penggunaan metode kuis tim untuk meningkatkan

advertisement
PENGGUNAAN PENDEKATAN KUIS TIM
DALAM MENINGKATKAN TANGGUNGJAWAB INDIVIDU DALAM
KELOMPOK BELAJAR
Suparmin
Guru SDN Kedungadem I
Email : [email protected]
Abstrak: Beberapa masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru di sekolah beraneka
ragam,antara lain adalah masalah menurunnya tanggung jawab siswa dalam penyelesaian
tugas-tugasnya dalam belajar. Menyikapi hal ini tentu memerlukan upaya yang serius untuk
mengatasi masalah ini dengan segera. Untuk memecahkan masalah menurunnya
tanggungjawab siswa ini harus menggunakan strategi atau Pendekatan dan pendekatan
tertentu.Pendekatan
yang dipandang sangat tepat,salah satunya adalah Pendekatan
pembelajaran
kuis tim.Dengan Pendekatan kuis tim diharapkan dapat meningkatan
tanggungjawab siswa dalam kelompok belajar.
Kata kunci : Pendekatan pembelajaran.Kuis Tim. Kerja kelompok, Tanggungjawab
Permasalahan yang dihadapi oleh para
guru dalam pembelajaran akhir-akhir ini
sangat bervariasi, salah satunya adalah
masalah menurunnya tanggung jawab siswa
dalam penyelesaian tugas-tugasnya baik
secara individu maupun secara kelompok.
Berdasarkan keluhan para guru, siswa diberi
tugas sering tidak dikerjakan,terkadang
dikerjakan api asal-asalan,dikerjakan tapi
tidak terselesaikan, kadang-kadang mengerjakan nitip teman dan sebagainya.
Tanggungjawab siswa merupakan salah
satu aspek dari pengembangan diri yang harus
ditangani secara serius ,sebagaimana tersebut
dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Untuk mengatasi menurunnya tanggung
jawab siswa tersebut diperlukan cara, strategi
pendekatan
maupun pendekatan tertentu
dalam pembelajaran. Pendekatan yang
dipandang paling tepat adalah Pendekatan
pembelajaran Kuis Tim.
Pendekatan pembelajaran merupakan
sebuah model pedekatan pembelajaran,
dimana siswa belajar bersama saling
menyumbangkan pikiran dan bertanggung
jawab terhadap pencapaian hasil belajar
secara individu maupun kelompok serta
mempresentasikan hasil belajarnya. Tujuan
penggunaan Pendekatan ini adalah untuk
meningkatkan tanggung jawab individu atau
siswa dalam kelompok belajar. Sedangkan
manfaat dari pendekatan belajar kuis tim ini
adalah: meningkatkan tanggungjawab siswa
sebagai individu bagian dari kelompok,
meningkatkan rasa percaya diri siswa,
meningkatkan konsentrasi, meningkat- kan
solidaritas kelompok, membangun spontanitas
dalam menjawab pertanyaan, meningkatkan
keberanian mengambil keputusan untuk
berbuat sesuatu, dan menumbuhkan semangat
bersaing.
Sedangkan manfaat bagi guru adalah
dengan menerapkan Pendekatan
dan
pendekatan ini guru memiliki pengalaman
langsung dalam melakukan penelitian
tindakan kelas,sehingga diharapkan guru
memperoleh temuan-temuan yang bisa dikaji
lebih lanjut dalam rangka membantu siswa
meningkatkan aspek kepribadiannya dan
dalam rangka peningkatan profesionalnya.
Manfaat penelitian ini bagi sekolah adalah
merupakan
startingpoint pengembangan
Pendekatan pembelajaran di sekolah dan
membangun team work dalam meningkatkan
kualitas
pembelajaran
disekolah,serta
memotivasi para guru dalam peningkatan
profesionalnya di masing-masing bidang yang
diembannya
dalam
lingkup
SDN
Kedungadem I
57
58
Suparmin, Penggunaan Pendekatan KT Dalam Meningkatkan Tanggungjawab Individu Dalam Kelompok Belajar
Meningkatkan Tanggungjawab Individu
dalam Kelompok Belajar
Bertanggungjawab artinya mengakui
akuntabilitas, pengaruh dan peran individu
akan terciptanya sebuah situasi dimana
individu berada. ini berarti individu
bertanggungjawab terhadap perilakunya,dan
menerima sepenuhnya konsekuensi apapun
yang
diakibatkan
oleh
perbuatannya.
Tanggungjawab
mengisyaratkan
proses
pembentukanmakna (Authorship), Tanggung
jawab
membawa
pada
pembebasan
pengakuan kebenaran dan tidak melarikan
diri dari kesalahan,dan akan membawa
individu
untuk melangkah lebih lanjut
kepada kebaikan yang lebih besar. Tanggung
jawab adalah pelajaran kedewasaan yang
utama,
individu
yang
menerima
tanggungjawab berusaha mewujudkan sesuatu
dalam situasi tertentu yang berbeda, dimana
individu
bisa
berbangga
karenanya.
Bertanggungjawab adalah kesediaan individu
menerima
sejumlah
tugas,
kemudian
melaksanakan tugas yang telah disepakati
antara pemberi tugas dan penerima tugas,
berkonsultasi kepada pemberi tugas jika
menghadapi masalah atau menemui masalah
ketika menjalankan tugasdan melaporkan
hasil pelaksanaan tugas kepada pemberi tugas
serta kesanggupan bekerjasama dengan
pemberi tugas demi keberhasilan tugas yang
disepakati bersama ( Carl R. Rogers,1981
:185) Kelompok belajar adalah berkumpulnya
dua individu atau lebih yang mengadakan
aktivitas belajar. (Winkel, W.S. 1999)
Ada lima elemen penting yang harus
ada dalam suatu kelompok belajar antara lain:
1) Interdependent yang positif (perasaan
kebersamaan).
2) Interaksi face-to-face atau tatap muka
saling mendukung (saling membantu
saling menghargai, memberikan selamat
dan merayakan sukses bersama).
3) Tanggungjawab individu dan kelompok
(demi keberhasilan pembelajaran)
4) Kemampuan komunikasi antar pribadi
dankomunikasi dalamkelompok kecil
(komunikasi, rasa percaya, kepemimpinan,
pembuatan keputusan dan manajemen serta
resolusi konflik).
5) Pemrosesan secara kelompok ( melakukan
refleksi terhadap fungsi dan kemampuan
mereka bekerjasama sebagai suatu
kelompok, dan bagaimana untuk mampu
berprestasillebih baik lagi).
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Pendekatan
penelitian
kualitatif.
Menurut
Elliot
(1991:69); Kemmis&Taggart (1993:5-6)
penelitian ini termasuk penelitian tindakan
kelas. Tindakan dilakukan dalam dua siklus.
Rangkaian tindakan setiap siklus meliputi
tahapan : persiapan, konsepsi awal siswa,
eksplorasi, diskusi, penyelidikan, konsepsi
akhir, dan refleksi. Menurut Arikunto, S.
(1998 : 25)
Prosedur penelitian ini adalah yang
ditempuh pada siklus pertama dan siklussiklus berikutnya adalah sebagai berikut.
(1) Penetapan fokus permasalahan
(2) Perencanaan tindakan
(3) Pelaksanaan tindakan
(4) Pengumpulan
data
(pengamatan/
observasi)
(5) Refleksi (analisis, dan interpretasi)
(6) Perencanaan tindak lanjut.
Ruang lingkup penelitian ini adalah di
SDN Kedungadem I . Sumber datanya adalah
siswa kelas VI Dalam penelitian ini, peneliti
dibantu oleh teman-teman sejawat Peneliti
berperan sebagai guru kelas sekaligus
pelaksana tindakan dan pengamat. Dan setiap
akhir tindakan peneliti melakukan refleksi
secara bersama-kolaborator
terhadap
pelaksanaan tindakan. Pada tahap berikutnya
peneliti melakukan kajian,analisis dan
pengolahan data dibantu oleh para mitra kerja
peneliti. Dalam kegiatan tersebut peneliti
menggunakan instrumen yang berupa lembar
observasi,angket,satuan layanan, sekenario
pembelajaran, dan lainnya.
Data hasil tindakan yang terkumpul
melalui kegiatan refleksi, hasil angket
maupun observasi dianalisis sepanjang
berlangsungnya penelitian. Teknik analisis
Suparmin, Penggunaan Pendekatan KT Dalam Meningkatkan Tanggungjawab Individu Dalam Kelompok Belajar
yang digunakan mengikuti langkah Hopkins
(1993:151-158)
dengan
tiga
tahap
analisis,yaitu:tahap kategorisasi,validasi dan
interpretasi data. Kategorisasi data dilakukan
dengan cara memilah-milah data yang
terkumpul berdasarkan kategori tertentu yang
telah ditetapkan. Kategori yang dimaksud
meliputi: persiapan dan konsepsi awal,
pelaksanaan tindakan,pengamatan, eksplorasi
dan konsepsi akhir. Untuk memperoleh data
yang obyektif dan benar dilakukan pengujian
atau pengecekan sumber dan pengecekan
Pendekatan. Berikutnya data diinterpretasikan
berdasarkan teori yang ditetapkan dan hasil
interpretasi digunakan untuk menyusun
rencana tindakan pada siklus berikutnya.
HASIL
Hasil belajar pada siklus pertama
diperoleh nilai dari dua bidang yaitu (1) Nilai
presentasi dan (2) nilai tugas pembuatan soal
kuis. Masing-masing tugas dinilai secara
individu maupun kelompok.. Aspek-aspek
yang dinilai dalam presentasi adalah sebagai
berikut: kekompakan, sistematika penyajian,
partisipasi
anggota,pemerataan
tugas
anggota,spontanitas menjawab pertanyaan,
bobot jawaban dari pertanyaan yang dibuat,
tanggungjawab dalam memandu kuis,
tanggungjawab dalam kelompok baik sebagai
anggota maupun sebagai ketua, keberanian
mengutarakan pendapat, semangat bersaing
antar teman kelompok, ketepatan waktu
presentasi, antara pertanyaan dan jawaban
yang dibuat, ketepatan waktu penyelesaian
tugas, kesesuaian materi kuis, dan sebagainya.
Refleksi
Berdasarkan
paparan
proses
pembelajaran dan hasil belajar yang diperoleh
pada siklus I diketahui bahwa sebagian besar
siswa perlu dimotivasi untuk berani
mengutarakan pendapat dalam diskusi,
menerima saran dari kelompok / oranglain,
membangkitkaan spontanitas dan mengatur
diskusi supaya terjadi komunikasi multi arah,
presentasi adalah hasil diskusi kelompok
secara intensif. Siswa perlu dorongan untuk
59
aktif bekerja baik secara individual maupun
kelompok. Perlu dibiasakan bekerja secara
tim yang saling mendukung.
Hasil kerjasama yang ditampilkan oleh
kelompok sangat bervariasi, hasil kerja
individu juga sangat bervariasi, hal ini sangat
di pengarui oleh beberapa faktor antara lain :
situasi dan kondisi bulan puasa, keadaan
siswa, kemampuan siswa, pemahaman siswa
terhadap materi dan pemahaman siswa
terhadap aspek komunikasi kelompok, serta
kecocokan dan kekompakan kelompok.
Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa pembelajaran ini dapat membantu
siswa untuk meningkatkan tanggungjawab
dan kerjasama baik secara individu maupun
kelompok. Setelah dilakukan penerapan
model pendekatan pembelajaran
kuis tim
untuk siklus yang pertama telah diketahui
bahwa beberapa siswa sudah mulai tampak
tumbuh tanggung jawab dalam menyelesaikan
tugas-tugas dalam kelompoknya. Sebagai
indikatornya antara lain adalah beberapa
siswa mengatur diri sebagai ketua kelompok,
membagi tugas dengan anggota kelompok,
merencanakan
presentasi,
berpartisipasi
dalam menjawab kuis, membuat skor untuk
penjawab kuis dan sebagainya. Berdasarkan
pengalaman pada siklus pertama, maka untuk
mengembangkan Pendekatan
pendekatan
pada siklus ke dua dibuatlah peraturanperaturan dan kesepakatan-kesepakan yang
ditemukan pada refleksi tersebut antara lain :
materi, siswa diberi modul satu minggu
sebelumnya,
masing-masing
anggota
kelompok membuat pertanyaan dan jawaban
serta membuat skala skor yang disetujui
kelompoknya. Kelompok pemimpin kuis
harus bijaksana dan adil
dalam
memperlakukan
kelompok
lain
dan
sebagainya
Upaya Perbaikan Untuk Siklus II
Berdasarkan refleksi pada siklus I,
untuk meningkatkan hasil belajar siswa, perlu
adanya
peningkatan
kualitas
proses
pembelajaran. Peningkatan kualitas proses
pembelajaran akan dilakukan dengan cara
60
Suparmin, Penggunaan Pendekatan KT Dalam Meningkatkan Tanggungjawab Individu Dalam Kelompok Belajar
meningkatkan pembelajaran aktif Kuis Tim
pada sisi kooperatifnya, sistematikanya dan
pengembangan materinya. Usaha yang akan
dilakukan adalah pemberian materi seminggu
sebelum presentasi.
Pada siklus kedua diperoleh hasil
temuan bahwa ada peningkatan tanggung
jawab dan keaktifan siswa, sebagai
indikatornya adalah: mutu pertanyaan kuis
yang dibuat lebih berbobot,kerjasama dalam
kelompok
lebih
kompak,
kompetisi
memperoleh skor lebih ketat, semangat
bersaing lebih tampak, suasana kelas lebih
hidup. Hasil belajar pada siklus kedua
diperoleh nilai dari dua bidang yaitu (1) Nilai
presentasi dan (2) nilai tugas pembuatan soal
kuis .Masing-masing tugas dinilai secara
individu maupun kelompok. Rekaman nilai
siswa digambarkan pada tabel
dalam
lampiran. Aspek-aspek yang dinilai dalam
presentasi adalahsebagai berikut:
Kekompakan,sistematika
penyajian,
partisipasi anggota, pemerataan tugas
anggota, spontanitas menjawab pertanyaan,
bobot jawaban dari pertanyaan yang dibuat,
tanggungjawab dalam memandu kuis,
tanggungjawab dalam kelompok baik sebagai
anggota maupun sebagai ketua,keberanian
mengutarakan pendapat, semangat bersaing
antar teman kelompok,ketepatan waktu
presentasi.Sedangkan aspek yang termasuk
dalam penilaian tugas adalah: kesesuaian
antara pertanyaan dan jawaban yang dibuat,
ketepatan
waktu
penyelesaian
tugas,
kesesuaian materi kuis, dan sebagainya.
Upaya
Pengembangan
Pendekatan KUIS TIM
Penerapan
Pemantapan
implementasi
model
pembelajaran aktif KUIS TIM perlu diadakan
pada pembelajaran dengan cara merekam
dengan vidio syuting, kemudian siswa
mengamati rekaman tersebut bersama-sama.
setelah mengamati ,membuat perbandingan
antara sebelum diterapkannya pembelajaran
kuis tim dan sesudah diterapkannya metode
pembelajaran aktif kuis tim tersebut agar bisa
melihat secara obyektif peningkatan tanggung
jawab dalam kelompok belajar terhadap
masing-masing individu. Mengamati secara
bersama-sama akan membawa dampak positif
terhadap pemahaman diri individu maupun
pemahaman
kelompok
dalam
rangka
pengembangan diri masing-masing individu
maupun kelompok. Refleksi semacam ini
sangat diperlukan untuk membangun,
menumbuh kembangkan rasa tanggungjawab
siswa dalam kolaborasi kelompok belajar.
Refleksi dengan pengamatan bersama akan
lebih menyenangkan, karena siswa saling
mengoreksi diri mereka masing-masing
sambil membahas dengan peneliti sebagai
guru sekaligus sebagi teman bagi anak.
Kesimpulan
Paparan pada proses pembelajaran
yang dilakukan tersebut diatas menunjukan
bahwa penggunaan pendekatan Pendekatan
pembelajaran
kuis tim
telah dapat
meningkatkan tanggungjawab individu dalam
kelompok belajar. Siswa dapat secara aktif
berpartisipasi dalam merancang, merencanakan, menyiapkan, melaksanakan, menilai,
mengevaluasi kegiatan pembelajaran dengan
suasana yang lebih menyenangkan ( joyfull
learning) . Keterlibatan secara langsung dan
menyenangkan ini merupakan pengalaman
kebermaknaan hidup dalam belajar, baik
makna yang dirumuskan maupun makna yang
dihayati (reference and sense of meaning)
.Siswa lebih termotivasi untuk berusaha
secara bersama-sama dalam mengumpulkan
informasi, berdiskusi, berlatih, berkonsulasi,
presentasi
dalam
kelompok
belajar
(cooperative and colaborative learning).
Semangat bersaing secara sehat akan
terbentuk melalui kegiatan kelompok belajar
semacam ini. Berdasarkan hasil penelitian ini
dapat disarankan bahwa model pembelajaran
aktif KUIS TIM perlu dilaksanakan secara
optimal pada mata pelajaran yang lain.
Penggunaan pembelajaran model aktif ini
dapat di gunakan untuk meningkatkan
kualitas proses pembelajaran secara akademis.
Pada umumnya dan proses pengembangan
diri pada khususnya.Penelitian ini perlu
Suparmin, Penggunaan Pendekatan KT Dalam Meningkatkan Tanggungjawab Individu Dalam Kelompok Belajar
diteruskan agar ada kesinambungan dalam
peningkatan dan pengembangan kegiatan
61
pembelajaran dan pengembangan diri siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 1998 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta,PT Rineka Cipt
Slavin, R.E. 1986. Learning Together, VII/002. Summer 1986 1-7 Amerika, American Educator.
Silberman L Manvil, 1996. Active Learning, Bandung PT. Nusa Media
Sott, Cherie Carter, 2004. Trust Your Life, alih bahasa Fistaulina FS. Jogyakarta PT Inspirasi Buku
Utama.
Semiawan, C 1987, Pendekatan Keterampilan Proses Bagaimana Mengaktifkan Siswa Dalam
Belajaran. Jakarta, PT Gramedia
Winkel, W.S. 1999, Psikologi Pengajaran (Edisi Revisi), Jakarta, Grasindo
Download