49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian diskriptitf kualitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk katakata dan gambar, kata-kata disusun dalam kalimat, misalnya kalimat hasil wawancara antara peneliti dan informan.1 Penelitian kualitatif bertolak dari filsafat konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang di interpretasikan oleh individu-individu. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut perspektif partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran,dan persepsinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu berusaha mendapatkan informasi yang selengkap mungkin mengenai pengambilan keputusan kepala sekolah dan motivasi kinerja guru di MA Al-Musthofawiyah Palang Tuban. Informasi yang digali lewat wawancara mendalam terhadap informan (Kepala Sekolah dan guru). Teknik kualitatif dipakai sebagai pendekatan dalam penelitian ini, karena teknik ini untuk memahami realitas 1 Lexy Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2006), 4. 49 50 rasional sebagai realitas subjektif khususnya warga sekolah. Proses observasi dan wawancara mendalam bersifat sangat utama dalam pengumpulan data. Dari observasi diharapkan mampu menggali dampak pengambilan keputusan kepala sekolah MA Al-Musthofawiyah Palang Tuban. 2. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Karena terkait langsung dengan gejala-gejala yang muncul di sekitar lingkungan manusia terorganisasir dalam satuan pendidikan formal. Penelitian yang menggunakan pendekatan fenomenologis berusaha untuk memahami makna peristiwa serta interaksi pada orang-orang dalam situasi tertentu Pendekatan ini menghendaki adanya sejumlah asumsi yang berlainan dengan cara yang digunakan untuk mendekati perilaku orang dengan maksud menemukan “fakta” atau “penyebab”.2 Penyelidikan fenomenologis bermula dari diam. Keadaan “diam” merupakan upaya menangkap apa yang dipelajari dengan menekankan pada aspek-aspek subjektif dari perilaku manusia. Fenomenologis berusaha bisa masuk ke dalam dunia konseptual subjek nya agar dapat memahami bagaimana dan apa makna yang disusun subjek tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. Singkatnya, peneliti berusaha memahami subjek dari sudut pandang subjek itu sendiri, dengan tidak mengabaikan membuat penafsiran, dengan 2 Winaryo Surachmad, Dasar dan Teknik Research (Bandung: CV. Tarsito, 1976), 135-136 51 membuat skema konseptual. Peneliti menekankan pada hal-hal subjektif, tetapi tidak menolak realitas “di sana” yang ada pada manusia dan yang mampu menahan tindakan terhadapnya. Para peneliti kualitatif menekankan pemikiran subjektik karena menurut pandangannya dunia itu dikuasai oleh angan-angan yang mengandung hal-hal yang lebih bersifat simbolis dari pada konkret. Jika peneliti menggunakan perspektif fenomenologi dengan paradigma definisi sosial biasanya penelitian ini bergerak pada kajian mikro. Paradigma definisi sosial ini akan memberi peluang individu sebagai subjek penelitian (informan penelitian) melakukan interpretasi, dan kemudian peneliti melakukan interpretasi terhadap interpretasi itu sampai mendapatkan makna yang berkaitan dengan pokok masalah penelitian. B. Jenis Data dan Sumber Data 1. Jenis Data Data adalah suatu hal yang diperoleh di lapangan ketika melakukan penelitian dan belum di olah atau dengan pengertian lain suatu hal yang dianggap atau diketahui. Data menurut jenisnya di bagi menjadi dua, yaitu: a). Data kualitatif Adapun data kualitatif ini meliputi data tentang : 1) Sejarah berdirinya MA Al-Musthofawiyah Palang Tuban 2) Program Kerja MA Al-Musthofawiyah Palang Tuban 3) Struktur Organisasi MA Al-Musthofawiyah Palang Tuban 4) Pelaksanaan strategi peer lessons pada mata pelajaran Fiqih 52 5) Keakftifan siswa dalam mengikuti pelajaran b) Data kuantitatif Adapun data kuantitatif ini meliputi data tentang : 1) Keadaan guru dan karyawan 2) Keadaan Siswa 3) Prestasi belajar siswa Di tinjau dari intensitasnya data dapat di bedakan menjadi dua macam, yaitu: a. Jenis data primer Yaitu data yang diperoleh dari sumber pertama melalui prosedur dan teknik pengambilan data yang berupa interview, observasi, merupakan penggunaan instrument yang harus dirancang sesuai dengan tujuannya.3 Yang termasuk data ini adalah tentang upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dalam konsep strategi peer lessons yang di peroleh dari hasil interview kepala sekolah dan guru Fiqih, serta hasil observasi langsung pada guru dan siswa ketika proses belajar berlangsung. b. Jenis data sekunder Yaitu bentuk informasi yang telah dikumpulkan pihak lain. Jadi, dalam hal ini peneliti tidak memperoleh data dari sumbernya.4 Adapun 3 Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Jakarta: Insan Madani 1998), 46. Hermawan Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama,1992), 69. 4 53 yang termasuk data sekunder dalam penelitian ini dapat diperoleh dari dokumen penting, di antaranya meliputi: a) Sejarah berdirinya MA Al-Musthofawiyah Palang Tuban b) Profil sekolah c) Struktur Organisasi d) Keadaan Guru dan siswa e) Keadaan Sarana Dan Prasarana 2. Sumber Data Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ini ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya merupakan data tambahan seperti dokumen, dan sumber data lainnya.5 Jadi sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata yang di peroleh dari informan dan dokumen yang merupakan data tambahan. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah: 1. Kepala Sekolah 2. Guru Mata Pelajaran Fiqih 3. Siswa kelas X MA Al-Musthofawiyah Tuban C. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam sebuah penelitian sangat dibutuhkan dengan menggunakan metode di dalamnya. Hal ini dikarenakan baik buruknya hasil penelitian sangat ditentukan oleh teknik pengumpulan datanya. Sebagaimana dikemukakan oleh Sutrisno sebagai berikut: “Baik buruknya suatu 5 Ibid., 112. 54 research sebagian tergantung pada teknik pengumpulan datanya. Pengumpulan data dalam research ilmiah bertujuan memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, dan variabel. Untuk memperoleh data yang dimaksud ini pekerjaan research menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, alat-alat, serta kegiatankegiatan yang diandalkan”. Untuk mendapatkan data yang lengkap dan akurat dan dapat dipertanggung jawabkan maka dibutuhkan beberapa teknik pengumpulan data. Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Ada beberapa metode yang di gunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini dengan tujuan agar penulis memperoleh data yang akurat sehingga mempermudah dalam penyusunan skripsi ini. 1. Metode observasi Metode observasi secara luas adalah pengamatan berarti setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran. Akan tetapi observasi atau pengamatan disini diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indra penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan pertanyaan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra.6 Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap fenomena atau gejala-gejala yang terdapat dilapangan untuk mengetahui situasi umum dari obyek yang diteliti dan untuk 6 Irwan soehartono, Metodologi Penelitian Sosial, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998), 69 55 memperoleh data tentang kegiatan responden. Dan kelebihan dari penelitian dengan observasi atau pengamatan ini adalah data yang diperoleh merupakan data yang segar, dalam arti data yang dikumpulkan diperoleh dari subyek pada saat terjadinya tingkah laku dan keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung. Dalam prakteknya metode ini lebih cenderung digunakan penulis untuk menggali data tentang : a) Ketrampilan guru dalam mengelolah pembelajaran strategi peer lessons b) Cara siswa mempraktekkan strategi peer lessons c) Keadaan geografis d) Fasilitas dan Sarana MA al-Musthofawiyah 2. Metode dokumentasi Dokumentasi adalah metode dalam pengumpulan data dengan cara mencatat dokumen-dokumen atau catatan-catatan. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang jumlah siswa, guru, nilai, dan lain-lain yang berhubungan dengan obyek penelitian. 3. Metode interview Metode interview adalah suatu teknik pengumpulan data yang dipergunakan untuk memperoleh keterangan pendirian responden melalui percakapan langsung atau berhadapan muka. Menurut sutrisno hadi dalam bukunya “Metodologi Research” menjelaskan bahwa interview dapat dipandang sebagai metode pengumpulan 56 data dengan jalan Tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada suatu penyelidikan.7 Melalui metode ini penulis bermaksud dapat mengungkapkan data yang bersifat informasi tentang sikap dan respon dalam proses pengajaran di MA al-Musthofawiyah. Penulis menggunakan metode ini ditujukan kepada guru yang bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan strategi peer lessons di dalam kelas serta prestasi belajar siswa pada mata pelajara fiqih. Untuk mengetahui respon dari siswa MA al-Musthofawiyah penulis juga mewancarai beberapa atau sebagian dari siswa MA al-Musthofawiyah tentang strategi pembelajaran peer lessons pada mata pelajaran fiqih dalam meningkatkan prestasi belajar. D. Teknik analisa data Analisis data merupakan upaya untuk menelaah atau secara sistematika yang diperoleh dari berbagai sumber, yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian data tersebut diklasifikasikan sesuai dengan kerangka penelitian kualitatif deskriptif yang berupaya menggambarkan kondisi, latar penelitian secara menyeluruh dan sejarah data tersebut ditarik suatu temuan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti memberikan gambaran secara menyeluruh tentang implementasi strategi pembelajaran peer lessons pada mata pelajaran fiqih dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X 7 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Ofset, 1998), 193 57 semester genap tahun ajaran 2012-2013 di MA Al-Musthofawiyah Palang Tuban. Adapun gambaran hasil penelitian tersebut kemudian ditelaah, dikaji dan disimpulkan sesuai dengan tujuan dan kegunaan penelitian. Dalam memperoleh kecermatan, ketelitian dan kebenaran maka peneliti menggunakan pendekatan induktif. Pendekatan induktif yaitu memungkinkan temuan-temuan penelitian muncul dari “keadaan umum”, tema-tema dominan dan signifikan yang ada dalam data, tanpa mengabaikan hal-hal yang muncul oleh struktur metodologisnya. Pendekatan induktif dimaksudkan untuk membantu pemahaman tentang pemaknaan dalam data yang rumit melalui pengembangan tema-tema yang diikhtisarkan dari data kasar. Pendekatan ini jelas digunakan dalam analisi data kualitatif.8 Analisis data secara induktif ini digunakan karena beberapa alasan. Pertama, proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan jamak seperti dalam data. Kedua, analisis induktif lebih dapat membuat hubungan peneliti-responden menjadi eksplisit, dapat dikenal, dan akuntabel. Ketiga, analisis induktif lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat-tidaknya pengalihan pada suatu latar lainnya. Keempat, analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan. Kelima, analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai eksplisit sebagai bagian dari struktur analitik. 8 Lexy J. Moloeng, Metodologi, 297. 58 Dengan langkah penelitian ini untuk mencari suatu kebenaran yang berpijak dari data yang diperoleh di lapangan dan kasus-kasus yang bersifat umum berdasarkan pengalaman nyata yang kemudian dirumuskan menjadi model, konsep, teori, prinsip, preposisi atau definisi yang bersifat khusus.