Bagian 2 – Analisis Tim Penyingkiran Halangan dan

advertisement
Rencana Operasional Penyingkiran Halangan
Kawasan Konservasi Perairan Daerah Teluk Mayalibit
Kabupaten Raja Ampat
Bertha Matatar, S.IK
(Manajer Kampanye Pride)
Conservation International (CI )
Raja Ampat Program
RENCANA OPERASIONAL PENYINGKIRAN HALANGAN (BROP)
Bagian 1 – Ringkasan Eksekutif
Latar Belakang :
Kawasan Konservasi Teluk Mayalibit merupakan salah satu kawasan konservasi yang sangat unik dengan
alam dan sumberdayanya yang ada di Kabupaten Raja Ampat, dengan luas kawasan mencapai 53.100 ha.
Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh CI, TNC dan UNIPA bahwa daerah ini adalah salah satu
lokasi SPAGs Ikan Lema (Rastrilliger spp). Meskipun demikian, ancaman akan sumberdaya ikan lema yang
ada di kawasan ini cukup besar. Dimana nelayan masih menangkap ikan lema secara berlebihan dan
nelayan juga masih menangkap ikan lema pada saat puncak pemijahan ikan lema. Penangkapan ikan lema
ini dilakukan pada malam hari oleh nelayan lema dan saat ini di kawasan Teluk Mayalibit belum ada
pengawasan yang dilakukan pada malam hari, secara khusus pengawasan untuk penangkapan ikan lema.
Halangan kunci untuk implementasi pengurangan kegiatan penangkapan ikan lema pada waktu puncak
pemijahan/bertelur di Zona Pemanfaatan Tradisional Kampung Warsambin dan Lopintol Teluk Mayalibit
diidentifikasi sebagai berikut :

Rasa tidak adil karena aturan yang ada sekarang hanya mengatur 1 kampung (melalui gereja),
dimana aturan gereja tidak bisa mengatur kampung lain (masjid).

Masyarakat merasa kesepakatan yang ada sekarang adalah himbauan, bukan sebuah peraturan
wajib yang harus dilaksanakan.

Masyarakat karena tidak melihat/mengetahui ada kegiatan pengawasan yang dilakukan pada malam
hari (dimana biasanya melobe ikan lema itu dilakukan pada malam hari)
Oleh karena itu, strategi penyingkiran halangan kami adalah :
 Pembentukan peraturan kampung (PERKAM) di setiap kampung yang mengatur tentang waktu
penangkapan dan jumlah nelayan yang beroperasi pada waktu puncak pemijahan ikan lema.
 Penambahan kegiatan patroli yang secara khusus terkait pengawasan ikan lema ke dalam SOP yang
sudah ada
Waktu dan Proses Pelaksanaan
-
Pembentukan peraturan kampung (PERKAM) untuk mengatur sumberdaya ikan lema ini
direncanakan pada pertengahan fase implementasi (Triwulan 2 awal), dan mengenai sosialisasi
pentingnya pengelolaan (PERKAM) akan dimulai di awal fase pelaksanaan (Triwulan 1) sehingga
pada masa akhir kampanye PERKAM ini sudah dibentuk.
Perkam dibentuk di akhir pelaksanaan karena akan melalui beberapa proses yaitu,
-
Peningkatan pengetahuan nelayan lema tentang biologi ikan lema dan dampak penangkapan
ikan lema secara berlebihan pada masa puncak pemijahan
-
Sosialisasi pentingnya pengelolaan sumberdaya ikan lema (PERKAM)
-
Pertemuan awal antara pemerintah kampung dan tokoh adat dan stakholder kampung lainnya
untuk membicarakan konsep awal PERKAM
Pertemuan lanjutan dan Penyusunan draft PERKAM
Sosialisasi PERKAM kepada masyarakat di kampung Warsambin dan Lopintol
-
Dalam pembuatan Perkam ikan lema ini dimulai dari beberapa proses yaitu mulai dari peningkatan
pengetahuan nelayan lema dan sosialisasi pentingnya pengelolaan akan dilakukan dengan cara membuat
baliho, poster dan kaos yang berisi pesan-pesan mengenai pentingnya pengelolaan ikan lema bagi
keberlanjutan generasi ikan lema. Dan juga akan dibuat sebuah buku cerita yang akan dibagikan kepada
setiap nelayan lema di kampung Warsambin, Lopintol dan Kalitoko), dimana buku ini akan menjadi suatu
panduan pembelajaran bagi setiap nelayan lema yang ada di kampung. Buku ini berjudl “Potensi Perikanan
Lema di Teluk Mayalibit dimana di dalam buku ini akan berisi poin-poin mengenai potensi Ikan Lema di Teluk
Mayalibit, biologi ikan lema, pentingnya mengelola sumberdaya ikan lema di Teluk Mayalibit. Setelah
perkam ini dibentuk maka akan disosialisasi lagi kepada nelayan dan masyarakat setempat agar
mereka tahu mengenai perkam tersebut dan perkam ini akan dibuat dalam bentuk papan
pengumuman (Baliho) dan dipasang di kampung. Sehingga setiap nelayan dan masyarakat bisa
sama-sama mengetahui dan bisa menerapkannya.
-
Pembentukan tim pengawasan khusus yang mengawasi kegiatan penangkapan ikan lema akan
dimulai setelah perkam yang mengatur sumberdaya ikan lema sudah dibentuk. Dan pembentukan
tim pengawasan ini direncanakan akan dimulai pada pertengahan fase implementasi (Triwulan 2).
Pelaksanaan pembentukan tim ini akan termasuk pengadaan nama-nama yang dapat dihubungi
masyarakat untuk melaporkan pelanggaran yang dilakukan sehingga dapat dikenakan sanksi.
Pentingnya Pelaksanaan BR
Masyarakat karena tidak melihat/mengetahui ada kegiatan pengawasan yang dilakukan pada malam
hari (dimana biasanya melobe ikan lema itu dilakukan pada malam hari).
Suatu halangan kunci terhadap perubahan perilaku yang diidentifikasi adalah belum Rasa tidak adil
karena aturan yang ada sekarang hanya mengatur 1 kampung (melalui gereja), dimana aturan gereja
tidak bisa mengatur kampung lain (masjid). Masyarakat merasa kesepakatan yang ada sekarang
adalah himbauan, bukan sebuah peraturan wajib yang harus dilaksanakan. PERKAM ini penting
dibuat karena untuk mengatur kegiatan penangkapan ikan lema oleh nelayan lema di Kampung
Warsambin dan Lopintol. Dimana akan diatur kapan waktu nelayan melakukan penangkapan dan
kapan waktu nelayan harus mengurangi waktu penangkapan (Musim Puncak Pemijahan Ikan Lema).
Dengan pengaturan waktu penangkapan dan jumlah nelayan yang beroperasi pada saat puncak
pemijahan ini, maka nelayan lema akan memberikan waktu bagi ikan lema untuk melakukan
pemijahan atau bertelur. Dengan demikian maka akan ada keberlanjutan regenerasi dari ikan lema.
Untuk itu penting sekali untuk dibuat suatu aturan yang mengatur penangkapan ikan lema di KKPD
Teluk Mayalibit secara khusus di Kampung Warsambin dan Lopintol.
Halangan lain terhadap perubahan perilaku adalah sudah ada tim pengawasan tetapi belum ada
SOP yang dibuat secara khusus untuk mengawasi kegiatan penangkapan ikan lema. SOP ini
memberikan panduan teknis untuk melakukan patroli dan pengawasan perikanan lema. Penting
sekali dilakukan patroli dan pengawasan, untuk menegakan aturan atau kesepakatan tentang
pengelolaan ikan lema yang disepakati bersama. Tim patroli yang sudah ada saat ini hanya
dikhususkan untuk pengawasan kawasan di siang hari dan hanya untuk mengawasi pemanfaatan
sumberdaya laut oleh nelayan. SOP yang akan dibuat ini adalah secara khusus untuk mengawasi
pemnafaatan sumberdaya ikan lema oleh nelayan di malam hari.
Tim Pelaksana BR
Kegiatan pembuatan Perkam ini akan difasilitasi oleh Lembaga CI dan bekerja sama dengan Unit Pelaksana
Teknis Dinas (UPTD) DKP Raja Ampat dan yang akan terlibat dalam pembuatan PERKAM ini adalah :
-
Pemerintah Kampung
UPTD DKP Raja Ampat
Narasumber (Kabag Hukum Daerah Raja Ampat)
Anggota KPKK (Kelompok Penggiat Konservasi Kampung)
Tokoh Adat
Tokoh Perempuan
Tokoh Pemuda
Kaum Bapa
Kepala Distrik (Teluk Mayalibit)
Nelayan Lema (Warsambin, Lopintol dan Kalitoko)
Bagian 2 – Analisis Tim Penyingkiran Halangan dan Pemangku Kepentingan
2.1. Tim Proyek Utama Penyingkiran Halangan
Tim Proyek akan dibuat untuk setiap strategi BR dan akan terdiri dari orang-orang kunci sebagai berikut.
1. PERKAM :
Pembentukan peraturan kampung (PERKAM) yang mengatur tentang waktu penangkapan
dan jumlah nelayan yang beroperasi pada waktu puncak pemijahan ikan lema.
 Ketua Tim – Ibu Meity Mongdong, beliau adalah staf CI yang bertanggung jawab sebagai
Manager Capacity Building
 Team Telma
- Krist Thebu - beliau adalah staf CI yang bertanggung jawab sebagai Leader 4 KKPD di Raja
Ampat
- Wida S – Supervisor Kampanye Pride Telma
- Bertha Matatar – Assistance Outreach MPA Telma (Campaing Manager)
- Salmon Weyai – Satgas P2L (Koordinator Komunikasi KKPD Telma)
- Dortheus Ansan –Ketua Monitoring Satgas P2L UPTD (KKPD Teluk Mayalibit)
- Niko Rumbino – Ketua Patroli Satgas P2L UPTD (KKPD Teluk Mayalibit)
 Safrudin Sabonnama – Beliau adalah staf CI yang bertanggung jawab untuk urusan kebijakan dan
hukum
2. Memaksimalkan tim patroli dan membuat SOP yang secara khusus mengenai patroli dan
pengawasan perikanan ikan lema
 Ketua Tim – Ismu Hidayat, Koordinator Monitoring CI
 Bertha Matatar – Assistance Outreach MPA Telma (Campaing Manager)
 Niko Rumbino – Ketua Patroli Satgas P2L UPTD (KKPD Teluk Mayalibit)
 Pelibatan Masyarakat dan Penghubung – Salmon Weyai, Koordinator Outreach
 Kelompok Penggiat Konservasi – Septinus Mambrasar (Ketua KPKK Kampung Warsambin) dan
Nurdin Dailom (Ketua KPKK Kampung Lopintol)
2.2. Pemangku Kepentingan Kunci dan Peran mereka
Tabel : Pemangku Kepentingan Kunci yang akan terlibat secara langsung dengan proyek
Pemimpin,
Posisi,
Organisasi
Informasi
Kontak
Latar Belakang
Informasi
Peran Dalam
Penyingkiran
Halangan
Kemungkinan
Masalah
Aparat Kampung dan Tokoh Masyarakat yang Berada di 3 Kampung Warsambin dan
Lopintol :
Kepala
Kampung
Warsambin
Bpk. Yakob
Daam
Dapat
langsung ke
kampung,
(beliau tidak
memiliki No
Kontak)
Merupakan
kepala kampung
yang tunjuk oleh
masyarakat
kampung
warsambin dan
juga disegani di
dalam kampung.
Membantu
memberikan
saran yang
membangun
seperti
memberikan
pemahaman
mengenai
Jika tidak dilibatkan,
maka akan
berpengaruh dalam
pelaksanaan strategi
BR nantinya dan bisa
terhambat
pelaksanaan strategi
BR nya.
Beliau juga
Sangat
mendukung
kegiatan –
kegiatan
konservasi
pentingnya
PERKAM, dan
bertanggung
jawab untuk
mengarahkan
masyarakat dan
nelayan lema
untuk
pembuatan
perkam
Dapat
langsung ke
kampung,
(beliau tidak
Bpk. S. Dailom
memiliki No
Kontak)
Merupakan
kepala kampung
yang tunjuk oleh
masyarakat
kampung
Lopintol dan
juga disegani di
dalam kampung.
Beliau juga
Sangat
mendukung
kegiatan –
kegiatan
konservasi
Membantu
memberikan
saran yang
membangun dan
bertanggung
jawab untuk
mengarahkan
masyarakat dan
nelayan lema
untuk
pembuatan
perkam
Jika tidak dilibatkan,
maka akan
berpengaruh dalam
pelaksanaan strategi
BR nantinya dan bisa
terhambat
pelaksanaan strategi
BR nya.
Kepala
Kampung
Kalitoko
Dapat
langsung ke
kampung,
(beliau tidak
memiliki No
Kontak)
Merupakan
kepala kampung
yang tunjuk oleh
masyarakat
kampung
Kalitoko dan juga
disegani di
dalam kampung.
Beliau juga
Sangat
mendukung
kegiatan –
kegiatan
konservasi
Membantu
memberikan
saran yang
membangun dan
bertanggung
jawab untuk
mengarahkan
masyarakat dan
nelayan lema
untuk
pembuatan
perkam
Jika tidak dilibatkan,
maka akan
berpengaruh dalam
pelaksanaan strategi
BR nantinya dan bisa
terhambat
pelaksanaan strategi
BR nya.
Dapat
langsung ke
kampung,
(beliau tidak
memiliki No
Kontak)
Beliau adalah
salah satu
nelayan lema di
kampung
warsambin, dan
beliau juga
mendukung
kegiatankegiatan
konservasi
Membantu
mengkoordinir
nelayan lema di
kampung
warsambin
Jika tidak dilibatkan,
maka akan
mempengaruhi
nelayan lema yang
lainnya untuk tidak
terlibat dalam
kegiatan konservasi
Kepala
Kampung
Lopintol
Bpk. Wolter
Lapon
Bpk. Efraim
Wawiyai
Perwakilan
Nelayan lema
Kampung
Warsambin
Bpk. Jufri
Perwakilan
Nelayan Lema
Kampung
Lopintol
Oktovina
Ansan
Tokoh
Perempuan
Dapat
langsung ke
kampung,
(beliau tidak
memiliki No
Kontak)
Beliau adalah
salah satu
nelayan lema di
kampung
Lopintol, dan
beliau juga
mendukung
kegiatankegiatan
konservasi
Membantu
mengkoordinir
nelayan lema di
kampung
Lopintol
Jika tidak dilibatkan,
maka akan
mempengaruhi
nelayan lema yang
lainnya untuk tidak
terlibat dalam
kegiatan konservasi
Dapat
langsung ke
kampung
Beliau adalah
salah satu tokoh
perempuan yang
ada di kampung
warsambin, dan
beliau biasanya
terlibat dalam
kegiatan
konservasi yang
dilakakukan di
kampung dan
juga mendukung
kegiatankegiatan
konservasi di
kampung
Membantu
mengkoordinir
dan memberi
pemahaman
kepada kaum ibuibu di kampung
untuk sama-sama
mendukung
program
pembentukan
perkam
Jika tidak dilibatkan
maka informasi tidak
tersampaikan kepada
kaum perempuan
Dapat
langsung ke
kampung
Beliau adalah
salah satu tokoh
perempuan yang
ada di kampung
lopintol, dan
beliau biasanya
terlibat dalam
kegiatan
konservasi yang
dilakakukan di
kampung dan
juga mendukung
kegiatankegiatan
konservasi di
kampung
Membantu
mengkoordinir
dan memberi
pemahaman
kepada kaum ibuibu di kampung
untuk sama-sama
mendukung
program
pembentukan
perkam
Jika tidak dilibatkan
maka informasi tidak
tersampaikan kepada
kaum perempuan
Kampung
Warsambin
Apisa Ansan
Tokoh
Perempuan
Kampung
Lopintol
Para pemangku kepentingan tidak langsung yang lain
Bp Immanuel
Urbinas
Kepala Dinas
Langsung ke
kantor DKP
Raja Ampat
di Waisai
Beliau adalah
seorang Kepala
Dinas Kelautan
dan Perikanan
Membantu
memberikan
saran yang
membangun dan
Jika tidak dilibatkan
maka kerja sama
antara DKP, CI, Distrik
dan Kampung tidak
DKP Raja
Ampat
Felix Urbata
Kepala UPTD
UPTD Raja
AMpat
Langsung ke
kantor DKP
Raja Ampat
Kabupaten Raja
Ampat yang juga
mendukung
kegiatankegiatan
konservasi di
Raja Ampat
bertanggung
jawab untuk
mengarahkan
masyarakat di
Teluk Mayalibit
dan nelayan lema
untuk bersamasama mengelola
sumberdaya ikan
lema yang ada
disana.
akan terjalin baik, dan
tidak ada dukungan
yang baik dari Dinas
terhadap kegiatankegiatan konservasi
nantinya kedepan di
Teluk Mayalibit
Beliau adalah
seorang Kepala
UPTD DKP Raja
Ampat yang juga
mendukung
kegiatankegiatan
konservasi di
Raja Ampat
Membantu
memberikan
saran yang
membangun dan
bertanggung
jawab untuk
mengarahkan
masyarakat di
Teluk Mayalibit
dan nelayan lema
untuk bersamasama mengelola
sumberdaya ikan
lema yang ada
disana.
Jika tidak dilibatkan
maka kerja sama
antara DKP, CI, Distrik
dan Kampung tidak
akan terjalin baik, dan
tidak ada dukungan
yang baik dari UPTD
DKP terhadap
kegiatan-kegiatan
konservasi nantinya
kedepan di Teluk
Mayalibit
Bagian 3 – Tujuan, kegiatan dan tanggung jawab proyek
3.1. Tujuan dan kegiatan proyek
STRATEGI PENYINGKIRAN HALANGAN 1:
Membuat Peraturan Kampung (PERKAM) yang mengatur tentang waktu penangkapan dan jumlah
nelayan yang beroperasi pada waktu puncak pemijahan ikan lema.
SASARAN SMART 1: Pembuatan PERKAM pengelolaan sumberdaya ikan lema oleh nelayan kampung
warsambin, lopintol dan kalitoko sudah dibentuk paling lambat bulan Agustus 2013
Tabel : Strategi Penyingkiran Halangan 1, Sasaran 1
Fase Pelaksanaan
Kampanye
Kegiatan
T1*
T2
T3
Identifikasi masalah/isu
Pertemuan dengan nelayan lema di kampung warsambin, lopintol dan
kalitoko untuk penyampaian informasi tentang pengelolaan sumber daya
ikan lema dan Mendapatkan masukan tentang isu atau masalah yang
dihadapi masyarakat nelayan di Teluk Mayalibit
X
Identifikasi kebutuhan
Pertemuan dengan nelayan lema kampung warsambin, lopintol dan
kalitoko untuk menggali informasi tentang apa yang perlu dilakukan, apa
yang diperbolehkan dan apa yang dilarang dalam pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya ikan di Teluk Mayalibit
X
Formulasi kedalam bahasa hukum
Pembuatan draft perkam atau formulasi kedalam bahasa hukum (legal
drafting) perkam sumberdaya ikan lema
X
Sosialisasi Rancangan Perkam dalam musyawarah Bamuskam dan
penetapan Perkam
Hasil dari drafting perkam, disosialisasikan ke masyarakat untuk diperiksa
atau di revisi
X
Setelah direvisi dalam musyawarah, ditetapkan/disahkan oleh Bamuskam
dan Kepala Kampung
Pengundangan dalam lembaran daerah dan Sosialisasi
Pengundangan dalam lembaran daerah dan Sosialisasi perkam ikan lema
kepada masyarakat dan nelayan lema di 3 kampung (Warsambin, Lopintol
dan Kalitoko)
* Triwulan di sini merujuk pada periode fase pelaksanaan
X
T4
Tindakan paska-proyek untuk memastikan keberlanjutan:

Secara terus menerus memonitor pelaksanaan PERKAM ikan lema di 2 kampung (Warsambin,
Lopintol) untuk memastikan apakah PERKAM yang sudah dibuat ini dijalankan sesuai kesepakatan
atau tidak

Terus mensosialisasikan PERKAM sumberdaya ikan lema ini dan kaitannya dengan pesan kampanye
pride di 3 kampung (Warsambin, Lopintol dan Kalitoko) agar nelayan lema tahu dan paham serta
mau untuk mengelola perikanan lema di kawasan mereka.

Mensosialisasi Perkam perikanan ikan lema di 8 kampung lainnya yang ada di Teluk Mayalibit agar
masyarakat di 8 kampung lainnya juga bisa tahu dan memahami mengenai pengelolaan perikanan
lema yang ada di Teluk Mayalibit
STRATEGI PENYINGKIRAN HALANGAN 2 :
Memaksimalkan tim patroli dan membuat SOP yang secara khusus mengenai patroli dan pengawasan
perikanan ikan lema
SASARAN 1 – Membuat SOP yang secara khusus mengenai patroli dan pengawasan perikanan ikan lema
diperlengkapi paling lambat Agustus 2013. Memaksimalkan tim patroli dan pengawasan perikanan lema
sudah dimulai paling lambat September 2013.
Tabel : Strategi Penyingkiran Halangan 2, Sasaran 1
Fase Pelaksanaan
Kampanye
Kegiatan
Penyusunan SOP Patroli dan pengawasan perikanan ikan lema
T1*
T2
T3
T4
X
Training off trainers
X
Pengadaan peralatan untuk mendukung operasi pengawasan masyarakat
terhadap nelayan ikan lema dalam 3 kampung.
X
Pengawasan masyarakat dan operasi penegakan peraturan dimulai, dan
dimonitor untuk efektivitasnya
x
x
* Triwulan di sini merujuk pada periode fase pelaksanaan
Tindakan-tindakan paska-proyek untuk memastikan keberlanjutan:

CI dan Tim Patroli KKPD Telma akan terus memonitor dengan cermat proses pelaksanaan
Pengawasan oleh Tim Pengawasan terhadap nelayan lema.

Para anggota tim pengawasan secara aktif melobi pihak CI untuk mengembangkan program ini.

Meningkatkan peran serta aktif masyarakat dan nelayan lema untuk berpartisipasi dalam
mengawasi kegiatan penangkapan ikan lema
3.2 Tanggung jawab Proyek
R – Responsible - Bertanggung jawab : Mereka yang melakukan pekerjaan tersebut atau menyediakan
sumberdaya untuk melaksanakan tugas itu
A – Accountable/Approver- Penanggung jawab (Juga pemberi persetujuan) Paling bertanggung jawab atas
penyelesaian tugas secara benar dan menyeluruh. Mengawasi atau menandatangani pekerjaan yang
diselesaikan oleh R.
C – Consulted - Konsultasi : mereka yang pendapatnya diperlukan untuk menangani tugas
Bertha Matatar
Wida Sulistyaningrum (Supervisor)
Safrudin Sabonama
Nur Ismu H (Tim Monitoring CI)
Salmon W (Koordinator Outreach
Telma)
Krist Thebu Tim Manajemen CI)
Meyti M (Tim Manajemen CI)
Alberth N. (Tim Manajemen CI)
Polair
DKP Raja Ampat
Tokoh Adat (3 Kampung Target)
Kepala Distrik (Teluk Mayalibit)
Kepala Kampung (Warsambin,
Lopintol, dan Kalitoko)
I – Informed - Informasi: Mereka yang mendapatkan informasi terbaru mengenai perkembangan tugas
PROYEK INDUK
Strategi Penyingkiran Halangan 1, Sasaran 1 : Pembuatan PERKAM pengelolaan sumberdaya ikan lema oleh
nelayan kampung warsambin, lopintol dan kalitoko sudah dibentuk paling lambat bulan Agustus 2013
Identifikasi masalah/isu
Identifikasi kebutuhan
Formulasi kedalam bahasa
hukum
Sosialisasi Rancangan
Perkam dalam
musyawarah Bamuskam
dan penetapan Perkam
Pengundangan dalam
lembaran daerah dan
Sosialisasi
Sosialisasi perkam ikan
lema kepada masyarakat
dan nelayan lema di 3
kampung (Warsambin,
Lopintol dan Kalitoko)
Sosialisasi Perkam di 12
C
I
C
I
I
A
A
A
C
C
C
C
R
C
I
C
I
I
A
A
A
C
C
C
C
R
I
I
I
I
I
A
C
C
I
I
R
I
I
C
C
C
C
I
A
C
C
I
I
R
I
I
I
I
I
I
I
A
A
I
I
I
R
I
I
C
I
I
I
I
A
A
C
R
C
C
C
C
I
I
I
I
I
A
A
C
R
I
I
I
I
kampung di dalam teluk
mayalibit (Road show)
Strategi Penyingkiran Halangan 2, Sasaran 1 : Memaksimalkan tim patroli dan membuat SOP yang secara
khusus mengenai patroli dan pengawasan perikanan ikan lema
Penyusunan SOP Patroli
dan pengawasan
perikanan ikan lema
Training of trainers
Pengadaan peralatan
untuk mendukung operasi
pengawasan
Pengawasan masyarakat
dan operasi penegakan
peraturan dimulai, dan
dimonitor untuk
efektivitasnya
I
I
I
I
I
A
A
C
I
R
C
I
I
I
I
I
I
I
A
C
C
C
R
C
I
R
I
I
I
I
I
A
A
A
I
C
I
C
R
C
I
I
I
I
A
A
A
R
C
C
C
C
Bagian 4 – Monitoring
SASARAN SMART
KEGIATAN
Identifikasi
masalah/isu
Strategi
Penyingkiran
Halangan
Sasaran
1,
1:
Pembuatan
PERKAM
pengelolaan
sumberdaya ikan
lema
oleh
nelayan kampung
warsambin,
lopintol
dan
kalitoko
sudah
dibentuk paling
lambat
bulan
Agustus 2013
INDIKATOR
- Pertemuan dengan
nelayan lema di 3
kampung (Warsambin,
Lopintol dan Kalitoko)
dan ada absensi
kehadiran peserta
Pertemuan dengan
nelayan lema di
kampung
warsambin, lopintol
- Ada ide dari nelayan
dan kalitoko untuk
penyampaian
lema untuk membuat
informasi tentang
PERKAM yang mengatur
pengelolaan sumber
tentang waktu
daya ikan lema dan
penangkapan ikan lema
Mendapatkan
di masa puncak
masukan tentang
pemijahan
isu atau masalah
- Dokumentasi Pertemuan
yang dihadapi
nelayan lema dan adanya
masyarakat nelayan
di Teluk Mayalibit
pengetahuan dan
nelayan sudah paham
mengenai pengelolaan
sumberdaya ikan lema
dengan, Rekaman suara
kegiatan, List masukan
isu atau masalah yang
dihadapi
Pemeriksaan
PENANGGUNGJAWAB Kemajuan
Weekly
Dates
Pemeriksaan
Penyelesaian
1 – 20 Mey T1
2013
Bertha M
T1
Identifikasi
kebutuhan
Pertemuan dengan
nelayan lema
kampung
warsambin, lopintol
dan kalitoko untuk
menggali informasi
tentang apa yang
perlu dilakukan, apa
yang diperbolehkan
dan apa yang
dilarang dalam
pengelolaan dan
pemanfaatan
sumberdaya ikan di
Teluk Mayalibit
Formulasi kedalam
bahasa hukum
Pembuatan draft
perkam atau
formulasi kedalam
bahasa hukum
- Pertemuan dengan
nelayan lema di 3
kampung (Warsambin,
Lopintol dan Kalitoko)
dan ada absensi
kehadiran peserta
- Ada ide dari nelayan
lema untuk membuat
PERKAM yang mengatur
tentang waktu
penangkapan ikan lema
di masa puncak
pemijahan
1 - 20 Mey T1
2013
Bertha M
T1
- Dokumentasi Pertemuan
nelayan lema dan adanya
pengetahuan dan
nelayan sudah paham
mengenai pengelolaan
sumberdaya ikan lema
dengan, Rekaman suara
kegiatan, List masukan
isu atau masalah yang
dihadapi
- Dokumen PERKAM
disusun dengan masukan
hukum dan teknis yang
tepat dan berdasarkan
hasil diskusi sebelumnya
dengan masyarakat
3 – 17 Juni T2
2013
Syafruddin
Sabonnama
T2
(legal drafting)
perkam sumberdaya
ikan lema
Pertemuan dan
Rancangan Perkam
dalam musyawarah
Bamuskam dan
penetapan Perkam
Hasil dari drafting
perkam,
disosialisasikan ke
nelayan lema untuk
diperiksa atau di
revisi
- Pertemuan masyarakat
diadakan untuk
membahas rancangan
PERKAM dan
mengumpulkan umpan
balik / masukan /
penyesuaian mengenai
draft perkam
- Ada bentuk-bentuk
sanksi yang sudah
diitetapkan dalam
Perkam
1 – 20 Juli T2
2013
Syafruddin
Sabonnama
T2
Setelah direvisi
dalam musyawarah,
ditetapkan/disahkan
oleh Bamuskam dan
Kepala Kampung
Penyusunan SOP
Patroli dan
pengawasan
perikanan ikan lema
- Dokumentasi hasil
pertemuan penyusunan
SOP yang dihadiri oleh
perwakilan nelayan,
UPTD, Tim patroli Telma
dan Tim CI
- Absensi
- Rekaman suara
1
–
15 T2
Agustus 2013
Bertha + Ismu +
T2
- SOP sudah ada dan
difinalkan oleh CI
Strategi
Penyingkiran
Halangan 2,
Tujuan 1:
Memaksimalkan
tim patroli dan
membuat
SOP
yang
secara
khusus mengenai
patroli
dan
pengawasan
perikanan
ikan
lema
Training off trainers
(Training dilakukan
oleh Tim CI dan
khusus kepada tim
patroli Teluk
Mayalibit/ Satgas
P2L Telma) nantinya
trainers inilah yang
akan mentraining
setiap masyarakat
kampung yang
tergabung dalam
tim patroli Telma
Pengadaan
peralatan untuk
mendukung operasi
pengawasan
masyarakat
terhadap nelayan
ikan lema dalam 3
kampung.
Pengawasan
masyarakat dan
operasi penegakan
peraturan dimulai,
dan dimonitor
- TOR & Materi training
- Dokumentasi kegiatan
- Absensi
1
–
15 T2
Agustus 2013
- Log Book untuk
menghitung CPUE Ikan
Lema
Bertha, Nur Ismu
Hidayat
T2
1
–
15 T2
Agustus 2013
- Barang telah dibeli dan
ada di pos/kantor
Lapangan KKPD Telma
diserta dengan Tanda
terima pembelian
Sistem operasional dan
memenuhi jadwal yang
telah dibuat. Buku log
mengenai data monitoring
nelayan lema dan hasil
Bertha
Bertha, Niko
Rumbino,
T2
T3
1
–
15 T3
September
2013
untuk efektivitasnya
tangkapan, frekuensi
nelayan yang beroperasi
pada musim puncak
pemijahan dan frekuensi
pelanggaran yang dilakukan
Dokumentasi patroli
Bagian 5 - Penilaian Resiko
Tabel: Penilaian risiko untuk strategi penyingkiran halangan
Strategi Penyingkiran Halangan
Risiko
Rencana
Apa yang Terjadi kalau Tidak Diselesaikan
STRATEGI PENYINGKIRAN
HALANGAN 1:
Ada nelayan yang tidak setuju
mengenai
pembentukan
PERKAM ikan lema dikarenakan
akan mengurangi waktu kerja
mereka
dan
mengurangi
penghasilan mereka.
Sosialisasi
akan
terus
dilakukan,
mengenai
Pentingnya
pengelolaan
sumberdaya
ikan
lema
bagi
keberlanjutan generasi ikan lema dan
manfaat
yang
diperoleh
ketika
sumberdaya ikan lema ini dapat dikelola
dengan baik.
Jika nelayan tidak setuju maka PERKAM
pengelolaan sumberdaya ikan lema ini tidak
terbentuk dan tidak akan dijalankan. Maka
tidak akan ada keberlanjutan dari
sumberdaya ikan lema kedepan.
Membuat Peraturan Kampung
(PERKAM)
yang
mengatur
tentang waktu penangkapan dan
jumlah nelayan yang beroperasi
pada waktu puncak pemijahan
ikan lema.
STRATEGI PENYINGKIRAN
HALANGAN 2:
Memaksimalkan tim patroli dan
membuat SOP yang secara khusus
mengenai patroli dan pengawasan
perikanan ikan lema
Pelanggaran yang dilakukan Sosialisasi mengenai PERKAM lewat
oleh nelayan yang tidak setuju Kampanye Pride akan terus dilakukan,
mengenai PERKAM
PERKAM akan terus di lakukan dan kalau
ada yang melanggar PERKAM yang sudah
dibentuk maka akan dilaporkan kepada
Kepala Kampung, Tokoh Adat untuk
ditindaklanjuti.
Kurangnya penegakan hukum dan tidak
ditindaklanjuti pelanggaran tersebut maka
akan ada pelanggaran-pelanggaran yang
sama yang dilakukan oleh nelayan-nelayan
lema yang lain. Karena nelayan yang lain
akan berpikir bahwa pelanggaran tersebut
tidak dilanjuti maka mereka akan terus
melakukan pelanggaran tersebut
Tidak banyak masyarakat yang
mau ikut serta dalam
mengawasi penangkapan ikan
lema. dikarenakan waktu
kerjanya yang dilakukan pada
malam hari
Nelayan lema setempat terus menangkap
ikan lema pada saat puncak pemijahan.
Tidak ada kegiatan pengawasan pada saat
puncak pemijahan ikan lema.
Kampanye Pride akan berusaha keras
untuk membangun pemahaman
mengenai pentingnya pengelolaan
sumberdaya ikan lema (PERKAM) untuk
keberlanjutan perikanan lokal dan perlu
adanya pengawasan yang terus berlanjut
agar tidak terjadi pelanggaran oleh
Pelanggaran oleh nelayan akan terus terjadi
Strategi Penyingkiran Halangan
Risiko
Rencana
nelayan lema
Terus melakukan kegiatan patroli dan
pengawasan oleh Tim patroli Telma
Apa yang Terjadi kalau Tidak Diselesaikan
Bagian 6 – Kerangka Waktu Proyek
SASARAN & KEGIATAN
Strategi Penyingkiran Halangan 1, Sasaran 1
Pertemuan dengan nelayan lema di kampung warsambin,
lopintol dan kalitoko
Identifikasi kebutuhan
Pertemuan dengan nelayan lema kampung warsambin,
lopintol dan kalitoko untuk menggali informasi tentang apa
yang perlu dilakukan, apa yang diperbolehkan dan apa yang
dilarang dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya
ikan di Teluk Mayalibit
Formulasi kedalam bahasa hukum
Pembuatan draft perkam atau formulasi kedalam bahasa
hukum (legal drafting) perkam sumberdaya ikan lema
Sosialisasi Rancangan Perkam dalam musyawarah
Bamuskam dan penetapan Perkam
Hasil dari drafting perkam, disosialisasikan ke masyarakat
untuk diperiksa atau di revisi
Setelah direvisi dalam musyawarah, ditetapkan/disahkan
oleh Bamuskam dan Kepala Kampung
Pengundangan dalam lembaran daerah dan Sosialisasi
Mar
Apr
T1
Mei
Jun
2013
Jul
Agus Sep
T2
Okt
T3
Nov
Des
2014
Jan
Feb
T4
SASARAN & KEGIATAN
Pengundangan dalam lembaran daerah
Sosialisasi perkam ikan lema kepada masyarakat dan nelayan
lema di 3 kampung (Warsambin, Lopintol dan Kalitoko)
Sosialisasi Perkam di 12 kampung di dalam teluk mayalibit
(Road show)
Strategi Penyingkiran Halangan 2, Sasaran 1
Penyusunan SOP Patroli dan pengawasan perikanan ikan
lema
Training off trainers
Pengadaan peralatan untuk mendukung operasi pengawasan
masyarakat terhadap nelayan ikan lema dalam 3 kampung
Pengawasan masyarakat dan operasi penegakan peraturan
dimulai dan dimonitor untuk efektivitasnya
Mar
Apr
T1
Mei
Jun
2013
Jul
Agus Sep
T2
Okt
T3
Nov
Des
2014
Jan
Feb
T4
Bagian 7 – Anggaran BROP
7.1 Anggaran Keseluruhan
Angka-angka di bawah ini merupakan perkiraan paling baik pada waktu penyusunan BROP ini. Angka-angka
ini telah didiskusikan secara ekstensif dengan para mitra terkait dan juga diperiksa dengan cermat oleh
akuntan senior Conservation Intrenational Indonesia (Ibu Paulona Jacobs dan Edy Sahputra), yang telah
menandatangani anggaran ini.
Tabel: Rincian anggaran untuk kegiatan penyingkiran halangan
Catatan: semua jumlah dalam jutaan Rupiah, nilai tukar RP 9.800 = US$1, Rp 1 juta = $98
Biaya
Jumlah
Unit
Biaya per
unit
CII
Rare
Total
Strategi Penyingkiran Halangan 1 - Membuat Peraturan Kampung (PERKAM) yang mengatur tentang waktu penangkapan dan
jumlah nelayan yang beroperasi pada waktu puncak pemijahan ikan lema.
Pertemuan dengan nelayan lema di kampung warsambin, lopintol dan kalitoko (1 kali pertemuan di tiap kampung)
BBM perjalanan PP Sorong - Telma
Oli Mesin
BBM Perjalanan ke 4 kampung
BBM Murni Untuk jengset (4 Kampung)
Logistik untuk sosialisasi di 4 kampung
Biaya penginapan di 4 kampung (4 hari)
Biaya mama masak (4 kampung)
Lokal transport support staf kampung (4 kampung)
200
Liter
8.000
1.600.000
1.600.000
6
Liter
35.000
210.000
210.000
100
Liter
8.000
800.000
800.000
60
Liter
8.000
480.000
480.000
4
Paket
2.000.000
8.000.000
8.000.000
4
Paket
100.000
400.000
400.000
4
Paket
200.000
800.000
800.000
4
Orang
50.000
TOTAL
11.090.000
200.000
200.000
1.400.000
12.490.000
1.500.000
1.500.000
1.500.000
1.500.000
Pembuatan draft perkam atau formulasi kedalam bahasa hukum (legal drafting) perkam sumberdaya ikan lema
Logistik dan lainnya
1
Paket
1.500.000
TOTAL
0
Pertemuan Rancangan Perkam dalam musyawarah Bamuskam dan penetapan Perkam
(Diharapkan yang hadir 100 orang)
BBM perjalanan Sorong - Telma
200
Liter
8000
1.600.000
1.600.000
BBM antar undangan ke 3 kampung
Logistik dan bahan makanan
Pengganti BBM peserta
Materi Drafing Perkam dan ATK
Pengganti Lokal Transport Peserta (1 hari)
Mama masak
Nara sumber
100
Liter
8.000
800.000
800.000
1
paket
3.500.000
3.500.000
3.500.000
200
Liter
8.000
1.600.000
1.600.000
100
eks
50.000
5.000.000
5.000.000
100
Orang
50.000
5.000.000
5.000.000
6
orang
100.000
600.000
600.000
2
Orang
500.000
1.000.000
1.000.000
11.600.000
28.950.000
TOTAL
Pengundangan dalam lembaran daerah dan Sosialisasi
7.500.000
Administrasi
1
paket
500.000
500.000
500.000
0
500.000
500.000
TOTAL
Pengundangan dalam lembaran daerah dan Sosialisasi perkam ikan lema kepada masyarakat dan nelayan lema di 3 kampung
(Warsambin, Lopintol dan Kalitoko)
200
Liter
8.000
1.600.000
1.600.000
BBM PP Sorong - Telma
BBM antar undangan ke 3 kampung
Logistik dan bahan makanan
Transportasi antar undangan ke Pemda (PP Telma Waisai)
Pengganti BBM peserta
Materi Drafing Perkam dan ATK
Pengganti Lokal Transport Peserta (1 hari)
Pengganti lokal Transport Undangan (1 hari)
Mama masak
Nara sumber
100
Liter
8.000
800.000
800.000
1
Paket
3.500.000
3.500.000
3.500.000
1
Orang
100.000
100.000
100.000
200
Liter
8.000
1.600.000
1.600.000
100
eks
50.000
5.000.000
5.000.000
100
Orang
50.000
5.000.000
5.000.000
5
Orang
150.000
750.000
750.000
6
orang
100.000
600.000
600.000
2
Orang
500.000
1.000.000
1.000.000
12.350.000
19.950.000
TOTAL
7.600.000
Road show Perkam di 12 kampung di dalam Teluk Mayalibit
BBM perjalanan Sorong – Telma (PP)
200
Liter
8000
1.600.000
1.600.000
BBM ke 12 kampung
BBM untuk jengset di kampung
Logistik dan bahan makanan di 12 kampung
Mama masak di kampung
Penginapan di kampung
800
Liter
8.000
6.400.000
6.400.000
120
Liter
8.000
960.000
960.000
12
paket
1.000.000
12.000.000
12.000.000
12
Paket
100.000
1.200.000
1.200.000
12
paket
100.000
1.200.000
1.200.000
23.360.000
0
23.360.000
TOTAL
Strategi Penyingkiran Halangan 2 : Memaksimalkan tim patroli dan membuat SOP yang secara khusus mengenai patroli dan
pengawasan perikanan ikan lema
Penyusunan SOP Patroli dan pengawasan perikanan
ikan lema
Transportasi Tim (PP Sorong – Waisai)
Transportasi sewa Mobil Waisai – Telma (PP)
Logistik dan bahan makanan (3 hari)
6
Orang
300.000
1.800.000
1.800.000
1
Paket
800.000
800.000
800.000
12
Paket
50.000
600.000
600.000
TOTAL
Training of trainers (Tim patroli 4 Orang, UPTD 5, DKP 1, Perwakilan nelayan 6, penada 2)
3.200.000
0
3.200.000
BBM Kegiatan
Logistik dan bahan makanan
ATK pelatihan Dan Materi
Pengganti lokal transport peserta traning (18 Orang x
3 hari)
Nara sumber
Peserta Undangan (Aparat Kampung) (3 hari)
Kaos Training SOP Patroli dan pengawasan perikanan
ikan lema
Mama masak
200
liter
8000
1.600.000
1.600.000
54
orang hari
110.000
5.940.000
5.940.000
1
paket
3.000.000
3.000.000
3.000.000
18
orang hari
150.000
2.700.000
2.700.000
4
orang hari
300.000
1.200.000
1.200.000
3
orang hari
150.000
450.000
450.000
30
Buah
80.000
2.400.000
2.400.000
3
orang hari
300.000
900.000
900.000
10.650.000
18.190.000
1.500.000
3.000.000
3.000.000
TOTAL
7.540.000
Pengadaan peralatan untuk mendukung operasi pengawasan masyarakat
2
buah
Kamera digital
Jaket Patroli lema
Senter Tim patroli
10
Buah
300.000
3.000.000
3.000.000
10
75.000
750.000
750.000
Form Monitoring Ikan Lema
Buku saku pengelolaan perikanan lema
ATK (WaterProof, alat tulis, kertas HVS, Tas Patroli
untuk mengisi data, Tinta Printer) dan Log Book (log
book pencatatan ikan lema akan dibuat untuk tiap
orang dan akan digunakan dalam pencatatan setiap
musim lema dalam 1 Tahun)
91
100.000
9.100.000
9.100.000
10
buah
Nelayan
Bulan
eks
100.000
1.000.000
1.000.000
1
paket
6.000.000
6.000.000
6.000.000
22.850.000
22.850.000
TOTAL
0
Pengawasan masyarakat dan operasi penegakan peraturan dimulai, dan dimonitor untuk efektivitasnya
BBM patroli dan pengawasan perikanan lema (1
tahun)
Logistik kegiatan (bahan makanan) untuk Tim patroli
dan pengawasan perikanan lema (10 Bulan)
Total
GRAND TOTAL
5200
Liter
8.000
10
Bulan
2.500.000
41.600.000
41.600.000
25.000.000
25.000.000
41.600.000
25.000.000
66.600.000
101.890.000
83.450.000
185.340.000
7.2 Sumber Pendapatan
Seperti yang terlihat dalam anggaran di atas, sumber-sumber pendapatan adalah sebagai berikut:

CII akan menyediakan Rp. 101.890.000. Penanggung jawab: Meity Mongdong, Manager Capacity
Building, CI Raja Ampat Program.

Rare diharapkan akan menyediakan Rp. 93.250.000, dari dana penyingkiran halangan kampanye
Rare. Penanggung jawab: Rudyanto - Rare.
Dengan demikian Jumlah total dana yang dibutuhkan dalam menjalankan program ini adalah Rp.
195.140.000,- (Seratus sembilan puluh lima juta seratus empat puluh ribu rupiah).
7.3 Aliran Kas
Dana yang diperoleh dari CII bisa di terima per kegiatan melalui pengambilan advance kegiatan dan dana
yang diperoleh dari RARE akan dibayarkan setiap termin, dan untuk tahap awal dana RARE akan
diserahkan sebelum dimulainya fase implementasi.
7.4 Keberlanjutan Finansial
Untuk melanjutkan strategi penyingkiran halangan ini secara berkelanjutan, anggaran tahunan sebesar
sekitar Rp. 93.000.000,- perlu disisihkan untuk kegiatan-kegiatan yang dilangsungkan.
Download