laporan keuangan

advertisement
PERUSAHAAN UMUM PEGADAIAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
30 SEPTEMBER 2009
DIVISI AKUNTANSI
KANTOR PUSAT PERUM PEGADAIAN
Jakarta, September 2009
DAFTAR ISI
I.
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
II. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
i
−
Neraca Konsolidasi per 30 September 2009 dan 2008
1
−
Laporan Laba Rugi Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 30 September 2009 dan 2008
2
−
Laporan Arus Kas Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 30 September 2009 dan 2008
3-4
−
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal 30 September 2009 dan 2008
5
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
−
Umum
6 – 11
−
Kebijakan Akuntansi
11 – 32
−
Penjelasan Pos-pos Neraca dan Laba Rugi
33 - 62
I. SURAT PERNYATAAN DIREKSI
II. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008
(dalam rupiah)
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan Bank
Surat Berharga
Uang Muka
Pajak Dibayar Dimuka
Pinjaman Yang Diberikan
Piutang Lainnya
Persediaan
Persediaan Barang Cetak
Pendapatan Yang Masih Harus Diterima
Beban Dibayar Dimuka
CAT
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Jumlah Aktiva Lancar
AKTIVA TIDAK LANCAR
Piutang Kepada Pihak-Pihak Yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
Aktiva Pajak Tangguhan
Aktiva Tetap - (bersih setelah dikurangi akumulasi
penyusutan per 30 Sept. 2009 dan 2008)
Aktiva Lain-lain
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
30 SEPT 2009
30 SEPT 2008
(Unaudited)
(Unaudited)
/\ %
288.116.593.827
0
10.120.955.373
238.404.063.336
13.170.704.406.959
18.967.583.126
0
5.282.463.091
665.424.457.858
19.444.580.964
345.335.663.646
0
6.679.243.038
143.873.830.536
8.929.087.509.246
14.817.940.633
0
7.722.340.093
506.057.836.221
25.948.308.145
(16,57)
0,00
51,53
65,70
47,50
28,00
0,00
(31,60)
31,49
(25,06)
14.416.465.104.534
9.979.522.671.558
44,46
13
14
1.231.834.235
42.725.721.980
9.353.138.099
15.666.680.671
15
16
435.459.242.798
133.512.053.457
382.039.188.053
47.116.164.400
612.928.852.470
454.175.171.223
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
CAT
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Bank
Hutang RUF
Hutang Promes
Hutang Kepada Rekanan
Hutang Kepada Nasabah
Hutang Pajak
Hutang Jangka Panjang YAJT dlm waktu 1 th
Beban Yang Masih Harus Dibayar
Pendapatan Diterima Dimuka
Hutang Lancar Lainnya
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
34,95
Jumlah Ekuitas
JUMLAH AKTIVA
15.029.393.957.004
10.433.697.842.781
44,05
1
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
(Unaudited)
/\ %
5.755.955.183.907
125.000.000.000
97.863.494.000
12.624.803.048
34.909.030.056
239.347.448.547
0
24.875.114.758
1.538.016.404
31.173.318.549
48,53
0,00
(100,00)
0,00
33,47
3,84
0,00
73,16
0,00
88,14
8.971.744.896.190
6.323.286.409.269
41,88
27
28
63.423.580.376
26.063.360.798
42.939.249.290
27.700.849.434
47,71
(5,91)
29
30
3.260.021.533.715
411.350.000.000
1.770.183.506.711
411.250.000.000
84,16
0,02
3.760.858.474.889
2.252.073.605.435
67,00
205.000.000.000
46.252.000.000
0
205.000.000.000
46.252.000.000
0
0,00
0,00
0,00
1.490.010.668.212
555.527.917.713
1.059.199.340.092
547.886.487.985
40,67
1,39
2.296.790.585.925
1.858.337.828.077
23,59
15.029.393.957.004
10.433.697.842.781
44,05
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
EKUITAS
Modal Awal
Penyertaan Modal Pemerintah
Laba (Rugi) Srt Berharga Yg Belum Direalisasi
Saldo Laba :
- Ditentukan Penggunaannya
- Belum Ditentukan Penggunaannya
30 SEPT 2008
(Unaudited)
8.549.559.550.049
0
0
23.177.963.885
46.593.842.038
248.548.451.504
0
43.073.718.461
2.143.203.741
58.648.166.512
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban Estimasi Untuk Imbalan Kerja
(86,83) Pendapatan Ditangguhkan
172,72 Hutang Obligasi - Setelah Dikurangi Bagian
Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu
13,98
Satu Tahun.
183,37 Hutang Jangka Panjang Lainnya
30 SEPT 2009
31
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008
(dalam rupiah)
URAIAN
1 JANUARI s.d. 30 SEPTEMBER
2009
2008
(Unaudited)
(Unaudited)
CAT
PENDAPATAN USAHA
- Pendapatan Sewa Modal
- Pendapatan Administrasi
- Pendapatan Sewa Langen Palikrama
Jumlah Pendapatan Usaha
32
33
34
PENDAPATAN USAHA LAINNYA
35
/\ %
2.575.964.644.802
290.304.093.347
736.826.124
2.868.133.889.342
1.915.248.414.705
206.005.468.978
739.376.577
2.121.993.260.260
34,50
40,92
(0,34)
35,16
14.691.586.677
604.976.689
15.296.563.366
7.983.503.896
515.979.788
8.499.483.684
84,02
17,25
79,97
2.883.430.452.708
2.130.492.743.944
35,34
988.336.100.238
699.176.833.919
36.324.573.933
17.195.888.510
368.386.628.884
576.257.728.487
527.786.015.540
28.960.164.273
2.563.517.730
235.211.704.966
71,51
32,47
25,43
570,79
56,62
2.109.420.025.484
1.370.779.130.996
53,88
774.010.427.224
759.713.612.948
1,88
2.003.480.948
804.762.817
51.728.450
21.255.351.599
(4.342.754.154)
2.637.176.932
637.543.509
3.416.119.461
15.384.408.835
(828.305.524)
(24,03)
26,23
38,16
424,29
19.772.569.660
21.246.943.213
(6,94)
0
0
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
793.782.996.884
780.960.556.161
1,64
TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN :
- Tahun Berjalan
- Tangguhan
(238.255.079.171)
0
(233.074.068.176)
0
2,22
#DIV/0!
LABA BERSIH
555.527.917.713
547.886.487.985
1,39
- Uang Kelebihan Lewat Waktu
- Pendapatan Investasi & Subrogasi/Recovery
Jumlah Pendapatan Usaha Lainnya
Jumlah Pendapatan Usaha (1)
BEBAN USAHA
- Bunga dan Provisi
- Pegawai
- Penyusutan Aktiva Tetap
- Amortisasi
- Umum
36
37
38
39
40
Jumlah Beban Usaha (2)
LABA USAHA (3=1-2)
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
41
- Pendapatan Sewa Gedung
- Pendapatan Jasa Giro
- Laba Penjualan Aktiva Tetap
- Pendapatan Lainnya
- Beban Lain-lain
Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain
KERUGIAN LUAR BIASA
42
2
(98,49)
#DIV/0!
PERUM PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Metode Langsung)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008
( dalam rupiah )
Periode 1 Januari s.d 30 Sept 2009
Tahun 2009
Tahun 2008
U R A I A N
KEGIATAN OPERASI :
Penerimaan Kas dari :
- Penerimaan Sewa Modal
- Pendapatan Administrasi
- Pendapatan Lainnya
- Pelunasan Pinjaman Yang Diberikan
- Pelunasan dari Piutang Lainnya
- Penjualan Barang Lelang Milik Perusahaan dan BJ Yang Disisihkan
- Penerimaan Hutang Nasabah
- Penerimaan Hutang Pajak
- Penerimaan Hutang Lainnya
TOTAL PENERIMAAN KAS DARI OPERASI
Pengeluaran Kas untuk :
- Pembayaran Bunga Bank dan Obligasi
- Beban Pegawai
- Beban Umum
- Penyaluran Pinjaman Yang Diberikan
- Pembayaran Hutang Kepada Rekanan
- Pembayaran Hutang Kepada Nasabah
- Pembayaran Hutang Pajak
- Pembayaran Hutang Lainnya
- Pemberian Piutang
TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK OPERASI
KAS BERSIH DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASI
KEGIATAN INVESTASI :
Penerimaan Kas dari :
- Penjualan Aktiva Tetap
TOTAL PENERIMAAN KAS DARI INVESTASI
Pengeluaran Kas untuk :
- Pembelian Aktiva Tetap
TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK INVESTASI
KAS BERSIH DARI (UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI
3
2,427,662,978,550
290,304,093,347
20,494,013,171
30,769,684,515,396
32,280,270,679
404,871,733,415
63,538,749,977
46,109,639,808
140,734,740,859
34,195,680,735,202
1,759,630,714,114
205,463,542,605
12,460,755,747
21,779,405,352,753
42,275,924,488
134,438,527,618
47,144,790,316
38,276,194,125
102,313,865,587
24,121,409,667,353
1,009,511,334,914
708,664,044,187
317,232,596,822
35,117,107,165,526
33,130,367,530
43,890,608,620
382,112,785,582
150,747,468,190
41,406,399,992
37,803,802,771,363
(3,608,122,036,161)
579,616,775,290
527,896,736,467
236,941,724,128
24,514,500,048,451
2,679,948,396
32,452,445,643
270,929,238,327
121,008,571,380
44,032,942,228
26,330,058,430,310
(2,208,648,762,957)
61,404,500
61,404,500
9,415,139,388
9,415,139,388
71,275,379,078
71,275,379,078
(71,213,974,578)
44,699,921,564
44,699,921,564
(35,284,782,176)
PERUM PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Metode Langsung)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008
( dalam rupiah )
Periode 1 Januari s.d 30 Sept 2009
Tahun 2009
Tahun 2008
U R A I A N
KEGIATAN PENDANAAN :
Penerimaan Kas dari :
- Hutang Bank
- Hutang Promes
- Hutang RUF
- Hutang Jangka Panjang Lainnya
- Hutang Obligasi
TOTAL PENERIMAAN KAS DARI PENDANAAN
10,335,617,292,559
0
371,915,000,000
100,000,000
1,500,000,000,000
12,207,632,292,559
13,110,611,593,647
197,863,494,000
564,000,000,000
850,000,000
0
13,873,325,087,647
Pengeluaran Kas untuk :
- Angsuran Hutang Bank
- Pelunasan Hutang Promes & RUF
- Pembayaran Dana Pembangunan Semesta
- Pembayaran Hutang Dana Program Kemitraan
- Pelunasan Obligasi
7,991,725,345,225
262,500,000,000
190,065,000,000
0
8,700,000,000
10,509,680,381,608
639,000,000,000
147,000,000,000
17,104,000,000
158,700,000,000
TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK PENDANAAN
8,452,990,345,225
11,471,484,381,608
KAS BERSIH DARI (UNTUK) KEGIATAN PENDANAAN
3,754,641,947,334
2,401,840,706,039
75,305,936,595
157,907,160,906
40,414,070,551
34,891,866,044
0
104,109,793,046
53,797,367,860
0
75,305,936,595
157,907,160,906
108,717,730,370
104,092,926,862
0
212,810,657,232
77,096,896,361
110,331,606,379
0
187,428,502,740
149,131,800,921
138,984,792,906
181,206,689,407
164,128,974,239
288,116,593,827
345,335,663,646
PENAMBAHAN / (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN
SETARA KAS
Perubahan dalam Komponen Kas dan Setara kas
- Kas
- Bank
- Deposito
JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN SETARA KAS
Saldo Per 31 Desember 2008/2007
- Kas
- Bank
- Deposito
Saldo Per 30 September 2009/2008
- Kas
- Bank
- Deposito
4
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBERI 2009 DAN 2008
30 SEPTEMBER
2009
2008
(Unaudited)
(Unaudited)
KETERANGAN
205.000.000.000
46.252.000.000
0
205.000.000.000
46.252.000.000
0
633.548.328.120
555.527.917.713
1.189.076.245.833
488.730.764.638
547.886.487.985
1.036.617.252.623
(190.065.000.000)
0
(6.336.000.000)
(6.336.000.000)
0
(338.186.328.120)
(92.625.000.000)
0
(147.000.000.000)
(17.248.500.000)
(8.552.000.000)
(8.552.000.000)
0
(135.532.264.638)
(171.846.000.000)
0
(633.548.328.120)
(488.730.764.638)
555.527.917.713
547.886.487.985
461.344.867.914
485.124.472.178
112.730.000.000
325.812.603.276
313.278.472.178
112.730.000.000
338.186.328.120
92.625.000.000
0
135.532.264.638
171.846.000.000
0
Jumlah Laba Yang Telah Ditentukan Penggunaannya
1.490.010.668.212
1.059.199.340.092
SALDO LABA
2.045.538.585.925
1.607.085.828.077
2.296.790.585.925
1.858.337.828.077
MODAL AWAL
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH
LABA (RUGI) SURAT BERHARGA YANG BELUM DIREALISASI
SALDO LABA YANG BELUM DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
- Saldo Awal Tahun
- Laba Bersih Tahun Berjalan
Jumlah Laba Yang Belum Ditentukan Penggunaanya
PENGGUNAAN SELAMA TAHUN BERJALAN
Pembagian Laba :
- Dana Pembangunan Semesta
- Jasa Produksi
- Dana Program Kemitraan
- Dana Bina Lingkungan
- Dana Sosial
- Cadangan Umum
- Cadangan Tujuan
- Cadangan Pelunasan Obligasi
Jumlah Penggunaan Laba Selama Tahun Berjalan
Saldo Laba Akhir Tahun Yang Belum Ditentukan Penggunaannya
SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANYA
Saldo Awal Tahun :
- Cadangan Umum
- Cadangan Tujuan
- Dana Cadangan Pelunasan Obligasi
Penambahan Dari Pembagian Laba :
- Cadangan Umum
- Cadangan Tujuan
- Dana Cadangan Pelunasan Obligasi
JUMLAH EKUITAS
5
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
1. UMUM
Pegadaian adalah suatu lembaga perkreditan tertua bercorak khusus, berdiri sejak zaman
penjajahan Belanda dan telah dikenal masyarakat sejak lama, khususnya masyarakat
golongan menengah dan golongan bawah. Pegadaian mempunyai tugas memberikan
pelayanan jasa kredit berupa pinjaman uang dengan jaminan barang bergerak.
Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan
Bank van Leening, yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai.
Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746.
Pada saat Inggris mengambil alih pemerintahan (1811-1816), Bank van Leening milik
pemerintah dibubarkan dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian
asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat.
Pada saat Belanda berkuasa kembali dikeluarkan Staatsblad (Stbl) No.131 tanggal 12 Maret
1901 yang mengatur bahwa usaha pegadaian merupakan monopoli pemerintah dan tanggal 1
April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap
tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.
Sejak awal kemerdekaan, pegadaian dikelola oleh Pemerintah dan sudah beberapa kali
berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961 kemudian
berdasarkan PP. No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN) dan berdasarkan PP.
No. 10/1990 (yang diperbaharui dengan PP. 103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan
Umum (PERUM) hingga sekarang.
Maksud dan Tujuan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2000 sifat usaha Pegadaian adalah
menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum sekaligus memupuk keuntungan
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan dengan maksud dan tujuan :
•
Turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah ke bawah
melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai dan jasa di bidang keuangan lainnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
•
Menghindarkan masyarakat dari gadai gelap, praktek riba dan pinjaman tidak wajar
lainnya.
Dengan mengindahkan prinsip-prinsip ekonomi serta terjaminnya keselamatan kekayaan
negara, perusahaan menyelenggarakan usaha sebagai berikut :
•
Penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai
•
Penyaluran uang pinjaman berdasarkan jaminan fidusia, pelayanan jasa titipan,
pelayanan jasa sertifikasi logam mulia dan batu adi, serta usaha-usaha lainnya yang
dapat menunjang tercapainya maksud dan tujuan perusahaan dengan persetujuan
Menteri Keuangan.
6
Modal Perusahaan
Modal perusahaan merupakan kekayaan negara yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara dan tidak terbagi atas saham-saham, yang jumlahnya sebesar nilai
penyertaan modal negara yang tertanam dalam perusahaan sejumlah Rp 251.252.000.000,-(dua ratus lima puluh satu milyar dua ratus lima puluh dua juta rupiah) yang terdiri dari :
•
Modal awal yang berasal dari kekayaanbersih perusahaan pada saat pengalihan bentuk
dari Perusahaan Jawatan (Perjan) menjadi Perusahaan Umum (Perum) pada tahun 1990
sebesar Rp 205.000.000.000,-- (dua ratus lima milyar rupiah) yang ditetapkan dengan
surat keputusan Menteri Keuangan Nomor 1015/KMK.013/1991 tanggal 26 September
1991.
•
Penambahan penyertaan modal Negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara tahun anggaran 1991/1992 sebesar Rp 46.252.000.000,-- (empat puluh
enam milyar dua ratus lima puluh dua juta rupiah) yang diterima secara bertahap, masingmasing sesuai dengan surat keputusan Menteri Keuangan Nomor 0360/KM.342/SKOP/0391 tanggal 30 Maret 1991 sebesar Rp 20.000.000.000,-- Nomor 0136/KM.342/SKOP/1991 tanggal 5 Agustus 1991 sebesar Rp.16.252.000.000,-- Nomor
0151/MK.013/1992 tanggal 29 Juni 1992 sebesar Rp 10.000.000.000,--
Mengingat sejak tahun 1992 permohonan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebagai
tambahan ekuitas dari Pemerintah belum dikabulkan, maka pertumbuhan perusahaan lebih
banyak didanai oleh pinjaman pihak ketiga, baik pinjaman jangka pendek (perbankan)
maupun pinjaman jangka panjang (obligasi dan MTN). Dari tahun 1993 sampai dengan 2008
Perum Pegadaian telah melaksanakan emisi obligasi sebanyak 12 (duabelas) kali dengan
jangka waktu masing-masing 5 tahun untuk obligasi tahun 1993 – 1998 dan 2001, jangka
waktu 8 tahun untuk obligasi tahun 1999 – 2002 dan obligasi tahun 2003 berjangka 8 tahun
dan 15 tahun sedangkan obligasi tahun 2006 dan 2007 berjangka 10 tahun .
Seluruh obligasi dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (BES) dengan Wali Amanat PT Bank
BNI (Persero) Tbk, rincian selengkapnya sebagai berikut :
Tanggal efektif
dan jatuh
tempo
11 Juni 1993
9 Juli 1998
Nominal
(Rp)
Tahun
Jenis
Keterangan
1993
Obligasi I
1994
Obligasi II
30 Juni 1994
18 Juli 1999
25 milyar Bunga 13 % tetap untuk 6 bulan pertama, selanjutnya mengambang yaitu 1
% di atas tingkat bunga deposito 6
bulan bank pemerintah.
1996
Obligasi III
25 Juni 1996
12 Juli 2001
100 milyar Bunga 17,75 % tetap untuk tahun
pertama, 4 tahun selanjutnya mengambang 1,5 % di atas tingkat bunga
deposito bank pemerintah dan swasta.
1997
Obligasi IV
16 Juni 1997
100 milyar Bunga 14,75 % tetap untuk tahun
50 milyar Bunga 17,5 % tetap untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang.
7
Tahun
Jenis
Tanggal efektif
dan jatuh
tempo
3 Juli 2002
Nominal
(Rp)
Keterangan
pertama, 4 tahun selanjutnya mengambang 1 % di atas tingkat bunga
deposito bank pemerintah dan swasta.
1998
Obligasi V
23 Juni 1998
8 Juli 2003
64,6 milyar Bunga Seri A.1 sebesar 49 % tetap
untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang sesuai bunga JIBOR 3
bulan ditambah 3 % premium.
Bunga seri B.2 mengambang sesuai
tingkat bunga JIBOR 3 bulan ditambah
3 % premium.
1999
Obligasi VI
24 Agustus
1999
8 September
2007
135 milyar Bunga 15,5 % tetap untuk tahun pertama, 7 tahun berikutnya mengambang
sebesar 1,75 % di atas tingkat bunga
rata-rata JIBOR 6 bulan.
2000
Obligasi VII
27 Juni 2000
21 Juli 2008
150 milyar Bunga 15,625 % tetap untuk tahun pertama, berikutnya mengambang 1,725
% di atas tingkat bunga rata-rata
deposito 6 bulan bank pemerintah.
2001
Obligasi VIII
31 Mei 2001
12 Juni 2006
300 milyar Bunga Seri A 19,25 % tetap, cicilan 20
% pokok per tahun, Seri B 19,25 %
tetap, Seri C 0,50 % tetap menurun per
tahun 20,25 % untuk tahun pertama,
Seri D 19,25 % tetap untuk tahun
pertama, selanjutnya mengambang
sesuai dengan tingkat bunga rata-rata
deposito 6 bulan bank pemerintah
ditambah 2,50 % premi, maksimum
24,25 % minimum 16,25 %, Seri E
19,25 % tetap untuk tahun pertama
sampai tahun ketiga, selanjutnya
mengambang sesuai tingkat bunga
rata-rata deposito 6 bulan bank
pemerintah ditambah 2,50 % premi,
maksimum 24,25 % minimum 16,25 %.
2002
Obligasi IX
24 Mei 2002
6 Juni 2010
300 milyar Bunga Seri A 18,25 % tetap per tahun,
Seri B 18,25 % per tahun amortisasi 10
% tahun ke empat emisi 20 % tahun
kelima s.d. ketujuh, 30 % tahun ke
delapan emisi, Seri C 18,25 % tetap tahun pertama, selanjutnya mengambang berdasarkan tingkat bunga ratarata deposito rupiah berjangka 3 bulan
8
Tahun
Jenis
Tanggal efektif
dan jatuh
tempo
Nominal
(Rp)
Keterangan
ditambah premi tetap 2,5 % per tahun
maksimum 20,00 % minimum 16,25 %,
Seri D dengan OPSI Jual pada tahun
ke lima 18,25 % tetap tahun pertama
s.d. ke lima, selanjutnya mengambang
sesuai dengan tingkat bunga rata-rata
deposito rupiah berjangka 3 bulan
ditambah premi tetap 2,50 % per tahun
maksimum 20,00 % minimum 16,25 %.
2003
Obligasi X
27 Juni 2003
11 Juli 2011
dan
11 Juli 2018
400 milyar Bunga Seri A 12,9375 % per tahun
tetap jangka waktu 8 tahun, Seri B
jangka waktu 15 tahun tingkat bunga
13,125 % per tahun tetap untuk tahun
pertama sampai ke tiga, selanjutnya
tahun ke empat sd. ke limabelas
mengambang berdasarkan tingkat
bunga SBI berjangka 3 bulan ditambah
premi 1,0 % per tahun maksimum
15,50 % minimum 10,50 %.
2006
Obligasi XI
23 Mei 2006
23 Mei 2016
500 milyar Bunga Seri A 13,10 % per tahun tetap
jangka waktu 10 tahun, Seri B jangka
waktu 10 tahun tingkat bunga 13,10 %
per tahun tetap untuk tahun pertama,
selanjutnya tahun ke dua s.d. ke
sepuluh mengambang berdasarkan
tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan
ditambah premi 1,25 % per tahun
maksimum 16,00 % minimum 10,00 %.
2007
Obligasi XII
4 Sept. 2007
4 Sept 2017
600 milyar Bunga Seri A 10,025% per tahun tetap
jangka waktu 10 tahun, ditawarkan
sejumlah 370 milyar, Seri B sejumlah
230 milyar untuk jangka waktu 10
tahun, tingkat bunga 10,025% per
tahun tetap untuk tahun pertama,
selanjutnya tahun ke dua sd. tahun ke
sepuluh, bunga mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 1
bulan ditambah premi 1% per tahun
maksimum 12% minimum 8%.
2009
Obligasi XIII
1 Juli 2009
1 Juli 2014
1 Juli 2017
1 Juli 2019
1.500 milyar Seri A1, tingkat bunga tetap 11,675%
per tahun untuk tahun pertama sampai
tahun ke-5. Jangka waktu 5 tahun
dengan jumlah Rp.350 miliar. Seri A2,
9
Tahun
Jenis
Tanggal efektif
dan jatuh
tempo
Nominal
(Rp)
Keterangan
tingkat bunga tetap 11,675% per
tahun untuk tahun pertama dan
bunga mengambang untuk tahun ke-2
sampai tahun ke-5 yang besarnya
berdasarkan tingkat bunga SBI
berjangka waktu satu bulan ditambah
premi 3% per tahun dengan batas atas
13% dan batas bawah 10%. Jangka
waktu 5 tahun dengan jumlah Rp.100
miliar. Seri B, tingkat bunga tetap
12,650% per tahun untuk tahun
pertama sampai tahun ke-8. Jangka
waktu 8 tahun dengan jumlah Rp.650
miliar. Seri C, tingkat bunga tetap
12,875% per tahun untuk tahun
pertama sampai tahun ke-10. Jangka
waktu 10 tahun dengan jumlah Rp.400
miliar.
Manajemen perusahaan terdiri dari Dewan Pengawas dan Direksi, masing-masing diangkat
oleh Pemilik Modal.
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.Kep-79/MBU/2008 tanggal 5
Mei 2008 susunan Dewan Pengawas terdiri dari :
Ketua
: Suhadi Hadiwijoyo
Anggota
: Siswo Suyanto
Anggota
: Bambang Prayitno
Anggota
: Raksaka Mahi
Anggota
: Ketut Sethyon
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.KEP-185/MBU/2008 tanggal
11 September 2009 susunan Dewan Pengawas terdiri dari :
Ketua
:
Bambang Prayitno
Anggota
:
Raksaka Mahi
Anggota
:
Ketut Sethyon
Anggota
:
Djoko Hendratto
Anggota
:
Wiranto
Berdasarkan keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP74/MBU/2008 tanggal 28 April 2008, susunan Direksi terdiri dari :
Direktur Utama
Direktur Pengembangan Usaha
Direktur Operasi
Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia
Direktur Keuangan
10
:
:
:
:
:
Chandra Purnama
Wasis Djuhar
Moch. Edy Prayitno
Sumanto Hadi
Budiyanto
Berdasarkan SK Dewan Pengawas Perum Pegadaian No. Kep-05/KP/DP/GD/2007, tgl 31
Oktober 2007 jo Kep-01/KP/DP/GD/2009, tgl. 01 April 2009, susunan Komite Audit sbb.:
Ketua
Anggota
Anggota
:
:
:
Siswo Suyanto
Muhamad Nur Sodiq
M. Iskandar
Catatan:
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.Kep-185/MBU/2009
tanggal 11 September 2009, Bpk. Siswo Suyanto sudah berhenti sebagai anggota Dewas,
sambil menunggu keputusan lebih lanjut beliau masih tercatat sebagai ketua Komite Audit
Dalam rangka mengefektifkan pengawasan kegiatan usaha gadai syariah yang telah
beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maka sesuai dengan surat keputusan Direksi
No. 227/US.1.00/2004 tanggal 30 Nopember 2004 telah dibentuk Dewan Pengawas Syariah
dengan susunan sebagai berikut :
Ketua merangkap anggota
Anggota
:
:
H.M. Nahar Nahrawi
H. Rahmat Hidayat
Sesuai dengan surat Menteri Keuangan RI No. S-153/MK.1/2000 tanggal 25 April 2000 dan
Akta Notaris Zacharias Omawele, S.H. No. 13, tanggal 26 Juli 2000, perusahaan telah
mendirikan satu unit usaha dalam bidang jasa lelang dengan nama PT Balai Lelang Artha
Gasia dan telah beroperasi sejak bulan September 2000, bertempat di Jl. Kramat Raya
No.162, Jakarta. Berdasarkan surat keputusan Direksi Perum Pegadaian No.
133/Kp.200322/2003, tanggal 14 Februari 2003, susunan organisasi adalah sebagai berikut :
Komisaris
Direktur
:
:
Wasis Djuhar
Heriyanto
Dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 29 April
2008 diputuskan susunan organisasi sebagai berikut :
Komisaris
:
Agus Supriyono
Direktur
:
Heriyanto
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Pokok pokok kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perum Pegadaian dan Anak
Perusahaan dalam penyusunan Laporan Keuangan konsolidasi sebagai berikut :
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan
berdasarkan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan yang diterbitkan oleh
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) serta ketentuan
internal perusahaan, terakhir sesuai dengan surat keputusan Direksi No.
01A/AK.0.0012.0/2008 tanggal 2 Januari 2008 tentang Kebijakan Kode Perkiraan Perum
Pegadaian yang diberlakukan mulai 1 Januari 2008.
11
Laporan Keuangan Konsolidasi disusun berdasarkan konsep harga perolehan (historical
cost) kecuali untuk akun tertentu dinyatakan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan Keuangan
Konsolidasi disajikan dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis) kecuali laporan
arus kas.
Laporan arus kas disusun berdasarkan metode langsung (direct method) dan
dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
b. Prinsip Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi meliputi Laporan Keuangan Induk Perusahaan beserta
Anak Perusahaan yang berada di bawah pengendalian Perusahaan. Dalam hal
pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri pada suatu tahun tertentu,
maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan
konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga
saat pengendalian atas anak perusahaan berakhir. Pengendalian dianggap ada apabila
Perusahaan menguasai lebih dari lima puluh persen (>50 %) hak suara di anak
perusahaan, atau induk perusahaan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi
dari anak perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk menunjuk atau
memberhentikan mayoritas anggota direksi anak perusahaan.
Perusahaan hanya memiliki satu Anak Perusahaan yaitu PT Balai Lelang Artha Gasia
(BLAG). Persentase kepemilikan Perusahaan pada Anak Perusahaan sebesar 99,99%.
Porsi kepemilikan pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahan
jumlahnya tidak signifikan (0,01%), oleh karena itu untuk tujuan laporan keuangan
konsolidasi, Perusahaan tidak menyajikan porsi kepemilikan minoritas.
Dalam laporan keuangan konsolidasi, transaksi dan saldo antara Induk Perusahaan dan
Anak Perusahaan telah dieliminasi. Penyajian laporan keuangan konsolidasi dilakukan
berdasarkan konsep satuan usaha.
c. Kas dan Setara Kas
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelompokkan semua kas dan bank serta deposito
berjangka dengan masa jatuh tempo kurang dari tiga bulan sebagai kas dan setara kas.
d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa.
Mengacu pada PSAK No.7, yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa adalah :
•
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries) mengendalikan,
atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan
perusahaan pelapor (holding companies, subsidiaries, fellow subsidiaries).
•
Perusahaan asosiasi (associated company).
•
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu
kepentingan hak suara di perusahaan pelaporan yang berpengaruh secara signifikan,
dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan
anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau
dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor).
12
•
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab
untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor
yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta
anggota keluarga dekat orang-orang tersebut.
•
Perusahaan di mana kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki, baik secara
langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam point ketiga
dan keempat di atas atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas
perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota
•
dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor
manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan
dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan
pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan.
e. Surat Berharga
Surat berharga saham dinilai berdasarkan nilai wajar (harga pasar) dan diklasifikasikan
sebagai tersedia untuk dijual sesuai dengan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek
Tertentu”. Perubahan laba atau rugi pemilikan yang belum direalisasi dimasukkan ke
dalam komponen ekuitas dan disajikan secara terpisah. Apabila surat berharga tersebut
dijual/dilepas, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut diakui dalam
laporan laba rugi.
f.
Pinjaman yang Diberikan
Mengacu pada nilai barang jaminan yang diagunkan oleh nasabah, maka untuk
mempermudah administrasi dilakukan penggolongan uang pinjaman yang ditetapkan
dengan surat keputusan Direksi, yaitu :
•
Usaha Gadai :
Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 554/OP.1.00211/2003 tanggal 15 Agustus
2003 dan No. 555/OP.1.00211/2003 tanggal 15 Agustus 2003 ditetapkan
penggolongan uang pinjaman dan tarif sewa modal (SM) yang berlaku mulai 1
September 2003 dengan rincian sbb.:
Golongan
A
B
C.1
C.2
D.1
D.2
Pagu Kredit
(Rp)
20.000
151.000
505.000
1.010.000
20.050.000
50.100.000
-------
150.000
500.000
1.000.000
20.000.000
50.000.000
200.000.000
Tarif SM
Per 15 hari
Jangka waktu
kredit
1,125 %
1,625 %
1,625 %
1,625 %
1,625 %
1,625 %
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 349/OP.1.00211/2004 tanggal 29
September 2004 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1
Oktober 2004 dengan rincian :
13
Golongan
A
B
C.1
C.2
D.1
D.2
Pagu Kredit
(Rp)
20.000
151.000
505.000
1.010.000
20.050.000
50.100.000
-------
150.000
500.000
1.000.000
20.000.000
50.000.000
200.000.000
Tarif M
Per 15 hari
Jangka waktu
kredit
1,125 %
1,6 %
1,6 %
1,6 %
1%
1%
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 1024/UI.I.00211/2006 tanggal 29 Desember
2006 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Januari
2007 dengan rincian :
Golongan
A
B
C.1
C.2
D.1
D.2
Pagu Kredit
(Rp)
20.000
151.000
505.000
1.010.000
20.050.000
50.100.000
-------
Tarif SM
Per 15 hri
Maksimal
SM
Masa
kredit
1%
1,45 %
1,45 %
1,45 %
1%
1%
8%
11,6 %
11,6 %
11,6 %
8%
8%
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
150.000
500.000
1.000.000
20.000.000
50.000.000
200.000.000
Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 56/UI.I.00211/2008 tanggal 30 Januari 2008
ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Pebruari 2008
dengan rincian :
Golongan
A
B
C.1
C.2
D.1
D.2
Pagu Kredit
(Rp)
20.000
151.000
505.000
1.010.000
20.050.000
50.100.000
-------
Tarif SM
Per 15 hri
Maksimal
SM
Masa
kredit
0,75 %
1,2 %
1,3 %
1,3 %
1%
1%
6%
9,6 %
10,4 %
10,4 %
8%
8%
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
150.000
500.000
1.000.000
20.000.000
50.000.000
200.000.000
Uang pinjaman Gadai ditetapkan berdasarkan nilai taksiran barang jaminan yang
perhitungannya ditetapkan dengan surat edaran Direksi, terakhir berdasarkan SE No.
06/UI.1.00211/2008, tanggal 30 Januari 2008, sebagai berikut :
Pagu Kredit
Persentase Uang Pinjaman
Golongan
(Rp)
Terhadap Taksiran
A
B
C.1
C.2
D.1
D.2
20.000
151.000
505.000
1.010.000
20.050.000
50.100.000
150.000
500.000
1.000.000
20.000.000
50.000.000
200.000.000
------
14
95 %
92 %
91 %
91 %
93 %
93 %
Disamping pengenaan sewa modal, kepada nasabah dikenakan biaya administrasi
untuk pengadaan blanko surat bukti kredit dan pengelolaan barang jaminan serta
pembayaran asuransi. Besarnya biaya administrasi ditetapkan dengan surat
keputusan Direksi sebagai berikut :
Dengan surat keputusan Direksi No. 348/OP.1.00211/2004 tanggal 29 September
2004 tarif biaya administrasi yang berlaku mulai 1 Oktober 2004 ditetapkan sbb.:
Golongan
A
Rubrik
Akn
AK
AG
B
BK
BG
C.1
CK.1
CG.1
C.2
C.2
D.1
D.1 dan D.2
D.2
D.1 dan D.2 mobil
Catatan : Minimum Rp.1.000,-
Tarif Biaya Administrasi
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X UP, minimum Rp 50.000,--
Berdasarkan Keputusan Direksi No.312/UL.3.10.212/2007, tanggal 7 Juni 2007 dan
SE. 32/UL.3.00212/2007, pengenaan Biaya Administrasi dibedakan antara Kredit
Baru dan gadai ulang kredit lama, sbb.:
Ulang Gadai:
No.
1
2
3
4
Kredit Lama berjalan
1 Hari sd.
30 Hari
31 Hari sd.
60 Hari
61 Hari sd.
90 Hari
91 Hari sd.
120 Hari
Tarif BA
0,2 %
0,4 %
0,6 %
0,8 %
Kredit Baru :
No.
1
2
Golongan
Semua Golongan (A,B, C, D)
Khusus BJ Mobil
15
Tarip BA
1 % dari UP
Minimal Rp.50.000,-
•
Marhun Bih Usaha Rahn :
Berdasarkan SK Direksi nomor 17/Us.1.00/2008 perihal penggolongan marhun bih
dan tariff Biaya Administrasi pada kantor cabang Pegadaian syariah :
Golongan
A
Plafon Marhun Bih
(Rupiah)
20.000-150.000
Tarif Biaya Administrasi
(Rupiah)
1.000
B
151.000-500.000
5.000
C
501.000-1.000.000
8.000
D
1.005.000-5.000.000
16.000
E
5.010.000-10.000.000
25.000
F
10.050.000-20.000.000
40.000
G
20.100.000-50.000.000
50.000
H
50.100.000-200.000.000
60.000
I
30.000
Tarif Ijaroh
Penyesuaian terhadap Tarif Ijaroh dan Diskon Gadai Syariah melalui Surat Keputusan Direksi
Nomor 08/US.1.00/2008 tanggal 12 maret 2008. Berikut Tarif Ijaroh untuk produk Rahn :
Marhun Bih
Tarif (Rp)
Terbilang
Emas
80
Delapan puluh rupiah
Elektronik dan alat Rumah
Tangga
85
Delapanpuluh lima rupiah
Kendaraan bermotor
90
Sembilanpuluh rupiah
Rumusan tarif Ijarohnya adalah sebagai berikut :
No
Jenis Marhun
Perhitungan Tarif
1
Emas
Taksiran/Rp 10.000x Rp 85 x jangka waktu/10
2
Elektronik dan alat Rumah
Tangga
Taksiran/Rp 10.000x Rp 90 x jangka waktu/10
3
Kendaraan bermotor
Taksiran/Rp 10.000x Rp 95 x jangka waktu/10
16
Diskon Ijaroh ;
Besarnya Marhun Bih
Diskon
Kantong
( x tarif)
Elektronik &
Alat RT
Kendaraan
Bermotor
>85% x Taksiran
0%
80
85
90
80-84% x taksiran
7%
74
79
84
75-79%x Taksiran
14%
69
73
77
70-74%x Taksiran
20%
64
68
72
65-69% xTaksiran
26%
59
63
67
60-64%xTaksiran
32%
54
58
61
55-59%xTaksiran
38%
50
53
56
50-54%xTaksiran
44%
45
48
50
45-49%xTaksiran
50%
40
43
45
40-44%xTaksiran
56%
35
37
40
35-39%xTaksiran
61%
31
33
35
30-34%xTaksiran
66%
27
28
31
25-29%xTaksiran
71%
23
25
26
20-24%xTaksiran
76%
19
20
22
15-19%xTaksiran
81%
15
16
17
10-14%xTaksiran
75%
Tarif khusus = (1% x Taksiran) per 120 hari
<10%xTaksiran
80%
Tarif khusus = (1% x Taksiran) per 120 hari
Uang Pinjaman Usaha Lain :
Kredit Kreasi dan Krasida
Kreasi atau Kredit Angsuran Sistem Fidusia, merupakan pemberian pinjaman kepada
para pengusaha mikro-kecil (dalam rangka pengembangan usaha) dengan konstruksi
penjaminan secara fidusia dan pengembalian pinjamannya dilakukan melalui
angsuran.
Krasida atau Kredit Angsuran Sistem Gadai, merupakan pemberian pinjaman kepada
para pengusaha mikro-kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai
yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 150/US.2.00/2007 dan Surat Edaran
Direksi No.46/US.2.00/2007 tanggal 29 Agustus 2007, tarif Sewa Modal Krasida dan
Kreasi diturunkan dari 12% per tahun flat (1% per bulan flat) menjadi 10,80% per
tahun flat (0,9% per bulan flat).
Besaran uang pinjaman Kredit Kreasi ditetapkan terakhir dengan Surat Edaran
Direksi No. 61/US.2.00/2006 tanggal 13 Desember 2006 maksimum kredit Kreasi
sebesar Rp 100.000.000,- per nasabah, sedangkan Krasida terakhir ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.190/US.2.00/2006, tanggal 28 September
17
2006, batas minimum uang pinjaman Krasida minimum sebesar Rp 20.000.000,- per
nasabah.
Secara umum kedua skim kredit (Kreasi dan Krasida) mempunyai kemiripan dalam
hal pelaksanaan operasionalnya yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut
Skim kredit Kreasi dan Krasida :
No.
Uraian
Kreasi
Krasida
1.
Tujuan kredit
Produktif
Produktif
2.
Waktu pelayanan
3 hari
1-2 jam
3.
Tarif sewa modal
10,80 % / tahun flat
10,80 % / tahun flat
4.
Biaya administrasi
1 % dari Uang Pinjaman
1 % dari Uang Pinjaman
5.
Biaya lainnya
Notaris, Akte Fidusia,
asuransi, meterai
6.
Jenis barang jaminan
BPKB kendaraan bermotor
Perhiasan emas dan kendaraan bermotor
7.
Penyimpanan BJ
Dipakai nasabah untuk alat produksi
Disimpan di Pegadaian
8.
Besarnya pinjaman
70 % dari taksiran/ nilai agunan
95 % dari taksiran agunan
9.
Jangka waktu kredit
12 – 36 bulan
12 – 36 bulan
Cara pelunasan
Angsuran tetap
Angsuran tetap
10.
cek fisik,
Meterai dan cek fisik untuk
kendaraan bermotor
Kredit Krista
Krista atau Kredit Usaha Rumah Tangga merupakan pinjaman khusus kepada
kelompok pengusaha sangat mikro (sementara hanya wanita pengusaha) dengan
menerapkan sistem tanggung renteng di antara anggota-anggota kelompok tersebut.
Secara umum pelaksanaan operasional secara ringkas dapat dijelaskan sebagai
berikut:
No.
Uraian
Krista
1.
Tujuan kredit
Produktif
2.
Waktu pelayanan
1-3 hari
3.
Tarif sewa modal
12 % / tahun flat
4.
Biaya administrasi
1 % dari Uang Pinjaman
5.
Biaya lainnya
asuransi, meterai
6.
Jenis barang jaminan
Alat-alat produksi, alat rumah tangga, elektronik
7.
Penyimpanan BJ
Dipergunakan nasabah untuk alat produksi atau
operasional usaha.
8.
Besarnya pinjaman
Berdasarkan kelayakan usaha dengan minimal uang
pinjaman Rp 100 ribu sampai dengan maksimum
Rp.3 juta untuk nasabah biasa; nasabah roll over
maksimum Rp.8 juta dan disyaratkan mempunyai
agunan minimal sebesar 20 % dari pinjaman.
9.
Jangka waktu kredit
12 - 36 bulan
10.
Cara pelunasan
Angsuran tetap
18
Kredit Kresna :
Kresna atau Kredit Serba Guna, merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai/
karyawan dalam rangka kegiatan produktif/konsumtif dengan pengembalian secara
angsuran.
Besar pinjaman disesuaikan dengan jumlah penghasilan masing-masing pegawai
(kemampuan mengangsur) sehingga tidak terlalu memberatkan likuiditas bulanan
pegawai, sedangkan jangka waktu kredit maksimum 36 bulan. Batas maksimum Uang
Pinjmanan dan jangka waktu kredit diatur SK Direksi No.213/US.2.00/2006, tgl. 29
Nopember 2006.
Adapun tingkat bunga pinjaman adalah 12 % per tahun flat. Tarif sewa modal Kresna
ditetapkan melalui SK Direksi No. 212/US.2.00/2006, tgl. 29 Nopember 2006.
SK Direksi No. 13/UL.3.00.22.3/03. tgl. 26 Januari 2004 ditetapkan Biaya Administrasi
Kresna sebesar 0,5% dari Pinjaman, yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2004.
Kredit Tunda Jual Gabah (KTJG) :
KTJG merupakan kredit yang diberikan kepada petani atas dasar hukum gadai
melalui agen-agen yang ditunjuk Perum Pegadaian dengan barang jaminan berupa
gabah kering giling.
Tujuan pemberian KTJG adalah untuk membantu petani dalam memenuhi kebutuhan
dana untuk melakukan pengolahan sawahnya mengingat belum diperolehnya dana
dari hasil penjualan produk gabah yang sengaja ditunda penjualannya sambil
menunggu kenaikan harga gabah yang cenderung menurun setelah panen.
Kredit Perumahan Swadaya (KREMADA)
Kremada adalah kredit yang diberikan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR) yang hanya dimanfaatkan untuk perumahan yang mencakup perbaikan rumah,
pembangunan rumah dan perbaikan lingkungan perumahan. Dana berasal dari
Pemerintah (Kementerian Negara Perumahan Rakyat). Penyaluran Kredit ini
ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi No. 062/UL.2.00.22.2/2006, tanggal 7
Desember 2006, tentang Penyaluran Kredit Perumahan Swadaya (KREMADA).
Skim Kremada :
No.
Uraian
Keterangan
1.
Tujuan kredit
Produktif
2.
Waktu pelayanan
1-2 Minggui
3.
Tarif sewa modal
4.
Biaya administrasi
0%
9 % per tahun dari Uang Pinjaman
5.
Biaya lainnya
6.
Jenis barang jaminan
Tanpa Barang Jaminan kecuali tanggung renteng
7.
Plafon pinjaman
Perbaikan Rp.5.000.000,Pembangunan Rp.10.000.000,-
8.
Nasabah
9.
Jangka waktu kredit
MBR yang berkelompok
Perbaikan 12 bulan
Pembangunan 24 bulan
Meterai
19
Unit Gadai Efek
SK Direksi No.23/UL.3.0022 3/2007, tanggal 2 April 2007 tentang Pembentukan Unit
Gadai Efek, dibentuk unti bisnis baru yang bergerak di bidang pelayanan gadai
dengan jaminan saham/efek. Nama unit ini adalah GADAI EFEK INVESTA,
berkedudukan di Kantor Pusat Perum Pegadaian, Jl. Kramat Raya 1162, Jakarta
Pusat.
SK Direksi No. 44A/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Penyaluran
Kredit Gadai Saham, ditetapkan jenis saham yang dapat dijaminkan, yaitu saham
dalam kelompok LQ45 yang telah melalui prose Know Your Customer (KYC).
SK Direksi No. 44B/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Prosedur
Operasional Kredit Gadai Saham, ditetapkan berlakunya Pedoman Operasional Kredit
Gadai Saham.
SK Direksi No. 44C/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Tarip sewa
modal dan Biaya Administrasi, ditetapkan tarif Sewa Modal secara fixed Rate. Tarif
SM ditetapkan melalui Surat Edaran. Sedangkan Biaya Administrasi ditetapkan
sebesar 0,125% per jangka waktu 90 hari.
SK Direksi No. 44D/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Batas
Maksimum dan Minimum Uang Pinjaman, ditetapkan bahwa minimum UP adalah 50
Juta Rupiah dan maksimum sebesar 50 Milyar rupiah.
SK Direksi No. 44E/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Batas
Kewenangan Dalam Penetapan dan Pemutusan Uang Pinjaman, ditetapkan anggotaanggota Komite Pemutus Kredit serta ditetapkan batas-batas wewenang masingmasing atas besaran UP yang dapat diputuskan.
Skim Gadai Efek INVESTA :
No.
Uraian
Keterangan
1.
Tujuan kredit
Produktif
2.
Waktu pelayanan
Minimal 1 hari
3.
Sewa modal
Harian, minimal 15 hari
4.
Biaya administrasi
0,125 % per jangka waktu 90 hari
5.
Biaya lainnya
Meterai
6.
Jenis barang jaminan
7.
Plafon pinjaman
Saham dalam LQ 45, 1 transaksi paling banyak 5
jenis saham
8.
Nasabah
9.
Jangka waktu Kredit
10
Top Up Call
11.
Eksekusi
Min. Rp.10.000.000,- & Maks Rp.150.000.000.000,dihitung paling banyak 57% dari harga pasar saham.
(closing price 1 hari sebelumnya)
Institusi atau perorangan
90 Hari
70%
\
80%
Berdasarkan surat Direktur Pengembangan Usaha No.91/Lb.1.00/2008, tgl. 2
Desember 2008, penyaluran kredit gadai efek dihentikan sampai dengan adanya
keputusan Direksi lebih lanjut.
20
KUCICA
Kiriman Uang Cara Instan Cepat dan Aman (KUCICA) adalah jasa pengiriman uang,
bekerjasama dengan Western Union, perusahaan yang mempunyai jaringan luas,
yang berkedudukan di Kanada. SE.54/UL.2.00.22.2/2007, tanggal 11 Oktober 2007,
tentang Pelaksanaan Jasa Pengiriman Uang di Kantor Cabang Perum Pegadaian,
menetapkan dimulainya operasi Jasa Kucica serta berlakunya Pedoman Operasional
Kucica.
ARRUM
SK. Direksi No. 01/US.2.00/2008, tanggal 31 Januari 2008, tentang Pemberlakuan
PO Arrum dan No. 03/US.2.00/2008, tanggal 31 Januari 2998, tentang Batas
Minimum dan Maksimum nilai pembiayaan ARRUM, menyatakan mulai beroperasinya
jasa kredit Arrum dengan jaminan fidusia, maksimum Uang Pinjaman Rp.50 juta
dengan masa kredit maksimum 36 bulan. Pasarnya adalah para pengusaha mikro
yang menginginkan dasar syariah. Biaya Administrasi Arrum adalah sbb. :
No.
1.
2.
Jenis Barang Jaminan
Sepeda Motor/ Scooter
Mobil
Biaya ADM
Rp. 70.000,Rp. 200.000,-
Sedangkan tarif Ijaroh dihitung dengan rumus sbb. :
Ijaroh
Taksiran
= ----------------- x Rp.700 x Jangka waktu (bulan)
100.000
MULIA (Murabahah Logam Mulia Untuk Investasi Abadi)
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor Nomor 54/LB.1.00/2008 tentang
Pembiayaan Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi tanggal 25 September
2008, produk yang disebut MULIA ini diluncurkan dan mulai dioperasionalkan pada
tanggal 28 Oktober 2008. Pembiayaan MULIA adalah pembiayaan emas batangan
kepada nasabah dengan pola angsuran untuk jangka waktu tertentu dengan prinsip
syariah. Emas Batangan yang dibiayai oleh pembiayaan MULIA adalah emas
batangan bersertifikat international (LBMA-London Bullion Market Asosiation) dengan
jenis /varian unit 5 gram, unit 10 gram, unit 25 gram, unit 50 gram unit, 100 gram unit,
unit 250 gram, unit 1000 gram
Pembiayaan murabahah ini mengenakan marjin atas setiap transaksi berdasarkan
jangka waktu pembiayaan. Marjin atas transaksi pembiayaan murabahah tersebut
diatur dalam Surat Edaran Direksi Nomor 16/ US.100/2009 perihal jangka waktu,
uang muka dan marjin pembiayaan MULIA. Berikut penetapan Marjin Pembiayaan
MULIA :
21
Jangka Waktu
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
18 bulan
24 bulan
36 bulan
Uang Muka
>20%-100%
>25%-30%
>30%-40%
>40%-50%
>50%-60%
>60%-70%
>70%-80%
>80%-90%
>90%-100%
>25%-30%
>30%-40%
>40%-50%
>50%-60%
>60%-70%
>70%-80%
>80%-90%
>90%-100%
>30%-40%
>40%-50%
>50%-60%
>60%-70%
>70%-80%
>80%-90%
>90%-100%
>35%-40%
>40%-50%
>50%-60%
>60%-70%
>70%-80%
>80%-90%
>90%-100%
>40%-50%
>50%-60%
>60%-70%
>70%-80%
>80%-90%
>90%-100%
>45%-50%
>50%-60%
>60%-70%
>70%-80%
>80%-90%
>90%-100%
Marjin
3.00%
3.50%
3.25%
3.25%
3.00%
3.00%
2.90%
2.80%
2.50%
6.00%
5.90%
5.80%
5.70%
5.60%
5.50%
5.00%
4.00%
12.00%
11.50%
11.00%
10.50%
10.00%
8.50%
7.00%
18.00%
17.00%
16.00%
15.00%
13.50%
11.00%
7.00%
22.00%
20.50%
18.50%
16.00%
12.50%
7.80%
29.00%
28.50%
24.00%
20.00%
15.00%
8.60%
Atas transaksi pelunasan pembiayaan MULIA dipercepat maka Direksi Pegadaian
menetapkan Potongan Marjin MULIA yang diatur dalam Surat Edaran Nomor
22
73/Lb.1.00/2008 perihal Potongan Marjin MULIA. Berikut Tabel Potongan Marjin
MULIA :
Prosentase Potongan Marjin MULIA (dalam % )
Jangka Waktu Pembiayaan
Bulan Ke
6
12
18
24
1
50.00
75.00
83.00
87.50
2
40.00
68.19
78.12
83.70
3
30.00
61.38
73.24
79.90
4
20.00
54.57
68.36
76.10
5
10.00
47.76
63.48
72.30
6
0.00
40.95
58.60
68.50
7
34.14
53.72
64.70
8
27.33
48.84
60.90
9
20.52
43.96
57.10
10
13.71
39.08
53.30
11
6.90
34.20
49.50
12
0.00
29.32
45.70
13
24.44
41.90
14
19.56
38.10
15
14.68
34.30
16
9.80
30.50
17
4.92
26.70
18
0.00
22.90
19
19.10
20
15.30
21
11.50
22
7.70
23
3.90
24
0.00
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
23
36
91.66
89.04
86.42
83.80
81.18
78.56
75.94
73.32
70.70
68.08
65.46
62.84
60.22
57.60
54.98
52.36
49.74
47.12
44.50
41.88
39.26
36.64
34.02
31.40
28.78
26.16
23.54
20.92
18.30
15.68
13.06
10.44
7.82
5.20
2.58
0.00
g. Cadangan Penyisihan Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dan Cadangan Penyisihan
Piutang Pegawai.
Cadangan Penyisihan PYD adalah penyisihan terhadap PYD yang bermasalah, dicuri,
atau ditahan oleh yang berwajib sampai ada keputusan Pengadilan. Terhadap PYD yang
tidak bermasalah, tidak dilakukan penyisihan mengingat jika nasabah tidak membayar
pinjaman dapat ditutupi dengan penjualan barang jaminan.
Cadangan Penyisihan Piutang Pegawai merupakan penyisihan atas piutang TGR dan
piutang kepada karyawan lainnya yang sudah mendapatkan SK pembebanan Direksi
(tidak termasuk didalamnya KPYD /K4TGR)
h. Persediaan Emas dan Persediaan barang Cetakan
Persediaan emas merupakan persediaan Unit Toko Emas Galeri 24 dan dinilai
berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan dan harga pasar.
Persediaan barang cetak dinilai berdasarkan harga perolehan dan dicatat sebagai beban
pada saat digunakan.
i.
Aktiva Tetap
Kepemilikan Langsung
Aktiva Tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan dicatat atas dasar harga perolehan
(historical cost) dikurangi akumulasi penyusutan. Seluruh aktiva tetap disusutkan kecuali
tanah. Aktiva tetap selain bangunan disusutkan berdasarkan berdasarkan metode saldo
menurun ganda (double declining method), sedangkan bangunan disusutkan berdasarkan
metode garis lurus (straight line method) sebagai berikut :
• Aktiva bangunan disusut sebesar 5 % dari harga perolehan per tahun, meliputi
gedung kantor, rumah jabatan, gudang, pagar dan prasarana bangunan lainnya.
• Aktiva yang mempunyai masa manfaat tidak lebih dari 4 tahun disusut sebesar 50 %
dari nilai buku per tahun, meliputi inventaris dan alat keperluan cabang.
• Aktiva yang mempunyai masa manfaat lebih dari 4 tahun dan tidak lebih dari 8 tahun
disusut sebesar 25 % dari nilai buku per tahun, meliputi kendaraan bermotor.
Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva
tetap.Laba atau rugi akibat penjualan aktiva tetap dicatat dalam laporan laba rugi tahun
berjalan.
Kapitalisasi biaya untuk pengadaan/pembelian aktiva tetap didasarkan pada Instruksi
Direksi No. ID.4/AK.0.0012.0/2000 tanggal 28 Nopember 2000, yaitu 1 Januari 2006
kebijakan kapitalisasi biaya disempurnakan dengan ID No : 02/AK.0.0012.0/2005 tanggal
29 Nopember 2005 dengan penjelasan :
ƒ
Aktiva Tetap Inventaris.
Pengadaan/pembelian aktiva inventaris dengan harga satuan (per unit) sebesar Rp
1.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Inventaris
sedangkan apabila kurang dari Rp 1.000.000,-- dibiayakan tahun berjalan sebagai
Biaya Perlengkapan Kantor
24
Aktiva Tetap Bangunan
Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan gedung yang sifatnya merubah bentuk
atau bestek dan memperpanjang umur ekonomis dengan nilai Rp 15.000.000,- atau
lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Bangunan.
Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan yang sifatya tidak merubah bentuk atau
bestek dan tidak memperpanjang umur ekonomis berapapun besarnya dibiayakan
pada saat transaksi.
Pembangunan gedung permanen yang sebelumnya tidak ada dengan biaya
Rp7.500.000,- atau lebih, dikapitalisasi; dan apabila biayanya kurang dari
Rp7.500.000,- dibiayakan, sedangkan pembangunan gedung semi/tidak permanen
berapapun besarnya dibiayakan.
Khusus untuk kapitalisasi biaya tanah diatur tersendiri dengan Instruksi Direksi No.
ID.1/AK.0.0012.0/2000 tanggal 30 Maret 2000, yaitu :
ƒ
•
Pengeluaran yang dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah,
dikapitalisasi meliputi harga tanah, biaya konstruksi untuk tanah yang harus
diciptakan lebih dahulu, biaya ganti rugi penghuni, biaya pembelian tanah lain sebagai
pengganti, biaya komisi perantara, biaya pinjaman terkapitalisasi dalam tanah dan
biaya pematangan tanah.
•
Pengeluaran yang tidak dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah
dicatat sebagai Beban Tangguhan Hak Atas Tanah dan diamortisasi sepanjang masa
manfaat ekonomis hak tersebut (20 tahun), meliputi biaya legal audit (pemeriksaan
keaslian sertifikat, rencana tata kota), biaya pengukurfan, pematokan dan pemetaan
ulang, biaya notaris, jual beli dan PPAT, pajak terkait dan biaya perolehan /
perpanjangan hak (sertifikat).
Mulai 1 Oktober 2006 kebijakan kapitalisasi dan biaya perolehan, pengadaan, penyusutan
aktiva tetap disempurnakan dengan ID No : 04/AK.0.0012.0/2006 tanggal 13 Oktober
2006 dengan penjelasan :
ƒ Aktiva Tetap Inventaris.
Pengadaan/pembelian aktiva inventaris dengan harga satuan (per unit) sebesar
Rp1.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap
Inventaris sedangkan apabila kurang dari Rp1.000.000,-- dibiayakan tahun berjalan
sebagai Biaya Perlengkapan Kantor
ƒ Aktiva Tetap Bangunan
Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan gedung yang sifatnya merubah bentuk
atau bestek dan memperpanjang umur ekonomis dengan nilai Rp20.000.000,- atau
lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Bangunan.
Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan yang sifatnya tidak merubah bentuk atau
bestek dan tidak memperpanjang umur ekonomis berapapun besarnya dibiayakan
pada saat transaksi.
Pembangunan gedung permanen yang sebelumnya tidak ada dengan biaya
Rp10.000.000,- atau lebih dikapitalisasi dan apabila biayanya kurang dari
Rp10.000.000,- dibiayakan.
Sedangkan bangunan tidak permanen adalah bangunan yang bersifat sementara,
terbuat dari bahan yang tidak tahan lama, atau bangunan yang dapat dipindah
25
ƒ
ƒ
ƒ
pindahkan contoh Modular Voult Room, bangunan Gudang yang separuh tembok
dibukukan sebagai Bangunan Tidak Permanen.
Aktiva Tanah
Pengeluaran yang dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah,
dikapitalisasi meliputi harga tanah, biaya konstruksi untuk tanah yang harus
diciptakan lebih dahulu, biaya ganti rugi penghuni, biaya pembelian tanah lain sebagai
pengganti, biaya komisi perantara, biaya pinjaman terkapitalisasi dalam tanah dan
biaya pematangan tanah.
Pengeluaran yang tidak dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah
dicatat sebagai Beban Tangguhan Hak Atas Tanah dan diamortisasi sepanjang masa
manfaat ekonomis hak tersebut (20 tahun), meliputi biaya legal audit (pemeriksaan
keaslian sertifikat, rencana tata kota), biaya pengukurfan, pematokan dan pemetaan
ulang, biaya notaris, jual beli dan PPAT, pajak terkait dan biaya perolehan /
perpanjangan hak (sertifikat).
Pembelian Aktiva Tetap Tanah dan Bangunan secara gabungan dan nilai perolehan
masing masing aktiva (Tanah dan Bangunan) sudah ditetapkan, sedangkan biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh Aktiva Tetap Tanah dan Bangunan secara
gabungan tersebut tidak dipisahkan (biaya notaris, BPHTB, biaya balik nama dll)
maka pembebanan biayanya dilakukan secara proporsional berdasarkan
perbandingan nilai perolehan masing masing.
Dan pembagian alokasi tersebut untuk Aktiva Tanah dicatat sebagai Beban Yang
Ditangguhkan Biaya Hak Atas Tanah, sedangkan pembagian alokasi untuk Aktiva
Bangunan menambah nilai perolehan Aktiva Bangunan.
Aktiva Tetap Belum Dioperasikan (ATBD)
Pengadaan / pembelian aktiva untuk jenis tertentu (Kendaraan, Komputer dll) sering
dilakukan secara terpusat di Kantor Pusat/Kantor Wilayah dan pada umumnya
tersimpan/proses pengiriman ke tujuan relatif lama. Maka agar pengenaan
penyusutannya terlaksana dengan benar, maka pembelian aktiva tersebut dicatat
sebagai ATBD (149.xx.xxx).Pengakuan sebagai Aktiva Tetap dilakukan pada saat
Aktva Tetap tersebut diterima/digunakan unit yang menggunakan. Sejak saat Aktiva
tersebut diakui maka penyusutan atas aktiva itu mulai berlaku.
Penyusutan Aktiva Tetap.
Penyusutan aktiva tetap dihitung dan dibukukan setiap bulan sejak diakui dan
dibukukan sebagai aktiva tetap
Seluruh aktiva tetap disusutkan kecuali tanah. Aktiva tetap selain bangunan
disusutkan berdasarkan berdasarkan metode saldo menurun ganda (double declining
method), sedangkan bangunan disusutkan berdasarkan metode garis lurus (straight
line method) sebagai berikut :
¾ Aktiva Tetap Bangunan :
o Aktiva Tetap Bangunan dan Instalasi yang permanen disusutkan dengan
metode garis lurus sebesar 5 % dari harga perolehan dengan masa manfaat
20 tahun.
o Untuk Instalasi AC sentral dengan masa manfaat 8 tahun dan disusutkan
dengan metode double declining sebesar 25% per tahun dari Nilai Buku/Sisa.
26
o Aktiva Tetap Bangunan tidak permanen disusutkan dengan metode garis
lurus sebesar 10 % dari harga perolehan dengan masa manfaat 10 tahun.
o Perhitungan penyusutan aktiva tetap bangunan yang direnovasi dihitung
dengan menetapkan umur ekonomik baru ( setelah renovasi )
¾ Aktiva Tetap Inventaris
Aktiva Tetap Inventaris ( termasuk AC split dan window ) disusutkan dengan
metode double declining sebesar 50 % per tahun dari nilai buku/sisa dengan
masa manfaat 4 tahun.
¾ Aktiva Tetap Kendaraan.
Aktiva Tetap Kendaraan bermotor disusutkan berdasarkan kelompok :
o Untuk Kendaraan Bermotor Mobil masa manfaat 8 tahun dan disusutkan
dengan metode double declining sebesar 25% per tahun dari Nilai Buku/Sisa
o Masa manfaat Sepeda Motor 4 tahun dan disusutkan dengan metode double
declining sebesar 50 % per tahun dari Nilai Buku/Sisa.
Aktiva Dalam Penyelesaian
Aktiva yang pembangunannya dibiayai dari dana sendiri pada akhir periode dinilai
berdasarkan persentase fisik pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan berita
acara penyelesaian/kemajuan pekerjaan dan dicatat sebagai Aktiva Dalam Penyelesaian.
Reklas (pengalihan) ke aktiva tetap bangunan dilakukan setelah pekerjaan fisik selesai
keseluruhan yang ditandai dengan berita acara penyerahan. Penyusutan mulai
dibebankan pada saat aktiva tersebut digunakan.
Aktiva Tetap Yang Dikelola Pihak Lain Dalam Rangka Kerja Sama Operasi (KSO)
Tanah yang diserahkan oleh Perusahaan untuk diusahakan dalam perjanjian Kerja Sama
Operasi (KSO) dicatat sebagai Aktiva KSO dalam kelompok Aktiva Lain-lain sebesar
biaya perolehannya. Aktiva yang dibangun oleh Mitra KSO dalam rangka KSO dicatat
dalam pembukuan Mitra KSO yang mengoperasikan aktiva tersebut dan akan dialihkan
kepada Perusahaan pada akhir masa KSO atau saat penghentian perjanjian KSO.
Perusahaan mencatat pengalihan aktiva yang dibangun oleh mitra KSO sebagai aktiva
tetap dengan mengkredit pendapatan pengalihan aktiva KSO apabila memiliki kepastian
tentang adanya manfaat ekonomi dari aset tersebut atau mengkredit penghasilan
tangguhan (deffered income) apabila tidak memiliki kepastian yang cukup tentang
manfaat ekonomi dari aset tersebut.
j.
Beban Ditangguhkan.
Pengeluaran yang jumlahnya material dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun diakui sebagai beban yang ditangguhkan, sedangkan amortisasi setiap tahun atas
pos tersebut dilakukan selama masa manfaatnya.
- Beban rehabilitasi gedung sewa, diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya.
- Beban pengurusan legal hak atas tanah, diamortisasi sepanjang umur hak atas tanah
tersebut. Jenis atas tanah ini adalah hak guna bangunan yang mempunyai masa
manfaat selama 20 tahun.
- Biaya Emisi Lainnya yang ditangguhkan adalah seluruh biaya yang berkaitan dengan
fasilitas pinjaman sindikasi seperti biaya arranger, komitmen bank dan konsultan
hukum/notaris, diamortisasi sepanjang jangka waktu fasilitas pinjaman.
27
k. Barang Lelang Milik Perusahaan (BLP).
Sejak tanggal 17 Nopember 2003, peraturan mengenai lelang barang jaminan dan
pengelolaan Barang Sisa Lelang (BSL) berlaku ketentuan SE No.48/OP.1.00211/2003
tanggal 17 Nopember 2003 dan SE No.49/OP.1.00211/2003 tanggal 17 Nopember 2003.
Dalam SE tersebut dinyatakan, bahwa barang-barang yang tidak terjual dibukukan
sebagai Barang Lelang Milik Perusahaan (BLP), yang sebelumnya disebut Barang Sisa
Leang (BSL). BLP adalah barang jaminan yang ditaksir wajar, tidak ditebus sampai
dengan jatuh tempo (barang kasep) dan tidak terjual saat dilelang, kemudian diakui oleh
perusahaan senilai Harga Limit Lelang (HLL).
BLP dicatat berdasarkan besarnya Uang Pinjaman + SM + Bea Lelang Penjual/Pembeli
2% + Uang Miskin 0,7%. Bea Lelang dan Uang Miskin dihitung dari harga yang terbentuk
pada saat lelang, yang kemudian disetor ke Kas Negara.
BLP harus terjual dan penjualan dilakukan oleh Panitia Penjualan BLP. Pelaksanaan
Penjualan BLP dapat dilakukan oleh Kantor Cabang yang mempunyai harga pasar
tertinggi dengan cara dijual langsung kepada pembeli atau dimutasi ke Cabang lain
untuk dijual dengan cepat.
Harga penjualan ditetapkan sebagai berikut:
- BLP perhiasan emas, harga penjualannya tergantung pada harga yang tertinggi
antara harga pasar pusat untuk lelang (HPPL) dan harga pasar daerah untuk lelang
(HPPDL)
- BLP non emas, penjualannya ditetapkan minimal sebesar harga pembelian
(H.Pb.BLP). Penjualan di bawah harga pembelian (H.Pb) harus mendapat
persetujuan dari Pemimpin Wilayah.
BLP harus segera dijual dengan harga setinggi-tingginya paling lambat 10 (sepuluh) hari
setelah tanggal pembeliannya.
Atas Barang Lelang Milik Perusahaan tidak dilakukan pencadangan karena nilai BLP
berasal dari hasil taksiran wajar (sesuai ketentuan) sehingga resiko kerugian relatif kecil.
l.
Aktiva Yang Disisihkan (AYD).
AYD adalah aktiva perusahaan yang berasal dari nasabah atau dari pegawai pelaku
kecurangan sebagai jaminan tambahan untuk menutup kerugian yang timbul akibat
kecurangan itu. Nilai AYD dihitung berdasarkan harga pasar dan harus segera dijual
untuk menutup kerugian.
Atas Aktiva Yang Disisihkan tidak dilakukan pencadangan karena nilai AYD sudah
merupakan nilai wajar sesuai harga pasar sehingga resiko kerugian relatif kecil.
m. Barang Bermasalah.
Yang termasuk barang bermasalah adalah barang jaminan yang ditaksir tidak sesuai
ketentuan sehingga menjadi taksiran tinggi, barang jaminan fiktif atau yang dikategorikan
fiktif dan barang jaminan yang menjadi bukti perkara karena kasus kejahatan pidana.
Timbulnya barang bermasalah sejak diketahuinya permasalahan tersebut sampai dengan
dilakukan taksir ulang oleh Tim yang ditunjuk Pimpinan Wilayah (untuk barang jaminan
28
taksiran tinggi/barang jaminan fiktif) atau sampai dengan diputus Pengadilan (untuk
barang jaminan yang menjadi bukti perkara).
Nilai barang bermasalah dihitung sebesar uang pinjaman ditambah dengan hak sewa
modal sampai dengan diketahui adanya barang bermasalah.
Atas barang bermasalah tidak dilakukan pencadangan karena kerugian yang mungkin
timbul atas barang bermasalah akan dibebankan kepada pelaku/pegawai yang terkait
sehingga kemungkinan terjadinya resiko kerugian relatif kecil.
n. Barang Jaminan Yang Disisihkan (BJYD)
BJYD adalah barang jaminan bermasalah taksiran tinggi yang sudah dilakukan taksir
ulang oleh Tim yang ditunjuk Pimpinan Wilayah sehingga menjadi taksiran wajar.
Harga perolehan BJYD dihitung berdasarkan harga pasar barang jaminan yang
bersangkutan pada saat dilakukan taksir ulang.
BJYD harus segera dijual dan laba atas penjualan BJYD akan mengurangi Kerugian
Perusahaan YMH Diperhitungkan (KPYD) yang menjadi beban Pelaku/Pegawai terkait.
Atas Barang Jaminan Yang Disisihkan tidak dilakukan pencadangan karena nilai BJYD
sudah merupakan nilai wajar sesuai harga pasar sehingga resiko kerugian relatif kecil.
o. Kerugian Pinjaman Yang Masih Harus Diperhitungkan (KPYD)
KPYD adalah kerugian yang ditetapkan sementara akibat taksiran tinggi yang dilakukan
oleh pegawai/pelaku tindak kecurangan.
Nilai KPYD ditetapkan sebesar Uang Pinjaman + Sewa Modal – Nilai Barang Jaminan
Yang Disisihkan.
Atas Kerugian Pinjaman YMH Diperhitungkan tidak dilakukan pencadangan karena nilai
KPYD akan direklas ke Piutang atas nama pegawai terkait sesuai dengan SK Direksi
sehingga resiko kerugian relatif kecil.
p. Hutang Revolving Underwriting Facility (RUF).
Hutang Revolving Underwriting Facility (RUF) merupakan fasilitas pinjaman secara
revolving yang diberikan oleh para Bank Fasilitas RUF kepada debitur berdasarkan syarat
dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian. Hutang RUF dicatat sebesar pokok pinjaman,
sedangkan beban bunga yang terhutang pada tanggal neraca, dicatat sebagai Beban
Yang Masih Harus Dibayar, sedangkan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan
fasilitas pinjaman sindikasi dengan jangka waktu dicatat sebagai Beban RUF
ditangguhkan.
q. Hutang Jangka Panjang Yang Akan jatuh Tempo Dalam Waktu satu Tahun.
Merupakan kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo pembayarannya dalam
waktu kurang dari 1 (satu) tahun, yang direklasifikasi menjadi kelompok kewajiban lancar.
r. Hutang obligasi
Hutang obligasi adalah pinjaman jangka panjang yang diterima dari para investor (pembeli
obligasi) yang jumlahnya sesuai dengan persetujuan Menteri.
29
Hutang obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 (satu) tahun direklas ke Hutang
Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo.
s. Biaya Emisi Obligasi.
Biaya emisi obligasi merupakan biaya transaksi yang harus dikurangkan langsung dari
hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi bersih obligasi tersebut. Selisih antara
hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang harus
diamortisasi selama jangka waktu obligasi.
Pencatatan biaya emisi obligasi didasarkan pada surat keputusan Bapepam No. Kep06/PM/2000, tanggal 13 Maret 2000 (Perubahan Peraturan No, VIII.G.7) yakni biaya emisi
obligasi merupakan biaya transaksi yang harus dikurangkan langsung dari hasil nominal
netto obligasi dan diamortisasi sesuai umur obligasi.
t. Kewajiban Estimasi Untuk Imbalan Kerja.
1. Program Pensiun
Perusahaan memiliki program pensiun sesuai dengan Surat Keputusan Direksi
Pegadaian No. Kp.2/43/8 tanggal 10 Desember 1998 tentang Peraturan Dana
Pensiun dari Dana Pensiun Pegadaian dan Surat Keputusan Direksi Perum
Pegadaian No. Kp.2/8/50 tanggal 5 April 1999, tentang Tindak Lanjut dari
Permohonan Pengesahan Peraturan Dana Pensiun Pegadaian dan telah mendapat
pengesahaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 336/KM.17/1999
tanggal 8 September 1999 tentang pengesahaan Peraturan Dana Pensiun dari Dana
Pensiun Pegadaian serta telah dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia
No. 79 tanggal 1Oktober 1999.
Dana Pensiun Pegadaian merupakan dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dengan
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP). Kebijakan pendanaan terdiri dari iuran
normal, iuran tambahan dan manfaat pensiun. Iuran normal berasal dari peserta yang
ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun Pegadaian sebesar 4,75% dari
penghasilan dasar pensiun yang dipotong langsung oleh pemberi kerja dan iuran
normal pemberi kerja ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria. Iuran tambahan
Dana Pensiun Pegadaian yang ditetapkan oleh Aktuaria dari pemberi kerja untuk
menutup defisit.
Sampai saat laporan ini dibuat, aktuaris PT KIS Aktuaria, masih melakukan
penghitungan beban kewajiban perusahaan atas Imbalan Kerja.
Pembebanan Kewajiban Estimasi untuk imbalan kerja tahun 2008 masih
menggunakan asumsi sama dengan tahun lalu.
2. Program Manfaat Pensiun
Perusahaan menghitung kewajibannya sehubungan dengan Undang-Undang
Ketenagakerjaan Nomor 13/2003. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan
dengan Program Manfaat Karyaan tersebut.
Saldo kewajiban Program Manfaat Karyawan pada tahun 2008, merupakan hasil
perhitungan Aktuaria sesuai dengan penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai
Imbalan Kerja. Penerapan PSAK 24 baru tersebut telah menyebabkan perubahan
dalam kebijakan akuntansi perusahaan. Manajemen Perusahaan telah menerapkan
30
kebijakan akuntansi tersebut dengan membebankan seluruh Beban Program Manfaat
Karyawan pada tahun 2008.
u. Pengakuan Pendapatan dan Beban.
Pendapatan dan beban diakui berdasarkan periode terjadinya (accrual basis), khusus
untuk pendapatan sewa yang ditangguhkan diamortisasi sesuai dengan umur sewa.
v. Pajak Penghasilan Badan.
Taksiran pajak penghasilan badan pada perhitungan laba-rugi, ditentukan berdasarkan
laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak
yang berlaku.
Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak dalam
menghitung taksiran pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No.46 mengenai "Akuntansi
Pajak Penghasilan". yang mensyaratkan pengakuan aktiva dan kewajiban pajak tangguhan
atas pengaruh pajak di masa mendatang yang berasal dari perbedaan temporer antara dasar
pajak dan dasar pelaporan komersial dari aktiva dan kewajiban serta akumulasi rugi fiskal
yang dapat dikompensasi.
w. Penggunaan Laba Bersih Setelah Pajak Penghasilan.
Berdasarkan UU Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Pasal 42 dan
43, penggunaan laba Perusahaan Umum (Perum) ditetapkan oleh Menteri.
Pasal 42
(1) Setiap tahun buku, Perum wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk
cadangan;
(2) Penyisihan laba bersih sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dilakukan sampai
cadangan mencapai sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari modal Perum;
(3) Cadangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yang belum mencapai jumlah
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), hanya dapat dipergunakan untuk menutup
kerugian yang tidak dapat dipenuhi oleh cadangan lain.
Pasal 43
Penggunaan laba bersih Perum termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 42 ditetapkan oleh Menteri.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.103 tahun 2000 Bab III Pasal 59 dan 60,
penggunaan laba Perum Pegadaian ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebagai berikut:
Pasal 59
- Setiap tahun buku, Perum Pegadaian wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba
bersih untuk cadangan tujuan, penyusutan dan pengurangan wajar lainnya.
- 45% dari sisa penyisihan laba bersih dipakai untuk cadangan umum sampai
mencapai sekurang-kurangnya dua kali lipat dari modal yang ditempatkan, dana
sosial dan pendidikan, jasa produksi, sumbangan dana pensiun dan
sokongan/sumbangan ganti rugi.
31
- Penetapan prosentase pembagian laba bersih Perusahaan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Pasal 60
- Seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan sebagaimana tersebut dalam pasal
59, disetorkan sebagai Dana Pembangunan Semesta.
- Dana Pembangunan Semesta yang menjadi hak Negara, wajib disetorkan ke
Bendahara Umum Negara segera setelah Laporan Tahunan disahkan sesuai
ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah ini.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kedudukan,
Tugas dan Kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan (PERSERO),
Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Jawatan (PERJAN) kepada Menteri
Negara BUMN dan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara No.S-383/MBU/2009
tanggal 3 Juni 2009 perihal Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Perhitungan
Tahunan Perum Pegadaian Tahun Buku 2008, penggunaan laba tahun Buku 2008
ditetapkan sebagai berikut :
Penggunaan Laba Tahun Buku 2008
No
Keterangan
a.
Dividen
b.
Jumlah (Rp).
%
190.065.000.000
30.00 %
Cadangan Tujuan.
92.625.000.000
14,62 %
c.
Cadangan Umum
338.186.328.120
53,38 %
d.
Program kemitraan.
6.336.000.000
1,00%
e.
Program Bina Lingkungan.
6.336.000.000
1,00 %
Jumlah
32
633.548.328.120 100.00 %
PENJELASAN POS-POS NERACA
3. Kas dan Bank
Terdiri dari :
- Kas
- Bank
Jumlah
30-09-2009
(Rp.)
149.131.800.921
138.984.792.906
288.116.593.827
30-09-2008
(Rp.)
181.206.689.407
164.128.974.239
345.335.663.646
30-09-2009
(Rp.)
30-09-2008
(Rp.)
313.557.379
148.814.012.542
4.231.000
113.810.700
181.084.921.207
7.957.500
149.131.800.921
181.206.689.407
30-09-2009
(Rp.)
30-09-2008
(Rp.)
5.962.141.133
91.075.602.353
496.550.274
7.511.356.808
341.034.461
47.510
112.740.812
12.008.258.151
3.026.606.403
3.519.656.728
1.002.703
4.996.041.094
3.702.639.981
2.852.431
2.117.024
1.484.830.604
68.440.448
3.325.753.593
1.347.120.395
138.984.792.906
6.001.996.158
112.743.006.174
124.229.591
7.833.258.006
548.540.253
5.474.928
54.784.389
8.683.074.869
9.424.949
4.404.814.831
1.002.703
3.190.034.323
1.550.311.267
2.852.431
2.369.024
510.710.334
68.649.433
0
18.394.440.576
164.128.974.239
Saldo Kas tersebut diatas dapat dirinci sebagai berikut :
- Kas Kantor Pusat
- Kas Kantor Wilayah / Cabang
- Kas PT Balai Lelang Artha Gasia (BLAG)
Jumlah
Saldo Bank dapat dirinci sebagai berikut :
- BRI Cabang Kramat
- BRI Cabang di Daerah
- BNI 46 Cabang Kramat
- BNI 46 Cabang di Daerah
- Bank Bukopin MT. Haryono
- Bank Bukopin Cabang di daerah
- Bank BCA Cabang Matraman
- Bank BCA Cabang di Daerah
- Bank Mandiri
- Bank Mandiri Cabang di Daerah
- Bank Muamalat
- Bank Muamalat Cabang di Daerah
- Bank Niaga
- Bank Niaga di Daerah
- BRI Cabang Kramat PT BLAG
- BCA Cabang Matraman PT BLAG
- Bank Danamon Matraman PT BLAG
- Bank Syariah Mandiri
- Bank lainnya di daerah & Pusat
Jumlah
33
Seluruh kas tunai (cash in safe ) dan kas dalam perjalanan (cash in transit ) telah diasuransikan oleh
Perusahaan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian
akibat perampokan, penodongan & kehilangan dengan nilai pertanggungan sebagai berikut :
- Kas Tunai (Cash In Safe )
Nilai Pertanggungan sebesar Rp 200.000.000,- per lokasi pertahun dan Rp 52.675.629.715 total agregat
pertahun
- Kas Dalam Perjalanan (Cash In Transit )
Nilai Pertanggungan sebesar Rp 200.000.000,- per lokasi per tahun dan Rp 52.675.629.715,- total
agregat pertahun.
Selain itu Perusahaan telah mengasuransikan seluruh uang, barang jaminan, aset dan barang inventaris
Perusahaan yang berada di seluruh kantor Perum Pegadaian dan tempat lain kepada PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat penggelapan/kecurangan atau
ketidakjujuran yang dilakukan oleh karyawan Perum Pegadaian (fidelity guarantee/standard Jasindo ) dengan
nilai pertanggungan sebesar Rp 200.000.000,- setiap kejadian/karyawan/lokasi maksimum Rp
1.000.000.000,- per tahun.
4. Surat Berharga
Saldo Surat Berharga yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual merupakan nilai wajar. Saldo Per 30
31
Maret 20092009
September
dan 2008
dan 2008
adalah
adalah
nihil.nihil.
5. Uang Muka
Merupakan saldo uang muka per 30
31 September
Maret 20092009
dan 2008
dan 2008
yangyang
terdiriterdiri
dari :dari :
30-09-2009
(Rp.)
- Uang Muka Dinas
- Uang Muka Pembelian
- Uang Muka Lainnya
6.863.619.390
3.074.518.983
182.817.000
10.120.955.373
- Uang Muka Dinas merupakan uang muka atas biaya operasional di Kantor Pusat,
dan Kantor Cabang yang harus dipertanggungjawabkan paling lambat 14 hari.
- Uang Muka Pembelian merupakan uang muka atas pembelian barang dan jasa..
34
30-09-2008
(Rp.)
524.082.271
6.009.101.367
146.059.400
6.679.243.038
Kantor Wilayah
6. Pajak Dibayar Dimuka
(PPh
Pasal
25)25)
daridari
Januari
s.d. s.d.
Maret
Merupakan saldo
saldo atas
atasjumlah
jumlahpembayaran
pembayaranSPT
SPTmasa
masaPPh
PPhBadan
Badan
(PPh
Pasal
Januari
Agustus
yangsedangkan
sudah di offset
Hutang PPH
Dengan rincian
sebagai
:
Tahun 2009
2009dan
dan2008
2008,
untukdengan
pembayaran
SPT Badan.
Masa September
2009
dan berikut
2008 dibayar
Oktober 2009 dan 2008. Dengan rincian sebagai berikut :
Pajak Dibayar Di muka
30-09-2009
(Rp.)
30-09-2008
(Rp.)
238.404.063.336
143.873.830.536
7. Pinjaman Yang Diberikan
Merupakan saldo Pinjaman Yang Diberikan (PYD) kepada nasabah sampai dengan 30
31September
Maret 20092009
dan
20082008
dan
yangyang
belum
belum
dilunasi
dilunasi
dan dan
diklasifikasikan
diklasifikasikan
berdasarkan
berdasarkan
golongan
golongan
dengan
dengan
rincian
rincian
sebagai
sebagai
berikut
berikut
: :
30-09-2009
(Rp.)
Usaha Gadai :
- PYD Golongan A
- PYD Golongan B
- PYD Golongan C
- PYD Golongan D
Sub Jumlah
Usaha Syariah :
Gadai Syariah
- Marhun Bih Golongan A
- Marhun Bih Golongan B
- Marhun Bih Golongan C
- Marhun Bih Golongan D
- Marhun Bih Golongan E
- Marhun Bih Golongan F
- Marhun Bih Golongan G
- Marhun Bih Golongan H
- Marhun Bih Golongan I
Sub Jumlah Gadai Syariah
Usaha Lain
- Kredit Ar-Rum (PYD Kreasi Sistem Syariah)
- PYD Kresna
- PYD Kreasi, Krasida dan Kremada
- PYD Krista
- PYD KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah)
- PYD Gadai Efek
- PYD Logam mulia
- PYD Kucica
Sub Jumlah
Jumlah PYD dan Marhun Bih
35
30-09-2008
(Rp.)
35.871.239.689
587.312.627.453
9.208.158.747.633
1.194.571.932.600
11.025.914.547.375
54.143.981.500
543.800.997.600
6.334.128.543.200
746.480.515.000
7.678.554.037.300
561.993.800
17.310.096.027
51.299.989.389
278.720.313.850
127.511.186.850
80.533.654.450
50.365.653.450
17.133.200.000
82.610.000
623.518.697.816
530.885.000
12.902.026.000
35.400.651.000
166.133.326.000
75.092.940.000
44.072.930.000
27.709.100.000
6.165.000.000
35.656.000
368.042.514.000
22.753.732.223
121.139.275.285
951.551.916.311
306.283.334.025
487.930.000
100.512.666.032
4.830.795.464
13.711.512.428
1.521.271.161.768
13.170.704.406.959
4.206.565.015
75.677.953.120
563.655.101.293
25.947.033.518
649.305.000
212.355.000.000
0
0
882.490.957.946
8.929.087.509.246
Kolektibilitas PYD dan Marhun Bih per 30 September 2009 dan 2008 sebagai berikut :
Umur
(Hr)/
Tunggakan
Angsuran
Lancar
- PYD Gol. A,B,C,D dan G (KTJG)
- Marhun Bih Gol. A,B,C,D,E,F,G dan H.
- Kredit Ar-Rum (PYD Kreasi Sistem Syariah)
- PYD Gol. E (Kresna)
- PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada)
- PYD Krista
- PYD Gadai Efek
- PYD Logam Mulia
- PYD KUCICA
Sub Jumlah
Kurang Lancar
- PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada)
Sub Jumlah
Diragukan
- PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada)
Sub Jumlah
Macet
- PYD Gol. A,B,C,D dan G (KTJG)
- Marhun Bih Gol. A,B,C,D,E,F,G dan H.
- Kredit Ar-Rum (PYD Kreasi Sistem Syariah)
- PYD Gol. E (Kresna)
- PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada)
- PYD Krista
- PYD Gadai Efek
- PYD Logam mulia
- PYD Kucica
Sub Jumlah
Jumlah
<120
<120
-
30-09-2009
(Rp.)
30-09-2008
(Rp.)
11.026.402.477.375
623.518.697.816
22.753.732.223
121.139.275.285
829.418.521.311
306.283.334.025
100.512.666.032
4.830.795.464
13.711.512.428
13.048.571.011.959
7.679.203.342.300
368.042.514.000
4.206.565.015
75.677.953.120
563.640.331.905
25.947.033.518
212.355.000.000
0
0
8.929.072.739.858
1x
56.327.416.000
56.327.416.000
4.352.538
4.352.538
2-3x
25.425.159.000
25.425.159.000
10.416.850
10.416.850
>120
>120
>3x
>3x
>3x
>3x
>120
>120
>120
0
0
0
0
40.380.820.000
0
0
0
0
40.380.820.000
13.170.704.406.959
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8.929.087.509.246
Seluruh PYD dijamin oleh barang jaminan bergerak (lebih dari 90% adalah barang jaminan emas/likuid) yang
ditaksir berdasarkan nilai wajar, apabila nasabah tidak melunasi pinjaman pada tanggal jatuh tempo, barang
jaminan akan dilelang.
Manajemen berpendapat bahwa Barang Jaminan yang diterima atas PYD yang diberikan cukup untuk
menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat tidak tertagihnya PYD tersebut.
Terhadap pemberian PYD Golongan F akan dikenakan biaya notaris, akta fidusia, cek fisik kendaraan
bermotor, premi asuransi dan bea materai.
36
Barang jaminan atas PYD/Marhun Bih, seluruhnya telah diasuransikan oleh Perusahaan kepada PT Asuransi
Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian / kerusakan / kehilangan yang
diakibatkan oleh tindakan pencurian baik yang didahului / tidak didahului oleh tindakan
pengrusakan/pembongkaran ketika akan masuk atau keluar lokasi yang dipertanggungkan, perampokan /
penodongan, RSMD dan
dan huru-hara
huru-hara dengan
dengan total
totalnilai
nilaipertanggungan
pertanggungansebesar
sebesarRp
Rp5.500.000.000.000,
5.500.000.000.000,- batas
pertanggungan per lokasi sebesar Rp
Rp40.000.000.000
40.000.000.000,maksimum
maksimum
Rp700.000.000.000
Rp 700.000.000.000,per tahun.
per tahun.
Selain itu, barang jaminan atas PYD/Marhun Bih, seluruhnya telah diasuransikan terhadap kemungkinan
terjadinya risiko kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang,
kerusakan karena asap dan bencana alam dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp 5.500.000.000.000,batas pertanggungan per lokasi sebesar Rp 40.000.000.000,- maksimum Rp 700.000.000.000,- per tahun.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya
risiko kerugian dan manajemen akan mengkaji ulang nilai pertanggungan tersebut setiap akhir periode.
Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dan Marhn Bih dijadikan sebagai jaminan atas Hutang Bank dan Hutang
RUF yang diikat secara fidusia.
8. Piutang Lainnya
Terdiri dari :
30-09-2009
(Rp.)
- Piutang Klaim Ass. Barang Jaminan
- Piutang Pegawai Lainnya
- Piutang Lain-lain
Jumlah
6.443.752.250
12.050.420.971
473.409.905
18.967.583.126
30-09-2008
(Rp.)
2.332.335.407
10.761.529.555
1.724.075.671
14.817.940.633
Piutang Klaim Asuransi Barang Jaminan merupakan klaim atas asuransi kerugian kepada PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero).
Piutang Pegawai Lainnya merupakan pinjaman beberapa karyawan untuk biaya pengobatan anggota
keluarganya yang tidak mendapat penggantian asuransi kesehatan dan piutang gaji karena dibayarkannya
tunjangan cuti terlebih dahulu, piutang cuti dimaksud akan diperhitungkan pada periode berikutnya
bersamaan dengan pembayaran gaji karyawan.
Piutang lain-lain merupakan piutang klaim Asuransi Uang Dalam Kas/perjalanan, piutang Klaim Asuransi
Kreasi, Piutang Klaim Asuransi lainnya, Piutang Kepada rekanan, Piutang Non Usaha Lainnya serta piutang
pemeliharaan mobil sewa dan motor sewa.
9. Persediaan Emas
Saldo persediaan emas 30 September 2009 karena saldo koin emas ONH Eks Unit usaha Toko Emas
"Galeri 24" yang pada 31 Desember 2008 telah direklas ke aktiva lain-lain.
37
10. Persediaan Barang Cetak
Merupakan saldo persediaan blanko Surat Bukti Kredit (SBK), barang cetak, alat tulis kantor, perlengkapan
kantor, perlengkapan komputer,
komputer, perangko
perangko dan
dan materai
materai per
per3130Maret
September
2009 dan
20092008
dan masing2008 masingmasing
sebesarsebesar
masing
Rp. 6,645,683,644,
Rp. 5.282.463.091,dan Rp. dan
6,645,683,644,Rp. 7.722.340.093,-.
11. Pendapatan YMH Diterima
Merupakan saldo
saldo pendapatan
pendapatansewa
sewamodal
modaldan
dan
jasa
jasa
simpan
simpan
(ijaroh)
(ijaroh)
yangyang
masih
masih
harusharus
diterima
diterima
per 31per
Maret
30
2009 dan 2008
September
2009dengan
dan 2008
rincian
dengan
sebagai
rincian
berikut
sebagai
:
berikut :
30-09-2009
(Rp.)
30-09-2008
(Rp.)
Sub Jumlah
1.356.230.650
32.198.788.315
535.726.136.765
54.538.420.695
623.819.576.425
2.033.923.019
32.204.694.348
413.611.143.848
40.907.293.060
488.757.054.275
Sub Jumlah
27.521.630
998.536.713
2.584.067.457
13.628.098.653
6.200.824.277
3.842.220.277
2.357.815.160
769.418.110
27.757.400
30.436.259.677
20.318.300
459.453.550
1.255.246.900
6.334.811.050
3.056.717.700
1.825.419.900
1.108.904.550
247.450.750
150.000
14.308.472.700
Usaha Lain
- SM Gadai Efek
- Kredit Ar-Rum (PYD Kreasi Sistem Syariah)
- PYD Kresna
- PYD Kreasi, Krasida dan Kremada
- PYD Krista
- PYD lainnya
Sub Jumlah
329.283.331
646.609.861
978.822.041
6.714.277.623
2.498.206.253
1.422.647
11.168.621.756
2.987.614.450
0
0
0
4.694.796
2.992.309.246
Jumlah SM dan Ijaroh YMH Diterima
665.424.457.858
506.057.836.221
Usaha Gadai
- Sewa Modal Golongan A
- Sewa Modal Golongan B
- Sewa Modal Golongan C
- Sewa Modal Golongan D
Usaha Syariah
- Ijaroh Golongan A
- Ijaroh Golongan B
- Ijaroh Golongan C
- Ijaroh Golongan D
- Ijaroh Golongan E
- Ijaroh Golongan F
- Ijaroh Golongan G
- Ijaroh Golongan H
- Ijaroh Golongan I
38
12. Beban Dibayar Dimuka
Terdiri dari :
30-09-2009
(Rp.)
18.172.279.044
1.196.694.559
65.627.361
0
9.980.000
19.444.580.964
- Sewa Rumah/Gedung Kantor Dibayar Dimuka
- Asuransi Dibayar Dimuka
- Biaya K-KUM Dibayar Dimuka
- Biaya Lainnya Dibayar Dimuka
- Biaya sewa kontrak rumah dinas PT BLAG
Jumlah
30-09-2008
(Rp.)
19.482.855.494
6.403.282.429
0
56.837.022
5.333.200
25.948.308.145
13. Piutang Kepada Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Terdiri dari :
- Piutang TGR
- Piutang Selisih Kurang Kas
Dikurangi :
- Cadangan Penyisihan Piutang
Jumlah
30-09-2009
(Rp.)
12.555.567.362
78.132.271
12.633.699.633
30-09-2008
(Rp.)
12.427.654.172
132.069.700
12.559.723.872
(11.401.865.398)
1.231.834.235
(3.206.585.773)
9.353.138.099
Piutang TGR merupakan piutang
piutang kepada
kepada karyawan
karyawan perusahaan
karena tuntutan
yang ganti
berdasarkan
rugi akibat
penetapan
kelalaian
Direksi,
atau
kesalahan dalam
dikenakan
sanksioperasional
tuntutan ganti
yang
rugi
sudah
akibat
ditetapkan
tindak kelalaian
oleh Direksi.
atau kesalahan yang dilakukan dalam kegiatan
operasional perusahaan.
Piutang Selisih Kurang Kas merupakan kondisi kekurangan phisik kas dengan saldo buku yang menjadi
tanggung jawab karyawan yang terkait dengan fungsi bendaharawan perusahaan.
Cadangan penyisihan piutang pegawai merupakan antisipasi untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko
kerugian akibat tidak tertagihnya piutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Selain mengajukan Tuntutan Ganti Rugi kepada karyawan, juga melakukan upaya hukum berupa tuntutan
pidana/perdata atau sanksi pemecatan atau skorsing akibat kelalaian atau kesalahan dalam operasional.
14. Aktiva Pajak Tangguhan
Saldo tersebut merupakan
merupakan saldo
saldoAktiva
AktivaPajak
PajakTangguhan
Tangguhansampai
sampaidengan
dengan3130
Maret
September
2008 dan
2009
2007dan
masing2008
masing sebesarsebesar
Rp.15.666.680.671,dan Rp 15.666.680.671,masing-masing
Rp.42.725.721.980,dan Rp 15.666.680.671,-
39
15. Aktiva Tetap
Saldo tersebut adalah nilai buku Aktiva Tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sampai dengan
30 September 2009 dan 2008 dengan rincian sebagai berikut :
30-09-2009
(Rp.)
30-09-2008
(Rp.)
Nilai Perolehan
375.384.104.155
349.192.609.679
Akumulasi Penyusutan
(151.103.553.413)
(133.629.274.204)
Nilai Buku
224.280.550.742
215.563.335.475
Nilai Perolehan
205.652.444.749
146.744.897.721
Akumulasi Penyusutan
(148.111.647.093)
(123.310.867.012)
57.540.797.656
23.434.030.709
Nilai Perolehan
44.723.012.128
43.464.957.918
Akumulasi Penyusutan
(36.055.208.233)
(31.980.532.833)
8.667.803.895
11.484.425.085
119.362.604.387
25.597.723.053
112.017.411.695
19.528.635.024
163.708.140
(153.945.075)
158.395.140
(147.045.075)
9.763.065
11.350.065
770.883.596.612
(335.424.353.814)
435.459.242.798
671.106.907.177
(289.067.719.124)
382.039.188.053
- Bangunan
- Inventaris
Nilai Buku
- Kendaraan Bermotor
Nilai Buku
- Tanah
- Aktiva Dalam Penyelesaian
- Inventaris PT. Balai Lelang Artha Gasia
Nilai Perolehan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
- Total Aktiva Tetap
Nilai Perolehan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
0 PT Asuransi Jasa Indonesia
Seluruh bangunan kantor dan kendaraan perusahaan telah diasuransikan pada
untuk menghindari resiko kemungkinan kerugian yang ditimbulkan akibat bencana alam, kebakaran dan
pencurian.
40
16. Aktiva Lain-lain
Terdiri dari :
- Barang Lelang Milik Perusahaan (BLP)
- Beban Yg Ditangguhkan Pembukaan Cabang
Baru, Rehab. Gd. Sewa, Hak Atas Tanah, & Lain
- Beban RUF Ditangguhkan
- Barang bermasalah
- Barang jaminan yang disisihkan
- Kerugian Perusahaan Yang masih harus
Diperhitungkan (KPYD)
- Tanah Kerja Sama Operasi
- Aktiva Lainnya
Jumlah
30-09-2009
(Rp.)
14.128.055.813
30-09-2008
(Rp.)
3.731.165.107
65.663.921.901
0
9.960.978.383
37.743.351.017
29.664.954.847
1.099.138.332
3.656.674.399
3.473.740.759
4.223.002.162
1.406.071.181
386.673.000
133.512.053.457
3.697.746.775
1.406.071.181
386.673.000
47.116.164.400
BJYD dan BLP telah ditaksir dengan taksiran wajar, oleh karena itu perusahaan tidak melakukan penyisihan.
Manajemen berpendapat bahwa nilai BLP dan BJYD tersebut dapat terealisasi. Hasil Penjualan tersebut akan
digunakan oleh perusahaan untuk menambah modal kerja.
Beban RUF (Revolving Underwriter Facility) ditangguhkan per 30 September 2009 sebesar "nihil", karena
semua sudah diamortisasikan, sedangkan saldo per 31 Desember 2008 sebesar
Rp
1.009.138.332,- merupakan saldo yang belum diamortisasi terkait dengan biaya-biaya yang dtangguhkan
atas fasilitas pinjaman sindikasi dengan jangka waktu lima tahun, yang terdiri dari Biaya Arranger, Komitmen
Bank dan Konsultan.
H k /N i
Kerugian Perusahaan Yang masih harus Diperhitungkan (KPYD) per 30 September 2009 dan 2008 sebesar
Rp.4.223.002.162,- dan Rp.3.697.746.775,- adalah sisa tagihan kepada karyawan berupa tuntutan klaim
ganti rugi atas tindakan penyimpangan yang dilakukan dalam pemberian kredit (taksiran tinggi) yang
masih dalam proses penyelesaian.
Beban yang Ditangguhkan atas Pembukaan Cabang Baru, Rehabilitasi Gedung Sewa, Hak Atas Tanah, dan
Lainnya per 30 September 2009 dan 2008 terdiri dari:
30-09-2009
(Rp.)
59.334.352.282
4.437.493.008
1.892.076.611
65.663.921.901
- Pembukaan Cabang Baru & Rehab Gd Sewa
- Hak Atas Tanah
- Beban Ditangguhkan Lainnya
Jumlah
41
30-09-2008
(Rp.)
23.137.869.017
4.222.487.117
2.304.598.713
29.664.954.847
Saldo Tanah Kerja Sama Operasi merupakan harga perolehan tanah yang diserahkan oleh Perusahaan
Kepada Mitra KSO untuk dibangun dan dikelola sesuai dengan perjanjian dengan rincian sebagai berikut :
30-09-2009
(Rp.)
100.343.805
1.305.727.376
1.406.071.181
- KSO Tanah Cimahi
- KSO Salemba
Jumlah
30-09-2008
(Rp.)
100.343.805
1.305.727.376
1.406.071.181
Aktiva lainnya per 30
31 September
Desember 2008
2009 dan 2007
2008 sebesar Rp. 386.673.000 merupakan tanah yang ada di
Timor Leste (d/h Timor Timur) yang saat ini status kepemilikannya belum dapat ditentukan karena menunggu
keputusan pemerintah kedua negara.
17. Hutang Bank
Merupakan saldo pinjaman bank jangka pendek untuk modal kerja dengan rincian :
- PT Bank BRI (Persero) Tbk
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
- PT Bank Syariah Mandiri Tbk
- PT Bank Central Asia Tbk
- PT Bank Bukopin
- PT Bank Niaga
Jumlah
30-09-2009
(Rp.)
3.023.633.589.201
4.024.713.529.076
66.129.157.897
1.435.083.273.875
0
0
30-09-2008
(Rp.)
1.802.658.082.855
3.099.713.529.076
42.085.863.777
786.877.048.199
19.620.660.000
5.000.000.000
8.549.559.550.049
5.755.955.183.907
Saldo Hutang Bank BRI per 30 September 2009 sebeasar Rp.3,023.633.589.201,- bersumber dari fasilitas
pinjaman rekening koran Bank Rakyat Indonesia dengan plafond sebesar Rp.3.500.000.000.000,-,
tanggal perolehan 28 Februari 2009, suku bunga sebesar 9,83% per September 2009, dan jatuh tempo pada
tanggal 28 Februari 2010. Sedangkan saldo Hutang Bank BRI per 30 September 2008 sebesar
Rp.1.802.658.082.855-, bersumber dari fasilitas pinjaman rekening koran Bank Rakyat Indonesia dengan
plafond sebesar Rp.2.000.000.000.000,-, tanggal perolehan 20 Februari 2009, suku bunga sebesar 10,78%
per tahun, dan jatuh tempo pada tanggal 20 Februari 2010. Jaminan yang diserahkan kepada Bank berupa
Pinjaman Yang Diberikan (PYD) kepada pihak ketiga sebesar 100 % dari plafond kredit.
Saldo Hutang Bank Mandiri per 30 September 2009 Rp.4.024.713.629.076 bersumber dari fasilitas Kredit
Modal Kerja (KMK) Bank Mandiri dengan plafond sebesar Rp 4.500.000.000.000,-, tanggal perolehan 21
Februari 2009, suku bunga sebesar 11,5 % per September 2009, dan jatuh tempo pada tanggal 20 Pebruari
2010. Sedangkan saldo Hutang Bank Mandiri per 30 September 2008 sebesar Rp.1.802.658.082.855-,
bersumber dari fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) Bank Mandiri dengan plafond sebesar Rp
3.500.000.000.000,-, tanggal perolehan 21 Februari 2008, suku bunga sebesar 11,5 % per tahun, dan jatuh
tempo pada tanggal 20 Pebruari 2009. Jaminan yang diserahkan kepada Bank berupa Pinjaman Yang
Diberikan (PYD) kepada pihak ketiga sebesar 100 % dari plafond kredit.
42
Saldo Hutang Bank Syariah Mandiri/Musyarakah per 30 September 2009 sebesar Rp 66.129.157.897,-,
bersumber dari fasilitas pinjaman rekening koran dengan plafon Rp.100.000.000.000, tgl perolehan 22
Februari 2009, dengan proporsi bagi hasil 60/40, dan jatuh tempo tanggal 22 Februari 2010. Sedangkan
saldo Hutang Bank Syariah Mandiri/Musyarakah per 30 September 2008 sebesar Rp 40.097.674.000,-,
bersumber dari fasilitas pinjaman rekening koran dengan plafon Rp.50.000.000.000, tgl perolehan 22
Februari 2007, dengan proporsi bagi hasil 64/36, dan jatuh tempo tanggal 22 Februari 2008.
Saldo Hutang BCA per 30 September 2009 sebesar Rp 1.435.077.977.807,-, bersumber dari fasilitas
pinjaman rekening koran Bank Central Asia terdiri dari BCA Time Loan, Kredit Lokal, dan Money Market
Loan, dengan plafond sebesar Rp.1.200.000.000.000, Rp 100.000.000.000 dan Rp 500.000.000.000,
tanggal Perolehan 26 Juni 2008 untuk TL dan KL, dan 7,14 dan 29 September 2009 untuk MML dengan
suku bunga sebesar 10,75%, 11,00% dan 9,00% telah jatuh tempo pada tanggal 26 Juni 2009 (diperpanjang
dg perjanjian perpanjangan sementara) untuk TL dan KL, dan 7,14 dan 29 September 2009 untuk MML.
Sedangkan Saldo Hutang BCA per 30 September 2008 sebesar Rp 786.877.048.199,- bersumber dari
fasilitas pinjaman rekening koran Bank Central Asia terdiri dari BCA Time Loan, Kredit Lokal, dan Money
Market Loan, dengan plafond sebesar Rp 700.000.000.000, Rp 100.000.000.000, dan Rp 400.000.000.000,
tanggal Perolehan 26 Juni 2007 untuk TL dan KL, dan 27 Maret 2008 untuk MML dengan suku bunga
sebesar 11%, 11,50% dan 11,50% telah jatuh tempo pada tanggal 26 Juni 2008.
Saldo Hutang Bank Bukopin per 30 September 2009 bersaldo 'Nihil", karena adanya pelunasan pada tanggal
31 Juli 2009, sesuai surat : 235/TR.200.112/vii/2009 . Sedangkan Saldo Hutang Bank Bukopin per 30
September 2008 sebesar Rp 19.620.660.000,-, bersumber dari fasilitas Kredit Modal Kerja Bank Bukopin
dengan plafond sebesar Rp 30.000.000.000,- tanggal perolehan 21 Februari 2008 dan 12 Agustus 2007
telah jatuh tempo tanggal 21 Februari 2009 dan 12 Agustus 2008. Suku bunga masing-masing pinjaman
sebesar 12,88 % per tahun. Jaminan yang diserahkan kepada Bank berupa pinjaman yang diberikan
kepada pihak ketiga sebesar 100 % dari plafond kredit.
Saldo hutang Bank CIMB Niaga per 30 September 2009 bersaldo "Nihil", sedangkan saldo hutang per 30
September 2008 bersaldo sebesar Rp 5.000.000.000,-, bersumber dari fasilitas Kredit Modal Kerja Bank
Niaga dengan plafond sebesar Rp.100.000.000.000, tanggal perolehan 21 Nopember 2007, suku bunga
sebesar 9,75% per tahun, telah jatuh tempo tanggal 21 Nopember 2008. Jaminan yang diserahkan kepada
bank berupa Pinjaman Yang Diberikan kepada pihak ketiga sebesar 150% dari plafond kredit.
43
18. Hutang RUF
Saldo hutang RUF per 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
30-09-2009
(Rp.)
- Saldo Hutang RUF
30-09-2008
(Rp.)
0
0
125.000.000.000
125.000.000.000
Saldo hutang RUF per 30 September 2009 bersaldo "Nihil", karena adanya pelunasan Hutang RUF LII, suku
bunga 12,21% tanggal perolehan 02 April 2009, jatuh tempo pada tanggal 2 Juli 2009.
Saldo hutang RUF per 30 September 2008, berasal dari :
- RUF XXXXVIII, suku bunga 11,98%, tanggal perolehan 02 Juli 2008 &
jatuh tempo 6 November 2008 (jangka waktu tiga bulan)
- RUF XXXXIX, suku bunga 12,80%, tanggal perolehan 27 Agustus 2008 &
jatuh tempo 27 November 2008 (jangka waktu tiga bulan)
Jumlah
50.000.000.000
75.000.000.000
125.000.000.000
19. Hutang Promes
Saldo Hutang Promes per 30 September 2009 dan Saldo Hutang Promes per 30 Juni 2008 bersaldo nihil.
20. Hutang Kepada Rekanan
Merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga/rekanan atas pengadaan barang dan jasa,meliputi:
31-03-2009
(Rp.)
-
Proses Kredit Usaha (K-KUM & KUCICA)
Bangunan dan Inventaris
Hutang Pelunasan Otomatif (PT BLAG)
Lain-lain
Jumlah
20.441.326.801
1.397.573.484
1.327.138.600
11.925.000
23.177.963.885
44
31-03-2008
(Rp.)
10.973.251.809
1.554.903.839
0
96.647.400
12.624.803.048
21. Hutang Kepada Nasabah
Saldo per 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp. 46.593.842.038,- dan
Rp34.909.030.056,-, merupakan hak para nasabah yang berasal dari hasil lebih atas penjualan barang
jaminan yang dijual secara lelang setelah dikurangi dengan kewajibannya berupa pokok pinjaman ditambah
dengan sewa modal (bunga).
Kewajiban tersebut diakui perusahaan untuk jangka waktu 12 bulan sejak tanggal lelang dan menjadi hak
nasabah untuk mengambil, tetapi apabila lebih dari batas waktu tersebut maka dinyatakan kedaluarsa dan
menjadi pendapatan perusahaan sesuai dengan Pedoman Operasional Kantor Cabang tahun 1998 Bab III
butir F.3.
22. Hutang Pajak
Merupakan taksiran perhitungan Pajak Penghasilan Badan dan hasil pungutan pajak lainnya pada periode
berjalan yang belum disetorkan pada saat tutup buku per 30 September 2009 dan 2008, dengan rincian
sebagai berikut :
30-09-2009
(Rp.)
200.818.745
8.373.968.671
5.117.000
238.255.079.171
150.562.719
37.421.657
1.525.483.541
248.548.451.504
- PPh pasal 4 Ayat 2
- PPh Pasal 21 dan 23
- BPHTB
- PPh Badan
- PPN
- PBB
- Zakat Usaha Syariah
Jumlah
30-09-2008
(Rp.)
0
5.585.254.579
0
233.075.248.176
30.524.288
9.023.232
647.398.272
239.347.448.547
23. Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun
Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun, per 30 September 2009 dan 30
Juni 2008 bersaldo Nihil.
Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun per 30 September 2009
bersaldo Nihil, karena telah terjadi pelunasan pada tanggal 5 Juni 2009 (ulang tahun emisi ke-7) jatuh
tempo pada tanggal 6 Juni 2009 sebesar Rp 8.700.000.000,-atas Obligasi IX Tahun 2002 seri B. Dimana
hutang obligasi IX ini sudah direklas kepada Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam
Waktu Satu Tahun pada tanggal 31 Desember 2009.
45
Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun per 30 September 2008
bersaldo Nihil, karena telah terjadi pelunasan obligasi IX seri B dan Obligasi VII sebesar Rp
158.700.000.000,-, dengan rincian sebagai berikut :
- Pada tanggal 5 Juni 2008 (ulang tahun emisi ke-6) jatuh tempo pada tanggal 6 Juni 2008 sebesar Rp
8.700.000.000,-atas Obligasi IX Tahun 2002 seri B. Dimana hutang obligasi IX ini sudah direklas kepada
Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun pada tanggal 31 Desember
2008.
- Pada tanggal 18 Juli 2008 (ulang tahun emisi ke-6) jatuh tempo pada tanggal 21 Juli 2008 sebesar Rp
150.000.000.000,-atas Obligasi VII. Dimana hutang obligasi VII ini sudah direklas kepada Hutang Jangka
Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun pada tanggal 31 Desember 2008.
24. Beban YMH Dibayar
Merupakan beban yang masih harus dibayar per 30 September 2009 dan 2008 dengan rincian sebagai
berikut:
30-09-2009
(Rp.)
38.932.307.602
567.000
4.140.843.859
43.073.718.461
- Beban Bunga
- Beban Pegawai
- Beban Umum
Jumlah
30-09-2008
(Rp.)
17.007.904.956
22.491.968
7.844.717.834
24.875.114.758
25. Pendapatan Diterima Dimuka
Merupakan pendapatan sewa gedung yang diterima dimuka oleh Kantor Pusat dan Kantor Wilayah terdiri
dari:
- Pendapatan Sewa Gedung Diterima Dimuka
- Pendapatan Sewa Gedung Ditangguhkan Yang
Akan Diamortisasi Dalam Satu Tahun
Jumlah
46
30-09-2009
(Rp.)
1.733.831.577
30-09-2008
(Rp.)
1.230.463.204
409.372.164
2.143.203.741
307.553.200
1.538.016.404
26. Hutang Lancar Lainnya
Merupakan kewajiban perusahaan kepada instansi lain, yang berasal dari potongan gaji pegawai, hutang ke
Kas Negara, PKBL dan hutang dana sosial serta pendidikan per 30 September 2009 dan 2008 dengan
rincian sebagai berikut :
30-09-2009
30-09-2008
(Rp.)
(Rp.)
- Bea Lelang
795.409.542
347.540.981
- Hutang Kepada Pegawai
3.128.423.599
3.081.891.016
- Dana Pendidikan
3.004.119.698
3.059.494.015
- Hutang CSR (Corporate Social Responsibility )
0
10.452.403.638
- Hutang Jasa Produksi
2.997.909.198
0
- Iuran Wajib
13.413.445.039
4.468.128.737
- Hutang kepada YKPP
7.529.320.886
4.753.630.362
- Damandiri
15.000.000.000
5.000.000.000
- Hutang PKBL
12.779.538.550
10.229.800
Jumlah
58.648.166.512
31.173.318.549
27. Kewajiban Estimasi Untuk Imbalan Kerja
Estimasi Kewajiban Program Pensiun dan Kewajiban Program Manfaat Karyawan, sebagai berikut :
31-03-2009
31-03-2008
30-09-2009
30-09-2008
(Rp.)
(Rp.)
- Kewajiban Program Pensiun
58.356.612.641
0
- Kewajiban Program Manfaat
5.066.967.735
42.939.249.290
Jumlah
63.423.580.376
42.939.249.290
Dana Pensiun Pegadaian merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dengan Program Pensiun
Manfaat Pasti (PPMP). Kebijakan pendanaan terdiri dari iuran normal, iuran tambahan dan manfaat pensiun.
Iuran normal berasal dari peserta yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun Pegadaian sebesar 4,75%
dari penghasilan dasar pensiun yang dipotong langsung oleh pemberi kerja dan iuran normal pemberi kerja
ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria. Iuran tambahan Dana Pensiun Pegadaian yang ditetapkan
oleh Aktuaria dari pemberi kerja untuk menutup defisit.
Asumsi utama yang digunakan oleh konsultan Aktuaria, PT Manfaat Aktuaria Ikra Pratama, aktuaris
independen, sebagai berikut:
- Metode Pendanaan : Project Benefit Cost Method “Entry Age Normal”
- Tingkat Bunga Aktuaria : 11 % per tahun
- Tingkat Penghasilan Dasar Pensiun : 7 % per tahun
- Usia Pensiun Normal : 56 tahun
- Kenaikan Uang Pensiun : 5 % setiap 2 tahun sekali
- Tabel mortalita : The 1949 Anuity Mortality Table (Modified)
- Tingkat Cacat : 1 % dari kemungkinan orang meninggal pada usia itu
- Biaya Cadangan Manfaat Anak : 1 % dari Cadangan Manfaat Pensiun Peserta
- Biaya Pengelolaan : 10 % dari Iuran Normal
47
a. Program Pensiun
Perusahaan memiliki program pensiun sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Pegadaian
No.Kp.2/43/8 tanggal 10 Desember 1998 tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pegadaian
dan Surat Keputusan Direksi Perum Pegadaian No.Kp.2/8/50 tanggal 5 April 1999, tentang Tindak Lanjut
dari Permohonan Pengesahan Peraturan Dana Pensiun Pegadaian dan telah mendapat pengesahan dari
Menteri Keuangan Republik Indonesia No.336/KM.17/1999 tanggal 8 September 1999 tentang
pengesahan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pegadaian serta telah dimuat dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia No.79 tanggal 01 Oktober 1999.
b. Program Manfaat Karyawan
Perusahaan telah menghitung kewajibannya sehubungan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan
Nomor 13/2003. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan Program Manfaat Karyawan
tersebut.
28. Pendapatan Ditangguhkan
Merupakan pendapatan sewa gedung yang ditangguhkan sesuai dengan umur sewa, terdiri dari:
- Pendapatan Sewa Gedung Ditangguhkan
Dikurangi :
Pendapatan sewa gedung ditangguhkan
Yang akan diamortisasi dalam satu Tahun
30-09-2009
(Rp.)
27.700.849.434
30-09-2008
(Rp.)
27.700.849.434
(1.637.488.636)
26.063.360.798
0
27.700.849.434
Pendapatan sewa gedung ditangguhkan merupakan pendapatan atas sewa bangunan yang
disewakan kepada PT Harco Indah untuk jangka waktu 20 tahun, terhitung mulai tanggal 1 Desember 2005
sampai dengan 30 Nopember 2025 sesuai dengan akta No. 6 tanggal 17 Nopember 2005 notaris
29. Hutang Obligasi
Merupakan hutang obligasi yang disajikan sebesar nilai nominal setelah memperhitungkan amortisasi
diskonto, sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor : KEP-06/PM/2000
tentang Perubahan Peraturan Nomor VIII.G.7 : tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan tanggal 13
Maret 2000. Saldo per 30 September 2009 dan 2008 sebagai berikut :
30-09-2009
(Rp.)
Nilai Nominal :
a. Obligasi IX
b. Obligasi X
c. Obligasi XI
d. Obligasi XII
e. Obligasi XIII
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Jumlah Nilai Nominal : Rp
48
269.550.000.000
400.000.000.000
500.000.000.000
600.000.000.000
1.500.000.000.000
3.269.550.000.000
30-09-2008
(Rp.)
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
278.250.000.000
400.000.000.000
500.000.000.000
600.000.000.000
0
1.778.250.000.000
Diskonto Yang Belum Diamortisasi :
a. Obligasi IX
b. Obligasi X
c. Obligasi XI
d. Obligasi XII
e. Obligasi XIII
Jumlah Nilai Diskonto :
Nilai Bersih :
a. Obligasi IX
b. Obligasi X
c. Obligasi XI
d. Obligasi XII
e. Obligasi XIII
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Nilai Bersih : Rp
(643.428.082)
(1.757.083.384)
(1.862.697.200)
(1.598.749.081)
(3.666.508.538)
(9.528.466.285) Rp
268.906.571.918
398.242.916.616
498.137.302.800
598.401.250.919
1.496.333.491.462
3.260.021.533.715
Rp
(1.602.621.680)
(2.521.480.626)
(2.142.373.715)
(1.800.017.268)
0
(8.066.493.289)
276.647.378.320
397.478.519.374
497.857.626.285
598.199.982.732
0
1.770.183.506.711
a. Obligasi IX merupakan obligasi hasil emisi tahun 2002 sebesar Rp 300.000.000.000 diterbitkan tanpa
warkat dengan jangka waktu 8 tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 6 Juni 2010. Saldo hutang obligasi IX
per 30 September 2009 dan 2008 terdiri dari :
-
Obligasi Seri A
Obligasi Seri B
Obligasi Seri C
Obligasi Seri D
Rp
Rp
Rp
Rp
Nilai Nominal : Rp
Nilai Diskonto : Rp
Nilai Bersih : Rp
30-09-2009
(Rp.)
211.000.000.000
13.050.000.000
2.000.000.000
43.500.000.000
269.550.000.000
(643.428.082)
268.906.571.918
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
30-09-2008
(Rp.)
211.000.000.000
21.750.000.000
2.000.000.000
43.500.000.000
278.250.000.000
(1.602.621.680)
276.647.378.320
Obligasi IX Seri A dan Seri B merupakan obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 18.25% per tahun.
Obligasi IX Seri C sebesar Rp2.000.000.000 merupakan obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar
18.25% per tahun untuk tahun pertama. Untuk tahun selanjutnya suku bunga mengambang yang
besarnya ditentukan berdasarkan rata-rata bunga deposito rupiah berjangka 3 bulan di tambah premi
tetap 2.5% dengan maksimal sebesar 20% dan minimal sebesar 16.50%.
Obligasi IX Seri D sebesar Rp 43.500.000.000 merupakan obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar
18,25% per tahun untuk tahun pertama sampai dengan tahun kelima dan bunga mengambang untuk
tahun keenam sampai dengan tahun kedelapan yang besarnya ditentukan berdasarkan rata-rata bunga
deposito rupiah berjangka 3 (tiga) bulan di tambah premi tetap 2.5% dengan maksimal sebesar 20% dan
minimal sebesar 16.50%.
49
b. Obligasi X merupakan obligasi hasil emisi tahun 2003 sebesar Rp 400.000.000.000 diterbitkan tanpa
warkat . Saldo hutang obligasi X per 30 September 2009 dan 2008 terdiri dari :
- Obligasi Seri A
- Obligasi Seri B
Rp
Rp
Nilai Nominal : Rp
Nilai Diskonto : Rp
Nilai Bersih : Rp
30-09-2009
(Rp.)
336.500.000.000
63.500.000.000
400.000.000.000
(1.757.083.384)
398.242.916.616
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
30-09-2008
(Rp.)
336.500.000.000
63.500.000.000
400.000.000.000
(2.521.480.626)
397.478.519.374
- Obligasi X Seri A sebesar Rp 336.500.000.000 jangka waktu 8 tahun dan akan jatuh tempo pada
tanggal 11 Juli 2011 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,94 % untuk tahun pertama
sampai tahun kedelapan.
- Obligasi X Seri B sebesar Rp 63.500.000.000 memiliki jangka waktu pelunasan 15 tahun yang jatuh tempo
pada tanggal 11 Juli 2018 dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,13% per tahun untuk tahun pertama
sampai ketiga dan bunga mengambang untuk tahun keempat sampai dengan tahun kelimabelas yang
besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu tiga bulan
ditambah premi tetap sebesar 1,00%, maksimal 15,50% dan minimal 10,50%
c. Obligasi XI merupakan obligasi hasil emisi tahun 2006 sebesar Rp 500.000.000.000. Saldo hutang
obligasi XI per 30 September 2009 dan 2008 terdiri dari :
- Obligasi Seri A
- Obligasi Seri B
Rp
Rp
Nilai Nominal : Rp
Nilai Diskonto : Rp
Nilai Bersih : Rp
30-09-2009
(Rp.)
400.000.000.000
100.000.000.000
500.000.000.000
(1.862.697.200)
498.137.302.800
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
30-09-2008
(Rp.)
400.000.000.000
100.000.000.000
500.000.000.000
(2.142.373.715)
497.857.626.285
- Obligasi XI Seri A sebesar Rp 400.000.000.000 jangka waktu 10 tahun dan akan jatuh tempo pada
tanggal 23 Mei 2016 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,10 % untuk tahun
pertama sampai tahun kesepuluh.
50
- Obligasi XI Seri B sebesar Rp 100.000.000.000, jangka waktu 10 tahun dan akan jatuh tempo pada 23
Mei 2016 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,10 % pertahun untuk tahun
pertama, bunga mengambang untuk tahun kedua sampai dengan tahun kesepuluh yang besarnya
ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 1 bulan ditambah premi
tetap sebesar 1,25% dengan batas Atas sebesar 16% dan Batas Bawah sebesar 10%.
d. Obligasi XII merupakan obligasi hasil emisi tahun 2007 sebesar Rp 600.000.000.000. Saldo hutang
obligasi XII per 30 September 2009 dan 2008 terdiri dari :
- Obligasi Seri A
- Obligasi Seri B
Rp
Rp
Nilai Nominal : Rp
Nilai Diskonto : Rp
Nilai Bersih : Rp
30-09-2009
(Rp.)
370.000.000.000
230.000.000.000
600.000.000.000
(1.598.749.081)
598.401.250.919
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
30-09-2008
(Rp.)
370.000.000.000
230.000.000.000
600.000.000.000
(1.800.017.269)
598.199.982.731
- Obligasi XII Seri A sebesar Rp 370.000.000.000 jangka waktu 10 tahun dan akan jatuh tempo pada
tanggal 4 September 2017 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,025 % untuk tahun
pertama sampai tahun kesepuluh.
- Obligasi XII Seri B sebesar Rp 230.000.000.000, jangka waktu 10 tahun dan akan jatuh tempo pada 4
September 2017 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,025 % pertahun untuk
tahun pertama, bunga mengambang untuk tahun kedua sampai dengan tahun kesepuluh yang
besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 1 bulan
ditambah premi tetap sebesar 1,00% dengan batas Atas sebesar 12% dan Batas Bawah sebesar 8,00%.
d. Obligasi XIII merupakan obligasi hasil emisi tahun 2009 sebesar Rp 1.500.000.000.000. Saldo hutang
obligasi XIII per 30 September 2009 terdiri dari :
-
Obligasi Seri A1
Obligasi Seri A2
Obligasi Seri B
Obligasi Seri C
Rp
Rp
Rp
Rp
Nilai Nominal : Rp
Nilai Diskonto : Rp
Nilai Bersih : Rp
30-09-2009
(Rp.)
350.000.000.000
100.000.000.000
650.000.000.000
400.000.000.000
1.500.000.000.000
(3.666.508.538)
1.496.333.491.462
30-09-2009
(Rp.)
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
0
0
0
0
0
0
0
- Obligasi XIII Seri A1 sebesar Rp 350.000.000.000 jangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada
tanggal 1 Juli 2014 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,675% untuk tahun pertama
sampai tahun kelima.
51
- Obligasi XIII Seri A2 sebesar Rp 100.000.000.000, jangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada 1
Juli 2014 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,675% pertahun untuk tahun
pertama, bunga mengambang untuk tahun kedua sampai dengan tahun kelima yang besarnya
ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 1 bulan ditambah premi
tetap sebesar 3,00% dengan batas Atas sebesar 13,00% dan Batas Bawah sebesar 10,00%.
- Obligasi XIII Seri B sebesar Rp 650.000.000.000 jangka waktu 8 tahun dan akan jatuh tempo pada
tanggal 1 Juli 2017 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,650% untuk tahun pertama
sampai tahun kedelapan.
- Obligasi XIII Seri C sebesar Rp 400.000.000.000 jangka waktu 10 tahun dan akan jatuh tempo pada
tanggal 1 Juli 2019 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,875% untuk tahun pertama
sampai tahun kesepuluh.
Jadwal pembayaran bunga untuk masing-masing obligasi adalah sebagai berikut :
- Obligasi IX setiap tanggal 6 Maret, 6 Juni, 6 September dan 6 Desember
- Obligasi X seri A setiap tanggal 11 Jan, 11 April, 11 Juni, 11 Oktober
- Obligasi X seri B setiap tanggal 12 September, 12 Desember, 12 Maret dan 12 Juni.
- Obligasi XI setiap tanggal 23 Agustus, 23 Nopember, 23 Pebruari dan 23 Mei.
- Obligasi XII setiap tanggal 4 Desember, 4 Maret, 4 Juni, 4 September.
- Obligasi XIII setiap tanggal 1 Juli, 1 Oktober, 1 Januari, 1 April.
Sehubungan dengan penerbitan obligasi telah diadakan perjanjian Perwaliamanatan No. 4 tanggal 10 April
2002, dengan beberapa persyaratan adalah sebagai berikut :
Memelihara likuiditas yaitu rasio antara aktiva lancar dibanding dengan hutang lancar sebesar minimum 1:1.
Memelihara rasio kewajiban terhadap ekuitas sebesar maksimal 5 : 1 sampai dengan tanggal 21 Juli 2008,
sedangkan untuk selanjutnya diberlakukan ratio kewajiban terhadap ekuitas sebesar maksimal 7:1.
Obligasirating
IX : AA
(Stable Outlook)
Adapun
masing-masing
obligasi berdasarkan penilaian Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada
saat penerbitan adalah :
-
Obligasi X : AA (Stable Outlook)
Obligasi XI : AA (Stable Outlook)
Obligasi XII : AA (Stable Outlook)
Obligasi XIII : AA (Stable Outlook)
Rating Pemantauan Obligasi 2008 : AA +
52
30. Hutang Jangka Panjang Lainnya
Terdiri dari :
30-09-2009
(Rp.)
410.000.000.000
500.000.000
850.000.000
411.350.000.000
- Surat Utang Pemerintah (SUP)
- Pinjaman dari Pemda Indramayu
- Pinjaman dari Pemerintah Kab. Purbalingga
30-09-2008
(Rp.)
410.000.000.000
500.000.000
750.000.000
411.250.000.000
Surat Utang Pemerintah (SUP)
Surat Utang Pemerintah (SUP) sebesar Rp 410.000.000.000 yang digunakan untuk Pendanaan Kredit Usaha
Mikro dan Kecil (KUMK) sesuai dengan Surat Menteri Keuangan No.S-121/MK.06/2004 tanggal 14 April 2004
dan Perjanjian Pinjaman No.KP-019/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 dengan persetujuan perubahannya No.
AMA-19 KP-019/DP3/2005 tanggal 5 Desember 2005 serta persetujuan perubahan No.AMA-24/KP19/DP3/2006 tanggal 29 Mei 2006 dan terakhir dengan Persetujuan Perubahan No. AMA-33/KP019/DP3/2007 tanggal 08 Maret 2007. Tingkat bunga sebesar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia
berjangka waktu 3 (tiga) bulan yang ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan sekali. Pinjaman tersebut akan jatuh
tempo pada tanggal 10 Desember 2009.
Pinjaman dari Pemda Indramayu
Pinjaman dari Pemerintah Indramayu sebesar Rp 500.000.000,- yang digunakan untuk Pendanaan KTJG
sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama antara Perusahaan dengan Pemda Indramayu tentang
Pendanaan Kredit Tunda Jual Gabah Melalui Sistem Gadai di wilayah Kabupaten Indramayu
No.27/TR.2.0010/VIII/2003-No.581/1062/Distan tanggal 5 Agustus 2003, Perusahaan telah memperoleh
fasilitas pinjaman jangka panjang (jangka waktu 10 tahun, terhitung sejak tanggal perjanjian ini) sebesar
Rp600.000.000 dengan tingkat bunga sebesar 12% per tahun.
Selanjutnya berdasarkan Addendum no.1275/TR.200.112/XII/2004-No.581/1459/Distan tanggal 24
Desember 2004 disebutkan bahwa selama jangka waktu perjanjian, pihak perusahaan dapat melunasi
sebagian atau seluruh pinjaman modal kerja dan pihak Pemda Indramayu dapat menambah atau menarik
dan menempatkan kembali pinjaman modal kerja dengan persetujuan kedua belah pihak.
Pinjaman dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga
Pinjaman dari Pemerintah Purbalingga sebesar Rp 750.000.000,- yang digunakan untuk Pendanaan modal
kerja Kredit KRISTA, sesuai surat perjanjian kerjasama antara Perusahaan dengan Pemerintah Kabupaten
Purbalingga tentang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro Skala Rumah Tangga Melalui Upaya
Peningkatan Penguatan Pembiayaan No.1039/SP.300.233/XI/07 - No.538/22 Tahun 2007 tanggal 29
Nopember 2007 Perusahaan telah memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang (jangka waktu 3 tahun,
terhitung sejak tanggal perjanjian ini) sebesar Rp 1.000.000.000 dengan tingkat bunga sebesar 5% per
tahun.
53
31. Ekuitas
Merupakan kekayaan bersih pada saat pengalihan bentuk Perusahaan Jawatan menjadi Perusahaan Umum,
tambahan Penyertaan Modal Pemerintah, Cadangan yang belum direalisir dan laba yang diperoleh dalam
periode tahun buku dengan rincian sebagai berikut :
31-12-2009
31-12-2008
30-09-2009
(Rp.)
205.000.000.000
46.252.000.000
251.252.000.000
112.730.000.000
799.531.196.034
577.749.472.178
0
555.527.917.713
2.296.790.585.925
- Modal Awal
- Penyertaan Modal Pemerintah
- Cadangan Pelunasan Obligasi
- Cadangan Umum
- Cadangan Tujuan
- Laba Tahun Lalu (belum dibagi)
- Laba Tahun Berjalan Setelah Pajak
54
30-09-2008
(Rp.)
205.000.000.000
46.252.000.000
251.252.000.000
112.730.000.000
461.344.867.914
485.124.472.178
0
547.886.487.985
1.858.337.828.077
PENJELASAN POS-POS LABA RUGI
PENDAPATAN USAHA
32. Pendapatan Sewa Modal
Merupakan pendapatan sewa modal dan Ijaroh (jasa simpan) gadai syariah yang terdiri dari :
30-09-2009
(Rp.)
Sewa Modal Usaha Gadai :
- Sewa Modal Golongan A
- Sewa Modal Golongan B
- Sewa Modal Golongan C
- Sewa Modal Golongan D
30-09-2008
(Rp.)
Sub Jumlah
5.803.419.139
129.697.157.470
1.985.357.377.156
192.406.921.719
2.313.264.875.484
10.717.251.018
143.307.737.959
1.473.091.527.356
118.596.242.766
1.745.712.759.099
Jasa Simpan Usaha Syariah :
Gadai Syariah
- Ijaroh Golongan A
- Ijaroh Golongan B
- Ijaroh Golongan C
- Ijaroh Golongan D
- Ijaroh Golongan E
- Ijaroh Golongan F
- Ijaroh Golongan G
- Ijaroh Golongan H
- Ijaroh Golongan I
Sub Jumlah Gadai Syariah
149.905.702
3.946.187.109
10.962.342.790
55.628.835.688
25.569.989.573
15.729.309.501
9.743.287.093
3.674.304.750
52.502.450
125.456.664.656
151.948.304
3.383.600.296
8.187.565.197
35.935.802.599
15.141.691.684
8.644.821.468
4.881.118.619
1.194.399.639
6.302.407
77.527.250.213
Sewa Modal Usaha Lain
- Sewa Modal Kresna
- Sewa Modal Kreasi, Krasida dan Kremada
- Sewa Modal Krista
- Sewa Modal KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah)
- Sewa Modal Gadai Efek
- Ijaroh Ar-Rum
- Marjin Mulia
- Sewa Modal Lainnya
Sub Jumlah
Jumlah Sewa Modal
11.922.102.685
85.805.161.104
19.481.399.177
90.411.950
16.791.354.585
1.579.551.050
1.573.124.111
0
137.243.104.662
2.575.964.644.802
10.910.663.568
65.632.700.582
1.637.738.745
59.086.325
13.690.101.161
58.386.569
0
19.728.443
92.008.405.393
1.915.248.414.705
55
33. Pendapatan Administrasi
Merupakan pendapatan atas penerimaan administrasi atas kredit yang disalurkan yang ditentukan
berdasarkan golongan kreditnya sampai dengan 30 September 2009 dan 2008, terdiri dari :
- Pendapatan Adm. Golongan A
- Pendapatan Adm. Golongan B
- Pendapatan Adm. Golongan C
- Pendapatan Adm. Golongan D
Sub Jumlah
- Pend. Adm. Ush. Syariah & Ush Lain
Jumlah
30-09-2009
(Rp.)
1.322.443.300
16.548.163.953
219.802.184.300
27.698.720.559
265.371.512.112
24.932.581.235
290.304.093.347
30-09-2008
(Rp.)
2.176.651.500
16.474.782.697
156.514.879.500
17.144.724.200
192.311.037.897
13.694.431.081
206.005.468.978
30-09-2009
(Rp.)
624.644.318
112.181.806
736.826.124
30-09-2008
(Rp.)
603.467.500
135.909.077
739.376.577
30-09-2009
(Rp.)
30-09-2008
(Rp.)
34. Pendapatan Sewa Langen Palikrama
Terdiri dari :
Langen Palikrama Jakarta
Langen Palikrama Surabaya
35. Pendapatan Usaha Lainnya
Terdiri dari :
- Uang Kelebihan Lewat Waktu
- Pendapatan Investasi & Subrogasi/Recovery
Jumlah
14.691.586.677
604.976.689
15.296.563.366
7.983.503.896
515.979.788
8.499.483.684
36. Beban Bunga dan Provisi
Beban bunga adalah bunga yang timbul atas Emisi Obligasi dengan tingkat bunga yang telah direalisir s.d.
triwulan III 2009 antara 8,04 % s.d. 18,25% dan pinjaman kepada pihak bank serta lembaga keuangan,
masing-masing, Bank Rakyat Indonesia, Bank Central Asia, Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri, Bank
Niaga, Bank Mandiri serta SUP dan RUF, suku bunga berkisar antara 8,02% s/d 10,50%, dengan rincian
sebagai berikut :
- Bunga Bank Rakyat Indonesia
- Bunga Obligasi
- Biaya Adm. Provisi & Pengel Pinj
56
30-09-2009
(Rp.)
30-09-2008
(Rp.)
226.883.638.234
213.328.640.277
20.271.232.680
124.827.998.012
179.562.015.625
13.928.124.810
- Bunga MTN/Promes
- Bunga Bank Central Asia
- Bunga Bukopin
- Bunga Bank Syariah Mandiri
- Bunga Bank Niaga
- Bunga Bank Mandiri & Damandiri
- Biaya Bunga SUP dan Pemerintah Daerah
- Biaya Bunga RUF
Jumlah
0
104.395.493.779
81.367.931
14.313.410.183
0
369.140.639.259
28.299.416.559
11.622.261.336
988.336.100.238
680.065.662
57.783.088.467
1.768.893.603
3.637.102.892
2.622.083.334
152.593.330.666
25.114.280.972
13.740.744.444
576.257.728.487
30-09-2009
(Rp.)
102.747.995.540
463.781.870.537
57.704.538.455
25.244.653.431
11.738.412.312
37.959.363.644
699.176.833.919
30-09-2008
(Rp.)
82.506.903.666
369.629.409.741
31.434.766.683
14.975.009.544
14.423.085.869
14.816.840.037
527.786.015.540
37. Beban Pegawai
- Gaji Pokok
- Tunjangan-tunjangan
- Biaya Kesejahteraan
- Biaya Pegawai Tidak Tetap
- Biaya UP4
- Biaya Dana Pensiun
Jumlah
38. Beban Penyusutan Aktiva Tetap
Beban penyusutan Aktiva Tetap periode 1 Januari sampai dengan 30 September 2009 dan 2008 masingmasing sebesar Rp. 36,324,573,933,- dan Rp 28,960,164,273,- yg dihitung berdasarkan tarif sebagai berikut:
- Bangunan kantor dan rumah jabatan 5 % dari nilai perolehan
- Inventaris Kantor dan Rumah Jabatan 50 % dari nilai buku
- Kendaraan bermotor 25 % dari nilai buku
39. Beban Amortisasi
Beban Amortisasi adalah amortisasi terhadap Pembukaan Cabang Baru, Rehabilitasi Gedung Sewa dan
Hak Atas Tanah periode 1 Januari sampai dengan 30 September 2009 dan 2008 dengan rincian sebagai
30-09-2009
(Rp.)
16.957.604.637
175.049.982
63.233.891
17.195.888.510
- Beban Amort. Pem. Cab. Br & Reh. Gd
- Beban Amort. Hak Atas Tanah
- Beban Amort. Lainnya
30-09-2008
(Rp.)
2.396.463.803
153.272.445
13.781.482
2.563.517.730
40. Beban Umum
Beban Umum adalah beban perusahaan selama periode 1 Januari sampai dengan 30 September 2009,
dengan rincian sebagai berikut :
57
- Beban Administrasi
- Beban Umum
- Beban Pendidikan dan Latihan
- Beban Penyisihan Piutang
- Beban DEWAS & Direksi
Jumlah
30-09-2009
(Rp.)
65.357.302.303
273.118.409.373
14.525.411.662
2.020.050.834
13.365.454.712
368.386.628.884
30-09-2008
(Rp.)
38.722.188.766
187.051.275.267
7.717.990.291
1.720.250.642
0
235.211.704.966
30-09-2009
(Rp.)
2.003.480.948
804.762.817
51.728.450
21.255.351.599
(4.342.754.154)
30-09-2008
(Rp.)
1.897.800.355
637.543.509
3.416.119.461
16.123.785.412
(828.305.524)
19.772.569.660
21.246.943.213
41. Pendapatan ( Beban) Lain-lain
- Pendapatan Sewa Gedung
- Pendapatan Jasa Giro
- Laba Penjualan Aktiva Tetap
- Pendapatan Lainnya
- Beban Lainnya
y
Jumlah
42. Kerugian Luar Biasa
Kerugian Luar Biasa merupakan kerugian perusahaan yang sifatnya force major. Sampai dengan 30
31
Desember 2008
September
2009 dan 2007
2008 saldo Kerugian Luar Biasa NIHIL.
43. Informasi Lain-Lain
a. Pada tanggal 16 Januari 2003 nasabah yang bernama Ny. Sena Wiradjaja, melalui Kantor Pengacara
Amir Indah & Partners
Partners mengggugat
menggugat Perum
Perum Pegadaian.
Pegadaian. Gugatan
Gugatan perdata
perdata tersebut diajukan kepada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 16 Januari 2003 dengan No. Perkara.
14/PDT.G/2003/PN.JKT.PST tentang Gugatan Perdata Tuntutan Ganti Rugi sebesar Rp 20.962.500.000
ditambah bunga 2% per bulan terhitung sejak gugatan ini didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat.
Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang dihadiri Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa
Hukum Tergugat Nomor: 14/PDT.G/2003/PN-JKT-PST tanggal 2 Juli 2003 gugatan Penggugat dikabulkan
sebagian oleh Pengadilan sebagai berikut:
- Menyatakan bahwa Perum Pegadaian (Tergugat II) telah melakukan perbuatan melawan
hukum dan Mahful Umar (Tergugat I) secara renteng bertanggung jawab atas perbuatan
melawan hukum tersebut.
- Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk membayar ganti rugi
kepada Penggugat yang jumlahnya sebesar Rp 765.897.450 (tujuh ratus enam puluh lima
juta delapan ratus sembilan puluh tujuh ribu empat ratus lima puluh rupiah).
- Tergugat I dan Tergugat II diwajibkan membayar biaya perkara sebesar Rp 179.000 (seratus tujuh
puluh sembilan ribu rupiah).
58
Atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut pihak Tergugat I dan Tergugat II telah
mengajukan permohonan banding dengan suratnya No.139/SRT.PDT.BDG2003/ PN.JKT.PST tanggal 14
Juli 2003 dan menyerahkan memori banding tanggal 17 Februari 2004 dan telah diterima Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat tanggal 17 Februari 2004 No. 14/PDT.G/2003/PN/JKT.PST.
Berdasarkan Keputusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No.132/PDT/2004/PT.DKI tanggal 07 Maret 2005
dengan Amar Putusan Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.14/PDT.G/2003/PNJKT-PST tanggal 02 Juli 2003. Dengan dibatalkannya putusan PN Jakarta Pusat tersebut maka Perum
Pegadaian pada pihak yang menang dalam perkara tersebut.
Berdasarkan putusan banding tersebut, Pihak Ny. Sena Wiradjaya mengajukan kasasi ke Mahkamah
Agung melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Perum Pegadaian selaku termohon kasasi mengajukan Kontra Memori kasasi pada tanggal 6 Oktober
2005 dan berkas permohonan tersebut telah dikirim ke Mahkamah Agung RI oleh PN Jakarta Pusat dan
telah diterima dengan Nomor Register 2407 K/PDT/2005 tanggal 22 Desember 2005. Sampai dengan
laporan ini diterbitkan, belum ada putusan atas kasasi tersebut.
b. Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2009 Perusahaan akan melakukan
perubahan status badan hukum dari Perum menjadi Persero. Sehubungan dengan hal tersebut telah
dibentuk Tim Persiapan Pemerseroan Perum Pegadaian sesuai dengan Surat Direksi
No.26/SP.200.232/2008 tanggal 07 Januari 2008.
44. Informasi Segmen
Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan geografis dibagi dalam 5 (lima) wilayah yang terdiri dari:
Wilayah
Daerah Operasi
Sumatera
Pulau Sumatera
Jawa
Pulau Jawa
Kalimantan
Pulau Kalimantan
Bali & Nusa Tenggara
Pulau Bali dan
Nusa Tenggara
Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulmapa)
Pulau Sulawesi, Maluku
dan Irian Jaya
Jumlah Kantor Wilayah
dan Kantor Cabang
4 Kantor Wilayah
yang terdiri dari 576
Kantor Operasional
5 Kantor Wilayah
yang terdiri dari 754
Kantor Operasional
1 Kantor Wilayah
yang terdiri dari 171
Kantor Operasional
1 Kantor Wilayah
yang terdiri dari 194
Kantor Operasional
2 Kantor Wilayah
yang terdiri dari 569
Kantor Operasional
Catatan : Per 1 Juli 2008 dilakukan perubahan Kanwil di pulau Sumatera dan Jawa, dimana
pulau Sumatera dari 2 Kanwil menjadi 4 Kanwil sedangkan Pulau Jawa dari Kanwil menjadi
Kanwil dari 2 Kanwil menjadi 4 Kanwil sedangkan pulau Jawa dari 7 Kanwil menjadi 5 Kanwil.
59
Informasi segmen Perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Pendapatan Usaha Menurut Wilayah
- Sumatera
- Jawa
- Kalimantan
- Bali & Nusa Tenggara
- Sulmapala
Jumlah Pendapatan Usaha
30-09-2009
(Rp.)
365.403.893.100
1.426.700.000.242
211.946.128.816
322.665.619.638
556.714.810.912
2.883.430.452.708
30-09-2008
(Rp.)
214.912.853.399
1.137.410.025.075
138.045.162.596
238.268.745.335
401.855.957.539
2.130.492.743.944
30-09-2009
(Rp.)
88.502.860.415
230.433.989.659
79.004.488.290
126.388.744.106
249.680.344.754
774.010.427.224
19.772.569.660
0
793.782.996.884
30-09-2008
(Rp.)
88.377.591.892
266.987.494.873
61.034.862.176
117.563.197.182
225.011.090.248
758.974.236.371
21.986.319.790
0
780.960.556.161
30-09-2009
(Rp.)
1.838.668.236.521
7.764.368.402.902
1.043.938.430.230
1.549.083.968.015
2.833.334.919.336
15.029.393.957.004
30-09-2008
(Rp.)
1.180.298.433.072
5.616.665.184.241
664.503.821.474
1.096.544.928.377
1.875.685.475.617
10.433.697.842.781
30-09-2009
(Rp.)
58.065.108.014
233.909.663.372
45.224.256.133
42.767.326.841
55.492.888.438
435.459.242.798
30-09-2008
(Rp.)
45.598.492.098
209.361.828.107
39.094.137.417
36.297.827.652
51.686.902.779
382.039.188.053
b. Hasil Usaha Menurut Wilayah
- Sumatera
- Jawa
- Kalimantan
- Bali & Nusa Tenggara
- Sulmapala
Jumlah Laba Usaha
Pendapatan (Beban) Lain-lain
Kerugian Luar Biasa
Laba Sebelum PPh Badan
c. Aktiva Menurut Wilayah
- Sumatera
- Jawa
- Kalimantan
- Bali & Nusa Tenggara
- Sulmapala
Jumlah Aktiva
d. Aktiva Tetap Menurut Wilayah
- Sumatera
- Jawa
- Kalimantan
- Bali & Nusa Tenggara
- Sulmapala
Jumlah Aktiva Tetap
60
e. Beban Penyusutan Aktiva Tetap Menurut Wilayah
- Sumatera
- Jawa
- Kalimantan
- Bali & Nusa Tenggara
- Sulmapala
Jumlah Beban Peny. Aktiva Tetap
30-09-2009
(Rp.)
6.963.246.569
17.766.516.530
3.868.361.194
3.778.357.813
3.948.091.827
36.324.573.933
30-09-2008
(Rp.)
3.062.343.155
17.095.750.789
2.399.941.329
2.831.735.014
3.570.393.986
28.960.164.273
30-09-2009
(Rp.)
11.374.674.128
12.695.031.131.216
6.707.251.444
8.455.852.578
11.034.461.713
12.732.603.371.079
30-09-2008
(Rp.)
6.143.776.515
8.542.869.390.977
10.015.274.834
6.071.930.654
10.259.641.724
8.575.360.014.704
30-09-2009
(Rp.)
793.782.996.884
30-09-2008
(Rp.)
780.960.556.161
54.351.731
339.750.000
7.192.683
419.127.195
1.247.906.630
0
329.872.553
913.253.733
7.451.375
3.318.905.900
212.027.317
44.400.000
1.742.809
325.903.179
657.369.728
70.017.042
445.517.035
911.087.630
34.112.922
2.702.177.662
2.003.480.948
804.762.817
51.728.450
2.859.972.215
458.933.685
794.241.930.569
2.637.176.932
637.543.509
3.416.119.461
6.690.839.902
(3.988.662.240)
776.971.893.921
f. Kewajiban Menurut Wilayah
- Sumatera
- Jawa
- Kalimantan
- Bali & Nusa Tenggara
- Sulmapala
Jumlah Kewajiban
45. Taksiran Pajak Penghasilan
a. Laba Usaha Sebelum Pajak
b. Perhitungan Koreksi Fiskal Perbedaan Permanen
Koreksi Positif :
- Biaya Air, Listrik, Telp. Rmh Jab
- Biaya Lumpsum BBM Pejabat
- Biaya Denda Pajak
- Biaya Lainnya/Sumbangan
- Biaya Ulang Tahun Pegadaian/RI
- Biaya Penyisihan Kerugian Klaim TGR
- Biaya Jamuan dan Representasi
- Biaya Perawatan Rumah Jabatan
- Biaya Perawatan Invent Rmh Jabatan
Sub Jumlah (1)
Koreksi Negatip :
- Pendapatan Sewa Auditorium
- Pendapatan Jasa Giro
- Laba Penjualan Aktiva
Sub Jumlah (2)
Jumlah Koreksi (1-2)
c. Laba Usaha Kena Pajak
61
d. Taksiran PPh Badan :
10 % X (50.000.000)
15 % X (50.000.000)
30 % X (290.186.854.677)
Jumlah
e. Penghasilan Pajak Tangguhan
f. Laba Usaha Setelah Pajak
5.000.000
7.500.000
238.242.579.171
238.255.079.171
0
555.527.917.713
62
5.000.000
7.500.000
233.061.568.176
233.074.068.176
0
547.886.487.985
Download