56 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Profil Perusahaan Mal Lippo Cikarang yang terletak di jalan utama Lippo Cikarang adalah sebuah pusat perbelanjaan yang diresmikan pada tahun 1995, pada awalnya tempat tersebut dikhususkan hanya bagi penghuni perumahan Lippo Cikarang namun sekarang telah berkembang dan dikunjungi oleh pengunjung dari berbagai tempat karena perkembangan ekonomi di kawasan tersebut relatif berkembang dengan cepat. Mall Lippo cikarang merupakan salah satu dari anggota dari The Village Mall yang merupakan merupakan operator mal terbesar di Indonesia. Village Mall dikelola oleh PT Jasa Management Consulting Division, anak perusahaan Lippo Karawaci Tbk. Kelompok ini memiliki total 585 anchor tenant dan penyewa 15.353 di seluruh mal dengan berbagai ukuran dari 26.000 meter persegi sampai 90.000 meter persegi dan target kelompok ekonomi menengah atas di setiap lokasi pasar mereka. Anchor tenant meliputi beberapa penyewa terbesar di Indonesia disamping Merek Nasional. Adapun untuk urusan investasi bisnis properti mallnya, Mal Lippo Cikarang ini berada dibawah payung Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIR Trust), perusahaan yang sudah listing di bursa Singapura. 57 4.1.3 58 Profil Responden berdasarkan kuesioner Tabel 4.1 Profil Responden berdasarkan kuesioner Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 71 69.6% Perempuan 31 30.4% Usia Jumlah Persentase 20-25 20 19.6% 24-30 48 47% 31-40 31 30.4% >40 3 3% Pendidikan terakhir Jumlah Persentase <SMA 2 1.96% SMA 87 85.3% S1 13 12.7% Sumber: Hasil Pengolahan Data 59 4.2 Hasil Pengolahan Data 4.2.1 Transformasi Data Ordinal menjadi Interval Keterangan: X1 : Lingkungan Kerja X2 : Job Insecurity Y : Motivasi Kerja Z : Kinerja Karyawan Data yang diperoleh dari kuesioner berupa data dalam skala ordinal akan diubah menjadi interval dengan menggunakan MSI (Method of Successive Interval). Transformasi variabel Lingkungan Kerja ditunjukkan pada tabel berikut ini: Tabel 4.2 Transformasi Variabel Lingkungan Kerja Skala Ordinal Berubah Skala Interval Alternatif Jawaban 1 menjadi 1.00 Alternatif Jawaban 2 menjadi 2.12 Alternatif Jawaban 3 menjadi 3.01 Alternatif Jawaban 4 menjadi 3.88 Alternatif Jawaban 5 menjadi 4.95 Sumber : Hasil Pengolahan Data. 2011 60 Transformasi variabel Job Insecurity ditunjukkan pada tabel berikut ini: Tabel 4.3 Transformasi Variabel Job Insecurity Skala Ordinal Berubah Skala Interval Alternatif Jawaban 1 menjadi 1.00 Alternatif Jawaban 2 menjadi 2.14 Alternatif Jawaban 3 menjadi 3.00 Alternatif Jawaban 4 menjadi 3.87 Alternatif Jawaban 5 menjadi 5.00 Sumber : Hasil Pengolahan Data. 2011 Transformasi variabel Motivasi Kerja ditunjukkan pada tabel berikut ini: Tabel 4.4 Transformasi Variabel Motivasi Kerja Skala Ordinal Berubah Skala Interval Alternatif Jawaban 1 menjadi 1.00 Alternatif Jawaban 2 menjadi 2.21 Alternatif Jawaban 3 menjadi 3.11 Alternatif Jawaban 4 menjadi 3.91 Alternatif Jawaban 5 menjadi 4.91 Sumber : Hasil Pengolahan Data. 2011 61 Transformasi variabel Kinerja Karyawan ditunjukkan pada tabel berikut ini: Tabel 4.5 Transformasi Variabel Kinerja Karyawan Skala Ordinal Berubah Skala Interval Alternatif Jawaban 1 menjadi 1.00 Alternatif Jawaban 2 menjadi 2.18 Alternatif Jawaban 3 menjadi 3.10 Alternatif Jawaban 4 menjadi 3.91 Alternatif Jawaban 5 menjadi 4.90 Sumber : Hasil Pengolahan Data. 2011 Keterangan: 1 : Sangat Tidak Setuju 2 : Tidak Setuju 3 : Cukup Setuju 4 : Setuju 5 : Sangat Setuju Selanjutnya, data yang sudah ditransformasi akan diuji validitas serta reliabilitasnya sehingga instrumen yang digunakan dalam penelitian yang berupa pernyataan kuesioner dapat dipertanggungjawabkan. Data yang akan diuji validitas dan reliabilitasnya adalah variabel X1, X2, Y dan Z. 62 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Uji validitas dan reliabilitas merupakan tahap awal yang dilakukan sebelum melakukan pengolahan data lebih lanjut. Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dapat benar-benar menyatakan hasil pengamatan yang ingin diukur, serta menunjukkan sejauh mana butir-butir pernyataan yang ada dalam kuesioner dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu kuesioner dapat dikatakan valid jika pernyataan pada suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. 4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Lingkungan Kerja (X1) Hasil uji validitas untuk variabel lingkungan kerja adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Uji Validitas untuk Variable Lingkungan Kerja (X1) Pertanyaan rHitung rTabel Keterangan 1 0.584 0.16 Valid 2 0.373 0.16 Valid 3 0.308 0.16 Valid 4 0.545 0.16 Valid 5 0.615 0.16 Valid 63 6 0.476 0.16 Valid 7 0.683 0.16 Valid 8 0.302 0.16 Valid 9 0.699 0.16 Valid 10 0.611 0.16 Valid 11 0.442 0.16 Valid 12 0.638 0.16 Valid 13 0.539 0.16 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16 Tabel 4.7 Uji Reliabilitas untuk variabel Lingkungan Kerja (X1) Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16 Dari hasil pengolahan data di atas, pernyataan pada keseluruhan variabel x1 dinyatakan valid karena rhitung > rtabel. Dan semua pernyataan dinyatakan reliable karena Cronbach’s Alpha 0.858 > 0.16. Hal ini berarti semua pernyataan yang digunakan dalam penelitian dapat diandalkan dan dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan untuk penelitian. 64 4.3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Job Insecurity (X2) Hasil uji validitas untuk variabel Job Insecurity adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Uji Validitas untuk variable Job Insecurity (X2) Pertanyaan rHitung rTabel Keterangan 14 0.580 0.16 Valid 15 0.661 0.16 Valid 16 0.407 0.16 Valid 17 0.579 0.16 Valid 18 0.517 0.16 Valid 19 0.577 0.16 Valid 20 0.771 0.16 Valid 21 0.488 0.16 Valid 22 0.303 0.16 Valid 23 0.513 0.16 Valid 24 0.618 0.16 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16 65 Tabel 4.9 Uji Reliabilitas untuk variabel Job Insecurity (x2) Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16 Dari hasil pengolahan data di atas, pernyataan pada keseluruhan variabel x2 dinyatakan valid karena rhitung > rtabel. Dan semua pernyataan dinyatakan reliable karena Cronbach’s Alpha 0.857 > 0.16. Hal ini berarti semua pernyataan yang sudah diuji kembali dapat digunakan dapat diandalkan dan dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan untuk penelitian. 4.3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Motivasi Kerja (Y) Hasil uji validitas untuk variabel Motivasi Kerja adalah sebagai berikut: Tabel 4.10 Uji Validitas untuk variable Motivasi Kerja (Y) Pertanyaan rHitung rTabel Keterangan 25 0.742 0.16 Valid 26 0.627 0.16 Valid 27 0.681 0.16 Valid 66 28 0.218 0.16 Valid 29 0.748 0.16 Valid 30 0.751 0.16 Valid 31 0.250 0.16 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16 Tabel 4.11 Uji Reliabilitas untuk variabel Motivasi Kerja (Y) Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16 Dari hasil pengolahan data di atas, pernyataan pada keseluruhan variabel Y dinyatakan valid karena rhitung > rtabel. Dan semua pernyataan dinyatakan reliable karena Cronbach’s Alpha 0.825 > 0.16. Hal ini berarti semua pernyataan yang sudah diuji kembali dapat diandalkan dan dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan untuk penelitian. 67 4.3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Kinerja Karyawan (Z) Hasil uji validitas untuk variabel Kinerja Karyawan adalah sebagai berikut: Tabel 4.12 Uji Validitas untuk variable Kinerja Karyawan (Z) Pertanyaan rHitung rTabel Keterangan 32 0.509 0.16 Valid 33 0.411 0.16 Valid 34 0.338 0.16 Valid 35 0.587 0.16 Valid 36 0.382 0.16 Valid 37 0.439 0.16 Valid 38 0.400 0.16 Valid 39 0.497 0.16 Valid 40 0.345 0.16 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16 68 Tabel 4.13 Uji Reliabilitas untuk variabel Kinerja Karyawan (Z) Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16 Dari hasil pengolahan data di atas, pertanyaan pada keseluruhan variabel Z dinyatakan valid karena rhitung > rtabel. Dan semua pertanyaan dinyatakan reliable karena Cronbach’s Alpha 0.757 > 0.16. Hal ini berarti semua pertanyaan yang digunakan dalam penelitian dapat diandalkan dan dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan untuk penelitian. 4.4 Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah beberapa sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama (populasi data berdistribusi normal). Uji normalitas untuk tiap variabel dilakukan dengan melihat titik sebaran terdapat pada gambar grafik Q-Q plot. Jika terlihat sebaran data variabel dapat dikatakan baik karena hasil normal QQ plot membuktikan bahwa data berdistribusi normal karena sebaran titik-titik plot berada pada suatu garis lurus. 69 4.4.1 Uji Normalitas Data Lingkungan Kerja Untuk mengetahui apakah distribusi data Lingkungan Kerja normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut: Tabel 4.14 Uji Normalitas untuk variabel Lingkungan Kerja Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011 Gambar 4.2 Grafik Normal Q-Q Plot Lingkungan Kerja 70 Pada angka signifikasi Uji Kolmogorov-Smirnov 0.200 > 0.05, maka data berdistribusi normal. Dan terlihat seberan data dari variabel Lingkungan Kerja berkumpul di sekitas garis uji yang mengarah ke kanan atas, dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data tersebut berdistribusi normal. 4.4.2 Uji Normalitas Data Job Insecurity Untuk mengetahui apakah distribusi data Job Insecurity normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut: Tabel 4.15 Uji Normalitas untuk variabel Job Insecurity Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16 71 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011 Gambar 4.3 Grafik Normal Q-Q Plot Job Insecurity Pada angka signifikasi Uji Kolmogorov-Smirnov 0.074 > 0.05, maka data berdistribusi normal. Dan terlihat seberan data dari variabel Job Insecurity berkumpul di sekitas garis uji yang mengarah ke kanan atas, dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data tersebut berdistribusi normal. 4.4.3 Uji Normalitas Data Motivasi Kerja Untuk mengetahui apakah distribusi data Motivasi Kerja normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut: 72 Tabel 4.16 Uji Normalitas untuk variabel Motivasi Kerja Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011 Gambar 4.4 Grafik Normal Q-Q Plot Motivasi Kerja Pada angka signifikasi Uji Kolmogorov-Smirnov 0.095 > 0.05, maka data berdistribusi normal. Dan terlihat seberan data dari variabel Motivasi Kerja berkumpul di sekitas garis uji yang mengarah ke kanan atas, dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data tersebut berdistribusi normal. 73 4.4.4 Uji Normalitas Data Kinerja Karyawan Untuk mengetahui apakah distribusi data Kinerja Karyawan normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut: Tabel 4.17 Uji Normalitas untuk variabel Kinerja Karyawan Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011 Gambar 4.5 Grafik Normal Q-Q Plot Kinerja Karyawan 74 Pada angka signifikasi Uji Kolmogorov-Smirnov 0.164 > 0.05, maka data berdistribusi normal. Dan terlihat seberan data dari variabel Kinerja Karyawan berkumpul di sekitas garis uji yang mengarah ke kanan atas, dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data tersebut berdistribusi normal. 4.5 Analisis Korelasi dan Path Analysis 4.5.1 Analisis Korelasi Untuk mengetahui hubungan antara variable lingkungan kerja(x1) dengan motivasi kerja(y), Job Insecurity(x2) dengan motivasi kerja (y), Lingkungan kerja (x1) dengan kinerja karyawan (z), Job Insecurity(x2) dengan kinerja karyawan (z) dan motivasi kerja (y) dengan kinerja karyawan (z), maka akan digunakan analisis korelasi/ Tabel 4.18 Correlations Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011 75 Tabel 4.19 Intepretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 -1,000 Sangat Kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0, 199 Sangat Rendah Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2008, p.62) -Korelasi antara lingkungan kerja (x1) dengan motivasi kerja (y) Dengan melihat Tabel Correlations : Didapatkan angka korelasi antara Lingkungan Kerja (x1) dengan motivasi kerja (Y) sebesar 0.402. Berdasarkan tabel 4.18, maka korelasi sebesar 0.402 mempunyai maksud hubungan antara kedua variable cukup kuat dan searah (karena hasilnya positif) Sebesar 16.16% (0.4022 x 100%)variable lingkungan kerja mempengaruhi motivasi kerja dan sisanya sebesar 83.84% dipengaruhi oleh factor lain . Sig(0.00) < 0.05 , maka ada signifikasi antara kedua variable. -Korelasi antara Job Insecurity (x2) dengan motivasi kerja (y) Dengan melihat Tabel Correlations : Didapatkan angka korelasi antara Job Insecurity (x2) dengan motivasi kerja (Y) sebesar -0.113. Berdasarkan tabel 4.18, 76 maka korelasi sebesar -0.113 mempunyai maksud hubungan antara kedua variable sangat rendah dan tidak searah (karena hasilnya negatif) Sebesar 1.3% (-0.1132 x 100%)variable job insecurity mempengaruhi motivasi kerja dan sisanya sebesar 98.7% dipengaruhi oleh factor lain . Sig(0.015) < 0.05 , maka ada signifikasi antara kedua variable. -Korelasi antara lingkungan kerja (x1) dengan kinerja karyawan (z) Dengan melihat Tabel Correlations : Didapatkan angka korelasi antara Lingkungan Kerja (x1) dengan kinerja karyawan (z) sebesar 0.434. Berdasarkan tabel 4.18, maka korelasi sebesar 0.434 mempunyai maksud hubungan antara kedua variable cukup kuat dan searah (karena hasilnya positif) Sebesar 18.83% (0.4342 x 100%)variable lingkungan kerja mempengaruhi kinerja karyawan dan sisanya sebesar 81.17% dipengaruhi oleh factor lain . Sig(0.00) < 0.05 , maka ada signifikasi antara kedua variable. -Korelasi antara Job Insecurity (x2) dengan kinerja karyawan (z) Dengan melihat Tabel Correlations : Didapatkan angka korelasi antara Job Insecurity (x2) dengan kinerja karyawan (z) sebesar -0.092. Berdasarkan tabel 4.18, maka korelasi sebesar -0.092 mempunyai maksud hubungan antara kedua variable sangat rendah dan tidak searah (karena hasilnya negatif) 77 Sebesar 0.85 % (-0.0922 x 100%)variable Job Insecurity mempengaruhi kinerja karyawan dan sisanya sebesar 99.15 % dipengaruhi oleh factor lain . Sig(0.045) < 0.05 , maka ada signifikasi antara kedua variable. -Korelasi antara motivasi kerja (y) dengan kinerja karyawan (z) Dengan melihat Tabel Correlations : Didapatkan angka korelasi antara motivasi kerja (y) dengan kinerja karyawan (z) sebesar 0.681. Berdasarkan tabel 4.18, maka korelasi sebesar 0.681 mempunyai maksud hubungan antara kedua variable kuat dan searah (karena hasilnya positif). Sig(0.00) <0.05(signifikan). Sebesar 46.3% (0.6812 x 100%)variable motivasi kerja mempengaruhi kinerja karyawan dan sisanya sebesar 53.7% dipengaruhi oleh faktor lain . 4.5.2 Path Analysis Analisis ini akan digunakan untuk menguji besarnya kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan antar variable x1, x2, y dan z. Untuk mengetahui derajat hubungan antar variable lingkungan kerja(x1), Job insecurity(x2) , motivasi kerja(y), dan kinerja karyawan (z) digunakan teknik korelasi yang merupakan dasar dari perhitungan koefisien jalur. Langkah pengujian analisis jalur ini dibagi menjadi 2, dimana pengujian dilakukan secara keseluruhan dan individu untuk 2 struktur yang dipecah menjadi Sub-struktur 1 dan Sub-struktur 2. Berikut ini merupakan kerangka hubungan 78 antara jalur(x1 dan x2 terhadap y; x1, x2, dan y terhadap z) dan dibuat dalam persamaan structural sebagai berikut: Y = ρyx1X1 + ρyx2X2 + ρyε1 (Persamaan Sub-Struktural 1) Z = ρzx1X1 + ρzx2X2 + ρzyY + ρzε2 (persamaan sub-struktural 2) Sumber: penulis ,2011 Gambar 4.6 Struktur Hubungan X1, X2, Y Dan Z 79 4.5.2.1 Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja(x1) dan Job Insecurity (x2) terhadap Motivasi Kerja (y)- Pengujian Sub-Struktural 1 Sumber: Penulis, 2011 Gambar 4.7 Sub-Struktur 1 1) Pengujian Secara Simultan (Keseluruhan) Lingkungan Kerja(x1) dan Job Insecurity (x2) terhadap Motivasi Kerja (y) Tabel 4.20 Model Summary Sub-Struktural 1 Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2011 Dari Tabel 4.20 Model Summary Sub-struktural 1 tersebut, diketahui bahwa variabel Lingkungan kerja (X1) dan Job Insecurity (X2) terhadap Motivasi Kerja (Y) sebesar R Square (R2) adalah 0.176 = 17.6% dan besarnya pengaruh variabel 80 lain yang mempengaruhi variabel motivasi Kerja (Y) diluar penelitian ini adalah sebesar 82.4%. sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain diluar penelitian yang mempengaruhi dapat dihitung melalui rumus sebagai berikut : ρyε1 = 1 – R2xy = 1 – 0.176 = 0.907 Tabel 4.21 Anova Sub-Struktur 1 Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2011 Hipotesis : Ho : Tidak ada pengaruh antara Lingkungan Kerja (X1) dan Job Insecurity (X2) secara simultan dan signifikan terhadap Motivasi Kerja (Y) Ha : Ada pengaruh antara antara Lingkungan Kerja (X1) dan Job Insecurity (X2) secara simultan dan signifikan terhadap Motivasi Kerja (Y) Dasar Pengambilan Keputusan • Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. 81 • Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Dari hasil uji Signifikan pada Tabel 4.21 Anova Sub-struktur 1, diperoleh sig sebesar 0.000. Jika dibandingkan dengan α = 0.05, maka sig lebih kecil dari α ( Sig ≤ α ) yaitu 0.000 ≤ 0.05 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima, yang menunjukkan bahwa ada pengaruh atau kontribusi antara variabel antara Lingkungan Kerja (X1) dan Job Insecurity (X2) secara simultan dan signifikan terhadap Motivasi Kerja (Y) karyawan Outsourcing Mall Lippo Cikarang. 2) Pengujian Secara Individual Tabel 4.22 Coefficient Sub-Sturktural 1 Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2011 1. Pengujian secara individual antara variabel X1 dan Variabel Y Hipotesis Ho : Variabel Lingkungan Kerja (X1) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel motivasi Kerja (Y) 82 Ha : Variabel Lingkungan Kerja (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel motivasi Kerja (Y) Dasar Pengambilan Keputusan • Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. • Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Dari Tabel 4.22 Coefficient Sub-Struktural 1, diketahui bahwa variabel Lingkungan Kerja (X1) mempunyai nilai Sig. Sebesar 0.000. jika dibandingkan dengan α = 0.05, nilai sig. Lebih kecil dari pada nilai α ( 0.00 < 0.05 ), maka Ho ditolak dan Ha Diterima, artinya signifikan dan besarnya Beta (koefisien jalur) variabel Lingkungan kerja (X1) terhadap variabel motivasi Kerja (Y) adalah 0.404 (ρYX1). 2. Pengujian secara individual antara variabel X2 dan variabel Y Hipotesis Ho : Variabel Job Insecurity (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel motivasi Kerja (Y) Ha : Variabel Job Insecurity (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel motivasi Kerja (Y) 83 Dasar Pengambilan Keputusan • Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. • Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Dari Tabel 4.22 Coefficient Sub-Struktural 1, diketahui bahwa variabel Job Insecurity (X2) mempunyai nilai Sig. Sebesar 0.016. Jika dibandingkan dengan α = 0.05, nilai sig. Lebih kecil dari pada nilai α ( 0.016 < 0.05 ), maka Ho ditolak dan Ha Diterima, artinya signifikan dan besarnya Beta (koefisien jalur) variabel Job Insecurity (X2) terhadap variabel motivasi Kerja (Y) adalah -0.120 (ρYX2). Dari pengujian tersebut, maka diperoleh persamaan sub-struktural 1 sebagai berikut: Y = ρyx1X1 + ρyx2X2 + ρyε1 Y = 0.404X1 - 0.120X2 + 0.907 84 4.5.2.2 Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja(x1) ,Job Insecurity (x2) terhadap Motivasi Kerja (y) dan dampaknya pada Kinerja Karyawan (z)- Pengujian Sub-Struktural 2 Sumber : Penulis, 2011 Gambar 4.8 Sub-Struktur 2 1) Pengujian Secara Simultan (Keseluruhan) Lingkungan Kerja (X1) dan Job Insecurity (X2) terhadap Motivasi Kerja (Y) dan dampaknya pada Kinerja Karyawan(Z) Outsourcing Mall Lippo Cikarang Tabel 4. 23 Model Summary Sub-Struktural 2 Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2011 85 Dari Tabel 4.23 Model Summary Sub-struktural 2 tersebut, diketahui bahwa variabel Lingkungan kerja (X1) , Job Insecurity (X2) dan Motivasi Kerja (Y) terhadap Kinerja Karyawan(Z) sebesar R Square (R2) adalah 0.495 = 49.5% dan besarnya pengaruh variabel lain yang mempengaruhi variabel Kinerja Karyawan (Z) diluar penelitian ini adalah sebesar 50.5%. sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain diluar penelitian yang mempengaruhi dapat dihitung melalui rumus sebagai berikut : Tabel 4.24 Anova Sub-Struktur 2 Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2011 Hipotesis : Ho : Tidak ada pengaruh antara Lingkungan Kerja (X1) ,Job Insecurity (X2) , dan Motivasi Kerja (Y) secara simultan dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan(Z) 86 Ha : ada pengaruh antara Lingkungan Kerja (X1) ,Job Insecurity (X2) , dan Motivasi Kerja (Y) secara simultan dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan(Z) Dasar Pengambilan Keputusan • Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. • Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Dari hasil uji Signifikan pada Tabel 4.24 Anova Sub-struktur 2, diperoleh sig sebesar 0.000. Jika dibandingkan dengan α = 0.05, maka sig lebih kecil dari α ( Sig ≤ α ) yaitu 0.000 ≤ 0.05 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima, yang menunjukkan bahwa ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Lingkungan Kerja (X1) ,Job Insecurity (X2) , dan Motivasi Kerja (Y) secara simultan dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan(Z) Outsourcing Mall Lippo Cikarang. 2) Pengujian Secara Individual Tabel 4.25 Coefficient Sub-Sturktural 2 Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2011 87 1. Pengujian secara individual antara variabel X1 dan Variabel Z Hipotesis Ho : Variabel Lingkungan Kerja (X1) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) Ha : Variabel Lingkungan Kerja (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) Dasar Pengambilan Keputusan • Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. • Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Dari Tabel 4.25 Coefficient Sub-Struktural 2, diketahui bahwa variabel Lingkungan Kerja (X1) mempunyai nilai Sig. Sebesar 0.016. jika dibandingkan dengan α = 0.05, nilai sig. Lebih kecil dari pada nilai α ( 0.016 < 0.05 ), maka Ho ditolak dan Ha Diterima, artinya signifikan dan besarnya Beta (koefisien jalur) variabel Lingkungan kerja (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) adalah 0.193 (ρZX1). 88 2. Pengujian secara individual antara variabel X2 dan variabel Z Hipotesis Ho : Variabel Job Insecurity (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) Ha : Variabel Job Insecurity (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) Dasar Pengambilan Keputusan • Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. • Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Dari Tabel 4.25 Coefficient Sub-Struktural 2, diketahui bahwa variabel Job Insecurity (X2) mempunyai nilai Sig. Sebesar 0.005. jika dibandingkan dengan α = 0.05, nilai sig. Lebih kecil dari pada nilai α ( 0.005 < 0.05 ), maka Ho ditolak dan Ha Diterima, artinya signifikan dan besarnya Beta (koefisien jalur) variabel Job Insecurity (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) adalah -0.028 (ρZX2). 3. Pengujian secara individual antara variabel Y dan variabel Z Hipotesis Ho : Variabel Motivasi Kerja (Y) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) 89 Ha : Variabel Motivasi Kerja (Y) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) Dasar Pengambilan Keputusan • Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. • Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Dari Tabel 4.25 Coefficient Sub-Struktural 2, diketahui bahwa variabel Motivasi Kerja (Y) mempunyai nilai Sig. Sebesar 0.000. jika dibandingkan dengan α = 0.05, nilai sig. Lebih kecil dari pada nilai α ( 0.000 < 0.05 ), maka Ho ditolak dan Ha Diterima, artinya signifikan dan besarnya Beta (koefisien jalur) variabel Motivasi Kerja (Y) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z) adalah 0.6 (ρZY). Dari pengujian tersebut, maka diperoleh persamaan sub-struktural 2 sebagai berikut: Z = ρzx1X1 + ρzx2X2 + ρzyY + ρzε2 Z = 0.193X1 - 0.028X2 + 0.6Y + 0.710 90 3) Pengujian Secara simultan X1 dan Y terhadap Z Tabel 4. 26 Model Summary Dari Tabel 4.26 Model Summary tersebut, diketahui bahwa variabel Lingkungan kerja (X1) dan Motivasi Kerja (Y) terhadap Kinerja Karyawan(Z) sebesar R Square (R2) adalah 0.494 = 49.4% dan besarnya pengaruh variabel lain yang mempengaruhi variabel Kinerja Karyawan (Z) diluar penelitian ini adalah sebesar 50.6%. Tabel 4.27 Anova Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2011 Hipotesis : Ho : Tidak ada pengaruh antara Lingkungan Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (Y) secara simultan dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan(Z) 91 Ha : ada pengaruh antara Lingkungan Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (Y) secara simultan dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan(Z) Dasar Pengambilan Keputusan • Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. • Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Dari hasil uji Signifikan pada Tabel 4.27 Anova, diperoleh sig sebesar 0.000. Jika dibandingkan dengan α = 0.05, maka sig lebih kecil dari α ( Sig ≤ α ) yaitu 0.000 ≤ 0.05 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima, yang menunjukkan bahwa ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Lingkungan Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (Y) secara simultan dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan(Z) Outsourcing Mall Lippo Cikarang. 4) Pengujian Secara simultan X2 dan Y terhadap Z Tabel 4.28 Model Summary 92 Dari Tabel 4.28 Model Summary tersebut, diketahui bahwa variabel Job Insecurity (X2) dan Motivasi Kerja (Y) terhadap Kinerja Karyawan(Z) sebesar R Square (R2) adalah 0.464 = 46.4% dan besarnya pengaruh variabel lain yang mempengaruhi variabel Kinerja Karyawan (Z) diluar penelitian ini adalah sebesar 53.6%. Tabel 4.29 Anova Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti, 2011 Hipotesis : Ho : Tidak ada pengaruh antara Job Insecurity (X2) dan Motivasi Kerja (Y) secara simultan dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan(Z) Ha : ada pengaruh antara Job Insecurity (X2) dan Motivasi Kerja (Y) secara simultan dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan(Z) Dasar Pengambilan Keputusan • Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. 93 • Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Dari hasil uji Signifikan pada Tabel 4.29 Anova, diperoleh sig sebesar 0.000. Jika dibandingkan dengan α = 0.05, maka sig lebih kecil dari α ( Sig ≤ α ) yaitu 0.000 ≤ 0.05 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima, yang menunjukkan bahwa ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Job Insecurity (X2) dan Motivasi Kerja (Y) secara simultan dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan(Z) Outsourcing Mall Lippo Cikarang. Tabel 4.30 Rangkuman Pengaruh Lingkungan Kerja (X1), Job Insecurity (X2) Terhadap Motivasi Kerja (Y) dan dampaknya pada Kinerja Karyawan (Z) Outsourcing Mall Lippo Cikarang Koefisien Pengaruh Variabel Jalur Langsung Tidak Langsung Total X1 terhadap Y 0.404 0.404 - 0.404 X2 terhadap Y -0.120 -0.120 - -0.120 X1 terhadap Z 0.193 0.193 0.404 x 0.6 = 0.242 0.435 X2 terhadap Z -0.028 -0.028 -0.120 x0.6= -0.072 -0.1 Y terhadap Z 0.6 0.6 - 0.6 Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16 94 Jadi, Hasil keseluruhan pengaruh variabel Lingkungan Kerja (X1), Job Insecurity (X2) Terhadap Motivasi Kerja (Y) dan dampaknya pada Kinerja Karyawan (Z) adalah sebagai berikut: - Lingkungan kerja (X1) dan Job Insecurity (X2) berpengaruh terhadap Motivasi Kerja (Y) sebesar 17.6% dan besarnya pengaruh variabel lain yang mempengaruhi variabel motivasi Kerja (Y) diluar penelitian ini adalah sebesar 82.4%. Sub-struktur 1 adalah: Y = 0.404X1 - 0.120X2 + 0.907ε1 - Lingkungan kerja (X1) , Job Insecurity (X2) dan Motivasi Kerja (Y) berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan(Z) sebesar 49.5% dan besarnya pengaruh variabel lain yang mempengaruhi variabel Kinerja Karyawan(Z) diluar penelitian ini adalah sebesar 50.5%. Sub-struktur 2 adalah: Z = 0.193X1 - 0.028X2 + 0.6Y + 0.710ε2 4.6 Implikasi Hasil Penelitian -Pengaruh dari lingkungan kerja dan job insecurity terhadap motivasi kerja karyawan Outsourcing. Kedua variabel tersebut dianalisis untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh masing-masing variabel terhadap motivasi kerja karyawan Outsourcing. Lingkungan kerja (X1) dan Job Insecurity (X2) berpengaruh terhadap Motivasi Kerja (Y) sebesar 17.6% dan besarnya 95 pengaruh variabel lain yang mempengaruhi variabel motivasi Kerja (Y) diluar penelitian ini adalah sebesar 82.4%. Dimana hasil korelasi secara individu Lingkungan Kerja (x1) dengan motivasi kerja (Y) sebesar 16.16%, dan korelasi antara Job Insecurity (x2) dengan motivasi kerja (Y) sebesar 1.3%. Maka untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan Outsourcing di Mall Lippo Cikarang , perlu diperhatikan lingkungan kerja yang nyaman bagi para karyawan nya , karena variable lingkungan kerja lebih berpengaruh terhadap variable motivasi kerja. Akan tetapi variable job insecurity juga masih harus diperhatikan. - Pengaruh dari lingkungan kerja , job insecurity dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan Outsourcing. ketiga variabel tersebut dianalisis untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh masing-masing variabel terhadap kinerja karyawan Outsourcing. Variabel Lingkungan kerja, Job Insecurity dan Motivasi Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan sebesar 49.5% dan besarnya pengaruh variabel lain yang mempengaruhi variabel Kinerja Karyawan diluar penelitian ini adalah sebesar 50.5%. Dimana hasil korelasi secara individu Lingkungan Kerja (x1) dengan Kinerja Karyawan (Z) sebesar 18.83%, korelasi antara Job Insecurity (x2) dengan Kinerja Karyawan (Z) sebesar 0.85%, dan motivasi kerja(Y) dengan Kinerja Karyawan ( Z) sebesar 46.3%.Maka untuk meningkatkan kinerja karyawan Outsourcing Mall Lippo Cikarang , perlu memperhatikan peningkatan 96 motivasi kerja para karyawan nya karena variable motivasi adalah variable yang paling berpengaruh kuat terhadap kinerja karyawan. Setelah mengetahui seberapa kuat dari masing-masing variabel yang diteliti, perusahaan akan melihat variabel mana yang paling mempengaruhi kinerja karyawan, sehingga kedepannya perusahaan dapat menghadapi masalahmasalah yang ada dengan peningkatan Lingkungan kerja dan motivasi yang semakin baik serta perhatian pada job insecurity karyawan. 97