Wawasan Ilmiah dalam Penulisan Ilmiah

advertisement
Ilmu Pengetahuan dan Penelitian
peranan & jenis penelitian
Rijal Fadilah, S.Si
aspek antologi (being, what, who)
• Sekumpulan proposisi sistematis yang
terkandung dalam pernyataan-pernyataan
yang benar dengan ciri pokok yang bersifat
general, rational, objektif, mampu diuji
kebenarannya (verifikasi objektif), dan mampu
menjadi milik umum. (Communality, The Liang
Gie, 1991).
aspek antologi (being, what, who)
• Pengetahuan yang diatur secara sistematis
dan langkah- langkah pencapaiannya
dipertanggung-jawabkan secara teoritis (C,
Verhaak).
• Kumpulan pengetahuan yang benar :
–
–
–
–
Mempunyai obyek dan tujuan
Disusun secara sistematik,
Berkembang dengan metode ilmiah,
Berlaku universal dan dapat diuji kebenarannya
(diverifikasi).
Obyek Ilmu Pengetahuan
• Obyek : Materi & Formal.
• Materi yang dipelajari :
– Manusia
– Kehidupan
– Benda mati
– Alam semesta
• Formal : Obyek yang menjadi pusat perhatian
(Focus Of Interest) atau bidang studi :
kesehatan, kedokteran, pertanian, informatika
Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
• Ilmu dasar (Basic Science) : biologi, yang
bertujuan mendalami teori dan isi
• Ilmu terapan (Applied Sciences) : bertujuan
untuk memanfaatkan ilmu guna memecahkan
masalah praktis
Golongan Ilmu Pengetahuan
Jenis Ilmu
Teori
Terapan
Matematis
Aljabar
Geometri
Informatika
Akuntansi
Fisis
Kimia
Fisika
Metalurgi
Ilmu Teknik
Biologi
Biologi Molekuler
Biologi Sel
Ilmu Kesehatan/Kedokteran
Ilmu Pertanian/Perikanan /Peternakan
Psikologi
Psikologi Eksperimental
Psikologi Perkembangan
Psikologi Pendidikan
Psikologi Perindustrian
Sosial
Antropologi
Ilmu Ekonomi
Ilmu Administrasi
Ilmu Marketing
Linguistik
Linguistik Teoritis
Linguistik Perbandingan
Linguistik Terapan
Seni Terjemahan
Interdisipliner
Biokimia
Ilmu Lingkungan
Filsafat
Ilmu Farmasi
Ilmu Perencanaan Kota
Filsafat Ilmu Pengetahuan
Etika, Bioetika, Estetika
Aspek aksiologis/etis
(objective, for what, value)
• Tujuan umum : Ilmu kesehatan mempelajari
semua aspek yang
berkaitan dengan
kesehatan untuk tetap sehat dan lebih sehat.
• Tujuan khusus : untuk mendapatkan :
Kebenaran (Truth), Pengetahuan (Knowledge),
Pemahaman (Understanding), Penjelasan
(Explanation),
Klasifikasi
(Classification),
Peramalan
(Prediction),
Pengendalian
(Control), Penerapan (Application), Penemuan
(Indention) Produksi (Production) .
Aspek aksiologis/etis
(objective, for what, value)
•
Nilai etis: kebenaran, misalnya Kesehatan
yang lebih baik, bernilai etis dan estetis.
Aspek Epistimologi (Why, How)
• Why: misalnya ilmu kesehatan, masih banyak
yang tidak sehat hingga ada keinginan mencari
kebenaran ilmiah apa penyebabnya.
• How : misalnya pemikiran dan pengkajian
ilmiah/ hasil ilmiah yang disusun secara
sistematik, dengan metode ilmiah untuk
mendapatkan kebenaran tentang kesehatan.
Aspek Epistimologi (Why, How)
•
•
•
•
•
•
Sistematik: Disusun teratur berdasarkan sistem
Sistem: Bagian-bagian yang berfungsi untuk ilmu
pengetahuan
Metode: Cara untuk menemukan, membuktikan dan
mengembangkan Ilmu Pengetahuan
Berkembang: Berdasarkan hasil Metode Ilmiah dan bersifat
terbuka
Universal: Berlaku sama di mana saja
Terbuka : Selalu dapat diuji kebenarannya secara ilmiah
(diversifikasi) dengan penalaran maupun diuji ulang
Aspek Epistimologi (Why, How)
Prof. Kuntjaraningrat : Sistem adalah susunan
yang berfungsi dan bergerak; suatu cabang ilmu
niscaya mempunyai objeknya, dan objek yang
menjadi sasaran itu umumnya dibatasi.
Sehubungan dengan itu, maka setiap ilmu
lazimnya mulai dengan merumuskan suatu
batasan (definisi) perihal apa yang hendak
dijadikan objek studinya.
Berbagai definisi
• J. Haberer 1972 : Suatu hasil aktivitas manusia yang
merupakan kumpulan teori, metode dan praktek dan menjadi
pranata dalam masyarakat.
• J.D. Bernal 1977 : Suatu pranata atau metode yang
membentuk keyakinan mengenai alam semesta dan manusia.
• E. Cantote 1977 : Suatu hasil aktivitas manusia yang
mempunyai makna dan metode.1977 -1992
• Cambridge-Dictionary 1995
: Ilmu Pengetahuan adalah
kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek
dan
tujuan tertentu dengan sistim, metode untuk berkembang
serta berlaku universal yang dapat diuji kebenarannya.
• E.F. Schumacher : The perfections of science are purely
practical-the objective practical the objective, i.e. independent
of character and interests of the operator, measurable,
recordable and repeatable.
• Prof. Burr : Like the fields of physics, sciences are part of the
organization of the universe and are influenced by the fast
forces of space .
Ilmu Pengetahuan
• Tujuan Ilmu Pengetahuan : mencari kebenaran
ilmu tertentu secara ilmiah
• Sistem Ilmu : Bagian-bagian atau elemenelemen
yang
berfungsi
saling
berkaitan/interrelated untuk mewujudkan
fungsi
organ/
institusi/ilmu
secara
menyeluruh.
Sistem Ilmu Pengetahuan
• Faktor sistem
– Ada seperangkat elemen tertentu (Assemblage of
elements),
– Elemen-elemen itu saling berkaitan secara teratur
(Interrelated),
– Ada mekanisme keterkaitan antar elemen dan
merupakan satu kesatuan organisasi.
– Kesatuan organisasi itu berfungsi untuk mencapai
suatu tujuan.
– Menghasilkan sesuatu yang dapat diamati dan
disaksikan (Generating an observable product).
Sistem Ilmu Pengetahuan
• Sistematik berarti bahwa ilmu pengetahuan
itu secara teratur dan tersusun hingga
memberikan pengertian tentang hakikat,
kebenaran dan pembuktian kebenaran.
• Kebenaran/kesalahan dan atau kepastian itu
dapat
dipertanggungjawabkan
berdasar
pembuktian dengan, metode ilmiah.
• Sistematika ilmu pengaturan sistematik ilmu
hingga mudah di pelajari.
Sistem Ilmu Pengetahuan
• Sistematika ilmu dapat dibagi tiga :
– Apa ilmu/ilmu baru itu dan sistematikanya ?
(aspek ontologi)
– Untuk apa ilmu tersebut? (Sistematika tujuan –
aspek aksiologi /etika)
– Bagaimana metode mencapai tujuan tersebut /
bagaimana dan mengapa menyusun sistematika
ilmu secara benar dan mudah dipelajari (aspek
epistimologi).
Metode Ilmu Pengetahuan
• Metode ilmiah : cara untuk mendapatkan atau
menemukan pengetahuan yang benar dan
bersifat ilmiah.
• Metode ilmiah mensyaratkan asas dan
prosedur tertentu yang disebut kegiatan
ilmiah misalnya penalaran, studi kasus dan
penelitian.
• Metode ilmiah dapat dengan penalaran dan
pembuktian kebenaran ilmiah.
Metode Ilmiah
• Dilakukan dengan penalaran dan kesimpulan
atau pembuktian kebenaran
• Penalaran merupakan suatu proses penemuan
kebenaran pada tiap-tiap jenis penalaran
mempunyai kriteria kebenarannya masing masing (Suriasumantri, 1987).
• Penalaran adalah suatu proses berpikir dalam
menarik suatu kesimpulan yang benar &
bukan hasil perasaan
Metode Ilmiah
• Dua ciri penalaran :
– Logis : Berpikir logis adalah kegiatan berpikir
menurut pola, alur & kerangka tertentu (frame of
logic) yaitu, menurut logika: deduksi-induksi;
rasionalism-empirism; abstrak-kongkrit; aprioriaposteriori.
– Analitis : Berpikir analitis adalah konsekuensi dari
adanya suatu pola berpikir analisis-sintesis
berdasarkan langkah-langkah tertentu (metode
ilmiah/ penelitian.
SIFAT-SIFAT PENDAPAT AWAM
(COMMON SENSE)
•
•
•
•
Cenderung untuk bersifat kebiasaan dan
meniru (warisan masa lalu)
Tidak jelas dan samar-samar.
Kepercayaan yang belum diuji.
Tidak ada penjelasan mengapa sesuatu hal
terjadi.
KESALAHAN-KESALAHAN BERFIKIR
(FRANCIS BACON)
•
•
•
•
Idols of the Tribe, kecenderungan menerima bukti
atau kejadian yang menguntungkan suku atau
bangsa sendiri.
Idols of the Cave, kecenderungan memandang diri
pribadi sebagai pusat dunia dan menekankan
pendapat pribadi yang terbatas.
Idols of the Market, kecenderungan untuk
terpengaruh oleh kata-kata atau nama-nama yang
dikenal dalam percakapan sehari-hari.
Idols of the Theatre, kecenderungan untuk
berpegang teguh pada kepercayaan, keyakinan dan
aliran-aliran pemikiran.
PENGHAMBAT BERFIKIR JERNIH
•
•
•
Purbasangka, suatu pertimbangan yang terburuburu, dasar pemikiran yang salah yang
meremehkan bukti atau menilai bukti tersebut
secara berlebihan.
Propaganda, informasi yang disampaikan dengan
membangkitkan emosi atau keinginan lalu
menyajikan beberapa jalan keluar melalui sugesti
(melalui media massa)
Otoriterianisme, mengikuti kekuasaan secara buta
tanpa tindakan kritis, ada keyakinan bahwa
pengetahuan dijamin atau disahkan oleh otoritas
BEBERAPA KESALAHAN BERFIKIR
•
•
•
Kesalahan Semantik, disebabkan oleh
pemakaian kata-kata secara tidak teliti atau
tidak tepat.
Kesalahan Formal, pengambilan kesimpulan
yang salah dari dasar pikiran (deduksi)
Kesalahan Empiris, melakukan generalisasi
secara terburu-buru (Induksi)
Berpikir Ilmiah
• Karangan didasarkan atas rasio dan empirisme.
• Rasionalisme : otak atau rasio atau penalaran.
• Empirisme mengandalkan bukti-bukti atau fakta
nyata.
• Gabungan berpikir rasional dan berpikir empiris,
adalah berpikir ilmiah.
• Operasional dari berpikir ilmiah adalah penelitian
ilmiah
Berpikir Ilmiah
• Tiga unsur pokok berpikir ilmiah, yakni
pengajuan masalah, perumusan hipotesis
dan verifikasi data.
• Sedangkan hasilnya (hasil berpikir ilmiah)
disajikan dan ditulis secara sistematis menurut
aturan-aturan metode ilmiah.
Isi Pengetahuan melalui Metode Non-Ilmiah
• Experiental reality, pengetahuan diperoleh
melalui pengalaman hidup.
• Agreement reality, pengetahuan diperoleh
berdasarkan transformasi pengetahuan yang
terjadi dalam masyarakat
Mengapa melakukan Penelitian
• Demi kepuasan untuk memperoleh
pengetahuan
• Ada harapan dapat membantu menyelesaikan
permasalahan yang ada
• Untuk memperbaiki kualitas kehidupan
manusia
• Merupakan kegiatan yang mengasyikan dan
menguntungkan.
DEFINISI PENELITIAN
• Suatu cara yang dilakukan dengan tujuan
mencari jawaban pertanyaan-pertanyaan
melalui sekumpulan metode yang digunakan
secara sistematis sehingga diperoleh suatu
pengetahuan. (Neuman,1997)
• Usaha menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha
yang dilakukan dengan menggunakan metodemetode ilmiah (Sutrisno Hadi)
DEFINISI PENELITIAN
• Menemukan – berusaha mendapatkan
sesuatu untuk mengisi kekosongan atau
kekuarangan.
• Mengembangkan – memperluas dan menggali
lebih dalam apa yang sudah ada.
• Menguji kebenaran – dilakukan jika apa yang
sudah ada masih diragukan.
FUNGSI PENELITIAN
• Penjajagan (Eksploratif) : Menemukan sesuatu
yang belum ada, sehingga dapat mengisi
kekosongan atau kekurangan ilmu.
• Pengujian (Verifikatif) : Menguji kebenaran
suatu pengetahuan yang sudah ada.
• Pengembangan (Developmental) :
Mengembangkan pengetahuan yang sudah
ada.
Ciri Penelitian
• Bersifat Ilmiah, artinya melalui prosedur yang
sistematis dengan menggunakan pembuktian
yang meyakinkan berupa fakta yang diperoleh
secara obyektif.
• Merupakan suatu proses yang berjalan terus
menerus, sebab hasil suatu penelitian selalu
dapat disempurnakan.
Sikap Peneliti
Keberhasilan kegiatan penelitian sangat
tergantung pada sikap dan cara berfikir peneliti:
• Cara berfikir (Skeptis, Analitis, Kritis)
• Sikap (Kompeten, Obyektif, Jujur, Faktual,
Terbuka)
Apa & Bagaimana Karya Ilmiah ?
• Menurut Dr. Nana Sudjana, 1987 :
– Karya : kerja ; berbuat.
– Ilmiah : bersifat keilmuan
• Ilmu : yang telah teruji kebenarannya melalui
metode-metode ilmiah.
• Ilmu hakikatnya pengetahuan ilmiah.
• Pengalaman ?  pengetahuan 
perbendaharaan berharga ; bermanfaat bagi
pihak lain.
Wawasan Ilmiah
• Ilmuwan : menuliskan pengetahuan,
bermanfaat bagi pihak lain.
• Karakteristik ilmuwan : terbuka, jujur, teliti,
kritis, tidak mudah percaya tanpa ada buktibukti, tidak cepat putus asa, tidak cepat puas
dgn pekerjaan ataupun hasilnya.
Arti Naskah ?
• Naskah : suatu karangan tertulis
• Karangan tertulis : karangan biasa, karangan
ilmiah
• Naskah = manuscript, script atau risalah.
• Naskah dalam perguruan tinggi : naskah
ilmiah
Naskah Ilmiah
• Drs. Imam Asya’ari 1984 : Naskah ilmiah ialah
karangan yang dituliskan berdasarkan
kenyataan ilmiah atau karangan yang ditulis
dengan memperhatikan syarat-syarat ilmiah
yang diperoleh berdasarkan penelitian.
• Ditulis setelah mendapatkan masalah lalu
dilakukan penelitian, pengumpulan data,
pengolahan data, analisa dan kesimpulannya
yang diperolehnya, dilaporkan menjadi naskah
tersendiri
Jenis-Jenis Naskah Ilmiah
• Pada hakikatnya karangan ilmiah merupakan
laporan tentang suatu penelitian, baik dari
penelitian kepustakaan (library research),
laboratorium atau di masyarakat (field
research)
Berdasar materi, susunan, cara yg dipakai,
tujuan, panjang-pendeknya :
• Paper atau Workingpaper: biasa pula disebut
report reading atau book-report, ialah naskah
semester. Biasanya paper dituntut oleh
seorang dosen atas mata kuliahnya apabila
semester akan berlangsung atau kuliah akan
berakhir. Karangan tidak begitu panjang,
mungkin 10-15 halaman ukuran folio.
Berdasar materi, susunan, cara yg dipakai,
tujuan, panjang-pendeknya :
• Laporan Penelitian Lapangan (Field Study)
atau Laporan Praktek (Laboratorium), adalah
penulisan dengan prosedur formal dan
material. Secara formal harus melalui
penelitian lapangan. Penelitian ini dituntut
seseuai dengan metode research. Penelitian
ini merupakan urat nadi bagi seorang
Sarjana/Calon
sarjana
ataupun
yang
berkecimpung di bidang ilmiah.
Berdasar materi, susunan, cara yg dipakai,
tujuan, panjang-pendeknya :
• Thesis atau Proefschrift (Belanda). Disebut
juga risalah ujian, dalam arti memenuhi
sebagian syarat menempuh ujian mencapai
gelar Sarjana (Master of Arts, Master of
Science, Insinyur atau gelar lain yang
sederajat). Di Indonesia biasa pula digunakan
istilah Skripsi. Untuk Thesis digunakan sama
dengan Dissertasi, yaitu risalah untuk
mencapai gelar Doktor atau Phylosophical
Doctor (DR atau Ph. D).
Berdasar materi, susunan, cara yg dipakai,
tujuan, panjang-pendeknya :
• Dissertasi atau naskah promosi dalam arti naskah
untuk mencapai gelar Doktor.
• Textbook ialah karangan ilmiah yang mempunyai
sumber bahan pustaka. Textbook memuat prinsipprinsip atau hukum-hukum ilmiah yang secara umum
sudah diterima.
• Handbook dipergunakan untuk memberi petunjuk
cara
bagaimana
mempraktekkan
sesuatu
berdasarkan hasil penelitian ilmiah. Dengan kata lain,
ia sebagai petunjuk praktis untuk bekerja atau
melakukan kegiatan
Download