BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai kota perdagangan, secara geografis Pematang Siantar diapit oleh Kabupaten Simalungun yang memiliki kekayaan perkebunan karet, sawit, teh, dan pertanian. Kemudian kota Pematangsiantar ini juga menghubungkan jalan darat ke kabupatenkabupaten lainnya seperti Toba Samosir, Tapanuli Utara, dan Tapanuli Selatan. Sehingga posisinya sangat strategis sebagai kota transit perdagangan antar kabupaten atau transit wisata ke Danau Toba, Parapat. Dan ini merupakan hal yang sangat mendukung dalam pembangunan ekonomi di kota Pematangsiantar. Pembangunan ekonomi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan dikaji lebih dalam serta perlu perencanaan yang tepat dan efektif dilakukan untuk mendapatkan sarana dan tujuan yang diharapkan. Pembangunan ekonomi pada hakekatnya merupakan serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang bertujuan meningkatkan taraf hidup rakyat, memperluas lapangan pekerjaan, meratakan pembagian pendapatan masyarakat dan meningkatkan hubungan ekonomi regional daerah. Sistem ekonomi daerah yang merupakan kebijakan pemerintah banyak menimbulkan masalah. Latar belakang ekonomi yang dahulu lebih mengesankan pada ketergantungan daerah lain, kini sudah tidak berlaku lagi. Hal tersebut adalah salah satu bentuk dari dampak positif otonomi daerah agar daerah tersebut dapat memfokuskan diri untuk berusaha mengangkat dan menggali potensi daerah untuk kepentingan masyarakat bersama. Kesejahteraan ekonomi masyarakat kini menjadi titik tolak dalam pengembangan perekonomian suatu daerah. Namun, disamping dampak positif, dampak negatif dari sistem otonomi daerah juga akan dirasakan apabila daerah tersebut tidak mampu bertahan dan bersaing dengan daerah lain karena desakan ekonomi dan perkembangannya yang semakin maju. Perkembangan pembangunan nasional juga merupakan contoh nyata peranan seluruh masyarakat. Dalam hal ini, pemerintah berperan sebagai fasilitator dan pendukung upaya pembangunan daerah terutama pada bidang perekonomian. Perkembangan suatu daerah dalam bidang ekonomi dapat dilihat dalam perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sedangkan secara analisis ekonomi perkembangan pendapatan dapat dilihat dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Produk domestik regional bruto adalah penjumlahan dari semua total barang dan jasa pada akhir periode yang dihasilkan oleh suatu kelompok penduduk di suatu wilayah. Pengukuran kondisi perekonomian suatu wilayah dapat dilakukan dengan salah satu cara yaitu metode peramalan/forecasting. Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa depan berdasarkan data relevan pada tahun-tahun sebelumnya. Perlu suatu penelitian yang memaparkan hasil yang telah dicapai untuk melihat sejauh mana perkembangan perekonomian di Kota Pematangsiantar dari sektor- sektor itu, dalam tulisan ini akan dibahas dan diuraikan data Produk Domestik Regional Bruto Kota Pematangsiantar berdasarkan data tahun 2001 s/d 2009. Dari uraian diatas, penulis memilih judul : “PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2013” 1.2 Identifikasi Masalah Dalam usaha pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan tepat sasaran, dilakukan perencanaan pembangunan yang baik dan didukung oleh sarana dan prasarana yang dapat menggambarkan perekonomian suatu daerah. Salah satu indikator yang mampu mengukur tingkat pertumbuhan perekonomian adalah dengan perhitungan tingkat kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Berdasarkan hal diatas dapat dirumuskan masalah penelitian adalah untuk melihat bagaimana tingkat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari setiap sektor di Kota Pematangsiantar tahun 2011-2013 berdasarkan data tahun 2001 s/d 2009. 1.3 Batasan Masalah Dalam tugas akhir ini penulis membatasi masalah tentang gambaran besarnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Pematangsiantar tahun 2013 berdasarkan data tahun 2001-2009. Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang diperoleh dari BPS Kota Pematangsiantar dimana data yang diambil merupakan data PDRB Kota Pematangsiantar tahun 2001-2009. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terdiri dari beberapa sektor diantaranya : 1. Sektor Pertanian Sektor ini meliputi : Tanaman Bahan Makanan, Tanaman Pekebunan, Peternakan dan hasil-hasilnya, kehutanan dan Perikanan. 2. Sektor Pertambangan dan Penggalian Sektor ini meliputi : Minyak dan Gas Bumi, Pertambangan tanpa Migas dan Penggalian. 3. Sektor Industri dan Pengolahan Sektor ini meliputi : Industri Migas dan Indsutri Tanpa Migas. Industri Migas meliputi : Pengilangan Minyak Bumi dan Gas Alam Cair. Sedangkan Industri Tanpa Migas meliputi : Makanan, Minuman dan Tembakau; Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki; Barang kayu dan Hasil Hutan lainnya; Kertas dan Barang Cetakan; Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet; Semen dan Barang Galian bukan Logam; Logam Dasar Besi dan Baja; Barang Angkutan, Mesin dan Peralatannya; dan Barang lainnya. 4. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Sektor Bangunan 6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor ini meliputi : Perdagangan Besar dan Eceran, Hotel dan Restoran. 7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi a. Pengangkutan meliputi : Angkutan Rel, Angkutan Jalan Raya, Angkutan Laut Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan, Angkutan Udara, Jasa Penunjang Angkutan. b. Komunikasi meliputi : Pos dan Telekomunikasi, Jasa Penunjang Komunikasi. 8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor ini meliputi : Bank, Lembaga Keuangan tanpa Bank, Jasa Penunjang Keuangan, Sewa Bangunan, dan Jasa Perusahaan. 9. Sektor Jasa-jasa a. Pemerintahan Umum meliputi : Adm.Pemerintahan dan Pertahanan, Jasa Pemerintahan lainnya. b. Swasta meliputi : Sosial Kemasyarakatan, Hiburan dan Rekreasi, Perorangan dan Rumah Tangga. Untuk meramalkan tingkat pertumbuhan PDRB dari setiap sektor di Kota Pematangsiantar maka dipergunakan trend yaitu trend linier dengan persamaan + bX. Untuk mendapatkan nilai a dan b digunakan metode kuadrat terkecil yaitu : a= -b =a 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meramalkan tingkat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari setiap sektor di Kota Pematangsiantar tahun 2013 dan juga untuk melihat perkembangan ekonomi di masa depan. 1.5 Metode Penelitian Adapun metode penelitian yang akan digunakan adalah : 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian Kepustakaan yaitu dengan cara membaca dan mengumpulkan buku literatur serta bacaan yang mempunyai hubungan dengan penulisan tugas akhir ini. Sehingga dapat diketahui berbagai aspek dan teori dari para ahli. 2. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder yaitu data yang dikutip dari data yang telah tersedia dalam suatu instansi. Analisa data sekunder yang diperoleh melalui BPS Kota Pematangsiantar yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Pematangsiantar tahun 2001-2009. Kemudian data yang diperoleh tersebut dikumpulkan dan dianalisa dengan menggunakan trend untuk memperoleh persamaannya sehingga dapat diramalkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Pematangsiantar tahun 2013. 1.6 Tinjauan Pustaka (Adler Haymans) “Teknik Peramalan Bisnis dan Ekonomi” Trend linier adalah suatu trend yang kenaikan atau penurunan nilai yang akan diramalkan naik atau turun secara linier. Variabel waktu sebagai variabel bebas dapat menggunakan waktu tahunan, semesteran, kwartalan, twiwulanan, bulanan atau mingguan dan waktu yang digunakan tersebut tergantung kebutuhan. Trend parabolik adalah trend yang nilai variabel tak bebasnya naik atau turun secara linier atau terjadi parabola bila datanya dibuat scatter diagramnya. Trend eksponensial adalah sebuah trend yang nilai variabel bebasnya naik secara berlipat atau tidak linier. (J.Supranto) “Metode Peramalan Kwantitatif untuk perencanaan Ekonomi dan Bisnis” Metode jumlah kuadrat terkecil (least square method) untuk mencari garis trend, dimaksudkan suatu perkiraan atau penaksiran mengenai nilai a dan b dari persamaan Y = a + bX, yang didasarkan atas data hasil observasi sedemikian rupa sehingga jumlah kuadrat terkecil (minimum). Untuk mendapatkan nilai a dan b ditulis dengan persamaan : a= -b (Makridakis) “Metode dan Aplikasi Peramalan” Pola Trend terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data. Penjualan banyak perusahaan, produk bruto nasional (GNP) dan berbagai indikator bisnis atau ekonomi lainnya mengikuti suatu pola trend selama perubahannya sepanjang waktu. 1.7 Sistematika Penulisan BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan. BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS Bab ini menerangkan tentang segala sesuatu yang mencakup penyelesaian masalah sesuai dengan judul yang diangkat. BAB 3 : SEJARAH KOTA PEMATANGSIANTAR Bab ini menerangkan tentang sejarah singkat dan pertumbuhan ekonomi Kota Pematangsiantar. BAB 4 : ANALISA DATA Bab ini membahas data yang telah diamati dan hasil analisanya. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini membahas tahap implementasi, cara pengaktifan, pengisian data dan pembuatan grafik. BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan atas data yang telah diamati juga saran yang dapat berupa masukan bagi pemerintah maupun pihak swasta dan juga bagi siapapun yang membutuhkan hasil dari penelitian.