bab ii tinjauan pustaka - Perpustakaan Universitas Mercu Buana

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Pemasaran
Komunikasi Pemasaran merupakan upaya perusahaan memadukan dan
mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya
secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang organisasi dan produkproduknya.5Karena itu komunikasi pemasaran merupakan aspek penting dalam
penentu suksesnya pemasaran suatu perusahaan. sejak era 1990-an telah diklaim
bahwa inti dari pemasaran adalah komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran
sehingga keduanya tidak dapat terpisahkan dalam kegiatan pemasaran. Dalam
kegiatan promosi perusahaan menggunakan berbagai bentuk komunikasi
pemasaran untuk menyampaikan produknya kepada pelanggannya.
Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur
pokoknya yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi secara umum adalah
suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang
terjadi di dalam diri seseorang dan atau diantara dua atau lebih dengan tujuan
tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu
komunikasi
adalah
suatu
proses
mengenai
pembentukan,
penyampaian,
penerimaan dan pengolahan pesan6.Sedangkan pemasaran merupakan upaya
menyampaikan pesan kepada orang lain. Menyampaikan pesan dalam hal ini
5
Terence A. Shimp, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid 1
& 2, Penerbit Erlangga Jakarta, 2003.hal 4
6
Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta 2005
14
menitikberatkan pada dua makna utama, yaitu :pertama, berfungsi untuk
memberitahu atau menginformasikan (to inform) kepada orang lain atas produk
yang dibuat. Kedua, merupakan upaya mempengaruhi atau membujuk (to
persuade) orang lain (calon konsumen) agar membeli,menggunakan produk kita
atau agar mereka tetap setia dengan produk yang kita hasilkan7 .
Terdapat konsep lain selain “4P Pemasaran” yang harus dipandang serius
untuk mencapai pemasaran yang sukses, keempat konsep ini merupakan konsep
yang lebih mutakhir tentang apa yang berperan dalam mencapai sukses
pemasaran. 4R dari pemasaran adalah:
1. Retention (Ketahanan),
2. Relationship (Hubungan),
3. Referrals (Perekomendasian) dan
4. Recovery (Pemulihan)
Ketahanan adalah bagaimana mempertahankan pelanggan yang kita
inginkan
dengan
memenuhi
dan
memuasakan
kebutuhan
mereka.
Mempertahankan pelanggan jauh lebih murah daripada mencari pelanggan baru.
Fokus seharusnya adalah pelanggan bertahan secara sukarela. Jika pelanggan
bertahan karena mereka tidak memiliki alternatif atau kita mengunci mereka
dengan program berhadiah, maka hal ini sedikit sekali membantu perkembangan
hubungan jangka panjang. Seringkali begitu pelanggan dapat membebaskan diri
7
Widyatama Rendra, Pengantar periklanan, Kelompok Penerbit Pinus, Yogyakarta 2007 hal 37
15
dari situasi yang dirasa membelenggu mereka, pelanggan tersebut akan berpindah
berbisnis dengan perusahaan lain. 8
Hubungan mungkin terjadi ketika pelanggan secara sukarela atau bahkan
secara antusias melakukan bisnis dengan sebuah perusahaan selama jangka waktu
yang lama. Membangun hubungan berarti mendekati pelanggan dan berusaha
untuk memahami dan melayani mereka dengan baik. Sifat alamiah suatu
hubungan adalah membutuhkan kepercaayaan, komitmen, komunikasi, dan
pemahaman.
Perekomendasian merujuk pada efek penyebaran berita dari mulut ke
mulut yang merupakan hasil dari kepuasan pelanggan – pesan yang kuat yang
memuaskan pelanggan akan dibawa pada orang lain. Ketika pelanggan merasa
sangat puas dengan jasa atau produk, mereka cenderung menyebarkan berita
tersebut kepada orang lain di sekitarnya untuk menggunakan produk tersebut
begitu juga sebaliknya apabila pelanggan tidak puas maka ia juga akan
merekomendasikan ke orang lain di sekitarnya untuk tidak menggunakan produk
tersebut
Dan yang terakhir pemulihan, sebagai upaya untuk mengelola pelanggan
yang baru saja mendapat pelayanan yang buruk atau pengalaman buruk
menggunakan produk yang kita berikan pemulihan bertujuan untuk menegaskan
dan menunjukan kesungguhan kita untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin
kepada pelanggan agar pelanggan yang tadinya kecewa akhirnya dapat terpuaskan
8
Zikmund, McLeod and Gilbert, Customer Relationship Management, 2003 hal 67-72
16
kembaliPemulihan dari pelayanan yang buruk pada pelanggan haruslah menjadi
sebuah komponen penting dalam mengelola hubungan pelanggan. Pulih dari suatu
kesalahan dapat menegaskan kepada pelanggan yang loyal dan juga menunjukkan
kepada pelanggan baru mengenai kesungguhan perusahaan untuk melayani dan
memuaskan pelanggan. Untuk melakukan hal ini, karyawan harus diberi
wewenang untuk mengatasi terjadinya kekurangan dalam pelayanan dan kualitas
produk. Pelanggan menjadi frustasi ketika harus melewati beberapa lapisan
manajemen dan harus menunggu jawaban yang kembali (dari keluhannya)
melewati beberapa lapisan sebelum masalah tersebut dapat diperbaiki. 9
Suatu hubungan merupakan pengait yang tahan lama antara merek dengan
pelanggan. Ia membangkitkan pembelian yang berulang dan bahkan loyalitas
terhadap sebuah produk. Perusahaan telah menyadari bahwa lebih menguntungkan
untuk menjalin dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan yang sudah
ada, dibandingkan harus mencari pelanggan baru. 10
Karena itu di era pemasaran modern saat ini untuk menyampaikan
kegiatan pesan kepada pelanggan atau melakukan kegiatan pemasaran, tidak
cukup lagi sekedar menyampaikan pesan ke konsumen melalui berbagai media
atau alat komunikasi yang biasa digunakan seperti iklan, tenaga penjualan,
kemasan produk, direct mail, publisitas, personal selling, dan alat-alat komunikasi
lainnya, akan tetapi diperlukan suatu kegiatan komunikasi pemasaran yang
didalamnya terdapat hubungan yang terjalin, yaitu antara perusahaan yang ingin
menyampaikan pesan dengan pelanggan sebagai tujuan kegiatan pemasaran. Suatu
9
Ibid hal 8
Francis Buttle. Customer Releationship Management. Bayumedia Publishing. Malang 2007. Hal
370
10
17
hubungan yang berkelanjutan secara terus menerus dan bersifat dua arah atau
releationship management. Yang menimbulkan perubahan paradigma dari
Product Centric menjadi Customer Centric dimana untuk dapat menerapkan hal
tersebut dibutuhkan strategi pemasaran yang berbasiskan pelanggan yaitu
menekankan pentingnya hubungan antara pemasar dengan pelanggan dalam
kegiatan pemasarannya11
Dalam strategi releationship management pasar dibangun melalui
pembentukan opini positif di seluruh rantai perusahaan yang menunjukan nilai
dan kualitas dari produk dan layanan serta sejalan dengan kegiatan publisitas dan
advertorial yang dilakukan perusahaan12.
2.2 CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT
Dalam proses pemasaran suatu perusahaan terdapat konsep IMC, IMC
menurut Don E. Schultz, sang pelopor IMC adalah Integrated Marketing
Communications is a strategic business process used to plan, develop, execute
and evaluate coordinated, measurable, persuasive brand communications
programs over time with consumers, customers, prospects, employees, associates
and other target relevant external and internal audiences. The goal is to generate
both short-term financial returns and build long-term brand and shareholder
value13
11
Ibid hal 8
12
John E. Kennedy & R.Dermawan Soemanegara. Marketing Communication Taktik dan Strategi,
PT.Bhuana Ilmu Populer, Jakarta 2006 61-63
13
Tom Brannan, Integrated Marketing Communication – Memadukan Upaya PR, Iklan, dan
Promosi untuk Membangun Identitas Merek, Penerbit PPM, Jakarta, 2004
18
Sementara Tom Duncan memperjelas pengertian IMC dan komunikasi
pemasaran dengan delapan tekniknya seperti iklan, PR, promosi penjualan,
pemasaran langsung, kemasan, event dan sponsorship, serta pelayanan pelanggan.
IMC sendiri dipandang sebagai fungsi strategis dalam menebar pesan-pesan
merek (perencanaan, implementasi hingga evaluasi) untuk menciptakan kedekatan
hubungan dengan pelanggan, melakukan integrasi untuk menghasilkan sinergi14
Secara operasional IMC dapat didefinisikan sebagai sebuah konsep
perencanaan marketing komunikasi yang melibatkan semua bentuk tools dalam
berkomunikasi untuk mempengaruhi konsumen sehingga bisa mendapatkan efek
komunikasi yang jauh lebih besar, tentu saja harus dipastikan semua aspek
komunikasi tersebut memiliki message yang sama15
Salah satu dari tools IMC dalam bidang pelayanan pelanggan adalah
Customer Relationship Management dan Customer Retention Marketing.
keduanya memiliki pengertian dan definisi yang berbeda karena keduanya
merupakan suatu proses yang berkelanjutan.
Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management)
adalah suatu jenis manajemen yang secara khusus membahas teori mengenai
penanganan hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya dengan tujuan
meningkatkan nilai perusahaan di mata pelanggannya.16
14
Tom Duncan, Principles of Advertising & IMC, McGraw-Hill, 2002 hal 27
Hifni Alifahmi , Sinergi Integrasi Iklan, PR, Pemasaran dan Promosi, Quantum Bisnis &
Manajemen Jakarta, September 2005 hal 20
16
Zikmund, McLeod and Gilbert, Customer Relationship Management, 2003
15
19
Pengertian lain mengatakan bahwa ia adalah sebuah sistem informasi yang
terintegrasi
yang
digunkan
untuk
merencanakan,
menjadwalkan,
dan
mengandalkan aktivitas-aktivitas prapenjualan dan pascapenjualan dalam sebuah
organisasi. Customer Releationship Management melingkupi semua aspek yang
berhubungan dengan calon pelanggan dan pelanggan saat ini, termasuk di
dalamnya adalah pusat penggilan (call center), tenaga penjualan (sales force),
pemasaran, dukungan teknis (technical support) dan layanan lapangan (field
service).17
The key to building lasting customer relationship is to create customer
value and satisfaction.18
1. Customer Value à The bundle of benefits customers expect from a given
product/services.
2. Customer Satisfaction à The exfent to which a product’s perceived
performance matches a buyer’s expectations.
Costumer Value merupakan keuntungan yang diharapkan pelanggan pada
produk atau jasa yang mereka terima.19sedangkan Customer Satisfaction
merupakan tingkat kepuasan pelanggan dari produk atau pelayanan yang
diberikan.
17
Kottler, Phillip. Manajemen Pemasaran. 2005: PT Indeks Kelompok Gramedia hal 72
18
Zikmund, McLeod and Gilbert, Customer Relationship Management, 2003
Kottler, Phillip. Manajemen Pemasaran. 2005: PT Indeks Kelompok Gramedia hal 73
19
20
Dalam hal kepuasan pelanggan, peranan setiap individu sangatlah penting
dan berpengaruh terhadap kepuasan yang dibentuk. Menghadapi pelanggan yang
semakin kritis memang kita dituntut menyusun strategi yang lebih canggih. Kalau
kita amati secara lebih cermat, kepuasan pelanggan banyak ditentukan oeh
kualitas performa pelayanan di lapangan. Bila pelayanan (service) tidak sama atau
tidak sesuai dengan harapan (expectations) pelanggan, maka dimata pelanggan
pelayanan yang diberikan dinilai jelek.20
Customer Releationship management merupakan cara atau serangkaian
proses yang didesain untuk mengumpulkan data pelanggan dan menyediakan
informasi yang berguna bagi perusahaan dalam mengevaluasi berbagai alternatif
strategis. Customer Releationship Management dapat pula didefinisikan sebagai
konsep
pengelolaan
dalam
upaya
menciptakan,
mengembangkan,
dan
mewujudkan hubungan saling menguntungkan dengan pelanggan dalam waktu
yang
panjang,
khususnya
dengan
pelanggan
potensial
dalam
upaya
memaksimalkan nilai pelanggan (customer value) dan laba perusahaan (corporate
profitability).21
20
Kottler, Phillip. Manajemen Pemasaran. 2005: PT Indeks Kelompok Gramedia hal 76
21
Francis Buttle, Customer Releationship Management (Manajemen Hubungan Pelanggan).
Concept and Tools.Bayumedia Publishing.2007, hal 368
21
2.3
CUSTOMER RETENTION MARKETING
Customer
Retention
Marketing
(CRM)
adalah
pemasaran
yang
berbasiskan pada pelanggan. Customer Retention Marketing mengolah database
pelanggan dan memanfaatkannya untuk memuaskan para pelanggan yang pada
akhirnya akan membawa keuntungan bagi perusahaan atau produsen.22
Customer Retention Marketing merupakan strategi untuk mengupayakan
pemeliharaan hubungan jangka panjang dengan pelanggan.Dimana perusahaan
berusaha
memuaskan
pelanggan
dengan
menawarkan
berbagai
macam
keuntungan untuk membuat pelanggan datang kembali dan melakukan pembelian
berulang dengan perusahaan yang sama23.Hal ini didukung oleh pandangan umum
yang disetujui secara luas, yaitu: “Sangat jauh lebih mudah (dan murah) untuk
menjual lebih banyak kepada para pelanggan yang sekarang daripada menjual
kepada para pelanggan baru”.24Garis besar aktivitasnya adalah mempertahankan
pelanggan dan mengubah pelanggan yang sudah ada menjadi pelanggan yang
lebih baik lagi. Mengurangi atau mencegah direbutnya pelanggan dan mendukung
biaya-biaya sekaligus memperbaiki produktivitas secara menyeluruh dan
pengeluaran pemasaran.
Customer
Retention
Marketing
membantu
perusahaan
untuk
mengembangkan produk baru berdasarkan pengetahuan yang lengkap tentang
keinginan pelanggan, dinamika pasar dan pesaing.
22
Zikmund, McLeod and Gilbert, Customer Relationship Management, 2003
Zikmund, McLeod and Gilbert, Customer Relationship Management, 2003
24
Murray Raphael, Neil Raphael, dan Janis S. Raye, Winning Customer Loyalty, Jakarta hal 35
23
22
Berikut beberapa cara mendapatkan keuntungan Customer Retention Marketing25
:
1. Menjaga pelanggan yang sudah ada
2. Menarik pelanggan baru
3. Cross Selling menjual produk lain yang mungkin dibutuhkan pelanggan
berdasarkan pembelinya
4. Upgrading menawarkan status pelanggan yang lebih tinggi
5. Identifikasi kebiasaan pelanggan untuk menghindari penipuan
Tujuan dari Customer Retention Marketing adalah mengenal konsumen
terbaik dan mempercayainya dengan meningkatkan pemahaman perusahaan akan
kebutuhan mereka sebagai individu, memenuhi harapan akan kebutuhan mereka
sebagai individu, memenuhi harapan akan kebutuhan mereka terhadap
perusahaan, dan membuat kehidupan konsumen berubah.26
2.3.1 HUBUNGAN ANTARA CUSTOMER RETENTION MARKETING
DAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT
Customer Retention Marketing merupakan bagian dari Customer
Relationship Management hal ini terlihat dari proses-proses inti Customer
Relationship Management yaitu memperoleh pelanggan,perawatan pelanggan,
dan pengembangan pelanggan secara bersama-sama ketiganya menyusun siklus
hidup pelanggan.Hal ini tergambar dari kegiatan Customer Retention untuk
25
Amin Widjaja Tunggal, Ak., MBA., Dasar-dasar Customer Relationship Management,
Harvarindo 2008,hal 46
26
Amin Widjaja Tunggal, Ak., MBA., Dasar-dasar Customer Relationship Management,
Harvarindo 2008,hal 46
23
mengupayakan pemeliharan jangka panjang dengan pelanggan. Customer
Retention menjadi cerminan perpindahan pelanggan untuk menggunakan produk
lain.Dimana apabila tingkat perawatan pelanggan tinggi maka tingkat perpindahan
pelanggan ke produk lain menjadi rendah.
Customer Relationship Management adalah pemasaran yang berbasiskan
pada pelanggan. Customer Relationship Management mengolah database
pelanggan dan memanfaatkannya untuk memuaskan para pelanggan dan
mempertahankannya yang pada akhirnya akan membawa keuntungan bagi
perusahaan atau produsen27
Dalam proses mengolah database dan memanfaatkanya inilah dilakukan
proses perencanaan Customer Retention Marketing dimana dilakukan konsepkonsep seperti berikut28 :
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan
2. Mengusung falsafah customer oriented ( customer centric )
3. Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan
4. Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan
5. Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna
6. Menangani keluhan atau komplain pelanggan
7. Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan
8. Membuat informasi holistik tentang layanan dan penjualan dari pelanggan
27
Zikmund, McLeod and Gilbert, Customer Relationship Management, 2003
Amin Widjaja Tunggal, Ak., MBA., Dasar-dasar Customer Relationship Management,
Harvarindo 2008,hal 46
28
24
Fungsi-fungsi
tersebut yang digunakan dalam tahapan perencanaan aktivitas
Customer Retention Marketing dimana dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Mengenali dan menganalisa relasi
2. Mengenali dan menganalisa pasar
3. Mengenali dan menganalisa produk keluaran
Ketiga tujuan diatas dilakukan agar kita dapat mengetahui kebutuhan
pelanggan dan dapat melengkapinya dengan produk keluaran yang tepat sasaran
sehingga proses pemasaran menjadi lebih efektif karena telah melewati proses
perencanaan yang matang29
Peran dari Customer Relationship Management adalah untuk mengelola
hubungan perusahaan dengan pelanggan lewat tiga tahapan siklus hidup
pelanggan yaitu memperoleh pelanggan, perawatan pelanggan,dan pemulihan
pelanggan. Jika strategi pemerolehan pelanggan bertujuan untuk meningkatkan
jumlah pelanggan, maka strategi perawatan pelanggan bertujuan untuk
mempertahankan proporsi pelanggan dengan meningkatkan pelayanan dan
mengurangi perpindahan pelanggan. Ketika pemerolehan pelanggan menjadi
fokus utama demikian pula dengan perawatan pelanggan karena keduanya
memegang peran penting dalam suksesnya kegiatan pemasaran suatu perusahaan.
2.3.2 Strategi Customer Retention Marketing
Customer Retention Marketing dalam loyalty marketing merupakan hal
yang penting, khususnya dalam membantu perusahaan untuk menciptakan produk
dan jasa yang customized dan personalized. Esensi dari impelmentasi Customer
29
Amin Widjaja Tunggal, Ak., MBA., Dasar-dasar Customer Relationship Management,
Harvarindo 2008,hal 46
25
Retention yaitu One to One Marketing. Pendekatan One to One Marketing
memperlakukan setiap pelanggan terpilih secara individu, mengerti kebutuhan
unik pelanggan, membantu dialog uang personal, dan menciptakan solusi yang
personal untuk mereka kemudian menentukan harga dan memperoleh loyalitas
mereka.30
Dalam paper klasiknya Berry mengajukan lima strategi utama RM yang
saling berkaitan dan bisa digunakan secara simultan.
1. Core service strategy, yakni merancang dan memasarkan layanan inti (core
service) yang bisa mendasari bertumbuhnya relasi pelanggan
2. Relationship
customazatition,
yaitu
mengadaptasi
layanan
yang
ditawarkan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan spesifik pelanggan
individual
3. Service augmentation, yakni menambahkan layanan-layanan ekstra pada
layanan utama untuk mendiferensiasiakan produk perusahaan dari
penawaran para pesaing
4. Relatinship pricing, yaitu menggunakan harga sebagai insentif untuk
menjalin relasi jangka panjang
5. Internal Marketing, yakni menciptakan iklim organisasi yang bisa
memastikan bahwa staf layanan yang tepat menyampaikan layanan secara
tepat.31
Francis Buttle membagi dua strategi dalam proses pelaksanaan Customer
Retention Marketing. Pertama strategi negatif yaitu strategi yang mengunci
30
James G Barnes, The Role of Customer Insight in Building Your CRM Strategy, a Customer
Think White Paper. CRM guru.com Publisher, 2003, hal 79
31
Kottler, Phillip. Manajemen Pemasaran. 2005: PT Indeks Kelompok Gramedia
26
pelanggan dengan menghukum mereka jika melepaskan hubungan. Dimana akan
dikenakan biaya perpindahan yang sangat tinggi bagi pelanggan yang pindah.
Biasanya disebut juga dengan istilah biaya penebusan atau penalti karena berhenti.
Kedua strategi positif yaitu strategi yang memberikan penghargaan kepada
pelanggan karena mereka bisa dan mau mempertahankan hubungan dengan
perusahaan. dalam strategi kedua ini Francis Buttle memberikan sejumlah strategi
yang termasuk kedalam strategi positif , yaitu32 :
1.
Memenuhi dan Melampaui Harapan
Membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan akan sulit
dilakukan jika kebutuhan dan harapan mereka tidak dipahami dan dipenuhi
secara benar. Sesuai dengan persepsi tentang manajemen pelanggan
modern maka perusahaan harus memahami pelanggan kemudian
memperoleh
dan
menggunakan
sumber
daya
perusahaan
untuk
memastikan kepuasan dan perawatan pelanggan. Itulah alasan mengapa
Customer Retention Marketing didasarkan pada pengetahuan pelanggan,
dimana pelanggan yang tidak bisa dilayani oleh perusahaan kita mungkin
saja dapat dilayani dengan baik oleh perusahaan pesaing yang akan
berdampak pada arus perpindahan pelanggan dan berakibat buruk bagi
perusahaan kita.
Melampaui harapan pelanggan berarti melakukan atau memberikan
sesuatu yang lebih dari apa yang biasa dilakukan terhadap pelanggan.
Melampaui harapan pelanggan tidak selalu menjadi yang terbaik. Maksud
32
Francis Buttle, Customer Relationship Management (Manajemen Hubungan Pelanggan).
Concept and Tools, Bayumedia Publishing, 2007 hal 377-378
27
dari melampaui harapan pelanggan adalah menyadari dan memahami apa
yang diperlukan untuk memuaskan pelanggan dan melakukan apa yang
dapat membuat mereka senang. Pelanggan mempunyai banyak harapan
dari banyak sisi contohnya kualitas produk atau jasa, service (layanan yang
diberikan), stabilitas harga. Semua itu tidak mungkin mempunyai bobot
yang sama oleh karena itu harus ada upaya dari perusahaan untuk
memenuhi harapan pelanggan dari segala sisi yang diharapkan oleh
pelanggan.
2.
Mencari Cara untuk Menambah Nilai
Perusahaann dapat mencari cara untuk menciptakan nilai tambah
bagi pelanggan. Harapannya dapat menambah nilai pelanggan tanpa
menambah biaya tambahan bagi perusahaan. Jika biaya harus dikeluarkan
maka nilai tambah tersebut harus sesuai dengan biaya – biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan.Secara umum ada 3 bentuk program
penambahan nilai yaitu33 :
a.
Skema Loyalitas
Skema loyalitas memberikan penghargaan kepada pelanggan
karena langganannya. Semakin besar tingkat loyalitas pelanggan
maka akan semakin besar penghargaan yang diberikan.
b.
Klub Pelanggan
Klub Pelanggan adalah organisasi yang didirikan oleh pelanggan
untuk memberikan berbagai manfaat kepada para anggotanya.
33
Francis Buttle, Customer Relationship Management (Manajemen Hubungan Pelanggan).
Concept and Tools, Bayumedia Publishing, 2007 hal 383-390
28
c.
Promosi Penjualan
Jika skema loyalitas dan klub cenderung memiliki usia yang cukup
lama, promosi penjualan hanya menawarkan keuntungan sementara
kepada nilai pelanggan. Promosi penjualan juga dapat digunakan
sebagai alat pemerolehan pelanggan.
3.
Pengikatan
Strategi CRM selanjutnya adalah pengikatan. Para peneliti telah
mengidentifikasikan banyak sekali bentuk ikatan antara pelanggan dan supplier
dan ikatan tersebut dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu :
a.
Ikatan Sosial
Ikatan sosial ditemukan di dalam hubungan interpersonal yang positif
antara orang – orang dari kedua sisi pasangan pelanggan – supplier.
Hubungan interpersonal yang baik membutuhkan waktu yang lama untuk
berkembang dan ikatan sosial yang dicirikan dengan kepercayaan biasanya
mendahului perkembangan ikatan struktural.
b.
Ikatan Struktural
Ikatan struktural tercipta ketika perusahaan dan pelanggan memberikan
sumber daya kepada hubungan tersebut. Secara umum sumber daya ini
menghasilkan manfaat timbal balik bagi para partisipannya. Ikatan
struktural biasanya dicirikan dengan kegiatan investasi dari satu atau
kedua pihak diantaranya dapat berupa ikatan keuangan, ikatan hukum,
29
ikatan kesamaan, ikatan berbasis pengetahuan, ikatan teknologi dan ikatan
proses.34
4
Membangun Komitmen
Strategi terakhir dalam membangun Customer Retention Marketing adalah
menciptakan komitmen pelanggan. Berbagai studi telah menunjukan bahwa
kepuasan pelanggan tidak cukup untuk menjamin kelanggengan pelanggan 35
Loyalitas pelanggan merupakan tujuan dari dilakukannya Customer
Retention Marketing. Suatu perusahaan harus mendapatkan loyalitas dari
pelanggannya dan harus dapat mempertahankannya. karena hal tersebutlah yang
menentukan keberlangsungan hidup perusahaan tersebut. loyalitas jangka panjang
akan terwujud apabila kebutuhan yang teridentifikasi melalui suatu hubungan
dapat ditangani secara menyeluruh. Semakin banyak kebutuhan terpenuhi, maka
semakin besar tingkat ketergantungan dan kesetiaan pelanggan terhadap
perusahaan36
2.3.3 Implementasi Customer Retention Marketing
Dalam mengimplementasikan CRM diperlukan beberapa faktor pendukung seperti
berikut37 :
1. Orang – orang ysng profesional (kualifikasi memadai)
2. Proses yang direncanakan dengan baik
3. Teknologi yang memadai (leading-edge technology)
34
Francis Buttle, Customer Relationship Management (Manajemen Hubungan Pelanggan).
Concept and Tools, Bayumedia Publishing, 2007 hal 390-391
35
Francis Buttle, Customer Relationship Management (Manajemen Hubungan Pelanggan).
Concept and Tools, Bayumedia Publishing, 2007 hal 393
36
Carleton, Enabling The Customer Relationship Revolution, Carleton Corporation, Minnentonka,
Usa. 2000 hal 6
37
Zikmund, McLeod and Gilbert, Customer Relationship Management, 2003
30
Tenaga yang professional tidak saja mengerti bagaimana menghadapi
pelanggan tetapi juga mengerti cara menggunakan teknologi untuk Customer
Retention Marketing. Prinsip dasar dalam Implementasi Customer Retention
Marketing ialah 38:
1. Kebutuhan pelanggan
2. Informasi sebagai asset berharga
3. Membangun hubungan one to one dengan pelanggan
4. Manajemen yang tidak membingungkan konsumen
5. Rekaman transaksi yang menunjang peningkatan volume perdagangan
6. Bisa menjangkau konsumen dimana saja dan kapan saja
Operasional Customer Retention Marketing memberikan dukungan kepada
Front Liner dalam proses bisnis, misalnya untuk penjualan, pemasaran dan
layanan staff interaksi dengan pelanggan biasanya disimpan di data base
pelanggan dalam kontak sejarah, dan staff pelanggan dapat mengambil informasi
yang diperlukan.Riwayat kontak dengan anggota staff menyediakan akses
langsung ke informasi penting pada pelanggan (produk yang dimiliki, sebelum
mendukung
panggilan,
dll)
menghilangkan
kebutuhan
individual
untuk
mendapatkan informasi ini secara langsung dari pelanggan. Untuk menjangkau
pelanggan di tempat dengan tepat waktu.39
38
39
Zikmund, McLeod and Gilbert, Customer Relationship Management, 2003
Zikmund, McLeod and Gilbert, Customer Relationship Management, 2003
31
2.3.4 Analytical Customer Retention Marketing
Analytical Customer Retention Marketing menganalisa data pelanggan
untuk berbagai keperluan dan sebagai persiapan sebelum melakukan aktivitas
marketing. Tahapan analytical yang dapat dilakuka ialah40 :
1. Merancang dan melaksanakan kampanye pemasaran bertarget
2. Merancang dan melaksanakan kampanye akuisisi pelanggan, cross selling,
up selling
3. Menganalisa prilaku pelanggan untuk membuat keputusan yang berkaitgan
dengan produk dan layanan.
4. Manajemen sistem informasi (misalnya peramalan keuangan dan analisis
profitabilitas pelanggan)
Analytical Customer Retention Marketing umumnya membuat berat penggunaan
data dan teknik lainnya untuk memproduksi hasil yang berguna untuk
pengambilan keputusan.
40
Zikmund, McLeod and Gilbert, Customer Relationship Management, 2003
32
2.3.5 Manajemen Kampanye
Manajemen Kampanye dalam Customer Retention Marketing dilakukan
dengan cara membuat kegiatan yang terstruktur menjadi sebuah rangkaian
kampanye yang berkesinambungan. Tahapan dalam menjalankan Manajemen
Kampanye adalah41 :
1. Target kelompok dibentuk dari klien dasar dipilih sesuai dengan kriteria
2. Mengirimkan promosi yang berhubungan dengan rencana kampanye
kepada pelanggan misalnya pada penawaran khusus untuk memilih
penerima menggunakan berbagai saluran ( misalnya e-mail, telepon, SMS,
Posting)
3. Pelacakan, penyimpanan, dan analisis statistik kampanye, termasuk
pelacakan dan tanggapan menganalisis tren.
Customer Retention Marketing adalah tentang berinteraksi dengan setiap
pelanggan yaitu menciptakan situasi sama-sama menguntungkan dimana anda
menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan sebagai gantinya pelanggan akan
memberikan loyalitas kepada produk anda.42
Retensi pelanggan selalu memiliki posisi penting dalam pembentukan
sukses dalam bisnis marketing dan sekarang ini telah menjadi pusat strategi dalam
merangkul hubungan dengan pelanggan. CRM tidak hanya sebagai suatu transaksi
yang sederhana namun sebagai focus utama dalam bisnis marketing. Dengan
memiliki keterampilan unggul dalam mengelola hubungan dengan pelanggan
41
Zikmund, McLeod and Gilbert, Customer Relationship Management, 2003
James G Barnes, The Role of Customer Insight in Building Your CRM Strategy, a Customer
Think White Paper. CRM guru.com Publisher, 2003, hal 79
42
33
loyal perusahaan dapat membuat suatu kolaborasi keuntungan dan biasanya
hubungan yang terjalin antara pelanggan dengan perusahaan biasanya terjalin
cukup lama.43
Customer Retention Marketing menyadari pentingnya menciptakan,
meningkatkan, dan memelihara hubungan dengan pelanggan dan memberikan
layanan yang terbaik untuk terciptanya loyalitas pelanggan yang selalu mengingat
produk dan servis yang kita berikan sehingga tercipta pelanggan yang loyal
kepada perusahaan dan pada akhirnya tercipta transaksi yang menguntungkan
perusahaan secara berkelanjutan. Kepuasan merupakan hasil dari penilaian karena
pembelian dan pengalaman pemakaian yang didapat dari pelayanan baik di masa
lalu yang membuat pelanggan puas atas transaksi yang telah terjadi. 44
2.4
Customer Service Officer
Customer Service merupakan suatu bagian dari unit organisasi yang
berada di front office yang berfungsi sebagai sumber informasi dan perantara bagi
bank dan nasabah yang ingin mendapatkan jasa-jasa pelayanan maupun produk
produk bank. Sesuai dengan fungsinya, Customer Service diharapkan dapat
melakukan “One Stop Service”, artinya nasabah cukup menghubungi bagian
Customer Service saja dalam berhubungan dengan Bank. Selanjutnya Customer
Service akan menjelaskan ataupun mengerjakan kebutuhan nasabah tersebut
dengan menghubungi bagian yang terkait. Hal ini akan meningkatkan kepuasan
43
Francis Buttle, Customer Relationship Management (Manajemen Hubungan Pelanggan).
Concept and Tools, Bayumedia Publishing, 2007 hal 370
44
Francis Buttle, Customer Relationship Management (Manajemen Hubungan Pelanggan).
Concept and Tools, Bayumedia Publishing, 2007 hal 372
34
nasabah karena merasa akan kepentingannya dilaksanakan dengan rasa penuh
tanggung jawab dan tidak perlu berhubungan dengan banyak orang untuk
memenuhi kebutuhannya. Dalam kedudukannya sebagai centre dan contact point
antara bank dengan nasabah, Customer Service haruslah mengetahui secara umum
dan luas bentuk-bentuk pelayanan jasa dan produk bank dengan baik.
Kesempatan berhubungan dengan nasabah yang cukup besar dapat dipergunakan
secara efektif untuk menawarkan produk-produk bank lainnya dalam rangka
Cross Selling.45
2.4.1 Fungsi Customer Service
Berdasarkan definisi tersebut diatas fungsi seorang customer service dapat
dijabarkan lebih lanjut dalam kesehariaannya sebagai karyawan Bank, yang mana
fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Front Line Officer
Keberadaan staff customer service berada di bagian depan suatu bank, maka
customer service menjadi cerminan penilaian pelayanan suatu bank.
2. Liasson Officer
Customer Service adalah satu aparat yang menjadi perantara antara bank dengan
nasabah. Orang pertama yang dihubungi oleh nasabah sewaktu datang ke bank
adalah aparat customer service, baik untuk meminta informasi maupun untuk
melak¬sanakan transaksi.
3. Information Centre
45
www.pelatihanbank.wordpress.com
35
Customer Service adalah satu-satunya personil yang dengan mudah dihubungi
oleh nasabah pada kesempatan pertama. Maka staff customer service menjadi
pusat dan nara sumber informasi-informasi mengenai produk dan jasa bank. Oleh
karenanya dituntut personil yang mempunyai pengetahuan dan wawasan yang
cukup baik mengenai industria perbankan.
4. Salesman (penjual)
Berfungsi sebagai penjual produk, dengan menjual berbagai produk yang ada pada
bank, seperti berbagai jenis tabungan, deposito, kredit serta mengetahui keluhan
dan komplain nasabah.46
5. Servicing (Pelayanan)
Sesuai dengan fungsinya customer service, atas nama bank menerima dan
menyambut baik kedatangan nasabah selanjutnya akan mengerjakan kebutuhan
nasabah sampai seluruh transaksinya dapat diselesaikan.
6. Advisor atau Konsultan
Dalam melayani nasabah tidak jarang pula staff customer service menjadi seorang
pemberi saran untuk nasabah dengan bekal pengetahuan dan wawasan yang
dimilikinya sehubungan dengan perencanaan pengelolaan keuangan nasabah.
7. Maintenance Customer (Pembinaan Nasabah)
Permasalahan pembinaan nasabah baru. Staff customer service adalah account
assistant atau pembina bagi setiap account atau rekening nasabah non kredit. Hal
46
www.pelatihanbank.wordpress.com
36
ini merupakan perpanjangan dan pengembangan fungsi kedua yaitu Liasson
Officer.
8. Handling Complaint
Unit customer service apabila dalam operasionalnya, nasabah tidak puas, karena
terdapat ketidakcocokkan atau kesepakatan, komplain dan lain sebagainya, maka
orang yang tepat untuk pertama dihubungi adalah bagian customer service.Dalam
hal ini customer service dituntut tidak saja dapat menangani keluhan akan tetapi
juga diharapkan dapat memecahkan masalah dengan baik.47
2.4.2 Tugas Customer Service
Selain memiliki fungsi, seorang customer service yang berada digaris
depan bank (front office) juga memiliki tugas. Tugas ini pada hakekatnya adalah
penerapan dari fungsi-fungsi yang telah disebutkan diatas dan tugas ini
yang dapat dilihat oleh nasabah dalam kegiatan sehari-hari nantinya.
dan Memberikan pelayanan kepada nasabah yang berkaitan dengan pembukaan
rekening tabungan, giro, pembukaan deposito, permohonan nasabah yang lainnya.
Di samping itu memberikan informasi sejelas mungkin mengenai berbagai produk
dan jasa yang ingin diketahui dan diminati kepada nasabah atau calon nasabah.
Menerima, melayani dan mengatasi permasalahan yang disampaikan oleh nasabah
sehubungan dengan ketidakpuasan nasabah atas pelayanan yang diberikan oleh
pihak nasabah.Mengadministrasikan daftar hitam Bank Indonesia dan daftar
rehabilitasi nasabah serta file nasabah.Mengadministrasikan resi permintaan dan
47
www.pelatihanbank.wordpress.com
37
pengembalian buku cek dan bilyet giro serta surat kuasa.Memberikan informasi
tentang saldo dan mutasi nasabah. Mengadministrasikan buku cek, bilyet giro, dan
buku tabungan. Memperkenalkan dan menawarkan produk dan jasa yang ada dan
yang baru sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah.48
2.5
Nasabah.
Pelanggan atau langganan merujuk pada individu atau rumah tangga,
perusahaan yang membeli barang atau jasa yang dihasilkan dalam ekonomi.
Secara spesifik, kata ini sering pula diartikan sebagai seseorang yang terbiasa
untuk membeli barang pada suatu toko tertentu. Dalam berbagai pendekatan,
tergantung
dari
sebagai klien,
sifat
dari industri ataubudaya,
nasabah, pasien.
Maknanya
pelanggan
adalah
pihak
bisa
disebut
ketiga
di
luar sistem perusahaan yang karena sebab tertentu, membeli barang atau jasa
perusahaan. Khusus untuk nasabah, istilah ini digunakan mewakili pihak yang
menggunakan jasa bank, baik itu untuk keperluannya sendiri maupun sebagai
perantara bagi keperluan pihak lain. 49
Dalam kegiatan usaha, seorang pemasar atau penjual, mendekati prospek.
Prospek
dipahami
sebagai relasi bisnis yang
membangun
hubungan
dengan perusahaan. Prospek adalah relasi yang bisa sudah menjadi pelanggan
ataupun belum. Dalam pengertian yang lebih luas, relasi bisnis menyangkut
hubungan bisnis dengan semua pihak ketiga di luarperusahaan. Termasuk dalam
kriteria ini : penyedia/vendor, bank, atau pihak lainnya. Kebutuhan pelanggan
48
49
www.pelatihanbank.wordpress.com
id.wikipedia.org/wiki/Pelanggan
38
dapat didefinisikan sebagai barang atau jasa yang dibutuhkannya untuk mencapai
tujuan tertentu. Pelanggan memiliki kebutuhan yang berbeda tingkatannya dan
pengharapan
pelanggan
nilai budaya, iklan, pemasaran,
biasanya
serta
dipengaruhi
oleh
nilai-
bentuk komunikasi lain,
baik
dari pemasok maupun sumber-sumber lainnya.
Kebutuhan
maupun
pengharapan
pelanggan
dapat
ditentukan
melalui wawancara, survei, perbincangan, penggalian data, atau metode-metode
pengumpulan informasi lainnya. Pelanggan mungkin tak memiliki pemahaman
jelas mengenai kebutuhannya. Bantuan untuk menentukan kebutuhan dapat
menjadi suatu layanan yang berharga bagi pelanggan. Pada proses ini,
pengharapan dapat diatur atau disesuaikan dengan kemampuan produk atau jasa
tertentu.50
50
Ibid hal 28
39
Download