 951.551.916.311 306.283.334.025 487.930.000 100.512.666.032 4.830.795.464 13.711.512.428 1.521.271.161.768 13.170.704.406.959 4.206.565.015 75.677.953.120 563.655.101.293 25.947.033.518 649.305.000 212.355.000.000 0 0 882.490.957.946 8.929.087.509.246 Kolektibilitas PYD dan Marhun Bih per 30 September 2009 dan 2008 sebagai berikut : Umur (Hr)/ Tunggakan Angsuran Lancar - PYD Gol. A,B,C,D dan G (KTJG) - Marhun Bih Gol. A,B,C,D,E,F,G dan H. - Kredit Ar-Rum (PYD Kreasi Sistem Syariah) - PYD Gol. E (Kresna) - PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada) - PYD Krista - PYD Gadai Efek - PYD Logam Mulia - PYD KUCICA Sub Jumlah Kurang Lancar - PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada) Sub Jumlah Diragukan - PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada) Sub Jumlah Macet - PYD Gol. A,B,C,D dan G (KTJG) - Marhun Bih Gol. A,B,C,D,E,F,G dan H. - Kredit Ar-Rum (PYD Kreasi Sistem Syariah) - PYD Gol. E (Kresna) - PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada) - PYD Krista - PYD Gadai Efek - PYD Logam mulia - PYD Kucica Sub Jumlah Jumlah <120 <120 - 30-09-2009 (Rp.) 30-09-2008 (Rp.) 11.026.402.477.375 623.518.697.816 22.753.732.223 121.139.275.285 829.418.521.311 306.283.334.025 100.512.666.032 4.830.795.464 13.711.512.428 13.048.571.011.959 7.679.203.342.300 368.042.514.000 4.206.565.015 75.677.953.120 563.640.331.905 25.947.033.518 212.355.000.000 0 0 8.929.072.739.858 1x 56.327.416.000 56.327.416.000 4.352.538 4.352.538 2-3x 25.425.159.000 25.425.159.000 10.416.850 10.416.850 >120 >120 >3x >3x >3x >3x >120 >120 >120 0 0 0 0 40.380.820.000 0 0 0 0 40.380.820.000 13.170.704.406.959 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8.929.087.509.246 Seluruh PYD dijamin oleh barang jaminan bergerak (lebih dari 90% adalah barang jaminan emas/likuid) yang ditaksir berdasarkan nilai wajar, apabila nasabah tidak melunasi pinjaman pada tanggal jatuh tempo, barang jaminan akan dilelang. Manajemen berpendapat bahwa Barang Jaminan yang diterima atas PYD yang diberikan cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat tidak tertagihnya PYD tersebut. Terhadap pemberian PYD Golongan F akan dikenakan biaya notaris, akta fidusia, cek fisik kendaraan bermotor, premi asuransi dan bea materai. 36 Barang jaminan atas PYD/Marhun Bih, seluruhnya telah diasuransikan oleh Perusahaan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian / kerusakan / kehilangan yang diakibatkan oleh tindakan pencurian baik yang didahului / tidak didahului oleh tindakan pengrusakan/pembongkaran ketika akan masuk atau keluar lokasi yang dipertanggungkan, perampokan / penodongan, RSMD dan dan huru-hara huru-hara dengan dengan total totalnilai nilaipertanggungan pertanggungansebesar sebesarRp Rp5.500.000.000.000, 5.500.000.000.000,- batas pertanggungan per lokasi sebesar Rp Rp40.000.000.000 40.000.000.000,maksimum maksimum Rp700.000.000.000 Rp 700.000.000.000,per tahun. per tahun. Selain itu, barang jaminan atas PYD/Marhun Bih, seluruhnya telah diasuransikan terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang, kerusakan karena asap dan bencana alam dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp 5.500.000.000.000,batas pertanggungan per lokasi sebesar Rp 40.000.000.000,- maksimum Rp 700.000.000.000,- per tahun. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian dan manajemen akan mengkaji ulang nilai pertanggungan tersebut setiap akhir periode. Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dan Marhn Bih dijadikan sebagai jaminan atas Hutang Bank dan Hutang RUF yang diikat secara fidusia. 8. Piutang Lainnya Terdiri dari : 30-09-2009 (Rp.) - Piutang Klaim Ass. Barang Jaminan - Piutang Pegawai Lainnya - Piutang Lain-lain Jumlah 6.443.752.250 12.050.420.971 473.409.905 18.967.583.126 30-09-2008 (Rp.) 2.332.335.407 10.761.529.555 1.724.075.671 14.817.940.633 Piutang Klaim Asuransi Barang Jaminan merupakan klaim atas asuransi kerugian kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero). Piutang Pegawai Lainnya merupakan pinjaman beberapa karyawan untuk biaya pengobatan anggota keluarganya yang tidak mendapat penggantian asuransi kesehatan dan piutang gaji karena dibayarkannya tunjangan cuti terlebih dahulu, piutang cuti dimaksud akan diperhitungkan pada periode berikutnya bersamaan dengan pembayaran gaji karyawan. Piutang lain-lain merupakan piutang klaim Asuransi Uang Dalam Kas/perjalanan, piutang Klaim Asuransi Kreasi, Piutang Klaim Asuransi lainnya, Piutang Kepada rekanan, Piutang Non Usaha Lainnya serta piutang pemeliharaan mobil sewa dan motor sewa. 9. Persediaan Emas Saldo persediaan emas 30 September 2009 karena saldo koin emas ONH Eks Unit usaha Toko Emas "Galeri 24" yang pada 31 Desember 2008 telah direklas ke aktiva lain-lain. 37 10. Persediaan Barang Cetak Merupakan saldo persediaan blanko Surat Bukti Kredit (SBK), barang cetak, alat tulis kantor, perlengkapan kantor, perlengkapan komputer, komputer, perangko perangko dan dan materai materai per per3130Maret September 2009 dan 20092008 dan masing2008 masingmasing sebesarsebesar masing Rp. 6,645,683,644, Rp. 5.282.463.091,dan Rp. dan 6,645,683,644,Rp. 7.722.340.093,-. 11. Pendapatan YMH Diterima Merupakan saldo saldo pendapatan pendapatansewa sewamodal modaldan dan jasa jasa simpan simpan (ijaroh) (ijaroh) yangyang masih masih harusharus diterima diterima per 31per Maret 30 2009 dan 2008 September 2009dengan dan 2008 rincian dengan sebagai rincian berikut sebagai : berikut : 30-09-2009 (Rp.) 30-09-2008 (Rp.) Sub Jumlah 1.356.230.650 32.198.788.315 535.726.136.765 54.538.420.695 623.819.576.425 2.033.923.019 32.204.694.348 413.611.143.848 40.907.293.060 488.757.054.275 Sub Jumlah 27.521.630 998.536.713 2.584.067.457 13.628.098.653 6.200.824.277 3.842.220.277 2.357.815.160 769.418.110 27.757.400 30.436.259.677 20.318.300 459.453.550 1.255.246.900 6.334.811.050 3.056.717.700 1.825.419.900 1.108.904.550 247.450.750 150.000 14.308.472.700 Usaha Lain - SM Gadai Efek - Kredit Ar-Rum (PYD Kreasi Sistem Syariah) - PYD Kresna - PYD Kreasi, Krasida dan Kremada - PYD Krista - PYD lainnya Sub Jumlah 329.283.331 646.609.861 978.822.041 6.714.277.623 2.498.206.253 1.422.647 11.168.621.756 2.987.614.450 0 0 0 4.694.796 2.992.309.246 Jumlah SM dan Ijaroh YMH Diterima 665.424.457.858 506.057.836.221 Usaha Gadai - Sewa Modal Golongan A - Sewa Modal Golongan B - Sewa Modal Golongan C - Sewa Modal Golongan D Usaha Syariah - Ijaroh Golongan A - Ijaroh Golongan B - Ijaroh Golongan C - Ijaroh Golongan D - Ijaroh Golongan E - Ijaroh Golongan F - Ijaroh Golongan G - Ijaroh Golongan H - Ijaroh Golongan I 38 12. Beban Dibayar Dimuka Terdiri dari : 30-09-2009 (Rp.) 18.172.279.044 1.196.694.559 65.627.361 0 9.980.000 19.444.580.964 - Sewa Rumah/Gedung Kantor Dibayar Dimuka - Asuransi Dibayar Dimuka - Biaya K-KUM Dibayar Dimuka - Biaya Lainnya Dibayar Dimuka - Biaya sewa kontrak rumah dinas PT BLAG Jumlah 30-09-2008 (Rp.) 19.482.855.494 6.403.282.429 0 56.837.022 5.333.200 25.948.308.145 13. Piutang Kepada Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Terdiri dari : - Piutang TGR - Piutang Selisih Kurang Kas Dikurangi : - Cadangan Penyisihan Piutang Jumlah 30-09-2009 (Rp.) 12.555.567.362 78.132.271 12.633.699.633 30-09-2008 (Rp.) 12.427.654.172 132.069.700 12.559.723.872 (11.401.865.398) 1.231.834.235 (3.206.585.773) 9.353.138.099 Piutang TGR merupakan piutang piutang kepada kepada karyawan karyawan perusahaan karena tuntutan yang ganti berdasarkan rugi akibat penetapan kelalaian Direksi, atau kesalahan dalam dikenakan sanksioperasional tuntutan ganti yang rugi sudah akibat ditetapkan tindak kelalaian oleh Direksi. atau kesalahan yang dilakukan dalam kegiatan operasional perusahaan. Piutang Selisih Kurang Kas merupakan kondisi kekurangan phisik kas dengan saldo buku yang menjadi tanggung jawab karyawan yang terkait dengan fungsi bendaharawan perusahaan. Cadangan penyisihan piutang pegawai merupakan antisipasi untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat tidak tertagihnya piutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Selain mengajukan Tuntutan Ganti Rugi kepada karyawan, juga melakukan upaya hukum berupa tuntutan pidana/perdata atau sanksi pemecatan atau skorsing akibat kelalaian atau kesalahan dalam operasional. 14. Aktiva Pajak Tangguhan Saldo tersebut merupakan merupakan saldo saldoAktiva AktivaPajak PajakTangguhan Tangguhansampai sampaidengan dengan3130 Maret September 2008 dan 2009 2007dan masing2008 masing sebesarsebesar Rp.15.666.680.671,dan Rp 15.666.680.671,masing-masing Rp.42.725.721.980,dan Rp 15.666.680.671,- 39 15. Aktiva Tetap Saldo tersebut adalah nilai buku Aktiva Tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sampai dengan 30 September 2009 dan 2008 dengan rincian sebagai berikut : 30-09-2009 (Rp.) 30-09-2008 (Rp.) Nilai Perolehan 375.384.104.155 349.192.609.679 Akumulasi Penyusutan (151.103.553.413) (133.629.274.204) Nilai Buku 224.280.550.742 215.563.335.475 Nilai Perolehan 205.652.444.749 146.744.897.721 Akumulasi Penyusutan (148.111.647.093) (123.310.867.012) 57.540.797.656 23.434.030.709 Nilai Perolehan 44.723.012.128 43.464.957.918 Akumulasi Penyusutan (36.055.208.233) (31.980.532.833) 8.667.803.895 11.484.425.085 119.362.604.387 25.597.723.053 112.017.411.695 19.528.635.024 163.708.140 (153.945.075) 158.395.140 (147.045.075) 9.763.065 11.350.065 770.883.596.612 (335.424.353.814) 435.459.242.798 671.106.907.177 (289.067.719.124) 382.039.188.053 - Bangunan - Inventaris Nilai Buku - Kendaraan Bermotor Nilai Buku - Tanah - Aktiva Dalam Penyelesaian - Inventaris PT. Balai Lelang Artha Gasia Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku - Total Aktiva Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 0 PT Asuransi Jasa Indonesia Seluruh bangunan kantor dan kendaraan perusahaan telah diasuransikan pada untuk menghindari resiko kemungkinan kerugian yang ditimbulkan akibat bencana alam, kebakaran dan pencurian. 40 16. Aktiva Lain-lain Terdiri dari : - Barang Lelang Milik Perusahaan (BLP) - Beban Yg Ditangguhkan Pembukaan Cabang Baru, Rehab. Gd. Sewa, Hak Atas Tanah, & Lain - Beban RUF Ditangguhkan - Barang bermasalah - Barang jaminan yang disisihkan - Kerugian Perusahaan Yang masih harus Diperhitungkan (KPYD) - Tanah Kerja Sama Operasi - Aktiva Lainnya Jumlah 30-09-2009 (Rp.) 14.128.055.813 30-09-2008 (Rp.) 3.731.165.107 65.663.921.901 0 9.960.978.383 37.743.351.017 29.664.954.847 1.099.138.332 3.656.674.399 3.473.740.759 4.223.002.162 1.406.071.181 386.673.000 133.512.053.457 3.697.746.775 1.406.071.181 386.673.000 47.116.164.400 BJYD dan BLP telah ditaksir dengan taksiran wajar, oleh karena itu perusahaan tidak melakukan penyisihan. Manajemen berpendapat bahwa nilai BLP dan BJYD tersebut dapat terealisasi. Hasil Penjualan tersebut akan digunakan oleh perusahaan untuk menambah modal kerja. Beban RUF (Revolving Underwriter Facility) ditangguhkan per 30 September 2009 sebesar "nihil", karena semua sudah diamortisasikan, sedangkan saldo per 31 Desember 2008 sebesar Rp 1.009.138.332,- merupakan saldo yang belum diamortisasi terkait dengan biaya-biaya yang dtangguhkan atas fasilitas pinjaman sindikasi dengan jangka waktu lima tahun, yang terdiri dari Biaya Arranger, Komitmen Bank dan Konsultan. H k /N i Kerugian Perusahaan Yang masih harus Diperhitungkan (KPYD) per 30 September 2009 dan 2008 sebesar Rp.4.223.002.162,- dan Rp.3.697.746.775,- adalah sisa tagihan kepada karyawan berupa tuntutan klaim ganti rugi atas tindakan penyimpangan yang dilakukan dalam pemberian kredit (taksiran tinggi) yang masih dalam proses penyelesaian. Beban yang Ditangguhkan atas Pembukaan Cabang Baru, Rehabilitasi Gedung Sewa, Hak Atas Tanah, dan Lainnya per 30 September 2009 dan 2008 terdiri dari: 30-09-2009 (Rp.) 59.334.352.282 4.437.493.008 1.892.076.611 65.663.921.901 - Pembukaan Cabang Baru & Rehab Gd Sewa - Hak Atas Tanah - Beban Ditangguhkan Lainnya Jumlah 41 30-09-2008 (Rp.) 23.137.869.017 4.222.487.117 2.304.598.713 29.664.954.847 Saldo Tanah Kerja Sama Operasi merupakan harga perolehan tanah yang diserahkan oleh Perusahaan Kepada Mitra KSO untuk dibangun dan dikelola sesuai dengan perjanjian dengan rincian sebagai berikut : 30-09-2009 (Rp.) 100.343.805 1.305.727.376 1.406.071.181 - KSO Tanah Cimahi - KSO Salemba Jumlah 30-09-2008 (Rp.) 100.343.805 1.305.727.376 1.406.071.181 Aktiva lainnya per 30 31 September Desember 2008 2009 dan 2007 2008 sebesar Rp. 386.673.000 merupakan tanah yang ada di Timor Leste (d/h Timor Timur) yang saat ini status kepemilikannya belum dapat ditentukan karena menunggu keputusan pemerintah kedua negara. 17. Hutang Bank Merupakan saldo pinjaman bank jangka pendek untuk modal kerja dengan rincian : - PT Bank BRI (Persero) Tbk - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - PT Bank Syariah Mandiri Tbk - PT Bank Central Asia Tbk - PT Bank Bukopin - PT Bank Niaga Jumlah 30-09-2009 (Rp.) 3.023.633.589.201 4.024.713.529.076 66.129.157.897 1.435.083.273.875 0 0 30-09-2008 (Rp.) 1.802.658.082.855 3.099.713.529.076 42.085.863.777 786.877.048.199 19.620.660.000 5.000.000.000 8.549.559.550.049 5.755.955.183.907 Saldo Hutang Bank BRI per 30 September 2009 sebeasar Rp.3,023.633.589.201,- bersumber dari fasilitas pinjaman rekening koran Bank Rakyat Indonesia dengan plafond sebesar Rp.3.500.000.000.000,-, tanggal perolehan 28 Februari 2009, suku bunga sebesar 9,83% per September 2009, dan jatuh tempo pada tanggal 28 Februari 2010. Sedangkan saldo Hutang Bank BRI per 30 September 2008 sebesar Rp.1.802.658.082.855-, bersumber dari fasilitas pinjaman rekening koran Bank Rakyat Indonesia dengan plafond sebesar Rp.2.000.000.000.000,-, tanggal perolehan 20 Februari 2009, suku bunga sebesar 10,78% per tahun, dan jatuh tempo pada tanggal 20 Februari 2010. Jaminan yang diserahkan kepada Bank berupa Pinjaman Yang Diberikan (PYD) kepada pihak ketiga sebesar 100 % dari plafond kredit. Saldo Hutang Bank Mandiri per 30 September 2009 Rp.4.024.713.629.076 bersumber dari fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) Bank Mandiri dengan plafond sebesar Rp 4.500.000.000.000,-, tanggal perolehan 21 Februari 2009, suku bunga sebesar 11,5 % per September 2009, dan jatuh tempo pada tanggal 20 Pebruari 2010. Sedangkan saldo Hutang Bank Mandiri per 30 September 2008 sebesar Rp.1.802.658.082.855-, bersumber dari fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) Bank Mandiri dengan plafond sebesar Rp 3.500.000.000.000,-, tanggal perolehan 21 Februari 2008, suku bunga sebesar 11,5 % per tahun, dan jatuh tempo pada tanggal 20 Pebruari 2009. Jaminan yang diserahkan kepada Bank berupa Pinjaman Yang Diberikan (PYD) kepada pihak ketiga sebesar 100 % dari plafond kredit. 42 Saldo Hutang Bank Syariah Mandiri/Musyarakah per 30 September 2009 sebesar Rp 66.129.157.897,-, bersumber dari fasilitas pinjaman rekening koran dengan plafon Rp.100.000.000.000, tgl perolehan 22 Februari 2009, dengan proporsi bagi hasil 60/40, dan jatuh tempo tanggal 22 Februari 2010. Sedangkan saldo Hutang Bank Syariah Mandiri/Musyarakah per 30 September 2008 sebesar Rp 40.097.674.000,-, bersumber dari fasilitas pinjaman rekening koran dengan plafon Rp.50.000.000.000, tgl perolehan 22 Februari 2007, dengan proporsi bagi hasil 64/36, dan jatuh tempo tanggal 22 Februari 2008. Saldo Hutang BCA per 30 September 2009 sebesar Rp 1.435.077.977.807,-, bersumber dari fasilitas pinjaman rekening koran Bank Central Asia terdiri dari BCA Time Loan, Kredit Lokal, dan Money Market Loan, dengan plafond sebesar Rp.1.200.000.000.000, Rp 100.000.000.000 dan Rp 500.000.000.000, tanggal Perolehan 26 Juni 2008 untuk TL dan KL, dan 7,14 dan 29 September 2009 untuk MML dengan suku bunga sebesar 10,75%, 11,00% dan 9,00% telah jatuh tempo pada tanggal 26 Juni 2009 (diperpanjang dg perjanjian perpanjangan sementara) untuk TL dan KL, dan 7,14 dan 29 September 2009 untuk MML. Sedangkan Saldo Hutang BCA per 30 September 2008 sebesar Rp 786.877.048.199,- bersumber dari fasilitas pinjaman rekening koran Bank Central Asia terdiri dari BCA Time Loan, Kredit Lokal, dan Money Market Loan, dengan plafond sebesar Rp 700.000.000.000, Rp 100.000.000.000, dan Rp 400.000.000.000, tanggal Perolehan 26 Juni 2007 untuk TL dan KL, dan 27 Maret 2008 untuk MML dengan suku bunga sebesar 11%, 11,50% dan 11,50% telah jatuh tempo pada tanggal 26 Juni 2008. Saldo Hutang Bank Bukopin per 30 September 2009 bersaldo 'Nihil", karena adanya pelunasan pada tanggal 31 Juli 2009, sesuai surat : 235/TR.200.112/vii/2009 . Sedangkan Saldo Hutang Bank Bukopin per 30 September 2008 sebesar Rp 19.620.660.000,-, bersumber dari fasilitas Kredit Modal Kerja Bank Bukopin dengan plafond sebesar Rp 30.000.000.000,- tanggal perolehan 21 Februari 2008 dan 12 Agustus 2007 telah jatuh tempo tanggal 21 Februari 2009 dan 12 Agustus 2008. Suku bunga masing-masing pinjaman sebesar 12,88 % per tahun. Jaminan yang diserahkan kepada Bank berupa pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100 % dari plafond kredit. Saldo hutang Bank CIMB Niaga per 30 September 2009 bersaldo "Nihil", sedangkan saldo hutang per 30 September 2008 bersaldo sebesar Rp 5.000.000.000,-, bersumber dari fasilitas Kredit Modal Kerja Bank Niaga dengan plafond sebesar Rp.100.000.000.000, tanggal perolehan 21 Nopember 2007, suku bunga sebesar 9,75% per tahun, telah jatuh tempo tanggal 21 Nopember 2008. Jaminan yang diserahkan kepada bank berupa Pinjaman Yang Diberikan kepada pihak ketiga sebesar 150% dari plafond kredit. 43 18. Hutang RUF Saldo hutang RUF per 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut : 30-09-2009 (Rp.) - Saldo Hutang RUF 30-09-2008 (Rp.) 0 0 125.000.000.000 125.000.000.000 Saldo hutang RUF per 30 September 2009 bersaldo "Nihil", karena adanya pelunasan Hutang RUF LII, suku bunga 12,21% tanggal perolehan 02 April 2009, jatuh tempo pada tanggal 2 Juli 2009. Saldo hutang RUF per 30 September 2008, berasal dari : - RUF XXXXVIII, suku bunga 11,98%, tanggal perolehan 02 Juli 2008 & jatuh tempo 6 November 2008 (jangka waktu tiga bulan) - RUF XXXXIX, suku bunga 12,80%, tanggal perolehan 27 Agustus 2008 & jatuh tempo 27 November 2008 (jangka waktu tiga bulan) Jumlah 50.000.000.000 75.000.000.000 125.000.000.000 19. Hutang Promes Saldo Hutang Promes per 30 September 2009 dan Saldo Hutang Promes per 30 Juni 2008 bersaldo nihil. 20. Hutang Kepada Rekanan Merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga/rekanan atas pengadaan barang dan jasa,meliputi: 31-03-2009 (Rp.) - Proses Kredit Usaha (K-KUM & KUCICA) Bangunan dan Inventaris Hutang Pelunasan Otomatif (PT BLAG) Lain-lain Jumlah 20.441.326.801 1.397.573.484 1.327.138.600 11.925.000 23.177.963.885 44 31-03-2008 (Rp.) 10.973.251.809 1.554.903.839 0 96.647.400 12.624.803.048 21. Hutang Kepada Nasabah Saldo per 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp. 46.593.842.038,- dan Rp34.909.030.056,-, merupakan hak para nasabah yang berasal dari hasil lebih atas penjualan barang jaminan yang dijual secara lelang setelah dikurangi dengan kewajibannya berupa pokok pinjaman ditambah dengan sewa modal (bunga). Kewajiban tersebut diakui perusahaan untuk jangka waktu 12 bulan sejak tanggal lelang dan menjadi hak nasabah untuk mengambil, tetapi apabila lebih dari batas waktu tersebut maka dinyatakan kedaluarsa dan menjadi pendapatan perusahaan sesuai dengan Pedoman Operasional Kantor Cabang tahun 1998 Bab III butir F.3. 22. Hutang Pajak Merupakan taksiran perhitungan Pajak Penghasilan Badan dan hasil pungutan pajak lainnya pada periode berjalan yang belum disetorkan pada saat tutup buku per 30 September 2009 dan 2008, dengan rincian sebagai berikut : 30-09-2009 (Rp.) 200.818.745 8.373.968.671 5.117.000 238.255.079.171 150.562.719 37.421.657 1.525.483.541 248.548.451.504 - PPh pasal 4 Ayat 2 - PPh Pasal 21 dan 23 - BPHTB - PPh Badan - PPN - PBB - Zakat Usaha Syariah Jumlah 30-09-2008 (Rp.) 0 5.585.254.579 0 233.075.248.176 30.524.288 9.023.232 647.398.272 239.347.448.547 23. Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun, per 30 September 2009 dan 30 Juni 2008 bersaldo Nihil. Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun per 30 September 2009 bersaldo Nihil, karena telah terjadi pelunasan pada tanggal 5 Juni 2009 (ulang tahun emisi ke-7) jatuh tempo pada tanggal 6 Juni 2009 sebesar Rp 8.700.000.000,-atas Obligasi IX Tahun 2002 seri B. Dimana hutang obligasi IX ini sudah direklas kepada Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun pada tanggal 31 Desember 2009. 45 Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun per 30 September 2008 bersaldo Nihil, karena telah terjadi pelunasan obligasi IX seri B dan Obligasi VII sebesar Rp 158.700.000.000,-, dengan rincian sebagai berikut : - Pada tanggal 5 Juni 2008 (ulang tahun emisi ke-6) jatuh tempo pada tanggal 6 Juni 2008 sebesar Rp 8.700.000.000,-atas Obligasi IX Tahun 2002 seri B. Dimana hutang obligasi IX ini sudah direklas kepada Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun pada tanggal 31 Desember 2008. - Pada tanggal 18 Juli 2008 (ulang tahun emisi ke-6) jatuh tempo pada tanggal 21 Juli 2008 sebesar Rp 150.000.000.000,-atas Obligasi VII. Dimana hutang obligasi VII ini sudah direklas kepada Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun pada tanggal 31 Desember 2008. 24. Beban YMH Dibayar Merupakan beban yang masih harus dibayar per 30 September 2009 dan 2008 dengan rincian sebagai berikut: 30-09-2009 (Rp.) 38.932.307.602 567.000 4.140.843.859 43.073.718.461 - Beban Bunga - Beban Pegawai - Beban Umum Jumlah 30-09-2008 (Rp.) 17.007.904.956 22.491.968 7.844.717.834 24.875.114.758 25. Pendapatan Diterima Dimuka Merupakan pendapatan sewa gedung yang diterima dimuka oleh Kantor Pusat dan Kantor Wilayah terdiri dari: - Pendapatan Sewa Gedung Diterima Dimuka - Pendapatan Sewa Gedung Ditangguhkan Yang Akan Diamortisasi Dalam Satu Tahun Jumlah 46 30-09-2009 (Rp.) 1.733.831.577 30-09-2008 (Rp.) 1.230.463.204 409.372.164 2.143.203.741 307.553.200 1.538.016.404 26. Hutang Lancar Lainnya Merupakan kewajiban perusahaan kepada instansi lain, yang berasal dari potongan gaji pegawai, hutang ke Kas Negara, PKBL dan hutang dana sosial serta pendidikan per 30 September 2009 dan 2008 dengan rincian sebagai berikut : 30-09-2009 30-09-2008 (Rp.) (Rp.) - Bea Lelang 795.409.542 347.540.981 - Hutang Kepada Pegawai 3.128.423.599 3.081.891.016 - Dana Pendidikan 3.004.119.698 3.059.494.015 - Hutang CSR (Corporate Social Responsibility ) 0 10.452.403.638 - Hutang Jasa Produksi 2.997.909.198 0 - Iuran Wajib 13.413.445.039 4.468.128.737 - Hutang kepada YKPP 7.529.320.886 4.753.630.362 - Damandiri 15.000.000.000 5.000.000.000 - Hutang PKBL 12.779.538.550 10.229.800 Jumlah 58.648.166.512 31.173.318.549 27. Kewajiban Estimasi Untuk Imbalan Kerja Estimasi Kewajiban Program Pensiun dan Kewajiban Program Manfaat Karyawan, sebagai berikut : 31-03-2009 31-03-2008 30-09-2009 30-09-2008 (Rp.) (Rp.) - Kewajiban Program Pensiun 58.356.612.641 0 - Kewajiban Program Manfaat 5.066.967.735 42.939.249.290 Jumlah 63.423.580.376 42.939.249.290 Dana Pensiun Pegadaian merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dengan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP). Kebijakan pendanaan terdiri dari iuran normal, iuran tambahan dan manfaat pensiun. Iuran normal berasal dari peserta yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun Pegadaian sebesar 4,75% dari penghasilan dasar pensiun yang dipotong langsung oleh pemberi kerja dan iuran normal pemberi kerja ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria. Iuran tambahan Dana Pensiun Pegadaian yang ditetapkan oleh Aktuaria dari pemberi kerja untuk menutup defisit. Asumsi utama yang digunakan oleh konsultan Aktuaria, PT Manfaat Aktuaria Ikra Pratama, aktuaris independen, sebagai berikut: - Metode Pendanaan : Project Benefit Cost Method “Entry Age Normal” - Tingkat Bunga Aktuaria : 11 % per tahun - Tingkat Penghasilan Dasar Pensiun : 7 % per tahun - Usia Pensiun Normal : 56 tahun - Kenaikan Uang Pensiun : 5 % setiap 2 tahun sekali - Tabel mortalita : The 1949 Anuity Mortality Table (Modified) - Tingkat Cacat : 1 % dari kemungkinan orang meninggal pada usia itu - Biaya Cadangan Manfaat Anak : 1 % dari Cadangan Manfaat Pensiun Peserta - Biaya Pengelolaan : 10 % dari Iuran Normal 47 a. Program Pensiun Perusahaan memiliki program pensiun sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Pegadaian No.Kp.2/43/8 tanggal 10 Desember 1998 tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pegadaian dan Surat Keputusan Direksi Perum Pegadaian No.Kp.2/8/50 tanggal 5 April 1999, tentang Tindak Lanjut dari Permohonan Pengesahan Peraturan Dana Pensiun Pegadaian dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No.336/KM.17/1999 tanggal 8 September 1999 tentang pengesahan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pegadaian serta telah dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No.79 tanggal 01 Oktober 1999. b. Program Manfaat Karyawan Perusahaan telah menghitung kewajibannya sehubungan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13/2003. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan Program Manfaat Karyawan tersebut. 28. Pendapatan Ditangguhkan Merupakan pendapatan sewa gedung yang ditangguhkan sesuai dengan umur sewa, terdiri dari: - Pendapatan Sewa Gedung Ditangguhkan Dikurangi : Pendapatan sewa gedung ditangguhkan Yang akan diamortisasi dalam satu Tahun 30-09-2009 (Rp.) 27.700.849.434 30-09-2008 (Rp.) 27.700.849.434 (1.637.488.636) 26.063.360.798 0 27.700.849.434 Pendapatan sewa gedung ditangguhkan merupakan pendapatan atas sewa bangunan yang disewakan kepada PT Harco Indah untuk jangka waktu 20 tahun, terhitung mulai tanggal 1 Desember 2005 sampai dengan 30 Nopember 2025 sesuai dengan akta No. 6 tanggal 17 Nopember 2005 notaris 29. Hutang Obligasi Merupakan hutang obligasi yang disajikan sebesar nilai nominal setelah memperhitungkan amortisasi diskonto, sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor : KEP-06/PM/2000 tentang Perubahan Peraturan Nomor VIII.G.7 : tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan tanggal 13 Maret 2000. Saldo per 30 September 2009 dan 2008 sebagai berikut : 30-09-2009 (Rp.) Nilai Nominal : a. Obligasi IX b. Obligasi X c. Obligasi XI d. Obligasi XII e. Obligasi XIII Rp Rp Rp Rp Rp Jumlah Nilai Nominal : Rp 48 269.550.000.000 400.000.000.000 500.000.000.000 600.000.000.000 1.500.000.000.000 3.269.550.000.000 30-09-2008 (Rp.) Rp Rp Rp Rp Rp Rp 278.250.000.000 400.000.000.000 500.000.000.000 600.000.000.000 0 1.778.250.000.000 Diskonto Yang Belum Diamortisasi : a. Obligasi IX b. Obligasi X c. Obligasi XI d. Obligasi XII e. Obligasi XIII Jumlah Nilai Diskonto : Nilai Bersih : a. Obligasi IX b. Obligasi X c. Obligasi XI d. Obligasi XII e. Obligasi XIII Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Nilai Bersih : Rp (643.428.082) (1.757.083.384) (1.862.697.200) (1.598.749.081) (3.666.508.538) (9.528.466.285) Rp 268.906.571.918 398.242.916.616 498.137.302.800 598.401.250.919 1.496.333.491.462 3.260.021.533.715 Rp (1.602.621.680) (2.521.480.626) (2.142.373.715) (1.800.017.268) 0 (8.066.493.289) 276.647.378.320 397.478.519.374 497.857.626.285 598.199.982.732 0 1.770.183.506.711 a. Obligasi IX merupakan obligasi hasil emisi tahun 2002 sebesar Rp 300.000.000.000 diterbitkan tanpa warkat dengan jangka waktu 8 tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 6 Juni 2010. Saldo hutang obligasi IX per 30 September 2009 dan 2008 terdiri dari : - Obligasi Seri A Obligasi Seri B Obligasi Seri C Obligasi Seri D Rp Rp Rp Rp Nilai Nominal : Rp Nilai Diskonto : Rp Nilai Bersih : Rp 30-09-2009 (Rp.) 211.000.000.000 13.050.000.000 2.000.000.000 43.500.000.000 269.550.000.000 (643.428.082) 268.906.571.918 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 30-09-2008 (Rp.) 211.000.000.000 21.750.000.000 2.000.000.000 43.500.000.000 278.250.000.000 (1.602.621.680) 276.647.378.320 Obligasi IX Seri A dan Seri B merupakan obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 18.25% per tahun. Obligasi IX Seri C sebesar Rp2.000.000.000 merupakan obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 18.25% per tahun untuk tahun pertama. Untuk tahun selanjutnya suku bunga mengambang yang besarnya ditentukan berdasarkan rata-rata bunga deposito rupiah berjangka 3 bulan di tambah premi tetap 2.5% dengan maksimal sebesar 20% dan minimal sebesar 16.50%. Obligasi IX Seri D sebesar Rp 43.500.000.000 merupakan obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 18,25% per tahun untuk tahun pertama sampai dengan tahun kelima dan bunga mengambang untuk tahun keenam sampai dengan tahun kedelapan yang besarnya ditentukan berdasarkan rata-rata bunga deposito rupiah berjangka 3 (tiga) bulan di tambah premi tetap 2.5% dengan maksimal sebesar 20% dan minimal sebesar 16.50%. 49 b. Obligasi X merupakan obligasi hasil emisi tahun 2003 sebesar Rp 400.000.000.000 diterbitkan tanpa warkat . Saldo hutang obligasi X per 30 September 2009 dan 2008 terdiri dari : - Obligasi Seri A - Obligasi Seri B Rp Rp Nilai Nominal : Rp Nilai Diskonto : Rp Nilai Bersih : Rp 30-09-2009 (Rp.) 336.500.000.000 63.500.000.000 400.000.000.000 (1.757.083.384) 398.242.916.616 Rp Rp Rp Rp Rp 30-09-2008 (Rp.) 336.500.000.000 63.500.000.000 400.000.000.000 (2.521.480.626) 397.478.519.374 - Obligasi X Seri A sebesar Rp 336.500.000.000 jangka waktu 8 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 11 Juli 2011 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,94 % untuk tahun pertama sampai tahun kedelapan. - Obligasi X Seri B sebesar Rp 63.500.000.000 memiliki jangka waktu pelunasan 15 tahun yang jatuh tempo pada tanggal 11 Juli 2018 dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,13% per tahun untuk tahun pertama sampai ketiga dan bunga mengambang untuk tahun keempat sampai dengan tahun kelimabelas yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu tiga bulan ditambah premi tetap sebesar 1,00%, maksimal 15,50% dan minimal 10,50% c. Obligasi XI merupakan obligasi hasil emisi tahun 2006 sebesar Rp 500.000.000.000. Saldo hutang obligasi XI per 30 September 2009 dan 2008 terdiri dari : - Obligasi Seri A - Obligasi Seri B Rp Rp Nilai Nominal : Rp Nilai Diskonto : Rp Nilai Bersih : Rp 30-09-2009 (Rp.) 400.000.000.000 100.000.000.000 500.000.000.000 (1.862.697.200) 498.137.302.800 Rp Rp Rp Rp Rp 30-09-2008 (Rp.) 400.000.000.000 100.000.000.000 500.000.000.000 (2.142.373.715) 497.857.626.285 - Obligasi XI Seri A sebesar Rp 400.000.000.000 jangka waktu 10 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 23 Mei 2016 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,10 % untuk tahun pertama sampai tahun kesepuluh. 50 - Obligasi XI Seri B sebesar Rp 100.000.000.000, jangka waktu 10 tahun dan akan jatuh tempo pada 23 Mei 2016 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,10 % pertahun untuk tahun pertama, bunga mengambang untuk tahun kedua sampai dengan tahun kesepuluh yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 1 bulan ditambah premi tetap sebesar 1,25% dengan batas Atas sebesar 16% dan Batas Bawah sebesar 10%. d. Obligasi XII merupakan obligasi hasil emisi tahun 2007 sebesar Rp 600.000.000.000. Saldo hutang obligasi XII per 30 September 2009 dan 2008 terdiri dari : - Obligasi Seri A - Obligasi Seri B Rp Rp Nilai Nominal : Rp Nilai Diskonto : Rp Nilai Bersih : Rp 30-09-2009 (Rp.) 370.000.000.000 230.000.000.000 600.000.000.000 (1.598.749.081) 598.401.250.919 Rp Rp Rp Rp Rp 30-09-2008 (Rp.) 370.000.000.000 230.000.000.000 600.000.000.000 (1.800.017.269) 598.199.982.731 - Obligasi XII Seri A sebesar Rp 370.000.000.000 jangka waktu 10 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 4 September 2017 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,025 % untuk tahun pertama sampai tahun kesepuluh. - Obligasi XII Seri B sebesar Rp 230.000.000.000, jangka waktu 10 tahun dan akan jatuh tempo pada 4 September 2017 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,025 % pertahun untuk tahun pertama, bunga mengambang untuk tahun kedua sampai dengan tahun kesepuluh yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 1 bulan ditambah premi tetap sebesar 1,00% dengan batas Atas sebesar 12% dan Batas Bawah sebesar 8,00%. d. Obligasi XIII merupakan obligasi hasil emisi tahun 2009 sebesar Rp 1.500.000.000.000. Saldo hutang obligasi XIII per 30 September 2009 terdiri dari : - Obligasi Seri A1 Obligasi Seri A2 Obligasi Seri B Obligasi Seri C Rp Rp Rp Rp Nilai Nominal : Rp Nilai Diskonto : Rp Nilai Bersih : Rp 30-09-2009 (Rp.) 350.000.000.000 100.000.000.000 650.000.000.000 400.000.000.000 1.500.000.000.000 (3.666.508.538) 1.496.333.491.462 30-09-2009 (Rp.) Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 0 0 0 0 0 0 0 - Obligasi XIII Seri A1 sebesar Rp 350.000.000.000 jangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2014 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,675% untuk tahun pertama sampai tahun kelima. 51 - Obligasi XIII Seri A2 sebesar Rp 100.000.000.000, jangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada 1 Juli 2014 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,675% pertahun untuk tahun pertama, bunga mengambang untuk tahun kedua sampai dengan tahun kelima yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 1 bulan ditambah premi tetap sebesar 3,00% dengan batas Atas sebesar 13,00% dan Batas Bawah sebesar 10,00%. - Obligasi XIII Seri B sebesar Rp 650.000.000.000 jangka waktu 8 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2017 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,650% untuk tahun pertama sampai tahun kedelapan. - Obligasi XIII Seri C sebesar Rp 400.000.000.000 jangka waktu 10 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2019 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,875% untuk tahun pertama sampai tahun kesepuluh. Jadwal pembayaran bunga untuk masing-masing obligasi adalah sebagai berikut : - Obligasi IX setiap tanggal 6 Maret, 6 Juni, 6 September dan 6 Desember - Obligasi X seri A setiap tanggal 11 Jan, 11 April, 11 Juni, 11 Oktober - Obligasi X seri B setiap tanggal 12 September, 12 Desember, 12 Maret dan 12 Juni. - Obligasi XI setiap tanggal 23 Agustus, 23 Nopember, 23 Pebruari dan 23 Mei. - Obligasi XII setiap tanggal 4 Desember, 4 Maret, 4 Juni, 4 September. - Obligasi XIII setiap tanggal 1 Juli, 1 Oktober, 1 Januari, 1 April. Sehubungan dengan penerbitan obligasi telah diadakan perjanjian Perwaliamanatan No. 4 tanggal 10 April 2002, dengan beberapa persyaratan adalah sebagai berikut : Memelihara likuiditas yaitu rasio antara aktiva lancar dibanding dengan hutang lancar sebesar minimum 1:1. Memelihara rasio kewajiban terhadap ekuitas sebesar maksimal 5 : 1 sampai dengan tanggal 21 Juli 2008, sedangkan untuk selanjutnya diberlakukan ratio kewajiban terhadap ekuitas sebesar maksimal 7:1. Obligasirating IX : AA (Stable Outlook) Adapun masing-masing obligasi berdasarkan penilaian Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada saat penerbitan adalah : - Obligasi X : AA (Stable Outlook) Obligasi XI : AA (Stable Outlook) Obligasi XII : AA (Stable Outlook) Obligasi XIII : AA (Stable Outlook) Rating Pemantauan Obligasi 2008 : AA + 52 30. Hutang Jangka Panjang Lainnya Terdiri dari : 30-09-2009 (Rp.) 410.000.000.000 500.000.000 850.000.000 411.350.000.000 - Surat Utang Pemerintah (SUP) - Pinjaman dari Pemda Indramayu - Pinjaman dari Pemerintah Kab. Purbalingga 30-09-2008 (Rp.) 410.000.000.000 500.000.000 750.000.000 411.250.000.000 Surat Utang Pemerintah (SUP) Surat Utang Pemerintah (SUP) sebesar Rp 410.000.000.000 yang digunakan untuk Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) sesuai dengan Surat Menteri Keuangan No.S-121/MK.06/2004 tanggal 14 April 2004 dan Perjanjian Pinjaman No.KP-019/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 dengan persetujuan perubahannya No. AMA-19 KP-019/DP3/2005 tanggal 5 Desember 2005 serta persetujuan perubahan No.AMA-24/KP19/DP3/2006 tanggal 29 Mei 2006 dan terakhir dengan Persetujuan Perubahan No. AMA-33/KP019/DP3/2007 tanggal 08 Maret 2007. Tingkat bunga sebesar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan yang ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan sekali. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 10 Desember 2009. Pinjaman dari Pemda Indramayu Pinjaman dari Pemerintah Indramayu sebesar Rp 500.000.000,- yang digunakan untuk Pendanaan KTJG sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama antara Perusahaan dengan Pemda Indramayu tentang Pendanaan Kredit Tunda Jual Gabah Melalui Sistem Gadai di wilayah Kabupaten Indramayu No.27/TR.2.0010/VIII/2003-No.581/1062/Distan tanggal 5 Agustus 2003, Perusahaan telah memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang (jangka waktu 10 tahun, terhitung sejak tanggal perjanjian ini) sebesar Rp600.000.000 dengan tingkat bunga sebesar 12% per tahun. Selanjutnya berdasarkan Addendum no.1275/TR.200.112/XII/2004-No.581/1459/Distan tanggal 24 Desember 2004 disebutkan bahwa selama jangka waktu perjanjian, pihak perusahaan dapat melunasi sebagian atau seluruh pinjaman modal kerja dan pihak Pemda Indramayu dapat menambah atau menarik dan menempatkan kembali pinjaman modal kerja dengan persetujuan kedua belah pihak. Pinjaman dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga Pinjaman dari Pemerintah Purbalingga sebesar Rp 750.000.000,- yang digunakan untuk Pendanaan modal kerja Kredit KRISTA, sesuai surat perjanjian kerjasama antara Perusahaan dengan Pemerintah Kabupaten Purbalingga tentang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro Skala Rumah Tangga Melalui Upaya Peningkatan Penguatan Pembiayaan No.1039/SP.300.233/XI/07 - No.538/22 Tahun 2007 tanggal 29 Nopember 2007 Perusahaan telah memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang (jangka waktu 3 tahun, terhitung sejak tanggal perjanjian ini) sebesar Rp 1.000.000.000 dengan tingkat bunga sebesar 5% per tahun. 53 31. Ekuitas Merupakan kekayaan bersih pada saat pengalihan bentuk Perusahaan Jawatan menjadi Perusahaan Umum, tambahan Penyertaan Modal Pemerintah, Cadangan yang belum direalisir dan laba yang diperoleh dalam periode tahun buku dengan rincian sebagai berikut : 31-12-2009 31-12-2008 30-09-2009 (Rp.) 205.000.000.000 46.252.000.000 251.252.000.000 112.730.000.000 799.531.196.034 577.749.472.178 0 555.527.917.713 2.296.790.585.925 - Modal Awal - Penyertaan Modal Pemerintah - Cadangan Pelunasan Obligasi - Cadangan Umum - Cadangan Tujuan - Laba Tahun Lalu (belum dibagi) - Laba Tahun Berjalan Setelah Pajak 54 30-09-2008 (Rp.) 205.000.000.000 46.252.000.000 251.252.000.000 112.730.000.000 461.344.867.914 485.124.472.178 0 547.886.487.985 1.858.337.828.077 PENJELASAN POS-POS LABA RUGI PENDAPATAN USAHA 32. Pendapatan Sewa Modal Merupakan pendapatan sewa modal dan Ijaroh (jasa simpan) gadai syariah yang terdiri dari : 30-09-2009 (Rp.) Sewa Modal Usaha Gadai : - Sewa Modal Golongan A - Sewa Modal Golongan B - Sewa Modal Golongan C - Sewa Modal Golongan D 30-09-2008 (Rp.) Sub Jumlah 5.803.419.139 129.697.157.470 1.985.357.377.156 192.406.921.719 2.313.264.875.484 10.717.251.018 143.307.737.959 1.473.091.527.356 118.596.242.766 1.745.712.759.099 Jasa Simpan Usaha Syariah : Gadai Syariah - Ijaroh Golongan A - Ijaroh Golongan B - Ijaroh Golongan C - Ijaroh Golongan D - Ijaroh Golongan E - Ijaroh Golongan F - Ijaroh Golongan G - Ijaroh Golongan H - Ijaroh Golongan I Sub Jumlah Gadai Syariah 149.905.702 3.946.187.109 10.962.342.790 55.628.835.688 25.569.989.573 15.729.309.501 9.743.287.093 3.674.304.750 52.502.450 125.456.664.656 151.948.304 3.383.600.296 8.187.565.197 35.935.802.599 15.141.691.684 8.644.821.468 4.881.118.619 1.194.399.639 6.302.407 77.527.250.213 Sewa Modal Usaha Lain - Sewa Modal Kresna - Sewa Modal Kreasi, Krasida dan Kremada - Sewa Modal Krista - Sewa Modal KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah) - Sewa Modal Gadai Efek - Ijaroh Ar-Rum - Marjin Mulia - Sewa Modal Lainnya Sub Jumlah Jumlah Sewa Modal 11.922.102.685 85.805.161.104 19.481.399.177 90.411.950 16.791.354.585 1.579.551.050 1.573.124.111 0 137.243.104.662 2.575.964.644.802 10.910.663.568 65.632.700.582 1.637.738.745 59.086.325 13.690.101.161 58.386.569 0 19.728.443 92.008.405.393 1.915.248.414.705 55 33. Pendapatan Administrasi Merupakan pendapatan atas penerimaan administrasi atas kredit yang disalurkan yang ditentukan berdasarkan golongan kreditnya sampai dengan 30 September 2009 dan 2008, terdiri dari : - Pendapatan Adm. Golongan A - Pendapatan Adm. Golongan B - Pendapatan Adm. Golongan C - Pendapatan Adm. Golongan D Sub Jumlah - Pend. Adm. Ush. Syariah & Ush Lain Jumlah 30-09-2009 (Rp.) 1.322.443.300 16.548.163.953 219.802.184.300 27.698.720.559 265.371.512.112 24.932.581.235 290.304.093.347 30-09-2008 (Rp.) 2.176.651.500 16.474.782.697 156.514.879.500 17.144.724.200 192.311.037.897 13.694.431.081 206.005.468.978 30-09-2009 (Rp.) 624.644.318 112.181.806 736.826.124 30-09-2008 (Rp.) 603.467.500 135.909.077 739.376.577 30-09-2009 (Rp.) 30-09-2008 (Rp.) 34. Pendapatan Sewa Langen Palikrama Terdiri dari : Langen Palikrama Jakarta Langen Palikrama Surabaya 35. Pendapatan Usaha Lainnya Terdiri dari : - Uang Kelebihan Lewat Waktu - Pendapatan Investasi & Subrogasi/Recovery Jumlah 14.691.586.677 604.976.689 15.296.563.366 7.983.503.896 515.979.788 8.499.483.684 36. Beban Bunga dan Provisi Beban bunga adalah bunga yang timbul atas Emisi Obligasi dengan tingkat bunga yang telah direalisir s.d. triwulan III 2009 antara 8,04 % s.d. 18,25% dan pinjaman kepada pihak bank serta lembaga keuangan, masing-masing, Bank Rakyat Indonesia, Bank Central Asia, Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri, Bank Niaga, Bank Mandiri serta SUP dan RUF, suku bunga berkisar antara 8,02% s/d 10,50%, dengan rincian sebagai berikut : - Bunga Bank Rakyat Indonesia - Bunga Obligasi - Biaya Adm. Provisi & Pengel Pinj 56 30-09-2009 (Rp.) 30-09-2008 (Rp.) 226.883.638.234 213.328.640.277 20.271.232.680 124.827.998.012 179.562.015.625 13.928.124.810 - Bunga MTN/Promes - Bunga Bank Central Asia - Bunga Bukopin - Bunga Bank Syariah Mandiri - Bunga Bank Niaga - Bunga Bank Mandiri & Damandiri - Biaya Bunga SUP dan Pemerintah Daerah - Biaya Bunga RUF Jumlah 0 104.395.493.779 81.367.931 14.313.410.183 0 369.140.639.259 28.299.416.559 11.622.261.336 988.336.100.238 680.065.662 57.783.088.467 1.768.893.603 3.637.102.892 2.622.083.334 152.593.330.666 25.114.280.972 13.740.744.444 576.257.728.487 30-09-2009 (Rp.) 102.747.995.540 463.781.870.537 57.704.538.455 25.244.653.431 11.738.412.312 37.959.363.644 699.176.833.919 30-09-2008 (Rp.) 82.506.903.666 369.629.409.741 31.434.766.683 14.975.009.544 14.423.085.869 14.816.840.037 527.786.015.540 37. Beban Pegawai - Gaji Pokok - Tunjangan-tunjangan - Biaya Kesejahteraan - Biaya Pegawai Tidak Tetap - Biaya UP4 - Biaya Dana Pensiun Jumlah 38. Beban Penyusutan Aktiva Tetap Beban penyusutan Aktiva Tetap periode 1 Januari sampai dengan 30 September 2009 dan 2008 masingmasing sebesar Rp. 36,324,573,933,- dan Rp 28,960,164,273,- yg dihitung berdasarkan tarif sebagai berikut: - Bangunan kantor dan rumah jabatan 5 % dari nilai perolehan - Inventaris Kantor dan Rumah Jabatan 50 % dari nilai buku - Kendaraan bermotor 25 % dari nilai buku 39. Beban Amortisasi Beban Amortisasi adalah amortisasi terhadap Pembukaan Cabang Baru, Rehabilitasi Gedung Sewa dan Hak Atas Tanah periode 1 Januari sampai dengan 30 September 2009 dan 2008 dengan rincian sebagai 30-09-2009 (Rp.) 16.957.604.637 175.049.982 63.233.891 17.195.888.510 - Beban Amort. Pem. Cab. Br & Reh. Gd - Beban Amort. Hak Atas Tanah - Beban Amort. Lainnya 30-09-2008 (Rp.) 2.396.463.803 153.272.445 13.781.482 2.563.517.730 40. Beban Umum Beban Umum adalah beban perusahaan selama periode 1 Januari sampai dengan 30 September 2009, dengan rincian sebagai berikut : 57 - Beban Administrasi - Beban Umum - Beban Pendidikan dan Latihan - Beban Penyisihan Piutang - Beban DEWAS & Direksi Jumlah 30-09-2009 (Rp.) 65.357.302.303 273.118.409.373 14.525.411.662 2.020.050.834 13.365.454.712 368.386.628.884 30-09-2008 (Rp.) 38.722.188.766 187.051.275.267 7.717.990.291 1.720.250.642 0 235.211.704.966 30-09-2009 (Rp.) 2.003.480.948 804.762.817 51.728.450 21.255.351.599 (4.342.754.154) 30-09-2008 (Rp.) 1.897.800.355 637.543.509 3.416.119.461 16.123.785.412 (828.305.524) 19.772.569.660 21.246.943.213 41. Pendapatan ( Beban) Lain-lain - Pendapatan Sewa Gedung - Pendapatan Jasa Giro - Laba Penjualan Aktiva Tetap - Pendapatan Lainnya - Beban Lainnya y Jumlah 42. Kerugian Luar Biasa Kerugian Luar Biasa merupakan kerugian perusahaan yang sifatnya force major. Sampai dengan 30 31 Desember 2008 September 2009 dan 2007 2008 saldo Kerugian Luar Biasa NIHIL. 43. Informasi Lain-Lain a. Pada tanggal 16 Januari 2003 nasabah yang bernama Ny. Sena Wiradjaja, melalui Kantor Pengacara Amir Indah & Partners Partners mengggugat menggugat Perum Perum Pegadaian. Pegadaian. Gugatan Gugatan perdata perdata tersebut diajukan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 16 Januari 2003 dengan No. Perkara. 14/PDT.G/2003/PN.JKT.PST tentang Gugatan Perdata Tuntutan Ganti Rugi sebesar Rp 20.962.500.000 ditambah bunga 2% per bulan terhitung sejak gugatan ini didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang dihadiri Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat Nomor: 14/PDT.G/2003/PN-JKT-PST tanggal 2 Juli 2003 gugatan Penggugat dikabulkan sebagian oleh Pengadilan sebagai berikut: - Menyatakan bahwa Perum Pegadaian (Tergugat II) telah melakukan perbuatan melawan hukum dan Mahful Umar (Tergugat I) secara renteng bertanggung jawab atas perbuatan melawan hukum tersebut. - Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat yang jumlahnya sebesar Rp 765.897.450 (tujuh ratus enam puluh lima juta delapan ratus sembilan puluh tujuh ribu empat ratus lima puluh rupiah). - Tergugat I dan Tergugat II diwajibkan membayar biaya perkara sebesar Rp 179.000 (seratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah). 58 Atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut pihak Tergugat I dan Tergugat II telah mengajukan permohonan banding dengan suratnya No.139/SRT.PDT.BDG2003/ PN.JKT.PST tanggal 14 Juli 2003 dan menyerahkan memori banding tanggal 17 Februari 2004 dan telah diterima Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 17 Februari 2004 No. 14/PDT.G/2003/PN/JKT.PST. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No.132/PDT/2004/PT.DKI tanggal 07 Maret 2005 dengan Amar Putusan Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.14/PDT.G/2003/PNJKT-PST tanggal 02 Juli 2003. Dengan dibatalkannya putusan PN Jakarta Pusat tersebut maka Perum Pegadaian pada pihak yang menang dalam perkara tersebut. Berdasarkan putusan banding tersebut, Pihak Ny. Sena Wiradjaya mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Perum Pegadaian selaku termohon kasasi mengajukan Kontra Memori kasasi pada tanggal 6 Oktober 2005 dan berkas permohonan tersebut telah dikirim ke Mahkamah Agung RI oleh PN Jakarta Pusat dan telah diterima dengan Nomor Register 2407 K/PDT/2005 tanggal 22 Desember 2005. Sampai dengan laporan ini diterbitkan, belum ada putusan atas kasasi tersebut. b. Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2009 Perusahaan akan melakukan perubahan status badan hukum dari Perum menjadi Persero. Sehubungan dengan hal tersebut telah dibentuk Tim Persiapan Pemerseroan Perum Pegadaian sesuai dengan Surat Direksi No.26/SP.200.232/2008 tanggal 07 Januari 2008. 44. Informasi Segmen Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan geografis dibagi dalam 5 (lima) wilayah yang terdiri dari: Wilayah Daerah Operasi Sumatera Pulau Sumatera Jawa Pulau Jawa Kalimantan Pulau Kalimantan Bali & Nusa Tenggara Pulau Bali dan Nusa Tenggara Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulmapa) Pulau Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya Jumlah Kantor Wilayah dan Kantor Cabang 4 Kantor Wilayah yang terdiri dari 576 Kantor Operasional 5 Kantor Wilayah yang terdiri dari 754 Kantor Operasional 1 Kantor Wilayah yang terdiri dari 171 Kantor Operasional 1 Kantor Wilayah yang terdiri dari 194 Kantor Operasional 2 Kantor Wilayah yang terdiri dari 569 Kantor Operasional Catatan : Per 1 Juli 2008 dilakukan perubahan Kanwil di pulau Sumatera dan Jawa, dimana pulau Sumatera dari 2 Kanwil menjadi 4 Kanwil sedangkan Pulau Jawa dari Kanwil menjadi Kanwil dari 2 Kanwil menjadi 4 Kanwil sedangkan pulau Jawa dari 7 Kanwil menjadi 5 Kanwil. 59 Informasi segmen Perusahaan adalah sebagai berikut : a. Pendapatan Usaha Menurut Wilayah - Sumatera - Jawa - Kalimantan - Bali & Nusa Tenggara - Sulmapala Jumlah Pendapatan Usaha 30-09-2009 (Rp.) 365.403.893.100 1.426.700.000.242 211.946.128.816 322.665.619.638 556.714.810.912 2.883.430.452.708 30-09-2008 (Rp.) 214.912.853.399 1.137.410.025.075 138.045.162.596 238.268.745.335 401.855.957.539 2.130.492.743.944 30-09-2009 (Rp.) 88.502.860.415 230.433.989.659 79.004.488.290 126.388.744.106 249.680.344.754 774.010.427.224 19.772.569.660 0 793.782.996.884 30-09-2008 (Rp.) 88.377.591.892 266.987.494.873 61.034.862.176 117.563.197.182 225.011.090.248 758.974.236.371 21.986.319.790 0 780.960.556.161 30-09-2009 (Rp.) 1.838.668.236.521 7.764.368.402.902 1.043.938.430.230 1.549.083.968.015 2.833.334.919.336 15.029.393.957.004 30-09-2008 (Rp.) 1.180.298.433.072 5.616.665.184.241 664.503.821.474 1.096.544.928.377 1.875.685.475.617 10.433.697.842.781 30-09-2009 (Rp.) 58.065.108.014 233.909.663.372 45.224.256.133 42.767.326.841 55.492.888.438 435.459.242.798 30-09-2008 (Rp.) 45.598.492.098 209.361.828.107 39.094.137.417 36.297.827.652 51.686.902.779 382.039.188.053 b. Hasil Usaha Menurut Wilayah - Sumatera - Jawa - Kalimantan - Bali & Nusa Tenggara - Sulmapala Jumlah Laba Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain Kerugian Luar Biasa Laba Sebelum PPh Badan c. Aktiva Menurut Wilayah - Sumatera - Jawa - Kalimantan - Bali & Nusa Tenggara - Sulmapala Jumlah Aktiva d. Aktiva Tetap Menurut Wilayah - Sumatera - Jawa - Kalimantan - Bali & Nusa Tenggara - Sulmapala Jumlah Aktiva Tetap 60 e. Beban Penyusutan Aktiva Tetap Menurut Wilayah - Sumatera - Jawa - Kalimantan - Bali & Nusa Tenggara - Sulmapala Jumlah Beban Peny. Aktiva Tetap 30-09-2009 (Rp.) 6.963.246.569 17.766.516.530 3.868.361.194 3.778.357.813 3.948.091.827 36.324.573.933 30-09-2008 (Rp.) 3.062.343.155 17.095.750.789 2.399.941.329 2.831.735.014 3.570.393.986 28.960.164.273 30-09-2009 (Rp.) 11.374.674.128 12.695.031.131.216 6.707.251.444 8.455.852.578 11.034.461.713 12.732.603.371.079 30-09-2008 (Rp.) 6.143.776.515 8.542.869.390.977 10.015.274.834 6.071.930.654 10.259.641.724 8.575.360.014.704 30-09-2009 (Rp.) 793.782.996.884 30-09-2008 (Rp.) 780.960.556.161 54.351.731 339.750.000 7.192.683 419.127.195 1.247.906.630 0 329.872.553 913.253.733 7.451.375 3.318.905.900 212.027.317 44.400.000 1.742.809 325.903.179 657.369.728 70.017.042 445.517.035 911.087.630 34.112.922 2.702.177.662 2.003.480.948 804.762.817 51.728.450 2.859.972.215 458.933.685 794.241.930.569 2.637.176.932 637.543.509 3.416.119.461 6.690.839.902 (3.988.662.240) 776.971.893.921 f. Kewajiban Menurut Wilayah - Sumatera - Jawa - Kalimantan - Bali & Nusa Tenggara - Sulmapala Jumlah Kewajiban 45. Taksiran Pajak Penghasilan a. Laba Usaha Sebelum Pajak b. Perhitungan Koreksi Fiskal Perbedaan Permanen Koreksi Positif : - Biaya Air, Listrik, Telp. Rmh Jab - Biaya Lumpsum BBM Pejabat - Biaya Denda Pajak - Biaya Lainnya/Sumbangan - Biaya Ulang Tahun Pegadaian/RI - Biaya Penyisihan Kerugian Klaim TGR - Biaya Jamuan dan Representasi - Biaya Perawatan Rumah Jabatan - Biaya Perawatan Invent Rmh Jabatan Sub Jumlah (1) Koreksi Negatip : - Pendapatan Sewa Auditorium - Pendapatan Jasa Giro - Laba Penjualan Aktiva Sub Jumlah (2) Jumlah Koreksi (1-2) c. Laba Usaha Kena Pajak 61 d. Taksiran PPh Badan : 10 % X (50.000.000) 15 % X (50.000.000) 30 % X (290.186.854.677) Jumlah e. Penghasilan Pajak Tangguhan f. Laba Usaha Setelah Pajak 5.000.000 7.500.000 238.242.579.171 238.255.079.171 0 555.527.917.713 62 5.000.000 7.500.000 233.061.568.176 233.074.068.176 0 547.886.487.985