BAB II LANDASAN TEORI

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Dasar Analisa
Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari sebuah sistem
informasi yang utuh kedalam bagian-bagian tertentu dari suatu informasi dengan
maksud untuk melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap permasalahanpermasalahan, hambatan - hambatan, serta kebutuhan-kebutuhan lainnya yang
diharapkan sehingga dapat memberikan perbaikan yang diusulakan.
Menurut Yakub (2012:142) analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu
proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian
tugas (business users), proses bisnis (business process) ketentuan atau rule
(business rule) masalah dan mencari solusinya (business problemand business
solution) dan rencana-rencana perusahaan (business plan).
2.1.1 Tahapan Analisa
Menurut Mulyanto (2009:126) tahap analisa sistem merupakan tahap yang
kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan
juga kesalahan ditahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang
mudah jika client mudah dipahami dalam organisasinya dan tahu betul
fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa
menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi
kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detaildetail proses bisnisnya. Menurut Mulyanto (2009:129) didalam tahap analisis
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis
sistem, diantaranya adalah :
1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
2. Understand, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
3. Analisys, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan
dalam kurun
waktu tertentu.
Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai user
2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi
kebutuhan pemakai
3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling
tepat
4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau
fungsinya terakhir dari analisa sistem merupakan rencana rancangan
sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.
2.2
Pengertian Optimalisasi
Optimalisasi adalah hasil yang dicapai sesuai dengan keinginan, jadi
optimalisasi merupakan pencapaian hasil sesuai harapan secara efektif dan efisien.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud : 2000 : 628) optimalisasi
berasal dari kata optimal yang berarti terbaik, tertinggi. Optimalisasi banyak juga
diartikan sebagai ukuran dimana semua kebutuhan dapat dipenuhi dari kegiatankegiatan yang dilaksanakan. Menurut Winardi (2010:363) optimalisasi adalah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
ukuran yang menyebabkan tercapainya tujuan. Secara umum optimalisasi adalah
pencarian nilai terbaik dari yang tersedia dari beberapa fungsi yang diberikan pada
suatu konteks.
Untuk mengoptimalkan sistem yang diinginkan diperlukan teknik
optimasi. Teknik optimasi merupakan suatu cara yang dilakukan untuk
memberikan hasil terbaik yang diinginkan. Teknik optimasi ini banyak
memberikan menfaat dalam mengambil keputusan dan dapat diterapkan dalam
berbagai bidang agar diperoleh pengeluaran biaya minimum dengan pemanfaatan
yang paling maksimal (optimal).
Cara untuk memberikan hasil terbaik disebut sistem optimasi atau teknik
optimasi. Sistem optimasi ini umumnya mengacu kepada teknik program
matematika yang biasanya membahas atau mengacu kepada jalannya program
penelusuran/penelitian (research programming) tentang masalah yang sedang
dihadapi.
Teknik Optimasi digunakan untuk memberikan hasil terbaik dari hal yang
terburuk atau hal yang terbaik, tergantung masalah yang dihadapi. Hasil optimasi
mungkin hasil tertinggi (misalnya keuntungan) atau hasil terendah (misalnya
kerugian). Optimasi memerlukan strategi yang bagus dalam mengambil keputusan
agar diperoleh hasil yang optimum.
Tujuan analisis keputusan (Decision Analysis) yang dilakukan adalah:
untuk mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan, mengembangkan kriteria
khusus untuk mencapai tujuan, mengevaluasi alternatif yang tersedia yang
berhubungan dengan kriteria dan mengidentifikasi risiko yang melekat pada
keputusan tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
2.3
Konsep Dasar Sistem
Bentuk umum dari suatu sistem terdiri atas masukan (input), proses dan
keluaran (output), dalam bentuk umum sistem ini bisa melakukan satu atau lebih
masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan rencana
yang telah direncanakan sebelumnya.
Terdapat beberapa definisi dari sistem, definisi sistem menurut kamus
webster’s Unabridged yang diungkapkan oleh Drs. Zulkifli Amsyah (2003:29)
adalah: “Elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau
organisasi”. Sedangkan Menurut Ludwig Von Bartanlafy. Tono (2006 : 19),
sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi
diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan. Terdapat dua kelompok
pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada
prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.
Dari kedua definisi sistem yang telah dikemukakan diatas, dapat diambil
sebuah kesimpulan bahwa sistem adalah komponen atau elemen-elemen yang
mempunyai hubungan dan dengan keadaan saling ketergantungan satu sama lain
membentuk satu kesatuan atau organisasi yang bertujuan untuk mencapai target
organisasi.
2.3.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu,
diantaranya adalah :
1.
Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang
artinya
saling
bekerja
sama
untuk
membentuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
suatu
kesatuan.
12
Komponenkomponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa
suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2.
Batas Sistem
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu
kesatuan. Batas suatu sistem merupakan ruang lingkup dari sistem
tersebut.
3.
Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun yang berada diluar batas
dari sistem yang mempengaruhi sistem. Lingkungan luar sistem dapat
bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut.
4.
Penghubung Sistem
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem
yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber
daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran
(output) dari suatu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk
subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.
5.
Masukan (Input)
Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima
seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data,
frekuensi pemasukan data dan sebagainya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
6.
Keluaran (Output)
Output merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau
memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih
berguna.
7.
Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran.
8.
Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran
dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan
keluaran yang akan dihasilkan sistem.
2.3.2 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa sudut pandang,
diantaranya:
1.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara mata biasa
dan biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide-ide. Sistem fisik
merupakan sistem yang dapat dilihat secara mata biasa/telanjang dan
biasanya sering digunakan oleh manusia.
2.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.
Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam.
Sistem buatan merupakan sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia.
3.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem
tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian luar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
sistem. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan
langsung dengan bagian luar sistem.
2.4
Konsep Dasar Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi,
sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi.
Menurut Jogiyanto (2005 : 8) informasi dapat didefinisikan sebagai data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya. Menurut Mcleod dalam buku Al-Bahra (2005 : 9) informasi adalah
data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan
bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau masa mendatang.
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan
data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk
mengambil keputusan.
2.4.1
Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
2.4.2
Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah dan belum begitu berguna,
sehingga diperlukan proses yang lebih lanjut. Data yang diolah melalui suatu
model untuk dihasilkan suatu informasi. Adapun gambar siklus informasi sebagai
berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Proses
(Model)
Input
(Data)
Output
(Informasi)
Data
(Ditangkap)
Dasar
Data
Hasil
Tindakan
Penerima
Keputusan
tindakan
Gambar 2.1 Siklus Informasi
[Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 2005, Analisis & Desain Sistem, Andi
Yogyakarta, Yogyakarta.]
2.5
Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Robert dan Roscoe dalam buku Jogiyanto (2005:11), sistem
informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial
dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Menurut Susanto (2004 : 56) sistem informasi adalah susunan dari
orangorang, kegiatan, data, jaringan (network), dan teknologi yang diintegrasikan
sedemikian rupa dengan tujuan untuk mendukung dan memperbaiki operasi
sehari-hari perusahaan serta untuk memenuhi kebutuhan informasi baik untuk
pengambilan keputusan maupun pemecahan masalah manajer.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Secara umum sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas,
teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk
mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu,
memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian
internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk
pengambilan keputusan.
2.6
Metode Waterfall
Menurut Pressman (2010) model waterfall adalah model klasik yang
bersifat
sistematis,
berurutan
dalam
membangun
software.
Model
ini
menggunakan pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan
waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap
sebelumnya dan berjalan berurutan. Model proses waterfall ditampilkan dalam
gambar 2.2 berikut ini:
Gambar 2.2 Model Proses Waterfall
Dalam model ini terdapat beberapa sifat-sifat yang menojol dan cenderung
menjadi permasalahan pada model waterfall. Ketika problem muncul, maka
proses berhenti karena tidak dapat menuju ke tahapan selanjutnya. Apabila
terdapat problem yang muncul akibat kesalahan dari tahapan sebelumnya, maka
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
proses harus membenahi tahapan sebelumnya sampai problem yang sama tidak
muncul kembali.
2.6.1
Fase Model Waterfall
1.
Communication
Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap
untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan
dengan customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang
ada di jurnal, artikel, maupun dari internet.
2.
Planning
Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis
requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement
atau bias dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user
dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan.
3.
Modeling
Proses modeling ini akan menerjemaahkan syarat kebutuhan ke sebuah
perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding,
proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software,
representasi interface, dan detail procedural. Tahapan ini menghasilkan
dokumen yang disebut software requirement.
4.
Construction
Construction merupakan proses membuat kode, coding atau pengkodean
merupakan penerjemaah desain dalam bahasa yang bias dikenali oleh
komputer. Programmer akan menerjemaahkan transaksi yang diminta oleh
user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
mengerjakan suatu software, artinya penggunaan komputer akan
dimaksimalkan dalam tahapan ini.
5.
Deployment
Tahapan ini bias dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau
sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka system
yang sudah jadi akan digunakan oleh user, kemudian software yang telah
dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala.
2.6.2
Kelebihan Metode Waterfall
1.
Semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan
benar di awal project maka software engineering (SE) dapat berjalan
dengan baik dan tanpa masalah.
2.
Setiap anggota dalam SE mengetahui secara pasti apa yang harus
dikerjakan dan kapan harus diselesaikan.
3.
Mudah dalam implementasi karena pada saat implementasi telah dilakukan
uji coba terhadap setiap bagian dari program.
4.
Dokumentasi pengembangan sistem sangat terorganisir, karena pada setiap
tahap harus terselesikan dengan lengkap sebelum melangkah ke tahap
berikutnya.
2.6.3 Kekurangan Metode Waterfall
1.
Pengguna sulit untuk menuangkan ide atau kebutuhan secara eksplisit pada
awal pembuatan sistem.
2.
Apabila terjadi perubahan, maka model ini tidak dapat digunakan.
3.
Diperlukan manajemen yang baik, karena proses pengembangan tidak
dapat berulang sebelum menghasilkan suatu produk, yaitu aplikasi. Jadi,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
apabila dalam suatu proses seperti perencanaan tidak selesai tepat waktu
maka akan mempengaruhi keseluruhan proses pengembangan perangkat
lunak.
4.
Membutuhkan waktu yang relatif lama karena model ini bersifat
sequential.
2.7
Unified Modelling Language (UML)
Adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk
visualisasi, meranang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak (Verdi Yasin :
2012: 1940). Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua
jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi terebut dapat berjalan pada piranti
keras, sistem oprasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman
apapun.UML adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh model–model
tunggal, yang mendeskripsikan dan desain sistem perangkat lunak, khususnya
sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek (OO).
Ada tiga tujuan dibangunnya penyatuan metode tersebut yaitu :
a.
Untuk memodelkan sistem, dari konsep ke bentuk yang cocok dengan
menggunakan teknik berorientasi objek.
b.
Untuk menunjukkan sklaa persoalan yang komplek.
c.
Untuk membangun bahasa pemodelan yang berguna bagi manusia dan mesin.
Area penggunaan UML paling efektif pada domain seperti :
a.
Sarana komunikasi antara pangkat lunak dengan proses bisnis
b.
Sistem penrbankan dan perekonomian
c.
Bidang telekomunikasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
d.
Merancang perangkat lunak
e.
Bidang pelayanan elektronik
f.
Bidang pelayanan berbasis web terdistribusi
g.
Bidang pengetahuan
h.
Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang
diperlukan sistem.
Namun UML tidak terbatas untuk pemodelan software. Pada faktanya UML
banyak untuk memodelkan sistem non software seperti :
a.
Aliran kerja pada sistem perundangan
b.
Struktur dan kelakuan dari sistem kepedulian kesehatan pasien
c.
Desain hardware dll
2.7.1
Jenis-jenis Unified Modelling Language (UML)
2.7.1.1 Usecase Diagram
Usecase diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari
sebuah sistem, usecase diagram bersifat statis diagram ini memperlihatkan
himpunan usecase dan aktor –aktor ( suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini
terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu
sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna. Setiap usecase memiliki aktor
utama yang meminta sistem untuk memberi sebuah layanan. Aktor utama adalah
aktor yang dengan tujuan yang akan dipenuhi usecase. Selain itu terdapat banyak
aktor yang berkomunikasi dengan sistem pada saat menjalankan usecase. Mereka
disebut sebagai aktor sekunder. Jadi, dapat digambarkan dengan detail bagaimana
suatu sistem memproses atau melakukan sesuatu, bagaimana cara aktor akan
menggunakan sistem serta, apa saja yang dapat dilakukan terhadap suatu sistem.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Notasi yang digunakan dalam satu usecase adalah persegi panjang sebagai sistem
boundary, oval yang merupakan suatu proses, dan gambar orang yang berinteraksi
dalam proses tersebut.
Table 2.1 Komponen Usecase Diagram (Verdi Yasin, 2013:270)
Symbol
Nama symbol
Keterangan
Menggambarkan fungsionalitas dari suatu
Usecase
sistem.
Menggambarkan pengguna software aplikasi
(software).
Actor
Menyatakan batasan sistem dalam relasi
dengan actor-aktor yang menggunakannya
System
(diluar sistem).
Jika pemanggilan memerlukan adanya kondisi
«extends»
Extend
tertentu.
Menggambarkan dokumentasi dari use case
Note
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
catat booking
<<include>>
resepsionis
batalkan booking
<<include>>
tampilkan booking
staf
<<include>>
transfer meja
pelayan
catat kedatangan
<<include>>
<<include>>
catat yg datang langsung
Gambar 2.3 Contoh Usecase Sistem Restoran
(Sumber: Munawar, 2011:69)
Usecase Description merupakan deskripsi yang berisi daftar rincian untuk
usecase. Setiap usecase harus dijelaskan alur prosesnya melalui sebuah deskripsi
usecase (usecase description) atau scenario usecase. Deskripsi usecase berisi:
•
Nama usecase yaitu penamaan usecase yang menggunakan kata kerja
•
Deskripsi yaitu penjelasan mengenai tujuan usecase dan nilai yang
akan didapatkan oleh aktor
•
Kondisi sebelum (pre-condition) yaitu kondisi-kondisi yang perlu ada
sebelum usecase dilakukan.
•
Kondisi sesudah (post-condition) yaitu kondisi-kondisi yang sudah
dipenuhi ketika usecase sudah dilaksanakan
•
Alur dasar (basic flow) yaitu alur yang menceritakan jika semua aksi
yang dilakukan adalah benar atau proses yang harusnya terjadi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
•
Alur alternatif (alternatif flow) yaitu alur yang menceritakan aksi
alternatif, yang berbeda dari alur dasar.
Gambar 2.4 Contoh Usecase Description atau Usecase Scenario
(Sumber: Rosa A.S.-M.Shalahuddin, 2013:180)
2.7.1.2 Class Diagram
“Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian
kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang
disebut atribut dan metode atau operasi”.( Rosa A.S.-M.Shalahuddin, 2013:141)

Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu
kelas.

Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu
kelas.
Class Diagram digunakan untuk menampilkan beberapa kelas serta paketpaket yang ada dalam sistem / perangkat lunak yang sedang dikembangkan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Diagram kelas (Class Diagram) memberi gambaran (diagram statis ) tentang
sistem /perangkat lunak dan relasi-relasi yang ada didalamnya.
Class memiliki tiga area pokok :
1. Nama (dan stereotype)
2. Atribut
3. Metoda
Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :
• Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan
• Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan
anak-anak yang mewarisinya
• Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.
Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsifungsi sesuai dengan kebutuhan sistem. Susunan struktur kelasyang baik pada
diagram kelas sebaiknya memiliki jenis-jenis kelas berikut :
•
Kelas main
Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan.
•
Kelas yang menangani tampilan sistem
Kelas yang mendefinisikan dan mengeatur tampilan ke pemakai.
•
Kelas yang diambil dari pendefinisian usecase
Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada, diambil dari
pendefinisian usecase.
•
Kelas yang diambil dari pendefinisian data
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
Kelas yang digunkan untuk memegang atau membungkus data
menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis
data.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram kelas :
Tabel 2.2 Simbol Class Diagram
(Sumber: Rosa A.S.-M.Shalahuddin, 2013:146-147)
Simbol
Deskripsi
Kelas
Kelas pada struktur system
nama_kelas
-attribute
+operation()
Antarmuka / interface
Sama dengan konsep interface dalam pemrogaman
berorientasi objek
Nama_interface
Asosiasi / association
Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi
biasanya juga disertai multiplicity.
Asosiasi berarah / direction Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu
association
digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya
juga disertai dengan multicplicity.
Generalisasi
Relasi antar kelas dengan makna generalisasispesialisasi (umum-khusus)
Kebergantungan
dependency
/ Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan
antar kelas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Agregasi / aggregation
Realsi antar kelas dengan makna semua bagian
(whole-part).
pelanggan
+nama
+no_telp
+tambah(nama, no_telp)
1
*
Reservasi
+tanggal: Date
Pertunjukan
+nama
Reservasi Langganan
Reservasi Mandiri
1
+jumlah
0..1
0..1
1..*
1
1
Tiket
+Ketersediaan
+penjualan
Penampilan
1
1
+tanggal
+jam
+jumlah_kursi
Gambar 2.5 Contoh Class Diagram
(Sumber : Adi Nugroho, 2010)
2.7.1.3 Activity Diagram
Diagram ini digunakan untuk menganalisis behavior dengan usecase yang
lebih kompleks dan menunjukkan interaksi-interaksi diantara mereka satu sama
lain. Diagram ini sebenarnya memiliki kesamaan dengan statechart diagram dalam
hal menggambarkan aliran pada model bisnis, tapi activity diagram ini biasanya
digunakan untk menggambarkan aktifitas bisnis yang lebih komplek, dimana
digambarkan hubungan antar satu usecase lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Tabel 2.3 Komponen Activity Diagram (Verdi Yasin,2013:271)
Simbol
Keterangan
Titik Awal symbol untuk memulai
Titik Akhir symbol untuk mengakhiri
Activity(aktivitas )adalah proseskomputasii yang
bisa berupa katakerja atau ekspresi dan tidak
dapat didekomposisi.
Pilihan untuk pengambilan keputusan
Fork : untuk menunjukkan kegiatan yang
lakukan secara parallel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
Gambar 2.6 Contoh Activity Diagram (Verdi Yasin, 2013:272)
2.7.1.4 Sequence Diagram
Menurut Indrajani (2011:32). Sequence diagram merupakan suatu diagram
interaksi yang menggambarkan bagaimana objek-objek berpartisipasi dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
bagian interaksi dan pesan yang ditukar dalam urutan waktu. Peralatan untuk
interaksi berkomunikasi diagram, sebuah interaksi di disain antara objek atau
sistem yang berpartisipasi dalam sebuah kolaborasi.Diagram ini menggambarkan
interaksi antara objek secara beraturan dengan waktu dan bisa digambarkan dalam
beberapalevel secara detail dan untuk tujuan yang berbeda pada beberapa langkah
yang dikembangkan secara lifecycle.
Table 2.4 Komponen Sequence Diagram (Indrajani : 2011:37)
Simbol
Nama
Keterangan
Objek entity, antar muka yang saling
Object1
Life Line
berinteraksi.
Objek mengirim satu pesan ke objek lainnya.
Message1
Message
Message yang dikirim untuk dirinya sendiri
Message Call
(boxes).
Digambarkan dengan garis panah terputus
Return Message
yang menggambarkan hasil dari pengiriman
pesan.
Actor adalah perwakilan dari orang luar,
proses atau hal yang berinteraksi dengan
Actor
sistem, subsistem atau class.
Actor2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Gambar 2.7 Contoh Sequence Diagram
(Sumber: http://informatika.web.id/sequence-diagram.htm, diakses 26
April 2015)
Ada beberapa notasi didalam diagram sequence, seperti (Indrajani:
2011:37)
a.
Alternatif (alt) : alt, memilih salah satu dari dua pilihan yang ada. Dan dari
masing-masing pilihan tersebut memiliki sequence yang berbeda.
b.
Option (opt) : option menunjukkan sebuah pilihan operasi tunggal yang hanya
dijalankan jika batasan interaksi bernilai true.
c.
Looping ( Loop) : loop digunakan untuk mennunjukan sebuah operasi yang
diulang beberapakali samapi batasan interaksi untuk loop tersbut tidak
bernilai true.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
2.7.1.5 Navigation Diagram
Menurut Satzinger, Jackson, Burd ( 2009, p504), “Navigation is the
process of accessing an object by extracting its object identifier from another
(related) object”. Yang terjemahannya Navigation adalah proses mengakses objek
dengan penggalian pengenalan suatu objek lain saling berkaitan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Navigation Diagram adalah salah satu bentuk dari state chart
diagram yang fokus pada dinamika user interface. Navigation Diagram
menunjukan windows yang terlibat dan transisi yang terjadi.
Gambar 2.8 Contoh Navigation Diagram
(Sumber:http://www.opfro.org/index.html?Components/WorkProducts/DiagramS
et/Architecture/NavigationDiagram/NavigationDiagram.html~Contents, diakses
(26 April 2015)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
2.8
Perancangan Berorientasi Objek
Model data berorientasi objek dikatakan dapat member fleksibilitas yang
lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan luas dalam piranti lunak
skala besar. Lebih jauh lagi pendukung OOP mengkalaim bahwa OOP lebih
mudah dipelajari bagi pemula dibanding dengan pendekatan sebelumnya, dan
pendekatan OOP lebih mudah dikembangkan dan dirawat.
a.
Kelas
Kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu
tujuan tertentu.Sebagai contoh ‘clas of dog’ adalah suatu unit yang terdiri atas
definisi-definisi dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam
perilaku/keturunan dari anjing.Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan
struktur dalam pemrograman berorientasi object. Sebuah tipikal sebaiknya
dapat dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun terkait dengan
domain permasalahan yang ada, dan kode yang terdapat dalam sebuah class
sebaiknya (relatif) bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode
tersebutdigunakan jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas,
struktur dari sebuah program akan terkait dengan aspek-aspek dalam masalah
yang akan diselesaikan melalui program tersebut. Cara seperti ini akan
menyederhanakan pemetaan dari masalah kesebuah program ataupun
sebaliknya.
b. Objek
Membungkus data fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program
komputer. Objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam
sebuah program komputer berorientasi objek.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
c.
Abstraksi
Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses
olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokuskan pada inti. Setiap objek dalam
sistem melayani sebagai model dari “pelaku” abstrak yang dapat melakukan
keja,laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek
lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini
diterapkan. Proses fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak,dan beberapa
teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan
d.
Dengan menggunakan OOP maka dalam melakukan pemecahan suatu
masalah kita tidak melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah
tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan
pemecahan masalah tersebut. Sebagai contoh anggap kita memiliki sebuah
departemen yang memiliki manager, sekretaris, petugas administrasi data dan
lainnya. Misal manager tersebut tidak harus mengambilnya langsung tetapi
dapat menyuruh petugas bagian administrasi untuk mengambilnya. Pada
kasus tersebut seorang manager tidak harus mengetahui bagaimana cara
mengambil data tersebut tetapi manager bias mendapatkan data tersebut
melalui objek petugas adminstrasi. Jadi untuk menyelesaikan suatu masalah
dengan kolaborasi antar objek-objek yang ada karena setiap objek memiliki
deskripsi tugasnya sendiri.
e. Enkapsulasi
Memastikan pengguna sebah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam
dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak, hanya metode objek tersebut
yang diberi izin untuk mengakses keadaannya. Setiap objek mengakses
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
interface yang menyebutkan bagaimana objek lainnya dapat berinteraksi
dengannya. Objek lainnya tidak akan mengetahui dan tergantung kepada
representasi dalamobjek tersebut.
f.
Poliomorfisme
Melalui pengiriman pesan tidak tergantung kepada pemanggilan subrutin,
bahasa orientasi objek dapat mengirim pesan, metode tertentu yang
berhubungan dengan sebuahpesan tergantung kepada objek tertentu dimana
pesan tersebut dikirim. Contohya, bila sebuah burung meneriama pesan
“gerak cepat”, dia akan menggerakkan sayapnya dan terbang. Bila seekor
singa meneriam pesan yang sama, dia akan menggerakkan kakinya dan
berlari. Keduanya menjawab sebuah pesan yang sama , namun yang sesuai
dengan kemampuan hewan tersebut. Ini disebut poliomorfisme karena sebuah
variabel tunggal dalam program dapat memegang berbagai jenis objek yang
berbeda pada saat program berjalan, dan teks program yang sama dapat
memanggil beberapa metode yang berbeda disaat yang berbeda dalam
panggilan yang sama. Hal ini berlawanan dengan bahasa fungsional yang
mencapai poliomorfisme melalui penggunaan fungsi kelas pertama.
g.
Business Process
Menurut Weske (2012:5), business process terdiri dari serangkaian kegiatan
yang dilakukan dalam koordinasi suatu organisasi dan lingkungan teknis.
Kegiatan–kegiatan ini bergabung mewujudkan sebuah tujuan akhir bisnis.
Setiap business process diterapkan oleh organisasi namun dapat berinteraksi
dengan
business
process
yang
dilakukan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
organisasi-organisasi
35
lainnya.Setelah pertimbangan dari business process, konstituen-konstituen
mereka serta interaksi-interaksi mereka semakin diperluas.
2.9
Perjalanan Dinas
Perjalanan dinas adalah kegiatan yang sering dilakukan di dalam sebuah
perusahaan. Dengan berbagai keperluan, perjalanan dinas ini perlu dilakukan.
Menurut Drs. Ignatius Wursanto (2010:209) “Perjalanan dinas adalah perjalanan
yang dilakukan oleh seorang karyawan atau pegawai suatu lembaga atau
perusahaan yang berkaitan dengan tugas pekerjaan kedinasan.”Dapat disimpulkan
bahwa perjalanan dinas adalah perjalanan yang dilakukan oleh pegawai atau
karyawan suatu lembaga atau perusahaan yang berkaitan dengan keperluan dinas,
perjalanan dinas meliputi perjalanan dinas dalam kota dan luar kota, maupun luar
negeri yang biayanya ditanggung oleh perusahaan dan dilakukan selama beberapa
waktu.
2.9.1 Macam – macam Perjalanan Dinas
Ditinjau dari segi wilayah tujuan, perjalanan dinas dibedakan menjadi dua
macam yaitu :
1. Perjalanan dinas dalam negeri yang kemudian dapat dibedakan menjadi:
a. perjalanan dinas antar kota dalam suatu provinsi
b. perjalanan dinas antar kota, antar daerah, atau antar provinsi
2. Perjalanan dinas luar negeri atau perjalanan dinas antar negara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
2.9.2
Macam-Macam Biaya perjalanan Dinas
Biaya perjalanan dinas biasanya terdiri dari tiga komponen yaitu
1.
Biaya transportasi
Biaya pengeluaran untuk membiayai transportasi sampai ketempat tujuan,
dapat diberikan dalam bentuk tunai atau tiket.
2.
Akomodasi
Pengeluaran untuk membiayai penginapan selama perjalanan dinas, dapat
diberikan dalam bentuk tunai atau voucher hotel yang sudah dibooking
dilokasi serta pengeluaran untuk biaya hidup selama perjalanan dinas seperti
makan, laundry dan sebagainya.
3.
Uang saku
Merupakan insentif atau cadangan dana bagi karyawan selama perjalanan
dinas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download