Ari Muhamad Sekertaris Pokja Adaptasi, Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) Lokakarya Mengarusutamakan Adaptasi terhadap Perubahan Iklim dalam Agenda Pembangunan Bogor, 23 Oktober 2012. Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar AIPI bekerja sama dengan Center for International Forestry Research (CIFOR) 0°C Perubahan suhu global (relatif terhadap pre-industrial) 1°C 2°C 3°C 4°C Pangan 5°C Gagal panen di banyak daerah, terutama di kawasan yang baru berproduksi Kemungkinan naiknya panen di daerah lintang tinggi Air Glasier menghilang – ketersediaan air terancam Gagal panen di daerah biasa berproduksi Berkurangnya ketersediaan air di banyak daerah, terutama di Mediterrania dan Afsel Kenaikan muka air laut di kota utama (Indonesia) Ekosistem Kerusakan menyeluruh pada terumbu karang Kejadian cuaca ekstrim Resiko dari perubahan mendadak & besar Kenaikan jumlah spesies yang punah Naiknya intensitas badai, kebakaran hutan, kekeringan, banjir dan gelombang panas Naiknya resiko dari perubahan mendadak dari iklim global Sumber: Stern’s Slide Biaya yang harus ditanggung perekonomian global mencapai 9 triliun dollar AS. Dampaknya jauh lebih dahsyat dari dampak gabungan dua Perang Dunia atau depresi ekonomi tahun 1930an (Stern). Kalangan perusahaan asuransi global yang mengelola 26 triliun dollar AS aset perusahaan dunia, termasuk industri bahan bakar fosil, memperkirakan kerugian per tahun akibat pemanasan global pada dekade mendatang bisa mencapai 150 miliar dollar AS per tahun, atau lima kali lipat pendapatan total penduduk Nigeria per tahun. Kerugian global akibat perubahan iklim akan mencapai US$ 4,3 triliun. Kalaupun negara-negara maju memiliki komitmen dan itikad baik untuk melaksanakan kewajibannya kepada negara-negara berkembang dan miskin untuk kegiatan adaptasinya, hanya akan terkumpul US$ 500 miliar (WB, 2007). Indonesia memiliki resiko bencana tinggi. Dari sisi jumlah manusia yang kehilangan nyawa karena bencana, menurut UNISDR – Badan PBB untuk Strategi Internasional Pengurangan Bencana- menyebutkan Indonesia berada pada posisi tertinggi untuk bencana ; • Tanah longsor , peringkat pertama dari 165, dengan 197.327 orang terkena dampaknya. • Banjir, peringkat 6 dari 162 dengan 1.101.507 orang terkena dampaknya. Upaya adaptasi yang dilakukan sejak dini akan dapat mengurangi kerugian akibat bencana secara signifikan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa setiap 1 USD yang dikeluarkan untuk melakukan upaya adaptasi dapat menyelamatkan sekitar 7 USD biaya yang harus dikeluarkan untuk pemulihan akibat dampak dari bencana iklim (Biemans et al., 2006). Ancaman perubahan iklim terhadap pembangunan berkelanjutan (sustainable development) akan memperlambat pencapaian pembangunan berkelanjutan, baik langsung maupun tidak langsung. Untuk mendorong berkelanjutan, maka pembangunan harus secara tegas memasukkan persoalan adaptasi perubahan iklim serta mendorong kemampuan adaptasinya. 1,0 1 0,8 2 + + Kebijakan Pembangunan Kerusakan dan Degradasi LH Kerentanan (Vulnerability) - + 1 2 0,6 + 1 2 1 0,4 2 + - Ekonomi dan Sosial Masyarakat kapasitas_adaptasi kerusakan_Lingkungan_Hidup 0,2 0,0 2.000 2.050 2.100 Time Kuat atau lemahnya kapasitas adaptasi dapat dilihat dari sisi eksternal seperti daya dukung ekosistem dan lingkungan saat ini, juga sisi internal yang dilihat dari kesiapan perangkat regulasi dan kelembagaan, anggaran serta sumberdaya manusia. Pengarus-utamaan adaptasi dapat membantu memberikan penekanan pada issue sosial ekonomi, menurunkan kerentanan terhadap resiko iklim dan menurunkan kerentanan terhadap perubahan iklim (James Ford). Pengarus-utamaan Adaptation “memasukkan pertimbanganpertimbangan risiko dan dampak perubahan iklim ke dalam kerangka strategis jangka menengah dan strukturstruktur kelembagaan, ke dalam kebijakan dan strategi negara dan sektoral (serta ke dalam perancangan proyek)” sumber foto: Kementan Dampak apa yang timbul akibat perubahan iklim? Berapa luas tingkat kerusakan pada kondisi yang rentan? Siapa yang rentan? Strategi apa yang dimiliki saat ini untuk mengatasi hal-hal tersebut? Bagaimana adaptasi dapat menurunkan dampak? Apa yang dapat kita lakukan untuk beradaptasi? Adakah /tersediakah institusi untuk mendukung peningkatan kemampuan adaptasi Bagaimana membangun kebijakan adaptasi? Teknologi • Penilaian kebutuhan teknologi (TNA) • Sumber:dalam dan luar negeri Pengembangan Kapasitas • Definisi kegiatan adaptasi • Kelembagaan • Sumber daya manusia Pendanaan • Kecukupan jumlahnya • Transparansi&pertanggun gjawaban • Sumber Nasional&Internasional Adaptation Need Assessment Financing Need Assessment Technology Need Assessment Mitigation Need Assessment Daerah:Kajian Kerentanan, Aksi Prioritas, Pendanaan, Peningkatan Kapasitas, Pedoman rencana aksi, Identifikasi proyek & program, Identifikasi kebutuhan instrumen ekonomi (insentif), Strategi dan manajemen penguranganresiko bencana. , diversifikasi ekonomi. Internasional: country driven, pertimbangan gender, partisipatif, transparan, mempertimbangkan kelompok rentan, masyarakat dan ekosistem, harus didasarkan ilmu pengetahuan terbaru, mengakui nilai tradisional dan adat. Nasional:membangun proses dan metodologi yang tersedia serta sesuai, penyiapan rencana aksi adaptasi nasional dan penilaian kebutuhan teknologi dan pendanaan. BMKG-KLH-BMKG-DNPI Membantu dalam mempercepat dan penyediaan informasi terkait best practise kegiatan adaptasi. Prioritas informasi yang dibutuhkan dalam rangka penyusunan rencana dan pelaksanaan aksi adaptasi pada level lokal. Pilihan-pilihan strategi (planning) dan kebijakan yang terkait dengan keamanan pangan, hutan, dan matapencaharian ekonomi masyarakat. Keterlibatan lembaga keuangan pembangunan ekonomi, kementerian pertanian, kehutanan desain, pengelolaan sumber daya air, kesehatan, sumber daya alam, lingkungan hidup, perencanaan fisik, dan infrastruktur. Daerah Provinsi –Kabupaten/Kota Proses partisipastif yang melibatkan para pemangku kepentingan, khususnya masyarakat setempat; melibatkan berbagai disiplin ilmu; pendekatan yang saling melengkapi, membangun rencana dan program, termasuk rencana aksi kebijakan sektor-sektor. persamaan gender; pendekatan yang didasarkan pada kebutuhan tiap daerah; keefektifan biaya; aspek kemudahan; fleksibilitas prosedure yang memperhatikan kepentingan dan kondisi setiap daerah. Daerah A K T F I T A S Perubahan Prilaku Penguatan kesadaran publik, private dan government 1. 2. 3. Technical and Policy Reform Institutional and regulation changes Project and policy implementa tion Dukungan basis ilmiah Instrumen kelembagaa n dan kebijakan Perubahan kebijakan Pengarusutamaan adaptasi; perubahan pola pembangun an Identifikasi kerentanan sebuah Negara dan wilayah serta pilihan adaptasi (vulnerability assessment). Peningkatan kapasitas (capacity building) dalam mempersiapkan adaptasi. implementasi (implementation). 3 (tiga) kerangka kerja yg disepakati pada CoP1 Contoh kegiatan Pengarusutamaan Adaptasi Perubahan Iklim di Provinsi Nusa Tenggara Barat (2007) Daya Saing RPJP NTB 2005-2025 • HAN PANGAN • HAN ENERGI • PERUB IKLIM RPJMD NTB 2009-2013 NTB BERSAING RTRW NTB 2010-2030 ISU STRATEGIS KETERKAITAN DOKUMEN PERENCANAAN VISI PENDIDIKAN ABSANO, ADONO KESEHATAN AKINO AGRIBISNIS PIJAR PARIWISATA VLS-2012 PIN IPM & DAYASAING RUANG HIJAU INFRASTRUKTUR (PERHUB, SD AIR, LISTRIK & TELKOM) LH NTB HIJAUPERMATA SEKTOR UNGGULAN PROGRAM UNGGULAN KRITERIA SASARAN STRATEGIS ILUSTRASI KEDUDUKAN DAN PERAN RS-RAD ADAPTASI DAN MITIGASI PI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 20 TAHUN 5 TAHUN TAHUNAN diperhatikan RPJPD RPJMD diselaraskan dalam MUSRENBANG RKPD RAPBD APBD RenjaSKPD RKASKPD Rincian APBD RAD RenstraSKPD Renstra Mitigasi dan Adaptasi Pedoman Dijabarkan Diacu Input ILUSTRASI MUATAN RENSTRA ADAPTASI DAN (MITIGASI) PERUBAHAN IKLIM DALAM PENYUSUNAN RPJMD-NTB 1 Visi, Misi, Program Kepala Daerah BAPPEDA menyusun Rancangan Awal RPJMD Muatan yang dimasukkan/diacu: a) Visi, Misi adaptasi b) Strategi adaptasi dan mitigasi c) Program dan Kegiatan adaptasi dan mitigasi dan Secara inklusif masuk dalam dokumen RPJMD 2 SKPD menyusun Renstra-SKPD dengan : • Menjabarkan muatan Renstra dan rencana aksi adaptasi & mitigasi pada Renstra-SKPD • Mengadopsi Strategi dan rencana aksi mitigasi dan dan adaptasi yang relevan/ terkait dalam Program SKPD MUSRENBANG RPJMD (Stakeholder memastikan bahwa program mitigasi dan adaptasi sudah termuat dalam dokumen) 3 BAPPEDA menyusun Rancangan Akhir RPJMD a) b) c) d) Visi, Misi Kepala Daerah Strategi Pemb. Daerah Kebijakan Umum Program SKPD Penetapan RPJMD 4 5 (sudah berisi muatan Renstra Adaptasi dan Mitigasi 6 Digunakan sebagai pedoman Penyusunan Rancangan RKPD ILUSTRASI MEMUATAN RENSTRA ADAPTASI DAN MITIGASI DALAM PENYUSUNAN RKPD 8 7 BAPPEDA menyusun Rancangan Awal RKPD Isi Dokumen memuat: a) Prioritas adaptasi Mitigasi b) Kebijakan adaptasi Mitigasi c) Program SKPD terkait dengan adaptasi Mitigasi Secara inklusif masuk dalam RKPD Rancangan Akhir RKPD 9 Penetapan RKPD Sebagai Pedoman penganggaran RAD dalam RAPBD/APBD MUSRENBANG RPJMD Desa/Kelurahan/Kecamatan 10b MUSRENBANG KOTA • Sinkronisasi Program adaptasi antar SKPD 10a Mitigasi • Harmonisasi dengan kegiatan adaptasi Mitigasi dari dana Dekon 11 MUSRENBANG PROVINSI a) Prioritas Pembangunan b) Kebijakan Umum c) Program SKPD Sudah memuat prioritas, kebijakan, dan program adaptasi Mitigasi 14 SKPD menyusun Renja-SKPD Program SKPD memuat program adaptasi Mitigasi yang terkait/relevan 13 • Sinkronisasi Program Mitigasi dan adaptasi Provinsi dan atau lintas kab/kota • Harmonisasi dengan kegiatan mitigasi dan adaptasi dari dana Dekon Keberhasilan pelaksanaan program adaptasi sangat ditentukan/dipengaruhi oleh elemen pendanaan, teknologi dan pengembangan kapasitas. Dibutuhkan kerjasama, khususnya yang memiliki kepentingan dengan penguatan pelaksanaan adaptasi. Adanya mekanisme kerja dan pengambilan keputusan secara terintegrasi akan menghasilkan program yang utuh dan menyeluruh dan menghindari kegagalan program adaptasi yang menyebabkan kerugian keuangan, waktu dan tenaga yang cukup besar. Banyak pihak memberikan perhatian terhadap program adaptasi namun tanpa kerangka yang utuh dan menyeluruh. Hal tersebut dikhawatirkan akan mengancam kegagalan program adaptasi itu sendiri. Terima Kasih