Wealth Management Newsletter - April 2013

advertisement
Wealth Management Newsletter - April 2013
1 | Market Perspective | April 2013
Nasabah yang terhormat,
Tanpa terasa, kuartal pertama dari tahun 2013 telah kita lewati dan saat ini kita sudah memasuki kuartal
kedua tahun 2013. Adalah hal yang fantastis apabila kita melihat laju kinerja Indeks Harga Saham
Gabungan kita yang telah mencapai 14,22% untuk periode kuartal pertama 2013 saja.
Namun Warren Buffet pernah memberikan nasihat bijaksana ‘Be Fearful When Others Are Greedy
and Greedy When Others Are Fearful’ Hal ini tentunya dipahami investor sebagai pengingat untuk
senantiasa melakukan diversifikasi yang seimbang terhadap portofolio investasinya dan tidak semata
hanyamenggunakan kinerja masa lalu sebagai acuan. Faktor-faktor risiko seperti inflasi bahan pangan,
krisis di Siprus, serta neraca perdagangan dan transaksi berjalan domestik yang masih defisit berpotensi
untuk menghambat laju agresif pasar modal Indonesia.
Namun hal tersebut tidak diartikan sebagai langkah untuk menghambat investasi. Tim profesional dari
Commonwealth Bank telah menyediakan berbagai pilihan produk dengan strategi investasi dinamis
yang dapat menyesuaikan dengan siklus ekonomi yang sedang berlangsung saat ini. Dalam edisi Market
Perspective kali ini, secara spesifik kami akan membahas mengenai produk unggulan kami, Panin Smart
Risk Control Moderate Fund, yang merupakan kerja sama eksklusif kami dengan PT Panin Life.
Akhir kata, saya mewakili direksi dan manajemen eksekutif Commonwealth Bank mengucapkan
terima kasih atas kepercayaan dan kesetiaan Anda kepada kami.
Salam hangat,
Ian Whitehead
Director of Retail and Business Banking
Global Outlook
D
iakhir bulan Maret, perkembangan di Siprus menjadi perhatian dari pelaku pasar yang kembali menunjukkan masalah
zona Eropa belum sepenuhnya terselesaikan. Untuk mendapatkan dana talangan tersebut, menteri-menteri keuangan
Uni Eropa mensyaratkan Pemerintah Siprus mengenakan pajak simpanan. Alasannya, deposan harus ikut bertanggung
jawab dalam penyelesaian krisis keuangan. Kondisi pengenaan pajak deposan ini merupakan yang pertama kali diminta
oleh pemerintah Uni Eropa dan membuat banyak pihak khawatir bahwa negara Eropa lain yang meminta dana bailout akan
dikenakan kondisi yang sama. Pengenaan pajak deposan juga mendorong risiko bank run dimana deposan panik menarik
simpanannya untuk menghindari pemotongan pajak. Sementara itu, data ekonomi dari zona Eropa juga masih lemah
sedangkan data ekonomi dari AS lebih bervariatif. Ekonomi negara berkembang masih diekspektasi akan tumbuh baik dengan
bank sentral yang menjaga agar kebijakan moneter masih cukup longgar, tetapi pertumbuhan ekonomi negara maju masih
terus didorong oleh stimulus. Investor disarankan untuk menjaga diversifikasi portofolio untuk menghadapi fluktuasi pasar
sejalan dengan proses pemulihan ekonomi global.
Indices
28-Mar-13
28-Feb-13 Change (%)
Japan Nikkei
12335.96
11559.36
6.72
US Dow Jones
14578.54
14054.49
3.73
96.58
93.15
3.68
US S&P
1569.19
1514.68
3.60
IHSG Indonesia
4940.99
4795.79
3.03
Europe FTSE Eurofirst 300
1188.92
1171.47
1.49
Gold
1605.25
1597.40
0.49
471.89
481.34
-1.96
Crude Oil
MSCI Asia Pacific Ex Japan
Australia S&P/ASX200
4966.50
5104.08
-2.70
HK Hang Seng
22299.63
23020.27
-3.13
China Shanghai 2236.30
2365.59
-5.47
Sumber : Bloomberg
Amerika Serikat
Data ekonomi dari AS masih bervariatif menunjukkan pemulihan
ekonomi AS masih belum stabil. Tingkat keyakinan produsen
masih dalam proses pemulihan dengan perlahan tetapi belum
cukup kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih
cepat. Pesanan untuk barang tahan lama meningkat tetapi masih
besar kontribusinya dari peningkatan permintaan untuk barang
pesawat dan militer. Selama beberapa bulan terakhir, pesanan dan
pengiriman barang modal menunjukkan membaiknya sentimen
investasi bisnis yang baik.
Harga rumah di AS mulai naik tetapi tingkat keyakinan konsumen
masih lemah karena melihat kondisi ekonomi AS yang belum stabil.
Tolok ukur harga rumah Case-Shiller index meningkat 8,1% YoY
di bulan Januari. Pemulihan harga rumah di AS yang lebih cepat
dibandingkan kenaikan harga rata-rata bunga kredit sangat positif
karena akan meningkatkan tingkat keyakinan konsumen dan
sentimen investor.
Di bulan Maret, indikator tingkat keyakinan produsen AS mulai
meningkat tetapi masih belum menunjukkan pertumbuhan yang
kuat. Empire manufacturing index untuk wilayah New York turun
tetapi masih bertahan positif. Philadelphia Fed index yang sempat
turun di bulan Februari mulai menunjukkan pertumbuhan kembali
di bulan Maret. Indikator untuk wilayah Dallas mulai membaik
ke teritori positif, sedangkan tolok ukur sentimen untuk wilayah
Richmond masih lemah walau tetap positif.
Sesuai ekspektasi, AS Fed Reserve sejauh ini masih memberikan
signal akan menahan kebijakan moneter dan Bernanke juga
mengatakan suku bunga akan tetap ditahan di level yang rendah
setelah QE3 selesai. Bank sentral AS menurunkan angka proyeksi
2 | Market Perspective | March 2013
pertumbuhan dan melihat risiko pada pasar financial meningkat
dengan ketidakpastian yang disebabkan oleh kondisi di Siprus.
The Fed sebelumnya mengindikasikan tidak akan memberhentikan
QE3 selama tingkat pengangguran masih di atas 6,5%.
Eropa
Ups and Down
As the euro-zone economy has worsened, unemployment has risen, and manufacturing
has continued to decline
Purchasing managers’ Index for the
manufacturing sector
Expanding
Unemployment rate, seasonally adjusted
30%
Greece
10
Contracting
Spain
20
France
Germany
0
2010
‘11
‘12
55
50
45
40
‘13
2010
‘11
‘12
Sumber : Eurostat (unemployment); Markit (PMI), The Wall Street Journal
Wilayah Eropa terlihat masih penuh tantangan dengan sektor
manufaktur yang diukur oleh data PMI termasuk Jerman masih
menyusut serta tingkat pengangguran wilayah Eropa tetap
bertahan di level 12%. Tingkat pengangguran di 17 negara zona
‘13
Eropa naik 33 000 di bulan Februari menjadi 19 juta orang. Tingkat
pengangguran di Spanyol dan Yunani bahkan mencapai lebih dari
25%.
Sektor manufaktur wilayah Eropa di bulan Maret turun ke level 46,8
dari bulan sebelumnya di 47,9, yaitu yang terendah sejak bulan
Desember 2012. Di Italia, PMI manufaktur turun 2,6 pt ke 44,2
sedangkan di Perancis 44 dan Jerman 49. Data manufaktur PMI
yang dilaporkan menyusut sehingga mengindikasikan GDP masih
akan menurun untuk Q1 dan Q2/2013, berarti ekonomi zona Eropa
sudah menyusut untuk 6 kuartal berturut. Di luar ekonomi Swedia,
sebagian besar Eropa melaporkan PMI dibawah batasan angka 50
yang memisahkan antara perkembangan atau penyusutan. Negara
eropa yang lebih kecil masih tertekan dengan pengetatan yang
dilakukan oleh sektor public dan privat. Melihat kondisi ini, ECB
diekspektasi belum akan menurunkan kembali suku bunganya.
Kedepannya, ketidakpastian kondisi politik di italia dan risiko
penyebaran dari krisis Siprus juga masih bisa menekan tingkat
keyakinan bisnis.
Secara keseluruhan, ekonomi zona Eropa sudah lebih baik daripada
kondisi penyusutan pada saat resesi tahun 2008-2009, tetapi
ekonomi zona Eropa masih mengalami penyusutan di mana pelaku
pasar global masih menanti tanda-tanda stabilisasi terutama dari
negara-negara Eropa besar seperti Jerman.
LOCAL Outlook
S
elama bulan Maret 2013, kinerja bursa saham dan pasar obligasi bertolak belakang. Obligasi pemerintah FR maupun INDON
terkoreksi. Tingkat inflasi yang lebih tinggi dari target Bank Indonesia serta neraca perdagangan yang Defisit menjadi katalis
negatif bagi pasar obligasi. Berkurangnya minat investor terutama asing terbukti pada lelang obligasi pemerintah Indonesia
FR diakhir bulan Maret dimana penawaran yang diterima tidak sebanyak lelang sebelumnya. Pelaku pasar juga dengan ketat
memonitor pergerakan mata uang Rupiah yang melemah mendekati Rp10,000 serta cadangan devisa yang tergerus menurun
ke level US$100 miliar. Pemerintah dan bank sentral Indonesia saat ini dinilai berada diposisi yang cukup sulit untuk terus
menjaga kebijakan moneter yang longgar. Sedangkan, IHSG kembali mencatat kenaikan 3,03% dari 4795,789 menjadi 4940,986
dengan aliran dana asing masih positif sebesar US$189 juta. Senada dengan bulan sebelumnya, Investor tetap disarankan untuk
melakukan strategi berinvestasi secara bertahap dan juga melakukan diversifikasi portofolio secara seimbang antara reksa dana
saham dan pendapatan tetap. Investor dianjurkan untuk lebih defensif dengan mengakumulasi reksa dana saham yang berfokus
pada sektor konsumer dan infrastruktur serta reksa dana pendapatan tetap yang berdurasi lebih rendah.
Kinerja di bulan Maret 2013
IHSG
3.03%
FR58^
-0.98%
FR65^
-1.63%
Indon 22^
-1.57%
Indon42^
-1.21%
^ Termasuk accured interest
Sumber : Bloomberg
Inflasi bulan Maret sebesar +5,9% di atas batasan atas target inflasi
sebesar +5,5%
10%
9%
8%
7%
6%
Inflation Target Range
5%
Data inflasi dan perdagangan Indonesia dilaporkan lebih buruk dari
ekspektasi yaitu naik ke 0,63% MoM atau 5,9% YoY didorong oleh
kenaikan harga makanan dan rokok. Angka inflasi bulan Maret ini
merupakan yang tertinggi sejak bulan Mei 2011 dan juga menembus
batasan atas target inflasi Bank Indonesia di 3,5-5,5%. Harga
bawang putih dan bawang bombay mencatat kenaikan drastis di
bulan Maret karena kekurangan pasokan akibat penghentian impor.
Tetapi, angka inflasi inti masih mengalami penurunan tipis dari
4,29% di bulan Februari 2011 menjadi 4,21% YoYdi bulan Februari
(0,3% MoM), karena adanya deflasi harga perhiasan. Yang menjadi
kekhawatiran pelaku pasar, kenaikan harga makanan akan diikuti
oleh penyesuaian tarif listrik dan kenaikan Upah Minimum Propinsi,
yang kemudian akan semakin mendorong naik tingkat inflasi.
Asosiasi produsen bahan makanan dan minuman juga menyatakan
kemungkinan akan menaikkan harga jual barang sebanyak 10%
menyesuaikan kenaikan harga bahan mentah. Di bulan April 2013,
kemungkinan harga makanan akan lebih stabil karena pemerintah
sudah mengijinkan impor sebagian bahan makanan.
4%
3%
2%
1%
0%
Headline CPI
Jan-09
Jul-09
Jan-10
CPI Core
Jul-10
Jan-11
Jul-11
Sumber : Bank of America Merrill Lynch Global Research estimates, CEIC.
Jan-12
Jul-12
Jan-13
Neraca perdagangan Indonesia juga kembali defisit pada Februari
2013, yang nilainya mencapai US$327,4 juta disebabkan oleh impor
BBM bersubsidi jenis premium. Di bulan Februari, ekspor mencatat
penurunan yang lebih banyak dari ekspektasi sebesar 4,5% YoY
(vs -1,3% YoY di bulan Januari). Ekspor minyak dan gas turun
24,3% didorong oleh penurunan ekspor minyak mentah (-33%)
3 | Market Perspective | April 2013
dan gas (-24,2%). Ekspor diluar minyak dan gas hanya tumbuh
perlahan sebesar 0,9%. sebaliknya, impor tumbuh 3% di bulan
Februari (vs +6,2% di bulan Januari). Defisit perdagangan minyak
masih tinggi di level US$2,3 miliar di bulan Februari. Tekanan pada
pemerintah semakin besar untuk mengurangi kebijakan subsidi BBM
karena defisit neraca transaksi berjalan yang tidak kunjung turun,
melemahnya rupiah serta cadangan devisa.
Rupiah under pressure from persistant current account deficit
6,000
7,000
USD mn
7,500
4,000
8,000
2,000
8,500
0
9.000
9.500
-2.000
10.000
-4.000
10.500
-6.000
11.000
Current Account Balance
USD-IDR
-8.000
11.500
302012
102012
302011
102011
302010
102010
302009
102009
302008
102008
302007
102007
302006
102006
302006
102005
102004
302004
12.000
-10.000
Kedepannya, pergerakan bursa saham dan obligasi diekspektasi
masih akan fluktuatif karena masih adanya berbagai kepastian.
Investor memonitor penurunan cadangan devisa yang semakin
mendekati batasan psikologis US$100 miliar yang dikhawatirkan bisa
membatasi BI dalam menjaga stabilitas Rp. Kebijakan terkait BBM
bersubsidi di bulan April ini juga ditunggu, karena kesempatan untuk
menaikkan harga BBM bersubsidi semakin kecil dengan semakin
dekatnya masa kampanye pemilu yang akan dimulai di semester
2 tahun 2013. Lalu, langkah Bank Indonesia dalam merendam
ekspektasi inflasi yang semakin meningkat di tahun 2013 di level 7%
juga menjadi fokus pasar. Suku bunga FASBI diekspektasi akan naik
sebesar 75 bps hingga akhir tahun 2013.
IHSG juga sudah naik cukup banyak dalam kurun waktu yang
pendek sehingga untuk naik lebih jauh lagi dibutuhkan dukungan
data ekonomi yang menunjukkan fundamental yang sehat. Koreksi
pada pasar obligasi dinilai masih cukup wajar dan sehat. Jika dalam
beberapa bulan kedepan ini, pemerintah mengambil kebijakan yang
dinilai tepat untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia,
terbuka kemungkinan bagi aliran dana masuk menjadi deras kembali
ke Indonesia.
Sumber : Bank of America Merrill Lynch Global Research estimates, CEIC
Analisa Valuta Asing
IDR
Tingkat inflasi yang tinggi di Indonesia pada bulan Maret 2013 kemarin
berdampak pada tertekan melemahnya Rp terhadap US$. Kenaikan
inflasi berdampak langsung pada perkiraan pasar terhadap perubahan
suku bunga di Indonesia. Berdasarkan kenaikan inflasi tersebut, harga
surat utang negara Indonesia tertekan turun dan membuat investor asing
melakukan aksi wait and see untuk terus masuk ke pasar Indonesia.
Pasalnya, kenaikan Tarif Dasar Listrik dan kenaikan harga makanan di
Indonesia terus mendorong inflasi naik.
Tetapi tekanan terhadap rupiah tertahan oleh aksi jual saham oleh asing
di Indonesia yang belum terlihat. Diperkirakan krisis utang di Eropa,
khususnya Siprus, telah menurunkan tingkat kepercayaan para investor
untuk menempatkan dananya di Eropa. Indonesia masih memberikan
imbal hasil yang tinggi diantara negara-negara sekelasnya. Oleh karena
itu investor asing masih menilai pasar Indonesia adalah pasar yang
masih menarik untuk pengalokasian dana mereka. Hal ini cenderung
menahan kenaikan US$/Rp. Faktor eksternal yang turut menahan
kenaikan US$/Rp adalah pelemahan US$ terhadap mata uang lainnya.
Program stimulus dan kebijakan moneter yang akomodatif masih
menumbuhkan selera risiko para pelaku pasar.
USD/Rp diperkirakan masih akan cenderung naik secara bertahap dan
lambat. Rentang harga US$/Rp pada bulan April diperkirakan antara
9710 - 9800
USD
Terus membaiknya data-data indikator pertumbuhan perekonomian
menjadi soratan para pelaku pasar dari awal tahun 2013. Pasalnya
dengan membaiknya data-data tersebut telah membuka peluang Bank
Sentral Amerika, The Fed, untuk melakukan pengetatan kebijakan
ekonomi.
Pengetatan kebijakan ekonomi cenderung berdampak negatif untuk
pergerakan pasar dalam jangka waktu dekat. Namun kekhawatiran
investor terjawab dengan jelasnya keputusan hasil pertemuan The Fed
mengenai rencana pengetatan kebijakan apabila angka pengangguran
Amerika Serikat sudah mencapai tingkat 6,50% dan inflasi di atas
2%. Saat ini pengangguran Amerika Serikat masih di tingkatan yang
cukup tinggi di 7,83% dan inflasi sebesar 1,90% pada kuartal IV tahun
2012. Diperkirakan perilaku para pelaku pasar berpotensi mengalami
perubahan seiring dengan perubahan dan tingkat ketidaktentuan
mengenai pengetatan kebijakan moneter di Amerika Serikat.
US$ berpotensi menguat apabila The Fed melakukan pengetatan
kebijakan moneter, sebaliknya, US$ akan cenderung melemah
terhadap mata uang lainnya apabila The Fed masih mempertahankan
kebijakan moneter yang akomodatif.
EUR
Di bulan Maret, EUR kembali di guncang oleh berita mengenai krisis
utang yang kembali terhadi di Siprus. Siprus salah satu negara di
zona Eropa berpotensi gagal dalam pembayaran kembali surat
utangnya. Penggerak perekonomian di Siprus adalah sektor finansial
dan perbankan, sesuai dengan status negaranya sebagai tax haven
country.
Siprus telah dipukul oleh beberapa kejadian besar di perekonomian
global, antara lain, kasus sub-prime mortgage di Amerika Serikat dan
pemotongan nilai utang di Yunani. Kedua hal ini membuat peringkat
kredit Siprus turun menjadi junk-bond. Penurunan peringkat kredit
ini sangat merugikan bagi Siprus dengan faktor utama penggerak
perekonomian dari sektor finansial. Program dana talangan untuk
Siprus sudah ditetapkan dengan cara melakukan pemotongan nominal
tabungan para nasabah di Siprus Popular Bank yang memiliki dana
lebih besar dari EUR100,000. Dana hasil pemotongan akan digunakan
untuk kecukupan permodalan bank dan bantuan dalam pelunasan
utang Negara. Perlu diperhatikan bahwa, kekhawatiran berlebihan
hanya akan mendatangkan kondisi yang lebih buruk. Program-program
dana talangan dan kesiapanan Troika, serta institusi-institusi lainnya
dalam menangani krisis utang di Eropa akan mampu memperbaiki dan
menangani krisis tersebut.
Diperkirakan pada bulan April EUR/US$ akan berpotensi rebound.
Rentang harga selama bulan April 2013 diperkirakan akan bergerak
antara 1,2710 – 1,3180
4 | Market Perspective | April 2013
GBP
NZD
Rendahnya Gross Domestic Product (GDP) di Inggris merupakan
salah satu indikator ekonomi yang menjelaskan bahwa pertumbuhan
ekonomi di Inggris mengalami pertumbuhan yang sangat lamban. GDP
Inggris pada kuartal IV tahun 2012 hanya mencapai 0,20%. Pemerintah
Inggris dan Bank Sentral Inggris (Bank Of England), menetapkan untuk
terus memberikan stimulus dan pembelian surat utang Negara dengan
tujuan menurunkan beban pinjaman dan mendukung pertumbuhan.
Program stimulus tersebut memberikan tekanan negatif pada GBP
terhadap mata uang lainnya. Penurunan GBP diharapkan bisa
memperbaiki sektor ekspor di Inggris. Secara technical, GBP/US$
cenderung bergerak stabil dengan rentang antara 1,5050 – 1,5450
selama bulan April 2013.
Tingkat inflasi di Selandia Baru yang naik menjadi 0,9% pada kuartal
IV tahun 2012 kemarin menunjukan adanya pertumbuhan pendapatan
dan perkembangan perekonomian di Selandia Baru. Kenaikan inflasi
di Selandia Baru ditunjang dengan kenaikan pada harga produk hasil
peternakan. Hal ini juga terefleksikan pada angka pengangguran yg
tetap terjaga dibawah 7%. Pertumbuhan perekonomian pun terlihat
dari data GDP yang naik dari 2,40% ke 3,30% pada kuartal IV tahun
2012. NZD/US$ telah terapresiasi sejak pertengahan Maret 2013.
Secara keseluruhan trend NZD/US$ masih dalam posisi bullish.
Diperkirakan NZD/US$ memilik potensi koreksi setelah menyentuh
resistance di level 0,8470 dan cenderung kembali melemah dengan
support level 0,8310. Penguatan berlebihan dari nilai tukar NZD
berpotensi menjadi hambatan untuk pertumbuhan ekspor di Selandia
Baru.
AUD
Membaiknya pertumbuhan ekonomi di China dan peningkatan indeks
manufaktur di China yang kembali di atas angka 50, berkontribusi
besar pada stabil dan kuatnya nilai tukar AUD. Indeks manufaktur
diatas 50 mengindikasikan kondisi yang masih ekspansi. Kenaikan
harga minyak mentah pun turut berkontribusi di stablitas nilai tukar
AUD.
JPY
Masalah perekonomian masih mengenai rendahnya neraca
perdagangan Jepang dan tingkat deflasi di Jepang. Rendahnya neraca
perdagangan Jepang berdampak pada lambatnya pertumbuhan
Jepang. Dalam hal ini pemerintah Jepang dan Bank Of Japan,
bersama-sama menjalankan program stimulus untuk mendukung
pertumbuhan sektor riil dan memerangi defisitnya neraca perdagangan.
Bank Sentral Australia (Reserved Bank Australia), akan kembali
meninjau kebijakan moneter dan suku bunga acuan pada minggu
pertama awal bulan April 2013. Pada konferensi pers sebelumnya,
diberitakan bahwa, kondisi perekonomian dan perdagangan Australia
yang masih kondusif memberikan ruang fleksibilitas untuk inflasi naik
secara normal. Posisi suku bunga saat ini yang masih lebih tinggi
daripada laju inflasi di Australia dianggap masih bersifat akomodatif
dan tepat. Namun apabila diperlukan pelonggaran kebijakan demi
mendukung pertumbuhan, kondisi selisih inflasi dan suku bunga di
Australia memberikan RBA fleksibilitas lebih dalam memainkan peran
suku bunga terhadap pertumbuhan ekonomi. Secara technical, AUD/
US$ masih cenderung bergerak stabil di dalam rentang harga antara
1,0270 – 1,0550 sampai akhir April 2013.
Pada awal April 2013, JPY sempat mengalami penguatan yang
signifikan. Salah satu hal yang membuat JPY menguat adalah aksi
para pelaku pasar yang kembali mengalokasikan dananya ke safe
haven di tengah ketidakpastian di zona Eropa. Secara technical, US$/
JPY masih cenderung bergerak melemah sampai akhir April 2013
dengan rentang harga antara 96,50 – 100,00.
Strategi Forex Trading
Dengan terus dijalankannya stimulus
dan pelonggaran kebijakan di Amerika
Serikat, US$ akan cenderung tertekan
melemah seiring meningkatnya likuiditas
US$ di pasar global dan meningkatnya
selera risiko di pasar.
Recommendation:
Tingkat fluktuasi EUR/US$ selama
bulan Maret 2013 mencapai angka
2,75%. Pergerakan sebesar 360 pips
tersebut memberikan banyak peluang
yang dapat dimaksimalkan. Major
currency lainnya pun akan cenderung
menunjukan tingkat fluktuasi yang tinggi
seiring dengan perubahan persepsi
selera risiko di pasar sesuai dengan
kondisi berjalan.
Dengan kondisi demikian, trading FX
bisa menjadi salah satu investasi yang
memberikan imbal hasil yang menarik
EUR/USD
GBP/USD
AUD/USD
USD/JPY
Expected Buying level 9690 - 9720
USD/IDR
1.2720 - 1.2750
1.5050 - 1.5080
1.0220 - 1.0270
96.00 - 96.50
Expected Selling level 9850 - 9900
1.3120 - 1.3180 1.5350 - 1.5425
1.0510 - 1.0550 99.80 - 100.0
Long profit taking @
9800 and above
1.3080 and above 1.5225 and above 1.0470 and above 99.00 and above
Short profit taking @
9700 and below
1.2950 and below 1.5200 and below 1.0220 and below 97.00 and below Long cut loss @
9600 - 9625
1.2650 - 1.2675
1.4910 - 1.4980
1.0100 - 1.0150
94.50 - 94.75
Short cut loss @
10000 - 10100
1.3250- 1.3280
1.5500 - 1.5555
1.0675 - 1.0710
101.70 - 102.00
Rekomendasi entry level
Profit Taking
Cut Loss
*Data di atas hanya besifat indikatif dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar.
Perbandingan antara Deposito dan FX Investment
Deposito
Currency
Rate
: USD
: 2.00% (gross)
Date
Balance (USD)
1-Jan-12
1-Feb-12
1-Mar-12
1-Apr-12
1-May-12
1-Jun-12
1-Jul-12
1-Aug-12
1-Sep-12
1-Oct-12
1-Nov-12
1-Dec-12
50,000,00
50,066,67
50,133,42
50,200,27
50,267,20
50,334,22
50,401,34
50,468,54
50,535,83
50,603,21
50,670,68
50,738,24
FX Report
Name
: Mr. / Mrs.X
CIF
:xxx
Rate
Bunga Nett
2%
2%
2%
2% 2%
2%
2%
2%
2%
2%
2%
2%
66.67
66.76
66.84
66.93
67.02
67.11
67.20
67.29
67.38
67.47 67.56
67.63
Pokok + Bunga
50,066,67
50,133,42
50,200,27
50,267,20
50,334,22
50,401,34
50,468,54
50,535,83
50,603,21
50,670,68
50,738,24
50,803,89
Total Bunga Deposito
Hanya bertumbuh sebesar USD 805.89 dalam waktu 12 bulan
805,89
Date
CIF
21-May-12
31-May-12
7-Jun-12
18-Jun-12
28-Jun-12
4-Jul-12
6-Jul-12
23-Jul-12
23-Jul-12
26-Jul-12
27-Jul-12
31-Jul-12
---------
---------
---------
---------
---------
---------
---------
---------
---------
---------
---------
---------
Base
Name
USD
USD
AUD
AUD USD
AUD USD EUR USD EUR USD AUD Total P&L 936,15
Return
2,34% in 2,5 months
or
11,25% p.a
Balance
Alt
CCY
Balance 2 CCY
Rate
20,000,00
20,000,00
20,618,56
20,126,80
25,000,00
24,801,59
25,000,00
20,242,91
25,000,00
20,559,21
20,000,00
19,120,46
20,126,80
20,618,56 20,164,95
20,364,30
24,801,59
25,496,03
20,242,91
24,771,25
20,559,21
25,082,24
19,120,46
20,057,36
0,9937
0,9700
0,9780
1,0118
1,0080
1,0280
1,2350
1,2237 1,2160
1,2200
1,0460
1,0390
AUD
AUD
USD
USD
AUD
USD
EUR
USD
EUR
USD AUD
USD
Bertumbuh sebesar USD936,13 dalam waktu 2 1/2 bulan atau
USD2,246,80 p.a.
P&L
164,95
365,30
496,03
-228,75
82,24
57,36
5 | Market Perspective | April 2013
COMMINSIGHT
U
ntuk ke tiga kalinya berturut-turut, kinerja IHSG di bulan Maret 2013 mencatat hasil positif dan mencetak level tertinggi baru.
Investor global maupun domestik terlihat mengesampingkan fakta mengenai penurunan kinerja makro ekonomi domestik
serta faktor likuiditas yang menjadi pendorong utama kinerja IHSG dibandingkan pertumbuhan emiten. Sepanjang kuartal
pertama tahun 2013, IHSG telah mencetak kinerja 14,22%, lebih baik dibandingkan kinerja IHSG sepanjang 1 tahun kalendar 2012.
85% dari Kinerja IHSG di Tahun 2013 Didorong oleh Likuiditas/
Permintaan yang Tinggi
16
Kinerja dan Volatilitas Bursa Global – Kuartal Pertama 2013
14.22
14
12.16
12
10
8
6
4
2.06
2
0
JCI Performance
P/E Expansion
EPS Growth 2013 (actual)
Sumber : Bloomberg
Pencapaian IHSG sepanjang tahun 2013 seiring dengan kinerja
dari bursa saham global lainnya. Berlawanan dengan situasi di
tahun 2012 dimana IHSG tidak termasuk ke dalam 5 indeks yang
memiliki kinerja terbaik, kinerja IHSG di tahun ini hanya kalah
unggul dibandingkan indeks saham Filipina dan Thailand. Namun
yang membuat IHSG lebih unggul dibandingkan kedua indeks
tersebut adalah fluktuasi atau volatilitas IHSG yang relatif lebih
rendah dibandingkan kedua indeks tersebut.
Dengan laju kinerja IHSG saat ini, investor harus semakin selektif
dalam berinvestasi untuk meminimalisir risiko dan mengoptimalkan
imbal hasil. Derasnya aliran dana investor asing, yang hampir
mencapai US$2 miliar sepanjang kuartal pertama tahun 2013, telah
mendorong kenaikan signifikan pada saham-saham berkapitalisasi
besar terutama sektor perbankan. Di samping itu, Foreign Direct
Investment yang terus bertumbuh juga memacu sektor properti,
konstruksi, dan infrastruktur bertumbuh signifikan di tahun 2013 ini.
Peluang bagi investor untuk memanfaatkan momentum ini terletak
pada investasi saham-saham berkapitalisasi kecil dan menengah.
Sepanjang tahun 2013 ini, kinerja dari indeks saham berkapitalisasi
kecil dan menengah (MSCI Indonesia Small Mid Capital – 20,25%)
secara signifikan mengungguli kinerja dari IHSG dan LQ45 (14,46%
dan 13,85%). Proyeksi pertumbuhan emiten berkapitalisasi kecil
dan menengah juga mengungguli proyeksi dari pertumbuhan emiten
IHSG dan LQ45 untuk tahun 2013, meskipun secara valuasi relatif
lebih tinggi, sebagaimana terlihat pada grafik di bawah ini.
Satu hal yang seharusnya memicu
kewaspadaan investor adalah kinerja positif
bursa saham global ternyata diiringi oleh
kenaikan indeks risiko makro dan volatilitas
Kinerja dan Volatilitas Bursa Global – Kuartal Pertama 2013
13.3
Indonesia
USA
11.33
Japan
3.99
UK
20
14.52
12.95
Germany
17.68
-0.17
Hong Kong
-0.85
-1.46
South Korea
-5
MSCI Indonesia Small Mid Capital
EPS Growth 2013
Sumber : Bloomberg
13.27
7.32
14.7
21.21
Brazil
-5.18
LQ45 Index
Current P/E
15.97
-0.71
India
Malaysia
Jakarta Composite Index
18.28
0.4
China
0
20.76
0.47
6.47
5
14.62
0.89
France
10.59
10
13.79
19.87
17.24
16.6
15
19.2
10.06
2.82
Taiwan
27.83
25
18.04
10.23
Singapore
-10
21.05
13.71
Thailand
-3.7
30
14.28
Phillipine
0
5
10
Volatility (260 days)
12
20
YTD Performance 2013
25
Sumber : Bloomberg
Satu hal yang seharusnya memicu kewaspadaan investor adalah
kinerja positif bursa saham global ternyata diiringi oleh kenaikan
indeks risiko makro dan volatilitas. Hal ini merupakan anomali,
mengingat pada umumnya kinerja positif bursa saham global akan
diikuti oleh penurunan indeks risiko makro dan indeks volatilitas.
Hal ini menjadi indikasi bagi investor untuk lebih mewaspadai
investasinya serta menerapkan mekanisme investasi dalam
portofolio yang lebih seimbang dibandingkan menitikberatkan
secara agresif pada instrumen saham.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh investor adalah tingginya
angka inflasi di bulan Maret 2013 (5,9% YoY), yang merupakan
angka tertinggi selama hampir 2 tahun terakhir.
Meskipun mayoritas analis menyatakan kenaikan tersebut lebih
dikarenakan kenaikan temporer bahan pangan, fakta bahwa hal ini
dapat mengganggu sentimen pasar tidak dapat diabaikan. Terutama
di saat pemerintah membiayai defisit transaksi berjalan dari dana
yang diperoleh dari aliran investasi di pasar modal dan sektor riil.
Gangguan sekecil apapun pada capital inflow seyogyanya akan
mempengaruhi kinerja pasar modal domestik dan pergerakan nilai
tukar. Hal ini dapat dipertimbangkan oleh investor untuk melakukan
diversifikasi pada obligasi pemerintah berdurasi menengah - pendek
6 | Market Perspective | April 2013
dan obligasi korporasi untuk mengantisipasi potensi fluktuasi
jangka pendek. Kami memilih untuk meningkatkan kewaspadaan di
bulan April 2013. Rasio P/E yang telah berekspansi hampir 13% di
kuartal pertama 2013 sementara pertumbuhan pendapatan emiten
aktual yang hanya mencapai 2% di periode yang sama mendorong
kami untuk melakukan penurunan alokasi pada instrumen reksa
dana saham dalam rekomendasi portofolio kami. Figur inflasi yang
relatif tinggi di bulan Maret 2013 serta terus menurunnya cadangan
devisa untuk melindungi nilai tukar rupiah adalah satu indikasi Bank
Indonesia akan memasuki periode kebijakan moneter ketat.
8 dari 9 reksa dana saham yang direkomendasikan
comminsight mencetak kinerja yang lebih baik dari
IHSG pada kuartal pertama 2013
Kinerja Reksa Dana Saham Tahun YTD 2013
Belum lagi faktor-faktor risiko global yang dapat menggerus selera
risiko investor terhadap aset-aset berisiko tinggi. Kami memilih
untuk menurunkan alokasi pada reksa dana saham hingga 50%
pada rekomendasi portofolio kami (sebelumnya 60% di bulan
Maret). Untuk mempertahankan konsistensi dalam meraih alpha
pada portofolio reksa dana saham investor, kami menyarankan
investor tetap berinvestasi pada reksa dana saham dengan strategi
investasi pada saham-saham berkapitalisasi kecil dan menengah,
serta sektor-sektor yang memiliki karakter defensif seperti konsumer
dan infrastruktur. Demikian kami juga menyarankan investor untuk
melakukan investasi pada reksa dana pendapatan tetap yang
memiliki strategi investasi pada obligasi korporasi yang memiliki
durasi rendah namun memiliki imbal hasil relatif tinggi, dalam hal ini
First State Indonesia Bond Fund.
Batavia Dana Saham Agro *
PNM Ekuitas Syariah
Danareksa Indeks Syariah
Manulife Syariah Sektoral Amanah
Mandiri Investa Atraktif Syariah
Manulife Dana Saham
First State Indoequity Sectoral Fund
First State Dividend Yield F
Danareksa Mawar Fokus 10
Schroder Dana Prestasi Plus
BNP Paribas Solaris
LQ45 Index
IHSG
BNP Paribas STAR
BNP Paribas Infrastruktur Plus
BNP Paribas Pesona
BNP Paribas Pesona Amanah
Schroder 90 Plus Equity Fund
Manulife Greater Indonesia Fund
BNP Paribas Ekuitas
Mandiri Investa Atraktif
Danareksa Mawar Konsumer 10
Schroder Dana Istimewa
Manulife Saham Andalan
Mandiri Investa Ekuitas Dinamis
0.00%
1,87%
9,75%
12,07%
12,40%
12,43%
12,47%
12,74%
13,28%
13,63%
13,85%
13,85%
14,46%
14,61%
14,79%
14,70%
14,72%
14,80%
14,84%
14,94%
15,65%
15,69%
16,01%
16,40%
2.00%
4.00%
6.00%
8.00% 10.00% 12.00%
14.00%
Sumber : Bloomberg, PTBC
Untuk mempertahankan konsistensi dalam meraih alpha pada portofolio reksa dana
saham investor, kami menyarankan investor tetap berinvestasi pada reksa dana saham
dengan strategi investasi pada saham-saham berkapitalisasi kecil dan menengah, serta
sektor-sektor yang memiliki karakter defensif seperti konsumer dan infrastruktur
Portfolio IDR April 2013
Portfolio Concepts
Mutual Fund/Bond
Core Portfolio
Manulife Saham Andalan
BNP Paribas Pesona
Schroder Dana Istimewa
Growth Portfolio
Mandiri Investa Ekuitas Dinamis
20%
BNP Paribas Infrastruktur Plus
Danareksa Mawar Konsumer 10
Manulife Dana Ekuitas Small Mid Capital
Fixed Income Medium to long duration
First State Indonesia Bond Fund
FR62 / FR65 / FR58
30%
Fixed Income Short duration
Manulife Pendapatan Bulanan 2
Schroder Dana Andalan 2
FR66
20%
Portfolio Allocation
30%
Portfolio USD April 2013
Portfolio Concepts
Mutual Fund/Bond
Core Portfolio
Manulife Greater Indonesia Fund
Panin SRC Moderate Fund
50%
Fixed Income Long duration
Indon 35/37/38/42
30%
Fixed Income Medium duration Indon 19/22
20%
18,40%
16.00% 18.00% 20.00%
Portfolio Allocation
7 | Market Perspective | April 2013
Panin Smart Risk Control
Moderate Fund
Menyikapi dinamika dan fluktuasi pasar yang relatif tinggi, sebuah
konsep produk yang dinamis dan berinvestasi pada aset yang
tepat dalam siklus yang tepat menjadi kebutuhan utama investor
dalam jangka panjang. Kombinasi antara pertumbuhan IHSG yang
relatif kuat ditopang oleh sektor konsumer dan infrastruktur, serta
menariknya valuasi indeks S&P 500 yang relatif rendah disertai
dengan pemulihan ekonomi Amerika Serikat yang moderat, telah
memberikan dorongan signifikan bagi kinerja produk Panin Smart
Risk Control Moderate Fund (Panin SRC Moderate Fund).
As of 1 April 2013
1 month 3 month
6 months YTD 2013
Panin SRC Moderate Fund 4.08%
20.88%
13.68%
16.14%
IHSG
2.62%
14.38%
16.55%
14.38%
S&P 500
2.90%
9.53%
8.15%
9.53%
Sumber : Bloomberg, PTBC
Dengan penempatan alokasi yang relatif seimbang saat ini (tidak
terlampau agresif dengan penempatan cash yang masih berada
di level minimal – 30%) Panin SRC Moderate Fund mampu
memberikan kinerja yang lebih optimal dibandingkan aset-aset kelas
yang menjadi underlying investasinya, tentunya ini tidak terlepas dari
mekanisme Smart Risk Control yang digunakan oleh fund tersebut.
Alokasi Aset Dari Panin Src Moderate Fund (22 Maret 2013)
6,16%
27,32%
BNP Paribas Star
47,86%
US Equity*
USD Time Deposits
18,66%
Cash
*Investasi pada US Equity dilakukan melalui surat utang jangka menengah
Empat Keuntungan Berinvestasi
Pada Panin SRC Moderate Fund:
1. Kombinasi yang kuat diantara potensi pertumbuhan ekonomi
yang agresif dari Indonesia dan pemulihan ekonomi Amerika
Serikat yang merupakan ekonomi terbesar di dunia.
2. Mekanisme dinamis, risk on risk off, yang dapat diandalkan
apabila pasar mengalami turbulensi dengan memindahkan
investasi pada aset aman.
3. Diversifikasi yang baik diantara saham negara maju dan
berkembang, dan aset aman seperti deposito.
4. Biaya yang relatif rendah bagi investor untuk mendapatkan
4 aset investasi sekaligus dan mekanisme risk on risk off.
DISCLAIMER
Kecuali dinyatakan lain, semua data bersumber dari berita media massa, dan tidak diterbitkan oleh PT Bank Commonwealth (PTBC). PTBC harus dijamin untuk dibebaskan dari tanggung jawab, termasuk tetapi
tidak terbatas pada penuntutan hukum oleh pihak ketiga. PTBC beserta direkturnya, karyawannya dan perwakilannya dalam Lampiran ini selanjutnya bersama-sama disebut sebagai “Grup” “Laporan ini diterbitkan
semata-mata untuk tujuan informasi dan tidak boleh ditafsirkan sebagai suatu ajakan atau penawaran untuk membeli efek atau instrumen keuangan. Laporan ini telah disusun tanpa mempertimbangkan tujuan,
situasi keuangan dan kapasitas untuk menanggung kerugian, pengetahuan, pengalaman atau kebutuhan orang-orang tertentu yang mungkin menerima laporan ini. Tidak ada anggota dari Grup yang melakukan
atau harus melakukan penilaian kelayakan atau penyesuaian laporan untuk penerima laporan ini yang karenanya tidak mendapatkan manfaat dari perlindungan peraturan dalam hal ini. Laporan ini bukan nasihat atau
petunjuk. Semua penerima laporan ini harus, sebelum bertindak atas dasar informasi dalam laporan ini, mempertimbangkan kewajaran/kelayakan dan kesesuaian informasi, dengan memperhatikan tujuan-tujuan
mereka sendiri, situasi keuangan dan kebutuhan, dan, jika perlu mencari profesional yang tepat, memperhatikan kondisi valuta asing atau nasihat keuangan tentang isi laporan ini sebelum membuat keputusan
investasi. Kami percaya bahwa informasi dalam laporan ini adalah benar dan setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang cukup telah diadakan atau dibuat, berdasarkan informasi yang tersedia pada saat
kompilasi, tetapi tidak ada pernyataan atau jaminan, baik tersurat maupun tersirat, yang dibuat atau disediakan untuk akurasi, kehandalan atau kelengkapan setiap pernyataan yang dibuat dalam laporan ini. Setiap
pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang ditetapkan dalam laporan ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan dan mungkin berbeda atau bertentangan dengan, kesimpulan pendapat atau
rekomendasi yang diungkapkan oleh Grup di tempat lain. Kami tidak berkewajiban untuk, dan tidak,memberitahukan perkembangan terkini atau terus mengikuti informasi terkini yang terdapat dalam laporan ini.
Grup tidak menerima tanggung jawab untuk setiap kerugian atau kerusakan yang timbul akibat dari penggunaan seluruh atau setiap bagian dari laporan ini. Setiap penilaian, proyeksi dan prakiraan yang terkandung
dalam laporan ini didasarkan pada sejumlah asumsi dan perkiraan dan tunduk pada kontinjensi dan ketidakpastian. Asumsi dan perkiraan yang berbeda dapat mengakibatkan hasil material yang berbeda pula.
Grup tidak mewakili atau menjamin bahwa salah satu proyeksi penilaian atau prakiraan, atau salah satu dasar asumsi atau perkiraan, akan dipenuhi. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikator yang dapat
diandalkan untuk kinerja masa depan Grup tidak menjamin kinerja dari produk investasi atau pembayaran kembali modal dengan produk yang didistribusikan oleh PTBC. Investasi dalam produk ini bukan merupakan
simpanan atau kewajiban lainnya dari Grup atau anak perusahaannya dan setiap jenis produk investasi memiliki risiko investasi termasuk hilangnya pendapatan dan modal yang diinvestasikan. Contoh yang
digunakan dalam komunikasi ini hanya untuk ilustrasi. Semua materi yang disajikan dalam laporan ini, kecuali bila ditentukan lain, berada di bawah hak cipta Grup. Tak satu pun dari materi, maupun isinya, maupun
salinannya, dapat diubah dengan cara apapun, ditransmisikan ke, disalin atau didistribusikan kepada pihak lain, tanpa izin tertulis dari perusahaan terkait yang menjadi bagian dalam Grup. Grup, berikut agennya,
asosiasinya dan kliennya memiliki atau telah memiliki posisi panjang atau pendek pada efek atau instrumen keuangan lainnya yang disebut di sini, dan dapat setiap saat melakukan pembelian dan/atau penjualan
terhadap kepentingan atau surat berharga dalam kapasitasnya sebagai prinsipal atau agen, termasuk menjual atau membeli dari klien atas dasar pokok dan dapat terlibat dalam transaksi yang tidak konsisten
dengan laporan ini. Silahkan melihat website kami di www.commbank.co.id untuk informasi lebih lanjut. Jika Anda ingin berbicara dengan seseorang mengenai instrumen keuangan yang dijelaskan dalam laporan
ini, silakan hubungi kami hubungi Call Centre kami di 5000 30 atau email kami di [email protected].
www.commbank.co.id
facebook.com/CommbankID
twitter.com/Commbank_ID
Download