Flu burung Pendahuluan Avian influenza atau flu burung atau sampar unggas pertama kali ditemukan di italia sekitar 100 tahun yang lalu.pada mulanya penyakit ini hanya menyerang unggas mulai dari ayam , merpati,hingga burung burung liar.(widoyono 2011) Etiologi Penyebab flu burung adalah virus AI dari famili orthomyxoviridae. Virus stain A ini dibedakan menurut tipe hemeglutinin (H) dan neuramiridae (N) nya sehingga virus ini dapat di klasifikasikan menurut subtipenya seperti H1N1 dan H2N2. Subtipe H5 dan H7 diperkirakan merupakan penyebab wabah tingkat kematian yang tinggi(patogenik) sampai saat ini sudah teridentifikasi 15 subtipe virus Sub tipe H5N1 dapat bermutasi secara genetik dengan subtipe lain sehingga dapat menulaur ke manusia atau hewan selain burung. Virus AI juga diidentifikasi menurut strainnya, yaitu terdapat strain A B dan C. WHO melaporkan bahwa virus AI strain A bertanggung jawab atas terjadinya wabah flu burung saat ini. (widoyono 2011) Patogenesis Penyebaran virus Avian Ifluenza (AI) terjadi melelui droplet infection dimana virus dapat tertanam pada membran mukosa yang melapisi saluran pernapasan atau langsung ke alveoli. Virus tertanam pada membran mukosa akan terpajan mukoprotein yang mengandung asam sialat yang mengikat virus. Reseptor spesifik yang dapat berikatan dengan virus influenza berkaitan dengan spesies dari mana virus berasal. Virus avian influenza manusia dapat berikatan dngan alpha 2,6 sialiloligosakarida yang berasal dari membran sel yang dapat beikatan dengan residu galaktosa melalui ikatan 2,6 linkagen. Virus AI dapat berikatan dengan membran sel p melalui ikatan yang berbeda yaitu ikatan 2,3 linkage. Adanya mukosa diduga sebagai penyebab mengapa virus AI tidak dapat menggandakan replikasi secara efisien pada manusia. Mukoprotein yang mengandung reseptor ini akan mengikuti virus sehingga perlekaan virus dengan sl epitel saluran napas dapat dicegah. Tetapi virus yang mengandung protein neurominidase pada permukaan saluran napas untuk kemudian bereplikasi didalam sel tersebut. Virus selanjutnya akan melekat pada epitel permukaan saluran napas untuk kemudian bereplikasi didalam sel tersebut. Replikasi virus tejadi selama 4-6 jam sehingga wktu yang singkat virus dapat menyebar ke sel-sel teredekatnya.(sudoyo aru . 2011) Manisfestasi klinis Gejala tersangka AI adalah demam, anoreksia, pusing, gangguan pernapasan (sesak) nyeri otot, dan mungkin terjadi konjungtivitis yang terdapat pada pasien riwayatkontak unggas. Gejala tersebut tidak khas dengan flu lainnya , tetapi secara cepat gelaja mulai berat dan dapat menyebabkan kematian karena peradangan paru ( pneumonia ) Pengobatan Suporatif : vitamin misalnya vitamin C dan B kompleks Sistomatok : analgesik, antitusif, mukolitik Plofilaksis : antibiotik Pencegahan A. Perternak 1. Orang yang kontak langsung denga unggas harus mengguanakan 2. 3. 4. 5. masker, baju khusus, kaca mata renang Membatasi lalulintas orang yang masuk ke perternakan Mendisinfeksi orang dan kendaraan yang masuk ke perternakan Mendisinfeksiperakatan perternakan Mengisolasi kandang dan kotoran dari lokasi perternakan B. Masyarakat umu 1. Memilih daging yang baik dan segar 2. Menjaga kesehatan dan ketahanan umum tubuh dengan makan , olahraga, dan istirahat yang cukup 3. Segera ke tenaga medis atau rumak sakit bagi masyarakat yang mengalami gejala sepeti yang diatas 4. Memasak daging sama sampai matang atau mendidih. (widoyono. 2011)