knowledge-based society

advertisement
Pengaruh Era Globalisasi terhadap Pendidikan
di Indonesia
A. Masalah
 Adakah pengaruh faktor era globalisasi terhadap pendidikan di Indonesia?
B. Kerangka Teori
1. Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan
di Indonesia, baik itu secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Secara
terstruktur, pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab Kementerian
Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Kemdiknas), dahulu bernama
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Depdikbud).
Di Indonesia, semua penduduk wajib mengikuti program wajib belajar
pendidikan dasar selama sembilan tahun, enam tahun di sekolah
dasar/madrasah ibtidaiyah dan tiga tahun di sekolah menengah
pertama/madrasah tsanawiyah. Saat ini, pendidikan di Indonesia diatur
melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu formal,
nonformal, dan informal. Pendidikan juga dibagi ke dalam empat jenjang,
yaitu anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi.
Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari
pengaruh perkembangan globalisasi, di mana ilmu pengetahuan dan
teknologi berkembang pesat. Era pasar bebas juga merupakan tantangan
bagi dunia pendidikan Indonesia, karena terbuka peluang lembaga
pendidikan dan tenaga pendidik dari mancanegara masuk ke Indonesia.
Untuk menghadapi pasar global maka kebijakan pendidikan nasional harus
dapat meningkatkan mutu pendidikan, baik akademik maupun non-
akademik, dan memperbaiki manajemen pendidikan agar lebih produktif
dan efisien serta memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk
mendapatkan pendidikan. Ketidaksiapan bangsa kita dalam mencetak SDM
yang berkualitas dan bermoral yang dipersiapkan untuk terlibat dan
berkiprah dalam kancah globalisasi dapat menimbulkan dampak positif dan
dampak negatif.
2. Era globalisasi
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar
manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,
budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas
suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses di
mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi,
bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas
negara.
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan
tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu
proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti
oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan
bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh
duniai. Globalisasi sering diterjemahkan “mendunia” atau “mensejagat”,
yaitu dengan cepat menyebar keseluruh plosok dunia, baik berupa ide,
gagasan, data, informasi, dan sebagainya begitu disampaikan saat itu pula
diketahui oleh semua orang diseluruh dunia. Globalisasi selain
menghadirkan ruang positif namun juga terdapat sisi negativenya.
Globalisasi adalah merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi dan
dikontekskan pada keadaan yang ada pada masa kini.
C. Hipotesis
 Ada pengaruh faktor era globalisasi dengan pendidikan di Indonesia.
Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, yaitu dimensi ruang
dan waktu. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti
bidang ideologi, politik, ekonomi, dan terutama pada bidang pendidikan.
Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam
globalisasi. Dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang
pesat dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke
seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari
kehadirannya, terutama dalam bidang pendidikan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semakin
kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia
pendidikan. Banyak sekolah di indonesia dalam beberapa tahun belakangan
ini mulai melakukan globalisasi dalam sistem pendidikan internal sekolah.
Hal ini terlihat pada sekolah – sekolah yang dikenal dengan billingual
school, dengan diterapkannya bahasa asing seperti bahasa Inggris dan
bahasa Mandarin sebagai mata ajar wajib sekolah. Selain itu berbagai
jenjang pendidikan mulai dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi
baik negeri maupun swasta yang membuka program kelas internasional.
Globalisasi pendidikan dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar akan
tenaga kerja berkualitas yang semakin ketat. Dengan globalisasi pendidikan
diharapkan tenaga kerja Indonesia dapat bersaing di pasar dunia. Apalagi
dengan akan diterapkannya perdagangan bebas, misalnya dalam lingkup
negara-negara ASEAN, mau tidak mau dunia pendidikan di Indonesia harus
menghasilkan lulusan yang siap kerja agar tidak menjadi “budak” di negeri
sendiri.
D. Kutipan
Globalisasi telah menjadi sebuah kata yang memiliki makna tersendiri yang
sering kali kit abaca atau dengar. Banyak pengguna istilah globalisasi
memahaminya berbeda dengan makna yang sesunggunya. Realitas semacam ini
bisa diterima mengingat tidak ada definisi yang tunggal terhadap globalisasi.
Misalnya menurut R. Robertson (1992:8) merumuskan globalisasi sebagai
“thecompression of the world and the intensification of consciousness of world
asa whole.", menurut P. Kotter (1995:42) mendeskripsikan globalisasi sebagai,
"the product of manyforces, some of which are political (no major was since
1945), some of which aretechnological (faster and cheaper transportation and
communication), and some of which are economic (mature firms seeking growth
outside their nationalboundaries). Tetapi, dalam tulisan ini kita cenderung
mengutip pendapat J.A. Scholte (2002:15-17) yang menyimpulkan bahwa
setidaknya ada lima kategori pengertianglobalisasi yang umum ditemukan dalam
literatur.
Pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan tidak terlepas dari pengaruh
globalisasi. Pengaruh perkembangan teknologi turut mengiringi perkembangan
pendidikan itu sendiri. Saat ini pemanfaatan teknologi tidak hanya terbatas untuk
industri atau kepentingan bisnis saja, namun juga pendidikan. Misalnya adalah
peran internet yang dapat digunakan sebagai bahan pengumpul informasi belajar
bagi siswa. Sehingga sumber belajar tidak hanya diperoleh dari buku atau guru,
namun sumber belajar dapat diperoleh dari berbagai belahan dunia. Selain itu
penggunaan multimedia portable seperti laptop semakin sering dijumpai dalam
praktik penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa IPTEK dapat menunjang terselenggaranya pendidikan
terutamanya di Indonesia agar lebih berkualitas dan berkembang. Dari sinilah
menunjukkan bahwa pendidikan merupakan agenda kebangsaan yang sangat
penting dan tidak dapat ditunda-tunda lagi untuk dikembangkan seoptimal
mungkin. Tentunya agar hal tersebut dapat dicapai dibutuhkan kerja sama dari
semua elemen pendidikan yang diimbangi oleh sumber daya manusia yang
mumpuni di bidangnya, agar pada pelaksanaannya dapat berjalan sebagaimana
mestinya.
Dampak positif yang disebabkan dari pengaruh era globalisasi terhadap
pendidikan di Indonesia, antara lain :
1. Semakin mudahnya akses informasi.
2. Globalisasi dalam pendidikan akan menciptakan manusia yang professional
dan berstandar.
3. Globalisasi akan membawa dunia pendidikan Indonesia bisa bersaing
dengan negara-negara lain.
4. Globalisasi akan menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dan mampu
bersaing.
5. Adanya perubahan struktur dan sistem pendidikan yang meningkatkan
tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Selain dampak positif, globalisasi mempunyai dampak negative juga terhadap
pendidikan di Indonesia, antara lain :
1. Dunia pendidikan di Indonesia bisa dikuasai oleh pemilik modal.
2. Dunia pendidikan akan sangat tergantung pada teknologi, yang berdampak
munculnya “tradisi serba instan”.
3. Globalisasi akan melahirkan suatu golongan-golongan di dalam dunia
pendidikan.
4. Akan semakin terkikisnya kebudayaan bangsa akibat masuknya budaya
luar.
Kaitan antara globalisasi dan pendidikan menurut Giddens terletak didalam
lahirnya suatu masyarakat baru yaitu “knowledge-based-society” yang merupakan
anak kandung dari proses globalisasiii. Karena globalisasi, ilmu pengetahuan
berkembang dengan pesat yang merupakan dasar dari globalisasi ekonomi dan
politik di dunia ini. Namun demikian suatu “knowledge-based society” yang
didasarkan kepada ilmu pengetahuan akan terus-menerus berubah dan merupakan
subyek untuk revisi. hal ini memerlukan apa yang disebutnya sikap refleksif dari
manusia yaitu kemampuan untuk merenungkan mengenai kehidupannya
berdasarkan rasio.
Lahirnya globalisasi , yang kemudian disusul dengan penetrasi teknologi yang
sangat canggih, menjembatani bangsa-bangsa didunia ini menjadi global villageiii.
Globalisasi berkembang melintasi batas-batas keelokan. Dalam kondisi seperti ini
dunia mengarah pada proses integrasi dan homogenisasi budaya. Akan tetapi
proses integrasi dan homogenisasi ini menimbulkan reaksi yang beragam.
E. Kutipan
 Fikri Arief “Globalisasi Pendidikan”
http://edukasi.kompasiana.com/2011/06/08/globalisasi-pendidikan371426.html 12 April 2013.
 Wiare
“Dampak
Globalisasi
terhadap
Pendidikan”
http://wiare.wordpress.com/ 12 April 2013.
 Ata Romba “Makalah Dampak Globalisasi bagi Pendidikan di
Indonesia” http://anakromba.blogspot.com/2013/02/makalah-dampakglobalisasi-bagi_7586.html 12 April 2013.
 Rahmawati Indah Lestari “Problematika Kesenjangan Pendidikan
Akibat Dampak Globalisasi”
http://rahmawatiindahlestari.wordpress.com/semester1/lkpp/problematika-kesenjangan-pendidikan-akibat-dampakglobalisasi/ 12 April 2013.
i
Edison A. Jamli, 2005
H.A.R. Tilaar. Manifesto Pendidikan Nasional. Jakarta: Buku Kompas. 2005. Hal.165
iii
Bagus Mustakim. Pendidikan Karakter ; Membangun karakter emas menuju Indonesia bermartabat. Yogyakarta:
Samudra Biru. 2011. Hal. 88-89
ii
Download