BAB I RUANG LINGKUP AKUNTANSI 1.1

advertisement
BAB I
RUANG LINGKUP AKUNTANSI
1.1 Pengertian Akuntansi
Beberapa orang mengakui bahwa akuntansi adalah bahasa bisnis. Tetapi apa
sebenarnya akuntansi itu? Seberapa pentingnya akuntansi terhadap bisnis? Akuntansi
merupakan sistem informasi yang menyediakan laporan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai berbagai aktivitas dan kondisi ekonomi dari suatu bisnis. Ada
pula yang menjelaskan akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian
kepastian mengenai informasi yang akan membantu manager dan pengambil keputusan
lainnya untuk mengambil keputusan alokasi sumber daya.
Akuntansi sendiri adalah merupakan suatu proses yang mengidentifikasi data
keuangan, pencatatan, dan sebagai hasil akhirnya laporan keuangan. Ada sedikit
perbedaan antara akuntansi dan pembukuan. Pembukuan sebenarnya bagian dari
akuntansi yaitu pencatatan harian yang terlibat dalam proses akuntansi. Sedangkan
akuntansi mencakup juga identifikasi dan komunikasi. Akuntansi bertujuan untuk
menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para
manager, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang
saham, kreditur, atau pemilik.
Jantung akuntansi keuangan modern ada pada sistem pembukuan berpasangan.
Sistem ini melibatkan pembuatan paling tidak dua masukan untuk setiap transaksi: satu
debit pada suatu rekening, dan satu kredit terkait pada rekening lain. Jumlah
keseluruhan debit harus selalu sama dengan jumlah keseluruhan kredit. Cara ini akan
memudahkan pemeriksaan jika terjadi kesalahan. Cara ini diketahui pertama kali
digunakan pada abad pertengahan di Eropa, walaupun ada pula yang berpendapat
bahwa cara ini sudah digunakan sejak zaman Yunani kuno.
1
1.2 Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua subsistem
utama yaitu sistem akuntansi manajemen dan sistem akuntansi keuangan. Akuntansi
keuangan adalah salah satu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada
suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan.
Sistem informasi akuntansi keuangan berhubungan dengan penyediaan keluaran bagi
pengguna external. Sistem tersebut menggunakan data ekonomi sebagai masukan dan
memprosesnya sampai memenuhi aturan dan konversi tertentu.
Sedangkan sistem manajemen menghasilkan informasi untuk pengguna
internal seperti manajer, eksekutif, dan pekerja. Jadi akuntansi manajemen dikatakan
sebagai akuntansi internal dan akuntansi keuangan dapat dikatakan sebagai akuntansi
external. Definisi akuntansi manajemen menurut Chartered Institute of Management
Accountant (1994:30) yaitu: Penyatuan bagian manajemen yang mencakup, penyajian
dan penafsiran informasi yang digunakan untuk perumusan strategi, aktivitas
perencanaan dan pengendalian, pembuatan keputusan, optimalisasi penggunaan sumber
daya, pengungkapan kepada pemilik dan pihak luar, pengungkapan kepada pekerja,
pengamanan asset… Bagian integral dari manajemen yang berkaitan dengan proses
identifikasi penyajian dan interpretasi/penafsiran atas informasi yang berguna untuk :
merumuskan strategi, proses perencanaan dan pengendalian, pengambilan keputusan,
optimalisasi keputusan, pengungkapan pemegang saham dan pihak luar, pengungkapan
entitas organisasi bagi karyawan, perlindungan atas asset organisasi.
1.3 Perbedaan Akuntansi Keuangan Dan Akuntansi Manajemen
Faktor Perbedaan
1. Tujuan Utama
Akuntansi Keuangan
Pihak external perusahaan.
Contoh : kreditor, supplier,
pemerintah dan investor
2. Dasar Penyusunan Prinsip akuntansi yang
Laporan
diterima umum
3. Objek yang diukur Kondisi dan kemampuan
& dikomunikasi
ekonomi perusahaan secara
keseluruhan
Akuntansi Manajemen
Pihak internal perusahaan
yaitu
manajemen
pada
berbagai tingkatan
Biaya dan manfaat,
hubungannya dengan teori
keputusan manajemen
Prestasi para manajer pada
berbagai tingkatan organisasi
2
4. Orientasi Laporan
5. Bentuk Laporan
6. Isi Laporan
Masa lalu, penilaian historikal Orientasi masa depan, prediksi
terhadap kemampuan
dengan mempertimbangkan
ekonomi masa lalu
faktor ekonomi dan non
ekonomi
Terinci untuk setiap kegiatan,
Ringkas dan berhubungan
devisi, jenis produk, daerah
dengan perusahaan secara
dll.
keseluruhan
Laporan keuangan : Neraca, Anggaran, Laporan Biaya,
Laporan Prestasi, Laporan
Laporan L/R, Laporan
Analisis Khusus
Perubahan Modal
Di dalam buku ini hanya menjelaskan sistem akuntansi keuangan untuk pihak
internal saja.
Latihan soal.
1. Apa yang dimaksud dengan akuntansi ?
2. Apa yang dimaksud dengan sistem akuntansi keuangan ?
3. Apa yang dimaksud dengan sistem akuntansi manajemen ?
4. Sebutkan perbedaan antara sistem akuntansi keuangan dengan sistem akuntansi
manajemen ?
5. Sebutkan tujuan dari sistem akuntansi keuangan dengan sistem akuntansi
manajemen ?
3
BAB II
PERANAN AKUNTANSI DALAM PERUSAHAAN
Secara umum, perusahaan (business) adalah organisasi dimana sumber daya
(input) seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang/jasa
(output) bagi pelanggan.
Tujuan dari setiap perusahaan adalah memperoleh keuntungan. Keuntungan/
Laba (profit) adalah selisih diantara jumlah yang diterima dari pelanggan atas
barang/jasa yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber
daya dalam menghasilkan barang/jasa tersebut. Tetapi ada juga perusahaan yang tidak
bertujuan untuk memperoleh keuntungan semata, contohnya perusahaan nirlaba,
perusahaan pemerintah. Fokus buku ini hanya dibatasi pada perusahaan yang
berorientasi untuk menghasilkan laba.
Terdapat tiga jenis perusahaan yang berorientasi untuk menghasilkan laba yaitu :
1. Perusahaan Pabrikan (manufacturing business) yaitu perusahaan yang mengubah
input dasar menjadi produk yang dijual kepada masing-masing pelanggan.
2. Perusahaan Dagang (merchandising business) yaitu perusahaan yang menjual
produk ke pelanggan. Namun, mereka tidak memproduksi barangnya sendiri, tetapi
membelinya dari perusahaan lain (perusahaan pabrikan).
3. Perusahaan Jasa (service business) yaitu perusahaan yang menghasilkan jasa dan
bukan barang atau produk untuk pelanggan.
Dengan adanya bermacam-macam jenis perusahaan menyebabkan proses
akuntansi yang berbeda pula antara perusahaan pabrikan, perusahaan dagang dan
perusahaan jasa. Yang membedakan di dalam pencatatan akuntansi adalah barang/jasa
yang dijual sebagai persediaan. Sehingga metode yang digunakan di dalam pencatatan
persediaan juga berbeda.
4
Berikut ini akan dijelaskan perbedaan pencatatan akuntansi pada masing-masing
perusahaan:
2.1 PERUSAHAAN PABRIKAN (manufacturing business)
Di dalam perusahaan pabrikan yang membedakan adalah pada pembuatan
laporan rugi/laba. Penentuan harga pokok penjualan pada perusahaan dagang berbeda
dengan perusahaan pabrikan. Perbedaan tersebut ditunjukkan di bawah ini :
Perusahaan Dagang
Perusahaan Manufaktur
Harga Pokok Penjualan :
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan awal barang dagang
Persediaan awal barang jadi
(+) Pembelian Bersih
(+) Harga Pokok Produksi
Barang tersedia di jual
Barang tersedia di jual
(-)
Persediaan
akhir
barang
(-) Persediaan akhir barang
dagangan
jadi
Harga Pokok Penjulan
Harga Pokok Penjulan
2.2 PERUSAHAAN DAGANG (merchandising business)
Di dalam perusahaaan dagang ada dua metode untuk mencatat/menjurnal
persediaan, yaitu metode perpetual (Buku) dan metode periodik (Fisik). Jurnal pada
perusahaan dagang dengan metode perpetual (Buku) dan metode periodik (Fisik) adalah
sebagai berikut :
Perpetual
Transaksi Pembelian
Persediaan
Kas/Utang
Retur Pembelian
Kas/Utang
Persediaan
Periodik
Pembelian
Kas/Utang
Kas/Utang
Retur pembelian &
potongan pembelian
Ongkos Angkut Pembelian
Persediaan
Kas/Utang
Ongkos Angkut pembelian
Kas/Utang
5
Pembayaran Utang dalam
Periode Diskon
Transaksi Penjualan
Utang
Utang
Kas
Kas
Persediaan
Potongan Pembelian
Kas/Piutang
Penjualan
Kas/Piutang
Penjualan
HPP
Persediaan
Retur Penjualan
Retur Penjualan
Retur Penjualan
Kas/Piutang
Kas/Piutang
Persediaan
HPP
Penerimaan piutang dalam
periode diskon
Kas
Kas
Persediaan
Diskon Penjualan
Utang
Utang
2.1 PERUSAHAAN JASA (service business)
Di perusahaan jasa, pencatatannya lebih sederhana dibandingkan perusahaan
manufaktur/pabrikan dan perusahaan dagang. Contoh jurnal yang dilakukan perusahaan
jasa adalah :
Transaksi Pembelian
Peralatan atau Perlengkapan kantor
Kas/Utang
Retur Pembelian
Kas/Utang
Peralatan atau Perlengkapan kantor
Potongan Pembelian
Kas
Potongan Pembelian
Transaksi Penjualan
Kas/Piutang
Pendapatan jasa
Potongan Penjualan
Potongan Pendapatan jasa
Kas
6
Latihan soal.
1. Tn. Haris mendirikan usaha jasa pencucian motor pada tanggal 1 Januari 2007.
Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Januari adalah sebagai berikut :
a) Membuka rekening sebagai setoran modal awal perusahaan sebesar Rp
20.000.000,b) Membayar biaya sewa tempat sebesar Rp 4.000.000,c) Membeli peralatan secara kredit Rp 2. 500.000,d) Membayar hutang kepada kreditur Rp 1.000.000,e) Menerima pendapatan dari jasa cucian motor Rp 2.500.000,f) Membayar biaya listrik dan telepon Rp 1.000.000,g) Membayar gaji karyawan Rp 500.000,h) Tn. Haris mengambil uang kas perusahaan untuk kepentingan pribadi sebesar
Rp 750.000,Buatlah jurnal untuk transaksi di atas.
2. Buatlah jurnal untuk transaksi-transaksi pada perusahaan dagang di bawah ini :
Okt 1.
Pak Bejo menyetorkan uang untuk modal awal sebesar Rp. 500.000,1.
Dibeli barang dagangan dari PT. KIA seharga Rp 500.000,3.
Dijual barang secara tunai kepada Tuan Sulton seharga Rp 250.000,5.
Dibayar biaya pengangkutan sebesar Rp 50.000,7.
Dibeli barang dagangan dari UD. Lancar Jaya seharga Rp 250.000,secara kredit
10.
Menjual barang secara kredit ke Tuan Ismail seharga Rp 300.000,12.
Mengembalikan sebagian barang yang dibeli pada tanggal 6 Oktober
dari UD. Lancar Jaya karena rusak. Nilai barang yang dikembalikan
sebesar Rp 50.000,15.
Membayar gaji pegawai sebesar Rp 200.000,20.
Menerima pengembalian barang dari Tuan Ismail karena barang
tersebut rusak seharga Rp 50.000,22.
Dibayar biaya listrik sebesar Rp 150.000,25.
Menerima pembayaran dari Tuan Ismail sebagai pelunasan atas
transaksi penjualan tanggal 10 Oktober
26.
Membayar hutang kepada PT. Harus Maju yang timbul dari transaksi
tanggal 6 Oktober
28.
Pak Bejo selaku pemilik perusahaan mengambil uang dari
perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp 250.000,-
7
BAB III
LAPORAN KEUANGAN
3.1 PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi, yang merupakan
ringkasan dari suatu proses pencatatan, ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan
yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Termasuk didalamnya adalah
laporan rugi/laba, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas. Rugi/laba
digunakan untuk memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan,
sedangkan neraca mengidentifikasi posisi keuangan perusahaan. Posisi keuangan dalam
hal ini adalah posisi harta, hutang, dan modal.
Agar pembaca laporan keuangan tadi memperoleh gambaran yang jelas, maka
laporan keuangan yang disusun harus didasarkan pada prinsip akuntansi yang lazim. Di
Indonesia prinsip akuntansi disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang menugaskan
Panitia Pembina Pasar Uang dan Modal, hasil perumusan panitia tersebut dibicarakan
dalam Kongres IAI tahun 1973 dan setelah diperbaiki kemudian diterbitkan dalam
bentuk buku dengan judul Prinsip Akuntansi Indonesia. Dalam tahun 1983 dikeluarkan
exposure draft untuk memperbaiki prinsip akuntansi yang lama. Exposure draft ini
dikeluarkan oleh komite prinsip akuntansi Indonesia dari IAI, dan sesudah diperbaiki
diterbitkan dengan nama Prinsip Akuntansi Indonesia 1984.
3.2 TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan
keuangan
dibuat
oleh
manajemen
dengan
tujuan
untuk
mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik
perusahaan. Tujuan laporan keuangan yang lain adalah memberikan informasi kepada
pihak-pihak tertentu yang menyangkut posisi, kinerja, dan perubahan posisi keuangan
sehingga bermanfaat sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi/bisnis.
Sedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), tujuan laporan
keuangan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
8
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan
apa yang telah dilakukan manajemen/pertanggungjawaban manajemen atas sumber
daya yang dipercayakan kepadanya.
Karakteristik laporan keuangan harus dapat dipahami, relevan, keandalan, dan
dapat diperbandingkan.
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini,
pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas
ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan
ketekunan yang wajar.
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai
dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau
dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai.
Selain itu informasi juga harus memiliki kualitas andal. Informasi memiliki kualitas
andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan dan jujur dalam penyajiannnya
(segala peristiwa disajikan secara wajar/seharusnya).
Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar
periode untuk mengidentifikasikan trend posisi dan kinerja keuangan. Selain itu
pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan
untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
secara relatif.
3.3 PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), pemakai laporan keuangan
meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman,
pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya,
dan masyarakat.
Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan
informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan itu meliputi :
9
1. Investor, mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah
harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga
terrtarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan
perusahaan untuk membayar deviden.
2. Karyawan, membutuhkan informasi mengenai stabilitass dan profitabilitas
perusahaan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa,
manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
3. Pemberi Pinjaman, membutuhkan informasi keuangan untuk memutuskan apakah
pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
4. Pemasok dan Kreditor, membutuhkan informasi keuangan untuk memutuskan
apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.
5. Pelanggan, membutuhkan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan,
terutama jika terlibat dalam perjanjian jika panjang.
6. Pemerintah, membutuhkan informasi mengenai alokasi sumber daya meliputi
aktivitas perusahaan. Selain itu informasi tersebut digunakan untuk mengatur
aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk
menyusun statistik pendapatan nasional.
7. Masyarakat, laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan
informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran
perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
3.4 MACAMMACAM-MACAM LAPORAN KEUANGAN
KEUANGAN
Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen biasanya terdiri dari :
Neraca, yaitu laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu perusahaan pada
tanggal tertentu.
Laporan R/L, yaitu laporan yang menunjukkan hasil usaha dan biaya-biaya selama
suatu periode akuntansi.
Laporan perubahan modal, yaitu laporan yang menunjukkan sebab-sebab perubahan
modal dari jumlah pada awal periode menjadi jumlah modal pada akhir periode.
10
Laporan perubahan posisi keuangan, menunjukkan arus dana dan perubahanperubahan dalam posisi keuangan selama tahun buku yang bersangkutan.
Laporan keuangan yang lengkap menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
meliputi neraca, laporan rugi/laba, laporan perubahan posisi keuangan disajikan sebagai
laporan arus kas atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain.
Penyusunan laporan keuangan dilakukan secara periodik dan periode yang
biasa digunakan adalah tahunan yang mulai 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31
Desember. Walaupun periode akuntansi yang digunakan adalah tahunan, manajemen
masih dapat menyusun laporan keuangan untuk periode yang lebih pendek, misalnya
bulanan, triwulan atau kuartal. Laporan keuangan yang dibuat untuk periode yang lebih
pendek dari satu tahun disebut laporan interim.
Latihan Soal !
1. Jelaskan pengertian laporan keuangan.
2. Sebutkan tujuan laporan keuangan.
3. Sebutkan pengguna laporan keuangan.
4. Sebutkan macam-macam laporan keuangan menurut SAK.
11
BAB IV
PENGGOLONGAN AKTIVA, PASSIVA DAN MODAL
4.1 AKTIVA
Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan
diperoleh perusahaan. Aktiva memiliki tiga sifat pokok : a). mempunyai manfaat di
masa datang, b). badan usaha tersebut dapat memperoleh manfaatnya, c). transaksitransaksi yang menyebabkan timbulnya hak perusahaan untuk memperoleh manfaat
sudah terjadi. Contoh aktiva termasuk kas, tanah, bangunan dan peralatan.
AKTIVA LANCAR
Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva-aktiva lain atau sumber-sumber yang
diharapkan akan direalisasi menjadi uang kas atau dijual atau dikonsumsi selama siklus
usaha perusahaan yang normal atau dalam waktu satu tahun, mana yang lebih lama.
Suatu aktiva diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, jika aktiva tersebut :
a. Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam waktu
siklus operasi normal perusahaan
b. Dimiliki untuk diperdagangkan/untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan dalam
waktu siklus operasi normal perusahaan
c. Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi
Di dalam neraca, aktiva lancar disusun dalam urut-urutan likuiditas. Semakin
likuid (cair) maka letaknya ada di atas. Elemen-elemen yang termasuk dalam golongan
aktiva lancar ialah :
a. Kas yang tersedia untuk usaha sekarang dan elemen-elemen yang dapat disamakan
dengan kas, misalnya cek, money order, pos wesel, dan lain-lain.
b. Surat-surat berharga yang merupakan investasi jangka pendek.
c. Piutang dagang dan piutang wesel.
d. Piutang pegawai, anak perusahaan dan pihak-pihak lain, jika akan diterima dalam
waktu satu tahun.
12
e. Pitang angsuran dan piutang wesel angsuran, jika akan dilunasi dalam waktu satu
tahun.
f. Persediaan barang dagangan, barang mentah, barang dalam proses, barang jadi,
bahan-bahan pembantu dan bahan-bahan suku cadang yang dipakai dalam
pemeliharaan alat-alat/mesin-mesin.
g. Biaya-biaya dibayar dimuka seperti asuransi, bunga, sewa, pajak-pajak, bahan
pembantu dan lain-lain.
Investasi Jangka Panjang
Akun ini merupakan aktiva tidak lancar. Elemen-elemen yang masuk
kelompok investasi jangka panjang adalah :
a. Investasi jangka panjang dalam surat-surat berharga seperti saham, obligasi, dan
wesel jangka panjang.
b. Investasi dalam anak perusahaan, termasuk uang muka jangka panjang.
c. Investasi dalam bentuk aktiva tetap berwujud (seperti tanah, mesin-mesin) tetapi
belum digunakan untuk usaha sekarang.
d. Penyisihan dana untuk tujuan jangka panjang seperti dana pelunasan obligasi, dana
ekspansi, dana pembelian saham sendiri, dana pembayaran pension, dana
pengantian gedung, dan lain-lain.
e. Cash surrender value dari polis asuransi jiwa.
Aktiva Tetap Berwjud
Penentuan nama akun untuk melaporkan kelompok aktiva tetap berwujud
bermacam-macam, tergantung pada jenis perusahaannya. Aktiva tetap berwujud juga
sering hanya disebut sebagai aktiva tetap. Aktiva tetap berwujud adalah aktiva yang
dapat digunakan lebih dari satu periode. Yang termasuk dalam aktiva tetap berwujud
seperti tanah, gedung, mesin dan alat-alat, perabot, kendaraan. Cara mencantumkan di
dalam neraca dimulai dari yang paling tetap (paling panjang umurnya), disusul dengan
yang lebih pendek umurnya. Untuk aktiva tetap yang didepresiassi, maka di neraca
harus ditunjukkan harga perolehannya dan akumulasi depresiasinya.
13
Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Aktiva tetap tidak berwujud adalah hak-hak jangka panjang yang sifatnya
tidak berwujud yang dimiliki perusahaan seperti goodwill, hak paten, merek dagang,
hak cipta, dll.
Aktiva LainLain-lain
Yang termasuk di dalam aktiva lain-lain adalah aktiva-aktiva yang tidak dapat
dimasukkan dalam kelompok-kelompok lain seperti misalnya titipan kepada penjual,
bangunan dalam pengerjaan, piutang jangka panjang, dan uang muka pada pejabat
perusahaan.
4.2 PASSIVA
Passiva adalah hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa
lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. Atau bisa dijelaskan sebagai
pengorbanan manfaat ekonomis yang akan timbul di masa yang akan datang yang
disebabkan oleh kewajiban-kewajiban di saat sekarang dari suatu badan usaha yang
akan dipenuhi dengan memberikan aktiva atau jasa kepada badan usaha lain di masa
datang sebagai akibat dari transaksi-transaksi yang sudah lalu.
Utang Lancar
Utang lancar atau utang jangka pendek adalah utang-utang yang pelunasannya
akan memerlukan penggunaan sumber-sumber yang digolongkan dalam aktiva lancar
atau dengan menimbulkan suatu utang baru.
Kewajiban disajikan menurut urutan jatuh temponya. Semakin pendek jatuh
temponya letaknya ada di atas. Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban
jangka pendek, jika :
a. Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi
perusahaan
b. Jatuh tempo dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca
14
Yang termasuk utang lancar :
a. Utang dagang, yaitu utang-utang yang timbul dari pembelian barang-barang
dagangan atau jasa.
b. Utang wesel, yaitu utang-utang yang memakai bukti-bukti tertulis berupa
kesanggupan untuk membayar pada tanggal tertentu.
c. Traksiran utang pajak, yaitu jumlah pajak penghasilan yang diperkirakan untuk laba
periode yang bersangkutan.
d. Utang biaya, yaitu biaya-biaya yang sudah menjadi beban tetapi belum dibayar.
Misalnya utang gaji, utang bunga dan lain-lain.
e. Utang-utang lain yang akan dibayar dalam waktu 12 bulan.
Pendapatan Diterima di Muka
Yang termasuk dalam pendapatan diterima di muka adalah penerimaanpenerimaan
yang tidak
merupakan pendapatan untuk periode bersangkutan.
Penerimaan-penerimaan semacam ini akan tetap dilaporkan sebagai pendapatan
diterima di muka sampai penerimaan tadi dapat diakui sebagai pendapatan.
Utang Jangka Panjang
Utang jangka panjang adalah utang-utang yang pelunasannya tidak
menggunakan sumber-sumber yang digolongkan sebagai aktiva lancar, misalnya utang
obligasi atau utang wesel jangka panjang.
4.3 MODAL
Modal atau ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah
dikurangi semua kewajiban. Dalam perusahaan perseorangan, modal sendiri adalah hak
dari pemilik biasanya diberi nama modal. Dalam perusahaan yang berbentuk firma,
modal ditunjukkan dalam rekening modal masing-masing anggota. Sedangkan
perusahaan yang berbentuk perseroan, modal ditunjukkan dengan rekening modal yang
terdiri dari beberapa elemen :
a. Modal Disetor, jumlah uang yang disetorkan oleh pemegang saham terdiri dari : a).
Modal Saham, yaitu jumlah nominal saham yang beredar. b). Agio/Disagio Saham,
yaitu selisih antara setoran pemegang saham dengan nilai nominal saham. Agio
15
saham adalah selisih di atas nominal, sedangkan disagio adalah selisih di bawah
nominal.
b. Laba Tidak Dibagi, kumpulan laba tahun-tahun sebelumnya yang tidak dibagi
sebagai dividen.
c. Modal Penilaian Kembali, selisih antara nilai buku lama dengan nilai buku yang
baru dicatat sebagai modal penilaian kembali.
d. Modal Sumbangan, timbul apabila perusahaan memperoleh aktiva yang berasal dari
sumbangan. Aktiva yang diterima dicatat dalam rekening aktiva dengan cara yang
biasa dan diimbangi dengan pencatatan dalam rekening sumbangan.
e. Modal Lain-lain, yaitu modal yang tidak dapat dimasukkan dalam salah satu
kelompok di atas.
AkunAkun-akun nominal
nominal
Akun-akun nominal adalah rekening-rekening yang ada di laporan rugi/laba.
Yang termasuk akun nominal adalah pendapatan (Revenue), beban (Expense),
penghasilan (Income), laba (Gain), rugi (Loss) dan harga perolehan (Cost).
Penghasilan (Income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan/penambahan aktiva atau penurunan kewajiban
yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penarikan
modal. Penghasilan meliputi pendapatan maupun keuntungan.
Beban (Expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar/berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban
yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada
penanaman modal.
Laba (Gain) adalah kenaikan modal yang berasal dari transaksi sampingan atau
transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi lain
yang mempengaruhi badan usaha selama suatu periode kecuali yang timbul dari
pendapatan atau investasi oleh pemilik. Contohnya adalah laba dari penjualan aktiva
tetap.
Rugi (Loss) adalah penurunan modal yang berasal dari transaksi sampingan atau
transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi lain
16
yang mempengaruhi badan usaha selama suatu periode kecuali yang timbul dari
beban atau distribusi pada pemilik. Contohnya adalah rugi dari penjualan surat
berharga.
Harga perolehan (Cost) adalah jumlah utang yang dikeluarkan atau yang timbul
untuk memperoleh barang atau jasa. Jumlah ini pada saat terjadinya transaksi akan
dicatat sebagai aktiva.
Latihan Soal.
1. Apa yang dimaksud dengan aktiva dan sebutkan macamnya.
2. Apa yang dimaksud dengan passiva dan sebutkan macamnya.
3. Apa yang dimaksud dengan akun nominal.
4. Sebutkan akun-akun yang termasuk.
5. Apa beda dari expense dan cost.
6. Apa beda gain dan loss.
17
BAB V
PROSES AKUNTANSI
Untuk dapat menyediakan data seperti definisi akuntansi, setiap transaksi perlu
digolong-golongkan, diringkas dan kemudian disajikan dalam bentuk laporan. Mulai
dari kegiatan pencatatan sampai dengan penyajian disebut siklus akuntansi (proses
akuntansi).
Gambar proses akuntansi
Bukti-bukti
transaksi
Buku
Jurnal
Buku
Besar
Neraca
Laporan R/L
Laporan
Perubahan Modal
Laporan Arus
Kas
Buku
Pembantu
Siklus akuntansi (proses akuntansi) :
1. Buku Jurnal Spesial
Transaksi-transaksi yang berulang-ulang terjadi biasanya tidak dicatat dalam
buku jurnal debit kredit, tetapi dicatat dalam buku jurnal spesial yang berkolomkolom. Buku jurnal seperti ini khusus dirancang untuk pencatatan transaksi tertentu,
dengan memperhatikan rekening-rekening yang didebit dan dikredit. Cara seperti ini
akan mengurangi pekerjaan dalam membuat jurnal dan akan memudahkan
pembukuan ke rekening-rekening. Untuk transaksi-transaksi yang tidak sering
terjadi dan merupakan transaksi intern, dibuatkan jurnal umum dengan kolom debit
kredit. Contohnya transaksi penyusutan atau piutang wesel.
18
a. Jurnal Penjualan
Contoh bentuk jurnal penjualan adalah sebagai berikut :
JURNAL PENJUALAN
Tgl. No. Faktur
2/3/07
415
Tgl.
Keterangan
2/3/07
Tuan Nuri,
Yogyakarta
Rekening yang didebit
Tanda Posting
Jumlah
Tuan Nuri, Yogyakarta
√
1.000.000
No.
Tanda Penjualan
Faktur Posting (Kredit)
415
√
1.000.000
Angs
250.000
Uang
PPN
piutang Penjualan
(Tunai)
25.000 775.000
-
Catatan : tanda posting diberi √, jika pembukuan ke dalam buku pembantu piutang
berasal dari jurnal penjualan.
Setiap akhir bulan buku jurnal penjualan dijumlahkan dan dibukukan ke buku
besar, yaitu debit rekening piutang dan kredit rekening penjualan.
b. Jurnal Penerimaan Kas
Semua penerimaan uang dicatat dalam jurnal penerimaan kas. Kolom kas debit
diisi dengan jumlah bersih uang yang diterima, kolom kredit diisi dengan akun yang
sesuai. Di bawah ini contoh jurnal penerimaan kas :
JURNAL PENERIMAAN KAS
Tgl.
5/3/07
8/3/07
9/3/07
Keterangan
Penjualan
tunai
Pendapatan
bunga
Tuan Alex
Tanda Macam- Penjualan Piutang Potongan
Kas
Posting macam
(Kredit) (Kredit) penjualan (Debit)
kredit
(Debit)
√
114
√
500.000
500.000
10.000
10.000
250.000
5.000
245.000
19
Kredit rekening-rekening dalam buku pembantu piutang dapat dibukukan dari
jurnal penerimaan kas, sesudah dilakukan pembukuan maka kolom tanda posting
diberi tanda cek (√). Kolom macam-macam dibukukan ke masing-masing
rekeningnya dalam buku besar dan nomor rekeningnya diisikan dalam kolom tanda
posting.
c. Jurnal Pembelian
Contoh bentuk jurnal penjualan adalah sebagai berikut :
JURNAL PEMBELIAN
Rekening yang Dikredit
No. Order
Pembelian
1/3/07
325
Toko Yuana, Yogyakarta
Tgl.
Tanda
Posting
√
Jumlah
1.500.000
Dari buku jurnal, kalau sudah diposting ke rekeningnya, kolom pada tanda
posting diberi tanda cek (√). Atau jika dari salinan faktur pembelian, sehingga dapat
ditunjukkan bahwa transaksi tersebut telah dijurnal.
d. Jurnal Pengeluaran Kas
Dalam contoh di atas dianggap bahwa semua uang yang diterima didepositokan
ke bank dan semua pengeluaran uang dengan menggunakan cek kecuali untuk
pengeluaran-pengeluaranyang jumlahnya kecil dibayarkan menggunakan kas kecil.
Semua pembayaran dengan cek dicatat dalam jurnal pengeluaran kas. Kolom kas
kredit dipakai untuk mencatat jumlah bersih yang dibayarkan, sedang jumlah debit
dan kredit yang lain dicatat dalam kolom-kolom yang ada.
JURNAL PENGELUARAN KAS
Tgl.
No. Keterangan Tanda
Cek
posting
2/3/07
110
3/3/07
115
3/3/07
120
Toko Muda,
Jbr
Peralatan
kantor
Sewa
Macammacam
D
K
√
123
50
Utang
(Debit)
Biayabiaya
(Debit)
300.000
Potongan
Kas
pembelian (Kredit)
(Debit)
9.000
291.000
250.000
250.000
400.000
400.000
20
e. Jurnal Umum
Transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat dalam jurnal-jurnal spesial dicatat
dalam jurnal umum. Kolom-kolom dalam jurnal ini bisa berbeda-beda, disesuaikan
dengan keadaan perusahaan. Salah satu bentuk yang dapat dipakai sebagai berikut :
JURNAL UMUM
Tgl.
Keterangan
1/3/07 Piutang Wesel
Piutang Tn. Alex
Tanda posting
Debit
114
150.000
117
Kredit
150.000
2. Buku Besar
Setelah kita melakukan penjurnalan, kemudian kita melakukan posting pada
buku besar. Posting ke dalam buku besar bertujuan untuk mengelompokkan
masing-masing akun sehingga mempermudah kita untuk mengetahui saldo masingmasing akun tersebut.
BUKU BESAR
AKUN Kas
Tgl.
Keterangan
Tanda posting
Debit
Kredit
1/3/07 Modal
√
1.000.000
-
3/3/07 Sewa
50
-
400.000
600.000
-
Tanda posting
Debit
Kredit
117
150.000
-
√
291.000
-
441.000
-
Saldo
AKUN Piutang
Tgl.
Keterangan
1/3/07 Tn. Alex
3/3/07 Toko Muda
Saldo
21
3. Neraca Saldo
Neraca saldo berisi kumpulan saldo-saldo dari buku besar. Saldo-saldo tersebut
digunakan untuk acuan pembuatan neraca setelah disesuaikan. Bentuk neraca saldo:
NERACA SALDO
Keterangan
Debit
Kas
600.000
Piutang
441.000
Jumlah
Kredit
1.041.000
4. Jurnal Penyesuaian
Pada setiap akhir periode perlu dibuat beberapa penyesuaian terhadap saldo
rekening-rekening buku besar. Penyesuaian-penyesuaian ini timbul karena
digunakannya dasar waktu (accrual basis : pengakuan pendapatan dan beban diakui
pada saat dihasilkan atau terjadi) di dalam akuntansi dan juga diperlukan untuk
dapat memisahkan rekening-rekening neraca dan rugi laba.pemisahan seperti itu
perlu dilakukan karena ada beberapa rekening yang saldonya masih bersifat
campuran, yaitu sebagian merupakan pos neraca dan sebagiannya lagi merupakan
pos rugi laba. Di samping itu ada beberapa transaksi yang belum dicatat selama
periode tahun buku yang bersangkutan, oleh karena itu pada akhir periode dibuat
jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi-transaksi tersebut. Penyesuaianpenyesuaian yang dibuat setiap akhir periode adalah sebagai berikut :
Persediaan barang dagangan
Biaya dibayar di muka
Pendapatan diterima di muka
Utang biaya
Piutang pendapatan
Depresiasi
Kerugian piutang
22
Ayat jurnal penyesuaian :
a. Persediaan barang dagangan
Selisih persediaan (sejumlah harga pokok)
Persediaan barang
b. Biaya dibayar di muka
Biaya asuransi
Asuransi dibayar di muka
c. Pendapatan diterima di muka
Pendapatan sewa
Sewa diterima di muka
d. Utang biaya
Biaya bunga obligasi/asuransi/upah
Utang bunga obligasi/asuransi/upah
e. Piutang pendapatan
Piutang bunga obligasi
Pendapatan bunga obligasi
f.
Depresiasi/penyusutan
Depresiasi/penyusutan gedung
Akumulasi depresiasi/penyusutan gedung
g. Kerugian piutang
Kerugian piutang
Cadangan kerugian piutang
5. Neraca Lajur
Neraca lajur adalah daftar berkolom yang berisi data yang diperlukan untuk
membuat jurnal penyesuaian dan laporan-laporan keuangan. Neraca lajur ini
memungkinkan disusunnya laporan-laporan keuangan jangka pendek(bulanan,
kuartalan) tanpa perlu jurnal penyesuaian yang formil.
Jumlah kolom dalam neraca lajur dapat disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan. Perusahaan dagang biasanya menggunakan neraca lajur sepuluh kolom
yang bentuknya seperti di bawwah ini :
23
NERACA LAJUR
Rekening
Neraca saldo
Penyesuaian
D
D
K
K
Neraca saldo
disesuaikan
D
K
Rugi laba
D
K
Neraca
D
K
Kolom rekening diisi nama-nama rekening yang ada dalam buku besar.kolom
neraca saldo diisi saldo masing-masing rekening.
Kolom penyesuaian diisi dengan jumlah penyesuaian yang ada.
Kolom neraca saldo disesuaikan berisi jumlah-jumlah yang berasal dari kolom
neraca saldo ditambah atau dikurangi dengan jumlah-jumlah dalam kolom
penyesuaian, jumlah debit dan kredit dalam kolom ini harus sama.
Kolom rugi laba diisi dengan jumlah semua rekening nominal yang berasal dari
neraca saldo disesuaikan, selisih jumlah antara debit dan kredit merupakan laba
atau rugi untuk periode yang bersangkutan. Apabila jumlah kredit lebih besar dari
jumlah debit, maka selisihnya adalah laba dan sebaliknya.
Kolom neraca berisi semua jumlah rekenung riel yang berasal dari kolom neraca
saldo disesuaikan, selisih jumlah debit dan kredit sama dengan selisih dalam
kolom rugi laba. Apabila kolom rugi laba jumlah kreditnya lebih besar dari kolom
debit, maka dalam kolom neraca jumlah kolom debit akan lebih besar daripada
jumlah kolom kredit dan sebaliknya.
Untuk perusahaan manufaktur, neraca lajurnya sedikit berbeda karena adanya
kolom biaya produksi yang dipakai untuk menunjukkan semua jumlah yang diperlukan
untuk menyusun laporan harga pokok produksi. Salah satu bentuk neraca lajur untuk
perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut :
NERACA LAJUR
Neraca saldo
Penyesuaian
D
D
Biaya produksi
Rugi Laba
Neraca
Rekening
K
K
D
K
D
K
D
K
24
Kolom biaya produksi diisi dengan jumlah-jumlah rekening-rekening yang
berhubungan dengan produksi, selisih antara kolom debit dan kredit merupakan
harga pokok produksi untuk periode tersebut dan dipindahkan ke kolom rugi laba.
6. Laporan Keuangan : a). Neraca, b).Laporan R/L, c). Laporan Perubahan
Modal, d). Laporan Arus Kas.
a. Neraca
Neraca dapat disusun dalam beberapa bentuk yang berbeda, dimana urut-urutan
kelompok baik aktiva maupun passiva juga berbeda-beda. Bentuk neraca yang sering
ditemui dalam praktik ada dua macam yaitu :
1. Bentuk rekening T
PT. SUMBER MAKMUR
NERACA
31 DESEMBER 2000
(Dalam Rupiah)
AKTIVA
PASSIVA
Aktiva Lancar
Kewajiban Lancar
Kas
200.000
Utang usaha
400.000
Piutang Usaha
250.000
Utang gaji
150.000
Perlengkapan
100.000
Sewa diterima dimuka 50.000
Asuransi dibayar di muka
Total
50.000
Total kewajiban
600.000
600.000
Aktiva Tetap
Tanah
10.000.000
Gedung
5.000.000
Akm.peny.gedung
(1.000.000)
Modal Ny. Sarti
Peralatan Kantor
2.000.000
Prive
Akm.peny.peralat.kantor
Total
Total Aktiva
(500.000)
Ekuitas Pemilik
Total Ekuitas Pemilik
16.000.000
(500.000)
15.500.000
15.500.000
16.100.000
Total Passiva
16.100.000
25
2. Bentuk Laporan
PT. SUMBER MAKMUR
NERACA
31 DESEMBER 2000
(Dalam Rupiah)
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas
Piutang Usaha
Perlengkapan
Asuransi dibayar di muka
Total
Aktiva Tetap
Tanah
Gedung
Akm.peny.gedung
Peralatan Kantor
Akm.peny.peralat.kantor
Total
200.000
250.000
100.000
50.000
600.000
10.000.000
5.000.000
(1.000.000)
2.000.000
(500.000)
15.500.000
Total Aktiva
PASSIVA
Kewajiban Lancar
Utang usaha
Utang gaji
Sewa diterima dimuka
Total kewajiban
EKUITAS PEMILIK
Modal Ny. Sarti
Prive
Total Ekuitas Pemilik
Total Passiva dan Ekuitas Pemilik
16.100.000
400.000
150.000
50.000
600.000
16.000.000
(500.000)
15.500.000
16.100.000
26
b. Laporan Rugi-Laba
Laporan rugi-laba melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu
tertentu berdasarkan konsep penandingan (matching concept). Konsep ini diterapkan
dengan membandingkan beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama periode
terjadinya beban tersebut. Laporan rugi-laba juga melaporkan kelebihan pendapatan
terhadap beban-beban yang terjadi. Kelebihan ini disebut laba bersih. Jika beban
melebihi pendapatan, maka disebut rugi bersih. Laporan rugi-laba dapat disusun dalam
dua bentuk sebagai berikut :
a. Format laporan Rugi-Laba Multiple Step (Bertahap).
Bentuk multiple step
adalah bentuk laporan rugi-laba dimana dilakukan
beberapa pengelompokkan terhadap pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya yang
disusun dalam urut-urutan tertentu sehingga bisa dihitung :
Laba bruto, yaitu hasil penjualan dikurangi harga pokok penjualan
Penghassilan usaha bersih, yaitu laba bruto dikurangi biaya-biaya usaha
Penghasilan bersih sebelum pajak, yaitu penghasilan usaha bersih ditambah dan
dikurangi dengan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya di luar usaha.
Penghasilan bersih sesudah pajak, yaitu penghasilan bersih sebelum pajak
dikurangi pajak penghasilan
Penghasilan bersih dan elemen-elemen luar biasa, yaitu penghasilan bersih sesudah
pajak ditambah dan/atau dikurangi elemen-elemen yang tidak biasa.
27
PT. JAYA MAKMUR
LAPORAN RUGI LABA
PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2000
(Dalam Rupiah)
7.256.000
Hasil Penjualan
Penjualan retur
Potongan penjualan
114.000
57.000
171.000
Hasil penjualan bersih
7.085.000
Harga Pokok Penjualan
Persediaan barang dagangan 1 Januari 2000
Pembelian
2.160.000
5.042.000
Ongkos angkut
112.000
5.154.000
Pembelian retur
79.000
Potongan pembelian
55.000
134.000
Tersedia untuk dijual
Persediaan barang dagangan 31 Desember 2000
Harga Pokok Penjualan
Laba Bruto
Biaya Usaha :
Biaya Penjualan
Gaji bagian penjualan
Depresiasi alat-alat
Advertensi
Macam-macam biaya penjualan
5.020.000
7.180.000
2.606.760
4.573.240
2.511.760
202.000
164.000
275.000
132.140
773.140
Biaya administrasi dan umum
Gaji pimpinan dan pegawai kantor
Premi asuransi
Bahan pembantu
Depresiasi alat-alat kantor
Sumbangan
Macam-macam biaya umum
564.000
75.020
24.300
75.000
12.500
43.100
795.920
Laba usaha bersih
1.567.060
944.700
28
Penghasilan dan biaya lain-lain :
Penghasilan lain-lain
Penghasilan sewa
Penghasilan bunga
360.000
72.000
432.000
Biaya lain-lain
Biaya bunga
Penghasilan bersih sebelum pajak
PPH 15%
Penghasilan bersih sesudah pajak
Elemen-elemen luar biasa
Utang dihapuskan
PPH 15%
Penghasilan bersih dan elemen-elemen luar biasa
120.000
312.000
1.256.700
188.505
1.068.195
250.000
37.500
212.500
1.280.695
29
b. Format laporan Rugi-Laba Single Step
Dalam bentuk ini tidak dilakukan pengelompokkan pendapatan dan biaya ke
dalam kelompok-kelompok usaha dan di luar usaha, tetapi hanya dipisahkan antara :
Pendapatan-pendapatan dan laba-laba
Biaya-biaya dan kerugian-kerugian
PT. JAYA MAKMUR
LAPORAN RUGI LABA
PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2000
(Dalam Rupiah)
Hasil penjualan bersih
Penghasilan lain-lain
Pos luar biasa – utang dihapuskan
Dikurangi :
Harga pokok penjualan
Biaya penjualan
Biaya administrasi dan umum
Biaya lain-lain
Pajak penghasilan
Penghasilan bersih
7.085.000
432.000
250.000
7.767.000
4.573.240
773.140
793.920
120.000
226.005
6.486.305
1.280.695
30
c. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal atau ekuitas pemilik melaporkan perubahan modal
selama jangka waktu tertentu. Laporan tersebut dibuat setelah laporan rugi-laba, karena
laba bersih atau rugi bersih dilaporkan dalam laporan ini. Laporan ekuitas pemilik
dibuat sebelum mempersiapkan neraca, karena jumlah ekuitas pemilik pada akhir
periode harus dilaporkan di neraca. Oleh karena itu, laporan ekuitas pemilik seringkali
dipandang sebagai penghubung antara laporan rugi-laba dengan neraca. Format laporan
perubahan modal sebagai berikut :
31
d. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian : (1) Aktivitas operasi, (2) Aktivitas
investasi, dan (3) Aktivitas pendanaan.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi. Bagian ini melaporkan ikhtisar penerimaan
dan pembayaran kas yang menyangkut operasi perusahaan. Arus kas bersih dari
aktivitas operasi biasanya berbeda dari jumlah laba bersih periode berjalan.
Perbedaan ini terjadi karena pendapatan dan beban tidak selalu diterima atau
dibayar secara tunai.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi. Bagian ini melaporkan transaksi kas untuk
pembelian atau penjualan aktiva tetap atau permanen.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan. Bagian ini melaporkan transaksi kas yang
berhubungan dengan investasi oleh pemilik, peminjam dana, dan pengambilan uang
oleh pemilik.
Contoh format laporan arus kas adalah sebagai berikut :
32
Latihan Soal.
1. Soal perusahaan jasa.
Perusahaan Jasa Tanggung
“Neraca Saldo”
30 Desember 1998
Kas
Asuransi Dibayar Di muka
Perlengkapan Kantor
Peralatan Kantor
Akumulasi Depresiasi Peralatan Kantor
Mobil
Akumulasi Depresiasi Mobil
Utang Dagang
Pendapatan Diterima Di muka
Modal Tuan Wayan
Prive, Tuan Wayan
Pendapatan Jasa
Biaya Gaji
Biaya Advertensi
Biaya Sewa
Biaya Telepon
Jumlah
Rp. 2.500.000
2.100.000
555.000
7.500.000
15.350.000
12.360.000
1.200.000
6.000.000
650.000
70.715.000
Rp. 2.500.000
3.000.000
3.000.000
275.000
540.000
15.000.000
22.500.000
49.400.000
70.715.000
Diminta :
1. Buatlah Ayat Jurnal Penyeuaian dari informasi di bawah :
a. Perhitungan biaya asuransi menunjukkan bahwa jumlah biaya asuransi
Tahun 1996 adalah Rp. 775.000
b. Perlengkapan yang masih tersisa Rp. 75.000
c. Biaya Depresiasi peralatan per tahun Rp. 935.000
d. Biaya Depresiasi mobil per tahun Rp. 2.100.000
e. Pendapatan yang masih akan diterima Rp. 300.000
f. Masih harus dibayar gaji pegawai Rp. 55.000
2. Buatlah Neraca Lajur
3. Buatlah Laporan Keuangannya (Neraca, Lap L/R, Lap Perubahan Modal)
33
2. Soal perusahaan dagang
Susilo mendirikan usaha di bidang dagang yaitu “UD MAKMUR”. Dia menjual
sembako untuk di jual kembali. Usahanya dimulai tanggal 1 Desember 2007. Transaksi
yang dilakukan selama 1 bulan :
1 Desember 2007 Susilo menginvestasikan uangnya pada “UD MAKMUR” untuk
memulai usahanya sebesar Rp.20.000.000,2 Desember 2007 untuk memulai usahanya Susilo membeli beras 150 kg @ Rp.
5.000,-, gula 150 kg @ Rp. 4.000,-.
3 Desember 2007 “Toko DIA” membeli beras sebanyak 20 kg @ Rp. 5.200,- dan
gula 25 @ Rp. 4.300,- secara kredit dengan syarat 1/10, n/20.
5 Desember 2007 “Toko JUJUR” membeli beras sebanyak 50 kg @ Rp. 5.100,- dan
gula 50 kg @ Rp. 4.200,- secara kredit dengan syarat 1/10, n/20.
10 Desember 2007 “Soponyono” membeli beras sebanyak 50 kg @ Rp. 5.100,- dan
gula sebanyak 75 kg @ Rp. 4.200,-.
13 Desember 2007 Dibayar faktur tanggal 3 Desember 2007 dengan cek No. 10.
15 Desember 2007 Dibayar sewa gedung sebesar Rp. 500.000,20 Desember 2007 Diterima pelunasan faktur tanggal 5 Desember 2007.
25 Desember 2007 Dibayar gaji pegawai 3 orang @ Rp. 150.000,30 Desember 2007 Susilo menarik uang tunai sebesar Rp. 5.000.000,Pertanyaan :
1. Buatlah Jurnal untuk transaksi di atas.
2. Posting ke dalam buku besar.
3. Buatlah laporan keuangannya (Neraca, laporan rugi/laba, laporan perubahan
modal)
34
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki, 2000, Intermediate Accounting, BPFE Yogyakarta : Yogyakarta
Erlina, 2005, Karakteristik Akuntansi Manajemen, Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara : Sumatera Utara
Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat :
Jakarta
Reeve, Fess, Niswonger, Warren, 1999, Prinsip-prinsip akuntansi edisi 19 jilid ,
Erlangga : Jakarta
Yusuf, Haryono, 1999, Dasar-dasar Akuntansi Edisi ke-5, Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN : Yogyakarta
35
Download