DUNIA HEWAN DAN TUMBUHAN Perkembangbiakan Tumbuhan (Vegetatif Buatan) Tumbuhan berkembangbiak dengan dua cara, yaitu generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan yang melibatkan alat kelamin jantan dan alat kelamin betina pada tumbuhan dalam proses penyerbukan. Sedangkan perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan yang tidak melibatkan alat kelamin jantan dan alat kelamin betina sehingga perkembangbiakan vegetatif tidak melalui proses penyerbukan. Perkembangbiakan vegetatif terdiri atas dua jenis, yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan. Nah, kali ini kita akan mencari info tentang bagaimana cara melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan. Selanjutnya perkembangbiakan vegetatif buatan akan disebut rekayasa reproduksi vegetatif. Rekayasa reproduksi vegetatif yang paling sederhana adalah SETEK. Ada tiga bagian tumbuhan yang bisa kita setek, yaitu DAUN, BATANG, dan AKAR. Setek dilakukan dengan menanam langsung daun, batang atau akar yang diambil dari tumbuhan induk, untuk dijadikan tumbuhan baru. Setek daun bisa dilakukan terhadap tumbuhan yang memiliki calon tunas pada daunnya, seperti begonia, cocor bebek, keluarga sansevieria, dll. Setek daun bisa dengan meletakkan daun secara utuh di atas tanah gembur dan lembab. Atau dengan memotong-motongnya terlebih dahulu. Akar dan tunas yang akan tumbuh menjadi tanaman baru akan muncul dari lekukan di tepian daun. Setek batang bisa dilakukan terhadap tumbuhan yang memiliki calon tunas pada batangnya, seperti sirih, singkong, kamboja, mawar, anggur, vanili, tebu, bamboo, dll. Setek batang dilakukan dengan memotong bagian batang yang cukup tua dan memiliki tunas. Kemudian menanamnya pada media tanah yang sesuai. Setelah akar dan daun tumbuh cukup banyak, tanaman bisa dipindah ke media lain sebagai tumbuhan baru. Setek akar bisa dilakukan terhadap akar tumbuhan yang memiliki calon tunas, seperti sukun, cemara, karet, dll. Caranya dengan memotong bagian akar yang cukup sehat dan memiliki tunas. Kemudian menanamnya pada media tanah yang sesuai hingga tumbuh menjadi tumbuhan baru. Selain setek, ada cara lain untuk memperbanyak tumbuhan dengan cepat tanpa mengubah sifat-sifat asli dari pohon induknya, yaitu CANGKOK. Cangkok banyak dilakukan terhadap pohon yang dianggap memiliki keistimewaan tertentu, seperti berbuah manis atau lebat, berbunga indah, dll. Syaratnya pohon tersebut adalah JENIS POHON BERKAMBIUM, BERKAYU, DAN MEMILIKI CABANG. Mencangkok seperti membuat fotokopi dari tanaman induk. Tanaman hasil cangkokan akan memiliki sifat-sifat seperti pohon induknya. Bahkan masa berbunga atau berbuahnya pun bisa berlangsung dalam waktu yang bersamaan dengan pohon induknya. Tetapi, pohon hasil cangkokan selalu BERAKAR SERABUT, walaupun pohon induknya BERAKAR TUNGGANG. Rekayasa reproduksi vegetatif yang lain adalah MERUNDUK. Biasanya cara ini bisa diterapkan terhadap jenis tumbuhan yang memiliki BATANG ATAU DAHAN YANG CUKUP PANJANG DAN LENTUR, seperti mawar, alamanda, anggur, tomat, sirih, dll. Atau bisa juga diterapkan terhadap tumbuhan STOLON/GERAGIH YANG MEMILIKI BANYAK TUNAS DAN AKAR PADA BATANGNYA, seperti pegagan, arbei, mint, dll. Cara terakhir dan paling mutakhir adalah KULTUR JARINGAN. Kultur jaringan adalah teknik perkembangbiakan tumbuhan yang dilakukan melalui sel, jaringan, atau organ tumbuhan. Caranya dengan MENGISOLASI DAM MENUMBUHKAN BAGIAN-BAGIAN KECIL TUMBUHAN TERSEBUT SEHINGGA DAPAT MEMPERBANYAK DIRI DAN MELAKUKAN REGENERASI MENJADI TANAMAN SEMPURNA SEPERTI INDUKNYA. (wah, ingat istilah REGENERASI jadi ingat film TRANSCENDENT nih …). Untuk mendukung kehidupan jaringan yang akan dikembangbiakan, dibutuhkan beberapa persyaratan dan yang terpenting adalah WADAH DAN MEDIA TUMBUH YANG ASEPTIK ATAU STERIL. Lazimnya digunakan dua jenis media tumbuh, yaitu MEDIA PADAT DAN MEDIA CAIR. Media padat umumnya berupa padatan gel serupa agar-agar/jelly. Nutrisi dicampurkan ke dalam agaragar, sedangkan pada media cair, nutrisi dilarutkan dalam air. Referensi : Kuark Level 3 edisi 08 tahun VI