BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1. Latar Belakang Dalam penyelenggaraan tata kelola teknologi informasi dan komunikasi (TIK), faktor keamanan informasi merupakan aspek yang sangat penting diperhatikan, mengingat kinerja tata kelola TIK akan terganggu jika informasi sebagai salah satu objek utama tata kelola TIK mengalami masalah keamanan informasi yang menyangkut kerahasiaan (confidentiality), keutuhan (integrity) dan ketersediaan (availability). Terjaganya kerahasiaan, keutuhan dan ketersediaan informasi berhadapan dengan beberapa potensi ancaman. Ancaman dapat berupa "disengaja" (misalnya, seorang perusak/cracker individu atau organisasi kriminal) atau "kebetulan" (misalnya, kemungkinan rusak komputer, atau kemungkinan bencana alam seperti gempa bumi, kebakaran, atau tornado) atau keadaan, kemampuan, tindakan, atau peristiwa (Shirey, 2000). Meski begitu, keamanan sistem informasi masih kurang mendapat perhatian di setiap organisasi atau perusahaan yang menerapkan TIK dalam model bisnisnya (Infosecurity, 2011). Pihak manajemen di organisasi masih mengutamakan pemanfaatan dan pengembangan layanan TIK di atas keamanan yang sebetulnya merupakan kunci dari keberlangsungan layanan TIK itu sendiri. Beberapa alasan tidak diprioritaskannya keamanan sistem informasi, antara lain 1 2 karena organisasi menganggap itu belum penting, mahal, membuang waktu, memperlambat kerja dan sebagainya (Demopoulos Associates, 2012). Sebagai instansi pendidikan, Universitas Gadjah Mada (UGM) memiliki Pusat Sistem dan Sumber Daya Informasi (PSDI) yang bertindak sebagai pusat layanan teknologi informasi di UGM. Menurut Kepala Bidang Infrastruktur dan Keamanan Informasi PSDI, PSDI belum menerapkan standar sistem informasi seperti ISO 9001 tentang sistem manajemen kualitas atau ISO 27001 tentang manajemen keamanan sistem informasi. Sebelum standardisasi diterapkan, perlu dilakukan evaluasi keamanan sistem informasi di PSDI demi mendapatkan gambaran kondisi kesiapan dan kematangan keamanan informasi. Indeks Keamanan Informasi (KAMI) adalah alat evaluasi yang dirilis oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi yang berfungsi untuk menganalisa tingkat kesiapan pengamanan informasi di instansi pemerintah. Bentuk evaluasi yang diterapkan dalam Indeks KAMI dirancang untuk dapat digunakan oleh instansi pemerintah dari berbagai tingkatan, ukuran, maupun tingkat kepentingan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam mendukung terlaksananya tugas pokok dan fungsi yang ada. Oleh karena itu Indeks KAMI sesuai untuk diterapkan di PSDI UGM. Parameter evaluasi Indeks KAMI mewakili tingkat kesiapan penerapan pengamanan sesuai dengan kelengkapan kendali yang diminta oleh standar ISO/IEC 27001:2005 serta tingkat kematangan penerapan pengamanan dengan kategorisasi yang mengacu kepada tingkatan kematangan yang digunakan oleh 3 kerangka kerja COBIT. Hasil dan temuan kekurangan dari evaluasi ini dapat digunakan oleh PSDI sebagai pembanding dalam rangka menyusun langkah perbaikan dan penetapan prioritasnya. 1.2. Obyek Penelitian Pusat Sistem dan Sumber Daya Informasi (PSDI) berdasarkan SK Rektor no. 911/P/SK/HT/2012 memiliki 3 (tiga) bidang kerja/layanan yaitu Bidang Infrastruktur dan Keamanan Teknologi Informasi, Bidang Integrasi Sistem Informasi dan Bidang Aplikasi dan Layanan Teknologi Informasi, Komunikasi. 1.2.1. Layanan Jaringan Komputer Kampus dan Penyedia Layanan Internet PSDI sebagai Internet Service Provider (ISP) bagi seluruh fakultas dan unit kerja di lingkungan UGM dengan total lebarpita (bandwidth) internet yang tersedia saat ini sebesar 1.21 gigabyte dan akan terus ditingkatkan untuk menunjang proses perkuliahan, penelitian dan administrasi perkantoran. 1.2.2. Layanan Komunikasi Untuk memberikan layanan komunikasi berupa surat elektronik (email), PSDI mengelola mail server bagi warga UGM dengan domain @ugm.ac.id bagi staf pendidik dan tenaga kependidikan serta @mail.ugm.ac.id bagi mahasiswa. PSDI saat ini secara bertahap juga sudah mengembangkan layanan Identitas Tunggal Universitas (ITU) menggunakan akun e-mail UGM untuk mengakses beberapa layanan yang ada seperti akses internet melalui jaringan nirkabel (Wi-Fi) yang tersebar di beberapa lokasi di 4 lingkungan UGM, serta untuk mengakses jurnal internasional yang dilanggan UGM. Layanan web hosting juga diberikan bagi unit-unit kerja di lingkungan UGM dengan domain ugm.ac.id serta fasilitas blog dengan domain blog.ugm.ac.id bagi seluruh warga UGM. 1.2.3. Layanan Integrasi Sistem Informasi Manajemen Salah satu kunci sukses pengelolaan/manajemen institusi adalah adanya sistem informasi manajemen yang cukup baik dan dapat diterapkan dalam proses bisnis yang ada. Saat ini PSDI mempunyai peran untuk mewujudkan Sistem Informasi Manajemen Universitas yang Terintegrasi (Simaster) sehingga dapat meningkatkan efisiensi proses kerja, kemudahan dalam mengakses informasi dan sebagai sarana bantu untuk penentuan kebijakan (pengambilan keputusan) bagi pimpinan. PSDI juga memberikan layanan ataupun konsultasi pengembangan sistem informasi manajemen bagi seluruh unit kerja yang ada di lingkungan UGM. 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka didapat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Sejauh mana kesiapan dan kematangan PSDI dalam rangka menuju penerapan standar sistem manajemen keamanan informasi? 2. Apa saja rekomendasi perbaikan manajemen keamanan sistem informasi yang dapat diterapkan di PSDI? 5 1.4. Batasan Masalah Agar pembahasan mengarah pada tujuan dan tidak meluas, diberikan batasan masalah sebagai berikut: 1. Lingkup penelitian adalah PSDI secara umum serta lingkup infrastruktur dan keamanan informasi; tidak mencakup fungsi PSDI yang lain seperti integrasi sistem atau komunikasi. 2. Alat evaluasi yang digunakan adalah Indeks Keamanan Informasi (KAMI). 3. Evaluasi ini dianjurkan untuk dilakukan oleh pejabat yang secara langsung bertanggung jawab dan berwenang untuk mengelola keamanan informasi di seluruh cakupan instansinya (Direktorat Keamanan Informasi, 2011). Narasumber adalah Kepala Bidang Infrastruktur dan Keamanan Informasi PSDI dan administrator jaringan Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM. 1.5. Tujuan Penelitian Berikut tujuan dilakukannya penelitian ini: 1. Mengukur tingkat kesiapan dan kematangan penerapan pengamanan sistem informasi di PSDI. 2. Mengetahui kekurangan manajemen keamanan sistem informasi di PSDI dan merumuskan strategi pelengkapannya. 6 1.6. Sistematika Penulisan Secara keseluruhan sistematika penulisan pada penelitian ini terbagi menjadi lima bab dengan rincian sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang pembuatan skripsi dan penelitian ini. Pada bab ini juga dijelaskan perumusan masalah, batasan masalah dan tujuan penelitian. Bab II Dasar Teori, berisi teori-teori yang mendukung dan menjadi dasar dalam penelitian ini. Bab III Metode Penelitian, berisi langkah persiapan penelitian dan cara penggunaan Indeks KAMI. Bab IV Hasil dan Pembahasan, berisi hasil evaluasi menggunakan Indeks KAMI, penjabarannya dan rumusan strategi perbaikan untuk PSDI. Bab V Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang didapat dari penelitian ini beserta saran-saran untuk penelitian lebih lanjut.