L1PUTAN KHUSUS KENALI10 CIRI AJARAN SESAT Kegaduhan membuka lembar awal Tahun 2016. Bukan kegaduhan politik, sebagaimana tahun lalu, melainkan kegaduhan sosial berupa aksi radikalisme dan teror. ARU dalam hitunganjari tanganjumlah hari di tahun 2016 dimlai, publiktelah diharu biru dengan berita tentang Gafatar yang dikaitkan dengan hilangnya dr. Rica Tri Handayani dan anaknya, Diah Ayu Yulianingsih, serta sejumlah keluargao Tiba-tiba, di siang bolong menjelang sholatJumat, 15 Januari lalu, publik dikagetkan dengan serangkaian ledakan bom tepat dijantung kota Jakarta, kompleks pertokoan Sarinah, Jalan HM Thamrin, yang selalu sibuk dan begitu dekatjaraknya dengan Istana Merdeka. Dalam siaran persnya Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal, akibat peritiwa itu 25 orang mengalami korban luka dan 8 orang yang tewas (17/1). Empat korban luka merupakan warga asing yang berasal dari Austria, Belanda, Jerman, dan Aljazair. Sementara, dari delapan orang yang tewas, empat di antaranya merupakan pelaku. ISIS menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu. Akan Terus Terjadi Upaya pencegahan sebenamya telah dilakukan. Detasemen Khusus 88/Antiteror Polri di awal2016 telah melakukan serangkaian penangkapan terduga teroris di berbagai kota di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Kalimantan Timur. Toh, teror terus terjadi. Komjen Pol Saud Usman Nasution menyatakan ancaman terorisme belum akan berakhir bila tujuan dari kelompok radikal untuk membentuk Daulah/Khilafah Islamiyah belum terwujud. "Masyarakat sendiri, termasuk para ulama, bersifat apatis. Hal itu tentunya akan menyuburkan dan memberi ruang bagi berkembangnya aksi radikalisme danterorisme," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu di Gedung Pelatihan BNPT, Sentul, Bogor (8/1) saat melantik Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir sebagai Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPTyang baru. Hal senada diungkapkan sosiolog Universitas Nasional Jakarta, Nia Elvina. Menurutnya, peran ulama dan pemuka agama amat diperlukan dalam mencegah umat terjebak dalam paham radikal. " Fungsi lembaga agama tidak B 16 sempit, peranan ulama harus dioptimalkan," tandasnya. Ciri Aliran Sesat Nia menambahkan, pencegahan paling efektiftumbuhnya paham radikalisme yang dalam kondisi tertentu bisa berkembang menjadi terorisme adalah melalui lewat pendidikan. Salah satu upaya penting dalam pencegahan paham radikalisme adalah mewaspadai penyebaran radikalisme yang menu rut MUI disebarkan oleh aliran-aliran sesat. Bagaimanakah ciriciri aliran sesat itu? Dalam maklumat yang dikeluarkan MUI melalui websitenya, http.//www.muLor.id/muUn/hikmah. disebutkan ada 10 ciri aliran sesat, yaitu: 1. Mengingkari rukun iman (Iman kepada Allah, Malaikat, Kitab Suci, Rasul, Hari Akhir, Qadha dan Qadar) dan mengingkari rukun Islam (Mengucapkan 2 kalimat syahadah, sholat wajib 5 waktu, puasa, zakat, dan Haji). 2. Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syar'I (AI-Quran dan As-Sunah). 3. Meyakini turunnya wahyu setelah AI Qur'an. 4. Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi AI Qur'an. 5. Melakukan penafsiran AI Quran yang tidak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir. 6. Mengingkari kedudukan hadits Nabishallallahu 'alaihi wa sallam sebagai sumber ajaran Islam. 7. Menghina, melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul. 8. Mengingkari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai Nabi dan Rasul terakhir. 9. Merubah, menambah dan atau mengurangi pokokpokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syari'ah, seperti haji tidak ke Baitullah, shalat fardlu tidak 5 waktu. 10. Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar'i, seperti mengkafirkan seorang muslim hanya karena bukan kelompoknya. Para guru di sekolah perlu memahamkan siswanya tentang ciri-ciri aliran sesat itu sehingga mereka terhindar dari bahaya penyebaran paham radikalisme yang umumnya berkembang menjadi terorisme. (TW-Tim) DERAP GURU. No. 193 Th. XVI - Februari 2016