hubungan antara gaya hidup modern dengan perubahan iklim

advertisement
81
HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP
MODERN DENGAN PERUBAHAN IKLIM:
STRATEGI RETORIK YANG
DIAPLIKASIKAN DI THE DAY AFTER
TOMORROW OLEH ROLAND EMMERICH
(2004)
Vega Anisa Fuziana, Irfan Rifai
Bina Nusantara University, JL. Kebon Jeruk Raya No. 27 Palmerah, Jakarta 11530, Indonesia (021)
536969, [email protected]
Abstract
The primary purpose of this research is to investigate and identify the relationship between
human and environment in The Day After Tomorrow (2004) movie by Roland Emerich. The data to
support this research were collected through reviews of literature, scientific articles, news, and books.
In the first part, there will be the discussion of how human action influences environmental condition
and vice versa. The second part discusses the rhetorical strategies used by the director to convince
people that human have major contribution to environmental condition. The result shows that through
rhetorical strategy used by Emmerich, there is indeed a relationship between human modern lifestyle
and climate change. (VAF)
Keyword: Climate Change, Human Action, Modern Lifestyle, Rhetorical Strategy
Abstrak
Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk meneliti dan mengenali hubungan
antara manusia dan lingkungan yang digambarkan dalam film The Day After Tomorrow
(2004) oleh Roland Emerich. Data-data untuk melengkapi penelitian ini diperoleh melalui
penelitian terdahulu, artikel sains, berita, dan buku. Pada bagian pertama terdapat diskusi
tentang bagaimana perbuatan manusia mempengaruhi kondisi lingkungan dan sebaliknya.
Pada bagian ke dua didiskusikan tentang bagaimana direktor menggunakan strategi retorik
untuk meyakinkan penonton bahwa mereka memiliki kontribusi yang besar dalam kondisi
lingkungan dan sebaliknya. Hasil menunjukkan bahwa dengan strategi retorik yang
digunakan oleh Emmerich, benar adanya hubungan antara gaya hidup modern manusia dan
perubahan iklim. (VAF)
Kata Kunci: Perubahan Iklim, Perilaku Manusia, Gaya Hidup Modern, Strategi Retorik
82
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang studi
Iklim bumi terus berubah, namun perubahan yang terjadi sekarang lebih cepat. Hal ini
menarik para ilmuan untuk menyelediki penyebab dari terjadinya perubahan iklim yang cepat. Lalu,
para ilmuwan menyimpulkan bahwa bukan hanya siklus alami yang dapat mempercepat perubahan
iklim, tetapi ada sesuatu hal dalam jumlah besar yang dapat mempercepat perubahan ini. Gaya hidup
modern manusia yang lebih memilih untuk menggunakan kendaraan bermotor dan menjalani hidup
mewah diduga sebagai penyebab dari perubahan iklim.
Gaya hidup modern merupakan jalan hidup manusia ketika gaya hidup tradisional digantikan
oleh gaya hidup modern. Di masa sekarang, perkembangan teknologi merubah gaya hidup manusia.
Orang-orang sekarang lebih tertarik untuk menggunakan kendaraan bermotor dari pada berjalan kaki
atau menggunakan sepeda. Setiap hari, milyaran kendaraan mengeluarkan bermacam gas ke atmosfir
yang menyebabkan meningkatnya jumlah CO2 . Atmosfir yang tertutup oleh CO2 tidak dapat bekerja
dengan maksimal sebagai penjaga suhu bumi. Hal ini dapat menyebabkan bumi menjadi lebih panas.
Perubahan iklim semakin terlihat jelas, maka para ilmuan memulai untuk memberikan
informasi tentang perubahan iklim ke pada publik agar mereka dapat membantu pencegahan
perubahan iklim. Tidak hanya artikel ilmiah yang banyak tersebar, tetapi banyak juga karya sastra
seperti puisi, buku, dan film tentang perubahan iklim dan keadaan lingkungan yang bertujuan untuk
meningkatkan kepedulian manusia terhadap perubahan iklim dan menghimbau manusia untuk
merubah gaya hidup mewah mereka yang sebenarnya merupakan penyebab utama dari perubahan
iklim.
Salah satu film yang memberikan informasi tentang perubahan iklim dan bertujuan untuk
meningkatkan kepedulian manusia terhadap lingkungan adalah film The Day After Tomorrow (2004)
yang didirektori oleh Roland Emmerich. Di dalam film ini Emmerich menayangkan fakta-fakta yang
sebenarnya telah terjadi di dunia nyata. Ia mencoba untuk mengingatkan dan menekankan kepada
manusia bahwa banyak hal di sekitar kita yang telah terjadi dan merupakan bukti-bukti nyata dari
perubahan iklim. Ada pula beberapa percakapan oleh pemeran utama, Profesor Jack Hall, yang
menyebutkan bahwa manusia yang terus merusak dan mencemari dunia adalah penyebab terjadinya
perubahan iklim dan membawa dunia kembali ke zaman es, yang pernah terjadi 1000 tahun yang lalu.
Teori yang berhubungan dengan topik dan media yang digunakan adalah Ecocriticism.
Ecocriticism merupakan teori yang membahas tentang hubungan antara manusia dan lingkungan.
Manusia membutuhkan lingkungan untuk bertahan hidup. Udara yang sejuk, air yang bersih, tanah
yang subur adalah beberapa contoh bagian dari lingkungan yang dibutuhkan oleh manusia. Tetapi,
tanpa disadari manusia telah merusak semua hal itu. Perbuatan mereka merusak alam, maka alam
yang rusak juga akan berpengaruh pada kehidupan mereka. Lalu, dapat disimpulkan bahwa manusia
dan lingkungan saling berhubungan dan dengan teori Ecocriticism hubungan manusia dan lingkungan
yang tertuang di dalam karya sastra dapat dianalisis.
Terdapat dua studi terdahulu yang juga membahas film The Day After Tomorrow (2004).
Studi yang pertama berjudul The International Impact of The Day After Tomorrow (2005) oleh
Reusswig dan Leiserowutz. Mereka mendapatkan hasil bahwa film ini berhasil membawa perubahan
kepada manusia. Mereka juga menyimpulkan bahwa film adalah media yang unik dan baik untuk
memberikan informasi kepada manusia tentang perubahan iklim. Studi yang ke dua berjudul Decades
Away or The Day After Tomorrow?: Rhetoric, Film, and the Global Warming Debate oleh Burg yang
dikeluarkan pada tahun 2014. Studi ini menerangkan tentang bagaimana ilmuan dan orang-orang yang
meragukannya menyikapi film ini sebagai media tentang perubahan iklim dan pemanasan global yang
bertujuan untuk menarik perhatian manusia.
Berbeda dengan dua studi terdahulu, studi ini mendiskusikan tentang hubungan antara gaya
hidup modern manusia dan perubahan iklim yang sedang dihadapi dunia dan bagaiman direktor
menggunakan strategi untuk mempengaruhi pemikiran manusia dan meningkatkan kepedulian
manusia terhadap perubahan iklim. Beberapa contoh gaya hidup manusia yang berhubungan dengan
perubahan iklim akan dibahas di dalam studi ini. Bagian-bagian di dalam film seperti jalan cerita dan
tempat akan dianalisa dengan informasi tambahan dari sains.
1.2 Masalah
1.
2.
Bagaimana hubungan antara manusia dan lingkungan digambarkan dalam film ini?
Strategi apa yang digunakan direktor untuk meyakinkan penonton?
83
1.3 Cakupan dan Batasan
Penelitian ini fokus kepada film The Day After Tomorrow (2004) oleh Roland Emmerich dan
nilai ecocriticism di dalamnya.
1.4 Tujuan dan Fungsi
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara manusia dan lingkungan di
dalam film. Lalu, menemukan strategi yang digunakan direktor untuk meyakinkan penonton.
Penelitian ini juga berfungsi untuk memberikan informasi tentang perubahan iklim dan bagaiman
manusia berkontribusi terhadap percepatan perubahan iklim.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam melengkapi studi ini adalah penelitian kepustakaan. Untuk
melengkapi studi ini, terdapat dua studi terdahulu yang juga membahas film The Day After Tomorrow
(2004), tetapi dengan masalah yang berbeda. Studi yang pertama berjudul The International Impact of
The Day After Tomorrow (2005) oleh Reusswig dan Leiserowutz. Studi yang ke dua berjudul Decades
Away or The Day After Tomorrow?: Rhetoric, Film, and the Global Warming Debate (2014) oleh
Burg. Ada pula beberapa buku dan artikel tentang perubahan iklim dan kontribusi manusia percepatan
perubahan iklim, ecocriticism, dan strategi retorik yang digunakan untuk melengkapi studi ini.
The Day After Tomorrow (2004) merupakan media yang digunakan untuk melengkapi studi
ini. Film ini digunakan karena di awal film terdapat penjelasan tentang kontribusi manusia terhadap
perubahan iklim dan mempercepat dunia kembali ke zaman es. Di bagian tengah film terdapat
gambaran ketika iklim bertambah menakutkan dan membawa banyak bencana. Film diakhiri dengan
kesadaran manusia akan perbuatan merekaa yang dapat merusak alam dan mereka memutuskan untuk
memulai hidup dari awal dan belajar dari kesalahan di masa lalu.
HASIL DAN BAHASAN
3.1 Hubungan Antara Manusia dan Lingkungan
Di bagian awal film, Emmerich menampilkan Antarctica dimana tiga Paleoclimatologi
sedang mengebor es untuk digunakan sebagai sumber informasi cuaca di masa lalu. Dengan
mengetahui cuaca di masa lalu, mereka dapat mendapatkan informasi tentang keadaan cuaca di masa
yang akan datang.
Gambar 1. Es meleleh di Antarctica
04.23
Tiba-tiba es retak dan membuat mereka panik. Jason and Frank khawatir akan apa yang telah
terjadi dan bagaimana itu bisa terjadi. Frank sebagai seseorang yang sedang mengebor saat es retak
ketakutan. Dia berfikir bahwa Profesor Hall akan menyalahkannya atas kejadian yang telah terjadi.
84
Tetapi, Profesor Hall telah mengetahui penyebab dari retaknya es. Ia menyimpulkan bahwa kejadian
ini adalah bukti dari perubahan iklim.
Menurut penelitian dari Universitas East Anglia (2015), es di Antarctica mencair lebih cepat
daro sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh suhu di bumi yang semakin panas karena perbuatan
manusia. Tanda utama terjadinya perubahan iklim bermula dari melelehnya es di Antarctica dan hal
itu telah terjadi (Biello, 2007).
Setelah Profesor Hall mendapatkan bukti akan terjadinya perubahan iklim, ia segera
memberikan informasi ini kepada diplomat di seluruh dunia melalui Conference of Global Warming
di New Delhi, India.
Professor Hall:
Our climate is fragile. At the rate we're burning fossil fuels and
polluting the environment the ice caps will soon disappear.
(07:14)
Seperti yang terlihat di dalam dialog di atas, iklim semakin memburuk ketika manusia secara
terus-menerus menggunakan bahan bakar fosil untuk menggerakan kendaraan bermotor dan
mengalirkan listrik. Tanpa disadari manusia telah mencemari lingkungan dan membawa dunia
kembali ke zaman es. Ketika bahan bakar fosil dibakar, proses ini melepaskan CO2 ke atmosfir.
Banyaknya jumlah CO2 yang melapisi atmosfir, akan menyebabkan udara semakin panas dan merubah
arah angin. Hal ini dapat menyebabkan terjadi bencana alam yang menakutkan dan lebih berbahaya
dari yang biasanya terjadi. Emmerich menampilkan tiga benca alam di tiga kota yang berbeda.
Pertama, bencana yang terjadi adalah hujan es batu di Tokyo, ibukota Jepang. Jepang dikenal
sebagai negara dengan populasi yang banyak sekitar 13 juta populasi (Hosaka, 2010). Dengan
tingginya populasi dan gaya hidupnya yang mewah, Jepang dikategorikan sebagai salah satu negara
yang memproduksi gas, seperti CO2.
Gambar 2 Hujan Es Yang Terjadi di Tokyo
(11:21)
Ketika masyarakat Tokyo sedang melakukan aktifitasnya, tiba-tiba bola es jatuh dari langit
dan membuat penduduk panik. Menurut Freedman (2012) dalam website climate central, aktifitas
manusia, pada khususnya pencemaran udara dari kendaraan bermotor dapat memicu terjadinya hujan
badai dan pembentukan hujan es batu. Seperti yang terlihat pada gambar 2, seorang laki-laki terjatuh
karena sebuah es batu menyerang kepalanya. Melalui gambar ini dapat terlihat bahwa, benca alam
dapat menghentikan aktifitas manusia, membuat mereka panik, merusak kendaraan mereka, dan dapat
pula menyerang mereka dan menyebabkan mereka terluka bahkan mati.
Bencana alam yang ke dua adalah tornado di Los Angeles, yang dikenal sebagai kota mimpi
dan tempat untuk memulai hidup. Di balik itu, Los Angeles juga mengalami berbagai masalah sepeti,
pencemaran udara dan kemacetan (encyclopedia.com, 2015).
85
Gambar 3 Tornado Yang Terjadi di Los Angeles
Seperti yang terlihat pada gambar di atas, tornado datang menghancurkan kota. Hal ini
membuat masyarakat panik, kehilangan rumah mereka, bahkan keluarga.Menurut Center for Climate
and Energy Solution (2015), tornado terbentuk dari kombinasi ketidakstabilan atmosfir dan arah
angina. Ketidakstabilan muncul ketika udara panas. Udara panas ini meningkat dan menyebabkan
tornado yang besar. Perubahan iklim merupakan hal yang mengubah arah angin dan meningkatkan
kan hujan badai dan menyebabkan tornado. Jadi, perubahan iklim meruapakan salah satu hal yang
dapat menyebabkan tornado.
Pada gambar di atas, terlihat pula lambang Hollywood tersapu oleh tornado. Lambang
Hollywood melambangkan budaya Amerika dan industri hiburan. Lambang ini juga memiliki pesan
“Tempat ini adalah tempat dimana sihir menjadi mungkin, dimana mimpi menjadi nyata.” Mimpi di
sini mengarah kepada rumah yang indah dan gaya hidup (thehollywoodsign.com, 2015). Mimpi itu
sudah menjadi nyata sekarang. Di sana lahirlah artis-artis yang hebat dan terkenal. Mereka menjadi
panduan untuk masyarakat dunia. Bukan hanya cara berpakaian, tetapi juga gaya hidup mereka juga
menjadi panutat untuk dunia. Lambang Hollywood ditampilkan di film ini untuk melambangkan
contoh gaya hidup manusia yang dapat mempercepat perubahan iklim dan itu harus dihapuskan.
Yang terakhir adalah tsunami yang terjadi di New York, yang merupakan kota terbesar di
Amerika dan menjadi penggerak keuangan. Emmerich memusatkan perhatian pada Manhattan Time
Square. Manhattan mungkin merupakan salah satu alasan mengapa New York dijuluki sebagai kota
yang tidak pernah tidur. Hal itu karena Manhattan tidak pernah sepi oleh pengunjung.
Gambar 4 Tsunami Yang Terjadi di New York
Seperti yang terlihat pada Gambar 4, jalan dipadati oleh mobil dan menyulitkan penduduk
untuk lari menyelamatkan diri dari tsunami yang tiba-tiba menyerang mereka. Menurut Harrington &
McConnell (2003), kendaran bermotor merupakan benda yang penting dalam hidup manusia di masa
kini dan itu telah membentuk budaya masyarakat dan lingkungan. Kendaraan bermotor membantu
kegiatan manusia, tetapi itu juga membawa beberapa dampak negatif kepada lingkungan. Kendaraan
bermotor merupakan sumber utama dalam pencemaran udara di seluruh dunia dan itu berkontribusi
dalam percepatan perubahan iklim. Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang meningkat sangat
cepat meningkatkan jumlah gas emisi ke atmosfir.
86
Emmerich juga menampilkan patung liberty yang merupakan lambang dari kebebasan.
Patung Liberty ditenggelamkan oleh tsunami dan hal ini melambangkan kebebasan manusia dalam
memperlakukan alam dapat dihentikan dengan terjadinya perubahan iklim yang membawa bencana
alam yang hebat seperti, tsunami yang terjadi di New York.
Di akhir film, Emmerich menampilkan resolusi dari semua bencana yang telah terjadi di
dunia melalui pidato oleh wakil presiden Amerika.
Gambar 5 Resolusi Yang disampaikan Wakil Presiden Amerika
(107:11)
Wakil Presiden Amerika mengatakan bahwa semua bencana yang telah terjadi di dunia
adalah akibat dari perbuatan manusia. Semua orang di dunia telah salah dalam menyikapi perubahan
iklim yang sebenarnya adalah akibat dari perbuatan manusia yang terus mencemari lingkungan. Pada
awalnya mereka berfikir perubahan iklim merupakan perputaran yang alami, tetapi ternyata
percepatan dari perubahan ini merupakan perilaku manusia. Manusia dalam menjalani hidupnya dan
mengambil beberapa tindakan tidak memikirkan dampaknya terhadap lingkungan. Dalam arti lain,
mereka hanya memikirkan kesenangan mereka sendiri. Dalam pidato ini Wakil presiden Amerika
menghimbau masyarakat dunia untuk belajar dari kesalahan mereka di masa lalu dan menyadarkan
manusia bahwa mereka hanyalah tamu di dunia ini. Mereka harus menjaga lingkungan karena
sebenarnya manusia lah yang dapat menentukan lamanya umur dunia ini.
3.2 Strategi Retorik Yang digunakan Direktor Untuk Meyakinkan Penonton
Emmerich sebagai direktor filmThe Day After Tomorrow (2004) sangat tertarik dalam film
bencana alam karena sebenarnya kejadian ini akan dihadapi oleh manusia. Pada wawancaranya
dengan Roberts (2012), dia mengatakan bahwa sangat sedih untuk membaca berita setiap hari dan
melihat manusia tetap merusak bumi ini karena mereka tidak mengerti bahwa waktu terus berputar.
Ketika ditanya pendapatnya kapan dunia benar-benar akan berakhir, dia berkata tidak tahu. Tetapi, dia
percaya bahwa jika manusia terus melakukan apa yang sedang mereka lakukan sekarang, bumi ini
akan lebih cepat berubah dari apa yang sudah diperkirakan (Roberts, 2012).
Emmerich membuat film ini untuk meningkatkan kepedulian manusia terhadap perubahan
iklim. Di dalam film ini, penonton dapat menemukan pesan. Seperti contoh, patung liberty yang
ditenggelamkan oleh tsunami merupakan lambang dari perubahan posisi manusia ketika mereka tidak
lagi bisa bebas memperlakukan alam ini. Lalu, Emmerich juga menyampaikan pendapatnya tentang
Hollywood dan New York dibeberapa bagian difilm ini. Emmerich berharap film ini dapat membuat
diskusi dan debat.
Emmerich mengakui ia bukanlah seorang ilmuan, tetapi ia memiliki penulis naskah yang
hebat, Jeffrey Nachmanoff, yang telah banyak melakukan penelitian dan ia selalu mencoba
memberikan informasi yang akurat. Karena film ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian
manusia terhadap alam dan perubahan iklim, Emmerich menggunakan tiga metode persuasif,
diantaranya adalah logos, ethos, dan phatos.
Pertama adalah logos yang mengarah pada argument yang terpercaya dan memiliki alasan
yang jelas. Di bagian awal film, Emmerich memperlihatkan es meleleh di Antartika. Es meleleh
merupakan kejadian yang menjadi bukti terjadinya perubahan iklim. Es meleleh di Antartika bukanlah
sebuah karangan, tetapi itu adalah kenyataan yang telah terjadi. Beberapa es mencair dan lebih cepat
dari yang telah diperkirakan. Bagian ini menampilkan bahwa Emmerich mencoba untuk membuat
87
karya sastra dengan kejadian yang sebenarnya telah terjadi di dunia nyata. Setelah es meleleh,
Emmercih melanjutkan film dengan diskusi tentang kejadian ini.
Professor Hall:
What we have found locked to these ice cores is evidence of a cataclysmic
climate shift that occurred around 10,000 years ago. The concentration of
these natural greenhouse gases in the ice cores indicates that runaway
warming pushed the planet into an ice age, which lasted two centuries.
Arabic Diplomat: I’m confused. I thought you were talking about global
warming, not an ice age.
Professor Hall: Yes, it is a paradox, but global warming can trigger a cooling trend. Let me
explain. (Turns to map of world showing ocean currents.) The northern
hemisphere owes its temperate climate to the North Atlantic current. Heat
from the sun arrives at the equator and is carried north by the ocean. But,
global warming is melting the polar ice caps and disrupting this flow.
Eventually it will shut down, and when that occurs, there goes our warm
climate.
(06:04)
Dialog di atas terjadi di Global Warming Conference di New Delhi. Profesor Hall membuka
pidatonya dengan menampilkan bukti bahwa telah terjadinya perubahan iklim. Ia telah menemukan
bahwa es mencair di Antartika adalah bukti yang kuat dari perubahan iklim. Gas rumah kaca diduga
sebagai penyebab dari pemanasan di bumi dan membawa dunia kembali ke zaman es. Pemanasan
global dan zaman es mungkin terdengan berbeda, tetapi sebenarnya itu saling berhubungan. As stated
earlier, gas-gas yang menyelimuti atmosfir membuat bumi lebih panas dari yang seharusnya karena
atmosfir yang seharusnya berfungsi sebagai pelindung bumi dan penyeimbang suhu bumi tidak dapat
bekerja secara baik. Emmerich tdak membuat teori ini, tetapi hal ini adalah fakta yang nyata tentang
proses terjadinya perubahan iklim. Ia mencoba untuk mencari sumber yang terpercaya. Tetapi, banyak
ilmuan yang mengatakan bahwa perubahan iklim tidak dapat terjadi begitu cepat dalam waktu 8 hari.
Emmerich menampilkan bencana-bencana alam terjadi dalam 8 hari karena waktu yang terbatas. Ia
harus menampilkan informasi yang lengkap dan jelas tentang perubahan iklim dan kontribusi manusia
dalam hal ini dalam durasi 2 jam. Jadi, ia harus membuatnya lebih ringkas.
Strategi yang ke dua adalah ethos yang berhubungan dengan tokoh, kepercayaan, dan
kebenaran. Emmerich menampilkan karakter Profesor Hall, seorangan ahli ilmu cuaca sebagai salah
satu tokoh yang menegaskan bahwa percepatan perubahan iklim disebabkan oleh perilaku manusia
yang terus-menerus mencemari lingkungan dengan asap kendaraan bermotor mereka. Seorang ahli
ilmu iklim memiliki kemampuan khusus dan kemampuan di bidang iklim yang bertanggung jawab
untuk mengumpulkan, mengamati dan melaporkan perubahan iklim. Mereka mencoba untuk
memperkirakan perubahan iklim dalam waktu yang lama dari iklim di masa lalu. Seperti yang terlihat
pada awal film, Profesor Hall, Jason, and Frank sedang mengebor es di Antartika untuk menganalisa
lapisan es yang telah tersimpan sejak beribu tahun yang lalu untuk memprediksi iklim di masa depan.
Dengan menggunakan tokoh Profesor Hall yang menemukan bukti perubahan iklim dan
mengumumkan percepatan terjadi perubahan iklim adalah akibat dari perbuatan manusia, Emmerich
mencoba untuk membuat film ini menjadi lebih nyata. Ia menggunakan tokoh seorang ahli iklim yang
bertanggung jawab untuk meneliti dan bekerja untuk pemerintah untuk melaporkan keadaan iklim di
bumi. Di film ini, Profesor Hall telah menyelesaikan tugasnya, tetapi pemerintah tidak mempercayai
laporannya tentang percepatan perubahan iklim.
Strategi yang ke tiga adalah phatos yang berhubungan dengan emosi yang menarik penonton.
Di bagian tengah film, Emmerich menampilkan 3 bencana alam yang mengerikan di 3 kota yang
berbeda. Benca alam itu telah menghancurkan kota dan membuat masyarakat panic. Emmerich
menampilkan gambar dari situasi ketika benca alam itu terjadi.
88
Gambar 6 Setelah Terjadinya Tornado di Los Angeles
Lisa: What you’re seeing is what’s left at down town Los Angeles
Seperti yang terlihat digambar 6, angina topan telah menghancurkan kota Los Angeles.
Terlihat di gambar bagian kiri, seorang wartawan sedang berada di tengah-tengah kota yang sedah
diserang angin terlihat. Terlihat di belakangnya terdapat beberapa masyarakat yang menyaksikan
bagaiman angin topan menyapu kota. Digambar bagian kanan, terlihat tampak atas situasi kota yang
penuh debu dan rusak. Seorang wartawati, Lisa melaporkan bahwa apa yang terlihat di gambar adalah
apa yang tersisa setelah terjadinya angin topan yang menakutkan.
Gambar 7 Proses Tenggelamnya Patung Liberty
Emmerich juga menampilkan proses tenggelamnya patung liberty yang diserang oleh
tsunami. Dengan menampilkan tempat atau benda yang ada di dunia nyata, Emmerich membuat
sebuah ingatan di ingatan para penonton. Ketika mereka melihat patung liberty yang sesungguhnya,
mereka akan mengingat kembali ke film ketika Emmerich menampilkan proses tenggelamnya patung
liberty. Mereka akan membayangkan apa yang akan mereka lakukan ketika tsunami benar-benar
datang, apa yang akan terjadi kepada keluarga mereka, dan banyak hal yang membuat mereka berpikir
kritis dalam menyikapi film ini. Mereka mungkin akan khawatir dan mulai untuk mencari
pengetahuan yang lebih tentang perubahan iklim.
89
Gambar 8 Orang-Orang Berlarian Ketika Tsunami Terjadi di Manhattan
(48:40)
Gambar 8 menampilkan suasana dimana orang-orang berlarian ketika tsunami datang
menyerang masyarakat New York. Manhattan Time Square yang selalu dipadati orang dilanda
tsunami yang hebat dan membuat semua orang berlari ketakutan untuk menuju ke tempat yang tinggi
dan menyelamatkan diri. Dengan menampilkan tempat yang dikenal banyak orang, penonton akan
dengan mudah membayangkan kejadian ini. Ketika melihat gambar ini, mereka mungkin bertanya
apakah kejadian ini dapat terjadi di dunia nyata. Setidaknya gambaran ketika terjadinya bencana alam
telah melewati pikiran manusia.
Dengan menampilkan tempat-tempat yang dikenal banyak orang, Emmerich mencoba untuk
membawa penonton ke dunia nyata. Ia juga menggunakan beberapa efek untuk membuat gambar
menjadi lebih nyata. Di dalam film ini, Emmerich fokus kepada kejadian nyata dan dikombinasikan
dengan beberapa fakta nyata tentang perubahan iklim. Pemilihan tempat juga merupakan pendapat
yang dituangkan Emmerich tentang kontribusi masing-masing kota tersebut terhadap percepatan
perubahan iklim.
SIMPULAN DAN SARAN
Perubahan iklim adalah masalah dunia yang disebabkan oleh manusia dan memberikan
dampak buruk terhadap manusia itu sendiri. Gaya hidup manusia di masa kini yang menyukai
kecepatan, kemudahan dan kemewahan memang dibuat dan dikembangkan untuk membantu
kehidupan manusia. Tetapi, dibalik sisi baik dari hal itu terdapat dampak buruk yang dapat merugikan
alam dan manusia itu sendiri.
Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa manusia dan lingkungan saling
berhubungan satu sama lain. Manusia membutuhkan oksigen, tumbuhan, air bersih dan banyak hal
untuk bertahan hidup., maka hidup manusia bergantung pada kondisi alam. Di lain sisi, lingkungan
juga membutuhkan manusia untuk menjaganya.
Emmerich menampilkan kejadian nyata yang telah terjadi, seperti melelehnya es di
Antartika. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan manusia bahwa sebenarnya mereka telah mengetahui
bukti-bukti dari perubahan iklim. Ada pula beberapa bagian yang menampilkan bahwa penggunaan
kendaraan bermotor merupakan salah satu gaya hidup manusia yang berkontribusi dalam percepatan
perubahan iklim. Pembakaran bahan bakar pada kendaraan bermotor mengeluarkan CO2. Sebenarnya,
CO2 adalah bagian dari proses alami, tetapi karena manusia secara terus-menerus menebang pohon,
maka jumlah tumbuhan tidak cukup untuk mengubah CO2 yang jumlahnya besar ke O2. Hal ini
menyebabkan CO2 melapisi atmosfir. Banyaknya CO2 yang melapisi atmosfir menyebabkan
perubahan iklim dan bencana alam seperti yang ditampilkan dibagian klimaks film. Emmerich
menampilkan hujan batu es yang terjadi di Tokyo, tornado yang terjadi di Los Angeles, dan terakhir
tsunami yang terjadi di New York.
Dengan menampilkan fakta-fakta yang telah terjadi merupakan cara Emmerich untuk
meyakinkan para penonton. Cara ini dapat dikelompokan sebagai logos. Lalu, Emmerich
menggunakan seorang ilmuan sebagai alat untuk menyampaikan informasi tentang perubahan iklim
dan kontribusi manusia terhadapnya. Strategi ini merupakan penerapan ethos karena Emmerich
menggunaka karakter yang terpercaya untuk menyampaikan informasinya. Ia juga menampilkan
90
gambaran-gambaran situasi ketika terjadinya bencana alam. Hal ini merupakan penerapan strategi
phatos yang dapat meningkatkan kepedulian manusia dengan mempengaruhi emosi mereka.
Jadi, manusia adalah salah satu hal yang dapat mempercepat perubahan iklim. Secara tidak
langsung manusia berperan penting dalam mengatur umur bumi ini. Manusia bisa mencegah
perubahan iklim dengan merubah gaya hidup mewah mereka dan menggunakan energy alternatif yang
ramah lingkungan.
REFERENSI
Biello, D. (2007). Thunder, Hail, Fire: What does Climate Change Mean for the U.S?.Retrieved from
http://www.scientificamerican.com/article/thunder-hail-fire-what-does- climate- changemean-for-us/
Burg, R, V. (2011). Decades Away or The Day After Tomorrow?: Rhetoric, Film, and the Global
Warming Debate. Routledge. USA.
Center for Climate and Energy Solution. (2015). Tornados and Climate Change. Retrieved
http://www.c2es.org/science-impacts/extreme-weather/tornadoes
from
Encyclopedia.com.
(2015).
Los
Angeles.
http://www.encyclopedia.com/topic/Los_Angeles.aspx
from
Retrieved
Freedman, A. (2012). If we’re altering rain, hail, any doubts left on climate?.from
http://www.climatecentral.org/blogs/if-were-altering-rain-hail-anydoubts-left-onclimate
Harrington, W. & McConnell, V. (2003). Motor Vehicles and the Environment. Resources for the
Future. Washington DC.
Hosaka, A. T. (2010). Tokyo Population Tops 13 Million for the First Time. Retrieved from
http://www.seattletimes.com/nation-world/tokyo-population-tops-13- million-for-firsttime/
IMDB. (2004). The Day After Tomorrow. Retrieved from
http://m.imdb.com/title/tt0319262/
Reusswig, F., Anthony A, L. (2005). The International Impact of The Day After Tomorrow.
Routledge. USA.
Roberts,
S.
(2012).
Roland
Emmerich
http://www.moviesonline.ca/movienews_17246.html
Interview.
Retrieved
from
The Hollywood Sign. (2015). The History of the Sign. Retrieved from http://hollywoodsign.org/thehistory-of-the-sign/
RIWAYAT PENULIS
Nama
Tempat, tanggal lahir
Pendidikan Terakhir
: Vega Anisa Fuziana
: Jakarta, 25 Juli 1995
: S1 di Bina Nusantara University, Jurusan Sastra Inggris tahun 2015
Download