PERSONAL ASSIGNMENT 3 (7183T-TP3-R0) Due Date : 10 August 2014, 23:59:00 “KEAMANAN DALAM SISTEM ELEKTRONIK “MONEY BANK’” MATA KULIAH : “IT RISK MANAGEMENT AND DISASTER RECOVERY” DOSEN : DR. FORD LUMBAN GAOL, S.Si, M.Kom OLEH : YUDI FIRMAN SANTOSA NIM. 1412406111 PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA 2014 IT Risk Management and Disaster Recovery PERSONAL ASSIGNMENT 3 Page 1 of 22 Personal Assignment 3 Money Bank adalah sebuah institusi keuangan yang berbasis pada perbankan dengan cabang tersebar di 20 negara. Kegiatan transaksi Money Bank adalah kegiatan via teller, ATM, Internet banking, dan mobile banking. Selama ini perusahaan banyak mendapatkan serangan dari para penyusup dengan berbagai maksud. Selain itu tantangan terbesar adalah bagaimana mengamankan anjungan tunai (ATM) dari para pencuri elektronis. Anda diminta oleh manajemen perusahaan untuk membantu dalam menyelesaikan masalah keamanan dalam sistem elektronik Bank tersebut. Pertanyaan: 1. Jelaskan risk assessment dari Money Bank dengan menggunakan kerangka dibawah ini http://www.ucop.edu/riskmgt/erm/documents/as_stdrds4360_2004.pdf (Bahan TP3 (1)) 2. Dalam pengendalian risiko, ada aspek keuangan yang harus dipertimbangkan secara cermat. Salah satu aspek yang paling penting untuk hal ini adalah IT Risk dari sisi auditing. Jelaskan dengan rinci Implementing the IT-Related Aspects of Risk-Based Auditing Standards pada www.hawcpa.com/pdf/Risk_Based.pdf (Bahan TP3 (2)) 3. Untuk kasus Money Bank berikan ulasan dan kupasan IT Risk-nya konteks Auditng. IT Risk Management and Disaster Recovery PERSONAL ASSIGNMENT 3 Page 2 of 22 I. II. EstablishIII. the Context I. The strategic IV. context II. The organisational V. context III. Risk VI. management context IV. Develop VII. criteria V. Decide the structure Assess the Risks Determine existing controls Determine likelihood Determine consequence Estimate level of risk Prioritise risks for further action Accept risks VIII. Monitor and Review Communicate and Consult Identify the Risks What can happen? How it can happen? YES IX. X. XI. NO Treat XII. the Risks Identify & evaluate treatment options Prepare and implement treatment plans IT Risk Management and Disaster Recovery PERSONAL ASSIGNMENT 3 Page 3 of 22 Jawaban : 1. Dari kerangka di atas : Komunikasi dan konsultasi (Communicate and consult) merupakan suatu hal penting yang harus dipertimbangkan dari setiap langkah dalam proses manajemen risiko. Keterlibatan yang dapat berupa diskusi atau dialog dengan stakeholders dengan memfokuskan kepada pengambilan keputusan yang tepat dapat dirumuskan dalam melakkan tindakan selanjutnya. Sehingga komunikasi dan konsultasi ini harus selalu dibangun dalam mencapai suatu proses manajemen risiko. Mengembangkan rencana komuniksai bagi stakeholders internal dan eksternal pada tahap awal proses merupakan hal yang penting. Rencana ini harus dapat menangani masalah-masalah yang berkatian dengan risiko itu sendiri dan proses untuk mengelolanya. Komunikasi internal dan eksternal yang efektif penting untuk memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab untuk melaksanakan manangemen risiko, dan mereka yang memiliki kepentingan, memahami dasar yang membuat keputusan dan mengapa tindakan tertentu itu diperlukan. Terdapat kecenderungan bagi stakeholder untuk membuat suatu penilaian risiko berdasarkan persepsi mereka. Hal ini dapat memberikan berbagai bentuk variasi karena perbedaan dalam nilai-nilai, kebutuhan, asumsi, konsep dan kekhawatiran yang berkaitan dengan risiko atau isu yang didiskusikan. Terhadap pandangan yang memiliki dampak yang signifikan terhadap keputusan yang dibuat, pentingnya risiko untuk diidentifikasi dan dicatat kemudian diintegrasikan ke dalam proses pengambilan keputusan. Pendekatan yang dialukan Tim konsultatif berguna untuk membantu menentukan konteks yang tepat, untuk membantu memastikan risiko dapat diidentifikasi dengan efektif, untuk membawa berbagai bidang keahlian IT Risk Management and Disaster Recovery PERSONAL ASSIGNMENT 3 Page 4 of 22 bersama-sama dalam menganalisis risiko, untuk memastikan pandangan yang berbeda secara tepat dipertimbangkan dalam risiko mengevaluasi dan untuk manajemen perubahan yang tepat selama perlakuan resiko. Keterlibatan ini juga memungkinkan 'kepemilikan' risiko oleh manajer dan keterlibatan pemangku kepentingan. Sehingga dengan demikian memungkinkan adanya saling menghargai manfaat dari dan secara bersama dapat mengontrol, mendukung kebutuhan yang diperlukan serta mendukung rencana perbaikan jika terjadi sesuatu dikemudian hari. Rekaman komunikasi dan konsultasi akan tergantung pada faktor-faktor seperti skala dan sensitivitas aktivitas. Establish the context Establish the context didefinisikan sebagai parameter dasar di mana risiko harus dikelola dan menetapkan ruang lingkup untuk proses manajemen risiko. Konteksnya termasuk dalam lingkungan eksternal maupun lingkungan internal organisasi serta tujuan dari kegiatan manajemen risiko. Ruang lingkupnya juga termasuk mempertimbangkan antarmuka antara eksternal dan lingkungan internal. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tujuan yang telah ditetapkan untuk proses manajemen risiko memperhitungkan lingkungan organisasi dan eksternal. a. Establish the external context Langkah ini mendefinisikan lingkungan eksternal di mana organisasi beroperasi. Pada langkah ini juga didefinisikan hubungan antara organisasi dan lingkungan eksternalnya. Diantaranya : 1. bisnis, sosial, budaya, peraturan, kompetitif, keuangan dan lingkungan politik. 2. Analisis SWAT yaitu kekuatan organisasi, kelemahan, peluang dan ancaman IT Risk Management and Disaster Recovery PERSONAL ASSIGNMENT 3 Page 5 of 22 3. Pemangku kepentingan eksternal 4. Kunci pengendali bisnis Menjadi sesuatu yang penting untuk memperhitungkan persepsi dan nilai-nilai stakeholders (pemangku kepentingan) eksternal dan menetapkan kebijakan untuk komunikasi dengan pihak tersebut. Membangun konteks eksternal penting untuk memastikan bahwa para pemangku kepentingan dan tujuannya berdasarkan pada pengembangan kriteria manajemen risiko dan ancaman eksternal yang dihasilkan dan peluang yang telah diperhitungkan. b. Establish the intermal context Sebelum aktivitas manajemen risiko dijalankan, disetiap tahapan penting untuk diketahui mengenai organisasinya. Hal-hal pokok yang perlu diketahui, termasuk diantaranya : 1. Budaya 2. Pemangkau kepentingan internal 3. Struktur 4. Kemampuan sumber daya; seperti sumber daya manusianya, sistem, proses dan modal 5. Tujuan dan sasaran, serta strategi untuk mencapainya Establish the internal context menjadi penting disebabkan : 1. Manajemen risiko ditempatkan kedalam tujuan dan sasaran dari organisasi 2. Risiko utama bagi kebanyakan organisasi adalah bahwa mereka gagal untuk mencapai strateginya dalam bisnis atau proyek tujuannya, atau oleh pemangku kepentingan telah dianggap gagal dalam pencapaiannya 3. Kebijakan, tujuan dan kepentingan organisasi membantu dalam menentukan kebijakan risiko organisasi. 4. Tujuan dan kriteria proyek atau kegiatan tertentu harus dipertimbangkan secara jelas yaitu tujuan organisasi secara keseluruh. IT Risk Management and Disaster Recovery PERSONAL ASSIGNMENT 3 Page 6 of 22 c. Establish risk management Pada bagian ini dibahas mengenai tujuan, sasaran, strategi, ruang lingkup dan parameter aktivitas, atau bagian dari organisasi pada proses manajemen risiko yang diterapkan. Proses dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan untuk menyeimbangkan biaya, manfaat dan peluang. Temasuk sumber daya yang diperlukan dan catatan untuk disimpan juga harus ditentukan. Pengaturan ruang lingkup dan batas-batas penerapan manajemen risiko meliputi: 1. Mendefinisikan organisasi, proses, proyek atau kegiatan dan membangun tujuan dan sasaran 2. Menentukan sifat keputusan yang harus dibuat 3. Mendefinisikan sejauh mana kegiatan atau fungsi proyek dari segi waktu dan lokasi 4. Mengidentifikasi setiap lingkup atau bagian yang dibutuhkan, tujuan dan sumber daya yang diperlukan 5. Mendefinisikan kedalaman dan luasnya kegiatan manajemen risiko yang akan dilakukan, termasuk inklusi dan pengecualian tertentu. Isu-isu spesifik yang mungkin juga akan dibahas meliputi: 1. Peran dan tanggung jawab dari berbagai bagian organisasi yang berpartisipasi dalam proses manajemen risiko 2. Hubungan antara proyek atau kegiatan dan proyek-proyek lain atau bagian dari organisasi. Identify the Risk Dalam tahap ini dilakukan identifikasi terhadap risiko-risiko yang dapat dikendalikan. Mengidentifikasi secara komprehensif menggunakan proses sistematika yang terstruktur merupakan hal yang penting dan bagian yang kritis. Hal ini disebabkan karena risiko yang tidak teridentifikasi pada tahap ini dapat dikeluarkan untuk dianalisis lebih lanjut. Identifikasi harus meliputi IT Risk Management and Disaster Recovery PERSONAL ASSIGNMENT 3 Page 7 of 22 risiko keduanya, sehingga apakah dapat berada dikendali organisasi atapun tidak berada di bawah kendali organisasi. What can happen ? Tujuannya adalah untuk menghasilkan daftar yang lengkap mengenai sumber risiko dan peristiwa yang mungkin berdampak pada prestasi dari setiap tujuan yang diidentifikasi dalam konteks. Kegiatan ini dapat mencegah, menurunkan, menunda atau meningkatkan pencapaian tujuan tersebut. Sehinga secara lebih rinci dapat diidentifikasi kemungkinan apa saja yang bisa terjadi. How it can happen ? Setelah mengidentifikasi apa yang mungkin terjadi, maka perlu untuk mempertimbangkan kemungkinan penyebab dan skenario apa yang akan dijalankan. IT Risk Management and Disaster Recovery PERSONAL ASSIGNMENT 3 Page 8 of 22 Assess the Risks Pada tahapan ini dilakukan identifikasi proses, perangkat yang ada atau tindakan yang dilakukan untuk meminimalkan risiko negatif atau meningkatkan risiko positif dan menilai kekuatan dan kelemahan yang ada. Pengendalian dimungkinkan untuk dilakukan sebagai hasil dari kegiatan perlakuan resiko sebelumnya. Besarnya konsekuensi yang dapat ditanggung dari suatu peristiwa yang terjadi, serta kemungkinan kejadian yang terkait merupakan dua hal yang saling terkait. Pada sisi kemungkinan kejadian akan mengakibatkan beberapa konsekuensi. Kejadian yang mungkin terjadi dan memiliki beberapa konsekuensi dalam mempengaruhi tujuan menghasilkan tingkat risiko. Konsekuensi dan kemungkinan dapat diperkirakan dengan menggunakan analisis statistik dan perhitungan. Jika tidak ditemukan data atau catatn masa lalu yang dapat dipercaya atau relevan tersedia, estimasi subjektif dapat dilakukan. Sumber infomasi yang paling relevan dan teknik yang dapat digunakan ketika menganalisis konsekuensi dan kemungkinan risiko, dapat mencakup hal-hal berikut : 1. catatan masa lalu 2. praktek dan pengalaman yang relevan 3. literatur yang diterbitkan relevan 4. penelitian 5. hasil konsultasi publik 6. percobaan dan prototipe 7. ekonomi, teknik atau model lainnya 8. spesialis dan penilaian ahli Teknik mendapatkannya meliputi: IT Risk Management and Disaster Recovery PERSONAL ASSIGNMENT 3 Page 9 of 22 1. Wawancara terstruktur dengan para ahli untuk kepentingan daerah 2. penggunaan kelompok ahli di beberapa disiplin ilmu 3. evaluasi individu menggunakan kuesioner 4. Pengguanan model dan simulasi Memperkirakan tingkatan risiko dapat dilakukan dengan 3 (tiga) cara mengalisanya, yaitu : 1. Kualitatif Analisis kualitatif menggunakan kata-kata untuk menggambarkan besarnya potensi konsekuensi dan kemungkinan yang akan terjadi. Skala ini dapat disesuaikan dengan keadaan, dan deskripsi yang berbeda dapat digunakan untuk risiko yang berbeda. Analisa kualitatif dapat digunakan: 1. sebagai kegiatan pemeriksaan awal untuk mengidentifikasi risiko yang membutuhkan analisis yang lebih rinci 2. Jenis analisis yang tepat untuk pengambilan keputusan 3. Data numerik atau sumber daya yang memadai untuk analisis kuantitatif. analisis kualitatif harus mendapatkan informasi faktual dan data harus tersedia agar tujuan analisa dapat tepat terukur dengan baik. 2. Semi-kuantitatif Dalam analisis semi-kualitatif, skala kualitatif seperti yang dijelaskan di atas diberikan nilai. tujuannya adalah untuk menghasilkan skala peringkat lebih luas daripada yang biasa dipergunakan dicapai dalam analisa kualitatif. Namun, karena nilai yang dialokasikan untuk setiap deskripsi mungkin tidak menanggung hubungan yang akurat dengan besarnya sebenarnya konsekuensi atau kemungkinan, nomor hanya boleh dikombinasikan dengan menggunakan formula yang mengakui keterbatasan jenis skala yang digunakan. IT Risk Management and Disaster Recovery PERSONAL ASSIGNMENT 3 Page 10 of 22 Ketelitian harus dilakukan dengan menggunakan analisis yang digunakan semi-kuantitatif karena nomor yang dipilih tidak dapat benar-benar mencerminkan relativitas dan ini dapat menyebabkan tidak konsisten, anomali atau tidak berhasil mendapatkan data yang tepat. Semi-kuantitatif analisis yang digunakan mungkin tidak selalu benar karena perbedaan antara risiko, khususnya ketika salah satu konsekuensi atau kemungkinan yang ekstrim. 3. Kuantitatif Analisis kuantitatif menggunakan nilai numerik (bukan skala deskriptif yang digunakan dalam analisis kualitatif dan semi-kuantitatif) baik untuk konsekuensi dan kemungkinan menggunakan data dari berbagai sumber. Kualitas analisis tergantung kepada keakuratan dan kelengkapan dari nilainilai numerik dan validitas model yang digunakan. konsekuensi yang ada dapat menentukan pemodelan hasil dari suatu peristiwa atau serangkaian peristiwa, atau dengan ekstrapolasi dari studi eksperimental atau data masa lalu. Konsekuensi dapat dinyatakan dalam hal kriteria dampak moneter, teknis atau manusia. Dalam beberapa kasus, lebih dari satu nilai numerik diperlukan untuk menentukan konsekuensi untuk waktu yang berbeda, tempat, kelompok dan situasi. Cara menyajikan konsekuensi dan kemungkinan mengkombinasikan untuk memberikan tingkat adalah dengan risiko, sehingga akan bervariasi sesuai dengan jenis risiko dan tujuan terhadap penilaian risiko yang akan digunakan. Ketidakpastian dan variabilitas dari konsekuensi dan kemungkinan harus dipertimbangkan dalam analisis dan dikomunikasikan secara efektif. Karena beberapa perkiraan yang dibuat dalam analisis risiko yang tidak tepat, analisis sensitivitas harus dilakukan untuk menguji pengaruh ketidakpastian asumsi dan data. Analisis sensitivitas juga cara untuk menguji kelayakan dan efektivitas kontrol potensial dan pilihan memperlakukan suatu risiko. IT Risk Management and Disaster Recovery PERSONAL ASSIGNMENT 3 Page 11 of 22 Tujuan evaluasi risiko adalah untuk membuat keputusan berdasarkan hasil analisis risiko, tentang resiko mana yang memerlukan perbaikan dan prioritas perbaikan. Evaluasi Risiko melibatkan membandingkan tingkat risiko yang ditemukan selama proses analisis dengan kriteria risiko dibuat bila masuk dalam konteksnya. Tujuan organisasi dan sejauh mana peluang yang dapat mengakibatkan harus dipertimbangkan. Dimana pilihan dibuat antara opsi, potensi kerugian yang lebih tinggi dapat dikaitkan dengan potensi keuntungan yang lebih tinggi dan sesuai pilihan akan tergantung pada konteks organisasi. Keputusan harus mempertimbangkan konteks yang lebih luas dari risiko dan mencakup pertimbangan tolerabilitas yang risikonya ditanggung oleh pihak selain organisasi yang menguntungkan dari itu. Dalam beberapa situasi, evaluasi risiko dapat menyebabkan Keputusan untuk melakukan analisis lebih lanjut. Treat the Risk Dalam kerangka manajemen risiko, memperlakukan risiko yang dapat diterima, dicatat dan tetap dimonitor. Sedangkan terhadap risiko yang tidak dapat dibiarkan untuk diterima begitu saja, maka akan dilakukan tindakan dalam mengurangi risiko itu. Memperlakukan risiko melibatkan mengidentifikasi berbagai pilihan untuk mengobati risiko, menilai pilihan ini dan persiapan dan pelaksanaan rencana mengurangi dampak negatifnya terhadap organisasi. Mengidentifikasi pilihan untuk mengurangi risiko dengan hasil positif IT Risk Management and Disaster Recovery PERSONAL ASSIGNMENT 3 Page 12 of 22 Pilihan untuk membayar risiko memiliki hasil positif (peluang) yang belum tentu tepat dalam segala situasi, termasuk diantaranya dicontohkan : 1. Secara aktif mencari kesempatan dengan memutuskan untuk memulai atau melanjutkan kegiatan yang memiliki kemungkinan untuk membuat atau mempertahankannya (di mana dengan praktis). Mengejar peluang yang pantas tanpa pertimbangan hasil negatif dapat membahayakan lainnya Kesempatan serta mengakibatkan kerugian yang tidak perlu. 2. Mengubah kemungkinan kesempatan, untuk meningkatkan kemungkinan hasil yang menguntungkan. 3. Mengubah konsekuensi, untuk meningkatkan sejauh mana Keuntungan. 4. Berbagi kesempatan. Hal ini melibatkan pihak lain di beberapa bagian dari hasil positif risiko, biasanya dengan menyediakan kemampuan tambahan atau sumber daya yang meningkatkan kemungkinan kesempatan yang timbul atau tingkat keuntungan jika itu terjadi. Mekanismenya adalah termasuk penggunaan kontrak dan struktur organisasi seperti kemitraan, usaha patungan, royalti dan pengaturan lahan yang sama. Berbagi hal positif terhadap hasil biasanya melibatkan berbagi biaya yang timbul dalam mengambilnya. Berbagi pengaturan sering memperkenalkan risiko baru, dalam arti bahwa pihak lain mungkin tidak memberikan kemampuan yang diinginkan atau sumber daya tidak dapat efektif bekerja. 5. Mempertahankan kesempatan yang ada (tersisa). Setelah peluang telah diubah atau berbagi, mungkin ada peluang yang tersisa yang masih dapat dipertahankan tanpa tindakan segera spesifik yang diperlukan. Mengidentifikasi pilihan untuk mengurangi risiko dengan hasil negatif Pilihan untuk mengurangi risiko yang memiliki hasil negatif sehingga didapatkan hasil yang positif, meskipun interpretasi dan implikasi yang muncul jelas berbeda. IT Risk Management and Disaster Recovery PERSONAL ASSIGNMENT 3 Page 13 of 22 Pilihannya dapat dicontohkan seperti : 1. Menghindari risiko dengan memutuskan untuk tidak memulai atau melanjutkan kegiatan tersebut. Dampak pilihan ini adalah menyebabkan hilangnya peluang untuk mendapatkan keuntungan. 2. Mengubah kemungkinan risiko, untuk mengurangi kemungkinan dari hasil negatif. 3. Mengubah konsekuensi, untuk mengurangi sejauh mana kerugian. Ini termasuk langkah-langkah pre-event seperti pengurangan persediaan atau alat pelindung dan pasca-acara tanggapan tersebut sebagai rencana kontinuitas. 4. Berbagi risiko. Hal ini melibatkan pihak lain untuk berbagi beberapa bagian dari risiko, tentu saja sebaiknya dengan persetujuan bersama. Mekanisme termasuk penggunaan kontrak, asuransi pengaturan dan struktur organisasi seperti kemitraan dan usaha patungan untuk menyebarkan tanggung jawab dan kewajiban. Umumnya ada beberapa biaya keuangan atau keuntungan terkait dengan pembagian bagian dari risiko dengan yang lain organisasi, seperti pembayaran premi asuransi. Dimana risiko dibagi secara keseluruhan atau sebagian, organisasi mentransfer risiko. . 5. Mempertahankan risiko. Setelah risiko telah diubah atau disebar, akan ada sisa risiko yang tetap dipertahankan. Risiko juga dapat dipertahankan dari awal, misalnya ketika ada kegagalan untuk mengidentifikasi atau kurang tepat dalam membagi risiko, atau menangani risiko. Dalam memilih keputusan pengambilan risiko, yang paling tepat adalah melibatkan dan menyeimbangkan biaya pelaksanaan setiap pilihan terhadap manfaat yang diperoleh. Secara umum, biaya pengelolaan risiko IT Risk Management and Disaster Recovery PERSONAL ASSIGNMENT 3 Page 14 of 22 perlu sepadan dengan manfaat yang diperoleh. Ketika membuat biaya yang dihadapkan dengan manfaat, maka konteks penilaian harus diambil berdarkan nilai manfaat yang paling besar untuk diperoleh perusahaan. Hal ini penting untuk mempertimbangkan semua biaya langsung dan tidak langsung dan manfaat baik berwujud atau tidak berwujud, dan diukur dalam keuangan atau istilah lainnya. Sejumlah opsi dapat dipertimbangkan dan diterapkan baik secara individu atau dalam kombinasi. Analisis sensitivitas adalah salah satu cara untuk menguji efektivitas yang berbeda. Contohnya adalah penggunaan efektif kontrak dan perawatan risiko tertentu yang didukung oleh asuransi yang sesuai dan pembiayaan risiko lainnya. Keputusan harus mempertimbangkan kebutuhan untuk mempertimbangkan secara hati-hati terhadap risiko yang jarang namun parah yang mungkin memerlukan tindakan penanganan resiko yang tidak dibenarkan atas dasar ketat ekonomi. Pilihan pengobatan Risiko harus mempertimbangkan nilai-nilai dan persepsi para pemangku kepentingan dan cara yang paling tepat untuk mengkomunikasikannya secara jelas. Jika anggaran untuk perlakuan resiko dibatasi, maka harus diidentifikasi urutan prioritas di mana risiko individu perawatan harus dilaksanakan. Hal ini penting untuk membandingkan biaya penuh apabila tidak mengambil tindakan terhadap penghematan anggaran. Jika, setelah pengendalian risiko, ada risiko yang tersisa, keputusan harus diambil apakah tetap untuk mempertahankan risiko ini atau mengulangi risiko. Prepare and implement treatment plan IT Risk Management and Disaster Recovery PERSONAL ASSIGNMENT 3 Page 15 of 22 Tujuan dari rencana perawatan adalah untuk mendokumentasikan bagaimana memilih dari sekian pilihan yang tersedia untuk dilaksanakan. Rencana pengendalian harus meliputi: 1. tindakan yang diusulkan; 2. kebutuhan sumber daya; 3. tanggung jawab; 4. waktu; 5. ukuran kinerja; dan 6. pelaporan dan pemantauan persyaratan. Rencana pengendalian harus diintegrasikan dengan manajemen dan proses anggaran organisasi. Monitor and Review Pembahasan pada proses yang berjalan sangat penting untuk memastikan bahwa rencana pengelolaan tetap relevan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemungkinan dan konsekuensi dari hasil dapat berubah, karena mungkin faktor-faktor yang mempengaruhi kesesuaian atau biaya pilihan pengendalian. Oleh karena itu perlu mengulangi siklus manajemen risiko secara teratur. Kemajuan aktual terhadap rencana penanganan resiko memberikan ukuran kinerja yang penting dan harus dimasukkan ke dalam organisasi manajemen kinerja, pengukuran dan sistem pelaporan. Pemantauan dan review juga melibatkan pelajaran belajar dari proses manajemen risiko, dengan meninjau peristiwa, pengobatan rencana dan hasil mereka. 2. Penjelaasn implementasi IT risk dari sisi auditing sebagai berikut : Teknologi informasi (TI) membutuhkan pertimbangan khusus pertimbangan dalam aplikasi praktis audit berbasis risiko, Laporan pada Standar Auditing (SAS) 104-111, dan Dewan Akuntansi Perusahaan Publik (PCAOB) Standar IT Risk Management and Disaster Recovery PERSONAL ASSIGNMENT 3 Page 16 of 22 Audit (AS) 5. Kedua SAS 104-111 dan AS5 menekankan perlu menetapkan hubungan erat antara prosedur audit dan penilaian menyeluruh laporan keuangan dan pernyataan tingkat risiko. Standar audit berbasis risiko yang diadopsi oleh AICPA pada tahun 2006, bersama dengan AS5 dirilis pada tahun 2007, menekankan top-down, berbasis risiko pendekatan audit keuangan. Beberapa manfaat yang didapat dari audit berbasis risiko: 1. Prosedur penilaian risiko TI Identifikasi dan pemahaman diperlukan untuk melihat peran bagaimana TI mempengaruhi laporan keuangan dan tingkat risiko. 2 Dengan mendapatkan pemahaman tentang entitas kontrol yang ada untuk engurangi risiko TI yang terkait, auditor mungkin dapat menggabungkan tes TI kontrol ke dalam prosedur audit lebih lanjut dan dengan demikian meningkatkan keseluruhan efisiensi prosedur audit mereka. 3. Prosedur penilaian risiko TI akan meningkatkan pemahaman auditor tentang bagaimana perangkat audit dibantu komputer dan tekniknya dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi prosedur audit substantif. Prosedur penilaian risiko TI biasanya dapat dimanfaatkan untuk memberikan rekomendasi yang berharga kepada manajemen. Berikut alur diagram dalam melakukan proses audit berdasarkan IT Risk IT Risk Management and Disaster Recovery PERSONAL ASSIGNMENT 3 Page 17 of 22 (The CPA Jurnal, July 2010, page 68) Planning Risk Assessment Procedures Key wordnya adalah Need for an IT Specialist. Karena audit berbasis risiko membutuhkan auditor untuk memahami entitas yang diaudit, termasuk kontrol internal, audit Rencana harus mempertimbangkan bagaimana auditor akan mendapatkan pemahaman ini. IT Risk Management and Disaster Recovery PERSONAL ASSIGNMENT 3 Page 18 of 22 Understanding the IT Environment and Related Controls Memerlukan pemahaman terhadap lingkungan kerja IT dan mengontrol yang berkaitan dengan audit. Assessing Risk of Material Misstatement Penilaian terhadap risiko kesalahan dalam penyajian data Determining Whether Further Audit Procedures Are Needed Menentukan apakah diperlukannya proses audit untuk dilanjutkan When Testing IT Controls Can Improve Audit Efficiency Ketika pengujian IT control dapat meningkatkan efisiensi audit yang dilakukan Designing and Performing Further Audit Procedures Merancang dan meningkatkan prosedur audit lebih lanjut Evaluating Audit Findings, Audit Evidence, and Control Deficiencies Mengevaluasi Temuan Audit, Bukti Audit, dan Kontrol Kekurangan Importance of IT in Financial Reporting Pentingnya IT dalam Pelaporan Keuangan. Saat ini IT sangat berperan dalam melaporkan entitas di sektor keuangan, auditor harus mengidentifikasi perubahan-perubahan kunci yang diperlukan untuk menentukan metodologi audit mereka dan menyusun tim audit untuk memastikan bahwa risiko IT yang terkait dilaksanakan sesuai dengan metodologi yang ditentukan. Auditor mungkin juga menggunakan penerapan risiko standar baru sebagai kesempatan untuk meningkatkan nilai yang IT Risk Management and Disaster Recovery PERSONAL ASSIGNMENT 3 Page 19 of 22 mereka berikan dengan membantu perusahaan mengidentifikasi kelemahan kontrol dan dengan mengurangi jumlah prosedur substantif dibutuhkan. Dalam berurusan dengan audit berbasis risiko, berikut adalah prioritas utama seorang auditor: 1. Kepatuhan terhadap audit standar berbasis risiko 2. Peluang untuk efisiensi audit, 3. Kesempatan untuk kualitas audit yang lebih tinggi (lebih efektif, layanan klien yang lebih baik). 3. Mengidentifikasi dengan lebih baik risiko TI terkait bahan prosedur audit salah penyajian data saji dan merancang untuk mengatasi risiko-risiko tertentu. Dengan demikian, auditor memiliki peluang yang sangat besar untuk melakukan pekerjaan dengan pencapaian kualitas yang lebih tinggi, lebih efisien, dan lebih hemat biaya audit. 3. Dalam konteks auditing pada kasus Money Bank, maka dikaitkan dengan IT Risk, maka beberapa hal yang dapat dijadikan catatan penting untuk mengendalikan risikonya : 1. Planning IT Risk asessment procedures Dalam langkah ini diperlukan dokumen-dokumen rencana yang telah dilakukan sebelumnya dalam menerapkan prosedur pada proses terutama yang berkaitan dengan kegiatan transaksi Money Bank, yaitu kegiatan via teller, ATM, Internet banking, dan mobile banking. 2. Gain understanding of the IT environment and related controls Memperoleh pemahaman tentang lingkungan TI dan kontrol terkait, yaitu dengan cara pengecekan dokumen, melihat diagram alur dan dokumen kontrol. 3. Risk Assessment Melakukan penilaian terhadap risiko kesalahan penyajian material (data) 4. Audit planning IT Risk Management and Disaster Recovery PERSONAL ASSIGNMENT 3 Page 20 of 22 Melakukan perubahan terhadap dokumen rencana. Jika diperlukan FAP (further audit procedure) maka akan dilakukan, audit program dan prosedur test. Kemudian melakukan prosedur audit lebih lanjut dengan dokumen kertas kerja audit. 5. Evaluate audit findings, audit evidence, and control deficience Mengevaluasi hasil audit, bukti audit, dan kontrol terhadap kekurangan Dalam kaitan penyerangan terhadap ancaman ATM, maka diperlukan tindakan pengamanan yang lebih dari pada sebelumnya. Misalnya melakukan kebijakan perubahan PIN nasabah secara periodik dan dengan minimal sebanyak 6 digit (masih ada saat ini Bank yang menggunakan hanya 4 digit kombinasi). Kemudian melakukan audit ruangan ATM terhadap alat skimmer atau CCTV yang tersembunyi untuk kemudahan orang dari tindakan yang tidak bertanggung jawab. Kedepan kekurangan Magnetic Card dapat diupayakan diganti untuk menggunakan chips yang lebih sulit untuk digandakan, tentu saja hal ini akan berdampak terhadap investasi perbankan yang tidak murah. Demikianlah beberapa hal yang dapat disampaikan dalam memberikan salah satu solusi yang terjadi pada Money Bank, khususnya pada ATM. TERIMA KASIH IT Risk Management and Disaster Recovery PERSONAL ASSIGNMENT 3 Page 21 of 22 Referensi : Dan Schroeder and Tommie Singleton, (2010). Implementing the IT-Related Aspects of Risk-Based Auditing Standards, The CPA Journal Barry Hart, Proff. (2006). Australian/New Zealand Standard “Risk Management”. SAI Global IT Risk Management and Disaster Recovery PERSONAL ASSIGNMENT 3 Page 22 of 22