8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1. Definisi

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1. Definisi Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan
manusia. Komunikasi telah menjadi fenomena terbentuknya masyarakat atau
komunitas yang terintegrasi oleh informasi, dimana masing-masing individu dalam
masyarakat itu sendiri saling berbagi informasi untuk mencapai tujuan bersama.
Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampai
pesan dan orang yang menerima pesan.
Menurut Onong Uchjana Effendi dalam (Ruslan, 2012:81) komunikasi atau
communication dalam bahasa latin: communicatio yang berarti pemberitahuan dan
pertukaran pikiran. Komunikasi Menurut Moor dalam (Rohim, 2009:8) merupakan
penyampaian pengertian antar individu. Dikatakannya bahwa semua manusia
dilandasi kapasitas untuk menyampaikan maksud, hasrat, perasaan, pengetahuan dan
pengalaman dari orang yang satu kepada orang yang lain. Menurut Theodorson
dalam (Rohim, 2009:11) komunikasi adalah proses pengalihan informasi dari satu
orang atau sekelompok orang dengan menggunakan simbol tertentu kepada satu
orang atau kelompok lain. Di samping itu, pengertian komunikasi menurut Mulyana
dalam (Rohim, 2009:10) juga dipahami sebagai suatu bentuk komunikasi interaksi,
yaitu komunikasi dengan proses sebab akibat.
Menurut Anderson dalam (Rohim, 2009:10) yang mengatakan “komunikasi
adalah suatu proses di mana kita dapat memahami dan dipahami oleh orang lain”.
Begitu banyak definisi dari komunikasi, para ahli mempunyai sudut pandang
dan interpreatasinya sendiri dalam memaknai definisi dari komunikasi, dimana para
ahli menyampaikan definisi komunikasi itu sendiri, diantaranya:
Menurut West & Lyn H.Turner dalam (Rohim, 2009:11) memberikan batasan
bahwa komunikasi adalah proses sosial di mana individu-individu menggunakan
8
9
simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan
mereka.
Dari definisi-definisi diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa komunikasi
adalah proses penyampaian pesan melalui interaksi antar individu dengan individu
maupun individu dengan kelompok dengan menggunakan simbol tertentu untuk
menyampaikan pesan tersebut agar dapat di pahami oleh penerima pesan.
2.1.2 Bauran Pemasaran
Menurut Morissan (Morissan, 2010:5) Pemasaran memfasilitasi proses
pertukaran dan pengembangan hubungan dengan konsumen dengan cara mengamati
secara cermat kebutuhan dan keinginan konsumen yang dilanjutkan dengan
mengembangkan suatu produk (product) yang memuaskan kebutuhan dan
menawarkan produk tersebut pada harga (price) tertentu serta mendistribusikannya
agar tersedia tempat (place) yang menjadi pasar bagi produk bersangkutan.
Untuk melaksanakan program promosi (promotion) guna menciptakan
kesadaran dan ketertarikan konsumen kepada produk. Proses ini disebut dengan
marketing mix atau bauran pemasaran yang terdiri dari elemen-elemen, yaitu product,
price, place, dan promotion, yang disingkat dengan empat P.
Menurut Hermawan (Hermawan, 2012:33) bauran pemasaran adalah empat
komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yakni produk, harga, tempat dan
promosi.
2.1.3 Computer Mediated Communication (CMC)
Kini computer telah menjadi mediator manusia untuk dapat berkomunikasi
dan berinteraksi dengan pengguna komputer lain di tempat yang berbeda dalam
waktu bersamaan yang di sebut Computer Mediated Communication (CMC). CMC
adalah interaksi antar manusia melalui teknologi computer dan saling berkaitan
dalam proses membentuk media untuk tujuan yang beraneka ragam (December,
1997:25).
10
Menurut pakar CMC, Joseph Walther dan Malcoms Parks, berikut merupakan
bentuk teknologi internet yang cenderung menarik di CMC yaitu 1) email, mailing
list ; 2) Weblog; 3) instant messaging. Dan saat ini banyak sekali perusahan media
online yang membuka sarana atau wadah untuk menggalakkan CMC ke khalayak
luas, diantaranya yahoo, facebook, twitter, kaskus, weblog (Thurlow, 2004:24).
Dari definisi diatas penulis dapat menyimpulkan sendiri bahwa CMC
merupakan bentuk teknologi menggunakan computer untuk dapat berkomunikasi dan
berinteraksi dengan pengguna komputer lain melalui program atau aplikasi chat yang
ada pada komputer, sehingga pengguna dapat mengirimkan pesan virtual kepada
pengguna lain dalam waktu yang bersamaan.
2.1.4 New Media
New Media berasal dari kata media yang berarti perantara atau alat dan new
yang berarti baru dan ber inovasi. Jadi new media dapat disimpulkan sebagai
perantara baru. Perantara baru atau new media dilihat dari waktu, manfaat dan
produksinya.
New Media di definisikan sebagai munculnya perkembangan era teknologi
digital bersamaan dengan munculnya komputer. New media bersifat interaktif dan
digital. Contoh-contoh new media yaitu computer, internet, video games, DVD,
televisi digital (Flew, 2008:2).
Teknologi new media memungkinkan perubahan-perubahan pada media
lainnya. New media juga merupakan konvergen dari media-media analog yang
berubah menjadi media digital saat ini. Menurut Flew (Flew, 2008:22) konvergensi
media merupakan hasil dari tiga unsur new media seperti teknologi informasi,
jaringan informasi, dan konten media.
Menurut Lister (Lister, 2003:9) New Media merupakan bentuk perubahan
informasi dari media cetak ke media elektronik. New Media juga mendapat sebutan
yang berasal dari digital media.
Dari definisi dan pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa new media
merupakan media perantara baru yang bersifat digital, interaktif dan terhubung ke
jaringan, yang memudahkan seseorang untuk berkomunikasi, membuat serta
memperoleh informasi lebih cepat.
11
2.2. Teori Khusus
2.2.1. Pengertian Komunikasi Pemasaran
Dalam setiap kegiatan pemasaran, elemen yang sangat penting untuk
diperhatikan adalah komunikasi. Dengan berkomunikasi, kegiatan pemasaran akan
berlangsung dengan sedemikian rupa dan dapat mencapai segala sesuatu yang
diinginkan salah satunya adalah terjadinya proses pembelian. Pada tingkat dasar,
komunikasi dapat menginformasikan dan membuat konsumen potensial menyadari
atas keberadaan produk yang ditawarkan.Komunikasi dapat berusaha membujuk
konsumen saat ini dan konsumen potensial agar berkeinginan masuk ke dalam
hubungan pertukaran.
Komunikasi juga dapat dijadikan sebagai pengingat konsumen mengenai
keberadaan produk, yang masa lalu pernah dilakukan transaksi pertukaran pada
produk ini. Selain itu peran komunikasi dalam pemasaran adalah untuk membedakan
produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Pada
tingkatan yang lebih tinggi, peran komunikasi tidak hanya pada pendukung transaksi
dengan menginformasikan, membujuk, mengingatkan dan membedakan produk,tapi
juga menawarkan sarana pertukaran itu sendiri (Setiadi, 2003: 250)
Menurut Smith (Smith, 2005: 4) Komunikasi pemasaran adalah fungsi dalam
manajemen yang memusatkan perhatian pada produk atau jasa untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhan konsumen. Ketika perusahaan mengkomunikasikan pesan
yang unik dan positif melalui iklan, penjualan perorangan, promosi penjualan, dan
cara cara lain, mereka dapat membedakan merek mereka secara efektif melalui
penawaran yang kompetitif dan melindungi diri dari kompetisi harga. Menurut
Morissan (Morissan, 2010: 2) komunikasi pemasaran adalah segala kegiatan yang
mencakup seperti pembujukan, penjualan, promosi, publikasi dan merupakan suatu
konsep yang menyangkut sikap mental,cara berpikir untuk melakukan sesuatu yang
tidak hanya menjual benda namun juga menjual gagasan-gagasan, karier ,tempat
disebut komunikasi pemasaran.
Dari definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa komunikasi
pemasaran adalah usaha untuk mengkomunikasikan ke masyarakat akan keberadaan
suatu produk di pasar. Perusahaan yang menjual suatu produk atau jasanya,
12
melakukan kegiatan pemasaran yang dikenal dengan bauran pemasaran, yang terdiri
dari product (produk), place (tempat), price (harga) dan promotion (promosi), yang
bertujuan untuk menarik minat calon konsumen untuk melakukan pembelian.
Unsur-Unsur Komunikasi Pemasaran
Menurut Shimp (Shimp, 2003:2) komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan
menguraikan dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran.
1) Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan
antar individu, atau antara organisasi dengan individu.
2) Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi
lainnya
mentransfer
nilai-nilai
(pertukaran)
antara
mereka
dengan
pelanggannya.
2.2.2. Bauran Promosi
Kegiatan promosi merupakan salah satu komponen utama untuk kegiatan
pemasaran. Dengan adanya promosi, maka konsumen akan mengetahui bahwa
perusahaan meluncurkan produk baru dan memungkinkan konsumen untuk
melakukan pembelian (Hermawan, 2012:38). Promosi yang baik dilakukan dengan
ketepatan strategi dan inovasi yang cerdas dan tepat.
Menurut Michael Ray dalam (Morissan, 2010:16) promosi adalah koordinasi
dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran
informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu
gagasan. Walaupun komunikasi antar perusahaan dan konsumen berlangsung pada
setiap unsur dari marketing mix sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya,
namun sebagian besar komunikasi perusahaan berlangsung sebagai bagian dari
program promosi yang direncanakan dengan hati-hati. George & Michael Belch
dalam (Morissan, 2010:17) mengatakan, instrument dasar yang digunakan untuk
mencapai tujuan komunikasi perusahaan disebut dengan bauran promosi atau
promotional mix.
13
Menurut Nickels dalam (Hermawan, 2012:54) bauran promosi (promotion
mix) yang lengkap meliputi 6 (enam) saluran: Periklanan, penjualan personal,
promosi penjualan, publisitas, dan hubungan masyarakat. Ada lima bauran strategi
promosi menurut (Kotler, 2006: 111) yaitu periklanan, promosi penjualan, hubungan
masyarakat dan publisitas, penjualan personal dan pemasaran langsung yang juga
didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
1) Periklanan
Adalah cara yang efektif untuk menjangkau para pembeli yang tersebar
secara geografis dengan biaya yang rendah untuk setiap tampilannya. Periklanan
dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang untuk suatu produk dan
mempercepat penjualan. Menurut Ralph S. Alexander dalam (Morissan, 2010:17)
iklan adalah setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi,
produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui.
2) Promosi Penjualan
Promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian
sekarang. Perusahaan menggunakan alat promosi penjualan untuk menciptakan
tanggapan yang lebih kuat dan lebih cepat. Promosi penjualan dapat digunakan untuk
mendramatisasi penawaran produk dan mendorong penjualan yang sedang lesu.
Namun, pengaruh promosi penjualan biasanya bersifat jangka pendek, dan tidak
efektif dalam membangun preferensi merek jangka panjang. Contoh dari promosi
penjualan yaitu pemberian potongan harga atau discount atau bisa juga dengan
undian berhadiah.
3) Hubungan Masyarakat
Humas dalam bauran promosi membantu kegiatan promosi dalam mencapai
tujuan perusahaan. Peran humas yaitu untuk menciptakan, mempengaruhi, serta
menciptakan pengertian public akan perusahaan sehingga dapat menimbulkan image
sebuah perusahaan di mata public. Jika promosi mengkomunikasikan keberadaan
produk
mereka,
maka
humas
mengkomunikasikan
informasi
keseluruhan
perusahaan,tidak hanya pada produknya.
Menurut Scott M. Cutlip dalam (Morissan, 2010:27) humas adalah usaha
terencana untuk memengaruhi pandangan melalui karakter yang baik serta tindakan
14
yang bertanggung jawab, didasarkan atas komunikasi dua arah yang saling
memuaskan. Menurut Bianco dalam (Hermawan, 2012:152) humas adalah seni
menciptakan pengertian public public yang lebih baik sehingga dapat memperdalam
kepercayaan public terhadap suatu individu/organisasi.
Menurut Edward L.Bernays humas memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Memberikan penerangan kepada publik
2. Melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah
laku public.
3. Untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga sesuai dengan sikap
dan perbuatan masyarakat, atau sebaliknya (Hermawan, 2012:157).
4) Penjualan Personal
Penjualan personal adalah pemasaran dalam bentuk komunikasi langsung di
mana penjual bertemu langsung dengan pembeli untuk melakukan prospek
pembelian. Dalam hal ini, penjual berupaya untuk membujuk calon pembeli untuk
melakukan pembelian.
5) Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung adalah bentuk promosi dengan menggunakan alat
penghubung seperti surat, telepon, email, website untuk berkomunikasi dan untuk
mendapat tanggapan langsung dari pelanggan.
2.2.3. Citra
Citra merupakan reputasi dan prestasi yang ingin hendak dicapai oleh humas.
Menurut Ruslan (Ruslan, 2003:75) pengertian citra itu sangat abstrak dan tidak dapat
diukur secara sistematis, tapi wujudkan dapa dirasakan baik atau buruk. Penerimaan
dan tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik
(khalayak sasaran) dan masyarakat luas disebut dengan citra. Penilaian dan
tanggapan baik tersebut berkaitan dengan timbulnya rasa hormat, dan kesan-kesan
baik berupa kepercayaan dari masyarakat. Menurut (Ruslan, 2012:76) mengatakan
proses akumulasi dari amanah kepercayaan yang telah diberikan oleh individuindividu tersebut akan mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk membentuk
suatu opini public yang lebih luas, yang dinamakan citra.
15
Menurut Kotler (2000:553) citra adalah seperangkat keyakinan, ide, dan
kesan seseorang terhadap suatu objek tertentu. Sikap dan tindakan seseorang
terhadap suatu objek akan ditentukan oleh citra objek tersebut yang menampilkan
kondisi terbaiknya.
Menurut Frank Jefkins dalam (Ruslan, 2012:77) ada beberapa jenis citra
(image) yang dikenal di dunia aktivitas hubungan masyarakat (Public Relations), dan
dapat dibedakan satu dengan yang lain sebagai berikut :
a. Citra bayangan (mirror image)
Citra cermin yang diyakini oleh perusahaan yang bersangkutan terutama para
pemimpinnya yang selalu merasa dalam posisi baik tanpa mengacuhkan kesan orang
luar. Dalam implementasinya kesan dan citra dimata masyarakat ternyata terjadi
perbedaan antara yang diharapkan dengan kenyataan citra dilapangan, bisa terjadi
justru mencerminkan citra negatifnya yang muncul.
b. Citra Kini (current image)
Citra merupakan kesan yang baik diperoleh dari orang lain tentang perusahaan atau
organisasi atau hal lain yang berkaitan dengan produknya. Pihak Public Relations
atau humas akan menghadapi resiko yang sifatnya permusuhan, kecurigaan,
prasangka buruk (prejudice) dan hingga kesalahpahaman (miss understanding) yang
menyebabkan citra kini yang ditanggapi secara tidak adil atau bahkan kesan negatif
yang diperolehnya.
c. Citra Keinginan (wish image)
Citra keinginan adalah seperti apa yang ingin dicapai oleh pihak manajemen terhadap
lembaga atau perusahaan, atau produk yang ditampilkan tersebut lebih dikenal (good
awardness), menyenangkan dan diterima dengan kesan yang selalu positif diberikan
(take and give) oleh publiknya atau masyarakat umum.
e. Citra Majemuk (multiple image)
Merupakan pelengkap dari citra perusahaa, misalnya bagaimana pihak humas atau
Public Relation-nya akan menmpilkan pengenalan (ourness) terhadap identitas
perusahaan, atribut logo, brand name, seragam (uniform), para front liner, sosok
gedung, dekorasi loby kantor dan penampilan para profesionalnya.
16
f. Citra Perusahaan (corporate image)
Jenis
citra ini berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya,
bagaimana menciptakan citra perusahaan yang positif, dan lebih dikenal dan diterima
oleh publiknya. Mungkin tentang sejarahnya,kualitasnya, keberhasilannya dalam
bidang marketing hingga berkaitan dengan tanggung jawab sosialnya.
Dengan media komunikasi yang dimiliki, citra dapat ditanamkan dan
disebarluaskan. Menurut Kotler dalam Nova (2011: 302) media utama untuk
mengkomunikasikan citra yaitu :
1. Lambang (simbol)
Citra dapat diperkuat dengan menggunakan simbol-simbol yang kuat, atau
bisa juga dengan membangun merek melalui orang-orang terkenal, seperti
menggunakan artis atau tokoh penting yang dikenal masyarakat untuk
menjadi icon dalam produk perusahaan.
2. Media
Untuk menampilkan citra perusahaan dan menyampaikan pesan dapat berupa
laporan tahunan, brosur, katalog, peralatan kantor atau perusahaan, kartu
nama, dsb.
3. Suasana
Ruang fisik di suatu organisasi atau perusahaan merupakan salah satu cara
untuk menciptakan citra yang kuat, yang bisa dilakukan dengan memilih
rancangan gedung, interior, tata letak, warna material, dan perabotan yang
tepat.
4. Peristiwa
Suatu perusahaan dapat membangun suatu identitas melalui jenis kegiatan
yang disponsorinya.
Menurut Nugroho Setiadi dalam Nova (2011:303) menjelaskan peran citra
bagi perusahaan, sebagai berikut:
17
1. Citra merupakan harapan bersama melalui kegiatan pemasar secara eksternal,
seperti periklanan, penjualan pribadi, komunikasi dari mulut ke mulut, dan
sebagainya. Citra yang positif memudahkan perusahaan untuk berkomunikasi
secara efektif.
2. Citra adalah penyaring yang mempengaruhi persepsi kegiatan perusahaan.
3. Citra adalah fungsi dari pengalaman dan harapan konsumen.
4. Citra mempunyai pengaruh penting dalam manajemen.
Berdasarkan teori umum dan teori khusus yang penulis cantumkan dalam penelitian
ini, penulis menyimpulkan bahwa penggunaan teori umum dan teori khusus tersebut
berkaitan dan akan menjawab hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai bauran
promosi PT. Wave Wahana Wisesa dalam meningkatkan citra perusahaan di mata
penggemar game online.
2.3. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu digunakan penulis sebagai acuan dalam memperkaya
teori yang digunakan pada penelitian yang penulis lakukan. Pada penelitian terdahulu
penulis menggunakan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian yang penulis
lakukan saat ini yaitu mengenai strategi promosi.
Penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian penulis yaitu penelitian
yang dilakukan oleh Berta Lestari dan Aris Setia Noor yang berjudul “Pengaruh
Bauran Promosi Terhadap Hasil Penjualan pada Perusahaan Jasa Ekspedisi
Muatan Kapal Laut (EKML) di Kota Banjarmasin” Vol. 4, No. 1 (2012: 41-48),
penelitian yang dilakukan oleh Alida Wahyuni dalam jurnal Liquidity Vol. 1, No. 2
(2012: 175-182), yang berjudul “Kajian Bauran Promosi di Perguruan Tinggi X”,
serta penelitian yang dilakukan oleh Arvinlucy Akinyi Onditi Maseno dalam jurnal
International Journal of Business and Social Science Vol. 3 No 5 (2012: 296-312),
yang berjudul “An Evaluation of Promotional Elements Influencing Sales of An
Organization : A Case Study of Sales of Agricultural and Non-Agricultural Products
Among Women Groups, Homa Bay District, Kenya”.
18
Dari hasil penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa kelompok-kelompok
ini menggunakan elemen promosi terutama untuk meningkatkan penjualan, yaitu,
mereka melakukan personal selling dengan berjalan dari pintu ke pintu, pusat dan
tempat-tempat pasar memberitahu orang-orang tentang produk mereka dan
membujuk mereka untuk membeli dan setelah kesadaran ini mereka mengharapkan
peningkatan volume penjualan. Namun kelompok tidak bisa pergi nasional atau
internasional karena mereka kekurangan dana untuk melaksanakan periklanan, public
relations, promosi penjualan, dan direct marketing maka produk mereka dibeli
secara lokal. Studi ini juga menetapkan bahwa perempuan memiliki kelompok
populasi target ketika melakukan promosi produk mereka. Disadari bahwa mereka
yang memiliki produk pertanian ditargetkan wanita sementara mereka yang memiliki
non-produk pertanian dan orang-orang yang diberikan terutama layanan yang
ditargetkan baik pria maupun wanita. Semua kelompok terlepas dari produk mereka
ditargetkan lembaga.
Dari kesimpulan jurnal diatas, peneliti melihat adanya keterkaitan antara
penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis terhadap hasil jurnal diatas yang telah
berhasil diteliti oleh Arvinlucy Akinyi Onditi Maseno Universitas Kenya.
Peneliti memilih jurnal ini untuk dikaitkan pada penelitiannya, karena jurnal
ini membahas mengenai pengetahuan bisnis dan sosial, khususnya mengenai strategi
promosi sesuai dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis mengenai
bauran promosi. Peneliti melihat adanya kesamaan antara penelitian dengan jurnal ini.
Kesamaan tersebut terlihat dari sekelompok perempuan yang menjual hasil pertanian
dan non-pertanian dengan melakukan strategi promosi. Strategi promosi yang
dilakukan sekelompok perempuan di Kabupaten Kenya tersebut adalah dengan
personal selling, dimana mereka berjalan dari pintu ke pintu, pasar ke pasar, dan
tempat
lainnya
untuk
memberikan
pesan
atau
edukasi
yang
bersifat
menginformasikan dan persuasif. Sama seperti penelitian yang dilakukan penulis
mengenai bauran promosi PT. Wave Wahana Wisesa dalam meningkatkan citra
perusahaan salah satu promosi yang dilakukan yaitu dengan komunikasi langsung ke
masyarakat melalui event yang diselenggarakan. Event tersebut yaitu seperti kegiatan
road show ke warnet di hampir seluruh Indonesia. Tujuannya yaitu untuk
menginformasikan langsung kepada masyarakat mengenai keberadaan produk game
19
milik Wave Game dan juga untuk memahami keinginan masyarakat terhadap produk
game yang dipasarkan dan dijual oleh Wave Game.
penulis juga melihat adanya perbedaan, perbedaan tersebut terlihat pada cara
sekelompok perempuan dari Kabupaten Kenya yang hanya melakukan strategi
promosi dengan cara personal selling. Hal ini disebabkan oleh kurangnya biaya yang
mereka miliki untuk melakukan strategi promosi lainnya. Berbeda dengan PT. Wave
Wahana Wisesa yang melaksanakan seluruh kegiatan bauran promosinya seperti
advertising, public relation, personal selling, sales promotion dan direct marketing.
Menurut Berta Lestari dan Aris Setia Noor (2012) pada penelitian “Pengaruh
Bauran Promosi Terhadap Hasil Penjualan pada Perusahaan Jasa Ekspedisi Muatan
Kapal Laut (EMKL) di Banjarmasin”, dari hasil penelitian ditemukan bahwa EMKL
menggunakan lima bauran promosi yang di lakukan oleh pimpinan perusahaan
EMKL. Kelima bauran promosi yang terdiri dari advertising, personal selling, public
relation, direct marketing dan sales promotion yang dilakukan berpengaruh pada
hasil penjualan perusahaan jasa ekspedisi muatan kapal di Banjarmasin. Dari hasil
penelitian, disimpulkan bahwa kelima alat promosi dapat mempengaruhi orang untuk
menggunakan jasa perusahaan EMKL dan berdampak pada hasil penjualan sesuai
dengan tujuan perusahaan. Dari kelima alat promosi yang digunakan, alat promosi
yang paling berpengaruh terhadap perusahaan EMKL yaitu direct marketing.
Keterkaitan penelitian yang dilakukan oleh Berta Lestari dan Aris Setia Noor
dengan penelitian yang dilakukan penulis sama-sama meneliti mengenai strategi
promosi dengan menggunakan lima bauran promosi yang terdiri dari advertising,
personal selling, public relation, direct marketing dan sales promotion untuk
mencapai tujuan komunikasinya. Perbedaannya adalah, jika pada perusahaan
Ekspedisi Muatan Kapal Laut di Kota Banjarmasin untuk mengetahui pengaruh pada
penjualan jasa, pada penelitian yang penulis lakukan untuk mengetahui strategi
promosi dalam meningkatkan citra perusahaan.
Menurut Alida Wahyuni (2012) pada jurnal di penelitian “Kajian Bauran
Promosi di Perguruan Tinggi X” dari hasil penelitian serta kesimpulan yang
diperoleh, bahwa Perguruan Tinggi PT “X” telah mengimplementasikan bauran
promosi untuk mempengaruhi calon-calon mahasiswa agar memilih PT “X”.
Terdapat 6 cara yang dilakukan yaitu; advertising, personal selling, sales promotion,
20
public relations, word of mouth, dan direct mail. Bauran promosi yang dinilai paling
efektif secara total selama lima periode yang diteliti adalah personal selling, namun
jika dilihat setiap tahunnya, personal selling menepati posisi paling efektif dalam
tiga periode yaitu tahun akademik 2007/2008, tahun akademik 2010/2011, dan tahun
akademik 2011/2012. Pada tahun akademik 2008/2009, aspek bauran promosi yang
paling efektif adalah word of mouth dan pada tahun akademik 2009/2010 yaitu sales
promotion. Aspek bauran promosi pada kategori sangat kuat, posisi pertama di
tempati oleh personal selling yang mempengaruhi 956 mahasiswa baru. Efektivitas
program personal selling dipengaruhi oleh: presentasi yang menarik, komunikasi
interaktif, audiens yang tepat sasaran, serta pemilihan lokasi yang tepat.
Berdasarkan penelitian yang penulis angkat dengan penelitian yang dilakukan
oleh Alida Wahyuni dalam jurnal memiliki keterkaitan. Keterkaitan tersebut dilihat
dari adanya persamaan dalam pembahasan yang sedang dilakukan peneliti dengan
penelitian yang dilakukan Alida Wahyuni yaitu membahas mengenai bauran promosi.
Perbedaannya adalah Perguruan Tinggi PT. X menggunakan teori word of mouth
pada salah satu strategi promosi yang dilakukannya sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti tidak menggunakan teori tersebut dikarenakan Perbedaan
lain yaitu Perguruan Tinggi PT. X memaksimalkan bauran teori personal selling
dalam mempengaruhi calon mahasiswa baru untuk masuk ke perguruan tinggi PT. X
karena dianggap paling berpengaruh dalam mempengaruhi banyaknya calon
mahasiswa baru yang masuk. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
mengenai bauran promosi PT. Wave Wahana Wisesa menggunakan kelima bauran
promosinya untuk dapat meningkatkan citra perusahaan.
21
2.4. Kerangka Pemikiran
Masalah yang diteliti :
Bauran promosi dalam meningkatkan citra perusahaan PT. Wave
Wahana Wisesa di mata penggemar game online
Hambatan PT. Wave Wahana Wisesa dalam berpromosi
Teori Umum :
Teori Khusus :
1) Komunikasi
1) Komunikasi
2) Bauran
Pemasaran
Pemasaran
2) Bauran Promosi
3) Computer
Mediated
Communication
(CMC)
3) Citra
4) New Media
Hambatan berpromosi
Untuk mengetahui kegiatan bauran promosi PT. Wave Wahana
Wisesa dalam meningkatkan citra perusahaan di mata penggemar
game online.
22
2.5. Kerangka Teori
Teori Umum:
1. Komunikasi
2. Bauran Pemasaran
Teori Khusus:
3. Computer Mediated
1. Komunikasi
Communication (CMC)
Pemasaran
4. New Media
2. Bauran Promosi
Citra
Download