Uganda: mulai ART sangat terlambat meningkatkan risiko kematian sebesar 60% Oleh: aidsmap.com, 16 Maret 2011 Memulai terapi antiretroviral (ART) pada jumlah CD4 di bawah 50 meningkatkan risiko relatif kematian sebesar 60% dibandingkan dengan memulai ART pada jumlah CD4 150-249 atau lebih. Edward J Mills dan rekan melaporkan dalam sebuah studi pengamatan dari 22,315 pasien di 10 klinik di Uganda selama periode sepuluh tahun dalam jurnal AIDS. Semakin rendah jumlah CD4 yang lebih rendah pada awal ART, semakin besar risiko kematian. Tingkat kematian adalah paling tinggi dalam satu tahun pertama. Selama rata-rata masa tindak lanjut 31 bulan ((IQR: 19-45) 6,7% meninggal dan 6,4% mangkir) Hal ini, catat para penulis, adalah studi terbesar yang melihat dampak dari jumlah Cd4 awal pada kematian pasien dengan HIV yang menggunakan ART di sub Sahara Afrika Jumlah CD4 pada saat ART adalah salah satu prediktor yang paling penting untuk bertahan hidup. Pasien di rangkaian miskin sumber daya memulai ART pada tahap lanjut dari penyakit mereka, sering kali disertai dengan jumlah sel CD4 yang sangat rendah. Pedoman saat ini menyarankan bahwa ART dimulai pada saat CD4 350 atau kurang (WHO) atau pada saat CD4 500 atau kurang (International AIDS Society). Pedoman ini berdasarkan data yang terbatas dan berbeda dari pengaturan kaya sumber daya. Kekhawatiran yang diangkat oleh para penyandang dana, catat para penulis, keterbatasan di rangkaian miskin sumber daya merupakan potensi ketidakmampuan untuk mengelola beban kerja yang meningkat yang akan menyertai memulai ART lebih cepat. Jadi, mereka menambahkan, beberapa penyandang dana internasional ragu untuk mendukung program yang memulai ART pada jumlah CD4 di bawah 200. Data pasien dari klinik The AIDS Support Organisation (TASO) di Uganda dari mereka yang berusia 14 tahun atau lebih yang telah memulai ART antara 1 Januari 2000 dan 1 Februari 2010 dianalisis. Pasien diikuti sampai kematian atau akhir penelitian. Usia, jenis kelamin, dan jumlah CD4 pada awal (dibagi dalam kategori: di bawah 50, 50-99, 100-149, 150-249, 250-299 dan pada atau di atas 300) dicatat. Tingkat kelangsungan hidup dinilai menurut kategori ini. Usia rata-rata adalah 37 tahun (IQR: 31-43) dan 70% pasien adalah perempuan. Jumlah CD4 rata-rata pada awal ART adalah 142 (IQR: 70-206 dengan lebih dari 70% memulai pada jumlah CD4 di bawah 200). 60% pasien memulai pada stadium lanjut penyakit mereka (penyakit stadium II atau III menurut WHO). Kepatuhan dipertahankan pada 95% dan lebih dari 85,5% untuk pasien. Para penulis mencatat bahwa tidak seperti banyak program dalam program Afrika, TASO memiliki tingkat mangkir yang cukup rendah dalam studi ini. TASO memiliki konselor kepatuhan dan pengelola data pada masing-masing situs. Sebagai tambahan, kelompok dukungan sebaya dan dukungan psikososial memainkan peranan penting dalam program mereka sejak dari awal epidemi di Uganda. Angka kematian kasar berkisar antara 53,8 per 1000 pasien-tahun (95% CI: 48,8-58,8) di antara mereka yang memulai ART dengan jumlah CD4 di bawah 50 menjadi 15,7 per 1000 pasien-tahun (95% CI: 12,1-19,3) bagi mereka dengan jumlah CD4 di atas 300. Disesuaikan untuk jenis kelamin, stadium penyakit WHO dan tahun ketika memulai ART, risiko kematian meningkat secara signifikan sebagaimana jumlah CD4 menurun. Namun, penulis menekankan bahwa waktu terbaik untuk mulai ART tidak dapat ditentukan dari studi ini. Sehubungan dengan jumlah CD4 pada awal di bawah 50, risiko kematian adalah 0,75 (95% CI: 0,65-0,88) pada 50-99; 0,60 (95% CI: 0,51-0,70) di 100-149; 0,43 (95% CI: 0,37-0,50) di 150-249 dan 0,41 (95% CI: 0,33-0,51) pada = 250, p = <0,001. Dokumen ini diunduh dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/ Uganda: mulai ART sangat terlambat meningkatkan risiko kematian sebesar 60% Bahkan ketika mempertimbangkan jumlah CD4 awal yang tidak tersedia dari 3.817 pasien (17,1%), perbedaan ini tetap signifikan. Para penulis mencatat bahwa data yang hilang, seperti di rangkaian miskin sumber daya lain mencerminkan kurangnya sumber daya. Selain itu mereka mencatat data pasien rutin seperti viral load atau data tes resistansi tidak tersedia sehingga tidak mungkin untuk memahami bagaimana faktor-faktor ini mungkin mempengaruhi mortalitas pada kohort ini. Para penulis hati-hati dalam menarik kesimpulan tentang penyebab karena studi ini merupakan studi pengamatan. Para penulis mencatat studi mereka tidak memperhitungkan pasien yang meninggal sebelum mendapatkan ART, di salah satu kategori jumlah CD4,. Pedoman Uganda merekomendasikan pasien memulai ART pada saat CD4 250 atau kurang dari 250. Untuk kepentingan peningkatan akses ke pengobatan dan kesehatan dari Departemen Kesehatan Uganda sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan ambang batas untuk memulai pengobatan menjadi 300. Para penulis menyimpulkan bahwa mulai ART dini dikaitkan dengan manfaat peningkatan kelangsungan hidup dan “mungkin melampaui kematian sendiri untuk menurun koinfeksi, penurunan biaya sumber daya dan bahkan mungkin upaya pencegahan.” Ringkasan: Uganda: very late ART start increases risk of death by 60% Sumber: Mills EJ et al. Mortality by baseline CD4 cell count among HIV patients initiating antiretroviral therapy: evidence from a large cohort in Uganda. Advance online edition AIDS 2011, DOI:10.1097/QAD.0b013e32834564e9 –2–