perda no 5 - 2008 kobar - Kab. Kotawaringin Barat

advertisement
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
NOMOR 5 TAHUN 2008
TENTANG
RENCANA KAWASAN INDUSTRI
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,
Menimbang
: a. bahwa untuk mengarahkan pembangunan industri di Kabupaten
Kotawaringin Barat dengan memanfaatkan ruang wilayah secara berdaya
guna, berhasil guna, serasi, selaras, seimbang dan berkelanjutan dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan
pendapatan daerah, perlu disusun Rencana Kawasan Industri Kabupaten;
b. bahwa dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan antar
sektor, daerah dan masyarakat, maka Rencana Kawasan Industri
Kabupaten merupakan arahan lokasi investasi pembangunan yang
dilaksanakan pemerintah, masyarakat dan atau dunia usaha;
- 56 -
- 57 -
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan b di atas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana
Kawasan Industri Kabupaten Kotawaringin Barat.
Mengingat : 1.
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan UndangUndang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah
Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1820);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
2043);
3. Undang-Undang
Nomor
23
Tahun
1997
tentang
Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3699);
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4389);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38,
- 58 -
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang
telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1998 tentang Koordinasi Kegiatan
Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3373);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan dan
Kewajiban, serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3660):
10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3699);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1461);
- 59 -
12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
13. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1996 tentang
Kawasan Industri;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 24 Tahun 2000
tentang Rincian Kewenangan Pelaksanaan Otonomi Daerah di
Kabupaten
Kotawaringin
Barat
(Lembaran
Daerah
Kabupaten
Kotawaringin Barat Tahun 2000 Nomor : 14, Seri : D);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
dan
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN
DAERAH
TENTANG
RENCANA
INDUSTRI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.
KAWASAN
- 60 -
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat;
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah;
3. Bupati adalah Bupati Kotawaringin Barat;
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, yang
selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah;
5. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang laut, dan ruang
udara sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk hidup
lainnya dan melakukan kegiatannya serta memelihara kelangsungan
hidupnya;
6. Kawasan Industri adalah tempat pemusatan kegiatan industri yang
dilengkapi dengan prasarana dan sarana penunjang yang dikembangkan
dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri yang telah memiliki izin
usaha kawasan industri;
7. Skala industri adalah standar besaran industri;
8. Tapak industri adalah lokasi tempat di mana dibangunnya industri;
9. Industri hulu adalah industri yang mengolah bahan mentah menjadi
bahan setengah jadi;
- 61 -
10. Industri hilir adalah industri yang mengolah bahan setengah jadi menjadi
bahan jadi.
BAB II
AZAS, MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Rencana Kawasan Industri Kabupaten Kotawaringin Barat disusun dengan
azas :
a. Kawasan industri yang memberikan keseimbangan pengembangan
wilayah,
terpadu , berdaya guna dan berhasil guna, serasi, selaras,
seimbang, dan berkelanjutan;
b. Keterbukaan, persamaan, keadilan, dan perlindungan hukum.
Pasal 3
(1) Rencana Kawasan Industri Kabupaten Kotawaringin Barat dimaksudkan
sebagai pedoman bagi :
a. Perumusan kebijaksanaan pokok pemanfaatan ruang kawasan
industri di wilayah kabupaten;
b. Mewujudkan
keterpaduan,
keterkaitan
dan
keseimbangan
perkembangan antara wilayah kabupaten serta keserasian antar
sektor;
c. Pengarahan lokasi investasi industri yang sesuai dengan arah
pembangunan daerah.
- 62 -
(2) Selain maksud sebagaimana dimaksud pada ayat (1), juga berfungsi
sebagai bagian dari tata ruang dan substansi dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan
bagian dari Strategi Pembangunan Daerah.
Pasal 4
Rencana Kawasan Industri Kabupaten Kotawaringin Barat bertujuan :
a. Terselenggaranya kawasan industri bagi pengembangan wilayah
kabupaten yang memberikan efisiensi kegiatan ekonomi wilayah secara
berkelanjutan;
b. Terselenggaranya pengaturan ruang bagi kawasan industri;
c. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan tapak sesuai dengan skala
industrinya;
d. Terwujudnya kegiatan industri yang efisien.
BAB III
STRATEGI
Pasal 5
Rencana Kawasan Industri Kabupaten Kotawaringin Barat dengan strategi
mencakup :
a. Strategi pengembangan umum;
b. Strategi pengembangan dengan menyiapkan lembaga yang mengelola
kawasan industri;
- 63 -
c. Strategi pengembangan pengelolaan melalui kerja sama dengan pihak
swasta;
d. Strategi pengembangan infrastruktur;
e. Strategi penetapan penjualan baik RUF (Ready to use factory) ataupun
RBL (Ready to Built Lots).
Pasal 6
Untuk mewujudkan tujuan pemanfaatan ruang wilayah perlu ditetapkan
strategi penentuan lokasi kawasan industri yang meliputi :
a. Penentuan lokasi kawasan industri yang sesuai dengan kriteria umum
tentang kawasan industri;
b. Penentuan kawasan industri di dalam wilayah kabupaten sebagai
pendukung kegiatan ekonomi wilayah, dan sesuai dengan letak pusatpusat kegiatan yang telah ada;
c. Sistem prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, pengairan dan
prasarana pengelolaan lingkungan.
BAB III
KRITERIA Penentuan Lokasi
Pasal 7
(1) Penentuan lokasi kawasan industri berdasarkan kriteria utama dan
kriteria sekunder.
- 64 -
(2) Kriteria utama meliputi letak terhadap bahan baku, letak dari pasar atau
outlet produksi, supply tenaga kerja, transportasi, listrik, kesesuaian
lahan.
(3) Kriteria sekunder meliputi rencana :
a. Rencana masa depan perusahaan;
b. Kemungkinan adanya perluasan perusahaan;
c. Kemungkinan adanya perluasan kota;
d. Terdapatnya fasilitas-fasilitas servis;
e. Terdapatnya fasilitas-fasilitas pembelanjaan perusahaan;
f. Terdapatnya air bersih;
g. Perumahan beserta fasilitas-fasilitas perumahan yang ada;
h. Biaya tanah dan gedung;
i. Peraturan pemerintah daerah;
j. Sikap dan masyarakat setempat;
k. Iklim;
l. Keadaan tanah;
m. Telekomunikasi;
n. Kedekatan dengan bandar udara (air port).
BAB V
LUAS
Pasal 8
(1) Luas Rencana Kawasan Industri Kabupaten Kotawaringin Barat
adalah 50 Ha.
- 65 -
(2) Luas Rencana Kawasan Industri Kabupaten Kotawaringin Barat
mencakup :
a. Luas tapak industri sedang 0,62 Ha;
b. Luas tapak industri kecil 0,3 Ha;
c. Luas tapak perkantoran 0,87 Ha.
BAB VI
JENIS INDUSTRI
Pasal 9
Jenis industri yang akan ditampung dalam Rencana Kawasan Industri
Kabupaten Kotawaringin Barat adalah industri pertanian baik industri hulu
ataupun industri hilir.
BAB VII
SKALA INDUSTRI
Pasal 10
Skala industri yang akan ditampung di dalam Rencana Kawasan Industri
Kabupaten Kotawaringin Barat adalah industri sedang dan industri kecil.
- 66 -
BAB VIII
KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR
Pasal 11
Untuk merealisasikan kawasan industri Kabupaten Kotawaringin Barat,
dibutuhkan pengembangan infrastruktur :
a. Penyediaan jaringan jalan;
b. Penyediaan aliran listrik.;
c. Penyediaan instalasi air bersih;
d. Penyediaan jaringan telepon;
e. Penyediaan pengolahan air limbah.
BAB IX
LOKASI
Pasal 12
Lokasi Rencana Kawasan Industri Kabupaten Kotawaringin Barat terletak
di Kecamatan Kumai.
- 67 -
BAB X
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 13
Rencana Kawasan Industri Kabupaten Kotawaringin Barat dijabarkan
lebih lanjut dalam Lampiran Peraturan Daerah ini dan sebagai satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 14
Semua peraturan tentang kawasan industri dan pemanfaatan ruang
sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan
tetap berlaku.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang
mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Bupati.
- 68 -
Pasal 16
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Kotawaringin Barat.
Ditetapkan di Pangkalan Bun
pada tanggal 26 Maret 2008
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,
ttd
H. UJANG ISKANDAR, ST, M.Si
Diundangkan di Pangkalan Bun
pada tanggal 27 Maret 2008.
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN
KOTAWARINGIN BARAT,
ttd
Drs. KUSNAN ARIADY N.
NIP. 010 072 420
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2008 NOMOR : 5.
Download